PENGARUH PE'VIBERIAN NaOH DAN PENAMBAHAN UREA SERTA BELERANG TERHADAP NILAI GIZI JERAMI PADI KARYA ILMIAH

PENGARUH PE'VIBERIAN NaOH DAN PENAMBAHAN UREA SERTA BELERANG TERHADAP NILAI GIZI JERAMI PADI

KARYA ILMIAH SRI MARIA PIlRWAT!

FAKULTAS PETERNAKAN INSTITUT PERTANIAN 1980

BOGOR

"Karva Ilmiah initelah disidanQl
t'

if

.~

...

~

•

~."

1

t'

'.1

dihadap<""-n suatu' kOI.nisi ujian lisal"\' p,:1d3. t3.ngg-::.l'

I =='---'-'= __ "

Hd,,,,:t

,tg

to

9),1 ()

.. I

\;,.

,

I

Seksi Pendidikan Sarjan:l Fakultas Peternakan IPB.

(,_~Ir~.~H~a~ru~n~N~a~d~j~ib~.___ )

ngan hubungannya yang berbentuk garislurus. Peningkatan 1% NaOH dapat me'1aikkan produksi N-NH3 sebesar 1,1281 mM ealran rumen. Pemberian urea dalam r:lnsum menunjukkan adany.a pengaruh terhad""tp produks: N-NH (P / 0,01) dan Koefi~ 3 sien Cerna (P / 0,05). Produksl N-tJH tertinggi (6,0957 mM eairan rumen) pada t;ng!
st0..tus

b81er:tr~g

r":3.('lsun: sudah

cukup~

Peda r-el'eobaan in vivo diteliti 5 jenis ransum sebagai perlakuan terhndap pertumbuhan rata-rata sap! pt'","C'obaan. Ransum A = seluruhnya rumput, B = 2/3 bagian rumput + 1/3 bagian jerami padi, C = B keeuali jerami pad! direndam dalam 0,6% N3.0H, D = C keeL/ali ditambahkan 0,4% urea, dan E = D keeuali ditambahkan 0,02% belerang. Rancangan yang digunak:,m adabh rancangan aeak kelompok (R~:<). Perendaman jeraml padi dilakukan selama 6 jam. Has,[ pen!mbangan yang dilakukan sethp minggu, 3 hari berturut-turut sebelum sapi pereobaan diberi makan dan minum, memperlihatkan , bahwa perlakuan E menghasnkan % pertambahan yang tertinggi (2,44%/minggu). Sedangkan perlakuan masing-m:3.sing A, B, C, dan D hanya mengha.')ilkan % pertambahan sebesar 1,10 ; 2,14; 1,74 dan 1,53 %/minggu. '''amun demikian keragaman hewun yang besar menyebabkan tidak nyatanya uji perbanding..,. an antar perlaku3.n tersebut. Dari pereobsl';lf1 in vivo ini d3.pat disimpulkan bahwa penggantian 1/3 bag ian ;::;:;mput oleh jeram! pecdi tidak menimbulk::tn

r;~rt:ed3.:ln

y:J..ng ny:?t.:: terhac:l;:'

l~.ju ~ertu ~nbuhan.

Ad3.

indikasi '->ahwa pemberton 0, -35', NaOH dan p:,r,- :"'l::,oh::m 0,4% urei':. 52;',,," 0,02% belet'ang tc,-hadap jerami padi menghasilkan l",ju pe"tu;-),':Juhan yang lebih baik (P / 0,1).

clan

~bunCa ~e;~c!:lt."\

sertCl knkak-kakakku Tatik M. dan Rita M.

yang telah banyck memberi clorongan. birnbinoan .dan do'a kepada penulis terutama dalam penelitian dan penulisan karY"-__ ilm!ah. Kepada sahabat dan semua teman yang telah member!kan bantuan d9.h semangat untuk segera menyelesaikan karya ilmiah ini, penulis ucapkan terima kasth,

Bogar,

Maret Penulis •

..:.,

1980.

D,S,:=TAR lSI Halaman t
0, . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

/I

iii

DAFTAR TABEL ....................... ~ .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ••

vi

DAFTAR ILUSTRASi .............. . . . .. . . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

vii

DAFTAR LAMPlRAN .............................................. "." .. ..

viii

PENDAHULlJAN .............. """ .............. "" .. .. .. .. .. ........... ••

1

TIN.JA.UAN PUSTAt
5

MATERI DAN METODA PENELITIAN ••• •• •••••• •

10

HASIL DAN PEMBAHASAN •••• . . •• •• •. •••••• • • •

18

Percobaan 1 (In ~) • • . . . . • . . • • • • • • • • • • • •

18

Produksi Nitrogen - Amonia (N-NHS) • • • • •

18

Produksi Asam Lemak Atsiri (\/FA) Total.

01

Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK) dan Koe~isien Cerna Bah;:m Organik (KCBO). ...

24

Percob::l.an 2 (In Vivo) ...................................

f/ .. ..

27

I<ES I {\/lPU L/'-\ N .... ~ .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

32

DAFTAR PUSTAJ.
$4

LAMPlRAN ..........................................

/I

38

RWVAYAT HIDUP ••••••• ".... •••• .•••••••••••••

55

-----'

v

f

..........

"

..... "

....

DAF,'TAR ILUSTRASI Ilustrasi i

Halaman Skerna Persediaan Bahan Makanan untuk

Sapi Potong "" ~ . . .. . . . .. .. . .. .. .. .. .. . . . .. .. .. .. .. .. .. .. .. ..

2

Pengaruh F'cmberia:l Alkali Terhadap Koefisierl Cerna <> ........ ~ ,) . . . . . . . . . . . " . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. ".

"i

3

Pnndangan ;~tas Cawan Conway ...................... ..

12

4

Pengal'uh Tingkc.t Pernberian i'JaOH Terhadap Produksi N-Nf--I .... ~ ................... S Pe'~\garuh -;-,ingkat F'embepian Urea '1 er:,aoClp Pr'cduksf i\J-NI-! .. !':. . . . . . . . . . . . . . . ., .......... " ........ , .... .. 3 Pengaruh Tingkat F'emberian Be1.erang Terhadap Produksi N-NH3 •••.•••••••••••••• , ....

20

Pengaruh Tingkat Pember ian NaOH Terhadap Produksi VFA Total •• • • • • • • • • • • • • • • • • • • • • •

22

Pengaruh Tingkat Pember ian Urea Terhadap Produksi VFA Total •••• • • • • • • . • • • • • • • • • • • •

23

2

I>

5

....

1\

•

.. ..

.. ..

.. .. .. ..

10

6

7 8 9 1C

11

19

Pengaruh Tingkat Pemberian Delerang Ter'ha-

dap Produksi \/FA Tctal' .. .. .. . . ..... . . .. .. . .. .. .. . . ..... ..

23

Per.gc.ruh Tingkat Pemberian NaOH T)rhada;:> Koefisien Cerna Bahan Kering dan Bahan Organik .......................................................................... "

25

Pengaruh Tingkat Pemberian Urea Terhadap Koefisien Cerna Bahan Kering dan Bahan Orga-

nik .......... 12

19

~ ~

.............. " " . . .. .. .. .. .. .. .. .. . .. .. . . .. .. .. .. .. .. ..

Pengaruh Tingkat F'embe:'ian Belerang Terhad",p Koefisien Cerna Bahan Kering dan Bahan Or·ganik ................ ~ .......................... " .... " " " " . " " • "

vii

26

26

PENDAHULUAN Masalah penY".· ".;.an pangan merupakan persoalan Nasional, sehingga dalam Garis Besar Haluan Negara RepubUk Indonesia

d1-

cantumkan mcng"'!nai usaha untuk meningkatkan penyediaan pangan dalam neger! be',,]! rakyat Indonesia. Penyediaan tcreebut me~ang­ kut kualitas ",aupun !"!Jant:tcv~:,,:;',.

pangan terse~;uc :'>.da"."h peningkatan populasi ternp:<. V'l'.t,,) o'mgan,

ekstensif sc'ta juga rnemasukkan ternak dari luar neger!. fv"asalahnya kini, bagairnana menyediaki",n ms,kanan yang cukup untuk ternak tersebut, sehingga produksinya dapat memenuhi harapan. Makar.an utama ternak besar (ruminansi,a) adalah hijauan. Fungsi hijauan bag! ruminansia adalah sebagai sumber gizi bulk (Susetyo, 1979).

dan

Oleh Soewardi (1977) dikatakan bahv'la

se-

bagian besap sumber makanan ternak di Indonesia adalah dar! golongan kualitas rendah, seperti rumput alam dan jer-ami pad!. Apalagi untuk pulau Jawa dimana populasi manusianya sar.gat pad at schingga rnenyebabkan berkurangnya areal untuk tanah pangonan

dan

padang rumput. Soewardi (1977) rnenggambarkan skema persediaan bahan makanan untuk sapt potong sebagai berikut (Ilustrasi 1). Jadi usaha kita antc.ra 10.[., menggaH sebanyak-ball',/aknya potersi later', ~asional,

unc, 1'< d'kembangkan dan dijadikan pDtensi

yang riil, seh"",qga tidak ter'gantu:,g p"lC~a luasc:;m areal padang rumput Y<'ing <'ida saja. Usaha tersebut adil.lah

mencol~,<_

memanfaatkan

TIN,)AlJAN P\JSTAKt;>, Pemakinan jerami padt mampvnyai ~k ya,ng ba,lk, karena I'\arganya fl'l'"II"a1'\ dibandingkan rumP\..lt gajah lapang.

ma\JPU~

"'-lmput

Nilai gizi jerami pad! rendah sekali.Te!.ah dilakukal1

peneUtian oleh Siregar (1976) di Sogor

dan~jperoleh

kesimpylan

bahwa semakin tlnggi persentase pember ian jerami pad!, pertambahan bobot hidup rata-rata per hart semakin turun. ,Jerami pad! hendaknya dioiah dutu sebelum diberikan

ke-

pada ternak, ur'ltuk meningkatkan kualitasnya. Anggorodi (1979) mengatakanbahwajerami padi ya,ng digUing sebelum diberikan kepaaa tarnak dapat mempertinggi laju pergerakannya dalam a1.at peneernaan, sel'lingga da.pat mengurangi sedi.kit koefisien cernanya~1) Jarami dal3.m bentuk tergiling !'latus atau penet memPl.!nyai

kua-

Hti!!s ya,ng lebih rendah (Jackson, 1917). Penelitian ter'ltang bentuk dan tingk I"ansum S '" jerami pad! 20% ya,ng berukurangUing 1;".21 em

+ tetes

10%; ral"l-

sum C '" jerami padi 5% ya,ngber'j./kurangiHng 1,27 em + tetes 10%; ransum D =jerami padl 20% yang berukuran gil ing 1> 27 em

+ tetes 25%; ransum E = jel"'ami padl. 5% yang berukural"l giUng 1,27 em + tetes 25%; ransum F = jerami padl 20% yang berukuran

giling 3, 81 em + tetes 10%, dan ransumG = jerami padi 5% ya,ng

5

6

berukuran glUng 3,81 em

+ tetes

5%.

Pacla hasH pgne-Utian tel"'se-

but tSI"'r'iyata sap! yang diberi raneum 0 (jeramt pad! 20% yang berukuran giUng 1,27 em

+ tetes

25%) mempunyai penampi.1an yal"l9

tooth balk dart pada yang lain. Usaha untuk mel1tngkatkan koeffsien cerna jeramt padi dapat dilakukan dengan mewemprot atau mew1pl"atl NaOH pada jerami padi tersebut(Jaek$l;ln" 1977).

MeI"Ul'Ut;F<exen and.IVIoUer

(1974) kenaikan ter;-sebutdapatmencapai 2 atau 3 kaH.

~kNaO""

optimum ya'"'g baik diberikan pada jeraml pad! adalafol 4 - 5% (Rexen and Thomsen, 1976a), Pemberian alk
Nlanfaat NaOH dalam hal in! adaiah

memutuskan ikatan rangkap Hidrogenwa selulosa,

untuk

sehtngga

je-

rami pad! dapat dieerna oleh em::im se\ulase yang terdapat daiam rumen ternak. Rexen and Thomsen (1976a) mengatakan bahwa pada

me-

toda lama dtgunakan larutan Na~ 1-2<1> dan mampu menghasUkan kenaikan koefisien cernasebesar 60-70%. Campuran NaOH dan

Na SO

tidak memperbaiki koeftsisl"I eerM sebaik NaOH saja S 2 (Rexen and Thomsen, 1976a)! Se\ail'l NaOH sebagai alkali. dapat

juga digUl"lakan KOH, Ca(OH)2 ataupVn NM 0H, 4 sebalk NaOH (Guggolz at al,

tetapi efcknya tida.k

--

Kadar protein j8rami. pad' remah, yaitu 3,5% (Jackson, 1977). urea.

Kekurangan tnt dapat ditangguiangi dengan menambahkan Oleh bakteri rumen,

mikrobc,"

urea tnt akan diub1'.h menjadt protein

8¢berapa syarat yang .. haru$ d!penuht dalam mengguna-

kan urEa sebagai Nitl"ogen8ukan Protein (N!3P) (Baumgardt, 1964),

8

di~n

sehaf'USl"Iya karbohidrat yang mudah difermentasikan

(ReadnyAvaU~~t&=R:AO)~

~onggak,

tetes,

umbl"'Umb.lan danlai:n-tain. Slregar (1976) telah melakukan "anemlan. !'tasl1nya dilapol"'ka"bahwel pe~rtanjel"'am£"adl yang.l:ilea.ttlpl.ll'" tetseseban;..5I.l<; 0,36 - 0,81% kepada sap!., belun'lme~jul
bobot hiClup' yang nyata.

III1okoginta, . SOe~bdan Sutardl (iS76)

mengatakan.bahwa sapi menyenangi tetes terutama bi.tadiberikan ad Ubitum. R"Jta-rata seekor sapi dapat menghabiskan 2,A kg per hari dan tidak mengganggu kesehatan hewan. Mineral yang harus disel"'takan ke dalam ransum yang dibel"'! ul"'ea antal"'a lain Sulfur. AAggorodt (1979) mengatakan bahwa sejumlah

kecn~~Jfur

an-organik dapat mempertinggi. penggunaan

urea sebagai .sum~1" N bag! hewan I"I.Iminansia. daiampembuatan . ,.:. asam amino yal"l9mengandung Sulfur ;;'i~.

(j:::.ys dan Met)

dalam l"l.lmen

" - -

dan zat-zat tain"lya yang mengandung Suifi.lrpada tubuh ternak.f

at a1. ........

Pad!!: peneHtian yangdHakukan oteh ThOmas

1951}pada

8 ekordombayangdtberi ransumyangmenganC!ung ul"'ea. Tiga

dttahlblih Sulfur. mad pada!'ta .. 28 - 146•. Neraca Sulfur-Nt~" paCla ran$..ln'l . yang tidak

ekOf' domba yang ransumnya tidai< ri ke

mengandung Sulfur adalah negatlf,seclang pada ransum yang mengandung Sutfu.r ad~lah ppsitif (1"i'IOrnas

;;.t ~.

1951),

Tanda-tanda defisiensi Sulful-adaiah .selera mel'iUrun. pellltumbuhan wool menul"'un, kehilangan bOPot hidup. kurus dan akhlrnya mati. Oteh Bird (1911, diterangkan

ooh~

pemberie,n Sulfur dalam I"'sn-

sum ternak dapat merubah NeracaSulful"-Nitrogen dart negatif menjadi posltff, dapat meni~tkal'f"Nit~en"''Protell'l
9

sum,

menaikk~n·koefisien

cerna bahan organik makanan, dan da-

pat, merubah konsumsi energi dart tingkat kurang dart kebutuhan hidup pokok menjadi lebihdarikebutuhan hidup pokol<:, Tetapi penambahan Sulfur ke dalarn maf
yang hHang.

Sedangkanpada.~~ng

tidak ditambah Sulfur terjadi pendauran u\ang ke dalamrumen. Hat tersebut dHkuti dengan suatu keRyataaA, tentaAg tor'l;a.dlnya peningkatan Sulfur organik dalam Unjadan air sent.

Suatu percobaan pember ian NaOH PfLda jerc:m1 padi yang dijadikan r-ansum ter-nak sel'ta penambahan urea dan be~n9 in! ·dilakukan dalam 2 tahap. Tahap per-tarna, per-cobaan secara-~ vitr-o. Tujuan percobaan int untuk mencar! tingkat pember ian NaOH, penambahan urea atau belerang yang dapat menghasilkan pencernaan jer-ami padi yang maksirnal. .Jika sudah diperoleh, mak~

hasilnya akan dicobakan dalam percobaan

!!:!.~

Perco-

baan kedua inl dilakukan untuk mendemonstrasikanmanfaat pember-ian NaOH, penambahan ur-ea serta beterang ter-hadap jerami padi bag! pertumbuhan sapia Pada

percobaan.!!2~,

ditakukan peneHtiant9rhadap je-

r-ami padi yang diberi NaOH dalam 3 ttngkat pemberian (0 ; 3 ; dan 6) % Bahan Kering (BK) jerami padt, penambahan urea dalam 3 tingkat pember-ian (0 ; 0,4 ; dan 0,8) % BK ransum serta

bele~

rang juga dalam 3 tingkat pember ian (0 ; 0,02; dan 0,04) % BK ransum. Rancangan yang digunakan adatah. faktorial aeak berblok. dengan ukuran 3 x 3 x 3. Susunan ransum dasar tercantum .dalam Tabet 2,

Pada ransum ter-sebut jel"aml

pael:'~l"Iooantikan

1"Uffl""

put sebesar 50%. dan disusun berdasal"ka", komposisi masing... masing bahan makanan seper-ti yang tel"eal"ltum dalam Tabe! 3.

--

Fermentasi r-ansum yang diuji pada per"OObaan in vitro tnt ditakukan dalam "Shaker Bath". Sebagai helf;lan do.nor yang diambil cairan r-umennya adalah sapl yang dtpotong di Rumah Potong Hewan Kota fv1adya Bogor,

10

11

Tabel 2.

Susunan Ransum Dasar dalam Percobaan In Vitro.

Bahan Makanan

A (0 %)

8 (0,4%)

(0,8~.d,

c

!

Kg···

RUmput gajah

7,00

7,00

7,00

Jerami padl

2,00

2,00

2,00

Dedak padi

1.00

1,00

1,00

0,044

0,100

Urea Belerang

*)

SungkH kacang tanah

0.70

0,45

0,15

Onggok

1,50

1,25

2,00

8K

5,2010

4,6045

5,2150

Protein

0,5802

0,5795

0,5701

3,5242

3,1467

3,4763

ITDN

I

*'j

0/, ,

Tabel 3.

,=,pl.erang ber-tingkat (0 ; 0,02 dan 0,01) :3K Ransum, '1G

('''''in')eF~::Ctc

Komposisl zat Nlakanan Ransum Dasar c:lalam Percobaan

In Vitro, Bahan Nlakanan

8K

Protein

K

TDN

%BK·----Rumput gajah

17,00

9,57

56,00

Jerami. padi

62,00

4,01

52,00

Dedak padi

87,50

~O,OO

6S,00

8ungki1 Kac. tanah

90,40

;9,80

85,00

Urea

90,00

2i-'0,00

Onggol.;

62,20

1,70

-

89,00

------------------------------------------~ Sumber : Sutardi, T. (1979b).

.

12

Yang menj2.d; r"ll'ameter dalam percobaan tnt adalah : produksi Nitrogen amonia

(N-NH

s )'

produkSiasam lemak atsi,,\

(\IFA), koefisisn C€,."'-:c. b1?han ker·ing (KCBK) dankoefisien cerna baren organik (!<8BO). ditakukan dengan m~k"l.n S metoda Conway. Cawan Conway mempunyai tiga buah ruang, yaitu Pengukuran produksi N-NH

sebuah cawan kecil di tengah dan 2 buah ruang Iuar yang tersekat CIlust"asi. 3).

Pada cawan keen di tengah dibubvhkan 1 cc asam

borat yang ber-indikator- (merah metil dan Bromo Kl-eSCIt Hljau). Lalu 1 ce super-natan ditempatkan eli sebelah kil"i sekat dan 1 ee Na C0 jenuh diletakkan di kanan sekat. /(emudian eawan ditutup 2 3 r-apat dengan tutupnya yang bervasetin. lalu digerak-ger-akkan di

1 cc asam borat ber-i.ndikator

Ilustrasi 3.

Pandangan Atas Cawan Conway.

atas meja sehingga supernatan tercampur dengan Na CO ' Se\an2 S jutnya dibiarkan pada suhu kamal" selama 24 jam. Sesudah 24 jam eawan dibuka. Amonia yang diikat olehlnclikator asam barat dltltar der-gao H S0 (O,005N) sampaiwal"nanya berubah (\al"l bi!"u 2 4 menjadi merah jambu.

13

Nitrogen Amonia(:!lhitung sebagai berikut : (ml Titran X N H S0 X 1000/1) mM, atau 2 4 (ml Titran X N H S0 X 100/1) mg/1oo 1"1"11. 2 4 Supernatan adalah fittrat dari hasH fermentasi ranaum yc.ng diuji.

Untuk menc!apatkan super·nab.n. d1perlukar'r eoo rng ,",,,,nsum

(bahan harus kering) yang dimasukkan k&dalam tab4ng plastik (fermentor).

Kemudian dttarnbal'lkan 10 1"1"11 larutan buffer McDougall

dan 10 1"1"11 cairan rumen sapt. Sebelum ditutup dengan karet berventHasi terlebih dahutu dUst gas CO , 2

sesudah itu diinkubasikan

selama 1 jam ke dalam "Shaker 9ath" pada sunu 39 - 40°C. sudah 1 jam tutup karet dibuka.

Se-

Mikroba rumen dibunuh dengan

mamberikan HgC1

sebal"'lyak 0,2 ce. Kemudian disentrtfug:'ls;kan 2 dengan kecepatan putaran 10.000 rpm selama 10 manit. Pengukuran produksi VFA ditakukan dengan menggunakan metoda destilasi uap terhadap 5 1"1"11 supernatan (General Laboratory Procedure,

1966) yang kemudian dtsusul dengBl\ penital"an mema-

kai NaOH 0,1 N.

Produks\ VFA dihttung sebagai bertkut :

. (1"1"11 Titran X N NeiOH X 1000/5) mN!.

Koefisien Cerna Bahan Kering (KCBK) dan KCBP c::liukur dangan menggunakan matoda Tmey and Tet'P.;f (General Laboratory Procedure,

1966).

% KCBK = % KCSO

13K asal - BK residu BKasel X 100"~.

= 130 asal -

BO residu X 100%.

eo asal

--,

5emua pengujian ransum secara i.nvi.tre il"li dUakukan di Laboratorium Departaman Ilmu /lvIakanan Ternai<:, Fakultas Peternakan, Institut Pertanian Sogor.

14

--

P2rco::n.':m in vivo dilakuk,,n sesudah percobaan in vitro,

---

dahm SU"ltu percob"lan pember ian makan"ln (Feeding Trial).

Pereobaan ini dilakukm di PT. Rejo Sari Bumt, Ciomas, selama 35 hari (7 Pebruari sid 21 Maret 1980). Rancangan yang d!gun"lkan adalah raneangan acak kelompok (RAK).

Pengelompokan berdasarkan bobot hidup sapi.

Pengaeak-

an dilakukan sewaktu mengaeak tempat kelompok dan sewaktu mengaeak m3.eam perlakuan bag! tiap sapi percobaan. Pad3. percobaan in! diOUnakan 20 ekor sap!

~

Gprtrudis. y3.ng berumur 14 - 16 bulan dengan rata-rata bobot

+ 25,5) kg yang dibag! 'Oltas 4 kelompok. Tiap kelom-

awal (142

pok memperoleh 5 perlci.kuan. adalah

sebag~i

berikut : A

bagian jer3.mi padi, C

~

Mae'\m perlaku3.n y3.ng diberikan

= rumput,

8 -: 2/3 bagian rumput

2/3 bagian rumput

+ 1/3

+ 1/3 bag ian jerami

padi y'\ng direndam dalam 0,.60/, NaOH, D '" perlakuan C keeL/ali ditambahkan 0,4% Ure3. can E, perlakuan D keeuaU ditambahkan 0,.0;2% bele;'ang.

jerami

Pada ransum C, NaOH 0,6% ( 6 9 NaOH/kg BK

p~di/L ~ir)

ngan jerami padi. dan

dilet~kk"n

dapat

dilarutkan dal3.m all" yang bobotnya sama deLama perendaman 6 jam, kernudian di3.ngkat

pad3. lant3.i yang miring sup3.ya sisa air rendam3.n

meng~1ir

ke Iuar.

Biasanya rendaman jerami padi ini

di-

berikan kepada ternak pereobaan pada saat kadar airnya leb!h kurang 75%.

P3.da ransum D, NaOH 0,6"10 dan urea 0,4% dilarutkan

dalam air yang jumlahnya sama banyak dengan jerami padi yang direndam. kat dan sis3.

Lama perendaman sama yaitu 6 jam, ~ir

rendamannya dialirk3.n.

kemudian diang-

Perendaman jerami p3.di

untuk r3.nSt.vn EO S3.ma dengan pada r3.nsum C d3.n D,

hanya untuk

ransum E ini 0,02% belerang ikut dimasukkan ke dalam 3.ir rendam-

15

,

"

-

:e.

-

~-

....,

,

•• pa.cI(

.JeNmi ~;;lala.m lao. I"Uten O. 5",£ NaOH ~mi.

padi (JP),dalam

1~

O. fWo:NaOH dan

0.4% ~ea

-

JP dalam larutan

•

{)..~

•

urea dan

.......,.

~

dahJtu.

gajah

1,6

-

.,..

...

1,6

.,..

-

-

1, e

...

-

.,..

.,..

gr '"

i •

~

- I, .,..

I

.~848

0 .. 848

•

e

0,848

secukupnya

-

clkkm.etituk sek~H

.,..

1, IS

0,848

'"""~'m"~_"_ ,r I

sudah dic[nc/;ll'lg

k3.cang-kacangan, l\ck,

C!';>,I'TlpUI"S'I'H"utnpt;lt HI"" dan gutma.

tidak didassrkan kepada kebu,tuhllttt tE!mak

~>

-

3,2

Rumput cinoangl;ln inl sebagian besar ad9.tah rum ..

d3n mengandung sedikit

jL!ga sedikit

3,2

3.2

.,..

~ daI"\. ~~~,'II,!!,!,(!e:1'I ~Mebih

E

f

:5,2

.!iOi,.•r-IiIIIII"

.,.....

I.!

I

D

C

\"

~

KgSK

4,8

e~ "',

Guam~ w.-

. ..

".

j

O.~

, 0.02% be.\erang ;

J'" e

A

.,,-

,

..+Ransum

I-

~ Mak!t.l"lan

Pe,,'IIV"" ''''Ian ran.~'Jrn

af~t,,1'!

energi dan Pf'O--

tehoi didasar!
mengr,I'.~

biskan rumput yang biasa diber,ikan. Dart jurri!E:tn r"Urr'lj:)ut " tel. 'p<-! dihabiskan oleh temak pe....eobaan tersebut,

yang

maka 1/3 ba-

16

g!an diga,ntikan oleh jerami padi (ransum 8. C, 0 dan E). ouan sapi

~aan ~biskan

Kemam-

rvmput/hart
masa pel'lgamatan (periooe pertama percobaan).

Pada masa peng-

am
P0I'kirl'.2!i rnakan-

an yang dlkonsumsi per ekor/hari merupakan hasH rata-rata jumlah rumput yang dihabisk
Pada masa pengamatan in! dnakukan

juga penimbangan sap! percobaan,

hasilnya ..,.,e.!1jadi dasar bagi

penentuan kelompok d
--

Pel"cObaan In vivo in! dilakukan dalam 5 periode (satu periooe = 7 hari), deng
periode ketiga sampat dengan kelima

sa pengumpulan data.

adalah ma-

Parameter pel"cob
zat makanan dan pertambahan bobot hidup. Makanan yang diberikan kepada sap! percobaan, dltimbang setiap saat pemberlannya, sedangkan sisanya ditimoong

PAc'~

v~-·

esOk3n harinya. .)erami padi diber!kan lebih dahulu dari pada rumout

tetapl oembarian rumput tidak menuilsgu jerami padi ha--

bis dahulu.

Kedua macam bahan makanan in! maslh dapat dipisah-

kan keesokan harinya, kemudian untuk ditimb
PengambHan contoh dHakui
selama periode ke-3 dan ke-4. Penimb
.!!l..v~ maupun

in vivo

elilCi.kl.lkan~

n:l,@ngg1If'lals;;u:l. /l'>GItOda yang divl"aikaA oiM Steel. ..

and TOl"'rie (1960),

HASIL DAN PEMBi\HASAN Percapaan 1. -

•

Dalam percobaan

!!:!.~

nelitian untuk mengukur produksi N-NH

s'

telan dUak\,lkan pe-

produksi VFA, KCBK

dan KeBO, Produksi N-NH

s' -

terhadap produksi N-NH

s

Pengaruh pemberiar'r NaOH atau urea sangat nyata (P!.. 0,01),

Kece>'ldel"\Jl"l9-

annya makin tinggi tingkat pemberian NaOH, produksi N-NH makin ttnggi.

S Setl.ap penambahan NaOH sebanyak 1% akan me-

ningkatkan produksl N-NH

rata-rata sebesar 1,1281 mM ealr-

S

an rumen, Pemberian urea, juga nyata pengaruhnya terhadap produksi N-NH

s'

Produksi N-NH

s

tertlnggi dicapai 0,4% urea.

Pengaruh tingkat pemberian NaOH dan belel"ang terhadap produksi N-NH

disajikan dalam Ilustrasi 4 dan 5. S Ada tndikas! bahwa per.ambahan belerang sedikit menul"ul'I-

kan produ:<:si N-NH ' akan tetapi efeknya tldak nyata. Hat ini diS saj!kan dalam I:ustrasi 6. Setelah Ikatan H dil"usak olen NaOH. maka enzim selulase dapat me nee rna jerami padt dan enal"g! yang dihasHkan dalam fer-mentasl karbohidrat ransum dapat dlmanfaatkan olen mikroba untuk pel"kembang biakannya

18

19

3

I Z

Q)

. (5,5186)

.~

,~

I

Zr-.

-~ ~ f

;, '-'2

~

(1,5731)

(5

3

°

% NaOH dar! BK Jeramt Padl

Hustrasi 4,

Pengaruh T!ngkst Pel"l"lbea'ial'l NaOH Produksi N-NH ' S

T~

(6,0962)

--------~~

(5,5331)

~(S,a138)

4

o

0,4

% !1ustrasi 5.

U,.~

0,8

dar! SK Ral1$Om

Pengaruh Tingkat Pel'l"lbel"'ial"l Urea Tel"'hadap Procluksi N-NHS'

21

Sedal"lgkan Dade> ~n O.. .e% ""'~f'If~n.fT~ ",,,,'"'s

terbentuk lebih banyak, sehingga N-NH yang tinggal lebih sedikit. 3 Produksi N-NH menurun dengan bertambahnya persenta3 sa pemberian belel"'ang. Diduga belerang disini mempercepat pembentukan asam amino yang mengandung Sulfur (Cys dan Met) dal"'i urea • ..Jadi makin banyak belerang diberikan, makin banyak asam amino tel"'bentuk maka

makin sadikit N-NHs dalam cail"an

rumen. Produksi VFA. -

Intel"'aksi antal"'a pemberian NaOH dan

penambahan urea serta belerang menunjukkan pengaruh yang nyata tel"'hadap pl"'oduksi VFA total (P I 0,01). Dalam percobaan 11"11., perlakuan yang menghasilkan VFA total terendah adalahpembel"'lan 0% NaOH, cairan ruman.

0,8% urea dan 0,02% belerang, yaitu 21,670 mM Produksi yang tertinggi adalah 102,44 mM cairan .

rumen, dihasilkan oleh perlakuan 6% NaOH, 0% urea dan 0,02% belerang. Regres! produkst VFA total terfoladap tingkat pemberian NaOH menunjukkan gal"'is lineal'" yang posittf (Itustrasi 7).

Pro,-

duksl VFA total cenderung sejatan dengan meningkatnye. pel'l'lbef'lan NaOH. Rata-rata setiap peningkatan NaOH 1% akal'l menghasUkan kenaikan produksi VFA total sebal'lyak .0,2682 mM cab"an rumen.. Sedangkan regres! Proouksi VFA

tq~l

terhadap

"",/;",',,''!{Sh;~

pem-

berian urea atau balerang, berbentuk persamean kuadrat. Titik terendah produksi VFA total dleapai pada pembel"'ian urea O,El",{. dan belel"'ang 0,02%.

Efek mastng-masing perlakuan ter-

hadap p"oouksi VFA disajikan dalam Ilustrasi 7, 8 dan 9.

22

(29.5172)

o

6

8

% NaOH dar-I BK Jer-ami. Pad!

Ilustrasi 7.

Pengaruh Tingkat Pember-ian NaOH 'Terhadap Produksi VFA Total.

Meskipun terjadi peningkatan produksi VFA totaldengan meningkatnya persentase NaOH yang diberikan, tetapi peningkatan tersebut tidak.nyata. Hal tnt mungkin disebabkan singkatnya waktu perendaman jerami padi ke dalam laNtan NaOH, 1 jam. Dar! hasil peneHtian yang dUaktJkan Re)(en. Stigsenar'lC! Kristensen (1976b). produksi VFA total clar! jerami padi Yl.ing dire.ndam dalam 5% NaOH dan dtcjiamkan menghasilkan \fFA tot.al 100 mM cair-al'l

sela~,'24 jam,

dapat

ru~n.•.

Hal ini di5e.babkankarena makin til"lggi PEIl"sel"itase NaOH yang diberik
jer-ami

padi rnakin mudat't didegr:adaslkan. Jadi makin tinggt perseontase NaOH, rnakinbanyak selulqsa yang dapat dicerr:a. Dikatakan oleb Sutardi (1 979a) bahwa produk Primerdar-i

~rmentasi

monosakartda

28 38

//

..-

(33,052)

32

l

31

-" I1l C ...

Q)

o f

... :l

30

69,846)

<1:0:

!J..c

> «I .• .!s ~~ "8

29 (28,784)

28

d:

i

0,8

0,4 % urea dari B K Ransum

° Hustrasi 8.

Pengaruh Tingkat Pemberlan Urea Terhadap

Produksi VFA Total.

31

(30,973) (30,644)

30 (30,0644)

° nustl"aSl 9.

0,02

0,04

% BetEll"ang darl BK Ransum Pengaruh Tingkat Pember-ian Beler-ang Ter-hadap

ProduksiVFA Total.

24

adalan

Pemberian urea 0,4% memberikan hasil VFA yang tertingg! (33,052 mM cntran rumen)"

Kurva ~ pe~rfari

urea terhadap produksi VFA total in! mempunyal bentuRYang sama dengan kurva pengaruh pember ian urea terhadap produksi. N-NH ' HasH VFA total yang dltunjukksn dalam nustrasi 8 int. S bentuknya berlawanan dengan kurva hubungan tingkat pember ian urea dengan produksi VFA total yang dihasHksn oleh (1976b). Telah dilakukan pengamatan oish Rexen

~exen

~t ~l,

et aI,

(1976b)

terhadap sap! perah yang ransumnya terdil"'i atas jel"ami jela! (Barley-straw) dengan pember Ian 5% NaOH serta i, 7; 1,1; dan 1,4% urea.

Hasil yang diperoleh adalah sebagal berikut : Pl"'o-

duksi VFA total dalam cairan rumen sap! yang diberl 1,7% urea adalah 100 ; 1,1% = 99; dan 1,4% '" 97 mM. Penambahan belerang tidak mempul"iyai pengaruh langsur,g terhadap produksi VFA total. Koefisien Cerna Bahan Kerlng dan Koefisien Cerna Bahan Organik In Vitro. -- Pengaruh kelompok (ternak) tel"hadap KCBK dan KCBO sangat berbeda (P I

0,01).

Hat ini. mungkin disebabksn

karena perbedaan pemberian makanan sebelumnya dar! maslngmaslng ternak yang digunaksn sebagai donor calran rumen. Pengaruh tingkst pember!an urea terhadap KCBK dan KC BO juga berbeda nyata (P I

0,05). Makin bertambll,r persentase

pemberian urea, maka koefislen cerna cenderung untuk turun. Penurunan tersebut berkisar 6,6"/0 KCBK dan 7,3% KCBO untuk setiap peningkstan urea 1%.

Koefisien cerna terdnggi dicapai pa-

de. pemb81"ian 3,0% NaOH. Dar! hasH peneUtian yang dHakuksn

26

Rexen !.t al (' 976a) dinyatakal"l bahwa ttngkat optimat pember ian NaOH ke dalam jerami pad! adalah 4 - 5Yo. dan koeflsien c:el"'nanya dapat meningkat :2 sampat :3 kaU jlka jeramt padl tersebut diinkubasikan datam cairan rumen salama 2 jam (Uustl"'asI2). Tidak banyak kenaikkan koefisian cerna 01el1 peningkatan persentasepemberian NaOH mungkln jerami padi singkat,

~~

perendaman

sehingga hanya sebagian saja ikatan H

selulose yang terusak 01eh NaOH.

Pengaruh NaOH, Ul"ea dan be-

lerang terhadap KCBK dan KCBO dtsajlkan dalam I\ustrasi 10, 11 dan 12.

---_

(39,02) (36.30)

•... ,.

(38,50) !
(:35,56)

o

s

6

% NaOH dar! B K .Jerami Pact nustras' 10.

Pengaruh TEngkat Pemberian NaOH Tert-adap Koefisien Cerna Bahan KeriAg dan Sahan ~ganik.

26 41

(40,87)

-~-----------

(37,90)

(38,84)

39

36 33

o

0,6

0,4

% Urea dart B K Ransum Uustras\ 11.

Pengaruh Tingkat Pemberlal"l Urea Terl'ladap Koefisien Cerna Bahan I<erir"lg dan Bahan Organik.

(38,59)

-···~------_ _ _J!(S7, 90)

38

CBO ?'->i.-X __ )t /-1-.

/

/" <,1-

..

-;./

/'1-(31 • 20)

'I-''i'

-><-x-x-x...... KCSK (36,84)

./

(35,27)

0,02

0,

% Belerang dari BK Ransum nustrasi 12.

Pengaruh Tlngkat Pemberian Belerang Terhadap Koeftslsn Cerna Bahan Kel"tng dan Bahan Organik.

27

Peningkat;an perse/"tase Ul"ea yang dtberikan. eenderung menurunkan KCBK dan KCBO.

Ini tidak searal'! dengan pengaruh

yang ditimbulkan akibat penambahan pel"sel'ltase belel"ahg ke dalam ransum.

Diduga bahwa, onggok yang

dit.a~~

kedalam r'''.nE''.:''''

memperkecil pencerre:an selulosa jeraml pad!.

Percobaan 2. --

Percobaan pemberian makanan ditakukan selama

5 minggu terhadap sapi pel"anakan Santa Gel"trudis umur 14 - 16 bulan,

dengan bobot awal l"ata-rata 142

i

25,5 kg.

Masing-ma-

sing ransum yang diberikan ke sapi pel"c6baan (tihat Tabet 4) dianaHsa kadar-kada.1" zat makanannya <:Ii l..aboratori\.lM Departemen I1mu IVakanan Ternak, Fakultas Peternakan,

tnstitut

Pertanian 80-

gor. HasH anaUsa proksimat rar\Sum te,.sebut disajikan dalam -rabet 5,

sedangkan rata-rata kol'lSumst makanan per ekCIl"/hal"i

tel"cantum dalam Tabe! 6.

Tabel 5.

Komposisi Zat Makanan Ftaneum Pereobaan.

Pel"takuan Zat Makanan

A

8

e

D

E

rAil"

6,50

8,06

7,00

7,46

8,43

Abu

12,79

23,17

23,16

22,65

22,37

7,75

6,17

6,04

6,35

6,55

42,65

S1,96

35,15

35,15

35,95

Lemak

2,35

2,19

1,45

1,99

1,88

Seta-N

34,46

36,55

34,18

33,66

33,25

Protein Serat Kasal"

*) Kadar abu, protein, serat kasal", lemak dan 8eta-N dlhitung ciart BK.

28

Penimbangan sapt pereoba,an dHakukan setiap mlnggu. Pada mi"g§u ke-1 dan ke-2 terjadi,benurunan bobot hidup.

hal int

disebabkan sap! percobaan tersebui!(lalerrn ~ meombia",~.!
we.ktv

yang dlbutuhka:'1 bag! mikroorganisme vrtl.lk beradaptasl

adalah

2 - 3 minggu. Sehingga pengamatan pertambanan bobot

hidup

Tabe\ 6. Rata-rata Konsumsi Nlakanan Sap! Peroobaan Pel" £k;or/ Hari.

e

A

Ransum

-

, Rumput

17,35

C

E

0

-

It'.Q

10,24

9,98

10,63

10,16

2,61

-

-

-

-

4.36

-

-

-

-

4,97

-

-

JP dalam 0.6% NaOH + 0.4% Urea

-

JP dalam 0.6% NaOH + 0.4% urea + 0.02% belerang

-

-

..

Tetes

1,5

1,5

1,5

1,5

1,5

B.K. Total

3,45

2,84

2,86

3,11

2,76

Prot. 1<. Total

1,34 .

0,95

1,04

1,15

1,05

Jerami Pad! (JP) .1P dalam 0.6% NaOH

0,005

I

29

karen<"- perlakuan dilakukan pada minggu ke 3, 4 dan 5. Data rata-rata PElrtambahan boltipt hidup masing-masing sap! percobaan per minggu dicantuonkan dalam Tabel 7. Pertambahan bobot hidup sapi percobaan dari

masing-ma-

sing perlakuan Fdak rnemperlihatkan beda yang nyata.

Begitu jug",-

sesudah dihkvkan pembanding A vs BCDE, B vs CDE, C DE dan 0

vs

vs E.

Tabe17. Rata-rata Pertambahan Bobot Hidup Sap! Percobaan/ Minggu.

Kelompok

j

A

B

0

C

E

.

Kg 1

1,90

3,67

2,00

1,80

5,00

2

2,80

2,10

2,40

3,10

2,90

3

0,10

3,90

2,00

1,60

2,60

4

1,50

2,40

3,10

2,40

3,30

1,57

3,02

2,50

2,20

3,45

1,10

2 14

1,14

1,53

2,44

Rat3.-rata

% dari berat awal

Dari hasH u.nalisa statistik tersebut dapat dijetaskan bahwa rumput gajah (ral,-Jum A) dapat. digamtkan oleh jerami padi dengan perbedaan plrtarnbahao bobot yal'lg sedikit (P (..

0,1).

Dar! kenma perlakuan maka yang menghasUkan pertambahar. bobct

30

terbalk adalah pertakuan E. Menurut USDA (Dept.

Perta~t~

SeMkat) apabUa

ransum sapt ditambahkan de.rlgan biuret atau urea

~bagai

NSP

dapat menafhbah bobot hidup per Mr'i 1, 2 ib (= 3, 81 kg/minggu ~ (Pratas, 1977). Sedangkan dalam penelitian int ransum D

(I~an­

sum dengan pe'ambahan urea) menghasHkan pertambahan bobot hidllP 2,20 kg/minggu. Ransllm E memang diharaPkan dapat menunjukkan hasi! yang terbaH~,

karena dlsini pensmbahan belerang untuk pembentukan asam

amino CS:;ys dan Met) dart urea. Ternyataperbedaan hasil yang ditunjukkan periakuan E tidak berbeda nyat:a •. Wilkinson and Tayler (1918)

~

tumbuhan ternak tergantung pada umur,

bahwa la.iu eel"-

dan bobot hi-dl"lp awal

juga tergantung pada bobot hidup dewa5a dan masak kelamln. Wilkinson and Tayler (1973) mengatakan bahwa makanan bukan marupakan faktor pembatas langsung,

tetapi rnakanan dan bangsa

ternak dalam hal ii'll mempengaruhi penoapaian bobot hidup ternak dewasa yang idea! dan dewasa kelamin.

Jika makanan tersebut

tOOih rendah dart batas minimal yang ditentukan bagi rnasingmasing ternak,

maka makanan akan menghambat

~u

pertum-

buhan ternak serta pertambahan bobot hidup per hart nya. Dalam percobaan ini makanan yang diberikan diduga maslh di atas batas minimal, karena masih balum sampat menghambat laju pertumbuhan ternak.

•

Melihat pembarlan makanan del'lgan pel"tamoahan bobot hidup sapi pel"cobaan untuk masing-masing pel"lakuan maka

tldak

didapat "danya hubungan antara kandllngan protein I"ansum

dan

31

per'tambahan bobot hidup.

Parakkasl (1979) mengatakan bahwa

semakin tinggi makanan penguat dalarn ransum, efisiensi penggunaan ME (MetaboHsable Energy) ~3.rnbaha:'1

sema~tn ~rnbf,n

bobot hidup serta hidup pokok.

untuk

pel"'-

Efisien&i" vntuk htdup

pokok makanan yang Kadar' penguat 0% adalah 58%. sedangkan efisiensi untuk pel"'tambahan bobot hldupnya 25% dan lni tinglcat ME = 2,0 I\tlcal/kg (1 kg TDN

= S,6155

pada

Meal fIlE).

Dengan demlkian, kenaikan bobot hidup hewan percobaan

yang

dalam penelitian ii'll ternyata sangat r'endah (rata-rata 2,55 kg/ minggu atau 0,364 kg/hari) salah satu sebabnya mungkin kurangan energi dan protein.

ke-

KESIMPULAN Dart hasH penelitian ini dapat diambil kesimputan sebagai. Oel"-

ikut :

--

Percobasn in vitro 1.

Terlihat adanya pengaruh pember-ian NaOH yang sangat nyata terhadap produksi. N-NH

s

(P (

0.01), tetapi tidak

terhadap produksl yFA total.

te!"Hhat

KCE3K dan KCSO. Hubungan

anta!"a produksi N-NH

dengan tingkat pember ian NaOH bers bentuk gal"is 1urus. Peningkatan 1% NaOH dapa!: menaikkan produksi N-NH

2.

s

sebesar 1,1281 mM cairan rumen.

Penambahan urea dalam ransum menunjukkan adanya pengarul'l terhadap produksi N-NH", (PI 0,01) dan Koeftsien Cerna v-

(P /

0,05),

-

Produksi N-f'\!HS tertinggi (6,0957 mM) dicapai

pada i tingkat urea 0,4% dan SK ransum. Pada tingkat 1:ersebut, VFA Total yang dihasUkan ada'lah 33.052 mM oairan rumen (produksi tertinggi untuk pernberian urea). Pengaruhnya terhadap koefisien eerna adalan : Dengan meningkatnya % ul"ea yang diberikan. maka koefisten cerna

ce!"de·

rung untuk turun. Penul"umn t~sebut berkisar sakitar 6.6% KCSK dan 7,$% KCSO uni:uk setiap pel"lingkatan urea 1%. 3.

Penambahan betel"'ang ke datam raMum tl.dak mempel"'lihatkan pengaruh yang nyata terhadap produksi VFA Total, produksi N-NHs'

KCSK dan KCSO.

Mungktn int dikarenakan status

belE' ~ang ransum sudan cukup,

33

4.

Terlihat nyata adanya interaksi pember-ian NaOH dan penambahan urea serta belerang terhadap produksi. VFA Total (P / O,Oi).

Pemberian 6% NaOH dan penambahan 0,4%

urea tanpa dlsertai penambahan belerang,

menghasilkan

produksi VFA Total tertinggi (102,44 mM cairan rumen). Sedangkan tanpa pemberian NaOH dan penambahan 0,80/0 urea serta 0,02"/0 belerang,

menghasHkan produksl VFA Total;;,rang

terendah (21 ,670 mM cairan" rumen).

5.

Lama perendaman jere.mi padi ke dalam alkali, merupakan faktor penting dalam usaha meningkatkan nila! gizinya. Oalam percobaan

!!:!.. ~

ini perendaman dHakukan hanya 1 jam,

oleh sebab itu hasil yang diperoteh kurang memuaskan. Dar! percobaan 6.

~ ~

Darl 5 jenis ransum yang dicobakan,

maka ransum E

yang

mengh3.silkan % pertumbuhan yang tertinggi (2,44%/mlnggu). Sedangkan perlakuanA, B, C dan 0

masin,rmasing hanya

menghasilkan % pertambahan sebesar 1,10; 2,14 ; 1,74 dan 1 , 53 % per minggu. 7.

Ada indikasi banwa pemberian NaOH 0,6% dan perambah3.n urea 0,4% serta belerang 0, 02"/0

ter~dap

jerami pad! meng-

hasHkan laju pertumbuhan yang leblh balk (PL 0,1).

Di".:=:AR PUSTA kA

1.

Anggorodl,

2.

Baumgardt,

Ilmu Makanan Ternak Umum. Gramedia-vakarta.

1979.

D.R. 1964. 88

!

P.T.

LJseofUreai.nFeeds. Feedstuffs.,

80.

3.

Bird, P.R. 1971. Sulfur /V.etaboHsm and Excretion Studies in Rumi.nants. IX. Sulfur, Nitrogen and Energy UtHization by Sheep Fed a Sulfur lJeficient and a Sulphatee-Suplemented, Roughage - Based Diet. Aust. J. Biol. Sci, 25 ! 1073.

4.

Djarre, M.T. 1972. Kemungkinan PenggunaanJerami Padi. Sebago.i MiO.kcliic\/j Domb3. (ranggapan Terhadap Dua Percobaan yang ti.dak dapat dHanjutkan). Laporan. Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin yang berafiliasi dengan Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

5.

GU9go1z, J., G.M. McDonald, H.G. Walker, Jr., A.H. Brown, W.N. Garrett, and G.O. Kohler. 1971. Chemico.l Treatment of Agricultural Wastes to Improve DigestibiliUes as Livestock Feed.• J. Anim. Sci.., 22: 71. Gener:'l.l Laboratory Procedure. 1966,- Dept. Dairy. Sci., University of Wisconsin - Madison.

7.

Herm3.n, R. 1977. Konsumsi Bahan Keri.ng Berdasarkan Berat Badan Domba. Bundel Bulletin Makare" Tern-o.k., 8 : 148.

8,

J3ckson, M.G. 1977. Rice Str3w at Livestock. World. Anim. Rev., 23 : 25.

34

35

9.

Mokoginta, L •• B. Soewardi, dan T. Sutardi. 1976. Pengaruh Onggok versus Tetes dalam Campur-an Makanan Penguat yang Men~ndung Urea Terhadap7Retensi Nitrogen pada Sapt Peran. Bunde'!. Bulletin Makanan Ternak., 2 : 11. R.G~

10.

Pratas,

11.

Par:'lkk3.si, A. '1979. nmu Gizi Ternak Ruminansia Pedaging. Dept. I1mu Makanan Ternak. FakUltas Peternakan. Institut Pertanian Bogar.

v

'1\:)7.7. Kulit Biji Kapas sebagai Pengganti Hijauan pada Ternak Sapt Potong. Bundel Bulletin Makanan Ternak., (3) , 73: 74.

12.

Rexen, F., and M. MoHer. 1974. Use of Chemical methods to Improve the Nutritional Value of Straw Crops. Feedstuffs 46.

13.

Rexan, F., and K. V. Thomsen. 1976a. The Effect on Digestibility of a New Technique for Alkali. Treatment of Straw. Anim. Feed. Sci. Technol., 1 : 73.

14.

Rexel!:l,~

F.,

P. Sttgsen al"ld V.F. Kr-tstensen. 197Gb. Effect of a New AtkaU Teonnique on the Nutritive Value of Straws. Feed Energy Sources for Livestock. Ed. Henry Swan and Dyfed Lewis. Butterworths.

,!

'15.

Stl"egar, M.E., M. Rangkuti, dan B. Soaward!'. 1969. Penggunaan Urea, Molasas, Bungki.l Kelapa, Dedak Halus, Rumput Gajah dan Jerami. Padi sebagai. Ransum SapiBaH yang SedangTumbuh. Penelitian 25/1969/B-vm.

16.

Stregar, S.B. 1976. ResponAn!lK Sept Perahterhadap Je- . rami Padl yang Olbert JV\Ola.-es. Bulletin LPPBogor no.2.

36

17. Sitol"us, P.,K. tv'o'sum, dan S.B. Sireg",r. 1971Penggunnan Urea dalam Campuran N'e.kannn Penguat sebagai SumberNitrogen untuk Penggantt sebagian Protein N'e.kanan Sapi. Perah Dara. Bulletin LPP-Sogor no.4. 18. Soewardi, B.

1974. Gizi Rumirunsia. Dept. Ilmu N'e.kanan Terre.k, Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogol".

19. Soewai"di, B.

1977. ,HubunganPola N'e.kanan Ternak dan

Metodologi Produksi Ranch Sapi. Potong.

BI,fn:;lel Bulletin f\(Iakanan Ternak, S : 158.

20. Steel, R.G.O., and J.H. Torrie.

Pri.nciples andMcGraw Hill Com-

1960.

Pl"'Ocedul"es of Statistic. pany. New Yor'k.

21, Sub Dtt. Bina Program. Dft.Jen. Peternakan. 1978. 8uku Saku Petel"nakan 1978. 22. Susetyo, S.

1979. Pastura and Range IVIanagemel'lt. Dept. Itmu MakananTel"nak. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian Bogor.

23. Sutardl., T.

Ikhtisar Ruminologi. (Bahan Penatal"an Kursus Peternakan Sapi Perah di Kayu Ambon, Lembang). Departemen Ilmu N'e.kan::m Ternak, Fakultas Peternakan. Institut Pel"tan ian Bogor.

24. Sutardi., T.

1979b.. Bah:m Ujian Itmu IVIakanan Ternak $api Perah. N'e.hasiswa Tingkat Hr. Fakultas Peternakan. Institut Pertanian 80gor. (Tidak dipublikasikan).

1979a.

25. Thomas, W.E., .J.K. LoosH, H., H. Williams, and L.A. Maynard. 1951. The' UtiHzati.<:m of Inorgal'lia, Sulfates and Urea Nitrogen by Lambs, J. Nut!". , 48 : 515.

37

26. White, T.W., "N.L. Reyn:)t~s, andF.G. I-'-rol"'y. 1971, Level ::tnd Foao-m 0-1' P\c" ~w in :St....,.. Pa-

tions. J. A:.r:im. Sc.!.!., 33 : 1866. 27. Vv'ktte, T. W ., F. G. Hem!:;)!:'y, and W. L. P.eyno Ids.

1975.

Ir"Iftuence of Feedi.ng Rice Straw and Urea Suplement with V\fl-ole and Ground Corn on Feedlot ?er1'OI"'m;..nee, Rate of ?assage and Digestibili·:y by SteW"s .. J. t\i"\im. Sci., 41 ! 1180.

28. Wttidnson . .J.M., and

J.e.

Tayler.

1973.

8eeF Pl"oduetton li-om Grassland. Tne Gl"aS9le.nd Resear-cn Institute, HUI"ley. M!lidel"l liea.d. 8erkshlre.

LAMPJl"
Lampir3.n 1. Data-cata Sapl yang Dtgunakan ur1t:uk PoI'Coba...n.

! No"

0;

N.T.

Penimban::;an Minggu

70 ~

I

I

- -

,

_1_ I~

I

i

-I

!

I .

In N Kg -1•

,I '"!"

:

V

- -

1

P.422

071

162,3

154,5

157,0

162,0

160,3

2

P.369

160,0

151,0

158,2

161,5

162,0

3

P.414

°Q'I

168,0

164,0

167,0

169,2

1'10,0

4

P.416

9-

157,7

155,0

156,0 161,3

160,5

5

P.359

cfi

158,3

152,5

151,8

157,5

167,5

6

P.351

122,3

124,5

129,0

130,7

133,0

7

P.354

°c!'

121,7

120,5

123,7

12S,7

126,7

8

P.384

(j"l

118,0

118,0

120,1

122,8

- ...

9

P.S86

rfl

125,3

120,0

123,0

126,0

129,3

10

P.385

0''1

117,7

117,0

118,2 122,5

125,8

11

P.417

~

148,0

148,0

147,'1

149,3

148,3

12

P.358

6'

151,3

t48,3

154,0 159,5

160,2

13

P.406

d1

148,3

145,5

146,5

150,3

151,5

14

P.370

,0

148,3

144,5

144.7

149,3

149,2.

15

P.383

ifl

148,7

144,5

147,2

152,3

152;3

16

P.409

136,7

132,5

136,0

137,2

137,0

17

P.408

° 0

131,0

128,0

1S3,O 135,3

135,3

18

P.367

~

139.7

136,5

141,0 144,8

147,7

19

P.412

0

144,7

131,0

141,6 142,5

144,3

0?J

141,3

131,0

140,5 143,7

141,0

P.393

I-

r

+

-+

+

•

-* : mati.

-

I !

Lampil"'an 2.

Rumus Perhitungan.

2 1. FK

r.a .. b.c ..

2, JK Kelomcok

2

~

X L-...... 1 1=1 ------FK. r

3, JK Perla.kuan

-

4. JK Total

5. JK Acak

= .../K Total - JK Kelompok - JK Per-la.kuan.

"5"

6. JK (A)

=

~ t

(a.)

2

\

-FK.

r,.b ..'e'.

7.• JK (S)

S • .)1:( (C)

9. JK (AS)

= = =

- -. > (b.) J

2

~-.

j

-FK..

"'" /' (e ) 2 k k

-

r.a . b .. ~- (a.b.) 'ij 1 J

= ~tk

FK.

2

- FK - .JK~) - .JI
r . c~ 2

~.

10. JK (AC)

- FK.

1

(aibk )

r.b ..

- FK .. .JK(t\) .. .JK(C,.

40 2

.~

11 .• JK (BC)

12. JK

~BC)

1$. I<.T.

14. F Mit

= ..2: jk

'"'C) ,c.;j k r .. '3..

= .2..

- FI< - JK(8) - JK(C).

ijk (a.b."C ) 2 _ FI< - JKf\) -.JI«S)r 1 J k JK(C) - JI«AS)-- J~C) - JK(8C).

J. K. ~.-

:".

= -:-:::K~.:...:T~.:.......,_ KT f\cak

41

• Ls:.mpir.'cm 3.

Perhltung~n clan Dsf't~r Sldlk Ragam Pertsmbahan Sabot Hlc'up/Mtnggu Sap( Pal"'o:)ba"n. '$

i

~

i

:

: Ke-

I

t

Fert3.mbahan Sabot Hldup/minggu, untuk Perlakuan

llompokl------~;------~~~==~j------~;--~~

I : 1

I

\1

S

C

----"l------r-

D}E

f

Kg

1

t

2,00

i ,80

5,00

14,37

2,10

2,40

3,10

2,SO

13,30

0,10

3,90

2,00

1,60

2,60

10,20

1,50

2,40

3,TO

2,40

3,30

1:3,30

1

1,90

2

2,80

3 4

il

I?

I

11- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - ; 3,30

12,07

10,10

8.90

13,80

51,17

;

4

1. F. K ..

'"">-

= L-_ i=1

2

5 ~-

j=1

::::: 130,92

2 .. J.K. Seluruhl"!y3- =

4

5

/-::>:

:>

2

~-

1=1

>
j=1 1

-

"'lH.32

5 2

~-? ~

3. J. K. Perlakuan

=

X

~-

j=1

.j

r

4

4.J.K. Kelompok

=

2

L1=1

Xi t

- ...

F.K •

'" 8,54

42

5. J. K. ;'\cak

= 11,04

6. K.T. Kelompo k

7

~<

=

•T. Perlakua.n =

8. K. T. Acak

=

J. K. Kelompok I' _ 1 J. 1<. Fer V"l.ku,m t - 1

J. K, /~cak (1'-1) (t-1)

9. F hit Kelompok =

10, Fhit Perlakuan =

= 0,92

K.T, Kelompok K.T, Acak K. T. Perlakuan K.T. Acak

= 0,71 .. 2,27

~

c

a

Urea

0%

TOTAL

0,04%

0,02%

0%

II

I

II

I

II

I

I

0%

0,4%

0%

1 0,4%

6%

Urea

3%

0,8%

in ~ (mM).

I

0,8%

I 1, 5600 I

1,8720 I 3, 796 1 11 , 180 2,4960

5,8760 18,9960 1 1 5,1320

I

I

I

10,2977

3,5589

8,5439

I 1,8200 6,0320 3,0160

1,20591 8,3819

I 9,1037 !

10,8469 9,42191 7,3419

I

i

I

18,4849118,752916,3019! 86,1301

7,540018,788°1 0,1040

I

10,9449\9,9649) 6,1979

9,0057[35,7447 45,1117118,4787

I 8~},6151 -'-

I

.

53,5528Iee,5167!38,4577 ~75,2694

11.658911,94991 9,9939

i · 5,0960 6,8120'8,5280i 2,6520i

3,1539

3,2039, 3,0259 14,4139 11,5500 0.2499

1,9240 I 1,7160

I '

1,6349! 1,4879

3,30191 2,94G91 2,6689113,2539115,39591 5,0199

1

L

1,716011,56001. 0,9360! 7,74801 9,20401 1,7680

1,585911,38991 1,732915,50591 6,191913,2519

3,436GI 2,94991 3,31091 8,0769118,15591 5,2089 117,409 j18,8139 122, 1619 1 99,5242

1 ,5080

1,928911,38991 1,438914,280916,975912,7129 111,533 19,817 9 1 7 ,0299

1-. 0,8% I

3

Urea

Tingkat .. NaOH

Perhttungan dan Daftar Sidik Ragam Produksi N-NH

:J ,_ _ _+-_-1-_-,0..;;;.%-+_0....:..,_4%:..;.-0

roo

•~

c ....(!)

.... cm ~m(!)f

Lampiran 4.

Cil

.{:.

44

Perhitung3.n Produksi N-Ni-1 • 3

1. F. K. '" 1403,2082. 2. J. K. (Kalompok):=

38023,03353 27

3. J. K. (Perhku"tn) '"

--'--'-~2-'--"'-

3874,8242

-1403,2092'" 564,20S'S

4. J.K. (Total)

= 2118,0155 - FK '" '1'15, B079

5. J. K. (Ac"tk)

~

715,8074 - 5,0523 - 584,2039 = 126,5512

Peng3.ruh Utam",. 1.J.K.(A)

_ 32438,7002 16

- 1"'K,. :398,9418

2. J. K. (8)

=26308,69S2 18

-FK= 58,3861

3. J.K. (C)

- 25354 / 3267 18

_ F K '" 5,3655

I F'lteraks 1.

1. J.K.

~B)

2. J.K.(AC) 3. J.K.(BC)

4. J. K. (ABC)

1

= 6 (11353,2351) .... FK ... .,IK(A) .. JK(B) = 31 ,ee~1 ~

1

6 (10947,0:304) 1

-'6

eo

Fi< -JK(A' -JK(C)

~

16,9895

(8963,5858) - FK - JI<(El' - JK(C,:: 26,9712

1 "" 2 (3974,8242) - 1"'K - JI«A) - JK(B) - JK(C)-

JK(t>.E3) - JK(AC) -JK(8C)

=;

45,6800

45 C'e:fc"tr Sidtk Ragam

db

J. K.

Kelompok

1

5;:0023

i Perlakuan

(26)

(584,2039)

A

2

8

S.l< .

-----

I

Keri'l.garnan

5,0523

F

c

IF. 01

I,

F.05

1,01300

7,72

4,23

22,4694

4,6168""

2,55

1,93

398,9418

188,4709

40,98tO**

5,53

3,37

2

58,3661

29,1931

5,9977"''-'

C

2

5,3655

2,6628

0,5512

A8

4

31,6697

7,91'7'4

1,6265

4,14

2,"1'4

AC

4

16,9896

4,2474

0,6726

BC

4

26,9712

6,7426

1,3853

ABC

8

45,8800

5,7350

1,1782

3,29

2,32

Acak

26

126,5502

4,6674

Total

53

715, 807'~·

I

I

Q)

«l

II

I

II

I

II

I

:J

«l

29,550

41,370

73,875

34,475

27 5CO

'

32,400

82,740

.

31,520

51,220

61,070

25,610

13,7DCI

-~.-~

40,77[

'

0.4%

35,460

I 0.8%

79,785

34,475

45,310

21,670

4,925

16,745

65,010

37,430

27,580

I

35,460

17,730

17,730

40,385

15,760

24,625

99,485

69,935

27,580

42,355

99,485

51,220

48,265

47,280

31,520

15,760

61,070 38,415

0.4%

0%

Urea

3%

0.8%

i i

8,865 29,550 33,490

44,325 44,325 32,.505

,

0% ,. 0.4% 10.8%

Urea

6%

73,075

13,790

60,085

59,100 62,055

26,595 18,715

32,505 43,340

I

-

i

I

I

I

!

56,1451

I

11,820 .

44,325

65,010

8,865 22,655

15,760 42,355

64,025102,440 24,625

9,850 49,250

54, 175 53, 1 90

26,595 53,190 73,875 65,995

11,820

14,775

I

,

i147,158 217,685166,465175,330216,700 164,495 214,73150,555187,15

I

,I ,

I

I

I

I 23,049 I 17,730

I

! 65,010

I

i

35,460

0%

Urea

0%

Tingkat - NaOH

Perhitungan dan Oattar Sidik Ragam Produkst Asam Lomak Atsiri. 0IFA) m mol/L Cairan Rumen.

- I

g>

c:

TOT/\L

0,04%

O,02~b

0%

I-CO

""

OJ

.... c: ~ f OJ\Il c:-

Lampiran 5.

1650,269

551,600

541,159

557,510

./> OJ

47

Produksi VFA

1. FK = 50433,107.

3. JKTotal = 34247,545 +21732,07 +5600,1387 -FK

= 61579,754 4. JK (Perlakuan) =

5. JK Acak

- FK

= 1 i 146, 1547.

113232 98 2 ' - FK == 6193,3832.

= JK (Total) -

JK (Kelornpok) - JK (Perlakuan)

= 11146,647 -1764,7234 - 6983,3832'" 3198,6414. 6. JK (A)

=

7, JK (8)

=

8. JK (C)

=

282289,25

+ 309720,08 + :316333,13

288604,25

+ 353953,6 + 268437',07

-FK "" 30;363.

18

- FK '" 177,772.

18

310817,4

+ 292853,06 + 304262,56 18

- FK

= 50440,723-FI< ,

= 7,6163. 9, JK (AB) == 10. JK (Ae)

=

308423,23 - FK. == 762 1 625. 6 304996,79 6

- FK "" 361,7116.

11. JK (BC) = 217,685 + 182,225 150,705

=

-+ 157,6 "" 183,604 +206,85 +

+ 135,93 + 205,865 .. 209,805

309515,32 6

12. JK (ABC) = 3444,396.

- FK::: 957' .S9(2.

48

Daftar Sidik Ragam

I

I

db

S.K.

-.i, elompok

I

I ,

1

Keragaman

JK •

1764,7234 1764,7234

I'"

J

c

237,8224

1,9332

2,55

1,93

5,53

3,37

4,14

2,74

3.29

2,32

2

30,363

15,1815

0,1234

B

2

177,772

88,8860

0.7225"

C

2

7,6163

3,8082

0,0309

AB

4

762,6250

190,6562

1,5199

AC

4

361,7116

90,4279

0,7351

BC

4

967,3912

241,6478

1,9659

ABC

8

2875,9691

430,5461

:3 , 4998'"

26

3198,5404

123,0206

1

53

11146,648

--4,12$

A

Total

1"'.05

• 7,72

C-) ...:..v

Acak

I'" ,01

14.3449**

IPc-rIal,Ll2"

CC133 ,3332)

I

u '.

I

::l

I 0.4%

32,60

31,99

34,06

0.8% 42,94

COj.

39,78

0.4%

0,8% COj.

42,17 41,27 39,56

0.4%

Urea'

Urea

Urea

0%

6%

3%

0%

Tingkat - NaOH

I 29,89

0,8%

Perhitungan dan Daftar Sidtk Ragam Koefisien Cel"'n:l. Bahan Kerlng (KCBK) %

II

I

II

I

75,06

39,33

34,58

73,91

69,15

36,83

I 42,64

79,47

66,80

31,02 85,29

37,14

48,15

78,63

73,32 35,78

33,30

45,33

(33,00

35,43

37,89

59,62

223,02217,37199,74246,92

34,53

40,53

39,73

29,42

68.40

74,40

38,58

72,31

29,21

75,85

39,24

43,10 36,61

68,55 83,36

30,41

38,14 44,78

70,43 69,62

74,86

35,44

39,42

71,43

30,72

40,71

75,15

58,71

22,22

36,49

72,68

34,87

37,81

62,25

224,24211,29228,83222,44193,64

75,88

29,66

46,22

77,44

31,87

45,57

70,92

1

.

35,80 25,56 40,06 31,14 26,26 28,35 36,59 32,36 42.41 It ,~'---r~------------------------------------------~

TOTAL

C,04;'/)

0,02%

0%

1:-00

...
~$

l! f

.... c

Ol

Lampiran 6,

1967,49

663,08

669,62

634,79

co

.J:>

50

Perhitungan KC8K

t. Fk =

(1~7,4'
'" 71685;498

.. ~

-:.;"

:2

2. JK (Kelompok) =

3. JK (Total)

(1066.68~/

.

2 (900,91) - FK

=509,494.

= 73353,991 - FK

= 1668,400 4. JK (Perlakuan) = 553,242

= 605,757

5. JKAcak

6. JK (A)

7•

.J~

(8)

=

-

(698;nl + (664.05)2 + (604,67)2-

'fa

2

8. JK (C)

;:

~S4. 79)

10 • .JK CAe) = 40,743

11. JK (BC) "" 31,542

12. JK (ABC) = 108,488 1

.

-

2

+ ~669.e2) .

18

-

- F~ '" 1251-, SQ6

a

;. (665,08,

po

FK" 36,074

51

Daftar Sidik Ragam

S. K.

db

JK

K

I

F

c

J

I

508,494

~f

.011 F ,05

21 869** 7,72

?-'"'---

Kelompok

1

50S,494

Perlakuan

(26)

(553,242)

21,279

0,3133

2,55

1,93

A

:2

59,6B5

29,843

1,261

5,53

3,37

B

2

251,596

125.796

5,399*

C

:2

SO, 074

19,037

0,317

AB AC

4

23,114

5,779

0,248

4,14

2,74

4

40,743

10,186

0,437

BC

4

31,542

7,886

0,338

ABC

8

108,468

13,561

0,562

3,29

2,32

26

605,757

23,298

53

1668,493

Acak

TOTAL

•

iI I

4,23 i

cot .,0

rn

Q)

- ---

-"

r

II

I

II

68,05 202,15

75,79 220,77

78,88

230,57

___ ~~L. ____________________

31,53

36,52

35,24

40,55

37,42

72,96

34,93

41,47

75,68

33,44

73,28

31,53

42,24

41,75 38.03

61,14

6Q,30

78,40

35.. 49

0.8%

25,65

r

35,63

33,.67

I 0.4%

Urea

0%

44,58

33,82

I

II

0%

«l

...

g.

..

-

255,93

87,58

39,08

48,50

85,41

37,11

48,30

82,94

40,32

42.62

0%

-----

._-

232,74

77,83

30,50

47,33

80,19

34,25

45,94

74,72

34,84

39,.88

10 • 4 %

Urea

3%

86,26

42,00

44,26

78,49

4;1 ,32

37,17

76,46

30,05

46.41

0%

74,30

37,80

36,50

80,86

33,39

47,47

81,36

39,56

41,80

10.4%

Urea

6%

..... _---_ ...

_--_

..

--

213,68 241,21 236,52

-_

68,90

32,92

35,98

71,26

32,28

38,98

73,52

30.17

43~35

10 • 8 %

Tingkat - NaOH

--- L

215,28

64,64

25,16

39,48

76,45

38,76

37.69

74,19

35.44

38,75

0.8%

----~-

I

I

Perhitungan dan Daftar Sidik Ragam Koeflsien Cerna Bahan Organik (!
:J

-.

i

-

TOTAL

0,04 %

--.

0,02 %

....

If .......

c

Lampiran 7.

___ ._

-.-.--~

2048,85

682,24

694.58

672,03

II:)

OJ

Perhitungan KCBO

1. FK

= 4197786,3 54

= 77736,783

2. JK (Kelompok) = 1100,1

3. JK (Perbkuan) =

2

2

+948,75 27

156504,10 2

4. JK (iotal)

= 79293,446

5. JK (Acak)

=616,858

6. JK (A)

-FK=424,198

..

-

FK

FK

1 2 2 =18 (653,49 + 702,35 + = 74,748

1 18

2

:2

=515,607 = 1556,663

2 693,01 ) -

FK

2 +631,11 )-F"K=263,300

7. JK (8)

=

8. JK (C)

= - (672,03

9. JK (A B)

= - (468563,21) - FK -JK(A) -JKeB} = 18,949

10. JK CAC)

= - (467064,63) - FK - JK(A) -JK(C) = 18,401'

11. JK (BC)

= - (468412,51) - FK - JIo«B) -JK(C) .. 54,412

(727,71

1 18

2

+690,03

+ 694,58

~

:2

.

+ E;82,24 ) - FK = 14. tea

1 6

1

6

12. JK (ABC) =

,

6

71,535.