Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
PENGARUH PERSEPSI MENGENAI URAIAN JABATAN TERHADAP KINERJA PERAWAT DI RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH (RSUD) KABUPATEN SERANG Achmad Machron Ch.1, Nanan Sekarwana2, Suryana Sumantri3 Mahasiswa Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Konsentrasi Administrasi Rumah Sakit, Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung.2,3 Guru Besar Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran, Universitas Padjadjaran, Bandung 1
Abstrak Latar belakang : Kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang masih dianggap kurang diharapkan, sementara itu dilain pihak penyusunan uraian jabatan yang disajikan tidak sesuai ketentuan penyajian sesungguhnya. Oleh karena itu, perlu diteliti apakah ada pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang. Tujuan : Menggambarkan apakah ada pengaruh persepsi uraian jabatan terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang. Metode : Survey Analitik dengan metode potong silang (cross sectional) dengan subjek penelitian adalah perawat pada Ruang Rawat Inap RSUD Serang sebanyak 273 orang pada bulan April dan Mei 2014 dengan jumlah sampel total sebanyak 152 orang. Analisis penelitian ini menggunakan SEM-PLS. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil pengukuran indikator persepsi mengenai uraian jabatan yaitu persepsi mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan pengaruhnya 0,95, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan pengaruhnya 0,75, dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan pengaruhnya 0,55 ; begitu juga indikator faktor penentu persepsi yaitu perhatian pengaruhnya 0,76, minat pengaruhnya 0,71, kebutuhan searah pengaruhnya 0,84, pengalaman pengaruhnya 0,84, kerangka rujukan pengaruhnya 0,75, dan suasana hati pengaruhnya 0,59; serta pengukuran indikator kinerja perawat yaitu : kualitas kerja pengaruhnya 0,74 dan disiplin kerja pengaruhnya 0,78. Pengaruh antara persepsi mengenai uraian jabatan dengan faktor penentu persepsi adalah pengaruhnya 0,75. Selanjutnya pengaruh antara persepsi menenai uraian jabatan terhadap kinerja perawat adalah pengaruhnya -0,17 dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat adalah pengaruhnya 0,17. Simpulan : bahwa Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil. Faktor-faktor persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan. Faktor penyebab persepsi mengenai uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah perhatian, minat, kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka rujukan. Saran : penelitian mengenai analisis jabatan harus terus dilakukan, terutama dari segi kebijakan penerapannya sehingga menghasilkan format uraian jabatan yang baik dan persepsi yang baik para karyawan pemegang jabatannya. Penelitian mengenai analisis faktor yang
1
2
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
mempengaruhi kinerja perawat harus tetap dilakukan sehingga dapat diketahui faktor yang paling berpengaruh terhadap kinerja perawat.
Kata Kunci : Faktor Penentu Persepsi, Kinerja Perawat, Persepsi MengenaiUraian Jabatan.
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
3
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Pendahuluan
Tenaga kesehatan sebagai Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menjalankan pelayanan kesehatan di rumah sakit merupakan sumber daya yang penting dan sangat dibutuhkan untuk mencapai kinerja yang optimal. Berhasil tidaknya suatu perusahaan termasuk perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pelayanan kesehatan seperti rumah sakit tergantung pada kemampuan SDM dalam menjalankan aktivitasnya.1,2 SDM sebagai salah satu subsistem di rumah sakit yang memberikan jasa pelayanan mempunyai keunikan tersendiri, karena terjadi hubungan yang sangat erat antara pasien sebagai konsumen dengan SDM rumah sakit sebagai pemberi pelayanan.1 Peranan perawat pada sistem pelayanan kesehatan di rumah sakit, di samping dokter, memiliki posisi yang sangat penting. Ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit, perawat mempunyai kedudukan penting dalam menghasilkan kualitas pelayanan di rumah sakit, karena pelayanan yang diberikannya dilaksanakan selama 24 jam secara berkesinambungan.3 Perawat merupakan tenaga kesehatan yang mempunyai peran paling besar yang jumlahnya hampir mencapai 60% dari jumlah tenaga kesehatan yang ada di rumah sakit.3,4 Pelayanan keperawatan di rumah sakit merupakan suatu faktor penentu bagi mutu pelayanan dan citra rumah sakit di mata masyarakat. Melihat begitu luas dan kompleksnya tugas dan fungsi dari perawat di rumah sakit, maka rumah sakit membutuhkan SDM yang profesional dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang menjadi tanggung jawab perawat dalam melayani pasien.4 Pengelolaan asuhan keperawatan akan berhasil apabila seorang perawat memiliki tanggung jawab, mempunyai pengetahuan tentang manajemen keperawatan dan kemampuan memimpin orang lain di
samping pengetahuan dan
keterampilan klinis yang harus dikuasainya pula.5 Mutu pelayanan rumah sakit dipengaruhi oleh kinerja tenaga perawat dalam memberikan pelayanan kepada pasien. Kinerja mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi.6,7
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
4
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Kinerja perawat dapat dilihat dari kualitas kerja dan disiplin kerja6,7. Kualitas kerja perawat dapat dilihat dari proses perawat itu membuat dokumentasi asuhan keperawatan. Dokumentasi askep merupakan mafestasi dari pelaksanaan manajemen keperawatan. Disiplin kerja perawat dapat dilihat dari kerajinan perawat dalam melaksanakan kerja3,4. Beberapa penelitian di rumah sakit menujukkan bahwa kinerja perawat masih kurang. Salah satu faktor utama yang memengaruhi kinerja karyawan adalah uraian jabatan yang menjadi pedoman perawat dalam bekerja, format penyajian dan perumusannya kurang komprehensif. Uraian jabatan dari jabatan
yang
komprehensif akan banyak
menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkan karyawan, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Uraian jabatan merupakan suatu pedoman atau pemberi arah tata kerja dan prosedur kerja dari jabatannya dan mendorong seseorang karyawan untuk
melakukan
serangkaian kegiatan
yang
mengarah
ke
tercapainya suatu tujuan jabatannya. Hasil wawancara (pra survey) tersebut di atas diketahui bahwa persepsi para perawat beragam terhadap Uraian Jabatan (Job Description) yang dipergunakan pada RSUD Serang karena belum sesuai dengan Cara Penyajian uraian jabatan karena tidak terdapat Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas terlalu bertumpuk tidak berurutan dan setiap kalimat uraian tugas terlalu umum tidak jelas apa yang dikerjakan (what), tidak jelas bagaimana mengerjakannya (how), dan tidak jelas tujuan tugasnya (why); dan tidak terdapat Uraian Kegiatan. Penelitian tentang pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja karyawan belum banyak dilakukan peneliti sebelumnya. Adapun penelitian tentang uraian jabatan dan kinerja perawat berdasarkan studi literatur yang mengambil tempat penelitian di RSUD belum pernah dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian tentang pengaruh uraian jabatan terhadap kinerja di rumah sakit dengan karakteristik sebagaimana yang dilakukan dalam penelitian ini.
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
5
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Metode Rancangan Penelitian Penelitian menggunakan Metode Survey Analitik dengan metode potong silang (cross sectional).13 Desain ini dimulai dengan peneliti melakukan observasi atau pengukuran variabel pada satu saat, saat yang sama & satu kali saja, tidak dilakukan pemeriksaan/ pengukuran ulangan, kemudian hasil pengukuran ditampilkan dalam suatu tabel. Semua variabel penelitian diukur dengan menggunakan kuesioner skala Likert. Skala Likert ini mengukur tingkat persetujuan atau ketidaksetujuan responden terhadap serangkaian pernyataan yang mengukur suatu objek. Jawaban setiap item instrument yang menggunakan skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai tingkat negatif.11,12
Rancangan Analisis Pada penelitian ini variabel-variabel yang diteliti tidak terukur secara langsung sehingga rancangan analisis data yang digunakan adalah Structural Equation Modeling (SEM). Hasil pengumpulan data kuantitatif dianalisis melalui analisis multivariabel dengan menggunakan alat bantu software Partial Least Square (PLS) karena variabel-variabel yang diteliti merupakan variabel laten yang diukur melalui sejumlah reflektor (indikator reflektif).9 PLS merupakan salah satu alternatif SEM berdasarkan pendekatan varians atau komponen dari model yang diprediksi Variabel independen yang terdiri dari sub variabel persepsi mengenai uraian jabatan (ξ1) merupakan variabel laten yang direfleksikan oleh Persepsi Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan (X1), Persepsi Kualifikasi Uraian Jabatan (X2), dan Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan (X3).
Motivasi ekstrinsik (ξ2) yang
direfleksikan meliputi Perhatian (X4), Minat (X5), Kebutuhan (X6), Pengalaman (X7), Kerangka Rujukan (X8) dan Suasana hati (X9). Kinerja (η) pada penelitian ini merupakan variabel dependen yang direfleksikan oleh kualitas kerja (Y1), disiplin kerja (Y2).
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
6
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Hasil Penelitian Persepsi mengenai informasi yang dimuat dalam Uraian Jabatan terdiri 14 informasi, yang terpenting adalah : Identitas Jabatan; Ikhtisar Jabatan; Uraian Tugas; dan Rincian Kegiatan; Hasil Kerja.;
Bahan kerja; Perangkat kerja; Tanggung jawab; Wewenang;
Kolerasi jabatan; Kondisi lingkungan kerja; Risiko bahaya; dan Fungsi pekerja (worker function).8 9, 61, dan 12 Keempat belas informasi jabatan dapat dipersepsi dengan baik oleh perawat dari evaluasi regresi atau nilai R2 dari persepsi uraian jabatan, regresi dari Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan atau nilai R2 adalah 0,910 dan nilai R2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,914. Konstrak tersebut berdasarkan kriteria Chin (1998)14, nilai R2 > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan. Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang mempersepsi dengan baik terhadap Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan. Persepsi terhadap kualifikasi uraian jabatan adalah bagaiman para perawat mempersepsi uraian jabatan tersebut apakah : Sistematik; Jelas; Ringkas; Tepat; Taat Asas; dan Akurat61. Hasil peneltian ini menunjukkan bahwa regresi dari Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan atau nilai R2 adalah 0,746 dan nilai R2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,751, kedua konstrak tersebut berdasarkan kriteria Chin (1998)14, nilai R2 > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh tinggi, artinya faktor Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang substansial terhadap variabel Persepsi Uraian Jabatan. Berdasarkan uaraian tersebut maka dapat disimpulkan perawat RSUD Serang mempersepsi dengan baik terhadap Kualifikasi Uraian Jabatan. Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan, meliputi : 1) Volume kalimat ringkas sederhana tetepi tercermin : Apa yang dikerjakan (What); Bagaimana cara mengerjakan (How); dan Tujuan Pekerjaan (Why) 2) Pola susunan kalimat berwujud tindak kerja, yaitu menonjolkan predikat dan objek tanpa mengemukakan subyeknya. 3) Gaya penulisan kalimat : Kalimat langsung dan kalimat aktif. 12 Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
7
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Pada penelitian tersebut nilai regresi atau R2 konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,548 dan nilai R2 hasil bootrstraping (resampling) adalah 0,551, kalau berdasarkan kriteria Chin (1998)14, nilai R2 0,551 < 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh moderat, artinya faktor Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan mempunyai pengaruh yang kurang substansial terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan, tetapi walaupun demikian kalau diukur berdasarkan kriteria Cohen (1998)68 nilai R2 0,551 memiliki pengaruh besar pada level struktural. Berdasarkan uraian tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan memiliki pengaruh yang besar terhadap model dari Persepsi Mengenai Uraian Jabatan dan mampu menjelaskan variability dari konstrak Persepsi Mengenai Uraian Jabatan, yaitu untuk Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan sebesar 91,4%, untuk Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan sebesar 75,1% dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan sebesar 55,1%, semuanya memiliki variability terhadap Persepsi Uraian Jabatan. Selanjutnya sejauh mana para perawat RSUD Serang dalam Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan, Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan, dan Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan koefisien jalur (path coefficient) nilai t statistik untuk konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 38,906, untuk konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Jabatan adalah 20,985, dan untuk konstrak Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 13,494 dengan p-value atau Pr > |t| semuanya sama 0,000 < 0,05 dan nilai Critical ratio (CR) untuk konstrak Persepsi Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan
adalah 61,962, untuk konstrak Persepsi Mengenai
Kualifikasi Jabatan adalah 53,614 dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 14,966 sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstrak tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara simultan terhadap variabel Persepsi Mengenai Uraian Jabatan. Tabel Path Coefficient akan memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang ada pada variabel Persepsi Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
8
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Mengenai Uraian Jabatan semuanya signifikan karena memempunyai validitas nilai t statistik > 2,00. Berdasarkan koefisien jalur (path coefficient) untuk konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 0,954, untuk konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 0,864 dan untuk konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 0,74 maka model persamaan antara konstrak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan, juga konstrak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan dan konstrak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan atau Equation of the model` adalah : Persepsi Uraian Jabatan = 0,953854165168582* Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan + 0,863671377836367*Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan + 0,740478466245846*Persepsi Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak/variabel Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Informasi Jabatan Yang Dimuat Dalam Uraian Jabatan adalah 91,0%, sedangkan kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Kualifikasi Uraian Jabatan adalah 74,6% dan kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak Persepsi Mengenai Norma Penyusunan Kalimat Uraian Jabatan adalah 54,8%. Untuk mengetahui sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang dapat dilihat dari hasil evaluasi nilai R2 untuk Kinerja Perawat. Pada penelitian ini nilai R2 variabel kinerja perawat dari konstrak kualitas kerja adalah 0,735 dan nilai R2 variabel kinerja perawat dari konstrak disiplin kerja adalah 0,781, berdasarkan kriteria Chin (1998)68, nilai R2 tersebut > 0,67 dikelompokkan sebagai pengaruh substansial atau pengaruh tinggi. Begitu juga kalau nilai R2 dari konstrak kualitas kerja dan disiplin kerja tersebut kalau diukur dengan kriteria Cohen (1998)68 termasuk pengaruh yang besar pada level struktural. Selanjutnya untuk melihat sejauhmana kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang dapat dilihat koefisien jalur (path coefficient) dapat dilihat pada tabel 4.10 di atas. Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
9
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
Pada penelitian ini nilai t statistik untuk konstrak kualitas kerja adalah 13,270, untuk konstrak disiplin kerja adalah 15,295, dengan p-value atau Pr > |t| semuanya sama 0,000 < 0,05 dan nilai Critical ratio (CR) 2,327 untuk konstrak kualitas kerja, dan 2,404 untuk disiplin kerja sehingga dapat dikatakan bahwa semua konstrak tersebut secara signifikan mempunyai pengaruh positif dan hasilnya secara simultan terhadap variabel Kinerja Perawat. Tabel Path Coefficient akan memberikan gambaran bahwa konstrak-konstrak yang ada pada variabel Kinerja Perawat semuanya signifikan karena memempunyai validitas nilai t statistik > 2,00. Berdasarkan koefisien jalur (path coefficient) untuk konstrak kualitas
kerja adalah 0,735, untuk konstrak disiplin kerja adalah 0,781 maka model
persamaan antara konstrak kualitas kerja dan konstrak disiplin kerja atau Equation of the model`: Kinerja Perawat = 0,734860744310454* Kualitas Kerja
+
0,780582004343443*
Disiplin Kerja Berdasarkan nilai Equation of the model tersebut maka kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstak/variabel kebutuhan. Pada penelitian ini kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstrak kualitas kerja adalah 54,0%, kontribusi terhadap nilai R2 ini dari konstrak disiplin kerja adalah 60,9%, dengan demikian kontribusi dari konstrak disiplin inilah yang paling besar terhadap nilai R2 dari kinerja perawat. Berdasarkan pengujian evaluasi nilai R2 untuk Kinerja Perawat dan juga dilihat koefisien jalur (path coefficient) maka dapat dikatakan bahwa kinerja perawat Ruamg Rawat Inap RSUD Serang memiliki signifikasi tinggi. Selanjutnya sebelum dilakukan uji hipotesis dilakukan uji kebaikan model berdasarkan Gof nya. Hasilnya nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer model adalah sebesar 0,997 dan untuk inner model adalah sebesar 0,752 yang keduanya mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data. Hal ini kalau dikaitkan dengan pendapat Yamin dan Kurniawan63 jika nilai Gof > 0,36 termasuk model sangat tinggi (memiliki kemampuan yang tinggi) menjelaskan data empiris karena nilai Gof ini didapat dari penghitungan akar dari average communalities dikalikan rata-rata model R2. Selanjutnya dilakukan pengujian model simultan dan partial sebagai berikut : Hipotesis Uji Simultan Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
10
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
H0 :11 = 12 = 0 Tidak terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat. H1 :11,12 0 Terdapat pengaruh paling tidak dari satu variabel persepsi uraian jabatana atau faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat. Hasil uji dengan statistic F disajikan sebagai berikut pada tabel 15 di atas Diperoleh hasil uji F sebesar 1,085 dengan nilai Pr > F sebesar 0,341 lebih besar dari nilai alpha yang ditetapkan 1% sehingga disimpulkan terdapat pengaruh dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi. Hasil uji statistik dengan statistik uji t hitung t student diperoleh nilai Pr > |t| masingmasing uji adalah 0,169 dan – 0,170. Semua nilai Pr > |t | lebih besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan ada pengaruh baik dari variabel persepsi uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat walau pengeruh tersebut masih kecil. Hal ini menunjukkan model pengaruh terlihat pengaruh dari variabel persepsi uraian mengenai jabatan terhadap variabel kinerja perawat adalah sebesar -0,17 yang artinya persepsi mengenai uraian jabatan belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat. Sementara itu pengaruh dari faktor variabel penentu persepsi terhadap variabel kinerja adalah sebesar 0,17 yang artinya variabel faktor penentu persepsi belum memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kinerja perawat. Hasil pengujian Model Gof Index untuk menguji tingkat bagus tidaknya model pengukuran. Pada tabel tersebut di atas nilai Goodness of fit index yang baik untuk outer model adalah sebesar 1,00 dan untuk inner model adalah sebesar 0,75 yang keduanya mendekati nilai satu menunjukkan model fit dengan data kalau menurut kriteria Vinzi Esposito67 bahwa nilai > 0,36 termasuk Gof yang besar yang bermakna bahwa dalam penelitian ini tidak terdapat kesalahan penelitian .
Simpulan 1) Pengaruh persepsi mengenai uraian jabatan dan faktor penentu persepsi terhadap kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang sangat kecil. 2) Faktor-faktor persepsi mengenai uraian jabatan yang berpengaruh terhadap peningkatan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah persepsi Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
11
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
mengenai informasi jabatan yang dimuat dalam uraian jabatan, persepsi mengenai kualifikasi uraian jabatan dan persepsi mengenai norma penyusunan kalimat uraian jabatan. 3) Faktor penyebab persepsi mengenai uraian jabatan yang paling berpengaruh terhadap kinerja
perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Serang adalah perhatian, minat,
kebutuhan searah, pengalaman, dan kerangka rujukan.
Daftar Pustaka 1.
Yaslis Ilyas. Perencanaan SDM Rumah Sakit. Universitas Indonesia. Depok; 2000.
2.
Rivai V. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan. Rajagrafindo Persada. Jakarta; 2009.
3.
Gillies. Nursing Management : System Approaches. W.B. Saunders Co. Philadelphia; 1989.
4.
Sitorus. Model Praktik Keperawatan Profesional Rumah sakit. Buku Kedokteran EGC. Jakarta; 2006.
5.
Nursalam. Manajemen Keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan Profesional. Salemba Medika. Jakarta; 2007.
6.
RSUD Serang, Profile RSUD Serang 2012, Serang 2012
7.
Yaslis Ilyas. Kinerja, Teori, Penilaian dan Penelitian. Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Jakarta; 2002.
8.
Henry Simamora. Manajemen Sumber daya Manusia, Edisi III. STIE YPKN. Yogyakarta; 2004.
9.
J.W. Creswell. Research Design : Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif, dan Mixed. Terjemah Achmad Fawaid. Pustaka Aksara, Yogyakarta 2009. Hal 313-358
10. Suwito Ardiyanto, Diktat Pedoman Analisis Jabatan, Direktorat Informasi Dan Perencanaan Tenaga Kerja, Departemen Tenaga Kerja, Tahun 2001 11. Sadili Samsudin, Manajemen Sumber Daya Manusia, Pustaka Setia, Bandung – Tahun 2006 12. Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, CV Remadja Karya, Bandung, Tahun 2004. Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.
12
Pengaruh Persepsi Mengenai Uraian Jabatan Terhadap Kinerja Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Serang
13. B.A. Fisher, Perspectives on Human Communication, Mac Millian Publishing Co.Inc., New York – 2004 14. Sofyan Yamin & Heri Kurniawan, Generasi Baru Mengolah Data Penelitian Dengan PARTIAL LEAST SQUARE PATH MODELING, Salemba Infotek, Jakarta 2011.
Alamat korespondensi : Achmad Machron Ch. (
[email protected]) Program PascasarjanaUniversitasPadjadjaran, Jl. Eijkman No.38 Bandung 40132.