PENGARUH LINGKUNGAN SOSIAL DAN PERSEPSI TENTANG PENDIDIKAN TERHADAP MINAT MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI (Studi Pada Siswa Jenjang Pendidikan Menengah yang Bertempat Tinggal Di Desa Sungai Loban Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu)
Erwin Desiadi
[email protected]
Abstract Perceptions of education is a cognitive process that is experienced by everyone in understanding information about their environment through sight, hearing, appreciation, feeling, and smell. This study aimed to analyze the low level of education of Sungai Loban villagers. This study used survey method. The study population was all residents of the village of Sungai Loban aged between 16-19 years. Samples of the present study used a nonprobability sampling, with the samples of 128 people. The data analysis used descriptive test, test requirement analysis and hypothesis testing using analysis of product moment. This study used a questionnaire as a data collection instrument.The results of this study found that (1) the social environment had a positive influence on the interest to go to college which was proved with r2 value, amounted to 0.0992 or 9.92%, (2) perception of education had a positive influence on the interest to continue to college which was evidenced by the high r2 value, amounted to 0.4173 or 41.73%, (3) the influence of the social environment and perceptions of education to interests of going to college (studies on secondary education students who resided in the village of Sungai Loban Tanah Bumbu regency), simultaneously by 44.3% and the remaining 55.7% was influenced by other factors, but not examined in this study. Students as the next generation should have high education in order to participate in economic development and other fields. The low enrollment rate occured because there were several influencing factors, such as: transportation and other economic factors and personal awareness. Keywords: Social environment, Perceptions about Education, Interests, College.
PENDAHULUAN Perkembangan kemajuan ilmu dan teknologi saat ini terjadi begitu cepat. Dalam era global sekarang ini keadaan dunia telah berlangsung dengan pergerakan tampa batas. Pendidikan memegang peranan penting dalam usaha keras menciptakan pembangunan kehidupan yang lebih beradab dan berbudaya tinggi. Pada zaman modern peranan pendidikan dalam pembangunan guna mewujudkan kemakmuran dan kesejahteraan semakin penting. Di indonesia pendidikan tertinggi yaitu perguruan tinggi. Perguruan tinggi ini merupakan jenjang pendidikan setelah pendidikan menengah, pendidikan menengah ini terdiri dari Sekolah Menengah Atas (SMA), Madrasah Aliyah (MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) atau bentuk lain yang sederajat.
Perolehan pendidikan dan pelatihan merupakan fungsi pendapatan jika perolehan itu memiliki tautan dengan persyaratan yang dibutuhkan oleh dunia kerja. jika perolehan pendidikan dan pelatihan itu tidak memiliki tautan langsung dengan kebutuhan persyaratan kerja, sifatnya sebagai sasaran antara atau instrumen awal untuk masuk ke dalam sebuah sistem (Danim, 2004: 213).
METODE Berdasarkan permasalahan yang diangkat, maka penelitian yang akan dilakukan termasuk dalam penelitian survey dengan pendekatan kuantitatif. Menurut tujuan umum penelitian social science dan pendidikan, penelitian ini termasuk dalam penelitian operasional yang bersifat akademis. masalah-masalah penelitian operasional social science dan pendidikan dalam penelitian ini antara lain meliputi, aspirasi masyarakat dalam memperoleh pendidikan, kualitas dan kuantitas peserta didik dan kebutuhan masyarakat akan lulusan pendidikan (Iskandar, 2008:10-12). Model analisis yang digunakan adalah metode analisa regresi berganda untuk mengetahui besarnya hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat baik secara parsial maupun secara simultan. Spesifikasi yang digunakan adalah: = a + b1x1 + b2x2 + e
Keterangan: = nilai estiminasi Y (variabel terikat) a
= nilai Y pada perpotongan antara garis linear dengan sumbu vertical Y (konstanta)
X
= nilai variabel bebas
b1,b2
= koefisien regresi
x1,x2
= Variabel bebas
e
= Derajat kesalahan/error (Usman dan Akbar, 1995: 242 dan Riduwan, 220: 2014).
Uji hipotesis secara parsial (uji t) Rumus uji t adalah :
t = r√
(
)
Dimana : n
= Jumlah sampel
r
= Nilai korelasi parsial
k
= Prediktor (Sugiyono, 2009: 260).
Besaran pengaruh X1, dan X2 secara parsial dicari dengan rumus sebagai berikut: = = =
√(
)(
)
√(
)(
)
√(
)(
)
Dimana: rYX1-X2
= koefisien korelasi parsial antara Y dengan X1, jika X2 pengaruhnya konstan atau bebas terhadap Y
rYX2-X1
= koefisien korelasi parsial antara Y dengan X2, jika X1 pengaruhnya konstan atau bebas terhadap Y
rYX1X2.Y = koefisien korelasi parsial antara X1 dan X2, jika Y pengaruhnya konstan atau bebas terhadap Y (Usman dan Akbar, 1995: 254 dan Riduwan, 222: 2014). Uji hipotesis secara simultan (uji F) Rumus uji F adalah: F =
(
)
Keterangan : JKreg
= jumlah kuadrat regresi
Jkres
= jumlah kuadrat residu
K-N-1
= dk penyebut (Sudjana, 2000: 355).
Persentase pengaruh semua variabel independen terhadap nilai variabel dependen tujukan oleh besarnya koefisien determinasi (R square). Nilai koefisien determinasi menunjukkan persentase variasi nilai yang dapat di jelaskan oleh persamaan regresi yang dihasilkan. Rumus koefisien determinasi adalah: R2 =
2
(Sudjana, 2000: 383).
HASIL DAN PEMBAHASAN Tempat Penelitian adalah Desa Sungai Loban yang terletak di Kecamatan Sungai Loban. Pembahasan dimulai dengan uraian untuk menjawab rumusan masalah tentang minat
siswa di desa Sungai Loban untuk melanjutkan ke perguruan tinggi, apakah secara parsial maupun simultan terdapat pengaruh lingkungan sosial terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi. berikut adalah sebaran data angket penelitian: Tabel 1 Hasil Sebaran Angket Penelitian yang Dibagikan Secara Acak (Random) No. 1. 2. 3.
Jenis Sekolah SMA SMK MA/MAK Total
Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan 45 35 20 8 5 15 70 58
Jumlah 80 28 25 128
Sumber: Hasil Olah Data Sebaran Angket Penelitian Responden (2015).
Dalam publikasi ilmiah tentang pendidikan Badan Pusat Statistik (2015) disebutkan jika dilihat dari Angka Partisipasi Pendidikan (APK), semakin tinggi jenjang pendidikan semakin menurun angka partisipasinya. Menurunnya angka partisipasi sekolah terdapat beberapa faktor yang berpengaruh salah satunya adalah transportasi yang disamping faktor ekonomi maupun kesadaran pribadi. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda menunjukkan bahwa secara parsial lingkungan sosial berpengaruh terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi yang ditunjukkan dengan nilai t hitung sebesar 4,518 dengan tingkat signifikansi 0,000, karena tingkat signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh signifikan. Besarnya pengaruh lingkungan sosial secara parsial dapat dilihat dari nilai r2, yaitu sebesar 0,0992 atau 9,92 % yang merupakan pengkuadratan 0,315. Sedangkan besarnya pengaruh persepsi tentang pendidikan secara parsial dapat dilihat dari nilai r2, yaitu sebesar 0,4173 atau 41,73 % yang merupakan pengkuadratan 0,646. Berdasarkan hasil analisa regresi berganda dengan menunjukkan bahwa secara simultan lingkungan sosial dan persepsi tentang pendidikan berpengaruh yang ditunjukkan dengan nilai R2 (R square), dan dari hasil perhitungan diperoleh R 2 sebesar 0,443. Dengan demikian besarnya pengaruh lingkungan sosial dan persepsi terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi (siswa pada jenjang pendidikan menengah yang bertempat tinggal di Desa Sungai Loban Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu) secara simultan sebesar 44,3% dan sisanya 55,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini seperti kondisi Perubahan Sosial Masyarakat, Status Sosial Ekonomi, Gaya Hidup, Interaksi Sosial, Komunikasi Sosial, Prasangka Sosial, Struktur Biaya Pendidikan dan Psikologi Masyarakat. Berdasarkan temuan penelitian didapat kesimpulan, yaitu: a. Pendidikan itu sebuah investasi dalam pengembangan sumber daya manusia (SDM)
b. Penduduk berperan dalam pembangunan baik dalam bidang ekonomi, politik dan lainnya sehingga perlu peningkatan kualitas sumber daya manusia itu sendiri c. Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) masih belum memiliki peluang yang cukup dalam dunia pekerjaan, karena masih belum diajarkan pendidikan skill yang memang menjadi keahliah tertentu, untuk itu diperlukannya pendidikan yang lebih lanjut
agar dapat
mempersiapkan tenaga ahli yang lebih mandiri dan memiliki keterampilan d. Pendidikan
tinggi
mendemontrasikan
mampu penerapan
mengkreasi
model-model
muatan-muatan
akademik
pembelajaran secara
praktikal
yang untuk
mengembangkan kompetensi lulusan memasuki pasar kerja dan fleksibilitas dalam menghadapi dinamika pasar yang berubah. e. Ketika modernitas peradaban berskala tinggi, pola kerja berbasis pengalaman atau pengetahuan menjadi persyaratan bagi-orang yang terlibat dalam pasar kerja. f. Faktor yang diduga sangat besar mempengaruhi minat melanjutkan ke perguruan tinggi adalah jarak atau transportasi serta biaya yang tinggi untuk melanjutkan pendidikan yang tidak dikaji lebih mendalam dalam penelitian ini. Rendah pengaruh lingkungan sosial secara parsial terhadap minat melanjutkan pendidikan di desa sungai loban disebabkan beberapa faktor tergantung beberapa sikap positif atau negatif
masyarakat terhadap pendidikan. Lingkungan sosial sangat besar
peranannya dalam membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Manusia sebagai makhluk individu memiliki pemikiran-pemikiran tentang apa yang menurutnya baik dan sesuai dengan tindakan yang diambil.
SIMPULAN 1. Rendah tingkat pendidikan
di desa Sungai Loban dipengaruhi Tingkat partisipasi
pendidikan menunjukkan angka rendahnya partisipasi sekolah karena beberapa faktor yang berpengaruh salah satunya adalah transportasi yang disamping faktor ekonomi maupun kesadaran pribadi. 2. Lingkungan sosial berperan dalam menentukan tingkat pendidikan anak di desa Sungai Loban dengan alasan siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) masih belum memiliki peluang yang cukup dalam dunia pekerjaan, karena masih belum diajarkan pendidikan skill yang memang menjadi keahlian tertentu, untuk itu diperlukannya pendidikan yang lebih lanjut agar dapat mempersiapkan tenaga ahli yang lebih mandiri dan memiliki keterampilan
3. Tingginya persepsi tentang pendidikan menggambarkan keinginan yang kuat untuk berpartisipasi dalam melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Namun, ada hambatan yang menghalangi seperti kurangnya sarana dan prasarana pendidikan tinggi di daerah yang hanya tersedia di ibukota dan masalah jarak dan transport yang digunakan. 4. Lingkungan sosial memiliki pengaruh yang positif terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi dibuktikan nilai r2, yaitu sebesar 0,0992 atau 9,92 %. Rendah pengaruh lingkungan sosial secara parsial terhadap minat melanjutkan pendidikan di desa sungai loban disebabkan beberapa faktor tergantung beberapa sikap positif atau negatif masyarakat terhadap pendidikan. Lingkungan sosial sangat besar peranannya dalam membentuk sistem pergaulan yang besar peranannya dalam membentuk kepribadian seseorang. Konkritnya cara berpikir seseorang berbeda-beda tiap masing-masing individu yang mencerminkan kepribadiannya. 5. Persepsi tentang pendidikan memiliki pengaruh yang positif terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi dibuktikan dengan nilai r2, yaitu sebesar 0,4173 atau 41,73 %. 6. Besarnya pengaruh lingkungan sosial dan persepsi terhadap minat melanjutkan ke perguruan tinggi (studi siswa pada jenjang pendidikan menengah yang bertempat tinggal di Desa Sungai Loban Kecamatan Sungai Loban Kabupaten Tanah Bumbu) secara simultan sebesar 44,3% dan sisanya 55,7% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak dikaji dalam penelitian ini. DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Statistik (BPS), 2015. Publikasi Statistik yang Dilengkapi Dengan Analisis Sederhana Mengenai Geografi dan Iklim, Pendudukan, Ketenagakerjaan, Pendidikan, Pertanian, Pertambangan dan Energi, Industri dan Pengolahan, Konstruksi, Hotel dan Pariwisata, Transport dan Komunikasi, Keuangan, Perdagangan dan Topik Lainnya Kabupaten Tanah Bumbu. Batulicin: Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Tanah Bumbu. Danim, S., 2004. Ekonomi Sumber Daya Manusia. Bandung: CV. Pustaka Setia. Iskandar, 2008. Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial (Kuantitatif dan Kualitatif). Jakarta: GP Press. Santoso, S., 2001. Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Alex Media Komputindo. Sudjana, 2000. Metode Statistika. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Sugiyono, 2009. Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.