PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
Ratna Wulan Ndari1, Caswita2, Tina Yunarti2
[email protected] 1 Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika 2 Dosen Program Studi Pendidikan Matematika
ABSTRAK
This research aimed to find out the influence of contextual teaching and learning towards students’ mathematical conceptual understanding. The population of this research was all students of grade ninth of SMP 4 Gedong Tataan in odd semester academic years of 2014/2015 as many as 143 students that was distributed into four classes (IX A IX D). The samples were taken by purposive sampling and it was obtained students of IX D as experimental class and IX C as control class. This research used post-test only control design. The data of this research were score of students’ mathematical conceptual understanding which was obtained by test. Based on the results of data analysis, it was known that the students’ mathematical conceptual understanding with CTL was higher than conventional learning. Thus, the implementation of CTL affects towards students’ mathematical conceptual understanding. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh contextual teaching and learning terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IX SMP Negeri 4 Gedong Tataan semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 sebanyak 143 siswa yang terdistribusi dalam empat kelas (IX A – IX D). Sampel diambil secara purposive sampling dan diperoleh siswa kelas IX D sebagai kelompok eksperimen dan siswa kelas IX C sebagai kelompok kontrol. Penelitian ini menggunakan post-test only control design. Data penelitian ini berupa skor pemahaman konsep matematis siswa yang diperoleh melalui tes. Berdasarkan hasil analisis data, diketahui bahwa rata-rata pemahaman konsep matematis siswa dengan CTL lebih dari pembelajaran konvensional. Dengan demikian, penerapan CTL berpengaruh terhadap pemahaman konsep matematis siswa. Kata kunci: contextual teaching and learning, konvensional, pemahaman konsep matematis
Geometri, Statistika dan Peluang ser-
PENDAHULUAN Pendidikan merupakan kebutu-
ta memanfaatkan matematika dalam
han manusia yang harus dipenuhi se-
pemecahan masalah kehidupan seha-
panjang hayat.
ri-hari.
Tanpa pendidikan
manusia tidak akan mampu untuk
Berdasarkan hal di atas, diketa-
berkembang dan hidup sejahtera.
hui bahwa tujuan penting pembela-
Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan
jaran matematika adalah membantu
Teknologi (IPTEK) yang pesat dan
siswa memahami konsep, bukan ha-
persaingan global yang semakin ke-
nya sekedar mengingat fakta, prose-
tat, membutuhkan generasi yang siap
dur dan algoritma yang terpisah-pi-
menghadapi tantangan zaman yang
sah (Santrock, 2008: 351). Konsep
senantiasa menyaring manusia ber-
merupakan ukuran terkecil dan men-
kualitas yang dapat bertahan. Berbi-
dasar dari proses berpikir. Konsep
cara mengenai pendidikan, tidak
adalah
akan terlepas dari kegiatan pokok
digunakan
pendidikan,
atau menglasifikasikan sekumpulan
yaitu
pembelajaran.
ide
abstrak untuk
yang
dapat
menggolongkan
Oleh karena itu, tuntutan mendasar
objek (Soedjadi, 2000: 13).
Siswa
dalam dunia pendidikan adalah pe-
harus memahami konsep matematis
ningkatan mutu pembelajaran.
terlebih dahulu agar dapat menyele-
Dewasa ini, banyak usaha yang
saikan soal-soal dan mampu menga-
telah dilakukan untuk meningkatkan
plikasikan pembelajaran tersebut di
mutu pembelajaran, termasuk dalam
dunia nyata. Konsep-konsep mate-
pembelajaran matematika. Selanjut-
matis terorganisasikan secara siste-
nya dalam Permendiknas No. 23 Ta-
matis, logis, dan hirarkis dari yang
hun 2006 tentang Standar Kompeten-
paling sederhana ke yang paling
si Lulusan untuk Satuan Pendidikan
kompleks.
Dasar dan Menengah disebutkan
konsep-konsep matematis merupa-
bahwa salah satu standar kompeten-
kan dasar untuk belajar matematika
si lulusan SMP/MTs untuk mata pe-
secara bermakna. Pemahaman kon-
lajaran matematika adalah memaha-
sep matematis yang mendalam dan
mi konsep-konsep matematika yang
bermakna dapat diperoleh dengan
meliputi Bilangan Real, Aljabar,
mempelajari
Pemahaman terhadap
matematika
melalui
pengonstruksian pemahaman penge-
pelajaran 2013/2014 hanya 45, jauh
tahuan yang dipelajari siswa. Sesuai
dari nilai kriteria ketuntasan minimal
dengan teori pembelajaran konstruk-
(KKM) yang ditentukan yaitu 60.
tivisme,
benar-benar
Nilai tersebut didukung dengan hasil
memahami dan dapat menerapkan
observasi awal yang menunjukkan
pengetahuan, mereka harus menemu-
bahwa rata-rata siswa hanya mampu
kan atau menerapkan ide-ide mereka
mengerjakan soal berupa perhitungan
sendiri.
langsung.
agar
siswa
Siswa kurang mampu
Unsur-unsur teori pembelajar-
menguraikan dan menggunakan defi-
an konstruktivisme sejalan dengan
nisi dari suatu konsep. Kekurangan
konsep
ini berimbas pada kurangnya pema-
pembelajaran
kontekstual
atau contextual teaching and learn-
haman konsep yang lain.
ing (CTL) yaitu konsep pembelajar-
Pemahaman konsep yang ren-
an yang menekankan kepada proses
dah tersebut diduga dipengaruhi oleh
keterlibatan siswa secara penuh un-
proses pembelajaran yang masih se-
tuk dapat menemukan konsep materi
ring
yang dipelajari dan menghubungkan-
konvensional yang bersifat teacher
nya dengan situasi kehidupan nyata
center. Guru hanya berceramah dan
sehingga
menggunakan
pembelajaran
memungkinkan
siswa
memberikan contoh soal, kemudian
pengalaman
belajar
siswa diberi tugas untuk mengisi bu-
yang lebih bermakna (Sanjaya, 2012:
ku LKS yang digunakan oleh sekolah
253). Dengan demikian, siswa akan
tersebut. Fokus pembelajaran mate-
terlibat aktif dalam pembelajaran se-
matika mengarah pada pencapaian ni-
iring dengan peningkatan pemahaman
lai ujian semester/ nasional dengan
konsep matematis.
melatih siswa agar terampil menja-
memperoleh
Informasi dari guru matemati-
wab soal matematika. Sementara itu,
ka SMP Negeri 4 Gedong Tataan
pemahaman konsep matematis siswa
menyatakan bahwa pemahaman kon-
kurang diperhatikan.
sep matematis siswa selama ini ma-
Bertolak dari latar belakang
sih tergolong rendah. Hal ini dapat
tersebut,
dilakukanlah
dilihat dari nilai rata-rata hasil bela-
yang berjudul “Pengaruh Contextual
jar siswa pada semester genap tahun
Teaching
and
penelitian
Learning
(CTL)
terhadap Pemahaman Konsep Mate-
nilaian guru mitra, instrumen yang
matis Siswa”.
digunakan telah memenuhi validitas isi dan dinyatakan valid. Selanjut-
METODE PENELITIAN Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas IX SMP Negeri 4 Gedong Tataan semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 yang berjumlah 143 siswa. Terdistribusi dalam 4 kelas, yaitu IXA, IXB, IXC, dan IXD dengan karakteristik siswa yang relatif sama karena siswa mendapat materi berdasarkan kurikulum yang sa-
nya, instrumen tersebut diujicobakan. Berdasarkan hasil analisis data tes uji coba, koefisien reliabilitas instrumen tes yang diperoleh sebesar 0,70 sehingga menurut Sudijono (2008) reliabilitas instrumen tes tergolong baik. Dengan demikian, disimpulkan bahwa instrumen tes dapat digunakan untuk mengukur pemahaman konsep matematis siswa.
ma dan pembagian kelas bukan berdasarkan kelas unggulan.
Kemudian sebelum menguji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling yaitu pengambilan sampel yang diambil dengan pertimbangan terten-
uji normalitas dan homogenitas. Hasil uji normalitas disajikan dalam Tabel 1 dan hasil uji homogenitas disajikan dalam Tabel 2 berikut.
tu. Dalam hal ini, pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan peneliti, kepala sekolah, dan guru kelas
Tabel 1. Hasil Uji Normalitas Data Pemahaman Konsep Matematis
SMP Negeri 4 Gedong Tataan de-
Pembelajaran
2 X hitung
2 X tabel
ngan mengambil dua kelas yang dia-
CTL
7,87
9,49
jar oleh guru yang sama. Satu kelas
Konvensional
6,89
7,81
sebagai kelas kontrol yaitu kelas XI
Hasil Uji H0 diterima H0 diterima
C dan satu kelas sebagai kelas eksperimen (menggunakan pembelajaran CTL) yaitu kelas XI D. Instrumen
tes
pemahaman
Tabel 2. Hasil Uji Homogenitas Data Pemahaman Konsep Matematis Pembelajaran
Var
dk
konsep matematis siswa yang sudah
CTL
19,96
35
dibuat kemudian diuji validitas isi
Konvensional
11
36
dan reliabilitasnya. Berdasarkan pe-
𝑭𝒉𝒊𝒕
𝑭𝒕𝒂𝒃.
1,81
1,75
Pada Tabel 1 diperoleh nilai 2
X
hitung
2
kurang dari X
tabel
sehingga
data pemahaman konsep matematis dianalisis dengan uji statistik.
keputusan uji normalitas adalah ke-
Adapun pencapaian indikator
dua sampel berasal dari populasi ber-
pemahaman konsep matematis siswa
distribusi normal. Selanjutnya pada
secara ringkas tertera pada Tabel 3.
uji homogenitas, diperoleh bahwa Fhitung lebih dari Ftabel sehingga keputusan uji homogenitas adalah H0 ditolak. Dengan demikian, kedua ke-
Tabel 3. Rekapitulasi Pencapaian Indikator Pemahaman Konsep Matematis No Soal
lompok data memiliki varians yang tidak sama.
Berdasarkan hasil uji
1
normalitas dan homogenitas, data yang diperoleh normal tetapi tidak
2
homogen maka untuk uji hipotesis digunakan uji 𝑡 ′ . 3
HASIL DAN PEMBAHASAN Data pemahaman konsep matematis siswa diperoleh dari hasil
4
posttest pada kelas CTL dan konvensional. Skor maksimal pemahaman
5
Indikator Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu Mengidentifikasi sifat-sifat suatu konsep dan mengenal syarat yang menentukan suatu konsep Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah Menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur atau operasi tertentu
CTL
Konvensional
100
69,44 %
109
73,65 %
104
72,22 %
91
61,49 %
59
40,97 %
19
12,84 %
52
36,11 %
9
6,08%
115
79,86 %
27
18,24 %
konsep matematis adalah 20. PenyeHasil uji 𝑡′ menunjukkan to-
koran dilakukan dengan memperhapemahaman
lak H0, yang berarti bahwa pema-
konsep matematis siswa yang diukur
haman konsep matematis siswa kelas
dalam penelitian ini yaitu, mengiden-
CTL lebih dari kelas konvensional
tifikasi sifat-sifat suatu konsep dan
yang menunjukkan adanya pengaruh
mengenal syarat yang menentukan
nyata CTL terhadap kemampuan pe-
suatu konsep, menggunakan, me-
mahaman konsep matematis siswa.
tikan
tiga
indikator
manfaatkan dan memilih prosedur
Berdasarkan hasil analisis da-
atau operasi tertentu, dan mengapli-
ta, diperoleh bahwa pemahaman kon-
kasikan konsep atau algoritma pada
sep
pemecahan masalah.
pengaruh yang berarti. Siswa dengan
Selanjutnya
dengan
CTL
menunjukkan
CTL memiliki pemahaman konsep
CTL membuat siswa mampu
lebih baik dari siswa konvensional.
menghubungkan isi dari subjek-sub-
Pencapaian
jek akademik dengan konteks kehi-
konsep
indikator
dalam
setiap
pemahaman soal
me-
dupan keseharian siswa untuk mene-
nunjukkan rata-rata kelas CTL lebih
mukan makna (Johnson, 2007: 64-
unggul dibanding kelas konvensio-
65). Setiap langkah CTL mengarah-
nal.
kan siswa untuk terlibat secara aktif CTL diawali dengan menga-
dalam pembelajaran terutama dalam
pertanyaan/permasalahan,
melakukan percobaan, agar siswa
yang berkaitan erat dengan fenomena
dapat langsung merasakan manfaat
sehari-hari, kemudian siswa bekerja
mempelajari materi yang dipelajari
secara berkelompok untuk menemu-
sehingga menimbulkan rasa keterta-
kan jawaban terhadap masalah ter-
rikan dan kebermaknaan dalam bela-
sebut.
Pada tahap ini, kemampuan
jar matematika. Dengan melibatkan
guru untuk memotivasi dan memberi-
siswa sebagai subjek belajar, siswa
kan penguatan kepada siswa diperlu-
juga terlibat dalam kegiatan yang me-
kan agar mereka semangat dan antu-
nuntut mereka untuk mengonstruksi
sias dalam belajar. Setelah masalah
dan memahami konsep atau materi
diungkapkan, selanjutnya, siswa me-
yang dipelajari. Akibatnya, konsep-
ngumpulkan data dengan melakukan
konsep yang diberikan lebih dipaha-
percobaan dan telaah literatur dengan
mi siswa, dan memberikan penguat-
bantuan
kemudian
an pada pemahaman pengetahuan
menganalisis data dari hasil pengum-
sehingga dapat memecahkan suatu
pulan data dengan berdiskusi. Guru
permasalahan yang berbeda dari
membimbing siswa dalam berdiskusi
yang pernah dicontohkan oleh guru.
dan mengeksplorasi kemampuan sis-
Hal ini sejalan dengan pendapat
wa
menghubungkan materi sebe-
Markaban (2006: 3) bahwa tingkat
lumnya dengan materi yang sedang
pemahaman matematika seorang sis-
dipelajari.
wa lebih dipengaruhi oleh pengalam-
jukan
LKK.
Siswa
Terakhir siswa menarik
kesimpulan dari pembelajaran yang
an siswa itu sendiri.
telah dilakukan dan mempresentasikannya didepan kelas.
Pada pembelajaran konvensional,
siswa
mendengarkan
penjelasan, mencatat materi yang
ajar. 2) jumlah siswa pada kelas eks-
dianggap penting yang disampaikan
perimen cukup banyak sehingga
oleh guru, kemudian mengerjakan
pada saat pembelajaran terutama saat
latihan soal yang terdapat dalam
percobaan di lapangan mengalami
buku
Materi
kesulitan dalam mengontrol dan
saja
membimbing siswa menemukan kon-
sebagai konsep yang harus dihapal
sep-konsep dan menyusun abstraksi.
untuk
3) kurang meratanya
paket
pelajaran
LKS.
diterima
dapat
ulangan,
atau
begitu
mengerjakan
akibatnya
soal
kemampuan
bimbingan
untuk kelompok diskusi, kurang me-
menghubungkan konsep materi sebe-
nekankan
pada
bagian-bagian
lumnya dengan materi yang dipelaja-
penting materi ajar, dan kurangnya
ri rendah.
reward untuk siswa. 4) karena siswa
Pada pembelajaran konven-
terbiasa dengan pembelajaran kon-
sional, siswa diberi tugas yang beru-
vensional, menyebabkan siswa sulit
pa latihan soal yang ada di LKS atau
beradaptasi dengan belajar diskusi,
buku cetak. Pada proses menyelesai-
menemukan konsep, menyusun abs-
kan soal tersebut siswa cenderung
traksi, dan menarik kesimpulan.
bergantung pada guru.
Akibatnya,
ketika siswa dihadapkan pada soal
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian
pengaplikasian konsep dalam pemecahan masalah, siswa tidak dapat mengerjakannya dengan baik.
Hal
ini dapat dilihat dari pencapaian indikator mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah, kelas
konvensional
mendapatkan
persentase yang sangat rendah. Pada pelaksanaan CTL, terdapat beberapa kekurangan diantaranya: 1) kurangnya pemberian berbagai bentuk fenomena sehari-hari yang berhubungan dengan materi
dan pembahasan diperoleh kesimpulan bahwa CTL mempunyai pengaruh yang nyata terhadap pemahaman konsep matematis siswa kelas IX SMP Negeri 4 Gedong Tataan tahun ajaran 2014/2015. Hal ini ditunjukkan oleh rata-rata skor pemahaman konsep matematis siswa dengan CTL lebih dari rata-rata skor pemahaman
konsep
matematis
siswa
dengan pembelajaran konvensional.
DAFTAR PUSTAKA Johnson, Elaine B. 2007. Contextual Teaching and Learning. Bandung: Mizan Media Utama Markaban. 2006. Model Pembelajaran Matematika dengan Pendekatan Penemuan Terbimbing. Yogyakarta: PPPG Matematika. Sanjaya, Wina. 2012. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Santrock, J.W. 2008. Psikologi Pendidikan. (Terjemahan Tri Wibowo). New York: McGraw-Hill Company. Soedjadi. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta: Depdiknas Sudijono, Anas. 2008. Pengantar Evaluas Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.