PENGARUH PELAYANAN REKAM MEDIK RAWAT JALAN TERHADAP KEPUASAN PASIEN UMUM DI UPTD PUSKESMAS DTPDAERAH KAWALI KABUPATEN CIAMIS Oleh : MIRA KUSMAWATI 3504090042 ABSTRAK Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis diketahui bahwa pelayanan rekam medik yang diberikan oleh Puskesmas masih rendah. Timbulnya permasalahan tersebut diduga disebabkan karena, masih adanya sarana dan prasarana yang kurang menunjang dalam memberikan pelayanan seperti peralatan dan perangkat medis dan non medis, kurangnya sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan Rendahnya dana operasional Puskesmas sehingga hal ini berdampak pada pelayanan kepada masyarakat yang kurang sesuai dengan keinginan masyarakat. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif analisis. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien Umum yang berkunjung ke UPTD Puskesmas Kawali dengan jumlah populasi 6.240 orang. Sampel yang dijadikan responden adalah 98 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah Studi Kepustakaan dan Studi Lapangan melalui observasi, wawancara, angket. Berdasarkan hasil pembahasan yang penulis lakukan maka dapat penulis simpulkan hal – hal sebagai berikut : 1. Pelayanan Rekam Medik yang dilakukan oleh pegawai Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ukuran mutu pelayanan rekam medik. 2. Pasien merasa puas atas pelayanan rekam medik yang diberikan oleh Puskesmas Kawali sesaui dengan ukuran mutu pelayanan. 3. Terdapat pengaruh pelayanan rekam medik yang diberikan oleh pegawai Puskesmas terhadap kepuasaan paasien (pelanggan) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis. Keyword : pelayanan rekam medik, kepuasaan pasien
A. PENDAHULUAN Semakin ketatnya persaingan serta pelanggan yang semakin selektif dan berpengetahuan mengharuskan Puskesmas selaku salah satu penyedia jasa pelayanan kesehatan untuk selalu meningkatkan kualitas pelayanannya. Untuk dapat meningkatkan kualitas pelayanan, terlebih dahulu harus diketahui apakah pelayanan yang telah diberikan kepada pasien/pelangganselama ini telah sesuai dengan harapan pasien/pelanggan atau belum. Berdasarkan hasil penjajagan di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis diketahui bahwa pelayanan rekam medik yang diberikan oleh Puskesmas masih rendah, hal ini dibuktikan dengan adanya indikator-indikator sebagai berikut: 1. Angka kunjungan ke Puskesmas manunjukkan penurunan dari tahun ke tahun. Hal ini diduga oleh pemberian pelayanan rekam medik kepada masyarakat yang tidak memuaskan sehingga banyak masyarakat yang datang ke Puskesmas karena terpaksa. 2. Adanya sebagian masyarakat yang memilih menggunakan jasa RSUD secara langsung
tanpa
meminta
rujukan
terlebih
dahulu
dari
Puskesmas.
Hal ini diduga adanya ketidakpuasan masyarakat terhadap pelayanan rekam medik yang diberikan oleh pegawai pusat kesehatan masyarakat. Timbulnya permasalahan tersebut diduga disebabkan karena Puskesmas dalam memberikan pelayanan khususnya dalam rekam medik kurang sesuai dengan standar pelayanan kesehatan yang di harapkan,hal ini terlihat dari beberapa indikator sebagai berikut:
1. Masih adanya sarana dan prasarana yang kurang menunjang dalam memberikan pelayanan seperti peralatan dan perangkat medis dan non medis yang kurang. 2. Kurangnya sumber daya manusia di Puskesmas dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat sehingga berdampak pada lambatnya dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. 3. Rendahnya dana operasional Puskesmas sehingga hal ini berdampak pada pelayanan kepada masyarakat yang kurang sesuai dengan keinginan masyarakat. Berdasarkan latar belakang diatas,selanjutnya penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Pelayanan Rekam Medik Rawat Jalan terhadap Kepuasan Pasien Umum di UPTD Puskesmas DTP Daerah Kawali KabupatenCiamis”.
B. METODE PENELITIAN 1. Desain Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang menggambarkan kegiatan untuk memecahkan masalah yang ada pada waktu penelitian dilakukan dengan mencari, mengumpulkan dan menyusun data secara sistematis kemudian dianalisis untuk mendapatkan pemecahan masalah. Mengenai metode penelitian ini, Nawawi (1983:63), mengemukakan bahwa: Metode deskriptif analisis dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki dengan menggambarkan, melukiskan keadaan
subjek/objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat, dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan faktor-faktor yang tampak atau sebagaimana adanya. 2. Unit Analisis,Populasi,Sampel a. Unit Analisis Menurut
Arikunto
(1998:
131)
adalah
“satuan
tertentu
yang
diperhitungkan sebagai objek penelitian dalam menganalisis data,banyaknya satuan menunjukkan banyaknya subjek penelitian.” Unit Analisis dalam penelitian ini adalah Pasien umum yang berkunjung ke UPTD Puskesmas DTP Kawali pada Bulan Juli sampai Oktober 2012. b. Populasi Populasi menurut pendapat Sugiyono (2001:57) adalah sebagai berikut: “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek, yang mempunyai kuantitas dan karesteritik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah Pasien umum yang berkunjung ke UPTD Puskesmas DTP KawalidariBulan Juli sampai dengan Bulan Oktober 2012 dengan jumlah Populasi sebanyak 6.240 orang. c. Sampel Sampel dalam penelitian ini adalah pasien yang menerima pelayanan sebanyak6.240orang. Maka untuk menentukan besarnya ukuran sampel dipakai rumus Slovin (1960) yang dikutip oleh Sevilla (1964) dan dikemukakan oleh Umar (2000:108) sebagai berikut:
=
1+ ( )
Dimana : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi e = Persentase kelonggaran ketelitian (10%) Berdasarkan rumus tersebut maka diperoleh sampel sebagai berikut: = = = = =
1+ ( )
6.240 1 + 6.240(0,1)
6.240 1 + 6.240(0,01) 6.240 1 + 62,40 6.240 63,40
n= 98,42 atau dibulatkan menjadi 98 orang. Berdasarkanhasil perhitungan di atas, maka dapat ditentukan jumlah sampel yang dijadikan responden adalah 98 orang masyarakat yang berobat ke UPTD Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis pada Bulan Juli sampai Oktober 2012. C. LANDASAN TEORI 1. Pengertian Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan Untuk dapat memberikan kepuasan kepada pasien maka Puskesmas diharapkan dapat memberikan pelayanan yang baik kepada pasiennya. Lebih lanjut pengertian pelayanan menurut Parasuraman (1990:21) adalah : Pelayanan adalah intangible, karena performasi dan pengalaman sulit diseragamkan dan diukur. Pelayanan didominasi oleh keterlibatan manusia. dan manusia itu mempunyai karakter yang bervariasi dan
heterogen, pelayanan terjadi pada saat interaksi sehingga sulit dievaluasi, hanya pelanggan yang dapat menentukan bobot suatu pelayanan. Dari seluruh kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang akan diberikan oleh pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan. Dan beberapa para ahli mendefinisikan tentang kepuasan pelanggan. Menurut Kolter (2000;175) mengatakan bahwa kepuasan pelanggan adalah fungsi seberapa dekat harapan pelanggan atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pelanggan. 2. Dimensi Pelayanan dan Kepuasaan Pelanggan Adapun dimensi pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan dan pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan (kepuasan pelanggan) menurut Parasuruman (1990:15) adalah sebagai berikut : 1.
Unsur Murni (Original) terdiri dari : a. Tangibels Tangibels atau bentuk fisik yaitu kesenjangan antara harapan pelanggan dan presepsi manajemen tidak selalu mengerti apa yang diinginkan oleh pelanggan. b. Reliability Reliability atau keandalan adalah kesenjangan antara presepsi manajemen dan sfesifikasi kualitas jasa-jasa. Pihak manajemen mungkin menyita keinginan pelanggan dan manajemen perusahaan tidak memperhatikan standar yang harus dipenuhi. c. Responsivness Responsivness atau kesigapan adalah kesenjangan antara spesifik kualitas jasa dengan harapan yang diinginkan oleh pelanggan sehingga tidak sesuai dengan standar yang harus dipenuhi.
2.
Unsur Turunan terdiri atas : a. Assurance Assurance atau jaminan adalah kesenjangan antara penyampaian jasa dan komunikasi harapan pelanggan dipengaruhi oleh pernyataan yang di tetapkan oleh perusahaan.
b. Emphaty Emphaty atau tenggang rasa adalah kesenjangan antara pelayanan yang dirasakan dan jasa-jasa yang diharapkan. Kesenjangan ini terjadi ketika pelanggan mengukur kinerja perusahaan dengan cara yang berbeda. 3. Keterkaitan antara Pelayanan dengan Kepuasaan Pelanggan Upaya perbaikan pelayanan atau penyempurnaan kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan cara berbagai strategi. Strategi pelayanan memiliki hubungan yang erat keterkaitan dengan kepuasan pelanggan. Menurut Edvardsson (Tjiptono, 2001:53) bahwa : ‘Konsep strategi pelayanan lebih menekankan pada aspek kepuasaan pelanggan dan pendapatan, fokus utama adalah costumer untility’. Strategi pelayanan memberikan suatu dorongan kepada pelanggan untuk menjalin hubungan yang kuat dengan perusahaan (Tjiptono, 2001’54). Dalam jangka panjang ikatan ini memungkinkan perusahaan untuk memahami dengan seksama harapan pelanggan serta kebutuhan mereka. Dengan demikian perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dimana perusahaan memaksimumkan pengalaman pelanggan yang kurang menyenangkan. Pada gilirannya kepuasan pelanggan dapat menciptakan kesetiaan pelanggan kepada perusahaan yang memberikan pelayanan yang memuaskan. Sementara itu menurut Rambat (2000:158) menjelaskan bahwa : Dari keseluruhan kegiatan yang dilakukan oleh sebuah perusahaan terutama mengenai strategi pelayanan, pada akhirnya akan bermuara pada nilai yang diberikan pelanggan mengenai kepuasan yang dirasakan, oleh karena itu mengukur tingkat kepuasan para pelanggan sangatlah perlu walaupun tidaklah semudah mengukur berat badan atau tinggi badan pelanggan yang bersangkutan.
D. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Pelaksanaan Pelayanan Rekam Medik di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis. Dalam suatu organisasi yang sudah berkembang dan mempunyai beberapa cabang pembantu, manajemen menerapkan fungsi-fungsi manajemen yang terdiri dari fungsi perencanaan, fungsi pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengendalian secara efektif. Perencanaan yang di buat oleh menejemen pada dasarnya merupakan salah satu langkah dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi sebelumnya. Perencanaan ini berkaitan dengan strategi, dimana strategi merupakan rencana-rencana fundamental untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh organisasi. Salah satu perencanaan strategi yang harus dibuat oleh manajemen adalah menyangkut pelayanan yang dikenal dengan Strategi Pelayanan. Strategi Pelayanan ini bermanfaat bagi manajemen untuk membantu mencapai tujuan dan sasaran organisasi, terutama dalam hal pencapaian kepuasan pelanggan. Dengan demikian strategi pelayanan merupakan bagian dari perencanaan strategi atau yang dikenal dengan manajemen strategi. Salah satu tujuan yang ingin dicapai oleh organisasi adalah penguasaan pasar (market share). Dalam pencapaian tujuan tersebut, pihak manajemen sering mengalami kesulitan untuk menetapkan skala prioritas dan tujuan yang dibuat, sehingga diperlukan suatu strategi yang dapat dijadikan landasan atau tolok ukur dalam mengatasi kesuliatan yang dialami oleh manajemen. Sejalan akan pentingnya strategi tersebut, maka strategi pelayanan yang merupakan bagian dari srtategi manajemen, dapat dijadikan sebagai alat untuk
membantu manajemen dalam pencapaian tujuan organisasi, khususnya dalam penguasaan pasar melalui kepuasaan pelanggan (pasien). Diharapakan dengan strategi pelayanan yang baik, suatu organisasi dapat memenuhi tuntutan dari pelanggan sehingga tercapai peningkatan jumlah pelanggan, yang pada akhirnya tujuan dan sasaran organisasi dapat tercapai secara efektif. Langkah yang paling penting untuk menuju kearah pelayanan yang berhasil
adalah
mengembangkan
strategi
pelayanan.
Alasan
utama
mengembangkan strategi pelayanan, karena strategi pelayanan hanya satu-satunya cara untuk memilih kombinasi optimun dan tingkatan-tingkatan pelayanan untuk pelanggan-pelanggan yang berbeda. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis diperoleh hasil bahwa pegawai belum sepenuhnya memberikan rasa aman dan nyaman kepada pelanggan (pasien), karena kadangkadang pegawai jarang ikut mengantar pasien yang dirujuk ke Rumah Sakit meskipun keadaan gawat darurat. Setelah penulis menganalisis sebanyak sepuluh (10) item pertanyaan yang berkaitan dengan variabel pelayanan rekam medik, maka setelah menganalisisnya penulis dapat mengetahui pelayanan rekam medik yang dituangkan dalam hasil rekapitulasi seperti pada tabel di bawah ini.
REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN UNTUK VARIABEL PELAYANAN REKAM MEDIK DI PUSKESMAS KAWALI KABUPATEN CIAMIS (n=98) NO Uraian Skor Kategori 1 Kemampuan pegawai dalam menggunakan fasilitas berupa 388 Baik sarana fisik 2 Kemampuan pegawai dalam memberikan informasi kepada Cukup 321 pasien / pelanggan tentang profil UPTD Puskesmas Baik 3 4 5 6 7 8 9 10
Kemampuan untuk memberikan pelayanan rekam medik secara tepat kepada pasien (pelanggan) Kemampuan untuk memberikan pelayanan rekam medik secara ramah kepada setiap pasien (pelanggan) Kemampuan pegawai untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul Kemampuan pegawai secara cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan pasien (pelanggan) Kemampuan dan kecakapan pegawai dalam memberikan pelayanan rekam medik kepada pasien (pelanggan) Kemampuan pegawai untuk melakukan komunikasi secara efektif kepada pasien (pelanggan) Kemampuan pegawai dalam memberikan perhatian secara individu kepada pasien (pelanggan) Kemampuan pegawai untuk bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan pasien (pelanggan) Jumlah Rata – rata
325
Cukup Baik
352
Baik
299 327
Cukup Baik Cukup Baik
367
Baik
359
Baik
365
Baik
367
Baik
3.470 347.0
Baik
Sumber : Data setelah diolah, 2013 Diketahui bahwa pelaksanaan pelayanan rekam medik di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis diperoleh skor rata-rata sebesar 347,0 dan berada pada kategori baik yang apabila di persentasekan diperoleh hasil sebesar 70,81 %, angka tersebut jika diinterprestasikan dengan tabel persentase menurut Arikunto (1998:246) termasuk dalam kategori cukup baik, artinya pelaksanaan pelayanan rekam medik yang dilakukan oleh Puskesmas pada dasarnya sudah cukup baik mengacu pada ukuran pelayanan yang diharapkan oleh pelanggan menurut Parasuraman.
2. Tingkat Kepuasaan Pasien (pelanggan) terhadap Pelayanan Rekam Medik di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis Harapan pelanggan dibentuk dan didasarkan oleh beberapa faktor, diantaranya pengalaman belanja masa lampau, opini teman dan kerabat, serta informasi dan janji-janji perusahaan dan para pesaing (Kotler dan Amstrong, 19994), faktor-faktor tersebut menyebabkan harapan pelanggan bisa-bisa saja atau sangat puas. Berdasarkan hasil pengamatan yang penulis lakukan di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis dapat diketahui bahwa pasien (pelanggan) merasa puas atas rasa aman dan nyaman yang diberikan oleh pegawai Puskesmas. Hal ini bisa dilihat dari kenyamanan yang dirasakan bagi yang dirujuk ke Rumah Sakit pasien di antar dan didampingi oleh Petugas Puskesmas sampai ke tujuan. Setelah penulis menganalisis sebanyak sepuluh 10 item pertanyaan yang berkaitan dengan variabel menganalisisnya
penulis
kepuasan pasien dapat
mengetahui
(pelanggan), maka tingkat
kepuasan,
setelah yang
selanjutnyapenulis membuat rekapitulasi seperti pada tabel di bawah ini : TABEL 4.29 REKAPITULASI HASIL JAWABAN RESPONDEN UNTUK VARIABEL KEPUASAN PASIEN (PELANGGAN) DI PUSKESMAS KAWALI KABUPATEN CIAMIS (n=98) Kategori NO Uraian Skor 1 2 3 4
Kepuasan pasien atas pelayanan fasilitas berupa sarana fisik
373
Puas
Kepuasan pasien atas informasi tentang profil UPTD Puskesmas
308
Cukup Puas
343
Cukup Puas
347
Puas
Kepuasan pasien atas kemampuan untuk memberikan pelayanan rekam medik secara tepat kepada pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan untuk memberikan
5 6 7 8 9 10
pelayanan rekam medik secara ramah kepada setiap pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan pegawai untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul Kepuasan pasien atas kemampuan pegawai secara cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan dan kecakapan pegawai dalam memberikan pelayanan rekam medik kepada pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan pegawai untuk melakukan komunikasi secara efektif kepada pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan pegawai dalam memberikan perhatian secara individu kepada pasien (pelanggan) Kepuasan pasien atas kemampuan pegawai untuk bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan pasien (pelanggan) Jumlah Rata – rata
308
Cukup Puas
321
Cukup Puas
333
Puas
359
Puas
367
Puas
358
Puas
3.417 341.7
Puas
Sumber : Data setelah diolah, 2013 Kepuasan pasien (pelanggan) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis diperoleh skor rata-rata sebesar 341,7 dan berada pada kategori puas yang apabila di persentasekan diperoleh hasil sebesar 69,73 %, angka tersebut jika diinterprestasikan dengan tabel persentase menurut Arikunto (1998:246) termasuk dalam kategori cukup baik, artinya kepuasaan pasien atas pelayanan rekam medik yang diberikan oleh Puskesmas pada dasarnya sudah cukup baik mengacu pada ukuran mutu pelayanan yang dirasakan oleh pelanggan menurut Parasuraman. 3. Pengaruh Pelaksanaan Pelayanan Rekam Medik Terhadap Kepuasan Pasien (Pelanggan) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis. Setelah penulis menganalisis variabel pelayanan rekam medik oleh pegawai Puskesmas (X) dan variabel kepuasa pasien (Y) di Puskesmas Kawali
Kabupaten Ciamis, selanjutnya untuk menjawab rumusan masalah masalah ketiga (3) yaitu bagaimana pengaruh pelayanan rekam medik terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis, terlebih dahulu harus mengetahui keeratan hubungan antara variabel Pelayanan rekam medik (X) dengan variabel Kepuasan Pasien (Y) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis dengan menggunakan rumus korelasi product moment. Berdasarkan perhitungan korelasi product moment di peroleh nilai korelasi product moment sebesar 0,78 antara pelayanan rekam medik (X) yang diberikan dan kepuasan pasien (Y) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis. Koefisien determinasi sebesar 61 %. Artinya kepuasan pasien (pelanggan) dipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan sebesar 61 %. Sedangkan sisanya sebesar 39 % merupakan faktor lain yang tidak diteliti, seperti kebijakan Puskesmas atas rujukan menggunakan mobil Ambulance yang bebas biaya dan operasi katarak gratis serta sunatan masal yang kadang-kadang dilaksanakan oleh Puskesmas. Berdasarkan perhitungan interpolasi untuk mencari t
tabel
dengan tingkat
keyakinan 95 % dengan n = 0,05 didapat ttabeluntuk n = 98 maka sebesar 1,9874, karena thitungsebesar 14,40 > dari ttabelsebesar 1,9874 maka hipotesis Ho ditolak dan Ha diterima dengan kata lain hipotesis yang penulis ajukan yaitu Terdapat pengaruh yang positif antara pelayanan rekam medik oleh pegawai Puskesmas terhadap kepuasan pasien (pelanggan) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis, dapat diterima.
E. KESIMPULAN Berdasarkan
dari
hasil
penelitian
dan
pembahasan,
mengenai
pelaksanaan pelayanan rekam medik, kepuasan pasien (pelanggan) atas pelayanan rekam medik dan pengaruh pelayanan rekam medik terhadap kepuasan pasien di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis, maka dapat di simpulkan sebagai berikut : 1. Pelayanan Rekam Medik yang dilakukan oleh pegawai Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis sudah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan ukuran mutu pelayanan rekam medik tersebut. Hal ini di buktikan dengan perhitungan variabel X yaitu pelayanan rekam medik yang berada pada kategori baik dengan diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 347,0, karena terletak pada interval antara 333,3 – 411,6, dan apabila dipersentasekan diperoleh hasil sebesar 70,81 %, angka tersebut jika dipersentasikan dengan tabel persentase menurut Arikunto (1980:246) termasuk dalam kategori baik. 2. Pasien merasa puas atas pelayanan rekam medik yang diberikan oleh Puskesmas Kawali sesuai dengan ukuran mutu pelayanan. Hal ini dibuktikan dengan perhitungan variabel Y kepuasan yang berada pada kategori puas dengan diperoleh nilai skor rata-rata sebesar 341,7 % karena terletak pada interval antara 333,3 – 411,6, dan apabila di persentasekan diperoleh hasil sebesar 69,73 %, angka tersebut jika diinterprestasikan dengan tabel persentase menurut Arikunto (1998:246) termasuk dalam kategori cukup. 3. Terdapat pengaruh pelayanan rekam medik yang diberikan oleh pegawai Puskesmas terhadap kepuasan pasien (pelanggan) di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis. Hal tersebut dibuktikan berdasarkan hasil perhitungan korelasi product moment maka koefisien korelasi yang ditemukan sebesar 0,78
termasuk dalam kategori hubungan kuat, karena berada pada interval 0,60 – 0,799 menurut Sugiono, (1992:145). Sedangkan untuk mengetahui sejauhmana pengaruh pelayanan rekam medik terhadap kepuasan pasien dibuktikan dengan menggunakan perhitungan koefisien determinasi dengan perolehan nilai sebesar 61 % artinya kepuasan pasiendipengaruhi oleh pelayanan yang diberikan oleh pegawai Puskesmas sebesar 61 %. F. SARAN - SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta kesimpulan di atas, penulis akan memberikan saran-saran yang mungkin dapat bermanfaat khususnya mengenai pelaksanaan pelayanan rekam medik, kepuasan dan pengaruh pelayanan rekam medik terhadap kepuasan di Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis adalah sebagai berikut : 1. Dalam hal pelayanan rekam medik diharapkan dapat lebih meningkatkan kemampuan dalam memberikan informasi kepada pasien tentang profil UPTD Puskesmas,
kemampuan
untuk
memberikan
pelayanan
secara
tepat,
kemampuan untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul dan kemampuan cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan pasien. Sedangkan dalam hal menjaga kemampuan dalam menggunakan fasilitas berupa sarana fisik, pelayanan secara ramah, kecakapan dalam pelayanan, melakukan
komunikasi
bertanggungjawab
yang
terhadap
baik,
keamanan
memberikan dan
perhatian
kenyamanan
agar
serta selalu
dipertahankan. 2. Dalam hal kepuasan diharapkan pegawai Puskesmas dapat mempertahankan dalam hal menjaga kemampuan dalam menggunakan fasilitas berupa sarana
fisik, pelayanan secara cepat dan tepat, pelayanan yang ramah, kemampuan dalam melakukan komunikasi yang baik, memberikan perhatian secara individu serta bertanggungjawab terhadap keamanan dan kenyamanan setiap pasien. Sedangkan dalam hal memberikan informasi tentang profil UPTD Puskesmas, kemampuan untuk cepat tanggap dalam menghadapi masalah yang timbul, kecakapan dalam hal pelayanan dan kemampuan cepat tanggap terhadap keluhan yang disampaikan setiap pasien agar lebih ditingkatkan. 3. Dengan adanya pengaruh antara pelayanan rekam medik terhadap kepuasaan pasien yang memiliki hubungan yang kuat menurut korelasi product moment sebesar 0,78 maka diharapkan pegawai Puskesmas lebih meningkatkan pelaksanaan pelayanan rekam medik terhadap kepuasan pasien umum agar dapat merasakan kepuasan atas pelaksanaan pelayanan rekam medik yang diberikan pegawai Puskesmas Kawali Kabupaten Ciamis.
DAFTAR PUSTAKA
Anthony, Deanden, Bedford 2001. Dasar-dasar Manajemen. Bumi Aksara : Jakarta. Arikunto Suharsimi, 1992, 1998. Metode Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta Kotler Philip, 2000. Manajemen Pemasaran Tentang Analisis Perencanaan Implementasi dan Pengendalian. Edisi Sembilan, Jakarta : Penerjemah PT. Prenhalindo. Lupiyoadi Rambat. 2000. Manajemen Pemasaran Jasa : Teori dan Praktek. PT. Salemba Empat. Jakarta. Moenir, 1995. Pendekatan Manusia dan Perusahaan terhadap Pembinaan Kepegawaian. Jakarta : Gunung Agung. Nawawi, 1983. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Rineka Cipta, Jakarta. Parasuraman, 1990. Manajemen Pemasaran. Pretalindo : Jakarta Setiadi Nugroho J, 2003. Perilaku Pelanggan, Konsep dan Implikasi untuk Strategi Penelitian Pemasaran. Jakarta. PT. Prenanda Media Kencana. Sudjana, 1962. Metode Penelitian. Rineka Cipta : Jakarta Sugiyono, 2000, 2001, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alphabeta. Umar.1998.Metodologi Penelitian,Aplikasi dalam pemasaran,Gramedia,Jakarta.
IDENTITAS PENULIS
Nama Lengkap
: MIRA. KUSMAWATI
Tempat/Tanggal Lahir
: Ciamis, 30 Mei 1988
NIM
: 3504090042
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jln. Siliwangi no. 158 Rt 06/12 Desa Kawali Kec. Kawali
Kab. Ciamis