PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh : Agustina Permatasari NIM : 1112015000062
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016
ABSTRAK
Agustina Permatasari (111201500062), “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Skripsi, Konsentrasi Ekonomi Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif. Teknik pengambilan sampel menggunakan convience sampling karena peneliti memilih responden yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian. Penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrumennya. Dari 70 kuesioner yang disebar, terdapat 70 kuesioner kembali dengan tingkat pengembaliannya 100% dan penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa koefisien pendidikan kewirausahaan dengan nilai signifikan sebesar 0,002 jadi lebih kecil dari nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha ,koefisien efikasi diri dengan nilai signifikan sebesar 0,000 dimana lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga berpengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha. Berdasarkan hasil regresi linier berganda, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan sebesar 46,930 ditujukan dalam kolom F dengan nilai signifikan 0,000 dimana lebih kecil daripada nilai probabilitas yaitu 0,05 sehingga dua variabel tersebut berpengaruh terhadap minat berwirausaha artinya Ha diterima dan Ho ditolak. Kata kunci: Pendidikan Kewirausahaan, Efikasi Diri, Minat Berwirausaha.
i
ABSTRACT
Agustina Permatasari (1112015000062),“The Influence Entrepreneurship Education and Self-Efficacy Toward Entrepreneurial Intent UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Students”. Undergraduate Thesis, Economic Concentration, Social Education Department, Faculty of Tarbiyah and Teaching Science, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. The objective of this study is to analyze the influence entreprenuership education and self-efficacy toward entrepreneurial intent UIN Syarif Hidayatullah Jakarta students. This research applies quantitative approach. The technique of sample taking used in this study is convience sampling because researcher selected respondents conform the requiretment in accordance with the object of reseach. This research uses questionnaire as its tool. Among the 70 questionnaire are distributed, 70 were returned back or in other words, approximately 100% of the total amount of the distributed ones. The research are tested through Multiple Linier Regression Analysis. The results of the study show that coefficient entrepreneurship education with significants value is 0,002 smaller than probablility value with the result that has positive impact on entrepeneurial intent significantly. Coefficient Self-efficacy with significants value is0,000 smaller than probability with the results that has positive impact on entrepreneurial intent significantly. Based on multiple linier regression analysis, entrepreneurship education and self-efficacy have positive impact on entrepreneurial intent simultaneously and significantly then Ha accepted and Ho rejected. Key word: Entrepreneurship Education, Self-Efficay, Entrepreneurial Intent.
ii
KATA PENGANTAR Dengan mengucap syukur Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan segala karunia, nikmat iman, nikmat islam dan nikmat kesehatan yang berlimpah sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam selalu tercurah kepada Nabi Muhammad SAW, kepada keluarga dan para sahabatnya serta seluruh muslimin dan muslimah yang senantiasa mengikuti ajarannya sampai akhir zaman. Laporan skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Laporan skripsi ini membahas mengenai “Pengaruh Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi Diri Terhadap Minat Berwirausaha Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tidak sedikit kesulitan yang dihadapi selama penulisan skripsi ini. Namun atas bimbingan-Nya dan motivasi dari berbagai pihak, penulis menyadari bahwa keberhasilan kesempurnaan merupakan sebuah proses yang harus dijalani. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang berjasa dalam penulisan skripsi ini, diantaranya:
1. Prof Dr. Ahmad Thib Raya, MA. Selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah. 2. Bapak Dr. Iwan Purwanto, M.Pd Ketua Jurusan Pendidikan IPS 3. Bapak Syarifullah, M.Si Sekretaris Jurusan Pendidikan IPS 4. Ibu Dr. Ulfah Fajarini, M.Si Dosen Pembimbing Akademik. 5. Bapak Dr. H. Nurochim, M.M dan Ibu Neng Sri Nuraeni, M.Pd Selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan banyak waktu, tenaga, dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam penulisan skripsi. 6. Seluruh Dosen Jurusan pendidikan IPS UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah meluangkan waktu dan tenaga untuk iii
memberikan ilmu
pengetahuan
serta
bimbingan
kepada
penulis
selama
mengikuti
perkuliahan. 7. Seluruh staf Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan dan Staf Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah memberikan kemudahan dalam pembuatan surat-surat dan sertifikat. 8. Pimpinan dan staff Perpustakaan Umum dan Perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah membantu penulis dalam menyediakan serta pinjaman literatur yang dibutuhkan. 9. Keluarga UINPreneurs yang telah membantu dalam usaha memperoleh data yang penulis perlukan serta mengizinkan untuk melakukan penelitian. 10. Keluarga tercinta Ayahanda Luki Suharto, Ibunda Sihati yang tak hentihentinya mendoakan, melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga dan memberikan moril dan materiil yang tak terkira kepada penulis. Kakakku tercinta Desy Bangkit Arihati yang selalu mendoakan penulis, membantu penulis selama perkuliahan dan selalu memberikan semangat, kasih sayang yang tak terhingga kepada penulis. Adik kecil ku tersayang Muhammad Malikul Ammar yang selalu mendoakan dan mendorong penulis untuk tetap semangat dalam mengejar mimpi dan cita-cita. 11. Teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial angkatan 2012 terutama sahabat seperjuangan Nenda Muslihah, Cut Aja Muliasari, Ismah, Fildzah Octaviani, Iis Mawati, Nurhikmalasari, Herawari Suherli, Dede Tiara R, Hani Pertiwi, Nurwidi Oktaria terimakasih atas waktu yang kalian luangkan selama perkuliahan yang selalu menemani penulis dalam suka maupun duka dan memberikan doa, dukungan serta motivasi kepada penulis, semoga kita masih bisa bersama dan menjaga silahturahmi karena Tuhan. Amin. 12. Seluruh teman-teman seperjuangan PPKT MTs Madrasah Pembangunan (Adila, Chintiya Rahmi, Setyo Wahyuni, Achmad Nurafandi, Nabilah, Nurul Dwi, Meti Anggraeni, Dita) yang telah membantu penulis dalam
iv
masa PPKT dan memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi. 13. Kakak-kakak kelas dan adik-adik kelas Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang tergabung di HMJ Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang tak bisa disebutkan satu-persatu yang telah membantu dalam setiap kegiatan di kampus dan memberi semangat penulis dalam menyusun skripsi. 14. Seluruh kawan-kawan perjuangan, kakak-kakak dan adik-adik di Lembaga Pers Mahasiswa Islam (LAPMI) HMI Cab. Ciputat, Rahma Sari, Agita Surya Pertiwi, Ajeng Eka, Irfan Ma’ruf, Ijal Rosikhul Ilmi, kak Zikri, kak Tanto, kak Akmal, kak Deni Tokici, Rendy Chaniago dan lainnya yang tidak bisa disebutkan satu persatu terimakasih atas tularan semangat kepada penulis dalam bidang pers dan telah menemani proses perjuangan penulis selama perkuliahan dan organisasi. 15. Seluruh teman-teman, kakak-kakak dan adik-adik di HMI Cabang Ciputat, Lembaga Pendidikan Mahasiswa Islam (LAPENMI) HMI Cab. Ciputat, Komisariat Tarbiyah HMI Cab. Ciputat yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah mengajarkan dan memberikan pengalaman penulis dalam berproses di organisasi dan memberikan semangat penulis dalam menyusun skripsi. 16. Seluruh kakak-kakak pengurus Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab. Ciputat 2015-2016, pengurus Badan Koordinasi Pengurus Besar HMI Lembaga Pers Mahasiswa Islam (Bakornas PB HMI LAPMI) 2015-2017 dan kawan-kawan Progeni 11 Unit Kegiatan Mahasiswa Musik Ruang Inspirasi Atas Kegelisahan (UKM Musik RIAK) yang telah mengajarkan berproses dalam organisasi dan memberikan semangat dalam menyusun skripsi penulis. 17. Seluruh teman-teman Latihan kader II HMI Cab. Surabaya 2015 (Marsha Savira, Agung Nawan, Intan Amalia, Aditya Ahmad, Arief Triwibowo, Siska NF dan lainnya) dan Arum Faizatul yang telah memberikan semangat kepada penulis dalam menyusun skripsi.
v
18. Semua yang telah datang dan pergi terimakasih atas warna, semangat dan pernah
mengisi
kebahagiaan
dalam
kehidupan
penulis
sehingga
mendorong penulis untuk bangkit dan terus mengejar mimpi-mimpi dan cita-cita penulis. 19. Semua pihak yang telah membantu proses penyusunan skripsi, yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu, terimakasih atas doa dan dukungannya. Demikianlah pengantar dari penulis terlepas dari segala kekurangan yang ada, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca, serta penulis juga mengharapkan kritik dan saran yang bersipat membangun demi kesempurnaan penulis selanjutnya. Akhirnya kepada Allah SWT penulis bermohon, semoga segala bantuan dari berbagai pihak yang tersebut diatas dibalas oleh-Nya dengan pahala yang berlipat ganda. Aamiin.
Jakarta, 29 September 2016 Penulis
Agustina Permatasari
vi
DAFTAR ISI
ABSTRAK .............................................................................................................. i KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii DAFTAR ISI........................................................................................................ vii DAFTAR TABEL ..................................................................................................x DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xiv DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang masalah................................................................................1 B. Identifikasi Masalah .....................................................................................9 C. Pembatasan Masalah ....................................................................................9 D. Perumusan Masalah ...................................................................................10 E. Tujuan Penelitian .......................................................................................10 F. Manfaat Penelitian .....................................................................................10 BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik ......................................................................................12 1. Kewirausahaan ....................................................................................12 a. Pendidikan Kewirausahaan .............................................................16 2. Minat ..................................................................................................19 a. Minat Berwirausaha ........................................................... .............20 3. Efikasi Diri ..........................................................................................22 B. Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................25 C. Kerangka Berpikir ......................................................................................27 D. Hipotesis Penelitian ...................................................................................28 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................................30 B. Metode dan Desain Penelitian ...................................................................30 C. Populasi dan Sampel Penelitian .................................................................31 D. Operasional Variabel Penelitian ................................................................32 vii
1.
Definisi Operasional Variabel .............................................................32
E. Instrumen Penelitian ..................................................................................33 1.
Uji Validitas dan Reliabillitas Instrumen ............................................35
F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data .................................................37 1. Jenis dan Sumber data ..........................................................................37 2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................37 G. Teknik Analisis Data..................................................................................38 1.
Uji Asumsi Klasik .............................................................................. 38
2.
Uji Regresi Linier Berganda .............................................................. 39
H. Hipotesis Statistik ......................................................................................40 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskrpsi data ..............................................................................................41 1. Gambaran Umum UINPreneurs ...........................................................41 a. Profil UINPeneurs ...............................................................................41 b. Visi dan Misi UINPreneurs ................................................................42 2. Karakter Responden .............................................................................43 a. Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .....................................43 b. Data Responden Berdasarkan Usia .....................................................44 c. Data Responden Berdasarkan Fakultas ...............................................45 d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel ....................................46 B. Pengujian Persayaratan Analisis dan Penguiian Hipotesis .......................69 1. Uji Validitas dan Reliabilitas ..............................................................69 a. Uji Validitas dan Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan (X1) .........70 b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2) ..................................71 c. Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha.............................72 2. Uji Asumsi Klasik ...............................................................................73 a. Uji Normalitas .....................................................................................73 b. Uji Multikolinearitas ...........................................................................74 c. Uji Heteroskedastis .............................................................................76 d. Uji Determinasi (R2) ...........................................................................78 3. Uji Hipotesis Penelitian .......................................................................78 viii
C. Pembahasan Hasil Penelitian .....................................................................80 D. Keterbatasan Penelitian ..............................................................................82
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ................................................................................................84 B. Implikasi ....................................................................................................85 C. Saran ..........................................................................................................85 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................86 LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan 2013-2015 .... 2
Tabel 1.2
Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau Entrepreneursip .................................................................................. 3
Tabel 1.3
Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs ....................................... 8
Tabel 2.1
Penelitian Relevan ............................................................................ 25
Tabel 3.1
Waktu Penyelesaian Penelitian ...................................................... 30
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Penelitian ....................................................... 33
Tabel 4.1
Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan ............. 48
Tabel 4.2
Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan ................................. 49
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 49
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 50
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 50
Tabel 4.6
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 51
Tabel 4.7
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ........................................................ 52
Tabel 4.8
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 52
Tabel 4.9
Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 1) ....................................................... 53
Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (Pernyataan 2) ........................................................ 54 Tabel 4.11 Level Skor Variabel Efikasi Diri ..................................................... 54 Tabel 4.12 Statistik Variabel Efikasi Diri ......................................................... 55
x
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) .................................................................................. 55 Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) .................................................................................. 56 Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ................................................................................. 57 Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ................................................................................. 57 Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ................................................................................. 58 Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ................................................................................. 59 Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 1) ................................................................................. 59 Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri (Pernyataan 2) ................................................................................. 60 Tabel 4.21 Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha ........................ 61 Tabel 4.22 Statistik Variabel Minat Berwirausaha .......................................... 61 Tabel 4.23 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 1) ........................................................... 62 Tabel 4.24 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 2) .......................................................... 62 Tabel 4.25 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 3) .......................................................... 63 Tabel 4.26 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 4) .......................................................... 64 Tabel 4.27 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 5) ........................................................... 64 Tabel 4.28 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 6) .......................................................... 65
xi
Tabel 4.29 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 7) .......................................................... 66 Tabel 4.30 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 8) .......................................................... 66 Tabel 4.31 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 9) ........................................................... 67 Tabel 4.32 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 10) ......................................................... 68 Tabel 4.33 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 11) ......................................................... 68 Tabel 4.34 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 12) ......................................................... 69 Tabel 4.35 Distribusi
Frekuensi
Level
Kategori
Skor
Variabel
Minat
Berwirausaha (Pernyataan 13) ........................................................ 70 Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Pendidikan Kewirausahaan) .............................................................................. 71 Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel X2 (Efikasi Diri) ...... 72 Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitsa Variabel Y (Minat Berwirausaha) ......................................................................................................... 73 Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas ............................................................... 76 Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance .............. 76 Tabel 4.41 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan VIF ....................... 77 Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas .......................................................... 77 Tabel 4.43 Hasil Uji Koefiesiensi Determinasi (R2) Pada Penelitan Regresi Berganda ......................................................................................... 79 Tabel 4.44 Hasil Uji t Pada Regresi Berganda ................................................. 79 Tabel 4.45 Hasil Uji F Pada Regresi Berganda ................................................. 81
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ............................................................................ 29 Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ......................... 44 Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia ......................................... 45 Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas ................................... 46 Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan P-Plot ..................................... 74 Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram ............................. 75 Gambar 4.6 Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas ................................ 78
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Kuesioner ........................................................................................ 88 Lampiran 2 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 93 Lampiran 3 Distribusi Frekuensi Data ............................................................... 97 Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik .................................................................. 99 Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis ......................................................................... 101 Lampiran 6 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha) ............ 102 Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan). 104 Lampiran 8 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri) ......................... 106 Lampiran 9 Surat-surat ...................................................................................... 108
xiv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Melambatnya
roda
pergerakan
perekonomian
di
Indonesia
mempengaruhi tingkat pengangguran di Indonesia. Masalah pengangguran merupakan masalah yang dihadapi setiap negara. Selama beberapa dekade terakhir, angka pengangguran semakin meningkat. Krisis di tahun 1998 ikut menyumbang angka pengangguran di Indonesia. Dunia kerja makin menjadi sempit, sementara masyarakat membutuhkan kerja semakin meningkat. Pengangguran yang disebabkan oleh ketiadaan lapangan kerja menjadi tanggungan pemerintah dan masyarakat industri. Banyak hal yang harus dibenahi untuk menciptakan kemandirian didalam tubuh masyarakat. Mahasiswa sebagai generasi penerus bangsa turut menyumbangkan angka pengangguran di Indonesia karena mahasiswa merupakan calon angkatan kerja yang belum pasti mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan jurusan atau keinginan mereka. Dan di Indonesia masalah pengangguran merupakan masalah yang selalu dihadapi dari setiap tahun, salah satu penyebabnya adalah kurangnya lapangan kerja untuk angkatan kerja. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014. Hal ini dapat dilihat pada tabel 1.1
1
2
Tabel 1.1 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Penduduk Usia 15 Tahun ke Atas Menurut Pendidikan Tertinggi yang di Tamatkan (%), 2013-2015
Sumber : Berita Resmi Statistik Badan Pusat Statistik (BPS) No. 47/05/Th. XVIII, 5 Mei 2015 Mereka yang lulus dari perguruan tinggi umumnya semakin sulit mendapakan pekerjaan sehingga keadaan seperti ini menimbulkan masalah pengangguran
yang
berdampak
negatif
terhadap
stabilitas
sosial
dan
kemasyarakatan. Sementara minat berwirausaha masih sangat rendah termasuk pada lulusan peguruan tinggi. Pada umumnya lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan dengan pencipta lapangan kerja. Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja disebabkan karena sistem pembelajaran yang diterapkan di berbagai perguruan tinggi yang lebih fokus menyiapkan mahasiswanya cepat lulus dan mendapatkan pekerjaan sesuai dengan jurusannya bukan menyiapkan mahasiswanya menjadi lulusan yang siap menciptakan pekerjaan. Selain karena kurangnya lapangan kerja dan hanya siap sebagai pencari kerja masih ada permasalahan lain yang menjadi penyebab lulusan perguruan
3
tinggi menganggur
yaitu kurikulum
yang belum memperkenalkan sisi
kewirausahaan. Dikarenakan kewirausahaan masih dianggap bukan sebagai tujuan utama dalam dunia pendidikan. Padahal dunia pendidikan sangatlah penting untuk menumbuhkan sifat semangat kewirausaaan. Dunia pendidikan seharusnya jangan hanya mengedepankan teori melainkan juga peng-aplikasiannya. Di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, tidak semua jurusan di setiap fakultas mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Dilihat dari tabel 1.2 yang berisi daftar jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau entrepreneurship.
Tabel 1.2 Daftar Jurusan Yang Mendapatkan Mata Kuliah Kewirausahaan atau Entrepreneurship No
Jurusan
Semester
Pendidikan Agama Islam
VII
2.
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial
III
3.
Manajemen Pendidikan
V
4.
Pendidikan Biologi
VII
5.
Pendidikan Fisika
VI
6.
Pendidikan Kimia
VI
Fakultas Syariah dan
Muamalat (Kosentrasi Perbankan
V
Hukum
Syariah)
1.
Fakultas Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
7.
Muamalat (Kosentrasi Asuransi
8.
V
Syariah) Muamalat (Kosentrasi ZISWAF)
V
Jurnalistik
VI
11.
Manajemen Dakwah
IV
12.
Pengembangan Masyarakat Islam
II
9. 10.
Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
4
Manajemen
IV
Akuntansi
V
Teknik Informatika
VII
16.
Agribisnis
V
17.
Matematika
II
Fakultas Kedokteran dan
Kesehatan Masyarakat (Peminatan
VI
Ilmu Kesehatan
Kesehatan Lingkungan)
13.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
14. 15.
Fakultas Sains dan Teknologi
18.
Sumber : Pedoman Akademik Program Strata 1 2012/2013 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari tabel 1.2 dapat dilihat bahwa hanya 18 Jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan atau entrepereneurship. Sedangkan Fakultas Adab dan Humaniora, Fakultas Dirasat Islamiyah, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik serta Fakultas Psikologi tidak ada jurusan yang mendapatkan mata kuliah kewirausahaan. Dengan cara berwirausaha merupakan alternatif pilihan untuk mengatasi pengangguran. Rano mengemukakan wirausaha merupakan salah satu pendukung menentukan
maju
mundurnya
perekonomian,
karena
bidang
wirausaha
mempunyai kebebasan untuk berkarya dan mandiri dan jika seseorang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun perusahaan lain untuk mendapatkan pekerjaan.1 Kontribusi yang dapat diberikan seorang wirausaha kepada Indonesia adalah menciptakan lapangan kerja, berinovasi dalam produk dan proses. Kewirausahaan merupakan proses dinamis dalam menciptakan tambahan kekayaan. Kekayaan ini dihasilkan oleh individu yang memiliki risiko utama
1
Rano Aditia Putra, “Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen Vol. 1 No. 1 September 2012, hal. 2
5
dalam hal modal, waktu dan komitmen karir atau menyediakan nilai bagi beberapa produk dan jasa.2 Menurut Robert D.Hisrich yang menjadi pengertian dasar dalam buku nya mengatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah proses penciptaan sesuatu yang baru pada nilai menggunakan waktu dan upaya yang diperlukan, menanggung resiko keuangan, fisik, serta resiko sosial yang mengiringi, menerima imbalan moneter yang dihasilkan, serta kepuasan dan kebebasan pribadi”.3 Dengan kata lain berkewirausahaan adalah proses dinamis atau penciptaan tambahan kekayaan. Kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syarat-syarat kewajaran, waktu, atau komitmen karier atau penyediaan nilai tersebut bagaimanapun juga harus dipompa oleh usahawan dengan penerimaan dan penempatan kebutuhan keterampilan dan sumber-sumber daya. Robert D. Hisrich et al. mendefinisikan melalui tiga pendekatan, diantaranya: 1.
Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa sumbersumber tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya, dan juga seseorang yang memperkenalkan perolehan inovasi atau pembaharuan dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru.
2.
Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk menghasilkan
dan
mencapai
sesuatu,
pada
percobaan,
pada
penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar yang lain. 3.
Pendekatan pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebinis yang muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pada pebisnis lain sesama entrepreneur muncul sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan, atau seseorang yang menciptakan 2
Robert C. Ronstadt dalam Robert D. Hisrich; Michael P. Peters; Dean A. Shepherd, Entrepreneurship, (Jakarta: Salemba Empat, 2008, Edisi 7), hal.9 3 Ibid, hal.10
6
kekayaan bagi orang lain, juga menemukan jalan yang lebih baik agar memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan menghasilkan lapangan kerja baru bagi orang lain yang dengan senang hati untuk menjalankannya. 4 Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di sebuah negara terletak pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan kewirausahaan.5 Pihak perguruan tinggi bertanggung jawab dalam mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehungga mereka berani untuk berwirausaha. Pendidikan membuat wawasan individu menjadi lebih percaya diri, bisa memilih, dan mengambil keputusan yang tepat, meningkatkan kreativitas dan inovasi, membina moral, karakter, intelektual serta peningkatan6. Pendidikan kewirausahaan merupakan salah satu bentuk aplikasi kepedulian dunia pendidikan terhadap kemajuan bangsana. Di dalam pedidikan kewirausahaan diperlihatkan diantaranya adalah nilai dan bentuk kerja untuk mencapai kesuksesan. Dengan adanya pendidikan kewirausahaan menjadi sangat diperlukan terlebih dilapangan banyak wirausaha yang masih rendah dalam kemampuan mengelola
usahanya.
Sehingga
melalui
pendidikan
kewirausahaan
diharapkanmampu meningkatkan kemampuan dan sikap berwirausahanya. Minat berwirausaha menurut Fuadi adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.7 Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan
4
Ibid, hal. 9 Suharti L & Sirine H, “Faktor-Faktor PengaruhTerhadap Niat Kewirausahaan (Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2 September 2012, hal. 125 6 Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan Vol. 17 No. 1, Maret 2015, hal. 22 7 Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93 5
7
seseorang untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Rosmiati, Donny, Munawar).8 Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu. Efikasi diri sebagai indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha. Pendidikan kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri wirausaha.9 Mahasiswa UIN yang telah mendapatkan pendidikan kewirausahaan, pada sebagian kecil yaitu 6 dari 10 mahasiswa mengatakan bahwa tidak memiliki minat
unuk
berwirausaha
ditambah
pengajar
mata
kuliah
pendidikan
kewirausahaan kurang memberikan motivasi untuk minat berwirausaha, mereka hanya menuntut mahasiswa nya paham dengan apa yang mereka jelaskan dan mempraktekannya
hanya
untuk
memenuhi
syarat
sks
saja.
Sehingga
mempengaruhi kemampuan dirinya dalam menghadapi situasi yang dihadapi yang lebih luas dan bervariasi. Gagal dalam berwirausaha menjadi salah satu kurangnya keyakinan mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta untuk menjalani kewirausahaan. Dengan kurangnya keyakinan tersebut akan berdampak dengan kesulitan dalam menjalani usahanya. Keyakinan yang kurang terhadap usaha yang dijalani tergantung pemahaman kemampuan dirinya terhadap situasi yang dihadapinya ketika menjalankan usaha. Komunitas UINPreneurs merupakan komunitas mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang memiliki wirausaha, tercatat sekitar 77 orang yang tergabung menjadi anggota nya. Hal ini dpat ditujukan dari data awal penerimaan anggota komunitas UINPreneurs pada tabel 1.3.
8
Rosmiati, Donny T, & Munawar, op.cit, hal. 23 Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 8 9
8
Tabel 1.3 Jumlah Anggota Komunitas UINPreneurs NO 1.
Fakultas
Jumlah
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
22 orang
Keguruan 2.
Fakultas Adab dan
7 orang
Humaniora 3.
Fakultas Syariah dan Hukum
4.
Fakultas Ushuludin dan
10 orang 2 orang
Filsafat 5.
Fakultas Ilmu Dakwah dan
14 orang
Komunikasi 6.
Fakultas Sains dan Teknologi
12 orang
7.
Fakultas Dirasat Islamiyah
1 orang
8.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
8 orang
9.
Fakultas Kedokteran dan
1 orang
Ilmu Kesehatan TOTAL
77 orang
Sumber : Laporan penerimaan anggota Komunitas UINPreneurs, 10 Januari 2015 Sesuai dengan latar belakang, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian
ini.
Penelitian
ini
untuk
mengetahui
pengaruh
pendidikan
kewirausahaan dan kemampuan diri tehadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
9
B. Identifikasi Masalah Dari latar belakang di atas dapat diidentifikasikasikan masalah sebagai berikut: 1.
Tingkat pengangguran yang disebabkan kurangnya lapangan kerja yang menjadi tanggung jawab pemerintah dan masyarakat industri.
2.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat dalam tingkat pengangguran terbuka jumlah pengangguran sarjana atau lulusan universitas pada Februari 2015 adalah 5,34 persen dibanding dengan bulan Februari 2014.
3.
Lulusan perguruan tinggi lebih siap sebagai pencari kerja dibandingkan pencipta kerja.
4.
Minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah masih rendah.
5.
Pengajar mata kuliah pendidikan kewirausahaan masih belum memotivasi mahasiswa untuk berwirausaha.
6.
Kurangnya efikasi diri mempengaruhi minat berwirausaha.
C. Pembatasan Masalah Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Pendidikan
kewirausahaan
dapat
menjadi
pendorong
pertumbuhan
kewirausahaan. 2.
Seseorang yang mempunyai kemampuan dan keinginan serta siap untuk berwirausaha, berarti seseorang itu mampu menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
3.
Efikasi seseorang berwirausaha mempengaruhi untuk bekerja mandiri atau menjalankan usahanya sendiri.
10
D. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut 1.
Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha?
2.
Apakah terdapat pengaruh positif antara efikasi diri wirausaha terhadap minat berwirausaha?
3.
Apakah terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha?
E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah dapat dirumuskan tujuan penelitian sebagai berikut : 1.
Mengetahui
pengaruh
pendidikan
kewirausahaan
terhadap
minat
berwirausaha. 2.
Mengetahui pengaruh efikasi diri wirausaha terhadap minat berwirausaha.
3.
Mengetahui pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha.
F.
Manfaat Penelitian
1.
Manfaat Teoritis a. Sebagai sumbangan konsep dengan memperluas kajian dalam ilmu kewirausahaan. b. Sebagai referensi bagi berbagai pihak dalam melakukan penelitian tentang kewirausahaan. c. Sebagai bahan referensi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dalam bidang kewirausahaan.
11
2.
Manfaat Praktis a.
Bagi Instansi Mengetahui pentingnya kewirausahaan bagi mahasiswa baik dengan mengembangkan kurikulum pendidikan kewirausahaan dan membuat seminar-seminar motivasi kewirausahaan.
b.
Bagi Dosen Para dosen mengetahui pentingnya pengetahuan kewirausahaan baik teori, pelatihan, dan kegiatan kewirausahaan lainnya bagi mahasiswa agar dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya mencari kerja tetapi juga dapat menciptakan lapangan kerja.
c.
Bagi Mahasiswa Sebagai salah satu referensi untuk memperluas pengetahuan maupun pembanding dalam penelitian atau penulisan karya ilmiah, khususnya mengenai pengaruh pendidikan kewirusahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha.
d.
Bagi Peneliti Sebagai salah satu referensi dalam melanjutkan penelitian dalam bidang kewirausahaan yang lebih luas.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Deskripsi Teoritik 1. Kewirausahaan Istilah kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari istilahistilah ekonomi bahasa perancis pada abad ke 17 dan 18. Dalam bahasa perancis diartikan seseorang yang menjalankan proses pemakaman yang berarti seseorang yang menjalankan proyek atau aktivitas yang penting. Pada abad ke 20 seorang ekononom Schumpeter mengatakan bahwa entrepreneur adalah agen perubahan dalam bidang ekonomi, yaitu dengan cara membuka pasar baru dan menciptakan sesuatu yang baru dengan cara yang baru sehingga para entrepreneur mengubah ekonomi menjadi maju.1 Pada tahun 1970 di Indonesia konsep kewirausahaan atau wiraswasta mendapat dukungan pemerintah. Dan konsep ini berkembang cepat sampai memasuki tahun Pelita III. Dan pada tahun ini perlu dikembangkan untuk menumbuhkan wiraswasta yang berkompeten.2 Menurut Suryana menyatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah kemampuan kreatif dan inovatif yang dijadikan dasar, kiat dan sumber daya untuk mencari peluang menuju sukses.”3 Menurutnya kewirausahaan merupakan suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambah di pasar melalui proses pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda, seperti: 1. Pengembangan teknologi 2. Penemuan pengetahuan ilmiah 3. Perbaikan produk barang dan jasa yang ada
1
Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 11-12 2 Ibid, hal. 13 3 Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 2
12
13
4. Menemukan cara-cara baru untuk mendapatkan produk yang lebih banyak dengan sumber daya yang lebih efisien.4 Dengan adanya cara-cara baru seperti diatas dapat menambah kemampuan dalam mengelola sumber daya dengan cara yang baru untuk menciptakan nilai tambah dalam mencari peluang. Menurut Robert D. Hisrich mengatakan bahwa, “Kewirausahaan adalah proses dinamis atas penciptaan tambahan kekayaan-kekayaan diciptakan oleh individu yang berani mengambil resiko utama dengan syaratsyarat kewajaran, waktu dan komitmen karier atau penyediaan nilai untuk berbagai barang dan jasa.” 5 Dengan kata lain menciptakan inovasi baru dan berani mengambil resiko yang diambil dengan melihat waktu dan juga dengan melihat penyediaan barang dan jasa dapat dikatakan sebagai kewirausahaan. Robert D. Hisrich mendefinisikan entrepreneurship berdasarkan tiga pendekatan dari ekonom, psikolog dan pebisnis, diantaranya: 1.
2.
3.
Pendekatan ekonom, entrepreneur adalah orang yang membawa sumber-sumber daya tenaga, material, dan aset-aset lain ke dalam kombinasi yang membuat nilainya lebih tinggi dibandingkan sebelumnya dan juga seseorang yang memperkenalkan perubahan, inovasi dan suatu order/tatanan atau tata dunia baru. Pendekatan psikolog, entrepreneur adalah betul-betul seorang yang digerakkan secara khas oleh kekuatan tertentu kegiatan untuk menghasilkan atau mencapai sesuatu, pada percobaan, pada penyempurnaan atau mungkin pada wewenang mencari jalan keluar yang lain. Pendekatan seorang pebisnis, entrepreneur adalah seorang pebisnis yang muncul sebagai ancaman, pesaing yang agresif, sebaliknya pebisnis lain sesama entrepreneur mungkin sebagai sekutu atau mitra, sebuah sumber penawaran, seorang pelanggan atau seseorang yang menciptakan kekayaan bagi orang lain juga menemukan jalan yang lebih baik untuk memanfaatkan sumber-sumber daya, mengurangi pemborosan dan menghasilkan lapangan pekerjaan baru orang lain yang dengan senang hati untuk menjalankannya.6
4
Ibid. Ibid, hal. 44 6 Ibid, hal. 42 5
14
Menurut Peter F. Ducker mengatakan bahwa, “Kewirusahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Dapat diartikan seorang wirausahawan ialah orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru, yang berbeda dengan yang lain atau mengembangkan sesuatu yang sudah ada sebelumnya.”7 Sedangkan menurut Zimmerer mengartikan, “Kewirausahan sebagai suatu proses penerapan kreativitas dan inovasi dalam memecahkan persoalan dan menemukan peluang untuk memperbaiki kehidupan (usaha). Artinya untuk menciptakan sesuatu diperlukan suatu kreativitas dan jiwa inovator yang tinggi.”8 Kewirausahaan memiliki aliran-aliran yaitu: 1. Neo klasik, dimana setiap individu dalam sebuah organisasi tidak diperhitungkan lebih diutamakan individu yang masukkedalam sistem dan berinteraksi antara satu sama lain sampai menghasilkan output yang diharapkan, 2. Schumpeter’s, dalam aliran ini lebih dipengaruhi oleh peran dan kontribusi dari entrepreneur tersebut dalam suatu organisasi bisnis sehingga menghasilkan output yang diharapkan. 3. Austrian School, diterangkan bahwa entrepreneur harus memiliki informasi yang akurat terhadap suatu peluang, dimana informasi tersebut dapat dilakukan kombinasi dan outsorching sumberdaya untuk melakukan eksekusi terhadap informasi tersebut. 4. Kirzerian Entrepeneur, dijelaskan bahwa setiap entrepreneur harus memilliki ilmu pengetahuan, sesuatu yang masih abu-abu akan terlihat jelas dimata entrepreneur. 9
7
Kasmir, Kewirausahaan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006), hal 20 Ibid. 9 Willy Arafah, Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship, (Jakarta: Universitas Trisakti, 2010), hal. 11 8
15
Terdapat beberapa unsur pokok entrepreneurship yang harus dipenuhi, yaitu: a.
Kemampuan (IQ & Skill) Kemampuan harus dimiliki oleh seorang entrepreur, baik itu kemampuan intelektual dan skill (keterampilan).
b.
Keberanian (EQ & Mental) Tidak smua orang memiliki keberanian dan mental yang kuat. Dalam entrepreneurship mensyaratkan secara mutlak adanya keberanian dan kekuatan mental.
c.
Keteguhan Hati (Motivasi Diri) Motivasi merupakan faktor pendorong seseorang untuk melakukan sesuatu yang berasal dari dalam diri seseorang. Dan inilah yang melahirkan semangat seorang wirausaha.
d.
Kreativitas Ada tiga komponen dalam kreativitas yaitu pengetahuan teknis, motivasi dan creative thinking skill. 10 Wirausaha dapat diartikan orang yang berjiwa berani mengambil
resiko untuk membuka usaha dalam berbagai kesempatan. Berjiwa berani mengambil resiko yang berarti bermental mandiri dan berani memulai usaha, tanpa diliputi rasa takut atau cemas sekalipun dalam kondisi tidak pasti.11 Seorang wirausahawan dalam pemikirannya selalu berusaha mencari, memanfaatkan serta menciptakan peluang usaha yang dapa memberikan keuntungan. Jiwa wirausaha tidak memiliki istilah rugi dalam kamusnya selama orang tersebut melakukan usaha dengan penuh keberanian dan juga penuh perhitungan.12 Beberapa faktor motivasional yang mempengaruhi intensi wirausaha salah satunya adalah efikasi diri dan persepsi atas keinginan. Selain dua faktor tersebut, faktor-faktor pembentuk jiwa wirausaha diantaranya 10
Ali, Herni ; Fazin, Hamam, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 84 11 Kasmir, op.cit, hal. 19 12 Ibid, hal. 20
16
pendidikan, nilai pribadi, usia serta pengalaman bekerja. Pendidikan seseorang terbukti penting dalam mencapai kesuksesan usaha dengan pendidikan seseorang mampu mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi dalam usahanya.13
a.
Pendidikan Kewirausahaan Entrepreuneurship haruslah bisa menjadi disiplin ilmu tersendiri melalui pendidikan. Menurut Musa Asy’ari melalui pendidikaan Islam pembudayaan entreprenuership harus dilakukan yaitu untuk memperkenalkan kemasan fiqih yang bermuatan pemberdayaan ekonomi sebagai bagian kewajiban menjalankan syaria Islam dan perlu adanya pusat-pusat pelatihan dan pemberdayaan wirausaha yang diselenggarakan secara berkelanjutan.14 Menurut Soeharto Prawirokusumo, pendidikan kewirausahaan telah diajarkan sebagai disiplin ilmu tersendiri yang independen yang terpisah dari ilmu-ilmu yang lain, disebutkan: 1. 2.
3. 4.
Kewirausahaan berisi bidang pengetahuan yang utuh dan nyata, yaitu terdapat teori, konsep dan metode ilmiah yang lengkap. Kewirausahaan memiliki dua konsep yaitu posisi permulaan dan perkembangan usaha yang jelas tidak masuk dalam kerangka pendidikan manajemen umum yang memisahkan antara manajemen dan kepemilikan usaha. Kewirausahaan merupakan disiplin ilmu yang memiliki objek tersendiri yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda Kewirausahaan merupakan alat untuk menciptakan pemerataan usaha dan pendapatan atau kesejahteraan rakyat yang adil dn makmur.15 Menurut
Lo
Choi
Tung
menyatakan
bahwa,
“Pendidikan
kewirausahaan adalah proses transmisi pengetahuan dan keterampilan
13
Slamet, Franky; Hetty Karunia Tunjungsari; Mei Le, Dasar-dasar kewirausahaan: Teori & Praktik, (Jakarta: PT. Indeks, 2014), hal. 7 14 Herni Ali; Hamam Faizin, Teologi Entrepreneurship, (Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah, 2010), hal. 31 15 Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah Seminar, Jatinangor: PIBI-IKOPIN dan FNSt, 1997, hal. 4
17
kewirausahaan kepada siswa untuk membantu mereka dalam memanfaatkan peluang bisnis.”16 Selain itu Hood and Young dalam Lo Choi Tung, menurutnya, “Pendidikan kewirausahaan bertujuan untuk mengajarkan siswa dalam memulai dan mengoperasikan bisnis baru agar berhasil dan menguntungkan sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi.”17 Dari pengertian diatas menurut para tokoh dapat disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan merupakan program pendidikkan yang menggarap aspek
kewirausahaan
yang
bertujuan
mengajarkan
anak
dalam
mengoperasikan bisnis dan memanfaatkan peluang bisnis sehingga dapat memfasilitasi pertumbuhan ekonomi. Dulu kewirausahaan dianggap hanya dapat dilakukan melalui pengalaman langsung di lapangan dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir, sehingga kewirausahaan tidak dapat dipelajari dan juga diajarkan. Seseorang yang memiliki bakat kewirausahaan dapat mengembangkan bakatnya melalui pendidikan. Mereka yang menjadi wirausaha adalah orangorang yang mengenal potensi dan belajar mengembangkannya untuk menangkap peluang serta mengorganisasi usaha dalam mewujudkan citacitanya. Dalam buku milik Suryana, dilihat dari perkembangannya, sejak awal abad ke 20, kewirausahaan sudah diperkenalkan di beberapa negara, misalnya di Belanda dikenal dengan “ondernemer” dan Jerman dikenal dengan “unternehmer”. Kemudian pada tahun 1950-an pendidikan kewirausahaan mulai dirintis di beberapa negara seperti di Eropa, Amerika, dan Kanada. Bahkan, sejak tahun 1970-an, banyak universitas yang mengajarkan kewirausahaan, manajemen usaha kecil, atau manajemen usaha baru. Pada tahun 1980-an, hampir 500 sekolah di AS memberikan pendidikan
16
Lo Choi Tung, The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of Engineering Students, (Cityu University of Hong Kong, 2011), hal 36 17 Ibid, hal. 35
18
kewirausahaan. Di Indonesia, pendidikan kewirausahaan masih terbatas pada beberapa sekolah atau perguruan tinggi tertentu.18 Seperti halnya ilmu manajemen yang awalnya berkembang di bidang industri, kemudian berkembang dan diterapkan di berbagai bidang lainnya, maka disiplin ilmu kewirausahaan dalam perkembangannya mengalami evolusi yang pesat. Terdapat hal lain yang juga mendorong untuk minat berwirausaha adalah dengan memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam pendidikan kewirausahaan.
19
Sementara itu menurut Kuratko dalam
penelitian Wardoyo mengatakan bahwa “partisipasi semua pihak dalam pendidikan kewirausahaan akan meningkatkan minat berwirausaha”. Di Indonesia sendiri ada beberapa universitas yang mmeiliki slogan entrepeneurship seperti Universitas Ciputra (Surabaya) yang memiliki visi dan misi untuk menciptkan entrepreneur kelas dunia. Sehingga memiliki program sudi seperti Bisnis Kuliner, Sistem Informasi Bisnis, Bisnis desain Fashion dan juga International Hospitality and Tourism Business dengan harapan lulusan Universitas Ciputra bisa menjadi entrepreneur yang handal di bidangnya masing-masing. Selain Universitas Ciputra yaitu Prasetya Mulya Business School (Tangerang Selatan) dimana universitas ini hanya fokus kepada progam studi bidang ekonomi dan bisnis saja. Dan setiap tahunnya Prasetya
Mulya
Business
School
mengadakan
kegiatan
bernama
Entrepreneur Day dengan konsep pameran bisnis dan produk karya para mahasiswa.20 Pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik. Menurut Zhao
18
Suryana, Kewirausahaan Pedoman Praktis : Kiat dan Proses Menuju Sukses, (Jakarta: Salemba Empat, 2009), hal. 10 19 Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas Tarumanegara), 2012, hal. 7 20 http://www.youthmanual.com/post/dunia-kuliah/jurusan-kuliah-entrepreneurshipdi-lima-universitas-di-indonesia diakses pada tanggal 22 Oktober 2016 pukul 22.21 WIB
19
et al pendidikan semacam itu sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu: 1.
Mengenali peluang-peluang bisnis baru.
2.
Mengevaluasi peluang-peluang.
3.
Memulai sebuah bisnis.
4.
Kewirausahaan Organisasional.21 Dan Ellen A.Drost et al menghipotesiskan bahwa semakin tinggi
persepsi bahwa keahlian-keahlian tersebut sebenarnya telah dipelajari, maka semakin besar minat untuk berwirausaha. Adapun perlunya pendidikan kewirausahaan di Indonesia menurut R. Djatmiko Danuhadimedjo adalah: 1.
Untuk mengembangkan, memupuk dan membina bibit atau bakat pengusaha sehingga bibit tersebut lebih berbobot dan selalu mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan yang mukhahir.
2.
Untuk memberikan kesempatan kepada setiap manusia supaya sedapat mungkin dan menumbuhkan kepribadian wirausaha.
3.
Pendidikan kewirausahaan menjadi manusia berwatak dan unggul, memberikan kemampuan untuk membersihkan sikap mental negatif, meningkatkan daya saing dan daya juang.
4.
Dengan demikian apabila kepribadian wirausaha kita miliki, maka negara kita yang sedang berkembang ini akan dapat menyusul ketinggalan atau menyamai negara yang sudah maju.
5.
Untuk menumbuhkan cara berpikir yang rasional dan produktif dalam memanfaatkan waktu dan faktor-faktor modal yang dimiliki tradisional pribumi.
2. Minat Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang minat namun mereka mempunyai maksud dan tujuan yang sama. Salah satu para ahli yang 21
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship, 2011, hal. 6
20
merumuskan minat adalah Pintrich dan Schunk yang mengartikan minat menjadi tiga yaitu (1) minat pribadi, yang berasal dari sifat pribadi dan karakteristik individu yang relatif stabil yang biasanya diartikan langsung pada beberapa aktivitas seperti perasaan yang senang menyukai aktivitas, (2) minat situasi, minat yang berhubungan dengan kondisi lingkungan, (3) minat psikologi, yaitu minat yang perpaduan antara minat pribadi dengan situasi. Minat merupakan perasaan tertarik atau berkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. 22 Sehingga pada dasarnya minat adalah penerimaan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu yang berada di luar dirinya sendiri. Dan di ekspresikan melalui pernyataan atau sikap yang menunjukkan bahwa seseorang memiliki ketertarikan pada suatu obyek dibanding dengan obyek lainnya. Seseorang yang memiliki ketertarikan terhadap sesuatu akan menaruh perhatian yang lebih besar dibandingkan obyek lainnya
a.
Minat Berwirausaha Menurut Fuadi mengatakan bahwa, “Minat bewirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi.”23 Minat adalah seperangkat mental yang terdiri dari suatu campuran persaan, harapan, pendirian, prasangka rasa takut atau kecenderungan lain yang mengarahkan individu kepada suatu pilihan. Minat menjadi wirausaha didefinisikan sebagai keinginan seseorang untuk bekerja mandiri (self employed) atau menjalankan usahanya sendiri (Rosmiati, Donny, Munawar).24
22
Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan,(FISE, UNY, 2006), hal. 17 Fuadi, Iski Fadli, “Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal”. Jurnal PTM Vol 9, Desember 2009, hal 93 24 Rosmiati, Donny T, & Munawar, “Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa”, Jurnal Manajemen dan Keuangan, vol. 17, no.1, Maret 2015 hal. 23 23
21
Dalam penelitian Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire yang berjudul Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students : Antecendents
of
Entrepreneurial
Intent
and
Implications
for
Entrepreneurship Education terdapat tiga dimensi dalam minat berwirausaha, yaitu: a.
Umum
b.
Pertumbuhan tinggi
c.
Gaya hidup25 Minat berwirausaha umum diartikan sebagai minat seseorang untuk
memulai usaha miliknya sendiri dimana keinginan ini juga otomatis didorong untuk harapan mendapatkan keuntungan ekonomi. Minat berwirausaha yang kedua berkaitan dengan minat seseorang untuk memulai usahanya dan secara besar harapannya untuk membesarkannya mungkin menjadi pemimpin industri, bisnis internasional atau perusahaan publik. Minat bewirausaha yang ketiga yaitu minat untuk memulai usaha untuk mendapatkan otonomi dan sebuah gaya hidup tertentu, mereka cenderung mencari otonomi dan gaya hidup tertentu seperti melakukan apa yang mereka sukai tanpa adanya keinginan untuk investasi cepat kembali dan juga tanpa adanya keinginan untuk pertumbuhan tinggi. Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor yang mempengaruhi. Faktor yang mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha merupakan hasil interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan lingkungannya. Menurut Lambing dan Kuehl, hasil penelitian terbaru menunjukan ada empat hal yang mempengaruhi keputusan berwirausaha yaitu diri pribadi, lingkungan budaya, kondisi sosial, dan kombinasi dari ketiganya. Menurut Hisrich dan Alma, faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha adalah lingkungan pendidikan, kepribadian seseorang dan lingkungan keluarga.
25
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J, op.cit. hal. 3
22
Minat berwirausaha adalah motivasi yang mendorong seseorang yang terlahir dengan penuh kemauan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda, membuat keputusan yang sesuai dengan peluang yang ada dengan berani mengambil resiko dalam menjalani usaha agar memperoleh keuntungan yang lebih besar dan meraih kesuksesan.
3. Efikasi Diri Dalam kehidupan sehari-hari, efikasi diri sangat berpengaruh terutama dalam aspek pengetahuan diri karena efikasi diri mempengaruhi individu dalam menentukan tindakan untuk mencapai tujuan yang diharapkan individu. Bandura mengartikan efikasi diri merupakan keyakinan akan kemampuan individu untuk dapat mengorganisasi dan melaksanakan serangkaian tindakan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan.26 Efikasi adalah penilaian diri, apakah dapat melakukan tindakan bisa atau tidak bisa mengerjakan sesuai dengan yang dipersyaratan. Bandura mengatakan bahwa efikasi diri wirausaha telah secara konsisten ditujukan sebagai sebuah variabel penjelas untuk mengapa orangorang yang mengerjakan tugas-tugas yang diberikan dan bertahan dalam usaha-usaha mereka untuk menyukseskannya.27 Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain manapun berasal dari empat sumber yaitu, pengalamanpengalaman menguasai suatu tugas, permodelan, perkusi sosial dan penilaian mengenai keadaan-keadaan psikologis seseorang.
28
Efikasi diri sebagai
indikator kepercayaan diri akan menimbulkan sikap merasa mampu akan mendirikan usaha baru dan kemampuan mengelola usaha.
26
Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New York: W. H. Freemand and Company, 1997), hal. 21 27 Ibid, hal. 350 28 Brown dan Inouge dalam A. Bandura, sel efficacy: The Exercise of control, (New York: W. H. Freemand and Company, 1997)
23
Zhao et al menemukan bahwa kemampuan diri wirausaha memprediksi minat berwirausaha diantara 256 mahasiswa MBA. Bandura menyarankan bahwa kepercayaan diri akan kemampuan kita di domain dari empat sumber, yaitu:29 1. Pengalaman menguasai suatu tugas. 2. Permodelan. 3. Perkusi sosial. 4. Penilaian menguasai keadaan-keadaan psikologis seseorang. Pengalaman-pengalaman menguasai tugas secara langsung terkait dengan program pendidikan yang efektif, pengalaman mungkin didapatkan di tempat kerja sebagai seorang wirausaha, magang dan pelatihan (Wilson et al). Pendidikan kewirausahaan telah diketahui meningkatkan kemampuan diri wirausaha (Wilson et al; Cooper dan Lucas; Zhao et al)30. Salah satu tokoh pengusaha yang sukses di Indonesia adalah Alm. Bob Sadino yang memiliki efikasi diri yang tinggi tanpa mendapatkan pendidikan kewirausahaan sehingga hingga saat ini bisnis nya dalam bidang pangan dan peternakan berkembang maju pesat. Bob Sadino bersama istrinya banyak mengalami cobaan ketika melakukan usaha, beliau percaya bhawa setiap langkah sukses selalu diawali dengan kegagalan demi kegagalan. Baginya, kelemahan banyak orang ialah karena terlalu banyak mikir dalam membuat sebuah rencana sehingga tidak segera melangkah, menurutnya yang terpenting adalah sebuah tindakan.31 Menurut Bandura, setiap individu memiliki efikasi diri yang berbeda-beda yang dinyatakan dalam tiga dimensi, yaitu: a. Tingkat (level) Pada dimensi ini berkaitan dengan tingkat kesulitan setiap individu dalam melakukan sesuatu hal. Dimensi ini memilki implikasi terhadap
29
Drost , Ellen A. ; J. McGuire, Stephen J.. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship. 2011, hal.8 30 Ibid. 31 www.sipolos.com/biografi-bob-sadino/ diakses pada tanggal 23 Oktober 2015 pukul 12.29 WIB
24
pemilihan tingkah laku yang dirasa mampu dilakukannya dan akan menghindari hal yang diluar kemampuannya b. Kekuatan (Strenght) Dimensi ini berkaitan dengan tingkat kekuatan dari keyakinan seorang individu terhadap kemampuannya. Dan dimensi ini berkaitan dengan dimensi level taraf kesulitan tugas. c. Generalisasi (geneality) Berkaitan dengan luasnya bidang tingkah laku yag mana setiap individu merasa yakin akan kemampuannya. Dan setiap individu merasa yakin terhadap kemampuan dirinya. 32 Dalam keyakinan seseorang terhadap dirinya sendiri mampu mengerjakan tugasnya dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi efikasi diri menjadi penentu kebehasilan dalam perfomasi yang akan datang dan kemudian menjadi fakor yang yang ditentukan pola keberhasilan atau kegagalan perfomasi yang penah dialami.33 Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri menurut Bandura antara lain: a. Sifat tugas yang dihadapi. Jenis tugas tertentu menuntut kinerja yang lebih sulit dan berat daripada situasi tugas yang lain b. Insentif eksternal. Persuasi diberikan orang lain untuk merefleksikan keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugas c. Status individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang. Mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya d. Informasi tentang kemampuan dirinya. Efikasi diri seseorang akan meningkat atau menurun jika ia mendapat informasi positif atau negatif tentang dirinya.34
32
Albert Bandura, Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change, Psychological Review, 1997, Vol. 84, No. 2, hal. 194 33 Azwar, S, Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa, Jurnal Psikologi, No. I , hal. 56 34 Albert Bandura, op.cit.
25
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Tabel 2.1 Penelitian Relevan No.
Peneliti
Judul Penelitian
(Tahun) 1
Rosmiati, Donny Sikap, Teguh
Variabel
Hasil
Penelitian
Penelitian
Motivasi, X1 = Sikap,
Santosa dan
Minat X2
hasil
= penelitian
Junias,
Berwirausaha
Motivasi
Munawar,
Mahasiswa
Y
Politeknik
Dari
=
didapat bahwa
Minat model
Berwirausaha
pembelajaran
Negeri Kupang
kewirausahaan
(2015)
tidak berpengaruh signifikan terhadap minat mahasiswa berwirausaha
2
Rano
Aditia Faktor-faktor
Dari
hasil
Putra,
penentu
penelitian
Universitas
mahasiswa
faktor-faktor
Negeri (2012)
Padang manajemen untuk berwirausaha
yanng menentukan minat mahasiswa manajemen untuk berwirausaha ada 6 faktor, yaitu
faktor
26
lingkungan, faktor
harga
diri,
faktor
peluang, faktor kepribadian, faktor visi dan faktor pendapatan dan
percaya
diri. 3
Retno Kadarsih, Faktor-faktor
Dari
hasil
Susilaningsih,
yang
penelitian
Sri Sumaryati,
memengaruhi
mahasiswa
FKIP Universits Minat
Program Studi
Sebelas
Maret Berwirausaha
Pendidikan
(2013)
Pada
Mahasiswa
Program
Ekonomi FKIP
Studi
UNS
Pendidikan
mempunyai
Ekonomi
FKIP
UNS
minat
yang
tinggi
untuk
berwirausaha yaitu sebanyak 96% 4
Wardoyo, FE
Pengaruh
X1
Universitas Pendidikan
= Dari
dan Pendidikn
penelitian
Gunadarma
Karakteristik
X2
(2012)
Kewirausahaan
Karakteristik
Terhadap
= dapat disimpulkan
Intensi Kewirausahaa bahwa efikasi
Berwirausaha Mahasiswa
hasil
n
diri,
Pada Y = Intensi pengambilan
27
Perguruan Tinggi Berwirausaha
resiko
Swasta Di Jakarta
materi
dan
pendidikan berpengaruh terhadap intensi berwirausaha 5
Ellen A. Drost, Stephen
Fostering
Hasil
J.J Entrepreneurship
McGuire
among
Finnish
dari
penelitian
ini
bahwa adanya
California State Business
hubungan
University, Los Students:
positif
Angeles (2011)
Antencendents of
pendidikan
Entrepreneurial
kewirausahaan
Intent
and
dengan
Implications
for
berwirausaha
antara
minat
Entrepreneurship Education
C. Kerangka Berpikir Berdasarkan dari definisi dalam landasan teori dan juga berdasarkan penelitian sebelumnya yang menjadi acuan dalam penelitian ini yang berjudul Fostering Entrepreneurship Among Finnish Business Students : Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneurship Education oleh Ellen A. Drost and Stephen J.J McGuire, minat berwirausaha memiliki tiga dimensi yaitu minat berwirausaha umum, gaya hidup dan pertumbuhan tinggi. Sedangkan pendidikan kewirausahaan tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari kursus dan pengalaman akademik dan sebagai tingkat mahasiswa diartikan telah dipelajari mengenai empat keahlian penting yang dibutuhkan, yaitu:
Mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi
peluang-peluang, memulai sebuah bisnis, dan kewirausahaan organisasional,
28
dimana keahlian-keahlian tersebut apabila dipelajari maka semakin besar minat berwirausaha. Dan efikasi diri sebagai indikator kepercayan diri memiliki empat faktor yaitu sifat tugas yang dihadapi, insentif eksternal, Status individu dalam lingkungan dan informasi tentang kemampuan sendiri. Berikut gambar kerangka pemikiran yang dijadikan dasar pemikiran dalam penelitian ini, sebagai berikut:
Gambar 2.1 Bagan Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian Hipotesis adalah pernyataan atau dugaan sementara yang masih lemah kebenarannya dan perlu dilakukan pembuktian terhadap dugaan tersebut. Adapun hipotesis yang diajukan menurut kerangka berfikir tersebut adalah sebagai berikut: Ha
: Terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha
Ho
: Tidak terdapat pengaruh positif antara pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha
Ha1
: Terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat berwirausaha.
29
Ho1
: Tidak terdapat pengaruh positif antara efikasi diri dengan minat berwirausaha
Ha2
: Terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dengan minat berwirausaha
Ho2
: Tidak terdapat pengaruh positif pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dengan minat berwirausaha
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat penelitian ini dilaksanakan di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta kampus 1 dan kampus 2. Penelitian ini dilaksanakan selama 9 bulan terhitung dari bulan Februari sampai Oktober 2016, dengan pembagian waktu dalam penyusunan sebagai berikut: Tabel 3.1 Waktu Penyelesaian Penelitian No
Tanggal
Keterangan
1.
Februari 2016
Penyelesaian Bab I
2.
Maret 2016
Penyelesaian Bab II
3.
April 2016
Penyelesaian Bab II
4.
Mei 2016
Penyelesaian Bab III
5.
Juni 2016
Penyelesaian Bab III
6.
Juli 2016
Menyusun Instrumen Kuesioner
7.
Agustus 2016
Mengumpulkan data dan pengolahan data
8.
September 2016
Penyelesaian Bab IV dan V
9.
Oktober 2016
Sidang Akhir
B. Metode dan Desain Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis pendekatan kuantitatif, yang ditujukan untuk menjelaskan pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap minat berwirausaha. Metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitaif atau statistik
30
31
dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah diterapkan.
1
Dengan
menggunakan teknik analisis data dalam penelitian ini adalah analisi regresi linier berganda. Penelitian ini dilakukan karena berdasarkan hubungan satu variabel bebas dengan satu variabel bebas yaitu Pendidikan Kewirausahaan dan Efikasi diri (variabel bebas) dan Minat Berwirausaha (variabel terikat).
C. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan, gejala-gejala, nilai tes atau peristiwaperistiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu didalam suatu penelitian.2 Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa strata I UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sampel merupakan bagian yang berguna bagi tujuan penelitian populasi dan aspek-aspeknya. Sample adalah bagian populasi yang diambil untuk diteliti. Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara teknik Convenience Sampling yaitu responden yang dipilih oleh peneliti disebabkan karena mereka yang memenuhi persyaratan sesuai dengan objek penelitian, dimana teknik ini sampelnya bisa memberikan informasi yang berguna untuk menjawab pertanyaan dan hipotesis. 3 Dalam penelitian ini yang menjadi sample adalah mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah yang tergabung dalam UINPreneurs berjumlah 70 responden dengan asumsi mendapatkan pendidikan kewirausahaan melalui disiplin ilmu (akademik) maupun kursus dan seminar dan juga telah memiliki usaha.
1
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 8 2 Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi, (Jakarta: Kencana, 2013), Cet. 1, hal.101 3 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), Edisi V, hal. 294
32
D. Operasional Variabel Penelitian Variabel merupakan konsep yang memiliki variasi nilai ataupun mempunyai lebih dari satu nilai, keadaan, kategori atau kondisi. 4 Di dalam penelitin ini terdapat tiga variabel yaitu: 1.
Minat Berwirausaha
2.
Pendidikan Kewirausahaan
3.
Efikasi Diri Dalam penelitian ini dibagi menjadi 2 Variabel yaitu
1.
Variabel Dependen (Y) Variabel ini dalam bahasa lainnya disebut variabel terkait. Variabel terkait merupakan variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat karena adanya variabel bebas.5 Sehingga variabel dependen dalam penelitian ini yaitu minat berwirausaha.
2.
Variabel Independen (X) Variabel ini dalam bahasa lain nya disebut variabel bebas, dimana variabel ini mempengaruhi atau menjadi sebab perubahan dan atau timbulnya variabel dependen.6 Variabel independen dalam penelitian ini yaitu: a. Pendidikan Kewirausahaan (X1) b. Efikasi Diri (X2)
1. Definisi Operasional Variabel Definisi operasional pada variabel-variabel dalam, penelitian ini adalah : a. Minat berwirausaha adalah keinginan seseorang untuk memulai usahanya sendiri tanpa merasa takut dengan resiko yang akan terjadi. b. Pendidikan kewirausahaan adalah proses transfer pengetahuan tentang kewirausahaan untuk membantu dalam memanfaatkan peluang bisnis dan pendidikan kewirausahaan tidak hanya didapat di kelas (disiplin
4
Nuraida dan Halid Alkaf, Metodologi Peneltian Pendidikan, (Ciputat : Islamic Research Publishing, 2009), Cet. Ke 1, hal. 75 5 John Creswell, Riset Pendidikan (terjemahan), (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2015), Edisi V, hal. 238 6 Ibid, hal. 239
33
ilmu) melainkan juga berasal dari kursus, seminar-seminar ataupun pengalaman akademik. c. Efikasi diri adalah keyakinan akan kemampuan diri untuk melakukan tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil yang diinginkan.
E. Instrumen Penelitian Instrumen
penelitian
merupakan
alat
yang
digunakan
untuk
mengumpulkan data dalam penelitian ini berupa kuesioner. Instrumen yang digunakan adala daftar pertanyaan pada lembar angket yang akan dibagikan kepada anggota UINpreneurs. Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan skala likert. Skala pengukuran sendiri merupakan kesepakatan yang digunkana dalam pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif. 7 Pengukuran skala likert yaitu skala yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. 8 Skala likert dengan alternatif jawaban yang disesuaikan dengan masing-masing kuesioner. Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Penelitian Variabel
Dimensi
Indikator
1.
Minat Berwirausaha
Umum
Seberapa tertarik Ellen A. Drost Skala Likert dengan kegiatan ini et al. (2011) 1–5 dalam waktu 5 tahun kedepan 1 = Sangat Tidak Memulai Bisnis Tertarik
Pertumbuhan Tinggi
7
Sumber
Skala
No.
Memperoleh bisnis kecil Memulai dan mendirikan usaha yang pertumbuhannya tinggi
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal 133 8 Ibid., hal. 172
Pengukuran
5 = Sangat Tertarik
34
Memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi bisnis yang pertumbuhannya tinggi Memulai bisnis yang pertumbuhannya cepat Membuka usaha yang akan terkenal secara internasional Membuka usaha yang akan nanti akan terdaftar di bursa efek Membuka usaha yang akan menjadi industri leader
Gaya Hidup
Membuka usaha yang mempunyai lokasi dimana-mana Membuka usaha yang resiko usahanya rendah Dengan bekerja sendiri, saya bisa mengerjakan apa yang saya suka Membuka usaha yang dapat memberikan gaya hidup yang baik
2.
Pendidikan Kewirausahaan
Memulai dua atau lebih bisnis yang baru a. Mengenali Peluang Zhao et b. (2005) c. Mengevaluasi Peluang d. e. Cara memulai Peluang f. g. Organisasi h. Kewirausahaan
al Sakala Likert 1–5 1 = Sangat Sedikit 5 = Sangat Banyak
35
3.
Efikasi Diri
Sifat tugas dihadapi
yang Bandura (1997)
Skala Likert 1–5 1 = Sangat Tidak Yakin 5 = Sangat Yakin
Insentif eksternal Status individu dalam lingkungan Informasi tentang kemampuan sendiri
1. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Sebuah penelitian harus di
validitas terlebih dahulu sehingga dapat
dipercaya. Dengan kata lain instrumen yang valid dapat digunakan untuk mengukur apa yang harusnya diukur. 9 Tidak hanya valid atau tidak, suatu instrumen harus reliabel bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,akanmenghasilkan data yang sama.10 Dalam menguji validitas instrumen dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan cara construct validity dan content validity. Di dalam penelitian ini, menguji validitas dengan cara menganalisis faktor consruct validity, analisis ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan faktor total, bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen memiliki validitas konstruksi yang baik.11 Berikut rumus validitas:
9
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta, 2011), hal. 133 10 Ibid. 11 Ibid., hal. 123-125
36
Keterangan: rxy
= Koefisien korelasi
n
= Banyaknya subyek
∑x
= Jumlah nilai setiap butir soal
∑y
= Jumlah nilai total
∑ xy
= Jumlah hasil perkalian tiap-tiap skor asli dari x dan y
Dalam penelitian ini uji validitas dilakukan dengan menggunakan software program Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows yang dapat menghasilkan ukuran valid tidaknya suatu instrumen penelitian. Kriteria sebuah instrumen dapat dinyatakan valid apabila rxy lebih besar daripada rtabel dan sebaliknya apabila rxy lebih kecil dari rtabel, maka intrumen dikatakan tidak valid. Dan bagi item yang tidak valid maka peneliti menggunakan teknik content validity dengan para ahli. Uji reliabilitas yaitu suatu cara untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran tetap konsisten dengan rumus yang digunakan untuk menguji reliabilitas dalampenelitian ini yaitu Alpha Cronbach, yang merupakan salah satu metode yang digunakan untuk menghitung reliabilitas suatu tes yang mengkur sikap atau perilaku. Dalam penelitian ini, pengujian reliabilitas menggunakan program Stastical Program For Sosial Sains (SPSS) 21 for windows untuk mengatahui instrumen dalam penelitian dapat dipercaya atau tidak, dapat diuji reliabilitasnya, bila koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen tersebut reliabel namun sebaliknya jika koefisien < 0,6 maka instrumen tesebut tidak reliabel.
37
F.
Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Jenis dan Sumber Data Data yang dipergunakan dalam penelitian ini berasal dari: a. Data primer Data ini diperoleh melalui pengukuran minat berwirausaha, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri terhadap subyek penelitian. b. Data sekunder Data ini berupa informasi tambahan yang diperlukan peneliti seperti bahan olahan. 2. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara: a. Studi Literatur (Library Research) Studi literatur dilakukan dengan mempelajari dan mencari data, serta teoriteori yang berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan, melalui buku-buku, literatur-literatur yang ada di perpustakaan sebagai bahan acuan dan bahan pertimbangan b. Field Research Penulis menggunakan teknik pengumpulan data ini salah satunya didapatkan dari lapangan, maka penulis menggunakan instrumen pengumpulan data yaitu: 1.
Angket Angket diberikan kepada subyek penelitian dan diambil kembali oleh peneliti, angket yang diberikan bersifat tertutup yang jawabannya sudah disediakan sehingga responden hanya memilih jawaban yang telah disediakan.
2.
Studi Dokumenter Merupakan
sebuah
teknik
pengumpulan
data
dengan
cara
menghimpun dan menganalisis dokumen baik secara tertulis maupun elektronik.
38
G. Teknik Analisis Data Menggunakan analisis data kuantitatif sebagai bentuk analisa yang menggunakan angka-angka dan perhitungan dengan metode statistik, maka data tersebut harus diklarifikasikan dalam kategori tertentu dengan menggunakan tabel-tabel tertentu. Analisis data yang digunakan oleh penulis adalah analisis regresi berganda. 1. Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik adalah pengujian yang digunakan untuk memperoleh hasil yang tidak bias dengan sebutan BLUE (Blue Linier Unbiased Estimator). BLUE dicapai bila memenuhi Uji Asumsi Klasik. Berikut asumsi klasik yang dilakukan dalam penelitian ini, yaitu: a. Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk melihat bahwa sampel diambil dari populasi yang berdistribusi normal. Uji t dan F mengasumsikan nilai residual mengikuti disribusi normal. Jika terjadi pelanggaran asumsi ini, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara mendeteksi apakah residual memiliki distribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik b. Uji Multikolinearitas Dilakukan untuk menguji apakah terjadi hubungan atau keterkaitan antar variabel independennya. Hal ini dijelaskan dalam persamaan VIF = I/Tolerance.
12
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen
lainnya. Batas yang dipakai untuk menunjukkan adanya bebas dari multikolinearitias dengan nilai tolerance kurang dari 0,1 atau sama dengan VIF > 10. c. Uji Heteroskedastisitas Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamtan ke pengamatan lain. 13 Ada dua cara uji heteroskedastisitas yaitu dengan metode grafik dan metode statistik. 12
R. Gunawan Sudamarto,Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan Program IBM SPSS 19, (Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media, 2013), hal. 224 13 Ibid., hal. 139
39
Metode grafik biasanya dilakukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel dependen dengan residualnya. Sedangkan metode statistik dapat dilakukan dengan Uji Park, Ui Glejser, UjiWhite, Uji Spearman’s Rank Correlation, Uji Goldfeld Quandt dan Uji BreuschPagan-Godfrey. d. Uji Koefisien Determinasi (Adjusted R-Square) Uji R2 untuk mengukur seberapa jauh variabel beda dalam menerangkan variasi variabel terikat. Nilai koefisien determinasi antaranol dan satu. Apabila nilai R2 kecil diartikan terbatasnya kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel terikat.
2. Uji Regresi Linier Berganda Pada penelitian ini variabel bebas mencangkup pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri sedangkan variabel terikatnya adalah minat berwirausaha. Model persamaan regresi terdapat pada variabel minat berwirausaha (Y), pendidikan kewirausahaan (X1), dan efikasi diri (X2). Adapun model penelitiannya sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + e Keterangan: Y
= Variabel terikat, yaitu minat berwirausaha
a
= Konstanta
X1
= Variabel bebas 1, yaitu pendidikan kewirausahaan
X2
= Variabel bebas 2, yaitu efikasi diri
b1
= Koefisien garis regresi variabel 1
b2
= Koefisien garis regresi variabel 2
e
= error Pengujian hipotesis parsial dan simultasn dengan menggunakan:
a.
Uji t digunakan untuk menguji tingkat signifikan hubungan antara variabel independen terhadap variabel dependen secara terpisah atau parsial. Cara
40
mengambil keputusan dengan menggunakan angka probabilitas signifikansi, yaitu: 1.
Apabila angka probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2.
Apabila angka probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
b.
Uji F digunakan untuk mengetahui tingkat signifikansi pengaruh variabelvariabel independen secara bersama-sama (simultan) terhadap variabel dependen.
Pengambilan
keputusannya
dengan
menggunakan
angka
probabilitas signifikansi, yaitu: 1.
Apabila probabilitas signifikansi > 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
2.
Apabila probabilitas signifikansi < 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
H. Hipotesis Statistik Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha dan pengaruh antara efikasi diri dengan minat berwirausaha adalah : a.
Ho : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha
b.
Ha : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara pendidikan kewirausahaan dengan minat berwirausaha
c.
Ho1 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat berwirausaha
d.
Ha1 : ρ = 0; Terdapat pengaruh antara efikasi diri dengan minat berwirausaha
e.
Ho2 : ρ ≠ 0; Tidak terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dengan minat berwirausaha
f.
Ha2 : ρ = 0; Terdapat pengaruh pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dengan minat berwirausaha
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1.
Gambaran Umum UINPreneurs
a. Profil UINPreneurs UINPreneurs merupakan salah satu komunitas mahasiswa UIN yang memiliki usaha. Dengan adanya komunitas ini, mahasiswa UIN yang memiliki usaha mampu bersinergi untuk memasarkan usaha mereka. Komunitas ini dibentuk pada tanggal 5 Juni 2015 dengan pendirinya yaitu Supriyadi (Pondok Sepeda), Edy Fajar (Ebi Bag), Deni (Ini Sablon) dan Iqbal Zaenal (Sahabat Bimbal). UINPreneurs memiliki slogan yaitu “Karena Berkolaborasi Jauh Lebih Bernilai Daripada Sekedar Berkompetisi”. UINPreneurs memiliki proses pembinaan dan struktur kepengurusan. Proses pembinaan atau seleksi ini dimulai dari perekrutan dan dilanjutkan Sharing Bisnis, Mentoring Group, E-Camp dan Reward. Saat ini komunitas UINPreneurs memiliki target pengembangan komunitas dimana tidak hanya beranggotakan dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta saja melainkan juga dari UIN, IAIN dan STAIN se-Nusantara seperti UIN Alauddin Makasar, UIN Ar-Raniry Aceh, UIN Sultan Syarif Kasim Riau, UIN Sunan Ampel Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, UIN Sunan Gunung Djati Bandung, UIN Kalijaga Yogyakarta, UIN Walisongo Semaarang, IAIN Antasari Banjarmasin, IAIN Datokarama Palu, IAIN Sultan Oaimuddin Kendari, IAIN Maulana Hasanudin Serang, IAIN Raden Intan Lampung, STAIN Al-Fatah Jayapura, STAIN Jurai Siwo Lampung, dan STAIN Palangkaraya. Struktur kepengurusan di UINPreneurs melingkupi Dewan Kehormatan Pengurus, Direktur Eksekutif, Sekretaris, Manajer HRD, Manajer Operasional Usaha, Manajer Keuangan dan Manajer Marcomm. Dan pada kepengurusan tahun 2015-2016 ini, direktur eksekutifnya adalah Iqbal Zaenal Mutaqin dengan dewan kehormatan pengurusnya yaitu Supriyadi, Annisa Febrinel, Edy Fajar dan Ahmad Ismatullah. 41
42
Pada kepengurusan tahun 2015-2016, UINPreneurs memiliki beberapa program kerja yang dibagi menjadi mingguan, bulanan dan tahunan. Untuk mingguan dilaksanakan 2 minggu sekali seperti mentoring group dan Sharing bisnis / focus group discussion online, untuk bulanan diadakan 2 bulan sekali sekali seperti seminar di beberapa fakultas dan study banding usaha dan untuk program kerja tahunan UINPreneurs mengadakan Campreneur, UINPreneurs Day dan Gathering Member. Saat ini sudah ada beberapa produk UINpreneurs dan merchantmerchant dari UINPreneurs sendiri. Produk UINPreneurs bergerak dibidang makanan, fashion, bimbingan belajar, jasa seperti peminjaman sepeda dan outbond, saat ini yang telah berkembang seperti Kedai Keder, D’Falisha, Pondok Sepeda, Sahabat Bimbal, Sop Duren Kepo, Kemilau Wisata dan lain sebagainya. UINPreneurs juga mengeluarkan beberapa merchant seperti kaos, jaket dan stiker yang bisa dilihat di social media seperti instagram dengan ID @uin_merch dan @maliki_merch
b. Visi dan Misi UINPreneurs 1. Visi Menjadi wadah untuk membentuk pengusaha-pengusaha muslim yang berdaya saing tinggi dan berkompeten serta dapat diperhitungkan. 2. Misi 1.
Memotivasi dan Menumbuhkembangkan jiwa entrepreneurship mahasiswa.
2.
Berbagi pengalaman sukses menjadi entrepreneur dari para pengusaha sukses.
3.
Menjadi aset sumber daya manusia nasional dan kebanggaan masyarakat.
4.
Membentuk mahasiswa mandiri, kreatif dan inovatif.
5.
Menanamkan nilai-nilai etika bisnis dan kepedulian terhadap sesama pada mahasiswa.
43
2.
Karakter Responden Berdasarkan convience sampling, maka penelitian ini menyebarkan kuesioner kepada responden yang merupakan anggota UINPreneurs yang aktif dalam setiap kegiatan UINPreneurs termasuk rapat harian dan juga sebagai pengurus UINPreneus yaitu sebanyak 70 kuesioner. Identitas responden digambarkan melalui beberapa item yang terdiri dari jenis kelamin, fakultas dan usia.
a.
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Data ini menggambarkan perbandingan banyaknya jumlah antara
responden mahasiswa laki-laki dan perempuan seperti pada gambar 4.1.
Jenis Kelamin
34% Laki-laki Perempuan 66%
Gambar 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Digambarkan bahwa penelitian ini melibatkan 70 responden yang terdiri dari laki-laki sebayak 24 orang atau 34,3% dan responden perempuan sebanyak 46 orang atau 65,7%. Berdasarkan data diatas, anggota UINPreneurs didominasi oleh perempuan.
44
b.
Data Responden Berdasarkan Usia Dalam pengisian kuesioner, responden diminta untuk mengisi pada
kolom usia yang telah disediakan hal ini dijelaskan pada gambar 4.2.
Usia 3% 18 tahun 13%
19%
19 tahun 20 tahun
14%
20%
21 tahun 22 tahun
31%
23 tahun
Gambar 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Usia
Berdasarkan gambar 4.2 diketahui dari 70 responden terdapat 13 orang atau 19,6% merupakan usia 18 tahun, terdapat 14 orang atau 20% pada usia 19 tahun, terdapat 22 orang atau 31,4% merupakan usia 20 tahun, pada usia 21 tahun terdapat 10 orang atau 14,3%, pada usia 22 tahun terdapat 9 orang atau 12,9% dan 2 orang atau 2,9% merupakan usia 23 tahun.
45
c.
Data Responden Berdasarkan Fakultas Dalam Kuesioner, responden diminta untuk mengisi kolom fakultas
yang telah disediakan. Hasil distribusi dapat dilihat pada gambar 4.3.
Fakultas 4%
3% 3%
FITK
FAH FSH 10%
33%
FUH FIDKOM
10%
FEB FST 24%
6%
3% 4%
FISIP FPSI FKIK
Gambar 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Fakultas
Berdasarkan gambar diatas diketahui dari 70 responden terdapat 23 orang atau 32,9% merupakan mahasiswa dari FITK (Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan), 17 orang atau 24,3% merupakan mahasiswa FIDKOM (Fakaultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi), untuk FEB (Fakultas Ekonomi danBisnis) dan FST (Fakultas Sains dan Teknologi) masing-masing terdapat 7 mahasiswa atau 10% yang menjadi responden, terdapat 4 responden atau 5,7% dari FUH (Fakultas Ushuludin), 3 orang atau 4,3% masing-masing dari FSH (Fakultas Syariah dan Hukum) dan FISIP (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik) dan untuk FAH (Fakultas Adab dan Humaniora), FPSI (Fakultas Psikologi) dan FKIK (Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan) masing-masing fakultas terdapat 2 mahasiswa yang menjadi responden atau 2,9%.
46
d. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Pada bagian ini akan diperlihatkan distribusi frekuensi dan level skor setiap variable dan dimensi. Instrumen penelitian ini menggunakan skala likert dengan nilai 1 sebagai angka terendah dan nilai 5 sebagai angka tertinggi. Dengan demikian skor tertinggi diperoleh dari perkalian nilai tertinggi dan jumlah butir soal pernyataan setiap variable atau dimensi. Sedangkan skor terendah diperoleh dari perkalian nilai terendah dan jumlah butir soal pernyataan setiap variable atau dimensi. Skor variable selanjutnya dikategorikan menjadi lima buah level kategori. Membuat tabel frekuensi sebelumnya dilakukan terlebih dahulu hal-hal sebagai berikut: 1.
Mengumpulkan dan mengurutkan data variabel yang akan dihitung.
2.
Menghitung jangkauannya. Range (jangkauan) = Skor tertinggi – Skor terendah - Skor tertinggi = nilai tertinggi × jumlah butir soal - Skor terendah = nilai terendah × jumlah butir soal
3.
Menentukan berapa banyak kelas (k) K = 1 + 3,3 log n, dengan n = banyaknya data atau responden. Dalam penelitian ini jumlah responden adalah 70, sehingga banyaknya kelas untuk penghitungan distribusi frekuensi variabel adalah K = 1 + 3,3 log 70 = 7, Maka banyaknya kelas dalam penelitian ini adalah 7.
4.
Panjang interval kelasnya (i) interval = Range : Banyaknya kelas
1. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan (X1) Pada variabel pendidikan kewirausahaan terdapat 8 butir soal pernyataan. Dengan demikian: -
Skor Terendah = 1 × 8 = 8
-
Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40
-
Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5
47
Tabel 4.1 Level Kategori Skor Variabel Pendidikan Kewirausahaan No
Nilai
Kategori
1
8 – 12
Sangat Sedikit
2
13 – 17
Sedikit
3
18 – 22
Cukup
4
23 – 27
Banyak
5
28 – 32
Sangat banyak
Tabel 4.4 diatas menjelaskan untuk level kategori untuk variabel pendidikan kewirausahaan berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.
Tabel 4.2 Statistik Variabel Pendidikan Kewirausahaan
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Tabel
diatas
menunjukkan
statistik
dari
variabel
pendidikan
kewirausahaan. Tabel 4.5 menjelaskan rata-rata dari variabel pendidikan adalah 3,87 dengan nilai tengah 4, sedangkan masing-masing nilai minimum dan maksimum adalah 2 dan 5.
48
Berikut adalah tabel frekuensi variabel pendidikan kewirausahaan menurut faktor-faktor yang mempengaruhi pendidikan kewirausahaan:
1.
Mengidentifikasi Peluang a. Memulai usaha yang baru Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari 70 responden pada pernyataan pertama, 2 orang merasa sedikit dalam memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikasi peluang, 21 orang merasa cukup dalam dalam memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikasi peluang, 31 orang merasa banyak memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikas peluang dan 16 orang merasa sangat banyak dalam memahami dalam memulai usaha yang baru dengan mengidentifikas peluang.
b. Menciptakan sesuatu yang berbeda Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
49
Dari 70 responden, pada pernyataan kedua, 4 orang merasa sedikit dalam paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, 16 orang yang merasa cukup dalam paham menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, 32 orang merasa banyak memahami dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang, dan 18 orang merasa paham dalam menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikas peluang.
2.
Mengevaluasi Peluang a.
Mengembangkan usaha Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 13 cukup paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 32 orang merasa banyak memahami dalam mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 24 orang merasa sangat banyak paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang.
50
b.
Mengembangkan keterampilan Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari
70
orang
responden,
1
orang
merasa
sedikit
paham
dalam
meengembangkan keterampilan dengan mengevaluasi peluang yang ada, 12 orang merasa cukup paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 34 orang merasa banyak yang memahami dalam mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang, 23 orang sangat banyak paham dalam memahami mengembangkan usaha dengan mengevaluasi peluang.
3.
Cara memulai peluang a. Mengoperasikan bisnis yang baru Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 23 orang merasa cukup paham
51
dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 27 orang merasa banyak memahami dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, dan 19 orang mersa sangat banyak paham dalam mengoperasikan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.
b. Memanfaatkan bisinis yang baru Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 16 orang merasa cukup paham dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 36 orang merasa banyak memahami dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada, 17 orang merasa sangat banyak paham dalam memanfaatkan bisnis yang baru dengan cara memulai peluang yang ada.
52
4.
Organisasi kewirausahaan a. Struktur kepemimpinan Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari 70 responden, 1 orang merasa sangat sedikit paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 2 orang merasa sedikit paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 11 orang merasa cukup paham dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 33 orang merasa banyak memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan, 23 orang merasa sangat banyak dalam memahami struktur kepemimpinan dalam orgnisasi kewirausahaan.
b. Mekanisme dalam organisasi kewirausahaan Tabel 4.10 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X1 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
53
Dari 70 responden, 1 orang merasa sedikit paham dalam memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 16 orang merasa cukup paham dalam memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan, 31 orang merasa banyak dalam memahami mekanisme dalam organisasi kewirausahaan dan 22 orang merasa sangat banyak dalam memahami mekanisme dalam organisasi.
2. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Efikasi Diri (X2) Pada variabel efikasi diri terdapat 8 butir soal pernyataan. Dengan demikian: -
Skor Terendah = 1 × 8 = 8
-
Skor Tertinggi = 5 × 8 = 40
-
Interval = (40 – 8) : 7 = 4,57 = 5 Tabel 4.11 Level Kategori Skor Variabel Efikasi Diri No
Nilai
Kategori
1
8 – 12
Sangat Tidak Yakin
2
13 – 17
Tidak Yakin
3
18 – 22
Sedang
4
23 – 27
Yakin
5
28 – 32
Sangat Yakin
Tabel 4.11 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel efikasi diri berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.
54
Tabel 4.12 Statistik Variabel Efikasi Diri
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Tabel diatas menjelaskan bahwa nilai rata-rata dari variabel efikasi diri sebesar 4,23 dengan nilai tengah sebesar 4. Berikut adalah tabel frekuensi variabel efikasi diri menurut faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi diri:
1.
Sifat tugas yang dihadapi a. Mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 11 orang merasa sedang meyakini dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, 29 orang merasa yakin
55
dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi, dan 29 orang pun juga merasa sangat yakin dalam mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya sebagai tugas yang dihadapi.
b. Mendirikan usaha baru tanpa bantuan orang lain Tabel 4.14 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 4 orang yang merasa sangat tidak yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang lain, 12 orang merasa tidak yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang lain, 28 orang merasa sedang dalam meyakini memulai usaha tanpa bantuan orang lain, 16 orang merasa yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang lain dan 10 merasa sangat yakin dalam memulai usaha tanpa bantuan orang lain.
56
2.
Insentif eksternal a. Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri Tabel 4.15 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa sangat tidak yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan sendiri, 12 orang merasa tidak yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan sendiri, 30 orang merasa sedang dalam meyakini menjalani usaha diluar kemampuan sendiri, 15 orang yang yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan sendiri dan 10 orang yang sangat yakin dalam menjalani usaha diluar kemampuan sendiri.
b. Mengiventasi 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru. Tabel 4.16 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
57
Dari 70 responden, 1 orang masing-masing merasa sangat tidak yakin dan tidak yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru, 18 orang merasa sedang dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru, 34 orang merasa yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru, 16 orang merasa sangat yakin dalam mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru.
3.
Status individu a. Berfikir kreatif Tabel 4.17 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin dalam berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan, 4 orang merasa sedang dalam meyakini berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan, 28 orang merasa yakin dalam berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan dan 37 orang merasa sangat yakin dalam berfikir kreatif untuk menunjukkan status individu dalam lingkungan.
58
b. Memiliki peluang untuk sukses Tabel 4.18 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak yakin memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan, 3 orang merasa sedang dalam meyakini memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan, 21 orang merasa yakin dalam memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan dan 45 orang merasa sangat yakin dalam memiliki peluang untuk sukses untuk status individu dalam lingkungan.
c.
Informasi kemampuan sendiri a. Mengkomersilkan ide Tabel 4.19 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
59
Dari 70 responden, terdapat 3 orang yang merasa tidak yakin dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya, 12 orang yang merasa sedang dalam meyakini dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya, 27 orang merasa yakin dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya dan 28 orang merasa sangat yakin dalam mengkomersilkan ide dalam informasi kemampuan dirinya.
b. Mampu menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan Tabel 4.20 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel X2 (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak yakin dalam menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 10 orang merasa sedang dalam meyakini kemampuan dalam menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 31 orang merasa yakin dalam menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan, 26 orang merasa sangat yakin dalam menjelaskan pertanyaan tentang kewirausahaan.
3. Distribusi Frekuensi dan Level Skor Variabel Minat Berwirausaha (Y) Pada variabel minat berwirausaha terdapat 13 butir soal pernyataan. Dengan demikian: -
Skor Terendah = 1 × 13 = 13
-
Skor Tertinggi = 5 × 13 = 65
-
Interval = (65 – 13) : 7 = 7,4 = 7
60
Tabel 4.21 Level Kategori Skor Variabel Minat Berwirausaha No
Nilai
Kategori
1
13 – 19
Sangat Tidak Tertarik
2
20 – 26
Tidak Tertarik
3
27 – 33
Sedang
4
34 – 40
Tertarik
5
41 – 47
Sangat Tertarik
Tabel 4.21 menjelaskan untuk level kategori untuk variabel minat berwirausaha berdasarkan nilai skor tertinggi, skor terendah dan nilai intervalnya.
Tabel 4.22 Statistik Variabel Minat Berwirausaha
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Tabel diatas menjelaskan nilai rata-rata variabel minat berwirausaha adalah sebesar 4,6 dengan nilai tengahnya sebesar 5. Berikut adalah tabel frekuensi variabel minat berwirausaha menurut indikator yang mempengaruhinya:
61
1.
Memulai bisnis Tabel 4.23 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 1)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan, 3 orang merasa sedang untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan, 16 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan dan 49 orang merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis untuk 5 tahun kedepan.
2.
Memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil Tabel 4.24 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 2)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa sedang ketertarikan untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 27 orang
62
merasa tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan dan 33 orang merasa sangat tertarik untuk memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil untuk 5 tahun kedepan.
3.
Memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi. Tabel 4.25 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 3)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang tidak tertarik untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 9 orang merasa sedang saja untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan, 24 orang merasa tertarik untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan dan 34 orang yang merasa sangat tertarik untuk memulai dan mendirikan perusahaan yang mempunyai pertumbuhan yang tinggi untuk 5 tahun ke depan.
63
4.
Memperoleh
dan
mendirikan
perusahaan
menjadi
perusahaan
yang
pertumbuhannya tinggi. Tabel 4.26 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 4)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 1 orang merasa tidak tertarik memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi, 7 orang merasa sedang saja untuk memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi, 25 orang merasa tertarik memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi dan 37 orang merasa sangat tertarik memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi.
5.
Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan cepat Tabel 4.27 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 5)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
64
Dari 70 orang responden, 1 orang merasa tidak tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 8 orang merasa sedang saja untuk memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan, 30 orang merasa tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan dan 31 orang yang sangat tertarik memulai bisnis yang akan tumbuh besar untuk 5 tahun kedepan.
6.
Memulai bisnis yang akan memimpin industri Tabel 4.28 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 6)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 2 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 15 orang merasa sedang saja untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan, 21 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan dan 32 orang merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memimpin industri 5 tahun kedepan.
65
7.
Mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang Tabel 4.29 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 7)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, ada 1 orang yang tidak tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan, 6 orang yang sedang saja untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan, 18 orang yang merasa tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa sangat tertarik untuk mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak cabang untuk 5 tahun kedepan.
8.
Memulai bisnis yang akan terdaftar di bursa saham Tabel 4.30 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 8)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
66
Dari 70 responden, 2 orang yang sangat tidak tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 4 orang yang tidak tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 9 orang yang sedang saja untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan, 5 orang yang tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan dan 30 orang yang sangat tertarik untuk memulai bisnis yang terdaftar di bursa saham untuk 5 tahun kedepan.
9.
Memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik Tabel 4.31 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 9)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan, 7 orang merasa sedang saja untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan, 15 orang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan dan 45 orang yang merasa sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik untuk 5 tahun kedepan.
67
10.
Memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional Tabel 4.32 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 10)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang merasa tidak tertarik untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan, 10 orang yang sedang saja untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan, 13 orang yang merasa tertarik untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan dan 44 orang yang sangat tertarik untuk memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional untuk 5 tahun kedepan.
11.
Memulai usaha dengan resiko yang kecil Tabel 4.33 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 11)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
68
Dari 70 responden, 2 orang sangat tidak tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 2 orang tidak tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 23 orang sedang saja untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan, 17 orang tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan dan 26 orang merasa sangat tertarik untuk memulai usaha dengan resiko yang kecil untuk 5 tahun kedepan.
12.
Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain Tabel 4.34 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 12)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 3 orang sangat tidak tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 6 orang merasa tidak tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan, 23 orang merasa tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan dan 15 orang merasa sangat tertarik untuk menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain untuk 5 tahun kedepan.
69
13.
Memulai dua atau lebih bisnis yang baru Tabel 4.35 Distribusi Frekuensi Level Kategori Skor Variabel Y (Pernyataan 13)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari 70 responden, 9 tidak tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru untuk 5 tahun, 20 orang sedang saja untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru untuk 5 tahun, 17 orang tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru untuk 5 tahun dan 24 orang sangat tertarik untuk memulai dua atau lebih bisnis yang baru untuk 5 tahun.
B. Pengujian Persyaratan Analisis dan Pengujian Hipotesis 1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Dalam penelitian kuantitatif, terdapat uji validitas dan uji reliabilitas yang digunakan untuk mengetahui ukuran baik atau tidaknya suatu instrumen yang akan digunakan dalam suau penelitian. Biasanya uji ini dilakukan pada penelitian yang menggunakan instrumen kuesioner. Dalam penelitian ini kuesioner dibagikan pada responden sebanyak 25 orang. Berikut adalah deskripsi dari hasil uji validitas dan reliabilitas.
70
a.
Uji Validitas Pendidikan Kewirausahaan (X1) Tabel 4.36 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X1 (Pendidikan Kewirausahaan) Korelasi
Kesimpulan
1
0,430
Valid
2
0,569
Valid
3
0,504
Valid
4
0,529
Valid
5
0,705
Valid
6
0,437
Valid
7
0,622
Valid
8
0,605
Valid
No Item
Reliabilitas 0,825
Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.36 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X1 (Pendidikan Kewirausahaan) dinyatakan valid untuk semua pertanyaan. Hal ini menjadi dasar bagi penggunaan pertanyaan dalam penelitian sebanyak 8 butir untuk mewakili variabel pendidikan kewirausahaan. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu sebesar 0,825 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.
71
b. Uji Validitas dan Reliabilitas Efikasi Diri (X2) Tabel 4.37 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel X2 (Efikasi Diri) Korelasi
Kesimpulan
1
0,404
Tidak Valid
2
0,232
Tidak Valid
3
0,548
Valid
4
0,770
Valid
5
0,817
Valid
6
0,655
Valid
No Item
Reliabilitas 0,794
Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.37 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel X2 (Efikasi Diri) dinyatakan valid untuk 4 pertanyaan. Namun untuk item yang tidak valid peneliti mengganti 2 soal item untuk 1 soal item yang tidak valid dengan menggunakan validitas content atau validitas ahli sehingga terdapat 8 soal item untuk mewakili variabel efikasi diri. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu sebesar 0,794 dinyatakan reliabel karena memenuhi kriteria > 0,6.
72
c.
Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha (Y) Tabel 4.38 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Y (Minat Berwirausaha) No Item
Korelasi
Kesimpulan
1
0,658
Valid
2
0,284
Tidak Valid
3
0,739
Valid
4
0,819
Valid
5
0,610
Valid
6
0,441
Valid
7
0,470
Valid
8
0,819
Valid
9
0,452
Valid
10
0,454
Valid
11
0,066
Tidak Valid
12
0,096
Tidak Valid
13
0,449
Valid
Reliabel
0,809
Reliabel
N = 25 a = 0,05 (angka kritis r atau rtabel = 0,413)
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel 4.38 menunjukkan hasil uji validitas untuk variabel Y (Minat Berwirausaha) dinyatakan valid untuk 10 pertanyaan. Untuk item yang tidak valid peneliti mengganti item dengan menggunakan validitas content atau validitas isi sehingga terdapat 13 soal item untuk mewakili variabel minat berwirausaha. Sedangkan berdasarkan hasil uji reliabilitas yaitu sebesar 0,809 karena memenuhi kriteria > 0,6.
73
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji Normalitas digunakan untuk mengetahui apakah varabel X1, X2, dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah variabel X1, X2, dan Y yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas distribusi data dalam penelitian ini menggunakan Kolmogorov-Simirnov dengan alat bantu SPSS 21 for windows. Ketentuan dalam perhitungan normalitas ini adalah apabila taraf > 0,05 maka data tersebut normal, begitu pun sebaliknya apabila taraf signifikan < 0,05 maka data tersebut tidak normal. Dapat pula dilihat dari hasil p-plot dan histogram. Data yang dapat digunakan yaitu data yang bersifat normal atau mendekati normal.
Gambar 4.4 Hasil Uji Normalitas Menggunakan Grafik P-Plot Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
74
Berdasarkan tampilan grafik hasil uji normalitas P-Plot yaitu terlihat bahwa titik-titik menyebar disekitas garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. Hal ini menggambarkan kesimpulan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini normal. Sedangkan pada grafik histogram memberikan pola yang mendekati normal.
Gambar 4.5 Hasil Residu Standar Menggunakan Histogram Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa grafik histogram menunjukkan model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
b. Uji Multikolinearitas Dalam pengujian multikolinearitas, sesungguhnya bertujuan untuk menguji apakah regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Uji ini biasanya hanya terdapat pada pengujian regresi berganda, sebuah penelitian regresi
75
yang tergolong dalam kategori baik seharusnya tidak memiliki korelasi antar variabel independennya.
Tabel 4.39 Hasil Uji Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari tabel di atas yang menjadi tolak ukur apakah variabel bebas dalam suatu penelitian itu terjadi multikoliniearitas yaitu dengan melihat hasil yang terdapat dalam kolom Colinearity Statisic (tolerance) dan Variance inflation factor (VIF), hasil uji multikoliniearitas dalam penelitian ini digambarkan sebagai berikut:
1)
Hasil multikolinearitas dengan melihat tolerance Tabel 4.40 Hasil Uji Multikolinearitas Dengan Ketentuan Tolerance No. 1
2
Variabel Pendidikan Kewirausahaan Efikasi Diri
Tolerance 0,523
0,523
Keputusan Tidak Terjadi Multikolinearitas Tidak Terjadi Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
76
2)
Hasil multikolinearitas dengan melihat VIF Tabel 4.41 Hasil Uji Multikoliniearitas Dengan Ketentuan VIF No.
Variabel
Tolerance
Pendidikan
1
Tidak Terjadi
1,912
Kewirausahaan
2
Keputusan
Efikasi Diri
Multikolinearitas Tidak Terjadi
1,912
Multikolinearitas
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Berdasarkan tabel, dapat disimpulkan bahwa variabel bebas dalam penelitian ini tidak terjadi Multikolinearitas sesuai dengan ketentuan berikut:
Tabel 4.42 Kriteria Uji Multikolinearitas Cara
Ketentuan
Tolerance
Tolerance > 0,10 Tolerance < 0,10
VIF
VIF < 10,00 VIF > 10,00
Keputusan Tidak terjadi multikolinearitas Terjadi multikoliniearitas Tidak terjadi multikolinearitas Terjadi multikoliniearitas
c. Uji Heteroskedastis Uji Heteroskedastis yaitu uji mengenai sama atau tidaknya varians dari residual dari observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut terjadi Homosedastisitas dan jika variansnya tidak sama atauberbeda disebut terjadi Heteroskedastisitas.
77
Dasar analisis: a. Homokedastis terjadi pada scatterplot titik-titik hasil pengolahan data ZPRED dan SRESID menyebar di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y dan tidak mempunyai pola teratur. b. Heteroskedastis terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.
Gambar 4.6 Hasil Scatterplot pada Uji Heteroskedastisitas Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Dari grafik di atas, menunjukkan bahwa titik-titik data menyebar secara acak atau tidak teratur di bawah maupun di atas titik orgin (angka 0) pada sumbu Y sehingga dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini data yang digunakan tidak terjadi heterokedastis melainkan homoskedastisitas. Hal ini berarti data termasuk dalam kategori baik dalam penelitian regresi, karena penelitian regresi yang baik tidak terjadi heterosdistisitas.
78
d. Uji Determinasi (R2) Tabel 4.43 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Pada Penelitian Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016 Dari tabel, nilai koefisien determinasi (R2) adalah 0,571. Hal ini menunjukkan bahwa minat berwirausaha dapat dijelaskan oleh variabel pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri sebesar 57,1% dan sisanya 42,9% dapat dijelaskan dengan pengaruh lainnya yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3. Uji Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menguji hipotesis penelitian dengan teknik analisis regresi berganda menggunakan SPSS 21. Uji regresi berganda ini dilakukan untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah di ajukan. a. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda secara Parsial (Uji t) Tabel 4.44 Hasil Uji t pada Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi:
79
Y = 12,983 + 0,522 X1 + 0,786 X2 Dimana: Y
= Jumlah Minat Berwirausaha
X1
= Pendidikan Kewirausahaan
X2
= Efikasi Diri
Pada persamaan di atas menunjukan nilai konstanta sebesar 12,983. Hal ini menjelaskan bahwa tidak ada kenaikan nilai dari variabel independen, maka nilai minat berwirausaha (Y) adalah 12,983. Koefisien regresi pada variabel pendidikan kewirausahaan sebesar 0,522 sehingga dapat diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai pendidikan kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,522 satuan. Koefisien regresi pada variabel efikasi diri sebesar 0,786 sehingga dapat diartikan setiap penambahan (karena tanda +) satu skor atau nilai pendidikan kewirausahaan akan memberi kenaikan skor sebesar 0,786 satuan. Kemudian Uji t dilakukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (Minat Berwirausaha). Dengan dasar keputusannya adalah Jika Probabilitas (Sig) ≥ 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan Jika Probabilitas (Sig) ≤ 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima,artnya signifikan Tabel diatas memperlihatkan koefiesien variabel pendidikan kewirausahaan dengan nilai Sig = 0,002 sehingga lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥ 0,002, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan pendidikan kewirausahaan berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha. Dan untuk koefisien variabel efikasi diri dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha.
80
b. Hasil Uji Signifikansi Koefisien Regresi Berganda Secara Menyeluruh (Uji F) Tabel 4.45 Hasil Uji F pada Regresi Berganda
Sumber : Data Primer yang diolah dengan SPSS for windows 21, 2016
Pada tabel tersebut, menunjukan hasil Uji F yang terdapat dalam kolom F yaitu sebesar 46,930 dengan tingkat signifikansi 0,000. Karena nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≥ 0,000 maka Ha diterima Ho ditolak artinya koefisien regresi signifikan. Disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri berpengaruh secara simultan dan signifikan terhadap minat berwirausaha.
C. Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil uji hipotesis penelitian, dapat dilihat variabel pendidikan kewirausahaan Sig = 0,002 lebih kecil dari nilai probabillitas 0,05 atau 0,05 ≥ 0,002, maka
Ha diterima dan Ho ditolak artinya koefisien regresi sinifikan. Dapat
disimpulkan bahwa pendidikan kewirausahaan berpengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 52,2% mempengaruhi minat berwirausaha, sisanya minat berwirausaha dipengaruhi oleh faktor-fakor lainnya. Adanya pengaruh antara pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha dalam penelitian ini mengandung pengertian bahwa semakin tinggi pendidikan kewirausahaan yang mempelajari keahlian penting yang dibutuhkan maka akan semakin besar minat untuk berwirausaha. Keahlian penting yang dimaksud menurut Zhao at al (2005) seperti mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi kewirausahaan
81
Hal ini sesuai dengan hipotesis Ellen A. Drost et al dalam penelitiannya yang berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education yang mengatakan
semakin tinggi persepsi akan keahlian-keahlian tersebut maka semakin besar minat berwirausaha untuk mahasiswa. Dalam
pendidikan
kewirausahaan
menurut
Wardoyo,
pendidikan
kewirausahaan dapat mendorong peserta didik untuk minat berwirausaha dengan cara memunculkan figur-figur yang bias menjadi role model dalam berwirausaha. 1 Efikasi diri memiliki probabilitas dengan nilai Sig = 0,000 sehingga lebih kecil dari nilai probabilitas 0,05 atau 0,05 ≤ 0,000, maka Ha diterima dan Ho ditolak sehingga dapat disimpulkan efikasi diri berpengaruh signifikan terhadap minat berwirausaha. Efikasi diri dalam penelitian ini berdimensi tingkat, kekuatan dan generalisasi memiliki pengaruh terhadap minat berwirausaha sebesar 78,6%. Pengaruh efikasi diri terhadap minat berwirausaha melingkupi beberapa faktor sesuai dengan teori Bandura tentang efikasi diri yang juga disebutkan dalam penelitian Ellen A. Drost, dimana faktor-faktor ini mempengaruhi efikasi diri terhadap minat berwirausaha seperti (1) Sifat tugas yang dihadapi sehingga menuntut kinerja yang lebih sulit dan berat daripada tugas yang lain, (2) Intensif eksternal yang diberikan orang lain untuk merefleksikan keberhasilan seseorang seperti orang tua, tokoh masyarakat dan panutan, (3) Status individu dalam lingkungan derajat sosial seseorang, mempengaruhi penghargaan dari orang lain dan rasa percaya dirinya, (4) Informasi
tentang kemampuan
dirinya
dimana
positif
atau
negatif
akan
mempengaruhi efikasi diri seseorang. Dan faktor-faktor tersebut mempengaruhi dalam minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Dan ditulis dalam penelitian yang berjudul pengaruh self-efficacy terhadap minat berwirausaha oleh Arridho Sugiarto, menurut Bandura terdapat empat cara untuk mengembangkan suatu pemahaman mengenai efikasi diri yaitu mastery
1
Wardoyo, Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap Intensi Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012, (Jakarta; Universitas Tarumanegara), 2012, hal. 7
82
experiences, social modeling, bujukan sosial atau persuasi dan psychological and physical states.2 Dalam penelitian ini, pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri memilliki pengaruh yang signifikan yaitu sebesar 57,1%. Sisanya minat berwirausaha dapat dipengaruhi oleh aspek-aspek yang lain, yang disebutkan dalam penelitian sebelumnya yang berjudul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education oleh
Ellen A. Drost et al yang menjadi acuan dalam penelitian ini yaitu pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif dimana dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif mempengaruhi efikasi diri terhadap minat berwirausaha. Menurut Purwanto dalam diktat kewirausahaan, Hal yang mempengaruhi atau yang mendorong berwirausaha adalah (1) kreativitas dan inovasi, (2) faktor personal seperti adanya ketidakpuasan terhadap pekerjaan sekarang atau komitmen terhadap bisnis selain itu juga faktor lingkungan seperti adanya persaingan dalam kehidupan, (3) faktor organisasi seperti adanya tim yang kompak dalam menjalankan usaha dan memiliki strategi yang mantap sebagai produk tim yang kompak.3
D. Keterbatasan Penelitian Penelitian ini telah dilakukan sesuai dengan prosedur dan tata cara penulisan karya ilmiah yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, meskipun demikian dalam penelitian ini masih ditemukan berbagai kekurangan dalam penyusunannya antara lain: 1.
Dua faktor yang mempengaruhi minat berwirausaha dalam penelitian ini belum cukup menjelaskan faktor yang menjadi dasar dalam pengaruh minat mahasiswa dalam berwirausaha.
2
Arridho Sugiarto, Pengaruh Self-Efficacy, Locus Of Control dan Risk Taking Behavior terhadap Intensi berwirausaha Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi UIN Jakarta, Skripsi. (Jakarta; UIN Syarif Hidayatullah), 2013, hal. 22 3 Purwanto, Diktat Pengantar Kewirausahaan, (Yogyakarta; Universitas Negeri Yogyakarta), 2006, hal. 17
83
2.
Penelitian ini menunjukkan bahwa selain pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri, terdapat beberapa variabel lain yang mempengaruhi sebesar 42,9% yang mempengaruhi minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika diadakan penelitian lagi untuk melakukan uji lebih lanjut mengenai variabelvariabel lainnya yang diduga dapat mempengaruhi minat berwirausaha yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
3.
Hasil penelitian ini adalah interpretasi yang dilakukan oleh peneliti setelah melakukan penelitian di UIN Syarif Hidayatullah dengan objek penelitian anggota UINpreneurs, sehingga ada kemungkinan terdapat perbedaan interpretasi dari peneliti sebelumnya atau bagi penelitian selanjutnya di dasarkan pada perbedaan tempat dan objek penelitian.
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A.
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian uji hipotesis dengan menggunakan analisis regresi berganda, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : 1.
Terdapat pengaruh positif signifikan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 52,2% dengan nilai signifikan 0,002. Pendidikan kewirausahaan yang dimaksud disini seperti penguasaan dalam keahlian yang dibutuhkan yaitu mengenali peluang-peluang bisnis baru, mengevaluasi peluang-peluang, memulai sebuah bisnis dan organisasi kewirausahaan yang dimana keahlian-keahlian itu didapat dari pendidikan kewirausahaan yang tidak hanya melalui disiplin ilmu melainkan juga berasal dari kursus, seminar kewirausahaan dan pengalaman akademik.
Pendidikan
kewirausahaan memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap minat berwirausaha 2.
Terdapat pengaruh positif signifikan efikasi diri terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 78,6% dengan nilai signifikan 0,000. Pengaruh positif yang signifikan memberikan dampak yang positif juga terhadap minat berwirausaha. Faktor-faktor efikasi diri yang mempengaruhi minat berwirausaha berasal dari sifat tugas yang dihadapi, persuasif eksternal, status sosial dan kemampuan diri.
3.
Hasil studi menunjukkan bahwa ketika dilakukan pengujian variabel secara simultan (bersama-sama) dengan menggunakan analisis regresi linier berganda, ditemukan bahwa variabel pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri secara simultan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap minat berwirausaha mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebesar 57,1%. Pengaruh positif tersebut menunjukan bahwa pendidikan kewirausahaan dan efikasi diri dapat menjadi faktor yang penting untuk minat berwirausaha. Keduanya berpengaruh secara signifikan terhadap minat berwirausaha dimensinya yaitu umum, gaya hidup dan pertumbuhan tinggi.
84
85 B.
Implikasi Adanya hubungan positif antara pendidikan kewirausahaan dan minat berwirausaha memberikan implikasi
terhadap desain
kurikulum
pendidikan
kewirausahaan seperti mengenali peluang, mengevaluasi peluang, memulai bisnis baru dan organisasi kewirausahaan. Kemudian efikasi diri dengan minat berwirausaha dapat mengembangkan dalam penggunaan metode pendidikan lalu dengan program pendidikan seperti praktek langsung, magang, menulis tentang kewirausahaan dan diskusi dengan para wirausaha yang telah sukses sehingga akan meningkatkan efikasi diri dan menambah minat mereka dalam memulai bisnis.
C.
Saran 1. Pada pendidikan kewirausahaan, menjadikan mata kuliah kewirausahaan menjadi mata kuliah wajib di setiap jurusan di seluruh fakultas di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, namun mata kuliah kewirausahaan juga sebagai mata kuliah praktek sehingga dapat meningkatkan kemampuan dan kepercayaan diri menjadi seorang wirausaha. 2. Memprogramkan kegiatan ke kurikulum pendidikan untuk studi langsung ke wirausaha
sukses
(perusahaan/organisasi
sukses),
magang,
menulis
tentang
kewirausahaan. 3. Penelitian ini menunjukkan terdapat variabel lain sebesar 42,9% yang mempengaruhi minat berwirausaha. Dengan demikian akan lebih lengkap jika diadakan penelitian lagi untuk dapat melakukan uji lebih lanjut mengenai variabel-variabel lainnya atau variabel lainnya yang di sebutkan dalam penelitian sebelumnya oleh Elleh A. Drost, Stephen J.J. McGuire dengan judul Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education yaitu pengalaman berwirausaha dan kepribadian proaktif. 4. Penelitian selanjutnya dapat mengombinasikan antara pernyataan yang bersifat tertutup dan terbuka sehingga peneliti dapat memperoleh gambaran yang lebih mendalam tentang berbagai hal yang ingin diteliti. Untuk alat ukur variabel dalam penelitin selanjutnya dapat menyertakan alasan mengapa memiliki pilihan tersebut pada masing-masing item pernyataan sehingga eksplorasi data tidak dibatasi. 5. Penelitian mendatang sebaiknya ke lingkup yang lebih luas lagi seperti mahasiswa secara umum di seluruh indonesia dan lebih diidentifikasikan jenis-jenis wirausaha yang
berada
di
setiap
fakultas,
mengidentifikasi prediktor-prediktor unik.
memvalidasi
perbedaan-perbedaan
dan
DAFTAR PUSTAKA Buku
Arafah, Willy. Esensi Lingkungan Bisnis & Entrepreneuship. Jakarta: Universitas Trisakti. 2010. Bungin, Burhan. Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi. Cet. 1. Jakarta: Kencana. 2013 Creswell, John. Riset Pendidikan (terjemahan). Edisi V. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015 Herni, ali dan Hamam Fazin. Teologi Entrepreneurship. Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Syarif Hidayatullah. 2010. Hisrich, D. Robert, dkk. Entrepreneurship. Edisi 7. Jakarta: Salemba Empat. 2008. Kasmir. Kewirausahaan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2006 Nuraida dan Halid Alkaf. Metodologi Peneltian Pendidikan. Cet. I. Ciputat : Islamic Research Publishing. 2009. Purwanto. Diktat Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: UNY. 2006. Slamet, Franky dkk. Dasar-dasar kewirausahaan: Teori & Praktik. Jakarta: PT. Indeks. 2014. Sudamarto, R. Gunawan . Statistik Terapan Berbasis Komputer Ddengan Program IBM SPSS 19. Jakarta: Penerbit Mitra Wacana Media. 2013 Sugiyono. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. 2011 Sunyoto, Danang. Metodologi Penelitian Ekonomi. Yogyakarta: CAPS. 2011. Suryana. Kewirausahaan Pedoman Praktis: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat. 2009
86
87
Jurnal
Aditia Putra, Rano. Faktor-Faktor Penentu Minat Mahasiswa Manajemen Untuk Berwirausaha (Studi Mahasiswa Manajemen FE UNP). Jurnal Manajemen. Vol. 1. 2012. Azwar, S. Efikasi Diri dan Prestasi Belajar Statistik Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi. No. I. 2012. Bandura, Albert. Self-efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral Change. Psychological Review. 1997. Drost , Ellen A. , et. al. “Fostering Entrepreneurship among Finnish Business Students: Antecendents of Entrepreneurial Intent and Implications for Entrepreneuship Education”, International Review of Entrepreneurship. 2011. Fuadi, Iski Fadli. Hubungan Minat Berwirausaha dengan Prestasi Praktik Kerja Industri Siswa Kelas XII Teknik Otomotif SMK Negri 1 Adiwerna Kabupaten Tegal. Jurnal PTM. Vol 9. 2009. Lo Choi Tung. The Impact of Entrepreneurship Education on Entrepreneurial Intention of Engineering Students. Cityu University of Hong Kong. 2011. Rosmiati, dkk. Sikap, Motivasi dan Minat Berwirausaha Mahasiswa. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 17. 2015. Soeharto Prawirakusumo, “Peranan Perguruan Tinggi dalam Menciptakan wirausaha-wirausaha tangguh”, Makalah dalam seminar, Jatinangor: PIBIIKOPIN dan FNSt. 1997. Suharti L & Sirine H. Faktor-Faktor Pengarhi Terhadap Niat Kewirausahaan (Studi Lapangan Mahasiswa Universitas Kristen Satya Kencana Salatiga). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. 2012 Wardoyo. “Pengaruh Pendidikan Karakteristik Kewirausahaan Terhadap ntensi Berwirausaha Mahasiswa Pada Perguruan Tinggi Swasta di Jakarta”. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Kewirausahaan dan Inovasi Bisnis II 2012. Jakarta; Universitas Tarumanegara. 2012.
Lampiran 1
KUESIONER PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ___________________________________________________________________________ Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi/siang/sore, saya adalah mahasiswi S1 Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (P.IPS) Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang sedang mengadakan penelitian untuk keperluan skripsi mengenai “PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN DAN EFIKASI DIRI TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA”. Untuk Itu, Saya akan sangat berterima kasih jika Anda dapat meluangkan waktu untuk mengisi semua pertanyaan dalam kuesioner berikut. Ada 3 jenis kuesioner yang akan Anda isi selama kurang lebih 15 menit. Saya menjamin kerahasiaan data-data dari kuesioner ini dan hanya akan dipergunakan untuk keperluan penelitian semata. Nama Anda tidak perlu dicantumkan. Semua jawaban Anda akan dihimpun dan diolah menjadi satu kesatuan. Dengan kata lain jawaban Anda tidak diolah secara individual. Jawaban Anda tidak ada yang benar atau salah karena pengalaman Anda tidak ada yang sama. Maka diharapkan semua pertanyaan diisi dan tidak ada yang dikosongi. Terima kasih atas partisipasi, bantuan, dan kesediaan Anda mengisi kuesioner ini.
Hormat Saya,
Agustina Permatasari
88
89 KUESIONER
DATA RESPONDEN Usia
:
................................ tahun
Jenis Kelamin
:
L/P
Fakultas/Jurusan/Semester
:
................................................................................................
A. Kuesioner Minat Berwirausaha Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STT, TT, S, T, dan ST untuk setiap pernyataan yang menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang minat berwirausaha.
Keterangan STT
= Sangat Tidak Tertarik
TT
= Tidak Tertarik
S
= Sedang
T
= Tertarik
ST
= Sangat Tertarik
No.
Minat Berwirausaha Seberapa tertarikkah kamu dengan kegiatan dibawah ini dalam jangka waktu 5 tahun kedepan
1.
Memulai bisnis
2.
Memiliki keuntungan dari bisnis yang kecil
3.
Memulai dan mendirikan perusahaan yang pertumbuhannya tinggi
4.
Memperoleh dan mendirikan perusahaan menjadi perusahaan yang pertumbuhannya tinggi
5.
Memulai bisnis yang akan tumbuh dengan cepat
6.
Memulai bisnis yang akan memimpin industri
STT
TT
S
T
ST
90
7.
Mempunyai bisnis yang akan mempunyai banyak lokasi (Cabang)
8.
Memulai bisnis yang akan terdaftar di bursa saham
9.
Memulai bisnis yang akan memberikan gaya hidup yang baik
10.
Memulai bisnis yang akan terkenal secara internasional
11.
Memulai usaha dengan resiko yang kecil
12.
Menjalankan usaha sendiri tanpa bantuan orang lain
13.
Memulai dua atau lebih bisnis yang baru
B. Kuesioner Pendidikan Kewirausahaan Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai SSD, SD, S, B, dan SB untuk setiap pernyataan yang menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang pendidikan kewirausahaan.
Keterangan : SSD
= Sangat Sedikit
SD
= Sedikit
S
= Sedang
B
= Banyak
SB
= Sangat Banyak
No.
Pendidikan Kewirausahaan Selama ini, berapa banyak hal-hal yang kamu pelajari berkaitan dengan kewirausahaan
1.
Memulai usaha yang mengidentifikasi peluang
baru
dengan
2.
Menciptakan sesuatu yang berbeda dengan mengidentifikasi peluang
3.
Mengembangkan usaha mengevaluasi peluang yang ada
dengan
SSD
SD
S
B
SB
91
4.
Mengembangkan keterampilan mengevaluasi peluang yang ada
5.
Mengoperasikan bisnis yang baru
6.
Memanfaatkan bisnis yang baru
7.
Struktur kepemimpinan dalam organisasi kewirausahaan
8.
Mekanisme kewirausahaan
dalam
dengan
organisasi
C. Kuesioner Efikasi Diri Berilah tanda silang (x) pada kolom nilai STY, TY, S, Y, dan SY untuk setiap pernyataan yang menurut Saudara paling sesuai dengan pendapat Saudara tentang efikasi diri.
Keterangan jawaban : STY
= Sangat Tidak Yakin
TY
= Tidak Yakin
S
= Sedang
Y
= Yakin
SY
= Sangat Yakin
No.
Efikasi Diri Seberapa yakin kamu melaksanakan peran dan tugas berikut
1.
Mendirikan usaha baru dengan pengetahuan dan pengalaman sebelumnya
2.
Mendirikan usaha baru tanpa bantuan orang lain
3.
Menjalani usaha diluar kemampuan sendiri
4.
Mengiventasikan 10% dari pendapatan tahunan untuk membangun usaha yang baru
5.
Berfikir kreatif
6.
Memiliki peluang untuk sukses
STY
TY
S
Y
SY
92
7.
Mengkomersilkan ide atau pengembangan yang baru
8.
Mampu menjelaskan tentang wirausaha
pertanyaan orang
93
LAMPIRAN 2 UJI VALIDITAS DAN UJI RELIABILITAS Uji validitas instrumen ini dilakukan dengan menggunakan SPSS 21, yaitu dengan memperhatikan angka pada Corrected Item- Total Correlation, yang merupakan korelasi antara skor item dengan skor total item. Sebuah item dikatakan valid apabila nilai r hitung lebih besar dari nilai r tabel. Berikut ini hasil uji validitas dan reliabilitas: a.
Variabel Minat Berwirausaha
94
No Item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
1
,658
0,413
Vaid
2
,284
0,413
Tidak Valid
3
,739
0,413
Valid
4
,819
0,413
Valid
5
,610
0,413
Valid
6
,441
0,413
Valid
7
,470
0,413
Valid
8
,819
0,413
Valid
9
,452
0,413
Valid
10
,454
0,413
Valid
11
,066
0,413
Tidak Valid
12
,096
0,413
Tidak Valid
13
,449
0,413
Valid
b. Varibel Pendidikan Kewirausahaan
95
No Item
c.
r hitung
r tabel
Kesimpulan
1
,430
,413
Valid
2
,569
,413
Valid
3
,504
,413
Valid
4
,529
,413
Valid
5
,705
,413
Valid
6
,437
,413
Valid
7
,622
,413
Valid
8
,605
,413
Valid
Variabel Efikasi Diri
96
No Item
r hitung
r tabel
Kesimpulan
1
,404
,413
Tidak Valid
2
,232
,413
Tidak Valid
3
,548
,413
Valid
4
,770
,413
Valid
5
,817
,413
Valid
6
,655
,413
Valid
97
Lampiran 3
Distribusi Frekuensi Data Responden a.
Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
34% Laki-laki Perempuan 66%
b.
Usia
98
Usia 3% 13%
18 tahun 19 tahun
19%
20 tahun
14%
20%
21 tahun 22 tahun
31%
23 tahun
c.
Fakultas
Fakultas 3% 4%
3%
FITK FAH
10%
FSH
33%
FUH FIDKOM
10%
FEB FST 24%
6%
3% 4%
FISIP FPSI
99
Lampiran 4 Hasil Uji Asumsi Klasik A.
Uji Normalitas
100
B.
Uji Multikoliniearitas
C.
Uji Heteroskedastisitas
D.
Uji Determinasi
101
Lampiran 5 Hasil Uji Hipotesis a. Uji t
b. Uji F
102 Lampiran 6 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Minat Berwirausaha) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37
P1 5 5 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 4 5 2 5 3 5 5 5 2 5 5 5 5 5 5 5
P2 4 4 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 4 3 3 2 5 3 5 5 5 2 4 3 5 5 5 5 5
P3 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 5 4 5 4 5 5 5 2 5
P4 4 5 4 3 4 4 5 5 5 4 3 5 5 3 5 5 4 4 5 4 3 4 4 2 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 5
P5 4 4 4 3 4 4 5 5 5 4 3 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 2 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 3 5
P6 3 4 5 2 3 4 5 5 5 4 4 3 5 3 4 5 3 4 5 4 3 3 4 2 5 4 5 5 5 5 4 5 5 3 5 5 5
P7 3 5 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 3 3 5 2 5 5 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5
P8 2 5 5 4 5 2 5 5 5 4 4 5 4 4 4 5 4 4 5 4 3 3 3 2 1 4 5 5 5 5 3 4 5 5 5 4 5
P9 3 5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 5 4 3 3 5 2 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5
P10 3 5 5 3 3 2 5 5 5 4 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 3 3 5 2 3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
P11 3 5 5 2 3 5 4 5 4 4 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 5 3 4 5 4 3 5 5 4 3 5
P12 3 5 4 3 3 4 4 5 3 4 4 5 4 4 3 5 3 4 5 4 3 3 2 2 2 3 5 3 4 3 2 4 5 5 4 3 5
P13 2 5 5 2 3 4 5 5 4 4 5 5 5 4 5 5 4 5 3 4 3 2 5 2 5 3 5 5 4 3 2 3 5 5 3 2 3
103 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
3 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 5 5 5 5 5
5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 2 4 4 4 5 4 3 5 5 4 4 5 4 4 4 3 5 4 3 5 5 4
3 5 5 3 3 4 4 5 5 4 4 5 3 4 5 5 4 2 5 4 4 5 5 4 5 5 4 5 5 3 4 5 5
5 5 5 4 5 5 4 5 4 4 4 5 4 4 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 3 4 5 4
5 5 5 3 4 5 5 5 4 4 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 4 4 5 4 5 3 3 5 4 4 5 5 4
4 5 4 3 4 4 5 3 4 3 3 5 4 4 4 5 5 4 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5 5 3 5 5 5
5 5 5 3 5 5 5 5 4 5 3 5 5 4 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 5 4 4 5 5 4 5 5 5
5 2 5 3 4 4 4 5 4 4 4 5 5 4 3 5 4 4 5 3 5 1 3 4 5 4 3 5 5 4 5 5 4
5 3 5 2 5 5 4 5 4 5 3 5 5 4 4 5 4 4 5 4 5 2 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5
5 3 5 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 2 5 4 4 5 5 5 5 5 3 5 5 4 5 5 5
3 4 4 3 5 3 5 5 5 4 3 5 3 3 3 5 4 3 1 1 3 5 5 3 5 3 3 5 5 3 5 5 5
2 2 5 3 3 4 1 3 5 3 3 1 4 3 4 3 4 4 3 1 4 5 5 3 4 3 4 3 4 4 5 5 4
2 4 4 2 3 4 3 5 4 4 3 4 4 2 3 3 4 5 3 5 4 3 5 3 5 3 4 3 5 3 5 5 3
104 Lampiran 7 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Pendidikan Kewirausahaan) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
P1 3 4 3 4 3 4 5 3 3 4 4 4 4 4 5 5 3 5 4 4 3 3
P2 4 4 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 5 5 4 3 3
P3 3 4 3 4 5 3 5 3 4 4 4 4 5 4 3 5 3 5 4 4 3 3
P4 3 5 3 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3
P5 3 5 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 3 5 5 5 3 5 4 4 3
P6 3 5 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4 4 5 4 4 3
P7 4 5 3 4 5 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3
P8 3 5 3 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 5 5 4 4 3
4
4
4
4
3
4
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
4
3
5
5
3
3
3
3
3
2
4
3
3
3
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
4
4
4
4
4
3
2
3
3
4
3
3
4
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
5
4
5
5
5
5
5
5
3
4
4
4
4
4
3
3
105 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
4
4
4
4
4
4
5
5
3
3
5
3
3
5
5
5
4
3
5
4
3
4
5
5
4
4
4
4
4
4
5
5
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
5
5
5
5
5
5
4
5
5
5
5
5
5
4
4
3
4
4
3
3
4
4
5
5
5
5
3
3
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
4
5
4
5
4
4
3
4
4
3
3
3
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
3
4
4
5
4
3
3
4
5
4
5
5
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
5
3
2
3
3
3
3
5
5
5
1
3
5
4
5
4
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
5
3
3
3
4
3
3
3
3
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
3
3
4
3
3
3
3
3
3
4
4
3
3
3
2
3
3
4
4
3
3
5
5
5
5
3
3
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
5
5
5
5
4
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
4
5
5
106 Lampiran 8 Rekap Hasil Kuesioner Responden (Efikasi Diri)
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35
P1 4 4 5 4 3 5 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3
P2 2 4 5 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 5 3 5 5 4 4 3
P3 4 3 5 2 2 2 4 3 3 3 3 3 5 4 4 5 3 4 3 4 4 3
P4 4 4 5 3 5 3 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 3 4 4 4 4 3
P5 4 4 5 3 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 3
P6 5 4 5 3 5 4 5 4 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 4 4 3
P7 4 3 5 3 3 4 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 4 4 5 4 4 3
P8 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 5 5 4 4 4 4 4 3
3
2
2
3
4
5
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
5
2
2
3
4
4
4
4
4
3
3
3
4
4
3
4
5
3
2
5
5
5
4
5
5
3
5
5
5
5
5
5
4
4
3
5
5
5
4
4
4
3
2
4
5
5
5
5
4
2
4
4
4
5
4
3
5
2
3
3
4
4
3
2
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
5
5
5
5
5
5
4
4
5
5
5
5
5
107 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70
3
2
2
3
5
5
5
2
5
5
4
4
4
5
4
5
5
3
1
4
4
5
5
5
5
3
3
4
5
5
5
5
3
3
3
3
4
4
3
3
3
3
3
4
3
3
2
4
4
4
5
5
5
5
2
5
5
3
3
4
5
5
5
5
5
1
2
3
4
5
5
4
5
3
2
4
5
5
5
5
4
2
4
3
5
5
4
5
4
4
3
4
4
5
4
4
4
2
3
4
4
4
4
4
5
1
3
4
5
5
4
4
4
4
3
4
4
5
4
5
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
2
3
5
5
5
5
5
3
3
4
5
5
5
5
4
4
4
4
4
5
4
4
3
3
4
1
4
5
3
3
5
3
5
5
5
5
5
3
4
1
1
5
5
5
5
5
4
3
3
4
5
5
4
4
5
5
1
3
4
4
4
5
3
1
3
3
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
3
3
3
4
4
5
5
5
4
5
3
3
4
5
4
4
4
3
2
3
4
5
4
3
3
4
2
3
4
5
5
5
5
5
4
3
5
5
5
5
5
4
3
3
3
4
5
4
4
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
4
5
4
BIODATA
Agustina Permatasari,lahir di Jakarta 06 Agustus 1994. Lahir dari pasangan Bapak Luki Suharto dan Ibu Sihati sebagai anak kedua dari 3 bersaudara. Bertempat tinggal di Jl. Pamitran Rt 08/06 No. 26 Cijantung, Pasar Rebo, Jakarta Timur. Penulis menempuh pendidikan di SDIT PB Sudirman, MTsN 06 Cijantung, MA Sunanul Husna dan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Selama kuliah, penulis aktif di organisasi ekstra yaitu Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Lembaga Pers Mahasiswa Islam HMI Cab.Ciputat dan Badan Pengelola Latihan (BPL) HMI Cab. Ciputat Dengan ketekunan, motivasi tinggi untuk terus belajar dan berusaha, penulis telah berhasil menyelesaikan pengerjaan skripsi ini. Semoga dengan penulisan tugas akhir skripsi ini mampu memberikan kontribusi positif bagi dunia pendidikan.