PENGARUH KOMPETENSI PROFESIONAL DAN KEIKUTSERTAAN DALAM FORUM ILMIAH SERTA KARYA PENGEMBANGAN PROFESI TERHADAP KINERJA GURU (STUDI KASUS DI UNIVERSITAS WIDYA DHARMA KLATEN) Oleh : Drs. Udiyono, M.Pd. ABSTRACT Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh kompetensi professional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersama-sama. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru yang sedang studi lanjut di program studi pendidikan matematika Universitas Widya Dharma Klaten sebanyak 175 orang pada tahun akademik 2009/2010. Sampel penelitian sebanyak 45 orang diambil dengan teknik random sampling cara undian. Teknik pengumpulan data menggunakan angket untuk semua variable penelitian. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis korelasi serta analisis regresi ganda. Hasil analisis dapat di simpulkan : (1)Tingkat kinerja guru tergolong kategori tinggi. (2)Tingkat kompetensi profesional tergolong kategori sedang. (3)Tingkat keikutsertaan dalm forum ilmiah tergolong kategori tinggi. (4) Tingkat karya pengembangan profesi tergolong kategori tinggi. (5) Terdapat hubungan potitif yang signifikan antara kompetensi professional dengan kinerja guru (r = 0,702). (6) Terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan kinerja guru (r= 0,626). (7) Terdapat hubungan positif yang signifikan antara karya pengembangan profesi dengan kinerja guru (r= 0,817) (8) Secara bersama-sama terdapat hubungan positif yang signifikan antara kompetensi professional, keikut sertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi dengan kinerja guru (Ry,123) = 0,888 dengan koefisien determinasi (R2) sebesar 0,788 harga F regresi = 50,881 signifikan pada taraf signifikasi 5% . Kata-kata kunci : kinerja guru, kompetensi professional, keikutsertaan dalam forum ilmiah, karya pengembangan profesi PENDAHULUAN Masalah dalam dunia pendidikan yang masih harus diatasai adalah yang berkaitan dengan mutu atau
seharusnya yaitu dengan skor sebesar 6,0 hal ini menunjukan bahwa untuk dapat diterapkanya skor
kualitas hasil belajar siswa. Sebagai indikator mutu ini antara lain masih ditetapkannya nilai batas kelulusan siswa dengan skor 5,5 dalam mengikuti ujian nasional belum memenuhi standar minimal yang
minimal 6,0 tersebut masih diperlukan mutu pendidikan oleh semua pihak yang terkait dengan kegiatan pendidikan, seperti sekolah pendidik atau guru, tenaga kependidikan, orang tua siswa dan lain-lain.
Drs. Udiyono, M.Pd. : adalah dosen Progdi Pend. Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, UNWIDHA Klaten
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
1
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
Guru disini memegang peranan yang sangat penting karena sebagai ujung tombak, dalam pelaksanaan proses belajar mengajar yang bertugas untuk mengantarkan siswanya dalam rangka mencapai tujuan pembelajaranya, yaitu siswa memiliki kompetensi, baik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor serta kompetensi kooperatif atau bekerjasama. Interaksi antara guru dan siswa memiliki kedudukan yang sangat penting dalam
organisasi. Sebaliknya dengan guru yang memiliki kinerja yang rendah akan sangat sulit mencapai hasil yang baik dan akan berdampak pada kinerja guru. Masalah kinerja guru ini penting sekali bagi organisasi seperti pada sekolah-sekolah baik pada sekolah dasar (SD) sekolah menengah pertama (SMP), maupun pada sekolah menengah atas (SMA) dan sekolah menengah kejuruan (SMK). Dari hasil pengamatan kinerja guru masih perlu ditingkatkan lagi.
mencapai tujuan pendidikan tersebut. Guru merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi berhasil tidaknya proses belajar siswa. Dan oleh karena itu guru harus menguasai materi yang akan di ajarkannya. Di samping menguasai metode pembelajarannya (Hamalik, 2007). Pening katan mutu atau kualitas pendidikan dapat di capai melalui berbagai cara, antara lain melalui peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan lainya, pendidikan dan atau dengan memberikan kesempatan untuk dapat menyelesaikan permasalahan. Pembelajaran secara professional lewat penelitian tindakan kelas dan lain-lain. Upaya meningkatkan kinerja pendidik dan tenaga kependidikan lainya untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi saat menjalankan tugasnya akan memberikan dampak positif terhadap peningkatan kualitas pendidikan dan juga kualitas pendidik serta tenaga kependidikan lainya. Penilaian kinerja dengan berbagai bentuk pada dasarnya merupakan suatu sasaran danproses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisa dan menggunakan informasi untuk menentukan efisiensi dan efektifitas tugas-tugas guru serta pencapaian
Banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja guru, antara lain faktor kompetensi professional, faktor keikutsertaan dalam forum ilmiah, faktor karya pengembangan profesi, faktor kepemimpinan, faktor hubungan industrial, faktor ketrampilan, faktor pengalaman, faktor sarana prasarana dan fasilitas, faktor iklim organisasi serta faktor-faktor yang lain (Simanjun tak, 2005). Dalam penelitian ini peneliti mengambil tiga faktor yang di duga dapat mempengaruhi kinerja guru, yaitu faktor kompetensi profesional, faktor keikutsertaan dalam forum ilmiah dan faktor karya pengembangan profesi, sehingga permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut. 1.
Sejauh mana pengaruh kompetensi profesional terhadap kinerja guru ?
2.
Sejauh mana pengaruh keikutsertaan dalam forum ilmiah terhadap kinerja guru?
3.
Sejauh mana pengaruh karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru.?
4.
Sejauh mana pengaruh kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru?
sasaran. Kinerja guru yang tinggi sangat diperlukan dalam setiap usaha kerjasama untuk mencapai tujuan
2
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
PEMBAHASAN A. Tujuan Penelitian Secara umum tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui besarnya pengaruh kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru, baik secara sendiri-sendiri maupun secara bersamasama.
perception adalah kesesuaian antara usaha yang dilakukan seseorang dengan pandangan atasan langsung tentang tugas yang seharusnya dikerjakan. Hal yang baru dalam model ini adalah role perceptions sebagai jenis perilaku yang paling cocok dilakukan individu untuk mencapai sukses. Kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan kinerja karyawan menurut Gomes (2001) yaitu:
B. Tinjauan Pustaka 1.
a.
Kinerja Guru
Kinerja atau performance dapat diartikan sebagai prestasi kerja, melaksanakan kerja atau unjuk kerja yaitu kemampuan yang telah di capai seseorang dalam melaksanakan kerja (Purwodarminto, 1996) sejalan dengan pengertian dimuka Smith (1982) menyatakan bahwa kinerja merupakan hasil atau kekuatan dari suatu proses. Menurut Prawiro Sentono (1997) mengatakan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang ingin dicapai oleh seseorang atau kelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam rangka mencapai tujuan organisasi secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral dan etika. Kinerja selalu berhubungan dengan prestasi yang dimiliki seseorang (dalam hal ini seorang guru) dalam menyelesaikan tugas individunya dan merupakan persyaratan yang harus dimiliki setiap individu dalam
ditentukan b.
Quality work, yaitu kualitas kerja yang di capai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapanya.
c.
Job knowledge, yaitu luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keteram pilanya.
d.
Creativeness, yaitu keaslian gagasan atau ide yang dimunculkan dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang muncul
e.
Cooperation, yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain.
f.
Dependability, yaitu kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan dan penyelesaian kerja.
g.
Initiative, yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dalam
menyelesiakan tugas.
memperbesar tanggung jawabnya.
Lawler dan Porter (1976) mengem,ukakan bahwa “performece = effort X Ability X Role perceptions. Effort adalah banyaknya energi yang dikeluarkan seseorang dalam situasi tertentu , Ability adalah karakteristik individu seperti intelegensi,
Quantity of work, yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam suatuperiode waktu yang
h.
Personal Qualities, yaitu menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah tamhan dan integritas pribadi.
keterampilan, sifat sebagai kekuatan potensial untuk berbuat dan melakukan sesuatu. Sedangkan Role
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
3
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
Dari berbagai pendapat di atas dapat di simpulkan bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja organisasi adalah tingkat pencapaian hasil dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi. Sedangkan kinerja guru adalah hasil kerja guru dalam menjalankan tugas dan kewajiban dengan kemampuan yang dimilikinyas. Banyak faktor yang mempengaruhi kinerja guru, baik faktor yang berasal dari dalam diri individual sendiri (faktor intern) maupun faktor yang berasal dari luar diri individu guru (faktor ekstern) antara lain : faktor kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah, karya pengembangan profesi, kepemimpinan, hubungan industrian, pengalaman, keterampilan, sarana prasara fasilitas dan lain-lain. Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja guru tidak hanya di dominasi oleh satu faktor saja, melainkan merupakan interaksi dari berbagai faktor yang mempengaruhinya. 2.
profesional yaitu kemampuan guru dalam penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang meningkatkan, membimbing peserta didik untuk memenuhi standar kompetensi yang ditetapkan dalam Standar Nasional Pendidikan (Mulyasa, 2007) Setiap guru memiliki persyaratan sebagai manusia yang bertanggung jawab dalam bidang pendidikan. Tanggung jawab guru dapat dijabarkan ke dalam sejumlah kompetensi yang lebih khusus antara lain : a.
mampu menghayati perilaku dan etika yang sesuai dengan moral Pancasila dapat mengamalkanya dalam pergaulan sehari-hari b.
Tanggung jawab dalam bidang pendidikan di sekolah, artinya guru harus menguasai metode belajar mengajar yang baik, efektif, efisien, ekonomis. Mampu mengembangkan kurikulum, silabus, dan rencana pelaksanaan pembelajaran, melaksanakan pembelajaran yang efektif, memberikan nasehat, melaksa nakan evaluasi dan lain-lain
c.
Tanggung jawab dalam bidang kemasyarakatan, artinya guru harus turut serta dalam mensukseskan pembangunan di masyarakat, mengabdi dan melayani masyarakat.
d.
Tanggung jawab dalam bidang keilmuan artinya guru harus turut serta memajukan ilmu pengetahuan, terutama yang menjadi
Kompetensi Profesional
Profesi merupakan suatu pekerjaan yang didasarkan pada pendidikan intelektual khusus, yang tujuanya adalah memberikan pelayanan dengan terampil kepada orang lain dengan mendapat imbalan tertentu, sedangkan profesional diartikan sebagai suatu keterampilan teknis yang berkualitas tinggi yang di miliki oleh seseorang. Jadi secara lebih luas profesional tidak hanya sekedar bermakna tanggung jawab. Dengan demikian seorang guru dikatakan profesional bila guru tersebut memiliki kualitas
Tanggung jawab moral , artinya guru harus
keahlian dengan melaksanakan pendidikan dan pengembangan.
mengajar yang tinggi dan melaksanakan tugasnya dengan penuh tanggung jawab. Jadi kompetensi
4
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
Kompetensi guru menurut UU No 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik,
Kompetensi profesional secara umum dapat diidentifikasikan dan disarikan tentang
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. Selanjutnya dalam undang-undang No 14Tahun 2005 tentang guru dan dosen di sebutkan bahwa profesi guru
ruang lingkup kompetensi professional guru adalah sebagai berikut :
merupakan bidang pekerjaan yang khusus yang dilaksanakan berdasarkan prinsip sebagai berikut (Martinus Yamin, 2007) a.
Memiliki bakat, minat, panggilan jiwa dan idealisme.
b.
Memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.
c.
Memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan sesuai dengan bidang tugas.
d.
Memiliki kompetensi yang di perlukan sesuai dengan bidang tugas.
e.
Memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalanya.
f.
Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja.
g.
Memiliki kesempatan untuk mengembangkan keprofesi onalanya secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat.
h.
Memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalanya
i.
Memiliki
organisasi
profesi
yang
mempunyai kemenangan mengatur hal-hal yang berkaitan dengan tugas keprofesionalanya guru.
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
a.
Mengerti dan dapat menerapkan landasan kependidikan.
b.
Mengerti dan menerapkan teori belajar sesuai taraf perkembangan peserta didik.
c.
Mampu menangani dan mengembangkan bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya.
d.
Mengerti dan dapat menerapkan metode pembelajaran yang bervariasi.
e.
Mampu mengembangkan dan menggunakan berbagai alat, media dan sumber belajar yang relevan.
f.
Mampu mengorganisasikan dan melaksanakan program pembelajaran.
g.
Mampu melaksanakan evaluasi hasil belajar peserta didik.
h.
Mampu menumbuhkan kepribadian peserta didik (Mulyasa, 2007)
Dari uraian di atas dapat diduga bahwa kompetensi professional berpengaruh kuat terhadap kinerja guru. 3.
Keikutsertaan Dalam Forum Ilmiah
Keikutsertan dalam forum ilmiah adalah partisipasi guru dalam forum ilmiah dalam bentuk kegiatan seminar, semiloka, symposium, sarasehan, diskusi panel, dan jenis forum ilmiah lainya pada tingkat kecamatan, kabupaten/kota, provinsi, nasional atau internasional, baik sebagai nara sumber/ pemakalah maupun sebagai peserta (Depdiknas,2009)
5
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
Dalam rangka untuk mengembangkan keprofesionalanya maka guru harus sering
HIPOTESIS PENELITIAN
mengikuti kegiatan-kegiatan dalam forum ilmiah tersebut yang relevan yaitu yang dapat mendukung kinerja profesionalisme guru. Dengan demikian dapat di duga bahwa semakin
diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
sering guru ikut dalam kegiatan forum ilmiah maka keprofesionalanya akan semakin meningkat dan kinerja guru akan semakin baik.
4.
1.
karya dan/ atau aktivitas guru yang menunjukan adanya upaya pengembangan profesi. Komponen karya pengembangan profesi meliputi hal-hal sebagai berikut: a.
Buku yang dipublikasikan
b.
Artikel yang dimuat dalam media jurnal/ majalah.
c.
Reviewer buku, penyunting buku, penyunting jurnal, penulis soal ujian.
d.
Modul/diktat materi pembelajaran
e.
Media/alat pembelajaran dalam bidangnya.
f.
Laporan penelitian di bidang pendidikan.
g.
Karya teknologi (teknologi tepat guna) dan karya seni yang relevan dengan bidang tugasnya (Depdiknas, 2009)
Dalam rangka upaya pengembangan profesi, guru dituntut untuk dapat menghasilkan karya pengembangan profesi tersebut. Dengan demikian dapat diduga bahwa semakin banyak karya yang dihasilkan maka akan semakin meningkatkan kompetensi profesionalanya dan selanjutnya kinerja guru akan semakin baik.
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional dengan kinerja guru
2.
Terdapat hubungan yang signifikan antara keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan kinerja guru
3.
Terdapat hubungan yang signifikan antara karya pengembangan profesi dengan kinerja guru
4.
Terdapat hubungan yang singnifikan antara
Karya Pengembangan Profesi Karya pengembangan profesi adalah hasil
6
Berdasarkan kajian teoritis permasalahan
kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi dengan kinerja guru
METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Universitas Widya Dharma Klaten. Jumlah populasi sebanyak 175 orang guru yang sedang studi lanjut pada program studi pendidikan matematika tahun akademik 2009/2010. Pengambilan sampel sebanyak 45 orang dilakukan dengan teknik random sampling cara undian. Pengumpulan data penelitian dengan menggunakan angket. Instrumen penelitian variable kinerja guru terdiri dari 20 butir pertanyaan, instrumen untuk variabel kompetensi professional terdiri dari 20 butir pertanyaan, dan instrumen untuk variable karya pengembangan profesi terdiri dari 7 butir pertanyaan. Untuk mengidentifikasi tingkat kinerja guru dideskripsikan skor rerata (mean) dari seluruh subjek penelitian dibandingkan dengan skor pada kriteria penelitian pada variabel tersebut. Demikian pula untuk mengidentifikasikan tingkat kompetensi professional, tingkat keikutsertaan dalam forum
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
ilmiah dan tingkat karya pengembangan profesi dideskripsikan skor rerata (mean) dari seluruh subjek
Sedangkan tingkat kompetensi professional tergolong pada kategori sedang. Demikian pula tingkat
penelitian dibandingkan dengan skor pada kriteria penelitian tiap-tiap variable.
keikutsertaan dalam forum ilmiah tergolong pada kategori tinggi. Sedangkan tingkat karya pengembangan profesi tergolongpada kategori tinggi pula, dengan rincian seperti pada tabel 1 diatas.
Untuk menguji hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini digunakan teknik analisis regresi ganda dan teknik analisis korelasi, dengan terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis terhadap data penelitian (uji asumsi).
Hasil analisis regresi ganda menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi terhadap kinerja guru dengan harga Ry(1,2,3) = 0,888 dan harga koefisien
HASIL PENELITIAN Hasil analisis deskriptif pada masing – masing variable ditunjukkan pada table 1.
determinasi (R2) = 0,788. Harga Fregresi =50,881 dengan P=0,000, hal tersebut berarti signifikan pada taraf signifikansi 5%.
Table 1 : Tingkat kecenderungan berdasarkan hasil analisis deskriptif dari masing-masing variabel variabel
Nama Variabel
Harga rerata ideal
Harga Prosentase Kategori tingkat rerata diatas yang harga dicapai rerataideal
Y
Kinerja Guru
79,00
79,44
57.78%
Tinggi
X1
Kompetensi
80,00
77,11
48,89%
Sedang
25,50
27,27
60,00%
Tinggi
16,00
16,98
64,44%
tinggi
Table 2 : Rangkuman Analisis Regresi Sumber variasi
Jumlah kuadrat
Derajat bebas
Rerata kuadrat
(JK)
(db)
(RK)
Fhitung
p
Kesimpulan
0,000
Signifikan
Regresi 1782,370
3
594,123 50,881
Residu
478,741
41
11,677
-
-
-
Total
2261,111
44
-
-
-
-
professional X2
Keikutsertaan dalam forum ilmiah
X3
Karya pengembangan profesi
Berdasarkan pada kategori yang telah ditetapkan, maka tingkat kinerja guru tergolong pada kategori tinggi. Dari skor kinerja guru sebanyak 26
Hasil analisis korelasi menunjukkan terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5% antara kompetensi profesional dengan kinerja guru dengan harga r sebesar 0,702 dengan p = 0,001. Se;anjutnya terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5% antara keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan kinerja guru dengan harga r =0,626 dengan p=0,012 dan terdapat hubungan yang signifikan antara karya pengembangan profesi dengan kinerja guru pada taraf signifikansi 5% dengan harga r= 0,817 dengan p = 0,000.
orang atau 57,78% berada diatas harga rerata ideal. Dengan demikian maka kinerja guru termasuk baik.
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
7
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
6.
Table 3
antara kompetensi profesional dengan kinerja guru, dengan rx1 y = 0,702 pada p = 0,001.
Rangkuman Analisis Korelasi Statistik
Rxy
p
Kesimpulan
Rx1y
0,702
0,001
Signifikan
Semakin tinggi tingkat kompetensi profesional, maka akan semakin tinggi pula tingkat kinerja
Rx2y
0,626
0,012
Signifikan
guru.
Rx3y
0,817
0,000
Signifikan
7.
KESIMPULAN
uji hipotesis yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Tingkat kinerja guru tergolong kategori tinggi (57,78%) berada diatas harga rerata ideal)
2.
Tingkat kompetensi profesional tergolong kategori sedang (48,89%) berada diatas harga rerata ideal)
3.
Tingkat keikutsertaan dalam forum ilmiah tergolong kategori tinggi (60% berada diatas harga rerata ideal)
4.
Tingkat karya pengembangan profesi tergolong kategori tinggi. (64,44% berada diatas harga rerata ideal)
5.
Terdapat hubungan yang signifikan antara kompetensi profesional, keikutsertaan dalam forum ilmiah, dan karya pengembangan profesi dengan kinerja guru pada taraf signifikan 5%. Harga Ry(1,2,3) = 0,888 dan R2 = 0,788 harga Fregresi = 50,881 dengan p = 0,000. Semakin tinggi tingkat kompetensi professional, keikutsertaan dalam forum ilmiah dan karya pengembangan profesi, maka semakin tinggi pengembangan profesi, maka semakin tinggi pula tingkat kinerja guru.
Terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5% antara keikutsertaan dalam forum ilmiah dengan kinerja guru, dengan rx2y = 0,626 pada p = 0,012. Semakin tinggi tingkat keikutsertaan dalam forum ilmiah, semakin tinggi pula tingkat kinerja guru.
Berdasarkan hasil penelitian, analisis data dan
8
Terdapat hubungan positif yang signifikan 5%
8.
Terdapat hubungan positif yang signifikan pada taraf signifikansi 5% antara karya pengembangan profesi dengan kinerja guru, dengan rx3y = 0,817 pada p = 0,000. Semakin tinggi tingkatkarya pengembangan profesi semakin tinggi pula tingkat kinerja guru.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta As’ad, Mohammad. 1995. Psikologi Industri. Yogyakarta: Liberty Azwar, Saifuddin.1997. Reliabilitas Dan Validitas, Interprestasi Dan Komputasi. Yogyakarta: Liberty. Cheremisinoff, N.P. 1987. Practical Statistics For Engineers And Scientists. Lancaster: Technomic Publishing Company, Inc. Departemen Pendidikan Nasional. 2009. Pedoman Penyusunan Portofolio Sertifikasi Guru Dalam Jabatan. Jakarta: Depdiknas.
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
Pengaruh Kompetensi Profesional dan Keikutsertaan Dalam .....
Gomes, Faustino Cardoso. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jogyakarta: Andi Offset. Hamalik, Oemar. 2007. Psikologi Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Mulyasa. 2005, Menjadi Kepala Sekolah Professional Dalam Konteks Mensukseskan MBS Dan KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung: Remaja Rosdakarya Poerwadarminto, W.J.S. 1996. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Bandung : Mandar Maju.
Magistra No. 76 Th. XXIII Juni 2011 ISSN 0215-9511
Simanjuntak. 2005. Manajemen Dan Evaluasi Kinerja. Jakarta : Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Sinungan, M. 1992. Produktivitas, Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Bina Aksara Sudjana. 1992. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sugiyono.2007 Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfa Beta. Suprihanto. 1992. Hubungan Industrial Sebuah Pengantar. Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM. Weik, J.L. 1983. Penelitian Kerja Dan Pengukuran Kerja. Jakarta: Erlangga. Yamin, Martinus. 2007. Profesionalisasi Guru Dan Implementasi KTSP. Jakarta: Gaung Persada
9