i
PENGARUH PERUBAHAN CORE BANKING SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR
CHAIRANI MARLINA H24104024
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
ii
PENGARUH PERUBAHAN CORE BANKING SYSTEM TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI BANK SYARIAH MANDIRI CABANG BOGOR
SKRIPSI Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar SARJANA EKONOMI pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Manajemen
CHAIRANI MARLINA H24104024
PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014
iii
iv
RINGKASAN
CHAIRANI MARLINA. H24104024. Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Kinerja Karyawan di Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Di bawah bimbingan ERLIN TRISYULIANTI Bank Syariah Mandiri (BSM) merupakan salah satu bank syariah terbesar di Indonesia. Sejak beroperasi pada tanggal 01 November 1999 Bank Syariah Mandiri tercatat telah memiliki lebih dari 700 outlet serta mengelola sekitar 3.5 juta rekening di seluruh Indonesia. Awal tahun 2012 BSM melakukan transformasi teknologi yang bertujuan meningkatkan kapasitas sistem perbankan. Peningkatan kapasitas sistem ini dilakukan dengan mengganti core banking system lama (sigma sharia) dengan core banking system baru (iBSM). Perubahan sistem akan mempengaruhi beberapa aspek di PT Bank Syariah Mandiri, salah satunya aspek kinerja karyawan. Tujuan penelitian ini adalah : (1) Menganalisis persepsi karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor terhadap pelaksanaan core banking system lama (2010-2011) dan baru (2012-2013) serta tingkat kinerja karyawan dulu dan sekarang, (2) Menganalisis pengaruh core banking system lama (2010-2011) dan baru (2012-2013) terhadap tingkat kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor dulu dan sekarang, (3) Menganalisis pengaruh perubahan tingkat kinerja karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor secara keseluruhan. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan uji regresi linear sederhana, diolah dengan software Microsoft excel dan SPSS 12. Data yang digunakan adalah data primer dan sekunder yang diperoleh dengan cara wawancara, penyebaran kuesioner, observasi serta penelusuran literatur. Responden terdiri dari 28 karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja karyawan baik pada saat menggunakan core banking system lama (sigma sharia) maupun core banking system baru (iBSM). Berdasarkan hasil analisis regresi linear sederhana, peningkatan persepsi karyawan terhadap core banking system lama (sigma sharia) sebesar 1 point berpengaruh terhadap peningkatan persepsi karyawan mengenai kinerja karyawan dulu sebesar 0.341 point. Sedangkan Setiap peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan core banking system baru (iBSM) sebesar 1 point akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang sebesar 0.275 point. Kata kunci : Sistem perbankan, kinerja, regresi linear
v
RIWAYAT HIDUP Penulis lahir di Tanjung Karang pada tanggal 12 Januari 1988. Penulis merupakan anak ke lima dari enam bersaudara dari pasangan Nazarudin dan Maryulis. Penulis menyelesikan pendidikan di Sekolah Menengah Pertama I Natar, Lampung Selatan dan melanjutkan pendidikan di Sekolah Menengah Atas I Natar, Lampung Selatan dan masuk program IPA pada tahun 2003. Pada tahun 2006, penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Seleksi Masuk Institut Pertanian Bogor (USMI) pada Program Diploma Program Keahlian Teknologi Industri Benih dan selesai pada tahun 2009. Pada tahun 2010, penulis melanjutkan pendidikan ke jenjang Strata I pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
vi
KATA PENGANTAR Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Februari 2012 sampai Februari 2013 ini adalah kinerja, dengan judul Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. Skripsi ini ditulis dan diajukan dengan maksud untuk memenuhi syarat ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana Strata I. Tidak dapat dipungkiri masih banyak kekurangan yang terdapat dalam skripsi ini, baik dari segi penyusunan, tata bahasa maupun kesalahan dalam pengetikan, untuk itu penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya. Penulis mengharapkan saran, kritik dan segala bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan penelitian ini kedepannya, tetapi besar harapan penulis agar penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi PT Bank Syariah Mandiri, Institut Pertanian Bogor, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan maupun sebagai bahan bacaan pustaka. Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Oktober 2014
Penulis
vii
UCAPAN TERIMA KASIH Skripsi penulis diselesaikan berkat bantuan dari berbagai pihak, sehingga segala macam rintangan dan hambatan dapat teratasi. Untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang tulus pada : 1.
Dr. Mukhamad Najib, STP, MM selaku Ketua Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen, Institut Pertanian Bogor.
2.
Farida Ratna Dewi, SE.,MM selaku Koordinator Program Sarjana Alih Jenis Manajemen.
3.
Erlin Trisyulianti STP, M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah meluangkan waktu dan dengan sabar membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.
4.
Dr. Ir. Abdul Kohar Irwanto, M.Sc dan Dr. Ir. Anggraini Sukmawati, MM atas kesediaannya untuk meluangkan waktu sebagai dosen penguji.
5.
Segenap dosen dan karyawan Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen Institut Pertanian Bogor.
6.
Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor yang telah bersedia menjadi responden untuk membantu penulis dengan melakukan pengisian kuesioner.
7.
Karyawan Bank Syariah Mandiri Jalan Baru, Mas Tito, Melisa, Mba Fitri, Mba Ratih, Mba Lia terima kasih atas dukungan dan kerja samanya.
8.
Keluarga tercinta, Ayahanda Nazarudin, Ibunda Maryulis, Kakanda dan Adinda yang telah selalu mendukung penulis selama ini.
9.
Suamiku Aljufrizal S.Pi dan anakku Afdil Calief Alchairy yang menjadi semangat dan motivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.
Teman-teman eksman angkatan delapan Agung, Deput, Anggun, Teh Ari, Teddy, Edi dan teman-teman lainnya terima kasih untuk masa kuliah yang luar biasa bagi penulis. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas segala bantuan
dan kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis. Amin
viii
DAFTAR ISI
Halaman RINGKASAN RIWAYAT HIDUP......................................…….................................................iii KATA PENGANTAR ........................................................................... …….....iv UCAPAN TERIMA KASIH ................................................................ …...…...v DAFTAR ISI .......................................................................................... ……….vi DAFTAR TABEL ................................................................................... ……...viii DAFTAR GAMBAR ............................................................................. ……….ix DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................... …….….x I. PENDAHULUAN .............................................................................................. 1 1.1. Latar Belakang ............................................................................................ 1 1.2. Perumusan Masalah ..................................................................................... 2 1.3. Tujuan Penelitian......................................................................................... 3 1.4. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 3 1.5. Manfaat Penelitian....................................................................................... 4 II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................... 5 2.1. Kinerja Karyawan........................................................................................ 5 2.2. Bank ....................................................................................................... 7 2.2.1 Pengertian Bank .................................................................................. 7 2.2.2 Kegiatan Bank .................................................................................... 8 2.3. Core Banking System (CBS) ....................................................................... 9 2.4. Penelitian Terdahulu.................................................................................. 10 III. METODE PENELITIAN ............................................................................ 12 3.1. Kerangka Pemikiran .................................................................................. 12 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual ...................................................... 12 3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional ..................................................... 13 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................... 15 3.3. Pengumpulan Data .................................................................................... 15 3.4. Pengolahan dan Analisis Data ................................................................... 17 3.5. Uji Wilcoxon Matched Pairs ..................................................................... 18 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................................... 20 4.1. Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 20 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri ....................................... 20 4.1.2 Produk-produk Bank Syariah Mandiri ............................................. 21 4.1.3 Perubahan CBS PT Bank Syariah Mandiri ...................................... 24 4.1.4 Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor ................... 25
ix
4.2. Karakteristik Responden ........................................................................... 26 4.3. Perbandingan CBS lama dan CBS baru .................................................... 27 4.4. Analisis Persepsi........................................................................................ 29 4.4.1 Persepsi Karyawan Terhadap CBS Lama (Sigma Sharia) ............... 30 4.4.2 Persepsi Karyawan Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Dulu....... 32 4.4.3 Persepsi Karyawan Terhadap CBS Baru (iBSM) ............................ 35 4.4.4 Persepsi Karyawan Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang 38 4.5. Analisis Pengaruh ...................................................................................... 40 4.5.1 Pengaruh CBS Lama Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Dulu.... 40 4.5.2Pengaruh CBS Baru Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang........................................................................................... 43 4.5.3 Pengaruh Perubahan CSB Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Secara Keseluruhan.......................................................................... 44 4.6. Implikasi Manajerial.................................................................................. 46 KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................................... 48 1. Kesimpulan ................................................................................................... 48 2. Saran ..................................................................................................... 48 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 49 LAMPIRAN ......................................................................................................... 50
x
DAFTAR TABEL
No. Halaman 1. Evaluasi kinerja di Bank Syariah Mandiri .......................................................... 6 2. Contoh CBS perbankan ....................................................................................... 9 3. Perbandingan CBS lama (sigma sharia) dan CBS baru (iBSM) ....................... 27 4. Rata-rata skor per pertanyaan CBS lama (sigma sharia) .................................. 31 5. Rata-rata skor per pertanyaan tingkat kinerja dulu ........................................... 33 6. Rata-rata skor per pertanyaan CBS baru (iBSM) .............................................. 36 7. Rata-rata skor per pertanyaan tingkat kinerja sekarang .................................... 38 8. Rekapitulasi hasil-hasil analisis ........................................................................ 41
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman 1. Dimensi kinerja (Amins, 2012) ........................................................................... 5 2. Kerangka pemikiran konseptual ........................................................................ 13 3. Kerangka pemikiran operasional....................................................................... 15
xii
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman 1. Daftar pertanyaan ............................................................................................ 51 2. Kuesioner ........................................................................................................ 52 3. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor ............................. 59 4. Key Performance Indicator (KPI)................................................................... 60 5. Karakteristik responden .................................................................................. 62 6. Persepsi karyawan ........................................................................................... 63 7. Total skor per responden pengaruh CBS lama ................................................ 65 8. Total skor per responden pengaruh CBS baru ................................................ 66 9. Rata-rata skor per pertanyaan pengaruh CBS secara keseluruhan ................. 67 10. Pengaruh core banking system lama terhadap tingkat kinerja karyawan dulu 68 11. Pengaruh core banking system baru terhadap tingkat kinerja karyawan sekarang ......................................................................................................... 69 12. Perubahan rataan kinerja karyawan ................................................................ 70 13. Perbedaan tampilan sistem sigma sharia dan iBSM ....................................... 73
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Seiring perkembangan sektor ekonomi di Indonesia yang semakin maju, maka semakin berkembang pula lembaga-lembaga dibidang keuangan khususnya dibidang perbankan. Jenis-jenis lembaga keuangan bank terdiri dari bank umum (konvensional dan syariah) dan bank perkreditan rakyat (konvensional dan syariah). Perbankan syariah adalah sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum islam (syariah) dengan melarang adanya bunga (riba) dan pembiayaan/pinjaman di sektor non-halal. Berjalannya sistem perbankan syariah di Indonesia diawasi oleh Dewan Syariah Nasional (DSN), sebuah badan di bawah Majelis Ulama Indonesia (MUI). PT Bank Syariah Mandiri (BSM) yang resmi beroperasi pada tanggal 1 November 1999, tampil dan tumbuh menjadi bank yang mampu memadukan idealisme usaha dan nilai-nilai rohani dalam melandasi kegiatan operasionalnya. Seiring kemajuannya, bank yang merupakan anak perusahaan dari PT Bank Mandiri ini sudah mempunyai lebih dari 700 outlet di seluruh Indonesia. Sampai akhir 2012, tercatat sudah lebih dari 3,5 juta rekening yang ada di BSM. Jumlah nasabah yang terus meningkat, harus diimbangi juga dengan peningkatan pelayanan transaksi untuk lebih merespon kebutuhan pelanggan dan untuk memberikan layanan baru yang lebih baik dengan waktu yang lebih cepat. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada nasabah, maka pada Februari 2012 BSM meluncurkan core banking system baru (iBSM) yang mempunyai kapasitas yang lebih besar daripada sistem yang lama (sigma sharia). Dengan diluncurkannya sistem baru, diharapkan dapat memfasilitasi transaksi pelayanan BSM yang makin meningkat. Perubahan sistem tentu akan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, karena dalam aplikasinya di masa peralihan sistem lama ke sistem baru, banyak masalah yang dihadapi. Mulai dari jaringan yang masih sering up and down. Kemudian adaptasi menu-menu baru bagi end user (karyawan). Tidak menutup kemungkinan bahwa core banking system yang baru dapat mempengaruhi kinerja karyawan.
2
Sumber Daya Manusia (SDM) adalah sumber daya yang utama dalam setiap perusahaan. Sumber daya ini memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan perusahaan. Apabila sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan berkualitas, maka perusahaan tersebut akan memiliki daya saing yang baik. Aspek manajemen sumber daya manusia yaitu cara perusahaan berinteraksi dengan lingkungan yaitu memperoleh, menyiapkan, mengembangkan, dan memberi kompensasi kepada karyawan serta merancang dan mengevaluasi pekerjaan sehingga dapat membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan kompetitif dan menciptakan nilai. Salah satu cara efektif untuk meningkatkan kinerja sumber daya manusia di dalam perusahaan adalah dengan meningkatkan kapasitas sistem perusahaan. Sistem yang baru dan lebih canggih dapat mempermudah kerja karyawan sehingga perusahaan akan mendapatkan output yang lebih baik lagi dari karyawan. Sistem yang memadai dalam sebuah perusahaan juga dapat menciptakan kenyamanan bekerja bagi karyawan. Kenyamanan bekerja akan membuat karyawan lebih produktif dan meningkatkan kinerja perusahaan. Peningkatan
kinerja
akan
berpengaruh
terhadap
performa
perusahaan,
menghadapi persaingan dengan para kompetitor, serta dapat meningkatkan laba perusahaan. 1.2. Perumusan Masalah Adanya keluhan nasabah terhadap lama waktu transaksi menjadi perhatian bagi pihak manajemen BSM. Nasabah membandingkan dengan bank kompetitor yang mereka anggap lebih cepat dalam transaksi. Setelah dilakukan evaluasi, maka pihak manajemen BSM melihat bahwa core banking system (CBS) yang digunakan sudah tidak lagi memadai. Selanjutnya, pihak direksi memutuskan untuk mengganti CBS untuk mendapatkan solusi dari masalah keterbatasan kapasitas di sistem lama. Dalam masa-masa awal penggunaan sistem baru banyak masalah yang ditemukan. Server yang masih dalam masa peralihan adalah salah satu permasalahan yang cukup mengganggu pelayanan. Karena dalam peralihan ke sistem baru, bank tetap beroperasi, oleh karena itu kerap muncul masalah-masalah
3
yang mengganggu pelayanan. Lamanya transaksi membuat pelayanan menjadi kurang maksimal. Karena pelayanan adalah unsur penting dalam perusahaan jasa maka dikhawatirkan nasabah akan berpindah ke bank kompetitor. Mengingat bahwa sistem yang digunakan perusahaan berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan, maka BSM Cabang Bogor juga harus mengetahui apakah perubahan CBS yang dilakukan PT Bank Syariah Mandiri
juga
berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Berdasarkan uraian tersebut maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Bagaimana persepsi karyawan BSM Cabang Bogor terhadap pelaksanaan CBS lama dan baru terhadap tingkat kinerja mereka dulu dan sekarang? 2. Bagaimana pengaruh CBS lama dan baru terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dan sekarang? 3. Bagaimana pengaruh perubahan CBS terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan? 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Menganalisis persepsi karyawan BSM Cabang Bogor terhadap pelaksanaan CBS lama dan baru serta tingkat kinerja karyawan dulu dan sekarang. 2. Menganalisis pengaruh CBS lama dan baru terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dan sekarang. 3. Menganalisis pengaruh perubahan tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan. 1.4. Ruang Lingkup Penelitian Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini berkaitan dengan bidang manajemen sumber daya manusia yang difokuskan terhadap pengaruh perubahan sistem terhadap tingkat kinerja karyawan. 2. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2012 – Februari 2013, bertempat di Bank Syariah Mandiri Jl. Pajajaran No. 31, Bogor.
4
3. Penelitian ini mengambil data CBS lama tahun 2010-2011 dan CBS baru tahun 2012-2013. 4. Responden dalam penelitian ini adalah karyawan unsur pimpinan serta karyawan unsur pelaksana yang menjadi end user dari core banking system. 5. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari data hasil kuesioner dan wawancara karyawan serta data primer yang diperoleh dari laporan-laporan penilaian kinerja Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor. 1.5. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran bagi pihak-pihak terkait, seperti: 1. Perusahaan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor dalam evaluasi pelaksanaan perubahan core banking system perusahaan serta peningkatan kinerja karyawan. 2. Umum Penelitian ini diharapkan mampu menambah wawasan bagi kalangan akademisi secara khusus dan bagi pembaca secara umum mengenai core banking system dan tingkat kinerja karyawan.
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kinerja Karyawan Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Seseorang sepatutnya memiliki derajat kesediaan dan tingkat kemampuan tertentu. Kesediaan dan keterampilan seseorang tidaklah cukup efektif untuk mengerjakan sesuatu tanpa pemahaman yang jelas tentang apa yang akan dikerjakan dan bagaimana mengerjakan. (Darwito, 2008) Amins (2012) mengungkapkan
bahwa kinerja adalah hasil atau tingkat
keberhasilan seseorang secara keseluruhan selama periode tertentu dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu telah disepakati bersama.
kemampuan
kinerja
motivasi
peluang
Gambar 1. Dimensi kinerja (Amins, 2012) Ability (A) adalah kemampuan untuk menetapkan dan atau melaksanakan suatu sistem pemanfaatan sumber daya dan teknologi secara efektif dan efisien guna mencapai hasil yang optimal. Motivation (M) adalah keinginan dan kesungguhan seorang pekerja untuk mengerjakan pekerjaan dengan baik serta berdisiplin untuk mencapai prestasi kerja yang maksimal. Opportunity (O) adalah kesempatan yang dimiliki oleh karyawan secara individu dalam mengerjakan,
6
memanfaatkan waktu dan peluang untuk mencapai hasil tertentu. Dengan demikian, kinerja ditentukan oleh faktor kemampuan, motivasi dan peluang yang secara matematis dinyatakan Kinerja = f(A x M x O). Berdasarkan surat edaran di Bank Syariah Mandiri No.12/004/SDI/tanggal 4 Maret 2010 tentang Penilaian Kinerja Pegawai, definisi kinerja adalah adalah hasil kerja atau perilaku nyata yang ditampilkan setiap pegawai sebagai prestasi kerja yang dihasilkan sesuai dengan perannya dalam perusahaan. Sedangkan definisi penilaian kinerja adalah proses di dalam organisasi untuk menilai kinerja pegawainya melalui satu set ukuran standar dan mengkomunikasikannya dengan pegawai. Salah satu cara untuk melihat kinerja perusahaan adalah dengan melihat kinerja pegawainya. Penilaian kinerja pegawai di Bank Syariah Mandiri bertujuan untuk mengintegrasikan sasaran perusahaan unit kerja dan pegawai, mengembangkan kompetensi pegawai, menyeleksi dan memetakan rencana karir pegawai, membina pegawai, mendapatkan umpan balik (feedback) untuk perbaikan kinerja pegawai, serta memberikan penghargaan (reward) bagi pegawai. Tabel 1. Evaluasi kinerja di Bank Syariah Mandiri Komponen Penilaian
Tujuan Penilaian
Masa Evaluasi
Target
Berdasarkan
Untuk menilai tingkat
Triwulanan
sasaran kerja
kontribusi pegawai terhadap hasil hasil usaha
Berdasarkan description
job Untuk menentukan tingkat
keterampilan
dan
pengembangan Proses
Perilaku (shared BSM)
ETHIC Untuk
tingkat Tahunan
values keterampilan/kemampuan perilaku pegawai sesuai nilai ETHIC
Sumber : SE BSM (2010)
menilai
7
2.2. Bank 2.2.1 Pengertian Bank Menurut Undang-Undang RI Nomor 10 Tahun 1998 tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah “badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.”. Agar masyarakat mau menyimpan uangnya di bank, maka pihak perbankan memberikan rangsangan berupa balas jasa yang akan diberikan kepada penyimpan. Balas jasa tersebut dapat berupa bunga, bagi hasil, hadiah, pelayanan atau balas jasa lainnya. Semakin tinggi balas jasa yang diberikan, akan menambah minat masyarakat untuk menyimpan uangnya. Oleh karena itu, pihak perbankan harus memberikan rangsangan dan kepercayaan sehingga masyarakat berminat untuk menanamkan dananya. Pengertian bank syariah, menurut Undang-Undang RI Nomor 21 Tahun 2008 adalah bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip syariah dan menurut jenisnya terdiri dari Bank Umum Syariah (BUS) dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS). BUS adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Sedangkan BPRS adalah Bank Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Asas dari kegiatan usaha perbankan syariah adalah prinsip syariah, demokrasi ekonomi dan prinsip kehati-hatian. Yang dimaksud dengan berdasarkan prinsip syariah adalah kegiatan usaha yang tidak mengandung riba, maisir, gharar, obyek haram dan menimbulkan kezaliman. Sedangkan yang dimaksud dengan berdasarkan demokrasi ekonomi adalah kegiatan usaha mengandung nilai keadilan, kebersamaan, pemerataan dan kemanfaatan. Tujuan dari perbankan syariah adalah menunjang pelaksanaan pembangunan nasional (Pasal 2 dan 3). Fungsi dari perbankan syariah, selain melakukan fungsi penghimpunan dan penyaluran dana masyarakat, juga melakukan fungsi sosial, yaitu (1) dalam lembaga baitul maal yang menerima dana zakat, infak, sedekah,
8
hibah dan lainnya untuk disalurkan ke organisasi pengelola zakat dan (2) dalam bentuk lembaga keuangan syariah penerima wakaf uang yang menerima wakaf uang dan menyalurkannya ke pengelola (nazhir) yang ditunjuk (Pasal 4). Bagi bank yang berdasarkan prinsip syariah tidak dikenal istilah bunga dalam memberikan jasa kepada penyimpan maupun peminjam, di bank syariah jasa bank yang diberikan disesuaikan dengan prinsip syariah sesuai dengan hukum islam. Prinsip syariah yang diterapkan oleh bank syariah adalah pembiayaan berdasarkan prinsip bagi hasil (mudharabah), pembiayaan berdasarkan prinsip penyertaan modal (musharakah), prinsip jual beli barang dengan memperoleh keuntungan (murabahah) atau pembiayaan barang modal berdasarkan prinsip sewa murni tanpa pilihan (ijarah) atau dengan adanya pilihan pemindahan kepemilikan atas barang yang disewa dari pihak bank oleh pihak lain (ijarah wa iqtina). (Kasmir, 2008) Menurut Fauzi (2012), bank syariah adalah perusahaan yang menjalankan operasi perbankan sesuai ajaran Islam. Ajaran Islam itu meliputi aspek akidah (aspek keyakinan) dan aspek syariah. Makna sempit (aspek legal-formal), dan akhlak (moral atau pekerti). Dengan makna universal, bank syariah adalah perusahaan yang menjalankan operasi perbankan dengan berusaha menerapkan semua aturan dan hukum-hukum Allah, baik yang qauliyah (yaitu keseluruhan ajaran Islam) maupun kauniyyah (yaitu baik yang alam maupun sosial). 2.2.2 Kegiatan Bank Usaha perbankan meliputi tiga kegiatan utama, yaitu menghimpun dana, menyalurkan dana, dan memberikan jasa bank lainnya. Pengertian menghimpun dana adalah mengumpulkan atau mencari dana dari masyarakat luas dalam bentuk simpanan tabungan, giro dan deposito. Pengumpulan dana dari masyarakat agar mau menabung di bank adalah dengan strategi pemberian imbalan bunga atau bagi hasil. Kegiatan penghimpunan dana ini disebut dengan istilah funding. Selanjutnya pengertian menyalurkan dana adalah memberikan kembali dana yang diperoleh lewat simpanan tabungan, giro dan deposito ke masyarakat dalam bentuk pinjaman atau pembiayaan (kredit). Dalam pemberian kredit, disamping dikenakan bunga atau margin bank juga memperoleh keuntungan melalui biaya
9
administrasi serta biaya provisi dan komisi. Kegiatan penyaluran dana ini disebut dengan istilah lending. Pengertian jasa lainnya adalah jasa pendukung yang diberikan oleh bank untuk mendukung kelancaran kegiatan menghimpun dan menyalurkan dana, baik yang berhubungan langsung melalui kegiatan simpanan atau pinjaman maupun tidak langsung. Jasa perbankan lainnya meliputi jasa setoran, pembayaran, pengiriman uang, serta jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2008) 2.3. Core Banking System (CBS) Tabel 2. Contoh CBS perbankan Core Banking System
Bank
Fiserv – Signature
Danamon, Panin
Temenos Group –T24
Syariah BRI, Syariah Mandiri
Mysis – Bankmaster
BII, BTPN, NISP
Silverlake
Mandiri, BRI, BTN, Bumiputera, Syariah Mega, OCBC NISP, Maybank
Sumber : SWA (2010) Tabel 2 menunjukkan contoh CBS yang dipakai oleh bank-bank di Indonesia. Core Banking adalah seluruh produk bank mulai dari funding (penghimpunan dana) sampai dengan lending (pemberian kredit, pembiayaan, pendanaan). Apabila semua produk tersebut dimasukkan ke dalam aplikasi sistem komputer maka kita bisa menyebut nama software aplikasi tersebut sebagai Core Banking System, karena seluruh produk bank tersebut telah terbungkus dalam software aplikasi yang dimaksud. Aplikasi Core Banking System (CBS) adalah aplikasi inti yang merupakan jantung dari sistem perbankan. Core Banking ini digunakan untuk memproses loan, saving, customer information file hingga berbagai layanan perbankan lainnya. Jika dibandingkan dengan industri lain, aplikasi Core Banking ini mirip dengan Billing System perusahaan Telekomunikasi, atau ERP-nya perusahaan manufaktur. Alasan pemakaian CBS dalam perbankan adalah jumlah bank yang
10
sangat banyak (Indonesia ada 125 bank) dan skala bank yang sangat beragam (100 ribu nasabah hingga 30 juta nasabah). 2.4. Penelitian Terdahulu Ramadhani (2008) dalam skripsinya yang berjudul Pengaruh Perubahan Budaya Perusahaan (Corporate Culture) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus PT Bank X) menghasilkan kesimpulan bahwa budaya perusahaan baru lebih berpengaruh terhadap produktivitas karyawan kantor cabang PT Bank X sekarang dibandingkan budaya perusahaan lama mempengaruhi produktivitas karyawan dulu. Variabel yang diamati dalam skripsi ini adalah pengaruh perubahan budaya perusahaan lama terhadap produktivitas karyawan dulu dan pengaruh perubahan budaya perusahaan baru terhadap kinerja perusahaan sekarang. Variabel yang diamati untuk budaya perusahaan baru dibentuk oleh lima variabel, yaitu kepercayaan (trust), integritas (integrity), profesionalisme (professionalism), fokus pada pelanggan (costumer focus), dan kesempurnaan (excellence). Sedangkan produktivitas karyawan dibentuk oleh tiga variabel yaitu, kemampuan dari manajemen tenaga kerja (excellence), efisiensi tenaga kerja (efficiency), dan kondisi lingkungan pekerjaan (condition). Dari hasil penelitian diketahui bahwa perubahan budaya perusahaan baru lebih besar mempengaruhi produktivitas karyawan sekarang (R = 45,5%) dibandingkan pengaruh budaya perusahaan lama terhadap produktivitas karyawan dulu (R
.
Kahar (2008) melakukan penelitian yang berjudul Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan oganisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi dengan menggunakan metode analisis persepsi dan regresi. Dari hasil penelitian tersebut dapat diketahui bahwa untuk merencanakan dan mengimplementasikan perubahan organisasi diperlukan kepemimpinan yang kuat melalui tindakan pimpinan dalam mempengaruhi, mengarahkan anggota organisasi untuk mencapai perubahan. Berdasarkan hasil penelitian salah satu aspek dari kepemimpinan yang perlu ditingkatkan adalah pemimpin sebagai pelatih. Apalagi perubahan utama dalam organisasi perpustakaan adalah perubahan pada teknologi informasi (otomasi perpustakaan). Dalam hal ini,
11
kepemimpinan berpengaruh positif dalam perubahan organisasi. Unsur-unsur yang mempengaruhi hal tersebut antara lain pimpinan yang dapat menganalisa teknologi informasi, membimbing dan mengarahkan bawahannya untuk tidak canggung menerapkan teknologi informasi. Suatu langkah yang dapat dilakukan adalah, dengan merekrut lulusan program studi ilmu perpustakaan yang diselenggarakan di dalam negeri seperti di USU, UI, UNPAD dan UNHAS, maupun lulusan luar negeri. Utami (2007) dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi menyebutkan bahwa pada dasarnya ada empat bidang organisasional yang bisa menjadi sasaran perubahan, yaitu struktur organisasi, teknologi, setting fisik, dan sumberdaya manusia (SDM). Mengubah teknologi seringkali diperlukan demi efektivitas kerja karyawan dan peningkatan kinerja organisasi. Perubahan teknologi biasanya meliputi mesin mesin, peralatan kerja, metode kerja, dan yang paling mencolok dewasa ini adalah otomatisasi atau komputerisasi. Penelitian ini menggunakan metode analisis uji korelasi dan regresi. Dari hasil penelitian tersebut diketahui bahwa kepemimpinan memiliki hubungan nyata dan berpengaruh positif terhadap perubahan organisasi. Kendala yang dihadapi pada saat program perubahan organisai dengan kekuatan korelasi sebagai berikut (secara berurut): kendala sistem keorganisasian dan kekuasaan, perbedaan-perbedaan dalam orientasi fungsional dan struktur organisasi yang mekanistik, kultur organisasi, norma kelompok, pemikiran kelompok (group think) dan kendala-kendala individual.
12
III. METODE PENELITIAN
3.1. Kerangka Pemikiran 3.1.1 Kerangka Pemikiran Konseptual BSM sebagai salah satu bank syariah terkemuka di Indonesia mempunyai cita-cita untuk masuk dalam sepuluh bank terbaik di Indonesia, bersaing dengan bank pemerintah dan bank-bank swasta lainnya. BSM telah menetapkan visi untuk “Menjadi Bank Syariah Terpercaya Pilihan Mitra Usaha”. Dalam mencapai visi itu, telah ditetapkan misi yang harus dijalankan oleh BSM, yaitu: 1. Mewujudkan pertumbuhan dan keuntungan yang berkesinambungan 2. Mengutamakan penghimpunan dana konsumer dan penyaluran pembiayaan pada segmen UMKM 3. Merekrut dan mengembangkan pegawai profesional dalam lingkungan kerja yang sehat 4. Mengembangkan nilai-nilai syariah universal 5. Menyelenggarakan operasional bank sesuai standar perbankan yang sehat Untuk mewujudkan misi tersebut, BSM mencanangkan pula nilai-nilai perusahaan yang disebut dengan Shared Values BSM. Dalam salah satu shared values tersebut terdapat nilai perusahaan yaitu Costumer Focus, yaitu “Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan (eksternal dan internal) untuk menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang terpercaya dan menguntungkan”, dengan core behavior: 1.
Good Governance, yaitu melaksanakan tata kelola organisasi yang sehat
2.
Innovation, yaitu proaktif menggali dan mengimplementasikan ide-ide baru untuk memberikan layanan lebih baik dan lebih cepat dibandingkan kompetitor
3.
Costumer statisfying, yaitu mengutamakan pelayanan dan kepuasan pelanggan Untuk mengoptimalkan shared values BSM Costumer focus, BSM
melaksanakan program pergantian CBS. CBS yang lama sudah digunakan sejak
13
berdirinya BSM pada tanggal 01 November 1999. Jadi, sistem dari bank yang lama masih dipakai dengan beberapa perbaikan untuk menyesuaikan dengan sistem syariah. Tujuan perubahan CBS adalah untuk meningkatkan kapasitas transaksi perbankan. Jika perubahan berpengaruh terhadap kinerja karyawan, maka perubahan sistem yang dilakukan BSM diharapkan mampu mempengaruhi kinerja karyawannya. Penjelasan diatas dapat dilihat pada Gambar 2.
Visi dan Misi PT Bank Syariah Mandiri
Sahred values BSM
Costumer Focus
Transformasi Teknologi
Peningkatan kapasitas transaksi perbankan
Perubahan Core Banking System
Core Banking System Lama
Core Banking System Baru
Kinerja Karyawan Dulu
Kinerja Karyawan Sekarang
Perubahan Kinerja Karyawan
Gambar 2. Kerangka pemikiran konseptual 3.1.2 Kerangka Pemikiran Operasional Aplikasi sistem perbankan dirancang untuk mendukung operasional bank yang harus online dan real time, yang artinya bahwa semua cabang di seluruh Indonesia dapat mengakses data nasabah dari pusat data secara langsung. Perubahan CBS yang terjadi di BSM terjadi karena tuntutan pelayanan transaksi
14
yang lebih cepat dan mudah kepada nasabah yang semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Perubahan yang dilakukan bertujuan untuk membuat semua transaksi operasional menjadi lebih efisien sehingga dapat menekan biaya operasional dan mengurangi resiko operasional. Secara tidak langsung, perubahan CBS perbankan yang dilakukan oleh BSM akan mempengaruhi kinerja karyawan. Pengaruh yang diharapkan dari perubahan sistem ini tentu saja untuk meningkatkan kinerja karyawan, namun pada kenyataannya karyawan memiliki persepsi sendiri mengenai perubahan sistem yang terjadi dan dampaknya terhadap kinerja mereka. Persepsi karyawan BSM Cabang Bogor terhadap perubahan CBS dapat diketahui dengan melakukan analisis persepsi mengenai pelaksanaan CBS lama dan baru serta kinerja mereka dulu dan sekarang. Indikator CBS BSM yaitu kemudahan digunakan, fleksibel, pelatihan dan pengawasan atasan terhadap permasalahan. Indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur perubahan kinerja karena adanya perubahan sistem dalam penelitian ini adalah : 1. Menyatakan secara spesifik hal yang akan dicapai 2. Hasil pencapaian dapat diukur 3. Sasaran harus menantang namun dapat dicapai 4. Mempunyai batasan waktu 5. Konsisten untuk mendukung implementasi strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Pengaruh perubahan CBS lama terhadap kinerja karyawan dulu dan pengaruh CBS baru terhadap kinerja karyawan sekarang dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana. Sedangkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan secara keseluruhan dapat diketahui dengan melakukan perbandingan antara kinerja karyawan saat memakai sistem lama dan kinerja karyawan saat memakai sistem baru dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs. Penjelasan di atas dapat dilihat pada Gambar 3.
15
Analisis Persepsi
Regresi Linear Sederhana
Analisis Persepsi
Kinerja Karyawan Dulu - Pencapaian spesifik - Pencapaian dapat diukur - Pencapaian sesuai sasaran - Pencapaian waktu - Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja
Core Banking System Lama - Kemudahan digunakan - Fleksibel - Pelatihan - Pengawasan atasan terhadap permasalahan
Wilcoxon Matched Pairs Kinerja Karyawan Sekarang - Pencapaian spesifik - Pencapaian dapat diukur - Pencapaian sesuai sasaran - Pencapaian waktu - Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja
Core Banking System Baru - Kemudahan digunakan - Fleksibel - Pelatihan - Pengawasan atasan terhadap permasalahan
Analisis Persepsi
Regresi Linear Sederhana
Analisis Persepsi
Gambar 3. Kerangka pemikiran operasional 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di BSM Cabang Bogor yang terletak di Jl. Pajajaran No. 35, Bogor. Penelitian ini dilakukan dari bulan Desember 2012 – Februari 2013. 3.3. Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini meliputi data primer dan data sekunder, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif. Data primer adalah
16
data yang diperoleh melalui hasil pengamatan langsung (observasi), kuesioner dan wawancara langsung dengan pihak perusahaan. Responden yang dipilih pada penelitian ini berasal dari pihak internal perusahaan. Sedangkan data sekunder diperoleh dengan cara penelusuran literatur yang berkaitan dengan penelitian, seperti buku-buku teks mengenai sumber daya manusia, skripsi-skripsi dan datadata pendukung dari perusahaan. Pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini meliputi: 1. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan wawancara kepada pihak-pihak terkait dalam perusahaan seperti kepala cabang dan para karyawan. Hal ini dilakukan untuk mendapatkan informasi langsung mengenai persepsi karyawan terhadap CBS lama (sigma sharia) maupun CBS baru (iBSM) dan kinerja karyawan dulu maupun kinerja karyawan sekarang. 2. Teknik kuesioner, yaitu dengan melakukan penyebaran kuesioner kepada karyawan untuk memperkuat dan menambahkan hasil wawancara. Pertanyaan dalam kuesioner yang akan dijawab oleh responden akan diberi bobot dengan menggunakan skala likert. 3. Teknik kepustakaan, yaitu memperoleh informasi melalui membaca buku-buku yang berkaitan, mempelajari teori-teori dari modul kuliah, mengutip dari berbagai sumber buku-buku teks maupun internet. Karyawan BSM Cabang Bogor berjumlah 40 orang yang terdiri dari beberapa tingkatan yaitu level manajer, officer, pelaksana, dan pegawai dasar. Level pegawai dasar yaitu office boy/girl, messenger, dan driver tidak berkaitan langsung dengan transaksi perbankan maka tidak semua karyawan dilibatkan dalam penelitian ini. Hanya 28 karyawan yang dilibatkan sebagai responden yaitu karyawan yang berhubungan dengan transaksi perbankan dan merasakan dampak dari perubahan sistem. Berdasarkan cara pemilihan responden, maka penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan metode sensus. Sedangkan pengujian kuesioner dilakukan dengan kegiatan pra penelitian, dimana kuesioner diuji terlebih dahulu sebelum disebarkan kepada responden. Sehingga hasil yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjelaskan keadaan yang sebenarnya terjadi di BSM Cabang Bogor.
17
3.4. Pengolahan dan Analisis Data Data yang diperoleh dari kuesioner mengenai pengaruh perubahan sistem baru terhadap kinerja karyawan diolah dengan menggunakan software microsoft excel dan SPSS serta dianalisis menggunakan uji regresi linear sederhana. Regresi linear sederhana adalah regresi linear dimana variabel yang terlibat di dalamnya hanya ada dua, yaitu satu variabel terikat Y, dan satu variabel bebas X serta berpangkat satu. Bentuk persamaannya adalah (Hasan, 2004): Y + a + bX
………………………………………………………………..(1)
Keterangan : Y = variabel terikat (variabel yang diduga) X = variabel bebas a = intersep b = koefisien regresi (slop) Untuk melihat bentuk korelasi antar variabel dengan persamaan regresi tersebut maka nilai a dan b harus ditentukan terlebih dahulu. ……………………………………………………......(2)
………………………………………………………………..(3) Uji statistik regresi linier sederhana digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan dua variabel melalui koefisien regresinya. Untuk menguji regresi linier sederhana, uji statistiknya menggunakan uji t. Uji t di rumuskan : ……………………………………………………………….(4) Keterangan : B0 = mewakili nilai B tertentu, sesuai hipotesisnya = simpangan baku koefisien regresi b
……………………………………………………………….(5)
……………………………………………………….(6)
18
Prosedur uji statistiknya adalah sebagai berikut : 1. Menentukan formulasi hipotesis H0 : tidak ada pengaruh antara X dan Y H1 : Ada pengaruh antara X dan Y 2. Menentukan taraf nyata (α) dan t tabel Taraf nyata yang di gunakan 5% (0,05) untuk uji satu arah. Nilai t tabel memiliki derajat bebas (db)=ⁿ-2, tα ; n-2. 3. Menentukan kriteria pengujian H0 : diterima (H1 ditolak) apabila to ≤ tα H0 : ditolak (H1 diterima) apabila to > tα 4. Membuat nilai uji statistik (nilai
)
………………………………………………………………...(7) 5. Membuat kesimpulan Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak 3.5. Uji Wilcoxon Matched Pairs Data yang diperoleh dari kuesioner mengenai pengaruh perubahan core banking system terhadap kinerja karyawan diolah dengan menggunakan software microsoft exel dan SPSS serta dianalisis dengan menggunakan uji Wilcoxon Matched Pairs. Uji Wilcoxon Matched Pairs merupakan penyempurnaan dari uji tanda. Pada uji ini, di samping memperhatikan tanda perbedaan (positif atau negatif) juga memperlihatkan besarnya beda dalam menentukan apakah ada perbedaan nyata antara data pasangan yang di ambil dari sampel. Uji satatistik yang digunakan adalah T0 = nilai terkecil dari nilai absolut hasil penjumlahan tanda jenjang. Berikut prosedur uji statistik tersebut (Hasan,2004) : 1. Menentukan formulasi hipotesisinya H0: perubahan CBS tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan H1: perubahan CBS berpengaruh terhadap kinerja karyawan 2. Menentukan taraf nyata (α ) dengan T tabelnya Taraf nyata yang digunakan 5 % (0,05) dengan pengujiannya berbentuk dua sisi.
19
3. Menentukan kriteria pengujian H0 diterima apabila T0 ≥ T H0 ditolak apabila T0 < T 4. Menentukan nilai uji statistik (nilai t0) Tahap-tahap penentuan nilai uji statistiknya adalah sebagai berikut . a. Menentukan tanda beda dan besarnya tanda beda antara pasangan data. b. Mengurutkan bedanya tanpa memperhatikan tanda atau jenjang. 1. Angka 1 untuk beda terkecil , dan seterusnya 2. Jika terdapat beda yang sama, diambil rata-ratanya. 3. Beda nol tidak diperhatikan c. Memisahkan tanda beda positif dan negatif atau tanda jenjang. d. Menjumlahkan semua angka positif dan angka negatif. e. Nilai terkecil dari absolut hasil penjumlahan merupakan nilai T0 5. Membuat kesimpulan : Menyimpulkan H0 diterima atau ditolak.
20
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah Singkat PT Bank Syariah Mandiri Krisis moneter dan ekonomi sejak Juli 1997 yang disusul dengan krisis politik nasional telah membawa dampak besar dalam perekonomian nasional. Krisis tersebut telah mengakibatkan perbankan Indonesia yang didominasi oleh bank-bank konvensional mengalami kesulitan yang sangat parah. Keadaan tersebut menyebabkan pemerintah Indonesia terpaksa mengambil tindakan untuk merestrukturisasi dan merekapitulasi sebagian bank-bank di Indonesia. Lahirnya Undang-Undang No. 10 tahun 1998 tentang perubahan atas Undang-Undang No. 7 tahun 1992 tentang perbankan pada bulan November telah memberi peluang yang sangat baik bagi tumbuhnya bank-bank syariah di Indonesia. UndangUndang tersebut memungkinkan bank beroperasi sepenuhnya secara syariah atau membuka cabang khusus syariah. PT Bank Susila Bhakti yang dimiliki oleh Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP), PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi berupaya keluar dari krisis 1997-1999 dengan berbagai cara. Mulai dari langkah-langkah menuju merger sampai dengan akhirnya memilih konversi menjadi bank syariah dengan suntikan modal dari pemilik. Dengan terjadinya merger empat bank (Bank Dagang Negara, Bank Bumi Daya, Bank Exim dan Bapindo) ke dalam PT Bank Mandiri pada tanggal 31 Juli 1999, rencana perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah (dengan nama Bank Syariah Sakinah) diambil alih oleh PT Bank Mandiri (Persero). PT Bank Mandiri (Persero) selaku pemilik baru mendukung sepenuhnya dan melanjutkan perubahan PT Bank Susila Bakti menjadi bank syariah, sejalan dengan keinginan PT Bank Mandiri (Persero) untuk membentuk unit syariah. Langkah awal dengan merubah Anggaran Dasar tentang nama PT Bank Susila Bakti menjadi PT Bank Syariah Sakinah berdasarkan Akta Notaris Ny. Machrani M.s. SH, No. 29 pada tanggal 19 Mei 1999. Kemudian melalui Akta No. 23
21
tanggal 8 September 1999 Notaris Sutjipto, SH, nama PT Bank Syariah Sakinah diubah menjadi PT Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia No. 1/24/kep.bi/199 telah memberikan izin perubahan kegiatan usaha konvensional menjadi kegiatan usaha berdasarkan prinsip syariah kepada PT Bank Susila Bakti. Selanjutnya dengan Surat Keputusan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia No. 1/1KEP.DGS/1999 tanggal 25 Oktober 1999, Bank Indonesia telah menyetujui perubahan nama PT Bank Susila Bakti menjadi Bank Syariah Mandiri. Pada tanggal 25 Rajab 1420 H atau tanggal 1 November 1999 merupakan hari pertama beroperasinya PT Bank Syariah Mandiri merupakan buah usaha bersama dari para perintis bank syariah di PT Bank Susila Bakti dan manajemen PT Bank Mandiri yang memandang pentingnya kehadiran bank syariah di lingkungan PT Bank Mandiri (Persero). BSM hadir sebagai bank yang mengombinasikan idealisme usaha dengan nilai-nilai rohani yang melandasi operasinya. Harmoni antara idealisme usaha dan nilai-nilai rohani inilah yang menjadi salah satu keunggulan BSM sebagai alternatif jasa perbankan di Indonesia. BSM sebagai salah satu bank syariah yang menawarkan prinsip syariah dalam melaksanakan transaksi perbankan, hingga tahun 2013 masih menjadi bank syariah terbesar di Indonesia. Hal ini terlihat dari besarnya ekspansi yang dilakukan oleh BSM yang hingga saat ini telah memiliki kurang lebih 700 outlet yang tersebar di seluruh Indonesia. 4.1.2 Produk-produk Bank Syariah Mandiri Produk-produk yang dihasilkan BSM dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu pendanaan, pembiayaan dan jasa. 1. Pendanaan Tabungan terdiri dari: a. Tabungan BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat selama jam kas dibuka di konter BSM atau melalui ATM.
22
b. Tabungan Berencana BSM adalah simpanan berjangka yang memberikan nisbah bagi hasil berjenjang dan kepastian pencapaian target dana yang telah ditetapkan. c. Tabungan BSM Simpatik adalah simpanan dalam mata uang rupiah berdasarkan prinsip wadiah yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat berdasarkan syarat-syarat tertentu yang disepakati d. Tabungan BSM Dollar adalah simpanan dalam mata uang dollar yang penarikan dan setorannya dapat dilakukan setiap saat atau sesuai ketentuan BSM dengan menggunakan slip penarikan. e. Tabungan Mabrur BSM adalah simpanan dalam mata uang rupiah yang bertujuan membantu masyarakat muslim dalam merencanakan ibadah haji dan umrah. Tabungan ini dikelola berdasarkan Mudharabah Muthlaqoh. f. Tabungan BSM Investa Cendekia adalah tabungan berjangka dalam mata uang rupiah dengan jumlah setoran bulanan tetap (installment) yang dilengkapi perlindungan asuransi. Deposito terdiri dari: a. Deposito BSM adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang rupiah yang dikelola berdasarkan prinsip Mudharabah Muthlaqah. b. Deposito BSM Valas adalah produk investasi berjangka waktu tertentu dalam mata uang dollar yang dikelola berdasarkan prisip Mudharabah Muthlaqah. Giro terdiri dari: a. Giro BSM adalah sarana penyimpanan dana yang disediakan bagi nasabah dalam pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamanah. Dengan prinsip ini, dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanan dan ketersediannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha. b. Giro BSM Valas adalah sarana penyimpanan dana dalam bentuk mata uang US dollar yang disediakan bagi nasabah perusahaan/badan hukum dengan pengelolaan berdasarkan prinsip wadiah yaddhamana. Dengan prinsip ini,
23
dana giro nasabah diperlakukan sebagai titipan yang dijaga keamanan dan ketersediaannya setiap saat guna membantu kelancaran transaksi usaha. 2. Pembiayaan a. Gadai emas BSM merupakan produk pembiayaan atas dasar jaminan berupa emas sebagai salah satu alternatif memperoleh uang tunai dengan cepat. b. Pembiayaan edukasi BSM adalah pmbiayaan jangka pendek dan mencegah yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan uang masuk sekolah/perguruan tinggi/lembaga pendidikan lainnya atau uang pendidikan saat pendaftaran tahun ajaran/semester berikutnya dengan akad ijarah. c. BSM Costumer Network Financing selanjutnya disebut BSM CNF adalah fasilitas pembiayaan model kerja yang diberikan keapada nasabah (agen, dealer dan sebagainya) untuk pembelian persediaan barang dari rekanan (ATPM, produsen/distributor dan sebagainya) yang menjalin kerjasama dengan bank. d. Pembiayaan mudharabah BSM adalah pembiayaan dimana seluruh modal kerja yang dibutuhkan nasabah ditanggung oleh bank. Keuntungan yang diperoleh dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. e. Pembiayaan khusus untuk modal kerja, dimana dana dari bank merupakan bagian dari modal usaha nasabah dan keuntungan dibagi sesuai dengan nisbah yang disepakati. f. Pembiayaan Murabahah BSM dalah pembiayaan berdasarkan akad jual beli antara bank dengan nasabah. Bank membeli barang yang dibutuhkan dan menjualnya kepada nasabah sebesar harga pokok ditambah dengan keuntungan margin yang disepakati. 3. Jasa a. Jasa produk, terdiri dari BSM Card, Sentra Bayar BSM, BSM Mobile Banking GPRS, BSM Pooling Fund, BSM Net Banking, Jual Beli Valas BSM, Bank Garansi BSM, BSM Electronic Payroll, SKBDN BSM, BSM Letter of Credit dan BSM SUH (Saudi Umroh dan Haji Card). b. Jasa operasional, terdiri dari layanan kirim uang domestik dan luar negeri Western Union, Kliring BSM, Inkaso BSM, BSM Intercity Clearing, BSM RTGS (Real Time Gross Settlement), transfer dalam kota (LLG), transfer
24
valas BSM, pajak online BSM, pajak impor BSM, Referensi Bank BSM dan BSM standing order. c. Jasa Investasi, terdiri dari Reksadana Mandiri Investa Syariah Berimbang adalah produk reksadana yang dikeluarkan oleh PT Mandiri Manajemen Investasi (MMI). Jenis reksadana saham (equity fund), yaitu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal (investor) untuk selanjutnya diinvestasikan oleh manajer investasi minimal 80% dalam portofolio efek saham syariah. 4.1.3 Perubahan Core Banking System PT Bank Syariah Mandiri (Arsiyanti, 2010) Dibanding bank syariah lainnya, BSM memiliki sistem Teknologi dan Informasi (TI) yang sesuai dengan pola bisnis syariah. Untuk mengakomodasi pertumbuhan bisnis, perombakan CBS harus dilakukan. Sistem perbankan syariah harus spesifik, karena jenis produk dan layanannya berbeda dari perbankan konvensional. Selain itu, sistem ini akan terkait dengan model bisnis dan model transaksinya yang berbasis syariah. Mulai dari tata cara transaksi, akad, perhitungan bisnis, hingga pembukuannya. Membangun sistem TI syariah tidak cukup dengan melakukan tambal sulam ataupun modifikasi dari sistem TI bank konvensional. Jadi, sistem TI syariah merupakan hasil dari proses re-engineering TI yang dimulai dari inti bisnisnya. Sistem yang mereka miliki sekarang sudah tidak mampu mengakomodasi kebutuhan dan pertumbuhan bisnis BSM yang pesat, juga karena adanya penerapan aturan Pernyataan Standard Akuntansi Keuangan (PSAK) yang baru. BSB (Bank Susila Bhakti) diakuisisi Bank Mandiri pada 1999 dan diubah sebagai bank syariah dengan nama BSM, sistem TI-nya tidak langsung diganti. Alasannya, ketika itu konversi dari teknologi Alphabet konvensional ke arah sistem syariah masih mudah dilakukan. Kendati begitu, modifikasi sistem dan penambahan aplikasi tetap dilakukan, karena model transaksinya sangat berbeda. Misalnya, distribusi bagi hasil ataupun istilah-istilah bisnisnya yang berbeda. Sebagai contoh, loan (kredit) diganti pembiayaan dengan skim syariah. Program pergantian sistem sudah dicanangkan semenjak tahun 2009 dan baru diluncurkan tanggal 6 Februari 2012. Selama masa perencanaan tersebut
25
BSM sudah melakukan berbagai macam observasi. Vendor pemegang proyek perubahan sistem ini pun sudah ditawarkan ke perusahaan-perusahaan terkait baik lokal maupun internasional. Pada akhirnya, proyek perubahan sistem BSM dipegang oleh perusahaan Temenos dari India. Setahun sebelum peluncuran, BSM sudah melaksanakan program pelatihan bagi karyawan seluruh Indonesia. Pelatihan diberikan untuk mengenalkan menumenu baru dalam sistem inti, percobaan transaksi, dan belajar handling complain. Dengan adanya perubahan sistem, BSM mengharapkan adanya peningkatan kinerja karyawan terutama karena didukung oleh teknologi yang lebih canggih dan modern. BSM mengharapkan perubahan sistem inti dapat memicu peningkatan kinerja karyawan. 4.1.4 Sejarah Singkat Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor BSM Cabang Bogor terletak di Jalan Pajajaran No. 31 Bogor. BSM Cabang Bogor saat ini merupakan kantor cabang utama yang berada di Bogor dan membawahi enam kantor layanan yang tersebar di Bogor. Enam kantor tersebut antara lain Kantor Cabang Pembantu Tajur, Merdeka, Jalan Baru, Dramaga, Pomad, dan Sudirman. Jumlah karyawan di BSM Cabang Bogor sebanyak 28 orang dengan jabatan-jabatan yang telah ditetapkan oleh manajemen (Lampiran 3). Analisis kinerja karyawan kantor cabang BSM Cabang Bogor dapat diketahui melalui data seperti key performance indicator (KPI). Data tersebut ditampilkan setiap triwulan sebagai tolok ukur kinerja karyawan. Data KPI karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor didapatkan dari bagian SDI (sumber daya insani). Data KPI dari BSM Cabang Bogor saat berjalannya CBS lama maupun pada saat berjalannya CBS baru dapat dilihat pada Lampiran 4. Penilaian KPI kryawan dibutuhkan untuk mengetahui hasil evaluasi performa karyawan mulai dari kedisiplinan kerja pribadi hingga pencapaian target kerja yang diberikan oleh BSM. Evaluasi kinerja terdiri dari 2 (dua) komponen utama yaitu target, menunjukkan aspek kuantitatif dari sasaran kerja (berorientasi pada hasil) dan proses, merepresentasikan aspek kualitatif dari kinerja (berorientasi pada cara mencapai hasil)
26
Setiap sasaran kerja harus disertai dengan indikator kinerja utama (Key Performance Indicator) yang disesuaikan dengan sasaran kerja yang ditetapkan. Penyusunan
indikator
kinerja
diperlukan
untuk
mengukur
keberhasilan
pencapaian sasaran kerja dan merupakan dasar dalam penilaian kinerja pegawai. 4.2. Karakteristik Responden Karakteristik
responden
diperlukan
untuk
mengetahui
hubungan
karakteristik tersebut terhadap perubahan CBS perusahaan yang terjadi. Karakteristik responden ditinjau dalam hal jenis kelamin, jabatan, pendidikan, usia, dan lama bekerja. Responden terdiri dari 28 karyawan kantor BSM Cabang Bogor yang mengalami masa perubahan CBS perusahaan. Data karakteristik responden dapat dilihat pada Lampiran 5. BSM tidak membatasi gender dalam mempekerjakan karyawan, karena bagi BSM yang terpenting adalah kemampuan kinerja yang baik dari setiap karyawan termasuk penerapan perubahan CBS oleh karyawan. Karyawan BSM Cabang Bogor yang menjadi responden dalam penelitian ini, sebagian besar berjenis kelamin laki-laki sebanyak 17 (60,7%) orang. Jabatan merupakan posisi tertentu yang dipegang tiap karyawan dan memiliki tanggung jawab kerja tersendiri. Jabatan yang wajib menjalankan perubahan CBS adalah karyawan yang menjalankan operasional. Tetapi semua karyawan wajib mengetahui dan mendukung perubahan core banking system ini demi tercapainya tujuan BSM. Jabatan responden yang paling banyak adalah pelaksana yaitu sebanyak 16 (57,14 %) orang. Pendidikan merupakan salah satu pertimbangan penting bagi BSM dalam mempekerjakan karyawan. BSM telah menetapkan pendidikan minimal SMU sederajat untuk menempati posisi pegawai dasar, pendidikan minimal D3 untuk level pelaksana dan pendidikan minimal S1 untuk level officer dan level-level diatasnya. Selain itu, pendidikan karyawan juga mempengaruhi wawasan karyawan dan mempengaruhi penerimaan karyawan terhadap perubahan CBS. Pendidikan terakhir responden paling banyak adalah sarjana (S1) sebanyak 14 orang (50%).
27
Usia karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor berkisar antara 19 sampai 50 tahun, dimana usia tersebut merupakan usia yang produktif untuk bekerja. Usia responden dalam penelitian ini yang terbanyak adalah karyawan yang berusia 19-29 tahun 15 (53,6%) orang. Lama bekerja berhubungan dengan pemahaman karyawan akan sistem dan kinerja di perusahaan. Untuk karyawan yang lama bekerja nya diatas 3 tahun, biasanya sudah bisa memahami tujuan perusahaan. Berdasarkan hasil kuesioner, lama bekerja responden antara lain 3-9 tahun sebanyak 24 orang (85,7%). 4.3. Perbandingan CBS lama dan CBS baru Tabel 3. Perbandingan CBS lama (sigma sharia) dan CBS baru (iBSM) Sigma sharia
iBSM
Quick basic (tidak membutuhkan koneksi internet) Tampilan menu kurang menarik Log out user tidak otomatis Pemeliharaan data nasabah lebih mudah
Hanya dapat membuka satu halaman Pengoperasian menggunakan keyboard Kartu contoh tanda tangan (KCTT) manual Kurs valuta asing manual
Web basic (membutuhkan koneksi internet) Tampilan menu lebih modern Log out user otomatis (setiap 10 menit idle) Pemeliharaan data nasabah lebih banyak membutuhkan verifikasi Dapat membuka dua atau lebih halaman dalam satu jendela Pengoperasian menggunakan mouse dan keyboard Kartu contoh tanda tangan (KCTT) otomatis Kurs valuta asing otomatis
Berdasarkan hasil wawancara dengan karyawan BSM Cabang Bogor, didapatkan hasil perbandingan sistem sigma sharia dan sistem iBSM seperti yang terdapat pada Tabel 3 di atas. Sistem sigma sharia berbasiskan program komputer yaitu
quick
basic
yang
tidak
membutuhkan
koneksi
internet
dalam
penggunaannya. Tetapi, aplikasi ini berbentuk software perlu di install terlebih dahulu dan rentan terkena virus dalam file installer. Sistem sigma sharia mempunyai kapasitas yang terbatas, sedangkan transaksi perbankan terus meningkat. Hal ini menjadi salah satu alasan pergantian sistem di BSM.
28
Sistem iBSM berbasiskan web yang membutuhkan koneksi internet dalam penggunaannya. Aplikasi ini tidak perlu di install karena menggunakan web browser (internet explorer) yang sudah ada di setiap program windows. Kapasitas sistem iBSM jauh lebih besar dan hal tersebut mempengaruhi kecepatan transaksi. Tampilan menu layar iBSM lebih modern dibandingkan dengan tampilan sigma sharia. Perbedaan tampilan sistem sigma sharia dan sistem iBSM dapat dilihat pada Lampiran 13. Pada sistem sigma sharia, jika ingin keluar dari menu (log out) harus dioperasikan oleh pengguna. Pada sistem iBSM, log out menu terjadi secara otomatis jika dalam waktu 10 menit sistem tidak digunakan. Log out otomatis berguna untuk keamanan user id agar tidak disalahgunakan oleh karyawan lain. Untuk mencari data nasabah lebih mudah dalam sistem sigma sharia, karena hanya membutuhkan satu input (nama atau nomor rekening nasabah). Pada sistem iBSM, lebih banyak verifikasi yang harus dilakukan sebelum mendapatkan data nasabah (verifikasi dengan alamat atau nomor telepon). Banyaknya verifikasi yang dilakukan bertujuan untuk menjaga keamanan data nasabah. Dalam sistem sigma sharia, pengguna hanya bisa membuka satu halaman transaksi. Jika ingin melihat menu lainnya, maka harus menutup menu sebelumnya. Hal ini dianggap kurang efisien menurut karyawan BSM Cabang Bogor. Sistem iBSM dapat membuka beberapa halaman dalam satu jendela menu yang lebih memudahkan karyawan melakukan multi transaksi. Pada saat menggunakan sistem sigma sharia, pengoperasian transaksi sepenuhnya menggunakan keyboard dan pengguna harus memasukkan kode menu yang ingin dibuka. Sistem iBSM dioperasikan menggunakan mouse untuk membuka menu dan keyboard untuk input data. Hal ini dianggap kurang efisien oleh karyawan. Pada saat transaksi pendebetan (tarik tunai atau transfer) maka dibutuhkan kartu contoh tanda tangan (KCTT) untuk verifikasi tanda tangan nasabah. Dalam sistem sigma sharia, KCTT harus dilihat secara manual jika dalam satu cabang, atau harus menunggu kiriman dari cabang lain jika nasabah antar cabang. Sistem iBSM sudah dilengkapi dengan verifikasi tanda tangan yang otomatis akan muncul pada saat nomor rekening nasabah di input. Teknologi ini tentu saja
29
sangat memudahkan pengguna (khususnya teller) karena lebih hemat waktu dan tenaga serta menguntungkan bagi nasabah karena transaksi menjadi lebih cepat. Pada saat transaksi valuta asing (valas), perlu ada kurs untuk mengkonversi nilai valas tersebut. Pada sistem sigma sharia, sebelum melakukan transaksi teller terlebih dahulu harus menanyakan kurs kepada costumer service kemudian dapat menginput transaksi. Sistem iBSM yang berbasis internet sudah online dengan kurs yang ada di Bank Indonesia. Pada saat input transaksi valas, maka kurs akan muncul secara otomatis dengan hasil konversi sekaligus. Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan mempunyai persepsi ada kekurangan dan kelebihan dari setiap sistem, misalnya sistem sigma sharia yang tidak membutuhkan koneksi internet lebih stabil kecepatannya dibandingkan dengan sistem iBSM. Tetapi dilihat dari segi menu, tampilan, kemudahan transaksi, dan kemudahan digunakan, karyawan mempunyai persepsi bahwa sistem iBSM lebih baik. 4.4. Analisis Persepsi CBS lama maupun baru memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan baik dulu maupun sekarang. Tentunya dengan adanya CBS baru, karyawan diharapkan lebih produktif dalam bekerja. Namun mengetahui bagaimana pelaksanaan sistem lama maupun baru serta kinerja karyawan dulu dan sekarang secara lebih detail, perlu dilakukan analisis persepsi terhadap karyawan. Persepsi karyawan BSM Cabang Bogor terhadap pelaksanaan sistem lama maupun baru serta tingkat kinerja baik dulu maupun sekarang, dapat diketahui dari tanggapan responden terhadap pertanyaan seputar pelaksanaan sistem lama maupun baru serta tingkat kinerja dulu maupun sekarang yang terdapat dalam kuesioner. Kemudian tanggapan-tanggapan seluruh responden yang ditanyakan dalam bentuk skala Likert (1= sangat tidak setuju, 2= tidak setuju, 3= sedikit setuju, 4= setuju dan 5= sangat setuju), dihitung total skor dari masing-masing pertanyaan dan dicari nilai rataannya untuk mengetahui dimana letak rataan nilai responden terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut. Nilai rataan dikategorikan ke dalam rentang skala dengan mempertimbangkan interval dari rentang skala tersebut sebagai berikut:
30
Nilai tertinggi – Nilai terendah = 5 - 1 =0,8 Interval Banyaknya kelas 5 = Setelah banyaknya interval diketahui, kemudian dibuat rentang skala berdasarkan interval tersebut untuk mengetahui dimana nilai letak rataan responden terhadap pertanyaan yang diberikan. Rentang skala tersebut yaitu: 1,00 – 1,80 = sangat tidak setuju 1,80 – 2,60 = tidak setuju 2,60 – 3,40 = sedikit setuju 3,40 – 4,20 = setuju 4,20 –5,00 = sangat setuju 4.4.1 Persepsi Karyawan Terhadap Core Banking System Lama (Sigma Sharia) Persepsi karyawan tehadap CBS lama menunjukkan bagaimana karyawan menerapkan pekerjaannya pada saat masih menggunakan CBS lama. Dari data kuesioner yang telah diolah, rata-rata karyawan menjawab setuju yang berarti bahwa persepsi karyawan terhadap sistem sigma sharia sudah cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari jawaban responden yang merasa bahwa penggunaan sistem sigma sharia sudah cukup membantu karyawan dalam melakukan pekerjaan. Karyawan juga mempunyai persepsi bahwa sistem sigma sharia cukup mudah digunakan dan jika terjadi permasalahan maka dapat diselesaikan dengan segera. Dilihat dari segi kemudahan, sebagian besar karyawan mempunyai persepsi bahwa sistem sigma sharia cukup mudah digunakan. Tabel 4 di bawah ini menunjukkan rata-rata skor per pertanyaan dari 28 responden.
31
Tabel 4. Rata-rata skor per pertanyaan CBS lama (sigma sharia) No.
Pertanyaan Kemudahan digunakan
1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
Saya merasa penggunaan sistem sigma sharia membantu saya dalam melakukan transaksi/pekerjaan Saya merasa sistem sigma sharia mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan Saya merasa jika terjadi permasalahan dalam sistem sigma sharia, maka dapat diselesaikan dengan segera Fleksibel
Rata-rata skor per pertanyaan 4.00 4.25 4.14
Saya merasa sistem sigma sharia telah cocok dengan karakteristik karyawan Saya merasa sistem sigma sharia telah cocok dengan karakteristik nasabah Pelatihan
4.25
Saya telah melaksanakan tahap pelatihan sebelum melakukan pekerjaan menggunakan sistem sigma sharia Saya merasa kemampuan saya bertambah setelah mendapatkan pelatihan sistem sigma sharia Saya merasa pelatihan yang telah diberikan dapat meningkatkan kinerja saya Pengawasan atasan terhadap permasalahan
4.21
Saya selalu bertanya pada atasan tentang masalahmasalah yang ditemui dalam sistem sigma sharia Saya merasa bahwa atasan saya selalu bisa menjadi problem solver bagi permasalahan dalam sistem sigma sharia Total rata-rata skor
4.14
4.25
4.18 4.11
4.43
4.20
Dilihat dari sisi fleksibilitas, maka karyawan mempunyai persepsi sistem sigma sharia sudah cukup sesuai dengan karakteristik karyawan yang ingin pekerjaannya lebih mudah dan terbantu dengan penggunaan sistem ini. Dari segi nasabah, karyawan yang berhubungan langung dengan nasabah juga merasa
32
bahwa sistem sigma sharia sudah cukup cocok dengan karakteristik nasabah yang selalu ingin cepat dilayani dan sistem tidak banyak permasalahan. Sebelum mulai bekerja, karyawan akan diberikan pelatihan untuk persiapan pada saat akan melakukan pekerjaan. Karyawan BSM Bogor mempunyai persepsi bahwa mereka sudah cukup diberikan bekal pelatihan dalam menggunakan sistem sigma sharia dan karyawan merasa bahwa pelatihan telah cukup menambah kemampuan mereka dalam menggunaan sistem sigma sharia. Selebihnya karyawan merasa bahwa pelatihan yang diberikan cukup mampu meningkatkan kinerja mereka. Dalam melakukan pekerjaan, jika menemui masalah terhadap sistem sigma sharia karyawan dapat menanyakannya kepada atasan dan karyawan merasa bahwa atasan mereka sudah cukup mampu memecahkan permasalahan sistem sigma sharia. 4.4.2 Persepsi Karyawan Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Dulu Persepsi karyawan terhadap tingkat kinerja karyawan dulu menunjukkan bagaimana tingkat kinerja karyawan saat penerapan CBS lama. Berikut penjelasan mengenai jawaban hasil kuesioner yang telah disebarkan kepada 28 karyawan BSM Cabang Bogor. Persepsi karyawan tentang kinerja mereka dulu dibagi menjadi beberapa indikator sesuai dengan kriteria penilaian kinerja karyawan di BSM. Tabel 5 di bawah ini menunjukkan rata-rata skor per pertanyaan dari 28 responden. Kriteria pertama dalam penilaian kinerja karyawan di BSM yaitu menyatakan secara spesifik hal yang akan dicapai. Karyawan mempunyai persepsi bahwa deskripsi pekerjaan mereka sudah tertuang dengan jelas dan spesifik pada kontrak kerja mereka. Deskripsi pekerjaan yang jelas akan mengatur karyawan bekerja sesuai keahlian dan bidangnya masing-masing. Namun, karyawan merasa pernah melakukan pekerjaan diluar deskripsi pekerjaan mereka. Hal ini biasanya terjadi pada saat ada salah satu karyawan yang tidak masuk sehingga harus digantikan dengan karyawan lain.
33
Tabel 5. Rata-rata skor per pertanyaan tingkat kinerja dulu No.
Pertanyaan Pencapaian spesifik
1.
Rata-rata skor per pertanyaan 4.21
2.
Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job description saya Pencapaian dapat diukur
3.
Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya
4.07
4.
Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia Pencapaian sesuai sasaran
4.18
Saya selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan saya Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja saya Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka / data dalam pekerjaaan saya Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat menggunakan sistem sigma sharia Pencapaian waktu
4.11
11.
Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja
4.11
12.
Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan / keluhan nasabah Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat / pertemuan Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang diberikan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan
4.18
5. 6.
7. 8. 9. 10.
13. 14.
15.
4.14
4.07 3.96
4.14 3.71 4.25
4.14 4.21
4.11
34
No
Pertanyaan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja
Rata-rata skor per pertanyaan
16.
Saya selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan
4.21
17.
Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya tanggung di perusahaan Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya Saya tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik. Misalnya, pelatihan, coaching, mentoring, dan lain-lain. Total rata-rata skor
4.04
18. 19. 20.
4.14 4.04 4.07
4.11
Kriteria penilaian kinerja yang kedua adalah hasil pencapaian dapat diukur. Kepuasan kerja karyawan dapat dilihat dari tingkat kepuasan gaji atau penilaian kerja. Dalam penelitian ini, karyawan BSM Cabang Bogor merasa cukup puas dengan gaji yang mereka terima. Karyawan juga merasa gaji yang mereka terima telah seimbang dengan pekerjaan yang dibebankan perusahaan. Pekerjaan karyawan di evaluasi setiap triwulan untuk mengetahui performa dari masingmasing karyawan, dalam hal ini karyawan merasa penilaian kinerja mereka sudah cukup baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia. Sasaran harus menantang namun dapat dicapai adalah kriteria penilaian kinerja yang ketiga. Sasaran dalam hal ini mempunyai arti target kerja yang telah dijelaskan dalam job description. Sasaran yang menantang adalah pada saat proses melakukan pekerjaan karyawan harus selalu teliti dan melakukan check and recheck untuk meminimalisir kesalahan. Persepi karyawan BSM Cabang Bogor bahwa mereka sudah cukup teliti dan memastikan tidak ada kesalahan angka atau data dalam laporan. Pada saat menggunakan sistem sigma sharia karyawan merasa target kerja mereka sudah cukup tercapai atau sesuai sasaran.
35
Kriteria penilaian kinerja selanjutnya adalah mempunyai batasan waktu. Evaluasi kinerja karyawan BSM sangat memperhatikan kedisiplinan waktu karyawan. Mulai dari waktu karyawan memulai pekerjaan, waktu karyawan merespon permintaan atau keluhan nasabah, ketepatan waktu dalam menghadiri rapat atau pertemuan serta waktu menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang diberikan. Dari empat indikator tersebut, karyawan BSM Cabang Bogor merasa telah melakukannya dengan cukup baik. Kriteria penilaian kinerja yang terakhir adalah konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja. Karyawan merasa cukup berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan. Karyawan selalu menghindari peluang yang dapat merugikan diri dan perusahaan. Karyawan tidak pernah merasa terbebani dalam melakukan pekerjaan dan tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan. Karyawan merasa tidak pernah menerima imbalan atau hadiah terkait pekerjaan. Upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja seperti pelatihan sudah diikuti oleh karyawan dengan cukup baik. Rata-rata hasil kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap tingkat kinerja karyawan dulu menjawab setuju, yang artinya karyawan merasa kinerja mereka sudah cukup baik pada saat menggunakan CBS lama (sigma sharia). 4.4.3 Persepsi Karyawan Terhadap Core Banking System Baru (iBSM) Persepsi karyawan terhadap CBS baru menunjukkan bagaimana karyawan menerapkan pekerjaannya pada saat masih menggunakan CBS baru. Pertanyaan yang sama diajukan dalam kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap CBS lama (sigma sharia) maupun CBS baru (iBSM). Hal ini bertujuan untuk dapat membandingkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Karyawan diminta menjawab sesuai dengan persepsi mereka pada saat CBS lama atau baru digunakan. Tabel 6 di bawah ini menunjukkan rata-rata skor per pertanyaan dari 28 responden.
36
Tabel 6. Rata-rata skor per pertanyaan CBS baru (iBSM) No.
Pertanyaan Kemudahan digunakan
1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
Saya merasa penggunaan sistem iBSM membantu saya dalam melakukan transaksi/pekerjaan Saya merasa sistem iBSM mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan Saya merasa jika terjadi permasalahan dalam sistem iBSM, maka dapat diselesaikan dengan segera Fleksibel
Rata-rata skor per pertanyaan 4.00 4.25 4.32
Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan karakteristik karyawan Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan karakteristik nasabah Pelatihan
4.43
Saya telah melaksanakan tahap pelatihan sebelum melakukan pekerjaan menggunakan sistem iBSM Saya merasa kemampuan saya bertambah setelah mendapatkan pelatihan sistem iBSM Saya merasa pelatihan yang telah diberikan dapat meningkatkan kinerja saya Pengawasan atasan terhadap permasalahan
4.50
Saya selalu bertanya pada atasan tentang masalahmasalah yang ditemui dalam sistem iBSM Saya merasa bahwa atasan saya selalu bisa menjadi problem solver bagi permasalahan dalam sistem iBSM Total rata-rata skor
4.29
4.29
4.39 4.43
4.36 4.33
Persepsi karyawan terhadap CBS baru menunjukkan bagaimana karyawan menerapkan pekerjaannya pada saat masih menggunakan CBS baru. Pertanyaan yang sama diajukan dalam kuesioner tentang persepsi karyawan terhadap CBS lama (sigma sharia) maupun CBS baru (iBSM). Hal ini bertujuan untuk dapat membandingkan pengaruh perubahan CBS terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Karyawan diminta menjawab sesuai dengan persepsi mereka pada saat CBS lama atau baru digunakan. Indikator pertama adalah tentang kemudahan digunakan, karyawan merasa sistem iBSM mudah digunakan dan tidak terdapat banyak permasalahan. Jika ada
37
permasalahan yang terjadi maka dapat segera diselesaikan. Maka karyawan mempunyai persepsi bahwa sistem iBSM sudah cukup baik dan membantu karyawan dalam melaksanakan pekerjaan atau transaksi. Dari segi fleksibilitas, karyawan merasa sistem iBSM telah cocok dengan karakteristik karyawan dan nasabah yang menginginkan sistem yang mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan. Sistem yang tidak banyak permasalahan akan membantu mempercepat layanan atau transaksi sehingga dapat memberikan kepuasan pada nasabah. Sebelum sistem iBSM diluncurkan pada Februari tahun 2012, BSM telah melakukan pelatihan kepada seluruh karyawan yang menjadi end user dari sistem ini. Pelatihan dilakukan terpusat di Jakarta, berbeda dengan pelatihan sistem sigma sharia yang dilakukan di unit kerja masing-masing. Oleh karena itu, karyawan mempunyai persepsi bahwa mereka sudah cukup mendapatkan pelatihan dan pelatihan terebut menambah kemampuan karyawan. Karyawan juga merasa dengan adanya pelatihan, cukup meningkatkan kinerja karyawan. Karyawan yang berada di level officer/supervisor mendapatkan pelatihan iBSM secara lebih spesifik dari berbagai bidang keahlian dengan harapan sebagai atasan dapat membantu karyawan saat menemui permasalahan. Karyawan merasa bahwa atasan mereka sudah cukup mampu menjadi problem solver terhadap permasalahan sistem iBSM. Dari jawaban responden didapatkan hasil rata-rata menjawab setuju terhadap pertanyaan yang diajukan. Persepsi karyawan terhadap core banking sistem baru (iBSM) meningkat beberapa poin dibandingkan dengan persepsi karyawan terhadap core banking sistem lama (sigma sharia).
38
4.4.4 Persepsi Karyawan Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang Tabel 7. Rata-rata skor per pertanyaan tingkat kinerja sekarang No.
Pertanyaan Pencapaian spesifik
1.
Rata-rata skor per pertanyaan 4.21
2.
Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job description saya Pencapaian dapat diukur
3.
Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya
4.29
4.
Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia Pencapaian sesuai sasaran
4.36
Saya selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan saya Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja saya Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka / data dalam pekerjaaan saya Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat menggunakan sistem iBSM Pencapaian waktu
4.32
11.
Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja
4.14
12.
Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan / keluhan nasabah Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat / pertemuan Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang diberikan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan Saya selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan
4.21
5. 6.
7. 8. 9. 10.
13. 14.
15. 16.
4.29
4.14 4.29
4.46 3.68 4.25
4.25 4.36
4.29 4.46
39
No
17. 18.
Pertanyaan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya tanggung di perusahaan Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya
Rata-rata skor per pertanyaan 4.21
4.04
19.
Saya tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah
4.07
20.
Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik. Misalnya, pelatihan, coaching, mentoring, dan lain-lain. Total rata-rata skor
4.29
Persepsi
karyawan
terhadap
tingkat
kinerja
karyawan
4.23
sekarang
menunjukkan bagaimana tingkat kinerja karyawan saat penerapan CBS baru. Dari rata-rata skor pertanyaan dalam kuesioner, karyawan mempunyai persepsi bahwa kinerja mereka sudah cukup baik pada saat menggunakan CBS baru (iBSM). Persepsi karyawan terhadap kinerja sekarang meningkat beberapa poin dibandingkan dengan persepsi karyawan dulu. Tabel 7 di atas menunjukkan ratarata skor per pertanyaan dari 28 responden. Dari indikator pertama yaitu menyatakan secara spesifik hal yang akan dicapai, terkait dengan deskripsi pekerjaan karyawan merasa sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja. Tetapi karyawan mempunyai persepsi bahwa mereka masih melakukan pekerjaan di luar deskripsi pekerjaan. Pencapaian yang dapat diukur seperti kepuasan kerja, gaji dan penilaian kinerja termasuk dalam indikator kedua dalam evaluasi kinerja karyawan BSM. Dalam masa penggunaan sistem iBSM, karyawan merasa sudah cukup puas dengan gaji dan penilaian kinerja mereka sudah cukup baik. Karyawan selalu melakukan check and recheck dalam melakukan pekerjaan, terlebih lagi dalam melakukan input data yang berkaitan dengan angka. Ketelitian sangat penting dilakukan untuk meminimalisir kesalahan, dalam penggunaan sistem baru karyawan merasa perbaikan akan membutuhkan waktu lebih dan
40
dapat menghambat pekerjaan. Walaupun menggunakan sistem baru, karyawan merasa sasaran atau target kerja mereka tetap tercapai. Persepsi karyawan pada saat menggunakan sistem iBSM terhadap pencapaian waktu tidak berbeda jauh dengan persepsi karyawan pada saat menggunakan sigma sharia. Karyawan merasa mereka tetap memulai pekerjaan dan menghadiri rapat atau pertemuan dengan tepat waktu. Karyawan juga sudah tepat waktu dalam merespon permintaan nasabah dan menyelesaikan pekerjaan. Indikator
kinerja
yang
terakhir
yaitu
konsistensi
dalam
mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja. Perubahan core banking system termasuk salah satu strategi perusahaan menuju perbaikan terutama dalam kualitas teknologi. Karyawan merasa telah berkontribusi dengan baik selama menggunakan sistem iBSM. Karyawan juga tidak pernah merasa terbebani dan tidak pernah memutuskan untuk berhenti bekerja. Karyawan juga tidak pernah menerima imbalan terkait pekerjaan dalam rangka menghindari peluang yang bisa merugikan diri maupun perusahaan. Persepsi karyawan tentang upaya perusahaan dalam meningkatkan kinerja sudah cukup baik. 4.5. Analisis Pengaruh 4.5.1 Pengaruh Core Banking System Lama Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Dulu Pengaruh CBS lama terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dapat diketahui melalui uji regresi linear sederhana. Dalam uji regresi linear sederhana yang akan menjadi variabel Y atau variabel terikat adalah persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan dulu sedangkan yang menjadi variabel X atau variabel bebas adalah persepsi karyawan terhadap penerapan CBS lama. Langkah pertama yang dilakukan dalam uji regresi linear sederhana adalah menghitung total skor variabel X dan variabel Y dari tiap responden dengan menggunakan software microsoft excel. Dua variabel interval tersebut digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi pearson, koefisien dan persamaan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS. Koefisien korelasi sederhana adalah indeks atau bilangan yang digunakan untuk mengukur derajat hubungan dari dua variabel, meliputi kekuatan hubungan
41
dan bentuk/ arah hubungan. Untuk kekuatan hubungan, nilai koefisien korelasi dalam positif (+) dan negatif (-), atau (-1≤KK≤+1). Untuk menentukan keeratan hubungan/korelasi antar variabel tersebut, berikut nilai-nilai dari KK sebagai patokan: KK = 0
(tidak ada kekuatan hubungan)
0,00 < KK≤ 0,20
(kekuatan hubungan sangat rendah atau lemah sekali)
0,20 < KK ≤ 0,40
(kekuatan hubungan rendah atau lemah tapi pasti)
0,40 < KK ≤ 0,70
(kekuatan hubungan cukup berarti atau sedang)
0,70 < KK ≤ 0,90
(kekuatan hubungan tinggi atau kuat)
0,90 < KK < 1,00
(kekuatan hubungan sangat tinggi atau kuat sekali, dapat diandalkan)
KK= 1,00
(kekuatan hubungan sempurna)
Koefisien korelasi pearson digunakan pada analisis korelasi sederhana untuk variabel interval dengan variabel interval. Sedangkan uji satistik koefisien korelasi pearson (uji hubungan) digunakan untuk menguji signifikan atau tidaknya hubungan antara variabel interval dengan variabel interval. Untuk koefisien korelasi pearson, uji statistiknya menggunakan uji t (Hasan, 2004). Tabel 8. Rekapitulasi hasil-hasil analisis No 1 2 3 4
Parameter Korelasi Koefisien determinasi Nilai signifikan uji t Persamaan regresi linear
5 Peringkat
CBS lama 0.135 58.80% 0 Y=96.64+0.341X
CBS baru 0.173 32.80% 0.001 Y= 72.43+0.275X
2 negative rank
16 Positive rank
Selisih (perbedaan) 0.038 26% 0.001 Intersep sebesar 24.21 dan koef regresi sebesar 0.066 poin Positive rank lebih tinggi 14 peringkat dibandingkan negative rank
Sumber : Data olahan (2014) Setelah dilakukan penyebaran kuesioner dan didapatkan data dari hasil jawaban responden. Selanjutnya data tersebut diolah menggunakan software SPSS. Tabel 8 menunjukkan hasil pengolahan data kuesioner yang akan
42
menjelaskan tentang korelasi antar sistem, koefisien determinasi, signifikansi, persamaan regresi linear dan peringkat jawaban. Hubungan CBS lama dengan tingkat kinerja karyawan dulu sebesar 0.135 artinya sangat rendah atau lemah sekali dan searah serta nilai signifikan sebesar 0.000 lebih kecil dari α (alpha) = 0.05, maka tolak H0 yang berarti ada hubungan CBS lama dengan tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu. Koefisisen determinasi (R2) adalah angka atau indeks yang digunakan untuk mengetahui besarnya sumbangan
sebuah variabel (variabel bebas, X) terhadap variasi
(naik/turunnya) variabel yang lain (variabel terikat, Y). Nilai koefisien determinasi berada antara 0 sampai 1 (Hasan, 2004). Maka koefisien determinasi = 58.8% artinya 58.8% tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dipengaruhi oleh CBS lama sedangkan sisanya 41.2% dipengaruhi oleh faktor lain selain sistem lama. Regresi yang berarti peramalan merupakan teknik statistik (alat analisis) hubungan yang digunakan untuk meramalkan atau memperkirakan nilai dari satu variabel dalam hubungan dengan variabel yang lain melalui persamaan garis regresi (Hasan, 2005). Regresi dalam penelitian ini termasuk regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh persamaan regresi linear sederhananya sebagai berikut Y = 96.64+0.341X. Arti persamaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Intersep atau konstanta sebesar 96.64 point. Tanpa adanya persepsi karyawan mengenai penerapan CBS lama, persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan dulu sebesar 96.64 point. 2. Arah hubungan Dari persamaan terlihat tanda “+” yang menggambarkan hubungan positif, ini berarti bahwa peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS lama akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan dulu. 3. Koefisien regresi Setiap peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS lama sebesar 1 point akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan dulu sebesar 0.341 point.
43
Sedangkan berdasarkan uji statistik regresi linear sederhana (uji prediksi) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,000 lebih kecil dari α (alpha) = 0,005, maka tolak H0 yang berarti CBS lama berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu. Hasil analisis di atas dapat dilihat pada Lampiran 7. 4.5.2 Pengaruh Core Banking System Baru Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang Pengaruh CBS baru terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor sekarang dapat diketahui melalui uji regresi linear sederhana. Dalam uji regresi linear sederhana yang akan menjadi variabel Y atau variabel terikat adalah persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang sedangkan yang menjadi variabel X atau variabel bebas adalah persepsi karyawan terhadap penerapan CBS baru. Langkah pertama yang dilakukan dalam uji regresi linear sederhana adalah menghitung total skor variabel X dan variabel Y dari tiap responden dengan menggunakan software microsoft excel. Dua variabel interval tersebut digunakan untuk mengetahui koefisien korelasi pearson, koefisien dan persamaan regresi linear sederhana dengan bantuan software SPSS. Hubungan CBS baru terhadap tingkat kinerja karyawan sekarang sebesar 0.173 artinya sangat rendah berarti atau lemah sekali dan searah serta nilai signifikan sebesar 0.001 lebih kecil dari α (alpha)= 0,005 maka tolak H0 yang berarti ada hubungan core banking system baru dengan tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor sekarang. Nilai koefisien determinasi = 32.8% artinya 32.8% tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dipengaruhi oleh CBS baru sedangkan sisanya 67.2% dipengaruhi oleh faktor lain selain sistem baru. Berdasarkan
hasil
perhitungan
diperoleh
persamaan
regresi
linear
sederhananya sebagai berikut Y=72.43+0.275X. arti persamaan tersebut adalah sebagai berikut: 1. Intersep atau konstanta sebesar 72.43 point. Tanpa adanya persepsi karyawan mengenai penerapan CBS baru, persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang sebesar 72.43 point. 2. Arah hubungan
44
Dari persamaan terlihat tanda “+” yang menggambarkan hubungan positif, ini berarti bahwa peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS baru akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang. 3. Koefisien regresi Setiap peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS baru sebesar 1 point akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan sekarang sebesar 0.275 point. Sedangkan berdasarkan uji statistik regresi linear sederhana (uji prediksi) diperoleh nilai signifikan sebesar 0,001 lebih kecil dari α (alpha)= 0,005, maka tolak H0 yang berarti CBS baru berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor sekarang. Hasil analisis di atas dapat dilihat pada Lampiran 8. 4.5.3 Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Tingkat Kinerja Karyawan Secara Keseluruhan Pengaruh perubahan CBS terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan dapat diketahui melalui uji wilcoxon matched pairs. Selanjutnya dalam melakukan uji wilcoxon matched pairs dibutuhkan data berpasangan (bersifat dependen), dalam penelitian ini data tersebut adalah tingkat kinerja karyawan dulu dan tingkat kinerja karyawan sekarang yang selanjutnya dua variabel ordinal tersebut digunakan untuk mengetahui nilai signifikan dan peringkat dengan bantuan SPSS. Nilai signifikan sebesar 0.001 lebih kecil dari α (alpha) = 0,005, maka tolak H0 yang artinya perubahan CBS berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan. Besarnya pengaruh perubahan CBS terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor secara keseluruhan dapat dilihat dari perubahan rataan yang dapat diketahui dengan cara me-rangking jawaban yang mengalami peningkatan persepsi, tidak mengalami perubahan persepsi, dan mengalami penurunan persepsi. Peningkatan persepsi karyawan yang pertama yaitu karyawan merasa puas dengan hasil kerja mereka dilihat dari indikator pencapaian spesifik. Dari segi
45
pencapaian dapat diukur, karyawan merasa gaji yang diterima dari perusahaan cukup seimbang dengan pekerjaan yang dibebankan, karyawan merasa cukup puas dengan gaji yang diterima dan karyawan merasa penilaian kinerja mereka cukup baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia/iBSM. Kemudian, dilihat dari sisi pencapaian sesuai sasaran karyawan merasa selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan, karyawan merasa menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja dan karyawan merasa selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka/data dalam pekerjaan. Dalam pencapaian waktu karyawan merasa tepat waktu saat mulai kerja, karyawan merasa tepat waktu dalam merespon permintaan/keluhan nasabah, karyawan merasa tepat waktu dalam menghadiri rapat/pertemuan dan karyawan merasa selalu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan waktu yang diberikan. Dari indikator yang terakhir karyawan merasa telah cukup berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan, karyawan selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian, karyawan tidak pernah terbebani oleh beban pekerjaan, karyawan tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berlaitan dengan pekerjaan kepada nasabah dan karyawan selalu mengikuti pelatihan dengan baik. Terdapat dua indikator yang tidak mengalami perubahan persepsi yang artinya karyawan merasa bahwa pada saat menggunakan sistem sigma sharia/iBSM persepsi mereka tetap sama. Indikator tersebut adalah, karyawan merasa job description mereka sudah jelas tertuang dalam kontrak kerja dan karyawan merasa bahwa target kerja mereka tercapai baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia maupun sistem iBSM. Penurunan persepsi karyawan terjadi pada dua indikator yaitu karyawan merasa tidak pernah melakukan pekerjaan di luar job description dan karyawan merasa tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan.
Penurunan
persepsi ini berarti pada saat sistem iBSM karyawan merasa pernah melakukan pekerjaan di luar job description mereka tetapi frekuensi nya lebih sedikit dibanding pada saat sistem sigma sharia. Karyawan juga merasa bahwa pada saat sistem iBSM mereka pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan walaupun frekuensi nya lebih sedikit dibandingkan pada saat sistem sigma sharia.
46
Perubahan rataan diperkuat dengan tabel peringkat. Nilai negative rank (tingkat kinerja karyawan dulu < tingkat kinerja karyawan sekarang) sebanyak 2 poin lebih rendah dari positive rank (tingkat kinerja karyawan dulu > tingkat kinerja karyawan sekarang) sebanyak 16 poin dan (tingkat kinerja karyawan dulu = tingkat kinerja karyawan sekarang) sebanyak 2 poin. Hal ini menandakan bahwa tingkat kinerja karyawan lebih tinggi pasa saat menggunakan core banking system baru (iBSM) daripada saat penerapan core banking system lama (sigma sharia). Penjelasan di atas dapat dilihat pada Lampiran 9. 4.6. Implikasi Manajerial Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh yang signifikan dan positif antara perubahan CBS terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Hal tersebut menunjukkan bahwa karyawan BSM Cabang Bogor telah melaksanakan perubahan CBS dengan baik serta memiliki tingkat kinerja dulu dan sekarang yang baik. Peningkatan persepsi karyawan terhadap kinerja mereka pada saat menggunakan sistem baru (iBSM) menunjukkan bahwa karyawan memiliki tingkat kinerja yang lebih baik pada sistem iBSM. Berdasarkan hasil analisis dapat dibuat implikasi manajerial untuk BSM Cabang Bogor pada khususnya dan PT Bank Syariah Mandiri pada umumnya. Adapun implikasi manajerial tersebut adalah sebagai berikut: 1. Variabel CBS mempunyai hubungan yang signifikan dan positif terhadap kinerja karyawan, yang berarti CBS lama (sigma sharia) maupun CBS baru (iBSM) memberikan pengaruh yang baik terhadap kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Dari indikator-indikator CBS tersebut indikator pelatihan mempunyai nilai persepsi yang paling tinggi yang artinya karyawan merasa pelatihan mampu meningkatkan kinerja mereka. Pelatihan yang ada di BSM sudah cukup baik dengan diterapkannya program basic training bagi karyawan baru. Pelatihan secara berkala juga sudah dilakukan oleh masing-masing cabang BSM dengan melakukan reading discuss, role play, dan pembahasan surat edaran perusahaan. Tetapi sebaiknya pelatihan juga diberikan kepada karyawan yang sudah lama bekerja untuk memperbaharui pengetahuan dan kemampuan mereka tentang sistem baru. Pelatihan bagi karyawan yang sudah
47
lama bekerja juga dapat menjadi penyegaran bagi karyawan sehingga dapat meningkatkan motivasi bekerja. 2. Peningkatan persepsi karyawan terhadap perubahan CBS menjadi sistem iBSM menunjukkan bahwa karyawan menerima dengan baik perubahan yang dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan. Perubahan lain juga perlu dilakukan oleh pihak manajemen untuk menunjang perubahan sistem yang terjadi karena meningkatnya transaksi perbankan seperti penambahan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang mencukupi dapat mengoptimalkan kinerja masing-masing karyawan. Dilihat dari indikator yang mengalami penurunan persepsi bahwa karyawan merasa lebih banyak melakukan pekerjaan lain diluar tugas mereka pada saat menggunakan sistem baru. 3. Strategi selanjutnya yang harus dilakukan oleh pihak manajemen adalah dengan cara menjaga karyawan yang sudah lama bekerja agar tidak mengalami penurunan motivasi. Dilihat dari indikator yang mengalami penurunan bahwa karyawan merasa keinginan untuk berhenti bekerja meningkat pada saat menggunakan sistem baru. Sumber daya manusia merupakan aset penting perusahaan yang perlu dijaga dan dikembangkan potensinya sehingga mereka merasa dihargai oleh perusahaan. Pengembangan potensi karyawan dapat dilakukan dengan cara memberikan promosi kepada karyawan yang berprestasi. Pihak manajemen juga dapat melakukan rotasi bagi karyawan yang sudah lama bekerja di sebuah cabang untuk memberikan pengalaman baru dan mengurangi kejenuhan bagi karyawan tersebut.
48
KESIMPULAN DAN SARAN
1. Kesimpulan Berdasarakan hasil analisis dapat disimpulkan bahwa hal yang berkaitan dengan tujuan antara lain: a. Karyawan telah melaksanakan CBS lama (2010-2011) maupun baru (2012-2013) dengan baik serta memiliki tingkat kinerja dulu dan sekarang yang baik. b. CBS lama dan baru berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor dulu dan sekarang karena peningkatan persepsi karyawan mengenai penerapan CBS lama dan baru akan meningkatkan persepsi karyawan mengenai tingkat kinerja karyawan dulu dan sekarang. c. Perubahan CBS berpengaruh terhadap tingkat kinerja karyawan BSM Cabang Bogor. Selain itu, nilai positive rank menunjukkan bahwa tingkat kinerja karyawan lebih tinggi saat penerapan CBS baru dari pada saat penerapan CBS lama. 2. Saran Beberapa saran yang berkaitan dengan pelaksanaan perubahan CBS dan tingkat kinerja karyawan antara lain: a. Pimpinan BSM Cabang Bogor sebaiknya melakukan evaluasi dan forum diskusi secara berkala untuk mengatasi dan mengantisipasi masalahmasalah yang timbul pada saat penerapan CBS baru. b. Tingkatkan
kinerja
karyawan
BSM
Cabang
Bogor
dengan
memperhatikan persepsi karyawan yang mengalami penurunan sejak pergantian CBS. c. Penambahan sumber daya manusia pada posisi-posisi yang kurang atau belum terisi agar mengoptimalkan kinerja karyawan lain.
49
DAFTAR PUSTAKA
Amins A. 2012. Manajemen Kinerja Pemerintah daerah. Yogyakarta (ID): LaksBang PRESSindo. Arsyianti L. 2010. Membangun Sistem TI Andalan Untuk Bank Syariah. [internet]. [diunduh 2013 Maret 14]. Tersedia pada: http://zepbees.wordpress.com Bank Syariah Mandiri. 2010. Surat Edaran Sumberdaya Insani No. 12/004/SDI Tentang Penilaian Kinerja. Jakarta (ID): PT Bank Syariah Mandiri. Bank Syariah Mandiri. 2010. Laporan Key Perfomance Indicator Karyawan BSM Cabang Bogor. Bogor (ID): BSM Cabang Bogor. Bank Syariah Mandiri. 2011. Laporan Key Perfomance Indicator Karyawan BSM Cabang Bogor. Bogor (ID): BSM Cabang Bogor. Bank Syariah Mandiri. 2012. Laporan Key Perfomance Indicator Karyawan BSM Cabang Bogor. Bogor (ID): BSM Cabang Bogor. Bank Syariah Mandiri. 2013. Laporan Key Perfomance Indicator Karyawan BSM Cabang Bogor. Bogor (ID): BSM Cabang Bogor. Daniel W. 2012. Pergantian Sistem BSM Bikin Repot Nasabah. [internet]. [diunduh 2013 Maret 14]. Tersedia pada: http://swa.co.id Darwito. 2008. Analisis Pengaruh gaya Kepemimpinan Terhadap kepuasan kerja dan Komitmen Organisasi Untuk Meningkatkan Kinerja Karyawan (Studi pada RSUD Kota Semarang). [thesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. Fauzi Y. 2012. Memaknai Kerja. Jakarta (ID): Mizan. Hasan I. 2004. Analisis Data Penelitian Dengan Statistik. Jakarta (ID): Bumi aksara. Kahar IA. 2008. Konsep Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi (Organizational Change) pada Perpustakaan Perguruan Tinggi. Jurnal Studi Perpustakaan dan Informasi. [internet]. [diunduh pada 2014 September 09]. Vol. 4 No. 1 : Hal 5. Tersedia pada: www.repository.usu.ac.id Kasmir. 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada. Noe RA. 2010. Manajemen Sumber Daya Manusia Mencapai Keunggulan Bersaing. Jakarta (ID): Salemba Empat. Perbankan. 1998. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan. [internet]. [diunduh 2014 Juli 20]. Tersedia pada: http://id.m.wikisource.org Ramadhani. 2008. Pengaruh Perubahan Budaya Perusahaan (Corporate Culture) Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan (Studi kasus PT Bank X). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Utami SS. 2007. Pengaruh kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi. Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan. [internet]. [diunduh 2014 September 09] ; Vol. 7 No. 2 : Hal 124 – 129. Tersedia pada: www.portalgaruda.org
50
LAMPIRAN
51
Lampiran 1. Daftar pertanyaan
DAFTAR PERTANYAAN Perusahaan a. Jelaskan secara umum, sejarah singkat berdirinya PT Bank Syariah Mandiri? b. Apa visi dan misi PT Bank Syariah Mandiri? c. Jelaskan secara umum, sejarah singkat berdirinya Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor? d. Bagaimana struktur organisasi di Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor? Lampirkan gambar struktur organisasi di Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor! e. Jelaskan secara umum tentang dampak perubahan core banking system di Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor? Perubahan Core Banking System Perusahaan Core Banking System Lama a. Jelaskan secara singkat tentang core banking system lama? b. Sejak kapan core banking system lama digunakan? c. Mengapa core banking system lama diganti menjadi core banking system baru? Core Banking System Baru a. Jelaskan secara singkat tentang core banking system baru? b. Sejak kapan core banking system baru digunakan? c. Bagaimana proses pengenalan dan edukasi core banking system baru terhadap karyawan? Kinerja Karyawan a. Apa tolok ukur kinerja karyawan di PT Bank Syariah Mandiri? b. Siapa yang Mengukur kinerja karyawan di PT Bank Syariah Mandiri? c. Kapan PT Bank Syariah Mandiri mengukur kinerja karyawan? d. Bagaimana proses pengukuran kinerja karyawan di PT Bank Syariah Mandiri?
52
Lampiran 2. Kuesioner
Kuisioner Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor Terima kasih atas partisipasi Anda menjadi salah satu responden untk mengisi kuesioner ini. Kuesioner ini merupakan instrument penelitian tentang “Pengaruh Perubahan Core Banking System Terhadap Kinerja Karyawan Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor” yang dilakukan oleh:
Peneliti
: Chairani Marlina
NRP
: H24104024
Departemen
: Manajemen
Fakultas
: Ekonomi dan Manajemen
Perguruan Tinggi
: Institut Pertanian Bogor
Penelitian ini dilakukan sebagai salah satu syarat peneliti memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Saya mohon kesediaan Anda untuk mengisi kuesioner ini secara lengkap dan jujur. Saya akan menjamin kerahasiaan Anda dalam menjawab kuesioner ini.
PETUNJUK PENGISIAN: a. Untuk pertanyaan A dan B, berilah tanda “X” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan anda. Jika terdapat uraian pada pilihan jawaban, isikanlah secara jelas. b. Untuk pertanyaan bagian C, berilah tanda “√” pada jawaban yang sesuai dengan pilihan Anda. Jika terdapat uraian, isikanlah secara jelas.
53
Lanjutan Lampiran 2. A.
SCREENING
1. Saya telah bekerja di PT Bank Syariah Mandiri, saat PT Bank Syariah Mandiri mengalami perubahan core banking system: (a) Ya
B.
(b) Tidak
IDENTITAS RESPONDEN
Nama
: ………………………………..
Jenis kelamin
:
(a) 1.
Pria
(b) Wanita
Jabatan Anda saat ini:
………………………………………………… 2.
Pendidikan terakhir anda:
(a) SMU (b) Diploma (c) S1 (d) S2 (e) Lainnya,… 3.
Usia Anda saat ini:
(a) 19 - 29 tahun (b) 30 - 39 tahun (c) 40 - 49 tahun (d) ≥ 50 tahun 4.
Berapa lama Anda telah bekerja di PT Bank Syariah Mandiri:
(a) 0 –2 tahun (b) 3 – 5 tahun (c) 6 – 8 tahun (d) ≥ 8 tahun
54
Lanjutan Lampiran 2. C. PENGARUH CORE BANKING SYSTEM LAMA (SIGMA SHARIA) TERHADAP KINERJA KARYAWAN DULU Bagaimana pendapat Anda mengenai pernyataan berikut ini? Sesuaikan jawaban Anda dengan kondisi saat core banking system lama diterapkan! (1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = sedikit setuju, 4 = setuju, 5 = sangat setuju)
No
Core Banking System Lama
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Kemudahan digunakan 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
No
Saya merasa penggunaan sistem sigma sharia membantu saya dalam melakukan transaksi/pekerjaan Saya merasa sistem sigma sharia mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan Saya merasa jika terjadi permasalahan dalam sistem sigma sharia, maka dapat diselesaikan dengan segera Fleksibel Saya merasa sistem sigma sharia telah cocok dengan karakteristik karyawan Saya merasa sistem sigma sharia telah cocok dengan karakteristik nasabah Pelatihan Saya telah melaksanakan tahap pelatihan sebelum melakukan pekerjaan menggunakan sistem sigma sharia Saya merasa kemampuan saya bertambah setelah mendapatkan pelatihan sistem sigma sharia Saya merasa pelatihan yang telah diberikan dapat meningkatkan kinerja saya Pengawasan atasan terhadap permasalahan Saya selalu bertanya pada atasan tentang masalahmasalah yang ditemui dalam sistem sigma sharia Saya merasa bahwa atasan saya selalu bisa menjadi problem solver bagi permasalahan dalam sistem sigma sharia Tingkat Kinerja Karyawan Dulu Pencapaian spesifik
1.
Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja
55
Lanjutan Lampiran 2. No
Tingkat Kinerja Karyawan Dulu
2.
Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job description saya Pencapaian dapat diukur
3.
Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya
4.
Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia Pencapaian sesuai sasaran
5. 6.
7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 19. 20.
1
2
3
4
Saya selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan saya Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja saya Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka / data dalam pekerjaaan saya Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat menggunakan sistem sigma sharia Pencapaian waktu Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan / keluhan nasabah Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat / pertemuan Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang diberikan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan unit kerja Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan Saya selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya tanggung di perusahaan Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya Saya tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik.
5
56
Lanjutan Lampiran 2. D. PENGARUH CORE BANKING SYSTEM BARU (iBSM) TERHADAP KINERJA KARYAWAN SEKARANG Bagaimana pendapat Anda mengenai pernyataan berikut ini? Sesuaikan jawaban Anda dengan kondisi saat core banking system baru diterapkan! (1 = sangat tidak setuju, 2 = tidak setuju, 3 = sedikit setuju, 4 = setuju, 5 = sangat setuju) No
Core Banking System Baru
1
2
3
4
5
1
2
3
4
5
Kemudahan digunakan 1. 2. 3.
4. 5.
6. 7. 8.
9. 10.
No
Saya merasa penggunaan sistem iBSM membantu saya dalam melakukan transaksi/pekerjaan Saya merasa sistem iBSM mudah digunakan dan tidak banyak permasalahan Saya merasa jika terjadi permasalahan dalam sistem iBSM, maka dapat diselesaikan dengan segera Fleksibel Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan karakteristik karyawan Saya merasa sistem iBSM telah cocok dengan karakteristik nasabah Pelatihan Saya telah melaksanakan tahap pelatihan sebelum melakukan pekerjaan menggunakan sistem iBSM Saya merasa kemampuan saya bertambah setelah mendapatkan pelatihan sistem iBSM Saya merasa pelatihan yang telah diberikan dapat meningkatkan kinerja saya Pengawasan atasan terhadap permasalahan Saya selalu bertanya pada atasan tentang masalahmasalah yang ditemui dalam sistem sigma sharia Saya merasa bahwa atasan saya selalu bisa menjadi problem solver bagi permasalahan dalam sistem sigma sharia Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang Pencapaian spesifik
1. 2.
Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job description saya
57
Lanjutan Lampiran 2. No
Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang
1
2
3
4
Pencapaian dapat diukur 3.
Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya
4.
Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem iBSM Pencapaian sesuai sasaran
5. 6.
7. 8. 9. 10.
11. 12. 13. 14.
15. 16. 17. 18. 19. 20.
Saya selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan saya Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja saya Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka / data dalam pekerjaaan saya Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat menggunakan sistem iBSM Pencapaian waktu Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan / keluhan nasabah Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat / pertemuan Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang diberikan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan unit kerja Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan Saya selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya tanggung di perusahaan Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya Saya tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik. Misalnya, pelatihan, coaching, mentoring, dan lain-lain.
5
58
Lanjutan Lampiran 2.
1. Apakah Anda setuju dengan ada perubaan core banking system dalam PT Bank Syariah Mandiri? Jelaskan alasan anda! ……………………………………………………………………… ………………………………………………………………………
2. Apakah Anda setuju jika perubahan core banking system tersebut mampu meningkatkan kinerja Anda? Jelaskan alasan Anda! ………………………………………………………………………. ……………………………………………………………………….
59
Lampiran 3. Struktur Organisasi Bank Syariah Mandiri Cabang Bogor
60
Lampiran 4. Key Performance Indicator (KPI)
Key Performance Indicator Tahun 2010 No
Sasaran Stretegis
Target
Capaian
1
Perspektif Financial
30%
38,80%
2
Perspektif Costumer
40%
47.05%
3
Perspektif Proses Bisnis Internal
50%
57,49%
4
Perspektif People development
60%
71,15%
100%
112,03%
Total Key Performance Indicator Tahun 2011 No
Sasaran Stretegis
Target
Capaian
1
Perspektif Financial
30%
32,50%
2
Perspektif Costumer
30%
35,25%
3
Perspektif Proses Bisnis Internal
30%
42,51%
4
Perspektif People development
20%
51,50%
100%
126,92%
Total Key Performance Indicator Tahun 2012 No
Sasaran Stretegis
Target
Capaian
1
Perspektif Financial
25%
25,23%
2
Perspektif Costumer
20%
28,02%
3
Perspektif Proses Bisnis Internal
10%
28,22%
4
Perspektif People development
10%
30,90%
100%
146,26%
Total
61
Lanjutan Lampiran 4. Key Performance Indicator Tahun 2013 No
Sasaran Stretegis
Target
Capaian
1
Perspektif Financial
15%
15,50%
2
Perspektif Costumer
10%
16,60%
3
Perspektif Proses Bisnis Internal
10%
18,04%
4
Perspektif People development
5%
21,45%
100%
175,00%
Total
62
Lampiran 5. Karakteristik responden
Jenis kelamin responden pria wanita 60.70% 39.30%
Jabatan responden ka cabang 3.60% manager 10.70% officer 25.00% IT coord 3.60% sales assistant 17.90% pelaksana D&C 7.10% CSR 10.70% teller 14.30% pelaksana SDI&GA 7.10%
Pendidikan terakhir responden D3 S1 S2 35.70% 50.00% 14.30%
Usia responden 19-29 tahun 30-39 tahun 40-49 tahun 53.60% 32.10% 14.30%
Lama bekerja responden 3-9 10-19 tahun tahun 85.70% 14.30%
63
Lampiran 6. Persepsi karyawan
Pertanyaan Core Banking System Lama 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
Total Skor 112 119 116 119 119 118 117 115 116 124
Rata-rata Skor Per Pertanyaan 4.00 4.25 4.14 4.25 4.25 4.21 4.18 4.11 4.14 4.43 4.20
Pertanyaan Tingkat Kinerja Karyawan Dulu 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
Total Skor 118 116 114 117 114 111 115 116 104 119 115 117 116 118 115 118 113 116 113 114
Rata-rata Skor Per Pertanyaan 4.21 4.14 4.07 4.18 4.07 3.96 4.11 4.14 3.71 4.25 4.11 4.18 4.14 4.21 4.11 4.21 4.04 4.14 4.04 4.07 4.11
64
Lanjutan Lampiran 6.
Pertanyaan Core Banking System Baru 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TOTAL
Total Skor 112 119 121 124 120 126 123 124 120 122
Pertanyaan Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 TOTAL
Total Skor 118 120 120 122 116 120 121 125 103 119 116 118 119 122 120 125 118 113 114 120
Rata-rata Skor Per Pertanyaan 4.00 4.25 4.32 4.43 4.29 4.50 4.39 4.43 4.29 4.36 4.33
Rata-rata Skor Per Pertanyaan 4.21 4.29 4.29 4.36 4.14 4.29 4.32 4.46 3.68 4.25 4.14 4.21 4.25 4.36 4.29 4.46 4.21 4.04 4.07 4.29 4.23
65
Lampiran 7. Total skor per responden pengaruh CBS lama
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Core Banking System Lama (X) 41 42 41 43 43 43 41 40 41 40 43 44 43 42 42 42 43 43 40 43 40 44 41 42 42 43 40 43
Tingkat Kinerja Karyawan Dulu (Y) 82 80 88 82 83 83 86 83 84 82 85 83 79 82 81 81 81 79 83 84 87 83 83 76 81 81 80 83
66
Lampiran 8. Total skor per responden pengaruh CBS baru
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28
Core Banking System Baru (X) 42 41 44 44 46 45 40 42 46 42 47 40 43 45 44 42 43 42 45 45 44 42 44 42 42 43 44 42
Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang (Y) 84 87 85 87 86 87 86 83 84 82 86 80 83 82 84 84 87 85 88 80 85 82 84 80 88 83 84 85
67
Lampiran 9. Rata-rata skor per pertanyaan pengaruh CBS secara keseluruhan Pertanyaan
Rata-rata Skor Per Pertanyaan Tingkat Kinerja Karyawan Lama
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
4.21 4.14 4.07 4.18 4.07 3.96 4.11 4.14 4.14 4.25 4.11 4.18 4.14 4.21 4.11 4.21 4.04 4.14 4.04 4.07
Tingkat Kinerja Karyawan Sekarang 4.21 4.04 4.29 4.36 4.14 4.29 4.32 4.46 4.29 4.25 4.14 4.21 4.25 4.36 4.29 4.46 4.21 4.04 4.07 4.29
68
Lampiran 10. Pengaruh core banking system lama terhadap tingkat kinerja karyawan dulu b,c
Model Summary Mod el
R
1
.767
R Square a
Adjusted R Square
.588
Std. Error of the Estimate
.573
DurbinWatson
.98284
1.167
a. Predictors: (Constant), CBS_LAMA b. Dependent Variable: KINERJA_LAMA c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight b,c
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
F
Regression
35.909
1
35.909
Residual
25.116
26
.966
Total
61.024
27
Sig.
37.173
.000
a
a. Predictors: (Constant), CBS_LAMA b. Dependent Variable: KINERJA_LAMA c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
a,b
Standardized Coefficients
Std. Error
(Constant)
96.640
2.322
CBS_LAM A
.341
.056
a. Dependent Variable: KINERJA_LAMA b. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight
Beta
t
.767
Sig.
41.626
.000
6.097
.000
69
Lampiran 11. Pengaruh core banking system baru terhadap tingkat kinerja karyawan sekarang b,c
Model Summary Mod el
R
1
.573
R Square a
Adjusted R Square
.328
Std. Error of the Estimate
.302
DurbinWatson
.99864
1.463
a. Predictors: (Constant), CBS_BARU b. Dependent Variable: KINERJA_SKRG c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight2 b,c
ANOVA Sum of Squares
Model 1
Mean Square
df
F
Regressio n
12.642
1
12.642
Residual
25.929
26
.997
Total
38.571
27
Sig.
12.676
.001
a
a. Predictors: (Constant), CBS_BARU b. Dependent Variable: KINERJA_SKRG c. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight2 Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
Std. Error
(Constant)
72.434
3.249
CBS_BAR U
.275
.077
a,b
Standardized Coefficients Beta
a. Dependent Variable: KINERJA_SKRG b. Weighted Least Squares Regression - Weighted by weight2
t
.573
Sig.
22.297
.000
3.560
.001
70
Lampiran 12. Perubahan rataan kinerja karyawan
Indikator Job description saya sudah jelas dan tertuang dalam kontrak kerja Saya tidak pernah melakukan pekerjaan diluar Job description saya
Rataan Rataan Kinerja Kinerja Karyawan karyawan Dulu Sekarang Pencapaian spesifik
4.21
4.21
Perubah -an rataan
Signifikansi
0.00
Signifikan Tidak
4.14
4.04
-0.10
signifikan
Pencapaian dapat diukur Saya selalu merasa puas dengan hasil kerja saya Gaji yang saya terima dari perusahaan seimbang dengan pekerjaan yang di bebankan Saya puas dengan gaji yang saya terima sesuai dengan hasil kerja saya Saya merasa penilaian kinerja saya baik pada saat menggunakan sistem sigma sharia/iBSM
4.07
4.29
0.22
Signifikan
4.18
4.36
0.18
Signifikan
4.07
4.14
0.07
Signifikan
3.96
4.29
0.33
Signifikan
Pencapaian sesuai sasaran Saya selalu melakukan check and recheck dalam pekerjaan saya Saya selalu menyampaikan laporan sesuai dengan target kerja saya
4.11
4.32
0.21
Signifikan
4.14
4.46
0.32
Signifikan
71
Lanjutan Lampiran 12.
Indikator
Rataan Rataan Kinerja Kinerja Karyawan karyawan Dulu Sekarang Pencapaian sesuai sasaran
Perubah -an rataan
Signifikansi
Saya selalu memastikan tidak terdapat kesalahan angka / data dalam pekerjaaan saya
4.14
4.29
0.15
Signifikan
Saya merasa target kerja saya tercapai pada saat menggunakan sistem sigma sharia/iBSM
4.25
4.25
0.00
Signifikan
Pencapaian waktu Saya selalu tepat waktu saat mulai kerja Saya selalu tepat waktu dalam merespon permintaan / keluhan nasabah Saya selalu tepat waktu dalam menghadiri rapat / pertemuan
4.11
4.14
0.03
Signifikan
4.18
4.21
0.03
Signifikan
4.14
4.25
0.11
Signifikan
Saya selalu menyelesaikan pekerjaan saya sesuai dengan waktu yang 4.21 4.36 0.15 Signifikan diberikan Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Saya telah berkontribusi dalam pencapaian target kerja perusahaan Saya selalu menghindari peluang yang dapat menimbulkan kerugian bagi diri saya dan perusahaan
4.11
4.29
0.18
Signifikan
4.21
4.46
0.25
Signifikan
72
Lanjutan Lampiran 12.
Rataan Rataan Kinerja Kinerja Perubah Karyawan karyawan -an Indikator Dulu Sekarang rataan Signifikansi Konsistensi dalam mengimplementasikan strategi perusahaan dan sasaran unit kerja Saya tidak pernah terbebani oleh beban kerja yang saya tanggung di perusahaan Saya tidak pernah memutuskan untuk berhenti dari pekerjaan saya Saya tidak pernah menerima/meminta hadiah/imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan kepada nasabah Saya selalu mengikuti upaya perusahaan dalam meningkatkan tingkat kinerja karyawan, dengan baik. Misalnya, pelatihan, coaching, mentoring, dan lain-lain.
4.04
4.21
0.17
Signifikan Tidak
4.14
4.04
-0.10
signifikan
4.04
4.07
0.03
Signifikan
4.07
4.29
0.22
Signifikan
73
Lampiran 13. Perbedaan tampilan sistem sigma sharia dan iBSM
Sistem sigma sharia
Sistem iBSM