1
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SNOWBALLING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 MALANG Boby Setyawan1), Marhadi Slamet Kistiyanto2), Budijanto3)
[email protected] Cooperative learning is an alternative learning that can stimulate the students to actively engage and giving support to each other in a working group. Snowballing is one of cooperative learning models that can improve student learning result and it is able to develop the students thinking ability. The aim of this research is to find out the influence of the application of a Snowballing model toward study result of the geography students class XI of SMA Negeri 1 Malang. The results of this study showed a significant difference between of experimental class with control class. Thus can be concluded that the application of a model of learning snowballing for Geographic Learning result of the student grade XI of SMA Negeri 1 Malang. Keywords: snowballing, learning result, geography Strategi belajar yang digunakan oleh guru sangat menentukan kondisi kegiatan belajar-mengajar di kelas. Terciptanya kondisi yang kondusif dalam kegiatan belajar-mengajar ditentukan oleh kreativitas guru dalam memilih strategi yang digunakan. Pada pembelajaran di kelas, guru sebaiknya mengarahkan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa. Peran guru hanya sebagai fasilitator, dan murid sebagai pembelajar aktif. Upaya pemerintah untuk melaksanakan peningkatan kualitas pendidikan adalah dengan menyempurnakan kurikulum. Model pembelajaran kooperatif merupakan salah satu strategi mengajar yang dapat digunakan guru untuk meningkatkan interaksi melalui hubungan sosial. Dalam pembelajaran kooperatif siswa belajar bersaing dan menyumbangkan pendapat atau pemikiran mereka.
1) 2)
Mahasiswa Geografi Universitas Negeri Malang angkatam tahun 2009 Dosen Geografi Universitas Negeri Malang
2
Slavin (2010:4) menyatakan bahwa “Penggunaan pembelajaran kooperatif untuk meningkatkan pencapaian prestasi para siswa, dan juga akibat positif lainnya yang dapat mengembangkan hubungan antar kelompok, penerimaan terhadap teman sekelas yang lemah dalam bidang akademik, dan meningkatkan rasa harga diri. Alasan lain adalah tumbuhnya kesadaran bahwa para siswa perlu belajar untuk berpikir, menyelesaikan masalah dan mengintegrasikan serta mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan mereka.” Pembelajaran kooperatif memiliki banyak model yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran Snowballing merupakan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mampu mengembangkan kemampuan berpikir siswa. Model pembelajaran ini digunakan dalam menemukan kesimpulan yang dihasilkan dari diskusi secara bertingkat, dimulai dari kelompok kecil kemudian dilanjutkan dengan kelompok yang lebih besar. Melalui model pembelajaran Snowballing, siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mendiskusikan masalah yang diberikan oleh guru, sehingga mendapatkan jawaban sesuai dengan kesepakatan semua anggota kelompok. Menurut Zaini dkk, model pembelajaran ini akan berjalan baik jika materi yang dipelajari menuntut pemikiran yang mendalam atau menuntut siswa untuk berpikir analisis bahkan mungkin sintesis. Tujuan dari model pembelajaran Snowballing agar informasi yang diperoleh siswa dalam pemecahan masalah lebih berkembang. Melalui model ini, siswa juga dapat mengembangkan pemahaman mereka dan juga belajar berkomunikasi yang baik dalam perencanaan dan pengambian keputusan bersama. Kelebihan dari model pembelajaran Snowballing adalah siswa dapat saling berbagi informasi untuk menemukan gagasan baru dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Kekurangan dari model pembelajaran ini adalah membutuhkan waktu pembelajaran yang cukup banyak hanya untuk mendiskusikan masalah yang sama. Beberapa penelitian terdahulu yang telah dilakukan sebagai berikut. Penerapan model pembelajaran Snowballing berpengaruh terhadap hasil belajar yang lebih baik dibandingkan dengan model belajar konvensional. Antara lain berdasarkan penelitian Putri Diana Wulansari (2009) pada siswa kelas VII SMP Negeri I Mlarak
3
mata pelajaran geografi, Sari Agustin (2010) pada siswa kelas XI SMA Laboratorium UM, Agustina Fildasari (2011) pada siswa kelas VIII SMPN 3 Batuan. Kedudukan penelitian ini dari penelitian terdahulu adalah bagaimana penerapan model pembelajaran Snowballing untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS SMA Negeri 1 Malang dalam materi Pelestarian Lingkungan Hidup. SMA Negeri 1 Malang merupakan salah satu SMA unggulan di kota Malang. Pada pelajaran geografi Guru jarang menggunakan model pembelajaran kooperatif dalam proses pembelajarannya. Hasil Ulangan Tengah Semester (UTS) menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar siswa terhadap mata pelajaran geografi masih cukup rendah. Siswa menuturkan bahwa metode ceramah sering membuat siswa cepat bosan dan mengantuk dalam kelas. Dari hasil observasi tersebut dan pertimbangan dari rekomendasi penelitian terdahulu, diharapkan agar penerapan model pembelajaran Snowballing dapat meningkatkan hasil belajar geografi siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Malang.
METODE Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksperimen semu (Quasi Experiment) yang termasuk penelitian kuantitatif, karena pada kenyataannya hasil yang diamati adalah untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa pada mata pelajaran geografi yang diajarkan dengan model pembelajaran Snowballing dan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. Rancangan penelitian yang dikembangkan adalah Pretest-Postest Control Group Design, dimana subjek penelitian terdiri dari dua kelas, yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas eksperimen diberikan perlakuan berupa model pembelajaran Snowballing, sedangkan kelas kontrol sebagai pembanding dengan diberi perlakuan model pembelajaran konvensional. Subyek dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 dam XI IPS 2 SMA Negeri 1 Malang tahun ajaran 2012/2013. Materi yang akan di bahas adalah “Pelestarian Lingkungan Hidup dalam Kaitannya dengan Pembangunan Berkelanjutan”. Sedangkan sampel penelitian ini dipilih berdasarkan kemampuan
4
awal yang relatif sama atau homogen. Berdasarkan pengacakan pada dua kelas yang telah terpilih, terpilih kelas XI IPS 1 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan perlakuan berupa model pembelajaran Snowballing, dan kelas XI IPS 2 sebagai kelas kontrol yang mendapatkan perlakuan model pembelajaran secara konvensional. Penelitian ini menggunakan instrumen tes untuk Pretest dan Posttest yang berupa tes objektif. Tes ini akan diberi kriteria dalam bentuk nilai, sehingga memudahkan untuk memeriksa jawaban. Untuk mengukur hasil belajar Geografi menggunakan pre-test dan post-test yang telah divalidasi isi, uji reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda butir soalnya. Setelah data-data primer terkumpul, kemudian dilakukan analisis data dengan menggunakan uji hipotesis menggunakan uji t dengan taraf 5% dan perhitungan dengan bantuan SPSS 16 For Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN Data hasil penelitian meliputi: 1) data hasil belajar awal siswa yang diperoleh dari Pre Test dari kedua kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum diberi perlakuan, 2) data hasil belajar akhir siswa yang diperoleh dari Post Test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah diberi perlakuan, dan 3) data hasil belajar siswa (gain score) yang diperoleh dari hasil peningkatan Pre Test ke Post Test. Selanjutnya untuk data hasil belajar (gain score) pada kelas eksperimen dan kelas kontrol secara ringkas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut.
Tabel 3 Data Hasil Belajar Siswa (Gain Score) Nilai 91-100 75-90 60-74 40-59 <40 Jumlah
Kelas Kontrol F Persentase (%) 0 0 3 10,71 9 32,14 9 32,14 7 25 28 100 Mean: 22.68
Kelas Eksperimen Nilai F Persentase (%) 91-100 3 10,71 75-90 7 25 60-74 9 32,14 40-59 8 28,57 <40 1 3,57 Jumlah 28 100 Mean: 28.89
Kriteria Amat Baik Baik Cukup Kurang Kurang Sekali
5
Hasil belajar (gain score) pada kelas kontrol dan kelas eksperimen yang terlihat melalui data distribusi frekuensi, dapat dilihat bahwa nilai rata-rata kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Rata-rata kelas kontrol sebesar 22,68, sedangkan kelas eksperimen memiliki rata-rata sebesar 28,89. Selisih skor rata-rata post test antara kelas kontrol dan eksperimen cukup besar, yaitu sebesar 6,21. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata hasil belajar kelas eksperimen lebih tinggi daripada kelas kontrol. Sebelum dlkaukan uji hipotesis perlu dilakukan terelebih dahulu uji prasyarat terhadap data penelitian untuk mengetahui kenormalan dan kehomogenitasan data. Hasil uji prasyarat meliputi uji normalitas Kolmogorov-Smirnov dan uji homogenitas varian Levene, menunjukkan data nilai karya ilmiah terdistribusi normal dan homogen, sehingga dapat dianalisis menggunakan uji t. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Snowballing terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI SMA Negeri 1 Malang. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan ada perbandingan yang signifikan antara hasil belajar geografi siswa yang mendapatkan perlakuan berupa model pembelajaran Snowballing dengan siswa yang mendapatkan perlakuan model konvensional. Berdasarkan rata-rata kedua kelas yang dijadikan subyek penelitian menunjukkan bahwa kelas yang diberi perlakuan model pembelajaran Snowballing mempunyai rata-rata sebesar 82.04, sedangkan siswa yang diberi perlakuan model konvensional mempunyai rata-rata sebesar 77.14. Keadaan ini menunjukkan bahwa dalam model pembelajaran Snowballing terdapat faktor-faktor yang meningkatkan hasil belajar siswa. Temuan penelitian kemampuan menulis karya ilmiah ini, diperkuat oleh temuan penelitian sebelumnya, yaitu penelitian Putri Diana Wulansari (2009) mengemukakan bahwa model pembelajaran Snowballing dapat meningkatkan hasil belajar Geografi siswa. Hal tersebut terlihat dari peningkatan hasil belajar siswa kelas VII SMAP Negeri 1 Mlarak pada mata pelajaran IPS Geografi. Sari Agustin (2010) juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar Geografi yang signifikan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kelas eksperimen yang diajar dengan
6
menggunakan model Snowballing memiliki hasil belajar Geografi lebih tinggi daripada hasil belajar siswa kelas kontrol. Penelitiannya menunjukkan terdapat pengaruh penerapan model pembelajaran Snowballing terhadap hasil belajar geografi siswa kelas XI SMA Laboratorium UM pada materi kependudukan. Selain itu, Agustina Fildasari (2011) juga menunjukkan bahwa model pembelajaran Snowballing berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada kelas VIII SMP Negeri 3 Batu apabila dibandingkan dengan model pembelajaran Direct Instructional pada materi lingkungan hidup. Perbedaan antara penelitian yang dilakukan saat ini dengan penelitian sebelumnya adalah subyek penelitian, metode, dan materi pelajaran yang digunakan. Kegiatan pertama siswa dibentuk dalam sebuah kelompok kecil yang beranggotakan 2 orang. Dalam kelompok kecil ini siswa saling mendiskusikan soal dan permasalahan tentang lingkungan hidup yang diberikan oleh guru. Tahapan selanjutnya adalah penggabungan kelompok dengan kelompok lain sehingga terbentuk kelompok baru yang berjumlah 4 orang. Dalam kelompok baru ini, siswa kembali mendiskusikan hasil jawaban dari kelompok awal mereka. Aktivitas siswa meningkat karena siswa saling bertukar pikiran dan pendapat untuk melengkapi atau menyempurnakan hasil jawaban dari kelompok sebelumnya. Tahapan yang ketiga adalah penggabungan kelompok menjadi kelompok besar. Dalam kelompok besar ini siswa saling mencocokkan atau saling membandingkan hasil jawaban kelompok awal mereka. Mereka harus bekerjasama dan berdiskusi untuk menemukan jawaban atau menyempurnakan jawaban dari masing-masing anggota kelompok sebelumnya. Sehingga pada akhirnya disepakati jawaban yang lebih lengkap dari diskusi secara bertingkat tersebut. Tahapan yang terakhir dalam model pembelajaran ini adalah presentasi hasil jawaban oleh masing-masing kelompok besar. Kondisi pembelajaran pada kelas eksperimen berbeda dengan kelas kontrol yang diberi perlakuan dengan metode konvensional. Kegiatan pembelajaran hanya berlaku dua arah, antara guru dengan siswa saja. Tugas yang diberikan oleh guru juga hanya bisa dikerjakan siswa secara individu. Sehingga pengetahuan yang didapatkan siswa masih terbatas, dan kemampuan berpikir kritis dan analisis siswa terhadap
7
permasalahan lingkungan yang terjadi di sekitarnya masih cukup rendah. Berdasarkan penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa model pembelajaran Snowballing mempunyai pengaruh terhadap peningkatan hasil belajar Geografi siswa secara signifikan dibandingkan dengan metode pembelajaran konvensional. PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dapat diambil suatu kesimpulan bahwa Model pembelajaran Snowballing berpengaruh terhadap hasil belajar Geografi siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Malang. Saran Berdasarkan simpulan di atas, maka saran yang diajukan sebagai berikut. Guru sebaiknya memilih model pembelajaran Snowballing sebagai alternatif model pembelajaran sebagai variasi dalam melaksanakan pembelajaran Geografi di kelas. Model ini sangat cocok diterapkan pada materi Lingkungan hidup, atau pada materi yang memiliki indikator analisis. Pelaksanaan model pembelajaran Snowballing mampu meningkatkan hasil belajar siswa. Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan model pembelajaran ini guru harus memikirkan menejemen waktu yang baik, karena model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang cukup lama untuk diskusi siswa. Pengelolaan waktu menjadi sangat penting supaya sintaks dari model pembelajaran tersebut dapat terlaksana dengan baik. Bagi siswa, Model pembelajaran Snowballing merupakan salah satu alternatif untuk belajar Geografi dengan materi analisis namun tetap menyenangkan dan tidak membosankan. Peneliti Berikutnya, penelitian ini bisa menjadi referensi untuk melakukan penelitian lanjutan yang masih memiliki relevansi. Penelitian lanjutan diharapkan dapat melengkapi dan memperbaiki penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya. DAFTAR RUJUKAN Algifari. 2003. Statistik Induktif Untuk Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: UPP AMP YKPN
8
Agustin, Sari. 2010. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowballing Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas XI SMA laboratorium um. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM Fildasari, Agustina. 2011. Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Snowballing Terhadap Hasil Belajar Geografi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 3 Batu. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM Dimyati. & Mudjiono. 1994. Belajar dan Pembelajaran. Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Dirjen Dikti, Jakarta: Dirjen Dikti. Nurhadi. 2002-b. Pendekatan Kontekstual (Contekstual Teaching and Learning). Malang: Universitas Negeri Malang. Sunarto. (2009). Metode Snowballing (Bola Salju) (online), (http://sunartombs.wordpress.com/2009/06/16/metode-snow-balling-bola-salju/) diakses 19 November 2012 Suwarman, Saipul hikmat. 2008. Efektifitas Penggunaan Metode Snowballing Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Siswa, (online), (http://skripsi.makalahartikel.blogspot.com/2008/05/efektivitas-penggunaan-metode.html) b diakses 19 November 2012 Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik. Bandung: Nusa Media Winkel, W. S. 1996. Psikologi Pengajaran. Universitas Sanata Darma. Yogyakarta: Grasindo Wulansari, Putri Diana. 2009. Pengaruh penerapan model pembelajaran Snowballing terhadap hasil belajar geografi kelas VII SMP Negeri 1 Mlarak. Skripsi tidak diterbitkan. Malang: FIS UM Zaini, Hisyam, dkk. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: pustaka insan madani