PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE TOKOPEDIA
SKRIPSI
Oleh : January Rizcky Fadjarina 1112081000043
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016
PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE TOKOPEDIA (Studi Kasus Pada Pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta)
Skripsi Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh JANUARY RIZCKY FADJARINA NIM: 1112081000043
JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1437H/2016
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
JANUARY RIZCKY FADJARINA Tempat, Tgl Lahir
: Tangerang, 10 Januari 1995
Alamat
: Jl KH Dewantara Komp. Kompas, Lima Benua. H Anim Bandong No. 59 Ciputat, Tangerang Selatan, Banten.
No Telp/HP
: 085771419857
Email
:
[email protected] Pendidikan Formal
Pendidikan Non Formal
2012-2016
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
2016
Jambore HIPMI Perguruan Tinggi Se-Asean (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia)
2009-2012
SMAN 9 Tangerang Selatan
2014
Entrepreneurship School
2013
Latanza English Institute
2006-2009
SMPN 2 Ciputat
2009
ESQ Leadership Training
Pengalaman Organisasi 2016
Anggota HIPMI PT UIN Jakarta
2014-2015
Ketua Bidang III Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
2013-2014
Koor. Div Informasi dan Komunikasi Himpunan Mahasiswa Jurusan Manajemen
2010-2012
Wakil Ketua Pecinta Alam SMAN 9 Tangerang Selatan Pengalaman Kerja
2014-2016
Business Development PT Paragon Technology & Innovation
2014
Interviewer PT Tempo Inti Media Harian
vi
ABSTRACT
This study aims to analyze the influence of advertising and online trust to purchase decision process and its impact to repurchase. Sample determined by purposive sampling method. The sample of this research is 100 user C2C ECommerce Tokopedia In Jakarta. This research using path analysis. The results showed that partially advertising and online trust have a significant influence on purchase decision process because it has a significance value < 0.05 (0.000 for advertising and 0,000 for online trust) and simultaneously that advertising and online trust have a significant influence on purchase decision process with the significance value 0,000 < 0,05. The partially advertising, online trust and purchase decision process have a significant influence on repurchase because it has a significance value < 0.05 (0,046 for advertising, 0,003 for online trust and 0,000 for purchase decision process) and simultaneously that advertising, online trust and purchase decision process have a significant influence on repurchase with the significant value 0,000 < 0.05. Keyword :
Advertising, Online Trust, Repurchase, E- Commerce.
vii
Purchase
Decision
Process,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang dalam C2C E-Commerce Tokopedia. Metode penentuan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Sampel pada penelitian ini adalah 100 orang pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis jalur. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara parsial periklanan, kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian sebab mempunyai nilai signifikansi < 0,05 (0,000 untuk periklanan dan 0,000 untuk kepercayaan online) dan secara simultan periklanan dan kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Secara parsial periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap pembelian berulang sebab mempunyai nilai signifikansi < 0,05 (0,046 untuk periklanan, 0,003 untuk kepercayaan online dan 0,000 untuk pembelian berulang) dan secara simultan periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap pembelian berulang dengan nilai signifikansi 0,000 < 0,05. Kata kunci :
Periklanan, Kepercayaan Online, Proses Keputusan Pembelian, Pembelian Berulang, E-Commerce.
viii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillahi Rabbil ‘alamin, Wa shallallahu wa sallam ‘ala Nabiyyina Muhammadin, Wa ‘ala alihi wa shahbihi ajma’in, Amma ba’du. Segala puji bagi Allah Subhanahu wa ta’ala yang telah megaruniakan Rahmat dan Hidayah-Nya. Shalawat serta salam tidak lupa penulis hanturkan kepada Nabi Muhammad Shalallahu ‘alaihi wa sallam beserta para sahabatnya yang telah membawa cahaya kehidupan bagi kita semua. Tidak henti-hentinya penulis mengucap rasa syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala kerena berkat kehendak dan izin-Nya penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini guna memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi. Penulis juga menyadari bahwa skripsi tidak lepas dari bantuan dan dukungan orang-orang disekitar penulis dalam penyusunannya. Untuk itu, dengan selesainya penulisan skripsi ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Kedua orang tua penulis, Bapak Benny Meilany dan Ibu Nani Fitriasari atas doa, usaha dan keikhlasan kalian yang sudah membesarkan dan mendidik penulis sampai saat ini. Tanpa kedua orang tua penulis bukan apa-apa dan hanya dengan ridho dari kedua orang tua serta Allah SWT penulis bisa menyelesaikan skripsi ini. Semoga penulis bisa membalas semua jasa papa dan ibu. 2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Bapak Dr. Arief Mufraini, Lc., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 4. Ibu Titi Dewi Warninda, SE., M.Si selaku ketua jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ix
5. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, ST, MM selaku dosen pembimbing I. Terima kasih banyak atas waktu, saran, motivasi dan ilmu yang sangat bermanfaat yang telah ibu berikan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 6. Ibu Cut Erika Ananda Fatimah, SE., MBA selaku dosen pembimbing II. Terima kasih banyak atas waktu yang selalu Ibu sediakan untuk membimbing penulis,
serta
masukan
dan
motivasinya
sehingga
penulis
dapat
menyelesaikan skripsi ini. 7. Bapak Dr. Indo Yama Nasarudin, SE, MAB selaku dosen pembimbing akademik. 8. Seluruh jajaran staff karyawan dan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 9. Seluruh responden penelitian yang telah meluangkan waktunya untuk menjawab kuesioner yang penulis berikan. Penulis sadari tanpa bantuan dan kerjasama kalian penelitian ini tidak dapat berjalan. 10. Adik tercinta Octavina Rizcky Ramadhany yang selalu membuat penulis menjadi semangat dan tersenyum dengan semua tingkah lucunya. 11. Sahabat-sahabat GGCku yang selalu ada dari awal masuk kuliah sampai lulus Anggita, Ravena, Fifi, Annisa, Wilda, Oby, Devi, Laily, Mahda dan Sifa. Sukses untuk kita semua, sahabat. 12. Sahabat-sahabat Arkadas. Ayi, Novie, Rini, Dewi, Abad, Barkah, Angga dan Ody yang selalu ada sejak SMA. Terima kasih untuk persahabatan kita selama ini. 13. Kakak-kakak dan adik-adik 9Forest. Terima kasih atas segala pengalaman dan pelajaran hidup yang kalian berikan. 14. Kawan-kawan konsentrasi pemasaran. Terima kasih untuk kebersamaan kita, untuk pengetahuan yang kita bagi, untuk segala canda dan tawa. See you on top, guys. 15. Sahabat-sahabat Manajemen 2012. Terima kasih untuk segala cerita dan kisah di kampus selama ini. Terima kasih untuk selalu berbagi tentang mimpimimpi dan harapan di masa depan. Semoga segala impian dan harapan kita bisa terwujud.
x
16. Kawan-kawan HMJ Manajemen, Hipmi PT UIN Jakarta dan CEO Bekal Makan. Terima kasih atas segala ilmu dan pengalaman baru yang sudah kalian bagi selama ini. 17. Kawan-kawan KKN Reaktif 2015 yang telah memberikan pelajaran baru selama sebulan KKN, Aura, Tami, Lisma, Diana, Wiwi, Siska, Suci, Friska, Shofyan, Deska, Teguh, Bambang, Fatzry, Luthfi, Iman, Dhimas dan Wahab. 18. Yang terakhir penulis ucapkan terima kasih atas segala dukungan, bantuan dan waktunya M Shofyan Hady. 19. Serta semua pihak yang belum disebutkan yang terkait secara langsung maupun tidak dalam penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini. Oleh karena itu, saran dan kritik membangun sangat diharapkan bagi penulis. Akhir kata, besar harapan bagi penulis agar skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Jakarta, 1 September 2016
January Rizcky Fadjarina
xi
DAFTAR ISI COVER DALAM
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI
ii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF
iii
LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI
iv
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
v
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
vi
ABSTRACT
vii
ABSTRAK
viii
KATA PENGANTAR
ix
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xix
BAB I – PENDAHULUAN
1
A. Latar Belakang Penelitian
1
B. Rumusan Masalah
7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
8
1. Tujuan Penelitian
8
2. Manfaat Penelitian
10
BAB II – TINJAUAN PUSTAKA
11
A. Landasan Teori
11
1. Pemasaran Abad 21
11
2. Internet
12
3. Electronic Commerce/E-Commerce
14
4. Customers To Customers (C2C) E-Commerce
17
5. Periklanan
18
a. Pengertian Periklanan
18
b. Keputusan Penting Dalam Program Periklanan
21
xii
c. Mengukur Efektivitas Periklanan
25
d. Dimensi Periklanan
36
6. Kepercayaan Online (Online Trust)
38
a. Pengertian Kepercayaan
38
b. Pengertian Kepercayaan Online
41
c. Dimensi Kepercayaan Online
42
7. Proses Keputusan Pembelian
43
a. Pengertian Keputusan Pembelian
43
b. Pengertian Proses Pengambilan Keputusan Konsumen
44
c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian Konsumen
48
8. Pembelian Berulang (Repurchase)
49
a. Pengertian Pembelian Berulang (Repurchase)
49
b. Dimensi Pembelian Berulang (Repurchase)
50
B. Hubungan Antar Variabel
50
1.
Periklanan Dengan Proses Keputusan Pembelian
50
2.
Kepercayaan Online Dengan Proses Keputusan Pembelian
51
3.
Periklanan Dengan Dengan Pembelian Berulang
51
4.
Kepercayaan Online Dengan Pembelian Berulang
51
5.
Proses Keputusan Pembelian Dengan Pembelian Berulang
52
C. Penelitian Terdahulu
52
D. Kerangka Pemikiran
59
E. Hipotesis Penelitian
61
BAB III – METODOLOGI PENELITIAN
64
A. Ruang Lingkup Penelitian
64
B. Metode Penentuan Sampel
65
1.
Populasi
65
2.
Sampel
65
C. Metode Pengumpulan Data
67
1.
Data Primer
67
2.
Data Sekunder
69
xiii
D. Metode Analisis Data
70
1. Uji Kualitas Data
70
a. Uji Validitas
71
b. Uji Reliabilitas
71
2. Analisis Jalur (Path)
72
3. Pengujian Hipotesis
75
a. Koefisien Korelasi
75
b. Koefisien Determinasi
77
c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
77
d. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
78
4. Uji Sobel
79
E. Operasional Variabel Penelitian 1.
80
Variabel
80
a. Variabel Eksogen
80
b. Variabel Endogen
80
Operasional Variabel
81
BAB IV – ANALISIS DAN PEMBAHASAN
84
2.
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian
84
1. Sejarah Singkat Tokopedia
84
2. Visi dan Misi
87
B. Deskripsi Responden
87
C. Analisis Deskriptif
93
D. Distribusi Kuesioner
108
E. Uji Kualitas Data
109
F.
1. Uji Validitas
109
2. Uji Reliabilitas
112
Analisis Jalur
114
1.
Persamaan Analisis Jalur
114
a. Koefisien Korelasi
114
b. Koefisien Determinasi
117
xiv
2.
3.
Pengujian Hipotesis
118
a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
118
b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t)
122
Diagram Analisis Jalur
129
G. Uji Sobel
130
BAB V – KESIMPULAN DAN SARAN
133
A. Kesimpulan
133
B. Saran
135
1. Bagi Perusahaan
135
2. Bagi Akademisi
138
DAFTAR PUSTAKA
139
xv
DAFTAR TABEL
Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Top Sites In Indonesia
6
2.1
Tujuan Periklanan
23
2.2
The Facet Of Effect Model
26
2.3
Penelitian Terdahulu
53
3.1
Skala Likert
69
3.2
Kriteria Koefisien Korelasi
76
3.3
Operasional Variabel
82
4.1
Jenis Kelamin Responden
88
4.2
Usia Responden
89
4.3
Pendidikan Terakhir Responden
89
4.4
Pekerjaan Responden
90
4.5
Situs Belanja Online yang pernah digunakan
91
4.6
Melihat atau Mendengar Iklan Tokopedia
93
4.7
Memperhatikan Isi Pesan yang Disampaikan
94
4.8
Tertarik dengan Produk atau Layanan
94
4.9
Sadar Tokopedia merupakan situs jual beli online
95
4.10
Ingin Melakukan Pembelian Online
95
4.11
Menyukai Iklan
96
4.12
Merasa Tokopedia Mampu Memenuhi Kebutuhan
97
4.13
Apabila Ingin Melakukan Pembelian, Ingat Tokopedia 98
4.14
Mengingat Logo dan Slogan yang Ditampilkan
98
4.15
Belajar Cara-cara Melakukan Pembelian Online
99
4.16
Kebiasaan Belanja Offline Berubah Menjadi Online
99
4.17
Percaya Terhadap Iklan Tokopedia
100
4.18
Akan Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
101
4.19
Jujur dalam Memberikan Informasi Produk
101
xvi
4.20
Mampu Memberikan Keamanan dalam Bertransaksi
4.21
Melakukan Usaha Terbaik Ketika Menemukan Masalah 102
4.22
Ketika Ingin Melakukan Pembelian, Ke Tokopedia
4.23
Setelah Mencari Informasi, Memutuskan Ke Tokopedia 104
4.24
Dari Berbagai Alternatif, Memutuskan Ke Tokopedia
104
4.25
Memutuskan Melakukan Pembelian di Tokopedia
105
4.26
Merasa Puas
105
4.27
Melakukan Pembelian Ulang
106
4.28
Dibanding Situs lain, Memilih Tokopedia
107
4.29
Tidak Akan Berpindah
107
4.30
Distribusi Kuesioner
108
4.31
Uji Validitas Periklanan
110
4.32
Uji Validitas Kepercayaan Online
110
4.33
Uji Validitas Proses Keputusan Pembelian
111
4.34
Uji Validitas Pembelian Berulang
111
4.35
Uji Reabilitas Periklanan
112
4.36
Uji Reabilitas Kepercayaan Online
113
4.37
Uji Reabilitas Proses Keputusan Pembelian
113
4.38
Uji Reabilitas Pembelian Berulang
113
4.39
Koefisien Korelasi
115
4.40
Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel
116
4.41
Koefisien Determinasi Struktur 1
117
4.42
Koefisien Determinasi Struktur 2
118
4.43
Analisis Varian (ANOVA) Struktur 1
119
4.44
Analisis Varian (ANOVA) Struktur 2
120
4.45
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 1
122
4.46
Uji t Persamaan Struktur 1
125
4.47
Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 2
125
4.48
Uji t Persamaan Struktur 2
128
xvii
102
103
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Keterangan
Halaman
1.1
Pengguna Internet tahun 2010-2013
1.2
Transaksi E-Commerce di Indonesia Tahun 2013-2015 2
2.1
Keputusan Periklanan Utama
22
2.2
Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian
45
2.3
Kerangka Pemikiran
60
3.1
Diagram Jalur
74
3.2
Substruktural 1
74
3.3
Sub Struktural 2
75
4.1
Analisis Jalur Struktur 1 dan 2
128
xviii
1
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Keterangan
Halaman
Lampiran 1
Kuesioner Penelitian
145
Lampiran 2
Tabel Jawaban Responden
150
Lampiran 3
Hasil Uji Kualitas Data
165
Lampiran 4
Statistik Deskriptif
169
Lampiran 5
Hasil Korelasi Semua Variabel
175
Lampiran 6
Hasil Pengujian Analisis Jalur
176
xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi dan informasi di dunia khususnya internet mengalami perkembangan yang sangat pesat. Internet dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya, menyediakan informasi, sarana komunikasi, bahkan sebagai sarana hiburan. Internet juga membuat keterbatasan jarak, waktu dan biaya dapat teratasi dengan mudah. Kini teknologi yang diciptakan tidak lagi sebagai kebutuhan untuk memudahkan dalam melakukan aktivitas masyarakat saja, tetapi juga sebagai sarana untuk mendukung aktivitas bisnis di perusahaan (Sunarto, 2009:25). Gambar 1.1 Pengguna Internet Tahun 2010-2013
Sumber: MarkPlus Insight (2014) Survei yang dilakukan oleh perusahaan riset pemasaran bernama Markplus Insight dan majalah Online Marketeers (2014) memperlihatkan hasil survei dan mengungkap bahwa tahun 2013 terdapat 74,6 juta pengguna internet di Indonesia, naik 22% dari tahun 2012 yang jumlahnya 61,1 juta. Menurut 1
Christiana dalam Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia (APJII 2015) mengungkap pengguna internet di Indonesia mencapai 88,1 juta pada semester pertama 2015. Menurut data dari We Are Social (2015), pengguna internet aktif di seluruh dunia kini mencapai angka 3,17 miliar. Jumlah pengguna internet bertumbuh hingga 7,6% dari tahun ke tahun. Menurut Nielsen (2014) dengan meningkatnya pengguna internet, hal tersebut mempengaruhi perubahan perilaku pembelian yang biasanya dilakukan secara offline berkembang menjadi pembelian secara online. Gambar 1.2 Transaksi E-Commerce di Indonesia Tahun 2013-2015
Sumber: Dailysocial dan Veritrans (2012) Transaksi bisnis dengan menggunakan internet (online) dikenal dengan istilah E-Commerce. Menurut Dailysocial dan Veritrans (2012) E-Commerce terbukti mengalami peningkatan dari tahun ke tahun dan merupakan industri terpanas di Indonesia saat ini. Menurut Kotler dan Keller (2012:460) E-Commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk melakukan transaksi atau memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Menurut Kotler dan 2
Armstrong (2014:525) terdapat empat wilayah pemasaran online dalam transaksi E-Commerce yang dapat diklasifikasikan menjadi Business to Business (B2B), Business to Consumers (B2C), Consumers to Business (C2B) dan Consumers to Consumers (C2C). Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) E-Commerce Consumers to Consumers (C2C) merupakan pertukaran barang dan informasi secara online antara konsumen akhir. Situs Indonesia yang termasuk dalam C2C ECommerce adalah Tokopedia dan Bukalapak (Lukman, 2014). Namun, Peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia belum diikuti oleh peningkatan jumlah transaksi bisnis online yang sepadan. Ini bisa dilihat dari hasil survei yang dilakukan oleh majalah Marketeers bersama lembaga riset MarkPlus Insight. Menurut MarkPlus Insight Indonesia Netizen Survey 2013, pengguna internet yang mengaku biasa belanja online meningkat dari 15% pada tahun 2012 menjadi 20% pada tahun 2013. Jumlah transaksi memang meningkat dari tahun sebelumnya ke tahun berikutnya namun hal ini dinilai belum signifikan. E-Commerce sebagai saluran transaksi pemasaran yang masih tergolong baru memang dinilai mengandung ketidakpastian dan resiko jika dibandingkan dengan transaksi yang dilakukan secara konvensional. Kejahatan melalui internet dalam berbagai bentuk, baik di Indonesia maupun di belahan dunia lain, masih menjadi ancaman bagi kelangsungan E-Commerce. Survei yang dilakukan Kaspersky Lab dan B2B International mengungkap Indonesia
3
menjadi Negara yang 26% konsumennya menjadi target aksi kejahatan online (Liputan6, 2016). Selain itu, Director Asia Consumer Business Norton oleh Symantec Chee Choon Hong melakukan survei kejahatan online di Indonesia, mengatakan dalam data riset yang dihasilkan perusahaannya sebanyak 25,45 juta warga Indonesia pernah menjadi korban kejahatan online dalam beberapa tahun terakhir (Tempo, 2016). Hal ini menjadi pertimbangan bagi para pengguna internet untuk melakukan pembelian secara online. Untuk mengatasi kasus penipuan yang sering terjadi pada transaksi online, Tokopedia yang didirikan oleh William Tanuwijaya bersama Leontinus Alpha Edison menerapkan Escrow System dalam sistem pembayarannya atau biasa dikenal dengan istilah rekening bersama (Lukman, 2014). Namun beberapa pengguna C2C E-Commerce Tokopedia tetap mengalami tindak penipuan dan terjebak dengan modus penipuan online yang saat ini sedang marak terjadi yaitu Phishing. Phishing merupakan aktivitas yang dilakukan para peretas untuk mencuri data-data rahasia pengguna dengan membuat situs palsu yang menyerupai suatu situs resmi dan mengajak pengguna untuk masuk ke situs palsu tersebut untuk melakukan transaksi online (blog.tokopedia.com, 2015). Dalam transaksi online, ketika pembeli melakukan kegiatan belanja online, hal utama yang harus dipertimbangkan adalah apakah mereka percaya
4
terhadap situs yang menyediakan fasilitas layanan online dan percaya kepada penjual yang berada dalam situs tersebut. Kepercayaan sangat penting dalam transaksi melalui internet, hal ini karena dalam E-Commerce terjadi keterbatasan kontak fisik konsumen terhadap produk, sehingga konsumen tidak dapat melakukan pengawasan sebelum melakukan pembelian. Menurut penelitian yang dilakukan Ardyanto dkk (2015) dan Putra (2014) kepercayaan merupakan faktor yang paling kuat dan dominan dalam mempengaruhi keputusan pembelian. Semakin tinggi tingkat kepercayaan konsumen maka keputusan pembelian juga akan meningkat. Selain itu, kepercayaan online merupakan dasar yang diperlukan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan yang sudah ada. Kepercayaan online dan keputusan pembelian berpengaruh terhadap pembelian berulang (Prabowo dkk, 2014). Oleh karena itu, kunci keberhasilan dari bisnis berbasis internet dibangun dari proses transaksi yang terpercaya sehingga mampu membuat calon konsumen dapat merasa nyaman dan percaya diri untuk melakukan transaksi secara online. Selain itu, berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Mujiyana (2013) dan Natalia (2014) variabel periklanan juga dinilai memiliki pengaruh terhadap keputusan pembelian. Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Periklanan merupakan salah satu media komunikasi pemasaran yang kerap digunakan dalam aktivitas ekonomi, perusahaan bisnis, berbagai organisasi non-profit, profesional dan lembaga-lembaga sosial juga menggunakan iklan untuk mempromosikan ke berbagai target publik. Peranan periklanan dalam 5
pemasaran sangatlah penting, yakni untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa yang ditawarkan dan membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Menurut Ads.Id (2015) berdasarkan penelitian yang dilakukan Adstensity, Tokopedia menduduki posisi teratas dengan biaya belanja periklanan yang dihabiskan mencapai lebih dari Rp 559 miliar. Posisi kedua diduduki oleh Traveloka dengan biaya belanja periklanan sebesar Rp 553 miliar. Sedangkan Bukalapak yang merupakan pesaing utama Tokopedia hanya menghabiskan total biaya belanja periklanan sebesar Rp 119 miliar dan berada di posisi kelima. Namun, menurut Top Sites E-Commerce In Indonesia, Bukalapak menempati urutan pertama dalam hal situs C2C E-Commerce yang paling banyak dikunjungi di Indonesia mengalahkan Tokopedia yang berada pada urutan kedua (Alexa, 2016).
Nama Situs Bukalapak Tokopedia Sumber: Alexa (2016)
Tabel 1.1 Top Sites In Indonesia Rank In Indonesia
Global Rank
10 13
440 547
Berdasarkan data Top Sites In Indonesia dari situs Alexa (2016), Bukalapak berada pada urutan ke-440 di dunia dan urutan ke-10 di Indonesia.
6
Mengalahkan Tokopedia yang muncul lebih awal pada 17 Agustus 2009, di urutan ke-547 dunia dan urutan ke-13 di Indonesia. Melihat fenomena tersebut peneliti ingin melihat apakah periklanan yang diterapkan oleh C2C E-Commerce Tokopedia mempengaruhi keputusan untuk melakukan pembelian melalui internet serta bagaimanakah C2C E-Commerce Tokopedia membangun kepercayaan pembeli online sehingga mereka tetap memutuskan untuk membeli secara online dan melakukan pembelian berulang. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis mengangkat judul ―PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE TERHADAP
PROSES
KEPUTUSAN
PEMBELIAN
SERTA
DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C ECOMMERCE TOKOPEDIA”. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut: 1. Apakah periklanan berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial? 2. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial? 3. Apakah periklanan dan kepercayaan online berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara simultan? 7
4. Apakah periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial? 5. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial? 6. Apakah proses keputusan pembelian berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara parsial? 7. Apakah periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia secara simultan? 8. Apakah periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan pembelian? 9. Apakah kepercayaan online berpengaruh terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan pembelian? C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Berdasarkan uraian di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk menganalisis pengaruh periklanan terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara langsung.
8
b. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara langsung. c. Untuk menganalisis pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia secara simultan. d. Untuk menganalisis pengaruh periklanan
terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara langsung. e. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara langsung. f. Untuk menganalisis pengaruh proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara langsung. g. Untuk menganalisis pengaruh periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia secara simultan. h. Untuk menganalisis pengaruh
periklanan terhadap pembelian
berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan pembelian.
9
i. Untuk menganalisis pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia melalui proses keputusan pembelian. 2. Manfaat Penelitian Adapun manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi Peneliti Untuk menambah pengetahuan dan wawasan penulis di bidang pemasaran
khususnya
mengenai
E-Commerce,
serta
melatih
keterampilan teknis penulis dalam menganalisa suatu masalah. b. Bagi Perusahaan Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai dasar yang objektif dalam mengambil keputusan serta sebagai pedoman untuk menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan oleh perusahaan di masa yang akan datang. c. Bagi Akademisi Sebagai referensi untuk penelitian berikutnya dan menambah pengetahuan akademisi, khususnya mahasiswa atau mahasiswi program studi manajemen pemasaran tentang seberapa besar pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang.
10
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Pemasaran Abad 21 Pemasaran seperti halnya ilmu pengetahuan memang bersifat dinamis dan selalu mengalami perubahan. Perubahan yang terjadi dalam dunia pemasaran merupakan suatu keharusan untuk menyesuaikan diri dengan kemajuan zaman. Pemasaran abad 21 secara kontras didasarkan pada revolusi digital dan pengelolaan informasi. Menurut Kotler, dkk (2009:5) Bisnis saat ini menghadapi tiga tantangan dan peluang utama: globalisasi, efek kemajuan teknologi dan deregulasi. Revolusi digital telah memberikan banyak sekali kapabilitas baru, seperti peningkatan daya beli yang signifikan, variasi barang dan jasa, informasi mengenai hampir segala hal, kemudahan yang lebih besar dalam berinteraksi dan membuat pesanan serta kemampuan untuk membandingkan perincian mengenai produk dan jasa. Hampir semua bidang dipengaruhi oleh dunia digital, demikian juga bidang pemasaran dengan paradigma transaksi offline yang berubah ke paradigma transaksi online. Pemasaran online merupakan usaha perusahaan untuk memasarkan produk dan layanan serta membangun hubungan pelanggan melalui internet dengan menggunakan situs web
11
perusahaan, promosi dan iklan online, e-mail, video online dan blog (Kotler dan Armstrong, 2016:540). Menurut Kotler dan Keller (2012:460) pemasaran menggambarkan
usaha
perusahaan
untuk
memberitahu
online pembeli,
mengkomunikasikan, mempromosikan dan menjual produk dan jasanya melalui internet. Dari definisi tersebut, dapat diketahui bahwa era globalisasi saat ini memberikan pengaruh menumbuhkan
yang cukup besar bagi
tantangan
baru
yang
harus
pemasaran dan dihadapi
dalam
perkembangannya. Abad 21 yang disebut dengan abad digital ini memang mempengaruhi gaya hidup, sistem politik, sosial budaya dan ekonomi dengan ditulangpunggungi oleh telekomunikasi dan komputer (internet). 2. Internet Internet dimulai sejak awal tahun 1960 dan sebagian besar bisnis dunia saat ini dilaksanakan di jaringan digital yang menghubungkan orang dan perusahaan (Arens dan Schaefer, 2007:352). Menurut Kotler dan Armstrong (2014:525) Internet adalah jaring publik luas dari jaringan komputer yang menghubungkan segala jenis pengguna di seluruh dunia satu sama lain dan menghubungkan mereka dengan ‗penyimpanan informasi‘ yang sangat besar. Menurut McLeod dan Schell (2004:6) Internet merupakan sarana elektronik yang dapat dipergunakan untuk berbagai aktivitas seperti komunikasi, riset, transaksi bisnis dan lainnya. 12
Menurut Strauss (2009:6) Internet is a global network of interconnected networks. This includes million of corporate, government, organizational and private networks. Many of the computers in these networks hold files, such as web pages and video, that can be accesed by all other networked computers. Every computer, cell phone or other networked device can send and receive data in the form of e-mail or digital files over the internet. Menurut Strauss (2009:6) Internet adalah jaringan global dari berbagai jaringan yang saling terhubung. Termasuk jutaan perusahaan, pemerintah, organisasi dan pribadi. Banyak komputer dalam jaringan ini melakukan penyimpanan, seperti halaman web dan video, yang dapat diakses oleh semua jaringan komputer lainnya. Setiap komputer, ponsel atau perangkat jaringan lainnya dapat mengirim dan menerima data dalam bentuk e-mail atau digital file melalui internet. Internet as relates to marketing strategy, the internet is a global network of interconnected networks (technology), a medium for communication with stakeholders and a distribution channel for digital products (Strauss, 2009:400). Internet berkaitan dengan strategi pemasaran, internet adalah sebuah jaringan global dari jaringan interkoneksi (teknologi), sebuah media untuk berkomunikasi dengan para pemangku kepentingan dan saluran distribusi untuk produk digital (Strauss, 2009:400).
13
Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa internet merupakan
jaringan
komputer
yang
berkembang
pesat
dan
menghubungkan berbagai pengguna di seluruh dunia serta telah memberikan pemasar suatu cara yang benar-benar baru untuk menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan dengan pelanggan di dalam transaksi bisnis. Penggunaan internet untuk aktivitas transaksi penjualan produk atau jasa secara online dikenal dengan istilah Electronic Commerce (E-Commerce). 3. Electronic Commerce (E-Commerce) Menurut Laudon dan Laudon (2008:63) E-Commerce adalah suatu proses membeli dan menjual produk-produk secara elektronik oleh konsumen dan dari perusahaan ke perusahaan dengan komputer sebagai perantara transaksi bisnis. Menurut Peter dan Olson (2013:278) Perdagangan elektronik atau E-Commerce adalah proses di mana pembeli dan penjual melakukan pertukaran informasi, uang dan barang melalui sarana elektronik, terutama di internet. Menurut Hermawan (2012:211) E-Commerce adalah model bisnis di mana produk dijual langsung ke konsumen (B2C) atau kepada bisnis lainnya (B2B). E-Commerce can be formally defined as follows technology mediated exchange between parties (individuals or organizations) as well
14
as the electronically based intra-or interorganizational activities that facilitate such exchange (Rayport dan Jarowski, 2004:4). E-Commerce dapat didefinisikan sebagai teknologi yang bertindak sebagai pertukaran antar pihak (individu atau organisasi) serta kegiatan intraorganisasi atau antarorganisasi yang memfasilitasi pertukaran tersebut (Rayport dan Jarowski, 2004:4). An E-Commerce website includes a catalog, a shopping cart, a payment collection method and a store locator. In E-Commerce and other internet ventures, consumers should believe the process is secure and be enticed to change buying habits. Three incentives that help people alter buying patterns are financial incentive, greater convenience and added value (Clow dan Baack, 2012:269). Sebuah situs E-Commerce meliputi katalog, keranjang belanja, metode pengumpulan pembayaran dan pencarian toko. Di dalam ECommerce dan usaha internet lainnya, konsumen harus mempercayai bahwa ini merupakan proses aman dan akan tertarik untuk mengubah kebiasaan membeli. Tiga hal yang membantu orang mengubah pola pembelian adalah keuangan, kenyamanan dan nilai tambah (Clow dan Baack, 2012:269). E-Commerce adalah proses pembelian, penjualan, pengiriman atau pertukaran produk, jasa atau informasi melalui jaringan komputer seperti internet (Turban dkk, 2012:38).
15
Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) E-Commerce berarti bahwa perusahaan atau situs menawarkan untuk bertransaksi atau memfasilitasi penjualan produk dan jasa secara online. Terdapat empat wilayah pemasaran online utama meliputi: a. Bisnis ke Konsumen/Business to Consumers (B2C) Bisnis ke Konsumen adalah menjual barang dan jasa secara online kepada konsumen akhir. b. Bisnis ke Bisnis/Business to Business (B2B) Bisnis ke Bisnis menggunakan web B2B, e-mail, catalog produk online, jaringan dagang online dan sumber daya online lain untuk menjangkau pelanggan bisnis baru, melayani pelanggan saat ini dengan lebih efektif dan meraih efisiensi pembelian dan harga yang lebih baik. c. Konsumen ke Bisnis/Consumers to Business (C2B) Pemasaran online konsumen ke bisnis (C2B, Consumers to Business). Merupakan pertukaran online di mana konsumen mencari penjual, mempelajari penawaran mereka dan mengawali pembelian, kadang-kadang bahkan menggerakan syarat transaksi. d. Konsumen ke Konsumen/Consumers to Consumers (C2C) Sebagian besar pemasaran online konsumen ke konsumen (C2C, Consumer to Consumer) dan komunikasi terjadi di web antara pihak yang berminat atas kisaran luas produk dan subjek.
16
Berdasarkan pengertian di atas E-Commerce merupakan sarana untuk melakukan transaksi pembelian atau penjualan barang atau informasi melalui media internet. 4. Customers To Customers (C2C) E-Commerce Menurut Kotler dan Armstrong (2014:526) Pemasaran online konsumen ke konsumen (C2C) merupakan pertukaran barang dan informasi secara online antara konsumen akhir. Dalam beberapa kasus, internet menyediakan alat yang sangat baik di mana konsumen dapat membeli atau menukar barang atau informasi secara langsung satu sama lain. Dalam kasus lain, C2C melibatkan pertukaran informasi melalui forum internet yang menarik bagi kelompok minat khusus tertentu. Kegiatan semacam itu bisa diatur untuk tujuan komersial maupun nonkomersial. Menurut Rayport dan Jaworski (2004:5) Customer to Consumer or Peer to Peer (P2P) is exchange involve transaction between and among consumers. Menurut Rayport dan Jarowski (2004:5) konsumen ke konsumen adalah pertukaran yang melibatkan transaksi antar konsumen. Menurut Turban, dkk (2012:43) Customers to Customer (C2C) is category consumers transact with other customers or E-Commerce model in which customers sell directly to other consumers. Menurut Turban, dkk (2012:43) Konsumen ke konsumen adalah kategori bertransaksi antar konsumen dengan pelanggan lain atau model 17
E-Commerce di mana konsumen menjual langsung kepada konsumen lainnya. Berdasarkan pengertian di atas, C2C E-Commerce merupakan sarana di dalam media internet yang dapat mendorong interaksi antar individu sehingga dapat bertukar informasi serta melakukan perdagangan. 5. Periklanan (X1) Pemasaran
modern
memerlukan
lebih
dari
sekedar
mengembangkan produk yang baik, menetapkan harga secara atraktif dan membuatnya mudah diakses. Tetapi komunikasi semakin sulit ketika semakin banyak perusahaan berusaha meraih perhatian pelanggan yang semakin kuat dan terbagi. Agar dapat menjangkau dan mempengaruhi pasar sasaran secara efektif, pemasar secara kreatif menerapkan berbagai bentuk komunikasi (Kotler dan Keller, 2012:497). Dalam lingkungan komunikasi baru saat ini, periklanan sering menjadi elemen pusat dalam program komunikasi pemasaran (Kotler dan Keller, 2012:500). a. Pengertian Periklanan Menurut institusi praktisi periklanan Inggris, periklanan adalah pesan-pesan penjualan yang paling persuasive yang diarahkan kepada calon pembeli yang paling potensial atas produk barang atau jasa tertentu dengan biaya yang semurah-murahnya (Jefkins, 1995:5). Menurut Kotler dan Keller (2012:524) Periklanan (advertising) adalah sebuah bentuk berbayar atas presentasi nonpribadi dan 18
promosi ide, barang atau jasa oleh sponsor yang jelas. Iklan bisa menjadi cara yang efektif dari segi biaya untuk mendistribusikan pesan, baik dengan tujuan membangun preferensi merek atau mendidik orang. Bahkan dalam lingkungan media yang penuh tantangan saat ini, iklan yang baik akan menghasilkan hasil yang memuaskan. Menurut Peter dan Olson (2013:205) Periklanan adalah segala sajian informasi nonpersonal berbayar perihal produk, merek, perusahaan atau toko. Iklan dimaksudkan untuk mempengaruhi afeksi dan kognisi. Walaupun terlebih dahulu mempengaruhi afeksi dan kognisi, tujuan iklan adalah mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Iklan dapat disampaikan melalui aneka media—internet, televisi, radio, cetak (majalah, surat kabar) baliho, papan iklan dan media kecil-kecil seperti balon udara panas atau cap kemeja. Menurut Durianto (2003:1) Periklanan adalah semua bentuk aktivitas yang merupakan bentuk komunikasi untuk menghadirkan dan mempromosikan ide barang atau jasa secara nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu. Tujuan periklanan untuk membujuk atau menggiring orang yang akan mengambil tindakan yang menguntungkan bagi pihak pembuat iklan. Menurut Hermawan (2012:54) Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu. Dengan karakteristik dapat mencapai konsumen 19
yang terpencar secara geografis, dapat mengulang pesan berkali-kali, bersifat impersonal dan komunikasi satu arah, serta dapat sangat mahal untuk beberapa jenis media. Periklanan merupakan bagian untuk memenuhi fungsi pemasaran di mana periklanan tidak sekedar memberikan informasi kepada khalayak tetapi juga ditujukan untuk mempengaruhi perasaan, pengetahuan, makna, kepercayaan, sikap dan citra konsumen yang berkaitan dengan suatu produk atau merek (Hermawan, 2012:78). Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Advertising is any paid of nonpersonal presentation and promotion of ideas, goods or services by an identified sponsor. Menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Periklanan adalah sesuatu yang dibayar atas presentasi nonpersonal dan ide promosi, barang atau jasa oleh sponsor yang teridentifikasi. To be effective, an advertisement first must be noticed. Next, it must be remembered. Then, the message of the advertisement should incite somekind of action, such as a purchase, a shift in brand loyalty, or, at the very least, find a place in the buyer’s long-term memory (Clow dan Baack, 2012:132). Agar efektif, sebuah periklanan pertama-tama harus diperhatikan. Selanjutnya, harus diingat. Kemudian, pesan iklan harus membujuk tindakan, seperti pembelian, pergeseran loyalitas merek, atau
20
setidaknya, menemukan tempat di memori jangka panjang pembeli (Clow dan Baack, 2012:132). Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Advertising is a paid form persuasive communication that uses mass and interactive media to reach broad audiences in order to connect an identified sponsor with buyers (a target audience) and provide information about products (goods, services and ideas). Menurut Moriarty, dkk (2009:55) Periklanan adalah bentuk komunikasi persuasif berbayar yang menggunakan massa dan media interaktif untuk menjangkau audiens yang luas untuk menghubungkan sponsor dengan pembeli (pemirsa sasaran) dan menyediakan informasi tentang produk (barang, jasa dan ide). Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah segala bentuk komunikasi berbayar atas suatu produk, merek atau perusahaan melalui berbagai kegiatan dan media untuk mencapai tujuan atau sasaran. b. Keputusan Penting dalam Program Periklanan Menurut Kotler dan Armstrong (2016:475) Manajemen pemasaran harus membuat keputusan penting ketika mengembangkan program periklanan (lihat gambar 2.1).
21
Gambar 2.1 Keputusan Periklanan Utama Keputusan pesan Strategi pesan Keputusan anggaran
Penetapan tujuan
Pendekatan terjangkau
Tujuan komunikasi
Persen penjualan Tujuan penjualan
Paritas kompetitif Tujuan dan tugas
Eksekusi pesan
Evaluasi periklanan
Keputusan media
Dampak komunikasi
Jangkauan, frekuensi, dampak
Dampak penjualan dan laba
Tipe media utama
Tingkat pengembalian periklanan
Kendaraan media tertentu Penetapan waktu media
Sumber: Kotler dan Armstrong (2014:457) 1) Menetapkan tujuan Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu tentang pasar sasaran, positioning dan bauran pemasaran yang mendefinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam program membantu
pemasaran
total.
membangun
Keseluruhan hubungan
tujuan pelanggan
periklanan dengan
mengkomunikasikan nilai pelanggan. Tujuan periklanan bisa digolongkan berdasarkan tujuan utama (lihat tabel 2.1).
22
Tabel 2.1 Tujuan Periklanan MEMBERI INFORMASI Memberitahu pasar mengenai produk Mendeskripsikan layanan yang baru. tersedia. Menyarankan pengguna baru mengenai Memperbaiki kesan yang salah. suatu produk. Mengurangi rasa takut pembeli Memberi informasi pasar mengenai membangun kesan perusahaan. perubahan harga. Memberitahu bagaimana sebuah produk bekerja. MEMBUJUK Membangun referensi merek. Mengajak konsumen untuk membeli Meyakinkan pergantian merek saat ini juga. perusahaan. Mengajak konsumen untuk Mengubah persepsi konsumen mengenai mendapatkan penggilan pembelian. produk. MENGINGATKAN Mengingatkan konsumen mengenai Menjaga produk dalam pikiran produk yang dibutuhkan di masa depan. konsumen. Mengingatkan konsumen di mana Memelihara kesadaran produk. tempat untuk membeli produk.
Sumber: Kotler dan Armstrong (2014:458) 2) Menetapkan anggaran periklanan Anggaran periklanan merupakan uang dan sumber daya lain yang dialokasikan untuk program periklanan suatu produk atau perusahaan. Anggaran periklanan suatu merek sering tergantung pada tahap dalam siklus hidup produk. 3) Mengembangkan strategi periklanan Strategi periklanan merupakan strategi di mana perusahaan mencapai tujuan iklannya. Strategi iklan terdiri dari dua elemen utama: menciptakan pesan periklanan dan memilih media periklanan.
23
4) Mengevaluasi efektivitas iklan dan tingkat pengembalian investasi periklanan. Tingkat pengembalian investasi periklanan merupakan tingkat pengembalian bersih investasi periklanan dibagi oleh biaya investasi periklanan. Pengiklan harus mengevaluasi dua jenis hasil iklan secara teratur: pengaruh komunikasi dan pengaruh penjualan dan laba. Mengukur pengaruh komunikasi iklan atau kampanye iklan dilakukan untuk mengetahui apakah iklan dan media mengkomunikasikan iklan dengan baik. 5) Pertimbangan iklan lainnya Perusahaan
yang
berbeda
mempunyai
cara
pengorganisasian yang berbeda dalam menangani periklanan. Kebanyakan perusahaan besar menggunakan agen periklanan dari luar perusahaan karena mereka menawarkan beberapa keunggulan. Agen periklanan merupakan perusahaan jasa pemasaran yang
membantu
perusahaan
lain
dalam
merencanakan,
mempersiapkan, mengimplementasikan dan mengevaluasi semua atau sebagian program periklanan mereka. Menurut Lee (2007:225) pemilihan media periklanan yang tepat dalam rangka membuat pelanggan menjadi tahu, paham, menentukan sikap, hingga melakukan pembelian adalah suatu langkah penting dalam kegiatan kampanye periklanan. Berbagai media periklanan
24
adalah sebagai berikut, televisi, internet, media cetak, pos langsung, majalah, radio dan iklan outdoor. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:4) Di samping pemancar tradisional dan media cetak, kita mempunyai media etnis pada berbagai macam media alternatif. Organisasi pemasaran dalam berbagai ukuran dan produk telah membuat situs web di internet dan sudah semakin banyak konsumen yang beralih ke world wide web untuk memperoleh informasi dan saran mengenai produk tertentu. c. Mengukur Efektivitas Periklanan Setelah mengimplementasikan rencana komunikasi, berikutnya yang harus dilakukan adalah mengukur dampaknya terhadap pemirsa sasaran. Sebagian besar pengiklan berusaha mengukur pengaruh komunikasi
sebuah iklan—yaitu pengaruh potensial
terhadap
kesadaran, pengetahuan atau preferensi. Pengiklan juga ingin mengukur pengaruh penjualan iklan ini (Kotler dan Keller 2012:540). Menurut Moriarty, dkk (2009:154) Saat ingin mengetahui bagaimana sebuah periklanan bekerja, maka kita berbicara mengenai bagaimana pengaruh pesan yang disampaikan melalui periklanan kepada penerima pesan (pemirsa). Selama beberapa tahun, pengiklan prefesional menggunakan beberapa model untuk mengetahui seberapa besar periklanan mempengaruhi pemirsa, seperti:
25
1) AIDA AIDA merupakan model yang paling sering digunakan untuk mengetahui bagaimana periklanan bekerja. Model ini terdiri dari Attention, Interest, Desire dan Action. Konsep ini diperkenalkan oleh St.Elmo Lewis sekitar tahun 1900. 2) Think/Feel/Do Konsep lainnya untuk mengetahui bagaimana periklanan bekerja adalah Think/Feel/Do yang dikembangkan sekitar tahun 1970. Moriarty, dkk (2009:154) menyampaikan sebuah model untuk mengukur pengaruh dari periklanan yang lebih lengkap untuk menjelaskan bagaimana sebuah periklanan dibuat untuk berbagai respon dari konsumen secara lebih efektif. Tabel 2.2 The Facet Of Effect Model Communication objective Perception
Consumer Response See/hear
Emotion/Affective
Feel
Cognition
Understand
U
Association
Connect
Persuasion
Believe
Behavior
Act
S Sumber: Moriarty, dkk (2009:155)
Drivers exposure, selection, attention,interest/relevance, awareness, recognition. Want/desire, feeling, liking, resonance. Need, cognitive learning, differentiation, recall. Symbolism, conditioned learning, transformation. Motivation, influence, involvement, conviction, believability/credibility, preference and intention, loyalty. Trial, buying, contacting, advocating, referral, prevention/avoidance.
26
Menurut Moriarty, dkk (2009:155) Terdapat 6 model faktor yang dapat digunakan untuk membuat sebuah tujuan periklanan serta mengevaluasi efektivitas dari periklanan. 1) See/Hear: The Perception Facet Setiap hari kita dibombardir dengan berbagai macam periklanan, hal tersebut adalah untuk membangun persepsi. Persepsi adalah proses agar kita mendapatkan informasi melalui kelima panca indera dan hal tersebut dapat bermakna. Untuk mengetahui bagaimana efektivitas sebuah periklanan, yang pertama adalah periklanan harus dilihat atau didengar. Berikut adalah berbagai macam penggerak persepsi: terpapar, memilih dan perhatian, tertarik, sadar dan mengenali. a) Exposure/paparan Tes pertama persepsi adalah apakah pesan komunikasi pemasaran terlihat atau terdengar di iklan, ini disebut paparan, yang merupakan tujuan penting dari perencana media yang yang mencoba untuk menemukan cara terbaik untuk menjangkau konsumen dengan pesan. b) Selection and Attention Proses di mana penerima pesan memilih untuk mengikuti sebuah pesan.
27
c) Interest and Relevance Pesan telah menjadi secara mental terlibat dalam beberapa cara dengan iklan dan produk. Pesan iklan dirancang tidak hanya untuk mendapatkan perhatian, tetapi juga untuk menahan minat penonton cukup lama bagi penonton. d) Awareness Ketika seseorang menyadari sesuatu, maka ia telah melihat atau mendengar itu sebelumnya. Dengan kata lain, kesadaran adalah hasil ketika iklan membuat suatu kesan. e) Recognition Pengiklan tertarik dengan dua tipe ingatan. Recognition, yang berarti orang-orang mengingat saat melihat iklan dan recall, yang berarti mereka mengingat apa yang dikatakan dalam iklan tersebut. 2) Feel: The Affective or Emotional Facet Respon afektif merupakan bayangan perasaan kita mengenai sesuatu.
Suatu
gambaran
afektif
merangsang
keinginan,
menyentuh emosional, menjadi menyukai dan mendatangkan perasaan. a) Want Keinginan dikendalikan oleh emosi dan berdasarkan dari harapan, sesuatu yang didambakan dan diinginkan.
28
b) Feeling Kesukaan dan perasaan sesorang dibahas dalam sejumlah cara dalam iklan, seperti humor, cinta atau ketakutan. Iklan yang membangkitkan perasaan disebut iklan yang memiliki daya tarik. c) Liking Dua respon penting terhadap sebuah pesan adalah kesukaan terhadap brand/merek dan menyukai iklan. Kesukaan merefleksikan kepribadian dari sebuah merek atau entertainment power dari iklan yang ditampilkan. Asumsinya adalah ketika seseorang menyukai sebuah iklan, kemudian perasaan positif akan tersalurkan terhadap merek/brand dari iklan tersebut. d) Resonance Iklan yang efektif terkadang menciptakan resonansi, Seperti halnya relevansi, pesan yang beresonansi membantu konsumen mengidentifikasi suatu merek pada tingkat pribadi. Resonansi lebih kuat dibandingkan menyukai, karena itu melibatkan sebuah elemen dari self-identification. 3) Understand: The Cognitive Facet Respon kognitif mengacu kepada bagaimana konsumen mencari dan merespon terhadap sebuah informasi, mempelajari sesuatu, dan memahami sesuatu dari iklan yang dilihat atau 29
didengar. Kunci yang menggerakan respon kognitif konsumen adalah kebutuhan, pembelajaran, perbedaan dan mengingat kembali. a) Need Pengiklan bercerita banyak tentang kebutuhan dan keinginan konsumen. Secara umum, kebutuhan adalah sesuatu yang seseorang pikirkan dan keinginan adalah berdasarkan perasaan dan kebutuhan
konsumen
hasrat. Pengiklan memberitahu melalui
iklan
kognitif
yang
menjelaskan bagaimana produk bekerja dan apa yang dapat dilakukan bagi pengguna, manfaat yang menawarkan kepada pengguna. b) Cognitive Learning Pembelajaran kognitif terjadi ketika fakta yang disajikan, informasi dan penjelasan mengarah kepada pemahaman. Konsumen yang mencoba untuk menemukan informasi tentang produk sebelum mereka membelinya mengambil rute pembelajaran kognitif. c) Differentiation Indikasi
pembelajaran
kognitif
adalah
diferensiasi,
kemampuan konsumen untuk memisahkan satu merek dari yang lain dalam kategori produk. membedakan antara merek
30
yang bersaing adalah apa yang terjadi ketika konsumen memahami penjelasan dari keunggulan kompetitif. d) Recall Ketika konsumen mengingat kembali pesan iklan, mereka tidak hanya mengingat iklannya saja dan diharapkan juga mengingat merek dari iklan tersebut, mereka juga mengingat poin-poin dalam iklan tersebut atau informasi yang disajikan terkait merek, agar mengingat kembali informasi yang disajikan dalam iklan, konsumen harus memikirkan mengenai informasi sesudah dan sebelum informasi itu disajikan. 4) Connect: The Association Facet Asosiasi merupakan teknik berkomunikasi melalui simbol. Hal ini merupakan proses pembelajaran untuk membuat sebuah hubungan antara simbol dengan sebuah merek, serta karakteristik dan kuantitas yang diinginkan, orang-orang, situasi dan gaya hidup yang mengisyaratkan gambaran merek dan kepribadian. Tujuan dari asosiasi adalah menggunakan symbol untuk menghubungkan konsumen dengan merek dan membuatnya menjadi memiliki arti khusus. Hal tersebut digerakan melalui symbol, kondisi pembelajaran dan perubahan.
31
a) Symbol Melalui asosiasi, suatu merek mengambil makna simbolik, yang berarti merek adalah singkatan kualitas tertentu. Merek mewakili sesuatu, biasanya sesuatu yang abstrak. b) Conditioned Learning Seseorang mempelajari sesuatu dengan cara melihat orang lain, hal ini disebut pembelajaran social/social learning. Seseorang mempelajari fashion dengan melihat bagaimana orang lain berpakaian dan bersikap dengan memperhatikan orang
lain
berinteraksi.
Pengiklan
menyambungkan
penampilan dan sikap audiens iklan dengan situasi tertentu yang tercermin dalam iklan. c) Transformation Hasil dari proses asosiasi merek adalah transformasi. Produk mengambil makna ketika berubah dari hanya sekedar produk menjadi sesuatu yang istimewa. Hal ini yang membedakan produk dari produk lainnya dalam kategori berdasarkan simbolisme brand image dan kepribadian isyarat tertentu. 5) Believe: The Persuasion Facet Persuasi adalah untuk mempengaruhi dan memotivasi penerima pesan untuk mempercayai atau melakukan sesuatu. Terdapat banyak dimensi mengenai persepsi, tetapi pengiklan 32
mengidentifikasi berbagai factor untuk menjelaskan bagaimana persuasi mempengaruhi konsumen adalah dengan memotivasi, mempengaruhi, keterlibatan, kepercayaan dan kredibilitas, pilihan dan tujuan, pendirian dan kesetiaan. a) Motivation Opinion Leader mungkin dapat mempengaruhi sikap orang lain dan meyakinkan mereka dari keputusan yang benar. Komunikasi Word-of-mouth telah diakui sebagai bentuk yang paling kuat dari persuasi, itulah mengapa strategi yang melibatkan pemberi pengaruh sangatlah penting. b) Involvement Pengiklan membedakan antara produk, pesan dan media atas dasar tingkat keterlibatan mereka butuhkan dari pembeli. Keterlibatan mengacu pada sejauh mana seseorang terlibat dalam memberikan perhatian terhadap sebuah iklan dan proses seseorang dalam menanggapi pesan dan membuat keputusan produk. c) Conviction Hasil persuasi yang efektif ada dalam keyakinan, yang berarti konsumen setuju dengan pesan persuasif dan meraih kepastian, keyakinan tentang merek. Faktor dalam keyakinan adalah kekuatan dari argumen, yang menggunakan logika, alasan dan bukti untuk membangun keyakinan. 33
d) Preference and Intention Ketika konsumen memiliki keyakinan dengan preferensi atau niat untuk mencoba atau membeli produk, mereka termotivasi oleh keyakinan. Niat dapat meningkat dengan strategi reward, seperti good deals, sale pricing dan hadiah. Niat baik adalah motivasi dibalik penyebab pemasaran dan tanggung jawab sosial. e) Loyalty Loyalitas merek, termasuk sikap (rasa hormat, preferensi), emosi (keinginan) dan tindakan (pembelian berulang). Hal ini menanggapi komunikasi merek yang melintasi di atas antara pikiran, perasaan dan memunculkan respon yang dibangun pada kepuasan pelanggan. 6) Act: The Behavior Facet Tujuan dari periklanan adalah untuk membuat orang-orang bertindak dengan berbagai cara. Hal ini merupakan tujuan penting dalam komunikasi pemasaran. Factor penggerak sebuah respon perilaku adalah termasuk mencoba, membeli, hubungan, mendukung, menyerahkan dan menjaga. a) Trial Langkah pertama dalam melakukan pembelian adalah sering untuk mencoba produk. Percobaan ini penting untuk produk baru dan produk mahal karena memungkinkan 34
pelanggan menggunakan produk tanpa terjadinya tindak awalnya untuk pembelian. b) Buy Tujuan dari sebagian besar program pemasaran adalah penjualan. Dalam iklan, penjualan kadang-kadang dirangsang oleh panggilan untuk bertindak pada akhir iklan, bersama dengan informasi tentang tempat untuk membeli produk. c) Contact Menanggapi dengan membuat kontak dengan pengiklan dapat menjadi tanda penting dari efektivitas. Memulai kontak juga berharga, terutama dalam program IMC yang dirancang untuk menjaga hubungan merek dengan menciptakan peluang untuk berdialog dengan pelanggan, seperti mendorong pelanggan dengan keluhan, pujian atau saran untuk menghubungi perusahaan. d) Advocate and refer Salah satu dimensi perilaku loyalitas merek adalah advokasi, atau berbicara atas nama merek dan mengacu ketika seseorang meminta rekomendasi. e) Prevent Ada situasi aksi sosial di mana iklan yang dirancang untuk mencegah perilaku, seperti membatasi penggunaan mobil
35
melalui kampanye udara bersih dan anti merokok dan kampanye anti narkoba untuk remaja. d. Dimensi Periklanan Menurut Moriarty, dkk (2009:155) Berikut adalah cara untuk mengukur efektivitas dari periklanan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai dan cara konsumen merespon berbagai pesan yang disampaikan disesuaikan dengan judul penelitian. 1) Melihat/mendengar (X1.1) Terekspos Hal pertama untuk membangun sebuah persepsi adalah pesan komunikasi pemasaran dilihat atau didengar. (X1.2) Perhatian Hal
berikutnya
yang
menggerakan
persepsi
adalah
perhatian, yang merupakan proses seseorang menerima pesan dan memilih untuk memperhatikan pesan tersebut. (X1.3) Tertarik Tertarik berarti penerima pesan sudah menjalin hubungan melalui berbagai cara dengan iklan dan produk yang ditampilkan. (X1.4) Kesadaran Saat kamu menyadari sesuatu, kamu tahu bahwa kamu pernah mendengar atau melihat hal tersebut sebelumnya.
36
2) Merasakan (X1.5) Keinginan Keinginan digerakan oleh emosi. Keinginan untuk membeli merupakan contoh terbaik. (X1.6) Menyukai Dua respon penting terhadap pesan iklan adalah dengan menyukai merek dan menyukai iklan. 3) Memahami (X1.7) Kebutuhan Pengiklan berbicara banyak mengenai keinginan dan kebutuhan. Secara umum, kebutuhan adalah sesuatu yang kamu pikirkan dan keinginan berdasarkan dari perasaan dan hasrat. (X1.8) Mengingat Mengingat adalah sebuah langkah dari pembelajaran atau pemahaman. 4) Terhubung (X1.9) Simbolisme Melalui asosiasi sebuah merek mengantarkan kepada makna dari symbol. Yang artinya, sebuah merek memberikan gambaran akan kualitas tertentu. Hal tersebut menggambarkan sesuatu, biasanya sesuatu yang diingat dan abstract.
37
(X1.10) Kondisi pembelajaran Orang-orang juga melakukan pembelajaran dari melihat orang-orang lainnya, hal itu disebut pembelajaran social. Kita belajar mengenai fashion dengan memperhatikan bagaimana orang lain berpakaian. (X1.11) Perubahan Perubahan pemikiran konsumen adalah persepsi yang dibuat oleh pesan di dalam iklan. 5) Percaya (X1.12) Kepercayaan Merupakan indikasi dari dapat dipercayanya sebuah sumber dan memberikan konsumen sebuah alasan untuk mempercayai periklanan yang telah dibuat. 6) Tindakan (X1.13) Pembelian Tujuan dari sebagian besar program pemasaran adalah penjualan. 6. Kepercayaan Online/Online Trust (X2) a. Pengertian Kepercayaan Menurut Mowen dan Minor (2002:312) kepercayaan adalah semua pengetahuan yang dimiliki oleh konsumen dan semua kesimpulan yang dibuat konsumen tentang objek, atribut dan manfaatnya.
38
Trust is the psychological status of depending on another person or organization to achieve a planned goal. When people trust each other, they have confidence that their transaction partners will keep their promises (Turban dkk, 2012:436). Kepercayaan adalah status kejiwaan dari ketergantungan terhadap orang lain atau organisasi untuk mendapatkan tujuan perencanaan. Saat orang-orang saling mempercayai, mereka memiliki rasa percaya diri bahwa pihak lainnya akan menjaga janji mereka di dalam transaksi (Turban dkk, 2012:436). Kepercayaan terbentuk dengan dua cara berbeda. Pertama, kepercayaan diciptakan tanpa terjadi keadaan lain sebelumnya. Jadi, perilaku dapat terjadi tanpa pembentukan sikap atau kepercayaan awal konsumen yang kuat tentang objek di mana perilaku diarahkan. Setelah kepercayaan terbentuk secara langsung terdapat tendensi atas tiga keadaan yang dapat menciptakan sebuah hierarki. Pertama-tama konsumen
membentuk
kepercayaan
kemudian
mengembangkan
sikap
terhadap sebuah terhadapnya
dan
produk, akhirnya
membelinya. Atau pertama-tama konsumen melakukan perilaku pembelian produk dan kemudian membentuk kepercayaan serta sikap terhadap produk tersebut (Mowen dan Minor, 2002:322). Kepercayaan telah mendapat banyak perhatian penelitian dan telah diidentifikasi sebagai kunci penggerak kesuksesan E-Commerce (Jarvenpaa dan Staples, 2000 dalam Nurwatiningsih, 2013). 39
Menurut Mayer, dkk (2007) dalam Nurwatiningsih (2013) dan Widiyanto (2013) Kepercayaan merupakan kesediaan satu pihak untuk menerima resiko dari tindakan pihak lain berdasarkan harapan bahwa pihak lain akan melakukan tindakan penting untuk pihak yang mempercayainya, terlepas dari kemampuan untuk mengawasi dan mengendalikan tindakan pihak yang dipercaya. Menurut Ferrinadewi (2008:40) terdapat tiga aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan konsumen. 1) Achieving result Harapan konsumen tidak lain adalah janji yang harus dipenuhi bila ingin mendapatkan kepercayaan konsumen. 2) Acting with integrity Bertindak dengan integritas berarti adanya konsistensi antara ucapan dan tindakan dalam setiap situasi. 3) Demonstrate concern Kemampuan perusahaan untuk menunjukan perhatiannya kepada konsumen dalam bentuk menunjukan sikap jika menghadapi masalah dengan produk akan menumbuhkan kepercayaan.
40
Jadi kepercayaan merupakan adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada kekecewaan. b. Pengertian Kepercayaan Online (Online Trust) Perbedaan online trust dengan offline trust menurut Song-Joon Yoon (2002) dalam Prabowo, dkk (2014) adalah adanya jarak fisik yang nyata antara pembeli dan penjual dengan ketiadaan sales people, serta adanya pemisahan antara pembeli dan produk. Online trust is the belief that an online website or other digital entites can deliver what they promise so that the recipient trusts them (Turban dkk, 2012:437). Kepercayaan online merupakan percaya bahwa sebuah situs online atau entitas digital lainnya dapat menepati janji sehingga pengguna dapat mempercayai mereka (Turban, dkk 2012:437). Menurut Kaasinen (2005) dalam Prabowo (2014) kepercayaan online adalah cara penggunaan sebuah situs di mana pengguna bisa mengandalkan informasi dan jasa yang disediakan. Pemakaian sebuah situs atau forum melibatkan pertukaran informasi dan pengisian data pribadi yang diberikan oleh calon konsumen yang akan menggunakan fitur di situs tersebut. Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepercayaan online merupakan kepercayaan antara pembeli dan 41
penjual di dalam suatu transaksi bisnis melalui internet di mana pihak penjual menepati perjanjian yang sudah disepakati sebelumnya. c. Dimensi Kepercayaan Online (Online Trust) Menurut Mayer, dkk (1995) juga di kutip oleh Razak, dkk (2014), Zendehdel, dkk (2011) serta Rahmawati dan Widiyanto (2013) terdapat tiga dimensi dalam kepercayaan online: kejujuran (integrity), kemampuan (ability) dan perbuatan baik (benevolence) yang dijelaskan sebagai berikut: (X2.1) Kejujuran (integrity) Integrity dapat didefinisikan sebagai persepsi dari pengguna internet mengenai kejujuran dari situs pembelian online. (X2.2) Kemampuan (ability) Ability dapat didefinisikan sebagai persepsi dari pengguna internet mengenai kemampuan situs pembelian online termasuk pelayanan yang baik dan aman. (X2.3) Perbuatan baik (benevolence) Benevolence diartikan sebagai seberapa besar penjual online antusias untuk memberikan pelayanan terbaik kepada konsumen mereka dalam hal tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan penjualan tetapi lebih kepada meningkatkan kepuasan konsumen.
42
7. Proses Keputusan Pembelian (Y1) a. Pengertian Keputusan Pembelian Saladin (2003:106) mengemukakan bahwa sebelum konsumen mencapai tahap keputusan membeli suatu produk, ia akan melewati tahapan-tahapan proses keputusan pembelian konsumen. Kotler dan Armstrong (2008:129) mendefinisikan keputusan pembelian sebagai sebuah proses di mana konsumen mengenal masalah, mencari informasi mengenai produk atau merek tertentu dan mengevaluasi seberapa baik masing-masing alternative tersebut dapat memecahkan
masalahnya
yang
kemudian
mengarah
kepada
keputusan pembelian. Menurut Setiadi (2003:415) pengambilan keputusan konsumen (consumer decision making) adalah proses pengintegrasian yang mengkomunikasikan pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku alternative dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku. Menurut Kotler dan Armstrong (2003:227) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian di mana konsumen benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan.
43
Menurut Morissan (2010:111) keputusan pembelian adalah tahap selanjutnya setelah adanya niat atau keinginan membeli. Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian merupakan proses mengevaluasi pilihan-pilihan atau alternative yang ada, kemudian memilih satu diantaranya. b. Pengertian Proses Keputusan Pembelian Pada awal abad ke dua puluh satu ini, pasar global disemarakkan oleh keragaman. Orang tidak hanya berbeda budaya, tetapi dalam budaya yang sama juga muncul perbedaan. Konsumen tidak hanya berbeda secara umum—yaitu umur dan jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan, status perkawinan dan pengaturan hidup—tetapi juga berbeda kegiatan dan minat mereka, kelebih-sukaan dan pendapat mereka, makanan yang mereka makan dan berbagai produk yang mereka beli (Schiffman dan Kanuk, 2008:3). Menurut Peter dan Olson (2013:47) Proses paling penting dari perilaku konsumen bagi para pemasar adalah memahami bagaimana konsumen membuat keputusan. Proses pengambilan keputusan terdiri dari tahap-tahap pengenalan masalah, pencarian informasi, informasi alternative, pembelian dan perilaku pembelian (Simamora, 2004:13). Menurut Setiadi (2003:16) proses pembelian yang spesifik terdiri dari urutan kejadian berikut: pengenalan masalah kebutuhan,
44
pencarian informasi, evaluasi alternative, keputusan pembelian dan perilaku sesudah pembelian. Pengambilan keputusan konsumen melibatkan tiga proses kognitif (Peter dan Olson 2013:47): 1) konsumen harus menerjemahkan informasi yang relevan di lingkungan sekitar untuk menciptakan arti atau pengetahuan personal. 2) Konsumen harus mengkombinasikan atau mengintegrasikan pengetahuan tersebut sebelum mengevaluasi produk atau tindakan yang mungkin dan untuk menetapkan perilaku di antara alternatif yang ada. 3) Konsumen harus mengungkap ulang pengetahuan produk dari ingatannya untuk digunakan dalam proses integrasi dan interpretasi. Menurut Kotler dan Keller (2012:188) Proses Pengambilan Keputusan Model Lima Tahap adalah sebagai berikut: Gambar 2.2 Model Lima Tahap Proses Keputusan Pembelian Konsumen Pengenala n Masalah
Pencarian Informasi
Evaluasi Alternatif
Keputusan Pembelian
Perilaku Paskapembeli an
Sumber: Kotler dan Keller (2012:188) 1) Pengenalan Masalah Proses pembelian dimulai ketika pembeli menyadari suatu masalah atau kebutuhan yang dipicu oleh rangsangan internal 45
atau eksternal. Dengan rangsangan internal, salah satu dari kebutuhan normal seseorang—rasa lapar, haus—naik ketingkat maksimum dan menjadi dorongan; atau kebutuhan bisa timbul akibat rangsangan eksternal misalnya iklan televisi, yang memicu
pemikiran
tentang
kemungkinan
melakukan
pembelian. 2) Pencarian Informasi Kita dapat membedakan antara dua tingkat keterlibatan dengan pencarian. Keadaan pencarian yang lebih rendah disebut perhatian tajam. Pada tingkat ini seseorang hanya menjadi lebih reseptif terhadap informasi tentang sebuah produk. Pada tingkat berikutnya, seseorang dapat memasuki pencarian informasi aktif: mencari bahan bacaan, menelepon teman, melakukan kegiatan online dan mengunjungi toko untuk mempelajari produk tersebut. Sumber informasi utama konsumen dibagi menjadi empat kelompok: a) Pribadi: keluarga, teman, tetangga, rekan. b) Komersial: iklan, situs web, wiraniaga, penyalur, kemasan, tampilan. c) Publik: media massa, organisasi pemeringkat konsumen. d) Eksperimental: penanganan, pemeriksaan, penggunaan produk. 46
Jumlah dan pengaruh relatif dari sumber-sumber ini bervariasi dengan karegori produk dan karakteristik pembeli. Setiap
informasi
melaksanakan
fungsi
berbeda
dalam
mempengaruhi keputusan pembelian. 3) Evaluasi Alternatif Konsumen memproses informasi merek kompetitif dan melakukan penilaian nilai akhir melalui beberapa proses. Beberapa konsep dasar akan membantu dalam memahami proses evaluasi. Pertama, konsumen berusaha memuaskan sebuah kebutuhan. Kedua, konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk. Ketiga, konsumen melihat masing-masing produk
sebagai
sekelompok
atribut
dengan
berbagai
kemampuan untuk menghantarkan manfaat yang diperlukan untuk memuaskan kebutuhan. Konsumen akan memberikan perhatian terbesar pada atribut yang menghantarkan manfaat yang memenuhi kebutuhan. 4) Keputusan Pembelian Dalam proses evaluasi, konsumen membentuk preferensi antar merek dalam kumpulan pilihan. Konsumen mungkin juga membentuk maksud untuk membeli merek yang paling disukai. 5) Perilaku Paska Pembelian Setelah pembelian, konsumen mungkin mengalami konflik dikarenakan melihat fitur mengkhawatirkan tertentu atau 47
mendengar hal menyenangkan tentang merek lain dan waspada terhadap
informasi
yang
mendukung
keputusannya.
Komunikasi pemasaran seharusnya memasok keyakinan dan evaluasi
yang
memperkuat
pilihan
konsumen
dan
membantunya merasa nyaman tentang merek tersebut. Karena itu tugas pemasar tidak berakhir dengan pembelian. Pemasar harus mengamati kepuasan paska pembelian, tindakan paska pembelian dan penggunaan produk paska pembelian. c. Dimensi Proses Keputusan Pembelian Konsumen Proses psikologis dasar memainkan peranan penting dalam memahami bagaimana konsumen benar-benar membuat keputusan pembelian mereka. Ada beberapa pola perilaku yang menentukan ketika akan melakukan keputusan pembelian menurut Kotler dan Keller (2012:188) adalah sebagai berikut: (Y1.1) Pengenalan masalah Konsumen menyadari akan suatu masalah atau kebutuhan yang dicari. (Y1.2) Pencarian informasi Adanya sumber informasi, baik pribadi (keluarga, teman, tetangga, rekan) atau komersial (iklan, kemasan, tampilan). (Y1.3) Evaluasi alternative Konsumen memproses berbagai informasi dan melakukan penilaian akhir. 48
(Y1.4) Keputusan pembelian Konsumen menentukan pembelian berdasarkan aturan sederhana. (Y1.5) Perilaku paska pembelian Kepuasan dan tindakan yang dilakukan konsumen paska pembelian. 8. Pembelian Berulang/Repurchase (Y2) Jika konsumen puas, ia mungkin ingin membeli produk itu kembali. pelanggan yang puas juga cenderung mengatakan hal-hal baik trentang merek kepada orang lain (Kotler dan Keller, 2012:194). a. Pengertian Pembelian Berulang (Repurchase) Pembelian berulang merupakan perilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek yang menunjukan keinginan pelanggan untuk melakukan pembelian ulang. Menurut Suryani (2008:131) pembelian berulang adalah pelanggan yang telah melakukan pembelian suatu produk sebanyak dua kali atau lebih. Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:506) Perilaku pembelian ulang berhubungan erat dengan konsep kesetiaan pada merek, yang diusahakan oleh kebanyakan perusahaan. Pembelian ulang biasanya menandakan bahwa produk memenuhi persetujuan konsumen dan bahwa ia bersedia memakainnya lagi dan dalam jumlah yang lebih besar.
49
Beberapa konsumen yang tidak puas tetap bisa melakukan pembelian ulang. Mereka membeli mungkin karena kebiasaan, barangnya tersedia sewaktu belanja, harga barangnya sangat murah atau alasan-alasan lainnya yang bukan unsur pemuasan (Supranto dan Limakrisna, 2011:243). Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan pembelian berulang adalah perilaku konsumen dalam melakukan pengambilan keputusan pembelian merek yang sama dengan pembelian sebelumnya. b. Dimensi Pembelian Berulang (Repurchase) Menurut
Zeithaml
(1996)
dalam
Chen (2011)
konsumen
memberikan respon setelah membuat evaluasi produk secara keseluruhan dan niat pembelian dimasa depan, sehingga indikator dari pembelian berulang adalah sebagai berikut: (Y2.1) Bersedia untuk melakukan pembelian ulang. (Y2.2) Memilih merek yang sama jika diminta untuk memilih. (Y2.3) Tidak akan berpindah. B. Hubungan Antar Variabel 1. Hubungan Periklanan dengan Proses Keputusan Pembelian Setiap perusahaan pasti memiliki visi dan misi untuk dapat dengan jelas mencapai suatu tujuan yang diinginkan. Setelah adanya visi dan misi dari
perusahaan,
maka
perusahaan
melakukan
strategi
untuk
mempromosikan produk atau jasanya kepada konsumen. Strategi yang 50
dapat dilakukan salah satunya yaitu periklanan, di mana periklanan adalah cara perusahaan memperkenalkan produk, menjangkau konsumen dan membuat konsumen terhipnotis untuk melakukan pembelian produk perusahaan (Natalia dan Mulyana, 2014). 2. Hubungan Kepercayaan Online dengan Proses Keputusan Pembelian Faktor kepercayaan online menjadi faktor kunci dalam setiap transaksi online. Karena hanya pelanggan yang memiliki kepercayaan dan beranilah yang akan melakukan transaksi melalui media internet (Pavlou dan Geffen, 2002). Menurut Mayer, dkk (1995) dan Kim, dkk (2003) Kepercayaan dapat memberikan pengaruh terhadap keputusan pembelian. Di mana dengan kepercayaan yang besar dan baik dari pengguna internet terhadap suatu situs E-Commerce maka konsumen tidak ragu dalam mengambil keputusan dalam melakukan pembelian (Rahmawati dan Widiyanto, 2013). 3. Hubungan Periklanan dengan Pembelian Berulang Menurut Assael (2001:283) dalam Arista (2011) Periklanan yang efektif akan menimbulkan perhatian dan sikap terhadap iklan yang positif, selanjutnya bersikap positif pula terhadap merek dan berakhir pada pembelian secara berulang. 4. Hubungan Kepercayaan Online dengan Pembelian Berulang Menurut Hong, dkk (2006) dalam Erma, dkk (2012) kepercayaan akan mempengaruhi penggunanya untuk lebih kontinu dan lebih
51
meningkatkan keputusan pembelian dengan penggunaan internet di masa mendatang. 5. Hubungan Proses Keputusan Pembelian dengan Pembelian Berulang Menurut Hawkins, dkk (2007) pembelian berulang adalah kegiatan membeli kembali yang dilakukan oleh konsumen terhadap suatu produk dengan merek yang sama tanpa diikuti oleh perasaan yang berarti terhadap produk tersebut. Terdapat dua kemungkinan yang dapat menyebabkan seseorang melakukan pembelian berulang suatu produk. Pertama, konsumen merasa puas dengan pembelian yang mereka lakukan, kedua pelanggan merasa tidak puas, tetapi mereka tetap melakukan pembelian berulang. Untuk kemungkinan kedua ini biasanya disebabkan mereka menganggap biaya yang harus mereka keluarkan untuk mencari, mengevaluasi dan mengadopsi produk dengan merek lain (switching cost) terlalu tinggi (Prabowo dkk, 2014). C. Penelitian Terdahulu Pada pembahasan mengenai penelitian ini, disajikan secara ringkas beberapa penelitian sebelumnya tentang periklanan, kepercayaan online, proses keputusan pembelian dan pembelian berulang. Adapun penelitian terdahulu sebagai berikut:
52
Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu Nama Judul Metode Penelitian No Peneliti Penelitian Persamaan Perbedaan 1. Hartiwi Analisis Variabel Tidak Prabowo, Kepercayaa Kepercayaa terdapat Darman, n dalam n, Variabel variabel Enny C2C EKeputusan Periklanan. Noegrahen Commerce Pembelian, i. Terhadap dan Binus Keputusan Variabel Business Pembelian Pembelian. Review, dan Berulang. Vol. 5, No. Dampakny 1 Mei a Terhadap 2014 Repurchase Metodologi pada penelitian Kaskus. yang digunakan: path.
2.
Denni Ardyanto, Heru Susilo, Riyadi.
Pengaruh Kemudaha n dan Kepercayaa n
Variabel Kepercayaa n dan Variabel Keputusan
Tidak terdapat variabel periklanan dan
Hasil Penelitian 1. kepercayaan pelanggan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,535. 2. Keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian ulang dengan nilai 0,560. 3. Kepercayaan berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap pembelian ulang dengan nilai 0,20 dan berpengaruh secara tidak langsung (setelah terjadi keputusan pembelian) dengan nilai 0,540. 1. Variabel Kepercayaan mempunyai nilai t hitung dan koefisien beta yang paling 53
No
3.
4.
Nama Peneliti Jurnal Administra si Bisnis (JAB). Vol. 22 No 1 Mei 2015
Judul Metode Penelitian Hasil Penelitian Penelitian Persamaan Perbedaan menggunak Pembelian. variabel besar dengan an Epembelian nilai 5,296 dan Commerce berulang. 0,538. Sehingga terhadap variabel Keputusan Kepercayaan Pembelian Metodologi mempunyai Online. yang pengaruh yang digunakan: paling kuat. Analisi 2. Kepercayaan Regresi menggunakan ELinier Commerce Berganda. berpengaruh terhadap keputusan pembelian secara online dengan nilai signifikansi 0,000. Mujiyana Analisis Menganalisi Metode Dari hasil pengujian dan Ingge Faktors variabel analisis yang telah dilakukan Ellisa. Faktor periklanan data yang menunjukkan bahwa yang dan variabel digunakan variabel program Mempenga kepercayaan adalah periklanan dan J@TI ruhi . regresi kepercayaan Undip, Keputusan berganda. konsumen melalui eVol. VIII Pembelian mail secara No 3 Via signifikan September Internet berpengaruh ke 2013 pada Toko keputusan pembelian Online. dengan nilai 0,001 dan variabel pemprosesan informasi mempunyai pegaruh langsung terhadap keputusan pembelian dengan nilai 0,001. Siti Annisa Antecedent Menggunak Metode Variabel Rahmawat Keputusan an variabel analisis kepercayaan i dan Ibnu Pembelian kepercayaan data yang berpengaruh positif Widiyanto Online. dan digunakan dan signifikan keputusan adalah terhadap keputusan Diponegor pembelian. regresi pembelian dengan o Journal berganda. nilai 0,025. 54
No
5.
6.
Nama Peneliti Of Manageme nt. Vol. 2 No 3 Tahun 2013 Andy Putra Mahkota, Imam Suyadi, dan Riyadi.
Judul Penelitian
Metode Penelitian Persamaan Perbedaan
Pengaruh Kepercayaa n dan Kenyaman an terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi pada Jurnal Pelanggan Administra Website si Bisnis. Ride Inc). Vol 8 No 2 Maret 2014
Variabel Kepercayaa n dan Variabel Keputusan Pembelian.
Nurhanan Syafiah Abdul Razak, Malliga Marimuthu , Azizah omar dan Mazlina Mamat
Trust and Repurchase Intention on Online Tourism Services among Malaysian Customers.
Menggunak an variabel kepercayaan .
Hasil Penelitian
Tidak terdapat Variabel Periklanan dan Variabel pembelian berulang.
Variabel kepercayaan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian online sesuai dengan hasil penelitian Semakin tinggi tingkat Teknik kepercayaan analisis seseorang terhadap data yang pihak Ride Inc digunakan dalam melakukan adalah hubungan transaksi. analisis Hal ini menunjukkan statistik bahwa kepercayaan deskriptif dapat mempengaruhi dan analisis keputusan pembelian regresi online. berganda. Mengguna Kepercayaan online kan analisis berpengaruh Partial terhadap pembelian Least ulang. Square (PLS).
Procepedi a Social and Behavioral Science ISSN: 55
No
7.
Nama Peneliti 1877-0428 Tahun 2014 Marzieh Zendehdel, Laily BT HJ Paim, Jamil B Bojei dan Syuhaily BT Osman
Judul Penelitian
Metode Penelitian Persamaan Perbedaan
The Effect of Trust on Online Malaysian Students Buying Behavior.
Menggunak an variabel kepercayaan online.
Mengguna kan analisis Structural Equation Model (SEM).
Terdapat pengaruh antara integrity dan ability terhadap keputusan pembelian online dan tidak ada. pengaruh signifikan antara benevolence terhadap keputusan pembelian online serta terdapat hubungan antara attitude terhadap keputusan pembelian online dan minat pembelian online.
Pengaruh Risiko dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Kepercayaa n.
Menggunak an variabel kepercayaan Menggunak an analisis Path.
Tidak menggunak an variabel periklanan dan pembelian berulang.
Terdapat pengaruh kepercayaan terhadap keputusan pembelian dengan nilai signifikansi 0,002.
Analisis pengaruh iklan, kepercayaa n dan citra merek terhadap minat beli konsumen.
Menggunak an variabel iklan dan kepercayaan
Mengguna kan analisis regresi berganda.
Periklanan memiliki nilai signifikansi sebesar 0,023 dan variabel kepercayaan merek memiliki nilai signifikansi sebesar 0,001 terhadap minat beli.
Australian Journal of Basic and Applied Sciences
8.
ISSN: 1991-8178 Tahun 2011 Murwatini ngsih dan Erin Putri Apriliani Jurnal Dinamika Manajeme n
9.
JDM Vol. 4, No. 2, 2013 Desi Arista dan Sri Rahayu Tri Astuti Aset, Maret 2011 ISSN
Hasil Penelitian
56
No
10
11
Nama Peneliti 1693928X Vol. 13 No. 1 Siyamtina h dan Hendar Conferenc e in Business, Accountin g and Manageme nt ISSN 2302-9791 Vol. 2 No. 1 Mei 2015 Han SenChen Associate Preffesor of School of Diet
12
Taiwan Tsuifang Hsieh, Dept Of Business Administra tion, National Dong Hwa University. 2011. Pricilla Natalia dan Mumuh Mulyana
Judul Penelitian
Metode Penelitian Persamaan Perbedaan
Meningkat kan pembelian ulang melalui kepercayaa n dan kepuasan pada pembelian online.
Menggunak an variabel pembelian berulang dan kepercayaan
Mengguna kan metode deskriptif analisis dan Partial Least Square (PLS).
Kepercayaan berpengaruh positif terhadap pembelian ulang berdasarkan nilai original sample estimate sebesar 0,503 dan nilai tstatistik (3,351) > t tabel (1,677).
A Study of Antecedent Of Customer Repurchase Behaviors in Chain Store Supermark et.
Menggunak an variabel pembelian berulang.
Mengguna kan Regression Alanysis.
Brand relationship will influence repurchase behavior.
Pengaruh Periklanan Dan Promosi Penjualan Terhadap
Menggunak an variabel periklanan dan keputusan pembelian.
Mengguna Periklanan kan metode berpengaruh positif namun tidak analisis Partial Least Square (PLS).
Hasil Penelitian
signifikan terhadap keputusan pembelian. Berdasarkan tabel Path Coefficients, X1
57
No
Nama Judul Peneliti Penelitian Jurnal Keputusan Ilmiah Pembelian. Manajeme n Kesatuan
Metode Penelitian Persamaan Perbedaan
Vol. 2 No. 2, 2014 ISSN 2337 – 7860
13
Muslichah Erma Widiana, Henky Supit, Sri Hartini Jurnal Manajeme n Dan Kewirausa haan, Vol. 14 No. 1
Penggunaa n Teknologi Internet Dalam Sistem Penjualan Online Untuk Meningkat kan Kepuasan Dan Pembelian Berulang Produk Batik Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Jawa Timur.
Menggunak an variabel pembelian berulang.
Mengguna kan metode analisis SEM.
Hasil Penelitian (Periklanan) terhadap Y (Keputusan Pembelian) menghasilkan nilai original sample sebesar 0.205316 dan nilai t statistic sebesar 1.596069. Hal ini dapat membuktikan bahwa iklan masih belum bisa ditetapkan sebagai variabel yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. Kepuasan berpengaruh terhadap pembelian berulang.
58
D. Kerangka Pemikiran Menurut Uma Sekaran (1992) dalam Sugiyono (2015:117) Kerangka Pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Dalam penelitian ini model hubungan antar variabel eksogen yaitu variabel Periklanan (X1) dan Kepercayaan Online (X2), sedangkan variabel eksogen adalah variabel Proses Keputusan Pembelian (Y1) dan variabel Pembelian Berulang (Y2). Berdasarkan uraian diatas, maka hubungan antar variabel dapat dilihat dalam gambar berikut:
59
Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran
Kepercayaan Online (X2)
Periklanan (X1)
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
Pembelian Berulang (Y2)
Uji Kualitas Data: 1. Uji Validitas 2. Uji Reabilitas
Analisis Jalur (Path Analysis) 1. Persamaan Analisis Jalur Struktur 1 2. Persamaan Analisis Jalur Struktur 2 3. Pengujian Hipotesis (Uji F dan Uji t) 4. Uji Sobel
Kesimpulan dan Saran
60
E. Hipotesis Penelitian Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian, di mana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2014:64). Hipotesis yang diajukan sebagai jawaban sementara terhadap permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Persamaan Struktur 1 1. Hipotesis 1 Ho
: ρx1y1 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx1y1 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan proses keputusan pembelian.
2. Hipotesis 2 Ho
: ρx2y1 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx2y1 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian.
3. Hipotesis 3 Ho
: ρx1y1 = ρx2y1 = 0, Tidak terdapat hubungan antara periklanan dan kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian secara simultan.
61
Ha
: ρx1y1 = ρx2y1 ≠ 0, Terdapat hubungan antara periklanan dan kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian secara simultan.
Persamaan Struktur 2 4. Hipotesis 4 Ho
: ρx1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan pembelian berulang.
Ha
: ρx1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan pembelian berulang.
5. Hipotesis 5 Ho
: ρx2y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan pembelian berulang.
Ha
: ρx2y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan pembelian berulang.
6. Hipotesis 6 Ho
: ρy1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara proses keputusan pembelian dengan pembelian berulang.
Ha
: ρy1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan langsung antara proses keputusan pembelian dengan pembelian berulang.
7. Hipotesis 7 Ho
: ρx1y2 = ρx2y2 = ρy1y2 = 0, Tidak terdapat hubungan antara periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian dengan pembelian berulang secara simultan. 62
Ha
: ρx1y2 = ρx2y2 = ρy1y2 ≠ 0, Terdapat hubungan antara periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian dengan pembelian berulang secara simultan.
8. Hipotesis 8 Ho
: ρx1y2. rx1y1. ρy1y2 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx1y2. rx1y1. ρy1y2 = 0, Terdapat hubungan langsung antara periklanan dengan pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian.
9. Hipotesis 9 Ho
: ρx2y2. rx1y1. ρy1y2 ≠ 0, Tidak terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian.
Ha
: ρx2y2. rx1y1. ρy1y2 = 0, Terdapat hubungan langsung antara kepercayaan online dengan pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian.
63
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini berfokus pada hal-hal yang berkaitan dengan judul penelitian, yakni pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang dalam C2C E-Commerce Tokopedia. Studi kasus pada penelitian ini adalah pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. Pemilihan kota Jakarta dilakukan dengan pertimbangan bahwa Jakarta merupakan kota dengan pengguna internet terbanyak di Indonesia berdasarkan data statistik yang diterbitkan oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI tahun 2013. Ruang lingkup penelitian dilakukan kepada pengguna yang melakukan transaksi pembelian di C2C E-Commerce Tokopedia setidaknya dua kali selama 6 bulan pada saat penelitian. Pemilihan C2C E-Commerce Tokopedia dilakukan dengan pertimbangan bahwa Tokopedia merupakan E-Commerce yang cukup populer di Indonesia dan menduduki peringkat sepuluh besar Top Sites In Indonesia menurut Alexa tahun 2016. Penelitian ini dilakukan untuk menjelaskan variabel-variabel yang akan diteliti serta hubungan antar satu variabel dengan variabel yang lain dan untuk melihat hubungan variabel eksogen periklanan (X1) dan kepercayaan online (X2) terhadap variabel endogen yaitu proses keputusan pembelian (Y1) dan pembelian berulang (Y2) dalam C2C E-Commerce Tokopedia. Penelitian ini 64
dilakukan dengan cara memberikan kuesioner berupa print out serta kuesioner online dengan menggunakan media Google Doc dan dilakukan dalam jangka waktu 6 bulan terhitung 1 Maret 2016 dan diharapkan selesai sampai dengan 1 September 2016. B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:135). Jadi, populasi merupakan kumpulan dari keseluruhan elemen tertentu di mana kita dapat menarik beberapa kesimpulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta yang melakukan transaksi pembelian setidaknya dua kali selama enam bulan pada saat penelitian dilakukan. 2. Sampel Menurut Sugiyono (2015:136) Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dalam suatu penelitian, bila populasi besar, peneliti tidak perlu untuk meneliti semua individu dalam populasi karena akan memerlukan banyak biaya, tenaga dan waktu. Oleh karena itu, penelitian dilakukan terhadap sampel dan kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.
65
Untuk menentukan sampel dalam penelitian, terdapat berbagai teknik sampling yang digunakan. Teknik pengambilan sampel yang digunakan oleh peneliti adalah purposive sampling. Metode purposive sampling yaitu teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2015:144). Pertimbangan pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah responden merupakan pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta yang melakukan transaksi pembelian setidaknya dua kali selama 6 bulan pada saat penelitian. Rumus pengambilan sampel menurut Wibisono (2003) dalam Riduwan (2007:50) apabila populasi tidak diketahui secara pasti adalah sebagai berikut: )2
n=( Di mana: n
= Besarnya sampel
Zα
= Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 1,96 dengan tingkat kepercayaan 95% = Standar deviasi populasi
e
= Tingkat kesalahan atau kesalahan maksimum yang dapat ditoleransi
Contoh perhitungan: n=(
)2 = (
)2 = 96,04
66
Dengan demikian peneliti yakin dengan tingkat kepercayaan 95% bahwa random berukuran 96,04 = 96 akan memberikan selisih estimasi rata-rata dengan µ kurang dari 0,05. Jadi sampel yang diambil sebesar 100 orang dari semua pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta yang melakukan transaksi pembelian setidaknya dua kali dalam 6 bulan saat penelitian berlangsung. C. Metode Pengumpulan Data Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua macam data, yaitu data primer dan data sekunder. 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data secara langsung pada subyek sebagai sumber informasi untuk data yang dicari (Wiyono, 2011:131). Data primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh berdasarkan jawaban kuesioner yang dibagikan kepada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia maupun hasil wawancara. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2014:142). Kuesioner yang peneliti gunakan bersifat tertutup yaitu pertanyaan atau pernyataan yang tidak memberikan kebebasan dalam menjawab karena alternative jawaban sudah disediakan oleh peneliti. Pedoman 67
kuesioner yang disusun sesuai dengan jumlah variabel dalam penelitian, yaitu: X1 : Periklanan X2 : Kepercayaan online Y1 : Proses Keputusan pembelian Y2 : Pembelian berulang Kuesioner ini menggunakan beberapa pertanyaan saringan yang akan menanyakan apakah responden sudah pernah melakukan pembelian online di Tokopedia setidaknya dua kali dalam 6 bulan. Jika pertanyaan saringan tersebut terpenuhi oleh responden, maka responden berhak melanjutkan pengisian kuesioner. Skala pengukuran pada penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial (Riduwan, 2007:20). Dengan menggunakan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi dimensi, dimensi dijabarkan menjadi sub variabel, kemudian sub variabel dijabarkan lagi menjadi indikatorindikator yang dapat diukur. Akhirnya indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan yang perlu dijawab oleh responden. Setiap jawaban dihubungkan dengan bentuk pernyataan dukungan sikap yang diungkapkan dengan kata-kata sebagai berikut:
68
No
Tabel 3.1 Skala Likert Jenis Jawaban
Bobot
1
SS = Sangat Setuju
5
2
S = Setuju
4
3
R = Ragu-Ragu
3
4
TS = Tidak Setuju
2
5
STS = Sangat Tidak Setuju
1
Sumber: Freddy Rangkuti (2015:66) Skala likert dikatakan ordinal karena pernyataan Sangat Setuju mempunyai tingkat atau preferensi yang lebih tinggi dari Setuju dan Setuju lebih tinggi dari Netral. 2. Data Sekunder Data sekunder merupakan data yang diperoleh lewat pihak lain dan tidak langsung didapatkan oleh peneliti dari subyek penelitiannya. Data sekunder biasanya berwujud dokumentasi atau data laporan yang sudah tersedia (Wiyono, 2011:131). Adapun data sekunder yang digunakan pada penelitian ini yaitu dengan melakukan riset kepustakaan. Di mana peneliti mengunjungi lembaga yang terkait dengan penelitian, seperti perpustakaan FEB, Perpustakaan Utama UIN dan lembaga-lembaga lainnya yang dapat membantu penyusunan skripsi. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan cara mengumpulkan, membaca buku, literatur, catatan perkuliahan, artikel, jurnal dan data dari internet. 69
D. Metode Analisis Data Penelitian ini menggunakan medote penelitian kuantitatif. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik (Sugiyono, 2015:13). Terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial (Sugiyono, 2015:254). Pada penelitian ini, peneliti menggunakan statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2015:254). Sebelum dianalisis lebih lanjut, data primer yang diperoleh dari pengumpulan data disimpan dalam sebuah file Microsoft Excel 2007. Selain digunakan untuk mengelola data, Microsoft Excel 2007 juga digunakan untuk mengelola data karakteristik responden. Setelah data primer dimasukkan kedalam file Microsoft Excel 2007, data tersebut kemudian dianalisis dengan menggunakan software SPSS 23.0. 1. Uji Kualitas Data Validitas dan reliabilitas instrumen penelitian merupakan hal yang utama dalam meningkatkan efektivitas proses pengumpulan data. Validitas mengacu kepada kepatuhan, keberanian (meaningfulness), kebenaran (correctness) dan kegunaan (usefulness) kesimpulan yang diambil oleh peneliti. 70
Sedangkan reliabilitas mengacu kepada konsistensi skor atau jawaban dari pelaksanaan satu instrumen ke instrumen yang lain dari satu himpunan item ke himpunan item yang lain (Fraenkel dan Wallen, 2006:150 dalam Nidjo, 2014:15). Untuk menjaga validitas dan reliabilitas butir-butir pertanyaan yang ada pada kuesioner, maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas terlebih dahulu dengan menggunakan try out terhadap 30 orang responden. a. Uji Validitas Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan suatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel untuk degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid (Ghozali, 2013:5253). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). Software SPSS 23.0 memberikan fasilitas untuk mengukur 71
reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghozali, 2013:48). 2. Analisis Jalur (Path) Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode analisis jalur. Teknik analisis jalur yang dikembangkan oleh Sewal Wright di tahun 1934 sebenarnya merupakan pengembangan korelasi yang diurai menjadi beberapa interpretasi akibat yang ditimbulkannya. Menurut Robert D. Rutherford dalam Sarwono (2007:1) Analisis Jalur ialah suatu teknik untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi pada regresi berganda jika variabel bebasnya mempengaruhi variabel tergantung tidak hanya secara langsung, tetapi juga secara tidak langsung. David Garson dari North Carolina State University dalam Sarwono (2007:1) mendefinisikan analisis jalur sebagai model perluasan regresi yang digunakan untuk menguji keselarasan matriks korelasi dengan dua atau lebih model hubungan sebab akibat yang dibandingkan oleh peneliti. Menurut Sugiyono (2010:298) Analisis Jalur (Path Analysis) merupakan pengembangan dari analisis regresi, sehingga analisis regresi dapat dikatakan sebagai bentuk khusus dari analisis jalur. Analisis Jalur digunakan untuk melukiskan dan menguji model hubungan antar variabel yang
berbentuk
sebab
akibat
(bukan
bentuk
hubungan
interaktif/reciprocal). 72
Analisis jalur adalah analisis yang tujuannya untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung variabel eksogen terhadap variabel endogen. Pertimbangan menggunakan analisis ini karena antara satu variabel dengan variabel lainnya mempunyai hubungan. Sebuah diagram jalur, tanda panah berujung ganda (↔) menunjukkan hubungan korelasi dan tanda panah satu arah (→) menunjukkan hubungan kausal atau pengaruh langsung dari variabel eksogen (X) terhadap variabel endogen (Y) (Riduwan, 2007:7). Dalam menganalisis penelitian dengan menggunakan analisis jalur, ada beberapa langkah secara berurutan yang harus dijalankan untuk memenuhi penelitian yang benar dengan menggunakan analisis jalur (Pardede dan Manurung, 2014:58-80). a. Menentukan diagram jalurnya berdasarkan paradigma hubungan variabel. b. Menentukan persamaan structural. c. Menganalisis dengan menggunakan SPSS, analisis terdiri dari dua langkah yaitu analisis substructure I dan analisis substructure II. d. Interpretasi hasil perhitungan SPSS dengan berdasarkan diagram jalur yang ditentukan. e. Melakukan analisis jalur model trimming jika ada variabel eksogen yang koefisien jalurnya tidak signifikan. f. Melakukan uji sobel untuk menghitung pengaruh tidak langsung.
73
Sebelum peneliti menggunakan analisis jalur dalam penelitiannya, maka peneliti harus menyusun model hubungan antar variabel yang dalam hal ini disebut dengan diagram jalur. Berikut adalah diagram jalur yang digunakan: Gambar 3.1 Diagram Jalur ϵ1
ϵ2
Periklanan (X1)
ρy2x1 ρy1x1
rx1x2 ρy1x2 Kepercayaan Online (X2)
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
ρy1y2
Pembelian Berulang (Y2)
ρy1x2
Diagram jalur di atas terdiri atas dua persamaan struktural, di mana X1 dan X2 adalah variabel eksogen serta Y1 dan Y2 adalah variabel endogen. Persamaan struktural dapat dilihat sebagai berikut: a. Persamaan struktural 1: Y1 = ρy1x1X1 + ρy1x2X2 + ϵ1 Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 3.2 Sub Struktural 1 Periklanan (X1)
Kepercayaan Online (X2)
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
74
b. Persamaan struktural 2: Y2 = ρy2x1X1 + ρy2x2X2 + ρy2y1Y1 + ϵ2 Diagram untuk persamaan struktural tersebut adalah sebagai berikut: Gambar 3.3 Sub Struktural 2 Periklanan (X1)
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
Pembelian Berulang (Y2)
Kepercayaa n Online (X2) Dengan keterangan sebagai berikut: X1 = Periklanan X2 = Kepercayaan Online Y1 = Proses Keputusan Pembelian Y2 = Pembelian Berulang ϵ
= Error
3. Pengujian Hipotesis a. Koefisien Korelasi Analisis koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dasar pemikiran analisis korelasi ini adalah perubahan antar variabel, artinya jika perubahan satu variabel diikuti dengan variabel lainnya, maka kedua variabel tersebut saling berkorelasi.
75
Koefisien korelasi hanya menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab akibat. Karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen dan variabel endogen (Pardede dan Manurung, 2014:29-31). Peneliti menggunakan korelasi Pearson atau product moment dengan menggunakan SPSS 23.0 untuk melihat derajat hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Untuk mempermudah pemberian kategori koefisien korelasi maka dibuat criteria pengukuran sebagai berikut: Tabel 3.2 Kriteria Koefisien Korelasi Nilai r Kriteria 0,00 s.d. 0,29 0,30 s.d. 0,49 0,50 s.d. 0,69 0,70 s.d. 0,79 0,80 s.d 1.00
Korelasi sangat lemah Korelasi lemah Korelasi cukup kuat Korelasi kuat Korelasi sangat kuat
Sumber: Sarwono (2007:22) Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi setiap hubungan variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05.
76
b. Koefisien Determinasi Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Dalam ouput SPSS, koefisien determinasi terletak pada tabel model summary dan tertulis R square yang sudah disesuaikan atau tertulis adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen (Ghozali, 2013:97). Rumus koefisien determinasi adalah: KD = Adjusted R Square x 100% Nilai adjusted R square diperoleh dari output SPSS, kita mengambil contoh jika substruktur I mempunyai adjusted R square 0,70 berarti koefisien determinasi 70% yang berarti variabilitas endogen yang dapat diterangkan dengan menggunakan variabel eksogen sebesar 70%, sementara pengaruh sebesar 30% disebabkan oleh variabel diluar model substruktur ini. c. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai
pengaruh
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen atau terikat. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara bersama terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98).
77
Ada beberapa langkah dalam menghitung uji F (Pardede dan Manurung, 2014:63): 1) Menentukan hipotesis 2) Menghitung F-hitung yang diperoleh dari output SPSS dari tabel ANOVA. 3) Menghitung F-tabel dengan ketentuan tarif signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan dengan ketentuan numerator (jumlah variabel/41) dan denumerator (jumlah sampel/100-4). 4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 5) Mengambil keputusan. d. Uji Signifikan Parameter Individu (Uji Statistik t) Uji statistik t pada dasarnya menunujukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individu dalam menerangkan variasi variabel dependen. Probabilitas lebih kecil dari 0,05, maka hasilnya signifikan berarti terdapat pengaruh dari variabel independen secara individu terhadap variabel dependen (Ghozali, 2013:98-99). Langkah-langkah dalam menghitung uji-t adalah sebagai berikut (Pardede dan Manurung, 2014:65): 1) Menentukan hipotesis 2) Mengetahui besarnya angka t-hitung diperoleh dari output SPSS 3) Mengetahui besanya angka t-tabel dengan ketentuan tarif 78
signifikansi 0,05 dan derajat kebebasan (jumlah sampel/100-2). 4) Menentukan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika t-hitung > t-tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. 4. Uji Sobel Pengujian hipotesis mediasi dapat dilakukan dengan prosedur yang dikembangkan oleh Sobel (1982) dan dikenal dengan uji Sobel (Sobel test). Uji sobel dilakukan dengan cara menguji kekuatan pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M. Pengaruh tidak langsung X ke Y melalui M dihitung dengan cara mengalikan jalur X M (a) dengan jalur M Y (b) atau ab. Jadi koefisien ab = (c – c‘), di mana c adalah pengaruh X terhadap Y tanpa mengontrol M, sedangkan c‘ adalah koefisien pengaruh X terhadap Y setelah mengontrol M. Standard error koefisien a dan b ditulis dengan sa dan sb dan besarnya standard error pengaruh tidak langsung (indirect effect) sab dihitung dengan rumus dibawah ini: Sab = √b2sa2 + a2sb2 + sa2sb2 Untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, maka perlu menghitung nilai t dari koefisien ab dengan rumus sebagai berikut:
t= Nilai t hitung ini dibandingkan dengan nilai t tabel. Cara membaca t tabel adalah dengan menggunakan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98, makat tabel adalah sebesar 1,98. Jika nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel maka dapat 79
disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Asumsi uji sobel memerlukan jumlah sampel yang besar, jika jumlah sampel kecil, maka uji sobel menjadi kurang konservatif (Ghozali, 2013:248-249). E. Operasional Variabel Penelitian 1. Variabel Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014:38). Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau obyek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain (Hatch dan Farhady, 1981 dalam Sugiyono, 2014:38). Pada penelitian ini, variabel penelitian yang digunakan terdiri dari variabel eksogen dan variabel endogen. Variabel-variabel tersebut diuraikan sebagai berikut (Sarwono, 2007:4). a. Variabel Eksogen Variabel-variabel eksogen dalam suatu model jalur ialah semua variabel yang tidak ada penyebab-penyebab eksplisitnya atau dalam diagram tidak ada anak-anak panah yang menuju kearahnya, selain pada bagian kesalahan pengukuran. Jika antara variabel eksogen dikolerasikan maka kolerasi tersebut ditunjukkan dengan anak panah berkepala dua yang menghubungkan variabelvariabel tersebut. 80
Variabel eksogen dalam penelitian ini: 1) X1 adalah periklanan 2) X2 adalah kepercayaan online b. Variabel Endogen Variabel endogen ialah variabel yang mempunyai anak panah menuju ke arah variabel tersebut. Variabel yang termasuk di dalamnya mencakup semua variabel perantara dan tergantung. Variabel perantara endogen mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya dan dari arah variabel tersebut dalam suatu model dianggap jalur. Adapun variabel tergantung hanya mempunyai anak panah yang menuju ke arahnya. Variabel Endogen dalam penelitian ini: 1) Y1 adalah proses keputusan pembelian 2) Y2 adalah pembelian berulang 2. Operasional Variabel Operasional variabel merupakan penjabaran mengenai dimensi variabel dan indikator. Selanjutnya operasional variabel menggambarkan mengenai pengukuran atas dimensi variabel dan indikator.
81
No 1.
Variabel Periklanan Moriarty, Mitchell dan Wells (2009:154)
Tabel 3.3 Operasional Variabel Dimensi Melihat atau mendengar (See or Hear)
1 2 3 4 5 6
Menyukai (Liking)
Memahami (Understand)
7
Kebutuhan (need)
8
Mengingat (recall)
Terhubung (Connect)
9
Simbolisme (Symbolism) Kondisi pembelajaran (Conditioned learning) Perubahan (Transformation)
10
11
Kepercayaan Online Mayer, Davis dan Schoorman (1995) Dalam Zendehdel dkk (2011), Razak dkk (2014), Widiyanto dkk (2013), Siyamtinah (2015).
Terekspos (Exposure) Perhatian (Attention) Tertarik (Interest) Kesadaran (Awareness) Keinginan (Wants)
Merasa (Feel)
2.
Indikator
Percaya (Believe)
12
Tindakan (Act)
13
Kejujuran (Integrity)
14
Kemampuan (Ability)
15
Perbuatan baik (Benevolence)
16
Skala
Ordinal
Kepercayaan (Believability) Pembelian (Buying) Tokopedia jujur dalam memberikan Ordinal informasi produk. Tokopedia mampu menjamin keamanan dalam bertransaksi online. Tokopedia melakukan usaha terbaik ketika pembeli menemukan masalah dalam bertransaksi online. 82
No 3.
Variabel Proses Keputusan Pembelian
Dimensi
Indikator
Pengenalan masalah Pencarian informasi
17
Evaluasi alternatif
19
Keputusan pembelian
20
Perilaku pasca pembelian
21
Pembelian Membeli ulang Berulang atau tidak (Repurchase)
22
18
(Kotler 2012:188)
4.
Zeithaml, dkk (1996) dalam Han Sen Chen (2011)
23
24
Identifikasi kebutuhan. Adanya sumber informasi dari iklan/situs web/media massa/testimoni pembeli online lain. Membandingkan dengan situs lain. Memutuskan untuk melakukan pembelian. Kepuasan pasca pembelian.
Skala
Ordinal
Saya melakukan pembelian ulang. Ordinal Jika diminta memilih, saya pilih website Tokopedia. Saya tidak akan berpindah ke situs lain.
83
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Singkat Tokopedia Tokopedia merupakan pasar atau mall online terbesar di Indonesia yang memungkinkan individu maupun pemilik usaha di Indonesia untuk membuka dan mengelola toko online mereka secara mudah dan gratis, sekaligus memberikan pengalaman berbelanja online yang lebih aman dan nyaman. Tokopedia resmi diluncurkan ke publik pada 17 Agustus 2009 dibawah naungan PT. Tokopedia yang didirikan oleh Leontinus Alpha Edison dan William Tanuwijaya dengan visi membangun Indonesia yang lebih baik melalui internet. Sejak resmi diluncurkan PT.Tokopedia berhasil menjadi salah satu perusahaan internet Indonesia dengan pertumbuhan yang pesat (blog.tokopedia.com, 2016). a. Jenis Produk Tokopedia Tokopedia menawarkan jutaan produk yang terbagi dalam 21 kategori besar, meliputi: 1) Pakaian 2) Fashion & Aksesoris 3) Kecantikan 4) Kesehatan 5) Rumah Tangga 84
6) Dapur 7) Perawatan Bayi 8) Handphone & Tablet 9) Laptop & Aksesoris 10) Komputer dan Aksesoris 11) Elektronik 12) Kamera, Foto dan Video 13) Otomotif 14) Olahraga 15) Office & Stationery 16) Souvenir, Kado & Hadiah 17) Mainan & Hobi 18) Makanan & Minuman 19) Buku 20) Software 21) Film, Music & Game Hingga januari 2015, terhitung lebih dari 1.200 kategori produk tersedia di Tokopedia (blog.tokopedia.com, 2016). b. Sistem Pembayaran Tokopedia Sistem pembayaran di Tokopedia menggunakan system rekening bersama atau escrow system. Dalam hal ini, Tokopedia berperan sebagai pihak ketiga yang menengahi antara penjual dan pembeli, sehingga dapat meminimalisir terjadinya tindak penipuan. 85
Hingga awal tahun 2015, terdapat 5 metode pembayaran yang dapat digunakan untuk bertransaksi di Tokopedia, antara lain Saldo Tokopedia, Transfer Bank serta pembayaran instant seperti Mandiri ClickPay, Mandiri E-Cash dan BCA KlikPay dan pada pertengahan 2015, Tokopedia mendukung system pembayaran di Indomaret (blog.tokopedia.com, 2016). c. Brand Ambassador Tokopedia Pada tanggal 10 November 2014, Tokopedia secara resmi mengumumkan Chelsea Islan sebagai brand ambassador yang merepresentasikan Tokopedia dan pada September 2015, Isyana Sarasvati menjadi brand ambassador yang mempresentasikan Tokopedia (blog.tokopedia.com, 2016). d. Investor Tokopedia PT.Tokopedia mendapatkan seed funding (pendanaan awal) dari PT.Indonusa Dwitama pada tahun 2009. Kemudian pada tahun-tahun berikutnya Tokopedia kembali mendapatkan suntikan dana dari pemodal Ventura Global seperti East Ventures (2010), pada 19 April 2011 pihak Tokopedia mengumumkan bahwa Cyber Agent Ventures dari Jepang turut melakukan investasi kepada Tokopedia, menurut sumber yang didapat dari TechCrunch, DailySocial melaporkan bahwa nilai investasi kali ini adalah sebesar US$700,000.- yang ditukar dengan 10% saham Tokopedia, juga mendapat investasi dari Netprice (2012) dan SoftBank Ventures Korea (2013), hingga pada 86
oktober
2014
Tokopedia
berhasil
mencetak
sejarah
sebagai
perusahaan teknologi pertama di Asia Tenggara yang menerima investasi sebesar USD 100 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun dari Sequoia Capital dan SoftBank Internet dan Media Inc (SIMI). Berkat peranan Tokopedia dalam mengembangkan bisnis online di Indonesia, Tokopedia berhasil meraih penghargaan Marketeers Of The Year 2014 untuk sector E-Commerce pada acara MarkPlus Conference 2015 yang digelar oleh MarkPlus Inc tanggal 11 Desember 2014 (blog.tokopedia.com, 2016). 2. Visi dan Misi Tokopedia Dengan visi ―membangun Indonesia yang lebih baik melalui Internet‖, Tokopedia memiliki program untuk mendukung para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan perorangan untuk mengembangkan usaha mereka dengan memasarkan produk secara online (blog.tokopedia.com, 2016). B. Diskripsi Responden Sebelum melakukan analisa dalam penelitian ini, terlebih dahulu akan dikemukakan gambaran karakteristik responden yang digunakan untuk melengkapi penelitian meliputi jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir, pekerjaan responden dan situs belanja online yang pernah digunakan selain Tokopedia.
87
Responden dalam penelitian ini adalah pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. Adapun uraian gambaran umum responden pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Menurut Jenis Kelamin Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut jenis kelamin dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.1 Jenis Kelamin Responden Jenis Kelamin Keterangan Jumlah 36 Pria 64 Wanita Total 100 Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase 36% 64% 100%
Berdasarkan tabel 4.1 di atas terlihat bahwa responden terbanyak berjenis kelamin wanita yaitu berjumlah 64 responden atau sebanyak 64%, sedangkan responden berjenis kelamin pria berjumlah 36 responden atau sebanyak 36%. Menurut data yang dirilis oleh Tokopedia tahun 2014 dapat disimpulkan bahwa wanita adalah konsumen yang paling banyak berbelanja di Tokopedia dengan persentase 66,28% sedangkan jumlah pria yang berperan sebagai pembeli adalah sebesar 33,72%. Tidak hanya berkontribusi sebagai pembeli, wanita yang berjualan di Tokopedia juga mendominasi dengan jumlah 55,75% sedangkan pria berjumlah 44,25%. Hal ini menunjukkan dominasi wanita dalam berbelanja dan berjualan secara online di Tokopedia (Startupbisnis, 2014).
88
2. Karakteristik Responden Menurut Usia Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.2 Usia Responden Usia Keterangan Jumlah 10 < 18 tahun 84 18 - < 25 tahun 1 25 - 30 tahun 5 > 30 tahun Total 100 Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase 10% 84% 1% 5% 100%
Berdasarkan tabel 4.2 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki usia dibawah 18 tahun berjumlah 10 responden atau sebanyak 10%, jumlah responden yang memiliki usia 18 sampai dibawah 25 tahun berjumlah 84 responden atau sebanyak 84%, jumlah responden yang memiliki usia 25 sampai 30 tahun berjumlah 1 responden atau sebanyak 1% dan jumlah responden yang memiliki usia di atas 30 tahun berjumlah 5 responden atau sebanyak 5%. 3. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Terakhir Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pendidikan terakhir dapat dilihat pada tabel berikut ini:
89
Tabel 4.3 Pendidikan Terakhir Responden Pendidikan Terakhir Keterangan Jumlah Persentase 32 32% SD/SMP/SMA 6 6% Akademi (D1/D2/D3) 61 61% S1 1 1% S2/S3 Total 100 100% Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel 4.3 di atas terlihat bahwa responden yang memiliki pendidikan terakhir SD/SMP/SMA berjumlah 32 responden atau sebanyak 32%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir Akademi (D1/D2/D3) berjumlah 6 responden atau sebanyak 6%, jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S1 berjumlah 61 responden atau sebanyak 61% dan jumlah responden yang memiliki pendidikan terakhir S2/S3 berjumlah 1 responden atau sebanyak 1%. Berdasarkan data dari situs Alexa (2016) menunjukan bahwa jumlah pengguna Tokopedia berdasarkan pendidikan terakhir S1 adalah yang paling banyak melakukan transaksi online di Tokopedia. 4. Karakteristik Responden Menurut Pekerjaan Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut pekerjaan dapat dilihat pada tabel berikut ini:
90
Tabel 4.4 Pekerjaan Responden Pekerjaan Keterangan Jumlah 82 Pelajar/Mahasiswa 0 Pegawai Negeri Sipil 8 Pegawai Swasta 4 Wiraswasta 0 Ibu Rumah Tangga 6 Lainnya Total 100 Sumber: data primer diolah, 2016
Persentase 82% 0% 8% 4% 0% 6% 100%
Berdasarkan tabel 4.4 di atas terlihat bahwa responden yang bekerja sebagai pelajar/mahasiswa berjumlah 82 responden atau sebanyak 82%, jumlah responden yang bekerja sabagai pegawai negeri sipil berjumlah 0 responden atau sebanyak 0%, jumlah responden yang bekerja sabagai pegawai swasta berjumlah 8 responden atau sebanyak 8%, jumlah responden yang bekerja sabagai wiraswasta berjumlah 4 responden atau sebanyak 4%, jumlah responden yang bekerja sabagai ibu rumah tangga berjumlah 0 responden atau sebanyak 0% dan jumlah responden yang bekerja lainnya berjumlah 6 responden atau sebanyak 6%. 5. Karakteristik Responden Menurut Situs Belanja Online Yang Pernah Digunakan Selain Tokopedia Berdasarkan hasil mengenai karakteristik menurut situs belanja online yang pernah digunakan selain Tokopedia dapat dilihat pada tabel berikut ini:
91
Tabel 4.5 Situs Belanja Online yang Pernah Digunakan Selain Tokopedia Situs Belanja Online Yang Pernah Digunakan Keterangan Jumlah Persentase 46 26% Bukalapak 29 16,4% Elevenia 26 14,7% Lazada 25 14,1% Zalora 23 13% Kaskus 13 7,4% Berrybenka 6 3,4% Matahari Mall 5 2,8% OLX 3 1,7% Blibli 1 0,5% Jakmall Total 177 100% Sumber: data primer diolah, 2016 Pada pertanyaan ini, responden dapat menyebutkan lebih dari satu jawaban mengenai situs belanja online yang pernah digunakan selain Tokopedia. Di tabel 4.5 dapat dilihat bahwa responden yang pernah berbelanja online di situs Bukalapak berjumlah 46 responden atau sebanyak 26%, responden yang pernah berbelanja online di situs Elevenia berjumlah 29 responden atau sebanyak 16,4%, responden yang pernah berbelanja online di situs Lazada berjumlah 26 responden atau sebanyak 14,7%, responden yang pernah berbelanja online di situs Zalora berjumlah 25 responden atau sebanyak 14,1%, responden yang pernah berbelanja online di situs Kaskus berjumlah 23 responden atau sebanyak 13%, responden yang pernah berbelanja online di situs Berrybenka berjumlah 13 responden atau sebanyak 7,4%, responden yang pernah berbelanja online di situs Matahari Mall berjumlah 6 responden atau sebanyak 3,4%, responden yang pernah berbelanja online di situs OLX berjumlah 5 responden atau sebanyak 2,8%, responden yang pernah 92
berbelanja online di situs Blibli berjumlah 3 responden atau sebanyak 1,7%, dan responden yang pernah berbelanja online di situs Jakmall berjumlah 1 responden atau sebanyak 0,5%. Berdasarkan data dari situs Alexa (2016) menunjukan bahwa Bukalapak, Kaskus, Elevenia, Lazada dan OLX masuk dalam 30 besar Top Sites in Indonesia tahun 2016. C. Analisis Deskriptif Statistik deskriptif dimaksudkan untuk menganalisis data berdasarkan atas hasil yang diperoleh dari jawaban responden terhadap masing-masing indikator pengukur variabel. Statistik deskriptif pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Periklanan (X1) Dalam penelitian periklanan (X1) ini digunakan 13 butir pertanyaan untuk mengukur periklanan, yaitu: Tabel 4.6 Melihat atau Mendengar Iklan Tokopedia di Berbagai Media
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.6 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan ragu-ragu, 68 responden menyatakan setuju dan
27
responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju 93
dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang dilihat atau didengar di berbagai media. Tabel 4.7 Memperhatikan Isi Pesan yang Disampaikan dalam Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.7 di atas dapat dijelaskan bahwa 16 responden menyatakan ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang membuat orang-orang memperhatikan isi pesan. Tabel 4.8 Tertarik Dengan Produk atau Layanan yang Ditawarkan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.8 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan tidak setuju, 15 responden menyatakan ragu-ragu, 67 responden menyatakan setuju, 16 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini 94
berarti Tokopedia menampilkan iklan mengenai produk atau layanan yang menarik. Tabel 4.9 Sadar Bahwa Tokopedia Merupakan Situs Jual Beli Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.9 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 55 responden menyatakan setuju, 34 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan kesadaran bahwa Tokopedia merupakan situs jual beli online. Tabel 4.10 Ingin Melakukan Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
95
Dari tabel 4.10 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu-ragu, 49 responden menyatakan setuju, 25 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 60%. Namun, jumlah persentase yang menyatakan sangat tidak setuju, tidak setuju dan ragu-ragu lebih dari 25% sehingga sebaiknya Tokopedia lebih menonjolkan pesan iklan yang membuat penonton ingin melakukan pembelian online, misalnya dengan menampilkan pesan mengenai kemudahan dan keamanan dalam berbelanja online maupun dalam pembayaran transaksi online. Tabel 4.11 Menyukai Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.11 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 24 responden menyatakan ragu-ragu, 57 responden menyatakan setuju, 16 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju 60%. Namun jumlah persentase yang menyatakan sangat tidak setuju, setuju dan ragu-ragu lebih dari 25% sehingga sebaiknya 96
Tokopedia menampilkan iklan yang lebih menarik dan disukai, misalnya dengan menampilkan hal-hal yang menginspirasi. Karena saat ini aktivitas komunikasi pemasaran berubah dari yang semula membicarakan mengenai keunggulan produk atau layanan menjadi membicarakan mengenai benefit emosi, yang artinya perusahaan membangun ikatan emosi dengan pasar. Karena pasar saat ini tidak hanya menggunakan pemikiran dalam memutuskan untuk membeli, tetapi juga menggunakan perasaan mereka. Tabel 4.12 Merasa Bahwa Tokopedia Mampu Memenuhi Kebutuhan
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.12 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 19 responden menyatakan ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju, 22 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju 70%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan perasaan bahwa Tokopedia mampu memenuhi kebutuhan.
97
Tabel 4.13 Apabila Ingin Melakukan Pembelian Online, Mengingat Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.13 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden menyatakan tidak setuju, 20 responden menyatakan ragu-ragu, 45 responden menyatakan setuju, 31 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengingatkan mengenai Tokopedia apabila ingin melakukan pembelian online. Tabel 4.14 Mengingat Logo dan Slogan yang Ditampilkan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.14 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu, 62 responden menyatakan setuju, 28 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini 98
berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengingatkan mengenai logo atau slogan Tokopedia. Tabel 4.15 Belajar Cara-Cara Melakukan Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.15 di atas dapat dijelaskan bahwa 4 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 80 responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang memberikan pelajaran mengenai cara-cara melakukan pembelian online. Tabel 4.16 Kebiasaan Belanja offline Berubah Menjadi Kebiasaan Belanja Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
99
Dari tabel 4.16 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 58 responden menyatakan setuju, 32 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang mengubah kebiasaan belanja offline menjadi kebiasaan belanja online. Tabel 4.17 Percaya Terhadap Iklan Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.17 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 1 responden menyatakan tidak setuju, 6 responden menyatakan ragu-ragu, 68 responden menyatakan setuju, 24 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang dapat dipercaya.
100
Tabel 4.18 Akan Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.18 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan tidak setuju, 9 responden menyatakan ragu-ragu, 71 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia menampilkan iklan yang akan membuat melakukan pembelian online. 2. Kepercayaan Online (X2) Dalam penelitian kepercayaan online (X2) ini digunakan 3 butir pertanyaan untuk mengukur kepercayaan online, yaitu: Tabel 4.19 Tokopedia Jujur dalam Memberikan Informasi Mengenai Produk
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.19 di atas dapat dijelaskan bahwa 9 responden menyatakan ragu-ragu, 71 responden menyatakan setuju, 20 responden 101
menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti Tokopedia jujur dalam memberikan informasi mengenai produk. Tabel 4.20 Tokopedia Mampu Memberikan Keamanan dalam Transaksi Pembelian Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.20 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan ragu-ragu, 57 responden menyatakan setuju, 29 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini berarti Tokopedia mampu memberikan keamanan dalam transaksi pembelian online. Tabel 4.21 Tokopedia Melakukan Usaha Terbaik Ketika Pembeli Menemukan Masalah dalam Bertransaksi Online
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 102
Dari tabel 4.21 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu, 58 responden menyatakan setuju, 31 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia melakukan usaha terbaik ketika pembeli menemukan masalah dalam bertransaksi online. 3. Proses Keputusan Pembelian (Y1) Dalam penelitian proses keputusan pembelian (Y1) ini digunakan 5 butir pertanyaan untuk mengukur proses keputusan pembelian, yaitu: Tabel 4.22 Ketika Ingin Melakukan Pembelian Online, Memutuskan Untuk Membeli di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.22 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan ragu-ragu, 58 responden menyatakan setuju, 37 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan ketika ingin melakukan pembelian online.
103
Tabel 4.23 Setelah Mencari Informasi, Memutuskan Untuk Membeli di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.23 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan tidak setuju, 11 responden menyatakan ragu-ragu, 81 responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan setelah mencari informasi melalui iklan, situs web, media massa dan atau testimony pembeli online lain. Tabel 4.24 Dari Berbagai Alternatif Situs Pembelian Online, Memutuskan Membeli di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.24 di atas dapat dijelaskan bahwa 1 responden menyatakan sangat tidak setuju, 2 responden menyatakan tidak setuju, 8 104
responden menyatakan ragu-ragu, 70 responden menyatakan setuju, 19 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan dari berbagai alternative situs pembelian online yang ada. Tabel 4.25 Memutuskan Untuk Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.25 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 4 responden menyatakan ragu-ragu, 55 responden menyatakan setuju, 38 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia merupakan pilihan saat memutuskan untuk melakukan pembelian online. Tabel 4.26 Merasa Puas Setelah Melakukan Pembelian Online di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 105
Dari tabel 4.26 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan tidak setuju, 8 responden menyatakan ragu-ragu, 82 responden menyatakan setuju, 7 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti Tokopedia memberikan kepuasan setelah melakukan pembelian online. 4. Pembelian Berulang (Y2) Dalam penelitian pembelian berulang (Y2) ini digunakan 3 butir pertanyaan untuk mengukur pembelian berulang, yaitu: Tabel 4.27 Melakukan Pembelian Ulang di Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.27 di atas dapat dijelaskan bahwa 3 responden menyatakan ragu-ragu, 56 responden menyatakan setuju, 41 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 90%. Ini berarti pembelian online dilakukan di Tokopedia.
106
Tabel 4.28 Dibanding Dengan Situs Pembelian Online Lain, Memilih Tokopedia
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.28 di atas dapat dijelaskan bahwa 2 responden menyatakan tidak setuju, 5 responden menyatakan ragu-ragu, 66 responden menyatakan setuju, 27 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 80%. Ini berarti dibanding dengan situs pembelian online lain, Tokopedia yang akan dipilih. Tabel 4.29 Tidak Akan Berpindah Ke Situs Pembelian Online Lain
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Dari tabel 4.29 di atas dapat dijelaskan bahwa 5 responden menyatakan tidak setuju, 10 responden menyatakan ragu-ragu, 67 responden menyatakan setuju, 18 responden menyatakan sangat setuju. Jika dilihat yang menyatakan setuju dan sangat setuju lebih dari 70%. Ini 107
berarti pembeli online di Tokopedia tidak akan berpindah ke situs pembelian online lain. D. Distribusi Kuesioner Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 100 responden yang pernah melakukan pembelian online di Tokopedia setidaknya dua kali dalam 6 bulan di Jakarta. Tabel 4.30 Distribusi Kuesioner Nilai Kuesioner Item 5 4 3 2 1 X1.1 27 68 5 0 0 X1.2 28 56 16 0 0 X1.3 16 67 15 2 0 X1.4 34 55 9 2 0 X1.5 25 49 24 1 1 X1.6 16 57 24 1 2 X1.7 22 58 19 3 0 X1.8 31 45 20 4 0 X1.9 28 62 6 4 0 X1.10 7 80 9 4 0 X1.11 32 58 9 1 0 X1.12 24 68 6 1 1 X1.13 18 71 9 2 0 X2.1 20 71 9 0 0 X2.2 29 57 11 3 0 X2.3 31 58 8 3 0 Y1.1 37 58 5 0 0 Y1.2 7 81 11 1 0 Y1.3 19 70 8 2 1 Y1.4 38 55 4 3 0 Y1.5 7 82 8 3 0 Y2.1 41 56 3 0 0 Y2.2 27 66 5 2 0 Y2.3 18 67 10 5 0 Sumber: Data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Total 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
108
E. Uji Kualitas Data 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Pearson Correlation, pedoman suatu model dikatakan valid jika tingkat signifikansinya dibawah 0,05 maka butir pertanyaan tersebut dapat dikatakan valid. Selain itu, kriteria yang digunakan dalam menentukan valid tidaknya pertanyaan/pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini adalah tingkat kepercayaan 95% (α = 5%), jumlah responden sebanyak 30 responden untuk pra uji, dan dibandingkan dengan nilai r tabel = 0,361 yang di dapat dari degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel pra uji yaitu 30 responden. Suatu kuesioner dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari r tabel. Uji validitas akan menguji masing-masing variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah hasil uji validitas dari variabel periklanan, kepercayaan online, proses keputusan pembelian dan pembelian berulang dengan 30 sampel responden.
109
a. Variabel Periklanan Tabel 4.31 Hasil Uji Validitas Periklanan Pertanyaan Nilai r Pearson Correlation tabel 0,361 0,944** X1.1 0,361 0,697** X1.2 0,361 0,371** X1.3 0,361 0,944** X1.4 0,361 0,944** X1.5 0,361 0,676** X1.6 0,361 0,486** X1.7 0,361 0,944** X1.8 0,361 0,697** X1.9 0,361 0,371** X1.10 0,361 0,944** X1.11 0,361 0,944** X1.12 0,361 0,676** X1.13 Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Tabel 4.31 menunjukkan bahwa variabel periklanan memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,361. b. Variabel Kepercayaan Online Tabel 4.32 Hasil Uji Validitas Kepercayaan Online Pertanyaan Nilai r Pearson Correlation Keterangan tabel 0,361 0,957** Valid X2.1 0,361 0,957** Valid X2.2 0,361 0,679** Valid X2.3 Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Tabel 4.32 menunjukkan bahwa variabel kepercayaan online memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,361. 110
c. Variabel Proses Keputusan Pembelian Tabel 4.33 Hasil Uji Validitas Proses Keputusan Pembelian Pertanyaan Nilai r tabel Pearson Keterangan Correlation 0,361 0,754** Valid Y1.1 0,361 0,607** Valid Y1.2 0,361 0,695** Valid Y1.3 0,361 0,754** Valid Y1.4 0,361 0,607** Valid Y1.5 Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Tabel 4.33 menunjukkan bahwa variabel proses keputusan pembelian memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,361. d. Variabel Pembelian Berulang Tabel 4.34 Hasil Uji Validitas Pembelian Berulang Pertanyaan Nilai r tabel Pearson Keterangan Correlation 0,361 0,771** Valid Y2.1 0,361 0,862** Valid Y2.2 0,361 0,845** Valid Y2.3 Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Tabel 4.34 menunjukkan bahwa variabel pembelian berulang memiliki kriteria valid untuk semua item pertanyaan berdasarkan kriteria signifikansi lebih kecil dari 0,05 dan r hitung lebih besar dari 0,361.
111
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu (Ghozali, 2013:47). SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,70 (Nunnally, 1994 dalam Ghazali, 2013:48). Perhitungan koefisien Cronbach’s Alpha dilakukan dengan menggunakan software SPSS versi 23.0. Berikut adalah hasil uji reliabilitas dari variabel periklanan, kepercayaan online, proses keputusan pembelian dan pembelian berulang dengan 30 sampel responden. a. Variabel Periklanan Tabel 4.35 Uji Reliabilitas Periklanan Variabel Crobach’s Alpha N of Items 0,940 13 Periklanan Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan Reliabel
Tabel 4.35 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel periklanan sebesar 0,940. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70.
112
b. Variabel Kepercayaan Online Tabel 4.36 Uji Reliabilitas Kepercayaan Online Variabel Crobach’s Alpha N of Items Keterangan 0,845 3 Reliabel Kepercayaan Online Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Tabel 4.36 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel kepercayaan
online
sebesar
0,845. Dengan
demikian,
dapat
disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70. c. Variabel Proses Keputusan Pembelian Tabel 4.37 Uji Reliabilitas Proses Keputusan Pembelian Variabel Crobach’s Alpha N of Items Keterangan 0,718 5 Reliabel Proses Keputusan Pembelian Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Tabel 4.37 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel proses keputusan pembelian sebesar 0,718. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70 d. Variabel Pembelian Berulang Tabel 4.38 Uji Reliabilitas Pembelian Berulang Variabel Crobach’s Alpha N of Items 0,767 3 Pembelian Berulang Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
Keterangan Reliabel
113
Tabel 4.38 menunjukkan nilai Crobach’s Alpha atas variabel pembelian berulang sebesar 0,767. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pertanyaan dalam kuesioner ini reliabel karena mempunyai nilai Crobach’s Alpha lebih besar dari 0,70. F. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik pengolahan data selanjutnya adalah dengan menggunakan analisis jalur (Path Analysis), di mana analisis jalur ini berfungsi untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari sekumpulan variabel yaitu variabel penyebab (variabel eksogen) terhadap variabel akibat (variabel endogen). 1. Persamaan Analisis Jalur a. Koefisien Korelasi Dalam metode analisis jalur, untuk mencari hubungan kausal variabel-variabel penelitian terlebih dahulu dihitung matriks kolerasi dari variabel periklanan, kepercayaan online, proses keputusan pembelian
dan
pembelian
berulang.
Koefisien
korelasi
menggambarkan keeratan hubungan antara variabel tetapi tidak menggambarkan kekuatan kausalitas atau sebab-akibat, karena korelasi hanya digunakan untuk mengukur derajat hubungan, maka dalam analisis korelasi tidak terdapat istilah variabel eksogen atau endogen. Berikut ini adalah hasil penghitungan koefisien korelasi dengan menggunakan software SPSS 23.0.
114
Tabel 4.39 Koefisien Kolerasi
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Berdasarkan tabel 4.39 di atas dapat diketahui nilai kolerasi antar variabel. Angka koefisien korelasi bertanda (*) menunjukkan bahwa hubungan
antar
peningkatan
satu
variabel variabel
bersifat
berbanding lurus.
pembelian
berulang
Artinya
diikuti
oleh
peningkatan variabel lain. Untuk menentukan keeratan hubungan digunakan kriteria menurut Sarwono (2007:44) sebagai berikut: 0,00 ≤ ρ< 0,25
: Hubungan sangat lemah
0,25 ≤ ρ< 0,50
: Hubungan cukup kuat
0,50 ≤ ρ<0,75
: Hubungan kuat
0,75 ≤ ρ<1
: Hubungan sangat kuat
Untuk menentukan apakah korelasi dari masing-masing variabel signifikan atau tidak diukur dari nilai signifikansi dari setiap hubungan variabel. Nilai signifikansi harus lebih kecil nilainya 115
dibanding nilai tingkat toleransi yang digunakan. Dalam penelitian ini nilai toleransi yang digunakan adalah 0,05. Untuk pengujian lebih lanjut, maka diajukan sebagai berikut: Ho
: ρx1x2 = 0, Tidak ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Ha
: ρx1x2 ≠ 0, Ada hubungan (korelasi) yang signifikan antara dua variabel.
Pengujian berdasarkan uji probabilitas akan diterima apabila nilai signifikansi kurang dari 0,05 maka Ho ditolak dan jika signifikansi lebih besar dari 0,05 maka Ho diterima. Tabel 4.40 Pengujian Hubungan Antar Sub Variabel Hubungan Koefisien Kategori Probab Kolerasi ilitas Periklanan (X1) dengan 0,662 Kuat 0,000 Kepercayaan Online (X2) Periklanan (X1) dengan 0,691 Kuat 0,000 Proses Keputusan Pembelian (Y1) Periklanan (X1) dengan 0,438 Cukup 0,000 Pembelian Berulang Kuat (Y2) Kepercayaan Online 0,761 Sangat 0,000 (X2) dengan Proses Kuat Keputusan Pembelian (Y1) Kepercayaan Online 0,659 Kuat 0,000 (X2) dengan Pembelian Berulang (Y2) Proses Keputusan 0,717 Kuat 0,000 Pembelian (Y1) dengan Pembelian Berulang (Y2) Sumber: data primer yang diolah, 2016
Kesimpulan Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
Signifikan
116
Berdasarkan hasil pengujian pada tabel 4.40 dapat dilihat bahwa 4 hubungan dikategorikan kuat, 1 hubungan dikategorikan cukup kuat dan 1 hubungan lainnya dikategorikan sangat kuat. Selain itu, Nilai signifikansi semua hubungan yaitu 0,000 lebih kecil dibanding nilai toleransi yang ditetapkan yaitu 0,05 ini berarti semua hubungan yang terjadi antara dua variabel memiliki hubungan yang signifikan. b. Koefisien Determinasi (Adjusted R Square) 1) Koefisien Determinasi Struktur 1 Tabel 4.41 Koefisien Determinasi Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,801. Nilai koefisien determinasi (R Square) sebesar 0,641 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,634. Nilai Adjusted R Square sebesar 63,4% ini menunjukkan bahwa pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian secara gabungan adalah 63,4%, sedangkan sisanya sebesar 36,6% (100%-63,4%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel proses keputusan pembelian.
117
2) Koefisien Determinasi Struktur 2 Tabel 4.42 Koefisien Determinasi Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Pada tabel model summary didapat model analisis jalur dengan nilai koefisien kolerasi (R) sebesar 0,750. Nilai koefisien determinasi (R square) sebesar 0,563 dan nilai Adjusted R Square sebesar 0,549. Nilai Adjusted R Square sebesar 54,9% ini menunjukkan bahwa pengaruh periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang secara gabungan adalah 54,9%, sedangkan sisanya sebesar 45,1% (100%-54,9%) adalah kemungkinan terdapat aspek-aspek lain yang memiliki pengaruh terhadap variabel pembelian berulang. 2. Pengujian Hipotesis a. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Pengujian hipotesis secara silmultan bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel eksogen secara bersama-sama terhadap variabel endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah:
118
1) Uji F Persamaan Struktur 1 Tabel 4.43 Analisis Varian (Anova) Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Pada tabel 4.43 hasil uji F untuk menguji pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian secara simultan, hipotesisnya adalah: Ho :ρx2y1 = ρx2y1 = 0, diduga variabel periklanan dan kepercayaan online tidak berpengaruh secara simultan terhadap proses keputusan pembelian. Ha : ρx2y1 = ρx2y1 ≠ 0, diduga variabel periklanan dan kepercayaan online berpengaruh secara simultan terhadap proses keputusan pembelian. Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.43 didapatkan hasil F-hitung sebesar 86,748 dengan probabilitas 0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1 = 2, df2 = 97 maka F-tabel = 119
3,09. Hasilnya adalah F-hitung (86,748) > F-tabel (3,09) dan dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat dilihat juga nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel proses keputusan pembelian atau dengan kata lain variabel eksogen periklanan dan kepercayaan online secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh
signifikan
terhadap variabel endogen proses keputusan pembelian. Maka dapat disimpulkan bahwa kepercayaan online merupakan dasar yang diperlukan perusahaan untuk mempertahankan pelanggan. Selain itu, menurut Kotler dan Armstrong (2016:474) Peranan periklanan dalam pemasaran sangatlah penting, yakni untuk membangun kesadaran (awareness) terhadap keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan, menambah pengetahuan konsumen tentang produk atau jasa dan membujuk calon pelanggan untuk membeli atau menggunakan produk atau jasa tersebut. 2) Uji F Persamaan Struktur 2 Tabel 4.44 Analisis Varian (Anova) Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 120
Pada tabel 4.44 hasil uji F untuk menguji pengaruh periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang secara simultan, hipotesisnya adalah: Ho : ρx2y2 = ρx2y2 = ρy1y2 = 0, diduga variabel periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian tidak berpengaruh secara simultan terhadap pembelian berulang. Ha : ρx2y2 = ρx2y2 = ρy1y2 ≠ 0, diduga variabel periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh secara simultan terhadap pembelian berulang. Dengan kriteria uji hipotesis sebagai berikut: Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Melalui langkah tersebut serta hasil ANOVA pada tabel 4.44, didapatkan hasil F-hitung sebesar 41,241 dengan probabilitas 0,000. F-tabel dengan level signifikansi 0,05, degree of freedom (df) untuk df1 = 3, df2 = 96 maka F-tabel = 2,7. Hasilnya adalah F-hitung (41,241) > F-tabel (2,7) dengan hasil ini maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dapat dilihat juga nilai signifikansi sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel pembelian berulang atau dengan kata lain variabel eksogen periklanan, kepercayaan online dan proses 121
keputusan
pembelian
secara
bersama-sama
(simultan)
berpengaruh signifikan terhadap variabel endogen pembelian berulang. b. Uji Signifikansi Parameter Individu (Uji Statistik t) Pengujian hipotesis secara parsial bertujuan untuk mengukur besarnya pengaruh variabel eksogen secara parsial terhadap variabel endogen. Hasil hipotesis yang dalam pengujian ini adalah: 1) Uji t Persamaan Struktur 1 Tabel 4.45 Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 1
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016 a) Hubungan
antara
periklanan
dengan
proses
keputusan
pembelian Hipotesisnya adalah: Ho : ρx1y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap proses keputusan pembelian. Ha : ρx1y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap proses keputusan pembelian. 122
Menurut tabel 4.45 nilai t-hitung adalah 4,089 dengan probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (4,089) > t-tabel (1,98) dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel periklanan terhadap proses keputusan pembelian. Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan Mujiyana dan Ellisa (2013) serta Natalia (2014) yang menunjukan variabel periklanan secara signifikan berpengaruh langsung ke keputusan pembelian sehingga dapat disimpulkan bahwa periklanan sangat penting dilakukan oleh perusahaan untuk mengembangkan proses keputusan pembelian yang akan membantu tercapainya tujuan perusahaan. b) Hubungan antara kepercayaan online dengan proses keputusan pembelian Hipotesisnya adalah: Ho : ρx2y1 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kepercayaan
online terhadap proses
keputusan pembelian.
123
Ha : ρx2y1 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel kepercayaan
online terhadap proses
keputusan pembelian. Menurut tabel 4.45 nilai t-hitung adalah 6,672 dengan probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (6,672) > t-tabel (1,98) dan nilai signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian. Hasil ini sama dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Prabowo, dkk (2014) Ardyanto, dkk (2015) Annisa dan Widiyanto (2013) dan Putra, dkk (2014) yang menunjukan kepercayaan online berpengaruh positif dan signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Hal ini menjadi sangat penting dalam transaksi melalui internet, hal ini karena dalam ECommerce terjadi keterbatasan kontak fisik konsumen terhadap produk, sehingga konsumen tidak dapat melakukan pengawasan sebelum melakukan pembelian.
124
Tabel 4.46 Uji t Persamaan Struktur 1 Pengaruh Periklanan dan Kepercayaan Online terhadap Proses Keputusan Pembelian No Hipotesis Analisis tt-tabel Hasil Jalur hitung 1 ρx1y1X1≠0 ρx1y1X1= 4,089 1,98 Ho 0,332 ditolak 2 ρx2y1X2≠0 ρx2y1X2= 6,672 1,98 Ho 0,542 ditolak Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Berdasarkan hasil pada tabel 4.46, tes parsial periklanan dan kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap proses keputusan pembelian. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur I adalah: Y1 = ρy1x1X1+ ρy1x2X2 + ϵ1 Y1 = 0,332X1 + 0,542X2 + 0,366 Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1–Adjusted R square. Sehingga koefisien residu adalah: 1–0,634 = 0,366. 2) Uji t Persamaan Struktur 2 Tabel 4.47 Hasil Uji Parsial (t-Test) Struktur 2
Sumber: data diolah dengan SPSS 23.0, 2016
125
1) Hubungan antara periklanan dengan pembelian berulang Hipotesisnya adalah: Ho : ρx1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap pembelian berulang. Ha: ρx1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel periklanan terhadap pembelian berulang. Menurut tabel 4.47, nilai t-hitung adalah 2,018 dengan probabilitas 0,046. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (2,018) > t-tabel (1,98) dan nilai signifikansi 0,046 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel periklanan terhadap pembelian berulang. Hasil ini sama dengan penelitian Liliana (2012) yang menunjukan bahwa periklanan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian berulang. 2) Hubungan antara kepercayaan online dengan pembelian berulang Hipotesisnya adalah: Ho: ρx2y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel kepercayaan online terhadap pembelian berulang.
126
Ha: ρx2y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel kepercayaan online terhadap pembelian berulang. Menurut tabel 4.47 nilai t-hitung adalah 3,048 dengan probabilitas 0,003. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (3,048) > t-tabel (1,98) dan nilai signifikansi 0,003 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel kepercayaan online terhadap pembelian berulang. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Prabowo, dkk (2014) dan Siyamtina dan Hendar (2015) yang menunjukan kepercayaan online berpengaruh positif dan signifikan secara langsung terhadap pembelian berulang. Menurut pembelian berulang bisa ditingkatkan melalui kepercayaan pada pembelanjaan online. 3) Hubungan antara proses keputusan pembelian dengan pembelian berulang Hipotesisnya adalah: Ho : ρy1y2 = 0, diduga bahwa tidak ada pengaruh signifikan antara variabel proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang.
127
Ha : ρy1y2 ≠ 0, diduga bahwa terdapat pengaruh signifikan antara variabel proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang. Menurut tabel 4.47, nilai t-hitung adalah 5,332 dengan probabilitas 0,000. t-tabel dengan signifikansi level 0,05 dan degree of freedom (df) untuk df = n-2 atau 100-2 = 98 maka ttabel adalah 1,98. Hasilnya adalah t-hitung (5,332) > t-tabel (1,98) dan nilai signifikansi 0,000 lebih kecil dari 0,05. Maka dapat disimpulkan, Ho ditolak dan Ha diterima. Ini berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel proses keputusan pembelian terhadap pembelian berulang. Hasil ini sama dengan penelitian yang dilakukan Prabowo, dkk (2014) yang menunjukan proses keputusan pembelian berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembelian ulang. Tabel 4.48 Uji t Persamaan Struktur 2 Pengaruh Periklanan, Kepercayaan Online dan Proses Keputusan Pembelian terhadap Pembelian Berulang No Hipotesis Analisis tt-tabel Hasil Jalur hitung 1 ρx1y2X1≠ ρx1y2X1= 2,018 1,98 Ho 0 0,197 ditolak 2 ρx2y2X2≠ ρx2y2X2= 3,048 1,98 Ho 0 0,332 ditolak 3 ρy1y2Y2≠ ρy1y2Y2= 5,332 1,98 Ho 0 0,601 ditolak Sumber: Data primer diolah dengan SPSS 23.0, 2016 Berdasarkan hasil pada tabel 4.48 tes parsial periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh 128
signifikan terhadap pembelian berulang. Maka dari itu persamaan dari analisis jalur struktur II adalah: Y2 = ρy2x2X1 + ρy2x1X2+ + ρy2y1Y1 + ϵ2 Y2 = 0,197X1 + 0,332X2 + 0,601Y1 + 0,451 Untuk mencari koefisien residu adalah dengan 1–Adjusted R square. Sehingga koefisien residu adalah: 1–0,549 = 0,451. 3. Diagram Analisis Jalur Besarnya koefisien jalur diperlihatkan oleh hasil output diagram jalur dengan menggunakan software SPSS 23.0. Hasil koefisien jalur dari keseluruhan variabel dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Gambar 4.2 Analisis Jalur Struktur 1 dan 2 ϵ1 0,366
Periklanan (X1)
ϵ20,451 0,197
0,332 0,662
Proses Keputusan Pembelian (Y1)
0,601
Pembelian Berulang (Y2)
0,542 Kepercayaan Online (X2)
0,332
Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan diagram di atas, dapat diketahui terdapat dua buah persamaan analisis jalur yaitu sebagai berikut: Y1 = 0,332X1 + 0,542X2 + 0,366 Y2 = 0,197X1 + 0,332X2 + 0,601Y1 + 0,451
129
G. Uji Sobel Uji sobel dimaksudkan untuk menguji signifikansi pengaruh tidak langsung, dengan menghitung nilai t dari koefisien variabel eksogen dan variabel mediasi, nilai t-hitung dibandingkan dengan t-tabel. Jika nilai thitung lebih besar dari nilai t-tabel maka dapat disimpulkan terjadi pengaruh mediasi. Pengujian sobel yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa periklanan berpengaruh langsung terhadap pembelian berulang dan juga berpengaruh langsung terhadap proses keputusan pembelian. Untuk mengetahui pengaruh periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai berikut: Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx1y1) Sx1y1 = √ y12sx12 + x12sy12 + sx12sy12 Di mana:
x1
= 0,126
sx1
= 0,031
y1
= 0,403
sy1
= 0,076
Sx1y1 = √(0,403)2(0,031)2 + (0,126)2(0,076)2 + (0,031)2(0,076)2 Sx1y1 = 0.0159162043
130
Berdasarkan hasil Sx1y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut: Perkalian koefisien (x1y1) = (0,126)(0,403) sebesar 0.050778. x y
t = Sx
y
0 05077
= 00
59 20
= 3.1903335143
Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 3.1903335143 lebih besar dari t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara periklanan terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian. 2. Kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian Hasil analisis jalur menunjukkan bahwa kepercayaan online berpengaruh langsung terhadap pembelian berulang juga berpengaruh langsung terhadap proses keputusan pembelian. Untuk mengetahui pengaruh kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian dapat diuji dengan dengan uji sobel sebagai berikut:: Hitung standard error dari koefisien indirect effect (Sx2y1) Sx2y1 = √ y12sx22 + x22sy12 + sx22sy12 Di mana:
x2
= 0,751
sx2
= 0,113
y1
= 0,403
sy1
= 0,076 131
Sx2y1 = √(0,403)2(0,113)2 + (0,751)2(0,076)2 + (0,113)2(0,076)2 Sx2y1 = 0,0735202287 Berdasarkan hasil Sx2y1 ini, selanjutnya dapat menghitung nilai t statistik pengaruh mediasi dengan rumus sebagai berikut: Perkalian koefisien (x2y1) = (0,751)(0,403) sebesar 0,302653 x2y
0 02 5
t = Sx2y = 0 07
52022 7
= 4,1165949202
Hasil perhitungan diperoleh nilai t-hitung sebesar 4,1165949202 lebih kecil dari t-tabel dengan tingkat signifikansi 0,05 yaitu sebesar 1,98. Maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh mediasi antara kepercayaan online terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian.
132
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai pengaruh periklanan dan kepercayaan online terhadap proses keputusan pembelian serta dampaknya pada pembelian berulang dalam C2C E-Commerce Tokopedia, dengan metode analisis yang digunakan yaitu path analysis, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: 1. Variabel periklanan berpengaruh signifikan terhadap variabel proses keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan maka akan meningkatkan proses keputusan pembelian pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta. 2. Variabel kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap variabel proses keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan online maka akan meningkatkan proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 3. Variabel periklanan dan kepercayaan online berpengaruh secara simultan terhadap variabel proses keputusan pembelian. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan dan kepercayaan
online maka akan semakin
meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta.
133
4. Variabel periklanan berpengaruh signifikan terhadap variabel pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 5. Variabel kepercayaan online berpengaruh signifikan terhadap variabel pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi kepercayaan online maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta. 6. Variabel proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap variabel pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi proses keputusan pembelian maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 7. Variabel periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian berpengaruh signifikan terhadap pembelian berulang. Hal ini berarti semakin tinggi periklanan, kepercayaan online dan proses keputusan pembelian maka akan meningkatkan pembelian berulang pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 8. Variabel periklanan berpengaruh terhadap pembelian berulang melalui proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 9. Variabel kepercayaan online berpengaruh terhadap variabel pembelian berulang melalui variabel proses keputusan pembelian pada pengguna C2C E-Commerce Tokopedia di Jakarta. 134
B. Saran Berdasarkan hasil analisis dan kesimpulan di atas, maka ada beberapa saran sebagai berikut: 1. Bagi Perusahaan a. Variabel Periklanan Menurut Ads.Id (2015) berdasarkan penelitian yang dilakukan Adstensity, Tokopedia menduduki posisi teratas dengan biaya belanja periklanan yang dihabiskan mencapai lebih dari Rp 559 miliar. Sedangkan Bukalapak yang merupakan pesaing utama Tokopedia hanya menghabiskan total biaya belanja periklanan sebesar Rp 119 miliar dan berada di posisi ke-lima. Namun, menurut Top Sites E-Commerce In Indonesia, Bukalapak menempati urutan pertama mengalahkan Tokopedia yang berada pada urutan kedua (Alexa, 2016). Menurut Nielsen (2013) dari jumlah 240.000.000 populasi di Indonesia ditemukan 94 persen orang Indonesia lebih suka menonton Televisi daripada saluran media lain. Disusul oleh Internet sebesar 33%, Radio sebesar 20%, Suratkabar sebesar 12%, Tabloid sebesar 6% dan Majalah sebesar 5%. Hal ini mengindikasikan bahwa berbagai saluran tersebut masih merupakan sarana komunikasi pemasaran yang cukup efektif dan efisien untuk mencapai tujuan perusahaan hingga saat ini.
135
Namun, dari hasil penelitian diketahui bahwa responden berpendapat periklanan yang ditampilkan kepada Pengguna C2C ECommerce Tokopedia di Jakarta mempunyai pengaruh baik terhadap proses keputusan pembelian dan pembelian berulang. Akan tetapi, dari penelitian ini ditemukan masih terdapat responden yang tidak menyukai iklan Tokopedia. Tokopedia sebagai situs jual beli online yang memanfaatkan periklanan sebagai sarana komunikasi pemasaran menggunakan strategi performance-based advertising. Hampir semua perusahaan E-Commerce memilih untuk mempromosikan diskon-diskon barang tertentu atau subsidi harga demi memberikan harga yang kompetitif untuk konsumen. Dalam hal ini, sebaiknya Tokopedia menampilkan periklanan dengan pendekatan yang lebih menyegarkan, yaitu pendekatan emosional dan bukan sekedar pendekatan performa iklan. Tokopedia dapat menampilkan iklan yang dapat menyentuh hati di berbagai media, karena saat ini pemirsa tidak hanya menggunakan pemikiran namun juga sangat menggunakan perasaan dalam mengambil keputusan pembelian. Sebaiknya
Tokopedia
menonjolkan
petualangan,
menonjolkan
visi
yang
menggunakan nasionalisme
diusung
oleh
periklanan
atau
dengan
Tokopedia
yang lebih sendiri.
―Membangun Indonesia Yang Lebih Baik Dengan Internet‖ merupakan visi Tokopedia yang belum banyak orang tahu, maka 136
sebaiknya Tokopedia melakukan komunikasi pemasaran, dalam hal ini periklanan dengan lebih menonjolkan visi yang memang sudah diusung sejak awal. b. Variabel Kepercayaan online Dari
hasil
penelitian diketahui
bahwa
responden
berpendapat kepercayaan online berpengaruh terhadap proses keputusan pembelian dan pembelian berulang. Artinya tingginya kepercayaan online konsumen menunjukkan tingginya proses keputusan pembelian yang akan dilanjutkan dengan pembelian berulang. Untuk dapat meningkatkan kepercayaan terhadap C2C ECommerce Tokopedia, perusahaan dapat menonjolkan informasi mengenai
escrow
system
yang
digunakan,
sehingga
dapat
meningkatkan kepercayaan online konsumen. Selain itu, agar terhindar dari modus penipuan online, dalam hal ini kasus Phishing yang dialami oleh beberapa pengguna Tokopedia, peneliti menyarankan agar selalu memastikan bahwa situs yang dikunjungi adalah benar-benar situs resmi Tokopedia, yaitu Tokopedia.com. selain itu, hindari juga transaksi di luar Tokopedia dan memastikan bahwa pembayaran hanya dilakukan ke nomer rekening PT.Tokopedia, bukan nomer rekening atas nama pihak lain.
137
2. Bagi Akademisi Penelitian
tentang
periklanan,
kepercayaan
online,
proses
keputusan pembelian dan pembelian berulang perlu terus dilakukan dengan menggunakan variabel-variabel lain dan metode analisis lainnya sebagai
bahan
perbandingan
untuk
menambah
referensi
ilmu
pengetahuan, karena tidak selamanya teori yang ada sesuai dengan apa yang diterapkan di lapangan.
138
DAFTAR PUSTAKA Andy, Puta Mahkota, Suyadi, Imam & Riyadi 2014, Pengaruh Kepercayaan Dan Kenyamanan Terhadap Keputusan Pembelian Online, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 8 No. 2. Annisa, R. Siti, dan Widiyanto, Ibnu 2013, Antecedent Keputusan Pembelian Online, Diponogoro Journal Of Management, Vol. 2, No. 3. Ardyanto, Denni, Susilo, Heru, & Riyadi 20 5, ‗Pengaruh Kemudahan dan Kepercayaan menggunakan E-Commerce terhadap Keputusan Pembelian Online’, Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 22, No. 1. Arens, William F & Schaefer, David H 2007, Essentials Of Contemporary Advertising, McGraw-Hill Irwin. Clow, E. Kenneth & Baack E. Donald 2012, Integrated Advertising, Promotion and Marketing Communications, 5th Edition, Pearson. Desiarista, E & Rahayu Sri 2011, Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen. Vol. 13 No. 1 Aset, Maret 2011, ISSN: 1693-928X. Djaslim, Saladin 2003, Manajemen pemasaran, Linda Karya, Bandung. Durianto, Sugiarto, Widjaja & Supratikno 2003, Inovasi Pasar Dengan Iklan Yang Efektif, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Erma, Muslichah, Supit, Henky, Hartini, Sri 2012, Penggunaan Teknologi Internet Dalam Sistem Penjualan Online Untuk Meningkatkan Kepuasan Dan Pembelian Berulang Produk Batik Pada Usaha Kecil Dan Menengah Di Jawa Timur, Jurnal Manajemen Dan Kewirausahaan, Vol. 14 No. 1. Ferrinadewi, Erna 2008, Merek dan Psikologi Konsumen Implikasi pada Strategi Pemasaran, Edisi Pertama, Graha Ilmu, Yogyakarta. Ghozali, Imam 2013, Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS 21 Up Date PLS Regresi, Edisi 7, Cetakan VII, Undip, Semarang. Hermawan, Agus 2012, Komunikasi Pemasaran, Penerbit: Erlangga. J. Setiadi, Nugroho 2003, Perilaku konsumen, PT Kencana Prenanda Media, Jakarta.
139
Jefkins, Frank 1995, Periklanan Edisi 3, Terjemahan Haris Munandar, Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip & Armstrong, Gary 2016, Principles Of Marketing 16e. Pearson. _____, Philip & Armstrong, Gary 2014, Principles Of Marketing 15e. Pearson. _____, Philip dan Armstrong, Gary 2008, Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1, Erlangga: Jakarta. _____, Philip & Armstrong, Gary 2003, Principles of Marketing, Ed 10th, NewJersey: Pearson Prentice Hall. _____, Philip, Ang, Swee, H., Leong, Siew, M., & Tan, Chi, T 2009, Marketing Management An Asian Perspective Fifth Edition, Pearson. _____, Philip & Keller, L. Kevin 2012, Marketing Management 14e Global Edition, Pearson Education Limited. Laudon, K. C & Laudon, J. P 2008, Management Information System: Organization and Technology In The Networked Enterprise, Sixth Edition, Prentice Hall International Inc, New Jersey 07458. Lee, Monle & Johnson, Carla 2007, Prinsip-prinsip Periklanan dalam Perspektif Global. Jakarta: Kencana. Liliana, Fanny 2012, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Pembelian Ulang Laptop Pada Mahasiswa Gunadarma Malang, Jurnal Manajemen, Fakultas Ekonomi. Mayer, R.C, Davis, J. H, & Schoorman, F. D, 1995, An Integrative Model of Organizational Trust: Past, Present, and Future, Academy of Management Review, Vol. 20, No. 3, 709-734. McLeod, R & Schell, G. P 2004, Management Information Systems, Ninth Edition. Pearson Education Inc, New Jersey 07458. Moriarty, Sandra, Mitchell, Nancy, & Wells, William 2009, Advertising Principles dan Practice Eight Edition, Pearson Prentice Hall. Morissan 2010, Periklanan, Komunikasi Pemasaran Terpadu, Edisi Pertama, Prenadamedia Group. Mowen, C. John, dan Minor, Michael 2002, Perilaku Konsumen Jilid 1 Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. 140
Mujiyana, & Ellisa, Ingge 20 , ‗Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Via Internet pada Toko Online’, J@TI Undip, Vol. VIII, No. 3. Murwatiningsih, & Puri Erin 2013, Pengaruh Risiko dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Melalui Kepercayaan, Jurnal Dinamika Manajemen, Vol. 4 No. 2, 2086-0668. Natalia, Pricilla, & Mulyana, Mumuh 20 , ‗Pengaruh Periklanan dan Promosi Penjualan terhadap Keputusan Pembelian’, Jurnal Ilmiah Manajemen Kesatuan, Vol. 2, No. 2. Nugraha, Setiadi 2010, Perilaku Konsumen, Jakarta: Kencana. Pardede, Ratlan & Manurung, Renhard 2014, Analisis Jalur (Path Analysis): Teori Dan Aplikasi Dalam Riset Bisnis, Rineka Cipta. Peter, J. Paul & Olson, Jerry 2013, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran Edisi 9 Buku 2. Penerbit: Salemba Empat. Prabowo, Hartiwi, Darman, Noegraheni, Enny 20 , ‗Analisis Kepercayaan dalam C2C E-Commerce Terhadap Keputusan Pembelian serta Dampaknya Terhadap Repurchase pada Kaskus’. Binus Business Review, Vol. 5, No. 1. Putra, M. Andy, Suyadi, Imam, & Riyadi 20 , ‗Pengaruh Kepercayaan dan Kenyamanan terhadap Keputusan Pembelian Online (Studi pada Pelanggan Website Ride Inc)’, Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 8, No. 2. Rangkuti, Freddy 2015, Riset Pemasaran, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Rayport, Jeffrey F & Jarowski, Bernard, J 2004, Introduction To E-Commerce 2nd, Boston, MA: McGraw-Hill. Razak, Nurhayan Syafiah Abdul, Marimuthu, Malliga, Omar, Azizah, & Mamat, Mazlina 2013, Trust And Repurchase Intention On Online Tourist Services Among Malaysian Customers, Procepedia, 1877-0428. Riduwan & Engkos, Achmad Kuncoro 2014, Cara Menggunakan dan Memakai Analisis Jalur (Path Analysis), AlfaBeta, Bandung. Sandjojo, Nidjo 2014, Metode Analisis Jalur dan Aplikasinya Edisi Revisi, Fakultas Ilmu Komputer Universitas Pembangunan Nasional ―Veteran‖, Jakarta.
141
Sarwono, Jonathan 2007, Analisis Jalur untuk Riset Bisnis dengan SPSS, Penerbit ANDI, Yogyakarta. Schiffman, Leon G, & Kanuk, Lazar Leslie 2008, Consumer Behavior, 5th Edition, Prentice Hall & Co, New Jersey. Sen, Chen Han 2011, A Study Of Antecedent Of Customers Repurchase Behaviors In Chain Store Supermarket, Associate Of School Of Diet, National Dong Hwa University, Taiwan. Simamora, Bilson 2004, Riset pemasaran, Gramedia Utama, Jakarta Siyamtinah & Hendar 2015, Meningkatkan Pembelian Online Melalui Kepercayaan Dan Kepuasan Pada Pembelian Online, Vol. 2 No. 1, 23029791. Strauss, Judi & Frost, Raymond 2009, E-Marketing, 5th Pearson International Edition, Pearson Prentice Hall, United States of America. Sugiyono 2015, Metode Penelitian & Pengembangan Research and Development, Penerbit AlfaBeta, Bandung. _______ 2014, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Penerbit AlfaBeta, Bandung. ________ 2010, Statistika Untuk Penelitian, Penerbit: Alfabeta, Bandung. Supranto, J & Limakrisna, Limakrisna 2011, Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran untuk Memenangkan Persaingan Bisnis Edisi 2, Jakarta: Mitra Wacana Media. Suryani, T 2008, Perilaku Konsumen: Implikasi Pada Strategi Pemasaran Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta. Sunarto, Andi 2009, Seluk Beluk E-Commerce, Gerai Ilmu, Yogyakarta. Turban, Efraim, David King, Jae Lee, Ting-Peng Liang, & Deborah Turban 2012, Electronic Commerce 2012 A Managerial And Social Networks Perspectrive Seventh Edition, Pearson. Wiyono, Gendro 2011, 3 in One Merancang Penelitian Bisnis dengan Alat Analisis SPSS 17.0 & SmartPLS 2.0, STIM YKPN, Yogyakarta. Zenhendel, Marzieh, Paim, Laily, Bojei Jamil, & Osman, Syuhaily 2011, The Effects Of Trust On Online Malaysian Students Buying Behavior, Australian Journal Of Basic And Applied Science, 1991-8178. 142
Ads Indonesia 20 5, ‗Tokopedia Pengiklan Terbesar Tahun 20 5, diakses pada 25 September 2016, https://ads.id/forums/index.php?threads/wow-tokopediapengiklan-tv-terbesar-2015.230898/. Alexa 2016, ‗Site Overview Bukalapak’, diakses pada 16 Febuari 2016, http://www.alexa.com/siteinfo/bukalapak.com. _____ 2016, ‗Site Overview Tokopedia’, diakses pada 16 Febuari 2016, http://www.alexa.com/siteinfo/tokopedia.com. _____ 2016, ‗Top Sites In Indonesia’, diakses pada 16 Febuari 2016, http://www.alexa.com/topsites/countries/ID. Blog Tokopedia 20 5, ‗Hati-hati Dengan Penipuan Yang Mengatasnamakan Tokopedia‘, diakses pada 25 September 20 , https://blog.tokopedia.com/2015/01/hati-hati-dengan-penipuan-yangmengatasnamakan-tokopedia/. Christiana, Hanindya 20 5, ‗Belanja Online, Untung atau Rugi?’, Asosiasi Penyedia Jasa Internet Indonesia, diakses pada 11 Febuari 2016, https://www.aturduit.com/articles/belanja-online-untung-atau-rugi/. Daily Social dan Veritrans 2012, ‗DS Research and Veritrans Release Indonesia E-Commerce Report 2012’, diakses pada 11 Febuari 2016, https://dailysocial.id/post/indonesia-E-Commerce-report-2012/. ____ Social 20 5, ‗Menilik Strategi Periklanan Tokopedia‘, diakses pada 25 September 2015, https://dailysocial.id/post/menilik-strategi-pengiklanantokopedia. Kementerian Komunikasi Dan Informatika RI, ‗Kota Dengan Pengguna Internet Terbanyak Di Indonesia Tahun 2013‘, Di akses pada 25 Agustus 2016 http://statistik.kominfo.go.id/site/data?idtree=326&iddoc=1186# Komisi Penyiaran Indonesia 2015, Indeks Kualitas Program Siaran Televisi. Lubis, Milladine 2014, ‗Konsumen Indonesia Mulai Menyukai Belanja Online’, Nielsen, diakses pada 14 Febuari 2016, http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/konsumen-indonesiamulai-menyukai-belanja-online.html. Lukman, Enricko 2014, ‗8 Marketplace Terbaik Indonesia Untuk Membantu Anda Berjualan Online’, diakses pada 26 Desember 2015, https://id.techinasia.com/marketplace-online-terbesar-indonesia-belanja.
143
_____, Enricko 2014, ‗5 Model Bisnis E-Commerce di Indonesia’, diakses pada 14 Febuari 2016, https://id.techinasia.com/5-model-bisnis-E-Commercedi-indonesia. Markplus Insight dan Majalah Online Marketeers, ‗Indonesia Netizen Survei 2013’, diakses pada 12 Febuari 2016, http://www.slideshare.net/waizly/markplus-on-Internet-user-in-indonesia2013-marketeers-nov-2013-edition, 2014. _____, dan Majalah Online Marketeers 20 , ‗MarkPlus Insight Netizen Survey 2014’, diakses pada 11 Febuari 2016, https://id.techinasia.com/tingkahlaku-pengguna-Internet-indonesia. Mitra, Wyndo 2014, ‘Data Dari Tokopedia Menunjukan Dominasi Wanita Dalam Hal Berbelanja Online, Baik Sebagai Pembeli Maupun Penjual Online’, di akses pada 25 Agustus 2016, http://startupbisnis.com/ecommerceindonesia-data-dari-tokopedia-menunjukkan-dominasi-wanita-dalam-halberbelanja-online-baik-sebagai-pembeli-maupun-penjual-online/. Nawangwulan, Maya 20 , ‗25 Juta Orang Indonesia Pernah Jadi Korban Kejahatan Online’, di akses pada 31 Juli 2016, https://m.tempo.co/read/news/2016/03/08/061751927/25-juta-orangindonesia-pernah-jadi-korban-kejahatan-online. Nielsen Newsletter Agustus 2011, September 2011, http://www.nielsen.com/id/en/press-room/2014/nielsen-konsumsi-medialebih-tinggi-di-luar-jawa.html Noviandari, Lina 2015, Statistik Pengguna Internet dan Social Media Terbaru 2015, diakses pada 11 Febuari 2016, https://id.techinasia.com/talk/statistik-pengguna-Internet-dan-mediasosial-terbaru-2015. Setyo, Agustin Wardani 20 , ‗Orang Indonesia Paling Banyak jadi Korban Penipuan Online’, di akses pada 31 Juli 2016, http://tekno.liputan6.com/read/2519790/orang-indonesia-paling-banyakjadi-korban-penipuan-online. We Are Social 2015, ‗Global Statshot: August 2015’, We Are Social, diakses pada 11 Febuari 2016, http://wearesocial.sg/blog/2015/08/global-statshotaugust-2015.
144
LAMPIRAN – LAMPIRAN Lampiran 1: Kuesioner Penelitian Assalamu‘alaikum Wr. Wb. Responden yang terhormat, Sehubungan dengan penelitian yang saya lakukan sebagai tugas akhir Strata Satu (S1), saya :
Nama
: January Rizcky Fadjarina
NIM
: 1112081000043
Fakultas/Jurusan
: Ekonomi dan Bisnis/Manajemen
Universitas
: Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
Bermaksud melakukan penelitian ilmiah dengan judul: PENGARUH PERIKLANAN DAN KEPERCAYAAN ONLINE TERHADAP PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN SERTA DAMPAKNYA PADA PEMBELIAN BERULANG DALAM C2C E-COMMERCE TOKOPEDIA. Adapun kuesioner ini saya sebarkan guna kepentingan pengumpulan data yang berkaitan dengan penelitian. Untuk itu saya mohon kepada responden untuk bersedia mengisi kuesioner penelitian ini dengan menjawab semua pertanyaan yang tersedia. Mohon kiranya Saudara mengisi kuesioner ini dengan sejujurjujurnya mengingat kualitas penelitian ini sangat tergantung pada pengisian yang dilakukan oleh Saudara. Atas perhatian Saudara/i, saya mengucapkan terima kasih. Wassalamu‘alaikum Wr. Wb. Hormat saya,
January RizckyFadjarina
145
A. Profil Responden Petunjuk Pengisian: Berilah tanda check list (√) atau tanda silang (X) pada pilihan jawaban yang ada. 1. Nama
:……………………………….. (boleh tidak diisi)
2. Jenis Kelamin
:
3. Usia Anda saat ini :
Pria
Wanita
< 18 tahun
25 - 30 tahun
18 - < 25 tahun
> 30 tahun
4. Tingkat pendidikan terakhir atau yang sedang Anda tempuh saat ini:
5. Pekerjaan saat ini
:
SD/SMP/SMA
S1
Akademi (D1/D2/D3)
S2/S3
Pelajar/Mahasiswa
Wiraswasta
Pegawai Negeri Sipil
Lainnya
Pegawai Swasta B. Pertanyaan Screening 1. Apakah Anda pernah melakukan pembelian di situs Tokopedia dalam 6 bulan terakhir? a. Ya b. Tidak (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini) 2. Berapa kali Anda melakukan pembelian online di situs Tokopedia dalam 6 bulan terakhir? a. 1 kali (Anda dapat berhenti mengisi kuesioner ini) b. 2 kali c. 3 kali d. Lebih dari 3 kali 3. Apakah Anda pernah melakukan pembelian online di situs lain? a. Ya b. Tidak 4. Sebutkan situs pembelian online yang pernah Anda gunakan selain Tokopedia. 1. ………………
. ……………..
2. ………………
. …………….. 146
C. Petunjuk Pengisian Kuesioner Isilah pertanyaan di bawah ini dengan memberikan tanda check list (Ѵ) atau tanda silang (X) pada salah satu kolom jawaban yang ada, adapun makna dari jawaban alternative yang ada pada kuesioner ini adalah: Tanda STS TS R S SS
Keterangan Sangat Tidak Setuju Tidak Setuju Ragu-Ragu Setuju Sangat Setuju
Bobot 1 2 3 4 5
PERIKLANAN (X1) NO
PERTANYAAN / PERNYATAAN
STS
PENILAIAN TS R S
SS
Melihat atau mendengar (See or Hear) 1. Saya melihat atau mendengar iklan Tokopedia di berbagai media. 2. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya memperhatikan isi pesan yang disampaikan dalam iklan tersebut. 3. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya tertarik dengan produk atau layanan yang ditawarkan Tokopedia. 4. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya sadar bahwa Tokopedia merupakan situs jual beli online. Merasa (Feel) 5. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya ingin melakukan pembelian online. 6. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya menyukai iklan tersebut. Memahami (Understand) 7. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya merasa Tokopedia mampu memenuhi kebutuhan saya. 8. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, apabila ingin melakukan pembelian online, saya mengingat Tokopedia. Terhubung (Connect) 147
9.
Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya mengingat logo dan slogan yang ditampilkan Tokopedia. 10. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya belajar cara-cara melakukan pembelian online. 11. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, kebiasaan belanja offline saya berubah menjadi kebiasaan belanja online. Percaya (Believe) 12. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya percaya terhadap iklan yang ditampilkan Tokopedia. Tindakan (Act) 13. Setelah melihat atau mendengar iklan Tokopedia, saya akan melakukan pembelian online di Tokopedia. KEPERCAYAAN ONLINE (X2) NO PERTANYAAN / PERNYATAAN Kejujuran (Integrity) 14. Tokopedia jujur dalam memberikan informasi mengenai produk. Kemampuan (Ability) 15. Tokopedia mampu memberikan keamanan dalam transaksi pembelian online. Perbuatan baik (Benevolence) 16. Tokopedia melakukan usaha terbaik ketika pembeli menemukan masalah dalam bertransaksi online.
STS
PENILAIAN TS R S
PROSES KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y1) PENILAIAN NO PERTANYAAN / PERNYATAAN STS TS R S Pengenalan masalah 17. Ketika ingin melakukan pembelian online, saya memutuskan untuk membeli di Tokopedia. Pencarian informasi 18. Setelah mencari informasi melalui iklan/situs web/media massa/testimony pembeli online lain, saya memutuskan untuk membeli di Tokopedia. Evaluasi alternatif
SS
SS
148
19.
Dari berbagai alternatif situs pembelian online yang ada, saya memutuskan untuk membeli di Tokopedia. Keputusan pembelian 20. Saya memutuskan untuk melakukan pembelian online di Tokopedia. Perilaku paska pembelian 21. Saya merasa puas setelah melakukan pembelian online di Tokopedia.
PEMBELIAN BERULANG (Y2) NO
STS
PENILAIAN TS R S
SS
PERTANYAAN / PERNYATAAN Membeli ulang atau tidak 22. Saya melakukan pembelian ulang di Tokopedia. 23. Dibanding dengan situs pembelian online lain, saya memilih Tokopedia. 24. Saya tidak akan berpindah ke situs pembelian online lain.
149
Lampiran 2: Tabel Jawaban Responden Periklanan (X1) No
X1.1
X1.2
X1.3
X1.4
X1.5
X1.6
X1.7
X1.8
X1.9
X1.10
X1.11
X1.12
X1.13
Total
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
3
3
4
4
3
3
4
4
3
4
4
3
3
4
46
4
4
5
3
4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
52
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
6
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
7
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
65
8
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
9
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
10
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
11
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
12
5
5
4
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
61
13
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
55
14
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
63
15
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
65
16
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
63
17
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
53
18
5
4
4
5
5
5
4
5
4
4
5
5
5
60
19
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
62
20
5
5
3
5
5
4
4
5
5
3
5
5
4
58
21
5
5
4
5
5
5
4
5
5
4
5
5
5
62
22
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
23
5
4
4
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
59
24
5
5
4
5
5
4
4
5
5
4
5
5
4
60
25
4
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
54
150
26
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
27
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
28
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
5
54
29
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
52
30
4
5
4
4
4
4
5
4
5
4
4
4
4
55
31
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
51
32
5
5
5
5
4
5
4
5
4
4
4
4
4
58
33
4
4
4
4
3
4
3
3
4
4
4
4
4
49
34
4
4
5
5
4
4
5
4
4
4
4
4
4
55
35
4
3
3
5
5
4
3
3
3
3
4
4
4
48
36
4
4
4
4
4
3
4
2
4
4
4
4
4
49
37
4
3
4
4
3
4
4
3
4
4
4
4
4
49
38
5
5
5
5
4
5
3
4
4
4
5
4
4
57
39
3
3
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
4
51
40
4
3
3
4
3
4
3
3
2
2
3
3
2
39
41
4
4
5
5
4
4
4
3
4
4
4
4
4
53
42
4
4
3
4
3
3
3
3
5
4
5
4
4
49
43
3
3
5
5
4
4
4
4
4
4
5
4
4
53
44
4
4
5
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
57
45
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
52
46
4
4
4
4
3
4
5
5
4
5
5
4
4
55
47
4
3
3
4
3
4
4
3
3
3
3
3
4
44
48
4
4
4
4
4
5
4
5
4
4
5
4
5
56
49
5
5
5
5
3
4
4
5
5
5
5
5
4
60
50
4
3
2
3
3
3
2
3
4
2
3
2
3
37
51
4
4
5
5
5
4
4
5
5
5
4
5
5
60
52
5
5
4
4
4
3
5
2
5
4
5
4
4
54
53
5
5
4
4
3
4
3
5
5
4
5
5
5
57
151
54
4
4
4
4
4
4
3
5
4
4
5
5
4
54
55
4
3
3
3
4
2
3
3
3
4
3
3
3
41
56
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
60
57
5
5
4
4
4
4
5
4
4
4
5
4
5
57
58
4
3
3
2
3
3
4
3
3
3
2
1
2
36
59
4
4
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
53
60
4
3
3
4
3
3
4
3
2
2
4
4
4
43
61
4
4
5
5
4
4
4
5
4
4
4
5
4
56
62
4
4
4
4
3
4
3
5
5
5
5
4
5
55
63
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
51
64
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
5
5
4
53
65
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
44
66
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
4
51
67
5
5
4
4
3
4
5
4
4
4
4
4
4
54
68
4
4
4
4
3
4
3
5
4
4
4
4
4
51
69
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
53
70
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
4
3
4
47
71
5
5
5
5
3
4
5
4
4
4
4
4
4
56
72
4
3
3
3
4
3
3
2
2
2
3
4
3
39
73
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
4
4
50
74
4
4
4
4
4
3
3
5
4
4
4
4
4
51
75
5
5
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
53
76
4
4
5
5
4
5
5
5
5
4
5
4
4
59
77
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
5
4
4
54
78
4
4
4
4
4
3
3
5
5
4
4
4
4
52
79
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
5
5
5
54
80
4
4
3
3
4
3
4
2
2
3
3
4
4
43
81
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
51
152
82
4
4
4
5
5
4
5
4
4
4
4
4
5
56
83
4
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
4
50
84
4
4
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
56
85
4
4
4
5
5
5
4
4
5
4
5
5
4
58
86
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
5
5
4
53
87
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
51
88
4
4
4
5
5
4
5
3
4
4
4
4
5
55
89
4
4
4
4
4
4
3
5
5
4
4
4
4
53
90
4
3
3
3
2
1
2
3
4
3
3
4
3
38
91
4
3
2
2
1
1
2
3
3
4
4
3
3
35
92
5
4
4
3
4
3
3
3
4
5
4
4
4
50
93
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
54
94
5
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
56
95
4
4
3
4
4
3
4
4
3
4
3
4
3
47
96
4
5
4
4
4
3
4
5
4
4
4
4
3
52
97
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
54
98
4
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
3
52
99
5
5
5
5
5
3
4
4
5
4
5
5
4
59
100
4
4
4
3
3
3
3
3
4
3
4
4
3
45
Kepercayaan Online (X2) No
X2.1
X2.2
X2.3
Total
1
3
3
4
10
2
4
4
4
12
3
4
4
4
12
4
4
4
4
12
5
5
5
5
15
6
4
4
4
12
153
7
4
4
4
12
8
4
4
4
12
9
5
5
4
14
10
5
5
4
14
11
4
4
4
12
12
5
5
5
15
13
5
5
5
15
14
5
5
5
15
15
4
4
4
12
16
5
5
5
15
17
5
5
5
15
18
5
5
4
14
19
5
5
5
15
20
5
5
4
14
21
5
5
4
14
22
5
5
4
14
23
4
4
4
12
24
4
4
4
12
25
4
4
4
12
26
4
4
5
13
27
4
4
4
12
28
4
4
4
12
29
5
5
4
14
30
5
5
4
14
31
4
5
5
14
32
4
4
4
12
33
4
4
4
12
34
4
4
4
12
154
35
4
3
5
12
36
4
4
4
12
37
4
4
5
13
38
5
4
4
13
39
4
4
4
12
40
4
3
3
10
41
4
4
4
12
42
4
4
4
12
43
4
4
4
12
44
4
4
4
12
45
4
4
5
13
46
4
5
5
14
47
4
5
5
14
48
4
5
5
14
49
5
5
5
15
50
3
2
3
8
51
4
5
4
13
52
4
4
4
12
53
4
4
4
12
54
4
4
4
12
55
4
3
3
10
56
4
4
4
12
57
4
4
4
12
58
3
3
2
8
59
4
4
4
12
60
4
4
4
12
61
5
4
5
14
62
4
4
4
12
155
63
4
4
4
12
64
4
4
4
12
65
3
3
2
8
66
4
5
5
14
67
4
5
5
14
68
4
5
5
14
69
5
5
5
15
70
4
3
3
10
71
4
5
4
13
72
4
3
4
11
73
4
4
5
13
74
3
4
5
12
75
4
4
5
13
76
4
4
5
13
77
4
5
4
13
78
4
4
5
13
79
4
4
5
13
80
3
2
3
8
81
4
4
4
12
82
4
4
4
12
83
4
4
4
12
84
4
5
5
14
85
4
5
5
14
86
4
4
4
12
87
4
4
4
12
88
4
4
4
12
89
4
4
5
13
90
3
3
2
8
156
91
3
2
3
8
92
5
4
4
13
93
4
4
4
12
94
4
4
4
12
95
4
3
3
10
96
4
4
4
12
97
4
4
4
12
98
4
4
4
12
99
4
4
5
13
100
3
3
3
9
Proses Keputusan Pembelian (Y1) No
Y1.1
Y1.2
Y1.3
Y1.4
Y1.5
Total
1
4
4
4
4
4
20
2
4
4
4
4
4
20
3
4
4
4
4
4
20
4
5
3
4
5
3
20
5
4
4
4
4
4
20
6
4
4
4
4
4
20
7
5
5
5
5
5
25
8
4
4
4
4
4
20
9
4
4
4
4
4
20
10
4
4
4
4
4
20
11
5
4
4
5
4
22
12
5
4
4
5
4
22
13
5
4
4
5
4
22
14
5
4
5
5
4
23
15
5
5
5
5
5
25
157
16
5
4
5
5
4
23
17
4
4
4
4
4
20
18
4
4
5
4
4
21
19
5
4
5
5
4
23
20
5
3
4
5
3
20
21
5
4
5
5
4
23
22
5
4
4
5
4
22
23
4
4
4
4
4
20
24
5
4
4
5
4
22
25
5
4
4
5
4
22
26
4
4
4
4
4
20
27
4
4
4
4
4
20
28
4
4
5
4
4
21
29
4
4
4
4
4
20
30
5
4
4
5
4
22
31
5
4
4
5
4
22
32
4
4
4
4
4
20
33
4
4
4
4
4
20
34
4
4
5
4
4
21
35
4
4
4
4
4
20
36
4
4
4
4
4
20
37
5
4
4
5
4
22
38
4
5
4
4
5
22
39
4
4
4
4
4
20
40
4
3
3
2
3
15
41
4
4
4
4
4
20
42
4
4
3
4
4
19
43
4
4
4
4
4
20
158
44
4
4
3
4
4
19
45
5
4
4
5
4
22
46
5
4
4
5
4
22
47
5
4
4
5
4
22
48
5
4
5
5
4
23
49
5
5
5
5
5
25
50
3
3
4
3
2
15
51
4
4
4
4
4
20
52
4
4
4
4
4
20
53
4
4
4
4
4
20
54
4
4
4
4
4
20
55
3
4
4
4
4
19
56
4
4
4
4
4
20
57
4
4
4
4
4
20
58
4
3
2
3
3
15
59
4
4
4
4
4
20
60
4
4
4
4
4
20
61
5
5
5
5
5
25
62
4
4
4
4
4
20
63
4
4
4
4
4
20
64
4
4
4
4
4
20
65
3
3
2
2
2
12
66
5
4
4
5
4
22
67
5
4
4
5
4
22
68
5
4
5
5
4
23
69
5
5
5
5
5
25
70
3
4
5
5
4
21
71
4
4
4
4
4
20
159
72
4
3
3
4
4
18
73
5
4
5
5
4
23
74
5
3
4
5
3
20
75
5
4
5
5
4
23
76
5
4
4
5
4
22
77
4
4
4
4
4
20
78
5
4
4
5
4
22
79
5
4
4
5
4
22
80
4
3
3
2
2
14
81
4
4
4
4
4
20
82
4
4
5
4
4
21
83
4
4
4
4
4
20
84
5
4
4
5
4
22
85
5
4
4
5
4
22
86
4
4
4
4
4
20
87
4
4
4
4
4
20
88
4
4
5
4
4
21
89
5
4
4
5
4
22
90
4
4
4
4
4
20
91
3
2
1
3
3
12
92
4
5
4
4
5
22
93
4
4
4
4
4
20
94
4
4
4
4
4
20
95
4
3
3
4
3
17
96
4
4
3
4
4
19
97
4
4
4
4
4
20
98
4
4
3
4
4
19
99
5
4
4
5
4
22
160
100
4
3
4
3
3
17
Pembelian Berulang (Y2) No
Y2.1
Y2.2
Y2.3
Total
1
4
4
4
12
2
4
4
3
11
3
4
4
4
12
4
4
4
3
11
5
5
4
4
13
6
5
5
4
14
7
5
5
4
14
8
5
5
5
15
9
5
5
5
15
10
5
5
5
15
11
4
5
4
13
12
5
4
4
13
13
4
4
4
12
14
5
4
4
13
15
5
4
4
13
16
4
4
4
12
17
5
4
4
13
18
4
4
4
12
19
4
4
4
12
20
4
4
4
12
21
4
5
5
14
22
4
4
4
12
23
4
4
4
12
24
4
4
4
12
161
25
5
4
4
13
26
5
5
4
14
27
5
5
4
14
28
5
5
5
15
29
5
5
5
15
30
5
5
5
15
31
5
5
4
14
32
4
4
4
12
33
4
4
4
12
34
4
4
5
13
35
4
4
3
11
36
4
4
4
12
37
5
4
4
13
38
4
4
4
12
39
4
4
4
12
40
4
4
4
12
41
4
4
4
12
42
4
4
3
11
43
4
4
4
12
44
4
4
3
11
45
5
4
4
13
46
5
5
4
14
47
5
5
4
14
48
5
5
5
15
49
5
5
5
15
50
4
3
2
9
51
4
5
4
13
52
5
4
4
13
162
53
4
4
4
12
54
5
4
4
13
55
5
4
4
13
56
4
4
4
12
57
5
4
4
13
58
3
2
3
8
59
4
4
4
12
60
4
4
4
12
61
4
5
5
14
62
4
4
4
12
63
4
4
4
12
64
4
4
4
12
65
4
3
2
9
66
5
5
4
14
67
5
5
4
14
68
5
5
5
15
69
5
5
5
15
70
5
5
5
15
71
4
5
4
13
72
4
3
3
10
73
5
4
5
14
74
5
4
4
13
75
5
4
5
14
76
5
4
4
13
77
4
5
4
13
78
5
4
4
13
79
5
4
4
13
80
3
3
2
8
163
81
4
4
4
12
82
4
4
5
13
83
4
4
4
12
84
4
4
4
12
85
5
5
4
14
86
4
4
4
12
87
4
4
4
12
88
4
4
5
13
89
5
4
4
13
90
4
4
4
12
91
4
3
2
9
92
4
4
4
12
93
4
4
4
12
94
4
4
4
12
95
3
4
3
10
96
4
4
3
11
97
4
4
4
12
98
4
4
3
11
99
5
4
4
13
100
4
2
2
8
164
Lampiran 3: Hasil Uji Kualitas Data A. Uji Validitas Data 1. Variabel Periklanan
2. Variabel Kepercayaan Online
165
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
4. Variabel Pembelian Berulang
166
B. Uji Reliabilitas Data 1. Variabel Periklanan
2. Variabel Kepercayaan Online
167
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
168
4. Variabel Pembelian Berulang
Lampiran 4 : Statistik Deskriptif 1. Variabel Periklanan
169
170
171
2. Variabel Kepercayaan Online
172
3. Variabel Proses Keputusan Pembelian
173
4. Variabel Pembelian Berulang
174
Lampiran 5: Hasil Kolerasi Semua Variabel
175
Lampiran 6: Hasil Pengujian Analisis Jalur 1. Pengujian Struktur 1
2. Pengujian Struktur 2
176
177