PENGARUH PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI TERHADAP VOLUME PENJUALAN DAN DAMPAKNYA PADA LABA KOTOR (Studi Kasus pada Natasa Handycraft Tasikmalaya) NURAENI 093403050 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi
ABSTRACT This study aims to determine: (1) the production labor productivity, sale volume, and gross profit; (2) the influense between the production labor productivity and sale volume; (3) the influence by partial and simultan the production labor productivity to sale volume and impact of gross profit. The method used in this study is descriptive method by using a type of case study. The tools analysis method which is used in this research is path analysis that aims to determine direct and indirect effect between independent variables and dependent variables. The results that shows: 1) the production labor productivity, sale volume, and gross profit generated by Natasa Handycraft Tasikmalaya show the changebility in each quarterly. The change of the production labor productivity, sale volume, and gross profit is decrease and increase in each quarterly; 2) Has medium correlation between the the production labor productivity and sale volume; 3) the production labor producivityt by partial has not signification influential to gross profit in Natasa Handycraft Tasikmalaya; 4) sale volume by partial has signification influential to gross profit in Natasa Handycraft Tasikmalaya; 5) the production labor productivity and sale volume by simultan significantly influence to gross profit in Natasa Handycraft Tasikmalaya.
Keyword : labor productivity, sale volume, gross profit.
ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Produktivitas tenaga kerja bagian produksi, volume penjualan, dan laba kotor (2) Pengaruh antara Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dengan volume penjualan (3) Pengaruh secara parsial dan simultan Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dekriptif analisis dengan pendekatan studi kasus. Alat analisis yang digunakan adalah Path Analysis yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung antara variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Produktivitas tenaga kerja bagian produksi, volume penjualan, dan laba kotor yang dihasilkan oleh Natasa Handycraft Tasikmalaya tiap tahunnya mengalami perubahan, baik peningkatan maupun penurunan. (2) Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dengan volume penjualan pada Natasa Handycraft memiliki keeratan hubungan sangat erat. (3) Produktivitas tenaga kerja bagian produksi secara parsial kurang berpengaruh terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya. (4) Volume Penjualan secara parsial berpengaruh signifikan terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya. (5)Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap laba kotor pada perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya.
Kata kunci : produktivitas tenaga kerja, volume penjualan, laba kotor.
PENDAHULUAN Perkembangan dunia usaha yang semakin meningkat selaras dengan peningkatan kondisi perekonomian di Indonesia juga berarti adanya persaingan yang semakin ketat. Sebagian besar, suatu perusahaan memiliki tujuan yang sama yakni berorientasi untuk mendapatkan sejumlah laba semaksimal mungkin meskipun disamping misi-misi yang lainnya. Hal tersebut menjadikan topik yang berkenaan dengan sumber daya manusia akan tetap aktual dibicarakan sepanjang tahun, terutama yang berkaitan dengan produktivitas kerja karyawan. Lebih-lebih untuk menyongsong era liberalisasi tahun 2020, dimana sejak dini harus dipersiapkan sumber daya manusia yang mampu untuk menerima kemajuan teknologi dan ketatnya persaingan dunia usaha.
Agar perusahaan-perusahaan mampu bersaing, maka perusahaan harus melakukan perbaikan-perbaikan dalam berbagai hal. Perbaikan yang paling utama adalah dibidang sumber daya manusia, karena sumber daya manusia merupakan faktor utama dalam kegiatan operasional perusahaan. Dengan berkembangnya dunia usaha, perusahaan-perusahaan berusaha meningkatkan kualitas tenaga kerja sebagai penggerak perusahaan. Karena pembangunan sumbar daya manusia atau tenaga kerja merupakan salah satu upaya untuk peningkatan mutu dan kemampuan usaha yang sesuai dengan kebutuhan dan harapan dunia usaha agar dapat menciptakan suatu produk yang berkualitas. Selain dapat memproduksi barang yang berkualitas tentu saja suatu perusahaan harus bisa menarik sumber daya manusia sebagai tenaga kerjanya. Dalam pencapaian tujuan perusahaan salah satunya dipengaruhi oleh faktor tenaga kerja yang memiliki kemampuan dan menguasai ilmu pengetahuan serta teknologi dalam hal ini perusahaan perlu memberikan perhatian yang besar pada kesejahteraan tenaga kerja agar tenaga kerja khususnya tenaga kerja yang berperan secara langsung dalam pengolahan produk dapat memberikan kontribusi terhadap hasil operasi perusahaan. Tenaga kerja menurut Simamora (1999 : 37) adalah karyawan yang mengubah bahan baku menjadi sebuah produk atau karyawan yang memberikan jasa kepada pelanggan. Sedangkan menurut Anoraga (2004 : 176) mengemukakan bahwa produktivitas merupakan rasio antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. Produktivitas juga diartikan sebagai ukuran seberapa produktif suatu proses menghasilkan keluaran, dengan fokus perhatian yaitu pada keluaran yang dihasilkan suatu proses. Secara operasional, tenaga kerja bagian produksi dapat dikatakan produktif jika jumlah output berupa unit produk yang dihasilkan lebih besar dibandingkan dengan input berupa jumlah jam kerja langsung. Jika setiap tenaga kerja bagian produksi bekerja sesuai dengan target kuantitas dan kualitas produk yang direncanakan dalam kurun waktu yang tersedia berarti bahwa setiap aktivitas yang dilakukan dalam proses produksi dapat terlaksana secara efektif dan efisien. Ukuran produktivitas adalah cara yang terbaik untuk mengevaluasi kemampuan suatu negara menyediakan standar hidup yang baik bagi penduduknya, hanya lewat penambahan produktivitaslah standar kehidupan dapat membaik. Lebih dari itu, dan hanya lewat penambahan produktivitas maka tenaga kerja, modal manajemen ditingkatkan tanpa meningkatnya produktivitas maka harga akan naik. Di sisi lain, tekanan ke bawah pada harga saat produktivitas meningkat, menghasilkan lebih banyak yang diproduksi dengan sumber daya yang sama.
Pada dasarnya volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang yang terjual. Untuk itu volume penjualan adalah jumlah barang atau jasa yang terjual dan dapat menghasilkan pendapatan berdasarkan data kuantitatif dalam suatu keadaan yang ideal dalam suatu periode. Laba atau profit merupakan salah satu indikator kesuksesan perusahaan yang merupakan salah satu tujuan pokok perusahaan, agar perusahaan tetap bertahan hidup dan terus berkembang. Suatu perusahaan tidak akan mampu bertahan dalam jangka waktu yang lama dan mencapai tujuan sebagaimana yang telah direncanakan apabila perusahaan tidak mampu meningkatkan volume penjualan dan meningkatkan laba. Tasikmalaya merupakan salah satu daerah yang melahirkan potensi cukup tinggi dalam aktivititas industri kerajinan tangan khususnya di Rajapolah karena merupakan central kerajinan tangan di kota Tasikmalaya, hal ini terbukti dengan banyaknya masyarakat yang menjadi wirausahawan atau pengusaha dan atas dasar tuntutan masyarakat yang belakangan ini cukup konsumtif terutama masyarakat kota yang melihat kerajinan tangan Tasikmalaya ini terlihat unik dan menarik. Salah satunya adalah Natasa Handycraft yang merupakan perusahaan industri kerajinan tangan dimana kegiatannya adalah pembuatan kerajian sandal dari mendong dan pandan yang khas dari Rajapolah Tasikmalaya. Natasa Handycraft merupakan perusahaan milik perorangan yang bergerak dalam bidang manufaktur dengan kegiatan produksinya berdasarkan pesanan konsumen (Job Order). Pada awal pendirian, perusahaan ini hanya sedikit mendapat pesanan, namun semakin bertambah tahun perusahaan ini mengalami perubahan dan perbaikan dalam menjalankan kegiatannya. Maka dari itu Natasa Handycraft sekarang sudah lebih maju dari tahun-tahun sebelumnya yang pemasarannya juga sudah ke luar kota bahkan ke luar negeri. Tenaga kerja yang handal khususnya bagian produksi merupakan salah satu sumber daya penting bagi perusahaan Natasa Handycraft, karena dengan tenaga kerja yang handal akan memberikan kontribusi yang besar bagi perusahaan terutama dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Produktivitas tenaga kerja pada Perusahaan Natasa Handycraft Tasikmalaya setiap tahunnya tidak mengalami kenaikan jumlah tenaga kerjanya, tapi dalam hal ini tidak mempengaruhi volume penjualan perusahaan yang terus meningkat. Sehingga hal ini dapat menekan jumlah biaya produksi dan dapat menghasilkan produk yang sangat berkualitas. Dalam hal ini semakin banyak produk yang terjual menunjukan kemungkinan besar perusahaan memperoleh keuntungan.
Permasalahan yang sekarang dihadapi adalah banyaknya usaha pesaing, sehingga hal tersebut membuat perusahaan harus bekerja keras untuk lebih menarik calon pembeli guna memperoleh laba yang besar melalui volume penjualan. Salah satu upaya yang dilakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya yaitu dengan cara meningkatkan produktivitas tenaga kerja, produktivitas tenaga kerja yang meningkat diharapkan dapat meningkatkan volume penjualan dan perusahaan mendapatkan laba yang diinginkan dalam hal ini yakni laba kotor. Adapun tujuan penelitian ini adalah: 1.
Untuk mengetahui produktivitas tenaga kerja bagian produksi, volume penjualan dan laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
2.
Untuk mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dengan volume penjualan pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
3.
Untuk mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi secara parsial terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
4.
Untuk mengetahui pengaruh volume penjualan secara parsial terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
5.
Untuk mengetahui pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan secara simultan terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penyelesaian penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pendekatan studi kasus.
OPERASIONALISASI VARIABEL Dalam penelitian ini terdapat dau variabel independen yaitu Produktivitas tenaga kerja bagian produksi (X1) dan Volume penjualan (X2) serta satu variabel dependen yaitu Laba kotor (Y).
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel
Definisi Operasi
Indikator
Ukuran
Skala
Produktivitas Tenaga kerja Bag. Produksi (X1)
Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi mengandung pengertian perbandingan antara hasil yang dicapai dengan peran serta peranan tenaga kerja per satuan waktu. Bambang Kusriyanto (2005:18)
Biaya tenaga kerja bagian produksi (input) Hasil produksi (output)
Rupiah
Rasio
Volume Penjualan (X2)
Volume penjualan merupakan ukuran yang menunjukan banyaknya atau besarnya jumlah barang atau jasa yang terjual. Mulyadi (2005:239)
Harga jual per unit dikali jumlah unit yang terjual.
Rupiah
Rasio
Laba Kotor (Y)
Laba kotor adalah selisih antara total penjualan dengan harga pokok penjualan. Mulyadi (2001 : 23)
Selisih Total Pendapatan Penjualan dengan Harga Pokok penjualan.
Rupiah
Rasio
TEKNIK ANALISIS DATA Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analisis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X (independent variabel) dan untuk mengetahui pengaruh antara variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama-sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisis jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat.
PENGUJIAN HIPOTESIS Pengujian hipotesis akan dimulai dengan penetapan hipotesis operasional penetapan tingkat signifikan, uji signifikan, kriteria dan penarikan kesimpulan. 1.
Penetapan Hipotesis Operasional Produktivitas tenaga kerja bagian produksi tidak berpengaruh terhadap volume penjualan.
Produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh terhadap volume penjualan. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi tidak berpengaruh terhadap laba kotor. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh terhadap laba kotor. Volume penjualan tidak berpengaruh terhadap laba kotor. Volume penjualan berpengaruh terhadap laba kotor. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan tidak berpengaruh terhadap laba kotor. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan berpengaruh terhadap laba kotor. 2.
Penetapan tingkat signifikansi Tingkat signifikan yang digunakan adalah 95% (α = 0,05) yang merupakan tingkat signifikasi yang sering digunakan dalam ilmu sosial yang menunjukan ketiga variabel mempunyai korelasi cukup nyata.
3.
4.
Uji signifikasi a.
Secara simultan menggunakan uji F.
b.
Secara parsial menggunakan uji t.
Kaidah Keputusan Kriteria pengujian ditetapkan dengan membandingkan nilai hitung dan tabel dengan tingkat signifikansi (α = 0,005), dapat dirumuskan sebagai berikut :
5.
a.
Terima Ho jika
dan tolak Ho jika
b.
Terima Ho jika t α ≤ thitung ≤ -t α dan tolak Ho jika -t α ≤ thitung ≤ t α
Penarikan kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengujian seperti tahapan diatas maka akan dilakukan analisis secara kuantitatif. Dari hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis yang ditetapkan dapat diterima atau ditolak.
PEMBAHASAN Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (path analysis) dengan menggunakan SPSS Versi 16.0. Hasil penelitian yang diperoleh kemudian dianalisis untuk melihat produktivitas tenaga kerja bagian produksi (X1), volume penjualan (X2) dan laba kotor (Y) pada Natasa Handycraft Tasikmalaya, pengaruh variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) terhadap variabel X2 (volume penjualan) pada Natasa Handycraft Tasikmalaya, pengaruh variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) dan variabel X2 (volume penjualan) secara parsial dan simultan terhadap variabel Y (laba kotor) pada Natasa Handycraft Tasikmalaya.
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi terhadap Volume Penjualan pada Natasa Handycraft Tasikmalaya Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan sebesar 0.907 berarti tingkat hubungan sangat erat dan besarnya pengaruh dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap volume penjualan adalah sebesar 82,3%. Artinya bahwa dengan adanya produktivitas tenaga kerja bagian produksi maka akan berpengaruh terhadap volume penjualan perusahaan. Sedangkan arah hubungan adalah positif karena nilai r positif, menunjukan adanya korelasi searah atau korelasi langsung antara dua variabel tersebut, yang berarti setiap kenaikan nilai produktivitas tenaga kerja bagian produksi (X1) akan diikuti dengan kenaikan volume penjualan (X2). Untuk menguji signifikan tidaknya nilai R Berdasarkan perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh 2.306 dimana sesuai dengan kaidah keputusan jika –t
tersebut digunakan uji t. sebesar 6,106 dan t
sebesar
maka terima Ho
atau dengan melihat tingkat signifikansi dapat dilihat dari nilai sig. hasil output SPSS yaitu 0,000 dimana 0,000 < 0,05 artinya produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. Hal ini didukung dengan pendapat Sondang P. Siagian bahwa Produktivitas adalah Kemampuan memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari sarana dan prasarana yang tersedia dengan menghasilkan output yang optimal bahkan kalau mungkin yang maksimal.
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi terhadap Laba Kotor NatasaHandycraft Tasikmalaya Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara variabel
(produktivitas tenaga kerja bagian produksi) terhadap
variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0,145 dengan koefisien determinasi sebesar 0,021 atau 2,1%. Artinya yaitu pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor sangat rendah yaitu sebesar 2,1% dan sisanya 97,9% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor maka dilakukan uji t dengan diperoleh nilai 0,930 dengan mengambil taraf signifikansi
sebesar 5% maka nilai
halaman 99). Hal ini sesuai dengan kaidah keputusan jika -t
α≤t
hitung
sebesar
2.306 (lampiran 2 ≤t
α maka terima
Ho atau melihat dengan tingkat signifikansi dapat dilihat dari nilai sig. hasil output SPSS yaitu 0,383. Dimana 0,383 > 0,05 artinya secara persial produktivitas tenaga kerja bagian produksi tidak berpengaruh signifikan terhadap laba kotor pada perusahaan Natasa Handycraft. Pengaruh Volume Penjualan terhadap Laba Kotor Natasa Handycraft Tasikmalaya Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 untuk analisis jalur, koefisien beta ( ) atau koefisien standar untuk variabel
2
(volume penjualan) terhadap variabel Y (laba kotor)
adalah sebesar 0,852 dengan koefisien determinasi sebesar 0,726 atau 72,6%. Artinya yaitu volume penjualan mempengaruhi laba kotor sebesar 72,6% dan sisanya 27,4% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak penulis teliti. Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh volume penjualan terhadap laba kotor dilakukan uji t yang diperoleh nilai α sebesar 5% maka nilai
sebesar 5.474 dengan mengambil taraf signifikansi
5.474 dengan mengambil taraf signifikansi
sebesar 5% maka
nilai ttabel 2.306. Hal ini sesuai dengan kaidah keputusan -t α ≤ t hitung ≤ t α maka tolak Ho atau melihat dengan tingkat signifikan dapat dilihat dari nilai sig. hasil output SPSS yaitu 0,001. Dimana 0,001 < 0,05 artinya Volume Penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba kotor. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan pernyataan (Abdul Halim dan Bambang Supomo, 2001 : 61) dalam bukunya “Akuntansi Manajemen” yang menyatakan bahwa
perubahan volume penjualan pada umumnya akan berpengaruh terhadap pencapaian laba perusahaan.
Pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi Terhadap Volume Penjualan dan Dampaknya pada Laba Kotor Natasa Handycraft Tasikmalaya Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 diperoleh R yang menunjukkan keeratan hubungan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan terhadap laba kotor sebesar 0,985 berarti tingkat keeratan hubungan sangat erat dan besarnya pengaruh dari biaya produksi variabel dan efisiensi operasi terhadap margin kontribusi adalah sebesar 0,970 atau 97%. Artinya secara keseluruhan antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan terhadap laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya mempunyai pengaruh dengan tingkat hubungannya erat dan berdampak signifikan. Dengan kata lain, apabila perusahaan tidak mampu meningkatkan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan meningkatkan volume penjualan dengan tepat maka perusahaan akan memperoleh laba kotor yang cenderung menurun. Oleh karena itu pengelolaan produksi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya mulai dari pencapaian hasil produksi yang maksimal, pengendalian biaya tenaga kerja bagian produksi sampai pada peningkatan penjualan untuk bisa
mengoptimalkan
kemampuan
manajemen
dalam
menghasilkan
laba
serta
mengefektifitaskan usaha sehingga berdampak pada tingkat kesehatan perusahaan. Hal tersebut menunjukkan bahwa sasaran yang ingin dicapai dari produktivitas tenaga kerja bagian produksi yaitu memaksimalkan pencapaian laba perusahaan melalui peningkatan volume penjualan. Sedangkan pengaruh variabel residu yaitu variabel yang tidak diteliti adalah
sebesar 0,03. Untuk menguji signifikan tidaknya pengaruh antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan terhadap laba kotor maka dilakukan uji F dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh nilai keputusan terima Ho jika mengambil taraf signifikan
sebesar 113,404 dengan kaidah
dan tolak Ho jika
, dengan
sebesar 5%, maka Ftabel sebesar 4,74 atau cukup melihat sig F
yaitu 0,000. Dimana 113,404
4,74 maka Ho ditolak atau dengan kata lain Produktivitas tenaga
kerja bagian produksi dan volume penjualan berpengaruh secara simultan terhadap laba kotor.
Secara lengkap pengaruh antara variabel
terhadap variabel
dan Y dapat dilihat
sebagai berikut:
X1 0,145
0,907
Y 0,852
0,3755
X2
ε 11
1 1dan dengan Y 1 Dari gambar 4.2 di atas dapat dilihat pengaruh langsung dan 1 tidak langsung antara variabel, Gambar 4.2 Nilai Koefisien Jalur Antara Variabel
yang disajikan dalam tabel berikut dibawah ini: Tabel 4.13 Pengaruh langsung dan tidak langsung antara produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap volume penjualandan dampaknya terhadap laba kotor No. 1.
Pengaruh Langsung Y
X1
Y
X2
Total Pengaruh 0,021
(ρYX1) ( rX2X1) (ρYX2) (0,145) (0,907) (0,852) 0,021 + 0,112
0,112
(ρYX1) ( rX2X1) (ρYX2) (0,145) (0,907) (0,852) 0,725 + 0,112 0,133 + 0,837
0,112
100% - 0,970
0,030
Y = (ρYX1)2 = (0,145)2
Total pengaruh X1 terhadap Y
2.
Pengaruh Tidak Langsung
2
Y = (ρYX2) = (0,852)2
Total pengaruh X2 terhadap Y Total pengaruh X1 dan X2 terhadap Y Pengaruh residu
0,133 0,725
0,837 0,970
Dari hasil analisis menunjukan bahwa koefisien korelasi jalur variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi) terhadap variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0,145 sedangkan koefisien jalur variabel X1 (produktivitas tenaga kerja bagian produksi)
dengan variabel X2 (volume penjualan) adalah sebesar 0,907 dan untuk koefisien jalur variabel X2 (volume penjualan) terhadap variabel Y (laba kotor) adalah sebesar 0,857 dengan faktor residu sebesar 0,3755. Hal ini didukung oleh Melayu S.P. Hasibuan yang menyatakan bahwa Produktivitas merupakan perbandingan antara output (hasil) dengan input (masukan). Jika Produktivitas naik ini hanya dimungkinkan oleh adanya peningkatan efisiensi (waktu-bahan-tenaga) dan sisitem kerja, teknik produksi dan adanya peningkatan keterampilan dari tenaga kerjanya.
PENUTUP Simpulan 1. Produktivitas tenaga kerja bagian produksi, volume penjualan dan laba kotor pada Natasa Handycraft Tasikmalaya setiap tahunnya cenderung mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja Natasa Handycraft Tasikmalaya dari tahun ke tahun mengalami perbaikan, dengan mengetahui Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi maka perusahaan akan mengetahui tingkat prestasi Tenaga Kerja bagian produksi dalam menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan menekan biaya tenaga kerja bagian produksi yang semakin rendah maka perusahaan dapat menghasilkan produk yang lebih banyak sehingga produk yang dijual semakin bertambah dan pendapatan meningkat maka laba kotor pun akan semakin meningkat. 2. Dari hasil analisis data diketahui bahwa hubungan Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi terhadap volume penjualan dengan tingkat hubungan sangat erat. Berdasarkan perhitungan koefisien korelasi produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap volume penjualan menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja bagian produksi berpengaruh signifikan terhadap volume penjualan. 3. Secara parsial pengaruh Produktivitas Tenaga Kerja Bagian Produksi terhadap Laba Kotor sangat rendah. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap laba kotor menunjukkan bahwa produktivitas tenaga kerja bagian produksi kurang berpengaruh terhadap laba kotor. 4. Secara parsial pengaruh Volume Penjualan terhadap Laba Kotor sangat erat. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur, pengaruh volume penjualan terhadap laba kotor menunjukkan bahwa volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba kotor. 5. Secara simultan produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba kotor sangat erat. Berdasarkan perhitungan koefisien jalur,
pengaruh produktivitas tenaga kerja bagian produksi terhadap volume penjualan dan dampaknya pada laba kotor menunjukkan produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan berpengaruh signifikan terhadap laba kotor.
Saran Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran-saran yang diharapkan dapat memberikan manfaat yang berguna baik bagi kemajuan perusahaan maupun bagi peneliti selanjutnya pada masa yang akan datang. Adapun saran yang penulis kemukakan adalah sebagai berikut : 1. Bagi Perusahaan a. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh bahwa pencapaian produktivitas tenaga kerja bagian produksi terjadi penurunan, hal tersebut karena dipengaruhi oleh hasil produksi yang kurang maksimal sedangkan biaya tenaga kerja terus meningkat, maka dari itu pihak perusahaan diharapkan melakukan perencanaan produktivitas tenaga kerja dengan melihat hasil analisa sebelumnya, kemudian melakukan perencanaan dengan melakukan perubahan jumlah operator serta perubahan deskripsi kerja sesuai dengan jumlah operator yang ada untuk meningkatkan produktivitas tenaga kerja sehingga hasil produksipun dapat meningkat. b. Perusahaan harus berusaha menekan semaksimal mungkin harga pokok penjualan dengan cara pengefisienan biaya produksi dan menghasilkan produk yang sesuai dengan selera konsumen serta mempunyai daya jual tinggi sehingga perusahaan dapat meningkatkan pendapatan penjualan dan memperoleh laba kotor yang tinggi, sesuai dengan rencana awal pendirian perusahaan yang profit oriented.
2. Bagi Peneliti Selanjutnya Dalam melakukan penelitian, agar dicapai hasil yang lebih akurat disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk menambah jumlah sampel atau variabel penelitian, karena naik turunnya laba kotor tidak hanya dipengaruhi oleh produktivitas tenaga kerja bagian produksi dan volume penjualan saja.
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, Sofyan Safri. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Ke-1. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada. Kartadinata, Abas. 1991. Akuntansi dan Analisis Biaya, Edisi yang diperbaharui. Jakarta : Bina Aksara. Kusiyanto, Bambang. 2005. Meningkatkan Produktivitas karyawan, Edisi yang diperbaharui. Jakarta : PT. Pusaka Binaman Pressindo. Marom, Chairul. 2002. Akuntansi pajak penghasilan (Deferred Tax) : sesuai dengan pernyataan standar akuntansi keuangan/PSAK 46. Pustaka Damar. , Chairul. 2002. System Akuntansi Perusahaan Dagang, edisi ke-2. Jakarta : Grasindo. Mulyadi. 2001. Akuntansi Manajemen, Cetakan ke-1. Jakarta : Salemba Empat. . 2005. Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa, Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat. Nazir, Moch. 2000. Metode kualitatif. Yogyakarta : Uup amp YKPN. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus Integrated Marketing Communications. Gramedia Pustaka Utama (GPU). Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Cetakan II. Bandung: Penerbit Mandala Maju. Simanjuntak, J Payaman. 1998. Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia. Jakarta: FEUI. Sinungan, Muchdarsyah. 2003. Produksi Apa dan Bagaimana, Cetakan Kelima. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Simamora, Henry, 2000, Akuntansi Basis Pengambilan keputusan Bisnis, Jilid 1. Jakarta : Salemba Empat. . 2000. Akuntansi, jilid 1 basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta : Salemba Empat. Sugiyono. 2009. Metode penelitian Bisnis, Cetakan ke empat belas. Bandung : CV. ALFABETA. Soemarso, S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi 5 (Revisi). Jakarta : Salemba Empat. Somantri, Anting dan Sambas Ali Muhidin. 2006. Aplikasi Statistika dalam penelitian. Bandung: CV. Pustaka Setia. Swastha, Basu. 2005. Manajemen Penjualan. Jakarta: Salemba Empat.