“PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI ” Studi pada UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar Oleh NOVI CATUR
ABSTRAK Organisasi pada hakekatnya terdiri dari kumpulan orang-orang dan peralatan operasionalnya. Sehingga upaya pencapaian tujuan dalam dalam memaksimalkan keuntungan dan berhasil atau tidaknya misi Organisasi untuk mencapai tujuan ditentukan oleh individu-idividu yang menjalankan menejemen yang dilaksanakan Organisasi. Masalah menejemen itu akan selalu ada bila Organisasi masih menjalankan aktivitasnya. Jadi menejemen sangat penting bagi seorang menejer dalam menentukan otoritas tertinggi untuk menggerakkan karyawan. Agar dapat melakukan aktivitas atau bekerja secara efektif bagi Organisasi demi tercapainya tujuan yang telah ditentukan, seorang manajer dalam menggerakkan orang-orang yang mendapatkan sesuatu haruslah mempunyai ilmu pengetahuan dan seni, agar orang mau melakukannya. Untuk itulah diperlukan sesuatu wadah yang dapat menghimpun setiap orang, wadah itulah yang disebut dengan organisasi. Organisasi itu sendiri merupakan alat yang paling berhubungan dengan satuan-satuan kerja, yang diberikan kepada orang-orang yang ditempatkan dalam struktur wewenang. Sehingga pekerjaan yang akan dilaksanakan dapat dikoordinasikan oleh perintah para atasan kepada bawahan dari bagian puncak manajemen sampai ke bawah dari seluruh unit atau bagian. Kata Kunci : Pembagian Kerja, Efektifitas Kerja
I.
terhambat pencapaiannya, oleh karena itu di dalam suatu organisasi perlu sekali adanya pembagian kerja yang baik yang dapat memberikan penjelasan bagi para pegawai untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik sesuai dengan beban kerja yang menjadi tanggung jawab, sehingga proses organisasi dapat berjalan dengan lancar. Pendapat ahli mengatakan sebagai berikut: “ jika suatu
PENDAHULAN
A Latar Belakang Masalah Pembagian kerja mutlak diperlukan, sebab tanpa adanya pembagian kerja mereka akan bekerja menurut kemauan sendirisendiri tanpa menghiraukan tujuan organisasi atau Organisasi secara keseluruhan yang berakibat tidak tercapainya tujuan organisasi atau paling tidak tujuan organisasi akan
1
organisasi mempunyai tujuan yang luas, maka jumlah kerjanya pun akan menjadi lebih banyak dan bermacammacam.” (Iskandar, 1982:37) untuk itu perlu diadakan pembagian kerja agar masingmasing pegawai memperoleh tugas sendiri-sendiri untuk dipertanggung jawabkan, dengan demikian pembagian kerja sangat penting artinya di dalam pelaksanaan tugastugas tersebut, karena dengan adanya pembagian kerja yang diemban oleh para pegawai akan menjadi lebih ringan dan memberikan kejelasan di dalam pelaksanaannya sehingga pekerjaan lebih mudah dan lancar. Namun pembagian kerja harus diikuti dengan penempatan pegawai pada tempat yang tepat (The right man on the right place). Selain penempatan pegawai pada tempat yang tepat juga perlu diperhatikan tentang penyesuaian beban kerja. Pembagian kerja harus disesuaikan dengan kemampuan seseorang pegawai, karena mungkin saja seorang pegawai sanggup diberi tugas yang banyak, namun apakah ia mampu untuk menyelesaikanya. Pembagian kerja dilakukan dengan asumsi bahwa semakin kecil tugas yang dibebankan maka akan semakin cepat penyelesaiannya dari waktu, semakin ringan dari segi tenaga yang digunakan, semakin mudah didalam penggunaan pikiran, semakin hemat biaya yang digunakan. Pada intinya dari keempat tugas Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok itu bisa dikatakan sebagai bentuk pelayanan kepada wakil masyarakat di daerah (DPRD). Oleh karena itu pelayanan terbaik merupakan hal yang harus
diutamakan. Dengan demikian Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok hendaknya menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien, baik dalam konteks kelembagaan ataupun stafstaf yang berada di dalamnya. Mengenai fungsi organisasi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok sebagai unsur pelayanan terhadap DPRD, Solihin dan Marhayudi (2000) menyatakan bahwa: Dinas Pendidikan UPTD Daerah Kabupaten/Kota yang selanjutnya disebut Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten/Kota adalah unsur pelayanan terhadap DPRD Kabupaten/Kota, dan dipimpin oleh seorang sekretaris yang bertanggungjawab kepada Pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah Kabupaten/ Kota. Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten/Kota mempunyai tugas dalam rangka memberikan pelayanan administratif kepada pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten/Kota. Dalam menyelenggarakan tugasnya, Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten/Kota mempunyai fungsi untuk memberikan: 1. Fasilitas rapat pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten/Kota. 2. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten/Kota. 3. Pengelolaan tata usaha DPRD Kabupaten/Kota (Solihin dan Marhayudi, 2000).
2
Pelayanan yang baik adalah harapan dari digulirkannya kebijakan otonomi daerah. Hal itu dapat dicapai bila organisasi yang memberikan pelayanan, termasuk dalam hal ini adalah Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok , menjalankan fungsinya secara efektif dan efisien serta melalui koordinasi yang terarah. Apabila dilihat lebih jauh, sisi pelaksanaan otonomi daerah termasuk pengefektifan fungsi kelembagaan perangkat daerah sebagai syarat yang melekat di dalamnya, maka harus dilakukan demi menunjang kualitas kinerja. Paradigma dalam kehidupan pemerintahan, baik dalam praktik ketatanegaraan maupun dalam kemasyarakatan yang terbangun dari perubahan-perubahan sosial yang tengah terjadi hendaknya menjadi landasan dalam pelaksanaan otonomi daerah, sehingga dalam tataran operasionalnya memperoleh akuntabilitas publik. Demikian pula dengan fungsi organisasi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok dalam rangka memberikan pelayanan kepada anggota-pegawai Dinas Pendidikan UPTD untuk bisa melaksanakan tugasnya secara baik, maka harus dilakukan secara efektif pula. Disadari bahwa era otonomi daerah ini memiliki implikasi penting bagi pelayanan publik di daerah. Tuntutan masyarakat daerah harus disertai dengan peningkatan kapasitas perangkat organisasi di daerah dalam menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya. Menyangkut kapasitas daerah ini adalah kemampuan Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok di
daerah harus ditingkatkan. Oleh karena itu peningkatan efektivitas kinerjanya harus dilakukan seiring dengan meningkatnya tuntutan dari masyarakat yang harus dilayani. Salah satu contohnya adalah dengan cara pengembangan struktur keorganisasian dan mutu SDM yang dimilikinya. Perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini menyiratkan keinginan agar pelayanan yang diberikan pada masyarakat diberikan secara profesional, efektif dan efisien. Dalam hal ini, diperlukan, sumberdaya manusia dengan kemampuan dan kualitas tinggi. Pemerintah sebagai pihak pemberi pelayanan publik (public service) untuk memenuhi dan meningkatkan kualitas maupun kuantitas layanan terhadap masyarakat (DPRD) seharusnya tanggap dengan kondisi ini. Kelancaran penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan nasional tergantung pada efektivitas kinerja suatu organisasi. Perannya sebagai penyelenggara pemerintahan pembangunan sangat menentukan demi terciptanya pembangunan daerah yang terencana, terarah dan realistis. Oleh sebab itu untuk memperoleh koordinasi yang efektif dituntut kemampuan kerja yang handal dan disiplin tinggi sehingga akan memperlancar mencapai tujuan. Berkaitan dengan latar belakang di atas maka di sini peneliti tertarik untuk meneliti mengenai efektivitas fungsi organisasi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok di Kabupaten Blitar dalam rangka
3
menjalankan otonomi daerah ini. Efektivitas fungsi organisasi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok yang dimaksudkan adalah yang berkaitan dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat yang terwakili oleh para wakilnya di Dinas Pendidikan UPTD Daerah (DPRD) Kabupaten Blitar. Efektivitas kerja pegawai merupakan hal yang sangat penting untuk dijadikan sebagai tolok ukur berhasil tidaknya pelaksanaan pembagian kerja yang telah dilakukan Organisasi pada pegawainya. Peneliti mendapatkan kenyataan di Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok di Kabupaten Blitar dalam pembagiankerja masih kur ang teratur. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti mengadakan survey awal dengan mewawancarai sebagian pegawai dan melihat dari hasil kinerja pada bagian kinerja, dimana pada masing-masing sub bagian tersebut terdapat ketidaksesuaian antara keahlian dengan pekerjaan yang diembannya, dan dalam penempatan pegawai kurang terfokus pada kebutuhan di masing-masing sub bagian, selain itu terdapat beberapa pegawai yang beban kerjanya satu dengan yang lainnya berbeda sehingga terkadang menimbulkan perasaan tidak puas. Pegawai dalam menjalankan pekerjaannya tidak semuanya sesuai dengan apa yang diinginkan Organisasi sehingga kualitas produk yang dihasilkan menjadi kurang baik dan masih saja terdapat ketidaksesuaian antara cara kerja para pegawai dengan cara kerja yang ditetapkan oleh Organisasi. Dengan munculnya fenomena tersebut mendorong
peneliti untuk mengadakan penelitian dengan judul “PENGARUH PEMBAGIAN KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI ” Studi pada Kabupaten Blitar, dengan alasan sebagai berikut : 1. Pentingnya masalah tersebut diteliti karena akan membantu pihak Organisasi dalam menentukan kebijaksanaan pembagian kerja bagi pegawainya khususnya pada bagian kinerja sehingga dalam bekerja para pegawai benar-benar melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan keahlian dan bidangnya. 2. Kurang diperhatikannya pembagian kerja yang ada sehingga mengakibatkan hasil kinerjanya menurun dan tidak sesuai dengan standar Organisasi. 3. Sepanjang pengetahuan peneliti masalah tersebut belum pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya, karena itu peneliti merasa tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai masalah tersebut Untuk memperoleh kesatuan pengertian dan memberikan arah yang jelas. Pengaruh merupakan daya yang ada timbul dari sesuatu (orang, benda) yang membentuk watak, kepercayaan atau seseorang, (Purwadarminto, 1991 : 747).Pembagian kerja adalah Perincian serta pengelompokan satu aktivitasaktivitas dan tugas-tugas yang semacam atau erat hubungannya satu samalain untuk dilakukan oleh satuan organisasi tertentu. (Sutarto, 1978 : 93) . Pembagian kerja yang dimaksud dalam penelitian ini
4
adalah perincian dan pengelompokan tugas atau aktivitas yang semacam yang erat hubungannya satu sama lainnya untuk dilakukan oleh pegawai di Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Efektivitas kerja adalah suatu keadaan di mana aktifitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh manusia dapat mencapai hasil akibat sesuai yang dikehendaki (Sutarto, 1978:95). Efektivitas kerja yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu keadaan di mana aktivitas jasmaniah dan rohaniah yang dilakukan oleh pegawai di Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar
Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar? 2. Untuk mengetahui tingkat Pengaruh pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar secara parsial? 3. Untuk mengetahui Faktor Faktor apakah yang mendominasi pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar 1.4. Manfaat Penelitian Dari hasil penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat sebagai berikut : 1. Manfaat Teoritis a. Untuk mengembangkan ilmu dibidang MSDM yang berkaitan dengan teori pembagian kerja dan efektivitas kerja. b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai bahan ilmiah yang dapat berguna untuk bahan kajian atau informasi bagi pihakpihak yang membutuhkan. 2. Kegunaan praktis a. Bagi peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna dalam menambah wawasan pengetahuan dalam bidang penelitian dan untuk mengetahui pelaksanaan pembagian kerja serta untuk mengetahui efektivitas kerja pegawai. b. Bagi fakultas
1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan keterangan dalam alasan pemilihan judul dapat dikemukakan permasalahan sebagai berikut : 1. Bagaimana Pengaruh pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar secara simultan ? 2. Sejauh Mana Pengaruh pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar secara Parsial 3. Faktor Faktor apakah yang mendominasi pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar 1.3. Tujuan Penelitian 1. Untuk mengetahui tingkat Pengaruh pembagian kerja terhadap Efektifitas Kerja
5
Hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dan menambah referensi perpustakaan fakultas. c. Bagi Organisasi 1) Sebagai sumbangan pemikiran bagi pimpinan Organisasi dalam mengambil kebijaksanaan yang berkaitan dengan kinerja sumberdaya manusia organisasi dalam peningkatan efektivitas kerja pegawai 2) Sebagai bahan pertimbangan dalam menetapkan pembagian kerja pegawai. 3) Sebagai bahan masukan bagi pegawai Organisasi tersebut.
dengan penelitian yaitu untuk mengetahui pengaruh peubah bebas terhadap peubah terikat yang dilakukan bertujuan untuk mengkaji kebenaran hipotesis-hipotesis adalah metode statistik yang diharapkan dapat menentukan menerima atau menolak hipotesis adalah: Analisa Korelasi Berganda Untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar peubahpeubah dalam konsep Pembagian Kerja secara beama-sama terhadap peubah Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y). Formula yang digunakan dalam korelasi adalah:
n(a y b1x1 y b2 x2 y) ( 2 II.METODE PENELITIAN r B Jenis Penelitian Jenis penelitian yang n y 2 ( y ) digunakan merupakan jenis penelitian Korelasional, jenis penelitian ini sangat tepat karena Sumber : (Gujarati : 1992) jenis penelitian ini menjelaskan Keterangan : hubungan antara peubah-peubah r = Koefisien korelasi melalui pengujian hipotesis dan n = banyaknya sampel sesuai dengan tujuan penelitian ini x = peubah yang yaitu untuk mengetahui pengaruh mempengaruhi (bebas) dari Pembagian Kerja `Penelitian ini y = peubah yang menggunakan pendekatan kuantitatif dipengaruhi dan kualitatif. Pendekatan ini dipilih karena pertimbangan peneliti ingin Selain itu, memperoleh gambaran tentang interpretasi kuat lemahnya hubungan Pembagian Kerja . Dinas Pendidikan variabel yang terlihat juga UPTD Kec Nglegok dalam rangka ditentukan oleh peoalan yang otonomi daerah di Kabupaten Blitar. dihadapi. Menurut sugiarto berikut B Metode Analisis merupakan pedoman penilaian Setelah data terkumpul, maka terhadap kriteria hubungan langkah selanjutnya adalah (Korelasi) variabel beba dengan melakukan analisa terhadap data variabel terikat. agar di interpretasikan. Sesuai Tabel 3.4 Nilai Kriteria Hubungan Korelasi Nilai ( r ) Kriteria Hubungan 0 Tidak ada korelasi
6
0 – 0.5 0.5 – 0.8 0.8 – 1 1 Sumber : Sugiarto (2002) 3.6.4. Analisa Uji F Sedangkan untuk menentukan apakah signifikan/tidak dalam pengujian koefisien korelasi berganda menggunakan uji F dengan rumus/Formula R2 / k Fhit = (1 - R2)/(n – k - 1) (Sudjana, 1986;377)
Korelasi lemah Korelasi sedang Korelasi kuat Korelasi sempurna Ho
Ha
di mana : F = Test hipotesis/pendekatan distribusi probalitas fischer R2 = Koefisien Korelasi n = Jumlah sampel k = Jumlah peubah bebas
= RyX1Y2,…………., Xk = o, yang berarti tidak ada hubungan antara peubah-peubah X1, X2……..,Xn dengan peubah Y = RyX1Y2,…………., Xk > o, yang berarti ada hubungan antara peubah-peubah X1, X2……..,Xn dengan peubah Y
3.6.5. Analisa Regresi Analisa ini digunakan untuk mengamati dan mengetahui sejauh mana pengaruh yang ada dalam masing-masing peubah bebas terhadap peubah terikat dengan menggunakan Persamaan sebagai berikut : Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 ……….. + bnxn + e Di mana : Y = Peubah yang dipengaruhi
k-1 dan k-n menunjukkan derajat kebebasan, di mana Persamaan di atas menunjukkan Persamaan di atas menunjukkan hubungan antara F dan R2 dan nilai F tergantung pada R2. Dalam pengujian F hitung uji hipotesis dapat dikatakan signifikan apabila F hitung > F tabel dan sebaliknya apabila F hitung < dari F tabel berarti tidak signifikan, R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai antara 0 dan 1, Bila Nilai R = 0 berarti tidak ada hubungan yang mutlak. Nilai R =1 itu berarti menunjukkan hubungan yang mutlak antara peubah yang diteliti. Jadi semakin besar atau mendekati angka 1, nilai koefisien determinasinya semakin erat hubungannya dengan peubah yang diteliti.
X = Peubah yang mempengaruhi a = Konstanta regresi b = Konstanta regresi Linier Untuk mendapatkan Nilai b0, b1, b2 dan bk dapat digunakan Persamaan normal sebagai berikut (Kerlinger, 1987 : 77) Y = n.b0+b1X1+b2X2+b3X3+ ……..+bkXk YX1 = b0X1+b1 X 12 +biX1X2+b3X1X3+……..+b kX1X3 x k2
7
YX2 = boX2+b1X2X1+bi x22
III. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
+b3X2X3+……..+bkX2Xk Yxk = boXk+b1XkX1+bi+b3 XkX3+…...+bkX2(Kerlinger,1 987) Apabila untuk menguji hipotesis empiris dapat digunakan hipotesis statistik sebagai berikut : Ho : xi xij (Xi mempunyai pengaruh paling kuat atau sama dengan Xij) Ho : xij (Xi mempunyai pengaruh paling kuat dibanding dengan Xij xi ) 3.6.6. ANALISA UJI T Adapun untuk menguji koefisien tersebut digunakan untuk menguji t dengan menggunakan formula sebagai berikut :
Analisa Korelasi Berganda Analisa Korelasi berfungsi Untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar peubah-peubah dalam konsep Pembagian Kerja secara beama-sama terhadap peubah Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dan memberikan gambaran hubungan antara Variabel yang digunakan dalam model penelitian dimana yang menunjukkan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen. Besarnya koefisien korelasi mengindikasikan eratnya hubungan antara variabel yang digunakan dalam model . semakin besar nilai keofisien koralasi mengindikasikan tingka kee4ratan n 2 hubungan antar Variabel independen t dengan variabel dependen. 1 r 2 R (Koefisien Korelasi) akan Sumber : Kerlinger,1987 Di mana mempunyai nilai antara 0 dan 1, Bila t = Pendekatan distribusi R=0 berarti tidak ada hubungan yang Probabilitas mutlak. R=1 itu berarti menunjukkan r = Koefisien korelasi hubungan yang muttlak antara n = banyaknya sampel peubah yang diteliti. Jadi semakin besar atau mendekati angka 1, nilai Kriteria yang digunakan adalah : koefisien determinasinya semakin a). Menetapkan semua peubah yang erat hubungannya dengan peubah bermakna dengan jalan melihat yang diteliti. Ho = RyX1Y2,…………., Xk = o, yang T hitung dan t DF. Apabila t berarti tidak ada hubungan antara hitung> t DF maka bermakna peubah-peubah X1, X2……..,Xn dari yang bermakna tersebut dengan peubah Y sedangkan Ha ditetapkan koefisien yang paling = RyX1Y2,…………., Xk > besar kemudian dibandingkan o, yang berarti ada hubungan antara dengan peubah yang lain. peubah-peubah X1, X2……..,Xn b). Menerima H0 apabila :xi > xij dengan peubah Y. adapun hasil dariapada Korelasi tersebut sebagai berikut: Tabel 4.17
8
Rekapitulasi Hasil Korelasi Berganda Adjusted R Model R R Square Square 1 .998ª .997 .996 Sumber : Pengolahan Data dengan SPSS 16.00
SEE .139
Dari tabel diatas diketahui R 99% dan sisanya sebesar 1 % (Koefisien Korelasi) akan dipengaruhi faktor lain. Sedangkan mempunyai nilai 0.998ª atau 99 % Standard Error the Estimate (SEE) berarti menujukkan adanya pengaruh adalah 0.139. berarti tingkat yang kuat antara variabel Pembagian kesalahan yang standar hanya 0.139 Kerja terhadap Efektifitas hal ini menunjukkan bahwa tingkat KerjaPegawai Dinas Pendidikan akurasinya dari hasil penelitian UPTD Kec Nglegok Kabupaten cukup reseprentatif Blitar. Sedangkan hasil dari R 4.6.2. Analisa Regresi Berganda Square (R²) sebesar 0.997 berarti Analisa ini digunakan untuk koefisien determinasi antara variabel mengamati dan mengetahui sejauh Pembagian Kerja yakni Penempatan mana pengaruh yang ada dalam Kerja(X1), Beban Kerja (X2), masing-masing peubah bebas Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja ( terhadap peubah terikat dengan X4) dan Kemampuan Kerja (X) menggunakan Persamaan sebagai terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar berikut : Tabel 4.18 Rekapitulasi Hasil Uji Regresi Berganda Model B SE Beta Penempatan Kerja ( X1 ) 0.000 0.000 0.000 Beban Kerja ( X2 ) 0.280 0.058 0.280 Spesialisasi Kerja ( X3 ) 0.124 0.033 0.124 Etos Kerja ( X4 ) 0.028 0.009 0.020 Kemampuan Kerja ( X5 ) 0.583 0.065 0.595 Konstanta 4.308 0.451 Sumber : Data diolah Spss versi 16.00 Dari Tabel diatas dapat ditemukan Persamaan model Regresi sebagai berikut: Y = 2.915 + 0.000X1 + 0.598X2 nilai Regresi sebesar 0.000, + 0.251X3 + 0.243X4 + 0.143X5 artinya Variabel Penempatan Adapun penjelasan dari Kerja(X1) mempengaruhi Persamaan tersebut bahwa masing Efektifitas Kerja(Y) sebesar 0 %. masing Variabel mempengaruhi 2. Adanya Pengaruh antara Variabel terikat sebagai berikut: Variabel Beban Kerja (X2) 1. Adanya Pengaruh antara dengan Efektifitas Kerja(Y), Variabel Penempatan Kerja( X1 ) dimana dari hasil Persamaan dengan Efektifitas Kerja(Y), Regresi linier Berganda dimana dari hasil Persamaan menyatakan Variabel Beban Regresi linier Berganda Kerja (X2) memiliki nilai menyatakan Variabel Regresi sebesar 0.598, artinya Penempatan Kerja(X1) memiliki Variabel Beban Kerja (X2)
9
mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 59 %. 3. Adanya Pengaruh antara Variabel Spesialisasi Kerja(X3) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Spesialisasi Kerja(X3) memiliki nilai Regresi sebesar 0.251, artinya Variabel Spesialisasi Kerja(X3) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 25 %. 4. Adanya Pengaruh antara Variabel Etos Kerja (X4) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Etos Kerja ( X4 ) memiliki nilai Regresi sebesar 0.243, artinya Variabel Etos Kerja (X4) mempengaruh Efektifitas Kerja(Y) sebesar 24 %. 5. Adanya Pengaruh antara Variabel Kemampuan Kerja (X5) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Kemampuan Kerja (X5) memiliki nilai Regresi sebesar 0.143, artinya Variabel Kemampuan Kerja (X5) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 14 %.
Dapat diketahui bahwa Kontribusi pengaruh Pembagian Kerja terhadap Efektifitas Kerja(Y) adalah Variabel Penempatan Kerja(X1) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 21 %. Variabel Beban Kerja (X2) sebesar 59 %. Variabel Spesialisasi Kerja(X3) sebesar 25 %.Variabel Etos Kerja (X4) sebesar 24 %. Dan Variabel Kemampuan Kerja (X5) sebesar 14 %. 4.7. Analisa Hipotesis 4.7.1. Uji F Uji F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen yang digunakan dalam model peneletian secara serentak memeiliki pengaruh signifikan terhadap Variabel dependen. Dalam pengujian F hitung uji hipotesis dapat dikatakan signifikan apabila F hitung >F tabel dan sebaliknya apabila F hitung < dari F tabel berarti tidak signifikan, derajat kesalahan yang ditoleransi sebesar 0.05 dan derajat keyakinan (confidence interval ) sebesar 0.95 taraf signifikansi yang digunakan dalam analisis ini sebesar 0.05. apabila nila sig lebih kecil dari 0.05 maka pengaruh Variabel independen terhadap variabel dependent dapat dinyatakan signifikan dan hipotesis diterima.
Tabel 4.19 Rekapitulasi Hasil Uji F Jumlah Kuadrat Model Df Kuadrat Tengah Regresion 245.579 5 61.395 Residual 0.421 44 0.009 Total 246.000 49 Sumber : Data diolah Spss versi 16.00
10
F hitung
Sig
6.564E3
0.000ª
Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa nilai F hitung 6.564E3 (Sig F = 0.000ª ) nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga Hipotesis 0 yang berbunyi “ Diduga Variabel Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja (X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) secara beama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar.” , Secara statistik dapat diterima. 4.7.2. UJI T T – test digunakan untuk menunjukkan apakah Variabel independen yang digunakan dalam model penelitian secara paial
memiliki pengaruh signifikan terhadap Variabel dependen. Hipotesis dapat diterima dengan jalan melihat T hitung dan t DF. Apabila t hitung> t DF maka bermakna dari yang bermakna tersebut ditetapkan koefisien yang paling besar kemudian dibandingkan dengan peubah yang lain. Derajat kesalahan yang ditoleransi sebesar 0.05 dan derajat keyakinan (Confidence interval) sebesar 0.95. apabila nilai signifikannya lebih kecil dari 0.05 maka pengaruh Variabel independen terhadap variabel dependen dapat dinyatakan signifikan dan hipotesis dapat diterima. Adapun hasil daripada Uji T sebagai berikut:
Tabel 4.20 Rekapitulasi Hasil Uji T Model T hitung T tabel Penempatan Kerja (X1 ) 0.000 0.000 Beban Kerja (X2 ) 4.814 2.012 Spesialisasi Kerja (X3 ) 3.786 2.012 Etos Kerja (X4 ) -3.076 2.012 Kemampuan Kerja (X5 8.969 2.012 ) Konstanta 9.555 Sumber : Data diolah SPSS 16.00 Berdasarkan tabel 5.22 diatas dapat diketahui bahwa variabel Penempatan Kerja( X1) sebesar 0.000, Beban Kerja (X2) sebesar 4.814, Spesialisasi Kerja(X3) sebesar 3.786, Etos Kerja (X4) sebesar 3.076dan Kemampuan Kerja (X5) sebesar 8.969 sedangkan nilai tingkat Signifikan t memiliki pengaruh positif signifikan adalah Variabel Penempatan Kerja(X1)
Sig .000 .000 .000 .004 .000 .000
sebesar 0.000 < 0.05, Variabel Beban Kerja (X2) sebesar 0.000 < 0.05, Variabel Spesialisasi Kerja(X3) sebesar 0.000 < 0.05, Variabel Etos Kerja (X4) sebesar 0.004 < 0.05 dan Variabel Kemampuan Kerja (X5) sebesar 0.000 < 0.05 Dari tabel diatas dapat dijelaskan bahwa masing masing Variabel mempengaruhi tingkat
11
variabel terikat adalah sebagai berikut: 1. Sedangkan dilihat dari Nilaisignifikan t, maka Variabel Penempatan Kerja( X1 ), dengan melihat Nilai signifikan t sebesar 0.000 berarti lebih besar dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). 2. Sedangkan dilihat Nilai signifikan t sebesar 0.002 berarti lebih kecil dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara Paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). 3. Sedangkan dilihat Nilai signifikan t sebesar 0.323 berarti lebih besar dari pada 0.05.. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). 4. Sedangkan dilihat dari Nilaisignifikan t sebesar 0.085 berarti lebih kecil dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). 5. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t sebesar 0.935 berarti lebih besar dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). Dari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y) oleh karena pernyataan daripada H1 dimana “Diduga Variabel Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja
(X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) secara paial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar.” Secara statistik diterima PEMBAHASAN Berdasarkan hasil perhitungan statistik diperoleh hasil bahwa Nilai Kritis dalam distribusi Fhitung dengan tingkat signifikasi 0.05 dan degre of freedom (Df) F sebesar 2528.360 . Hasil perhitungan diatas dapat dibuktikan bahwa Variabel Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja ( X2 ), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) secara beama sama (Simultan) mempengaruhi signifikan terhadap Efektifitas Kerja(Y) Jika ditinjau nilai 6.564E3 (Sig F = 0.000ª ) nilai ini berarti Sig F < 5% sehingga Ho yang berbunyi “Diduga Variabel Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja (X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) secara beama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar.” , Secara statistik dapat diterima. Sedangkan diketahui R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai 0.998ª atau 99 % berarti menujukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel Pembagian Kerja terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten
12
Blitar. Sedangkan hasil dari R Square (R²) sebesar 0.997 berarti koefisien determinasi antara variabel Pembagian Kerja yakni Penempatan Kerja( X1 ), Beban Kerja (X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar 99% dan sisanya sebesar 1 % dipengaruhi faktor lain. Sedangkan standard error the estimate (SEE) adalah 0.139. berarti tingkat kesalahan yang standar hanya 0.139 hal ini menunjukkan bahwa tingkat akurasinya dari hasil penelitian cukup reseprentatif a. Hubungan Penempatan Kerja (X1) dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y) Dari pembahasan diatas dapat diketahui Variabel Penempatan Kerja(X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Efektifitas Kerja(Y). maksud daripada berpengaruh secara positif dan signifikan adalah peningkatan atau sebaliknya akan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar, oleh karena itu Penempatan Kerjaperlu peningkatan yang besar untuk menunjukkan efek Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang besar pula. Sedangkan dilihat dari nilai signifikan t sebesar 0.000 berarti lebih besar dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial berpengaruh secara Positif dan signifikan terhadap Efektifitas Kerja(Y). Dari hasil Persamaan
Regresi linier Berganda memiliki nilai Regresi sebesar 0.216, artinya Variabel Penempatan Kerja(X1) mempengaruhi Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar sebesar 21 %. Bangungan Gedung Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar yakni bahwa perlu dikembangkan pengadaan gedung Anggota UPTD dan peningkatan Kebersihan supaya tidak terjadi pandangan Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang negatif dimulai dengan memperhatikan kondisi Cat Tembok, Atap , Kaca Jendela dan lain sebagainya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 2.86 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan bahwa penilaian secara umum terhadap Bangungan Gedung Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar cukup Bersih. Surat Keputusan Kinerja yang bersih akan membantu proses Informasi daripada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.12 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif terhadap Surat Keputusan Kinerjayang bersih. Dengan didukungan Bagian kinerja bahwa dapat membuktikan secara psikologis bahwa Efektifitas Kerjadaripada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar akan digenapi karena pendetkesian dini untuk mengetahui Kerusakan Buku yang diderita oleh Pegawai Dinas
13
Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.04 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan penilaian yang positif terhadap Alat Kebutuhan yang canggih. Untuk item Unit Kerja perlu pengembangan lebih lanjut sesuai kebutuhan daripada bidang Pegawai, bila dimungkin dilakukannya suatu operasi terhadap suatu Kerusakan Buku atau yang lainnya maka pihak Pegawai dapat memberikan Hasil Kerja yang intensif. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.22 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa yakni bahwa Alat operasi yang difungsikan oleh Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Cukup canggih Sarana IT UPTD merupakan hal yang utama dalam KePegawaian karena. alat yang digunakan secara terus menerus untuk kegiatan Pegawaian rentan dengan virus Kerusakan Buku maka perlu adanya Kebersihan yang higienis terhadap peralatan Anggota UPTD. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.52 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif artinya Sarana IT UPTD yang digunakan di Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten adalah baik dan perlu dikembangkan lebih lanjut. Pakaian dinas daripada Pegawai yang seragam memberikan penilaian yang positif untuk memberikan penampilan dan Hasil Kerja yang baik karena hal ini yang membedakan antara Pegawai dan Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar
untuk menjalankan fungsi KePegawaian. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.28 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan bahwa Keseragaman Tugas Anggota UPTD pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten memiliki nilai cukup baik dan perlu diperhatikan secara dinamis. Kerapian Pegawai merupakan performa utama yang dipelukan oleh jajaran Pegawai. Hal ini berhubungan langsung dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar secara langsung dikarenakan kepribadian dan kemampuan seorang Pegawai dipengaruhi oleh penampilannya untuk membuktikan keseriusannya dalam menangani Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.48 berarti mendekati skala 3 , hal ini menunjukkan Akomodasi pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten cukup baik dan perlu diperhatikan secara dinamis Diatas telah disinggung bahwa Kebersihan daripada Pegawai yang bersih dapat membantu Informasi Anggota UPTD demikian pula dengan kerapian daripada Pegawai karena kondisi Pegawai yang rapi memberikan Penempatan Kerjauntuk proses kesembuahn.Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.24 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan Kerapian Surat Keputusan Kinerja (X1.8) pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah cukup baik.
14
SarprasPegawai memberikan fungsi sarana rapat UPTD DPRD Kabupaten Blitar. Sarpras tersebut selalu ada pada setiap Rapat Hasil Kerja dengan kompisisi 1 terdapat 1 SarprasPegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.08 berarti mendekati 3, hal ini SarprasPegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah cukup baik, dan perlu perbaikan lebih lanjut bila ada peralatan yang tidak berfungsi sebagai mestinya Telpon Ruang Anggotapada setiap ruang diperlukan untuk sarana komunikasi kepada pihak luar yang terutama kepada pihak Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dan keluarganya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 1.88 berarti mendekati skala 2, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban negatif terhadap Telpon Ruang Anggotapada setiap ruang yakni bahwa pengadaan Telpon Ruang Anggotapada setiap ruang Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar kurang baik karena dilapangan memang tidak teedianya Telpon Ruang Anggotapada setiap ruang atau Hasil Kerja Pegawai.
Berganda menyatakan Variabel Beban Kerja (X2) memiliki nilai Regresi sebesar 0.598, artinya Variabel Beban Kerja (X2) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 59 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t sebesar 0.002 berarti lebih kecil dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara Paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). Penanganan tindakan Anggota UPTD dalam Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar melibatkan langsung Pegawai . Penanganan dilakukan Pegawai memberikan kontribusi yang baik kepada para Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dengan harapan jika Pegawai yang menangani maka akan lebih intensif dan efekfif. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.96 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa Usia 20 - 35 pada Pegawai tersebut adalah baik Usia 36 - 55 sesuai bidangnya sangat diperlukan dalam proses KePegawaian karena mendasarkan kepada kemampuan dan dasar pendidikan individu Pegawai untuk melakukan tindakan Anggota UPTD. Supaya tidak terjadi kesalahan dalam menjalankan fungsinya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.12 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Usia 36 - 55 sesuai bidangnya adalah baik dan perlu ditingkatkan kualitas peonalia KePegawaian untuk lebih progresif dalam Hasil Kerjanya. Nilai jual ekonomis artinya adalah tarif yang dikenakan pada setiap pengguna jasa Pegawai,
b.
Hubungan Beban Kerja ( X2 ) dengan dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y) Variabel Beban Kerja (X2) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier
15
ukuran ekonomis merupakan sudut pandang yang beragam dari semua pihak, ekonomis dipandang dari segi materi dengan nilai rupiah yang rendah atau sebaliknya ekonomis dari segi Pegawaian Anggota UPTD yang cepat tetapi mahal. Keseimbangan pandangan tersebut perlu diperhatiakan mengingat faktor yang lain secara ekonomi terus meningkat. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 2.96 berarti mendekati 3, hal ini menunjukkan adanya Eselon IV yang baik pada Pegawai Bung Karno. Pernyataan tersebut dinilai dari sudut keseimbangan Hasil Kerjanya dan Informasi Anggota UPTD yang dilakukan. Adanya Eselon IIIyang canggih seperti halnya Rontgen, Ultrasonik system dan elektromedik lainnya adalah sangat membantu dalam pelaksanaan Informasi Anggota UPTD. Bila dilihat dari rata rata skor ( Mean ) item sebesar 4.36 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan penggunaan Penempatan Kerjadalam membantu Informasi Anggota UPTD dalam Pegawai tersebut adalah baik. Hal ini merupakan suatu Beban Kerja bagi Pegawai untuk ditingkatkan pengadaanya dan sumberdaya manusianya ketingkat asi. Kecepatan proses Hasil Kerja yakni dalam Usia 20 - 35Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar khususnya di Hasil Kerja rawat darurat oleh Pegawai perlu diperhatikan. Hal ini diperlukan melihat kondisi Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang perlu penanganan yang intesif dan seksama. Bila dilihat dari rata rata
skor (Mean) item sebesar 4.38 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Eselon I - IIAnggota UPTD dalam Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten tersebut adalah Baik Rentang waktu setelah penanganan rehabiltiasi diupayakan dengan waktu yang cepat sesuai ukuran Anggota UPTD. Hal ini untuk menghindari masa kritis dan hal hal yang tidak diinginkan dalam hasil daripada Informasi. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.14 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif terhadap penanganan Informasi Anggota UPTD Penanganan Kerusakan Buku yang kritis dalam arti lain yakni Kerusakan Buku yang merupakan hal khusus ditangani oleh Pegawai tersebut. Hal ini menentukan sistematika tindakan Anggota UPTD untuk proses Hasil Kerjanya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.24 berarti terdapat pada skala 4 , hal ini menunjukkan bahwa Penanganan Masalah pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah baik dan terus ditingkatkan secara dinamis. Kartu Anggota Perpus adalah salah satu bentuk bantuan bagi para pengguna jasa Ilmu Pengetahuan dan Teknologi dalam proses KePegawaian. Tetapi Penggunaan Kartu Anggota Perpus pada Pegawai tersebut kurang begitu memiliki peran yang positif dikarenakan Pegawai tersebut adalah miliki swasta. Hal ini Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 2.84
16
berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan penggunaan daripada Kartu Anggota Perpus pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah Cukup Baik. Diharapkan kemudian hari Hasil Kerja tersebut perlu diadakan guna penjangkauan masyarakat ekonomi lemah Administrasi yang mudah merupakan suatu alternatif bagi mereka yang memiliki mereka yang kurang mampu dalam sudut administrasi keuangan. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item (X2.9) sebesar 4.36 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa kemudahan proses administrasi pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah baik . Hal ini didukung sistem informasi manajemen yang baik dalam operasional pada Pegawai tersebut Honor diberikan kepada mereka yang dibawah garis kemiskinan untuk diberikan fasilitas Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang khusus dalam rehabiltasi Anggota UPTD.Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.02 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa Honor pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah cukup baik dalam pelaksanaanya. c. Hubungan Spesialisasi Kerja(X3) dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y) Adanya Pengaruh antara Variabel Spesialisasi Kerja(X3) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana
dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Spesialisasi Kerja(X3) memiliki nilai Regresi sebesar 0.251, artinya Variabel Spesialisasi Kerja(X3) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 25 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t, berarti lebih besar dari pada 0.05.. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). Orientasi Kerja merupakan fokus Hasil Kerja KePegawaian kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.82 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa nilai Orientasi Hasil Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalaha baik dan perlu ditindaklanjuti secara progresif Meskipun demikian Orientasi Kerja tetap memperhatikan keadilan dalam Hasil Kerja tanpa membedakan strata sosial dalam tindakan KePegawaian. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.74 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Deskripsi Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar adalah baik. Sebelum melaksanakan tugas perlu adanya kedisiplinan perencanaan tindakan Anggota UPTD. Hal ini diterapkan kepada Pegawai yang mendapati jam kerja (Shif) baru untuk menindaklanjuti proses KePegawaian selanjutnya. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.48 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa Ketepatan
17
KerjaPegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memimiliki nilai cukup baik. Kecepatan Kebutuhan dari para Anggota UPTD merupakan upaya pertama untuk tindakan Anggota UPTD berikutnya.Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.54 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Kecepatan Kebutuhan pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik Tidak hanya kecepatan tetapi kepatan dalam Kebutuhan untuk menentukan jenis Kerusakan Buku atau kasus Anggota UPTD yang dilakukan Pegawai untuk memberikan tindakan KePegawaian. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.48 berarti mendekati skala 3, hal ini menunjukkan bahwa Ketepatan Kebutuhan pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai cukup baik Kecepatan Usia 20 - 35Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar perlu ditingkatkan dengan baik, hal ini tolok ukur dari pada Spesialisasi Kerjadaripada Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.82 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Kecepatan dalam menangani Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai yang Baik Kesiagaan dalam bekerja merupakan kesiapan Pegawai dalam
proses KePegawaian, jika dalam waktu yang tak terduga perlu diadakan tindakan Anggota UPTD yang mendadak tidak perlu diragukan lagi, tetapi hal ini perlu tingkatkan secara struktural. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.60 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Kesiagaan Pegawai dalam bekerja pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Khusus yang shif malam pada anak perlu adanya pengawasan yang progresif . Pengawasan Anggota UPTD yang reguler diperlukan baik secara Hasil Kerja Pegawai maupun . Hal ini menunjukan kinerja Pegawai dalam rangka mengawasi perkembangan daripada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.80 berarti mendekati skala 4 , hal ini menunjukkan bahwa Sesuai Target Kerjapada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Prosedur Kerjaberfungsi untuk mendukung proses Informasi. hal ini diperlukan dan diawasi secara serius baik secara Anggota UPTD dan penggunaan bahan baku yang bersih. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.72 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Prosedur Kerjapada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik Pegawai dalam Pegawai apapun harus memiliki ketelitian dalam Hasil Kerja. Hal ini diperlukan untuk proses Hasil Kerja
18
waktu demi waktu selama masa KePegawaian di Pegawai melihat perkembangan secara reguler daripada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.70 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Ketelitian dalam pelayan pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik Kehadiran Pegawai dalam menjalankan tugas adalah sangat vital sekali karena Hasil Kerja yang prima merupakan eksistensi dan kesiapan daripada Pegawai. Keterlambatan kehadiran Pegawai berarti tidakm memiliki Spesialisasi Kerjaterhadap Hasil Kerja. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.56 berarti mendekati 4, hal ini menunjukkan bahwa penilaian Responden secara umum memberikan jawaban positif terhadap Kehadiran Pegawai yakni bahwa kehadiran Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Hal ini perlu diperhatikan bila terjadi keterlambatan dalam memenuhi jam kerja artinya belum memenuhi Spesialisasi Kerjapelayan yang diharapkan, maka presentasi dan kehadiran Pegawai perlu diperketat dan ditingkatkan secara progresif. d. Hubungan Etos Kerja ( X4 ) dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y) Adanya Pengaruh antara Variabel Etos Kerja (X4) dengan
Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Etos Kerja ( X4 ) memiliki nilai Regresi sebesar 0.243, artinya Variabel Etos Kerja (X4) mempengaruh Efektifitas Kerja(Y) sebesar 24 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t sebesar 0.085 berarti lebih kecil dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). Semangat pegawaipara Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar baik yang Pegawai dan merupakan Kepercayaan yang diberikan oleh pengguna jasa Pegawai atas keamanan obat dalam proses Informasi. Hal ini memberikan kontribusi yang kuat sekali terhadap Etos Kerja untuk sembuh . Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Etos Kerja Semangat pegawaipada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik dan perlu ditingkatkan Keamanan Hasil Kerja sangat diutamakan dalam proses KePegawaian, kemungkinan terjadinya mal praktek dan keselahan tindakan Anggota UPTD tidak terjadi dalam proses KePegawaian. Etos Kerja ini dilakukan untuk memberikan Hasil Kerja yang maksimal kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar, Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.12 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan Etos Kerja Nilai Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan
19
UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Untuk item Keamanan Lingkungan memberikan rasa ketenanagan dan kenyamanan kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dalam paska Informasi Anggota UPTD. Oleh karena itu untuk menciptakan ketenangan adanya sistem keamanan lingkungan yang representatif yakni penjagaan satpam 24 jam, Pegawai yang dikelilingi oleh tembok dengan kawat berduri dan anggota keluarga Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang membantu untuk menjaga ,Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.78 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa Etos Kerja Keamanan Lingkungan pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Keamanan administrasi merupakan suatu proses non Anggota UPTD yang membantu kelancaran dalam proses KePegawaian dengan cara administrasi Anggota UPTD, administrasi keuangan dan administrasi Parkir. Dengan keamanan adminitrasi para Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar tidak perlu ragu untuk melakukan proses tersebut dan tidak perlu kuatir jika terjadi tindakan kriminalitas terhadap proses administrasi. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa keamanan administrasi pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki
nilai baik disamping profesionalisme para Pegawai juga dilengkapi dengan sistem informasi manajemen yang representatif. Sarana Informasiadalah suatu prediksi dari akhir Pegawaian Anggota UPTD, hal ini adalah suatu proses yang intensif atau reguler agar Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar segera sembuh yang mendasarkan daripada Kebutuhan Pegawai dan item item yang lainnya. Sehingga dapat dipredisksikan kapan suatu kondisi Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat sembuh. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.52 berarti mendekati nilai 4, hal ini menunjukkan bahwa Ketepatan sembuh Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Pegawaian yang efektif dari Pegawai akan segera memberikan Etos Kerja yang diharapkan oleh para Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Hal ini biasanya dilakukan mendasarkan kepada Kebutuhan Pegawai dan klasifikasi tindakan Anggota UPTD secara profesional. Efektifitas Pegawaian berhubungan yang positif dengan item sebelumnya yakni ketepatan Buku. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.56 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Pegawaian terhadap Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang efektif pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec
20
Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Penangan tindakan Anggota UPTD dalam KePegawaian Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar melibatkan langsung Pegawai. Penanganan dilakukan Pegawai memberikan kontribusi yang baik kepada para Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dengan harapan jika Pegawai yang menangani maka akan lebih intensif dan efekfi. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.04 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Usia 20 - 35pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki nilai baik. Penangan para Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dengan cepat mengalami bila ditangani dengan intensif oleh Pegawai terlebih kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang memiliki Kerusakan Buku dengan penyediaan kamar isolasi. Dengan penanganan yang intensif berarti fokus Hasil Kerja Pegawai kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar untuk sembuh dapat disesuaikan dengan harapan mereka. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.58 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar semua Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar ditangani secara intesif dengan nilai baik.
e.
Hubungan Kemampuan Kerja (X5) dengan Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar (Y) Adanya Pengaruh antara Variabel Kemampuan Kerja (X5) dengan Efektifitas Kerja(Y), dimana dari hasil Persamaan Regresi linier Berganda menyatakan Variabel Kemampuan Kerja (X5) memiliki nilai Regresi sebesar 0.143, artinya Variabel Kemampuan Kerja (X5) mempengaruhi Efektifitas Kerja(Y) sebesar 14 %. Sedangkan dilihat dari Nilai signifikan t, maka Variabel Kemampuan Kerja (X5), dengan Nilai signifikan t sebesar 0.935 berarti lebih besar dari pada 0.05. Artinya variabel Pembagian Kerja secara paial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y). Perhatian Pegawai kepada Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar yang tinggi mendorong Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar memiliki Kepercayaan untuk sembuh Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.86 berarti Perhatian dari para Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat dinilai baik.Hal yang tidak jauh berbeda perhatian dan keramahan dari pada Pegawai sehingga Efektifitas KerjaKemampuan Kerja daripada psikis Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat terpenuhi. Dengan hal ini dapat menciptakan harmonisasi antara Pegawai Dinas Pendidikan
21
UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dengan Pegawai. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.06 berarti mendekati skala 4, hal ini berarti Perhatian dan keramahan daripada Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat dinilai baik Dalam pemberian informasi yang jelas dapal proses KePegawaian tentang waktu minum obat, visitasi Pegawai dan jam berkunjung diperlukan informasi yang jelas dari Pegawai supaya Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar mengerti tindakan tindakan Anggota UPTD yang diperlukan. Hal ini juga disertai dengan tutur kata yang sopan supaya menciptakan buah pikiran yang positif dan saling membangun antara Pegawai dan Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item skala 4, hal ini menunjukkan bahwa Pemberian informasi dan tutur kata Pegawai yang sopan para Pegawai pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat dinilai baik. Penilaian terhadap senyuman adalah berbeda beda, tetapi dalam proses Kepegawaian senyuman merupakan faktor yang memiliki dampak yang besar terhadap Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Hasil Kerja Pegawai seberat apapun akan memberikan kontribusi sendiri dengan senyuman dari hati yang tulus untuk melayani. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 3.88 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa yakni
bahwa Persepsi Kerja pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dinilai baik Peralatan Kerjapasti memberikan kesan yang positif pagi para pengguna jasa diPegawai. Keindakah lingkungan dapat menciptakan panorama yang segar dalam kejiwaan Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar baik. Bila dilihat dari rata rata skor (Mean) item sebesar 4.04 berarti mendekati skala 4, hal ini menunjukkan bahwa keindahan lingungan pada Kantor Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dapat dinilai baik. Dan perlu ditingkatkan secara inovatif dan kreatif bukanlah suatu tindakan yang statis. Hasil Kerja Bedah buku merupakan program rohani untuk memberikan Hasil Kerja kerohanian terhadap Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar untuk memberikan doa dan dukungan moral agar dapat terjadi. 4.10 Stratetgi Pembagian Kerja dalam Memberikan Hasil Kerja Fungsi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar bisa dikatakan sangat strategis karena sebagai penghubung antara eksekutif dan legislatif. Dengan adanya Hasil Kerja yang baik, profesional dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan akan menjamin hubungan harmonis antara DPRD dan Pemerintah Kabupaten Blitar. Selama ini dalam pengamatan peneliti diketahui bahwa fungsi Dinas Pendidikan UPTD Kec
22
Nglegok Kabupaten Blitar yang meliputi (a) Pengkoordinasian penyelenggaraan Persidangan dan rapat-rapat Pegawai Dinas Pendidikan UPTD dan memfasilitasi pelaksanaannya; (b) Pengkoordinasian perumusan kebijakan pimpinan DPRD dalam arti menyusun rencana dan program penyelenggaraan dan urusan rumah tangga DPRD; (c) Pembinaan administrasi kepegawaian dan pengelolaan keuangan DPRD; (d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Pimpinan DPRD sudah berjalan efektif. Meski demikian ada beberapa hal yang memerlukan perhatian guna menciptakan Hasil Kerja kepada anggota UPTD yang semakin profesional. Sejauh ini Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar sudah menjalankan tugas-tugasnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Dinas Pendidikan UPTD Daerah Kabupaten Blitar, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Blitar Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan UPTD Daerah Kabupaten Blitar. Adapun mengenai tupoksinya diatur dalam SK No. 47 tahun 2008 tentang, Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar, dimana pertanggungjawaban kinerja berada di bawah Sekretaris Daerah Kabupaten Blitar. Menyangkut fungsi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar terdiri dari tiga
macam, yakni untuk memberikan fasilitas rapat Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar; pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar; serta pengelolaan tatausaha DPRD Kabupaten Blitar. Adapun berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan peneliti di lapangan dapat diketahui penjelasan konkrit mengenai Pembagian Kerja fungsifungsi tersebut, sebagaimana penjelasan berikut ini. 4.10.1.1 Hasil Kerja Fasilitas Rapat Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Dalam pengamatan peneliti di lapangan bisa diketahui bahwa mengenai Hasil Kerja fasilitas rapat Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar selama ini sudah berjalan efektif. Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar sudah memahami apa yang menjadi tugas dan fungsinya tersebut. Di antara adalah melakukan tugasnya berdasarkan jadwal rapat, jenis-jenis rapat yang sudah ditetapkan DPRD melalui Tata Tertib DPRD Kabupaten Blitar No. 12/2009. Sekwan juga sudah memahami apa saja yang harus dipersiapkan guna kesuksesan rapat yang diselenggarakan oleh DPRD Kabupaten Blitar. Struktur dalam Setwan yang bertugas secara teknis dalam mempersiapkan berbagai hal yang menyangkut fasilitas rapat ini adalah Bagian Umum. Menurut Kasubag Umum Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar,
23
dalam suatu wawancara dengan peneliti menyatakan bahwa selama ini tidak ada kendala dalam penyiapan rapat untuk keperluan pegawai Dinas Pendidikan UPTD . Dikatakannya bahwa selama ini sudah ada pengaturan disiplin waktu untuk menyelenggarakan rapat. Namun demikian hal ini mungkin terkendala oleh adanya suatu rapat yang dilakukan secara mendadak untuk merespon aspirasi masyarakat. Menurut saya fungsi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar ini sudah berjalan dengan baik. Kami bisa menyiapkan segala keperluan rapat oleh pegawai Dinas Pendidikan UPTD ini dengan tepat waktu dan sesuai dengan apa yang dibutuhkan dalam rapat itu, yaitu dengan memahami berbagai jenis rapat yang dilakukan. Namun kami tetap harus bekerja jika sewaktu-waktu ada keinginan rapat DPRD yang digelar mendadak. Tapi rapat yang demikian mungkin tidak banyak, yang sering adalah rapat yang sudah direncanakan sebelumnya seperti pembahasan LKPJ tahunan Bupati, APBD, rapat pembahasan Perda dan lainnya. Kami rasa sarana dan prasarana sudah memadai, tapi ada juga yang butuh dilengkapinya maksudnya untuk bisa memberikan Hasil Kerja secara maksimal (sumber: wawancara 17 Juli 2010).
lepas dari kenyataan bahwa adanya Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok adalah untuk melayani para wakil rakyat di UPTD. Optimalisasi tugas dan fungsi Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dipengaruhi oleh kesadaran bahwa melayani para wakil rakyat sama saja dengan melayani masyarakat pada umumnya, karena pegawai Dinas Pendidikan UPTD adalah wakil rakyat yang dihasilkan melalui suatu pemilihan umum (pemilu) yang sah. Hasil Kerja fasilitas rapat sangat penting untuk keberhasilan pelaksanaan rapat itu sendiri. Tanpa adanya Hasil Kerja berbagai fasilitas penting, yang dibutuhkan Justru dikhawatirkan rapat tidak akan berlangsung, dengan baik. Apalagi rapat yang diselenggarakan tidak saja bersifat internal para pegawai Dinas Pendidikan UPTD saja, melainkan juga, amat sering mengundang masyarakat umum seperti LSM, tokoh masyarakat ataupun dari pihak eksekutif sendiri. Oleh karena itu Hasil Kerja yang sebaik-baiknya merupakan cermin dari Hasil Kerja publik yang diharapkan oleh semua pihak.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A.Kesimpulan Berdasarkan Pemaparan Data dan analisis yang dijelaskan di atas, maka dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan masalah sebagaimana yang telah ditentukan di bab sebelumnya maka penelitian ini menarik beberapa kesimpulan sebagaimana uraian berikut ini:
Dan pernyataan itu dapat diketahui bahwa Pembagian Kerja kinerja pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar dalam menjalankan fungsifungsinya tampaknya juga sangat tergantung dinamika internal di tubuh UPTD sendiri. Hal itu tak
24
5..1.1. Dari tabel diatas diketahui R (Koefisien Korelasi) akan mempunyai nilai 0.998ª atau 99 % berarti menujukkan adanya pengaruh yang kuat antara variabel Pembagian Kerja terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar. Sedangkan hasil dari R Square (R²) sebesar 0.997 berarti koefisien determinasi antara variabel Pembagian Kerja yakni Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja (X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja ( X4) dan Kemampuan Kerja (X) terhadap Efektifitas Kerja(Y) sebesar 99% dan sisanya sebesar 1 % dipengaruhi faktor lain. Sedangkan Standard Error the Estimate (SEE) adalah 0.139. berarti tingkat kesalahan yang standar hanya 0.139 hal ini menunjukkan bahwa tingkat akurasinya dari hasil penelitian cukup reseprentatif 5.1.2 Dari penjelasan diatas dapat
Pengaruh Yang signifikan antara Pembagian Kerja terhadap efektifitas kerja Pegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar meskipun faktor yang menghambat adalah struktur organisasi belum memadai; jumlah personil terbatas kualitas SDM belum memadai terbatasnya sarana dan prasarana serta keterbatasan dana operasional. 5.2 Saran-saran Berdasarkan kesimpulan yang sudah ditarik di atas, maka sebagai hasil akhir penelitian ini akan merekomendasikan baik secara praktis maupun akademis sebagaimana berikut ini: 1. Dalam rangka semakin meningkatkan Pembagian Kerja Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok dalam memberikan Hasil Kerja kepada pimpinan dan pegawai Dinas Pendidikan UPTD di Kabupaten Blitar maka hendaknya dilakukan pengembangan organisasi. Berupa penambahan sumberdaya aparatur yang dirasakan masih kurang. 2. Semakin meningkatkan aspek kualitas dengan mengirimkan pegawai dalam suatu diklat, kursus atau memberikan kesempatan pegawai untuk melanjutkan pendidikan. Kegiatan lain yang sangat direkomendasikan adalah melakukan Koordinasi ke daerah lainnya untuk mengambil aspek-aspek positif yang sudah dilakukan.
diketahui bahwa Pembagian Kerja secara parsial signifikan berpengaruh terhadap Efektifitas Kerja(Y) oleh karena pernyataan daripada H1 dimana “Diduga Variabel Penempatan Kerja(X1), Beban Kerja (X2), Spesialisasi Kerja(X3), Etos Kerja (X4) dan Kemampuan Kerja (X5) secara paial berpengaruh positif dan signifikan terhadap Efektifitas KerjaPegawai Dinas Pendidikan UPTD Kec Nglegok Kabupaten Blitar pada Dinas Pendidikan UPTD Kabupaten Blitar.” Secara statistik diterimaAdanya
25
3.
Bila memungkinkan dilakukan pengembangan organisasi yang berkaitan dengan penambahan struktur khususnya dalam Bagian Umum yang memiliki banyak sekali tugas dan fungsi, sementara aparaturnya sedikit jumlahnya. Untuk mengatasi struktur organisasi belum
memadai jumlah personil terbatas; kualitas SDM belum memadai; terbatasnya sarana dan prasarana; serta keterbatasan dana operasional diperlukan suatu terobosan baru bagi
26