PENGARUH PENDAPATAN MUDHARABAH, MUSYARAKAH DAN MURABAHAH TERHADAP PROFITABILITAS (The Effect Of Income Mudharabah, Musyarakah and Murabahah to Profitability)
Elsa Kurniasari, Dr.Dwi Cahyono, M.Si, Akt, Dra. Yulinartati, MM, Ak. CA Bagian Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Muhammadiyah Jember Jl. Karimata 49 Kabupaten Jemebr e-mail Korespondensi :
[email protected]
ABSTRACT
The purpose of this research to determine (1) To know the influence of income mudharabah against profitability on sharia banking in Indonesia period 2013-2015. (2) To know the influence of Musyarakah income against profitability on sharia banking in Indonesia period 2013-2015. (3) To know the influence of murabahah income against profitability on sharia banking in Indonesia period 2013-2015. The object of this reseacrh is Sharia Bank Registered in Indonesia Period 2013-2015 which consists of 11 companies of Sharia Banks. This research use purposive sampling tehnique. Mechanical data collection using literature study and observation, and data analysis tools using multiple linear regression analysis, classic assumption test and hypothesis testing done. The results showed that the Revenue Mudharabah (X1) has a positive and significant impact on profitability, which states that the value t arithmetic amounted to 2.841 where the value of significance (P) <0.05 is 0.008. Revenue Musyarakah (X2) have a positive effect but not significant to profitability, which states that the value t arithmetic amounted to 0.738 where the value of significance (P)> 0.05 is 0.466. Murabahah income (X3) has a positive and significant impact on profitability, which states that the value t arithmetic amounted to 2.067 where the value of significance (P) <0.05 is 0.0048. Keywords: Income Mudarabah, Musyarakah, Murabahah, Profitability.
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui (1) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan mudharabah terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2015. (2) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan musyarakah terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2015. (3) Untuk mengetahui pengaruh pendapatan murabahah terhadap profitabilitas pada perbankan syariah di Indonesia periode 2013-2015. Objek penelitian ini adalah Bank Syariah yang Terdaftar di Indonesia Periode 2013-2015 yang terdiri dari 11 perusahaan bank syariah. Teknik penelitian ini menggunakan purposive sampling. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan observasi, teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik dan dilakukan dengan pengujian hipotesis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pendapatan Mudharabah (X1) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas, yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 2,841 dimana nilai signifikansi (P) < 0,05 yaitu 0,008. Pendapatan Musyarakah (X2) mempunyai pengaruh positif namun tidak signifikan terhadap Profitabilitas, yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 0,738 dimana nilai signifikansi (P) > 0,05 yaitu 0,466. Pendapatan Murabahah (X3) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap Profitabilitas, yang menyatakan bahwa nilai t hitung sebesar 2,067 dimana nilai signifikansi (P) < 0,05 yaitu 0,0048.
Kata Kunci: Pendapatan Mudharabah, Musyarakah, Murabahah, Profitabilitas.
usahanya tidak berdasarkan bunga tetapi
Pendahuluan Krisis
yang
melanda
dunia
perbankan Indonesia sejak tahun 1997 telah menyadarkan semua pihak bahwa
berdasarkan
prinsip
syariah,
yaitu
prinsip pembagian keuntungan (Profit lost sharing principle). Di
perbankan dengan sistem konvensional
Indonesia
yang
bukan merupakan satu-satunya sistem
penduduknya
yang dapat diandalkan, tetapi ada sistem
muncul pula kebutuhan akan adanya
perbankan lain yang lebih tangguh
bank
karena menawarkan prinsip keadilan dan
berdasarkan prinsip syariah. Keinginan
keterbukaan, yaitu Perbankan Syariah.
ini
Perbankan Syariah mempunyai prinsip
dikeluarkannya Undang-undang No. 7
bagi
Tahun 1992 sekalipun belum dengan
hasil
yang
berbeda
dengan
adalah
mayoritas
yang
muslim,
melakukan
kemudian
kegiatan
ditampung
istilah
lebih tangguh dan terbukti
mampu
dimunculkan dengan memakai istilah
moneter.
“bagi hasil”. Baru setelah Undang-
Bahkan, sistem perbankan syariah saat
undang No. 7 Tahun 1992 itu diubah
ini
menjadi
dengan Undang-undang No. 10 Tahun
kalangan
1998, istilah yang dipakai lebih terbuka.
bisnis,
Dalam Undang-undang No. 10 Tahun
pada
lebih
saat
krisis
berkembang
alternatif
menarik
pengusaha
sebagai
dan
bagi pelaku
akademisi sebagai penyedia sumber daya
1998
manusia
“prinsip
dan
masyarakat
sebagai
prinsip
pengguna jasa perbankan. Bank berdasarkan prinsip syariah atau bank syariah atau bank Islam, seperti
halnya
konvensional,
juga
disebut
tegas,
dengan
perbankan konvensional, yang ternyata
bertahan
yang
telah
dengan
syariah” syariah.
berpedoman
tetapi
tegas
baru
istilah
bank
berdasarkan
Karena
operasinya
ketentuan-ketentuan
Syariah Islam, karenanya bank Islam disebut pula “Bank Syariah”.
lembaga
Jasa-jasa perbankan islam yang
(Intermediary institution),
terkait dengan jasa pembiayaan yang
yaitu menyerap dana dari masyarakat
ditawarkan oleh bank syariah dikemas
dan menyalurkan kembali dana-dana
dalam produk bank syariah yang sebagian
tersebut
yang
besar menggunakan akad Mudharabah,
membutuhkannya dalam bentuk fasilitas
Musyarakah dan Murabahah. Mudharabah
pembiayaan. Bedanya hanyalah bahwa
adalah
bank
pemilik dana dan pengelola dana untuk
berfungsi
sebagai
intermediasi
kepada
syariah
suatu
masyarakat
melakukan
kegiatan
akad
kerjasama
usaha
antara
melakukan kegiatan usaha, laba dibagi atas
kemudian menjualnya kepada nasabah
dasar
menurut
dengan harga yang ditambah keuntungan
kesepakatan kedua belah pihak, sedangkan
atau di mark-up. Dengan kata lain,
bila terjadi kerugian akan ditanggung oleh
penjualan
si pemilik dana kecuali disebabkan oleh
dilakukan atas dasar cost-plus profit.
pengelola dana (Nurhayati dan Wasilah,
(Sudarsono, 2008 : 69).
nisbah
bagi
hasil
2011). Akad (ikatan, keputusan, atau penguatan)
atau
perjanjian
atau
barang
kepada
nasabah
Dengan di perolehnya pendapatan dari
pembiayaan
yang
disalurkan,
kesepakatan atau transaksi dapat diartikan
diharapkan
sebagai komitmen yang terbingkai dengan
membaik, yang tercermin dari perolehan
nilai-nilai
laba yang meningkat. Berikut ini adalah
syariah
(Ascarya,
2008).
profitabilitas
bank
akan
Musyarakah yaitu suatu perjanjian usaha
grafik
antara dua atau beberapa pemilik modal
Indonesia selama 3 tahun yang di ukur
untuk menyertakan modalnya pada suatu
menggunakan ROE:
proyek,
dimana
profitabilitas
bank
Grafik 1.1
proyek, keuntungan hasil usaha dibagikan proporsi
masing-masing
di
masing-masing pihak
mempunyai haknya dalam manajemen
menurut
syariah
penyertaan
maupun
ROE
modal
sesuai
30
degan
20
kesepakatan bersama. Manakala merugi
10
kewajiban hanya terbatas sampai batas
0 2013
modal masing-masing (Perwata Atmaja dan Syafi’i Antonio, 1992). Sedangkan Murabahah yaitu jual-beli barang pada
ROE
Sumber:
2014
www.ojk.go.id,
2015
2016
(data
diolah)
harga asal dengan tambahan keuntungan Grafik 1.1 menunjukkan bahwa
yang disepakati antara pihak bank dan nasabah.
Dalam
murabahah,
penjual
menyebutkan harga pembelian barang kepada
pembeli,
kemudian
ia
mensyaratkan atas laba dalam jumlah tertentu. Pada perjanjian murabahah, bank membiayai
pembelian
dibutuhkan
oleh
barang
nasabahnya
yang dengan
membeli barang itu dari pemasok, dan
ROE pada tahun 2013-2015 senantiasa meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2013 ROE perbankan syariah sebesar 21,22
sedangkan
pada
tahun
2014
sebesar 23,15 dan pada tahun 2015 sebesar
28,15. Kenaikan profitabilitas
yang diukur dengan ROE menunjukkan kinerja bank yang sangat baik. Hal tersebut
dapat dilihat dari pengelolaan pembiayaan
Oleh karena itu, tingginya minat
yang dikeluarkan bank semakin besar
nasabah
pmbiayaan yang dikelurkan bank kepada
murabahah,
nasabah
musyarakah
maka
akan
semakin
besar
untuk
di
melakukan
akad
mudharabah
dan
perbankan
syariah,
pendapatan yang diperoleh bank dan akan
tentunya akan memberikan kontribusi
semakin besar pula peluang meningkatnya
yang besar bagi pendapatan bank. Dari
laba bersih dan tentunya akan semakin
pendapatan-pendapatan tersebut kiranya
besar
bank dapat mengetahui seberapa besar
pula
peluang
meningkatnya
profitabilitas bank.
profit yang dihasilkan.
Metode penelitian
Tabel 3.1 Teknik Pengumulan Sampel Penelitian
Populasi
dalam
penelitian
ini
merupakan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdaftar di Otoritas Jasa keuangan
No Kriteria 1 BUS yang beroperasi secara nasional dan
pada periode 2013-2015. Pengambilan
2
terdaftar Bank Indonesia padatahunan tahun BUS yangditidak memiliki laporan
(1)
3
2013-2015 berturut- turut selama periode penelitian Jumlah sampel dalam penelitian yaitu tahun periode 2013-2015 Sumber: www.ojk.go.id, 2016
11
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara purposive sampling yang disebut juga
judgmental
sampling
yang
digunakan dengan menentukan kriteria khusus terhadap sampel (Prasetyo, 2005 : 135). Sampel dalam penelitian ini diambil
Hasil Penelitian 4.1.1
berdasarkan ketentuan sebagai berikut berikut : 1.
yang
beroperasi
secara
nasional dan terdaftar di Otoritas Keuangan
selama
periode
pengamatan 2013-2015. 2.
Variabel yang digunakan dalam penelitian
BUS
Jasa
Statistik Deskriptif
BUS tahunan periode
yang
laporan
berturut-turut
selama
periode 2013-2015.
adalah
Pendapatan
Mudharabah (X1), Pendapatan Musyarakah (X2), Pendapatan Murabahah (X3), dan Profitabilitas (Y). Berikut ini disajikan statistik deskriptif untuk masing-masing
memiliki
penelitian
ini
yaitu
tahun
variabel yang digunakan dalam penelitian ini.
Jumlah 12
Variabel Pendapatan Murabahah
Tabel 4.1 Hasil Statistik Deskriptif Variabel Penelitian Variabel X1 (Rp. Milyar)
(X2) memiliki rata-rata sebesar Rp. 742,88 Milyar. Variabel Pendapatan Murabahah memiliki nilai minimum sebesar Rp. 54,10
Minimum 13,91
Maksimum 543,90
Rata-rata Deviasi Standar Pendapatan Milyar yaitu merupakan 99,62 120,03 Murabahah pada Bank BCA Syariah tahun
X2 (Rp. Milyar)
20,70
887,70
195,00 2013, sedangkan224,74 nilai maksimum sebesar
X3 (Rp. Milyar)
54,10
3873,00
-32,04
32,87
Rp. 3.873,001095,85 Milyar merupakan 742,88 Pendapatan Murabahah pada Bank Syariah 4,51 10,96 Mandiri tahun 2014
Y (%) Berdasarkan dilihat
bahwa
Variabel
Mudharabah
(X1)
sebesar
99,62
Rp.
Tabel
4.1
dapat
Pendapatan
memiliki
rata-rata
Milyar.
Variabel
Pendapatan Mudharabah memiliki nilai minimum sebesar Rp. 13,91 Milyar yaitu merupakan Pendapatan Mudharabah pada Bank
Mega
Syariah
tahun
2015,
sedangkan nilai maksimum sebesar Rp. 543,90 Milyar merupakan Pendapatan Mudharabah pada Bank Syariah Mandiri tahun 2013.
Variabel Profitabilitas (Y) memiliki rata-rata
sebesar
(X2) memiliki rata-rata sebesar Rp. 195,00
Variabel
Profitabilitas memiliki nilai minimum sebesar
-32,04%
yaitu
merupakan
Profitabilitas pada Bank Maybank Syariah tahun 2015, sedangkan nilai maksimum sebesar 32,78% merupakan Profitabilitas pada
Bank
Muamalat
tahun
2013.
Profitabilitas diukur dengan Return on Equity (ROE). Dalam hal ini semakin besar nilai ROE maka semakin baik kemampuan
Variabel Pendapatan Musyarakah
4,51%.
perusahaan
dalam
menghasilkan keuntungan. a. Uji Normalitas
Milyar. Variabel Pendapatan Musyarakah memiliki nilai minimum sebesar Rp. 20,70 Milyar
yaitu
merupakan
Pendapatan
Musyarakah pada Bank Maybank Syariah tahun 2013, sedangkan nilai maksimum sebesar Rp. 887,70 Milyar merupakan Pendapatan
Musyarakah
Syariah Mandiri tahun 2015.
pada
Bank
Pengujian
normalitas
data
digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas data yang diuji dapat ditentukan dengan menetapkan derajat keyakinan
(α)
sebesar
0,05
dengan
menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov Test (Santoso, 2010 : 214).
Hasil pengujian normalitas dapat dilihat
penerimaan maka koefisien korelasinya
pada Tabel 4.3
tidak
bermakna
dan
tidak
terjadi
multikolinearitas.
Tabel 4.3
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas dengan
Collinearity Statistic
Kolmogorov Smirnov Test Variabel
Variabel
Nilai Kolmogorov Smirnov
Sig
0,854
0,4 60
Berdistribusi Normal
hasil
pengujian
Unstandar dized Residual
X2
X3
normalitas data sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 4.3, dapat dinyatakan bahwa nilai
unstandardized
Keterangan
4,891
Non Multikolinieritas
3,119
Non Multikolinieritas
2,197
Non Multikolinieritas
Keterangan X1
Berdasarkan
VIF
residual
yang
Berdasarkan
hasil
analisis
Collinearity Statistic dapat disimpulkan
diperoleh dari analisis regresi memiliki
bahwa
data yang berdistribusi normal. Hal ini
karena didapat nilai VIF 10, artinya tidak
dapat dilihat dari angka signifikansi lebih
terjadi hubungan linier antara variabel
besar dari 0,05 untuk masing-masing
bebas
variabel. Sehingga, model regresi layak
regresi.
tidak
terjadi
multikolinieritas,
yang digunakan dalam model
dipakai karena telah memenuhi asumsi c. Uji Autokorelasi
normalitas.
Uji Autokorelasi dilakukan untuk b.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas
menguji asumsi bahwa data haruslah terjadi
bersifat bebas dalam pengertian bahwa
interkorelasi antar variabel bebas yang
data pada periode sebelumnya ataupun
menunjukkan adanya lebih dari satu
pada
hubungan linier yang signifikan. Apabila
autokorelasi dilakukan dengan pengujian
koefisien
uji
korelasi
berarti
variabel
yang
periode
statistik
sesudahnya.
Durbin
Pengujian
Watson,
dimana
bersangkutan nilainya terletak diluar batas-
besarnya nilai statistik Durbin Watson
batas penerimaan (critical value) maka
dilambangkan
koefisien korelasi bermakna dan terjadi
Pengujian
multikolinearitas.
koefisien
membandingkan nilai Durbin-Watson test
korelasi terletak di dalam batas-batas
dengan tabel uji Durbin-Watson. Adapun
Apabila
dengan
d
dilakukan
atau
DW. dengan
nilai Durbin-Watson tabel untuk n = 33
kriteria dalam pengambilan keputusan
pada k = 3 dan level of significant 5%
adalah apabila
didapatkan nilai d L sebesar 1,258 dan nilai
dU sebesar 1,651. Berdasarkan hasil pengujian yang dapat dilihat pada Lampiran 4 didapat nilai DW sebesar 1,836 yang berarti terletak diantara dU < d < 4 – dU (1,651 < 1,836 < 2,349). Hal ini berarti model regresi di atas tidak terdapat masalah autokorelasi. d. Uji Heteroskedastisitas
Gambar
Uji heteroskedastisitas dilakukan
regresi
Hasil
Uji
Dari
grafik
scatterplot
pada
ketidaksamaan
Lampiran 3 dapat dilihat bahwa tidak ada
varians dari residual satu pengamatan ke
pola yang jelas, serta titik-titik menyebar
pengamatan lain. Deteksi ada tidaknya
di atas dan di bawah angka 0 maka tidak
heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan
terjadi
melihat ada tidaknya pola tertentu pada
persamaan
grafik scatterplot antara SRESID dengan
memenuhi asumsi heteroskedastisitas.
ZPRED.
terjadi
Scatterplot
Heteroskedastistas
untuk menguji apakah dalam sebuah model
4.1
Hasil
heteroskedastisitas
dapat
heteroskedastisitas. regresi
yang
Sehingga, diuji
telah
pengujian dilihat
pada
signifikansi F
hitung
< level of significant 5
% maka Ha diterima dan Ho ditolak,
Lampiran 4.
artinya variabel bebas (X) berpengaruh 1. Uji F
terhadap
Uji F ini dimaksudkan untuk
variabel
bersama-sama
terikat
atau
(Y)
simultan,
secara dan
mengatahui apakah seluruh variabel bebas
sebaliknya Apabila signifikansi F
yaitu
(X1),
level of significant 5 % maka Ha ditolak
dan
dan Ho diterima, artinya variabel bebas
secara
(X) tidak berpengaruh terhadap variabel
serempak mempunyai pengaruh terhadap
terikat (Y) secara bersama-sama atau
variabel terikat (Profitablitas/Y). Adapun
simultan.
Pendapatan
Mudharabah
Pendapatan
Musyarakah
Pendapatan
Murabahah
(X2), (X3)
hitung
>
Pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa diperleh nilai F
hitung
sebesar 3,487
Pendapatan Mudharabah dan Pendapatan Murabahah berpengaruh secara signifikan
dengan nilai probabilitas sebesar 0,028.
terhadap
Hal
Pendapatan Musyarakah tidak berpengaruh
ini
menunjukkan
bahwa
nilai
probabilitas lebih kecil dari nilai = 0,05,
berarti
bahwa
Pendapatan
Mudharabah (X1), Pendapatan Musyarakah (X2), dan Pendapatan Murabahah (X3)
sedangkan
signifikan terhadap Profitabilitas.
sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak,
Profitabilitas,
Analisis lebih lanjut terhadap hasil estimasi regresi sebagaimana dikemukakan sebelumnya
akan
dijelaskan
sebagai
berikut:
secara serempak mempunyai pengaruh 1.
terhadap variabel Profitabilitas (Y).
Pendapatan Mudharabah (X1) Berdasarkan Tabel 4.2 variabel
2. Uji t
Pendapatan Mudharabah (X1) mempunyai
Uji t ini dilakukan untuk melihat
pengaruh positif dan signifikan terhadap
pengaruh antara masing-masing varibel
Profitabilitas, nilai koefisien beta sebesar
bebas yaitu Pendapatan Mudharabah (X1),
0,116 dan didapat nilai t hitung sebesar
Pendapatan
dan
2,841 dimana nilai signifikansi (P) < 0,05
Pendapatan Murabahah (X3) secara parsial
yaitu 0,008. Secara statistik nilai koefisien
terhadap variabel terikat dan apakah
beta positif menunjukkan adanya pengaruh
pengaruh tersebut signifikan atau tidak.
searah
Pengambilan keputusan dalam uji t ini
Pendapatan Mudharabah maka semakin
dilakukan dengan cara membandingkan
besar
nilai probabilitas dengan besarnya nilai
ditemukan
alpha (). Ho ditolak jika nilai probabilitas
Mudharabah berpengaruh secara signifikan
lebih kecil dari nilai (0,05).
terhadap Profitabilitas (H1 diterima).
Musyarakah
Berdasarkan bahwa
nilai
Tabel
(X2),
4.2
terlihat
2.
yang
pula
berarti
semakin
Profitabilitas. bukti
bahwa
besar
Sehingga Pendapatan
Pendapatan Musyarakah (X2)
probabilitas
Pendapatan
Berdasarkan Tabel 4.2 variabel
(X1)
Pendapatan
Pendapatan Musyarakah (X2) mempunyai
Murabahah (X3) lebih kecil daripada
pengaruh positif namun tidak signifikan
probabilitas
(5%),
terhadap Profitabilitas, nilai koefisien beta
sedangkan Pendapatan Musyarakah (X2)
sebesar 0,014 dan didapat nilai t hitung
memiliki probabilitas lebih besar dari 5%.
sebesar 0,738 dimana nilai signifikansi (P)
Dari hasil uji t ditunjukkan bahwa
> 0,05 yaitu 0,466. Secara statistik nilai
Mudharabah
yang
dan
disyaratkan
koefisien beta positif menunjukkan adanya
memberikan sumbangan sebesar 100%
pengaruh searah yang berarti semakin
terhadap
besar
Apabila R2 = 0, maka model tersebut tidak
Pendapatan
Musyarakah
maka
perubahan
semakin besar pula Profitabilitas. Sehingga
bisa
ditemukan
memberikan
bukti
bahwa
Pendapatan
mempengaruhi
variabel
atau
terikat.
tidak
sumbangan
bisa
terhadap
Musyarakah tidak berpengaruh secara
perubahan variabel terikat. Kecocokan
signifikan
model akan semakin lebih baik apabila
terhadap
Profitabilitas
(H2
ditolak). 3.
mendekati satu.
Pendapatan Murabahah (X3)
Berdasarkan hasil analisis yang
Berdasarkan Tabel 4.2 variabel
bisa dilihat pada Tabel 4.2 diperoleh hasil koefisien
pengaruh positif dan signifikan terhadap
sebesar 0,265, hal ini berarti 26,5% variasi
Profitabilitas, nilai koefisien beta sebesar
perubahan Profitabilitas dipengaruhi oleh
0,008 dan didapat nilai t hitung sebesar
variabel Pendapatan Mudharabah (X1),
2,067 dimana nilai signifikansi (P) < 0,05
Pendapatan
yaitu
nilai
Pendapatan Murabahah (X3) sedangkan
koefisien beta positif menunjukkan adanya
sisanya sebesar 73,5% disebabkan oleh
0,0048.
Secara
statistik
pengaruh searah yang berarti semakin besar
Pendapatan
Murabahah
maka
semakin besar pula Profitabilitas. Sehingga ditemukan
bukti
bahwa
determinasi
berganda
(R2)
Pendapatan Murabahah (X3) mempunyai
Musyarakah
(X2),
dan
faktor lain yang tidak termasuk dalam persamaan regresi yang dibuat. Pembahasan
Pendapatan
Murabahah berpengaruh secara signifikan
Setelah
dilakukan
pengujian
statistik secara parsial (individu) dengan
terhadap Profitabilitas (H3 diterima).
menggunakan uji t, maka analisis lebih Analisis
Koefisien
Determinasi
Berganda (R2) Nilai berganda
Pengaruh koefisien
(R2)
lanjut dari hasil analisis regresi adalah:
determinasi
dimaksudkan
mengetahui besarnya
untuk
sumbangan dari
variabel bebas terhadap variabel terikat. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Apabila R square atau R2 = 1, maka garis regresi dari model tersebut
Pendapatan
Mudharabah
terhadap Profitabilitas Hasil variabel berpengaruh
uji
regresi
menunjukkan
Pendapatan positif
Mudharabah dan
signifikan
terhadap Profitabilitas dengan koefisien regresi sebesar 0,116. Hal ini berarti semakin besar Pendapatan Mudharabah
maka semakin besar pula Profitabilitas.
tingkat
Sehingga
dihasilkan.
ditemukan
Pendapatan
bukti
Mudharabah
bahwa
berpengaruh
secara signifikan terhadap Profitabilitas (H1 diterima). Dalam mudharabah bank akan memperoleh bagi hasil yang besar kecilnya disepakati antara pihak bank dan nasabah. Bagi hasil tersebut tentunya bagi pihak
bank
merupakan
pendapatan
sehingga semakin besar akad mudharabah yang diberikan pihak bank kepada nasabah maka bank akan mendapatkan pendapatan yang semakin besar. Pendapatan tersebut pada akhirnya akan meningkatkan laba
Menurut
(ROE)
yang
(Karim,
2011)
mudharabah adalah bentuk kerja sama antara dua pihak atau lebih di mana pemilik
modal
(shahibul
maal)
mempercayakan sejumlah modal kepada pengelola
(mudharib)
dengan
suatu
perjanjian pembagian keuntungan. Bentuk kerja sama dalam paduan kontribusi 100% modal kas dari shahib al-maal dan keahlian mudharib. Bank-bank
syariah
yang
menyadari bahwa strategi yang dipicu oleh
bank. Mudharabah
adalah
akad
kerjasama antara bank selaku shahibul maal dengan nasabah selaku mudharib, kemudian
bank
mempercayakan
nasabahnya untuk mengelola hartanya dengan
profitabilitas
kesepakatan
pembagian
keuntungan berdasarkan porsi yang telah
peningkatan
pendapatan
terutama
pendapatan mudharabah dapat mengarah pada keunggulan pasar dan meningkatkan profitabilitas.
Oleh
karena
itu
bank
memerlukan profesionalisme dan kehatihatian dalam mengelola pembiayaan dalam pendapatan uang diperoleh lebih besar.
disepakati. Dalam perbankan konvensional sama halnya dengan pemberian kredit.
Hasil dari pengelolaan modal
Pemberian kredit yang diberikan bank
pembiayaan
akan menghasilkan pendapatan bunga dan
diperhitungkan dengan cara perhitungan
akan mempengaruhi tingkat profitabilitas.
dari pendapatan proyek (revenue sharing)
Mudharabah juga merupakan akad yang
dan perhitungan dari keuntungan proyek
paling banyak diminati oleh nasabah,
(profit loss). Pendapatan proyek dan
berarti semakin tinggi terjadinya akad
keuntungan proyek tersebutlah yang akan
mudhrabah yang dilakukan bank dengan
mempengaruhi
nasabah, semakin tinggi pula pendapatan
diperoleh
yang diperoleh dan akan mempengaruhi
diperoleh bank syariah akan mampu
bank.
mudharabah
besarnya Besarnya
dapat
laba laba
yang yang
mempengaruhi tinggi
profitabilitas.
pendapatan
Semakin
ditemukan
bukti
bahwa
maka
Pendapatan Musyarakah tidak berpengaruh
semakin tinggi pula profitabilitas bank
secara signifikan terhadap Profitabilitas
umum syariah khususnya pengukuran
(H2
profitabilitas berdasarkan return on equity
pengaruh
(ROE).
terhadap profitabilitas lebih disebabkan
Semakin
pembiayaan
mudharabah
Sehingga
baik
pengelolaan
mudharabah
maka
akan
ditolak).
Tidak
ditemukannya
pendapatan
Musyarakah
relatif kecilnya pendapatan yang diperoleh
semakin besar pendapatan mudharabah
pihak
yang diperoleh bank dan akan semakin
pembiayaan yang harus dikeluarkan. Hal
besar pula peluang meningkatnya laba
ini mengingat musyarakah adalah akad
bersih dan tentunya akan semakin besar
kerja sama antara dua pihak atau lebih
pula peluang meningkatnya profitabilitas
untuk suatu usaha tertentu dimana masing-
bank. Semakin besar profitabilitas suatu
masing pihak memberikan kontribusi dana
bank maka menunjukkan kinerja bank
dengan kesepakatan bahwa keuntungan
yang sangat baik.
dan risiko akan ditanggung bersama sesuai
Hasil penelitian ini didukung penelitian
Damayanti
menyatakan
(2014)
bahwa
yang
pendapatan
bank
dibandingkan
dengan
dengan kesepakatan. Sehingga, antara pendapatan dan risiko kerugian ditanggung antara
pihak
bank
dan
pihak
yang
signifikan
membutuhkan modal. Kondisi tersebut
terhadap profitabilitas. Dan hasil penelitian
membuat pendapatan dari pembiayaan
(Sofa,
musyarakah
mudharabah
berpengaruh
2010)
pendapatan
menyatakan
mudharabah
bahwa
berpengaruh
secara signifikan terhadap profitabilitas. Pengaruh
Pendapatan
menjadi
relatif
sulit
ditentukan dan pada akhirnya dampaknya terhadap profitabilitas bank menjadi kecil. Transaksi musyarakah
Musyarakah
dilandasi
adanya keinginan para pihak yang bekerja
terhadap Profitabilitas
sama untuk meningkatkan nilai aset yang Hasil variabel
uji
regresi
Pendapatan
menunjukkan
mereka
miliki
secara
bersama-sama.
Musyarakah
Semua bentuk usaha yang melibatkan dua
berpengaruh positif namun tidak signifikan
pihak atau lebih di mana mereka secara
terhadap Profitabilitas dengan koefisien
bersama-sama memadukan seluruh bentuk
regresi sebesar 0,014. Hal ini berarti
sumber daya baik yang berwujud maupun
semakin besar Pendapatan Musyarakah
tidak berwujud. Dalam musyarakah ini
maka semakin besar pula Profitabilitas.
semua modal disatukan untuk dijadikan
modal proyek musyarakah dan dikelola
semakin besar Pendapatan Murabahah
bersama-sama.
maka semakin besar pula Profitabilitas.
Setiap
pemilik
modal
berhak turut serta dalam menentukan
Sehingga
kebijakan usaha yang dijalankan oleh
Pendapatan
pelaksana proyek.
Biaya yang timbul
secara signifikan terhadap Profitabilitas
dalam pelaksanaan proyek dan jangka
(H3 diterima). Murabahah adalah jual beli
waktu proyek harus diketahui bersama.
barang pada harga asal dengan tambahan
Dan
porsi
keuntungan yang disepakati. Penjual harus
kesepakatan sedangkan kerugian dibagi
memberitahu harga produk yang ia beli
sesuai dengan porsi kontribusi modal. Dari
dan menetukan suatu tingkat keuntungan
keuntungan tersebut bank memperoleh
sebagai tambahannya. Mark up dalam
pendapatan. Pendapatan yang diperoleh
murabahah dapat ditetapkan sedemikian
akan mempengaruhi besarnya laba yang
rupa sehingga memastikan bahwa bank
diperoleh
dapat
keuntungan
bank.
dibagi
sesuai
Besarnya
laba
yang
ditemukan
bukti
Murabahah
memperoleh
bahwa
berpengaruh
keuntungan
yang
diperoleh bank syariah akan mampu
sebanding dengan keuntungan bank-bank
mempengaruhi profitabilitas yang dicapai.
berbasis bunga yang menjadi saingan
Dalam penelitian (Ziqri, 2012) menjelaskan
bahwa
pendapatan
bank-bank
Islam.
Dengan
demikian
margin keuntungan yang diperoleh oleh
musyarakah tidak berpengaruh signifikan
pihak
terhadap ROE sedangkan menurut (Sofa,
dampaknya terhadap profitabilitas juga
2010) bahwa terdapat pengaruh positif
akan signifikan.
signifikan dari pendapatan bagi hasil
bank
bersifat
tetap
sehingga
Dalam bank islam atau bank
musyarakah terhadap tingkat profitabilitas
syariah,
Bank Umum Syariah.
memegang kedudukan kunci nomor dua
4.3.1 Pengaruh
Pendapatan
Murabahah
terhadap
setelah
pembiayaan
pembiayaan
musyarakah.
Karena
murabahah
mudharabah nasabah
dan sudah
banyak mengetahui bahwa pembiayaan
Profitabilitas
murabahah hanya pembiayaan pelengkap Hasil variabel berpengaruh
uji
regresi
Pendapatan positif
menunjukkan Murabahah
dan
signifikan
syariah, dan pembiayaan mudharabah dan musyarakah yang banyak diminati oleh nasabah di bank-bank syariah.
terhadap Profitabilitas dengan koefisien regresi sebesar 0,008. Hal ini berarti
Pembiayaan dengan prinsip jual beli pada bank syariah dilakukan melalui
akad murabahah, salam dan istishna. Salah
peningkatan profitabilitas yang tercermin
satu akad dari pembiayaan jual beli yaitu
dari ROE (Return On Equity).
akad murabahah merupakan produk yang
Hasil penelitian ini didukung hasil
paling populer dalam industri perbankan
penelitian (Citra, 2013) bahwa pendapatan
syariah.
murabahah
Hal
tersebut
dikarenakan
berpengaruh
signifikan
beberapa alasan antara lain murabahah
terhadap
adalah suatu mekanisme investasi jangka
penelitian lain yaitu (Damayanti, 2014)
pendek
menunjukkan
dan
cukup
memudahkan
profitabilitas.
Hasil
bahwa
dari
pendapatan
dibandingkan dengan sistem profit and
murabhah juga berpengaruh signifikan
loss sharing (PLS), mark up.
terhadap profitabilitas.
Dalam murabahah dapat ditetapkan sedemikian rupa sehingga memastikan bahwa
bank
keuntungan
dapat
sebanding
Kesimpulan
dengan
Berdasarkan analisis yang telah
keuntungan bank-bank berbasis bunga
dilakukan pada penelitian ini, maka dapat
yang menjadi saingan bank-bank Islam,
ditarik kesimpulan sebagai berikut:
murabahah
yang
memperoleh
KESIMPULAN DAN SARAN
menjauhkan
ketidakpastian
yang ada pada pendapatan dari bisnis-
1. Pendapatan berpengaruh
bisnis dengan sistem PLS, dan murabahah
terhadap
tidak memungkinkan bank-bank Islam untuk
mencampuri
manajemen
2. Pendapatan berpengaruh
sebab hubungan mereka dalam murabahah
berpengaruh terhadap
penyusun aset terbesar pada perbankan
up.
Dengan
diperolehnya pendapatan mark up tersebut, maka akan mempengaruhi besarnya laba yang diperoleh bank syariah. Serta pada akhirnya
mampu
mempengaruhi
(H1
Musyarakah
tidak
secara
signifikan
Murabahah secara
signifikan
Profitabilitas
(H3
diterima).
syariah akan menghasilkan pendapatan margin/mark
Profitabilitas
3. Pendapatan
yang merupakan salah satu komponen
berupa
signifikan
terhadap Profitabilitas (H2 ditolak).
adalah hubungan antara kreditur dan debitur. Pengelolaan pembiayaan jual beli
secara
diterima).
bisnis
karena bank bukanlah mitra nasabah,
Mudharabah
Saran Mengacu pada hasil kesimpulan dan pembahasan, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut:
1. Bagi perbankan syariah hendaknya menggunakan
memperhatikan
besarnya pendapatan khususnya Mudharabah
dan
Murabahah,
karena kedua jenis pendapatan tersebut
dinilai
meningkatkan
mampu profitabilitas
perbankan syariah. 2. Bagi
penelitian
hendaknya
selanjutnya menggunakan
Bambang Prasetyo, Lina Miftahul Jannah, 2005. Metode Penelitian Kuantitatif: Teori dan Aplikasi, Penerbit PT. Raja Grafindo. Jakarta Fahmi Irham, 2012. Analisis Laporan Keuangan Cetakan Ke-2, Alfabeta. Bandung Hanafi, Mamduh M dan Abdul Halim, 2009. Analisa Laporan Keuangan. UPP STIM. YKPN. Yogyakarta
perusahaan lain seperti perbankan
Harahap Sofyan Syafri, 1998. Akuntansi Islam, Bumi Aksara. Jakarta
umum serta menambahkan variabel
Horne
lain seperti leverage, kebijakan dividen, dan lainnya, sehingga memperoleh temuan yang lebih baik dalam menjelaskan faktorfaktor
yang
mempengaruhi
profitabilitas perusahaan.
Imam Ghozali, 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS, Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Semarang. Iswardono, 1997. Uang dan Bank, Edisi 4. BPFE. Yogyakarta
DAFTAR PUSTAKA 63
Ade Arthesa & Edia Handiman, 2006. Bank dan lembaga keuangan bukan bank, PT.INDEKS kelompok Gramedia, Jakarta. Agus Sartono, 2001. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi, BPEF. Yogyakarta Anwar Perwata Atmadja, Karnaen dan Syafi'i Antonio, Muhammad. 1992. Apa dan Bagaimana Bank Islam, PT. Dana Bhakti Prima Yasa Ascarya. Yogyakarta Antonio
James C. Van dan John M Wachowicz, Jr, 2012. PrinsipPrinsip Manajemen Keuangan (Edisi 13), Salemba Empat. Jakarta
Muhammad Syafi’i, 2001. Bank Syariah, Dari Teori ke Praktek, Gema Insani Press. Jakarta
Kasmir, 2010. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, Rajawali Press. Jakarta Karim Adiwarman, 2011. Bank Islam Analisis Fiqh dan Keuangan, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Kuncoro, 2002. Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi, PT. Indeks. Kelompok Gramedia. Jakarta Lukman Syamsudin, 2000. Manajemen Keuangan Perusahaan, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta. Muhammad, 2002. Manajemen Bank Syari’ah, Unit Penerbit dan Percetakan
(UPP) AMP Yogyakarta
YKPN.
Nursobah Agus, 2008. Bai AlMurabahah, www.republika.co.id Osmad Muthaher, 2012. Akuntansi Perbankan Syariah, Graha Ilmu hal.58. Yogyakarta Santoso Singgih, 2010. Statistik Non Parametrik Konsep dan Aplikasi dengan SPSS, PT. Elex Media Komputindo. Jakarta Singarimbun, 1989. Metode Penelitian Survey, LP3ES. Jakarta Sudarsono, Heri, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Syariah, Ekonisia. Yogyakarta Sundjaja Ridwan S & Inge Barlian, 2005. Manajemen Keuangan Satu, Edisi Kelima, Literata Lintas Media, Jakarta. Sugiyono, 2008. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung ________, 2001. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung ________, 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Alfabeta. Bandung ________, 2012. Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta. Bandung Sri
Nurhayati dan Wasilah, 2011. Akuntansi Syariah di Indonesia, Salemba Empat edisi 2. Jakarta
Husein Umar, 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet ke 6, PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Wirdyaningsih, 2005. Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Kencana. Jakarta www.ojk.go.id