PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO ( Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Pendengar Terhadap Program Buletin Lintas Pagi LPP RRI Surakarta Periode Juni 2014)
NASKAH PUBLIKASI
Disusun Oleh : DEDY CHANDRA MAHAPUTRA L 100 070 069 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2016
PERSEPSI PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO ( Studi Deskriptif Kualitatif Persepsi Pendengar Terhadap Program Buletin Lintas Pagi LPP RRI Surakarta Periode Juni 2014)
DEDY CHANDRA MAHAPUTRA (
[email protected]) ;Proram Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi dan Informatika Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Media massa berhak untuk ambil bagian dalam industri infomasi, media elektronik seperti televisi dan internet misalnya, tetapi khususnya radio juga melakukan hal yang sama, walaupun radio sebenarnya menjadi media sekunder karena kalah bersaing dengan televisi dan internet. Akan tetapi radio memiliki apa yang tidak di miliki media lain, yaitu radio mampu mempengaruhi imajinasi pendengar, dan radio merupakan alat penerima program yang murah, selain murah radio juga mudah dibawa, seiring masa sekarang kebanyakan handphone sudah mempunyai aplikasi radio. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui seberapa besar partisipasi pendengar terhadap program acara yang ditawarkan RRI. Metode dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik trianggulasi data. Teknik pengumpulan informasi dari narasumber yang mampu memberikan informasi dan memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti. Hasil peneliti temukan yakni Program Buletin Lintas pagi merupakan acara unggulan LPP PRO 1 RRI Surakarta, terbukti dengan banyaknya minat pendengar dari berbagai kalangan. Program buletin lintas pagi ini menjangkau siaran sampai memasuki kawasan pedesaan sangat menjadi favorit pendengar. Bagi pihak RRI terdapat kekurangan dalam menanggapi sebuah isu yang beredar karena tidak adanya telepon interaktif ketika acara berlangsung. Sehingga pendengar tidak dapat menyampaikan persepsi secara langsung. Kata kunci : industri informasi, media sekunder, Persepsi pendengar.
ABSTRACT PERCEPTION OF HEARING FROM RADIO PROGRAM (Study Qualitative Descriptive Viewed Perception Of Hearing Program Morning Traffic Buletin LPP RRI Surakarta Period June 2014)
ABSTRACT The mass media are entitled to take part in the information industry, electronic media such as television and the Internet, for example, but especially radio also do the same thing, although the actual radio becomes secondary media because of competition from television and the Internet. But radio has what no other media owned, the radio is able to influence the listener's imagination, and a radio receiver inexpensive program, in addition to cheap radio is also easy to carry, as the present most phones already have a radio application. This study intends to find out how big the audience participation to the program of events on offer RRI. The method in this research is done using data triangulation technique. The technique of collecting information from sources that can provide information and meet the criteria set by the researchers. Results researchers found that the Bulletin Cross program is a flagship event LPP morning PRO 1 RRI Surakarta, as evidenced by the many interests of listeners from all walks of life. Program cross bulletin this morning to enter the broadcast reach very rural areas become a favorite of listeners. For the RRI are in response to a shortage of outstanding issues, whether it is true or false, so that people become aware of where kebenarnnya a news and cases that exist in the absence of environmental interactive phone when the event took place. So it becomes a bit limited audience participation.
Keywords : the information industry, secondary media, perception of hearing
A. Pendahuluan
Telekomunikasi dikuasai
oleh
perlu
Negara,
memperlancar
RRI Surakarta, karena kita tahu bahwa RRI merupakan pelopor radio ditanah air, keberadaan RRI
berarti
sangat
media
dalam
seperti isi dari UU
membangun
industri informasi
RRI
canggih,
Lembaga
radio termasuk salah satu alat
sayap
media
setelah
kemunculan
televisi,
namun
radio
mempengaruhi
menyampaikan
penyiaran khusus dalam 7 bahasa
dapat
yakni voice of Indonesia.
imajinasi
RRI dalam setiap daerah hampir menyelenggarakan siaran program dalam 4 tipe yakni tipe
melainkan hanya audio.
A,B dan program tipe C, program
mempunyai
A yakni melayani siaran sampai
mendapat bahwa radio masih eksistensi
dalam
perbatasan dan stasiun siaran
dapat menampilkan secara visual
memiliki
publik
15 diantaranya stasiun produksi
pendengarnya, karena radio tidak
Penulis
penyiaran
mempunyai 83 stasiun penyiaran,
juga
dimiliki oleh televisi serta media radio
kini
informasi kepada khalayak, RRI
memiliki kelebihan yang tidak
lain,
yang
semakin dapat membentangkan
komunikasi yang efektif, akan
sekunder
No 36.
mempunyai status baru yakni
televisi, radio serta media cetak,
menjadi
proses
Tentang telekomunikasi.
yang kian
dan
membantu
komuniaksi dalam pemerintahan
masa juga mempunyai peran
yang
bermaksud
meninjau kembali tentang LPP
kegiatan
ini
radio
untuk
Penulis
pemerintahan.
tetapi
peneliti
mempunyai
yakni alat pemersatu bangsa,
berkembang
mendorong
khusunya jurnalistik.
rperan penting dalam negara,
penting
yang
penyiaran berita melalui radio,
pasal 1 tentang telekomunikasi,
Hal
inilah
melihat dan meninjau bagaimana
yang
tercantum UUNo 5. Tahun 1964
telekomunikasi
mendengar,
di
pedesaan,
mata 2
sedangkan
program
tipe B melayani program segmen
baik untuk perdagangan. (Astuti,
anak muda.
2008).
Program
tipe
C
merupakan program siaran yang
Kemunculan radio membuat
menyajikan seputar budaya.
telekomunikasi semakin mudah dan cepat dan bisa dikatakan menjadi power full, di tahun 1903 merupakan
A. Landasan Teori
masa yang disebut the radio days,
1. Tinjauan Radio a. Radio Radio
radio menjadi terkenla di Amerika ditemukan
oleh
serikat, Amerika memiliki jumlah
Guglielmo Marconi tahun 1896
stasiun radio sangat banyak ketika
yang mana marconi menemukan
saat
wirless telegraph dari sebuah
(Astuti, 2008).
gelombang
radius
mengadakan
konser
besar
unuk
meghasilkan pesan berupa kode
Perkembangan
dan
morse. Pada waktu itu marconi
perubahan telah dialami oleh radio,
hanya menyampaikan pesan saat
di era global yang kian maju kini
kedatangan
kapal
dan
format
keberangkatan
kapal,
dan
berdasarkan dari format pendengar,
pemancar
atau disebut format driven, format
dan menrima pesan yang belum
dirven merupakan format berasl dari
terjangkau
telegraf.
kebutuhan pendengar. Format radio
Setelah itu Marconi mendirikan
di bedakan menjadi dua macam
pabrik perakit radio di tahun
yakni format yang berdasar berisi
1913, pada saat itupula marconi
musik dan bukan musik, format yang
telah
berdasar musik antara lain easy
mendirikan
stasiun
kabel
mendominasi
begitu
radio
yang
banyak perkembangn radio di
listening,
negara
dan
contemporary (AC), rock (classic
karen
rock),dan jazz. Radio yang berdasar
Amerika
negara
Eropa
serikat,
pemanfaaran radio yang begitu
CHR/Top
terbentuk
40,
bukan musik antar lain all
3
adult
news,
all
talk,
dan
news
and
talk.
proses
(Setiawan Awan, 2011).
mengulangi
menyangkut
itu
rekrontruksi
itu
berlangsung secara spontan dalam b. Berita Radio
hitungan
detik.,
sehingga
Radio merupakan media auditif
dibutuhkan ketajaman mengendus
(hanya bisa didengar), tapi murah
subtansi berita yang menarik dan
merakyat, dan bisa dibawa atau
keahlian
didengarkan di mana-mana. Radio
secara langsung dan interaksi
berfungsi sebagai media ekspresi,
(Masduki, 2001 : 9 ).
komunikasi,
informasi,
B. Kerangka Pemikiran
pendidikan dan hibuan, Radio memiliki
kekuatan
Fathoni
terbesar
melandasi pola piker dalam
suara penyiar ataupun informasi
pendengarnya.
140)
adalah keragka rujukan yang
dan berupaya menvisualisasikan
melalui
(2006:
mengatakan, Kerangka berpikir
menstimulasi begitu banyak suara,
faktual
menyampaikannya
menganalisis data dan masalah
telinga
permasalahan
(Masduki,2001:
berdasarkan
20).
yang
diteliti,
teori-teori
yang
dikemukakan oleh para pakar atau evidensi ilmiah dari peneliti
Sedangkan berita atau juga
terdahulu.
Jurnalistik adalah segala hal yang
Riduwan
menyangkut proses perencanaan, meliput
memproduksi,
dan
memberikan
penjelasan pada pembaca dari suatu penelitian, dari uraian
pengertian berita adalah berita
teori mengenai permasalahan.
peristiwa yang diulangi, maka radio
(2009:46)
penelitian
berita. Jika dalam media cetak
berita
menurut
menggambarkan alur pemikiran
dan
melaporkan sebuah fakta menjadi
dalam
Adapun
Uraian pengertian kerangka
adalah
berpikir diatas menurut para
peristiwa ynag dikomunikasikan
pakar
kepada pendengar pada saat yang
penulis
mengkaitkan
antara latar belakang masalah
bersamaan dengan peristiwa. Jika
penggunaan teori dan rumuan 4
masalah, maka dapat di buat bagan
kerangka
D. Metode Penelitian
pemikiran
Pemilihan metode yang
sebagai berikut :
tepat akan mempermudah untuk melakukan
Gambar 1.4
berikut : 1. Teknik Pengumpulan Data
Siaran Berita Radio LPP RRI
Riduwan,
2009
:
mengatakan, pengumpulan
Minat masyarakat
data
dan metode secara rinci sebagai
Alur Kerangka Berfikir Proses Produksi Berita LPP RRI Surakarta
pengumpulan
Program Acara Lintas Pagi
69)
metode data
ialah
teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data.
Keterangan:
Metode
masyarakat.
Artinya,
minat
memberikan
kontribusi
dalam
penyusunan
format
berita
teknik
abstrak dan tidak diwujudkan
LPP RRI Surakarta dibuat dengan minat
atau
menunjuk suatu kata yang
Proses produksi penyiaran berita
mempertimbangkan
cara
dalam benda, tetapi hanya dapat dilihat penggunaannya melalui, angket, wawancara, pengamatan,
yang
ujian
test,
dokumentasi dan lainnya.
direalisasikan dalam siaran acara berita. Salah satu siaran berita di LPP
Sedangkan
RRI Surakarta adalah program Lintas
observasi
Pagi. Out put siaran berita LPP RRI Surakarta
akan
di
dengar
intensitas
kemauan
masyarakat
dan
wawancara
menurut Fathoni (2006 : 104),
dan
observasi
dinikmati oleh masyarakat. minat mempengaruhi
pengertian
adalah
pengumpulan
dan
teknik
data
yang
dilakukan melalui pengamatan,
dalam
dengan
mendengar program acara, dalam hal
pencatatan
ini yakni program siaran Lintas Pagi.
disertai
pencatatan-
terhadap
keadaan
atau perilaku objek sasaran.
5
Orang
yang
melakukan
berbeda-beda
untuk
observasi disebut pengobservasi
mendapatkan data dari sumber
(observer),
yang
yang
sedangkan
diobervasi
pihak disebut
sama.
Peneliti
menggunakan
terobservasi (observe).
observasi
partisipatif,
Wawancara
wawancara
dokumentasi untuk sumber data
menurut Fathoni (2006 : 105),
yang sama secara serempak.
adalah teknik pengumpulan data
Trianggulasi
melalui proses tanya jawab lisan
untuk mendapatkan data dari
yang berlangsung satu arah,
sumber
artinya pertanyaan datang dari
dengan teknik yang sama.
pihak yang mewawancarai dan
sumber
yang
Lebih
berarti,
berbeda-beda
jelasnya
dalam
jawaban diberikan oleh yang
teknik trianggulasi data dapat
diwawancara.
dilihat pada gambar berikut : Gambar 1..5 Pengumpulan data
2.
Trianggulasi
trianggulasi \ Sumber : (Sugiyono,, 2011 : 330)
Sugiyono (2011 : 330) menyatakan,
trianggulasi
merupakan teknik pengumpulan data
yang
menggabungkan
bersifat dari
teknik
pengumpulan data dan sumber data yang ada. Maka peneliti dengan
teknik
mengumpulkan
ini
dapat
sekaligus
3.
menguji kredibilitas data dengan
Validitas Data Teknik
pengembangan
berbagai teknik pengumpulan
validitas
data dan berbagai sumber data.
digunakan dalam penelitian
data
kualitatif Peneliti teknik
menggunakan
pengumpulan
trianggulasi.
data
6
yang
yaitu
biasa
teknik
Trianggulasi data dalam penelitian
ini
dan
yakni
dilakukan
menerus
secara
terus
data
jenuh.
samai
membandingkan data-data yang
Degan pengamatan secara terus
telah
menerus tersebut mengakibatkan
diperoleh
berdasarkan
metode yang berbeda, yakni
varusasi
observasi,
dan
Analisis data merupakan proses
Proses
mencari data dan menyusun
wawancara,
dokumentasi.
data
tinggi
perbandingan data tersebut akan
secara
menemukan kesesuaian antara
diperoleh dari hasil wawancara,
data yang satu dengan data yang
catatan
lain. Apabila ada perbedaan data
dokumentasi,
berdasarkan metodenya, maka
mengorganisasikan
peneliti mencari mana data yang
kedalam kategori menjabarkan
valid.
data
kedalam unit-unit, melakukan
dinyatakan sah atau memenuhi
sintesa dan menyusun ke dalam
keabsahan apabila tidak ada
pola (Sugiyono, 2011 : 333).
Akan
tetapi,
pertentangan antara data yang
sistematis
yang
lapangan,
dan
dengan.cara data
Menurut Sugiyono (2011
satu dengan data yang lain, atau
: 338 )
yang
melalui tiga tahap :
diperoleh
data
sekali.
berdasarkan
proses analisis data
observasi, wawancara, maupun dokumentasi
yang
saling
a. Reduksi Data /data reductions
mendukung.
Data yang diperoleh dari lapangan cukup banyak, maka harus dicata secara teliti dan
4.
Teknik Analisis Data Dalam
rinci, untuk itu perlu dilakukan penelitian
analisis data melalui reduksi
kualitatif, data diperoleh dari
data . mereduksi data berarti
berbagai
dengan
merangkum, melmilih hal-hal
teknik
yang pokok, memfokuskan pada
yang
hal-hal yang penting, dicari tema
bermacam-macam (triangulasi),
dan polanya dan membuang
sumber,
menggunakan pengumpulan
data
7
yang
tidak
perlu,
dengan
dan akan berkembang setelah
demikian
data
yang
telah
penelitian
berada
dimahami
direduksi
akan
memebrikan
lapangan.
Penulis
bermaksud
gambaran
yang
jelas,
ingin
dan
mempermudah peneliti untuk
pembaca
juga
dapat
memahami
melakukan pengumpulan data
Agar
selanjutnya.
lebih
pengertian
tiga
jelas tahap
dari proses
analisis data diatas, dapat dilihat b. Penyajian Data / data display
pada gambar berikut ini :
Setelah data telah direduksi, maka
selanjutnya
penyajian
Ilustrasi : Reduksi data, display data
adalah
data,
melalui
dan verifikasi data
penyajian data tersebut maka Sumber : (Sugiyono 2011 : 340).
data terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga semakin mudah dipahami . c. Verifikasi
Data
/
data
verifications Kegiatan verifikasi dan penarikan kesimpulan ini berlangsung sejak awal penelitian hingga
akhir
merupakan
penelitian proses
berkesinambungan
dan yang dan
berkelanjutan maka haruslah ada keabsahan
dat.
Kesimpulan
dalam penelitian kualitatif dapat menjawab rumusan masalah yang E. Hasil Dan Pembahasan
dirumuskan sejak awal, akan
Hasil
tetapi mungkin juga tidak karena
wawancara
narasumber sebagai data primer,
bahwa masalah dan rumusan
pamor
masalah masih bersifat sementara
8
merupakan
kelompok
aktif
pendengar,
dari
dalam untuk mengetahui dan lebih
narasumber berdasarkan kajian
intens dalam mendengarkan sebuah
data wawancara maka dapat
berita.
penulis
data
menjabarkan
mendengarkan
dapat
bahwa
Menyimak dan mendalami
lebih
dan memahami sebuah program
mencermati dari pada melihat.
maupun
mendengarkan
sebuah
suara akan mempengaruhi sebuah partisipasi tingkah laku (behavior) dan tindakan (action), tanpa sadari pendengar menceritakan kembali apa yang sudah mereka dengar atau mereka
tonton,
dikatakan
Sering
penelitian,
mendengarkan
juga
berdasarkan peneliti
simpulkan
serius untuk memahami apa yang telah disampaikan bulein lintas
kesenangan dan merupakan proses
pagi,
alami setelah apa yang dinamakan
sekedar
tersebut.
pengaruh senang
bukan tertarik
hanya dan
berpartisipasi tetapi juga menjiwai.
Langkah kedua setelah apa yang dirasakan setelah ketertarikan yang muncul pada individu seseorang.
Manfaat
dalam
medengarkan
berdasarkan
penelitian, peneliti simpulkan
yakni kesenangan. dan pemahaman,
bahwa pendengar lebih intens
tahap ini lebih baik dari pada hanya dan
dari
bahwa pendengar lebih intens dan
merupakan proses awal sebuah
senang
lain
medengarkan
keinginan, dan keinginan itulah
sekedar
juga
akan mempengaruh Manfaat dalam
Sesorang mempunyai sesuatu
(interest)
bentuk
itu
partisipasi.
Sumber : (Observasi, Senin Pkl. 11.23/1 – 11 Maret Rabu Pkl. 13.23/11 Mareti 2015).
ketertarikan
dan
dan serius untuk memahami apa
tertarik,
yang telah disampaikan bulein
pemahaman juga berdampak pada
lintas pagi, pengaruh bukan
pendengar, bahwa pendengar lebih 9
1.
hanya sekedar senang tertarik dan berpartisipasi tetapi juga
Radio yang dianggap media
sekunder di masyarakat, ternyata
menjiwai. masih
Tayangan televisi, terbukti
pada tanggal 15-18Juli 2014, enam
pendengar yakni
dari
penulis
sepakat
bahwa
peran
yang
penting dan digemari sebagai
dengan hasil wawancara peneliti
dengan
memiliki
pelengkap audiens membutuhkan
sepuluh informasi. Alasan radio menjadi
simpulkan
peran yang penting yakni :
mengatakan
mendengar
lebih
a). Radio mampu menjadi teman
menumbuhkan intensitas dari
di jalan saat macet
sebuah siaran televisi.
b). Radio merupakan media yang murah dan fleksibel.
B. Temuan Penelitian
c).
Berdasarkan kajian data
Bahasa
penyiar
yang
cenderung ramah dan seolah akrab
wawancara di atas maka dapat
d.) Radio mampu menjadi media penulis
paparkan
mendengarkan
bahwa
dapat
favorit masyarakat
lebih
e). Beriklan lewat radio masih menjadi
mencermati dari pada melihat
sejumlah tayangan televisi, terbukti dengan
15-18Juli
2014,
yang
pengusaha
dan
realtif murah. f). Radio secara mudah dapat
dan
diaplikasikan
Rabu11 Maret 2015 dengan lima pendengar
alternatif
wiraswasta karena biaya yang
hasil wawancara peneliti pada tanggal
pilihan
di
media
Smartfone dan Android.
berbeda, 2.
cenderung pada pendengar aktif
Masyarakat menjadi tahu dan menjadi warga yang cerdas,
RRI PRO I program siaran
masyarakat mengetahui tentang
buletin lintas pagi. 10
3.
isu yang kadang dimainkan oleh
maupun isu yang dimainkan
oknum tertentu di lingkungan
oleh pihak tertentu dan kondisi
sekitar maupun di pemerintahan.
lingkungan sekitar. Pendengar
Terdapat
aktif juga mendengarkan secara
perbedaan
setelah
mengikuti mendengarkan radio dan
4.
sebelum
kontinyu atau berkala.
mengikuti,
Dapat kita lihat bahwa
khususnya pada isu berita yang
media
marak dibicarakan.
radio
Setiap Individu atau pendengar
penyiaran
khususnya
merupakan
media
sekunder,
akan
tetapi
aktif RRI PRO I program siaran
berdasarkan
hasil
temuan
buletin
penelitian
lintas
pagi
mampu
ini
radio
masih
menjadi tempat bertanya bagi
memilki sebuah eksistensi di
masyarakat sekitar.
mata pendengar. Penelitian ini
Penulis simpulkan yakni sepakat
mengatakan
mempunyai
bahwa
pendengar
hasil,
bahwa
menjadi
tempat
mendengar lebih menumbuhkan
bertanya para kalangan umum
intensitas dari sebuah siaran
yang ingin mengetahui tentang
televisi dengan pendengar yang
informasi
pasif. Perbedaan yang dapat kita
dimainkan oleh oknum tertentu
lihat
di media.
yakni
pendengar pendengar
dari aktif aktif
wawancara di
atas,
ataupun
isu
yang
F. Kesimpulan
lebih
Dari analisa data hasil
mengetahui sebagian informasi
penelitian yang dilakukan pada
11
bab
3
dihasilkan
beberapa
akan memulai sebuah berita,
kesimpulan yaitu : 1.
diselipkan antara lain station
Buletin
Lintas
pagi
call, jingle program, opening
merupakan
salah
satu
tune, time signal dan spot
program unggulan di LPP
iklan.
RRI Surakarta dengan format
3.
berita informasi Pendidikan
penyiar agar program buletin
Budaya dan Hiburan. Buletin
Lintas pagi menarik pendengar
Lintas pagi menjadi daya
yakni, penyaji berita/ penyiar
tarik pendengar karena jam
juga
siar program pada pagi hari,
terhadap
dan
Membacakan
memprioritaskan
ramah
dan
bersahabat pendengar.
intisari
sebuah
pendengar untuk mengetahui
berita, sehingga pedengar ingin
seputar isu dan informasi
mengetahui
setiap harinya di lingkup
berita.
Subosukowonostraten. Serta
2.
Beberapa hal yang dilakukan
4.
keseluruhan
isi
Penyiar juga sebagai eksekutor
gaya bahasa Indonesia yang
sebuah program siaran, yakni
baku agar mudah dipahami.
bertugas menyiarkan program
Selain
sesuai
gaya
baku, pendengar
bahasa
yang
untuk menarik dan
jadwal.
Penyiar
juga
dituntut dapat menyimpulkan
menunjang
dari setiap berita yang telah
daya tarik program, Program
disampaikan.
Buletin Lintas pagi setiap.
12
DAFTAR PUSTAKA Fathoni Abdurahmat, 2006. Metode Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skirpsi. Jakarta : Rineka Cipta.
Masduki, 2001. Jurnalistik Radio. Yogyakarta : LKIS. M.B.A, Riduwan, 2009. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru Karyawan dan Pemula. Bandung : Alfabeta.
Olli Helena, 2006. Reportase Radio. Jakarta : PT. INDEKS kelompok Gramedia. Sugiyono, 2011. Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif dan Kulitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
Uchjana Effendy, 1993. Ilmu Teori Dan Filsafat Komunikasi. Bandung : PT Citra Aditya Sakti.