PENGARUH PENGGUNAAN KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELUARGA MISKIN DI SMP NEGERI 50 JAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Laelatul Sa’diyah NIM 1112015000106
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
.. ..
LEMBARPENGESAHAN
Skripsi yang berjudul Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP)
Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta disusun oleh LAELATUL SA'DIYAH Nomor Induk Mahasiswa 1112015000106, diajukan kepada Fak:ultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam Ujian Munaqasah pada tanggal 8 Februari 2017 dihadapan dewan penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh Sarjana S 1 (S.Pd) dalam sidang Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Program Studi Sosiologi. Jakarta, 15 Februari 2017
Panitia Ujian Munaqasah Ketua Panitia (Ketua Jurusan/Program Studi)
Tanggal
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 197330424 200801 1 012 Sekretaris (Sekretaris Jurusan/Prodi) Drs. H. Syaripulloh, M.Si NIP. 19670909 200701 1 003 Penguji I Dr. Abdul Razak, M.Si NIP. 19690908 199603 1 003 Penguji II Anissa Windarti, M.Sc NIP. 19820802 201101 2 005
oyo3/:Jot7 .................
Tanda Tangan
.r
LEMBAR PENGESAHAN PEJ\-IBIMBING SKRIPSI Skripsi berjudul Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta
disusun oleh Laelatul Sa'diyah, NIM 1112015000106, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Telah melalui bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh fakultas.
Jakarta, 26 November 2016
Yang Mengesahkan
Pembimbing I
Drs. Syaripulloh, M.Si 196709092007011033
NI~
Pembimbing II
'Andri Noor Ardiansyah, M.Si NI~ 198403122015031002
r
PENGARUH PENGGUNAAN KARTU JAKARTA PINTAR (KJP) TERHADAP MOTIVASI BELAJAR KELUARGA MISKIN DI SMP NEGERI 50 JAKARTA
Skripsi
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Smjana Pendidikan (S.Pd) Oleh: LAELATUL SA'DIYAH NIM.1112015000106
Di bawah Bimbingan:
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II ...
-~
Syaripulloh, M.Si
-
NIP: 196709092007011033
NIP:198403122015031002
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
,'
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama
: Laelatul Sa'diyah
NIM
: 1112015000106
Tempat/Tanggal Lahir
: Pemalang. 26 Juni 1993
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
Judul Skripsi
: Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap
Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP
Negeri 50 Jakarta Dengan ini menyatakan bahwa: 1. Skripsi ini merupakan hasil karya sendiri yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperileh gelar Sarjana Strata (S 1) di Universitas Islam Negeri SyarifHidaytaullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 26 November 2016
Laelatul Sa'diyah NIM.1112015000106
ABSTRAK LAELATUL SA’DIYAH. 1112015000106. Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta. SKRIPSI. Jakarta: Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Faklutas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2016 Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data terkait dengan ada tidaknya dampak dari
penggunaan kartu jakarta pintar (KJP) terhadap motivasi belajar
keluarga miskin di SMP Negeri 50 Jakarta. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang akan diteliti yakni penggunaan kartu jakarta pintar dan motivasi belajar.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa penerima bantuan kartu jakarta pintar di SMP Negeri 50 Jakarta. Adapun sampel yang diambil berjumlah 65 siswa dari 182 populasi. Teknis analisis data menggunakan uji normalitas, uji linearitas, uji determinasi dan pada uji hipotesis menggunakan perbandingan pada uji T. Dalam mengumpulkana data penelitian menggunakan metode angket atau kuesioner yang berisi pernyataan-pernyataan terkait dengan penggunaan kartu jakarta pintar dan motivasi belajar.Hasil penelitian menunjukkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis nol (H0) ditolak yang berarti terdapat pengaruh antara penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP Negeri 50 Jakarta.
Kata Kunci : Penggunaan, Kartu Jakarta Pintar, Belajar, Motivasi, Motivasi Belajar
i
ABSTRACT LAELATUL SA’DIYAH. 1112015000106. The Using Effect of KJP Against Learning Motivation of Poor Family at SMPN 50 Jakarta. THESIS. Jakarta: Majoring Social Science Education, Faculty of Tarbiyah and Teachers Training, Syarif Hidayatullah State Islamic University of Jakarta. 2016 This research aims to obtain the data related to the existence of using effect of KJP against poor family at SMPN 50 Jakarta. In this research, there are two variables that will be examined, those are the using of KJP and the learning motivation.The method used in this research is survey method with quantitative approach. The population in this research is the receiver students of KJP help at SMPN 50 Jakarta. Meanwhile the samples taken are 65 students from 182 students. The technique of data analysis uses normality test, linearity test, determination test and on hypothesis test uses the comparison on T test. In collecting data, the research uses questionnaire method which contains the statements related to the using of KJP and the learning motivation.The result of this research shows that the alternative hypothesis (Ha) is received and the zero hypothesis (H0) is rejected which indicates there is an effect between the using of KJP against poor family at SMPN 50 Jakarta.
Key words: the using, KJP, Learning, Motivation, Learning Motivation
ii
KATA PENGANTAR Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT penulis persembahkan sebagai ungkapan rasa syukur atas segala limpahan nikmat, rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dengan kudrat dan iradat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang sederhana ini dengan baik sebagai prasyarat untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan. Skripsi ini berjudul “Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta”. Shalawat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing umat manusia dari jalan yang sesat menuju jalan yang di rahmati oleh Allah dengan risalah yang di bawanya yaitu Agama Islam yang akan menyelamatkan dan mengantarkan pemeluknya menuju kebahagiaan yang ada di dunia dan akhirat. Penulis menyadari sepenuhya bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kelemahan. Tanpa bantuan serta dorongan dari berbagai pihak yang secara moril maupun materiil, dimungkinkan skripsi ini tidak akan bisa selesai sebagaimana harusnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya dan menghaturkan ucapan terima kasih kepada: 1.
Prof. Dr. Ahmad Thib Raya, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, dan
Pembantu
Dekan
bidang
Akademik,
Pembantu
Dekan
bidang
Kemahasiswaan, Pembantu Dekan bidang Administrasi Umum. 2.
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd, selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial.
3.
Drs. Syaripulloh, M.Si, selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial sekaligus dosen pembimbing I yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya demi selesainya skripsi ini.
4.
Andri Noor Ardiansyah, M. Si, selaku dosen pembimbing II yang telah meluangkan waktu dan pemikirannya demi selesai skripsi ini.
iii
5.
Seluruh Dosen yang berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan khususnya jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang memeliki peran sangat besar bagi saya dalam proses perkuliahan.
6.
Seluruh Staf Akademik Fakultas Ilmu Tabiyah dan Keguruan yang telah bekerja dengan baik melayani mahasiswa.
7.
Suku Dinas Pendidikan untuk wilayah Jakarta Timur yang telah mengizinkan penulis untuk mendapatkan informasi terkait dengan jumlah penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar diwilayah Kramat Jati khsusunya.
8.
SMP Negeri 50 Jakarta yang telah mengizinkan penulis untuk melakukan penelitian dan sangat kooperatif dalam memberikan informasi terkait dengan siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar.
9.
Orang tua, Bapak Dail dan Ibu Toipah, yang telah membesarkan dan mendidik penulis hingga menjadi seperti sekarang ini.
10. Kakak-kakak ku, (Alm) Munasifah, Chamimah, Mujiyatun dan Ulwiyah yang telah memberikan semangat kepada penulis. 11. Keponakannku, Dani Gifari Alkadri, Natasya Aulia Putri, Galih Samudra, Fachri Abdul Aziz, Lovy Habiba El Wafha, dan Raisa Maheswari yang selalu memberikan keceriaan dan pelukan yang begitu hangat kepada penulis sehingga mampu mengurangi rasa lelah yang penulis rasakan dalam menyusun skripsi ini. 12. Kepada sahabatku Afisa Ulfa Arfia dan Shofa Khanifa Fatya yang selalu menemani dan memberikan semangat kepada penulis, tetaplah menjadi sahabat seperti ini. 13. Kepada sahabat-sahabat ku “the loby” seperti Dina Khairunnisa, Nisa Kusuma Wardhani, Hajar, Nuning Yulistika, Muhammad Ikrom Rosyidin, Fajar Juliaman, Amar Rasyidillah, Mochamad Wildan SR, dan Fakhurozi terimakasih telah menjadi teman yang selalu ada bagi penulis dari awal semester, yang telah memberikan begitu banyak warna dalam perjalanan penulis selama menempuh pendidikan di UIN Syarifhidayatullah Jakarta. 14. Kepada kawan-kawan Prodi Sos-Antro angkatan 2012 yang telah menemani iv
penulis selama kurang lebih 6 semester. Semoga kita semua tetap solid dan menjadi keluarga yang hangat. 15. Kepada teman-teman Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan 2012 khususnya Dalillah, Noviyanti Asmara, Aida Sri Rahayudan Nita Chairunnisa yang telah banyak membantu dan selalu memberi semangat kepada penulis dalam perkuliahan dan khususnya dalam penyelesaiian skripsi ini. 16. Teruntuk “BLACK PINK SQUAD” Dessy, Dina Khairunnisa, Wulan Permatasari, terimakasih atas segala suport dan kasih sayang yang diberikan disaat penulis membutuhkan hal tersebut, dan terimakasih selalu ada untuk “kuy” bersama. 17. Pihak-pihak lain, yang tidak dapat disebutkan namanya satu persatu oleh penulis. Saya menyadari sekali bahwa dalam penulisan skripsi ini, masih jauh dari kata sempurna. Dengan segala kerendahan hati, saya mohon maaf dan berharap skripsi ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua. Dan saya berhadap skripsi yang saya susun menjadi suatu karya yang bermanfaat serta menjadi suatu persembahan terbaik bagi para dosen dan teman-teman yang berada di Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan. Demikian kata pengantar dari penulis dan sebagai suatu introspeksi diri, penulis mohon maaf atas segala kekurangan dan kesalahan. Dan kekurangan dan hanyalah milik kita, namun kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, saya ucapkan terima kasih. Jakarta, 26 November 2016 Penulis, Laelatul Sa‟diyah
v
DAFTAR ISI Halaman Judul Lembar Pernyataan Lembar Persetujuan Pembimbing Lembar Pengesahan Abstrak ............................................................................................................
i
Abstract ...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ................................................................................................
iii
Daftar Tabel .....................................................................................................
vi
Daftar Gambar ..................................................................................................
viii
Daftar Lampiran ...............................................................................................
ix
BAB I
PENDAHULUAN ..........................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...........................................................
1
B. Identifikasi Masalah .................................................................
13
C. Batasan Masalah .......................................................................
14
D. Rumusan Masalah ....................................................................
14
E. Tujuan Penelitian ......................................................................
14
F. Manfaat Penelitian ...................................................................
14
BAB II
TINJAUAN
TEORITIK,
KERANGKA
BERFIKIR
DAN
HIPOTESIS PENELITIAN ..........................................................
16
A. Tinjauan Teoritik ......................................................................
16
1. Pembangunan Sosial ...........................................................
16
2. Kesejahteraan Sosial ...........................................................
19
a. Pengertian kesejahteraan sosial ....................................
19
b. Tujuan penyeleggaraan sosial.......................................
20
vi
3. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar .........................................
22
a. Pengertian Penggunaan .................................................
22
b. Pengertian Kartu Jakarta Pintar ....................................
22
4. Motivasi Belajar ..................................................................
37
a. Pengertian Motivasi ......................................................
37
b. Pengertian Belajar .........................................................
38
c. Teori-teori Belajar ........................................................
46
d. Pengertian Motivasi Belajar .........................................
48
e. Faktor-faktor yang mempengaruhi Motivasi Belajar ...
50
f. Jenis Motivasi dalam Belajar ........................................
52
B. Penelitian Relevan ....................................................................
56
C. Kerangka Berpikir ....................................................................
58
D. Hipotesis Penelitian .................................................................
61
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...................................................
62
A. Tempat dan Waktu Penelitian ..................................................
62
B. Metode Penelitian .....................................................................
62
C. Populasi dan Sampel .................................................................
63
1. Populasi ..............................................................................
63
2. Sampel ................................................................................
63
D. Tekhnik Pengumpulan Data .....................................................
65
1. Data Primer .........................................................................
65
a. Angket/kuesioner ..........................................................
65
b. Observasi ......................................................................
67
c. Wawancara ...................................................................
67
2. Data Sekunder .....................................................................
67
E. Instrumen Penelitian .................................................................
68
F. Tekhnik Pengolahan Data .........................................................
70
1. Editing ................................................................................
70
vii
2. Scoring ................................................................................
70
3. Tabulasi .............................................................................
70
G. Tekhnik Analisis Data ...............................................................
70
1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................................
70
2. Uji Persyaratan Analisis .....................................................
72
a. Uji normalitas data .......................................................
72
b. Uji Linearitas ................................................................
72
c. Uji Hipotesis .................................................................
72
BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................
74
A. Gambaran Umum Sekolah ........................................................
74
B. Hasil dan Pembahasan Penelitian ..............................................
74
1. Deskripsi Data Responden Penelitian ...............................
79
2. Validitas dan Reliabilitas ....................................................
84
3. Uji Persyaratan Analisis .....................................................
89
a. Uji Normalitas ..............................................................
89
b. Uji Linearitas ................................................................
91
c. Pengujian Hipotesis ......................................................
91
4. Pembahasan Hasil Penelitian ..............................................
94
5. Keterbatasan Penelitian .......................................................
97
KESIMPULAN DAN SARAN .....................................................
98
A. Kesimpulan ...............................................................................
98
B. Saran .........................................................................................
99
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................
100
LAMPIRAN-LAMPIRAN ...........................................................................
103
BAB V
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah keluarga miskin di DKI Jakarta tahun 2009-2013 ............
6
Tabel 1.2 Kriteria Siswa Penerima Bantuan Kartu Jakarta Pintar ................
10
Tabel 2.1 Besaran Dana Pencairan Program Kartu Jakarta Pintar bagi Sekolah Negeri ...........................................................................................
26
Tabel 2.2 Besaran Dana Pencairan Program Kartu Jakarta Pintar bagi Sekolah Swasta............................................................................................
26
Tabel 2.3 Tahapan Pendataan Penerima Kartu Jakarta Pintar.......................
29
Tabel 2.4 Nominal Pencairan KJP/bulan Sekolah Negeri .............................
31
Tabel 2.5 Nominal Pencairan KJP/bulan Sekolah Swasta ............................
32
Tabel 2.6 Maksimal Nominal untuk keperluan alat tulis ..............................
32
Tabel 2.7 Penelitian yang relevan .................................................................
56
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ...........................................................
62
Tabel 3.2 Bobot Nilai Angket KJP................................................................
66
Tabel 3.3 Bobot nilai Angket Motivasi Belajar ............................................
66
Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Penelitian .......................................................
68
Tabel 3.5 Interprestasi Data...........................................................................
73
Tabel 4.1 Jumlah dan Pendidikan Guru di SMP N 50 Jakarta ......................
77
Tabel 4.2 Jumlah dan Pendidikan tenaga administrasi..................................
77
ix
Tabel 4.3 Jumlah Peserta didik SMP N 50 Jakarta .......................................
78
Tabel 4.4 Jumlah peserta didik penerima KJP ..............................................
78
Tabel 4.5 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis Kelamin ...................
79
Tabel 4.6 Karakteristik Responden berdasarkan Tingkatan Kelas................
80
Tabel 4.7 Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik penerima KJP yang menjadi Responden ....................................................................................
82
Tabel 4.8 Tingkat pendapatan orangtua penerima KJP .................................
83
Tabel 4.9 Tingkat pendidikan orangtua penerima KJP .................................
84
Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas variabel X ......................................................
85
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas variabel Y .......................................................
86
Tabel 4.12 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X .................................................
88
Tabel 4.13 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Y ..................................................
88
Tabel 414 Hasil Uji Normalitas Data .............................................................
90
Tabel 4.15 Uji Linearitas .................................................................................
91
Tabel 4.16 Model Summary ............................................................................
92
Tabel 4.17 Pedoman Interpretasi Koefisien Korelasi ......................................
92
Tabel 4.18 Coefficient .....................................................................................
93
x
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Bagan Kerangka Berpikir .........................................................
60
Gambar 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ..............
79
Gambar 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas ..........
81
Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua ..
82
Gambar 4.4
Karakteristik responden berdasarkan pendapatan orangtua .....
83
Gambar 4.5
Karakteristik responden berdasarkan tingkat pendidikan
Gambar 4.4
orangtua ....................................................................................
84
Diagaram QQ-Plot Pada Uji Normalitas ..................................
90
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Angket Penelitian ..................................................................................
103
Hasil Observasi ................................................................................................
105
Pedoman Wawancara .......................................................................................
108
Hasil Wawancara .............................................................................................
109
Dokumentasi ..................................................................................................
113
Format Kuitansi KJP ........................................................................................
115
Hasil Uji Validitas Variabel X .........................................................................
116
Hasil Uji Validitas Variabel Y .........................................................................
117
Hasil Penelitian Variabel Y ..............................................................................
118
Hasil Penelitian Variabel X ..............................................................................
121
xii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemiskinan sesungguhnya merupakan masalah yang ada sudah sejak lama dan hampir bisa dikatakan akan tetap menjadi „kenyataan abadi‟ dalam kehidupan. Pengertian kemiskinan sendiri sebagai suatu konsep ilmiah sebagai dampak ikutan dari istilah pembangunan. Karena itu dalam setiap pembahasan
tentang
pembangunan,
maka
pembahasan
kemiskinan
mendapatkan tempat yang cukup penting.1 Masalah kemiskinan di Indonesia bukan merupakan masalah baru. Bahkan masalah tersebut telah menjadi topik pembicaraan dan fokus kebijakan pemerintah kolonial Belanda sejak permulaan abad ini ketika pemerintah kolonial Belanda meluncurkan suatu program anti-kemiskinan lewat kebijakan yang kita kenal dengan “politik etis”.2 Hal ini menunjukan bahwa masalah kemiskinan akan menjadi bagian yang tidak akan terlepaskan dalam keberadaban manusia. Masalah kemiskinan merupakan masalah yang kompleks dan bersifat multidimensional, di mana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya dan aspek lainnya. Kompleksnya masalah kemiskinan membuatnya terus menjadi masalah fenomenal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia yang merupakan negara berkembang.3 Meskipun Indonesia terkenal dengan sumber daya alamnya yang melimpah, dalam kenyataannya Indonesia masih belum bisa mengembangkan dan memanfaatkan nya dengan baik, hal ini terlihat jelas di dalam proses pembangunan yang berlangsung dimana masih 1
Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan,(Jakarta: IMPAC,1999),h.1 2 Ibid., h.43 3 Sub Direktorat Statistik Kerawanan Sosial, Perhitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2014, ( Jakrta: Badan Pusat Statistik,2014),h.1
1
2
banyak ditemukan berbagai masalah sosial didalam prosesnya salah satunya ialah kemiskinan. Tentu saja hal ini menjadikan proses pembangunan di Indonesia menjadi terhambat. Kesejahteraan masyarakat Indonesia menjadi satu kriteria tersendiri bagi pemerintahan Indonesia dalam mencapai tujuan pembangunan. Badan Kependudukan
dan
Keluarga
Berencana
Nasional
(BKKBN)
mengklasifikasikan indikator tahapan keluarga sejahtera sebagai berikut :4 1. Enam indikator tahapan Keluarga Sejahtera I atau indikator “kebutuhan dasar keluarga”: a. Anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih b. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk drumah, disekolah/bekerja, dan bepergian c. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang baik d. Bila ada anggita keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan e. Semua anak umur 7-15 tahun dalam kelaurga bersekolah f. Pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi 2. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II a. Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan b. Sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur c. Anggota keluarga memperoleh pakaian baru paling kurang sekali dalam setahun d. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah e. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat
4
http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
3
f. Ada seorang atau lebih anggota kelaurga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan g. Seluruh anggota keluarga usia 10-60 tahun bisa baca tulis h. Pasangan usia subur menggunakan alat/obat kontrasepsi 3. Lima indikator Keluarga Sejahtera III a. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama b. Sebagian pengahasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang c. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi d. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal e. Keluarga
memperoleh
informasi
dari
surat
kabar/majalah/radio/tv/internet 4. Dua indikator Keluarga Sejahtera III Plus a. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial b. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat Masyarakat dikatakan sejahtera jika memiliki indikator seperti yang sudah di klasifikasin oleh BKKBN diatas. Bagi Indonesia sendiri dikatakan sejahtera apabila masalah-masalah sosial yang ada salah satunya ialah kemiskinan ini sudah bisa teratasi secara nasional sehingga tidak ada lagi ketimpangan yang menjadi celah tersendiri dalam proses pembangunan bagi Indonesia. Secara bersamaan kenyataan tersebut bukan saja menimbulkan tantangan tersendiri, tetapi juga memperlihatkan adanya suatu mekanisme dan proses yang tidak beres dalam sebuah pembangunan. Karena kasus
4
kemiskinan itu sendiri tidak hanya ditemukan didaerah pedesaaan atau daerah perbatasan saja, bahkan kemiskinan banyak juga ditemukan di kota-kota metropolitan, tidak ketinggalan bahkan Ibu Kota Jakarta yang merupakan sentral dari mata pencaharian bagi masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok negri pun tak luput dari masalah kemiskinan ini. Banyak masyarakat beranggapan dengan pergi ke Ibu Kota mereka mampu mengubah nasib menjadi lebih baik, berangkat dengan harapan yang begitu besar agar bisa mendapatkan pekerjaan yang layak dari segi finansial dalam kenyataannya banyak ditemukan para masyarakat urban yang gagal dalam mewujudkan angan-angan tersebut.
Tinggi nya tingkat persaingan kerja di Ibu Kota
menjadikan alasan utama mengapa banyak masyarakat yang mengadu nasib ke Ibu Kota Jakarta hanya menjadi isapan jempol belaka. Seperti yang kita ketahui bahwa daya tarik Ibu Kota Jakarta bagi masyarakat urban masih sangatlah tinggi. Bahkan dari tahun ke tahun jumlah masyarakat urban yang datang ke Ibu Kota semakin meningkat, hal ini sejalan dengan hal yang diungkapkan oleh wakil Gubernur DKI Jakarta yaitu Djarot Syafiul Hidayat kepada media Berita Satu seusai melepas peserta Mudik Bareng PDIP di Kantor DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Selatan “ Jadi setiap Tahun, Jakarta ketambahan penduduk lebih dari 100.000 orang. Ada fenomena dalam tiga tahun terakhir ini, pendatang baru ke Jakarta selalu naik”. Pertambahan pendatang baru tertinggi terjadi pada 2015, mencapai 70.000 orang. Sedangkan tahun 2014, jumlah pendatang baru mencapai 60.000 orang. Jumlah tersebut merupakan pendatang baru yang datang pasca lebaran. Namun nila ditambah pendatang baru yang datang d luar pascalebaran, maka bisa mencapai 100.000 orang setiap tahunnya.5 Hal ini tentu menjadi suatu masalah tersendiri bagi masyarakat DKI Jakarta. Dengan 5
http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadhan-2016/akultualitas/372883-tren-urbanisasi-dijakarta-meningkat.htmlditerbitkan pada Sabtu, 02 Juli 2016, pkl.14:55
5
tidak seimbangnnya para pencari pekerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia menambah beban tersendiri bagi masyarakat DKI Jakarta dalam menunjang kebutuhan ekonominya. Tentunya hal ini menjadi salah satu alasan jumlah kemiskinan di Ibu Kota Jakarta selalu mengalami fluktuasi dan bahkan semakin meningkat setiap tahun nya. Seperti data yang diperoleh Badan Pusat Statistik dalam jangka waktu selama lima tahun terakhir. Setelah menunjukan penurunan sejak tahun 2008 hingga tahun 2010, pada tahun 2014 jumlah penduduk miskin kembali meningkat tipis karena pengaruh situasi ekonomi dan
juga laju inflasi. Peningkatan laju inflasi ini tidak disertai
dengan kemampuan daya beli masyarakat. Pada bulan Maret 2014, jumlah penduduk miskin ( penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan ) di DKI Jakarta 393,98 ribu orang (3,92%), meningkat sebesar 22,3 ribu orang (0,20 poin) dibandingkan dengan penduduk miskin pada bulan September 2013 yang sebesar 371,70 ribu orang (3,72%). Jika dibandingkan dengan bulan Maret 2013, penduduk miskin meningkat sebesar 41,02 ribu orang (0,37%).6 Baru-baru ini data yang dilansir dari Jakarta.bps.go.id beberapa hari lalu dalam Berita Resmi Statistik yang diterbitkan pada bulan Juli 2016 jumlah penduduk miskin di Indoneisa pada Maret 2016 mencapai 28,01 juta orang (10,86%). Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada September 2015, maka selama 6 bulan tersebut terjadi penurunan jumlah penduduk miskin sebesar 0,50 juta orang. Sementara apabila dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya jumlah penduduk miskin mengalami penurunan sebanyak 0,58 juta orang.7 Hal ini menunjukkan bahwa penurunan jumlah penduduk miskin secara nasional masih belum bisa dikatakan stabil 6
Budi Utami, Favten Ari Pujiastuti, dan Supendi, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta 2014, ( Jakarta: BPS Provinsis DKI Jakarta: 2014), h.117 7 Badan Pusat Satistik, Profil Kemiskinan di Indonesia Maret 2016, 2016,h.1, (Jakarta.bps.go.id)
6
mengingat setiap tahunnya jumlah tersebut selalu mengalami perubahan. Dilansir dari sumber berita yang sama pada Juli 2016 tingkat kemiskinan di DKI Jakartapun mengalami perubahan yang fluktuatif. Jumlah penduduk miskin di DKI Jakarta pada Maret 2016 sebesar 384.30 ribu orang (3,75%). Dibandingkan dengan September 2015 (368.67 ribu orang atau 3,61%), jumlah penduduk miskin meningkat sebesar 15,63 ribu atau meningkat 0,14 poin. Sedangkan dibandingkan dengan Maret 2015 dengan jumlah penduduk miskin sebesar 398.92 ribu orang (3,93%), jumlah penduduk miskin menurun 14,62 ribu atau menurun 0,18 poin.8 Jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh besarnya daris kemiskinan (GK), karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama Maret 2015-September 2015-Maret 2016, Garis Kemiskinan naik sebesar 1,46% pada periode September. Maret 2016 ( dari Rp 503.038 per kapita per bulan menjadi Rp 510.359 per kapita per bulan), dan naik sebesar 4,71% pada periode Maret 2015-Maret 2016 (dari Rp 487.388 per kapita per bulan menjadi Rp 510.359 per kapita per bulan).9 Jika kita lihat dari data di atas, jelas terlihat bahwa perubahan jumlah penduduk miskin sangatlah tidak stabil. Hal itu bisa kita lihat pada data dari bulan Maret 2015- September 2015 bahwa jumlah penduduk miskin sempat mengalami penurunan sebesar 0.18 poin, namun perubahan yang cukup mengejutkan pun terjadi dari bulan September 2015 – Maret 2016 justru mengalami peningkatan sebesar 0.14 poin dari sebelumnya. Dibawah ini disajikan jumlah penduduk miskin berdasarkan kabupaten di DKI Jakarta dari tahun 2009 sampai dengan 2013.
8
Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2016,2016,h.1 (Jakarta.bps.go.id) 9 Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2016,2016,h.2
7
Tabel 1.1 Number of Poor People by Regency/Municipality, 2009–2013
Regency/ Municipality
2009 1)
Kepulauan Seribu
Poor People (thousand) 2010 2011 2012 1)
2)
2)
2013 3)
2,4
2,7
2,47
2,6
2,5
Jakarta Selatan
73,7
78,4
71,84
74,1
74,6
Jakarta Timur
81,2
91,6
83,82
86,5
86,8
Jakarta Pusat
32,1
35,7
32,63
33,6
33,6
Jakarta Barat
74,0
87,2
79,71
82,3
83,2
Jakarta Utara
76,2
92,6
84,73
87,2
90,9
DKI Jakarta
339,6
388,2
355,20
366,3
371,7
1)
Note :
Condition in Juli 2) Condition in
September
Sumber :Badan Pusat Statistik Berdasarkan
tabel diatas dapat dilihat bahwa dari masing-masing
Kabupaten di DKI Jakarta selalu mengalami perubahan jumlah penduduk miskin disetiap tahunnya. Jika dilihat dari jumlahnya wilayah Jakarta Timur menempati posisi kedua dengan jumlah penduduk miskin terbanyak pada rentan tahun 2009-2013 setelah wilayah Jakarta Utara. Tentu nya hal ini menjadikan pekerjaan rumah yang sangat serius bagi Pemerintah
dalam
menanggulangi
masalah
kemiskinan.
Dalam
penanggulangan kemiskinan ini, pemerintah tentu tidak tinggal diam. Sudah banyak kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam penanggulangan masalah kemiskinan ini, tidak hanya dari segi ekonominya saja dari segi pendidikan pun Pemerintah banyak melakukan kebijakankebijakan dalam menunjang kebutuhan terkait dengan pendidikan bagi penduduk miskin. Bukan suatu rahasia lagi bagi masyarakat umum di Indonesia bahwa kemiskinan dengan pendidikan saling mempengaruhi satu sama lainnnya.
8
Salah satu faktor rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia ialah masalah kemiskinan. Masyarakat miskin memandang bahwa masalah perut lebih menjadi fokus sentral dibandingkan dengan masalah pendidikan didalam kehidupan mereka. Mahalnya biaya pendidikan membuat masyarakat miskin berfikir berulang kali untuk memberikan pendidikan kepada anggota keluarga mereka. Jangankan untuk bersekolah, bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari saja terasa sulit bagi mereka yang berada digaris kemiskinan, maka tak heran jika banyak masyarakat miskin yang tidak mampu mencapai Wajib Belajar 12 tahun seperti yang direncanakan oleh pemerintah. Jika kita lihat kasus kemiskinan yang sangat mempengaruhi kualitas pendidikan warga negara Indonesia yang mana seperti yang sudah dijelaskan diatas bahwa banyak masyarakat miskin yang tidak mengenyam bangku pendidikan sesuai dengan anjuran pemerintah, tentu hal ini sangat berbanding terbalik dengan isi dari Pasal 31 ayat 1 UUD 1945 yang menjelaskan bahwa warga negara Indonesia berhak mendapat pendidikan.10 Dengan melihat isi dari UUD tersebut, tentu harusnya tidak ada lagi alasan bagi warga negara Indonesia untuk tidak mendapatkan pendidikan. Terlebih peraturan tersebut didukung lagi oleh UU No 20 Tahun 2003 pasal 6 ayat 1 yang berisi bahwa setiap warga negara yang berusia 7 sampai dengan 15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar.11 Dengan adanya UU tersebut seharusnya tidak ada lagi warga negara Indonesia yang tidak mendapatkan pendidikan secara optimal. Sebagai wilayah Ibu Kota Negara dan pusat pemerintahan, Provinsi DKI Jakarta seharusnya sedikit lebih maju dalam segala aspek pembangunan dari Provinsi lainnya di wilayah Indonesia. Terutama dari segi pendidikan, kemudahan dalam mengakses segala kebutuhan pendidikan seharusnya menjadikan masyarakat DKI Jakarta tidak mengalami kesulitan dalam 10
Undang-undang Dasar 1945, h.31 Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, departemen pendidikan nasional RI,Jakarta :2003, h.5 11
9
mencapai Wajib Belajar 12 tahun. Pemerintah DKI Jakarta sendiri melalui Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta kemudian melaksanakan rintisan Wajib Belajar 12 tahun di tahun 2007.
Upaya tersebut terus berlanjut
sehingga dicanangkannya Wajib Belajar 12 tahun DKI Jakarta pada tahun 2012.12 Sebagai Ibu Kota negara tentunya menjadikan DKI Jakarta menjadi tujuan utama bagi arus urbanisasi seperti apa yang telah disampaikan sebelumnya. Tentunya dengan semakin meningkatnya angka urbanisasi disetiap tahunnya menjadikan karakteristik masyarakat DKI Jakarta menjadi sangat heterogen. Dengan latarbelakang seperti itu tentunya persoalanpersoalan terkait dengan pendidikan menjadi lebih beragam. Salah satu prioritas persoalan dari kebijakan pemerintah DKI Jakarta dalam pembangunan pendidikan ialah terkait dengan perluasan dan pemerataan bagi masyarakat dalam mendapatkan pendidikan. Menimbang hal tersebut Pemerintah DKI Jakarta pendidikan
membuat kebijakan terkait dengan
melalui peraturan daerah. Kebijakan tersebut tertulis dalam
Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut dalam pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi dari Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar, pernyataan ini sebanding dengan Pasal 31 UUD 1945 ayat 4 yang menjelaskan bahwa negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% dari anggaran pendapatan dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional. Untuk mencapai keberhasilan Wajib 12
Agryan Wahyu Prayoga, “ Implementasi Prigram Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Serang, 2014, h.4
10
Belajar 12 tahun pemerintah DKI Jakarta memberikan sebuah kebijakan melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP), yang mana mekanisme penyalurannya diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 190 Tahun 2012 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 27 Tahun 2013 terkait Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar. Seperti yang dilansir oleh News.viva pada 6 Desember 2012 Program Kartu Jakarta Pintar diluncurkan pada Sabtu 1 Desember 2012 di dua tempat berbeda oleh Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang pada saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta. Pada pukul 08:00 di SMA Yappenda di Tanjung Priok, Jakarta Utara, dan dilanjutkan pada pukul 09:45-11:00 di SMA Paskalis di Kemayoran Jakarta Pusat.13Perancangan Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) ini ialah agar siswa miskin dari kategori keluarga tidak mampu memenuhi kewajiban pendidikan sesuai dengan peraturan yang berlaku. Yang dimaksud siswa miskin disini adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orang tuanya yang tidak memadai untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan.14 Adapun kebutuhan dasar yang dimaksud ialah sepatu, seragam, tas sekolah, biaya ekstrakurikuler, dan biaya transportasi. Dibawah ini disajikan sebuah tabel kriteria siswa penerima Kartu Jakarta Pintar bagi siswa miskin.
13
http://m.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-pintar Kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:25 WIB
14
11
Tabel 1.2 Kriteria Siswa penerima program Kartu Jakarta Pintar Kriteria Peserta Didik Penerima Program Kartu Jakarta Pintar 1
Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba
2
Orangtua tidak memiliki penghasilan yang memadai
3
Menggunakan angkutan umum
4
Daya beli untuk sepatu dan pakaian seragamsekolah/pakaian pribadi rendah
5
Daya beli untuk buku, tas, dan alat tulis rendah
6
Daya beli untuk konsumsi/jajan rendah
7
Daya pemanfaat internet rendah
8
Tidak dapat mengikuti kegiatan eksrakurikuler yang berpotensi mengeluarkan biaya
Sumber : (Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar 2015 halaman 9) Tanggapan masyarakat DKI Jakarta terkait dengan peluncuran Kartu Jakarta Pintar (KJP) ini sangat baik, seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta yaitu Arie Budhiman dalam Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar bahwa jumlah penerima KJP pada tahun 2015 mencapai 561.408 dengan total anggaran yang dikeluarkan pemerintah mencapai Rp. 2,3 triliun. Namun sayangnya dalam penggunaannya banyak ditemukan pelangaran dari para penerima yang tidak menggunakan Kartu Jakarta Pintar ini sesuai dengan kegunaannya. Seperti pelanggaran yang dilakukan oleh salah satu Siswa dari Sekolah SMK Wiyata Mandala Bakti kelas XII dia menggunakan uang yang berada di Kartu Jakarta Pintar untuk membelanjakan keperluan sehari-hari dia seperti hairtonik. Pelanggaran lainnya pun dilakukan oleh siswa dari SDN Tugu Utara 10 Pagi yang mana tercatat telah melakukan penarikan uang tunai
12
di SPBU sebanyak 11 kali penarikan.15 Format dari Kartu Jakarta Pintar ini adalah dalam bentuk ATM Bank DKI yang mana langsung dipegang oleh siswa yang menerima, dan penarikan secara tunai pun dibatasi setelah banyaknya laporan penyalahgunaan dari Kartu Jakarta Pintar. Setidaknya siswa penerima Kartu Jakarta Pintar ini hanya bisa tarik tunai dua kali dalam seminggu dengan nomial Rp 50.000 setiap minggunya. Selain penggunaan secara tunai, Kartu Jakarta Pintar ini juga bisa digunakan non tunai di toko buku atau merchant-merchant yang menyediakan EDC (electronit data capture) Bank DKI dan Debit Prima.16 Dengan adanya kebijakan dari Pemerintah melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP) dimana penyalurannya melalui Kartu Jakarta Pintar ini tentunya pemerintah sangat berharap agar perluasan dan pemerataan pendidikan bagi warna masyarakat Provinsi DKI Jakarta terealisasikan dengan baik, sehingga tidak ada lagi alasan-alasan dari warga DKI Jakarta khususnya kalangan keluarga tidak mampu untuk tidak mengenyam pendidikan. Sejalan dengan kebijakan yang diberikan oleh pemerintah, tentunya program Kartu Jakarta Pintar ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa kerjasama dari masyarakat DKI Jakarta itu sendiri. Jika dilihat dari tujuan dan sasaran dari Kartu Jakarta Pintar ini seharusnya dorongan/motivasi untuk mencapai wajib belajar bagi keluarga miskin semakin tinggi. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa kesadaran keluarga miskin akan pentingnya sebuah pendidikan memanglah masih relatif rendah, terlebih jika dilihat dari latarbelakang keluarga dari siswa/siswi di SMPN 50 Jakarta yang notabene berasal dari keluarga menengah kebawah seperti yang di utarakan oleh Ibu Lismawati selaku Kepala bidang kesiswaan yang mana merangkap menjadi Guru mata pelajaran tata boga di SMPN 50 Jakarta, maka 15
Kjp.jakarta.go.id/kjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:40 WIB http://www.bankdki.co.id/id/investor-relations/2013-07-19-10-32/49/berita/198 diakses pada Senin 15 Agustus 2016 14:59 WIB 16
13
dari itu perlu adanya sebuah motivasi/dorongan bagi mereka agar tetap semangat dalam mengenyam penddikan. Seperti yang disampaikan oleh Eggen dan Kauchak dalam Nyayu Khodijah “Motivasi sebagai kekuatan yang memberi energi, menjaga kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku terhadap tujuan.”17. Dari definisi motivasi yang disampaikan oleh Eggen dan Kauchak tersebut maka dengan jelas terlihat bahwa motivasi sangatlah berperan penting dalam menunjang suatu tujuan yang akan dicapai, terlebih dalam hal belajar sangat diperlukan adanya motivasi baik motivasi yang berasal dari dalam diri maupun dari luar. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sardiman A,M bahwa Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasari adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarrnya.18 Dari pernyataan tersebut maka dapat dilihat jika motivasi dalam belajar menjadi faktor dominan dalam mencapai suatu keberhasilan belajar. Pembahasan terkait dengan lemahnya motivasi belajar bagi keluarga miskin ini saya temukan di beberapa hasil penelitian , diantaranya ialah penelitian yang telah dilakukan oleh Basri Ibrahim dengan judul penelitian Kemiskinan dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Anakanak di Kota Langsa.19
17
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), h. 150 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
18
Ed.1, h.85
19
Basri Ibrahim, “Kemiskinan dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar Anak-anak di Kota Langsa”, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol.8 No.1, 2014, h.90
14
Dalam kesimpulannya Basri Ibrahim menjelaskan bahwa tingkat kemiskinan pada masyarakat Kota Langsa sangat mempengaruhi motivasi anak-anak untuk menempuh pendidikan. Kemiskinan secara signifikan berimbas pada motivasi belajar siswa dan tingkat prestasi akademis siswa, motivasi belajar siswa dan kesadaran keluarga akan pentingnya pendidikan sangat bergantung pada kondisi ekonomi keluarga. Keluarga yang kondisi ekonomi lemah cenderung mengabaikan pendidikan anak-anaknya karena pemenuhan kebutuhan sehari-hari dalam keluarga lebih penting dari pendidikan anaknya. Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) diharapkan mampu memotivasi siswa dari keluarga tidak mampu di SMP Negeri 50 Jakarta ini untuk terus melanjutkan sekolah tanpa harus lagi memikirkan biaya pendidikan yang mahal. Dari latar belakang diatas, maka peneliti perlu melakukan penelitian berkaitan dengan judul : “ Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta”.
B. Identifiksi Masalah Identifikasi masalah merupakan kegiatan mendeteksi, melacak, dan menjelaskan aspek permasalahan di dalam area penelitian. Berdasarkan latar belakang masalah yang dipaparkan diatas maka masalah yang dapat diidentifiksi adalah : 1. Angka kemiskinan yang selalu mengalami peningkatan di DKI Jakarta 2. Mahalnya biaya pendidikan bagi masyarakat tidak mampu menjadi beban tersendiri bagi masyarakat tidak mampu 3. Masih ditemukan adanya penyalahgunaan Kartu Jakarta Pintar yang mana tidak digunakan sesuai dengan kebutuhan yang seharusnya diperlukan. 4. Motivasi Belajar dan kesadaran akan pendidikan masih sangat tergantung dengan pendapatan ekonomi
C. Batasan Masalah Dalam tulisan ini penulis tidak akan membahas seluruh permasalah yang ada, maka untuk itu perlu adanya pembatasan masalah yang akan diteliti
15
sehingga tidak terlalu luas dan terarah. Dalam penelitian ini, masalah yang diteliti dibatasi pada: “Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Studi Kasus Pada Penerima Kartu Jakarta Pintar di SMPN 50 Jakarta).
D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah diatas, maka perumusan dalam penelitian ini, yaitu : “Bagaimanakah Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta.
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah bagaimanakah Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMPN 50 Jakarta.
F. Manfaat Penelitian 1. Secara teoritis Penelitian ini diharapkan dapat menambah dan memperkaya ilmu pengetahuan, khususnya di bidang pendidikan. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan kontribusi dan sumbangan pemikiran kepada akademik maupun jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial tentang pendidikan 2. Manfaaat Praktis a. Bagi Siswa/Siswi SMPN 50 Jakarta khususnya penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP ini diharapkan lebih semangat dan termotivasi untuk menjalani Wajib Belajar 12 tahun seperti yang tertulis dalam Peraturan Perundang-undangan, dan menyadari akan pentingnya Pendidikan. b. Bagi PEMDA Wilayah Jakarta Timur, khususnya Suku Dinas Pendidikan diharapkan dapat menjadi masukan dalam penyempurnaan terkait dengan kinerja Program KJP.
16
c. Bagi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, diharapkan penelitian ini bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. d. Bagi Peneliti, diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang pendidikan, pengalaman peneliti dalam terjun ke masyarakat dan dapat dijadikan bekal untuk melakukan penelitian-penelitian selanjutnya.
BAB II TINJAUAN TEORITIK, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS PENELITIAN A. Tinjauan Teoritik 1. Pembangunan Sosial Pembangunan sosial menurut Midgley adalah suatu proses perubahan sosial yang terencana yang didesain untuk mengangkat kesejahteraan penduduk secara menyeluruh, dengan menggabungkannya dengan proses pembangunan ekonomi yang dinamis.20 Lebih lanjut Midgley mengajukan delapan aspek yang perlu diperhatikan, diantaranya yaitu :21 1) Proses pembangunan sosial sangat terkait dengan pembangunan ekonomi. Aspek ini yang membuat pembangunan sosial berbeda ketika dibandingkan dengan pendekatan lain dalam mengangkat kesejahteraan orang banyak. Pembangunan sosial mencoba untuk mengaplikasikan kebijaka-kebijakan dan program-program sosial untuk
mengangkat
kesejahteraan
sosial,
pembangunan
sosial
melakukannya dengan konteks proses pembangunan. 2) Pembangunan sosial mempunyai fokus berbagai macam disiplin ilmu (interdisipliner) berdasarkan berbagai ilmu sosial yang berbeda. Pembangunan sosial secara khusus terinspirasi dari politik dan ekonomi. Pembangunan sosial juga menyentuh nilai, kepercayaan dan ideologi secara eksplisit. Dengan isu-isu ideologis, pembangunan sosial diharapkan dapat lebih baik menciptakan intervensi dalam
20
James Midgley, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial ( Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005), h.37 21 Ibid, h.38-41
17
18
menganalisa dan menghadapi masalah sosial dalam mengangkat kesejahteraan masyarakat. 3). Konsep
pembangunan
sosial
lebih
menekankan
pada
proses.
Pembangunan sosial sebagai konsep dinamis memiliki ide-ide tentang pertumbuhan dan perubahan yag bersifat eksplisit dimana istilah pembangunan itu sendiri lebih berkonotasi pada semangat akan perubahan yang positif. Secara literal, pembangunan adalah suatu proses pertumbuhan, perubahan, evolusi dan pergerakan. Pembangunan sosial memiliki tiga aspek, pertama, kondisi sosial awal yang akan diubah dengan pembangunan sosial, kedua, proses perubahan itu sendiri, ketiga keadaan akhir ketika tujuan-tujuan pembangunan sosial telah tercapai. 4). Proses perubahan yang progresif. Perubahan yang dilakukan berusaha untuk perbaikan bagi seluruh manusia. Ide-ide akan perbaikan dan peningkatakan sosial sangat dibutuhkan dalam pembangunan sosial. 5). Proses pembangunan sosial bersifat intervensi. Peningkatan perubahan dalam kesejahteraan sosial terjadi karena adanya usaha-usaha yang terencana yang dilakukan oleh para pelaku perubahan, bukan terjadi secara natural karena bekerjanya sistem ekonomi pasar atau dengan dorongan historis. Proses pembangunan sosial lebih tertuju pada manusia yang dapat mengimplementasikan rencana dan strategi yang spesifik untuk mencapai tujuan pembangunan sosial. 6). Tujuan pembangunan sosial didukung dengan beberapa macam strategi, baik secara langsung maupun tidak langsung, akan menghubungkan intervensi sosial dengan usaha pembangunan ekonomi. Keduanya didasari oleh keyakinan dan ideologi yang berbeda tetapi hal ini dapat diharmonisasikan meskipun masih ditemui kesulitasn untuk merangkum semuanya dalam sebuah sintesa.
19
7). Pembangunan sosial lebih terkait dengan rakyat secara menyeluruh serta ruang lingkupnya lebih bersifat inklusif atau universal. Pembangunan sosial fokus makronya menargetkan perhatian pada komunitas, daerah dan masyarakat. Pembangunan sosial lebih tertuju pada mereka yang terlantar karena pertumbuhan ekonomi atau tidak diikutsertakan dalam pembangunan (orang misksin dalam kota, penduduk desa yang miskin, etnis minoritas dan wanita). Pembangunan sosial fokusnya bersifat pembagian daerah sseperti kota, masyarakat pedesaan, perkotaan, daerah-daerah atau negara. 8).
Tujuan pembangunan sosial adalah mengangkat kesejahteraan sosial. Kesjehateraan sosial menurut Midgley disini berkonotasi pada suatu kondisi sosial dimana masalah-masalah sosial diatur, kebutuhan sosial dipenuhi dan terciptanya kesempatan sosial. Kemudian dalam kaitanya dengan strategi pembangunan sosial yang dapat diterapkan dalam upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat, Midgley mengemukakan ada tiga strategi besar yaitu :22 1) Pembangunan sosial oleh individu, dimana kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan dapat diangkat ketika para individu berusaha untuk
mengangkat
kesejahteraan
mereka
masing-masing.
Pendekatannya lebih mengarah pada oendekataan individualis dan pendekatan enterprise (usaha). 2) Pembangunan sosial oleh masyarakat, dimana masyrakat saling bekerja sama secara harmonis serta memilikki tujuan yang sama untuk memenuhi kebutuhan mereka, memecahkan permasalahan mereka dan berusaha menciptakan kesempatan guna memperbaiki 22
Midgley James, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial ( Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005), h.149-201
20
hidup. Pendekatannya lebih dikenal dengan nama pendekatan masyarakat. 3) Pembangunan sosial oleh pemerintah, dimana pembangunan sosial dilakukan oleh pemerintah, dengan agen-agennya yang khusus, perbuatan kebijakan, para perencana dan administraturnya. Negara mewakili kepentingan masyarakat secara keseluruhan dan memiliki tanggung jawab mengangkat kesejahteraan selutuh warganegaranya. Pendekatannya kebih dikenal dengan nama pendekatan statustnegara.
2. Kesejahteraan sosial 1. Pengertian Kesejahteraan Sosial Undang-undang No 13 Tahun 1998 tentang ketentuan pokok kesejahteraan masyarakat memuat pengertian kesejahteraan masyarakat sebagai suatu tata kehidupan dan penghidupan masyraakat baik materiil maupun spiritual yang diliputi oleh rasa takut, keselamatan kesusilaan dan ketentraman lahir dan batin yang memungkinkan bagi setiap masyarakat untuk mengadakan usaha penemuan kebutuhan-kebutuhan jasmani dan sosial yang sebaik-baknya bagi diri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak
asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan
pancasila. Menurut Undang-undang No 11 Tahun 2009, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Selanjutnya menurut James Midgley kesejahteraan sosial adalah suatu keadaan atau kondisi kehidupan manusia yang tercipta ketika berbagai permasalahan sosial dapat dikelola dengan baik, ketika
21
kebutuhan manusia dapat terpenuhi dan etika kesempatan sosial dapat dimaksimalkan. Dari beberapa pengertian terkait dengan kesejahteraan sosial diatas, maka dapat disimpulkan bahwa kesejahteraan sosial merupakan sebuah upaya yang diharapkan mampu mengelola berbagai macam permasalahan sosial yang akhirnya warga negara hidup secara layak sebagaimana dengan ketentuan dalam Undang-undang.
2. Tujuan Penyelenggaraan Kesejahteraan Sosial Undang-undang No 11 Tahun 2009 pasal 3 bahwa tujuan penyelenggaraan kesejahteraan sosial sebagai berikut : 1) Meningkatkan taraf kesejahteraan, kualitas dan kelangsungan hidup 2) Memulihkan fungsi sosial dalam rangka mencapai kemandirian 3) Meningkatkan ketahanan sosial maysrakat dalam mencegah dan menangani masalah kesejahteraan sosial 4) Meningkatkan kemampuan, kepedulian dan tanggung jawab sosial dunia usaha dalam penyelenggraan kesejahteraan sosial 5) Meningkatkan kualitas manajemen penyelenggara kesejahteraan Kesejahteraan tersendiri
bagi
masyarakat
pemerintahan
Indonesia
Indonesia
menjadi
dalam
satu
mencapai
kriteria tujuan
pembangunan. Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengklasifikasikan indikator tahapan keluarga sejahtera sebagai berikut :23 5. Enam indikator tahapan Keluarga Sejahtera I atau indikator “kebutuhan dasar keluarga”: 23
http://aplikasi.bkkbn.go.id/mdk/BatasanMDK.aspx
22
g. Anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih h. Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk drumah, disekolah/bekerja, dan bepergian i. Rumah yang ditempati memiliki atap, lantai dan dinding yang baik j. Bila ada anggita keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan k. Semua anak umur 7-15 tahun dalam kelaurga bersekolah l. Pasangan usia subur ingin ber KB pergi ke sarana pelayanan kontrasepsi 6. Delapan indikator Keluarga Sejahtera II i. Anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaan j. Sekali seminggu seluruh anggota keluarga makan daging/ikan/telur k. Anggota keluarga memperoleh pakaian baru paling kurang sekali dalam setahun l. Luas lantai rumah kurang 8 m2 untuk setiap penghuni rumah m. Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadaan sehat n. Ada seorang atau lebih anggota kelaurga yang bekerja untuk memperoleh penghasilan o. Seluruh anggota keluarga usia 10-60 tahun bisa baca tulis p. Pasangan usia subur menggunakan alat/obat kontrasepsi 7. Lima indikator Keluarga Sejahtera III f. Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama g. Sebagian pengahasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang h. Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali dimanfaatkan untuk berkomunikasi i. Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal
23
j. Keluarga
memperoleh
informasi
dari
surat
kabar/majalah/radio/tv/internet 8. Dua indikator Keluarga Sejahtera III Plus c. Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil untuk kegiatan sosial d. Ada anggota keluarga yang aktif sebagai pengurus perkumpulan sosial/yayasan/institusi masyarakat
3. Hakikat Penggunaan Kartu Jakarta Pintar a. Pengertian Penggunaan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia penggunaan adalah proses, cara, perbuatan menggunakan sesuatu, pemakaian24. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan merupakan sebuah cara pemakaian. b. Pengertian Kartu Jakarta Pintar Kartu Jakarta Pintar adalah program startegis untuk membentuk akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. 25 Maka dapat dikatakan bahwa Kartu Jakarta Pintar merupakan sebuah program yang dibentuk oleh Pemerintah DKI Jakarta yang ditujukan bagi warga miskin di daerah DKI Jakarta dalam menunjang keberhasilan dalam hal pendidikan yang dibiayayai penuh oleh Pemerintah.
24
http://kbbi.web.id/guna http://Kjp.jakarta.go.idkjp2/ diakses pada 1 Oktober 2015, 19:25 WIB
25
24
Manfaat dan dampak positif yang diharapkan dari siswa penerima Kartu Jakarta Pintar antara lain:26 a. Seluruh warga DKI Jakarta menamatkan pendidikan minimal sama dengan jenjang SMA/SMK b. Peningkatan pencapaian target Angka Partisipan Kasar ( APK) pendidikan dasar dan menengah c. Mutu pendidikan di Provinsi DKI Jakarta meningkat secara signifikan Siswa miskin adalah peserta didik pada jenjang satuan pendidikan sekolah dasar sampai dengan menengah yang secara personal dinyatakan tidak mampu baik secara materi maupun penghasilan orangtua nya yang tidak memadai untuk memeuhi kebutuhan dasar pendidikan. Kebutuhan dasar pendidikan yang dimaksud mencakup : seragam, sepatu dan tas sekolah, biaya transportasi, makanan serta biaya ekstrakurikuler. Berdasarkan sasaran tersebut, maka untuk kepentingan pemenuhan kriteria program pemberian BPSM bagi peserta didik SD/SLB/MI,SMP/SMPLB/MTs, SMA/SMALB,SMKLB,MA melalui Kartu Jakarta Pintar Tahun anggaran 2015 sebagai berikut :27 1) Tidak merokok dan atau mengkonsumsi narkoba 2) Orang tua tidak memiliki penghasilan yang memadai 3) Menggunakan angkutan umum 4) Daya beli untuk sepatu dan pakaian seraga sekolah/pribadi rendah 5) Daya beli untuk konsumsi makan/jajan rendah 6) Daya pemanfaatan internet rendah 7) Tidak dapat mengikuti kegiatan estrakurikuler yang berpotensi mengeluarkan biaya 26
Ibid., Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
27
2015, h. 9
25
Selain kriteria diatas, apabila kuota masih tersedia, Kepala Satuan
Pendidikan
bersama
dengan
Komite
Sekolah
dapat
mengusulkan nama siswa lain yang dianggap pantas dan berhak mendapatkan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar dengan kriteria sebagai berikut : 1) Siswa yang orang tuanya terdaftar sebagai Peserta PKH (Program Keluarga Harapan); 2) Siswa yang berasal dari Panti Sosial/Panti Asuhan/ yang dikelola oleh Kementrian Sosial; 3) Siswa Yatim dan/atau Piatu; 4) Siswa yang berasal dari rumah tangga yang memiliki Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari kelurahan; 5) Siswa korban bencana alam; 6) Pertimbangan lain (misalnya kelainan fisik, korban musibah berkepanjangan dan siswa berasal dari rumah tangga miskin dan memiliki lebih dari 3 (tiga) orang bersaudara yang berusia dibawah 18 tahun). c. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Dari pengertian yang sudah diperoleh maka diketahui bahwa penggunaan merupakan sebuah cara pemakaian. Sedangkan Kartu Jakarta Pintar merupakan sebuah program yang dibentuk oleh Pemerintah DKI Jakarta yang ditujukan bagi warga miskin di daerah DKI Jakarta dalam menunjang keberhasilan dalam hal pendidikan yang dibiayayai penuh oleh Pemerintah. Maka dapat disimpulkan Penggunaan Kartu Jakarta Pintar merupakan sebuah cara pemakaian program yang dibentuk oleh Pemerintah DKI dalam menunjang keberhasilan pendidikan khususnya
26
bagi warga miskin DKI Jakarta yang dibiayayai penuh oleh Pemerintah. d. Persyaratan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada setiap Tahun Anngaran, akan memberikan Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik
SD/SDLB/MI,
SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA
SMP/SMPLB/MTs, melalui
Kartu
Jakarta
Pintar
dengan persyartaan sebagai berikut :28 1. Warga DKI Jakarta yang dibuktikan dengan Kartu Leluarga atau surat keterangan lain yang dapat dipertanggung jawabkan. 2. Membuat surat pernyataaan tidak mampu/miskin yang diketahui orang tua dan Ketua Rukun Tetangga (RT) setempat. 3. Terdaftar dan masih aktif disalah satu satuan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta. 4. Diusulkan oleh sekolah yang telah ditandatangani oleh Kepala Sekolah, Komite Sekolah, dan Kepala Seksi Dikdas/Dikmen Kecamatan setempat yang selanjutnya diajukan ke Suku Dinas/Dinas setempat. 5. Menandatangani lembar Pakta Integritas yang telah disediakan. Dari persyaratan-persyaratan yang ditujukan bagi penerima Kartu Jakarta Pintar yang disebutkan sebelumnya
maka dapat
disimpulkan bahwa penerima Kartu Jakrta Pintar ialah Warga asli DKI Jakarta yang dibuktikan dengan kartu keluarga, penghasilan orang tua minim, berasal dari latar belakang keluarga tidak mampu/miskin, tidak dapat 28
mengikuti
kegiatan
ekstrakurikuler
yang
berpotensi
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.10
27
mengeluarkan biaya, masih aktif dan terdaftar di salah satu satuan pendidikan DKI Jakarta e.
Pendistribusian Kartu Jakarta Pintar 1. Pendistribusian Kartu Jakarta Pintar untuk penerima Kartu Jakarta Pintar baru dilakukan oleh kantor cabang Bank DKI secara kolektif ke masing-masing dengan Kepala Sekolah. 2. Kepala Sekolah wajib mengumpulkan siswa atau wali siswa penerima KJP pada tanggal yang disepakati dengan kantor cabang Bank DKI. 3. Peneirma KJP, Buku tabungan, beserta pin ATM yang bersegel diserahkan langsung oleh petugas Bank DKI ke siswa atau wali siswa dengan didampingi pihak sekolah. 4. Pin ATM harus dihafal dan tidak diberi tshuksn kepada orang lain. 5. Kartu Jakarta Pintar dan buku tabungan harus disimpan dengan baik dan menjadi tanggug jawab siswa atau wali siswa penerima Kartu Jakarta Pintar. 6. Besaran dana dan pencarian dana Kartu Jakarta Pintar Kepada peserta didik yang menerima dan Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar atau yang sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan berhak menerima bantuan dengan besaran sebagai berikut :29
29
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015 h.11
28
a. Peserta didik dari Sekolah Negeri Tabel 2.1 Jenjang Pendidikan
Biaya Personal Pendidikan/Bulan
SD/Sederajat
Rp. 210.000
SMP/Sederajat
Rp. 260.000
SMA/Sederajat
Rp. 375.000
SMK/Sederajat
Rp. 390.000
PKBM
Rp. 210.000
b. Peserta didik dari Sekolah Swasta Tabel 2.2 Jenjang Pendidikan
Biaya Personal
SPP
Pendidikan/Bulan SD/Sederajat
Rp. 210.000
Rp. 130.000
SMP/Sederajat
Rp. 260.000
Rp. 170.000
SMA/Sederajat
Rp. 390.000
Rp. 290.000
SMK/Sederajat
Rp. 390.000
Rp. 240.000
1. SPP Swasta akan di debet dari rekening siswa ke rekening sekolah. 2. Jika SPP siswa dibawah jumlah alokasi, akan di auto debet sebesar jumlah SPP ke rekening sekolah, sisanya menjadi hak siswa dan menjadi tabungan siswa. 3. Jika SPP di atas jumlah alokasi, akan di auto debet sebesar jumlah alokasi dan kekurangannya menjadi tanggung jawab orang tua siswa. c. Sisa dana
29
1. Pada akhir tahun ajaran, sisa dana sepenuhnya menjadi tabungan siswa, tidak hangus, dan dapat digunakan untuk belanja perlengkapan pendidikan tahun ajaran baru. 2. Penggunaan Kartu Jakarta Pintar harus dilaporkan melalui sekolah dengan melampirkan struk pembelanjaan. d. Gratis Trans Jakarta Siswa pemegang Kartu Jakarta Pintar mendapatkan gratis Trans Jakarta dengan menunjukan Kartu Jakarta Pintar, Kartu Pelajar dan berseragam sekolah, hari senin-sabtu pukull. 05:00-07:00 dan 13:00-18:00. f. Penentuan dan Penetapan Kuota Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Penentuan kuota untuk pemberian program Bantuan Biaya Personal Pendidikan diadakan pada hal standar, yaitu proporsional luas wilayah, jumlah sekolah, dan jumlah peserta didik. Dalam hal jumlah peserta didik miskin yang ada di suatu wilayah (akurasi data dapat dipertanggung
jawabkan),
akan
memperoleh
prioritas
dengan
persentase yang lebih besar.30 Kuota peserta didik calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP Tahun 2015 berjumlah 489.150 peserta didik, dengan rincian 291.900 (59,67 %) calon penerima KJP dari sekolah negeri dan 197.250 (40,33 %) calon penerima dari sekolah swasta. Adapun penetapan kuota penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP adalah sebagai berikut : a. Dinas Pendidikan DKI Jakarta Dinas
Pendidikan
DKI
Jakarta
melalui
UPT
Pusat
Perencanaan dan Pengendalian Pendanaan Pendidikan Personal dan 30
Ibid.,
30
Operasional menetapkan kuota peenrima Bantuan Boaya Personal Pendidikan melalui KJP untuk masing-masing wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta dengan memprioritaskan jumlah siswa yang menerima KJP dan orang tua siswa yang memiliki KKS/KPS. b. UPT 60 UPT 60 menyampaikan pemberitahuan kuota tersebut ke Suku Dinas Pendidikan di masing-masing wilayah administratif Provinsi DKI Jakarta. Selanjutnya menyampaikan kuota tersebut ke setiap
satuan
pendidikan
(SD/SDLB/MI,
SMP.SMPLB/MTs,
SMA.SMALB/SMA/SMKLB/MA) di wilayahnya, c. Satuan Pendidikan Kepala Satuan Pendidikan (Kepala Sekolah) dan Komite Sekolah mengusulkan nama-nama calon penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP berdasarkan pengalokasian kuota selanjutnya diproses sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang telah dipersyaratkan oleh organisasi pemerintah di tingkat kelurahan, kecamatan, dan kotamadya. Selanjutnya diserahkan kepada Dinas Pendidikan DKI Jakarta melalui UPT 60 untuk ditetapkan sebagai penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP. g.
Mekanisme Tahapan Pelaksanaan Kartu Jakarta Pintar Bantuan Biaya Personal Pendidikan dicairkan oleh Bank DKI setiap tiga bulan (triwulan) sekali bagi penerima Kartu Jakarta Pintar. Setiap siswa pemegang KJP diwajibkan membuat laporan tertulis tentang pembelanjaan BPSM setiap bulan sebagai bentuk pelaporan dan sekaligus pertanggung jawaban pengunaan dana BBP.31
31
Agryan Wahyu Prayoga, “ Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Serang, 2014, h.39
31
Mekanisme penetapan penerima dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP melibatkan beberapa pihak dari tingkat provinsi hingga orang tua siswa,. Proses penetapan penerima dana Bantuan Biaya Pendidikan Personal Pendidikan melalui KJP dimulai dari pendataan calon penerima dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP di satuan pendidikan (Sekolah) adapun tahapannya adalah sebagai berikut :32
Tabel 2.3 No
Tahapan Pelaksanaan
Penanggung Jawab
1
Sekolah mendata peserta didik miskin sesuai standar Kepala Sekolah format data individu Bank DKI setelah diberikan kuota oleh Sudin Pendidikan setempat.
2
Sekolah mengusulkan peserta didik calon penerima Kepala Sekolah dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP yang memenuhi persyaratan, ditandatangani oleh Kepala Sekolah dan Ketua Komite Sekolah.
Data diserahkan ke Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan dalam bentuk printout dan softcopy (CD). 3
Data peserta didik calon penerima dana Bantuan Biaya Kasi Personal Pendidikan melalui KJP , selanjutnya Dikdas/Dikmen diverifikasi oleh Kasi Dikdas/Dikmen Kecamatan Kec Setempat.
4 32
Rekapitulasi data berdasarkan kelompok jenjang Kepala Sekolah
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar,
2015, h.13
32
pendidikan tersebut selanjutnya dikirim ke Sudin Dikdas/Dikmen masing-masing wilayah. 5
Sudin/Dinas Pendidikan setempat mengesahkan kuota Kasudin jumlah
peerima
Pendidikan
dana
melalui
Bantuan
KJP
untuk
Biaya
Personal Pendidikan
SD/SDLB/MI,
SMP/SMPLB/MTs,SMA/SMALB/SMK/SMKLB/MA. 6
Sudin/Dinas Pendidikan mengajukan daftar nama- Kasudin nama siswa penerima dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan Pendidikan melalui KJP untuk pembuatan aplikasi ATM ke Bank DKI.
7
Rekap data penerima-penerima dana Bantuan Biaya Dinas Personal Pendidikan melalui KJP dikirim ke Dinas Pendidikan Pendidikan melalui Seksi Kerja Sama Antar Lembaga (UPT 60) (KAL)/Persekolahan.
8
Penetapan penerima dana Bantuan Biaya Personal Dinas Pendidikan melalui KJP.
Pendidikan (UPT 60)
Proces flow (alur proses) pendataan sampai penetapan calon penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP menjadi penerima diuraikan di dalam SOP bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP. Pada masing-masing pelaksana program diuraikan proses/aktivitas yag terkait dengan lembaganya. h.
Mekanisme Pengambilan Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP
33
Pengambilan/pencarian dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP oleh penerima bantuan dengan ketentuan sebagai berikut :33 a. Dana KJP masuk ke rekening tabungan monas siswa untuk 2 semester sekaligus b. Pengambilan dana dibatasi per 2 minggu sesuai tingkat masingmasing siswa (setiap tanggal 1-15 setiap bulan) c. Khusus siswa sekolah swasta setiap awal bulan akan cair uang SPP sesuai tingkatan sekolah d. Siswa hanya dapat mengambil dana melalui ATM Bank DKI tidak melalui counter/teller, pengambilan melalui ATM Bank lain dikenakan biaya sesuai ketentuan antar bank e. Pada akhir semester dana dapat di cairkan keseluruhan untuk pembelian perlengkapan sekolah tahun ajaran baru f. Pembelian dapat di lakukan dengan debit di merchant-merchant jaringan prima (ATM-BCA) g. Adapun nominal pencarian dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP Maksimal Nominal KJP/Bulan Sekolah Negeri Tabel 2.4 Tingkat
Max Nominal
Pencairan Dana
Mekanisme
KJP/Bulan
KJP @Rp.
Pencarian
50.000 SD & PKBM Rp. 100.000
Minggu I & III
Via Center
SMP
Minggu I, II, &
(teller) dan
III
ATM Bank
Minggu I,II,III
DKI
Rp. 150.000
Sederajat SMA 33
Ibid h.22
Rp. 200.000
34
Sederajat
& IV
Maksimal Nominal KJP/Bulan untuk Sekolah Swasta Tabel 2.5 Tingkat
Max Nominal
Nominal
Mekanisme
KJP/Bulan
SPP/bulan
Pencarian
SD Sederajat
Rp. 100.000
Rp. 130.000
Via Center
SMP
Rp. 150.000
Rp. 170.000
(teller) dan ATM Bank
Sederajat SMA
Rp. 200.000
Rp. 275.000
Rp. 200.000
Rp. 240.000
DKI
Sederajat SMK
Maksimal Nominal untuk keperluan alat tulis Tabel 2.6 Tingkat
Biaya Keperluan
Mekanisme
Alat Tulis/Semester
Pencairan
SD Sederajat
Rp. 500.000
Dilakukan secara
SMP Sederajat
Rp. 500.000
non tunai, tidak
SMA Sederajat
Rp. 500.000
memiliki jangka
SMK
Rp. 500.000
waktu
Sementara penarikan untuk biaya keperluan alat tulis dan perlengkapan alat tulis sebesar Rp 500.000 tidak dapat diambil secara tunai dan harus dibelanjakan serta tidak memiliki jangka waktu untuk pencariannya. h. Peruntukan/penggunaan dana KJP harus sesuai dengan Pergub DKI Jakarta No. 174 Tahun 2015
35
i.
Pemanfaatan/Penggunaan
Dana
Bantuan
Biaya
Personal
Pendidikan Melalui KJP Peraturan Gubernur DKI Jakarta No. 174 tentang Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu
melalui
KJP
secara
jelas
mengatur
jenis-jenis
pemanfaatan/penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP sebagai berikut : a. Buku tulis; b. Buku gambar; c. Buku pelajaran; d. Alat tulis seperti pensil, pulpen, penghapus dan rautan; e. Alat gambar seperti macam-macam penggaris, pensl warna, spidol, cat kertas warna, buku dan/atau kertas gambar dan jangka; f. Alat dan/atau bahan praktik; g. Seragam sekolah dan kelengkapannya; h. Sepatu dan kaos kaki sekolah; i. Tas sekolah; j. Ongkos transportasi dari rumah ke sekolah dan sebaliknya; k. Pakaian olahraga sekolah; l. Buku pelajaran penunjang‟ m. Kudapan bergizi di sekolah; n. Kacamata sebagai alat bantu penglihatan; o. Alat bantu pendengaran; p. Kalkulator scientific; q. USB Flash disk sebagai alat simpan data; r. Seragam pramuka dan kelengkapannya; s. Pembayaran kegiatan eksrakurikuler yang tidak dibiayai oleh Biaya Operasional Pendidikan dan Bantuan Operasional Sekolah. j.
Pembatalan Penerima Dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan
36
Pasal 46 Pergub DKI Jakarta No. 174 menyatakan dengan jelas bahwa penerima dana Bantuan Biaya Personal Penddikan melalui KJP dilarang :34 a. Membelanjakan bantuan Biaya Personal Pendidikan di luar penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur b. Merokok c. Menggunakan
dan
mengedarkan
narkoba
dan
obat-obatan
terlarang d. Melakukan perbuatan asusila/pergaulan bebas pelecehan seksual e. Terlibat dalam kekerasan/bullying f. Terlibat tawuran g. Terlibat geng motorgeng sekolah h. Minum-minuman keras/minum beralkohol i. Terlibat pencurian j. Melakukan pemalakan/pemerasan/penjambretan k. Terlibat perkelahian l. Terlibat penipuan m. Membocorkan soal/kunci jawaban n. Terlibat pornoaksi/pornografi o. Menyebarluaskan gambar tidak senonoh baik secara konvensional maupun melalui online p. Membawa senjata tajam dan peralatan lain yang membahayakan q. Sering bolos sekolah minimal 4 (empat) kali dalam 1 (satu) bulan r. Sering terlambat tiba di sekolah berturut-turut atau tidak berturutturut minimal 6 (enam) kalai dalam (satu) bulan s. Meminjamkan penggunaan KJP
34
Ibid., h.16
37
t. Menggadaikan/menjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan dalam bentuk apapun u. Menghabiskan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP untuk belanja penggunaan yang tidak secara nyata dibutuhkan oleh peserta didik yang bersangkutan v. Meminjamkan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun, dan w. Melakukan perbuatan yang melanggar peraturan tata tertib sekolah/pertauran sekolah Peserta didik penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan yang melanggar salah satu atau secara kumulatif larangan sebagaimana disebutkan di atas, akan dikenakan sanski berupa penarikan
KJP
dan
penghentian
bantuan
Biaya
Personal
Pendidikan selanjutnya. Selain peserta didik, sanski pembatalan/ pencabutan bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP dapat diterapkan apabila orang tua siswa melakukan hal-hal sebagai berikut : a. Membelanjakan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP di luar penggunaan yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur NO. 174 Tahun 2015 b. Mengkoordinir pelaksanaan pencairan/pemindahbukuan rekening dana dengan imbalas/jasa tertentu
38
c. Memalsukan bukti belanja penggunaan dana Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi Peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP d. Mengoordinir bukti penggunaan data bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP sebagai pertanggungjawaban e. Menggunakan jasa pihak ketiga termasuk sekolah/madrasah untuk melakukan pencairan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP dengan janji memberikan imbalan tertentu f. Menggadaikan/menjaminkan KJP dan/atau buku tabungan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun dan dalam bentuk apapun g. Menghabiskan dana bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP untuk belanja penggunaan yang secara nyata dibutuhkan oleh peserta didik yang bersangkutan, dan h. Meminjamkan dana bantuan biaya personal pendidija bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui KJP kepada pihak manapun Pemberian dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP secara otomatis dapat dibatalkan jika penerima : a. Berhenti sekolah b. Telah didakwa dan tebukti melalukan tindakan kriminal dan atau perbuatan asusila c. Mengkonsumsi minuman keras/narkoba atau sejenisnya d. Mengundurkan diri sebagai penerima dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP
39
e. Tidak lagi masuk dalam kriteria siswa miskin f. Meninggal dunia Kepala Satuan Pendidikan bertanggung jawab dan berwenang untuk membatalkan calon penerima bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP serta memilih siswa penggantinya bila masih terdapat siswa miskin. Proses penggantian tersebut melalui mekanisme
persetujuan
bersama
dengan
komite
sekolah.
keputusan penetapan pengganti tersebut harus segera dikirimkan ke Sudin Pendidikan kotamadya setempat untuk segera diterbitkan keputusan pengganti. Keputusan pengganti tersebut dijadikan dasar bagi sekolah untuk pengalihan penyaluran dana bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui KJP ke siswa lain.
4. Hakikat Motivasi Belajar a. Pengertian Motivasi Setiap individu memiliki kondisi internal, dimana kondisi internal tersebut turut berperan dalam aktivitas dirinya sehari-hari. Salah satu dari kondisi internal tersebut adalah “motivasi”.35 Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli sukar mendefinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan dengan (1) arah perilaku, (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih mengikuti tindakan tertentu, dan
35
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.1
40
(3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu.36 Istilah motivasi berasal dari kata motif yang dapat diartikan sebagai
kekuatan
yang
terdapat
dalam
diri
individu,
yang
menyebabkan individu tersebut bertindak atau berbuat. Motif tidak dapat diambil secara langsung, tetapi dapat di interpretasikan dalam tingkah lakunya, berupa rangsangan, dorongan, atau pembangkit tenaga munculnya suatu tingkah laku tertentu.37 Kata “motif”, diartikan sebagai daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Sedangkan menurut Sumadi Suryabarata motif adalah “ keadaan dalam pribadi orang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu guna mencapai suatu tujuan”.38 Motif dapat dikatakan sebagai daya penggerak dari dalam dan di dalam subjek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Bahkan motif dapat diartikan sebagai suatu kondisi intern (kesiapsiagaan). Berawal dari kata “motif” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah menjadi aktif.39 Menurut Byrnes dalam Nyayu Khodijah, dalam konsep motivasi terkandung tiga konsep penting, yaitu (a) tujuan, (b) pengetahuan, dan (c) proses-proses metakognitif. Tujuan merupakan spesifikasi yang berorientasi masa depan tentang apa yang diinginkan seseorang, sedangkan pengetahuan berkaitan dengan mengetahui tentang bagaimana membuat tujuan tercapai. Proses-proses metakognitif mencakup: (a) memonitor kemajuan yang dicapai, (b) menggunakan keyakinand an pilihan unutk menilai tindakan yang 36
Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), Cet.6, h.80 37 Uno, op.cit., h.3 38 Sumadi Suryabrta, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.5, h.70 39 Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1, h.73
41
berlangsung, (c) menilai keinginan terhadap hasil, dan (d) menjelaskan mengapa diperoleh hasil.40 Ada dua prinsip yang dapat digunakan untuk meninjau motivasi, ialah : (1) Motivasi dipandang sebagai suatu proses. Pengetahuan tentang proses ini akan membantu kita menjelaskan kelakuan yang kita amatai dan untuk memperkirakan kelakuan-kelakuan lain pada seseorang; (2) Kita menentukan karakter dari proses ini dengan melihat petunjuk-petunjuk dari tingkah lakunya. Apakah petunjukpetunjuk
dapat
dipercaya,
dapat
dilihat
kegunaannya
dalam
memperkirakan dan menjelaskan tingkah laku lainnya. Menurut Mc. Donald “Motivasi adalah perubahan energi dalam diri (pribadi) seseorang yang ditandai dengan timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan”.41 Dari pengertian yang dikemukakan oleh Mc. Donald mengandung tiga elemen penting. 1. Bahwa motivasi itu mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu manusia. Perkembangan motivasi akan membawa beberapa perubahan energi di dalam sistem “neurophysiological” yang ada pada organisme manusia. Karena menyangkut perubahan energi manusia (walaupun motivasi itu muncul dari dalam diri manusia), penampakkannya akan menyangkut kegiatan fisik manusia. 2. Motivasi ditandai dengan munculnya, rasa/”feeling”, afeksi seseorang. Dalam hal ini motivasi releva dengan persoalan-persoalan kejiwaan, afeksi dan emosi yang dapat menentukan tingkah-laku manusia. 3. Motivasi akan dirangsang karena adanya tujuan. Jadi motivasi dalm hal ini sebenarnya merupakan respons dari suatu aksi, yakni tujuan. 40
Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 158
41
42
Motivasi
memang
muncul
dari
dalam
diri
manusia,
tetapi
kemunculannya karena terangsang/terdorong oleh adanya unsur lain, dalam hal ini adalah tujuan. Tujuan ini akan menyangkut soal kebutuhan. Dengan ketiga elemen diatas, maka dapat dikatakan bahwa motivasi itu sebagai sesuatu yang kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, sehingga akan bergayut dengan persoalan gejala kejiwaan, perasaan dan juga emosi, untuk kemudian bertindak atau melakukan sesuatu, semua ini didorong karena adanya tujuan, kebutuhan atau keinginan.42 Pengertian lainnya terkait motivasi menurut Woolfolk (2009) “Motivasi
didefinisikan
sebagai
keadaan
internal
yang
membangkitkan, mengarahkan, dan mempertahankan perilaku”.43 Studi tentang motivasi difokuskan pada bagaimana dan mengapa orang memprakarsai tindakan yang diarahkan pada tujuan tertentu, berapa lama waktu yang dubutuhkan untuk memulai kegiatan, dan seberapa persisten siswa dalam usahanya untuk mencapai tujuan dan apa yang mereka pikirkan dan rasakan di sepanjang perjalanannya. Pengertian lainnya, menurut Morgan dkk. (1986) “Motivasi sebagai kekuatan yang menggerakkan dan mendorong terjadinya perilaku yang diarahkan pada tujuan tertentu”44 Sedangkan menurut Eggen dan Kauchak (1997) dalam Nyayu Khodijah “Motivasi sebagai kekuatan yang memberi energi, menjaga kelangsungannya, dan mengarahkan perilaku terhadap tujuan.”45 42
Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
Ed.1, h.74
43
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.1,h.100 44 Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150
43
Selanjutnya Nanang Hanifah dan Cucu Suhana mendefinisikan motivasi sebagai kekuaan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan kenginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam rangka perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.46 Sedangkan menurut Atkinson dalam Purwa Atmaja
Prawira
motivasi dijelaskan sebagai suatu tendensi seseorang untuk berbuat yang meningkat guna menghasilkan satu hasil atau lebih pengaruh. Selanjutnya pernyataan yang tidak berbeda dijelaskan oleh A.W Bernard dalam Purwa Atmaja Prawira yang mana dijelaskan bahwa motivasi sebagai fenomena yang di libatkan dalam pengrangsangan tindakan ke arah tujuan-tujuan tertentu yang sebelumnya kecil atau tidak ada gerakan sama sekali kearah tujuan-tujuan tertentu. Motivasi merupakan usaha memperbesar atau mengadakan gerakan untuk mencapai tujuan tertentu.47 Dari beberapa pengertian motivasi yang sudah dikemukakan oleh para ahli maka dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi bukan hanya berperan penting dalam mengupayakan siswa terlibat kegiatan akademis. Motivasi juga berperan penting dalam menentukan seberapa banyak akan dipelajari siswa dari kegiatan yang mereka lakukan atau informasi yang dihadapkan pada mereka.48
45
Ibid., h. 150 Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika Aditama,2012),Cet.3,h.26 47 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012)h.319 48 Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, ( Jakarta: Indeks, 2008), 100 46
44
1. Komponen-komponen Motivasi Motivasi memiliki dua komponen, yakni komponen dalam (inner component),dan
komponen luar (outer component).
Komponen dalam ialah perubahan dalam diri seseorang, keadaan merasa tidak puas, dan ketegangan psikologis. Komponen luar ialah apa yang diinginkan seseorang, tujuan yang menjadi arah kelakuannya. Jadi komponen dalam ialah kebutuhan-kebutuhan yang ingin dipuaskan, sedangkan komponen luar ialah tujuan yang hendak dicapai.49 2. Fungsi Motivasi dalam Belajar Dengan mantapnya di siang bolong, si abang becak mendayung becak untuk mengangkut penumpangnya, demi mencari makan untuk anak-anaknya. Para pelajar mengurung dirinya dalam kamar untuk belajar, karena akan menghadapi ujian pada pagi harinya. Serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing pihak itu sebenarnya dilatarbelakangi oleh sesuatu atau yang secara umum dinamakan motivasi. Motivasi inilah yang mendorong mereka untuk melakukan sesuatu kegiatan/pekerjaan. Begitu juga dengan belajar sangat diperlukan adanya motivasi. Hasil belajar akan menjadi optimal, kalau ada motivasi. Makin tepat motivasi yang diberikan, akan makin berhasil pula pelajaran itu. Jadi motivasi akan senantiasa menentukan intensitas usaha belajar bagi para siswa.50 Sehubungan
dengan
hal
tersebut
Sadirman
menyebutkan ada tiga fungsi motivasi, yaitu:
49
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 159 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012),
50
Ed.1, h.85
AM
45
1. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan. 2. Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya. 3. Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatanperbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatanperbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Seseorang siswa yang akan melakukan kegiatan belajar dan tidak akan menghabiskan waktunya untuk bermain kartu atau membaca komik, sebab tidak serasi dengan tujuan. Disamping itu, ada juga fungsi-fungsi lain. Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian prestasi. Seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi. Adanya motivasi yang baik dalam belajar akan menunjukkan hasil yang baik. Dengan kata lain, dengan adanya usaha yang tekun dan terutama didasarai adanya motivasi, maka seseorang yang belajar itu akan dapat melahirkan prestasi yang baik. Intensitas motivasi seseorang siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi belajarrnya.51 Dalam pembagian fungsi motivasi dalam belajar tidak hanya Sadirman AM yang berpendapat. Menurut Syaiful Bahri Djamarah fungsi motivasi dalam belajar ialah : 1. Motivasi sebagai pendorong perbuatan
51
Ibid.,
46
Pada mulanya anak didik tidak ada hasrat untuk belajar, tetpi karena ada sesuatu yang dcari muncullah minatnya untuk belajar. Sesuatu yang akan dicari itu dalam rangka untuk memuaskan rasa ingin tahunya dari sesuatu yang akan dipelajari. Sesuatu yang belum diketahui itu akhirnya mendorong anak didik untuk belajar dalam rangka mencari tahu. Anak didik pun mengambil sikap seiring dengan minat terhadap suatu objek. Di sini, anak didik mempunyai keyakinan dan pendirian tentang apa yang seharusnya dilakukan untuk mencari tahu tentang sesuatu. Sikap itulah yang mendasari dan mendorong ke arah sejumlah perbuatan dalam belajar. Jadi, motivasi yang berfungsi sebagai pendorong ini mempengaruhi sikap apa yang seharusnya anak didik ambil dalam rangka belajar. 2. Motivasi sebagai penggerak perbuatan Dorongan psikologis yang melahirkan sikap terhadap anak didik itu merupakan suatu kekuatan yang tak terbendung, yang kemudian menjelma dalam bentuk gerakan psikosofik. Di sini anak didik sudah melakukan aktivitas belajar dengan segenap jiwa dan raga. Akal pikiran berproses dengan sikap raga yang cenderung tunduk dengan kehendak perbuatan belajar. Sikap berada dalam kepastian perbuatan dan akal pikiran mencoba membedah nilai yang terpatri dalam wacana, prinsip, dalil, dan hukum, sehingga mengerti betul isi yang dikandungnya. 3. Motivasi sebagai pengarah perbuatan Anak didik yang mempunyai motivasi dapat menyeleksi mana perbuatan yang harus dilakukan dan mana perbuatan yang diabaikan. Seorang anak didik yang ingin mendapatkan sesuatu dari suatu mata pelajaran tertentu, tidak mungkin dipaksakan untuk mempelajari mata pelajaran yang lain. Pasti anak didik akan mempelajari mata pelajaran di mana tersimpan sesuatu yang akan dicari itu. Sesuatu yang akan dicari anak didik merupakan tujuan belajar yang akan dicapainya. Tujuan belajar itulah sebagai pengarah yang memberikan motivasi kepada anak didik dalam belajar. Dengan tekun anak didik belajar. Dengan penuh konsentrasi anak didik belajar agar tujuannya mencari sesuatu yang ingin diketahui/dimengerti itu
47
cepat tercapai. Segala sesuatu yang mengganggu pikirannya dan dapat membuyarkan konsentrasinya diusahakan disingkirkan jauh-jauh. Itulah peranan motivasi yang dapat mengarahka perbuatan anak didik dalam belajar.52 Selanjutnya Oemar Hamalik juga menyebutkan fungsi motivasi sebagai berikut : 1. Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi maka tidak akan timbul sesuatu perbuatan seperti belajar. 2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan perbuatan kepencapaian tujuan yang diinginkan. 3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Ia berfungsi sebagai mesin bagi mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan.53 Berikutnya
Nanang Hanafiah dan Cucu Suhana membagi
fungsi motivasi sebagai berikut : 1. Motivasi merupakan alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik. 2. Motivasi merupakan alat untuk mempengaruhi prestasi belajar peserta didik. 3. Motivasi merupakan alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran. 4. Motivasi merupakan alat untuk membangun sistem pembelajaran lebih bermakna.54 Selanjutnya Purwa Atmaja Prawira mengutip pernyataan RBS. Fudyartanto terkait dengan fungsi motivasi sebagai berikut :
52
h.157
53
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, (Jakarta: Rineka Cipta,2011) Ed.Revisi, Cet.3,
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 161 Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika Aditama,2012),Cet.3,h.26 54
48
1. Motif bersifat mengarahkan dan mengatur tingkah laku individu 2. Motif sebagai penyeleksi tingkah laku individu. Motif yang dipunyai atau terdapat pada diri individu membuat individu yang bersangkutan bertindak secara terarah kepada suatu tujuan yang terpilih yang telah diniatkan oleh individu tersebut 3. Motif memberi energi dan menahan tingkah laku individu55 Pada dasarnya berbagai fungsi motivasi yang dikemukakan oleh para ahli tidaklah jauh berbeda, fungsi motivasi berperan sangat penting dalam belajar. Fungsi motivasi dalam belajar ialah sebagai pendorong, penggerak dan pengarah bagi diri individu. b. Pengertian Belajar Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Sedangkan wikipedia mengartikan belajar adalah perubahan yang relatif permanen dalam perilaku atau potensi perilaku sebagai hasil dari pengalaman atau latihan yang diperkuat. Belajar merupakan akibat adanya interaksi antara stimulus dan respon. Sementara Thorndike dalam Hamzah B Uno mengemukakan teorinya bahwa “belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran, perasaan, atau gerakan) dan respons (yang juga bisa berupa pikiran, perasaan atau gerakan)”.56
55
Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012)h.320 56 Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.11
49
Selanjutnya Hamzah B Uno menjelaskan bahwa “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil pengelaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.57 Sedangkan Lester D. Crow dan Alice Crow dalam Nyayu Khodijah
menyatakan
“belajar
adalah
perolehan
kebiasaan,
pengetahuan, dan sikap, termasuk cara baru untuk melakukan sesuatu dan
upaya-upaya
seseorang
dalam
mengatasi
kendala
atau
menyesuaikan situasi yang baru”.58 Higard dan Bower dalam buku mereka yang berjudul Theories of Learning dalam Nyayu Khodijahberpendapat bahwa “belajar adalah suatu proses di mana sebuah aktivitas dibentuk atau diubah melalui reaksi terhadap situasi yang dihadapi, yang mana karakteristik perubahan tersebut bukan disebabkan oleh kecenderungan respon alami,atau perubahan sementara karena sesuatu hal (misalnya: kelelahan, obat-obatan, dan sebagainya).59 Pengertian lainnya terkait belajar menurut James O. Whittaker, merumuskan “belajar sebagai proses di mana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman”.60 Selanjutnya menurut Drs. Slameto “belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan,sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya”.61
57
Ibid., h.22 Nyayu Khodijah, “Psikologi Pendidikan” (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 48 59 Ibid., 60 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.12 61 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.13 58
50
Muhibbin Syah yang mengutip pernyataan dari Witting yang ditulis dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan belajar sebagai: any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire that occurs as a result of experience. Belajar ialah perubahan
yang
relatif
menetap
yang
terjadi
dalam
segala
macam/keseluruhan tingkah laku suatu organisme sebagai hasil pengalaman.62 Pendapat yang tidak jauh berbeda juga disampaikan oleh R.S Chauhan yang menurutnya belajar adalah membawa perubahanperubahan dalam tingkah laku dari organisme.63 Selanjutnya menurut Arthur J. Gates, yang dinamakan belajar adalah perubahan tingkah laku melalui pengalaman dan latihan.64 Sementara menurut Howard L. Kingsley dalam Wasty Soemanto mendefinisikan belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas) diitmbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.65 Dari beberapa pengertian belajar yang didefinisikan oleh para ahli, maka dapat di simpulkan bahwa belajar adalah suatu usaha perubahan perilaku individu untuk memperoleh suatu perubahan yang didapatkan nya dari pengalaman atau latihan. c. Teori-teori Belajar Dari dulu hingga sekarang para ahli psikologi dan pendidikan tidak bosan bosannya membicarakan masalah belajar. Penelitian demi 62
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarya,2014).h.89 63 Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012),h.227 64 Ibid., h.226 65 Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,2006),h.104
51
penelitian sudah pula dilakukan. Berbagai teori belajar telah tercipta sebagai
hasil
kerja
keras
dari
peneltian.66
Sejalan
dengan
perkembangan pola pikir dan pengalaman manusia, teori belajar mengalami perkembangan sehingga paradigma belajar ini mengalami pergeseran sudut pandang dari teori belajar yang satu ke teori belajar selanjutnya.67 Untuk mengetahui teori-teori belajar yang telah dikemukakan oleh para ahli, akan dikemukakan dalam pembahasan berikut. 1. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Daya Ahli-ahli ilmu jiwa daya mengemukakan suatu teori bahwa jiwa manusia mempunyai daya-daya. Daya-daya ini adalah kekuatan yang tersedia. Manusia hanya memanfaatkan semua daya itu dengan cara melatihnya sehingga ketajamannya dirasakan ketika dipergunakan untuk sesuatu hal. Daya-daya itu misalnya daya mengenal, daya mengingat, daya berpikir, daya fantasi, dan sebagainya. Pengaruh teori ini dalam belajar adalah ilmu pengetahuan yang didapat hanyalah bersifat hafalan-hafalan belaka. Penguasaan bahan yang bersifat hafalan biasanya jauh dari pengertian. Walaupun begitu teori ini dapat digunakan untuk menghafal rumus, dalil, tahun, kata-kata asing, dan sebagainya.68 2. Teori Tanggapan
66
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.17 Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran, ( Bndung: Refika Aditama,2009),Cet.1,h.7 68 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.19 67
52
Teori tanggapan adalah suatu teori belajar yang menentang teori belajar yang dikemukakan oleh ilmu jiwa daya. Herbart adalah orang yang mengemukakan teori tanggapan. Menurut Herbart teori yang dikedepankan oleh ilmu jiwa daya tidak ilmiah, sebab psikologi daya tidak dapat menerangkan kehidupan jiwa. Oleh karena itu, Herbart mengajukan teorinya, yaitu teori tanggapan. Menurutnya unsur jiwa yang paling sederhana adalah tanggapan. Menurut teori tanggapan belajar adalah memasukkan tanggapan sebanyak-banyaknya, berulang-ulang, dan sejelasjelasnya. Banyak tanggapan berarti dikatakan pandai. Sedikit tanggapan berarti dikatakan kurang pandai. Maka orang pandai berarti orang yang banyak mempunyai tanggapan yang tersimpan dalam otaknya. 3. Teori Belajar Menurut Ilmu Jiwa Gestalt Gestalt adalah sebuah teori belajar yang dikemukakan oleh Koffka dan Kohler dari Jerman. Teori ini berpandangan bahwa keseluruhan lebih penting dari bagian-bagian. Dalam belajar, menurut teori Gestalt, yang terpenting adalah peyesuaian tepat. d. Motivasi Belajar Dari beberapa pengertian yang sudah dijelaskan oleh beberapa ahli dapat disimpulkan bahwa motivasi adalah suatu dorongan atau daya penggerak dari dalam diri seseorang untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sedangkan kesimpulan pengertian belajar menurut para ahli adalah belajar adalah perubahan perilaku
53
individu untuk memperoleh suatu perubahan yang didapatkan nya dari pengalaman atau latihan. Adapun pengertian motivasi belajar menurut Winkel dalam Fadilah Suralaga motivasi belajar adalah sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang
menjamin
keberlangsungan
dari
kegiatan
belajar
dan
memberikan arah pada kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang dikehendaki siswa tercapai.69 Sebagaimana definisi terkait motivasi dan belajar yang sudah di jelaskan oleh para ahli maka dapat di simpulkan bahwa motivasi belajar adalah suatu daya penggerak atau dorongan dari dalam individu yang mana dorongan ini menimbulkan aktivitas belajar yang membuat tujuan yang di kehendaki akan tercapai. e. Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar Banyak sekali ahli yang menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar. Salah satunya ialahh Max Darsono. Menurut Max Darsono faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar antara lain : 1. Cita-cita atau aspirasi Cita-cita disebut juga aspirasi, yaitu suatu target yang ingin dicapai. Penentuan terget ini tidak sama bagi semua siswa. Target ini diartikan sebagai tujuan yang ditetapkan dalam suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang.
Cita-cita
atau
aspirasi yang dimaksud di sini adalah tujuan yang ditetapkan dalam 69
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.1,h.100
54
suatu kegiatan yang mengandung makna bagi seseorang (Winkel, 1989). Aspirasi ini dapat bersifat positif, dapat pula bersifat negatif. Siswa yang mempunyai aspirasi positif adalah siswa yang menunjukkan
hasratnya
untuk
memperoleh
keberhasilan.
Sebaliknya siswa yang mempunyai aspirasi negatif adalah siswa yang menunjukkan keinginan atau hasrta menghindari kegagalan. Dalam beraspirasi, siswa menentukan target atau disebut juga taraf aspirasi, yaitu tarat keberhasilan yang ditentukan sendiri oleh sisiwa dan ia mengharpkan dapat mencapainya. Taraf aspirasi atau taraf keberhasilan ini dapat dipakai sebagai ukuran untuk menentukan apakah siswa mencapai sukses atau tidak. 2. Kemampuan belajar Dalam
belajar
dibutuhkan
berbagai
kemampuan.
Kemampuan ini meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa, misalnya pengamatan, ingatan, daya pikir dan fantasi. Orang belajar dimulai dengan mengamati bahan yang dipelajari. Pengamatan dilakukan dengan memfungsikan panca indera. Makin baik pengamatan seseorang, makin jelas tanggapan yang terekam dalam dirinya dan makin mudah mereproduksikan atau mengingat apa yang mengolahnya dengan berpikiran, sehingga memperoleh sesuatu yang baru. Daya fantasi juga sangat besar pengaruhnya terhadap pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Jadi, siswa mempunyai kemampuan belajar yang tinggi, biasanya lebih bermotivasi dalam belajar, karena siswa seperti itu kebih sering memperoleh suskes, sehingga kesuksesan ini memperkuat motivasinya.
55
3. Kondisi siswa Siswa adalah makhluk hidup yang terdiri dari kesatuan psikofisik. Jadi, kondisi siswa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik dan psikologis. 4. Kondisi lingkungan Kondisi lingkungan merupakan unsur-unsur yang datang dari luar siswa. Lingkungan siswa, sebagaimana juga lingkungan individu pada umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat. Guru harus berusaha mengelola kelas, mencuptakan
suasana
belajar
yang
menyenangkan,
dan
menampilkam diri secara menarik dalam rangka membantu siswa termotivasi dalam kelas.70 f. Jenis Motivasi dalam Belajar Terdapat dua jenis motivasi dalam belajar yaitu motivasi intrinsik dan motivasi eksrtrinsik. a. Motivasi Intrinsik Menurut Sardiman A,M yang dimaksud dengan “motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.71 Selanjutnya Martinis Yamin mendefinisikan “motivasi intrinsik merupakan kegiatan belajar dimulai dan diteruskan,
70
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.1,h.104-105 71 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1, h.89
56
berdasarkan penghayatan sesuai kebutuhan dan dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar”.72 Oemar
Hamalik
mendefinisikan
“motivasi
intrinsik
merupakan motivasi yang tercakup di dalam situasi belajar dan menemui kebutuhan dan tujuan-tujuan muris. Motivasi ini sering juga disebut motivasi murni”.73 Selanjutnya
Syaiful
Bahri
Djamarah
mendefiniskan
“motivasi intrinsik sebagai motif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu”.74 Dari definisi yang disampaikan oleh para hali maka dapat disimpulkan bahwa motivasi intrinsik merupakan sebuah dorongan yang dimiliki oleh setiap individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Artinya setiap individu sudah memiliki motivasi intrinsik didalam diri mereka. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang hidup dalam diri siswa dan berguna dalam situasi belajar yang fungsional. Dalam hal ini pujian atau hadiah atau sejenisnya tidak diperlukan oleh siswa karena tidak akan menyebabkan siswa bekerja atau belajar untuk mendapatkan pujian atau hadiah itu.75 Sebagaimana menurut Woolfolk dalam Fadhilah Suralaga dan Solicha individu dengan motivasi belajar intrinsik tidak membutuhkan hadiah atau hukuman untuk membuat mereka belajar karena aktifitas belajar itu sendiri sudah menguntungkan. Mereka menikmati tugasnya atau perasaan
72
Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Gaung Persada Pres: Jakarta,2009), Cet.6, h.86 73 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 162 74 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.149 75 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, h.162
57
pencapaian prestasi yang diperolehnya.76 Woolfolk menambahkan bahwa sumber motivasi intrinsik adalah faktor-faktor internal, seperti
minat
(interest),
kebutuhan
(needs),
kenikmatan
(enjoyment) dan rasa ingin tahu(curiosity). Sebagai contoh seseorang yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah rajin mencari buku-buku untuk dibacanya. Sebagai contoh konkret, seorang siswa itu melakukan belajar, karena betul-betul ingin mendapat pengetahuan, nilai atau keterampilan agar dapat berubah tingkah lakunya secara konstruktif, tidak karena tujuan yang lain-lain. Itulah sebabnya motivasi intrinsik dapat juga dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkansuatu dorongan dari dalam diri dan secara mutlak berkait dengan aktivitas belajarnya.77 b. Motivasi Ektrinsik Motivasi ekstrinsik adalah
motif-motif yang aktif dan
berfungsinya karena adanya perangsang dari luar.78 Jika seseorang siswa belajar keras untuk mendapatkan penghargaan orangtua atau gurunya, atau untuk mendapatkan nilai yang bagus, maka dapat disimpulkan bahwa siswa tersebut memiliki motivasi ektrinsik. Alasan belajar mereka bekerja atau belajar lebih karena faktor di luar dirinya. Jadi motivasi ekstinsik adalah melakukan sesuatu untuk mendapatkan sesuatu yang lain.79
76
Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.1,h.103 77 Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1, h.90 78 Ibid.,h.91 79 Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.1,h.102
58
Dari sekian pembahasan yang sudah disampaikan mengenai motivasi belajar. Hamzah B Uno mengkategorikan indikator motivasi sebagai berikut :80 1. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 2. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 3. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 4. Adanya penghargaan dan penghormatan atas diri 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam belajar 6. Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif,
sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik Sejalan dengan pendapat diatas, menurut Sardiman indikator motivasi belajar adalah sebagai berikut :81 1. Tekun menghadapi tugas 2. Ulet menghadapi kesulitan 3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah 4. Lebih senang bekerja mandiri 5. Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin/mekanis Dari berbagai indikator yang dijelaskan oleh para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa indikator dari motivasi bealajar antara lain 1. Ketekunan yang tinggi dalam mengerjakan tugas 2. Adanya hasrat dan keinginan berhasil 3. Adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar 4. Adanya harapan dan cita-cita masa depan 80
Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.10 81 Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2012), Ed. 1, h.102
59
5. Adanya penghargaan dalam belajar 6. Adanya
lingkungan
belajar
yang
kondusif,
sehingga
memungkinkan seseorang siswa dapat belajar dengan baik
B. Penelitian Relevan Hasil penelitian sejenis yang telah dilakukan dan dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penelitian ini antara lain adalah :
Tabel 2.7 Beberapa penelitian yang relevan No
Nama, Judul
Metode
Tahun 1
Dhika
Alfianti, Kuantitatif deskriptif
Persamaan
Perbedaan
Persamaan
Penelitian
yang
Studi Deskriotif
1. Angket
penelitian yang sudah
Mutu Pendidikan
2. Observasi
akan dilakukan sebelumnya
Penerima
3. Dokumentasi
dengan
membahas
Bantuan Program
4. Wawancara
penelitian
tentang
terdahulu
pendidikan
Pintar (KJP) di
adalah
penerima bantuan
SMP
mempunyai
KJP,
sedangkan
persamaan
untuk
penelitian
membahas
yang
Kartu
Jakarta
Yayasan
Pendidikan Ummat
Islam
(YPUI)
Jakarta
tentang
Selatan, 2016
dilakukan
mutu
akan
Kartu dilakukan
Jakarta Pintar ( membahas terakit KJP )
dengan
dampak
dari penggunaan KJP
terhadap
Motivasi Belajar 2
Nurhamimah
Kuantitatif
Persamaan dari Perbedaan
dari
60
Hayati, Pengaruh
1. Angket
penelitian yang penelitian
Sekolah
2. Observasi
akan dilakukan akan
3. Wawancara
dengan
dengan penelitian
Motivasi Belajar
penelitian
yang
PAI
sebelumnya
dilakukan adalah
ialah
penelitian
Ranti 03 Petang
penggunaan
akan
Jakarta
bantuan
membahas
Gratis
(BOS) Terhadap
Siswa
SDN
2014
di
Pinang
Timur,
yang
dilakukan
sudah
yang
dilakukan
pendidikan dari bantuan pemerintah
pendidikan (KJP)
yang
dari
berpengaruh
sedangkan
terhadap
penelitian
motivasi belajar
sebelumnya
pemda,
membahas tentang
bantuan
pendidikan
dari
pemerintah pusat (BOS) penelitian
dan yang
sebelumnya lebih spesifik
dalam
membahas motivasi
belajar
yaitu pada mata pelajaran PAI.
61
C. Kerangka Berpikir Pemerintah DKI Jakarta pendidikan
membuat kebijakan terkait dengan
melalui peraturan daerah. Kebijakan tersebut tertulis dalam
Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut dalam pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi dari Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar. Untuk mencapai keberhasilan Wajib Belajar 12 tahun pemerintah DKI Jakarta memberikan sebuah kebijakan melalui Bantuan Biaya Personal Pendidikan (BBPP), yang mana mekanisme penyalurannya diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) No. 190 Tahun 2012 yang kemudian diperbarui dengan Peraturan Gubernur (Pergub) No. 27 Tahun 2013 terkait Bantuan Biaya Personal Pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar. Kartu Jakarta Pintar adalah program startegis untuk membentuk akses bagi warga DKI Jakarta dari kalangan masyarakat tidak mampu untuk mengenyam pendidikan minimal sampai dengan tamat SMA/SMK dengan dibiayai penuh dari dana APBD Provinsi DKI Jakarta. Dasar dari dibentuknya Kartu Jakarta Pintar ini adalah sebagai upaya Pemerintah daerah DKI Jakarta untuk terselenggaranya wajib belajar 12 tahun. Motivasi belajar menurut Winkel dalam Fadilah Suralaga adalah sebagai keseluruhan daya penggerak di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin keberlangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar itu, sehingga tujuan yang dikehendaki
62
siswa tercapai. Motivasi belajar dibagi menjadi dua, yaitu motivasi belajar intrinsik dan motivasi belajar ekstrinsik. Motivasi belajar intrinsik adalah sebuah dorongan yang dimiliki oleh setiap individu tanpa adanya rangsangan dari luar. Artinya setiap individu sudah memiliki motivasi intrinsik didalam diri mereka. Sedangkan motivasi belajar ekstrinsik adalah Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Jika dilihat dari jenis motivasi belajar yangs udah dijelaskan maka penggunaan Kartu Jakarta Pintar termasuk kedalam
motivasi belajar
ekstrinsik, hal ini karena Kartu Jakarta Pintar merupakan dorongan dari luar bagi masyarakat tidak mampu dalam mencapai wajib belajar. Penerima Bantuan Biaya Personal Pendidikan melalui Kartu Jakarta Pintar ini memang ditujukan kepada masyarakat tidak mampu, dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat berdampak terhadap rasa motivasi belajar yang tinggi bagi masyarakat tidak mampu sehingga tujuan untuk mencapai wajib belajar 12 tahun akan tercapai. Berdasarkan uraian di atas, maka kerangka berpikir penelitian ini digambarkan sebagai berikut.
63
Kerangka Berpikir Pergub No 8 Tahun 2006
Pasal 5 ayat (1)
Pasal 16 huruf (f)
Masyarakat usia 7-18 th wajib mengikuti pend. Dasar dan menengah sampai tamat
Pemerintah Wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 th khususnya peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar
Pergub No 27 Tahun 2013
Sasaran
KJP
Peserta didik dari keluarga tidak mampu
Motivasi
Ekstrinsik
Instrinsik Gambar 2.1
64
D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan
teori
dan
kerangka
berfikir
yang
telah
dikemukakan sebelumnya maka hipotesis penelitian adalah terdapat dampak penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta. Ha :
Terdapat dampak antara penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta
H0 :
Tidak terdapat dampak antara kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Adapun tempat penelitian ini akan dilakukan di SMPN 50 Jakarta, sekolah ini terletak di Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur. Penelitian ini dilaksanakan selama 11 (sebelas) bulan terhitung sejak Desember 2015 hingga Oktober 2016, mulai dari penyusunan proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Secara keseluruhan rancangan jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.1 Jadwal kegiatan penelitian No
1 2 3 4 5 6
Jenis Kegiatan
Des.2016 Juli.2016 1 2 3 4 1 2 3 4
Bulan/Minggu Agust.2016 Okt.2016 Nov.2016 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Seminar proposal Pembuatan isntrumen Uji coba instrumen Pengumpulan data Analisis data Penyususnan laproan hasil penelitian
B. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan ialah peneltiian kuantitaif dengan pendekatan survey. Metode penelitian kuantiatif yaitu metode survey yang
65
66
digunakan untuk mendapatkan data dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), tetapi peneliti melakukan perlakuan dalam pengumpulan data, misalnya dengan mengedarkan kuesioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya.82 Istilah “Variabel” merupakan istilah yang tidak pernah ketinggalan dalam setiap jenis penelitian., F.N Kerlinger menyebut variabel sebagai sebuah konsep sepertinya laki-laki dalam konsep kelamin, insaf dalam konsep kesadaran. Sutrisno Hadi mendefinisikan variabel sebagai gejala yang bervariasi misalnya jenis kelamin; berat badan, karena ada berat 40 kg, dan sebagainya. Gejala adalah objek penelitian, sehingga variabel adalah objek penelitian yang bervariasi.83 Sekali lagi, variabel adalah objek penelitain, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Sedangkan data adalah hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta ataupun angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan bahwa data adalah segala fakta dna angka yang dapat djadikan bahan untuk menyusun suatu informasi. Sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.84
C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian. Apabila seseorang ingin meneliti semua yang ada dalam wilayah penelitian , maka penelitiannya merupakan penelitian populasi.85
82
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET, 2011), Cet. Ke-13,hal.6 83 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta, 2006),h.116 84 Ibid.,h118 85 Ibid., h.130
67
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/siswi penerima Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMPN 50 Jakarta tahun ajaran 2016/2017 yang berjumlah 182 siswa dari 12 kelas. 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu.86 Dalam penelitian ini untuk menentukan banyaknya sampel, peneliti menggunakan rumus slovin dengan tingkat kepercayaan 90% (tingkat kesalahan 10%) dengan perhitungan rumus sebagai berikut.87 n= Keterangan: n : Jumlah Sampel N : Jumlah populasi d² : tingkat kesalahan (presisi) ditetapkan 10% dengan tingkat kepercayaan 90% Berdasarkan rumus di atas, diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: n=
n=
n= n = 64,53 86
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,2014),h.81 87 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006),h.137
68
Berdasarkan perhitungan yang sudah dilakukan dengan menggunakan Slovin, untuk keperluan jumlah sampel dibulatkan menjadi 65 siswa/siswi penerima Kartu Jakarta Pintar di SMPN 50 Jakarta dari 182 populasi. Sedangkan untuk uji coba akan diberikan kepada 20 orang siswa diluar dari perhitungan sampel penelitian. Dalam mengelompokkan jumlah sampel, peneliti menggunakan Proportionate stratified random sampling, dimana tekhnik ini merupakan tekhnik sampling yang digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional.88 Sampel dalam penelitian ini ialah siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) dari kelas VII, VIII dan IX.
D. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh dari objek penelitian yang dilakukan. Sumber data primer ini bisa responden, hasil pengisian kuesioner, wawancara dan observasi. a. Angket /Kuesioner Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangka pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden. 88
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014),
h.93
69
Selain itu, kuesioner juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka, dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos atau internet.89 Jadi melalui angket ini, peneliti mengumpulkan sejumlah daftar pertanyaan/pernyataan tertulis kepada responden terkait dengan dampak penggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap motivasi belajar yang akan diteliti untuk memperoleh jawaban yang bersifat pribadi, kemudian dari hasil jawaban peneliti kemukakan dan selanjutnya peneliti mengolah data sesuai dengan analisis yang digunakan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada skala model Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena sosial.90 Dimana skala berisi sejumlah pernyataan yang menyatakan objek yang hendak diungkap. Penskoran atas kuesioner skala yang digunakan dalam penelitian ini merujuk pada empat alternatif jawaban. Untuk keperluan analisis secara kuantitatif ,maka jawaban dalam angket diberi skor (angka) sebagai berikut. Tabel 3.2 Bobot nilai angket Kartu Jakarta Pintar No
89
Kategori Jawaban
Bobot Nilai
1
Sangat Setuju
SS
4
2
Setuju
S
3
3
Kurang Setuju
KS
2
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014),
h.142 90
Ibid., h.102
70
2
Tidak Setuju
TS
1
Tabel 3.3 Bobot nilai angket Motivasi Belajar Siswa No
Kategori Jawaban
Bobot Nilai
1
Selalu
S
4
2
Kadang-kadang
KK
3
3
Pernah
P
2
2
Tidak Pernah
TP
1
b. Observasi Observasi yakni melihat dan mengamati langsung objek penelitian dan juga untuk mengetahui terkait dengan profil sekolah, karakter siswa, keadaan guru dan keadaan sekolah tersebut. c. Wawancara Wawancara adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Peneliti menggunakan jenis wawancara semistruktur dimana jenis wawancara ini sudah termasuk dalam kategori in-dept interview, di mana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, di mana pihak yang diajak wawancara diminta pendapat, dan ide-idenya. Dalam melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dikemukakan oleh informan.91 Dalam hal ini peneliti
91
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,h.231-233
71
akan melakukan wawancara kepada siwa penerima KJP dan staf TU operator untuk KJP. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data atau data yang diperoleh dari berbagai literatur, buku-buku, perpustakaan, atau internet yang terkait dengan penelitian.92
E. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Sederhananya instrumen penelitian adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengumpulkan data oleh peneliti. Titik tolak dari penyusunan adalah variabel-variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasionalnya, dan selanjutnya ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan menjadi butir-butir pertanyaan dan pernyataan. Untuk memudahkan penyusunan instrumen maka perlu digunakan kisi-kisi instrumen.93 Tabel 3.4 Kisi-kisi Instrumen Angket Variabel Penelitian Variabel X (Kartu Jakarta Pintar)
92
Indikator 1. Warga DKI Jakarta
No Item Instrumen 5, 11, 12,
3
2. Penghasilan orang tua minim
2, 7,9
3
Dhika Alfianti,”Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Program Kartu Jakarta Pintar (KJP) di SMP Yayasan Pendidikan Umat Islam (YPUI) Jakarta Selatan”Skripsi pada UIN Syarif Hidaytullah Jakarta, Jakarta 2016. h,40 93 Sugiyono, op.cit., h.102
Jumlah
72
3. Berasal dari keluarga tidak mampu
1, 3, 4, 6,
5
4. Terdaftar sebagai siswa aktif di
8
1
10
1
salah satu satuan pendidikan di Provinsi DKI Jakarta 5. Tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang berpotensi mengeluarkan biaya Variabel Y
1. Tekun dalam menghadapi tugas
3,
1
(Motivasi Belajar)
2. Ulet menghadapi kesulitan
4,
1
3. Tidak mudah putus asa
1, 5, 7,17
4
4. Tidak cepat puas atas prestasi
8, 12
2
6
1
yang diperoleh 5. Menunjukkan minat yang besar terhadap masalah –masalah besar 6. Suka bekerja sendiri dan tidak
2, 9, 11, 13 4
tergantung pada orang lain 7. Tidak cepat bosan dengan tugas-
10,19
2
8. Memiliki cita-cita yang tinggi
15,21
2
9. Senang mencari dan memecahkan
14,20
2
16
1
11. Didukung oleh lingkungan belajar 18
1
tugas rutin
masalah 10. Memiliki hasrat dan keinginan untuk berhasil
yang kondusif
73
Untuk melihat instrumen, maka diperlukan adanya uji coba/uji validitas. Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan seseuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.94 Instrumen dikatakan valid jika mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan suatu data dari variabel yang diteltiti secara benar. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran validitas yang dimaksud.
F. Teknik Pengolahan Data Data-data yang sudah terkumpul, lalu di olah dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut : 1. Editing Melakukan pemeriksaan kembali terhadap kuesioner yang sudah diberikan kepada responden yang bertujuan untuk memastikan apakah seluruh pertanyaan yang ada sudah terisi sesuai dengan petunjuk yang sudah disediakan. 2. Scoring Yaitu memberikan poin terhadap setiap pertanyaan yang tercantum di angket sehingga tidak menimbulkan kesalahan terhadap butir pertanyaan yang seharusnya tidak mendapat skor. Pada tahap penskoran ini menggunakan Skala Likert. 3. Tabulasi
94
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undip, 2106)Cet.8,h.52
74
Yaitu perhitungan terhadap skor yang telah ada. Tabulasi ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran dalam setiap item yang penulis kemukakan.95
G. Teknik Analisis Data Untuk mengukur adakah pengaruh antara variabel Kartu Jakarta Pintar dengan variabel Motivasi Belajar keluarga miskin diperlukan terlebih dahulu adanya uji validitas dan realibilitas, uji normalitas, uji korelasi product moment dan uji hipotesis. Adapun langkah-langkah yang diambil adalah sebagai berikut : 1. Uji Validitas dan Reliabilitas Hasil penelitian bisa dikatakan valid apabila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada obyek yang sedang diteliti. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.96 Jika data yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar pengukuran maka data tersebut bisa dikatakan tidak valid. Dalam penelitian ini digunakan perbandingan hasil dari uji validitas dengan rtabel
= 0,444
(pada taraf signifikan 5% dan n=20). Dengan ketentuan
sebagai berikut : Jika rhitung> rtabel maka dinyatakan valid Jika rhitung< rtabel maka dinyatakan tidak valid Reliabilitas adalah alat ukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dintakan reliabel atau handal jika
95
Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1992), h.278 96 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung : Alfabeta,2014),h.121
75
jawaban seseorang atau pernyataan adalh konsistem atau stabil dari waktu ke waktu.97 Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan dengan dua cara yaitu : 98 1. Repeated Measyre atau pengukuran ulang : Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja : Disini pengukurannya hanya sekali dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas unutk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 (Nunnally, 1994). Dalam uji reliabilitas peneliti menggunakan pengukuran dengan uji statistik Cronbach Alpha dengan menggunakan (α) SPSS v.23. 2. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Data Uji normalitas untuk menguji dalam sebuah model, variabel dependent, variabel independent atau keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah distribusi normal atau mendekati normal. Uji normalitas data dilakukan dengan uji One-Sample KolmogrovSmirnov dengan menggunakan taraf signifikan 0,05. Data dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 5% atau 0,05.99 97
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undip, 2106)Cet.8,h.47 98 Ibid.,h.48 99 Dwi Priyatno, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis data dan Statistik, (Yogyakarta: MediaKom, 2008),h.28
76
Selain dengan menggunakan uji One-Sample Kolmogrov-Smirnov, peneliti juga menggunakan uji normalitas dengan probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dengan melihat distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal.100 b. Uji Linieritas Uji linieritas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang liniear atau tidak secara signifikan. Uji ini digunakan sebagai prasyarat dalam analisis korelasi.101 Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan yang linear bila signifikansi (Linearity) <0,05. c. Uji Hipotesis Sedangkan untuk mencari hubungan kedua variabel digunakan tehnik analisa korelasi dengan rumus product moment dengan menggunakan SPSS v.23. Selanjutnya persentase yang diperoleh kemudian di interprestasikan. Tabel 3.5 Interpretasi Data
100
Interval Koefisien
Tingkat hubungan/pengaruh
0,00 – 0,199
Sangat rendah
0,20 – 0,399
Rendah
0,40 – 0,599
Sedang
0,60 – 0,799
Kuat
0,80 – 1,000
Sangat kuat
Imam Ghozali, op.cit.,h.156 Dwi Prayitno,op.cit.,h.36
101
77
Selanjutnya untuk menguji signifikansi hubungan maka perlu diuji signifikansinya. Pengujian signifikansi ini menggunakan uji T. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada t hitung dengan menggunakan SPSS v.23. Jika t hitung > t tabel dan taraf signifikansi yang dihasilkan < 0,05 maka Ha diterima dan H0 ditolak. Adapun
untuk
mengetahui
besarnya
konstribusi
yang
ditimbulkan dari Variabel X terhadap Y digunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut KD = r²× 100 % Keterangan : KD : Koefisien Determinasi r
: nilai koefisien product moment
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Sekolah SMP Negeri 50 Jakarta merupakan sekolah yang terletak di Komplek Kodam Jaya Cililitan II Kelurahan Kramatjati Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur yang berdiri pada 02 Februari 1976. Selama 40 tahun berdiri SMP Negeri 50 Jakarta sudah berganti kepala sekolah sebanyak 11 kali. Sebagian latar belakang pekerjaan orang tua peserta didik adalah pedagang / wirausaha di Pasar Kramatjati. Sejak tahun 2010, SMP N egeri 50 Jakarta selain sebagai sekolah umum, juga merupakan sekolah yang menerima jalur peserta didik Inklusi, yang terdiri dari peserta didik tuna netra( Panti Cahaya Bathin Cawang Jakarta Timur) dan peserta didik kemampuan lambat belajar. SMP Negeri 50 Jakarta berdiri diatas lahan seluas 2.500 m2 dengan luas bangunan lantai bawah seluas 2.500 m2 dan hanya memiliki satu lantai dengan status tanah dan bangunan menumpang. SMP Negeri 50 Jakarta berakreditasi A dengan tanggal akreditasi terakhir pada 22 Oktober 2014. Dari segi pengembangan fisik bangunan SMP Negeri 50 Jakarta terbilang kecil, karena dengan terbatasnya lahan hanya mampu mendirikan 6 ruang kelas dengan 12 rombongan kelas, dan dalam proses Kegiatan Belajar Mengajarnya di bagi menjadi dua waktu, yaitu kelas pagi pada pukul 06:30 – 12:30 WIB dan kelas siang pada pukul 12:45 – 17:30 WIB dengan waktu belajar 1 jam pelajaran 40 menit. Sekalipun dengan ruang kelas yang terbilang kecil, namun untuk fasilitas lainnya bisa dikatakan cukup lengkap karena terdapat Lab IPA, Ruang tata boga, UKS, Mushola, Perpustakaan, Lapangan olahraga, Ruang Osis, dan didepan setiap kelas terdapat wastafel. SMP Negeri 50 Jakarta memiliki 1 ruang Kepala Sekolah, 1 ruang Tata Usaha, 1 ruang
78
79
kantor Guru, 1 ruang BK, 2 Kamar mandi untuk siswa/i dan 2 kamar mandi untuk Guru dan Staf. Saat ini SMP Negeri 50 Jakarta dipimpin oleh Dra. Tri Hastuti, MM selaku Kepala Sekolah. Dengan jumlah tenaga pengajar 22 orang guru dan 10 orang tenaga administrasi (termasuk staf tata usaha, star pramu bakti dan staf keamanan).
1. Visi, Misi dan Tujuan SMP Negeri 50 Jakarta Visi
: “Mewujudkan Insan Jakarta yang Cerdas, Berkarakter dan Kompetitif”
Misi
: Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh
pendidikan yang bermutu bagi seluruh masyarakat Jakarta; 1. Mewujudkan pendidikan yang kompetitif untuk menghadapi perubahan 2. Meningkatkan standar kualitas layanan pendidikan 3. Meningkatkan peran serta maysrakat dalam penyelenggraaan dan pengelolaan pendidikan 4. Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan citra publik pendidikan Tujuan
:
1. Tujuan Jangka Pendek (Tahun Pelajaran 2016/2017) 1) Lulus 100% 2) Jumlah lulusan yang diterima di SMA/SMK Negeri minimal 75% 3) Menghasilkan lulusan dengan nilai minimal 80,00 untuk setiap mata pelajaran UN 4) Masuk 3 besar dalam peringkat sekolah tingkat kecamatan pada ulangan
semester/ulangan
kecamatan
kenaikan
kelas
bersama
tingkat
80
5) Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu berkompetisi di masyarakat serta memiliki kecakapan hidup (life skill) 6) Menghasulkan lulusan yang cakap berkomunikasi dalam bahasa nasional maupun bahasa Inggris sebagai bahasa Internasional 7) Menghasilkan lulusan yang berkepriabadian, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur 8) Meningkatkan sumber daya manusia yang profesioanl berbasis IT 9) Meningkatkan kesehatan jasmani melalui kegiatan Jumat Bugar (Olah raga) dan Jumat Bersih yang dilaksanakan setiap hari Jumat pagi secara bergantian 2. Tujuan Jangka Menengah (Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2018/2019) 1) Jumlah lulusan yang diterima di SLTA Negeri Unggulan meningkat 2) Juara O2SN, FL2SN, Loketa tingkat kota administratif 3) Berprestasi dalam OSN pada tingkat kota administrartif 4) Penggunaan teknologi informasi dalam KBM minimal 70% 5) Tingkat pendidikan guru 100% S1/A IV ke atas 6) Nilai rata-rata lulusan emningkat 0,50 setiap tahun pelajaran 7) Fasilitas perpustakaan dan ruang media semakin beragam/semakin lengkap 8) Keimanan dan ketakwaan siswa, guru dan karyawan meningkat 3. Tujuan Jangka Panjang (Tahun Pelajaran 2015/2016 – 2022/2023) 1) Menjadi Sekolah yang memenuhi Standar Nasional Pendidikan 2) Menjadi sekolah unggulan yang diminat masyarakat 3) 100% KBM telah menggunakan teknologi imformasi dan komunikasi 4) Minimal 50% guru telah berpendidikan S2 5) Teknologi informasi dan komunikasi telah dimanfaatkan dalam layanan siswa
81
6) Mampu meraih predikat juara dalam Porseni tingkat kota administratif/provinsi 7) Mampu meraih predikat juara dalam lomba akademik maupun nonakademik tingkat nasional
2. Pendidik, Tenaga Administrasi dan Siswa SMP Negeri 50 Jakarta dikelola oleh beberapa pendidik yang berjumlah 22 orang. Yang terdiri dari 15 Guru perempuan dan 7 Guru lakilaki. Dalam suatu lembaga pendidikan tidak hanya dibutuhkan tenaga pendidik saja, namun dibutuhkan adanya tenaga administrasi dan karyawan. Tabel 4.1 Jumlah dan Pendidikan Guru SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Pendidikan Terakhir
Guru
Guru
Jumlah
Tetap
Honor
Guru
a. Kependidikan
3
-
3
b. Non
2
-
2
Sarjana / S1
14
3
17
Jumlah Guru
19
3
22
Pasca Sarjana (S2- S3)
Kependidikan
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Tabel 4.2 Jumlah dan Pendidikan Tenaga Administrasi Pendidikan
Pegawai
Pegawai
Pegawai
Jumalah
Terakhir
Tetap
Honor
DPK
Pegawai
Pasca Sarjana
-
-
-
-
Sarjana
4
1
-
5
82
Sarmud/ D3
-
-
-
-
SLTA
2
2
-
4
SLTP/SD
-
1
-
-
Jumlah Semua
6
4
-
10
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Tabel 4.3 Jumlah Peserta Dididk SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017 Kelas VII Laki-laki
Kelas VII
Perempuan
Laki-laki
Perempuan
Kelas IX Laki-laki
Perempuan
Jumalah Seluruh Kelas
73 70 72 70 67 Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017
77
Tabel 4.4 Jumlah Peserta Didik Penerima Kartu Jakarta Pintar Tahun Ajaran 2016/2017 No
Tingkat
Jumlah
1
VII
72
2
VIII
43
3
IX
67
Jumlah
182 Siswa
Sumber : Arsip SMP Negeri 50 Jakarta Tahun Ajaran 2016/2017 B. Deskripsi Data Pada bab ini akan dikemukakan hasil dari penelitian yang sudah dilakukan dengan menyebarkan angket yang telah diolah menggunakan program SPSS Statistic v.23. Hal-hal yang akan dibahas meliputi deskripsi data, hasil analisis data dan interpretasi hasil penelitian atau pembahasan.
429
83
Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 50 Jakarta yang terletak di Komplek Kodam Jaya Cililitan II, Kelurahan Kramatjati, Kecamatan Kramatjati Jakarta Timurini membagikan angket kepada 65 responden. Ada 2 angket dari masing-masing variabel X dan Variabel Y yang diberikan kepada responden, yang mana angket yang diberikan kepada responden tentu telah melewati proses penilaian yang bertujuan memenuhi ketentuan syarat instrumen, sebelum angket di berikan kepada responden, angket telah diuji kepada 20 responden lainnya diluar dari 65 responden yang telah ditetapkan. Data yang sudah dihasilkan diolah menjadi data mentah hasil uji coba, yang mana kemudian dianalisis dengan uji validitas dan uji reliabilitas menggunakan microsoft excel dan program SPSS v.23. Dari hasil uji validitas dan reliabilitas inilah maka diketahui mana instrumen yang valid dan reliabel dan mana instrumen yang tidak valid dan reliabel. Instrumen yang terbukti valid dan reliabel selanjutnya disusun kembali dan disebarkan kepada responden yang sebenarnya. Dalam penelitian ini terdapat 2 variabel yaitu Pengaruh Kartu Jakarta Pintar (X) sebagai variabel bebas, dan motivasi belajar (Y) sebagai variabel terikat. C. Hasil dan Pembahasan Penelitian 1. Deskripsi Data Responden Penelitian Responden diklasifikasikan menurut jenis kelamin dan tingkatan kelas. Dari hasil profil responden maka diperoleh data responden yang menjadi sample dalam penelitian ini, antara lain :
84
Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No 1
Karakteristik Responden
Jumlah
Jenis Kelamin
Frekuensi
Presentase
Laki-laki
32
49,3%
Perempuan
33
50,7%
Total
65
100%
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Laki-laki Perempuan
50,7% 49,3%
Berdasarkan tabel 4.5 dan gamabr 4.1 dapat dilihat bahwa responden yang menjadi sampel hampir seimbang antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan. Dengan frekuensi siswa laki-laki sebesar 33 siswa atau 49.3% dan siswa perempuan 33 siswa atau 50,7%.
85
Selanjutnya 65 responden diklasifikasikan berdasarkan tingkatan kelas, sebagaimana yang tertera pada tabel 4.6 berikut ini : Tabel 4.6 Karakterisik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas No
Karakteristik
Jumlah
Responden 1
Kelas
Frekuensi
Presentase
VII
26
40%
VIII
21
32,3%
IX
18
27,7%
Sumber : Hasil Penelitian Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkatan Kelas
27,7%
VII
40%
VIII IX
32,3%
Berdasarkan tabel 4.6 dan gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden yang dominan menjadi sampel adalah siswa penerima KJP pada kelas VII.
86
Tabel 4.7 Pekerjaan Orang Tua No
Pekerjaan Orang Tua
N
Frekuensi
Presentase
65
0
0
1
PNS
2
Karyawan Swasta
32
49,2%
3
Buruh
23
35,4%
4
Wirausaha
8
12,3%
5
Pensiunan
2
3,1%
65
100%
Total Sumber ; Hasil Penelitian Gambar 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Orang Tua PNS Karyawan Swasta Buruh Wirausaha
49,2% 35,4%
Berdasarkan dari hasil tabel 4.7 dan pada gambar 4.3 menunjukkan tingkat status ekonomi keluarga bagi para penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar di SMP N 50 Jakarta antara lain untuk pekerjaan orang tua yang Pegawai Negeri Sipil tidak ada (0%), untuk
87
pekerjaan orang tua siswa sebagai karyawan swasta terbilang banyak karena terdapat 32 siswa (49,2%). Sedangkan untuk siswa yang orang tua nya sebagai buruh sebanyak 23 (35,3%), selanjutnya untuk orang tua siswa yang bekerja sebagai wirausaha sebanyak 8 (12,3%) dan terakhir terdapat 3 (3%) siswa yang oran tuanya sebagai pensiunan . Jika dilihat dari data yang dihasilkan maka dapat disimpulkan bahwa untuk pekerjaan orang tua siswa karyawan swasta dan buruh terlihat lebih dominan dibandingkan dengan status pekerjaan lainnya. Hal ini dikarenakan sasaran bagi penerima Kartu Jakarta Pintar memang diperuntukan bagi siswa miskin yang mana secara personal dikatakan kurang mampu dalam segi materi maupun dalam segi memenuhi kebutuhan dasar pendidikan. Selanjutnya karakteristik responden dilihat dari pendapatan orangtua dan tingkat pendidikan orangtua penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP).
Tabel 4.8 Tingkat pendapatan orangtua Tingkat Pendapatan Kurang dari Rp. 500,000 Rp. 500,000 - Rp. 999,999 Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999
Jumlah 10 39 99 32
88
Gambar 4.4 Tingkat pendapatan orangtua
Jumlah Kurang dari Rp. 500,000
Rp. 500,000 - Rp. 999,999
Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999
Rp. 2,000,000 - Rp. 4,999,999 5%
18% 22%
55%
Berdasarkan tabel 4.8 dan gambar 4.4 dapart dilihat bahwa pendapatan orangtua penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) mayoritas pada ratarata pendapatan sebesar Rp. 1,000,000 - Rp. 1,999,999 / bulan dengan jumlah 99 wali murid, dan disusul dengan jumlah pendapatan wali murid sebesar Rp. 500,000 - Rp. 999,999/ bulan dengan jumlah 39 wali murid. Tabel 4.9 Tingkat pendidikan orangtua penerima KJP Tingkat Pendidikan Tidak Sekolah Putus SD SD SMP SMA D1 D3 S1
Jumlah 2 4 25 47 88 5 7 2
89
Gambar 4.5 tingkat pendidikan orangtua penerima KJP 4%
Jumlah
Tidak Sekolah
Putus SD
SD
SMP
SMA
D1
D3
S1 1%2% 3% 1% 14% 49%
26%
Pada tbael 4.9 dan gambar 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas tingkat pendidikan orangtua penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar ialah pada jenjang SMA dengan jumlah sebanyak 88 orang wali murid, dan disusul pada tingkat SMP dengan jumlah 44 orang wali murid. 2. Validitas dan Reliabilitas Uji validitas dan Reliabilitas amgket pada penelitian ini menggunakan program SPSS v.23. Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan
sesuatu
yang
akan
diukur
oleh
kuesioner
tersebut.102Pada instrumen yang di uji validitas ditetapkan dengan
102
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undip, 2016) Cet.8, h. 52
90
kriteria validitas > 0,444 maka dikatakan valid. Berikut daftar item instrumen yang sudah di uji validitasnya. Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kartu Jakarta Pintar (X) No item 1 2 3
4
5
6
7
8
9 10
Indikator KJP hanya diberikan kepada keluarga yang kurang mampu Pendidikan hingga tingkat SMP saja sudah cukup Adanya bantuan bagi pendidikan melalui KJP membuat saya semangat untuk sekolah Meskipun sibuk bekerja orangtua saya selalu menanyakan tentang masalah penting terkait dengan sekolah KJP merupakan salah satu jalan keluar agar masyarakat kelas menengah kebawah mampu mencapai pendidikan setinggi mungkin KJP memberikan harapan bagi saya untuk memiliki masa depan yang lebih baik Hanya siswa/siswi yang masih aktif sekolah saja yang berhak mendapatkan KJP KJP mampu meringankan beban ekonomi bagi keluarga yang kurang mampu KJP menunjang prestasi saya dibidang ekstrakurikuler Dengan adanya KJP mampu mengurangi jumlah anak putus
r
r
hitung
tabel
,670
0,444
VALID
,539
0,444
VALID
,539
0,444
VALID
,670
0,444
VALID
,532
0,444
VALID
,688
0,444
VALID
,454
0,444
VALID
,539
0,444
VALID
,454
0,444
VALID
,473
0,444
VALID
Kesimpulan
91
11
sekolah di DKI Jakarta Penyaluran KJP sudah tepat sasaran
,342
0,444
TIDAK VALID
12
Setelah menerima KJP saya semakin rajin untuk belajar
,407
0,444
TIDAK VALID
Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS v.23 Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas No item 1
2
3
4
5 6
7 8
9 10
Variabel Motivasi Belajar (Y) Indikator r Ketika saya gagal dalam ulangan, dengan sekuat tenaga saya akan memperbaiki hasil di ulangan berikutnya Tugas kelompok yang Bapak/Ibu guru berikan selalu saya kerjakan tepat waktu Ketika saya menemukan soal yang sulit dikerjakan, saya berdiskusi dengan teman Pada saat saya menemukan kesulitasn dalam mengerjakan soal saya bertanya kepada Guru Walaupun hujan turun saya tetap pergi ke sekolah Orangtua saya memberikan hadiah ketika saya mendapat nilai yang bagus Saya berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi Walaupun nilai ulangan saya sudah bagus saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh Saya sudah berada disekolah sebelum bel berbunyi Saya mengerjakan Pekerjaan
r
Kesimpulan
hitung
tabel
,558
0,444
VALID
,457
0,444
VALID
,750
0,444
VALID
,509
0,444
VALID
,519
0,444
VALID
,436
0,444
TIDAK VALID
,559
0,444
VALID
,748
0,444
VALID
,768
0,444
VALID
,635
0,444
VALID
92
Rumah tepat waktu Dalam mengerjakan soal-soal ,075 0,444 ulangan, saya kerjakan tanpa ragu-ragu 12 PR yang sudah saya mengerti ,541 0,444 saya kerjakan dengan sungguhsungguh sampai selesai 13 Saya melaksanakan tugas piket ,779 0,444 sesuai jadwal yang telah disusun dengan baik 14 Saya menjawab pertanyaan ,478 0,444 yang Guru ajukan dengan pendapat saya sendiri 15 Saya menjawab pertanyaan dari ,200 0,444 Guru menurut pendapat saya sendiri 16 Ketika akan ujian saya belajar ,768 0,444 dengan sungguh-sungguh 17 Jika nilai saya jelek saya akan ,779 0,444 memperbaikinya dengan sungguh-sungguh 18 Saya senang jika fasilitas ,482 0,444 sekolah yang sudah ada dijadikan lebih baik lagi 19 Untuk mendapatkan nilai yang ,572 0,444 baik saya selalu belajar dengan sungguh-sungguh 20 Dalam mengerjakan soal ,498 0,444 ulangan saya tidak mencontek 21 Walaupun ekonomi keluarga ,779 0,444 saya rendah, saya tetap ingin menjadi orang sukses Sumber : Data Primer diolah menggunakan SPSS v.23 11
TIDAK VALID VALID
VALID
VALID
TIDAK VALID VALID VALID
VALID
VALID
VALID VALID
Berdasarkan tabel diatas maka hasil uji validitas Kartu Jakarta Pintar dengan motivasi belajar di uji cobakan pada 20 responden dengan total soal 28 karena 5 soal tidak valid. Adapun untuk uji reliabilitias adalah alat untuk mengukur suatu kuesipner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.
93
Suatu koesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu.103 Pengukuran reliabilitas menggunakan kroteria >0,70 dapat dikatakan reliabel. Berdasarkan perhitungan dengan menggunakan SPSS v.23 maka dihasilkan tabel sebagai berikut. Tabel 4.12 Reliabilitas Variabel X Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
,730
N of Items ,820
13
Tabel 4.13 Reliabilitas Variabel Y Reliability Statistics Cronbach's Alpha Based on Cronbach's
Standardized
Alpha
Items
N of Items
,746
,907
22
Hasil koefisien reliabilitas yang terdapat pada tabel 4.12 dan tabel 4.13 dapat dikatakan reliabel atau konsisten karena nilai dari Cronbach Alpha dari variabel Kartu Jakarta Pintar yaitu 0,730 dimana nilai ini >0,70 begitupun dengan nilai Cronbach Alpha dari variabel
103
Ibid., h. 47
94
motivasi belajar yaitu 0,746 yang mana nilai ini >0,70. Hal ini menunjukkan bahwa isntrumen yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. 3. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah masingmasing variabel berdistribusi normal. Pada penelitian ini pengujian normalitas menggunakan program SPSS v.23 bagian One-Sample Kolmogrov-smirnov. Data dinyatakan berdistribusi normal apabila signifikansi >0,05 atau 5%, dan data tidak dinyatakan berdistribusi normal jika <0,05. Uji normalitas dengan menggunakan Kolmogrovsmirnov dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah ini. Tabel 4.14 Uji Normalitas Data One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N Normal Parameters
65 a,b
Mean Std. Deviation
,0000000 2,86869421
Most Extreme
Absolute
,088
Differences
Positive
,081
Negative
-,088
Test Statistic Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. c. Lilliefors Significance Correction. d. This is a lower bound of the true significance.
,088 ,200
c,d
95
Berdasarkan uji normalitas data yang dilakukan, hasil pada tabel 4.14 memiliki nilai signifikansi Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Keluarga Miskin di SMP N 50 Jakarta sebesar 0,200, yang mana nilai ini menunjukkan bahwa data yang diperoleh >0,05. Berdasarkan data tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh variabel dalam penelitian ini berdistribusi normal. Selain menggunaka uji Kolmogrov-Smirnov uji normalitas juga dilakukan dengan propability plot, berikut adalah hasil dari uji probably plot dengan menggunakan SPSS v.23. Gambar
4.6
Normal
Q-Q
Plot
Variabel
X
dan
Y
96
Berdasarkan dari hasil diagram uji normalitas pada gambar 4.6 dengan menggunakan uji probably plot dapat dilihat bahwa data dari variabel X dan Y menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagoral, hal ini menunjukkan pola distribusi normal dan model regresi memenuhi asumsi normalitas.104 b. Uji Linearitas Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah kedua variabel mempunyai hubungan yang linear ataukah tidak secara signifikan. Suatu variabel dikatakan memiliki hubungan yang linear jika taraf signifikansi <0.05. Untuk mengetahuinya, maka dilakukan uji linearitas dengan menggunakan program SPSS v.23 seperti dibawah ini
104
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undip, 2016) Cet.8, h. 156
97
Tabel 4.15 Uji Linearitas
Berdasarkan hasil pada tabel
4.15 menunjukkan nilai
signifikansi sebesar 0,039 dimana nilai ini lebih kecil dari 0,05 yang sudah ditetapkan. Artinya antara Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (X) dan Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Y) terdapat hubungan yang linear. c. Pengujian Hipotesis Untuk mengetahui seberapa besar hubungan antara variabel dan untuk melihat seberapa besar variabel motivasi belajar di pengaruhi oleh variabel kartu jakarta pintar peneliti melakukan analisis korelasi dengan menggunakan program SPSS v.23 seperti yang dihasilkan berikut ini. Tabel 4.16
98
Tabel 4.17 Pedoman Interprestasi Koefesiansi Korelasi105 interval Koefisien
Tingkat Hubungan/Pengaruh
0,00 - 0,199
Sangat Rendah
0,20 - 0,399
Rendah
0,40 - 0,599
Sedang
0,60 - 0,799
Kuat
0,80 - 1,000
Sangat Kuat
Berdasarkan hasil analisis korelasi sederhana (r) didapat korelasi antara variabel Kartu Jakarta Pintar (X) dengan variabel Motivasi Belajar (Y) adalah 0,269. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi hubungan yang rendah antara variabel kartu jakarta pintar terhadap variabel motivasi belajar keluarga miskin karena berada pada rentang 0,20 – 0,399. Untuk menguji signifikansi hubungan maka perlu diuji signifikansinya. Pengujian signifikansi ini menggunakan uji T. Uji ini dapat dilakukan dengan membandingkan t hitung dengan t tabel atau dengan melihat kolom signifikansi pada t hitung yang dapat dilihat pada bagian Coefficients pada tabel hasil uji regresi sederhana. Seperti berikut ini
105
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALFABET, 2011), hal. 184
99
Tabel 4.18 Coefficients
a
Standardized Unstandardized Coefficients Model
B
1 (Constant)
Std. Error
49,583
7,046
,435
,196
KartuJakartaPintar
Coefficients Beta
T
,269
Sig.
7,037
,000
2,217
,030
a. Dependent Variable: MotivasiBelajar
Berdasarkan hasil dari perhitungan pada tabel 4.18 diperoleh t hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,030 <0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Yang mana berarti Kartu Jakarta Pintar (X) berpengaruh secara signifikansi terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin (Y). Adapun
untuk
mengetahui
besarnya
konstribusi
yang
ditimbulkan dari variabel X terhadap variabel Y menggunakan rumus koefisien determinasi sebagai berikut : KD = r² x 100% KD = 0,269² x 100% KD = 0,072361 x 100% KD = 7,2 % Berdasarkan perhitungan diatas, didapat r² sebesar 0,0723 atau sebesar 7,2%. Hal ini menunjukkan bahwa presentase sumbangan variabel kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar siswa sebesar 7,2% atau variasi variabel independen yang digunakan dalam model (kartu jakarta pintar)
mampu menjelaskan sebesar 7,2% variasi
variabel dependen (motivasi belajar). Sedangkan sisanya 92,8% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.
100
4. Pembahasan hasil penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP N 50 Jakarta yang terletak di Komplek Kodam Jaya Cililitan II Kelurahan Kramatjati Kecamatan Kramatjati Jakarta Timur dengan jumlah responden 65 siswa. Responden diberikan dua angket dari masing-masing variabel X dan Variabel Y yang keseluruhan berjumlah 28 soal. Angket yang diberikan kepada responden sudah melewati proses penilaian dengan tujuan untuk memenuhi syarat sebagai instrumen, kemudian angket tersebut diuji cobakan kepada 20 siswa yang menerima bantuan Kartu Jakarta Pintar di luar dari jumlah responden. Hasil uji validitas PengaruhPenggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin yang diuji cobakan kepada 20 responden diperoleh 28 soal valid dan
7 soal dinyatakan tidak valid. Pada hasil uji
reliabilitas variabel Kartu Jakarta Pintar (X) mendapatkan nilai alpha sebesar 0,730 dan untuk variabel motivasi belajar (Y) nilai alpha sebesar 0,746. Hasil ini menunjukkan bahwa hasil dari masing-masing variabel X dan Y reliabel karena nilai alpha yang dihasilkan lebih besar dari 0,70 yang sudah ditentukan signifikansinya. Dengan demikian
instrumen
yang
digunakan
sebagai
peneliti
dalam
mengumpulkan data cukup dapat dipercaya atau reliabel. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah didasarkan pada hasil rumusan yang dibuat, pemaparan teori , pengolahan data dan pengujian hipotesis. Dapat dilihat pada tabel 4.17 hasil menunjukkan bahwa penggunaan kartu jakarta pintar bepengaruh secara signifikan terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta. Hal ini terlihat dari perhitungan pada tabel 4.17 yang mana diperoleh t hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,030 <0,05. Dimana nilai ini mnegartikan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Hasil ini sesuai dengan hipotesis awal yang menyatakan bahwa penggunaan
101
kartu jakarta pintar berpengaruh terhadap motivasi belajar keluarga miskin. Hasil hipotesis yang dihasilkan didukung oleh teori yang dikemukakan oleh Hasan Halunggung yang berpendapat dalam buku yang ditulis oleh Ramayulis dalam judul “psikologi agama” bahwa motivasi merupakan suatu keadaan psikologi yang merangsang dan memberi arah terhadap aktivitas manusia. Motivasi itulah yang membimbing seseorang kearah tujuan-tujuannya. Sedangkan tujuan dalam hal ini merupakan apa yang terdapat pada lingkungan yang mengelilingi seseorang yang pencapaiannya membawa kepada permuasan motivasi tertentu. Disini jelasalah bagaimana tujuan-tujuan itu berkaitan dengan motivasi.106 Berdasarkan
uji
analisis
data
yang
teah
dilakukan
menunjukkan bahwa data yang dihasilkan berdistribusi normal dan memiliki hubungan yang linear. Artinya data dalam penelitian ini dapat digunakan dalam analisis yang lebih kanjut. Selanjutnya dapat dilhat pada tabel 4.15 dan perhitungan besarnya pengaruh penggunaan kartu jakarta pintar terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta diperoleh nilai R sebesar 0,269 yang menunjukkan bahwa pengaruh antara penggunaan kartu jakarta pintar dengan motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta termasuk dalam kategori rendah, dan diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 7,2% yang menunjukkan bahwa penggunaan kartu jakarta pintar memberi pengaruh terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta hanya sebesar 7,2% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
106106
Ramayulis, Psikologi Agama (Jakarta : kalam mulia, 2011) h.100
102
Motivasi dibagi menjadi dua, yaitu motivasi intrinsik atau motivasi yang dihasilkan oleh individu itu sendiri, dan yang kedua ialah motivasi ekstrinsik atau motivasi yang diperngaruhi oleh faktor luar. Jika dilihat dari dua jenis motivasi ini, maka kartu jakarta pintar termasuk kedalam motivasi ekstrinsik. Seperti yang sudah dipaparkan bahwa kartu jakarta pintar hanya memberi pengaruh sebesar 7,2% terhadap motivasi belajar keluarga miskin di SMP N 50 Jakarta, artinya bahwa 92,8% motivasi belajar siswa-siswi penerima kartu jakarta pintar dipengaruhi oleh motivasi ekstrinsik. Hal ini menunjukkan bahwa motivasi belajar dalam diri yang dimiliki oleh penerima bantuan kartu jakarta pintar sudah baik. Pernytaan ini sejalan dengan hasil angket yang sudah diberikan kepada para responden oleh peneliti yang menunjukkan bahwa para siswa penerima kartu jakarta pintar memiliki sikap tekun yang tinggi dalam menyelesaikan tugas , hal ini terlihat dari hasil angket yang menunjukan bahwa siswa/i SMP N 50 Jakarta penerima bantuan kartu jakarta pintar ketika mereka gagal dalam ulangan mereka akan berusaha memperbaiki hasil di ulangan berikutnya, dalam mengerjakan tugas kelompok pun selalu dikerjakan tepat waktu dan ketika mereka mendapati soal yang sulit mereka berdiskusi dengan teman dan tidak jarang mereka juga bertanya kepada Guru. Merekapun memiliki hasrat keinginan untuk berhasil yang tinggi terlihat dalam mencapai nilai yang baik mereka selalau belajar dengan sungguh-sungguh, dan untuk menyelesaikan pekerjaan
rumah
yang
diberikan
oleh
guru
pun
mereka
mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Meskipun mereka sebagai penerima bantuan kartu jakarta pintar yang notabene berasal dari keluarga tidak mampu namun mereka memiliki keinginan yang tinggi untuk menjadi orang sukses kedepannya. Siswa/i SMP N 50 Jakarta penerima bantuan kartu jakarta pintar juga memiliki rasa percaya diri
103
yang tinggi dalam belajar hal ini terlihat dari cara mereka ketika menjawab pertanyaan yang diberikan oleh guru dengan menggunakan pendapat mereka sendiri dan dalam mengerjakan ulanganpun tidak mencontek. Meskipun tidak terlalu memberikan pengaruh yang besarterhadap motivasi belajar kepada siswa/i penerima bantuan ini, namun para penerima kartu jakarta pintar merasa sangat terbantu dengan adanya kartu jakarta pintar terkebih jika diihat dari segi ekonomi, hal ini sejalan dengan hasil wawancara yang dilakukan dan menunjukkan bahwa mereka merasa dengan adanya kartu jakarta pintar telah mampu membantu beban ekonomi keluarga, dan semakin memiliki rasa semangat untuk sekolah dan memberikan kesempatan kepada keluarga yang kurang mampu dalam mencapai pendidikan. 5. Keterbatasan Penelitian Meskipun penelitian ini mampu menguji hipotesis yang telah diajukan, akan tetapi belum sepenuhnya mampu membenarkan pada kebenaran mutlak, dengan demikian tidak menutup kemungkinan untuk dilakukannya penelitian lanjutan. Hal ini disebabkan oleh adanya keterbatasan dalam penelitian, antara lain : a. Referensi yang membahas tentang kartu jakarta pintar masih sangat minim. b. Peneliti
menggunakan
angket/kuesioner
tertutup
yang
sudah
disediakan jawaban dalam mengisi angket sehingga membuat terbatasnya informasi yang didapatkan.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian yang sudah dipaparkan pada bab sebelumnya, hasil hipotesis yang menggunakan perbandingan t hitung dengan t tabel diperoleh t hitung sebesar 2,217 > t tabel 1,669 dan nilai signifikansi 0,030 <0,05. Maka dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dan H0 ditolak. Yang mana bahwa Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Berpengaruh Secara Signifikansi Terhadap Motivasi Belajar.
B. Saran Berdasarkan hasil yang diperoleh maka disarankan beberapa hal sebagai berikut : 1. Para siswa khususnya penerima bantuan biaya personal pendidikan melalui kartu jakarta pintar ini agar memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh pemerintah khususnya dalam hal pendidikan dengan sebaik-baiknya. 2. Sekolah, sebaiknya benar-benar memberikan fasilitas yang baik tidak hanya bagi siswa namun juga bagi pendidik yang menunjang meningkatnya rasa motivasi yang tinggi demi mencapai tujuan pembelajaran. 3. Orangtua harus turut berperan aktif dalam menumbuhkan rasa percaya diri yang tinggi bagi siswa untuk terus belajar dan memotivasi siswa untuk terus bersekolah dan terus mengawasi sejauh mana penggunaan kartu jakarta pintar ini agar tidak disalahgunakan. 4. Pemerintah daerah DKI Jakarta khususnya Suku Dinas Pendidikan terus meningkatkan kinerja-kinerja program bantuan kartu jakarta
104
105
5. pintar ini agar tetap pada tujuannya. Yang mana sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) No 8 Tahun 2006. Pada Peraturan Daerah tersebut dalam pasal 5 Ayat (1) dijelaskan bahwa warga masyarakat yang berusia 7 (tujuh) sampai 18 (delapan belas) tahun wajib mengikuti pendidikan dasar dan menengah sampai tamat. Peraturan tersebut kemudian diperkuat lagi dari Pasal 16 huruf (f) yang mana dijelaskan bahwa Pemerintah wajib menyediakan dana guna terselenggaranya wajib belajar 12 tahun khususnya bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu dan anak terlantar.
DAFTAR PUSTAKA BUKU A,M Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Menagajar, Ed.1, Jakarta : Rajawali Pers, 2012 Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Ed.VI, Cet.13, Jakarta : PT RINEKA CIPTA, 2006 Djamarah Bahri Syaiful, Psikologi Belajar, Ed. II, Cet. 3, Jakarta : Rineka Cipta, 2011 Ghozali Imam, Aplikasi Analsis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, Cet.7, Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2013 Hamalik Oemar, Proses Belajar Mengajar, Jakarta : Bumi Aksara, 2004 Hanifah dan Suhana Cucu, Konsep Strategi Pembelajaran, Cet.1, Bandung : Refika Aditama, 2009 Khodijah Nyayu, Psikologi Pendidikan, Ed.1, Cet.2, Jakarta : Rajawali Pers, 2014 Midgley James, Pembangunan sosial perspektif pembangunan dalam kesejahteraan sosial Jakarta : Ditperta Islam Departemen Agama RI,2005 Prasetyo Bambang dan Jannah Miftahul Lina, metode Penelitian Kuantitatif : Teori dan Aplikasinya, Jakarta : PT Taja Grafindo Persada, 2006 Prawira Atmaja Purwa, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru, Ed.1, Jogjakarta : Ar-Ruz Media, 2012 Prayitno Dwi, Mandiri Belajar SPSS untuk Analisis data dan Statistik, Yogyakarta: MediaKom, 2008 Slavin E. Robert, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, Jakarta: Indeks, 2008 Sub Diroktorat Statistik Kerawanan Sosial, Perhitungan dan Analisis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2014, Jakarta : Badan Pusat Statistik, 2014 Soemanto Wasty, Psikologi Pendidikan, Cet.5, Jakarta : PT Asdi Mahasatya, 2006 Sudijono Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Ed.1, Jakarta : Rajawali Pers, 2012
106
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, Bandung : Alfabeta,2014 Sumodiningrat Gunawan dkk, Kemiskinan : Teori, Fakta dan Kebijakaan, Ed.1, Jakarta : IMPAC , 1999 Suralaga Fadhilah dan Solicha, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010 Suryabrata Sumadi, Psikolog Pendidikan, Cet.21, Jakarta : Rajawalli Pers, 2014 Syah Muhibin, Psikologi Pendidikan, Cet. 19, Bandung : Remaja Rosdakarya Offset, 2014 Uno B Hamzah, Teori Motivasi dan Pengukurannya analisis di bidang Pendidikan, Ed.1, Cet. 3, Jakarta : Bumi Aksara, 2008 Utami Budi dkk, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta 2014, Jakarta : BPS Provinsi DKI Jakarta, 014 Yamin Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Cet.6, Jakarta : Gaung Persada Pers, 2009 UNDANG-UNDANG Undang-undang Dasar 1945 Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Undang-undang No 13 Tahun 1998 Undang-undang No 11 Tahun 2009 Undang-undang No 11 Tahun 2009 pasal 3 MODUL Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015
SKRIPSI Alfianti Dhika,Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Kartu Jakarta Pintar ( KJP ) di SMP Yayasan Pendidikan Ummat Islam ( YPUI ) Jakarta Selatan, Skripsi pada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2016
107
Hayati Nurhamiyah, Pengaruh Sekolah Gratis Terhadap Motivasi Belajar PAI Siswa di SDN Pinang Ranti 03 Petang Jakarta Timur, Skripsi pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014 Prayoga Wahyu Agryan, Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat, skripsi pada Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten, 2014
JURNAL Ibrahim Basri, Kemiskinan dan Pengaruhnya terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar anak-anak di Kota Langsa, Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, Vol.8, No.1, Juni, 2014 WEBSITE http://m.beritasatu.com/pelangi-ramadhan-2016/akultualitas/372883-trenurbanisasi-di-jakarta-meningkat.html http://m.news.viva.co.id/news/read/372709-pemprov-dki-jakarta-pintar http://www.bankdki.co.id/id/investor-relations/2013-07-19-10-32/49/berita/198 jakarta.bps.go.id kjp.jakarta.go.id/kjp2/ WAWANCARA Wawancara pribadi dengan Ibu Lismawati Selaku Operator bagian Kartu Jakarta Pintar Wawancaara pribadi dengan Dewi siswi penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) kelas VII OBSERVASI Obervasi pada tanggal 28 September 2016 di SMP Negeri 50 Jakarta Obervasi pada tanggal 3 Oktober 2016 di ruang Tata Usaha SMP Negeri 50 Jakarta Obervasi pada tanggal 20 Oktober 2016 diruang kelas SMP Negeri 50 Jakarta
108
LAMPIRAN – LAMPIRAN
109
DAFTAR ANGKET Nama
:
Kelas
:
Jenis kelamin
: L/P (Lingkari)
Pekerjaan Orangtua pensiunan (lingkari)
: PNS, Karyawan swasta, buruh, wirausaha,
Besar uang saku 10.000 (lingkari)
: lebih dari Rp. 10.000,- /kurang dari Rp.
Pergi kesekolah menggunakan (lingkari)
: Kendaran umum/motor/ berjalan kaki
PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah terlebih dahulu dengan teliti setiap pernyataan yang tersedia. 2. Pilihlah salah satu jawaban pada kolom yang telah disediakan dengan tanda silang (X) dengan pendapat anda pribadi tanpa pengaruh orang lain ! 3. Sebelum dikumpulkan pastikan seluruh pertanyaan yang tertera telah anda isi semuanya. 4. Partisipasi dan kesediaan anda mengisi daftar angket ini merupakan bantuan yang sangat berarti bagi peneliti dalam menyelesaikan penelitian ini.
Angket Motivasi Belajar Pilihan jawaban S = Selalu, KK = Kadang-kadang, P = Pernah, TP = Tidak Pernah No Soal 1 Ketika saya gagal dalam ulangan, dengan sekuat tenaga saya akan memperbaiki hasil di ulangan berikutnya 2 Tugas kelompok yang Bapak/Ibu guru berikan selalu saya kerjakan tepat waktu 3 Ketika saya menemukan soal yang sulit dikerjakan, saya berdiskusi dengan teman 4 Pada saat saya menemukan kesulitasn dalam mengerjakan soal saya bertanya kepada Guru 5 Walaupun hujan turun saya tetap pergi ke sekolah 6 Untuk mendapatkan nilai yang baik saya selalu belajar dengan sungguh-sungguh 7 Saya berusaha untuk menjadi siswa yang berprestasi 8 Walaupun nilai ulangan saya sudah bagus saya tetap belajar dengan sungguh-sungguh 9 Saya sudah berada disekolah sebelum bel berbunyi 10 Saya mengerjakan Pekerjaan Rumah tepat waktu 11 Dalam mengerjakan soal ulangan saya tidak mencontek 12 PR yang sudah saya mengerti saya kerjakan dengan sungguh-sungguh sampai selesai 13 Saya melaksanakan tugas piket sesuai jadwal yang telah disusun dengan baik 14 Saya menjawab pertanyaan yang Guru ajukan dengan pendapat saya sendiri 15 Walaupun ekonomi keluarga saya rendah, saya tetap ingin menjadi orang sukses 16 Ketika akan ujian saya belajar dengan sungguh-sungguh 17 Jika nilai saya jelek saya akan memperbaikinya dengan sungguh-sungguh 18 Saya senang jika fasilitas sekolah yang sudah ada dijadikan lebih baik lagi
S
KK
P
TP
Angket Kartu Jakarta Pintar Pilihan jawaban SS= Sangat setuju, S= Setuju, KS= Kurang Setuju, TS= Tidak Setuju No Soal 1 KJP hanya diberikan kepada keluarga yang kurang mampu 2 Pendidikan hingga tingkat SMP saja sudah cukup 3 Adanya bantuan bagi pendidikan melalui KJP membuat saya semangat untuk sekolah 4 Meskipun sibuk bekerja orang tua saya selalu menanyakan tentang masalah penting terkait dengan sekolah 5 KJP merupakan salah satu jalan keluar agar masyarakat kelas menengah kebawah mampu mencapai pendidikan setinggi mungkin 6 KJP memberikan harapan bagi saya untuk memiliki masa depan yang lebih baik 7 Hanya siswa/siswi yang masih aktif sekolah saja yang berhak mendapatkan KJP 8 KJP mampu meringankan beban ekonomi bagi keluarga yang kurang mampu 9 KJP menunjang prestasi saya dibidang ekstrakurikuler 10 Dengan adanya KJP mampu mengurangi jumlah anak putus sekolah di DKI Jakarta
SS
S
KS
TS
Hasil observasi Fokus Observasi
: Mengenal lingkungan SMPN 50 Jakarta
Hari/Tanggal Observasi
: Rabu, 28 September 2016
Tempat Observasi
: SMPN 50 Kramat Jati
Orang yang terlibat
: Kepala Sekolah SMPN 50 Jakarta
Waktu
Deskripsi
Makna
09:00-
Peneliti datang ke SMPN 50 Kramat Jati Merupakan
11:00
untuk menyerahkan surat izin penelitian, bagi
tahap
peneliti
awal dalam
dan diterima oleh Ibu Dra. Tri Hastuti, melakukan kontak dengan MM selaku Kepala Sekolah di SMPN 50 pihak
sekolah.
Jakarta. Peneliti mengamati ruang kerja maana
peneliti
Yang bertemu
Kepala Sekolah yang mana tidak jauh dengan Kepala Sekolah dari gerbang utama SMP N 50 Jakarta. SMP N 50 Jakarta. Seperti halnya ruang kerja lainnya, ruang kerja dari Kepala Sekolah nampak terdapat adanya meja, kursi, sofa tamu, lemari yang berisi buku-buku dan piala penghargaan, raung kerja Ibu Dra. Tri Hastuti, MM bisa dikatakan cukup luas. Setalah mendapatkan izin penelitian, peneliti juga mengamati lingkungan sekitar sekolah, untuk gedung dari SMPN 50 Jakarta memang tidak cukup luas karena memang hanya memiliki 6
ruang keals dan 12 rombongan belajar dari kelas VII-IX. Posisi gedung SMPN 50
Jakarta
cukup
kondusif
memang jauh dari jalan utama.
karena
Hasil observasi Fokus Observasi
: Mengenal lingkungan SMPN 50 Jakarta
Hari/Tanggal Observasi
: Senin, 3 Oktober 2016
Tempat Observasi
: SMPN 50 Kramat Jati
Orang yang terlibat
: Staf Tata Usaha SMPN 50 Jakarta
Waktu
Deskripsi
Makna
10:00-
Pada observasi kedua ini peneliti diizinkan Pada observasi kali ini
11:45
oleh Kepala Sekolah SMPN 50 Jakarta peneliti juga melakukan yaitu Ibu Dra. Tri Hastuti, MM untuk kontak menemui Ibu Wati yang merupakan staf salah
awal satu
dengan staf
tata
tata usaha. Pada saat peneliti memasuki usaha di SMP N 50 ruang tata usaha yang mana tepat berada Jakarta disebelah kiri dari ruangan Kepala Sekolah bertanggung peneliti mengamati sekitar ruangan
yang jawab
yang terkait dengan Program
terdapat beberapa buah lemari arsip, dan KJP. Pada observasi ini juga beberapa unit komputer, ada sekitar 6 lah peneliti mendapat meja kerja yang terdapat diruangan tersebut. informasi awal terkait Ruangan yang kecil dengan banyaknya dengan Program KJP barang-barang membuat peniliti merasa yang terdapat di SMP N sedikit tidak nyaman terlebih pada saat 50 Jakarta peneliti
mengunjungi
terlihat
beberapa
ruangan
staf
sedang
tersebut sibuk
melakukan pekerjaan masing-masing. Pada kesempatan ini peniliti meminta data siswa penerima KJP .
Hasil observasi Fokus Observasi
: Membahas tekhnis penyebaran angket kepada
responden Hari/Tanggal Observasi
: Kamis, 20 Oktober 2016
Tempat Observasi
: SMPN 50 Jakarta
Waktu
Deskripsi
09:30-
Sebelumnya
11:50
mengkonfirmasikan
Makna
peneliti untuk
sudah Memudahkan
tanggal dalam menyebar angket
penelitian kepada Ibu Lisma. Maka dari itu untuk observasi kali ini peneliti membuat janji kepada Ibu Lisma untuk menyebarkan angket kepada responden. Dari diskusi yang dilakukan oleh peneliti dan Guru yang bersangkutan, akhirnya penelitian akan dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 21 Oktober 2016 yang bertempatan di Lab IPA SMP Negeri 50 Jakarta, waktu penelitian dibagi menjadi dua, yaitu pada pukul 11:00 WIB sebelum Jum‟atan yang mana angket diberikan kepada siswi dan siswa yang beragama Kristen, dan selanjutnya pada Pukul 13:00 WIB setelah sholat Jum‟at dan
sebelum
KBM,
jadi
peneliti
selama
penelitian tidak mengganggu aktivitas KBM para siswa/i yang bersangkutan.
Pedoman wawancara Operator Kartu Jakarta Pintar (KJP) 1. Menurut Bapak/Ibu bagaimana prosedur dalam pendataan bagi siswa penerima KJP? 2. Di SMPN 50 Kramat Jati apakah penerima KJP sudah tepat sasaran? 3. Apakah penerima KJP di SMPN 50 Kramat Jati selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya? 4. Bagaimana respon para siswa yang menerima KJP? 5. Menurut Bapak apakah program KJP ini sudah bisa dikatakan membantu bagi siswa/siswi dari kalangan keluarga tidak mampu untuk menempuh wajib belajar 12 tahun? 6. Apakah Bapak melihat adanya perubahan motivasi belajar bagi para siswa penerima KJP? Jika ada lalu adakah prestasi yang pernah dicapai oleh siswa penerima KJP? 7. Sejauh ini adakah siswa penerima KJP yang pernah melanggar ketentuanketentuan yang berlaku sehingga status sebagai penerima KJP dicabut? 8. Apa harapan Bapak/Ibu untuk KJP kedepannya?
Pedoman wawancara untuk Siswa Penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar (KJP) 1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima KJP? 2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program KJP? 3. Bagaimana perasaan kamu sebagai siswa penerima KJP? 4. Apakah dengan adanya KJP ini kamu jadi rajin belajar? Apa alasannya? 5. Bagaimana prestasi belajar kamu di sekolah? 6. Bagaimana absensi kamu disekolah? 7. Sejauh ini apakah kamu mematuhi segala peraturan yang diberikan bagi penerima KJP? 8. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu?
9. Apakah kamu punya keinginan untuk sekolah hingga perguruan tinggi negri/swasta, mengingat KJP sekarang bisa sampai perguruan tinggi? 10. Menurut kamu apakah KJP sangat membantu bagi keluarga tidak mampu dalam menamatkan pendididkan wajib belajar 12 tahun? 11. Apa harapan kamu untuk KJP kedepannya?
Hasil wawancara untuk Operator KJP Nama
: Ibu Wati
Tempat wawancara
: Ruang Tata Usaha SMP N 50 Jakarta
Waktu wawancara
: 3 Oktober 2016
1. Menurut Bapak/ Ibu bagaimana prosedur dalam pendataan bagi siswa penerima KJP? Jawab : Em, saya rasa sejauh ini tidak terlalu dipersulit. Dan bagi wali murid pun tidak perlu repot-repot membuat Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) karena memang semua diurus oleh pihak sekolah, paling wali murid cuman isi formulir pendaftaran saja. 2. Di SMPN 50 Kramat Jati apakah penerima KJP sudah tepat sasaran? Jawab : Sudah, karena memang dari pihak sekolah pun sangat selektif dalam menerima siswa yang akan mendapatkan bantuan dari KJP ini. Jadi ya bisa dikatakan sudah tepat sasaran mba. 3. Apakah penerima KJP di SMPN 50 Kramat Jati selalu mengalami kenaikan setiap tahunnya? Jawab : Setiap tahunnya jumlah penerima KJP selalu meningkat, tapi ya meningkatnya nggak terlalu banyak juga si, paling hanya 10 atau 12 anak setiap tahunnya. 4. Bagaimana respon para siswa yang menerima KJP? Jawab : Responnya sangat baik sekali mba, ini terlihat dari antusias mereka para penerima KJP ketika ada pengumuman-pengumuman terbaru dari program ini. Dan mereka selalu menanyakan bagaimana keberlanjutan program KJP ini. 5. Menurut Bapak/Ibu apakah program KJP ini sudah bisa dikatakan membantu bagi siswa/siswi dari kalangan keluarga tidak mampu untuk menempuh wajib belajar 12 tahun?
Jawab : Menurut saya bisa dikatakan KJP ini sangat membantu bagi mereka yang kurang beruntung dalam hal ekonomi, karena memang segala sesuatu yang terkait dengan pendidikan di bebankan di KJP ini, kaya seragam, sepatu, buku dan lainnya. Jadi ya bisa dibayangkan lah ya mba, orang tua sangat kebentu banget dengan adanya KJP ini. 6. Apakah Bapak/Ibu melihat adanya perubahan motivasi belajar bagi para siswa penerima KJP? Jika ada lalu adakah prestasi yang pernah dicapai oleh siswa penerima KJP? Jawab : Iya mba jelas, mereka tu jadi sering nanya-nanya tentang sekolahsekolah yang statusnya unggulan, ditambah adanya KJP untuk tingkat perguruan tinggi mereka tu seneng banget mba tahu informasi ini. Sejauh ini kalo prestasi saya sih kurang tahu ya mba, karena memang kan yang melihat itu dari guru/ wali kelas siswa. Tapi kebanyakan yang menerima KJP tu memang anak-anak yang cerdas mba, yang ikut ranking10 besar di kelasnya. 7. Sejauh ini adakah siswa penerima KJP yang pernah melanggar ketentuan-ketentuan yang berlaku sehingga status sebagai hak penerima KJP dicabut? Jawab : Belum si mba, belum ada sejauh ini, mungkin karena anak-anak SMP ya, jadi takut kali mau begitu. Tapi ya... harapan saya si semoga semua siswa/i yang menerima tidak akan pernah melanggar ketentuan-ketentuan yang sudah di setujui si. 8. Apa harapan Bapak/Ibu untuk KJP kedepannya? Jawab : Harapan saya si gak muluk-muluk lah, semoga KJP ini selalu ada untuk anak-anak yang memang membutuhkan mba, karena memang terbukti sangat membantu sekali bagi mereka.
Hasil wawancara Siswa Nama
: Dewi
Kelas
: VIII B
Waktu wawancara
: Kamis, 20 Oktober 2016
Tempat wawancara
: SMP Negeri 50 Jakarta
1. Sudah berapa lama menjadi siswa penerima KJP? Jawab: Aku dari SD kelas VI Kak 2. Bagaimana menurut kamu dengan adanya program KJP? Jawab: Kalo menurut aku pribadi ya kak, adanya KJP ngebantu banget buat keluarga yang emang kurang mampu, yaaa... kaya aku contohnya kak. Hehhe... karna kan dari uang yang seharusnya buat beli peralatan sekolah bisa digunain buat kebutuhan yang lainnya kak. Apa lagi aku kan 8 bersaduara, adek aku sekolah SD kakak aku ada yg di SMK, dan alhamdulillahnya kita bertiga dapet KJP semua kak. 3. Bagaimana perasaan kamu sebagai siswa penerima KJP? Jawab: Aku senenglah kak, dan bersyukur banget 4. Apakah dengan adanya KJP ini kamu jadi rajin belajar? Apa alasannya? Jawab: iya kak, pasti ada peningkatan yang aku rasain juga. Karena emang aku sendiri juga udah kelas VIII ditambah aku juga mau lanjutin sampe kuliah, kan kalo prestasi kita kaya gak ada perubahannya KJP nya juga terancam di cabut kak. Kan sayang-sayang tuh 5. Bagaimana prestasi belajar kamu di sekolah? Jawab: Alhamdulillah aku selalu ikut ranking 10 besar di kelas kak, ya.. lumayanlah hehe 6. Bagaimana absensi kamu disekolah?
Jawab: Absensi aku si alhamdulillah bagus kak, selalu masuk kalo emang gak ada keperluan yang mendesak banget. Cuman karena waktu ini Ibu aku lagi dirawat di RS jadi ada beberapa hari aku sering absen kak, buat jagain Ibu aku. 7. Sejauh ini apakah kamu mematuhi segala peraturan yang diberikan bagi penerima KJP? Jawab: selalu kak, tapi pernah si sekali buat beli raket hehehe.... 8. Menurut kamu seberapa penting pendidikan itu? Jawab: penting banget kak, kan dari pendidikan itu sendiri juga bisa ngerubah nasib kita buat jadi lebih baik, kan juga kalo nglamar kerja yang diliat dulu tu pendidikan kita kaya gimana. Jadi ya penting bangetlah 9. Apakah kamu punya keinginan untuk sekolah hingga perguruan tinggi negri/swasta, mengingat KJP sekarang bisa sampai perguruan tinggi? Jawab: iyalah kak, aku tu pengin banget sampe kuliah, dan apa lagi kaka ngasih tau kaya gini, jadi makin pengin sampe kuliah kak aku. Yaa setidaknya bisa membantu bangetlah kak buat biaya kuliah 10. Menurut kamu apakah KJP sangat membantu bagi keluarga tidak mampu dalam menamatkan pendididkan wajib belajar 12 tahun? Jawab: Banget kak banget, ngebantu banget 11. Apa harapan kamu untuk KJP kedepannya? Jawab: Kalo aku pribadi sih harapannya KJP bisa dikasih tunai kak, jadi gak melulu cuman buat beli perlengkapan sekolah doang, tp bisa buat bayar les, buat uang jajan juga. Dan yang terpenting, nominalnya kak di banyakin lagi hehehe
Dokumentasi
Bentuk Fisik dari Kartu Jakarta Pintar milik salah satu penerima bantuan dari siswa SMP Negeri 50 Jakarta
Proses pengisian angket oleh para responden
Wawancara dengan staf TU dan Siswa penerima bantuan Kartu Jakarta Pintar
Hal-hal terkait dengan Kartu Jakarta Pintar Format Kuitansi Kartu Jakarta Pintar (KJP) 1. Untuk Jenjang SMP/MTs/SMPLB Swasta No : .................................................. Terima dari
:
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
Sebesar
:
Dua Juta Lima Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah
Untuk pembayaran
:
Pemberian bantuan biaya personal pendidikan bagi peserta didik dari keluarga tidak mampu melalui Kartu Jakarta Pintar (KJP) Tahun Anggaran 2016. Nama peserta didik
:
..................................................
Nama sekolah
:
..................................................
Kelas
:
VII / VIII / IX
Selama 6 (Enam) bulan (Januari s.d Juni 2016) @Rp. 430.000,diterima melalui rekening Bank DKI Nomor : .................................................. Jumlah
:
Rp. 2.580.000,Jakarta, .............................. 2016 Penerima
Materai Rp. 6.000,-
(..................................................) Orang Tua/Wali Siswa
-
(
)
!r Uti ~ I
l ••• -..
--------
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK
FORM (FR) .
Jl. Jr. H. Juanda No 95 Ciputat 15412/ndonesia
-
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-081
Tgl. Terbit No. Revisi:
1 Maret 2010 01
Hal
1/1
SURAT BIMBINGAN SKRIPSI
Nomor : Un.Ol/F.l/KM.01.3/ ....... ./2017 Lamp. Hal : Bimbingan Skripsi
Jakarta, 1 Februari 2016
Kepada Yth. 1. Dr. Syaripulloh, M.Si 2. Andri Noor Ardiansyah, M.Si Pembimbing Skripsi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. ' Assalamu 'alaikum wr. wb.
Dengan ini diharapkan kesediaan Saudara untuk menjadi pembimbing VII (materi/teknis) penulisan skripsi mahasiswa: Nama
: Laelatul Sa'diyah
NIM
: 1112015000106
Jurusan
: Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial - Sosiologi
Semester
: VIII (Delapan)
Judul Skripsi
: Pengaruh Penggunaan Kartu Jakarta Pintar (KJP) Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP N 50 Jakarta
Judul tersebui telah disetujui oleh Jurusan yang bersangkutan pada tanggalll Januari 2016, abstraksiloutline terlampir. Saudara dapat melakukan perubahan redaksional pada judul tersebut. Apabila perubahan substansial dianggap perlu, mohon pembimbing menghubungi Jurusan terlebih dahulu. Bimbingan skripsi ini diharapkan selesai dalam waktu 6 (enam) bulan, dan dapat diperpanjang selama 6 (enam) bulan berikutnya tanpa surat perpanjangan. Atas perhatian dan kerja sama Saudara, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu 'alaikum wr. wb.
a.n. Dekan · Kajur Pel},didika .r . ,
Dr. Iwan Purwanto, M.Pd NIP. 19730424 200801 1 012
~
KEMENTERIAN AGAMA UIN JAKARTA FITK Jl. tr. H. Juanda No 95 Ciputat
-
FORM (FR)
1 .~412 /ndonesia
-
No. Dokumen
FITK-FR-AKD-082
Tgl. Terbit
1 Maret 20 10
No. Revisi:
02
Hal
1/1
SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN
Nomor : Un .01/F .1/KM.01 .3/ .. ..... ./2016 Lamp. : Outline/Proposal Hal : Permohonan lzin Penelitian
Jakarta, 28 September 2016
Kepada Yth . Kepala SMP N 50 Kramat Jati di • Tempat Assalamu'a/aikum wr. wb. Dengan hormat kami sampaikan bahwa, Nama
: Laelatul Sa 'diyah
NIM
: 1112015000106
Jurusan
: Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Semester
: IX (Se 11bilan)
Judul Skripsi
:Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP N 50 Kramat Jati Jakarta Timur adalah benar mahasiswa/i Fakultas llmu Tarbiyah dan Keguruan UiN Jakarta yang sedang menyusur. skripsi, dan akan mengadakan penelitian (riset) di instansi/sekolah/madrasah yang Bapakllbu pimpin . Untuk itu kami mahan Bapak/lbu dapat mengizinkan mahasiswa tersebut melaksanakan penelitian dimaksud. Atas perhatian dan kerja sama Bapakllbu , kam i ucapkan terima kasih . Wassalamu 'alaikum wr.wb.
Tembusan : 1. Dekan FITK 2. Pembantu Dekan Bidang Akademik 3. Mahasiswa yang bersangkutan
.,
~ NAMA SEKOLAH KECAMATAN KOTA
No NAMA 1 2 3 4 5 6
NIKENY SYABRINA AUUA OKTAVIANA PUTRI DARMO NOVITA SUCI RAMA DANlA MUHAMMAD WILDAN KAUTSAR HAIKAL RAMADHAN JIHAN NABILA SETIAWAN
7 MARCELA AGlATI
DATA CALON PENERIMA KJP TAHUN 2016 SMP NEGERI 50
KRAMATJATI JAKARTA TIMUR
TEMPAT TANGGAL JENIS NIK KELAS ALAMAT KELAMIN LAHIR LAHIR BUKIT TINGGI 10-02-2004 Perempuan 1304095002040003 .T' JAKARTA GANAG KAMBING
RT
RW KELURAHAN
NO.REKOMENDAS 335/1.851.522
8
CIULITAN
JOHARBARU 1163/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/l.a51.2.041
111at27.1.0!31.75.04.1001J.l.a51.91/2016
017/l.a51.2.041
Perempuan 31710a4310020003
9
JAKARTA
03-10-2002 JL. PERCETAKAN NEGARA
11
9
Perempuan 3173025911020002
.a
JAKARTA
19-11-2002 JL. SARBINI III
003
006
JAKARTA
17-10-2001 MENTENG GRANIT
11
7
MAKASAR
006
PASAR 4230/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 MANGGIS DURENTIGA 1083/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
4
5
KAYUMANIS 1096/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
29-08-2002 JLNJERUK
012
006
UTANKAYU UTARA
1133/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2,041
JAKARTA JAKARTA
13-05-2001 JL.EKOR KUNING I NO.l2 01-03-2002 CILILITAN KECIL
8 010
7 07
~AT! CILILITAN
4229/27.1.0/31.75,04.1001/-071.562/2016 1140/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
335/1.851.522 017/1.851.2.041 I
JAKARTA
01-03-2003 GG. WARU DALAM
12
6
CAWANG
1092/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
7.
JAKARTA
01-03-2004 GG.ARUS
9
2
CAWANG
145/2 7.1.0/31. 75.04. 1007/071.562/2016
9
JAKARTA
01-06-2002 JL. OLAHRAGA I
8
5
017/1.851.2.041
01-12-2003 JLH USMAN
7•
Laki-laki
3174021710010002
Laki-laki
31740a091103000a
•8
JAKARTA
09-11-2003 GURU ALIP NO.l6
005
Perempuan 3175016204030002
•B
JAKARTA
22-04-2003 JL. KAYU MANIS VI
Perempuan 3175016908020004
9
JAKARTA
7. 9
Perempuan 3175025305010004 a RATNA TRI UTAMI Laki-laki 3175040103020005 9 BAGAS PRASETYO FEBRIAN FAREL 10 Laki-laki 3175040103030006 NUGRAHA MUHAMMAD Laki-laki 3175040103040004 11 HIDAYATULLOH Laki-laki 3175040106020015 12 RAYHAN FADILLAH HASBIE Laki-laki 3175040112031002 13 SYAWALUDDIN Laki-laki 3175040203020002 14 RYVAN HERMANSYAH MUHAMMAD ROSSI Laki-laki 3175040211010007 15 SWADHANI HOTMAN NICOLAS Laki-laki 3175040211020002 16 BADJO MUHAMMAD HILAL 17 Laki-laki 3175040301041002 FAHMI 18 MRAIHAN Laki-laki 3175040303030006 MUHAMMAD 19 Laki-laki 3175040304030012 SULTHAN RAZAN IS BAGUSARIQ Laki-laki 3175040308020005 20 HARYANTO MOHAMMAD YUDHA 21 Laki-laki 3175040404020004 APRIANTO
NO.SKTM 4250/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
15
·8
335/l.a51.522
3
8
009
02
CILIUTAN 1122/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 BALE KAMBANG KRAMATJATI 1155/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
02-11-2001 JL. BATU SARI
9
2
BATUAMPAR 1180/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
JAKARTA
02-11-2002 ASRAMABS
5
10
CILILITAN
1127/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
7.
JAKARTA
03-01-2004 GG. IKHLAS
4
3
CAWANG
2067/27.1.0/31.7 5.08.1 003/-071.562/2016
7 •
JAKARTA
03-03-2003 KRAMATJATI
10
2
KRAMATJATI 4241/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
.a
JAKARTA
03-04-2003 BATUAMPAR
8
6
BATUAMPAR 1105/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
9
JAKARTA
03-08-2002 JL. DEW! SARTIKA
3
13
CILILITAN
1160/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
9
SIDOARJO
04-04-2002 CILILITAN BESAR
3
4
CILILITAN
1121/27.1.0/31. 75.D4.1 001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
7
JAKARTA
9
BEKASI
9
JAKARTA
9
02-03-2002 KOMP KODAMJAYA B I/3
017/1.851.2.041
I
22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44
45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57
ALDYANSYAH TARIGAN MUHAMMAD FARID ALMUNAWWAR RAYHAN RAMADHAN GAYONI HENDRI KURNIAWAN TUBAGUS SANDIKA HAFIDZALI ALDY SYAFITRA ZINEDINE ZIDANE LATHIF NURADI ADITIA HERDIANSYAH ALDI SOPIAN MUHAMMAD IQBAL MOH INDRA ROSADY FARIS MUHAMMAD HASYID SHENDYKA PUTRA RENDY SULAIMAN MUHAMAD FIKRI SAPUTRA MOHAMMAD RIZQI FE BRIAN BIMAADITYA FARHANDWl LAKSONO BAGUS RAMADHAN CHRISTIAN JODY NUGROHOAGUNG SANTOSO MUHAMAD AGUS AHMAD WIRA DZAKY ALOO PERNANDO HARIANJA NAPOLEON FAISAL RAKA AKBAR WlJAYA MUHAMMAD ABDUL RIZKY FAJRIANSYAH AHMAD HARITSA ANDY RACHMAN MUHAMMAD ADE RAFFI ZIDANE SURYO SATRIA UNTANGADI PRASETYO MUSTIQOROBIN AL GHOZALI
Lald-laki 3175040505040009
7
JAKARTA
05-05-2004 ~L.KYAI KONTONG
Lald-laki 3175040506020009
9
JAKARTA
Lald-laki 3175040512010001
9
JAKARTA
Lald-laki Laki-laki Lald-laki Lald-laki Laki-laki Lald-laki Lald-laki Lald-laki Lald-laki Lald-laki
7.
-8 7 •
JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA SUMEDANG JAKARTA JAKARTA
Lald-laki 3175041101040006
7·
JAKARTA
Lald-laki 3175041101040008 Lald-laki 3175041103040004
7 7 •
Lald-laki 3175041108040008
9
05-06-2002 JL. RS POLRI
011
004
KRAMATJATI 1150127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016
017/1.851.2.041
05-12-2001 KAMPUNG KRAMAT
005
015
CIULITAN
1178127.1.0/31.75.04.1001/-1 .851 .91!2016
017/1.851.2.041
06-01-2004 06-02-2003 06-04-2002 08-01-2002 08-07-2002 09-06-2002 09-07-2003 09-09-2003 10-11-2001 10-12-2003
8 007 010 005 10 15 7 9 008 3
11 09 011 015 5 5 10 7 002 3
CAWANG CIULITAN
11-01-2004 JL.NUSAI
10
04
KRAMATJATI 24 75/27.1.0/31 .75.04.1 001/-1 .851.91!2016
JAKARTA JAKARTA
11-01-2004 JL.DEWl SARTIKA NO. 164 11-03-2004 GG. MESJID AL MANAR
12 2
4 2
CAWANG CAWANG
140127.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016 1201/27.1.0/31 .75.04.1007/071.562/2016
7 •
JAKARTA
11-08-2004 JL.NASIONAL N0.78
12
2
CAWANG
136/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
Lald-laki 3175041110030009
7.
JAKARTA
11-10-2003 KAMPUNG DALAM
7
1
CAWANG
682127.1/31.74.08.1005/-071.562/2016
Lald-laki 3175041201040001
7
JAKARTA
12-01-2004 KOMP DKI CIULITAN BESAR
7
2
CIULITAN
4222/27.1 .0/31 .75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
Lald-laki 3175041203020006
9
JAKARTA
12-03-2002 JL. CAWANG III
006
011
CAWANG
1132127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016
01711 .851.2.041
Lald-laki 3175041311010005 Lald-laki 3175041312010006
9 9
JAKARTA JAKARTA
13-11-2001 JL. LANGGAR N0.8 13-12-2001 JL.MANDALA V N0.26
006 003
10 02
KRAMATJATI 1135/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016 1139/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 CIULITAN
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041
Lald-laki 3175041404030003
.s
JAKARTA
14-04-2003 JL. BUDAYA N0.40
4
5
CIULITAN
Lald-laki 3175041508010004 Laki-taki 3175041605010006
9 9
JAKARTA JAKARTA
15-08-2001 JLNUSAI 16-05-2001 JL. KERJA BAKTI
4 003
4 09
KRAMATJATI 1134!27 .1.0/31 .75.04.100 1/-1 .851.91!20 16 KRAMATJATI 1141127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
Lald-laki 3175041705040003
7.
JAKARTA
17-05-2004 GG. LANGGAR
007
010
CAWANG
943/27.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016
Laki-laki 3175041706030006 Lald-laki 3175041710030002
7.
JAKARTA JAKARTA
17-06-2003 TAN]UNG SANYANG 17-10-2003 KP. KRAMAT
8 14
5 5
CAWANG CIULITAN
497/2 7.1.0/31 .75.04.1007/071 .562/2016 4244!27 .1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016
Lald-laki 3175041809020006
8
JAKARTA
18-09-2002 KRAMATJATI
16
11
KRAMATJATI 1108/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Lald-laki 3175041812020005 Lald-laki 3175041903020001 Lald-laki 3175041905020004
9 9 9
JAKARTA JAKARTA JAKARTA
18-12-2002 TAMAN HARAPAN 19-03-2002 KOMP KODAM JAYA CIULITAN II 19-05-2002 CAWANGII
7 002 003
3 02 006
CAWANG 1123/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 KRAMATJATI 1166/27.1.0131 .75.04.1001/-1.851.91/2016 CAWANG 1143/27.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016
017/1.851.2.041 01711 .851.2.041 017/1.851.2.041
Lald-laki 3175041907040004
7.
JAKARTA
19-07-2004 KOMP EX YON ANGKUB NO.D 6
11
2
KRAMATJATI 4224127.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
Lald-laki 3175041908020007
9
JAKARTA
19-08-2002 GG. MERPATI NO. 17
4
4
CAWANG
1154/27.1.0/31 .75.04.100 1/-1.851 .91!2016
017/1.851.2.041
Lald-laki 3175042007010006
7 v
JAKARTA
20-07-2001 TAMAN HARAPAN
2
3
CAWANG
4228/27.1.0131 .75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
20-09-2002 JL NUSA I NO 38
10
4
KRAMATJATI 1084127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851.91/2016
3175040601040003 3175040602030012 3175040604020007 3175040801021001 3175040807020007 3175040906020008 3175040907030002 3175040909030007 3175041011010002 3175041012030001
Lald-laki 3175042009020002 --~
----
.8 9 9 9 7. -8 7 •
I
7·
-8
BANYUMAS -
CAW AN G III NO. 65 JL. MANDALA V JL. DATO TONGGARA I NO. 17 KAMPUNG KRAMAT JL. DEW! SARTIKA CAWANG III KAMPUNG KRAMAT GG. LANGGAR CIUUTAN BESAR KOMP KODAMJAYA TAMAN HARAPAN
CAWANG
I
8
1161/27.1.0/31 .7504.1007/071.562/2016
861/27.1.0/31 .75 .04.1007/071.562/2016 1085127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016 KRAMATJATI 1167/27 .1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 1168/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016 CIULITAN 1162127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 CAWANG CIULITAN 1011/27.1.0/31 .75.04.1006/071.562!2016 CAWANG 1114127.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 CIULITAN 1508127.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016 KRAMATJATI 1149/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016 CAWANG 1516127.1.0/31 .75.04.1007/071 .562/2016
017/1.851.2.041 01711.851.2.041 017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 I
! I
:
I I
1
1320/27.1.0/31.75.04.1 007/071 .562!20 16 081/KET!IV.4/AU/N20
--
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041
335/1.851.522
017/1.851.2.041 -
--- --
1
1J I
58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
73 74 75
MUHAMMAD RAFU i,AFFANDI MARIHOT FEBRlANTO PAKPAHAN TRI RAHMAT SUBKHI AKMAL HERlAMBANG MOHRAKA FERDIANSYAH MUHAMMAD REVAND! HERRY SETIAWAN OHIO RAMA SAPUTRA GALUHPUTRA PRATAMA RIDWAN RAHMATULLAH FERDINAND NUGRAHA SILAEN RYAN SETIAWAN VAKI BIMA WICAICSONO FAJAR !SPAN FATHONI MIKHAIL ALIF ARRIZQY JERRICO CHRISTIAN KARISOH FAJAR HERDIANTO AKMAL MUSAFFA EFFENDI GATAN DAFA RAIHAN MOHAMMAD RIYADI NURWAHYU NOVALINOB MIKA ANITA SAPIRA· ZAHRA MUTIARA SAN! INDAH KHOIROTUN NISA ARYANTI AJENG LESTARI CHAIRRISA ANANDA MUKAROMAH DWI NURANISYA AMANDA ZAKIYAH NUR
Laki-laki
3175042011020005
9
JAKARTA
20-11-2002 KRAMATJATI
Laki-laki
3175042102031002
•8
JAKARTA
Laki-laki Laki-laki
3175042104020005 3175042104030005
9 •8
7
3
KRAMATJATI 1161127.1.0131.75.04.1001/-1 .851.91/2016
017/1.851.2.041
21-02-2003 JL. JAANI NASIR N0.24
010
011
CAWANG
1101/27.1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016
017/1.851.2.041 I
JAKARTA JAKARTA
21-04-2002 CAWANG III 21-04-2003 KAMPUNG KRAMAT
008 11
011 5
CAWANG CIUUTAN
1159/27.1 .0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 4232/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
017/1.851.2.041 335/1.851.522 I
4255/27.1.0/31 .75.04.1001/-071 .562/2016
Laki-laki 3175042203040003
7"
JAKARTA
22-03-2004 KAMP.KRAMAT
9
15
CIULITAN
Laki-laki Laki-laki Laki-laki
3175042308020007 3175042309020001 3175042401040003
9 9 7.
JAKARTA JAKARTA MAIANG
23-08-2002 JL. OLAH RAGA I 23-09-2002 BATUAMPAR 24-01-2004 JL.SMEA VI
10 8 6
5 1 9
CILILITAN 1130127.1.0/31.75.04.1001/-1 .851.91/2016 BATUAMPAR 1125/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 4246/27.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 CAWANG
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 335/1.851.522
Laki-laki
3175042403020002
9
JAKARTA
24-03-2002 CILILITAN BESAR
005
014
CIUUTAN
1142/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Laki-laki 3175042502040003
7.
JAKARTA
25-02-2004 KAMP.KRAMAT
11
5
CIULITAN
4249127.1.0131. 75.04.1001!-071.562/2016
335/1.851.522
Laki-laki
3175042508011001
9
BEKASI
25-08-2001 JL.SMA 14 N0.33 C
5
8
CAWANG
Laki-laki
3175042512010002
9
KIATEN
25-12-2001 GG. BATU PIRUS N0.23
005
001
Laki-laki 3175042605020001
9
JAKARTA
26-05-2002 JL. MESJID BENDUNGAN
8
7
CAWANG
4239/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
.a
JAKARTA
26-08-2003 GG LANGGAR
9
10
CAWANG
1116/27.1.0/31.75.04.1001/-1 .851 .91/2016
01711 .851.2.041
335/1.851.522
017/1.851.2.041
BATUAMPAR 1158/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016
01711.851.2.041
Laki-laki
3175042608030004
Laki·laki
3175042610030002
7-
JAKARTA
26-10-2003 JLMANDALA5
2
3
CILILITAN
1496/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851 .91/2016
Laki-laki
3175042804020008
9
JAKARTA
28-04-2002 ASRAMABS
9
10
CILILITAN
1128/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851 .91/2016
Laki-laki
3175042810001003
9
9
9
KRAMATJATI 4238/27.1.0/31.75.04.1001!-071.562/20 16
335/1.851.522
Laki-laki
3175042812030007
7.
JAKARTA
28-12-2003 CILILITAN BESAR
CILILITAN
Laki-laki Laki-laki
3175042904040009 3175043004040001
7· 7"
JAKARTA JAKARTA
29-04-2004 BATU AMPAR II 30-04-2004 TANJUNG SANYANG
Laki-laki 3175043011030001
7'
JAKARTA
Pf!rempuan 3175044102030004 Perempuan 3175044104040009
·8 7.
PEMAIANG
Perempuan 3175044106040002
BANJARNEGARA 28-10-2000 KRAMATJATI
7
2
8 005
1 008
30-11-2003 CIULITAN BESAR
1
JAKARTA
01-02-2003 BATUAMPAR 01-04-2004 CAWANGI!
7
JAKARTA
Perempuan 3175044205040005
7
Perempuan 3175044210030001
017/1.851.2.041
4226/27.1.0/31.75.04.1001!-071 .562/2016
335/1.851.522
BATUAMPAR 4221/27.1.0/31.75.04.1001/-071 .562/2016 CAWANG 483/27.1.0/31.75.04.1007/071 .562/2016
335/1.851.522
4
CILIUTAN
335/1.851.522
4 3
6 6
BATUAMPAR 1090/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 CAWANG 4253/27.1.0/31.75.04.1001/-071 .562/2016
01-06-2004 CIULITAN BESAR
14
6
CILILITAN
JAKARTA
02-05-2004 JL SMEA VI
1
9
CAWANG
4248/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
7"
JAKARTA
02-10·2003 JL. SMA 14
6
9
CAWANG
1163/27.1.0/31.7504.1007/071.562/2016
Perempuan 3175044211011001
9
JAKARTA
02-11-2001 KOMP KODAMJAYA
008
002
KRAMATJATI 1151/27.1.0/31. 75.04.1001!·1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175044212030003
•8
004
06
CAWANG
017/1.851.2.041
86 DHEA GITA CAHYANI
Perempuan 3175044305030001
•8
5
8
87 NOVIYANTI RIFNI PUTRI 88 AISYSYIAH 89 DITA NURAMELIA WULANDARI _90 DEW! - - -
Perempuan 3175044311030008
7•
Perempuan 3175044406020009
9
Perempuan 3175044410020009 Perempuan 3175044501040002
7'
76 77
78 79 80 81 82 83 84 85
. .
.a
YOGYAKARTA 02-12-2003 JL. DEW! SATIKA
I
4223/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016
1104/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
JAKARTA
03-05-2003 JL. RAYA BOGOR
JAKARTA
03·11·2003 JLNUSAI
11
3
KAMPUNG 1089/27.1.0/31 .75.04.1001!·1 .851.91!2016 TENGAH KRAMATJATI 1306/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
JAKARTA
04-06-2002 JL. OLAH RAGA 1
003
05
CILILITAN
JAKARTA JAKARTA
04-10-2002 JL.NUSAI 05-01-2004 JL. BUD! TANJUNG SANYANG
7 8
3 8
KRAMATJATI 4227127.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 BATUAMPAR 1087/27.1.0/31 .75.04.1001/-1 .851 .91/2016
1131/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041 335/1.851.522
335/1.851.522
01711 .851.2.041 I
017/1.851.2.041 335/1.851.522
:
01711 .851.2.041 '
• 91 92 93 94 95 96 97 98 99 100 101 102 103 104 105 106 107 108 109 110 111 112 113 114 115 116 117 118 119 120 121 122 123
TRI SUMJATI SITI ISTIQOMAH OKTAVIA YUNIAWATI MIFI'AHULJANNAH FATIMAH AZ ZAHRA WASITHA DEW! RUSTAND! FITRI ANDILA AMALIA FATIMAH OKTAVIA ANGGRAINI NURMALA SANTIKA PUTRJ MEGA APRILLIA PUTRI CAHYANTI AISHA MALIK! CHAIRANI PUTRI AWANDA ERLlANITA FAUJIAH SYAHNABILA ZALIANTl FATATUL LAELI MUS PIA AULIA NURLUTVIA SOFA VIRA FEBRIANTI TIARA ALITIA MALAHAYATI ADINDA ALLISYA ABIDIN AS1Y AULIA ANANTA AZIZAHURFA SHABRINA DHEAAMANDA NING1YAS . DHIYANANDA HANIIFAH PUTRI SHAKILLA DWJ MAULIA VILVI AURANI FELIN ANNE NUROCHIMAH SYATRIYANI EKA PUTRI ADRIAN! SALSABILLA RACHLYDA NURIZKA SJNTA MELATI SYAUMA AYUNING1YAS SYAUMA AYUNJNG1YAR SARAH KARTIKA EFFENDI
. ,.\
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
3175044704021001 3175044802020005 3175044806030010 3175044807040011 3175044808040001
Perempuan 3175044809040004
9 9 .8 7· 7.
JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA JAKARTA
7'
TANGERANG
07-04-2002 08-02-2002 08-06-2003 08-07-2004 08-08-2004
BATUAMPAR JL. BATU SARI JL. MESJID BENDUNGAN GG.ARUS JLN. MANDALA V
003 011 2 010 3
006 002 7 002 2
BATUAMPAR BATUAMPAR CAWANG CAWANG CILILITAN
1177/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016 1179/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 4235/27.1.0131.75.04.10011-071.562/2016 535127.1/31.74.08.1005/-071.562/2016 939/27.1.0/31.75.08.1003/-071.562/2016
01711.851.2.041 01711.851.2.041 335/1.851.522
4225/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016
335/1.851.522
08-09-2004 JL MESJID BENDUNGAN
8
7
CAWANG
Perempuan 3175044812020004 Perempuan 3175044908020008 Perempuan 3175044910030006
•8 9 •8
JAKARTA JAKARTA JAKARTA
08-12-2002 BATUAMPAR 09-08-2002 BATUAMPAR 09-10-2003 JL. JA'ANI NASIR
3 3 1
6 5 10
BATUAMPAR 4231/27.1.0/31.75.04.10011-071.562/2016 BATUAMPAR 1126/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016 CAWANG 1094/27.1 .0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
335/1.851.522 01711.851.2.041 01711.851.2.041
Perempuan 3175045003020004
9
JAKARTA
10-03-2002 TAMAN HARAPAN
012
003
CAWANG
1152/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
01711.851.2.041
Perempuan 3175045004020006
9
JAKARTA
10-04-2002 KRAMATJATI
12
3
KRAMATJATI 1164/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045004040006 Perempuan 3175045006040006
7· 7'
JAKARTA JAKARTA
10-04-2004 CILILITAN KECIL 10-06-2004 KAMPUNG KRAMAT
014 10
007 5
CILJLITAN CILILITAN
617/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016 1003/27.1.0/31.75.04.1006/071.562/2016
Perempuan 3175045009021002
8
KUNINGAN
10-09-2002 JL. DEW! SARTIKA
005
06
CAWANG
1103/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016
Perempuan 3175045107040009
7.
JAKARTA
11-07-2004 GG. LANGGAR
007
10
CAWANG
941/27.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
Perempuan 3175045109030009
·8
PURBASARI
11-09-2003 JL. DEW! SARTIKA
11
6
CAWANG
1091127.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016
15
3
CILILITAN
310/271.0/31.75.04.1006/071.562/2016
Perempuan 3175045112030004
7'
JAKARTA
11-12-2003 KAMPUNG KRAMAT
Perempuan 3175045202041001
7·
JAKARTA
12-02·2004 CILILITAN BESARJL SMA 14 N0.9
Perempuan 3175045205020013
9
JAKARTA
12-05-2002 JL. MANDALA V N0.6
Perempuan 3175045207040007
7'
JAKARTA
12-07-2004 BATUAMPAR
Perempuan 3175045211020004
9
JAKARTA
Perempuan 3175045212020005
9
01711.851.2.041
017/1.851.2.041
3
4
CILILITAN
4254/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
002
003
CILILITAN
1146/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016
01711.851.2.041
1
1
12-11-2002 CAWANG II NO 37
011
006
CAWANG
1173/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
017/1.851.2.041
JAKARTA
12-12-2002 JL. CILILITAN GG. DAMAI
004
09
CILILITAN
1136/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045303030010 . 8
JAKARTA
13-03-2003 CILILITAN BESAR
9
9
CILILITAN
1100/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045305030009 • 8
BANDUNG
13-05-2003 KOMP KODAMJAYA EV/10
008
002
KRAMATJATI 1110/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.9112016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045306040005
7
JAKARTA
13-06-2004 JLN. SMA 14 N0.10
4
4
CILILITAN
1527/27.1.0/31.7 5.04.1007/071.562/2016
Perempuan 3175045403020002
•8
JAKARTA
14-03-2002 JL. RAYA BOGOR
5
15
CILILITAN
1111127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
15-01-2004 CAWANG III
11
5
CAWANG
004
009
CILILITAN
1174/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016
01711.851.2.041
1
7
CAWANG
1124/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
BATUAMPAR 1511127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.9112016
Perempuan 3175045501041002
7'
BEKASI
Perempuan 3175045601020004
9
JAKARTA
16-01-2002 CILJLITAN BESAR
Perempuan 3175045604020003
9
JAKARTA
16-04-2002 JL. MESJID BENDUNGAN
Perempuan 3175045605040005
7•
JAKARTA
16-05-2004 GG. LANGGAR
10
8
CAWANG
1304/27.1.0/31.75.04.1007/071.56212016
Perempuan 3175045611020011
9
JAKARTA
16-11-2002 TANJUNG SANYANG
007
08
CAWANG
1137/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045611020012
9
JAKARTA
16-11-2002 JL. DEW! SARTIKA 1). SANYANG
007
08
CAWANG
1138/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.9112016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175045704040005
7'
JAKARTA
17-04-2004 CAWANG III N0.60
8
11
CAWANG
877/27.1.0/31.75.04.1007/071.56212016
'
'
IJ
ANDRIS1Y 124 RAMADHANI 125 SHINTIA CAHYATI NENENG AYU RATNA 126 SAFITRI
Perempuan 3175045711010004
g,
JAKARTA
17-11-2001 KAMPUNG KRAMAT
Perempuan 3175045803040010
7·
JAKARTA
Perempuan 3175045805041001
7.
127 SABILA OKTAVIANTI
Perempuan 3175045810010008
128 ZAHRA PUTRI DESVIRA SEVIA WAHYUNI 129 RES KIA 130 SYIFA DZUNNURAIN MICHELLE VERA 131 GLORIA SmNURAISAH 132 PUSPANEGARA 133 SINTA AMELIA ANANDASYAURA 134 RACHMADANI NASUTION 135 ANDINI HANDAYANI 136 ANNISA RAHMA 137 KIARA AMANDA 138 RIZKY AMEILIA WULANDARI 139 INTAN CHAIRUNISA 140 LILJS 141 UDIAFUTRI 142 CUT MUTIA N!NGSIH MAULAYA 143 MAHLIFATUS SAADA
Perempuan 3175045812030005
Perempuan 3175046401040006
7·
LAMONGAN
144 ARSHELLA HERISKA
Perempuan 3175046505040002
7•
145 AFRIYANTI
Perempuan 3175046601020007
146 ARDIANA FEBRlYANTI Perempuan 3175046602020011 147 148 149 150 151 152 153
001
015
CIULITAN
1170/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
18-03-2004 KPKRAMAT
8
15
CILILITAN
1505/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
KEBUMEN
18-05-2004 KAMPUNG KRAMAT
9
15
CILILITAN
4521/27.1/31.75.04.1001/-1.851.91/2015
9
JAKARTA
18-10-2001 JL. MUNGGANG GG RAWA ELOK
004
001
7.
JAKARTA
18-12-2003 CILJLITAN BESAR
7
2
BALE KAMBANG CILILITAN
-
017/1.851.2.041
1
I . I
1171/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
4243/27.1.0/31.75.04.1 001!-071.562/2016
335/1.851.522
Perempuan 3175045906021001
9
JAKARTA
19-06-2002 JL. OLAH RAGA I GG H. LIMAN
010
005
CILILITAN
1169/27.1.0131.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
I
Perempuan 3175045908030003
•8
JAKARTA
09-08-2003 JL AL AMIN NO. 34
005
06
KRAMATJATI 1106/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
I
Perempuan 3175045912010003
9
JAKARTA
19-12-2001 JL. LE1JEN SUTOYO
2
1
CILILITAN
115 7/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175046003020001
9
JAKARTA
20-03-2002 BATUAMPAR
002
001
BATUAMPAR 1176!27.1.0/31. 75.04.1001/-1.851.91!2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175046006020006
9
JAKARTA
20-06-2002 CAWANGII
004
006
CAWANG
1153/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175046011020013
9
JAKARTA
20-11-2002 JL SMEA VI
001
009
CAWANG
1144/2 7.1.0/31. 75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Perempuan 3175046101040001 7Perempuan 3175046109020008 • 8 Perempuan 3175046110010004 • 8
JAKARTA CIANJUR JAKARTA
21-01-2004 KMPKRAMAT 21-09-2002 JL. NUSA 1 NO. 31 21-10-2001 JL KELAPA GADING I
15 4 5
3 4 1
1485/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 CILILITAN KRAMATJATI 1109/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 KRAMATJATI 1088/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041
Perempuan 3175046205030004
JAKARTA
22-05-2003 JL.NUSAI
8
4
KRAMATJATI 24 78/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
4 007 2 1
7 009 6 9
CAWANG 1168/27.1.0/31.7504.1007/071.562/2016 KRAMATJATI 1115/27.1.0/31.75.04.1001!-1.851.91!2016 KRAMATJATI 1118/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016 1171!27 .1.0131.7504.1007/071.562/2016 CAWANG
24-01-2004 KRAMATJATI
13
11
KRAMATJATI 3869/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2015
JAKARTA
25-05-2004 KAMPUNG PULO
2
4
8
JAKARTA
26-01-2002 GG. ALBAROKAH
3
8
9
JAKARTA
26-02-2002 JL RAYA CONDET
005
001
JAKARTA DULLAH JAKARTA
26-07-2003 GG. LANGGAR 27-05-2003 CAWANGII 27-09-2002 CAWANGII
10 6 001
JAKARTA
27-11-2003 CAWANG II NO. 47
TANGERANG JAKARTA
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
7·
7. 3175046205040002 3175046208020002 • 8 3175046307040010 • 8 3175046309030006 7-
Perempuan 3175046607030009 . 8 NAHLARADWA SRI SALWA RENNGUR Perempuan 3175046705030011 - 8 ALIYYAH RAHMAWATI Perempuan 3175046709020007 9 TALITHA FITRY 7. Perempuan 3175046711030002 ATALAH SIND! DAMAIYANTI Perempuan 3175046803020003 9 7. Perempuan 3175046811030003 MIPTAHULJANAH SISIE PUTRI Perempuan 3175046811030005 T QOUWIYYU
154 JOYA MEISYA UTHAMI 155 RIZKY ARYAN! 156 DWI ARYAN! ANANTA 157 HARMELIAJASMIN
." .
I.
Perempuan Perempuan Perempuan Perempuan
3175046905031002 3175047001040004 3175047001040006 3175047003030006
•8 7. 7'
.a
JAKARTA JAKARTA DELUNGTUE JAKARTA
JAKARTA
22-05-2004 22-08-2002 23-07-2004 23-09-2003
JL MESJID BENDUNGAN JL. BATU TUMBUH JL.ALAMIN I JL. SMEA VI
6 6 006
PINANG RANT! KAMPUNG TENGAH BALE KAMBANG CAWANG CAWANG CAWANG
3
6
CAWANG
86727.1.0/31.75.04.1007/071.562/2016
28-03-2002 KRAMATJATI 28-11-2003 JL.BATU AMPAR I
11 6
16 2
KRAMATJATI 4240/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 BATUAMPAR
28-11-2003 GG. MERPATI NO. 17
4
4
CAWANG
29-05-2003 30-01-2004 30-01-2004 30-03-2003
5 5 7 12
14 2 3 2
CILILITAN 4233/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 322/271.0/31.75.04.1006/071.562/2016 CILILITAN KRAMATJATI 0463/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 KRAMATJATI 1098/27.1.0/31. 75.o4.1 001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041
4236/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
1165/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
4234/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 1099/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016 1145/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
335/1.851.522 017!1.851.2.041 017/1.851.2.041
335/1.851.522
I
I I
KOTABUMI JAKARTA JAKARTA JAKARTA
KAMP KRAMAT GG.H.LIMAN KAMPUNG KRAMAT JL NUSA I GG AMIL II KOMPLEK ANGKUB BLOK KI/S
335/1.851.522
I
017/1.851.2.041 '
..
-
-
·,
' ZAKIRA DINATUL ~ANIYA 159 ADE PUJI HARYADI 158
Perempuan 3175047005030003
•8
GN. KEMBANG 30-05-2003 GG. MERPATI
.--
-
-
-
( A.l,
3
1
BATUAMPAR 1086/27.1.0/31.75.04.10011-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
3 6
10 1
PEKAYON MAKASAR
017/1.851.2.041 1401/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
Laki-laki 3175051010991002 • 8 7. Laki-laki 3175080512010001
BOYOLALI JAKARTA
10-10-1999 GG.LEWA 05-12-2001 JL.LEMBUR
Laki-laki 3175080702030004 • 8
JAKARTA
07-02-2003 JL. JEMBATAN LAMA NO. 49
005
07
MAKASAR
1107127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
•8
JAKARTA
08-07-2003 PINANG RANTI
17
1
1097127.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
163 REZKI ABDUROHIM Laki-laki 3175081012020012 • 8 164 REZKA ABDUROHMAN Laki-laki 3175081012020013 • 8 MUHAMAD HAYKEL 165 Laki-laki 3175082911031001 7RAHMANINOV 166 AMELIA RAHMA Perempuan 3175084110020004 9 ERIKA SEPTRIANA Perempuan 3175084209010001 167 9 PUTRI
JAKARTA JAKARTA
10-12-2002 JL.TIPALAI 10-12-2002 JL. TIPALA I
003 003
005 005
PINANG RANTI MAKASAR MAKASAR
1112127 .1.0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016 1117!27.1 .0/31.75.04.1001/-1.851.91!2016
017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 I
CIANJUR
29-11-2003 JL. KERJA BAKTI
4
7
MAKASAR
0309/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
JAKARTA
01-10-2002 JL. NUSAI
002
004
KRAMATJATI 1148/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
JAKARTA
02-09-2001 JL. KERJA BAKTI
001
002
MAKASAR
1172/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
168 GEMA FAJARALVISTA
Perempuan 3175085004041001
JAKARTA
10-04-2004
169 GABRIELI.A AGNES Z
Perempuan 3175085108020005
9
170 SALMAAULIA HI_DAYAT
Perempuan 3175085411030002
160 ANDIKA RAMADAN RIOBAGUS 161 FEBRIANSYAH 162 ALJF HARNANTO
171 GABRIELL NOVANTA CAMELIANI APRILIA 172 PUTRI · MUHAMMAD RAPLl 173 PRATAMA 174 ARINA 175 ALIFIA RAHMA 176 RIDWAN HASAN 177 WINDA LISTIYANI YUNEVAAULIA 178 AZZAHRA 179 WINDY ANASTASYA NABII.A PUTRI 180 MIRANTI 181 NURKHOLIS 182 CHARREN MONICA JONATHAN LUBIS
I..aki-laki
3175080807030006
I
7
7
KEBONPALA 4242!27 .1.0131. 75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
JAKARTA
CAWANG IIIJL. MAY]EN SUTOYO N0.10 11-08-2002 JL.BATUTUMBUH N0.55
9
9
017/1.851.2.041
7.
JAKARTA
14-11-2003 KEBON PALA II
1
8
Perempuan 3175085511010001
9
JAKARTA
15-11-2001 JL KERJA BAKTI GG.BUNGA NO. 26
4
3
KRAMATJATI 1175127.1.0131 .75.04.1001/-1 .851.91/2016 HALIM 4252127.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 PERDANA KUSUMAH 1156/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016 MAKASAR
Perempuan 3175085904040002
7·
JAKARTA
19-04-2004 JL. KERJA BAKTI NO. 29
4
1
MAKASAR
•8
JAKARTA
22-06-2003 JL. BATU TUMBUH N0.44
9
9
KRAMATJATI 1093/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
3202357110030003 3203095404030009 3203282901000009 3206384401030003
7. •8 9 7
SUKABUMI CIANJUR PALEMBANG TASIKMAI.AYA
31-10-2003 14-04-2003 29-01-2000 04-01-2003
2 11 18 14
12 7 11 7
CAWANG CILILJTAN KRAMATJATI CILILJTAN
335/1.851.522 017/1.851.2.041 017/1.851.2.041 335/1.851.522
Perempuan 3215175712040005
7,
KARAWANG
17-12-2004 GG. ARUS DALAM
10
2
CAWANG
Perempuan 3216094407020002
9
JAKARTA
04-07-2002 JL.KELAPA GADING II N0.12 B
7
1
KRAMATJATI 4237/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
Perempuan 3276086107020001
9
JAKARTA
21-07-2002 JL. SMEA VI
Laki-laki · 3175102206030003 Perempuan Perempuan Laki-laki Perempuan
Laki-laki 3524211203040002 Perempuan 3674066510030001
7·
7 • 8
JL. NASIONAL GOBEL CILILITAN KECIL 3 KRAMATJATI CILILJTAN KECIL
335/1.851.522 017/1.851.2.041
0306/31.75.08.1001/2016/-1.824.9
4245/27.1.0/31 .75.04.1001/-071.562/2016 1102/27 .1.0!31. 75.04.1001/-1 .851.91/2016 1129/27.1.0131.75.04.1001/-1 .851.91/2016 4247/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016 129/27.1.0/31.75.04.1 007/071.562!20 16
335/1.851.522
002
009
CAWANG
114 7/27.1.0/31 .75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
LAMONGAN
12-03-2004 KAMPUNG KRAMAT
8
15
CILILITAN
4251/27.1.0/31.75.04.1001/-071.562/2016
335/1.851.522
JAKARTA
25-10-2003 KOMP KODAMJAYA
10
2
KRAMATJATI 1095/27.1.0/31.75.04.1001/-1.851.91/2016
017/1.851.2.041
Mengetahui
Jakarta, 19 September 2016
Kasi Pendidikan Kecamatan
Kepala Sekolah
KRAMATJATI
Nama
Ora. Tri Hastuti, MM
NIP
196605021998032005
1
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 50 JAKARTA KOTA ADMINISTRASI JAKARTA TIMUR SURAT KETERANGAN NOMOR 380 I 077.78 TENTANG PENELITIAN DALAM RANGKA PENULISAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri 50 Jakarta Komplek Kodam Jaya Cililitan II Kramatjati Jakarta Timur, menerangkan bahwa :
Nama
: Laelatul Sa'diyah
NIRM/NPM
: 1112015000106
Jurusan
: Pendidikan llmu Pengetahuan Sosial
Perguruan Tinggi
: Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta
Benar nama tersebut di atas telah selesai melakukan Penelitian di SMP Negeri 50 Jakarta sebagai bahan penulisan skripsi dengan judul "Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar Terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Kramatjati Jakarta Timur" dari tanggal 20 s.d 21 Oktober 2016. Demikian Surat Keterangan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
, 'l' ri Hastuti, MM ~~605021998032005
Uji Referensi Nama
: Laelatul Sa'diyah
NIM
: 1112015000106
Fakultas
: Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Jurusan/Prodi : Pendidikan IPS/ Sosiologi Judul Skripsi :Dampak Penggunaan Kartu Jakarta Pintar terhadap Motivasi Belajar Keluarga Miskin di SMP Negeri 50 Jakarta
BABI -n <\HUL U AN , •<Jal.l.Or
Referensi
Fvomote
ParafDosen Pembimbing I Pembimbing I
1
2
3
I Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan,(Jakarta: IMP AC, 1999),h.l I Gunawan Sumodiningrat, Budi Santosa, dan Mohammad Maiwan, Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan,(Jakarta: IMPAC, 1999),h.4 I Sub Direktorat Statistik Kerawanan Sosial, Perhitungan dan Ana/isis Kemiskinan Makro Indonesia Tahun 2014, ( Jakrta: Badan Pusat Statistik,20 14),h.l
4
http://m.beritasatu. com/pelangi -ramadhan20 16/akultualitas/372883-tren-urbanisasi-dijakarta-meningkat.html diterbitkan pada Sabtu, 02 Juli 2016, pk1.14:55
5
Budi Utami, Favten Ari Pujiastuti, dan Supendi, Berita Resmi Statistik Provinsi DKI Jakarta 2014, ( Jakarta: BPS Provinsis DKI Jakarta: 2014), h.117 i Badan Pusat Satistik, Projil Kemiskinan di ·Indonesia Maret 2016, 2016, h.l, (Jakarta.bps.go.id) I Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKI Jakarta Maret 2016, 2016,h.l
6
7
II
r
/
9
(Jakarta.bps.go.id) I Badan Pusat Staistik, Tingkat Kemiskinan di DKJ Jakarta Maret 2016, 20 16,h.2 I Undang-undang Dasar 1945, h.31
10
I Undang-undang Republik Indonesia No 20
8
11
12
13
Tahun 2003, tentang sistem pendidikan nasional, departemen pendidikan nasional RI,Jakarta :2003, h.5 I Agryan W ahyu Prayoga, " Implementasi Prigram Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Serang, Serang, 2014, h.4 I http://m.news.viva.eo.id/news/read/372709pemprov-dki-jakarta-pintar
I
I Kjp.jakarta.go.idlkjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:25 WIB
14 15
16
I Kjp.j akarta.go.id!kjp2/public/informasi_umum diakses pada 1 Oktober 2015 19:40 WIB I http://www.bankdki.eo.id/idlinvestorrelations/2013-07 -19-1 0-32/49/berita/198 diakses pada Senin 15 Agustus 2016 14:59 WIB I Nyayu Khodijah, "Psikologi Pendidikan " (Jakarta: Rajawali Pers,2014), h. 150
BABII TINJAUAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Nomor Footnote
ParafDosen Pembimbing Pembimbing
Referensi
I 1
I http://kbbi.web.id/guna
2
http://Kjp.j akarta. go.idkjp2/ Oktober 2015, 19:25 WIB
diakses pada
1
3
http://Kjp.jakarta.go.idkjp2/ Oktober 2015, 19:25 WIB
diakses pada
1
II
3
I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h. 9
4
5
6
Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h. 10 I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h. 11
~
I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h. 11
7
8
9
Agryan Wahyu Prayoga, "Implementasi Program Kartu Jakarta Pintar Pada Jenjang Pendidikan SMA/SMK di Kecamatan Kalideres Jakarta Barat:, Skripsi pada Universitas Sultan Ageng Tirtavasa Seran~r, Serang, 2014, h.39 Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.13
I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015, h.22
10
I Buku Petunjuk Teknis Bantuan Biaya Personal Pendidikan Melalui Kartu Jakarta Pintar, 2015,h.16
11
I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan, (Jakarta: Burni Aksara,2008),h.1
12 13 14
15
I Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2009), Cet.6, h.80 I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan, Jakarta: Burni Aksara,2008),h.3 I Surnadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, ( Jakarta: Rajawali Pers, 2014), Ed.5, h.70
I Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l, h.73
16
I Nyayu Khodijah, "Psikologi Pendidikan" (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 150
1
17
I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 158
18
I Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l, h.74
19
20
I Fadhilah
Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.1 00 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan" (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 150
21
I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"
22
I Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep
Jakarta: Raiawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 150
23
24
25
Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika Aditama,2012),Cet.3,h.26 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,2012)h.319 I Robert E. Slavin, Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik, (Jakarta: Indeks, 2008),h.100
I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 159
26
27
Sardiman AM, Interaksi & Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 20 12), Ed.l, h.85
j;
I Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar, (Jakarta: Rineka Cipta,20 11) Ed.Revisi, Cet.3, h.157
28
I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2003), Cet.2,h. 161
29
30
31
32
33
34
I Nanang Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelajaran,(Bandung: Refika Aditama,2012),Cet.3,h.26 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,20 12)h.320 Harnzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.11
I Hamzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Ana/isis d Bidang Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara,2008),h.22 I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan" (Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.1 Cet.2,h. 48
I Nyayu K.hodijah, "Psikologi Pendidikan"
IL;t)
(Jakarta: Rajawali Pers,2014), Ed.l Cet.2,h. 48 35
I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.12
36
I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.13
37
38
39
40
41
I Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru (Bandung: PT Remaja Rosdakarva,2014).h.89 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,20 12),h.227 I Purwa Atmaja Prawira, Psikologi Pendidikan dalam Perspektif Baru (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media,20 12),h.226 I Wasty Soemanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta,2006),h.l 04
I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.17
42
43
I Hanifah dan Cucu Suhana, Konsep Strategi Pembelaj aran,(Bandung:Refika Aditama,2009), Cet.l ,h. 7 I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rineka Cipta,20 11 ),Ed.Revisi,h.19
44
I Fadhilah
45
I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi
Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.1 00
Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.l,h.104-105 46
I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1, h.89
47
48
49
I Martinis Yamin. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, (Gaung Persada Pres: Jakarta,2009), Cet.6, h.86 I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, (Jakarta: Burni Aksara,2003), Cet.2,h. 162
I Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Be/ajar (Jakarta: Rineka Cipta,2011),Ed.Revisi,h.149
50
I Oemar Hamalik, Proses Be/ajar Mengajar, h.162
51
I Fadhilah
Suralaga,
dan
Solicha,
Psikologi
/
52
Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 201 0), Cet.l ,h.l 03 I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.1, h.90
53
I Sardiman A.M, Interaksi & Motivasi Belajar
54
55
56
Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers, 2012), Ed.l, h.91 I Fadhilah Suralaga, dan Solicha, Psikologi Pendidikan,(Lemlit UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2010), Cet.l,h.102 I Harnzah B. Uno, Teori Motivasi & Pengukurannya Analisis d Bidang Pendidikan, Jakarta: Burni Aksara,2008),h.1 0
I Sardiman AM, Interaksi dan Motivasi Be/ajar
Mengajar, (Jakarta: Rajawali Pers,2012), Ed.l h.l02
BAB III METODOLOGI PENELITIAN Nomor Footnote
Referensi
1
I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu
2
3
4
5
6
7
8
9
Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta, 2006),h.116 I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta, 2006),h.18 I Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, ( Jakrta : PT Rineka Cipta, 2006),h.130 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung Alfabeta,2014),h.81 I Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasinya (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,2006),h.13 7 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2014), h.142
I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2014), h.102 I Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 20 14), h.231-233 I Dhika Alfianti,"Studi Deskriptif Mutu Pendidikan Penerima Bantuan Program Kartu Jakarta Pintar JP) di SMP Yavasan Pendidikan Umat Islam
ParafDosen Pembimbing Pembimbing I I
(YPUI) Jakarta Selatan"Skripsi pada UIN Syarif Hidaytullah Jakarta, Jakarta 2016. h,40 10
11
12
13
14
15
16
17
18
I Sugiyono,
Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,(Bandung : Alfabeta, 2014), h.102 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undio, 2106)Cet.8,h.52 I Suharsimi Arikunto, prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, (Jakarta : PT Rineka Cipta, 1992), h.278 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta,2014),h.121
dJ
I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undio, 21 06)Cet.8,h.47 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undio, 21 06)Cet.8,h.48 I Dwi Priyatno, Mandiri Be/ajar SPSS untuk Ana/isis data dan Statistik, (Yogyakarta: MediaKom, 2008),h.28 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undio, 2106)Cet.8,h.l56 I Dwi Priyatno, Mandiri Be/ajar SPSS untuk Ana/isis data dan Statistik, (Yogyakarta: MediaKom, 2008),h.36
BAB IV HASIL PENELITIAN I
Nomor Footnote
Referensi
ParafDosen Pembimbing I Pembimbing I II
Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang : Undip, 2016) Cet.8, h. 52 2
I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete
3
dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang: Undio, 2016) Cet.8, h. 47 I Imam Ghozali, Aplikasi Ana/isis Multivariete dengan Program IBM SPSS 23, ( Semarang: Undip, 2016) Cet.8, h. 156
4
Metode Penelitian Kuantitatif, Sugiyono, Kualitatif, dan R&D, (Bandung : ALF ABET, 2011), hal. 184
0.
[if-