PENGARUH PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE GUGUS WIROPATI
ARTIKEL JURNAL
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh Ratna Latifah Jati NIM 11108241032
PROGAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PENDIDIKAN PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA APRIL 2015
i
ii
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 1
PENGARUH PENGUATAN GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS V SD NEGERI SE-GUGUS WIROPATI THE EFFECT OF TEACHER REINFORCEMENT ON LEARNING MOTIVATION OF GRADE V STUDENTS OF PUBLIC ELEMENTARY SCHOOLS IN THE WIROPATI CLUSTER Oleh: Ratna Latifah Jati, UNY
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh yang positif dan signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang. Penelitian ini merupakan penelitian ex-post facto. Populasi penelitian adalah siswa kelas V sejumlah 166 anak dengan sampel sebanyak 114 anak, diambil dengan teknik Proportional Cluster Random Sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode angket (questionnaire). Uji validitas yang digunakan adalah uji validitas konstrak, instrumen dikonsultasikan kepada ahli kemudian diujicobakan kepada responden dan dianalisis menggunakan rumus Product Moment. Uji reliabilitas menggunakan rumus Alpha. Uji persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas dan uji linieritas. Pengujian hipotesis menggunakan uji regresi linier sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa. Terbukti dari hasil uji regresi sederhana Y = 35,279 + 0,587X, dan dari uji-t diperoleh perbandingan π‘π‘βππππππππππ = 9,838 > π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ = 1,9814. Kata kunci: penguatan guru, motivasi belajar, Gugus Wiropati
Abstract This study amis to investigate the effect of teacher reinforcement on learning motivation of Grade V students of public elementary schools (ESs) in tehe Wiropati Cluster, Grabag District, Magelang Regency. This was an ex post facto study. The research Population comprised Grade V students with a total of 166students and the sampel, consisting of 114 students, was selected by means of the proportional clustes random sampling technique. The data Wet collected through a questionnaire. The validity was assessed in terms of the construct validity; the instrumen was assessed by a consultation with an expert, tried out to respondents, and analyzed using the Products moment formula. The reliability was assessed by the alpha formula. Data analysis Assumption tests Wet tests of normality and linearity. The hypothesis testing used simple linear regression analysis. The results of the study showed that teacher reinforcement had a significant positive effect on studentsβ learning motivation. This was indicated by the result of simple regression analysis, namely Y=35.279 + 0.587X, and the the result of the t-test,namely π‘π‘ππππππππππππππππ = 9,838 > π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ = 1,9814. Keywords: teacher reinforcement, learning motivation, Wiropati Cluster
kebutuhan pokok dan mendesak seperti sandang,
PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini, pendidikan sudah
papan dan pangan daripada pendidikan.
menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat. Dulu
Pendidikan tidak terlepas dari proses
pendidikan masih merupakan kebutuhan tersier
belajar mengajar. Menurut Wina Sanjaya (2006:
yang
oleh
89) belajar bukan hanya sekedar menghafal atau
masyarakat. Kondisi perekonomian dan keadaan
mengembangkan kemampuan intelektual, akan
stabilitas
tetapi
sangat
sulit
nasional
untuk
yang
dinikmati
labil
membuat
masyarakat lebih memprioritaskan pemenuhan
mengembangkan
setiap
aspek,
baik
kemampuan kognitif, sikap, emosi, kebiasaan, dan lain sebagainya. Konsep ini memandang
2
JurnalPendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
manusia sebagai satu kesatuan, bukan bagian-
Mereka mengaku kurang nyaman dan sedih
bagian yang terpisah. Ketika perkembangan
ketika mendapat perlakuan seperti itu. Sebagian
intelektual terjadi, maka aspek-aspek psikologis
siswa ada yang merasa terdorong untuk lebih baik
lainnya seharusnya turut juga berkembang.
lagi ketika mendapat teguran, namun ada juga
Salah satu aspek yang berperan penting untuk mencapai tujuan belajar adalah adanya
siswa kurang menyadari maksud dari teguran tersebut.
memiliki
Salah satu cara yang dapat ditempuh
karakteristik yang berbeda-beda dan tidak dapat
untuk meningkatkan motivasi belajar siswa yaitu
disamakan
lain.
melalui pemberian penguatan dari guru kepada
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari tingkah laku
siswa. Keterampilan dasar penguatan adalah
siswa dalam kesehariannya dan juga dapat dilihat
segala bentuk respons yang merupakan bagian
oleh guru pada saat proses kegiatan belajar
dari modifikasi tingkah laku guru terhadap
mengajar
Perbedaan-perbedaan
tingkah laku siswa, yang bertujuan untuk
karakteristik siswa tersebut juga mempengaruhi
memberikan informasi atau umpan balik bagi
motivasi belajar yang dimiliki setiap siswa
siswa atas perbuatan atau responsnya yang
berbeda. Motivasi belajar siswa dapat muncul
diberikan sebagai suatu dorongan atau koreksi
dari dalam dirinya sendiri dan ada juga yang
(Wina Sanjaya, 2006:
muncul karena pengaruh dari luar.
kenyataannya di lapangan, belum semua guru
motivasi
belajar.
antara
Setiap
satu
berlangsung.
siswa
dengan
yang
Berdasarkan hasil observasi awal yang
sadar akan
163). Namun pada
pentingnya memberi
penguatan
dilakukan oleh peneliti dalam proses belajar-
kepada peserta didik. Padahal jika pujian tersebut
mengajar kelas V SD di SD Banjarsari dan SD
diberikan dapat menambah motivasi belajar siswa
Pagonan Gugus Wiropati Kecamatan Grabag.
karena siswa merasa usahanya dihargai dengan
Melalui pengamatan dan diskusi dengan 40 siswa
baik.
atau kira-kira 24% siswa dari jumlah siswa kelas
Pemberian hadiah secara psikologis akan
V SD yang ada di Gugus Wiropati, nampak
berpengaruh terhadap tingkah laku seseorang
bahwa rata-rata siswa terlihat kurang semangat
yang menerimanya. Demikian juga dengan
dalam mengikuti pelajaran. Ketika pembelajaran
hukuman yang diberikan seseorang karena telah
berlangsung siswa cenderung pasif dan kurang
mencuri, mencontek, menipu, dan lain-lain, yang
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Guru
pada dasarnya juga akan berpengaruh pada
terlihat mendominasi kelas dan kegiatan belajar
tingkah laku orang yang menerima hukuman.
mengajar kurang melibatkan siswa secara aktif.
Pemberian hadiah maupun pemberian hukuman
Hal tersebut menunjukkan bahwa motivasi belajar
merupakan respons seseorang kepada orang lain
dalam diri siswa masih kurang.
karena perbuatannya. Respons ini dibedakan siswa
menjadi dua, yaitu respons positif dan respons
mengaku pernah mendapat teguran dan hukuman
negatif (hukuman). Pemberian respons yang
dari guru dan juga orang tua ketika melakukan
demikian dalam proses interaksi edukatif disebut
kesalahan atau ketika mendapat nilai jelek.
βpemberian penguatanβ. Yang sering kita lihat
Ketika
diwawancara
beberapa
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 3
sekarang ini adalah guru jarang memberi pujian
memperhatikan
atau hadiah kepada siswanya.
Misalnya saja ketika sedang mengoreksi tugas,
Dengan pemberian penguatan diharapkan
kondisi
peserta
didik.
guru hanya mengoreksinya saja tanpa memberi
siswa akan termotivasi dalam belajar. Siswa
timbal
belajar membutuhkan motivasi. Tujuan motivasi
memuji siswa yang dapat mengerjakan tugas
belajar adalah untuk menggerakkan agar siswa
dengan baik. Guru juga kurang
mau
siswa
belajar
untuk
mencapai
tujuan
yang
balik
yang
kepada
siswa,
guru
jarang
memperhatikan
masih ketinggalan atau kurang
diinginkan yaitu prestasi belajar yang baik, maka
paham karena guru fokus untuk menyelesaikan
menciptakan motivasi belajar siswa menjadi hal
materi. Berdasarkan uraian dan hasil observasi
yang penting dikelola oleh guru. Sebagai contoh,
yang telah dijabarkan di atas, peneliti tertarik
guru memberikan pujian pada siswa yang berani
untuk
maju untuk menjawab pertanyaan dari guru.
penguatan guru dan motivasi belajar siswa.
Dengan pujian yang diberikan oleh guru, siswa
Sehingga peneliti terdorong untuk mengadakan
akan merasa percaya diri sehingga ia tidak takut
penelitian tersebut dalam bentuk skripsi dengan
dan malu lagi untuk maju ke depan kelas untuk
judul βPengaruh Penguatan Guru Terhadap
mengerjakan soal. Kata-kata pujian tersebut dapat
Motivasi Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Se-
berupa βkamu hebat!, kamu pintar!, kamu
Gugus Wiropati Kecamatan Grabag Kabupaten
cerdas!, luar biasa!β. Kata-kata ini akan berefek
Magelangβ.
mengetahui
lebih
lanjut
mengenai
pada timbulnya rasa senang dan percaya diri pada diri siswa sehingga siswa akan termotivasi untuk
METODE PENELITIAN
belajar. Namun tidak semua guru menyadari
Jenis Penelitian
pentingnya memberi motivasi siswa melalui kata sederhana berupa pujian. Padahal pujian bagi
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif ex-post facto.
siswa yang berhasil menyelesaikan merupakan salah satu trik membangkitkan motivasi belajar siswa. Hal ini terlihat pada waktu peneliti
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian
dilaksanakan
pada
bulan
melakukan observasi di SD Negeri di Kecamatan
Februari 2015. Tempat penelitian berada di SD
Grabag pada bulan Oktober yang peneliti
Negeri se Gugus Wiropati Kecamatan grabag
kunjungi pada saat kegiatan belajar mengajar
kabupaten Magelang.
hanya baru terlihat beberapa yang memberikan motivasi berupa pujian, karena guru cenderung
Target/Subjek Penelitian
langsung membahas soal yang dijawab siswa
Populasi dalam penelitian ini adalah
tanpa mengucapkan pujian sebagai penghargaan
seluruh siswa kelas V SD Negeri se Gugus
untuk memotivasi siswa yang berhasil menjawab
Wiropati
Kecamatan
pertanyaan.
Magelang
tahun
pada
Grabag
ajaran
Kabupaten
2014/2015
yang
Masih banyak guru yang hanya fokus
berjumlah 166 anak, kemudian diambil sampel
materi
sebanyak 114 anak. Pengambilan sampel dalam
pelajaran
saja
dan
kurang
4
Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
penelitian
ini
dilakukan
dengan
teknik
populasi
kemudian
yang
digunakan
dalam
perhitungan hanya sejumlah sampel saja. Hal ini
Proportional Cluster Random Sampling.
dilakukan untuk menghindari kecemburuan antar siswa.
Prosedur Penelitian ini merupakan penelitian expost facto, maka langkah-langkah yang dilakukan
Teknik Analisis Data Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. 1. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang
dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan
signifikan untuk dipecahkan melalui metode
analisis statistik inferensial.
ex-postfacto.
1. Analisis deskriptif Analisis deskriptif dalam penelitian ini
2. Membatasi dan merumuskan permasalahan
menggunakan
secara jelas.
metode
interpretasi
skor,
3. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
metode ini digunakan untuk mengkaji variabel
4. Melakukan studi pustaka yang berkaitan
keterampilan penguatan guru dan motivasi belajar siswa. Hasil skor yang berupa angka
dengan permasalahan penelitian. 5. Menentukan kerangka berpikir dan hipotesis
akan diinterpretasikan secara kualitatif. Jadi skor pada skala yang menghasilkan data
penelitian. 6. Mendesain metode penelitian yang hendak
berupa data interval, akan diinterpretasikan ke
digunakan termasuk dalam hal ini menentukan
dalam kategori skor yang merupakan data
populasi,
ordinal.
sampel,
teknik
sampling,
Dalam penelitian ini, untuk menyajikan
menentukan instrumen pengumpul data, dan
penguatan guru dan motivasi belajar siswa
menganalisis data. dan
dibagi menjadi 4 kategori, yaitu sangat baik,
menganalisis data dengan menggunakan teknik
baik, cukup baik, dan kurang baik. Untuk
statistika yang relevan.
membuat skala atau rentang skor pada masing-
7. Mengumpulkan,
mengorganisasi,
masing variabel, harus diketahui terlebih
8. Membuat laporan penelitian.
dahulu nilai maksimal, nilai minimal, mean, Data, Intrumen, dan Teknik Pengumpulan
rentang, dan standar deviasi. Skala atau
Data
rentang skor untuk menentukan kategori Data yang dihasilkan dalam penelitian ini
merupakan
data
interval,
dengan
rentang
penyekoran dari 1 sampai 4. Teknik pengumpulan
masing-masing
variabel
sebagai
berikut. Tabel 9. Tabel Penentuan Kategori
data yang digunakan adalah metode angket
Kategori Skala
(questionnaire) dengan jenis instrumen berupa skala. Data dikumpulkan dengan cara menyebar
Skor min β€ X β€ Mean
instrumen berupa skala tersebut ke sekolah-
β 1,5 SD
sekolah. Awalnya data diambil dari seluruh
adalah
Mean-1,5 SD < X β€
Penguatan
Motivasi
Guru
Belajar
Kurang Baik
Kurang Baik
Cukup Baik
Cukup Baik
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 5 Mean
adalah sama, demikian juga dengan
Mean < X β€ Mean + 1,5 SD
simpangan bakunya.
Baik
Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
2) Uji Linieritas
Mean + 1,5 SD < X β€ skor max
Uji linieritas bertujuan untuk
Sumber: Handoko Riwidikdo (2010:17) dalam
mengetahui
Danik Aprilina (2013:49)
apakah
dua
variabel
mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan. Uji linearitas
2. Analisis statistik inferensial Dalam
dilakukan dengan menggunakan test of
penelitian
peneliti
linierity pada taraf signifikansi 0,05
untuk
dengan bantuan program SPSS 16. Dua
menganalisis data. Statistik yang dipakai yaitu
variabel dikatakan mempunyai hubungan
statistik parametrik regresi sederhana dengan
yang linier apabila memiliki nilai sig.
uji prasyarat berupa uji normalitas dan uji
linearity < 0,05 dan nilai Sig. Deviation
linieritas.
from Linearity > 0,05.
menggunakan
statistik
Analisis
ini
inferensial
regresi
bertujuan
mengetahui pengaruh penguatan guru (X)
b. Uji Hipotesis
terhadap motivasi belajar siswa (Y).
Hipotesis
a. Uji Prasyarat Analisis
sementara
Sebelum melakukan analisis data,
merupakan
terhadap
rumusan
jawaban masalah
penelitian, dimana masalah penelitian telah
perlu diteliti terlebih dahulu keabsahan data
dinyatakan
yang
ini,
pertanyaan (Sugiyono, 2012: 96). Jika
digunakan uji normalitas untuk mengetahui
kedua uji prasyarat telah terpenuhi maka
kenormalan distribusi data, dan uji linieritas
untuk langkah selanjutnya adalah pengujian
untuk mengetahui kelinieran hubungan
hipotesis dengan mencari nilai regresi.
antar variabel bebas dan variabel terikat.
Teknik analisis data yang digunakan untuk
1) Uji Normalitas
menguji hipotesis dalam penelitian ini
diolah.
Dalam
penelitian
Uji normalitas dihitung untuk
dalam
bentuk
kalimat
adalah regresi linear sederhana.
mengetahui apakah data yang terkumpul
Regresi linier sederhana digunakan
berdistrubusi normal atau tidak. Uji
untuk satu variabel bebas (independent) dan
normalitas
satu variabel tak bebas (dependent). Metode
dalam
penelitian
ini
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov
ini
dengan
Dalam
memprediksi besaran nilai variabel tak
yang
bebas yang dipengaruhi oleh variabel bebas
bantuan
pengambilan
SPSS
keputusan,
16. data
dinyatakan berdistribusi normal yaitu jika signifikansi > 0,05. Suatu data
untuk
meramalkan
Syofian Siregar (2014: 379). Rumus regresi linier sederhana
membentuk distribusi normal apabila jumlah data diatas dan dibawah rata-rata
bertujuan
ππ = ππ + ππ. ππ
Keterangan: Y
= variabel terikat
atau
6
JurnalPendidikanGuru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
X
menentukan
= variabel bebas
perhitungannya,
jawaban
sesuai
dengan
ketentuan skor yang telah ditetapkan. Skor
a dan b = koefisiensi regresi Dalam
skor
peneliti
jawaban dari masing-masing responden kemudian di
menggunakan bantuan SPSS 16,0.
tabulasi.
Skor
maksimal
pada
variabel
penguatan guru ini adalah 128 sedangkan nilai HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
tertinggi yang diperoleh siswa adalah 107. Skor
Hasil Penelitian
terendah pada skala ini adalah 32 dan nilai
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
terendah yang diperoleh siswa adalah 42. Rerata
apakah ada pengaruh penguatan guru terhadap
(mean) yang diperoleh sebesar 74,32 sedangkan
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se
rerata idealnya adalah 80. Standar deviasi yang
Gugus Wiropati Kecamatan Grabag Kabupaten
diperoleh adalah 14,831 sedangkan standar
Magelang. Pengambilan data dilakukan dengan
deviasi idealnya adalah 16. Dari nilai rerata dan
menggunakan skala penelitian. Untuk lebih
standar
lengkapnya, berikut ini analisis variabel-variabel
mengenai tingkat penguatan guru. klasifikasi
penelitian yang diteliti.
keterampilan berbicara siswa tersebut dapat
1. Penguatan Guru
dilihat pada tabel dibawah ini.
deviasi
yang bersifat tertutup. Sebelum siswa mengisi
No Skala
skala, peneliti memberikan arahan petunjuk pengisian skala. Skala yang digunakan dalam
1
penelitian ini sudah diketahui validitas dan reliabilitasnya. Pada awalnya jumlah butir soal
2
skala penguatan guru ada 34 butir. Setelah diuji, jumlah pernyataan yang valid dan reliabel ada 32
3
butir soal dengan 4 pilihan jawaban (selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah). Skala yang
4
telah diuji tersebut kemudian disebar pada subjek penelitian yang berjumlah 114 siswa. Skor yang
karena semua pernyataan yang digunakan dalam skala ini menggunakan kalimat positif maka penyekorannya yaitu selalu = 4, sering = 3, kadang-kadang = 2, tidak pernah = 1. Berdasar skor
tersebut
maka
skala
penguatan
Skor min β€ X β€ Mean β 1,5 SD Mean-1,5 SD < X β€ Mean Mean < X β€ Mean + 1,5 SD Mean + 1,5 SD < X β€ skor max
Batasan
Kategori
32 β€ X β€ Kurang 56 baik 56 < X β€ Cukup 80 baik 80 < X β€ Baik 104 104 < X β€ Sangat 128 baik
guru di atas, maka distribusi tingkat penguatan guru kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat diketahui sebagai berikut. Tabel 13. Kategori Penguatan Guru No
Interval
1
32 β€ X Kurang β€ 56 baik
Setelah skala diisi oleh 114 siswa, peneliti membuat distribusi skor jawaban skala, kemudian
klasifikasi
Mengacu pada kategori tingkat penguatan
guru
memiliki rentang skor antara 32 sampai 128.
dilakukan
Tabel 12. Klasifikasi Penguatan Guru
Data penguatan guru diperoleh dari skala
digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 4,
dapat
Kategori
Frekuensi Absolut Relatif 11
9,65 %
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 7
56 < X β€ 80 80 < X β€ 104 104 < X β€ 128 Jumlah
2 3 4
Cukup baik Baik Sangat baik
66
57,89%
33
28,95%
Tabel 14. Tabel Skor Indikator Penguatan Guru No
Indikator
Penguatan dengan kata-kata Penguatan dengan kalimat Penguatan tak penuh Penguatan berupa mimik dan gerakan badan Penguatan dengan cara mendekati Penguatan dengan sentuhan Penguatan dengan kegiatan Penguatan berupa simbol atau benda Jumlah
1. 4
3,51%
114
100 %
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa tingkat penguatan guru berada pada kategori
2. 3. 4.
cukup baik dengan pertimbangan rerata sebesar 74,32 berada pada interval 56 < X β€ 80 (kategori cukup baik). Siswa yang mengisi penguatan guru
5. 6.
kurang baik sebanyak 11 anak (9,65 %), siswa yang menjawab penguatan guru cukup baik
7.
sebanyak 66 anak (57,89 %), siswa yang
8.
menjawab baik 33 anak (28,95 %), dan siswa
Jumlah Skor
Presentase
1490
17,59 %
1520
17,94 %
931
10,99 %
1192
14,07 %
1356
16,00 %
945
11,15 %
530
6,26 %
509
6,00 %
8473
100%
yang menjawab penguatan guru sangat baik ada 4 Berdasarkan pada tabel diatas, maka dapat
anak (3,51 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa penguatan guru yang terdapat di SD Negeri se
disajikan
Gugus Wiropati termasuk dalam kategori cukup
ini.
kedalam histogram seperti di bawah
baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
Penguatan Guru
histogram di bawah ini.
Penguatan Guru
20,00% 15,00% 10,00%
80 60 40 20 0
5,00%
Penguatan Guru
0,00% Penguatan Guru
Gambar 4. Histogram Indikator Penguatan Guru Gambar 3. Histogram Tingkat Penguatan Guru Setelah kita melakukan penyekoran dari masing-masing responden di atas, berikut ini data hasil penyekoran untuk masing-masing indikator dari skala penguatan guru.
Berdasarkan data tabel dan histogram di atas maka indikator yang memiliki skor tertinggi adalah indikator kedua, yaitu indikator penguatan dengan kalimat dengan skor 1520 (17,94%) dan untuk indikator yang memiliki skor terendah adalah
indikator
kedelapan
yaitu
indikator
penguatan berupa simbol atau benda dengan skor 509 (6,00%).
8 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
Tabel 15. Klasifikasi Motivasi Belajar
2. Motivasi Belajar Data mengenai motivasi belajar juga
No
diperoleh dari skala yang bersifat tertutup kepada subjek penelitian yaitu siswa kelas V. Pada
1
awalnya, jumlah butir soal skala motivasi belajar ada 32 butir. Setelah diuji, jumlah butir pernyataan yang valid dan reliabel ada 27 butir. skala kemudian disebar pada subjek penelitian yang berjumlah 114 siswa. Skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah 1 sampai 4, karena
2 3
4
semua pernyataan yang digunakan dalam skala ini
menggunakan
kalimat
positif
maka
penyekorannya yaitu selalu= 4, sering= 3, kadang-kadang= 2, tidak pernah= 1. Berdasarkan skor tersebut maka skala ini memiliki rentang
skala
yang
27 β€ X β€ Kurang baik 47,25 47,25 < X Cukup β€ 67,5 baik 67,5 < X β€ Baik 87,75 87,75 < X Sangat β€ 108 baik
belajar di atas, maka distribusi tingkat motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati
Kecamatan
Grabag
Kabupaten
Magelang dapat diketahui sebagai berikut.
diisi,
peneliti No Interval
dengan menentukan skor jawaban sesuai dengan skor
Skor min β€ X β€ Mean β 1,5 SD Mean-1,5 SD < X β€ Mean Mean < X β€ Mean + 1,5 SD Mean + 1,5 SD < X β€ skor max
Kategori
Tabel 16. Kategori Motivasi Belajar
selesai
kemudian mendistribusi skor jawaban skala
ketentuan
Batasan
Mengacu pada kategori tingkat motivasi
skor antara 27 sampai 108. Setelah
Skala
telah
ditetapkan.
Berdasarkan hasil penghitungan diperoleh skor
1 2
maksimal pada motivasi belajar sebesar 108, sedangkan skor tertinggi yang diperoleh siswa adalah 105. Skor minimal adalah 27, sedangkan skor terendah yang diperoleh siswa adalah 49. Rerata yang diperoleh adalah 78,90 sedangkan
3 4
27 β€ X β€ 47,25 47,25 < X β€ 67,5 67,5 < X β€ 87,75 87,75 < X β€ 108 Jumlah
Kategori
Frekuensi Absolut Relatif
Kurang baik
0
0%
Cukup baik
24
21,05%
Baik
55
48,25%
Sangat baik
35
30,70%
114
100 %
rerata idealnya adalah 67,5. Standar deviasi yang diperoleh adalah 12,785 sedangkan standar
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa
deviasi idealnya adalah 13,5 Dari nilai rerata dan
tingkat motivasi belajar siswa berada pada
standar
dilakukan
kategori baik dengan pertimbangan rerata sebesar
klasifikasi mengenai tingkat motivasi belajar
78,90 berada pada interval 67,5 < X β€ 87,75
yang dimiliki siswa. Mengacu pada hasil yang
(kategori baik). Siswa yang memiliki motivasi
diperoleh dari data tentang motivasi belajar siswa
belajar cukup baik sebanyak 24 anak (21,05 %),
di atas, maka distribusi tingkat motivasi belajar
siswa yang memiliki motivasi belajar baik
siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati
sebanyak 55 anak (48,25 %), dan siswa yang
kecamatan Grabag Kabupaten Magelang dapat
memiliki motivasi belajar sangat baik sebanyak
diketahui dalam tabel berikut.
35 anak (30,70 %). Jadi dapat disimpulkan bahwa
deviasi
tersebut
dapat
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 9
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se
Motivasi Belajar
Gugus Wiropati termasuk dalam kategori baik. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada histogram
20,00% 15,00%
berikut ini.
10,00% 5,00%
Motivasi Belajar Siswa
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6
60 50 40 30 20 10 0
Motivasi Belajar
0,00%
Motivasi Belajar Siswa
Gambar 6. Histogram Indikator Motivasi Belajar Berdasarkan data tabel dan histogram di atas maka indikator yang memiliki skor tertinggi adalah indikator pertama, yaitu indikator adanya
Gambar 5. Histogram Tingkat Motivasi Belajar Setelah
dilakukan
penyekoran
dan
hasrat dan keinginan untuk berhasil dengan skor 1770
(19,68%)
dan
untuk
indikator
yang
diketahui tingkat kategori dari masing-masing
memiliki skor terendah adalah indikator keenam
responden di atas, berikut ini data hasil
yaitu indikator adanya lingkungan belajar yang
penyekoran untuk masing-masing indikator dari
kondusif dengan skor 962 (10,69%).
skala motivasi belajar.
Pembahasan
Tabel 17. Tabel Skor Indikator Motivasi Belajar No.
Indikator
Adanya hasrat dan 1 keinginan untuk berhasil Adanya dorongan 2 dan kebutuhan belajar Adanya harapan 3 dan cita-cita masa depan Adanya 4 penghargaan dalam belajar Adanya kegiatan 5 yang menarik dalam belajar Adanya lingkungan 6 belajar yang kondusif Jumlah
Jumlah Skor
Presentase
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus
1770
19,68%
1641
18,24%
Wiropati
Kecamatan
Grabag
kabupaten
Magelang. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner berupa skala. Skala digunakan untuk mengetahui penguatan guru dan 1606
17,86%
motivasi belajar siswa kelas V. Berdasarkan analisis deskriptif variabel
1692
18,81%
penguatan
guru
yang
sudah
dijabarkan
sebelumnya, diketahui bahwa penguatan guru di 1324
14,72%
SD Negeri se Gugus Wiropati berada pada kategori kurang baik sebanyak 9,65 %, cukup
962
10,69%
baik sebanyak 57,89 %, baik sebanyak 28,95 %,
8995
100%
dan penguatan guru yang masuk dalam kategori
Berdasarkan pada tabel di atas, maka dapat disajikan dalam histogram sebagai berikut.
sangat baik ada 3,51 %. Jadi dapat diketahui bahwa tingkat penguatan guru untuk kategori cukup baik memiliki frekuensi yang paling
10 JurnalPendidikanGuru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
banyak. Hal ini menunjukkan bahwa masih
faktor intrinsik dan faktor ekstrinsik. Dari faktor
kurangnya penguatan
yang diberikan.
ekstrinsik inilah guru memiliki peran untuk
Dengan demikian, diharapkan hal ini dapat
memotivasi siswa dalam belajar. Salah satunya
dijadikan pedoman bagi guru untuk dapat
dapat dilakukan dengan memberi penguatan
meningkatkan
kepada siswa.
guru
keterampilan
memberikan
Berdasarkan
penguatan (reinforcement).
analisis
skor
indikator
Berdasarkan analisis skor per indikator
motivasi belajar, dapat kita lihat bahwa indikator
penguatan guru, kita dapat melihat bahwa skor
yang memperoleh skor tertinggi adalah indikator
tertinggi sebesar 1520 (17,94 %) diperoleh pada
yang pertama yaitu indikator adanya hasrat dan
indikator
yang
keinginan untuk berhasil dengan perolehan skor
kemudian disusul dengan skor tertinggi kedua
sebesar 1770 (19,68 %). Setelah indikator yang
sebesar 1490 (17,59 %) yang diperoleh indikator
pertama, skor tertinggi kedua diperoleh pada
penguatan
analisis
indikator adanya penghargaan dalam belajar
tersebut kita dapat mengetahui bahwa penguatan
dengan skor 1692 (18,81 %). Melalui analisis
dengan kata-kata dan kalimat atau penguatan
tersebut dapat diketahui bahwa penghargaan
verbal adalah penguatan yang paling sering
dalam belajar atau penguatan memiliki peran
diberikan oleh guru. Hal tersebut dimungkinkan
yang besar untuk menumbuhkan motivasi belajar
karena penguatan verbal dirasa lebih mudah dan
siswa.
penguatan
dengan
dengan
kata-kata.
kalimat
Dari
lebih efektif digunakan dibandingkan dengan
Setelah melakukan analisis deskripsi, peneliti melakukan uji persyaratan analisis data.
bentuk penguatan yang lain. variabel
Uji prasyarat yang dilakukan yaitu uji normalitas
penguatan guru, pada analisis deskriptif variabel
dan uji linieritas. Melalui perhitungan tersebut
motivasi belajar dapat diketahui bahwa motivasi
diketahui bahwa data yang dihasilkan dalam
belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus
penelitian ini berdistribusi normal dan memiliki
Wiropati Kecamatan Grabag yang berada pada
keterikatan
kategori baik mencapai 48,25 %. Dengan rincian
Sehingga perhitungan dapat dilanjutkan dengan
kategori cukup baik 21,05 %, kategori baik 48,25
pengujian
%, dan pada kategori sangat baik 30,70 %. Jadi
hipotesis ada pengaruh positif dan signifikan pada
dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa
penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa
kelas V di SD Negeri se gugus Wiropati sudah
kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati Kecamatan
baik
Grabag Kabupaten Magelang, maka dilakukan
Sedikit
karena
berbeda
hasil
dengan
penelitian
menunjukkan
frekuensi siswa yang memiliki motivasi belajar pada kategori baik memiliki presentase tertinggi.
linear yang baik antar variabel.
hipotesis.
Untuk
membuktikan
analisis regresi linear sederhana. Berdasarkan hasil analisis regresi linear
yang
sederhana yang dihitung dengan menggunakan
mempengaruhi motivasi belajar siswa. Seperti
bantuan SPSS 16,0 (dapat dilihat pada lampiran),
yang sudah dijelaskan pada kajian teori bahwa
pengaruh penguatan guru (X) terhadap motivasi
motivasi belajar timbul karena dua faktor yaitu
belajar siswa (Y) diperoleh nilai konstanta
Sebenarnya
terdapat
banyak
faktor
Pengaruh Penguatan Guru .... (Ratna Latifah Jati) 11
sebesar
35,279.
Koefisien
penguatan
guru
belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh
diperoleh nilai sebesar 0,587. Sehingga diperoleh
anak tersebut dapat tercapai. Untuk meningkatkan
persamaan regresi sederhana Y= 35,279 +
motivasi
0,587X. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
dorongan dari dalam diri siswa itu sendiri
penambahan satu satuan skor penguatan guru
dan juga
akan diikuti oleh peningkatan skor 0,587 pada
tersebut.
nilai motivasi belajar siswa. Berdasarkan hasil
diberikan guru ketika di sekolah. Hal tersebut
pengujian hipotesis diperoleh koefisien korelasi
dapat dilakukan guru dengan cara memberikan
sebesar 0,681 sehingga koefisien determinasinya
penguatan kepada siswa. Dalam penelitian ini
adalah 0,464. Hal ini menunjukkan bahwa 46,4 %
ditemukan
variasi nilai motivasi belajar siswa ditentukan
pujian, hadiah, sentuhan, dan lain sebagainya
oleh faktor penguatan guru. Melalui penjabaran
memiliki
tersebut dapat diketahui bahwa ada pengaruh
meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini
antara penguatan guru terhadap motivasi belajar
diperkuat
siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati
Nasution (2010: 78-83) yang menjelaskan bahwa
Kecamatan Grabag Kabupaten Magelang.
memberi angka, hadiah, dan juga pujian itu
belajar
siswa,
dorongan
diperlukan
dari
luar
adanya
diri
siswa
Dorongan dari luar tersebut dapat
bahwa
andil
juga
penguatan guru melalui
sebesar
dengan
46,4
%
dalam
pendapatnya
S.
Berdasarkan tabel π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄π΄ππ , ternyata
termasuk dalam bentuk-bentuk motivasi di
signifikansi 0,000ππ karena probabilitas (0,000)
bahwa semakin tinggi penguatan yang diberikan
jauh lebih kecil dari 0,05, sehingga model regresi
oleh guru kepada siswa maka akan semakin tinggi
dapat dipakai untuk memperediksi pengaruh
pula motivasi belajar yang dimiliki siswa. Guru
penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa.
meningkatkan
Untuk menguji kevalidan persamaan regresi,
penguatan dengan harapan dapat meningkatkan
maka dilakukan uji-t. Kaidah pengujiannya yaitu
motivasi belajar siswa juga. Hal ini sejalan
jika π‘π‘βππππππππππ > π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ maka Ho ditolak. Setelah
dengan pendapat Moh. Uzer Usman (2006: 81)
dengan n-2=112 diperoleh nilai sebesar 1,9814.
memberi penguatan adalah untuk merangsang dan
Ternyata π‘π‘βππππππππππ > π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ atau 9,838 > 1,9814,
meningkatkan motivasi belajar. Pendapat tersebut
didapat πΉπΉβππππππππππ sebesar 96,791 dengan tingkat
dicari π‘π‘π‘π‘ππππππππ pada taraf signifikan πΌπΌ/2 = 0,025
maka Ho ditolak. Jadi terbukti bahwa penguatan
guru berpengaruh signifikan terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati
Kecamatan
Grabag
Kabupaten
keterampilan
memberikan
yang menyebutkan bahwa salah satu tujuan dari
tidak jauh berbeda dengan pendapatnya Udin Syaefudin
Saud
menyebutkan
(2011:
bahwa
65)
salah
yang satu
juga tujuan
keterampilan memberi penguatan yaitu untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini
Magelang. Motivasi
sekolah.Dari penelitian ini kita dapat mengetahui
dalam
kegiatan
belajar
merupakan suatu keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan
terbukti dari hasil uji hipotesis dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. Ha yang diterima dalam penelitian ini yaitu: ada pengaruh yang positif dan signifikan
12 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 8 Tahun ke IV Mei 2015
antara penguatan guru terhadap motivasi belajar
dalam mengikuti pembelajaran, sehingga
siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati.
tujuan pembelajaran dapat lebih mudah dicapai.
SIMPULAN DAN SARAN
2. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa
Simpulan
penguatan verbal merupakan penguatan yang
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
paling
banyak
digunakan
oleh
guru.
pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan
Sebaiknya jenis-jenis penguatan yang lain
sebagai berikut.
juga ditingkatkan supaya penggunaannya
1. Ada pengaruh antara penguatan guru terhadap
lebih bervariasi sehingga siswa tidak merasa
motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus
Wiropati
Grabag
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi
Kabupaten Magelang. Hal ini dapat dibuktikan
referensi untuk penelitian selanjutnya dan
dengan
penelitian
hasil
Kecamatan
bosan.
penghitungan
menunjukkan
selanjutnya
diharapkan
dapat
koefisien korelasi sebesar 0,681 sehingga
meneliti mengenai penguatan guru secara
koefisien determinasinya adalah 0,464. Hal ini
lebih mendalam.
menunjukkan bahwa variabel penguatan guru memiliki pengaruh sebesar 46,4 % terhadap motivasi belajar siswa. 2. Ada pengaruh yang positif dan signifikan antara penguatan guru terhadap motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri se Gugus Wiropati
Kecamatan
Grabag
Kabupaten
Magelang. Terbukti dengan πΉπΉβππππππππππ (96,791) >
πΉπΉπ‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘
(3,93) dan dengan uji kevalidan
persamaan
dihasilkan
regresi
menggunakan
uji-t
π‘π‘βππππππππππ = 9,838 > π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘π‘ =
1,9814, sehingga Ho ditolak.
Saran
Mengingat pentingnya faktor penguatan guru karena memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap motivasi belajar siswa, maka ada beberapa saran dari penulis. 1. Penguatan guru (reinforcement) sebaiknya lebih
ditingkatkan
lagi
dalam
proses
pembelajaran supaya siswa lebih termotivasi
DAFTAR PUSTAKA Danik Aprilina. (2013). Hubungan Keterampilan Berbicara dengan Keterampilan Sosial Siswa Kelas IV SD Negeri se-Gugus Aster Kecamatan Muntilan. Laporan Penelitian. FIP UNY. Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta. Suharsimi Arikunto. (2005). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Sukardi. (2010). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: PT Bumi Aksara. Syofian Siregar. (2014). Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perhitungan Manual dan Aplikasi SPSS Versi 17. Jakarta: PT Bumi Aksara. Wina Sanjaya. (2006). Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana.