PENGARUH PEMAHAMAN SISWA TENTANG KONSEP MOBILITAS SOSIAL TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN 1
Dita Apriani1, Darmairal Rahmad2, Yenita Yatim2 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat 2 Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi STKIP PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT This research was conducted at the SMA N 2 Pulau Punjung regarding the influence of the comprehension of the concept of social mobility of students towards continuing education motivation. The purpose of this study was to analyze the influence of the understanding of the concept of social mobility of students towards the motivation students continue education. The methods used in this research is quantitative methods. Where is the population by as much as 83 students, with respect to the number of population of small (less than 100 people)all members of the population sample was made with the technique of sampling (sampling nonprobality). The data of this research are: understanding of the civic to social mobility (X), the motivation of continuing education (Y). The approach used in this study was the quantitative approach. The type used in this study was ex post facto research.Based on the results of measurements on the influence of students' understanding about social mobility against a motivated students continue the regression equation obtained education Ŷ = 56.79 + 0, 27X with the value of the coefficient of determination of 0,0406. This can be meant that variables influence student understanding about social mobility (Variable X) against the motivation students continue education (Variable Y) is of 4,06%. Although this influence shows a low percentage but based on a test of the significance of regression, the influence of the variable X against Y Variable is significant. This is evidenced by the results of the test F, Sig = 0.113 and α = 0.05. Significant terms is the value of Sig > α.Conclusion of this research is the admissibility of Ha: There is a significant influence the comprehension of the concept of social mobility of students towards the motivation students continue education. Keywords: Comprehension, Social Mobility, Motivation Perpindahan ini bisa naik atau turun,
PENDAHULUAN
atau tetap pada tingkat yang sama
Secara teoritik pendidikan meru-
tetapi dalam pekerjaan yang berbeda.
pakan salah satu cara untuk mempercepat
mobilitas
sosial
Pentingnya mobilitas sosial dipelajari
seseorang.
adalah untuk mengetahui faktor-faktor
Mobilitas sosial menunjuk pada per-
penyebab terjadinya mobilitas sosial.
pindahan individu-individu dari suatu
Mobilitas sosial juga penting dipe-
status sosial ke status sosial yang lain. 1
lajari untuk membandingkan mobilitas
Sedangkan
sosial yang terjadi di suatu negara
ekonomi Kabupaten Dharmasraya dari
dengan negara lain, dalam hal ini
tahun 2013 sampai 2015 dapat dilihat
negara-negara
pada Tabel 1.
industri
(Cohen,1992:268). Meskipun peneliti-
tingkat
Berdasarkan
pertumbuhan
data
dari
BPS
an ini tidak dilaksanakan di daerah
Kabupaten Dharmasraya tahun 2012,
industri,
Kabupaten
indeks tingkat pendidikan kabupaten
Dharmasraya me-ngalami peningkatan
ini adalah 83,18. Sedangkan indeks
ekonomi sejak berdiri sendiri sebagai
tingkat pendidikan Sumatera Barat
kabupaten hasil pemekaran Kabupaten
adalah 83,92 (Bappeda Kabupaten
Sawahlunto
seti-daknya
Sijunjung.
Adapun
Dharmasraya, 2015). Hal ini berarti
perkem-bangan
ekonomi
tingkat pendidikan Kabupaten Dhar-
Kabupaten Dharmas-raya dapat dilihat
masraya tidak jauh berbeda dengan
melalui peningkatan pendapatan per
capaian pembangunan pendidikan di
kapita penduduknya. Pada tahun 2012
Sumatera Barat. Dengan kata lain,
tercatat sebesar Rp.5.741.294, tahun
kemajuan pembangunan pendidikan di
2013
kabupaten ini hampir sama dengan
tingkat
Rp.6.432.327,
tahun
2014
Rp.7.174.562 dan pada tahun 2015
tingkat
sebesar
Provinsi
Sumatera
Rp.7.718.688 Barat
Dalam
(Anonim, Angka,
Sumatera
pendidikan Barat
di
secara
umum. Realitas dunia pendidikan di
2016:471).
Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada aspek peserta didik di sekolah-
Tabel 1. Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Dharmasraya 2013-2015 No Thn
kemajuan
sekolah yang ada di kabupaten ini. Pesera didik yang mengikuti proses pembelajaran di berbagai sekolah di
1
2013
Laju Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,51
2
2014
6,33
menunjukkan bahwa peserta didik
3
2015
5,80
berasal dari keluarga dengan latar
Rata-rata
6,21
belakang sosial dan budaya yang
tingkat
Sumber: Data Pembangunan Provinsi Sumatera Barat: Laju Pertumbuhan Ekonomi (http://sdp2d.sumbarprov.go.id)
beragam
pendidikan
seperti
yang
dari
berbeda
keluarga
penambang emas, petani, pedagang, PNS dan usaha jasa lainnya. Sekolah
2
yang
penelitian
rendah (kurang dari Rp.2.000.000,-
adalah SMA N 2 Pulau Punjung di
per bulan). Sosok Nani menjadi
Nagari IV Koto Kecamatan Pulau
pendorong bagi Niken untuk melan-
Punjung Kabuaten Dharmasraya. Pe-
jutkan pendidikan ke perguruan tinggi,
milihan sekolah ini sebagai lokasi
di samping mencari ilmu juga ingin
penelitian didasarkan atas lebih domi-
mendapatkan pekerjaan yang layak,
nannya orang tua siswa bekerja di
bahkan ingin melebihi Nani.
sektor
dijadikan
lokasi
pertanian
dengan
tingkat
Data ini menjadi alasan bahwa
penghasilan yang rendah. Hasil pen-
asumsi terhadap motivasi anak usia
jajakan awal tanggal 20 April 2017
sekolah untuk melanjutkan pendidikan
diperoleh data dari 20 siswa yang
ke jenjang pendidikan yang lebih
diwawancarai tentang pekerjaan orang
tinggi seharusnya juga tinggi. Namun
tua yaitu sebanyak 11 orang tua siswa
demikian, asumsi ini perlu diuji
bekerja sebagai petani, 6 pedagang
korelasinya bahwa pemahaman ten-
dan 3 orang PNS.
tang pendidikan untuk mobilitas sosial
Selanjutnya,
informasi
yang
berkorelasi terhadap motivasi siswa
diberikan oleh Niken (Siswa kelas XI
untuk melanjutkan pendidikan ke
IPA, sekarang telah naik ke kelas XII
jenjang yang lebih tinggi. Berdasarkan
IPA) bahwa Niken mengenal Nani
asumsi tadi, penelitian ini penting
yang telah bekerja sebagai Sekretaris
dilakukan untuk melihat pemahaman
Nagari Pulau Punjung sejak tahun
mereka tentang pendidik-an sebagai
2011. Nani menamatkan S1 tahun
cara untuk mempercepat mobilitas
2010 dan Ijazah S1 tersebut menjadi
sosial. Dalam hal ini, mereka tidak
modal bagi Nani untuk bisa bekerja
cukup
sebagai
pendidikan
Sekretaris
Nagari
(PNS).
hanya
menempuh
pada
tingkat
jenjang SMTA.
Adapun persyaratan utama menjadi
Ketika mereka memahami bahwa
Sekretaris Nagari harus tamatan S1.
semakin tinggi tingkat pendidikan
Keberhasilan Nani ini berdampak
yang
pada status sosial keluarga Nani
semakin
(orang tua Nani bekerja sebagai buruh
memperoleh pekerjaan yang layak
tani di kebun karet milik perorangan
serta
dengan
Dengan
tingkat
penghasilan
yang
3
mereka
capai
tinggi
maka
tingkat
akan
capaian
penghasilan yang memadai. demikian,
mereka
harus
memiliki motivasi untuk melanjutkan
mahaman ekstrapolasi dan 5) mam-pu
pendidikannya ke jenjang yang lebih
membuat estimasi.
tinggi. Adapun judul penelitian ini
Pemahaman
menurut
Bloom
adalah Pemahaman Siswa Tentang
(Susanto, 2013:89) diartikan sebagai
Konsep
dan
kemampuan untuk menyerap arti dari
Pengaruhnya Terhadap Motivasi Sis-
materi atau bahan yang dipelajari.
wa Untuk Melanjutkan Pendidikan.
Pemahaman
Mobilitas
Sosial
menurut
Bloom
ini
Secara khusus tujuan penelitian ini
adalah seberapa besar siswa mampu
adalah menganalisis pengaruh pema-
menerima, menyerap dan memahami
haman siswa tentang konsep mobilitas
pelajaran yang diberikan oleh guru
sosial terhadap motivasi dalam me-
kepada siswa, atau sejauh mana siswa
lanjutkan
jenjang
dapat memahami serta mengerti apa
pendidikan yang lebih tinggi. Pema-
yang ia baca, yang dilihat, yang
haman
pendidikan
dialami atau yang ia rasakan berupa
untuk mobilitas sosial da-pat dicer-
hasil penelitian atau observasi lang-
mati
sung yang ia lakukan.
pendidikan
siswa
melalui
tentang
ke
pengukuran
tingkat
kognitif siswa terhadap pendi-dikan METODE PENELITIAN
sebagai alat utama untuk mobilitas
Pendekatan yang digunakan dalam
sosial. Berdasarkan Taksonomi Bloom ada 6 tingkat
penelitian
kognitif (penguasaan
ini
adalah
pendekatan
pengetahuan) terhadap suatu penge-
kuantitatif. Tipe yang digunakan ex
tahuan. Dalam penelitian ini tingkat
post facto. Selanjutnya, dalam peneli-
kognitif siswa yang diukur adalah
tian
tingkat pemahamannya (level C2)
dekatan kuantitatif digunakan kue-
terhadap pendidikan untuk mobilitas
sioner sebagai instrumen peneliti-an.
sosial. Berdasarkan Tabel tingkat
Kuesioner yang digunakan harus valid
kognitif
comprehensions(pemaham-
dan reliabel. Populasi dalam penelitian
an) dicirikan: 1) mampu menerjemah-
ini adalah siswa SMA Kelas XII IPS
kan (pemahaman, terjemahan), 2)
dengan
mampu
mende-
sampling yang digunakan da-lam
4)
penelitian ini adalah nonprobability
skripsikan
menafsirkan, secara
3)
verbal,
pe-
dengan
jumlah
menggunakan
83
pen-
siswa.Teknik
sampling.Jenis data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. 4
Dimana data primer yang didapatkan
ukur sikap, pendapat dan persepsi
dalam penelitian ini adalah data yang
seseorang tentang suatu objek atau
diperoleh langsung dari responden
fenomena
penelitian (siswa kelas XII IS SMAN
memiliki dua bentuk pernyataan, yaitu
2 Pulau Punjung) melalui kuesioner
pernyataan positif dan negatif. Per-
penelitian
nyataan positif diberi skor 5, 4,3, 2
siswa
mengenai
tentang
pemahaman
Skala
Likert
untuk
dan 1, sedangkan bentuk pernyataan
kuesioner
negatif diberi skor 1, 2, 3, 4 dan 5.
mengenai motivasi siswa melanjutkan
Bentuk jawaban skala Likert terdiri
pendidikan ke jenjang yang lebih
dari Selalu, Sering, Kadang-kadang,
tinggi (perguruan tinggi). Sedangkan
Jarang, atau Tidak Pernah atau bisa
data sekunder yang dibutuhkan yaitu
juga dalam bentuk Sangat Setuju (SS),
data yang berkaitan dengan profil
Setuju (S), Ragu-Ragu (R), Tidak
SMAN 2 Pulau Punjung.
Setuju (TS), Sangat Tidak Setuju
mobilitas
pendidikan
tertentu.
sosial
dan
Pengambilan data dilakukan denganmenggunakankuesioner.
(STS).
Kue-
HASIL DAN PEMBAHASAN
sioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunkan untuk mem-
A. Deskripsi Data
peroleh informasi dari responden da-
1. Variabel Pemahaman Siswa Tentang Konsep Mobilitas Sosial (Variabel X).
lam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Kuesioner
dipakai
untuk
Berdasarkan
menyebut
Konsep Mobilitas Sosial, didapatkan
menggunakan metode angket atau
data dengan skor tertinggi 57 dan skor
kuesioner instrumen yang dipakai angket
atau
pengukuran
tentang Pemahaman Siswa Tentang
metode maupun instrumen. Jadi dalam
adalah
hasil
terendah adalah 36 dengan rentang
kuesioner
skor 3. Rentang skor teoritik adalah
(Arikunto, 2010:194).
12 sampai dengan 60. Rata-rata skor
Siregar (2013:50-52) menyatakan
(mean) sebesar 47.39 dengan nilai
bahwa skala pengukuran yang digu-
tengah (median) sebesar 48, sedang-
nakan pada kuesioner dapat berbentuk
kan skor yang paling sering muncul
skala Likert. Skala Likert adalah skala
(mode/modus) adalah 48. Berdasarkan
yang dapat digunakan untuk meng-
hasil pengolahan, nilai varians sampel 5
adalah 17.14 dengan standar deviasi
2. Variabel Motivasi Siswa Melanjutkan Pendidikan (Y).
(SD) sebesar 4.14. Pada Tabel 2 dapat
Berdasarkan data primer yang
dilihat hasil olah data deskriptif
diperoleh di lapangan, didapatkan
statistik Variabel X.
responden menjawab pertanyaan de-
Tabel 2. Deskriptif StatistikVariabel X
ngan skor tertinggi untuk variabel motivasi siswa melanjutkan pendidik-
Kriteria
Nilai Mean 47.39683 Standard Error 0.521695 Median 48 Mode 48 Standard Deviation 4.140826 Sample Variance 17.14644 Kurtosis 0.08814 Skewness -0.10194 Range 21 Minimum 36 Maximum 57 Sum 2986 Count 63 Largest(1) 57 Smallest(1) 36 Confidence Level(95.0%) 1.042854 Range 21 Banyak Kelas 6.937824 Panjang Kelas 3.026886 Diolah Menggunakan MS Excell 2010
an adalah 80 dan skor terendah adalah 53 dengan rentang skor 4. Rentang skor teoritik terendah sampai tertinggi untuk variabel ini adalah 18 sampai dengan 90. Rata-rata
skor
(mean)
69.79
dengan nilai tengah 71, sedangkan skor yang paling sering muncul (mode) adalah 73. Selain itu diperoleh nilai varians sampel sebesar 31.48 dan standar deviasi (SD) sebesar 5.61. Memperhatikan hasil perhitungan deskriptif data pada Tabel 2dapat dikatakan bahwa antara nilai rata-rata (69.79) dengan nilai tengah (71) dan
Memperhatikan hasil perhitungan
nilai modus 73 tidak begitu jauh
deskriptif data dapat dikatakan bahwa
berbeda. Dengan demikian, dapat
antara niali rata-rata (47.39) dengan
disimpulkan
nilai tengah (48) dan mode/modus
motivasi siswa melanjutkan pendidik-
(nilai yang paling sering muncul) 48
an dalam penelitian
terlihat tidak jauh berbeda. Hal ini
sebaran yang cenderung normal.
menunjukkan bahwa tingkat pemahaman siswa tentang konsep mobilitas sosial
menunjukan
kecenderungan
normal.
6
bahwa
data
variabel
ini memiliki
kan bahwa regresi Ŷ adalah signi-
Tabel 3. Deskriptif Statistik Variabel Y Kriteria
fikan.
Nilai 69.79365079 0.70698321 71 73 5.611505261 31.4889913 0.885640479 -0.9981354 27 53 80 4397 63 80 53
KESIMPULAN
Mean Standard Error Median Mode Standard Deviation Sample Variance Kurtosis Skewness Range Minimum Maximum Sum Count Largest(1) Smallest(1) Confidence Level(95.0%) 1.413239299 Range 27 Banyak Kelas 6.937823813 Panjang Kelas 3.891710243 Diolah Menggunakan MS Excell 2010 3.
Berdasarkan
Y dari hasil penelitian ini dapat ditunjukkan melalui persamaan regresi Ŷ=56,79+0,27X dengan nilai koefisien determinasi sebesar 0,0406. Hal ini dapat dimaknai bahwa pengaruh variabel pemahaman siswa tentang mobilitas (X) terhadap motivasi siswa melanjutkan pendidik-an (Y) adalah sebesar 4,06%. Meski-pun pengaruh ini
rendah
berdasrakan
regresi,
uji
pengaruh
ini
saran paling krusial adalah meningkatkan
rikut: Ŷ=56,79+0,27X. Untuk menguji
pemahaman
siswa
untuk
mampu memberikan gambaran yang
hipotesis bahwa terdapat pengaruh
lebih luas dan baru sesuai dengan
tentang
kondisi saat ini bahwa pendidikan
konsep mobilitas sosial(X) terhadap
penting untuk mobilitas sosial. Namun
motivasi siswa melanjutkan pendidikuji
yang
Berdasarkan hasil penelitian ini
bentuk persamaan regresi sebagai be-
diperlukan
namun
persen-tase
adalah signifikan.
dengan Y, dapat disajikan dalam
an(Y)
menujukkan
signifikansi
siswa
dan
bahwa Pengaruh Variabel X terhadap
Hubungan fungsional antara X
pemahaman
data
pembahasan di atas dapat disimpulkan
Uji Hipotesis
antara
analisis
ketika, motivasi siswa tinggi untuk
signifikansi
melanjutkan pendidikan ke jenjang
regresi. Berdasarkan uji signifikansi
yang lebih tinggi seyogyanya diiringi
dengan uji F diperoleh hasil nilai Sig
dengan penyediaan lapangan kerja
0,113. Adapun persyaratan regresi
yang memadai.
Nilai Sig>α=0,05, hal ini menunjuk-
7
Implikasi dari hasil penelitian ini
pada
level
aplikasi
seharusnya
merujuk pada: 1) pemahaman konsep
dilanjutkan pada level analisis (C4),
mobilitas sosial oleh siswa, dan 2)
sintesis (C5), dan level tertinggi siswa
moti-vasi melanjutkan pendidikan ke
diharapkan mampu mengevaluasi (C6)
jenjang
Dua
konsep mobilitas sosial secara benar.
variabel ini diupayakan memiliki ke-
Jelas hal ini membutuhkan model
terkaitan yang kuat dalam bentuk
pembelajaran yang tepat sehingga
bagaimana mewujudkan pemahaman
kognifitas
terhadap
mobilitas sosial berpengaruh besar
yang
lebih
konsep
tinggi.
mobilitas
sosial
siswa
motivasi
tentang
berpengaruh signifikan terhadap moti-
terhadap
mereka
vasi siswa untuk melanjutkan pen-
melanjutkan pendidikan.
konsep
untuk
didikan ke jenjang yang lebih tinggi.
Dalam penelitian ini motivasi
Seperti telah diketahui bahwa secara
untuk melanjutkan pendidikan ketika
teoritik pendidikan merupakan alat
dihubungkan
untuk mempercepat mobilitas sese-
belajar siswa, hal ini masuk pada
orang membutuhkan strategi imple-
ranah afektif. Jadi, penelitian ini
mentasi model pembelajaran yang
berupaya melihat pengaruh ranah
relevan sehingga konsep mobilitas
kognitif terhadap ranah afektif. Ini
sosial
menunjukkan
benar-benar
mempengaruhi
dengan
ranah
bagaimana
hasil
sebuah
motivasi siswa untuk melanjutkan
model pembelajaran mampu meng-
pendidikan ke jenjang yang lebih
akomodasi ketercapaian hasil belajar
tinggi.
pada aspek kognitif dan aspek afektif.
Ketika konsep mobilitas sosial
Tentunya model pembelajaran yang
dipahami oleh siswa secara sebenar-
relevan adalah model pembelajaran
nya belum cukup untuk mendorong
yang memiliki filosofi yang berorientasi pada proses pembelajaran (kon-
motivasi siswa untuk melanjutkan pendidikan.
Dalam
struktivisme dan humanisme).
Taksonomi
Bloom, level pemahaman dalam ranah
DAFTAR KEPUSTAKAAN
kognitif adalah level kedua. Sejatinya kognifitas
siswa
tentang
Anonim, 2016. Sumatera Barat dalam Angka. Padang: Biro Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat.
konsep
mobilitas sosial ditingkatkan pada level aplikasi (C3). Setelah mantap 8
Cohen, J. Bruce. 1992. Sosiologi: Suatu Pengantar. Cetakan Kedua. Penterjemah Sahat Simamora. Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Siregar, Syofian. 2013. Statistik Parametrik untuk Penelitian Kuantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Data Pembangunan Provinsi Sumatera Barat: Laju Pertumbuhan Ekonomi. (http://sdp2d.sumbar prov.go.id/data_profil/html2print/ 413/0/2/2013-2017)
9