PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010
SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Kewajiban dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata I dalam Ilmu Tarbiyah
Disusun Oleh : NURLAILA HANIFAH NIM : 114 08 125
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI EKSTENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA 2010
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
DEKLARASI Bismilahirrahmanirrahim Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, peneliti menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau pernah diterbitkan. Demikiran juga skripsi ini tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Apabila di kemudian hari ternyata terdapat materi atau pikiran-pikiran orang lain di luar referensi yang peneliti cantumkan, maka peneliti sanggup mempertanggungjawabkan keaslian skripsi ini di hadapan sidang munaqasah skripsi. Demikian deklarasi ini dibuat oleh peneliti untuk dapat dimaklumi.
Boyolali, 3 Agustus 2010 Penulis
Nurlaila Hanifah NIM : 114 08 125
ii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
Hammam, M.Pd DOSEN STAIN SALATIGA NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 eksemplar Hal
: Naskah skripsi Saudari Nurlaila Hanifah Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di Salatiga Assalamu'alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudari : Nama
: Nurlaila Hanifah
NIM
: 114 08 125
Jurusan / Progdi : TARBIYAH / PAI Judul
: PENGARUH PENGGUNAAN
PERSEPSI MEDIA
SISWA
PADA
PEMBELAJARAN
TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH
1
SIMO
KABUPATEN
BOYOLALI TAHUN 2010 Dengan ini kami mohon skripsi Saudari tersebut di atas supaya segera dimunaqosyahkan. Demikian agar menjadi perhatian. Wassalamu'alaikum, wr, wb Salatiga, 3 Agustus 2010 Pembimbing
Hammam, M.Pd NIP. 19730610 20003 1 001
iii
KEMENTERIAN AGAMA SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA
Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Website : www.stainsalatiga.ac.id E-mail :
[email protected]
PENGESAHAN KELULUSAN Skripsi saudari : NURLAILA HANIFAH dengan Nomor Induk Mahasiswa : 114 08 125 yang PENGGUNAAN
berjudul : “PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA MEDIA
PEMBELAJARAN
TERHADAP
MINAT
BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010” Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari : Sabtu tanggal 25 September 2010 yang bertepatan dengan tanggal 16 Syawal 1431 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I).
25 September 2010 M Salatiga, 16 Syawal 1431 H Panitia Ujian Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Dr. Imam Sutomo, M.Ag NIP. 19580827 198303 1002
Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd NIP. 19670112 199203 1 005
Penguji I
Penguji II
Achmad Maimun, M.Ag NIP. 19700510 199803 1 003
Muna Erawati, M.Si NIP. 19751218 199903 2 002 Pembimbing
Hammam, M.Pd NIP. 19730610 200003 1 001
iv
MOTTO
َُْ َُ “Sebaik-baik manusia adalah orang yang belajar Al-Qur’an dan mengamalkannya”.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan untuk: Ayah dan Ibundaku tercinta yang telah mencurahkan pengorbanan dan do’a restu yang tiada henti bagi keberhasilan studi penulis. Untuk kakak-kakak yang telah memberikan motivasi yang tak henti-hentinya kepada penulis. Untuk orang yang aku sayangi (Mas Bowo) yang selalu memberikan semangat dan motivasi agar saya selalu optimis dalam menghadapi semuanya. Untuk temanku keluarga pengajar sekolah Autis Salatiga yang memberikan izin saat bimbingan. Teman-temanku yang secara langsung dan tidak langsung memberikan semangat kepada penulis Pak Dhe yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini
vi
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ ﺍﷲ ﺍﻟﺮﲪﻦ ﺍﻟﺮﺣﻴﻢ Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat,
hidayah
dan
taufiqnya,
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini. Sholawat serta salam kami haturkan junjungan nabi agung Muhammad SAW yang telah menuntun umatnya kejalan kebenaran dan keadilan. Skripsi ini penulis susun dalam rangka memenuhi tugas dan melengkapi syarat guna untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan. Adapun judul skripsi ini adalah “PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN
TERHADAP
MINAT
BELAJAR
SISWA
SMA
MUHAMMADIYAH 1 SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010". Penulisan skripsi ini dapat selesai tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan dukungan moril maupun materiil. Dengan penuh kerendahan hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag selaku ketua STAIN 2. Drs. Djoko Sutopo selaku Kaprogdi Ekstensi Pendidikan Agama Islam STAIN Salatiga. 3. Hammam, M.Pd, selaku pembimbing yang telah dengan ikhlas dan sabar mencurahkan pikiran dan tenaganya serta pengorbanan waktunya dalam membimbing penyelesaian penilisan skripsi ini. 4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen serta karyawan STAIN Salatiga yang telah memberikan bekal ilmu dan pelayanan hingga studi ini selesai. 5. Drs. Samudi, selaku Kepala SMA Muhammadiyah I Simo yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan penelitian di sekolah yang beliau pimpin.
vii
6. Bapak dan Ibu Guru SMA Muhammadiyah I Simo yang telah membantu lancarnya penelitian. 7. Semua siswa SMA Muhammadiyah I Simo terima kasih atas kerjasamanya. 8. Bapak dan ibuku tercinta yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun spiritual, serta yang senantiasa berkorban dan berdoa demi tercapainya cita-cita. 9. Mas Bowo yang selalu memberikan dorongan dalam penulisan skripsi ini. 10. Pak Dhe yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini 11. Seluruh
sahabat-sahabat
yang
selalu
memberikan
dorongan
dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga amal mereka diterima sebagai amal ibadah oleh Allah SWT serta mendapatkan balasan yang berlipat ganda. Amin Penulis menyadari dan mengakui bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, semua itu dikarenakan keterbatasan kemampuan serta pengetahuan penulis. Oleh karena itu kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan dalam kesempurnaan skripsi ini. Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini memberikan sumbangan bagi pengembangan dunia pendidikan khususnya pendidikan agama Islam. Amin – amin yarobbal 'alamin
Boyolali, 3 Agustus 2010 Penulis
Nurlaila Hanifah
viii
ABSTRAK
Hanifah, Nurlaila. 114 08 125. Pengaruh Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar Siswa SMA Muhammadiyah I Simo Kabupaten Boyolali Tahun 2010. Skripsi Jurusan Tarbiyah Progdi Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Skripsi Jurusan Tarbiyah, Program Studi PAI STAIN Salatiga. Pembimbing: Hammam, M.Pd Kata kunci : Media pembelajaran, kepribadian anak dan kedisiplinan orang tua Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa SMA Muhammadiyah I Simo Kabupaten Boyolali. Analisis ini mengunakan metode populasi dan sampel. Subyek penelitian sebanyak 74 responden, menggunakan teknik angket, observasi, dan wawancara. Pengumpulan data menggunakan instrumen kuesioner untuk menjaring data persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dan data minat belajar siswa. Pengujian hipotesis penelitian menggunakan analisis korelasi. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan ada pengaruh positif antara persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa. Hal ini dapat disimpulkan hasil angket yang memperoleh nilai 55,4% dari 41 responden bahwa persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dalam kategori tinggi, yaitu berada pada interval 25-30. Sedangkan untuk minat belajar siswa memperoleh kategori tinggi mencapai nilai 56,7%, berada pada interval 25-30. Setelah data berhasil, kemudian hasil tersebut dikonsultasikan dengan rtabel. Dengan jumlah subyek 74 responden dengan taraf signifikansi 5%, diperoleh pada tabel N taraf signifikansi 5% = 0,235, dan apabila ditunjukkan dengan hasil hitung koefisien korelasi ro = 0,080 < 0,235. Maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi "ada pengaruh yang sangat signifikan antara persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa" hipotesis yang penulis ajukan ditolak.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ................................................................................
i
HALAMAN DEKLARASI .......................................................................
ii
HALAMAN NOTA PEMBIMBING ........................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................
iv
MOTTO....................................................................................................
v
PERSEMBAHAN.....................................................................................
vi
KATA PENGANTAR ..............................................................................
vii
ABSTRAK ..............................................................................................
ix
DAFTAR ISI ............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ....................................................................................
xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................
xiv
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................
1
B. Definisi Operasional ......................................................
4
C. Rumusan Masalah..........................................................
6
D. Tujuan Penelitian...........................................................
6
E. Manfaat Penelitian.........................................................
7
F. Hipotesis........................................................................
8
G. Metode Penelitian ..........................................................
8
H. Sistematika Penulisan Skripsi ........................................
12
x
BAB II
LANDASAN TEORI A. Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran..
14
1. Pengertian Persepsi Siswa .......................................
14
2. Pengertian Media Pembelajaran...............................
15
3. Pentingnya Media Pembelajaran ..............................
16
4. Macam-macam Media Pembelajaran .......................
17
5. Fungsi Media Pembelajaran.....................................
20
B. Minat Belajar ................................................................
21
1. Minat .......................................................................
21
a. Pengertian Minat................................................
21
b. Fungsi Minat......................................................
22
2. Belajar .....................................................................
23
a. Pengertian Belajar ..............................................
23
b. Bentuk-Bentuk Belajar .......................................
23
c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Belajar.........
25
d. Pentingnya Minat dalam Belajar ........................
30
C. Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar Siswa ...................................................... BAB III
31
DESKRIPSI SEKOLAH DAN PENYAJIAN DATA A. Tinjauan Umum SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali .......................................................
32
1. Sejarah Berdirinya ...................................................
32
2. Letak Geografis........................................................
34
xi
BAB IV
BAB V
3. Keadaan Guru dan Karyawan...................................
35
4. Keadaan Siswa.........................................................
37
5. Kegiatan Siswa ........................................................
38
6. Saran Prasarana........................................................
39
7. Struktur Organisasi ..................................................
40
B. Penyajian Data...............................................................
41
1. Daftar Responden ....................................................
41
2. Jawaban Angket Penggunaan Media Pembelajaran ..
41
3. Jawaban Angket Minat Belajar Siswa ......................
41
ANALISA DATA A. Analisis Pertama ............................................................
42
B. Analisis Kedua...............................................................
48
C. Analisis Ketiga .............................................................
53
D. Analisis Uji Hipotesis ....................................................
59
PENUTUP A. Kesimpulan....................................................................
60
B. Saran-saran ...................................................................
61
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 1
Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar SMA Muhammadiyah I Simo Tahun Ajaran 2009/2010..
Tabel 2
35
Keadaan Siswa SMA Muhammadiyah I Simo Tahun Ajaran 2009/2010 ...........................................................
37
Tabel 3
Interval Skor Penggunaan Media Pembelajaran ..............
44
Tabel 4
Data Nominasi Interval tenatang Penggunaan Media Pembelajaran ..................................................................
Tabel 5
44
Distribusi Frekuensi Jawaban Tingkat Penggunaan Media Pembelajaran .......................................................
47
Tabel 6
Interval Skor Minat Belajar Siswa...................................
49
Tabel 7
Data Nominasi Interval tenatang Minat Belajar Siswa.....
50
Tabel 8
Distribusi Frekuensi Jawaban Tingkat Minat Belajar Siswa..............................................................................
Tabel 9
53
Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Penggunaan Media Pembelajaran dengan Minat Belajar Siswa...........
xiii
54
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Daftar Responden
Lampiran 2
Daftar Jawaban Angket tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Lampiran 3
Daftar Jawaban Angket tentang Minat Belajar Siswa
Lampiran 4
Daftar Hasil Angket tentang Penggunaan Media Pembelajara
Lampiran 5
Daftar Nilai Distribusi Frekuensi tentang Penggunaan Media Pembelajaran
Lampiran 6
Daftar Hasil Angket tentang Minat Belajar Siswa
Lampiran 7
Daftar Nilai Distribusi Frekuensi tentang Minat Belajar Siswa
xiv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Nurlaila Hanifah
Tempat/Tgl Lahir
: Boyolali, 30 Desember 1987
Agama
: Islam
Alamat
: Sucen Kedunglengkon Simo Boyolali
Pendidikan
: -
SD Sucen lulus tahun 1999
-
MTs Sucen lulus tahun 2002
-
SMA Muhammadiyah I Simo lulus tahun 2005
-
DII STAIN Salatiga lulus tahun 2007
Boyolali, 3 Agustus 2010
Penulis
xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa suatu perubahan yang sangat kuat bagi kehidupan manusia, baik segi ekonomi, sosial, budaya maupun pendidikan. Oleh karena itu, agar pendidikan tidak tertinggal dari perkembangan IPTEK tersebut perlu adanya penyesuaianpenyesuaian terutama yang berkaitan dengan faktor-faktor pengajaran di sekolah. Salah satu faktor tersebut adalah media pembelajaran yang perlu dipelajari
dan
dikuasai
guru/calon
guru,
sehingga
mereka
dapat
menyampaikan materi pelajaran kepada para siswa secara baik berdaya guna dan berhasil. Hasil penelitian telah memperlihatkan media telah menunjukkan keunggulannya membantu para guru dan staf pengajar dalam menyampaikan pesan pembelajaran serta lebih cepat dan lebih mudah ditangkap oleh para siswa. Media memiliki kekuatan-kekuatan positif yang mampu merubah sikap dan tingkah laku mereka kearah perubahan yang kreatif dan dinamis. Sehubungan dengan hal itu, peran media sangat dibutuhkan dalam pembelajaran dimana dalam perkembangan saat ini media bukan lagi dipandang sekedar alat bantu tetapi merupakan bagian yang intergal dalam sistem pendidikan dan pembelajaran (Asnawir, 2002:1).
1
2
Dalam proses belajar mengajar, dua unsur yang amal penting adalah metode mengajar dan media pengajaran. Kedua aspek ini saling berkaitan, pemilihan salah satu metode mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis media pengajaran yang sesuai meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media, antara lain tujuan pengajaran, jenis tugas dan respon yang diharapkan siswa kuasai setelah pengajaran berlangsung, dan konteks pembelajaran termasuk karakteristik siswa. Meskipun demikian dapat dikatakan bahwa salah satu fungsi utama media pengajaran adalah sebagai alat bantu mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata dan diciptakan oleh guru. Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi pengajaran akan sangat membantu keefektifan proses bpembelajaran dan penyampaian pesan dan isi pelajaran pada saat itu. Di samping membangkitkan motivasi dan minat siswa, media pengajaran juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan menarik dan terpercaya memudahkan penafsiran data, dan memadatkan informasi.
Yunus
(1942:78) dalam
bukunya
Attarbiyah
Watta’aliim
mengungkapkan sebagai berikut:
ﻊ ﻬ ﺳ ﻦ ﻬ ﺍﺀ ﹶﻛﺎﺭﻬ ِﻢ ﹶﻓﻬ ﻤ ِﻦ ﺍﻟﻔ ﻮﺍﺱ ﻭﺍﺿﺍ ﻓِﻲ ﹾﺍﹶﻟﺤﻴﺮﺎِﺛﻢ ﺗ ﻋ ﹾﻈ ﺎ ﹶﺃﻧﻬِﺇ “Bahwasannya media pengajaran paling besar pengaruhnya bagi indera dan lebih dapat mengamin pemahaman. Orang yang mendengarkan saja tidaklah
3
sama tingkat pemahamannya dan lamanya bertahan apa yang di pahaminya dibandingkan dengan mereka yang melihat, atau melihat dan mendengarkannya” (Azhar Arsyadi, t.th:15-16). Minat belajar bagi siswa merupakan faktor terpenting bagi keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran. Karena dengan adanya minat akan menumbuhkan keinginan belajar dan rasa senang terhadap apa yang dipelajari, sebaliknya tanpa adanya minat yang kuat dalam diri atau individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu, minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh pengajaran. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemutusan pikiran juga dapat merangsang rasa ingin tahu dan semangat siswa. Seorang guru seharusnya memahami dan mengerti dan menggunakan metode dan media pembelajaran yang sesuai, baik dengan materi pelajaran yang sedang diberikan maupun dengan kondisi siswa serta sarana dan prasarana yang tersedia. Dengan menggunakan media yang tepat serta bervariasi, maka akan membangkitkan minat belajar bagi siswa, sehingga tujuan proses belajar mengajar tercapai. Dengan latar belakang tersebut, maka penulis mengambil judul penelitian : “PENGARUH PERSEPSI SISWA PADA PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA SMA MUHAMMADIYAH 1 SIMO KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2010”.
4
B. Definisi Operasional Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penafsiran pengertian terhadap judul tersebut, maka perlu dikemukakan batasan dan penjelasan pada beberapa istilah pokok yang terdapat pada judul skripsi ini : 1. Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran Persepsi adalah tanggapan (penerimaan) langsung dari suatu serapan (Poerwadarminta, 1976 : 675). Menurut Slameto, bahwa proses yang menyangkaut masuknya pesan atau informasi ke dalam otak manusia melalui persepsi manusia terus menerus mengadakan hubungan dengan lingkungannya. Hubungan ini dilakukan lewat inderanya yaitu indera penglihat, pendengar, perasa, pencium (Slameto, 1991 : 104). Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia siswa adalah pelajar (murid atau anak didik). Siswa adalah subyek yang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah (Dimyati dan Mudjiono, 2002 : 22). Berdasarkan filsafat pendidikan Indonesia, anak didik itu adalah manusia yang membutuhkan bantuan agar yang terdapat padanya dapat berkembang harmonis. Media adalah sarana, alat, sarana komunikasi bagi masyarakat bisa berupa koran, majalah, TV, radio, telepon, internet dan sebagainya (Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, t.th : 557). Adapun media yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah bagan, grafik, poster, peta, globe, laptop, dan papan tulis. Oleh karena itu
5
media-media yang digunakan untuk proses pembelajaran di SMA Muhamamdiyah I Simo Kabupaten Boyolali. Pembelajaran adalah proses cara menjadikan orang belajar (Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinan dan Pengembangan Bahasa). Sehingga persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran adalah tanggapan dari anak didik yang memperoleh pengertian, pemahaman tentang dunia dan sekitar dengan jelas melalui alat inderanya pada penggunaan media yang digunakan dalam proses cara menjadikan orang belajar. Persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dalam penelitian ini merupakan variabel bebas yang mempunyai indikatorindikator sebagai berikut : a. Penilaian siswa tentang penggunaan media dalam pembelajaran. b. Penilaian siswa tentang penggunaan media sarana bervariasi. c. Penilaian siswa terhadap penguasaan guru pada media. d. Penilaian siswa terhadap kondisi belajar mengajar dengan media. e. Penilaian siswa terhadap guru dalam memilih media yang tepat dalam pembelajaran. 2. Minat belajar Minat artinya kecenderungan yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, keinginan (Depatemen pendidikan dan Kebudayaan, t.th:583). Belajar berarti berusaha (berlatih) supaya mendapat suatu kepandaian (WJS. Purwodarminto, 1982:108).
6
Untuk mengukur minat belajar tersebut penulis menggunakan indikator-indikator sebagai berikut: f. Siswa selalu mengikuti kegiatan belajar mengajar g. Di dalam proses belajar mengajar siswa selalu memperhatikan h. Siswa selalu mencatat hal-hal yang penting i. Siswa selalu menanyakan hal-hal yang belum diketahui j. Siswa selalu mengulang pelajaran di luar jam sekolah k. Siswa selalu mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru l. Siswa selalu melengkapi dengan buku penunjang lain
C. Rumusan Masalah Dalam penyusunan skripsi ini, msalah yang dibahasa meliputi: 1. Bagaimana persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran di SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010? 2. Bagaimana minat belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010? 3. Adakah pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010?
D. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:
7
1. Untuk mengetahui persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran di SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010. 2. Untuk mengetahui minat belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010. 3. Untuk mengetahui pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali tahun 2010.
E. Manfaat Penelitian Dari penulisan ini diharapkan nantinya akan memberikan manfaat bagi semua kalangan pendidikan di lembaga sekolah pada umumnya. Adapun berbagai manfaat yang diharapkan itu antara lain sebagai berikut: 1. Manfaat teoritis Dalam penelitian ini apabila ternyata ada pengaruh yang positif antara penguasaan tentang media pembelajaran dengan minat belajar siswa maka diharapkan adanya pemahaman akan arti pentingnya penguasaan terhadap media pembelajaran. 2. Manfaat praktis a. Sebagai bahan masukan bagi para guru agar menggunakan media pembelajaran untuk mendorong minat belajar siswa b. Sebagai bahan masukan bagi siswa untuk memperhatikan pelajaran dengan baik yang ditunjang penggunaan media pembelajaran yang sesuai dengan materi pelajaran
8
F. Hipotesis Sutrisno Hadi mengemukakan hipotesis adalah dugaan atau jawaban sementara terhadap ada tidaknya hubungan atau pengaruh antara variabel satu dengan variabel lainnya (Sutrisno Hadi, 1981:63). Menurut peneliti hipotesis dalam penelitian ini adalah “Semakin baik persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran, semakin baik pula minat belajar siswa SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali”.
G. Metode Penelitian Hal-hal yang perlu dipaparkan berkaitan dengan metode dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah jumlah keseluruhan dari unit analisis yang ciricirinya akan diduga (Masri Singarimbun dan Sofyan Effendi, 1995:108). Dalam penelitian ini yang dimaksud adalah seluruh siswa kelas II SMA Muhammadiyah I Simo yang terdiri dari 2 kelas yang berjumlah 74 siswa. b. Sampel Sampel adalah penarikan sebagian dari populasi untuk mewakili seluruh populasi (Winarno Surahmad, 1989:93). Suharsimi Arikunto memberikan patokan jika populasinya kurang dari 100 penelitiannya dijadikan penelitian populasi, tetapi jika lebih dari 100
9
maka diambil sampelnya 10-15 % atau sesuai dengan kemampuannya (Suharsimi Arikunto, 1984:62). Berdasarkan pembatasan di atas, karena jumlah subyek dalam penelitian ini kurang dari 100, maka penulis meneliti semua subjek dalam populasi ini. 2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian ini adalah persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran sebagai variabel x dan minat belajar siswa sebagai variabel y. 3. Teknik pengumpulan data Dalam penelitian ini penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yaitu: a. Teknik Angket Teknik angket adalah teknik pengumpulan data dengan cara mengirimkan suatu daftar pertanyaan kepada responden untuk diisi (Sukandar Rumidi, 2004:78). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang: 1) Persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran 2) Minat belajar siswa Adapun angket yang digunakan dalam penelitian ini penulis menggunakan angket langsung yang diserahkan kepada para siswa yang dijadikan sampel. b. Teknik observasi
10
Teknik observasi adalah metode ilmiah sebagai pengamatan dan pencatatan secara sistematis dari fenomena-fenomena yang diselidiki (Sutrisno Hadi, 1995:136). Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang: 1) Letak geografis 2) Sarana prasarana 3) Kegiatan siswa Untuk memperoleh data tersebut dilakukan dengan cara penulis terjun langsung, mengadakan pengamatan secara teliti dan mengadakan pencatatan secara sistematis. c. Teknik interview Teknik interview dikenal pula dengan istilah wawancara adalah suatu proses tanya jawab lisan, dalam mana 2 orang atau lebih berhadapan secara fisik yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya (Sukandar Rumudi, 2004:88). Dengan metode ini penulis bermaksud untuk memperoleh data tentang: 1) Sejarah berdirinya 2) Keadaan guru dan karyawan 3) Keadaan siswa 4) Struktur organisasi
11
Untuk memperoleh data tersebut penulis mengadakan tanya jawab langsung baik dengan pemimpin maupun guru-guru. 4. Teknik analisis data Data analisis penelitian ini di analisis dengan menggunakan teknik analisis data diskriptif yaitu data yang ada disusun, dijelaskan, dan dianalisis dalam hal ini penulis menggunakan metode statistik yaitu teknik matematika
dalam
mengumpulkan,
menyusun,
menyajikan
dan
menganalisis dalam bentuk angket, berdasarkan data yang terkumpul, disajikan dalam bentuk tabel dan dianalisis dengan cara statistik dengan teknik: a. Perhitungan persentase frekuensi 1) Menganalisis pembelajaran
persepsi di
SMA
siswa
pada
penggunakan
Muhammadiyah
I
Simo,
media dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
P=
F × 100% N
Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah responden 2) Menganalisis minat belajar siswa di SMA Muhammadiyah I Simo, dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
P=
F × 100% N
12
Keterangan : P : Persentase F : Frekuensi N : Jumlah responden b. Mengenai data tentang pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa, dianalisis dengan sistem product moment, yang rumusnya sebagai berikut: Σxy − rxy =
(Σx )(Σy ) N
2 (Σx ) 2 (Σy )2 Σx − Σy − N N 2
Keterangan : rxy
: Koefisin korelasi antara x dan y
xy
: Perkalian antara x dan y
x
: Variabel pertama (Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran)
y
: Variabel kedua (Minat belajar)
N
: Jumlah responden
H. Sistematika Penulisan Skripsi Untuk mengetahui pembahasan skripsi ini, penulis sampaikan sistematika pembahasan sebagai berikut: Bab I
adalah pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah,
penegasan istilah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, hipotesis, metode penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.
13
Bab
II adalah landasan teori berisi tentang persepsi siswa pada
penggunaan media pembelajaran; pengertian persepsi siswa, pengertian media pembelajaran, pentingnya media pembelajaran, macam-macam media pembelajaran, dan fungsi media pembelajaran. minat belajar; minat, pengertian minat, dan fungsi minat. belajar; pengertian belajar, bentuk-bentuk belajar, faktor-faktor yang mempengaruhi belajar, dan pentingnya minat dalam belajar. Pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa. Bab III adalah deskripsi lokasi sekolah, berisi tentang tinjauan umum SMA Muhammadiyah 1 Simo Kabupaten Boyolali; sejarah berdirinya, letak geografis, keadaan guru dan karyawan, keadaan siswa, kegiatan siswa, saran prasarana, dan struktur organisasi. Keadaan responden; data responden, jawaban angket penggunaan media pembelajaran dan jawaban angket minat belajar siswa. Bab IV adalah analisa data berisi tentang analisis pertama, analisis kedua, analisis ketiga dan analisis uji hipotesis. Bab V adalah penutup berisi tentang kesimpulan, saran-saran dan kata penutup
BAB II LANDASAN TEORI
A. Persepsi Siswa Pada Penggunaan Media Pembelajaran 1. Pengertian Persepsi Siswa Persepsi secara etimologi atau harfiyah mempunyai arti tanggapan (penerimaan langsung dari sesuatu), proses seseorang mengetahui beberapa panca inderanya (Depdikbud, 1991 : 759). Secara definisi, persepsi adalah mengenal sesuatu alat indera anak didik akan memperoleh pengertian dan pemahaman tentang dunia dan sekitarnya dengan jelas (Shalahuddin, 1986 : 22). Beberapa hal yang mempengaruhi kejelasan dalam persepsi milalnya keadaan alat indera (mata, telinga, dan sebagainya), perhatian dan minat, pengalaman serta kejelasan obyek yang dikenalnya. Menurut pandangan Mahfud Shalahuddin, bahwa ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam hubungannya dengan persepsi : a. Bahwa persepsi terdiri dari berbagai penginderaan yang berlangsung bersamaan dan tidak terpisah satu dengan yang lainnya. b. Bahwa orang yang hanya mengadakan reaksi atau tanggapan atas dasar masalah tertentu, orang hanya memilih sesuatu yang ingin diketahui dan sesuatu yang menarik perhatiannya (Shalahuddin, 1986 : 23). Kata murid dalam bahasa Arab arada, yarudu, iradatan, muridan yang berarti orang yang menginginkan dan menjadi salah satu sifat Allah
14
15
SWT berarti menghendaki. Pengertian seperti ini dapat dimengerti karena seorang siswa (selanjutnya disebut murid) adalah orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu pengetahuan, ketrampilan, pengalaman, dan kepribadian baik untuk bekal kehidupannya agar berbahagia di dunia dan akhirat. Istilah lain yang berkenaan dengan murid adalah ﻃﻠﺒﺎ, ﻳﻄﻠﺐ, ﻃﻠﺐyang berarti orang yang menuntut, mencari sesuatu (Yunus, 1989 : 238). Karena seseorang yang belajar adalah untuk mencari ilmu pengetahuan dan pembentukan kepribadian sebagai bekal masa yang akan datang. Dengan demikian dapat diketahui bahwa seorang guru perlu menyiapkan atau memilih bahan yang akan dikenalkan kepada siswa yang benar-benar menarik perhatian dan bermakna bagi siswa untuk menarik minat siswanya dalam belajar. Dapat dimengerti bahwa seorang akan menerima sesuatu yang baru berdasarkan pengalaman yang telah dimilikinya serta didorong dengan situasi yang pada saat ini, mempunyai arti bahwa media pengajaran yang diberikan gurulah dapat perhatian serta sesuai dengan kemampuan siswa yang akan memperjelas persepsi. 2. Pengertian media pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata mediun yang secara harfiah berarti ”perantara” atau pengantar. Jadi media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepenerima pesan.
16
Banyak batasan yang diberikan orang tengan media, antara lain: a. Menurut Assotiation for Education and Communication Techology (AECH) yang membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi. b. Assosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA) bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik cetak maupun audio visual serta peralatannya. c. Gagne menyatakan bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Dari pendapat para pakar di atas dapat disimpulkan bahwa media merupakan alat yang digunakan sebagai perantara untuk menyampaikan pesan dan dapat merangsang pikiran, perasaan dan kemajuan (siswa) sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar mengajar (Arief S. Sadiman, 1996:6). 3. Pentingnya media pembelajaran Sebagaimana telah dijelaskan pada uraian terdahulu bahwa pemilihan media pengajaran agama ditentukan apakah media yang akan digunakan sesuai atau cocok dengan karakteristik materi yang akan disajikan dan dapat menarik perhatian siswa. Disamping itu yang lebih penting lagi apakah media yang akan digunakan tersebut sesuai dan tidak bertentangan dengan syari’at agama atau tidak melanggar etika agama bilamana hal tersebut dapat terpenuhi, maka tugas selanjutnya adalah meneliti lebih cermat apakah media yang akan digunakan tersebut dapat
17
terjangkau oleh biaya dan dana yang ada dan apakah tidak ada alternatif media lain yang sekiranya lebih mudah di dapat disekitar lingkungan sekolah. Pertimbangan
selanjutnya,
apakah
media
tersebut
telah
dipertimbangkan betul-betul akan keefektifan dan kefisiennya. Juga apakah bentuk media yang akan digunakan berupa media jadi atau perlu dirancang. Bila bentuk media tersebut perlu dirancang maka sudah tentu diperlukan perencanaan yang lebih matang, baik dalam pengembangan atau pemanfaatannya (Asnawir, 2002:123. Selanjutnya, Ibrahim (1996:432) menjelaskan pentingnya media pengajaran karena:
$%& 'َ" "ِ ُِ... ِِ ِ ِ ِ ِ
ِ َ 0 12 ... ()* + ,-./ Maksudnya : media pengajaran membawa dan membangkitkan rasa senang dan gembira bagi murid-murid dan mmeperbarui semangat mereka. Membantu memantapkan pengetahuan pada benak para siswa serta menghidupkan pelajaran (Azhar Arsyad, 1997:16). 4. Macam-macam media pembelajaran a. Media grafis Media grafis termasuk media visual yang berfungsi untuk menyalurkan pesan dari sumber kepenerima pesan, dimana pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual.
18
Media grais mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa diantaranya sebagai berikut: 1) Media bagan (chart) Fungsi bagan yang pokok adalah menyajikan ide-ide atau konsep-konsep yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan secara visual. Dalam bagan sering dijumpai bentuk grafis yang lain, seperti gambar diagram, kartun dan sebagainya, menjadi media yang baik, bagan hendaknya dibuat sederhana dan lugas, dapat dimengerti anak dan tidak rumit atau berbelit-belit (Arief S. Sadiman, 1996:35). 2) Grafik (graphs) Grafik adalah gambar sederhana yang menggunakan titiktitik, garis atau gambar. Ada beberapa bentuk grafik antara lain grafik gambar. Fungsinya adalah untuk mengambarkan data kuantitatif
secara
teliti,
menerangkan
perkembangan
atau
perbandingan suatu objek atau peristiwa yang saling berhubungan secara singkat dan jelas (Arief S. Sadiman, 1996:41). 3) Poster Poster merupakan gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide pokok poster hendaknya dibuat dengan gambar dekoratif dan huruf yang jelas. Poster hendaknya dibuat sederhana, menyajikan satu ide. Dengan slogan yang ringkas, gambar dan
19
tulisan yang jelas dan mempunyai komposisi dan variasi yang bagus (Asnawir, 2002:44). 4) Karikatur dan kartun Karikatur dan kartun merupakan garis yang dicoret dengan spontan yang menekankan kepada hal-hal yang dianggap penting, beda antara poster dan karikatur terletak pada karikatur kadangkadang lebih menggigit dan kritis (Asnawir, 2002:47). 5) Peta dan globe Pada dasarnya peta dan globe berfungsi untuk menyajikan data-data lokasi. Secara khusus peta dan globe memberikan informasi tentang keadaan permukaan bumi (daratan, sungaisungai, gunung-gunung dan bentuk-bentuk daratan serta perairan lainnya), tempat-tempat serta arah dan jarak dengan tempat yang lain, data-data budaya dan kemasyarakatan, data-data ekonomi (Arief S. Sadiman, 1996:48). 6) Papan tulis Papan tulis tersebut dapat berupa papan pengumuman, papan tempel. Alat ini merupakan alat klasik yang tak pernah dilupakan dalam proses belajar mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainnya masih tetap digunakan guru, sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.
20
7) Gambar/foto Gambar atau foto adalah media yang paling umum dipakai, karna merupakan bahasa yang umum, yang dapat dimengerti dan dinikmati dimana-mana. Gambar atau foto yang cocok dengan tujuan pembelajaran adalah harus autentik, sederhana, ukuran relatif, mengandung gerak atau perbuatan (Arief S. Sadiman, 1996:29). b. Media audio Media audio berkaitan dengan indera pendengar dimana pesan yang disampaikan dituangkan ke dalam kata-kata atau bahasa lisan. 1) Radio Radio adalah suatu perlengkapan elektronik yang diciptakan berkat kemajuan dalam bidang tehnologi modern (Oemar Hamalik, 1977:125). 2) Alat perekam pita magnetic/tape recorder Alat perekam pita magnetic/tape recorder adalah salah satu media pendidikan yang tak dapat diabaikan untuk menyampaikan informasi, karena mudah menggunakannya (Arief S. Sadiman, 1996:53). 5. Fungsi media pembelajaran Pendidikan awalnya media yang hanya berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu berupa sarana yang dapat memberikan pengalaman visual kepada ssiwa dalam rangka mendorong
21
motivasi belajar, memperjelas dan mempermudah serta mudah dipahami, dengan demikian media dapat berfungsi untuk mempertinggi daya serap anak terhadap materi pelajaran. Pada saat ini media pengajaran mempunyai fungsi: a. Membantu
memudahkan
belajar
bagi
siswa
dan
membantu
memudahkan mengajar bagi guru b. Memberikan pengalaman lebih nyata (yang abstrak dapat menjadi kongkrit) c. Menarik perhatian siswa lebih besar (jalannya pelajaran tidak membosankan) d. Semua indera murid dapat diaktifkan e. Lebih menarik perhatian dan minat murid dalam belajar f. Dapat membangkitkan dunia teori dengan realitanya (Asnawir, 2002:24).
B. Minat Belajar 1. Minat a. Pengertian minat Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar dri. Semakin kuat hubungan tersebut,
semakin
besar
pula
minatnya.
Suatu
minat
dapat
diekspresikan melalui suatu pernyataan sikap atau pernyataan yang menunjukkan bahwa seseorang menyukai suatu hal dari pada yang lainnya. Dapat pula diekspresikan dengan melalui partisipasi dalam
22
suatu aktifitas. Seseorang yang memiliki minat terhadap subjek tertentu, cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tersebut. Minat merupakan salah satu faktor terpenting yang menentukan berhasil dan tidaknya seseorang terhadap sesuatu aktifitas. Dengan adanya minat yang besar terhadap sesuatu akan memberikan rasa suka atau senang terhadap sesuatu tersebut. Banyak definisi-definisi minat yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain: 1) Menurut Kurt Singer minat adalah tenaga penggerak yang terpercaya bagi proses belajar (Kurt Singer, 1987:25). 2) Menurut Hilgard minat adalah kecenderungan yang tetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan. 3) Menurut Slameto minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal/aktivitas tanpa ada yang menyuruh (Slameto, 1995:180). b. Fungsi minat Fungsi minat diantaranya adalah: 1) Berfungsi sebagai daya pendorong dalam menghayati, mempelajari suatu masalah maupun dalam melaksanakan suatu aktifitas tertentu 2) Bersama fungsi jiwa yang lain seperti pikiran, tanggapan, perhatian dan lain sebagainya. Maka minat akan melengkapi dan memberi kesan yang baik dan mendalam mengenai suatu masalah yang sedang diamati, dipelajari maupun suatu yang dikerjakan.
23
2. Belajar a. Pengertian belajar Dalam kehidupan manusia selalu penuh kegiatan atau aktifitas yang dilakukan dengan baik atau secara sengaja atau tidak, kejadian tersebut menimbulkan pengalaman hidup, pengalaman hidup itu sendiri adalah hasil dari belajar. Dengan demikian apabila telah belajar maka paling tidak ada sedikit perubahan kesiapan terhadap yang telah dipelajari atau kesiapan terhadap hal-hal yang berhubungan yang dipelajari. Banyak definisi yang diberikan untuk mengartikan belajar yaitu: 1) Menurut Slameto belajar suatu proses usaha yang dilakukan yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungan (Slameto, 1995:2). 2) Menurut Gage belajar adalah suatu proses dimana suatu organisasi berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. 3) Menurut Ernest R. Hilgrard belajar adalah suatu proses dimana ditimbulkan atau diubahnya suatu kegiatan karena mereaksi suatu keadaan (Moh. Uzer Usma, 1993:5). b. Bentuk-bentuk belajar Menurut Gage bentuk-bentuk belajar ada 5 macam
24
1) Belajar responden Pada tingkat emosional yang paling primitif terjadi perubahan perilaku diakibatkan perpasangan dari stimulus tak terkondisi, sebagai suatu fungsi pengalaman stimulus terkondisi itu pada suatu waktu memperoleh kemampuan untuk mengeluarkan respon terkondisi. 2) Belajar kontiguitar Yaitu bagaimana dua peristiwa dipasangkan dengan yang lain pada suatu waktu, dan hal ini sering kali kita alami, kita melihat bagaimana asosiasi ini dapat belajar. 3) Belajar operant Kita belajar bahwa konsekuensi-konsekuensi perilaku mempengaruhi apakah perilaku akan diulangi atau tidak dan berapa besar pengulangan tersebut. 4) Belajar observasional Pengalaman belajar sebagai hasil observasi manusia dan kejadiankejadian kita belajar dari model-model dan masing-masing kita mungkin menjadi suatu moder bagi orang lain dalam belajar. 5) Belajar kognitif Belajar kognitif terjadi dalam kepala kita bila kita melihat dan memahami peristiwa-peristiwa disekitar kita (Ratna Wilis, 1989:12).
25
c. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar Adapun faktor-faktor yang menimbulkan belajar itu ada 2 macam yaitu: 1) Faktor intern, yaitu faktor yang ada di dalam individu yang sedang belajar. Faktor ini meliputi faktor jasmani, psikologi dan kelelahan. a) Faktor jasmani (fisiologi) baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh, yang termasuk faktor ini ialah panca indera yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya, seperti mengalami sakit, cacat tubuh atau perkembangan yang tidak sempurna, berfungsinya kelenjar tubuh yang membawa kelainan tingkah laku. b) Faktor psikologi, baik yang bersifat bawaan maupun yang diperoleh terdiri dari: (1) Faktor intelektif yang meliputi faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat serta faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang dimiliki (2) Faktor non intelektif yaitu unsur-unsur kepribadian tertentu seperti sikap, kebiasaan, minat kebutuhan, motivasi emosi, dan penyesuaian diri c) Faktor kematangan fisik maupun psikis (Moh. Uzer Usma, 1993:10) 2) Faktor ekstern yaitu faktor yang ada di luar individu, dapat dikelompokkan menjadi 3 faktor: a) Faktor keluarga
26
(1) Cara orang tua mendidik Cara
orang
tua
mendidik
anaknya
besar
pengaruhnya terhadap belajar anak. Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan akan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar dan lain-lain dapat menyebabkan anak tidak berhasil dalam belajarnya. Mendidik anak dengan cara memanjakannya adalah cara yang tidak baik. Orang tua yang selalu kasihan memaksa anaknya belajar, maka menjadikan anak tersebut berbuat seenaknya, sehingga belajarnya menjadi kacau begitu juga sebaliknya orang tua yang terlalu keras akan membuat anak mengelami gangguan kejiwaan, karena anak selalu tertekan. (2) Relasi antar anggota keluarga Relasi ini yang penting adalah relasi orang tua dengan anaknya. Selain itu relasi dengan anggota keluarga yang lain pun juga mempengaruhi belajar anak. Wujud relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang ataukah diliputi oleh kebencian, sikap yang telalu keras, ataukah sikap acuh tak acuh.
27
(3) Suasana rumah Misalnya suasana rumah yang gaduh atau ramai tidak akan memberikan ketenangan pada anak yang belajar. Suasana rumah yang tegang, ribut dan sering cekcok antar anggota keluarga dengan keluarga lain, menyebabkan anak bosan di rumah, suka keluar rumah dan akibatnya belajarnya menjadi kacau. Begitu juga suasana yang bising dengan radio, tape recorder atau TV pada waktu belajar akan mengganggu belajar anak. Agar anak dapat belajar dengan baik, maka perlu diciptakan suasana rumah yang tenang dan tentram. (4) Keadaan ekonomi keluarga Anak yang sedang belajar, selain harus terpenuhi kebutuhan
pokoknya,
misalnya:
makan,
pakaian,
perlindungan, kesehatan dan lain-lain, juga membutuhkan fasilitas belajar. Fasilitas belajar itu dapat terpenuhi jika keluarga banyak uang. (5) Pengertian orang tua Anak belajar perlu dorongan dan pengertian orang tua. Bila anak sedang belajar jangan diganggu dengan tugas-tugas rumah.
28
(6) Latar belakang kebudayaan Ringkat pendekatan atau kebiasaan di dalam keluarga mempengaruhi sikap anak dalam belajar. Perlu ditanamkan kepada anak kebiasaan-kebiasaan baik, agar mendorong semangat untuk belajar. b) Faktor sekolah (1) Metode mengajar Metode mengajar guru yang kurang baik akan mempengaruhi belajar siswa yang tidak efektif pula. Ini terjadi karena guru kurang persiapan dan kurang menguasai bahan pelajaran sehingga keterangan guru menjadi kurang jelas, dan akibatnya siswa menjadi malas, agar siswa dapat belajar dengan baik, maka metode mengajar harus diusahakan tepat, efisien dan efektif. (2) Relasi guru dan siswa Relasi guru dengan siswa yang baik akan membuat siswa menjadi menyukai guru, juga mata pelajaran dengan sebaik-baiknya. Guru yang kurang berinteraksi dengan siswa secara akrab menyebabkan proses belajar mengajar kurang lancar. Siswa merasa jauh dari guru, maka sekan berpartisipasi secara aktif dalam belajar.
29
(3) Relasi siswa dengan siswa Menciptakan relasi yang baik antara siswa dalah perlu, agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap belajar siswa. (4) Alat pelajaran Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa. Jika siswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya, maka belajarnya akan lebih giat dan lebih maju. c) Faktor masyarakat Masyarakat merupakan faktor ektern yang juga berpengaruh terhadap minat belajar siswa. Pengaruh ini terjadi karena keberadaan dalam masyarakat. (1) Kegiatan siswa dalam masyarakat Kegiatan
siswa
dalam
masyarakat
dapat
menguntungkan terhadap perkembangan pribadinya. Tetapi juga siswa terlalu banyak ambil bagian dalam kegiatan masyarakat, maka akan terganggu belajarnya, lebih-lebih jika tidak bijaksana dalam mengatur waktu, perlu kiranya membatasi siswa dalam masyarakat
30
(2) Teman bergaul Agar siswa belajar dengan baik, maka perlu diusahakan agar siswa mempunyai teman bergaul yang baik, pembinaan pergaulan yang baik serta pengawasan dari orang tua atau pendidikan harus cukup bijaksana. (3) Bentuk kehidupan masyarakat Kehidupan
masyarakat
disekitar
siswa
juga
berpengaruh terhadap belajar siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang yang tidak terpelajar akan mempengaruhi jelek terhadap anak yang belajar disitu. Sebaliknya jika lingkungan anak adalah orang-orang yang terpelajar baikbaik, antusias dengan cita-cita yang luhur, maka anak akan terpengaruh dengan apa yang ada disekitarnya. Adalah perlu mengusahakan lingkungan belajar yang baik agar dapat memberikan pengaruh yang positif terhadap anak atau siswa, sehingga dapat belajar dengan sebaik-baiknya (Slameto, 1995:60-72). 3. Pentingnya minat dalam belajar Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa minat merupakan salah satu penentu dari individu, sebab tanpa adanya minat yang kuat dalam diri individu, maka dengan sendirinya hasrat atau rasa ingin tahunya juga hilang dan akan mengakibatkan kegagalan. Oleh karena itu, minat dalam belajar merupakan masalah yang penting untuk dibangkitkan oleh
31
pengajar. Minat selain memungkinkan terjadinya konsentrasi atau pemusatan pikiran juga dapat merangsang ingin tahu dan semangat siswa. Dengan munat ini akan menimbulkan rasa senang dengan apa yang dipelajarinya, karena pentingnya minat dalam menentukan keberhasilan pada siswa maka hendaklah guru berupaya menumbuhkan minat siswa.
C. Pengaruh Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran terhadap Minat Belajar Siswa Proses belajar mengajar disebutkan lembaga pendidikan memang menuntut dan membutuhkan kreatifitas, baik dari guru mata pelajaran tersebut maupun dari siswanya. Salah satu bentuk kreatifitas guru dalam mengajar yaitu menggunakan suatu media ke dalam proses pembelajaran. Media merupakan sarana, alat, sarana komunikasi bagi masyarakat berupa koran, majalah, TV, radio, komputer dan sebagainya. Media juga mengajak peserta didik aktif secara penuh dalam proses pembelajaran. Dengan mengajak siswa lebih aktif secara otomatis dapat membuat siswa semangat dalam mengikuti pembelajaran. Dengan adanya media pembelajaran, dapat meningkatkan minat belajar, karena dengan media pembelajaran bisa membuat siswa lebih betah dalam mengikuti pembelajaran. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dengan media pembelajaran dapat meningkatkan minat belajar siswa, dalam mengikuti proses belajar mengajar di kelas. Dengan begitu guru harus senantiasa meningkatkan penggunaan media dalam mengajar.
BAB III DESKRIPSI SEKOLAH DAN PENYAJIAN DATA
A. Tinjauan Umum SMA Muhammadiyah I Simo Kabupaten Boyolali 1. Sejarah berdirinya a. Latar belakakang berdiri Berdirinya SMA Muhammadiyah I Simo dimulai persiapannya pada tahun 1973, sedangkan yang melatar belakangi berdirinya SMA Muhammadiyah I Simo dikarenakan oleh amal usaha Muhammadiyah di bidang pendidikan, khususnya SMEA Muhammadiyah dan SPG Muhammadiyah Simo terkena peraturan pemerintah sehingga terpaksa para tokoh Muhammadiyah Simo, waktu itu dibawah inisiatif dari 4 tokoh diantaranya yaitu: 1) Kyai Haji Muhammad Suhud 2) Haji Rusli Hadi Martono 3) Mustafirin 4) Muh Khusni Beliau berempat sepakat membentuk panitia kecil antara lain: Penasehat (Haji Rusli Hadi Martono, Kyai Haji Muhammad Suhud), Ketua (Mustafirin, Muh. Khusni), Sekretaris (Haji Ngalimin Abdul Hamid) dan anggota (Drs. Haji Mahfud, Syamsudi, BA). Dengan usaha yang dilakukan beliau bertujuh disertai dengan do’a dan shalat hajat akhirnya berdirilah SMA Muhammadiyah I Simo dengan modal pertama 40 siswa, yang dikepalai oleh Bp. Syamsudi, BA. Dalam
32
33
pelaksanaannya, panitia terus berusaha mencari izin pendirian SMA Muhammadiyah ke Depdikgrup Provinsi Jawa Tengah. Sehingga terbitlah surat izin pendirian SMA Muhammadiyah I Simo yang diselenggarakan
oleh
Yayasan
Pendidikan
dan
Pengajaran
Muhammadiyah Cabang Simo. Sedangkan izin pendirian itu ditanda tangani pada tanggal 20 Januari 1974 oleh Drs. Sudharto MA selaku Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah. b. Visi, misi, dan tujuan SMA Muhammadiyah I Simo 1) Visi SMA Muhammadiyah I Simo Disiplin dan Islami untuk mewujudkan lulusan berakhlaq mulia berprestasi dan siap menghadapi era globalisasi 2) Misi SMA Muhammadiyah I Simo a) Menyiapkan tamatan yang dapat mengamalkan ajaran Islam secara benar dan utuh (kffah) b) Membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang bermanfaat untuk melanjutkan studi maupun untuk hidup mandiri c) Menyiapkan tamatan yang mampu berwiraswasta d) Menyiapkan SMA Muhammadiyah I Simo sebagai sekolah mandiri 3) Tujuan SMA Muhammadiyah I Simo Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung
34
jawab, cinta tanah air, memajukan dan memperkembangkan ilmu pengetahuan dan keterampilan dan beramal menuju terwujudnya masyarakat utama adil dan makmur yang diridhai Allah Subhanahu wata’ala (Qoidah Majlis Dikdasmen Muhammadiyah Pasal 3). 2. Letak geografis Lokasi atau letak geografis SMA Muhammadiyah I Simo adalah pada awal berdirinya SMA Muhammadiyah I Simo didirikan digedung pengajian Miftakhul Huda wakaf dari Haji Rusli Hadi Martono, kemudian tahun 1976 mengujika pertama bergabung di SMA Muhammadiyah I Surakarta dengan hasil 100% dan berhasil menjuarai siswa terbaik. Kemudian tahun 1978 – 1979 ujian gabungan di SMA Negeri I Boyolal pada tahun pelajaran 1979-1980 lokasi pendidikan pindah di Desa Ngreni Jalan Madu nomo 152 Simo. SMA Muhammadiyah I Simo pada awalnya didirikan di Kampung Ngalian Kelurahan Pelem, Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali tahun 1974 – 1980, kemudian di Jalan Madu nomor 152 Dukuh Ngreni Desa Simo Kecamatan Simo Kabupaten Boyolali dari Ngalian ke timur + 1 kilo. Adapun batas-batas dari dusun Ngreni adalah sebagai berikut: a. Sebelah utara berbatasan dengan lahan pertanian b. Sebelah selatan berbatasan dengan jalan raya c. Sebelah timur berbatasan dengan rumah penduduk d. Sebelah barat berbatasan dengan lahan pertanian
35
3. Keadaan guru dan karyawan Guru-guru yang mengajar di SMA Muhammadiyah I Simo dalam rangka mencapai keberhasilan tujuan pendidikan dan tujuan proses belajar mengajar sebanyak 27 orang, kesemuanya itu terdiri dari 8 guru PNS, 9 guru tetap yayasan dan 10 guru tidak tetap (GTT). Adapun jumlah karyawannya ada 9 orang, 7 orang karyawan tetap dan 2 karyawan tidak tetap, yang terdiri dari 1 orang tenaga TU, 1 orang Perpustakaan, I orang ketata usahaan, 2 orang jaga malam, 1 orang ketenagaan, 2 orang tukang kebun dan 1 orang pesuruh. Mengenai keadaan guru SMA Muhammadiyah I Simo secara lengkap dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Tabel 1 Daftar Nama Guru dan Pembagian Tugas Mengajar SMA Muhammadiyah I Simo Tahun Ajaran 2009/2010 No
Nama Guru
Bidang Studi
1
Drs. Samudi
PKn, Bahasa Jawa
2
Dra. Mardiastuti
BK
3
Winarno Sudasi, S.Pd
Bahasa Inggris, Bahasa Jawa
4
Sunarto, S.Pd
Matematika
5
Margiyanti, S.Pd
Fisika, Geografi
6
Nanik Siti Daryanti, S.Pd
Bahasa Indonesia
7
Dwi Hastuti, S.Pd
Matematika
8
Warni, S.Pd
Matematika
36
No
Nama Guru
Bidang Studi
9
Zaini AR, S.Ag
Bahasa Arab, Akhlak
10
Bambang Iriyanto, BA
Matematika, Pendidikan Seni
11
Dra. Supadmi
BK
12
Dra. Titik Hastuti
Ekonomi, Sosiologi
13
Drs. Warjuli
Ekonomi, Kemuhammadiyahan
14
Sutarno, S.Ag
Akhlak, Al-Qur’an
15
Muclis Joko Mardiko, S.Pd
Pkn, Sejarah
16
Wisatmoko, S.Pd
Olahraga, pendidikan seni
17
Mardi, S.Pd
Bahasa Indonesia
18
Marwanto, S.Pd
TIK, Ekonomi, Geografi
19
M. Yarmanto, S.Ag
Aqoid, Tarikh
20
Martina, S.Pd
Biologi
21
Anyk Fitri Raharjo, S.Pd
Bahasa Inggris
22
Alfiah Nurjanah, S.Pd
Kimia
23
Siti Kunjaimah, S.Pd
Sejarah
24
M. Sholikin, S.Kom
TIK
25
Sumarni, S.Pd
Ibadah
26
Siti Mahmudah, S.Pd
Bahasa Inggris
27
Eska Two Anno Shan, S.OR
Olahraga
37
Sedangkan untuk tenaga TU dan karyawan lainnya adalah: a. Mujiyah
: Kepala TU
b. Marmi
: Prik Pustaka
c. Suharman
: KT Usaha
d. Jumangin dan Suwarni
: Jaga malam
e. Syamdono
: Ketenagaan
f. Marjuni dan Slamet
: Tukang kebun
g. T. Sutrisno
: Pesuruh
4. Keadaan siswa Pada tahun 2009/2010 SMA Muhammadiyah I Simo menampung siswa sebanyak 308 orang siswa yang terdiri dari 115 orang siswa putra dan 193 siswa putri dengan perincian sebagai berikut, kelas X sebanyak 72 siswa yang terdiri dari 26 siswa putra dan 46 siswa putri. Kelasa XI sebanyak 74 siswa yang terdiri dari 23 siswa putra dan 51 siswa putri, kelas XII sebanyak 162 orang siswa yang terdiri dari 66 siswa putra dan 96 siswa putri. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel II berikut ini. Tabel 2 Keadaan Siswa SMA Muhammadiyah I Simo Tahun Ajaran 2009/2010 No 1
Murid
Kelas Putra
Putri
Jumlah
X1
12
24
36
X2
14
22
36
38
No
Murid
Kelas
2
3
Putra
Putri
Jumlah
XI IPA
6
15
21
XI IPS
17
36
53
XII IPA
13
21
34
XII IPS1
8
22
30
XII IPS2
15
15
30
XII IPS3
12
18
30
XII IPS4
18
20
38
115
193
308
Jumlah
5. Kegiatan Siswa Organisasi siswa yang terdapat di SMA Muhammadiyah I Simo adalah OSIS, Pramuka, GUDEP (UKAS). Organisasi-organisasi siswa tersebut secara struktural adalah organisasi sekolah dibawah pembinaan bagian kesiswaan dan pembina OSIS. Organisasi-organisasi siswa tersebut berperan penting dalam menunjang keberhasilan pendidikan. Dengan aktif diorganisasi
ini
dapat
sebagai
media
untuk
melatih
diri
dari
mengembangkan bakat. Di
SMA
Muhammadiyah
juga
diselenggarakan
kegiatan
ekstrakurikuler, secara garis besar kegiatan ekstrakurikuler tersebut meliputi 3 bidang yaitu: bidang olah raga, bidang kesenian dan bidang keterampilan. Kegiatan-kegiatan tersebut masing-masing mempunyai jadwal tersendiri pada waktu sore hari dan dibimbing oleh baik dari guru
39
setempat maupun mendatangkan dari luar. Kegiatan ekstrakurikuler yang diadakan adalah sebagai berikut: a. Komputer b. Tata busana/menjahit c. Bahasa Inggris d. Pramuka e. Otomotif f. Service HP g. Seni bela diri h. Seni drum band i. Seni kur 6. Sarana prasarana Mengenai sarana prasarana SMA Muhammadiyah I Simo termasuk cukup memadai, karena telah memiliki beberapa sarana parasarana sekolah seperti: a. Ruang kelas
: 9 ruang
b. Perpustakaan
: 1 ruang
c. Ruang kepala sekolah
: 1 ruang
d. Ruang guru
: 1 ruang
e. Ruang BP
: 1 ruang
f. Ruang TU
: 1 ruang
g. Ruang Pramuka
: 1 ruang
h. Ruang UKS
: 1 ruang
40
i. Lab IPA (Fisika, Biologi, Kimia)
: 3 ruang
j. Lab Komputer + Internet
: 1 ruang
k. Lapangan basket
:1
l. Masjid
:1
m. Gudang
: 2 ruang
n. OHP
: 1 buah
o. Majalah dinding
:2
p. Lapangan volly
:1
7. Struktur organisasi Struktur organisasi SMA Muhammadiyah I Simo Kepala Sekolah
: Drs. Samudi
Wakil Kepala Urusan Kurikulum
: Drs. Warjuli
Wakil Kepala Urusan Kesiswaan
: Muclis Joko Mardiko, S.Pd
Wakil Kepala Urusan Sarana Prasarana
: Wisatmoko, S.Pd
Wakil Kepala Urusan Humas
: Sunarto, S.Pd
Wakil Kepala Urusan ISMUHA (Islam dan Kemuhammadiyahan)
: Sutarno, S.Ag
Wakil Kepala Urusan Bimbingan Konseling : Dra Mardiyastuti Dra. Supadmi Wali kelas tahun 2009/2010 Kelas X1
: Alfiyah Nurjannah, S.Pd
Kelas X2
: Warni, S.Pd
Kelas XI IPA
: Nanik Siti Daryani, S.Pd
41
Kelas XI IPS
: Winarno Sudasi, S.Pd
Kelas XII IPA
: Dwi hartuti, S.Pd
Kelas XII IPS1
: Marwanto, S.Pd
Kelas XII IPS2
: Dra. Titik Hastuti, S.Pd
Kelas XII IPS3
: M. Yarmanto, S.Ag
Kelas XII IPS4
: Bambang Iryanto, S.Pd
B. Penyajian Data 1. Daftar Responden Dalam daftar responden berikut berisi nama-nama siswa yang dijadikan obuek penelitian, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran 1. 2. Data tentang jawaban angket persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran Adapun hasil penyebaran angket tentang persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 2. 3. Data tentang jawaban angket minat belajar siswa Adapun hasil penyebaran angket tentang minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 3.
BAB IV ANALISA DATA
Setelah data terkumpul, maka langkah yang penulis tempuh selanjutnya adalah menganalisis data. Adapun yang akan penuis analisis adalah sebagai berikut : 1. Persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran 2. Minat belajar siswa 3. Pengaruh persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran terhadap minat belajar siswa.
A. Analisis Pertama Analisis data mengenai persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 (sepuluh) pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan 3 (tiga) alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3 2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2 3. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1 Adapun langkah-langkah yang diambil dalam analisis ini adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar rating scale pada variabel korelasi antara persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa
42
43
2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden Mengenai hasil angket tentang persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 4. Dari data distribusi frekuensi tentang persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran (lampiran 5) dapat dicari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
i=
Xt − Xr + 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
xt
: Nilai tertinggi
xr
: Nilai terrendah
ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran, diperoleh nilai tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 13. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui inteval kelasnya, yaitu:
i=
30 − 13 + 1 3
i=
18 =6 3
44
Tabel 3 Interval Skor Persepsi Siswa Pada Penggunaan Media Pembelajaran Interval
Jumlah Siswa
Keterangan
25-30
41
A
19-24
26
B
13-18
7
C
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui : 1. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang termasuk dalam kategori tinggi memperoleh skor antara 25 – 30 sebanyak 41 siswa 2. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang termasuk dalam kategori sedang memperoleh skor antara 19 – 24 sebanyak 26 siswa 3. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang termasuk dalam kategori rendah memperoleh skor antara 13 – 18 sebanyak 7 siswa
Tabel 4 Data Nominasi Interval tentang Persepsi Siswa Pada Penggunaan Media Pembelajaran No
Skor
Nominasi
1
22
B
2
30
A
Responden
No
Skor
Nominasi
38
13
C
39
24
B
Responden
45
No
Skor
Nominasi
3
28
A
4
25
5
No
Skor
Nominasi
40
28
A
A
41
14
C
21
B
42
28
A
6
20
B
43
21
B
7
17
C
44
19
B
8
26
A
45
27
A
9
15
C
46
18
C
10
30
A
47
26
A
11
26
A
48
28
A
12
23
B
49
26
A
13
13
C
50
14
C
14
28
A
51
29
A
15
20
B
52
27
A
16
25
A
53
24
B
17
24
B
54
23
B
18
27
A
55
23
B
19
22
B
56
27
A
20
27
A
57
28
A
21
28
A
58
30
A
22
22
B
59
29
A
23
28
A
60
23
B
Responden
Responden
46
No
Skor
Nominasi
24
23
B
25
22
26
No
Skor
Nominasi
61
28
A
B
62
26
A
20
B
63
25
A
27
21
B
64
27
A
28
24
B
65
28
A
29
26
A
66
27
A
30
25
A
67
23
B
31
30
A
68
21
B
32
29
A
69
24
B
33
27
A
70
20
B
34
25
A
71
25
A
35
24
B
72
27
A
36
21
B
73
28
A
37
30
A
74
26
A
Responden
Responden
Setelah diketahui beberapa banyak siswa yang menggunakan media pembelajaran tinggi, sedang dan rendah, kemudian di prosentasekan dengan rumus sebagai berikut : P=
F X 100% N
1. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang dalam kategori tinggi mendapatkan nilai A dengan jumlah sebanyak 41 siswa :
47
P=
41 X 100% 74
= 55,4% 2. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang dalam kategori sedang mendapatkan nilai B dengan jumlah sebanyak 26 siswa : P=
26 X 100% 74
= 35,1% 3. Untuk persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran yang dalam kategori rendah mendapatkan nilai C dengan jumlah sebanyak 7 siswa:
P=
7 X 100% 74
= 9,5% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribudi frekunsi tingkat penggunaan media pembelajaran
Tabel 5 Distribusi Frekuensi Jawaban tingkat Persepsi Siswa Pada Penggunaan Media Pembelajaran Persepsi Siswa Pada No
Penggunaan Media
Interval Frekuensi
Prosentase
Pembelajaran 1
Kategori tinggi (A)
25 – 30
41
55,4 %
2
Kategori sedang (B)
19 – 24
26
35,1 %
3
Kategori rendah (C)
13 – 18
7
9,5 %
74
100
48
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran kategori tinggi adalah 55,4% dengan jumlah 41 siswa, tingkat persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran kategori sedang sebanyak 26 siswa dengan persentase 35,1 %, tingkat persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dengan kategori rendah 9,5 % dengan jumlah 7 siswa. Dengan demikian tingkat persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran adalah tinggi.
B. Analisa Kedua Analisis data mengenai minat belajar siswa diperoleh dari penyebaran angket yang terdiri dari 10 (sepuluh) pertanyaan. Masing-masing pertanyaan disediakan 3 (tiga) alternatif jawaban dengan bobot nilai sebagai berikut: 1. Alternatif jawaban A memiliki nilai 3 2. Alternatif jawaban B memiliki nilai 2 3. Alternatif jawaban C memiliki nilai 1 Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Membuat tabel daftar nilai dan nominasi hasil observasi dalam daftar
rating scale tentang minat belajar siswa 2. Membuat tabel distribusi frekuensi jawaban dari angket 3. Memprosentasikan jawaban 4. Menginterprestasikan hasil prosentase jawaban responden Untuk mengetahui prosentase jawaban angket tentang minat belajar siswa dapat dilihat pada lampiran 6.
49
Dari data tentang Distribusi Frekuensi tentang Minat Belajar Siswa (lampiran 7) dapat di cari skor tertinggi dan terendah kemudian dicari intervalnya dengan menggunakan rumus :
i=
Xt − Xr + 1 Ki
Keterangan : i
: Interval
xt
: Nilai tertinggi
xr
: Nilai terrendah
ki
: Kelas interval (tinggi, sedang, rendah)
Dari data hasil angket minat belajar siswa, diperoleh nilai tertinggi adalah 30 dan nilai terendah adalah 13. Dengan menggolongkan data tersebut ke dalam 3 kelas maka dapat diketahui interval kelasnya, yaitu:
i=
30 − 13 + 1 3
i=
18 =6 3 Tabel 6 Interval Skor Minat Belajar Siswa Interval
Jumlah Siswa
Keterangan
25-30
42
A
19-24
27
B
13-18
5
C
50
Berdasarkan tabel di atas dapat di ketahui : 1. Untuk minat belajar siswa yang termasuk dalam kategori tinggi memperoleh skor antara 25 – 30 sebanyak 42 siswa 2. Untuk minat belajar siswa yang termasuk dalam kategori sedang memperoleh skor antara 19 – 24 sebanyak 26 siswa 3. Untuk minat belajar siswa yang termasuk dalam kategori rendah memperoleh skor antara 13 – 18 sebanyak 5 siswa
Tabel 7 Data Nominasi Interval Tentang Minat Belajar Siswa No
Skor
Nominasi
1
20
B
2
20
3
No
Skor
Nominasi
38
19
B
B
39
26
A
29
A
40
30
A
4
27
A
41
24
B
5
22
B
42
19
B
6
30
A
43
26
A
7
27
A
44
22
B
8
27
A
45
27
A
9
26
A
46
28
A
10
22
B
47
25
A
11
26
A
48
25
A
Responden
Responden
51
No
Skor
Nominasi
12
18
C
13
27
14
No
Skor
Nominasi
49
20
B
A
50
15
C
20
B
51
26
A
15
26
A
52
28
A
16
25
A
53
20
B
17
20
B
54
27
A
18
27
A
55
21
B
19
19
B
56
23
B
20
24
B
57
22
B
21
27
A
58
28
A
22
27
A
59
25
A
23
25
A
60
26
A
24
21
B
61
27
A
25
18
C
62
30
A
26
27
A
63
13
C
27
24
B
64
27
A
28
23
B
65
24
B
29
26
A
66
29
A
30
24
B
67
25
A
31
20
B
68
26
A
32
27
A
69
20
B
Responden
Responden
52
No
Skor
Nominasi
33
28
A
34
25
35
No
Skor
Nominasi
70
25
A
A
71
27
A
24
B
72
17
C
36
28
A
73
19
B
37
24
B
74
28
A
Responden
Responden
Setelah diketahui beberapa banyak siswa yang minat belajar siswanya tinggi, sedang dan rendah, kemudian diprosentasekan dengan rumus sebagai berikut :
P=
F X 100% N
1. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori tinggi mendapatkan nilai A dengan jumlah sebanyak 42 siswa :
P=
42 X 100% 74
= 56,7% 2. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori sedang mendapatkan nilai B dengan jumlah sebanyak 27 siswa :
P=
27 X 100% 74
= 36,5% 3. Untuk minat belajar siswa yang dalam kategori rendah mendapatkan nilai C dengan jumlah sebanyak 5 siswa:
53
P=
5 X 100% 74
= 6,8% Untuk lebih jelas penulis sampaikan dalam bentuk tabel distribudi frekunsi tingkat minat belajar siswa
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Jawaban Tingkat Minat Belajar Siswa No
Minat Belajar Siswa
Interval Frekuensi
1
Kategori tinggi (A)
25 – 30
42
56,7 %
2
Kategori sedang (B)
19 – 24
27
36,5 %
3
Kategori rendah (C)
13 – 18
5
6,8 %
74
100
Prosentase
Dari perhitungan persentase tersebut dapat disimpulkan bahwa tingkat minat belajar siswa kategori tinggi adalah 56,7% dengan jumlah 42 siswa, tingkat minat belajar siswa kategori sedang sebanyak 27 siswa dengan persentase 36,5 %, tingkat minat belajar siswa dengan kategori rendah 6,8 % dengan jumlah 5 siswa. Dengan demikian tingkat minat belajar siswa adalah tinggi.
C. Analisis Ketiga Analisis ketiga untuk menjawab pertanyaan atau untuk mengetahui tujuan yang ketiga untuk mengetahui adakah korelasi antara persepsi siswa
54
pada penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar pada Siswa SMA Muhammadiyah I Simo Maka untuk mengetahui tujuan tersebut penulis menggunakan rumus statistik korelasi product moment angka kasar dengan langkah sebagai berikut: 1. Membuat tabel persiapan untuk mencari korelasi antara persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar siswa 2. Mencari x, y, x2, y2 dan xy dengan cara mengalikannya. 3. Memasukkan nilai x dan y yang sudah ada kedalam rumus korelasi
product moment. Tabel 9 Persiapan untuk Mencari Korelasi antara Persepsi Siswa pada Penggunaan Media Pembelajaran Dengan Minat Belajar Siswa No Responden 1
X
Y
22
20
484
400
440
2
30
20
900
400
600
3
28
29
784
841
812
4
25
27
625
729
675
5
21
22
441
484
462
6
20
30
400
900
600
7
17
27
289
729
459
8
26
27
676
729
702
9
15
26
225
676
390
10
30
22
900
484
660
X2
Y2
XY
55
No Responden 11
X
Y
26
26
676
676
676
12
23
18
529
324
414
13
13
27
169
729
351
14
28
20
784
400
560
15
20
26
400
676
520
16
25
25
625
625
625
17
24
20
576
400
480
18
27
27
729
729
729
19
22
19
484
361
418
20
27
24
729
576
648
21
28
27
784
729
756
22
22
27
484
729
594
23
28
25
784
625
700
24
23
21
529
441
483
25
22
18
484
324
396
26
20
27
400
729
540
27
21
24
441
576
504
28
24
23
576
529
552
29
26
26
676
676
676
30
25
24
625
576
600
31
30
20
900
400
600
X2
Y2
XY
56
No Responden 32
X
Y
29
27
841
729
783
33
27
28
729
784
756
34
25
25
625
625
625
35
24
24
576
576
576
36
21
28
441
784
588
37
30
24
900
576
720
38
13
19
169
361
247
39
24
26
576
676
624
40
28
30
784
900
840
41
14
24
196
576
336
42
28
19
784
361
532
43
21
26
441
676
546
44
19
22
361
484
418
45
27
27
729
729
729
46
18
28
324
784
504
47
26
25
676
625
650
48
28
25
784
625
700
49
26
20
676
400
520
50
14
15
196
225
210
51
29
26
841
676
754
52
27
28
729
784
756
X2
Y2
XY
57
No Responden 53
X
Y
24
20
576
400
480
54
23
27
529
729
621
55
23
21
529
441
483
56
27
23
729
529
621
57
28
22
784
484
616
58
30
28
900
784
840
59
29
25
841
625
725
60
23
26
529
676
598
61
28
27
784
729
756
62
26
30
676
900
780
63
25
13
625
169
325
64
27
27
729
729
729
65
28
24
784
576
672
66
27
29
729
841
783
67
23
25
529
625
575
68
21
26
441
676
546
69
24
20
576
400
480
70
20
25
400
625
500
71
25
27
625
729
675
72
27
17
729
289
459
73
28
19
784
361
532
X2
Y2
XY
58
No Responden 74
X
Y
26
28
∑
1798
1789
X2
Y2
XY
676
784
728
44990
44259
43560
Diketahui : N
= 74
∑x
= 1798
∑y
= 1789
∑x 2
= 44990
∑y2
= 44259
xy
= 43560
Selanjutnya dimasukkan dalam rumus product moment sebagai berikut:
(ΣX )(ΣY ) N rxy = 2 2 (ΣX ) 2 (ΣY ) 2 ΣX − ΣY − N N ΣXY −
(1798)(1789) 74 rxy = 2 (1798) (1789) 2 44990 − 44259 − 74 74 43560 −
3216622 74 rxy = 3232804 3200521 44990 − 44259 − 74 74 43560 −
59
rxy =
43560 − 43467,86 {44990 − 43686,5}{44259 − 43250,3}
rxy =
92,13514 (1303,459)(1008,716)
rxy =
rxy =
92,13514 1314820
92,13514 1146,656
rxy = 0,080 D. Analisis Uji Hipotesis Setelah r (koefisien korelasi) dari kedua variabel x dan y di ketahui, maka untuk mengetahui dapat tidaknya hipotesis di terima harus dikonsultasikan nilai rxy hasil dari perhitungan dengan nilai r yang terdapat dalam tabel nilai r product moment sehingga dapat diketahui bahwa rhitung dengan rtabel signifikan atau tidak. Hal ini dikarenakan bila rhitung sama dengan atau lebih besar dari rtabel 5%, maka dikatakan signifikan. Sesuai dengan data responden sebanyak 74 siswa maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah pada taraf 5 % = 0,235 Sehingga diperoleh perbandingan berdasar tabel nilai yang diperoleh ialah : 0,080 < 0,235 pada taraf signifikan 5 %. Dari analisis data tersebut maka hipotesis kerja (Ha) yang berbunyi " ada hubungan positif antara persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar pada siswa SMA Muhammadiyah I Simo" sehingga hipotesis yang penulis ajukan ditolak. Karena instrumen atau variabel yang digunakan belum sesuai atau belum tepat.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Dari uraian analisis di atas, baik teoritik maupun empirik maka dapat penulis simpulkan sebagaimana tersebut di bawah ini: 1. Persepsi siswa pada penggunaan media pembelajaran untuk SMA Muhammadiyah I Simo tahun 2009/2010 adalah bervariasi, yaitu penggunaan media pembelajaran dengan kategori tinggi memperoleh skor antara 25 – 30 sebanyak 41 siswa mencapai presentase 55,4%, untuk kategori sedang memperoleh skor antara 19 – 24 sebanyak 26 siswa mencapai presentase 35,1%, dan untuk kategori rendah memperoleh skor 13 – 18 sebanyak 7 siswa mencapai presentase 9,5%. 2. Minat belajar siswa SMA Muhammadiyah I Simo tahun 2009/2010 adalah bervariasi, yaitu minat belajar dengan kategori tinggi memperoleh skor antara 25 – 30 sebanyak 42 siswa mencapai presentase 56,7%, untuk kategori sedang memperoleh skor antara 19 – 24 sebanyak 27 siswa mencapai presentase 36,5%, dan untuk kategori rendah memperoleh skor antara 13 – 18 sebanyak 5 siswa mencapai 6,8%. 3. Berdasarkan analisis data dengan rumus product moment, hasil penelitian rhasilnya 0,080. Dengan mengkonsultasikan dengan nilai tabel (rt) taraf signifikansi 5 % = 0,235, maka diperoleh data bahwa Ha lebih kecil dari rtabel (taraf signifikansi 5 %). Berdasarkan hasil studi empirik tersebut, maka hipotesis yang menyatakan: "ada hubungan positif antara persepsi
59
61
siswa pada penggunaan media pembelajaran dengan minat belajar pada siswa SMA Muhammadiyah I Simo” ditolak. Karena instrumen atau variabel yang digunakan belum sesuai atau belum tepat.
B. Saran-saran Berdasarkan pada hasil penelitian, maka penulis menyampaikan kepada beberapa pihak yang berangkutan, yaitu : 1. Sekolah Hendaknya pihak sekolah lebih meningkatkan atau menambah media pembelajaran yang telah ada. 2. Guru a. Hendaknya
seorang
guru
lebih
sering
memanfaatkan
media
pembelajaran agar minat belajar siswa berada pada tingkat sangat baik bukan cukup baik. b. Untuk
meningkatkan belajar siswa, hendaknya
seorang guru
lebih meningkatkan kreatifitas dalam mengajar, dalam hal ini guru bisa mengoperasikan media yang ada disekitar lingkungan sekolah. c. Para guru hendaknya menggunakan alat peraga untuk mendorong minat belajar siswa. 3. Peneliti yang akan datang Hendaknya bagi penelitia yang akan datang melakukan penelitian lebih mendalam terhadap tema media pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, Rineka Cipta, Jakarta, 1984. Arsyad, Azhar, Media Pembelajaran, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1997. Asnawir, Media Pembelajaran, Ciputat Pers, Jakarta, 2002. Depatemen pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, t.th. Hadi, Sutrisno, Metodologi Research I, Yayasan Penerbit Fakultas Psikologi UGM, Yogyakarta, 1981. ____________, Metodologi Research II, Andi Offset, Yogyakarta, 1995. Hamalik, Oemar, Media Pendidikan, Alumni Bandung, 1977. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Diyah Publisher, t.th. Purwodarminto, WJS., Kamus Umum Bahasa Indonesia, PN Balai Pustaka, Jakarta, 1982. Rumidi, Sukandar, Metodologi Penelitian Petunjuk Praktis untuk Penelitian Pemula, Gajah Mada University Press, Yogyakarta, 2004. Sadiman, Arief S., Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1996. Singarimbun, Masri, dan Sofyan Effendi, Metode Penelitian Survei, LP3ES, Jakarta, 1995. Singer, Kurt, Membina Hasrat Belajar di Sekolah, Remaja Karya, Bandung, 1987. Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya, Rineka Cipta, Jakarta, 1995. Surahmad, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung, 1989. Time Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, t.th. Usma, Moh. Uzer, Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar, PT. Remaja Rosdakarya, Bandung, 1993. Wilis, Ratna, Teori-teori Belajar, Erlangga, Jakarta, 1989.