ISSN 2302-0172 pp. 74- 83
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
10 Pages
PENGARUH PROGRAM KELUARGA HARAPAN (PKH) TERHADAP PENINGKATAN KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA DI KABUPATEN PIDIE Rusydi1, Abubakar Hamzah2, Sofyan Syahnur3 1) Magister ilmu Ekonomi Pasca Sarjana Universitas Syiah Kuala Banda aceh 2,3) Fakultas EkonomiUniversitas Syiah Kuala Abstract: The purpose of this study was to determine the influence of the Family Hope Program (PKH) for Improving the Quality of Human Resources in Pidie district. The sample in this study were selected very poor households that receive assistance Indrajaya Sub District, Mutiara Timur Sub District and Pidie Sub district. Sampling was done randomly by using the "stratisfield random sampling" as much as 10 percent of the 1498 total population in the three sub districts with a sample of 150 respondents. The results showed PKH aid given to improve the quality of human resources in Pidie district is PKH able to explain / influence index of the quality of human resources in Pidie District of 84.90 percent and the remaining 15.10 percent is influenced by other variables outside the model this research. Further examination is proof variable indices assistance programs and health education to the quality of human resources in Pidie District with partial test. In this case use the t-test on the same level of confidence (Convidence Interval 95%). For variable assistance and health education respectively - each successively obtained t-hit at 9.035 and 2.331 greater than t-table is 1.96, meaning that the variable assistance and health education is partially significant effect on the index of quality of human resources in Pidie district. The provision of assistance should be targeted CCT and really aimed to improve the quality of his being a mother and child. This is important, because it is only temporary relief and more focused to break the cycle of poverty. Keywords: Human resources (HR), Family Assistance Program Abstrak: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di Kabupaten Pidie. Sampel dalam penelitian ini adalah Rumah Tangga Sangat Miskin terpilih yang menerima bantuan PKH di Kecamatan Indrajaya, Kecamatan Mutiara Timur dan Kecamatan Pidie. Pengambilan sampel dilakukan secara acak dengan menggunakan metode ”stratisfield random sampling” sebanyak 10 persen dari jumlah 1498 total populasi dalam tiga kecamatan tersebut dengan sampel sebanyak 150 responden. Hasil penelitian menunjukkan dana bantuan PKH yang diberikan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie adalah PKH mampu menjelaskan/mempengaruhi indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 84,90 persen dan sisanya sebesar 15,10 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. Selanjutnya juga dilakukan pengujian pembuktian variabel program bantuan indek pendidikan dan kesehatan terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie dengan uji parsial. Dalam hal ini digunakan uji-t pada tingkat kepercayaan yang sama (Convidence Interval 95%). Untuk variabel bantuan bidang pendidikan dan kesehatan masing – masing secara berturutturut diperoleh t-hit sebesar 9,035 dan 2,331 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,96, artinya variabel bantuan pendidikan dan kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie. Pemberian bantuan PKH hendaknya tepat sasaran dan benar-benar ditujukan untuk meningkatkan kualitas ibu dan anak. Hal ini penting, karena bantuan tersebut hanya bersifat sementara dan lebih terfokus untuk memutuskan mata rantai kemiskinan. Kata Kunci : Sumber daya manusia (SDM), Bantuan Program Keluarga Harapan (PKH)
Produktifitas (productivity), masyarakat harus
PENDAHULUAN Paradigma
pembangunan
manusia
terdiri dari empat komponen utama, yaitu (1)
dapat
meningkatkan
produktifitas
dan
berpartisipasi secara penuh untuk memperoleh Volume 3, No. 2, Mei 2015
- 74
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala penghasilan
dan
pekerjaan.
Untuk
itu
kualitas sumber daya
manusia Indonesia
pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu
dengan meningkatkan pelayanan dasar kepada
bagian dari jenis pembangunan manusia (2)
masyarakat melalui program pemberian subsidi
Ekuitas (equity) , masyarakat harus punya akses
bersyarat. PKH dijalankan sebagai pelaksanaan
untuk memperoleh kesempatan yang adil.
dari UU No. 40 Tahun 2004 tentang jaminan
Semua hambatan terhadap peluang ekonomi
sosial nasional, UU No. 11 Tahun 2009 tentang
dan politik harus dihapus agar masyarakat dapat
kesejahteraan sosial, Inpres No. 3 Tahun 2010
berpartisipasi dan memperoleh manfaat (3)
tentang
Kesinambungan (sustainability), akses untuk
Pencapaian
memperoleh kesempatan harus dipastikan tidak
dan
hanya untuk generasi sekarang tapi juga
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan.
Rencana Sasaran
Tindak
Percepatan
Program
Pro-Rakyat,
Perpres No. 15 Tahun 2010 tentang
generasi yang akan datang. (4) Pemberdayaan
Dari 8 item MDGs, PKH mencakup 5
(empowerment), pembangunan harus dilakukan
komponen MDGs yang secara tidak langsung
oleh
terbantu jika PKH dilaksanakan optimal, yaitu:
masyarakat
dan
masyarakat
harus
berpartisipasi penuh dalam proses pengambil
(1)
keputusan
kelaparan,
melalui
lembaga
formal
dan
informal. UNDP (2001).
pengurangan penduduk (2)
miskin
peningkatan
dan akses
pendidikan dasar, (3) kesetaraan gender, (4) pengurangan angka kematian bayi dan balita,
Berbagai upaya dilakukan Pemerintah Indonesia
dan
pemerintah
daerah
untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam
mencapai
masyarakat
yang
cita-cita sejahtera.
bangsa Cita-cita
yaitu ini
terhalang dengan kemiskinan, pengangguran dan ketidakmerataan pembangunan. Hal ini ditunjukkan oleh data statistik yaitu angka kemiskinan pada tahun 1990 adalah 27,20 juta jiwa atau 15,10 % dari jumlah total penduduk Indonesia sebesar 179.378.946 jiwa dan pada tahun 2010 jumlah penduduk miskin Indonesia sebesar 31, 02 juta jiwa atau 13,33 % dari total jumlah penduduk sebesar 237.641.326 jiwa. (BPS, 2011). Program
melahirkan. Program
Keluarga
Harapan
untuk
Provinsi Aceh dimulai Tahun 2008 yang hanya ada pada tiga Kabupaten yaitu Kabupaten Pidie, Kabupaten Aceh Jaya dan Kota Lhokseumawe. Untuk Tahun 2012 ada tambahan empat Kabupaten lagi yaitu Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Bireun, Kabupaten Aceh Utara dan Kabupaten Aceh Timur. Pada Tahun 2013 semua kabupaten dan kota di Provinsi Aceh telah menerima bantuan PKH, tetapi belum mencakup semua kecamatan dalam kabupaten dan kota. Untuk Kabupaten Pidie pada tahun 2013 hanya 19 kecamatan yang mendapatkan
Keluarga
Harapan
(selanjutnya disingkat PKH) merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan 75 -
serta (5) pengurangan kematian ibu karena
Volume 3, No. 2, Mei 2015
bantuan. Pada tahun 2014 untuk Kabupaten Pidie semua kecamatan
yaitu 23 kecamatan
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala telah menerima bantuan PKH ( UPPKH PIDIE
harapan hidup waktu lahir. Selanjutnya untuk
2015)
mengukur dimensi pengetahuan digunakan gabungan indikator angka melek huruf dan ratarata lama sekolah. Adapun untuk mengukur
STUDI KEPUSTAKAAN Bank Dunia 1991, dalam Todaro (2006)
dimensi hidup layak digunakan indikator
menyatakan bahwa tujuan utama pembangunan
kemampuan daya beli masyarakat terhadap
adalah
kehidupan.
sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari
Development
rata-rata besarnya pengeluaran per kapita
Programme UNDP 1991 dalam Todaro (2006)
sebagai pendekatan pendapatan yang mewakili
menyatakan
bahwa
capaian pembangunan untuk hidup layak.
mewujudkan
pembangunan
memperbaiki
Sedangkan
United
kualitas Nations
cara
terbaik
untuk
adalah
dengan
Konsep Pembangunan Manusia yang
meningkatkan kualitas manusia. Salah satu alat
dikembangkan
oleh
Perserikatan
Bangsa-
ukur untuk melihat aspek-aspek yang relevan
Bangsa (PBB), menetapkan peringkat kinerja
dengan pembangunan manusia adalah melaui
pembangunan manusia pada skala 0,0 – 100
Human Development Index (HDI)yang dikenal
dengan katagori sebagai berikut : Tinggi : IPM
dengan istilah IPM ( Indeks Pembangunan
lebih dari 80,0; Menengah Atas : IPM antara
Manusia). IPM merupakan indeks komposit
66,0 – 79,9;Menengah Bawah : IPM antara 50,0
yang terdiri dari tiga komponen utama, yaitu
– 65,9;Rendah : IPM kurang dari 50,0.
kesehatan, pendidikan dan pendapatan yang diracik menjadi satu secara proporsional. Indikator
kualitas
Pembangunan
SDM
Manusia
adalah (HDI=
Kemiskinan
Indeks Human
Development Indeks) (Depsos RI 2008)
Kemiskinan menurut BPS (2003), adalah
ketidakmampuan
dalam
memenuhi
kebutuhan dasar. Dengan kata lain kemiskinan dipandang sebagai ketidak mampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan makanan
Indeks Pembangunan Manusia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengukur
capaian
pembangunan
manusia
maupun non makanan yang bersifat mendasar. Garis kemiskinan makanan mengacu pada
berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
pengeluaran
seseorang
untuk
memenuhi
hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM
kebutuhan minimum makanannya sebanyak
dibangun melalui pendekatan tiga dimensi dasar.
2.100 kalori per orang.
Dimensi tersebut mencakup umur panjang dan
World Bank (2002) menetapkan garis
sehat; pengetahuan, dan kehidupan yang layak.
kemiskinan US $ 2 per orang per hari. World
Ketiga dimensi tersebut memiliki pengertian
Bank mendifinisikan kemiskinan merupakan
sangat luas karena terkait banyak faktor. Untuk
kemampuan atau sumber daya yang dimiliki
mengukur dimensi kesehatan, digunakan angka
oleh
rumah
tangga
atau
individu
Volume 3, No. 2, Mei 2015
untuk - 76
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala memenuhi kebutuhannya, berdasarkan aspek
memilih sebanyak 3 kecamatan dari 23
perbandingan
pengeluaran,
kecamatan yang mendapat bantuan PKH pada
pendidikan, atau kelengkapan lain dari individu
tahun 2014, yang meliputi masing-masing 1
dengan beberapa batasan yang ditentukan, dan
kecamatan
mereka yang berada di bawah batas yang
Kecamatan Pidie, 1 kecamatan wilayah tengah
ditentukan tersebut dikatakan sebagai miskin.
yaitu Kecamatan Indrajaya, dan 1 kecamatan
pendapatan,
Berdasarkan Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan (SNPK, 2005) kemiskinan merupakan
mewakili
wilayah timur
wilayah
yaitu
barat
Kecamatan
yaitu
Mutiara
Timur.
sebuah kondisi dimana seseorang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan, tidak terpenuhi
hak-hak
untuk
Penelitian ini menggunakan data primer
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan
dan data sekunder. Data sekunder mengenai
yang
demikian,
jumlah penduduk, jumlah penduduk miskin,
penanggulangan kemiskinan akan berkaitan erat
pendapatan perkapita, , indeks Pembangunan
dengan
Manusia (IPM)
bermartabat.
dasarnya
Teknik Pengumpulan Data
Dengan
penghormatan,
perlindungan
dan
Kabupaten
Pidie, jumlah
pemenuhan terhadap hak-hak dasar masyarakat
alokasi dana PKH diperoleh dari instansi BPS,
miskin, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi dan
BAPPEDA
dan
politik yang secara normatif merupakan tanggung
Kabupaten
Pidie. Sedangkan data primer
jawab negara kepada warga negara agar masyarakat
diperoleh melalui wawancara langsung dari
tidak jatuh miskin dan masyarakat miskin harus
setiap RTSM penerima bantuan PKH yang
segera
terpilih sebagai sampel dengan menggunakan
dipulihkan
hak-haknya
agar
dapat
mengembangkan kehidupan yang bermartabat.
UPPKH
Kabupaten
di
daftar pertanyaan yang telah dipersiapkan. Pemilihan
desa
survei
dilakukan
berdasarkan angka kemiskinan tertinggi di desa
Program Keluarga Harapan Program Keluarga Harapan (PKH)
dalam satu kecamatan. Jumlah desa terpilih
adalah program perlindungan sosial yang
dalam satu kecamatan terpilih ditetapkan lima
memberikan bantuan tunai bersyarat kepada
desa. Responden pada survei terdiri atas ibu
Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan
pengurus rumah tangga (RTSM).
bagi anggota keluarga RTSM diwajibkan
Dalam penelitian ini untuk mengukur
melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang
sikap, persepsi dan partisipasi seseorang atau
telah ditetapkan.
sekelompok orang juga digunakan skala likert. Data yang diperoleh dari hasil penelitian dilapangan kemudian dikumpulkan serta diolah
METODE PENELITIAN Lokasi
penelitian
dilakukan
Kabupaten Pidie Provinsi Aceh 77 -
Volume 3, No. 2, Mei 2015
di
dengan
dan
dianalisis
dengan
menggambarkan,
menjelaskan dan memberikan komentar tentang
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala apa yang digambarkan dalam pembahasan.
yang meliputi kategori usia peserta, jenis
Data yang dikumpulkan terdiri dari
pekerjaan,
tingkat
pendidikan
terakhir,
data sekunder dan data primer. Jenis Penelitian
kesertaan pendidikan, kesertaan kesehatan,
yang
dilakukan
sedangkan
analisa
dengan
metode
survei,
jumlah tanggungan serta kategori jumlah
data
dilakukan
secara
penghasilan dan pengeluaran keluarga.
deskriptif kualitatif. Penelitian
Uji t untuk variabel Sumber Daya di
manusia dalam hal ini menggunakan metode
Kabupaten Pidie dan untuk memecahkan
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yaitu
masalah
tingkat kesehatan, pendidikan dan tingkat
yang
ini
dilaksanakan
dihadapi
maka
penulis
menggunakan model persamaan regresi linear
pendapatan.
sederhana. Persamaan regresi linear sederhana
a. H0 : β1 = 0 (Bantuan PKH berpengaruh
menurut Gujarati (2006) sebagai berikut:
positif terhadap kualitas SDM )
Y = α0+ α1 X + ei
........................ (1)
Y = β0 + β1X1 + β2X2 + ei
............
(2)
b. H1 : β1 < 0 ( Bantuan PKH berpengaruh negatif terhadap kualitas SDM ) Bila t hitung > t tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima.
Berdasarkan formulasi diatas, model analisis penelitian ini diformulasikan dalam bentuk sebagai berikut : KSDM = α0+ α1PKH + εi
Definisi Operasional Variabel Adapun
.............. (3)
KSDM = β0 + β1P1 + β2 K2 + εi
..............
yang
digunakan
sebagai bahan analisis dalam penelitian ini diartikan sebagai berikut : 1. Kualitas
(4)
variabel
Sumber
Daya
Manusia
Dimana :
(KSDM) adalah kemampuan manusia
KSDM = Kualitas Sumber Daya Manusia
melalui
α0, β0
pengetahuan dan
= Konstanta
perbaikan
taraf
kesehatan,
keterampilan, serta
α1, β1, β2 = Koefisien Regresi
standar hidup layak untuk peningkatan
PKH
= Program Keluarga Harapan
kualitas hidup.
P
= Program Bidang Pendidikan
K
= Program Bidang Kesehatan
adalah sebuah program jaminan sosial
εi
= Error term
berupa
2. Program Keluarga Harapan (PKH)
bantuan
uang
tunai
dari
Pemerintah untuk membantu Rumah Data yang telah didapatkan akan di
Tangga
Sangat
Miskin
dalam
olah menjadi Tabel Crosstabs yang digunakan
memperoleh akses pelayanan dasar
untuk mendapatkan deskripsi tentang kondisi
yaitu pendidikan dan kesehatan.
sosial ekonomi RTSM penerima bantuan PKH Volume 3, No. 2, Mei 2015
- 78
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 3. Partisipasi pendidikan adalah tingkat pendidikan tertinggi si penerima dana
mane, dengan kepadatan sekitar 10 jiwa per km2
bantuan PKH yang dilihat berdasarkan lamanya
pendidikan
kehadiran anak
dan
frekuensi
peserta PKH
yang
Realisasi Pembayaran PKH Kabupaten Pidie
diukur dalam bentuk indek. 4. Partisipasi
kesehatan
Dana PKH yang di salurkan kepada
adalah
status
Kabupaten Pidie bersifat
fluktuatif, ini
kesehatan dan gizi ibu hamil/ ibu
dikarenakan dana yang diberikan kepada RTSM
melahirkan / ibu nifas , bayi dan balita
bervariasi karena jumlah penerima dana dalam
Peserta PKH yang diukur dalam bentuk
satu keluarga RTSM berbeda, ada yang
indek .
mendapat dana minimal dan ada yang mendapat
5. Jumlah bantuan adalah dana yang
dana maksimal, tergantung dengan jumlah ibu
dialokasikan oleh PKH kepada Rumah
hamil,nifas dan anak balita serta anak sekolah
tangga sangat miskin (RTSM) dalam
dasar dan menengah pertama yang mendapat
satuan rupiah
bantuan. Pada dasarnya jumlah dana yang
1. HASIL DAN PEMBAHASAN
diberikan semakin menurun karena jumlah
Jumlah penduduk Kabupaten Pidie pada tahun 2011 adalah 387.787 jiwa, yang terdiri
dari
laki-laki
188.176
jiwa
dan
perempuan 199.611 jiwa, serta kepadatan penduduk
rata-rata
109
jiwa/km2.
Laju
pertumbuhan penduduk di Kabupaten Pidie dari tahun 2008 – 2011 rata-rata 1,69 %.
RTSM penerima dalam satu kecamatan semakin sedikit, kerena ada yang tidak memenuhi kriteria
lagi
penggantian
(exit)
dan
belum adanya
anggota
RTSM
yang
baru
pengganti yang keluar (resertifikasi), akan tetapi pada tahun 2009,2012 sampai dengan 2014 jumlah Penerima PKH bertambah secara
Untuk wilayah kecamatan, persebaran penduduk terutama di kecamatan pidie (10,51
keseluruhan karena ada penambahan kecamatan Penerima PKH.
persen), kecamatan mutiara timur (8,12 persen) dan kecamatan tangse (6,11 persen). sementara distribusi
penduduk
terendah
adalah
Tabel 1. Realisasi Pembayaran PKH Kabupaten Pidie tahun 2008-2014
di 2008 2009
Jumlah Kecamatan 10 13
Jumlah RTSM 5018 6715
Jumlah Dana PKH (Rp) 7,399,056,000 9,920,918,000
dengan kepadatan mencapai 1.988 jiwa per km2.
2010 2011
13 13
6651 6390
9,720,950,000 9,466,300,000
sedangkan wilayah dengan kepadatan penduduk
2012
15
7136
10,426,475,000
terendah adalah kecamatan geumpang dan
2013
19
8290
13.842.097.500
kecamatan geumpang (1,57 persen) wilayah dengan penduduk terpadat adalah ibu kota kabupaten pidie, yakni kecamatan kota sigli
79 -
Volume 3, No. 2, Mei 2015
Tahun
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala 23
2014
8629
15.520.559.500
Sumber: UPPKH Kabupaten Pidie, 2015 Pada tabel 4.1 terlihat penerimaan penigkatan
bantuan jumlah
PKH
Hasil penelitiannya dapat dilihat pada Tabel
peningkatan karena
kecamatan
menggunakan alat ukur regresi linear sederhana.
Tabel
ada
penerima
4.16. Hasil Perhitungan Regresi Pengaruh PKH terhadap KSDM di Kab. Pidie
PERSAMAAN REGRESI LINEAR SEDERHANA
bantuan PKH dari 10 kecamatan pada tahun 2008 menjadi 15 kecamatan pada tahun 2012.
VARIABEL
B
Konstanta
0, 019 0, 170
penerima bantuan PKH sebanyak 4 kecamatan. Lnpkh pada tahun 2014 semua kecamatan menerima bantuan PKH sebanyak 23 kecamatan.
Indek
Pembangunan
Kabupaten Pidie
SIG
ERROR
Untuk tahun 2013 ada penambahan kecamatan
STD.
0,008 0,035
0, 000 0, 000
KOEFISIEN KORELASI = 0 , 7 2 Manusia 1 KOEFIENSI
IPM Kabupaten Pidie menunjukkan
D E F-HIT = 18,451 T E R Α = 5% M I N A S I = 0 , 8 4 9
peningkatan selama kurun waktu 2008 -2012 yaitu 71,21 pada tahun 2008, tahun 2009 yaitu 71,61, tahun 2010 adalah 71,92, tahun 2011 menjadi72,43 serta tahun 2012 menjadi 72,61. Sehingga dalam periode tersebut telah terjadi peningkatan IPM sebesar 1,4 poin. Sementara dari sisi akselarasi capaian pembangunan manusia dalam setahun atau dikenal sebagai reduksi shortfall, selama periode 2010-2011 Kabupaten Pidie mampu mengurangi jarak dari
IPM yang telah dicapai dengan nilai idealnyaP- VALUE = 0,000 Sumber : Hasil Pengolahan Data, 2014 (IPM=100) sebesar 1,79 poin pertahun.
Dari Hasil Estimasi Regesi Linear
Program Keluarga Harapan (PKH) terhadap kualitas sumber daya manusia di Kabupaten maka
dilakukan
pengujian
penelitian
diperoleh
persamaan akhir estimator yaitu KSDM = 0,019
Untuk mengetahui pengaruh bantuan
Pidie
hasil
dengan
+ 0,170 PKH. Persamaan tersebut dapat diintepretasikan bahwa nilai konstanta sebesar 0,019 artinya apabila variabel bantuan PKH di asumsikan bernilai nol maka indeks kualitas Volume 3, No. 2, Mei 2015
- 80
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sumberdaya
di Kabupaten Pidie
linier berganda. Adapun variabel yang dianalisis
sebesar 0,019 poin. Selanjutnya apabila variabel
meliputi indeks bidang pendidikan dan indeks
bantuan PKH mengalami perubahan sebesar 1
bidang
poin
sementara variabel terikatnya tetap yaitu indeks
maka
manusia
akan
berpengaruh
terhadap
kesehatan
manusia
variabel
penerima
bebas
meningkatnya indeks kualitas sumber daya
sumber
manusia Kabupaten Pidie sebesar 0,170 poin
Program Keluarga Harapan di Kabupaten Pidie.
dengan asumsi variabel lainnya dianggap tetap.
Tabel 4.17 memperlihatkan hasil estimasi
Hubungan antara variabel bebas
daya
sebagai
manfaat
dengan menggunakan persamaan regresi 4.
dengan variabel terikat mencapai 72,10 persen.
Tabel
Ini membuktikan bahwa hubungan antara
4.17:
Koefisien
Persamaan
Pendidikan dan Kesehatan Terhadap KSDM
bantuan program keluaraga harapan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia relatif Model
2
kuat. Lebih lanjut koefisien determinan (R ) bernilai 0,849 menunjukkan bahwa bantuan PKH
mampu
menjelaskan/mempengaruhi
(Constan 1 t)
indeks kualitas sumber daya manusia di
inxP
Kabupaten Pidie sebesar 84,90 persen dan sisanya sebesar 15,10 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model penelitian ini. Pembuktian variabel bantuan PKH terhadap kualitas sumberdaya manusia di Kabupaten Pidie maka dilakukan pengujian tersendiri secara parsial dengan uji-t pada tingkat kepercayaan (Convidence Interval 95%). Untuk variabel bantuan PKH diperoleh t-hit sebesar 4,857 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,96 atau dengan nilai signifikan sebesar 0,000 di bawah 0,05, artinya variabel bantuan PKH secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie.
Standardized Coefficients
t
model yang dianalisis adalah persamaan regresi
13, 320
.1 23
.02 9
.0 31
.590
.10 2
.0 01
.152
1 08. 505 9 .03 5 2 .33 1
Sumber : Hasil Penelitian (diolah) 2014 Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat mencapai 76,70 persen. Ini membuktikan bahwa hubungan antara bantuan program pendidikan dan kesehatan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia relatif kuat. Selanjutnya koefisien determinan (R2) bernilai 0,876 menunjukkan bahwa bantuan bidang pendidikan dan kesehatan mampu menjelaskan indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 87,60 persen dan sisanya sebesar 12,40 persen di pengaruhi oleh variabel lainnya diluar model
Volume 3, No. 2, Mei 2015
Berdasarkan hasil model estimasi dapat diketahui
bahwa
Sig.
Beta
penelitian . Hasil Estimasi Regesi Berganda Untuk menjawab permasalahan kedua,
81 -
inx K
Unstandardize d Coefficients St d. B Error
variabel
pendidikan
berpengaruh positif terhadap PKH dengan
.000
.000
.021
Jurnal Ilmu Ekonomi
Pascasarjana Universitas Syiah Kuala koefisien
sebesar
0,029.
Artinya
apabila
program bantuan bidang kesehatan naik sebesar 1
point,
ceteris
paribus,
maka
akan
meningkatkan indeks sumber daya manusia di Kabupaten Pidie sebesar 0,029 point. Variabel
DAFTAR PUSTAKA Apriliyah S. N. (2008). Pengaruh Indikator Komposit Indeks Pembangunan Manusia Terhadap Penurunan Jumlah Penduduk Miskin di Sumatra Utara.Medan Universitas Sumatera Utara
indeks bidang kesehatan juga berpengaruh positif terhadap indeks sumber daya manusia dengan koefisien sebesar 0,102. Artinya apabila indeks bidang kesehatan naik sebesar 1 point, ceteris paribus, maka akan meningkatkan sumber daya manusia penerima manfaat PKH di Kabupaten Pidie 0,102 point. Pembuktian hipotesis untuk model regresi
berganda
dilakukan
dengan
dua
pendekatan. Pertama uji secara simultan dengan menggunakan Uji Fisher Test (F-
) hasil
Hitung
regresi membuktikan bahwa pengujjian secara bersama-sama
terhadap
model
(lampiran
dilakukan program
pengujian bantuan
kesehatan
2).
terhadap
Hitung
Selanjutnya
pembuktian
indek
=
juga
variabel
pendidikan
kualitas
BPS. 2012. Indek Pembangunan Manusia . Jakarta BPS. 2009. Profil Kemiskinan Di Indonesia Maret 2009. Jakarta BPS. 2013. Pidie Dalam Angka. BPS Pidie. Coady, D. P. (2006) The welfare returns to finer targeting: the case of the Progresa program in Mexico. International tax and public finance.
simultan
berpengaruh nyata dengan nilai F52,829
BKKBN. (2012). Profil hasil pendataan keluarga tahun 2011. Jakarta: Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional,
dan
sumberdaya
manusia di Kabupaten Pidie dengan uji parsial. Dalam hal ini digunakan uji-t pada tingkat
Dharmawan. (2009). Agenda riset strategis bidang penanggulangan kemiskinan 2010-2015. Bogor: Institut Pertanian Bogor.. Gertler, P. (2004). Do conditional cash transfers improve child health Evidence from PROGRESA's control randomized experiment. America economic review. Gujarati (2006). Ekonometrika, Ghalia,Jakarta.
kepercayaan yang sama (Convidence Interval 95%).
Untuk
variabel
bantuan
bidang
pendidikan dan kesehatan masing – masing secara berturut-turut diperoleh t-hit sebesar 9,035 dan 2,331 lebih besar dari t-tabel yaitu 1,96, artinya variabel bantuan pendidikan dan kesehatan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap indeks kualitas sumber daya manusia di Kabupaten Pidie.
Hendratno. (2010). Thesis, Pengaruh Program Keluarga Harapan Terhadap Cakupan Imunisasi, Pemeriksaan Kehamilan, Angka Partisipasi Sekolah Dasar dan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, dan Konsumsi Rumahtangga. Universitas Indonesia. Hidayat, B. (2006) Penetapan persyaratan kesehatan program Bantuan Tunai Bersyarat di Indonesia. Mimeo, November 2006, Jakarta, Indonesia.
Volume 3, No. 2, Mei 2015
- 82
Jurnal Ilmu Ekonomi Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Hoddinott, J. and Skoufias, E. (2004). The impact of PROGRESA on food consumption. Economic development and cultural change. Kempson, E. (1996). Life on a low income. York: Joseph Rowntree Foundation. OECD. (2009).Promoting pro-poor growth: Social protection. Paris: Organization for Economic Co-operation and Development. Pakpahan, Y. M., Suryadarma, D., dan Suryahadi, A. (2009). Destined for destitution Intergenerational poverty persistence in Indonesia. Jakarta:SMERU Research Institute (SMERU Working Paper, January 2009). Rawlings, L. B., dan Rubio, G. M. (2003). Evaluating the impact of conditional cash transfer programs lessons from Latin America. Washington DC:The World Bank.
Syawie, M. (2011). Kemiskinan dan kesenjangan sosial. Informasi: Kajian Permasalahan Sosial dan Usaha Kesejahteraan Sosial. Tim Penyusun Buku PKH. 2008. Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Pelayanan Kesehatan. Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jenderal Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Tim Penyusun Buku PKH. 2008. Pedoman Operasional PKH Bagi Pemberi Pelayan Pendidikan. Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jendral Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Tim Penyusun Buku PKH, 2008. Direktorat Kesejahteraan Sosial. Direktorat Jendral Bantuan dan Bantuan Sosial RI. Jakarta. Todaro, M. P . (2006) Pembangunan Ekonomi Di Dunia Ketiga. Erlangga. Jakarta.
Singarimbun M., Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survai Edisi Revisi. Jakarta: LP3ES.
UNDP, BPS dan Bappenas (2001). Laporan Pembangunan Manusia, Demokrasi dan Pembangunan Manusia Indonesia, Jakarta 2001.
Soerjono, S. (1990). Sosiologi Suatu Pengantar. Rajawali Pers Jakarta.
World Bank. 2002. Indikator kemiskinan 2002, Jakarta.
Suharto, E. (Ed.). (2004). Isu-isu tematik pembangunan sosial: Konsepsi dan strategi. Jakarta: Balitbangsos Departemen Sosial RI. Sumodiningrat, G. 1999. Pemberdayaan Masyarakat dan Jaring Pengaman Sosial. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sumodingrat, G., Santosa, B., Maiwan M. 1999. Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan. IMPAC. jakarta. Suwarsono, dan Alvin, Y.S.. (1994). Perubahan Sosial dan Pembangunan . LP3S Jakarta
83 -
Volume 3, No. 2, Mei 2015