PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR TERHADAPKUALITAS BELAJAR MATA KULIAH BUDAYA KERJAADMINISTRASI PERKANTORAN
H. Abdul Madjid Latief, dkk. Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka
PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Upaya peningkatan kompetensi professional tenaga pengajar perguruan tinggi selalu menjadi pokok perhatian pengelola perguruan tinggi. Hal ini didasarkan pada konsepsi bahwa tenaga pengajar merupakan salah satu komponen yang sangat berperan dalamproses pembelajaran, dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas mahasiswa. Pembelajaran dalam perkuliahan yang dilaksanakan tenaga pengajar seyogyanya merupakan penerapan dari ilmu pendidikan, termasuk teori-teori belajar mengajar yang telah dipelajari.Penelitian peningkatan kualitas pembelajaran pada prinsipnya adalah suatu upaya yang bersifat akademik untuk memilih dan menerapakan ilmu pendidikan yang sesuai dengan masalah pembelajaran diruang kuliah. Tugas utama pengajar dalam perguruan tinggi adalah melakukan pembelajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.Pembelajaran dan penelitian memiliki kaitan yang kuat.Tenaga pengajar yang berkualitas selalu berkeinginan untuk memperbaiki
kualitas
pembelajaran
secara
terus-menerus.Perbaikan
dalam
pembelajaran menjadi dapat dipertanggung jawabkan bila didasarkan atas hasil penelitian.Untuk selanjutnya penelitian ini merupakan penelitian eksperimental sungguhan (true experimental).
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
171
Identifikasi Masalah Berbagai upaya dalam meningkatkan kualitas belajar. Jika diidentifikasi dapat dikemukakan sebagai berikut : 1.
Menyiapkan modul belajar pada mahasiswa dapat meningkatkan layanan kualitas belajar.
2.
Menggunakan multi-metode dapat mengembangkan kualitas pembelajaran.
3.
Persiapan yang baik tenaga sumber dapat memperbaiki kualitas pembelajaran.
4.
Pemotivasian tenaga pengajar dapat menimbulkan semangat belajar yang baik bagi siswa.
5.
Penerapan teknologi informasi dapat memperbaiki kualitas layanan.
Perumusan Masalah Kebutuhan dan kepedulian dalam memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran sangat diperlukan.Hal ini penting karena upaya peningkatan kualitas pembelajaran ini menuntut perencanaan dan pelaksanaan yang sungguh-sungguh. Penelitian ini adalah eksperimental sungguhan (true experimental), masalahnya adalah : Apakah ada perbedaan kualitas pembelajaran melalui penggunaan bahan ajar mata kuliah budaya kerja mahasiswa pendidikan ekonomi?
Tujuan Penelitian Salah satu strategi untuk meningkatkan kualitas pendidikan adalah memecahkan masalah pembelajaran dalam perkuliahan secara professional melalui penelitian untuk meningkatkan kualitas pembelajaran secara akuntabel.Secara khusus penelitian ini diarahkan pada pencapaian sasaran sebagai berikut : a. Memperbaiki dan meningkatkan kualitas, efisiensi dan efektifitas pembelajaran, proses, dan hasil pembelajaran. b. Mengembangakn materi bahan ajar sehingga mahasiswa memperoleh wawasan yang fokus sesuai materi yang dikembangkan. c. Memberikan keterampilan pada peneliti dalam mengembangkan materi ajar. d. Meningkatkan kemampuan pembelajaran akan dampak pada peningkatan kepribadian dan profesionalisme pendidik.
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
172
e. Melihat secara langsung partisipasi mahasiswa dalam menerima materi ajar dan menyikapinya.
Manfaat Penelitian Penelitian ini memberikan konstribusi pada : a. Mahasiswa menerima materi ajar yang terencana sehingga mempersiapkan diri secara baik. b. Dosen meningkatkan diri secara konseptual dalam menerapkan materi ajar, dan menilai efektivitas pembelajaran. c. Program studi sebagai masukan dan konstribusi dalam mengembangan kebijakan khususnya penyiapan materi pembelajaran.
KAJIAN TEORITIS DAN KERANGKA BERFIKIR Budaya Kerja Budaya secara harfiah berasal dari Bahasa Latin yaitu Colere yang memiliki arti mengerjakan tanah, mengolah, memelihara ladang (Soerjanto Poespowardojo, 1993).Pengertian „budaya‟ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pikiran, budi, akal, adat istiadat, sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah berkembang, sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar diubah. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995 : 149). Pengertian „kerja‟ menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang dilakukan untuk mencari nafkah. (Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1995 : 488). Kata budaya itu sendiri adalah sebagai suatu perkembangan dari bahasa sansekerta „budhayah‟ yaitu bentuk jamak dari buddhi atau akal, dan kata majemuk budi-daya, yang berarti daya dari budi, dengan kata lain ”budaya adalah daya dari budi yang berupa cipta, karsa dan rasa. Sedangkan kebudayaan merupakan pengembangan dari budaya yaitu hasil dari cipta, karsa dan rasa tersebut”. (Djoko Widagdho, 2004:20). Budaya Kerja adalah suatu falsafah dengan didasari pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan dan juga pendorong yang dibudayakan dalam suatu kelompok dan tercermin dalam sikap menjadi perilaku, cita-cita, pendapat, pandangan serta tindakan yang terwujud sebagai kerja. (Sumber : Drs. Gering Supriyadi, MM dan Drs. Tri Guno, LLM). Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
173
Dari uraian di atas bahwa, budaya kerja merupakan perilaku yang dilakukan berulang-ulang oleh setiap individu dalam suatu organisasi dan telah menjadi kebiasaan dalam pelaksanaan pekerjaan. Adapun Menurut Triguno dalam bukunya Manajemen Sumber Daya Manusia menerangkan bahwa: Budaya Kerja adalah suatu falsafah yang didasari oleh pandangan hidup sebagai nilai-nilai yang menjadi sifat, kebiasaan, dan kekuatan pendorong, membudaya dalam kehidupan suatu kelompok masyarakat atau organisasi yang tercermin dari sikap menjadi perilaku, kepercayaan, cita-cita, pendapat dan tindakan yang terwujud sebagai kerja atau bekerja (Triguno. Prasetya, 2001:13). Taliziduhu Ndraha dalam buku Teori Budaya Kerja, mendefinisikan budaya kerja, yaitu; ”Budaya kerja merupakan sekelompok pikiran dasar atau program mental yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi kerja dan kerjasama manusia yang dimiliki oleh suatu golongan masyarakat” (Taliziduhu Ndraha, 2003: 80).
Tujuan Instruksional Umum Menulis draft bahan ajar Tujuan Instruksional Khusus 1. Menjelaskan peran bahan ajar dalam proses perkuliahan. 2. Menjelaskan perbedaan bahan ajar dengan buku teks. 3. Menguraikan tiga cara penyusunan bahan ajar. 4. Menguraikan format bahan ajar, pedoman pengajar, dan pedoman mahasiswa. 5. Merancang penggunaan ilustrasi dalam bahan ajar. 6. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam bahan ajar.
Peran Bahan Ajar Dalam Proses Perkuliahan 1. Mahasiswa dapat belajar tanpa harus ada dosen atau teman mahasiswa lain. 2. Mahasiswa dapat belajar kapan dan dimana saja. 3. Mahasiswa dapat belajar dengan kecepatannya masing-masing 4. Mahasiswa dapat belajar melalui urutan yang dipilihnya sendiri 5. Membantu mengembangkan potensi mahasiswa untuk menjadi pembelajar mandiri.
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
174
Beda Buku Teks dan Bahan Ajar BUKU TEKS
BAHAN AJAR
Pada Umumnya:
Pada Umumnya:
1.
Mengasumkan minat dari pembaca
1.
Menimbulkan minat dari pembaca
2.
Ditulis terutama untuk digunakan
2.
Ditulis dan dirancang untuk
dosen / pembaca umum 3.
4.
digunakan mahasiswa
Dirancang untuk dipasarkan secara
3.
Menjelaskan tujuan instruksional
luas
4.
Disusun berdasarkan pola “belajar yang fleksibel”
Tidak selalu menjelaskan tujuan instruksional
5.
Disusun secara linier
6.
Struktur berdasarkan logika bidang
5.
akhir yang akan dicapai 6.
ilmu (content) 7.
Belum tentu memberikan latihan
8.
Tidak mengantisipasi kesukaran
9.
Strukturnya berdasarkan kompetensi
Berfokus pada pemberian kesempatan pada maahasiswa
7.
Mengakomodasikan kesukaran belajar mahasiswa
belajar mahasiswa
8.
Selalu memberikan rangkuman
Belum tentu memberikan rangkuman
9.
Gaya penulisan (bahasanya)
10. Gaya penulisannya naratif 11. Materi sangat padat 12. Tidak mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik pemakai 13. Tidak memberikan saran-saran cara mempelajari materi didalamnya.
komunikatif dan semi formal 10. Dikemas untuk digunakan dalam proses instruksioanal 11. Mempunyai mekanisme untuk mengumpulkan umpan balik dari mahasiswa 12. Mencantumkan petunjuk belajar
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
175
Proses Penyusunan Bahan Ajar Merumuskan tujuan Instruksional Umum
Melakukan Analisis Instruksional
Menentukan Perilaku awal Mahasiswa
Merumuskan Tujuan Instruksional Khusus
Menyusun Rencana Kegiatan Belajar Mengajar
Menyusun Kontrak perkuliahan
Menyusun / Menulis Bahan Ajar
Revisi / Uji Lapangan
Digunakan
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
176
Materi budaya kerja yang disusun bahan ajar terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) topik untuk 14 kali pertemuan dengan rincian sebagai berikut : Topik 1. Pengertian Budaya Topik 2. Hubungan Antara Unsur-Unsur Kebudayaan Topik 3. Bahasa, Kesenian Topik 4. Sistem Ilmu Pengetahuan Topik 5. Budaya Organisasi Topik 6. Pembentukan Budaya Organisasi Etis Topik 7. Budaya Kerja Topik 8. Pengembangan Budaya Organisasi Topik 9. Hirarki Budaya Kerja Topik 10. Inovasi Pendidikan Topik. 11 Proses Inovasi Topik. 12 Kontak-Kontak Personal Topik 13. Keputusan Inovasi Topik 14. Manfaat Inovasi Pendidikan Topik 15. Artefak Topik 16. Norma Topik 17. Nilai Topik 18. Kode Etik Topik 19. Kepercayaan Topik 20. Filsafat Organisasi Topik 21. Etos Kerja Topik 22. Bahasa & Meta Topik 23. Cerita & Mite Topik 24. Ceremoni Ritual dan Upacara Topik 25. Simbol Topik 26. Sejarah Topik 27. Pahlawan
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
177
Kerangka Berpikir Materi ajar budaya kerja perkantoran bobot 2 sks merupakan mata kuliah program studi pendidikan ekonomi. Menerapkan budaya kerja perlu pemahaman pada mahasiswa yang akan menerima materi ajar dalam menerapkan/mengaplikasikan setiap materi ajar yang akan disampaikan pada mahasiswa. Efektivitas pembelajaran tidak ditentukan kemahiran tenaga pengajar mentransfer knowledge, tetapi sangat ditentukan apa yang merupakan kebutuhan mahasiswa terhadap materi yang akan disampaikan. Berdasarkan pembahasan tersebut di atas diduga pengaruh penggunaan bahan ajar terhadap kualitas belajar mata kuliah budaya kerja memberikan nilai positif terhadap proses yang membawa dampak pada hasil belajar mahasiswa.
Hipotesis Penelitian Terdapat perbedaan kualitas pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar mata kuliah budaya kerja mahasiswa pendidikan ekonomi.
METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dalam kajian ini menggunakan eksperimental sungguhan (true experimental) yaitu menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat dengan desain dimana secara nyata ada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dan membandingkan hasil perlakuan dengan kontrol secara ketat. Subyek penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Ekonomi Studi Administrasi Perkantoran semester IIA dan IIB berjumlah 75 orang mahasiswa sebagai populasi. Dengan menggunakan Tabel Issac dan Michael, Pedoman PPS UHAMKA (2008:23), margin kesalahan 5% diperoleh sampel 62 orang dibulatkan menjadi 60 orang mahasiswa sebagai sampel dibagi dua kelompok yaitu kelompok experimen 30 orang mahasiswa dan kelompok kontrol 30 orang mahasiswa.
HASIL PENELITIAN Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah : Apakah ada perbedaan kualitas pembelajaran melalui penggunaan bahan ajar mata kuliah budaya kerja mahasiswa Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
178
pendidikan ekonomi? Secara kuantitatif dapat dijawab bahwa ada perbedaan, dimana r hitung lebih besar dari r tabel pada taraf kesalahan 5% yaitu 0,448 > 0,369.Untuk menguji signifikansi menggunakan rumus t tabel dengan uji dua pihak.Jadi t hitung > t tabel yaitu 2,651 > 2,048. Ha diterima atau signifikan. Secara kualitatif berdasarkan pengamatan dapat diungkapkan dengan indikator indikator sebagai berikut : mahasiswa sebagai peserta didik dapat diamati dengan tersedianya bahan ajar, perhatian mahasiswa terfokus dalam mengikuti pembelajaran, banyak bertanya, keterlibatan kelas dan kemandirian dalam mengerjakan tugas - tugas.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Sesuai pembahasan pada Bab IV dan hipotesis penelitian pada Bab II, maka jawaban atas hipotesis penelitian adalah terdapat perbedaan kualitas pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar mata kuliah budaya kerja mahasiswa pendidikan ekonomi, dimana r hitung 0,448 lebih besar dari r tabel sebesar 0,369. Kelompok mahasiswa yang memperoleh perlakuan hasilnya lebih besar jika dibandingkan mahasiswa pada kelompok kontrol. Secara kualitatif berdasarkan pengamatan dapat diungkapkan dengan indikatorindikator sebagai berikut : mahasiswa sebagai peserta didik menunjukkan semangat yang tinggi dengan tersedianya bahan ajar, perhatian mahasiswa terfokus dalam mengikuti pembelajaran, banyak bertanya, keterlibatan kelas dan kemandirian dalam mengerjakan tugas-tugas. Saran Penelitian ini dapat diteruskan dengan perlakuan-perlakuan yang lain dengan sampel yang lebih besar dengan menggunakan variasi model dan metode yang berbeda.
DAFTAR PUSTAKA ________. 2008. Pedoman Penulisan Tesis dan Disertasi. Jakarta : Uhamka Press. Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legahkjkjl Identities. University of Michigan Press. Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
179
Boritt, Gabor S. 1994. Lincoln and the Economics of the American Dream.University of Illinois Press. Cohen, Anthony P. 1985. The Symbolic Construction of Community. New York : Routledge. Danim, Sudarman. 2003. Agenda Pembaharuan sistem Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. David Berry. 2003. Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi. Jakarta : Raja Grafindo Persada. Djoko Widagdho. 2004. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta : PT. Bumi Aksara. Hadari Nawawi. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : Gajah Mada University Press. Harsojo. 1988. Pengantar antropologi. Bandung : Binacipta. Hasan, S. H. 1988. dan
Evaluasi
Kurikulum. Jakarta :
Departemen Pendidikan
Kebudayaan P2 LPTK
Humphreys, T. (1993). A Different Kind of Teacher. London : Cassell. House, E.R. (1974). The Politics of Educational Innovation. California : McCutchan Publishing Corp. Koentjaraningrat . 1990. pengantar ilmu antropologi. Jakarta : Rineka Cipta. Latief, Abdul Madjid. 2011. Inovasi dan Budaya Kerja. Jakarta : Uhamka press. Maryati Ku, Juju Suryawati, S.pd. 2001. Sosiologi. Jakarta: Erlangga. Moekijat. 2006. Asas-Asas Perilaku Organisasi. Bandung : CV. Mandar Maju. Mudji Sutrisno dan Hendar Putranto. 2005. Teori-teori kebudayaan. Yogyakarta : KANISIUS. Rivai, Veithzal. 2010. Kepemimpinan dan Perilaku Organisasi Edisi 2. Jakarta. Raja Grafindo Persada. Robbins, P.Stephen. & Judge, A. Timothy. 2008. Perilaku Organisasi. Jakarta. Salemba Empat. Rogers, Everett M, 1995, Diffusions of Innovations, Forth Edition. New York: Tree Press. Sanjaya,
Wina.
2006.
Strategi
Pembelajaran
Berorientasi
Standar
Proses
Pendidikan.Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Siti Amnuhai. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Bumi Aksara. Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
180
Sukanto R dan Hani Handoko. 1987. Organisasi Perusahaan. Yogyakarta : BPFE Yogyakarta. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabeta. Taliziduhu Ndraha. 2003. Teori Budaya Organisasi. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Widyosiswoyo, Supartono. 1996. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta. Ghalia Indonesia.
Daftar Website : http://nurulasfiah.staff.umm.ac.id/2010/03/13/cara-pandang-terhadap-kebudayaan/ http://go-kerja.com/budaya-kerja/ http://massofa.wordpress.com/2008/10/21/pengertian
-tujuan-dan-ruang-lingkup-ilmu-
budaya-dasar/.com http://organisasi.org/arti-definisi-budaya-kerja-dan-tujuan-manfaat-penerapannya-padalingkungan-sekitar.com http://ronawajah.wordpress.com/2007/06-21/budaya-kerja.com http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya_organisasi http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/04/teori-budaya-organisasi.html http://shelmi.wordpress.com/2008/05/07/budaya-yang-kuat/ http://wawanharyawan.files.wordpress.com/2008/07/budaya-organisasi-dan implementasinya.pdf. http://safril-faqat.blogspot.com/2010/12/faktor-faktor-menumbuhkan-hubungan.html http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/06/kajian-terhadap-konsep-budaya.html
Prosiding Penelitian Bidang Ilmu Sosial dan Humaniora 2011
181