1
ANALISIS KEPUASAN PASIEN RAWAT JALAN ATAS KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN DI PUSKESMAS KECAMATAN JAGAKARSA JAKARTA SELATAN Dwiwulan Ambarsari, Eva Andayani Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia E-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini membahas tentang Analisis Kepuasan Pasien Rawat Jalan Atas Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan atas kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Penelitian ini meggunakan teori dari Azrul Azawar yaitu tentang Kepuasan Pasien yang Mengacu pada Penerapan Semua Persyaratan Pelayanan Kesehatan. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode survei melalui kuesioner, wawancara, dan studi literatur. Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat jalan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Penarikan sampel yang digunakan adalah non probabilita dengan teknik accidental sampling. Hasil dari analisis penelitian ini membuktikan bahwa responden belum merasa puas dengan kalitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Kata kunci: Kualitas Pelayanan, Kepuasan Pasien. ABSTRACT This research discusses the analysis of patient’s satisfaction of outpatient’s department about the quality of healthcare services at Kecamatan Jagakarsa’s primary healthcare south of Jakarta. This study uses quantitative approach with descriptive design. The theory that being used is based on the theory of Azrul Azwar about patient’s satisfaction refer to implementation of all healthcare requirements. The technique that being used to collect the data are by questionnaire survey method and interviews. Population in this research is patients of outpatient in healthcare services at Kecamatan Jagakarsa’s primary healthcare south of Jakarta. The sample used was non-probability with accidental sampling technique. The results of this study demonstrate that the patient is not satisfied with the quality of outpatient healthcare services organized by the Kecamatan Jagakarsa primary healthcare South of Jakarta. Key words: Quality of Services, Patient’s Satisfaction
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
2
A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Saat ini banyak kebijakan Pemerintah terkait dengan program kesehatan bagi masyarakat.
Diantaranya program KJS yang dicanangkan oleh Bapak
Gubernur Joko Widodo di bulan November 2012. Dan yang terakhir program BPJS yang diluncurkan oleh Pemerintah di bulan Januari 2014.
Semua
program kesehatan Pemerintah tersebut berdampak pada meningkatnya jumlah pasien baik di Puskesmas maupun Rumah Sakit di seluruh Indonesia. Dengan adanya peningkatan pasien baik di Puskesmas maupun di Rumah Sakit tersebut diharapkan adanya peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan di instansi tersebut. Kualitas pelayanan tersebut akan berpengaruh pada kepuasan pelanggan dalam hal ini kepuasan pasien. Puskesmas merupakan instansi kesehatan dasar yang cukup berpengaruh terhadap program kesehatan Pemerintah tersebut karena di setiap alur program kesehatan Pemerintah tersebut harus melalui Puskesmas sebagai tempat pelayanan pertama yang harus dikunjungi. Peneliti bermaksud meneliti kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa untuk mengetahui kepuasan pasien rawat jalan terkait kualitas pelayanan kesehatan di instansi tersebut. 2. Pokok Masalah Puskesmas Kecamatan Jagakarsa ini terpilih sebagai Unit Pelayanan Pilihan yang mendapat penghargaan Citra Pelayanan Prima (CPP) dari Kementrian Pemberdayaan dan Aparatur Negara RB (Kemenpan RB) di tahun 2013. Namun, pada saat pra penelitian peneliti menemukan beberapa keluhan dan saran dari pasien rawat jalan diantaranya : Fasilitas ruang tunggu kurang sehingga harus berdiri lama ketika mengurus proses administrasi; loket yang terpisah di beberapa lantai yang membuat kesulitan bagi pasien lanjut usia;
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
3
penambahan loket dan petugas untuk pasien KJS untuk mengurangi antrian panjang; petugas administrasi kurang jelas memberikan informasi karena antrian panjang sehingga terlalu cepat memberikan penjelasan. Berdasarkan perbandingan antara prestasi yang diterima oleh Puskesmas Kecamatan Jagakarsa oleh Pemerintah dan hasil wawancara yang didapat yaitu belum maksimalnya pelayanan yang diterima oleh pasien rawat jalan, untuk itu peneliti tertarik untuk menganalisis kepuasan pasien rawat jalan atas kualitas pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. 3. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang akan dilakukan adalah untuk menganalisis kepuasan pasien rawat jalan atas kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. B. TINJAUAN TEORITIS Peneliti menggunakan teori yang dikemukakan oleh Azrul Azwar (1994) dalam bukunya yang berjudul Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan tentang kepuasan yang mengacu pada penerapan semua standar pelayanan kesehatan karena dimensi yang dijelaskan sesuai dengan penilaian kualitas pelayanan kesehatan tersebut yang tercakup dalam 8 dimensi. Kedelapan dimensi tersebut yaitu : 1. Ketersediaan pelayanan kesehatan (provider);
2.
Kewajaran
pelayanan
kesehatan
(appropriate);
3.
Kesinambungan pelayanan kesehatan (continue); 4. Penerimaan pelayanan kesehatan (acceptable); 5. Ketercapaian pelayanan kesehatan (accessible); 6. Keterjangkauan pelayanan kesehatan (affordable); 7. Efisiensi pelayanan kesehatan (efficient); 8. Mutu pelayanan kesehatan (quality).
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
4
C. METODE PENELITIAN Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian tentang analisis kepuasan pasien rawat jalan atas kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Peneliti mengelompokkan tujuan dari penelitian yang dilakukan ke dalam jenis penelitian desktiptif. Berdasarkan manfaat penelitian, maka penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam jenis penelitian murni. Penelitian ini termasuk ke dalam teknik pengumpulan kuantitatif, yang berarti menggunakan penelitian survei sebagai instrumen penelitian dan wawancara berstruktur sebagai data pendukung penelitian untuk memperoleh data dalam upaya menyempurnakan hasil penelitian. Selain itu, apabila dilihat dari dimensi waktu yang dilakukan maka penelitian ini termasuk ke dalam penelitian cross sectional karena penelitian yang dilakukan hanya pada bulan Februari 2014 hingga bulan November 2014. Populasi dalam penelitian yang dilakukan adalah pasien rawat jalan pada bulan November 2014. Pada penelitian ini jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 100 orang. Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini adalah Accidental Sampling pada pasien rawat jalan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan dan termasuk ke dalam metode penarikan sampel nonprobabilita. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini untuk menganalisis dan melengkapi data adalah menggunakan instrumen kuesioner, wawancara berstruktur, dan studi literatur. Untuk mengukur kepuasan pada kualitas pelayanan kesehatan maka dihitung berdasarkan tabel frekuensi dari hasil penyebaran kuesioner yang mengacu pada indikator dari teori yang digunakan, serta menggunakan skala likert. Setiap kategori jawaban memiliki urutan dimulai dari “sangat tidak setuju”, “tidak setuju”, “kurang setuju”, “setuju”, dan “sangat setuju”. Selain itu, untuk melihat adanya gap antara harapan dan kenyataan yang diberikan, peneliti juga akan meneliti harapan yang diinginkan oleh pasien. Untuk setiap kategori
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
5
dari jawaban yang disuguhkan dimulai dari urutan “sangat tidak penting”, “tidak penting”, “kurang penting”, “penting”, “sangat penting”. Peneliti menggunakan metode derived satisfaction, salah satu caranya adalah mengukur melalui tingkat harapan atau ekspektasi pelanggan terhadap kinerja produk atau perusahaan pada atribut-atribut relevan. Menurut Zeithaml (1990:176), service quality score merupakan salah satu cara perhitungan untuk melihat adanya gap atau kesenjangan antara harapan (ekspektasi) yang diinginkan dan kenyataan (persepsi) yang diterima oleh penerima layanan. Berikut ini adalah rumus yang dipakai untuk melihat adanya gap, yaitu: Service Quality Score = Perception Score – Expectation Score Dari perhitungan rumus mengenai service quality score dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Apabila nilai kualitas layanan yang dihasilkan nilainya negatif, maka kualitas layanan masih di bawah harapan pengguna layanan atau dengan kata lain tidak puas. 2. Apabila nilai kualitas layanan yang dihasilkan nilainya positif, maka kenyataan yang diterima melebihi harapan yang diinginkan atau dengan kata lain sangat puas. 3. Apabila nilai kualitas layanan adalah sama dengan 0, maka kenyataan yang diterima sama dengan harapan yang diinginkan oleh pengguna layanan atau dengan kata lain puas. (Zeithaml, 1990:176). D. HASIL PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan. Kuesioner disebarkan kepada pasien dengan kriterianya sesuai dengan sampel. Kuesioner tersebut disebarkan kepada 100 orang pasien rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Profil dari responden dalam penelitian ini dilihat dari beberapa nilai karakteristik demografi, diantaranya adalah jenis kelamin, usia, dan jenis pembayaran.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
6
Jumlah responden rawat jalan yang menerima pelayanan kesehatan rawat jalan didominasi oleh pasien wanita. responden pria sebesar 35%.
Responden wanita sebesar 65% dan
Hal ini dikarenakan Puskesmas Kecamatan
Jagakarsa ini juga merupakan rumah bersalin.
Dapat disimpulkan bahwa
responden yang lebih banyak datang di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada bulan November 2014 adalah responden berjenis kelamin wanita. Usia dari responden terbagi menjadi 4 kategori usia. Keempat kategori tersebut terdiri dari usia ≤ 20 tahun, usia 21-30 tahun, usia 31-45 tahun, dan yang terakhir usia ≥ 46 tahun. Responden yang berusia < 20 tahun sebesar 9%. Responden yang berusia 21-30 tahun sebesar 12%. Responden berusia 31-45 tahun sebesar 48%. Terakhir kelompok responden berusia > 46 tahun sebesar 31%. Dari semua persentase tersebut dapat terlihat bahwa kategori usia yang paling banyak adalah kategori usia 31-45 tahun.
Responden yang mandapatkan
pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa terdiri dari beberapa jenis pembayaran. Responden yang melakukan pembayaran pribadi sebesar 11%; respoden yang melakukan pembayaran dengan Askes sebesar 24%; responden dengan pembayaran KJS 23% dan responden yang melakukan pembayaran dengan BPJS sebesar 42%. Dari semua persentase tersebut terlihat bahwa mayoritas responden yang mendapatkan pelayanan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa menggunakan pembayaran BPJS, ini dikarenakan sejak dicanangkannya program BPJS tersebut banyak masyarakat yang datang untuk mendapatkan pelayanan kesehatan rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Nilai rata-rata tiap indikator :
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
Tingkat Harapan Pasien Rawat Jalan atas Kualitas Pelayanan Kesehatan
7
di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan
No.
INDIKATOR
TINGKAT HARAPAN 1
2
3
4
5 62
TOTAL BOBOT
RATA-RATA
462¹
4,62²
455
4,55
1
Ketersediaan1
0
0
0
38
2
Ketersediaan2
0
0
0
45
3
Ketersediaan3
0
0
0
35
65
465
4,65
4
Kewajaran1
0
0
0
54
46
446
4,46
5
Kewajaran2
0
0
0
52
48
448
4,48
6
Kesinambungan1
0
1
37
62
461
4,61
7
Kesinambungan2
0
0
1
57
42
441
4,41
8
Penerimaan1
0
0
10
40
50
440
4,40
9
Penerimaan2
0
0
3
68
29
426
4,26
10
Ketercapaian1
0
0
3
54
43
440
4,40
11
Ketercapaian2
0
0
0
72
28
428
4,28
12
Keterjangkauan1
0
0
0
34
66
466
4,66
13
Keterjangkauan2
0
0
0
46
54
454
4,54
14
Keterjangkauan3
0
0
0
58
42
442
4,42
15
Efisiensi1
0
0
0
65
35
435
4,35
16
Efisiensi2
0
0
2
58
40
438
4,38
17
Mutu1
0
0
0
37
63
463
4,63
18
Mutu2
0
0
0
36
64
464
4,64
0
55
TOTAL
80,74
RATA-RATA
4,48³
Keterangan :1= sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3= kurang setuju; 4=setuju; 5=sangat setuju
Ket :
¹ (0x1) + (0x2) +(0x3) + (38x4) + (62x5) = 462 ² 462 : 100 = 4,62 (dimana 100 adalah jumlah responden) ³ 80,74 : 18 = 4,48 (dimana 18 adalah jumlah indikator kualitas layanan) Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
Berdasarkan Tabel 4.39 di atas tentang penilaian tingkat harapan, dapat terlihat bahwa besarnya total bobot terlihat dari masing-masing indikator yang telah dijabarkan. Kemudian untuk melihat rata-rata (mean) hasil dari tiap total bobot dibagi dengan jumlah responden. Setelah itu, untuk melihat keseluruhan total rata-rata dari semua indikator didapatkan dari total mean dibagi jumlah indikator. Hasil yang didapatkan dari keseluruhan total rata-rata semua indikator adalah sebesar 4,48. Nilai rata-rata harapan yang paling tinggi Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
8
terletak pada dimensi, yaitu Keterjangkauan “biaya pengobatan terjangkau” sebesar 4,66.
dengan pernyataannya yaitu Kemudian nilai rata-rata
terendah terletak pada dimensi Penerimaan, pernyataannya yaitu “pengobatan yang dilakukan tidak bertentangan dengan norma dan budaya masyarakat” dengan nilai sebesar 4,26 Tingkat Kenyataan PasienRawat Jalan atas Kualitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Jakarta Selatan No.
INDIKATOR
TINGKAT KENYATAAN
TOTAL
1
2
3
4
5
BOBOT
RATA-RATA
1
Ketersediaan1
0
0
17
50
33
416¹
4,16²
2
Ketersediaan2
0
8
15
52
25
394
3,94
3
Ketersediaan3
0
0
5
62
33
428
4,28
4
Kewajaran1
0
0
5
55
40
435
4,35
5
Kewajaran2
0
5
10
29
56
436
4,36
6
Kesinambungan1
0
0
0
42
58
458
4,58
7
Kesinambungan2
0
0
1
56
43
442
4,42
8
Penerimaan1
0
0
0
64
36
436
4,36
9
Penerimaan2
0
0
0
76
24
424
4,24
10
Ketercapaian1
0
0
5
51
44
439
4,39
11
Ketercapaian2
0
0
3
76
21
418
4,18
12
Keterjangkauan1
0
0
0
35
65
465
4,65
13
Keterjangkauan2
0
0
2
56
42
440
4,40
14
Keterjangkauan3
0
0
0
51
49
449
4,49
15
Efisiensi1
5
20
23
39
13
335
3,35
16
Efisiensi2
10
28
43
17
2
273
2,73
17
Mutu1
0
0
0
48
52
452
4,52
18
Mutu2
0
5
15
32
48
423
4,23
TOTAL
75,63
RATA-RATA
4,20³
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
9
Keterangan :
1= sangat tidak setuju; 2=tidak setuju; 3= kurang setuju; 4=setuju;
5=sangat setuju Ket :
¹ (0x1) + (0x2) +(17x3) + (50x4) + (33x5) = 416
² 416 : 100 = 4,16 (dimana 100 adalah jumlah responden) ³ 75,63 : 18 = 4,20 (dimana 18 adalah jumlah indikator kualitas pelayanan) Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
Pada Tabel di atas merupakan tabel tentang tingkat kenyataan yang diterima oleh pasien rawat jalan Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Total ratarata keseluruhan indikator sebesar 4,20. Hasil yang didapatkan yaitu, nilai rata-rata yang tertinggi terletak pada dimensi Keterjangkauan, pernyataannya yaitu “biaya pengobatan terjangkau”sebesar 4,65. Artinya, Puskesmas Kecamatan Jagakarsa telah menjadi sebuah institusi pelayanan kesehatan Pemerintah yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan harga yang terjangkau. Selanjutnya hasil yang terendah terletak pada dimensi
Efisiensi,
pernyataannya yaitu “Waktu tunggu untuk mendapatkan pengobatan tidak lama” sebesar 2,73. Artinya, menurut masyarakat yang pernah berobat rawat jalan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa dalam hal ini diwakili oleh responden mengatakan bahwa masih memerlukan waktu yang lama untuk bisa mendapatkan pengobatan. E. PEMBAHASAN Peneliti akan menjabarkan mengenai hasil capaian kepuasan dari data kuesioner yang telah diisi oleh 100 responden adalah sebagai berikut: a. Dimensi Ketersediaan Dimensi
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Ketersediaan
Puskesmas 4,16 menyediakan poliklinik yang lengkap Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
RataRata Harapan 4,62
GAP -0,46
10
Pada indikator dalam dimensi Ketersediaan di atas dapat diketahui bahwa rata-rata nilai kesenjangan tentang pernyataan Puskesmas menyediakan poliklinik yang lengkap adalah -0,46, sehingga masyarakat belum puas atas penyediaan poliklinik yang lengkap di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa Dimensi Ketersediaan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan 3,94
Tersedia fasilitas rujukan penunjang diagnostik (laboratorium, rontgen, fisioterapi Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
Rata-Rata Harapan 4,55
GAP -0,61
Pada indikator dalam dimensi Ketersediaan di atas dapat terlihat bahwa ratarata nilai gap yang tertera pada tabel di atas adalah negatif sebesar 0,61, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pasien rawat jalan pada indikator ini masih perlu ditingkatkan karena kurang baik.
Hal ini
dikarenakan besarnya harapan masyarakat tidak sebanding dengan apa yang dirasakan oleh masyarakat. Merujuk temuan tersebut dan dari hasil wawancara adalah masih terdapat hal-hal yang membuat masyarakat belum puas. Dimensi
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Ketersediaan
Tersedia obat-obatan sesuai kebutuhan pasien
4,28
RataRata Harapan 4,65
GAP -0,37
Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014 Pada indikator dalam dimensi Ketersediaan di atas dapat terlihat bahwa nilai gap yang tertera pada tabel di atas adalah negatif sebesar 0,37, maka dapat dikatakan kualitas pelayanan kesehatan pasien rawat jalan pada dimensi
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
11
ketersediaan obat-obatan sesuai kebutuhan pasien termasuk ke dalam kriteria kurang baik sehingga pasien belum merasa puas. b.
Dimensi Kewajaran Dimensi Kewajaran
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Saya mendapatkan 4,35 pengobatan sesuai dengan hak saya sebagai pasien Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,46
GAP -0,11
Pada indikator dalam dimensi Keawajaran di atas dapat diketahui bahhwa ratarata nilai kesenjangan tentang pernyataan saya mendapatkan pengobatan sesuai dengan hak saya sebagai pasien adalah negatif dengan nilai 0,11 sehingga dapat dikatakan pasien belum puas Dimensi Kewajaran
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Tidak ada perbedaan 4,36 dalam pemberian pelayanan oleh petugas Puskesmas Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,48
GAP -0,12
Pada indikator dalam dimensi Kewajaran di atas nilai gap pada indikator “tidak ada perbedaan dalam pemberian pelayanan oleh petugas Puskesmas adalah negatif sebesar 0,12.
Hal ini menunjukkan bahwa kenyataan yang
didapat pasien atas indikator ini masih di bawah harapan. c.
Dimensi Kesinambungan Dimensi
Indikator
Kesinambungan Puskesmas menyelenggarakan pelayanan rawat jalan (poliklinik)setiap hari (senin-jum’at)
Rata-Rata Kenyataan 4,58
RataRata Harapan 4,61
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
GAP -0,03
12
Dari Tabel di atas nilai pada kolom gap adalah negatif sebesar 0,03, gapnya sangat tipis namun menunjukkan nilai negatif maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada dimensi kesinambungan masih kurang baik dan perlu ditingkatkan. Dimensi Kesinambungan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Puskesmas 4,42 menyediakan Instalasi Gawat Darurat sebagai alternatif pertolongan pertama Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,41
GAP (+)0,01
Dilihat dari Tabel di atas gap menunjukkan angka positif sebesar 0,01 maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada dimensi penyediaan IGD sebagai alternatif pertolongan pertama sudah cukup baik dan artinya pasien cukup puas. d. Dimensi Penerimaan Dimensi Penerimaan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Pengobatan yang dilakukan 4,36 tidak bertentangan dengan keyakinan masyarakat Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,40
Pada tabel di atas dapat terlihat hasil gap sangat tipis yaitu dengan nilai negatif 0,04, maka disimpulkan kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada indikator ini masih belum baik sehingga pasien belum merasa puas.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
GAP -0,04
13
Dimensi Penerimaan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Pengobatan yang 4,24 dilakukan tidak bertentangan dengan norma dan budaya masayarakat Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,26
GAP -0,2
Berdasarkan tabel di atas gap yang dihasilkan adalah negatif sebesar 0,2. Artinya kenyataan yang diterima pasien tidak sebanding dengan apa yang diharapkan,
maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan di
Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada indikator ini masih kurang baik. e. Dimensi Ketercapaian Dimensi Ketercapaian
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Tersedia 4,39 transportasi massal yang mudah untuk menuju Puskesmas Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,44
GAP -0,05
Berdasarkan tabel di atas gap dari selisih kenyataan dan harapan di atas adalah negatif sebesar 0,05. Dari nilai gap yang ada hasil nilai/skor menyatakan negatif, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada dimensi ketercapaian masih kurang baik sehingga perlu ditingkatkan. Dimensi Ketercapaian
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Lokasi puskesmas 4,18 strategis Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,28
GAP -0,1
Pada indikator dimensi ketercapaian ini nilai gap adalah negatif 0,1, maka dapat dikatakan bahwa kualitas pelayanan kesehatan Puskesmas dalam
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
14
indikator lokasi puskesmas strategis belum cukup baik dan pasien belum puas atas indikator ini. f. Dimensi Keterjangkauan Dimensi Keterjangkauan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Biaya pengobatan 4,66 terjangkau Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,65
GAP (+)0,01
Berdasarkan Tabel di atas nilai gap antara kedua nilai rata-rata tersebut adalah positif sebesar 0,01. Hal ini menunjukkan bahwa responden setuju bahwa biaya pengobatan di Puskesmas terjangkau. Gap dari indikator tersebut tersebut berada pada nilai positif yang berarti kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas pada indikator biaya pengobatan terjangkau sudah cukup baik. Dimensi Keterjangkauan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Menyediakan fasilitas 4,40 pengobatan gratis bagi pasien tidak mampu Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
RataRata Harapan 4,54
GAP -0,14
Pada indikator dimensi keterjangkauan di atas nilai gapnya yaitu negatif sebesar 0,14, bernilai negatif yang berarti bahwa kualitas layanan pada dimensi keterjangkauan indikator menyediakan fasilitas pengobatan gratis bagi pasien juga masih kurang baik sehingga pasien kurang merasa puas. Dimensi Keterjangkauan
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Harga obat yang 4,49 murah Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
RataRata Harapan 4,42
GAP +0,07
15
Berdasarkan Tabel di atas nilai gap sebesar +0,07. Nilai gap di atas terlihat nilai yang positif. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada Puskesmas pada indikator harga obat yang murah sudah cukup baik. g. Dimensi Efisiensi Dimensi Efisiensi
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
RataRata Harapan 4,35
Prosedur 3,35 administrasi tidak berbelit-belit Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
GAP -1,00
Berdasarkan tabel di atas, nilai gap adalah negatif sebesar 1,00. Nilai gap di atas cukup besar dan bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa kenyataan yang diterima atas pelayanan administrasi di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa masih berbelit-belit. Dimensi Efisiensi
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
Waktu tunggu untuk 2,73 mendapatkan pengobatan tidak lama Sumber : Data diolah dengan SPSS 17, 2014
RataRata Harapan 4,38
GAP -1,65
Berdasarkan tabel di atas, nilai gap adalah negatif sebesar 1,65. Nilai gap di atas cukup besar dan bernilai negatif. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan kesehatan pada indikator waktu tunggu untuk mendapatkan pengobatan tidak lama masih kurang baik. h. Dimensi Mutu Dimensi
Mutu
Indikator
RataRata Kenyataa n 4, 52
RataRata Harapan 4.63
Tenaga medis memberikan pengobatan sesuai SOP (Standard Operation Procedure) Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti,2014
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
GAP -0,11
16
Pada dimensi mutu indikator pernyataan tenaga medis memberikan pengobatan sesuai SOP di atas pada kolom gap terlihat nilai yaitu negatif sebesar 0,11. Gap ini bernilai negatif yang artinya masih perlu peningkatan atas indikator tenaga medis memberikan pengobatan sesuai SOP. Dimensi Mutu
Indikator
Rata-Rata Kenyataan
RataRata Harapan 4,64
Pengobatan yang 4,23 dilakukan menghasilkan kesembuhan Sumber : Hasil Pengolahan Peneliti, 2014
GAP -0,41
Nilai pada kolom kenyataan dan harapan untuk indikator dimensi mutu di atas memiliki selisih sebesar 0,41 dengan nilai gap negatif, maka dapat dikatakan bahwa pengobatan yang dilakukan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa belum sepenuhnya menghasilkan kesembuhan pasien.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
17
Gap antara Kenyataan dan Harapan Dimensi
Pernyataan
Ketersediaan
Kewajaran
Kesinambungan
Penerimaan
Ketercapaian
Keterjangkauan
Efisiensi
Mutu Sum
Rata-Rata Kenyataan
RataRata
Rata-Rata GAP
Harapan
Gap per Dimensi
Ketersediaan1
4,16
4,62
-0,46
Ketersediaan2
3,94
4,55
-0,61
Ketersediaan3
4,28
4,65
-0,37
Kewajaran1
4,35
4,46
-0,11
Kewajaran2
4,36
4,48
-0,12
Kesinambungan 1
4,58
4,61
-0,03
Kesinambungan 2
4,42
4,41
+0,01
Penerimaan1
4,36
4,40
-0,04
Penerimaan2
4,24
4,26
-0,02
Ketercapaian1
4,39
4,40
-0,01
Ketercapaian2
4,18
4,28
-0,1
Keterjangkauan 1
4,65
4,66
-0,01
Keterjangkauan 2
4,40
4,54
-0,14
Keterjangkauan 3
4,49
4,42
0,07
Efisiensi1
3,35
4,35
-1,00
Efisiensi2
2,73
4,38
-1,65
Mutu1
4,52
4,63
-0,11
Mutu2
4,23
4,64
-0,41
-0,48
-0,16 -0,01
-0,03
-0,055
-0,027
-1,325
-0,26
Sumber : Hasil pengolahan Peneliti, 2014 Dari Tabel diatas tentang Gap antara kenyataan dan harapan dari 100 orang responden pasien Puskesmas Kecamatan Jagakarsa
dapat dinyatakan
bahwa ada 2 pernyataan yang memiliki nilai positif atau dengan kata lain responden puas dengan 2 indikator tersebut yakni : dimensi kesinambungan dengan indikator Puskesmas menyediakan Instalasi
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
18
Gawat Darurat sebagai alternatif pertolongan pertama dan dimensi keterjangkauan dengan indikator harga obat yang murah. Namun sisanya yaitu 16 indikator lainnya pernyataannya memiliki nilai negatif atau dengan kata lain responden tidak puas atas kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa. Nilai gap yang paling tinggi terletak pada Dimensi Efisiensi yaitu dengan nilai gap rata-rata sebesar -1,325. Artinya harapan pasien dalam indikator efisiensi yaitu tentang prosedur administrasi yang berbelit-belit dan waktu tunggu untuk mendapatkan pengobatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa ini masih di bawah harapan pasien, sehingga dapat disimpulkan pasien belum puas pada indikator ini. Sedangkan nilai gap yang paling rendah terletak pada Dimensi Kesinambungan dengan nilai gap rata-rata sebesar -0,01. Artinya, indikator kesinambungan dalam hal konsistensi penyelenggaraan pelayanan rawat jalan (poliklinik) dan penyediaan Instalasi Gawat Darurat sebagai alternatif pertolongan pertama yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kecamatan Jagakarsa cukup memuaskan pasien karena nilai gap antara harapan dan kenyataan yang diterima memiliki selisih yang sangat tipis. Peningkatan
pelayanan
akan
meningkatkan
kepuasan
pasien
dengan
mengurangi nilai gap yang sudah ada. F. KESIMPULAN Dari hasil penelitian di lapangan dan hasil analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dari 8 dimensi yang digunakan dalam mengukur kepuasan pasien rawat jalan atas kualitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Kecamatan Jagakarsa pada bulan November 2014 secara keseluruhan responden tidak puas atas kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh Puskesmas. Ketidakpuasan responden tertinggi muncul pada dimensi efisiensi dari pelayanan kesehatan yang diselenggarakan oleh Puskesmas Kecamatan Jagakarsa.
Dimensi efisiensi tersebut terdiri dari 2
indikator yaitu prosedur administrasi yang berbelit-belit dan waktu tunggu untuk mendapatkan pengobatan yang lama.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
19
G. SARAN Berdasarkan hasil penelitian, masukan yang dapat diberikan oleh peneliti adalah Puskesmas harus lebih meningkatkan lagi kualitas pelayanan kesehatan pasien rawat jalan sehingga dapat memberikan kepuasan dan memenuhi harapan responden seutuhnya Saran yang dapat dilakukan oleh pihak Manajemen Puskesmas Kecamatan Jagakarsa yaitu meningkatkan jumlah sumber daya manusia (SDM) dengan me-review kembali jumlah pasien kemudian dibandingkan dengan jumlah SDM yang ada. Pihak Manajemen juga dapat melakukan perampingan alur prosedur pelayanan rawat jalan dengan cara mengurangi alur yang harus dilewati pasien rawat jalan sebelum berobat, seperti menghilangkan alur pengambilan nomor antrian di pos satpam, dan penambahan loket pendaftaran serta kasir di semua lantai yang terdapat poliklinik sehingga pasien lebih efisien dalam mendapatkan pelayanan rawat jalan, sehingga responden akan merasa lebih puas. H. KEPUSTAKAAN Azwar, Azrul. 1994. Program Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan (Aplikasi Prinsip Lingkaran Pemecahan Masalah). Jakarta : Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. Brotosaputro, Budioro. 1997. Pengantar Administrasi Kesehatan Masyarakat. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Bungin, Burhan. 2005. Metodologi Penelitian K uantitatif Komunikasi, Ekonomi dan Kebijakan Publik serta Ilmu-Ilmu Sosial Lainnya, Edisi pertama. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Kotler, Philip, 1997, Marketing Management: Analysis, Implementation and Control, 9th edn, New Jersey: Prentice Hall.
Planning
Lupiyoadi, R, Hamdani A. 2001. Manajemen Pemasaran Jasa Teori dan Praktik. Jakarta : Salemba Empat. Muninjaya, A.A. Gde. 2004. Manajemen Kesehatan. Jakarta : EGC. Tjiptono, Fandy. 2006. Pemasaran Jasa. Malang: Bayumedia Publishing.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
20
Tjiptono, Fandy. 2011. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi. Jurnal : Bata, Yuristi Winda, Muh. Alwy Arifin & Darmawansyah. (2013). Hubungan Kualitas Pelayanan Kesehatan dengan Kepuasan Pasien Pada Pengguna Askes Sosial Pada Pelayanan Rawat Inap Di RSUD Lakipadada Kabupaten Tana Toraja.
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
21
Rata-Rata
GaGa
Dimensi
Pernyataan
Rata-Rata Kenyataan
RataRata
GAP
Harapan
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
Gap per Di
22
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014
23
Analisis kepuasan pasien rawat ..., Dwi Wulan Ambarsari, FISIP UI, 2014