PENGARUH PELATIHAN ALTERNATE LEG BOUND DAN SKIPPING TERHADAP KELINCAHAN DAN DAYA LEDAK OTOT TUNGKAI I Putu Gede Eka Pertama Jurusan Ilmu Keolahragaan e-mail:
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pelatihan alternate leg bound dan skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai. Jenis penelitian ini adalah eksperimen sungguhan dengan rancangan the randomized pre-test post-tes control group design. Populasi penelitian ini berjumlah 178 orang dan sampel penelitian sebanyak 45 orang yang ditentukan dengan teknik simple random sampling. Data kelincahan diukur dengan tes shuttle run dan daya ledak otot tungkai diukur dengan tes vertical jump, selanjutnya data dianalisis dengan uji anava satu jalur dan uji least significant difference (LSD) pada taraf signifikansi (α) 0,05, dengan bantuan program SPSS 16,0. Hasil analisis data menunjukan adanya peningkatan nilai rata-rata pada variabel kelincahan. Kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound sebesar 2,42, pada kelompok perlakuan pelatihan skipping sebesar 1,09, dan pada kelompok kontrol sebesar 0,21. Pada variabel daya ledak otot tungkai juga mengalami peningkatan nilai rata-rata. Kelompok perlakuan pelatihan alternate leg bound sebesar 6,26, pada kelompok perlakuan pelatihan skipping sebesar 9,13, dan pada kelompok kontrol sebesar 1,53. Dapat disimpulkan bahwa, pelatihan alternate leg bound dan skipping berpengaruh terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai dan terdapat perbedaan pengaruh antara pelatihan alternate leg bound dan skipping terhadap peningkatan kelincahan dan daya ledak otot tungkai. ABSTRACT This research aimed to determine the affects of alternate leg bound and skipping training to improvement agility and power of leg muscle. This research was a real experiment by the randomized pre-test post-tes control group design. The research population to 178 and sample are 45 people. Data of agility measured by shuttle run test and power of leg muscle measured by vertical jump test, further data were analyzed with anava one way test and least significant difference (LSD) test at a significance level (α) 0.05, by SPSS 16.0. The results showed that an improvement in the average value of the variable agility. Group treatment training alternate leg bound of 2.42, skipping training treatment groups of 1.09 and 0.21 in the control group. On the variable power of leg muscle also improvement the average value. Group treatment alternate leg bound training was 6.26, in the group treated by skipping training 9.13, and 1.53 in the control group. The conclusions training alternate leg bound and skipping is affected to improvement agility and power of leg muscle and there is a difference affected of training alternate leg bound and skipping to improvement agility and power of leg muscle. Key words: Training, agility, power, leg muscle.
1
Fisik yang sehat merupakan hal yang
tepat
sangat
setiap
perubahan arah lari, perubahan posisi
individu. Dengan fisik yang sehat,
tubuh, dan perubahan arah bagian-
seseorang
bagian tubuh.
diinginkan
dapat
oleh
menjalankan
serta
menekankan
pada
aktivitas sehari-hari dengan optimal.
Dari hasil observasi langsung
Dalam kehidupan manusia juga tidak
peneliti di SMP N 1 Mengwi,
terlepas dari aktivitas sehari-hari,
pembinaan
salah satunya adalah aktivitas fisik
kondisi fisik salah satunya adalah
yang disebut dengan olahraga. Daya
daya ledak otot tungkai belum
ledak
sepenuhnya
(power)
dan
kelincahan
komponen-komponen
dilakukan
khususnya
(agility) merupakan salah dua dari
pada cabang olahraga bola voli putra
sepuluh komponen kondisi fisik.
sehingga prestasi yang didapat belum
Daya ledak adalah kemampuan otot
memuaskan dan jauh dari target yang
untuk mengatasi tahanan dengan
ingin dicapai oleh sekolah. Terkait
kontraksi yang sangat cepat (Yoda,
dengan hal di atas, maka akan
2006: 27). Sedangkan Kelincahan
ditawarkan suatu bentuk pelatihan
adalah kemampuan untuk mengubah
dengan gerakan pelatihan yang lebih
arah dan posisi tubuh atau bagian-
variatif untuk melatih komponen-
bagiannya secara cepat dan tepat
komponen kondisi fisik terutama
(Ismaryati, 2008: 41).
kelincahan dan daya ledak otot
Daya ledak dan kelincahan merupakan
tungkai dengan pelatihan alternate
komponen-komponen
leg bound dan skipping. Pelatihan
kondisi fisik yang berperan penting
alternate leg bound dan skipping
dalam pencapaian prestasi olahraga.
merupakan gerakan plyometrics yang
Dalam aktivitas olahraga, daya ledak
dirancang untuk menggerakkan otot
otot tungkai merupakan penopang
pinggul, tungkai dan otot-otot khusus.
utama dalam gerakan dinamis dan
Pelatihan alternate leg bound
eksplosif baik dalam kekuatan dan
adalah pelatihan yang dilakukan
kecepatan kontraksi otot. Sedangkan
dengan memulai tolakan tungkai
kelincahan memiliki peranan penting
belakang,
dalam melakukan gerakan berpindah
menggerakan lutut ke dada dan
yang dikerjakan dengan cepat dan
usahakan loncatan setinggi dan sejauh
dilanjutkan
dengan
2
mungkin sebelum mendarat dengan
alternatif pemecahan masalah melalui
memebentangkan kaki ke depan
sebuah penelitian yang dikaji secara
dengan
rangkaian
ilmiah mengenai pengaruh metode
dengan kaki yang lain saat mendarat.
pelatihan terhadap daya ledak otot
Pelatihan alternate leg bound
ini
tungkai dalam penelitian dengan
melibatkan otot-otot seperti sartorius,
judul “Pengaruh Pelatihan Alternate
illiacus, gracilis, biceps femoris,
Leg Bound dan Skipping terhadap
semitendinous,
semimembranosus,
Kelincahan dan Daya Ledak Otot
gluteus maximus dan gluteus minimus
Tungkai Pada Siswa Putra Kelas VII
(Furqon
SMP N 1 Mengwi Tahun Pelajaran
cepat.
dan
Ulangi
Doewes,
2002).
Sedangkan, pelatihan skipping adalah
2012/2013.
pelatihan yang dilakukan dengan langkah pendek, kemudian dengan
METODE PENELITIAN
tungkai yang berlawanan menolak
Penelitian ini merupakan jenis
atau mendorong lutut ke atas setinggi
penelitian
dada dan diulangi dengan gerakan
(true experimental) dengan rancangan
yang sama oleh tungkai selanjutnya
the
dengan pola langkah kanan-kanan,
control
langkah
ini
2006:73). Populasi dalam penelitian
saat
ini adalah siswa putra kelas VII di
melayang diudara dan mempersingkat
SMP N 1 Mengwi tahun pelajaran
kontak
Pelatihan
2012/2013 sebanyak 178 orang yang
skipping ini juga melibatkan otot-otot
terbagi dalam 10 kelas. Jumlah
gluteus,
quadriceps,
sampel yang akan digunakan dalam
pinggul,
penelitian ini sebanyak 45 orang.
kiri-kiri.
menekankan
Pelatihan
kontraksi
dengan
tanah.
hamstrings,
gastrocnemius,
fleksor
otot
eksperimen
randomized group
pretest-posttest design
Akan
ankle,
beberapa
pengambilan sampel pada penelitian
persendian (Furqon dan Doewes,
ini menggunakan simple random
2002).
sampling, maka kemungkinan akan
melatih
dalam
(Kanca,
abductor paha, stabilizer lutut, dan serta
tetapi,
sungguhan
teknik
Bertitik tolak dari uraian di atas,
muncul rentangan antara 3 sampai 4
peneliti mencoba mengembangkan
kelas untuk memenuhi jumlah sampel
suatu solusi sebagai salah satu
yang
akan
diperlukan.
Tempat
3
pelatihan dilakukan di GOR Mengwi
menggunakan bantuan SPSS 16,0
dan
pada taraf signifikansi (α) 0,05.
waktu
penelitian
dilakukan
selama 4 minggu dengan frekuensi 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
kali seminggu dan dilakukan pada
Hasil
pagi hari pukul 06.30 WITA. Adapun
instrumen
Sebelum melakukan analisis yang
data beberapa persyaratan yang harus
digunakan dalam penelitian ini adalah
dipenuhi adalah uji normalitas data
shuttle
dan uji homogenitas data.
run
untuk
mengukur
kelincahan dengan validitas 0,82 dan
Uji normalitas Data
reabilitas 0,93 dan vertical jump test
Uji normalitas data dalam
untuk mengukur daya ledak otot
penelitian
tungkai dengan validitas 0,78 dan
lilliefors dengan bantuan SPSS 16.0
reliabilitas
0,93
(Nurhasan,
pada taraf signifikansi () 0,05.
2000:130).
Untuk
hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan jika
terdapat pengaruh pelatihan alternate
nilai signifikansi yang diperoleh > ,
leg bound dan skipping terhadap
maka sampel berasal dari populasi
peningkatan kelincahan dan daya
yang berdistribusi normal, sedangkan
ledak otot tungkai menggunakan uji
jika nilai signifikansi yang diperoleh
inferensial dengan uji anava satu
< , maka sampel bukan berasal dari
jalur. Hipotesis ini diuji dengan
populasi yang berdistribusi normal
uji
ini
menggunakan
uji
(Candiasa, 2004: 8).
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas Data Sumber Data
Statistik
Kolmogorov-smirnov df Sig
Keterangan
Pelatihan Alternate Leg Bound 1 Kelincahan 2 Daya ledak otot tungkai
0,153 0,122
15 15
0,200 0,200
Normal Normal
Pelatihan Skipping 1. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai
0,163 0,163
15 15
0,200 0,200
Normal Normal
Kelompok Kontrol 1 Kelincahan 2 Daya ledak otot tungkai
0,121 0,134
15 15
0,200 0,200
Normal Normal
4
berasal dari populasi yang sama
Uji Homogenitas Data Uji homogenitas data dalam
(homogen),
sedangkan
jika
penelitian ini menggunakan uji levene
signifikansi levene < , maka sampel
dengan bantuan SPSS 16.0 pada taraf
berasal dari populasi yang tidak sama
signifikansi
(tidak homogen) (Candiasa, 2004:
()
0,05.
Kriteria
pengambilan keputusan jika nilai
17).
signifikansi levene > , maka sampel
Tabel 4.4
Hasil Uji Homogenitas Data
Sumber Data Pelatihan Alternate Leg Bound 1. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai Pelatihan Skipping 1. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai Pelatihan Alternate Leg Bound dengan Skipping 1. Kelincahan 2. Daya ledak Otot Tungkai
Nilai Uji
df 1
df 2
Sig
Ket
0,915 1,040
1 1
46 46
0,347 0,316
Homogen Homogen
0,019 0,056
1 1
46 46
0,890 0,815
Homogen Homogen
0,015 0,160
1 1
46 46
0,903 0,692
Homogen Homogen
nilai uji anava memiliki signifikansi
Uji Hipotesis
α (Sig < 0,05).
Berdasarkan hasil statistik,
lebih kecil dari
uji
dan
Sedangkan apabila nilai signifikansi
homogenitas data, akan dilanjutkan
hitung lebih besar dari α (Sig > 0,05),
dengan uji anava untuk mengetahui
hipotesis
hipotesis
(Candiasa, 2010: 115). Hasil yang
hasil
normalitas
pelatihan
data
alternate leg
penelitian
bound dan skipping berpengaruh
menunjukkan
terhadap peningkatan kelincahan dan
peningkatan yang signifikan dari
daya ledak otot tungkai. Kriteria
perlakuan
pengambilan
pengujian tercantum pada tabel 4.5,
keputusannya,
yaitu
Hipotesis penelitian diterima apabila
yang
bahwa
ditolak
terdapat
diberikan,
hasil
4.6, 4.7, 4.8, 4.9.
5
Tabel 4.5 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan Pada Kelompok Pelatihan Alternate Leg Bound Kelincahan
Sum of Squares
Df
Mean Square
Between Groups
36.830
1
36.830
Within Groups
12.311
28
0.440
Total
49.141
29
F
Sig.
83.762 0.000
Tabel 4.6 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan Pada Kelompok Pelatihan Skipping. Kelincahan
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
5.790
1
5.790
13.074
0.001
Within Groups
12.401
28
0.443
Total
18.192
29
Tabel 4.7 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Daya Ledak Otot Tungkai Pada Kelompok Pelatihan Alternate Leg Bound. Daya ledak
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
168.033
1
168.033
49.700
0.000
Within Groups
94.667
28
3.381
Total
262.700
29
Tabel 4.8 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Daya Ledak Pada Kelompok Pelatihan Skipping. Daya ledak
Sum of Squares
df
Mean Square
Between Groups
433.200
1
433.200
Within Groups
87.467
28
3.124
Total
520.667
29
F
Sig.
138.677 0.000
6
Tabel 4.9 Hasil Uji Anava Satu Arah Data Kelincahan dan Daya Ledak Pada Pelatihan Alternate Leg Bound dan Pelatihan Skipping.
Kelincahan
Power Otot tungkai
Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
37.356
2
18.678
46.483
0.000
Within Groups
16.877
42
0.402
Total
54.232
44
Between Groups
441.911
2
220.956
69.049
0.000
Within Groups
134.400
42
3.200
Total
576.311
44
Karena terdapat perbedaan
serta ada tidaknya tanda ast ( * ) pada
pengaruh antara pelatihan alternate
kolom ‘Mean Difference’. Hasil yang
leg bound dan pelatihan skipping
menunjukkan
terhadap kelincahan dan daya ledak
perbedaan pengaruh antara pelatihan
otot tungkai, maka dilakukan uji
alternate leg bound dan pelatihan
lanjut atau uji pembanding Least
skipping peningkatan keliincahan dan
Significant Difference (LSD) dengan
daya
bantuan SPSS 16,0 untuk mengetahui
signifikan
pelatihan mana yang terbaik. Kriteria
diberikan, hasil pengujian tercantum
pengambilan keputusan berdasarkan
pada tabel 4.10.
ledak
bahwa
otot dari
terdapat
tungkai
yang
perlakuan
yang
nilai terbesar pada Mean Difference
7
Tabel 4.10 Hasil Uji LSD Data Kelincahan dan Daya Ledak Otot Tungkai Pada Pelatihan Alternate Leg Bound dan Skipping.
Dependent Variable Kelincahan
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
Alternate Leg Skipping Bound Kontrol
1.33733*
0.23147
2.21600*
0.23147
Skipping
-1.33733*
Lower Bound
Upper Bound
0.000
.8702
1.8045
0.000
1.7489
2.6831
0.23147
0.000
-1.8045
-.8702
.87867*
0.23147
0.000
.4115
1.3458
Alternate Leg Bound
-2.21600*
0.23147
0.000
-2.6831
-1.7489
Skipping
-.87867*
0.23147
0.000
-1.3458
-.4115
Alternate Leg Skipping Bound Kontrol
-2.86667*
0.65320
0.000
-4.1849
-1.5485
4.73333*
0.65320
0.000
3.4151
6.0515
Skipping
Alternate Leg Bound
2.86667*
0.65320
0.000
1.5485
4.1849
Kontrol
7.60000*
0.65320
0.000
6.2818
8.9182
Alternate Leg Bound
-4.73333*
0.65320
0.000
-6.0515
-3.4151
Skipping
-7.60000*
0.65320
0.000
-8.9182
-6.2818
(I) kelompok (J) kelompok
Alternate Leg Bound Kontrol
Kontrol
Power Otot tungkai
Kontrol
Untuk pelatihan alternate leg bound
95% Confidence Interval
yang
menekankan
tanah maka pelatihan ini sangat cocok
jarak
untuk peningkatan daya ledak otot
horizontal dengan mengubah kedua
tungkai dengan nilai statistika sebesar
tungkai khususnya kerja fleksor dan
2.86667*.
extensor paha dan pinggul dengan memebentangkan kaki ke depan dengan
cepat
tampa
kehilangan
PEMBAHASAN Peningkatan
nilai
variabel
keseimbangan maka pelatihan ini
kelincahan dan daya ledak otot
sangat cocok untuk peningkatan
tungkai baik pada kelompok kontrol
kelincahan dengan nilai statistika
maupun
sebesar 1.33733*. Sedangkan untuk
perlakuan, dengan peningkatan kedua
pelatihan skipping yang menekankan
nilai rata-rata kelompok perlakuan
pada
yang lebih tinggi dari pada kelompok
ketinggian
maksimum
dan
dari
Bentuk
kedua
kelompok
kontraksi otot saat melayang di udara
kontrol.
pelatihan
yang
dan mempersingkat kontak dengan
dilakukan adalah pelatihan alternate
8
leg bound dan pelatihan skipping
Pernyataan ini juga diperkuat oleh
yang dilaksanakan selama 12 kali
hasil penelitian dari Aristia Dinata
pelatihan dengan frekuensi 3 kali
(2007)
pelatihan dalam intensitas pelatihan
kontraksi pada otot terjadi perubahan
70% sampai dengan 80% dari denyut
massa dan panjang otot serta gerak
nadi
pada persendian atau beberapa sendi.
optimal
dengan
kombinasi
yang
menyatakan bahwa
tingkat intensitas antara medium dan
Pada
submaksimal.
pendekatan otot dan pemanjangan
Mekanisme gerakan pelatihan
belakang
terjadi
Dari perbedaan mekanisme
depan,
gerakan alterante leg bound dan
menggerakan lutut ke dada dengan
skipping yaitu gerakan melompat
loncatan setinggi mungkin dan sejauh
yang dilakukan secara berulang-ulang
mungkin sebelum mendarat (Furqon
akan memberikan suatu pebedaan
Dkk, 2002: 29). Sedangkan, Skipping
peningkatan yang berbeda pula. Maka
adalah latihan yang sangat baik untuk
dari itu, pelatihan alternate leg bound
aktivitas langkah lebar dan power otot
lebih
tungkai
otot
kelincahan dan pelatihan skipping
gluteals, gastrocnemius, quadriceps,
lebih baik untuk meningkatkan daya
hamstrings, dan fleksor pinggul.
ledak otot tungka.
dimana
kearah
tersebut
otot.
alternate leg bound yaitu menolakkan tungkai
latihan
melibatkan
baik
untuk
meningkatkan
Gerakan melompat yang dilakukan secara
berulang-ulang
ini
akan
SIMPULAN
memberikan kontraksi pada otot
Berdasarkan
hasil
analisis
tungkai. Kontraksi terjadi karena
data dan pembahasan, maka dalam
serabut otot menangkap suatu aksi
penelitian ini dapat disimpulkan
dari pelatihan sehingga menimbulkan
sebagai
arus
alternate leg bound dan pelatihan
listrik
yang
selanjutnya
berikut,
yaitu
menyebar ke dalam serabut otot,
skipping
sehingga
ion-ion
peningkatan kelincahan dan daya
kalsium terlepas dari sarkoplasma
ledak otot tungkai serta terdapat
retikulum
mempengaruhi
perbedaan pengaruh antara pelatihan
myofibril dari aliran listik tersebut.
alternate leg bound dan pelatihan
menyebabkan
dan
berpengaruh
pelatihan
terhadap
9
skipping
terhadap
peningkatan
kelincahan dan daya ledak otot
(diakses tanggal 2 April 2013).
tungkai pada siswa putra kelas VII
Furqon. 2002. Plaiometrik Untuk
SMP N 1 Mengwi tahun pelajaran
Meningkatkan
2012/2013.
Surakarta:
Power. Program
Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret
DAFTAR RUJUKAN Candiasa, I Made. 2010. Statistik
Ismaryati. 2008. Tes dan Pengukuran
Univariat dan Bivariat
Olahraga. Surakarta:LPP
Disertai Aplikasi SPSS.
UNS dan UNS
Singaraja:
Unit
Penerbitan
Universitas
Pendidikan Ganesha. Dinata, Dwi Aristia. 2007. Pengaruh
Kanca, I Nyoman. 2006. Buku Ajar Metodologi
Penelitian
Keolahragaan. Singaraja: Jurusan
Ilmu
Latihan Single Multiple
Keolahragaan
Jump
Olahraga dan Kesehatan
Dan
Double
Fakultas
Multiple Jump Terhadap
Universitas
Hasil Tendangan Jauh
Ganesha Singaraja.
Dalam
Permainan
Pendidikan
Nurhasan. 2000. Tes dan Pengukuran
Sepakbola Pada Siswa
Pendidikan
Olahraga.
Ekstrakurikuler
Jakarta:
Direktorat
Sepakbola Sma Negeri 8
Jenderal Olahraga.
Semarang. Tersedia pada
Yoda, I Ketut. 2006. Buku Ajar
http://ramabie.com/wp-
Peningkatan
Kondisi
content/uploads/skripsi/S
Fisik. (Tidak diterbitkan).
kripsiOlahRaga34.pdf.
Singaraja: IKIP Negeri Singaraja
10