PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA (Studi Kasus di SMP MUHAMMADIYAH Salatiga Tahun 2012)
SKRIPSI Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam
Oleh: RIYADI NIM. 11410078
JURUSAN TARBIYAH PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SEKOLAH TINGGI AGAMA SLAM NEGERI SALATIGA 2012
KEMENTERIAN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) SALATIGA Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721 Websidte: www.stainsalatiga.ac.id E-mail:
[email protected]
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp
: 2 (dua) Naskah
Hal
: Pengajuan Naskah Skripsi
Saudara
: Riyadi Kepada: Yth. Ketua STAIN Salatiga Di Salatiga
Assalamu’alaikum. Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini kami kirimkan naskah skripsi saudara: Nama
: Riyadi
NIM
: 114 10 078
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Judul
: PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH
SISWA
(Studi
Kasus
di
SMP
Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012) Dengan ini kami mohon skripsi saudara tersebut di atas supaya segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi maklum. Wassalamu’alaikum. Wr. Wb. Salatiga, 6 Agustus 2012 Pembimbing
Benny Ridwan, M.Hum. NIP. 19730520 199903 1 006
SKRIPSI PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP PENGAMALAN IBADAH SISWA (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012)
DISUSUN OLEH RIYADI NIM: 11410078
Telah dipertahankan di depan Panitia Dewan Penguji Skripsi Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Salatiga, pada tanggal 13 September 2012 dan telah dinyatakan memenuhi syarat guna memperoleh gelar S1 Kependidikan Islam
Ketua Penguji
: Drs. H. Mubasirun, M. Ag ______________________
Sekretaris Penguji
: Miftachur Rif’ah, M. Ag
______________________
Penguji I
: Drs. Juz’an, M. Hum.
______________________
Penguji II
: Fatchurrohman, M. Pd
______________________
Penguji III
: Benny Ridwan, M.Hum.
______________________
Salatiga, 13 September 2012 Ketua STAIN Salatiga
Dr. Imam Sutomo, M.Ag. NIP. 19580827 198303 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini: Nama
: Riyadi
NIM
: 114 10 078
Jurusan
: Tarbiyah
Program Studi
: Pendidikan Agama Islam
Menyatakan bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.
Salatiga, 6 Agustus 2012 Yang menyatakan,
Riyadi NIM. 114 10 078
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
. . . 3#às¯»yJ n=ãèø9$#ÍnÏŠ$t6Ïã ô` ÏB ©! $#Óy´ øƒs† $yJ ¯RÎ). . . ”... Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama...” (QS. Fathir 35: 28)
ْاِنﱠ اﷲَ ﻟَﺎﯾَﻨْﻈُﺮُاِﻟَﻰ ﺻُﻮَرِﻛُﻢْ وَاَﻣْﻮَاﻟِﻜُﻢْ وَﻟَﻜِﻦْ ﯾَﻨْﻈُﺮُاِﻟَﻰ ﻗُﻠُﻮْﺑِﻜُﻢْ وَاَﻋْﻤَﻠِﻜُﻢ “Sesungguhnya Allah tidak melihat dari wajah dan harta kalian, akan tetapi Allah melihat kalian dari hati dan amal kalian” (Mutafaq ‘alaih)
PERSEMBAHAN
Skripsi ini penulis persembahkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mempunyai peranan penting didalamnya: Ø
Bapak Pujo Suwita dan Ibu Lamiyem yang telah mengasuh, mengasihi dan menyayangi serta membesarkanku. Do’a Restu kalian yang membuat hidupku serta keberhasilanku. Ø
Adiku, Hartanto dan Mulyati serta buah hatinya Fildza Shafira Az-Zahra yang senantiasa menghiburku dalam segala duka dan lara. Ø
Sahabat karibku, Mamad dan Syaiful yang senantiasa menemaniku. perjuangan kalian akan aku kenang selalu.
Ø
Teman-teman Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Kota Salatiga.
Ø
Spesial dalam hidupku Bundha Siti Muawanah yang memberikan warna dalam hidupku, harapanku selalu bersamamu sampai akhir hidupku. Ø
Sahabat-sahabat Mahasiswa STAIN Salatiga.
KATA PENGANTAR
ﺑﺴﻢ اﷲ اﻟﺮﺣﻤﻦ اﻟﺮﺣﯿﻢ Dengan nama Allah yang maha pengasih lagi maha penyayang, segala puji bagi Allah Tuhan seru semesta alam, shalawat serta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabatnya dan pengikutunya yang beriman. Atas rahmat Allah SWT dan rasa syukur kepada Allah atas segala nikmatnya sehingga penulis
dapat
menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh
Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012)”. Dengan selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang tulus kepada pihak yang terlibat dalam proses penulisan skripsi ini. Sehubungan dengan hal itu penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1. Dr. Imam Sutomo, M.Ag Selaku Ketua STAIN Salatiga. 2. Drs. Djoko Sutopo selaku Ketua Program Studi Ekstensi STAIN Salatiga. 3. Bapak Benny Ridwan, M.Hum. yang telah banyak memberikan ruang dan waktu sebagai wacana diskusi informasi dan evaluasi selama masa pendampingan penulisan skripsi ini. 4. Bapak/Ibu Desen STAIN Salatiga yang telah memberikan ilmunya kepada penulis selama belajar di STAIN Salatiga. 5. Kepala Sekolah SMP Muhammadiyah Salatiga Bapak Yudi Haryono, S.Pd. yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk mengadakan penelitian di lembaga pendidikan tersebut.
6. Bapak/Ibu
Keluarga tercinta yang telah membesarkan penulis dan
memberikan bantuan material dan spiritual. 7. Teman-teman semuanya senasib seperjuangan yang yang memberikan keceriaan dalam hidupku dan semangat untuk terus maju. 8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Sungguh kami tidak dapat memberikan balasan apapun. Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT serta tercatat sebagai amal ibadah. Amiiin Akhirnya penulis menyadari bahwa apa yang tersaji dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini sehingga dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan para pembaca pada umumnya.
Salatiga, 6 Agustus 2012
Riyadi NIM. 114 10 078
ABSTRAK
Riyadi. 2012. Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam Terhadap Pengamalan Ibadah Siswa (Studi kasus di SMP Muhammaadiyah Salatiga Tahun 2012). Skripsi. Jurusan Tarbiyah. Program Studi Pendidikan Agama Islam. Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Benny Ridwan, M.Hum. Kata kunci: Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dan Pengamalan Ibadah Siswa Penelitian ini merupakan salah satu upaya untuk mengetahui hasil dari proses belajar mengajar yang ada di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012. Pertanyaan utama yang ingin dijawab melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimanakan pelaksanaan pendidikan agama islam di SMP muhammadiyah salatiga Tahun 2012?, (2) Bagaimanakan pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah salatiga Tahun 2012?, dan (3) Adakah Pengaruh pelaksanaan pendidikan agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012?. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan rancangan penelitian menggunakan penelitian kausalitas. Penemuan dari penelitian ini menggunakan cara penyebaran angket dengan mengambil sampel 80 siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga. Dari penyebaran angket tersebut menunjukkan bahwa (1) Pelaksanaan pendidikan agama islam di SMP Muhammadiyah Salatiga dalam kategori baik atau tinggi, (2) Pengamalan ibadah siswa SMP Muhammadiyah Salatiga dalam kategori sedang, (3) Tidak ada pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan agama islam dengan pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga tahun 2012. Dengan demikian hipotesis alternatif yang berbunyi “Pelaksanaan pendidikan agama islam memiliki pengaruh terhadap pengamalan ibadah siswa” yang diajukan ditolak. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah tidak ada hubungan yang positif antara variabel X dengan variabel Y sehingga memang tidak ada pengaruhnya antara pelaksanaan pendidikan agama islam dengan pengamalan ibadah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga tahun 2012.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN KELULUSAN ...........................................
iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .............................
iv
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................
v
KATA PENGANTAR...............................................................................
vi
ABSTRAK ..............................................................................................
viii
DAFTAR ISI ............................................................................................
ix
DAFTAR TABEL.....................................................................................
xi
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ......................................................
1
B. Rumusan Masalah ................................................................
4
C. Tujuan Penelitian..................................................................
5
D. Hipotesis .............................................................................
6
E. Manfaat Penelitian................................................................
6
F. Definisi Operasional Variabel...............................................
8
G. Metode Penelitian .................................................................
10
H. Sistematika Penulisan Skripsi ...............................................
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan Agama Islam .....................................................
16
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam ..............................
16
2. Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam ...................
17
3. Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di SMP...............
24
B. Pengamalan Ibadah ..............................................................
32
1. PengertianPengamalan Ibadah........................................
32
2. Dasar Hukum Ibadah .....................................................
32
3. Ruang Lingkup dan Sistematika Ibadah..........................
33
4. Tujuan Ibadah ................................................................
36
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Kondisi Umum SMP Muhammadiyah Salatiga....................
41
1. Tinjauan Historis ...........................................................
41
2. Tinjauan Geografis ........................................................
43
3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan .............................
43
B. Data Khusus Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2012 ..................
48
BAB IV ANALISIS DATA A. Analisis Pendahuluan ..........................................................
56
B. Analisis Pengolahan Data ....................................................
57
C. Analisis Uji Hipotesis ..........................................................
82
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .........................................................................
85
B. Saran-Saran ........................................................................
87
C. Penutup ..............................................................................
88
DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
TABEL
I
JUMLAH
SISWA
SMP
MUHAMMADIYAH
44
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 TABEL
II
KEADAA
GURU
SMP
MUHAMMADIYAH
45
SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011-2012 TABEL
III
KEADAAN KARYAWAN SMP MUHAMMADIYAH
46
SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
IV
KEADAAN BANGUNAN SMP MUHAMMADIYAH
47
SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
V
PERLENGKAPAN ADMINISTRASI
48
TABEL
VI
FREKUENSI JAWABAN ANGKET PENGARUH
49
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TABEL
VII
FREKUENSI JAWABAN ANGKET PENGAMALAN
52
IBADAH SISWA TABEL
VIII PENELITIAN
HASIL
ANGKET
PENGARUH
58
PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
IX
NOMINASI
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
61
PENELITIAN HASIL ANGKET PELAKSANAAN
62
AGAMA ISLAM TABEL
X
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
DI
SMP
MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
XI
FREKUENSI
PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
66
PENELITIAN HASIL ANGKET PENGAMALAN
68
AGAMA ISLAM TABEL
XII
IBADAH SISWA DI SMP
MUHAMMADIYAH
SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
XIII NOMINASI PENGAMALAN IBADAH SISWA
71
TABEL
XIV PENELITIAN HASIL ANGKET PENGAMALAN IBADAH SISWA DI SMP
72
MUHAMMADIYAH
SALATIGA TAHUN 2011-2012 TABEL
XV
FREKUENSI PENGAMALAN IBADAH SISWA
76
TABEL
XVI DISTRIBUSI FREKUENSI KOEFISIEN KORELASI
78
ANTARA VARIABEL X DAN VARIABEL Y
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi
dirinya
untuk
memiliki
kekuatan
spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara (UU No 20/2003, Sisdiknas 2006:2). Dari definisi tersebut tergambar adanya proses pembelajaran terhadap peserta didik agar mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan. Hal ini mengindikasikan betapa pentingnya pendidikan agama untuk mendukung siswa memiliki kekuatan spiritual tersebut. Pendidikan agama Islam merupakan bagian yang tak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam Undangundang nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 12 ayat 1 butir a. Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama. Berarti jika dalam satuan lembaga pendidikan ada yang beragama Islam maka mereka berhak mendapatkan pengajaran agama Islam dan diajarakan oleh guru yang beragama Islam. Islam dengan tegas telah mewajibkan agar umatnya melakukan pendidikan, sebagaimana firman Allah, dalam surat Al-Alaq ayat 3-5:
ùzÇÎÈ ÷Ls>÷ètƒ óO s9 $tB z` »|¡ SM} $# zO ¯=tæ ÇÍÈ ÉO n=s)ø9$Î/ zO ¯=tæ “ Ï%©!$# ÇÌÈ ãPtø.F{ $#y7 š/u‘ur ù&tø%$# Artinya : “Bacalah dan Tuhanmulah yang paling pemurah (3) Yang mengajar manusia dengan perantara kalam (4) Dia mengajarkan kepada manusia apa yang ia tidak ketahuinya” (5). (QS. Al ’alaq 1-5). M. Arifin menjelaskan dalam bukunya bahwa ayat tersebut juga menunjukan jika manusia tanpa melalui belajar, niscaya tidak akan dapat mengetahui segala sesuatu yang ia butuhkan bagi kelangsungan hidupnya di dunia dan akhirat. Pengetahuan manusia akan berkembang jika diperoleh melalui proses belajar mengajar yang diawali dengan kemampuan menulis dengan pena dan membaca dalam arti luas, yaitu tidak hanya dengan membaca tulisan melainkan juga membaca segala yang tersirat di dalam ciptaan Allah
(M. Arifin, 1996 cet-4:92). Sasaran pendidikan agama tertuju pada pembentukan sikap akhlak atau mental anak didik dalam hubungannya dengan Tuhan, masyarakat dan alam atau sesama makhluk. Anak adalah cerminan masa depan, pendidikan anak harus benar-benar diperhatikan agar bakat mereka tersalurkan dalam kegiatan yang positif, yaitu di antaranya dengan memasukkan anak ke dalam jenjang pendidikan yang formal ataupun yang non formal. Penanaman nilai agama kepada mereka merupakan syarat mutlak untuk mencapai nilai keharmonisan dalam menjalani kehidupan dunia dan akhirat. Nilai-nilai tersebut dapat dijadikan pondasi agar mereka tidak keluar dari ajaran-ajaran agama. Pada tingkatan Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama mata pelajaran agama Islam diajarkan sejak kelas satu sampai kelas tiga. Pelajaran ini
berisikan keimanan, akhlak, al-Quran Hadits, ibadah dan tarikh. Yang juga di dalamnya menyangkut teori hukum Islam yaitu tentang kewajiban manusia, khususnya kewajiban individual kepada Allah swt. Pada prinsipnya pelajaran agama Islam membekali siswa agar memiliki pengetahuan lengkap tentang hukum Islam dan mampu mengaplikasikannya dalam bentuk ibadah kepada Allah. Dengan demikian siswa dapat melaksanakan ritual-ritual ibadah yang benar menurut ajaran Islam sesuai dengan ibadah yang dipraktekkan dan diajarkan Rasulullah saw. Dalam standar kompetensi mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang berisi kemampuan minimal yang harus dikuasai siswa selama menempuh PAI di SLTP, kemampuan ini berorientasai pada perilaku afektif dan psikomotorik dengan dukungan pengetahuan kognitif dalam rangka memperkuat keimanan dan ketaqwaan kepada Allah swt. Kemampuankemampuan yang tercantum dalam komponen kemampuan dasar ini merupakan penjabaran dari kemampuan dasar umum yang harus dicapai di SLTP yaitu: 1. Mampu membaca Al-Quran dan surat-surat pilihan sesuai dengan tajwidnya, mengartikan, dan menyalinnya, serta mampu membaca, mengartikan dan menyalin hadits-hadits pilihan. 2. Beriman kepada Allah swt, dan lima rukun Islam yang disertai dengan mengetahui fungsinya serta terefleksi dalam sikap perilaku, dan akhlak peserta didik dalam dimensi verikal maupun horizontal.
3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam baik ibadah wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah. 4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap dan kepribadian Rasulullah serta Khulafaur Rasyidin. 5. Mampu mengambil manfaat dari sejarah peradaban Islam (Balitbang Depdiknas, 2003:10-11). Dari standar kompetensi di atas pada point ke-3 disebutkan bahwa siswa mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan syari’at Islam baik ibadah wajib dan ibadah sunnah maupun muamalah. Dengan demikian sehubungan belum adanya sebuah penelitian yang meneliti tentang hal tersebut maka penulis akan melakukan penelitian di SMP Muhammadiyah Salatiga, yang ditekankan pada aspek pengamalan ibadah siswa berhubungan dengan ibadah sholat, puasa, mengaji Al-Quran dan berdo’a. Hal itu penulis luangkan dalam skripsi dengan judul “PENGARUH PELAKSANAAN
PENDIDIKAN
AGAMA
ISLAM
TERHADAP
PENGAMALAN IBADAH SISWA” (Studi Kasus di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012).
B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas perlu dibuat rumusan masalah yang akan menuntun langkah-langkah penelitian berikutnya agar tidak menyimpang dari konsep yang diharapkan, maka penulis mencantumkan rumusan masalah sebagai berikut:
a. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012? b. Bagaimana pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012? c. Adakah pengaruh pendidikan agama Islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012?
C. Tujuan Penelitian Penelitian merupakan sarana yang dapat dipergunakan oleh manusia dalam
rangka
memperkuat,
membina,
serta
mengembangkan
ilmu
pengetahuan yang telah ada atau bahkan menimbulkan sesuatu pengetahuan yang baru yang sebelumnya belum pernah ada. Betapa besarnya manfaat dalam kegunaan penelitian, kiranya sulit untuk disangkal, oleh karena dan penelitian itulah manusia mencari kebenaran di pergaulan hidup ini, yang ditentukan oleh pribadi manusia, lingkungan sosial dan lingkungan lain, untuk itu dalam suatu penelitian harus mempunyai sasaran yang jelas dan sesuai dengan yang dikehendaki dan sebagai upaya melahirkan karya yang bermanfaat. Adapun tujuan yang diinginkan dan dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012. b. Untuk mengetahui pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012.
c. Untuk
mengetahui
pengaruh
pendidikan
agama
Islam
terhadap
pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012. D. Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atau dengan senantiasa yang masih harus di buktikan dengan perhitungan statistik setelah data terkumpul. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto. Hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian sampai terbukti melalui data terkumpul (Suharsimi Arikunto,2006:71). Dengan demikian hipotesis merupakan jawaban sementara yang masih lemah kebenarannya yang harus dibuktikan dengan statistik melalui analisa data. Dalam penulisan skripsi ini penulis merumuskan hipotesis sebagai berikut: “Pelaksanaan pendidikan agama islam memiliki pengaruh terhadap pengamalan ibadah siswa”. artinya semakin baik pelaksanaan pendidikan agama islam maka semakin meningkat pengaruhnya terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga.
E. Manfaat Hasil Penelitian Setelah dilakukan penelitian tentang pengaruh pelaksanaan pendidikan agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa, maka diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun secara praktis. Manfaat dari hasil penelitian yang penulis harapkan adalah: a. Manfaat Teoritis:
Hasil penelitian ini akan menambah khasanah pengetahuan para pembaca dan sebagai salah satu sumbangan pemikiran bagi perbaikan pendidikan secara umum dan pendidikan secara khusus, yakni tentang pelaksanaan pendidikan agama islam. b. Manfaat Praktis: 1. Bagi Penulis Akan mendapatkan peningkatan kualitas keilmuan dan pemahaman baru serta pengembangan ilmu, terutama bagi penulis sendiri dalam mendalami masalah-masalah pendidikan agama Islam dan pengamalan ibadah. 2. Bagi Pengajar Memberikan pemahaman kepada para pendidik dalam dalam melaksanakan pendidikan agama Islam di SMP Muhammadiyah Salatiga dan memberikan tuntunan yang benar tentang pengamalan ibadah siswa. 3. Bagi Kepala Sekolah Dapat dijadikan sebagai sarana dan acuan untuk memimpin dan mengarahkan guru-guru dalam mengajar untuk meningkatkan proses belajar
mengajarnya agar
diharapkan. 4. Bagi Peserta Didik
tercapai tujuan pembelajaran
yang
Siswa diharapkan dapat meningkatkan semangat ibadahnya melalui proses pelaksanaan pendidikan agama islam yang diberikan oleh seorang pendidik atau guru di sekolah.
F. Definisi Operasional Variabel Untuk menghindari salah persepsi dalam memaknai judul dan kemungkinan terjadinya penafsiran yang berbeda dengan maksud utama penulisan dalam penggunaan kata pada judul penelitian ini, perlu penjelasan beberapa istilah pokok maupun kata-kata yaitu sebagai berikut: 1. Pengaruh Pada hakekatnya pendidikan agama islam sangat berpengaruh terhadap seorang anak, baik yang diberikan oleh guru atau peran orang tua. Tidak menutup kemungkinan bertambah usia anak di tuntut untuk lebih maju dalam pendidikan selaras perkembanganya. Dalam kamus Bahasa Indonesia kata “pengaruh” adalah daya yang ada atau yang timbul dari sesuatu (orang, benda, dsb) yang berkuasa atau yang berkekuatan (gaib, dsb): orang tua kepada anak (W.J.S Poerwadarminta, 2006:865). 2. Pendidikan Agama Islam Ahmad D Marimba (1989: 19) mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan jasmani dan rohani peserta didik menuju
terbentuknya kepribadiannya yang utama (insan kamil). Sedangkan Ahmad Tafsir mendefinisikan pendidikan agama Islam sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang (peserta didik) agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam (Ahmad Tafsir, 1992: 32).
3. Pengamalan Ibadah Pengamalan adalah dari kata amal, yang berarti perbuatan, pekerjaan, segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan. Dari pengertian di atas, pengamalan berarti sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan, dari hal di atas pengamalan masih butuh objek kegiatan (W. J. S. Poerwadarminta, 1985cet-8:33). Sedangkan pengertian ibadah menurut Hasby Ash Shiddieqy (2000cet-8:5) yaitu segala taat yang dikerjakan untuk mencapai keridhaan Allah dan mengharap pahala-Nya di akhirat. Dengan demikian pengaruh pendidikan agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa adalah daya yang ada atau timbul dari bimbingan yang diberikan oleh seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam melalui perbuatan yang dilakukan seorang hamba sebagai usaha menghubungkan dan mendekatkan diri kepada Allah swt dengan taat melaksanakan segala perintah dan anjuran-Nya serta menjauhi segala larangnnya. Dalam penelitian ini diajukan variabel-variabel sebagai berikut:
a. Variabel bebas (pengaruh) yaitu Pelaksanaan pendidikan agama islam, Sebagai indikatornya adalah: 1) Kedisiplinan guru dalam mengajar 2) Metode dalam kegiatan belajar mengajar 3) Penguasaan materi pelajaran yang disampaikan kepada siswa 4) Penggunaan media pembelajaran atau alat peraga 5) Pemberian motivasi dan semangat belajar untuk siswa 6) Evaluasi kegiatan belajar mengajar b. Variabel terikat (terpengaruh) yaitu Pengamalan ibadah siswa yang indikatornya sebagai berikut: 1) Keaktifan dan rutinitas dalam ibadah shalat fardhu 2) Tata cara pelaksanaan shalat fardhu 3) Melaksanaan shalat sunah rowatib, tahajjud, dll 4) Mengamalkan puasa sunah dan adab dalam berpuasa 5) Berdo’a sebelum dan sesudah melaaksanakan sesuatu 6) Membaca Al-quran secara rutin G. Metode Penelitian Metode merupakan sebuah upaya yang dapat dilakukan penelitian dalam mengungkapkan data dan mencari kebenaran masalah yang diteliti, yang menjadi persoalan metode apakah yang dapat digunakan dalam penelitian menurut Winarno Surahman (1992:26) Cara mencari kebenaran yang dipandang ilmiah adalah melalui metode penyelidikan. Menurut Sutrisno Hadi (1990:3) bahwa suatu riset khususnya dalam ilmu pengetahuan empirik
pada umumnya bertujuan untuk menemukan, mengembangkan atau menguji kebenaran suatu pengetahuan. 1. Pendekatan dan Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, sedangkan rancangan penelitian menggunakan penelitian kausalitas. Pendekatan ini diupayakan untuk menjadikan setiap gejala yang dapat muncul dengan sendirinya secara wajar tanpa adanya manipulasi dari penelitian. 2. Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian yaitu di SMP Muhammadiyah Kota Salatiga, karena sekolah tersebut setelah kami adakan penelitian dan melakukan studi kelayakan, ternyata di SMP Muhammadiyah Salatiga terdapat gejala sebagaimana permasalahan di atas. Waktu penelitian ini dilaksanakan setelah mendapatkan ijin penelitian mulai bulan Mei 2012 hingga terselesaikannya serangkaian penelitian dan terbentuklah sebuah skripsi yang utuh dan padu. 3. Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi adalah sejumlah masa (manusia atau bukan) yang terdapat dalam kawasan tertentu dalam satu unit kesatuan. Adapun menurut Muhammad Nasir bahwa populasi adalah kumpulan dari individu dengan kualitas atau ciri-ciri tertentu dengan dinamakan variabel. Dalam hal ini populasi yang penulis ambil adalah siswa SMP
Muhammadiyah Salatiga yang berjumlah 346 siswa terdiri dari kelas VII 110 siswa, kelas VIII 102 siswa, dan kelas IX 134 siswa. b. Sampel Sedangkan yang dimaksud sampel adalah memilih sejumlah tertentu dari keseluruhan populasi yang akan dijadikan objek penelitian (S. Nasution, 2006 cet-8:86). Dalam penelitian ini penulis mengambil sampel sebanyak 80 siswa kelas VIII baik putra maupun putri karena jumlah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga adalah 102 siswa (Table for determining needed size S of a randomly choosen sample from a given finite population of N cases such that sample proportion will be within + 0.5 of the population proportion P with A 95 percent level of confidence). 4. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian merupakan sebuah alat yang digunakan untuk mengambil data penelitian. Adapun beberapa jenis instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: a. Angket b. Pedoman Observasi c. Pedoman Interview 5. Teknik Pengumpulan Data Dalam rangka mendapatkan data yang akurat dalam penyusunan skripsi ini, penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
a. Angket, yakni pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk tulisan yang diajukan kepada siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga yang menjadi responden. Angket ini disampaikan kepada siswa dipandu sendiri oleh peneliti dengan dijelaskan maksud dari setiap pertanyaan yang diajukan. b. Observasi, dengan observasi sebagai pengumpul data dimaksud observasi yang dilakukan secara sistematis. Dalam observasi ini penulis mengamati keadaan yang wajar dan yang sebenarnya tanpa usaha
yang
disengaja
untuk
mempengaruhi,
mengatur,
atau
memanipulasikannya. Dalam hal ini penulis terjun langsung ke lokasi penelitian. c. Interview, Penulis menggunakan cara tanya jawab kepada beberapa pihak sekolah tentang hal-hal yang ada kaitanya dengan penelitian yakni mengadakan wawancara dengan guru bidang studi Pendidikan Agama Islam dan kepala sekolah. 6. Teknik Analisis Data Data yang terkumpul dalam penelitian ini kemudian dianalisis secara kualitatif dengan tabulasi silang dan analisis data atau kuantitatif, yaitu “Tehnik matematik dalam pengumpulan data, menyusun, memberi dikriptif, menganalisis dan menafsirkan data kuantitatif” (Winarno Surahman 1972:270). Adapun langkah-langkah dalam menganalisis adalah sebagai berikut: a. Analisis Pendahuluan
Yaitu, menyusun tabel-tabel distribusi frekuensi sederhana untukn setiap variabel yang terdapat penelitian. Dalam hal ini pelaksanaan pendidikan agama islam dan pengamalan ibadah siswa. Dalam analisis ini peneliti memasukkan data yang terkumpul kedalam tabel distribusi untuk memudahkan perhitungan dalam rangka pengelolaan data yang selanjutnya. Adapun kriteria kuantitatif peneliti menggunakan empat pilihan jawaban yang masing-masing diberi nilai: a)
untuk alternatif jawaban a dengan nilai 4
b) untuk alternatif jawaban b dengan nilai 3 c)
untuk alternatif jawaban c dengan nilai 2
d) untuk alternatif jawaban d dengan nilai 1 b. Analisis lanjut Dalam analisis ini untuk mengetahui pengaruh pelaksanaan pendidikan agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa, maka untuk tujuan ini digunakan product moment sebagai berikut:
(Sx)(Sy ) N rxy = 2 ì 2 (Sx) üì 2 (Sy ) 2 ü íSx ýíSy ý N þî N þ î Sxy -
Keterangan : rxy : Koefisien korelasi variable x dan variable y xy : perkalian antara x dan y x 2 : Variabel pengaruh y 2 : Variabel terpengaruh
N : Jumlah Sampel yang diselidiki S : Sigma (jumlah), (Sutrisno Hadi, 1987: 294).
H. Sistematika Penulisan Penulisan skripsi ini terdiri dari lima bab dengan sistematika penulisan sebagai berikut: Bab I Pendahuluan, dalam bab ini dikemukakan: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Hipotesis, Manfaat Hasil Penelitian, Definisi Operasional Variabel, Metode Penelitian, dan Sistematika Penulisan. Bab II Kajian Teori tentang: Pendidikan Agama Islam, Pengertian, Dasar dan Tujuan Pendidikan Agama Islam, Pendidikan Agama Islam di SMP, Kurikulum, Metode, Evaluasi, Pengamalan Ibadah, Pengertian Pengamalan Ibadah, Dasar Hukum Ibadah, Ruang lingkup dan Sistematika Ibadah, Macam-macam Ibadah ditinjau dari Berbagai Segi. Bab III Merupakan hasil penelitian lapangan yang meliputi tinjauan umum tentang SMP Muhammadiyah Salatiga yang berisi, tinjauan historis, letak geografis, keadaan siswa keadaan guru, keadaan karyawan, dan sarana dan prasarana, serta data hasil angket. Bab IV Analisis data yang meliputi analisis pendahuluan, analisis data, analisis lanjut.
Bab V Adalah bab penutup yang merupakan bab terahir dari pembahasan penulisan skripsi yang meliputi kesimpulan, saran-saran, kata penutup daftar lampiran dan riwayat pendidikan penulis. Adapun dalam penulisan skripsi ini penulis menggunakan buku pedoman penulisan skripsi yang diterbitkan oleh STAIN Salatiga dan bimbingan dari dosen pembimbing.
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Pendidikan Agama Islam 1. Pengertian Sebelum membahas pendidikan agama Islam terlebih dahulu perlu diungkapkan definisi pendidikan. Para tokoh berbeda pendapat dalam mendefinisikan pendidikan disebabkan mereka berbeda pendapat dalam penekanan dan tinjauan terhadap pendidikan. Pendidikan berasal dari kata “didik”, lalu kata ini mendapat awalan pe- dan akhiran -an sehingga menjadi “pendidikan”, yang artinya Proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia, melalui upaya pengajaran dan pelatihan atau proses perbuatan, cara mendidik (Depdiknas, KBBI, 1994 cet. ke3:232). Menurut
John
Dewey
Pendidikan
berarti
perkembangan,
Perkembangan sejak lahir hingga menjelang kematian. Jadi Pendidikan itu juga berarti sebagai kehidupan (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011: 41). Ini berarti proses pendidikan mempunyai tujuan diluar dirinya, tetapi terdapat dalam pendidikan itu sendiri. Proses pendidikan juga bersifat kontinu, merupakan reorganisasi, rekonstruksi, dan pengubahan pengalaman hidup. Dalam bahasa inggris, education (pendidikan) berasal dari kata educate (mendidik) artinya memberi peringatan (to elicit, to give rise to),
dan mengembangkan (to evolve, to develop). Dalam pengertian yang sempit, education atau pendidikan berarti perbuatan atau proses perbuatan untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan dalam konteks Islam pada umumnya mengacu kepada term at-Tarbiyah, at-Ta’dib dan at-Ta’lim. Dari ketiga istilah tersebut term yang paling populer digunakan dalam praktek pendidikan Islam ialah term at-tarbiyah, sedangkan term at-ta’dib dan at-ta’lim jarang sekali digunakan. Padahal kedua istilah tersebut telah digunakan sejak awal pertumbuhan pendidikan Islam (Samsul Nizar, 2002, cet. ke-1: 25). Achmadi (1992: 20) mengemukakan bahwa pendidikan agama Islam adalah usaha yang lebih khusus ditekankan untuk mengembangkan fitrah keberagamaan subjek didik agar lebih mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran-ajaran islam. Implikasi dari pengertian ini, pendidikan agama islam merupakan komponen yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan islam. Dari batasan di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan
seseorang
(peserta
didik)
dapat
mengarahkan
kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. 2. Dasar dan Tujuan a. Dasar Pendidikan Agama Islam Dasar adalah landasan untuk berdirinya sesuatu, fungsi dasar ialah memberikan arah kepada tujuan yang akan dicapai dan sekaligus sebagai landasan untuk berdirinya sesuatu (Samsul Nizar, 2000:95).
Dasar pendidikan agama Islam dapat ditinjau dari segi yuridis/hukum dan dasar religius. 1) Dasar yuridis/hukum, yang tercakup dalam segi ini adalah: a. Landasan Idiil pancasila, sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau dengan kata lain harus beragama. Untuk mewujudkan manusia yang mampu mengamalkan ajaran agamanya sangat diperlukan pendidikan agama
karena
pendidikan
agama
mempunyai
tujuan
membentuk manusia bertaqwa kepada Allah swt. b. Landasan Struktural/konstitusional yakni UUD 1945 dalam Bab XI Pasal 29 ayat 1 dan 2 berbunyi: 1. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha Esa. 2. Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu (UUD 1945, 2005, cet. Ke-2: 24). c. Landasan Operasional, yakni dasar yang secara langsung mengatur pelaksanaan pendidikan agama di sekolah-sekolah di Indonesia, yakni Undang-undang Republik Indonesia no. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas, Pendidikan agama secara langsung dimasukkan ke dalam kurikulum di sekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar sampai universitas-universitas negeri.
2) Dasar Religius Dasar pendidikan Islam adalah segala ajarannya yang bersumber dari Al-Qur’an, sunnah dan ijtihad (ra’yu). Dasar inilah yang membuat pendidikan Islam menjadi ada, tanpa dasar ini tidak akan ada pendidikan Islam. a. Al-Qur’an Al-Qur’an ialah firman Allah berupa wahyu yang disampaikan oleh Jibril kepada Nabi Muhammad saw. Didalamnya terkandung ajaran pokok sangat penting yang dapat dikembangkan untuk keperluan seluruh aspek kehidupan melalui ijtihad. Sebagaimana Firman Allah SWT:
ÇÊÒÈ 5O ƒÌx. 5A qß™ u‘ ãA öqs)s9 ¼çm¯RÎ) Artinya: “Sesungguhnya Al Qur'aan itu benar-benar firman (Allah yang dibawa oleh) utusan yang mulia (Jibril)” (QS. At-Takwir: 19). Ajaran yang terkandung dalam Al-Qur’an itu terdiri dari dua prinsip besar, yaitu yang berhubungan dengan masalah keimanan yang disebut Aqidah, dan yang berhubungan dengan amal yang disebut dengan Syari’ah. Istilah-istilah yang sering biasa digunakan dalam membicarakan ilmu tentang Syari’ah ini ialah (a) Ibadah untuk perbuatan yang langsung berhubungan dengan Allah SWT, (b) Mu’amalah untuk perbuatan yang berhubungan selain dengan Allah SWT, (c) Akhlak untuk
tindakan yang menyangkut etika dan budi pekerti dalam pergaulan. Pendidikan, karena termasuk ke dalam usaha atau tindakan untuk membentuk manusia, termasuk ke dalam ruang lingkup mu’amalah. Pendidikan sangat penting karena ikut menentukan corak dan bentuk amal dan kehidupan manusia baik pribadi maupun masyarakat (Zakiah Daradjat, 2004, cet. ke-5:19-20). b. As-Sunnah As-Sunnah ialah segala yang dinukilkan dari Nabi SAW baik berupa perkataan, perbuatan ataupun pengakuan, pengajaran, sifat, kelakuan, perjalanan hidup baik yang demikian itu sebelum Nabi SAW dibangkitkan menjadi Rasul maupun sesudahnya. (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1974, cet. ke-4: 25). Makna inilah yang diberikan kepada perkataan “sunnah” dalam sabda Nabi SAW:
ِﻛِﺘَﺎبُ اﷲ،ﻟَﻘَﺪْﺗَﺮَﻛْﺖُ ﻓِﯿْﻜُﻢْ اَﻣْﺮَﯾْﻦِ ﻟَﻦْ ﺗَﻀِﻠُﻮْاﻣَﺎاِنْ ﺗَﻤَﺴﱠﻜْﺘُﻢْ ﺑِﮭِﻤَﺎ .ِوَﺳُﻨﱠﺔِرَﺳُﻮْﻟِﮫ Artinya: “Sungguh telah saya tinggalkan untukmu dua perkara tidak sekali-kali kamu sesat selama berpegang teguh kepadanya, yakni: Kitabullah dan sunnah rasulnya (HR. Malik). Oleh karena itu sunnah merupakan landasan kedua bagi cara pembinaan pribadi manusia muslim. Sunnah selalu membuka
kemungkinan
sebabnya,
mengapa
penafsiran
ijtihad
perlu
berkembang.
Itulah
ditingkatkan
dalam
memahaminya termasuk sunnah yang berkaitan dengan pendidikan. c. Ijtihad Ijtihad adalah istilah para fuqaha, yaitu berpikir dengan menggunakan seluruh ilmu yang dimiliki oleh ilmuwan syari’at Islam untuk menetapkan/menetukan sesuatu hukum syari’at Islam dalam hal-hal yang ternyata belum ditegaskan hukumnya oleh Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam hal ini dapat saja meliputi seluruh aspek pendidikan, tetapi tetap berpedoman pada Al-Qur’an dan Sunnah. Ijtihad dalam pendidikan harus tetap bersumber dari AlQur’an dan Sunnah yang diolah oleh akal dari para ahli pendidikan Islam. Teori-teori pendidikan baru hasil ijtihad harus dikaitkan dengan ajaran Islam dan kebutuhan hidup (Zakiah Daradjat, 2004, cet. ke-5:22). b. Tujuan Pendidikan Agama Islam Tujuan Pendidikan Agama Islam, secara etimologi, tujuan adalah arah, maksud atau sasaran (W. J. S. Poerwadarminta, 1985, cet. ke-8: 1094). Sedangkan secara terminologi, tujuan berarti sesuatu yang diharapkan tercapai setelah sebuah usaha atau kegiatan selesai. Selanjutnya tujuan pendidikan Islam dibangun atas tiga komponen sifat dasar manusia, yaitu: 1) tubuh, 2) ruh, dan 3) akal,
Yang masing-masing harus dijaga. Berdasarkan hal tersebut maka tujuan pendidikan Islam dapat di kualifikasikan kepada: 1) Tujuan Pendidikan Jasmani (ahdaf al-jismiyah) Rasulullah saw bersabda:
ٌاَﻟﻤُﺆﻣِﻦُ ﻗَﻮِيٌ ﺧَﯿْﺮٌ وَاُﺣِﺐٌ اِﻟَﻰ اﷲِ ﻣِﻦَ اﻟْﻤُﺆﻣِﻦِ ﺿَﻌِﯿْﻒ Artinya: “Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disayangi Allah ketimbang orang mukmin yang lemah” (HR. Muslim). Oleh Imam Nawawi menafsirkan hadis diatas sebagai kekuatan iman yang ditopang oleh kekuatan fisik. Kekuatan fisik merupakan bagian pokok dari tujuan pendidikan. Maka pendidikan harus mempunyai tujuan kearah keterampilan-keterampilan fisik yang dianggap perlu bagi tumbuhnya keperkasaan tubuh yang sehat. Pendidikan Islam dalam hal ini mengacu pada pembicaraan fakta-fakta terhadap jasmani yang relevan bagi para pelajar. 2) Tujuan Pendidikan Rohani (ahdaf al-ruhaniyyah) Orang yang betul-betul menerima ajaran Islam tentu akan menerima seluruh cita-cita ideal yang terdapat dalam Al-Qur’an, peningkatan jiwa dan kesetiaannya yang hanya kepada Allah semata dan melaksanakan moralitas Islami yang diteladani dari tingkah laku kehidupan Nabi Muhammad saw. Firman Allah SWT
ÇËËÈ 4¾ÏmÎn/§‘ ` ÏiB 9‘qçR 4’n?tã uqßgsù ÉO »n=ó™ M~ Ï9 ¼çnu‘ô‰ |¹ ª! $#y uŽŸ° ` yJ sùr& Artinya: ”Maka apakah orang-orang yang dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat
cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)?” (QS. Az-zumar: 22). Untuk itu, maka tujuan pendidikan Islam harus mampu membawa dan mengembalikan ruh atau jiwa manusia kepada kebenaran dan kesucian. 3) Tujuan Pendidikan Akal (al-ahdaf al-’aqliyah)
;M »tƒUy Í‘$pk¨]9$#ur È@ øŠ©9$# É# »n=ÏF÷z $#ur ÇÚ ö‘F{ $#ur ÏN ºuq»yJ ¡ 9$# È, ù=yz ’Îû žc
Î)
ÇÊÒÉÈ É= »t6ø9F{ $#’Í<'rT[{ Artinya: ”Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal” (QS. Al-Imron: 190). Tujuan ini mengarah kepada perkembangan intelegensi yang mengarahkan setiap manusia sebagai individu untuk dapat menemukan kebenaran yang sebenar-benarnya. Pendidikan yang lebih berorientasi kepada hafalan, tidak tepat menurut teori pendidikan Islam. Karena pada dasarnya pendidikan Islam bukan hanya memberi titik tekan pada hafalan, sementara proses intelektualitas dan pemahaman dikesampingkan. 4) Tujuan Sosial (al-ahdaf al-ijtima’iyah) Seorang khalifah mempunyai kepribadian utama dan seimbang, sehingga khalifah tidak akan hidup dalam keterasingan dan ketersendirian. Oleh karena itu, aspek sosial dari khalifah harus dipelihara. Fungsi pendidikan dalam mewujudkan tujuan sosial adalah menitikberatkan pada perkembangan karakter-karakter
manusia yang unik, agar manusia mampu beradaptasi dangan standar-standar masyarakat bersama-sama dengan cita-cita yang ada padanya. Sedangkan tujuan akhir pendidikan Islam versi Abdurrahman adalah mewujudkan manusia ideal sebagai ’abid Allah atau ’ibad Allah, yang tunduk secara total kepada Allah swt. 3. Pendidikan Agama Islam di SMP a. Kurikulum Secara umum kurikulum diartikan sebagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Istilah kurikulum semula berasal dari istilah dunia atletik yaitu curere yang berarti berlari, istilah tersebut erat hubungannya dengan kata curier atau kurir yang berarti penghubung seseorang untuk menyampaikan sesuatu kepada orang atau tempat lain. Seorang kurir harus menempuh suatu perjalanan untuk mencapai tujuan, maka istilah kurikulum kemudian diartikan sebagai suatu jarak yang harus ditempuh. Kurikulum tidak hanya meliputi bahan pelajaran, tetapi seluruh kehidupan di kelas. John Dewey sejak lama telah menggunakan istilah kurikulum dan hubungannya dengan anak didik. Dewey menegaskan bahwa kurikulum merupakan suatu rekonstruksi berkelanjutan yang memaparkan pengalaman belajar anak didik melalui suatu susunan pengetahuan yang terorganisasikan dengan baik yang biasanya disebut kurikulum (Nana Syaodih Sukmadinata, 2011: 10).
Dalam Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional dirumuskan kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk
mencapai
tujuan
pendidikan
tertentu.
Pengembangan kurikulum dilakukan dengan mengacu pada standar nasional pendidikan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Dari beberapa definisi yang telah dikemukakan, bahwa kurikulum merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan pendidikan, sehingga dalam proses belajar mengajar pada jenjang pendidikan berpegang pada kurikulum yang ada. Pada pasal 37 Undang-undang Republik Indonesia tentang Sistem Pendidikan Nasional disebutkan bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat: a. b. c. d. e. f. g. h. i. j.
Pendidikan agama Pendidikan kewarganegaraan Bahasa Matematika Ilmu Pengetahuan Alam Ilmu pengetahuan sosial Seni dan budaya Pendidikan jasmani dan olah raga Keterampilan/kejuruan dan Muatan lokal Tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) kurikulum yang
dipakai yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang pengembangannya berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
dan Standar Isi (SI) dan berpedoman kepada Badan Standar Nasional Pendidikan (BNSP) (Depdiknas, 2006: 1). Secara umum mata pelajaran PAI didasarkan pada ketentuanketentuan yang ada pada dua sumber pokok ajaran Islam, yaitu alQuran dan al-Sunnah/al-Hadits Nabi Muhammad saw¸ (dalil naqli). Dengan
melalui
metode
Ijtihad
(dalil
aqli)
para
ulama
mengembangkan prinsip-prinsip PAI tersebut dengan lebih rinci dan mendetail dalam bentuk fiqih dan hasil-hasil ijtihad lainnya. Karakteristik mata pelajaran PAI tertuang dalam tiga kerangka dasar ajaran Islam, yaitu aqidah, syari’ah dan akhlak. Aqidah merupakan penjabaran dari konsep Iman, syariah merupakan penjabaran dari konsep Islam, syariah memiliki dua dimensi kajian pokok, yaitu ibadah dan muamalah, dan akhlak merupakan penjabaran dari konsep Ihsan. Dari ketiga prinsip dasar itulah berkembang berbagai kajian keislaman (ilmu-ilmu agama) seperti Ilmu Kalam (Theologi Islam, Ushuluddin, Ilmu Tauhid) yang merupakan pengembangan
dari
aqidah,
Ilmu
Fiqih
yang
merupakan
pengembangan dari syariah dan ilmu akhlak (Etika Islam, Moralitas Islam) yang merupakan pengembangan dari akhlak, termasuk kajiankajian yang terkait dengan ilmu dan teknologi serta seni dan budaya yang dapat dituangkan dalam berbagai mata pelajaran di SMP. Itulah gambaran tentang kurikulum, khususnya pada mata pelajaran pendidikan agama Islam.
b. Metode Pengajaran Metode beasal dari dua kata yaitu “Meta” dan “Hodos”, “meta” berarti melalui dan “hodos” berarti jalan atau cara. Jadi metode adalah cara/ jalan yang harus dilalui (M. Arifin, 1992, cet. ke-4: 61). Dalam kamus umum Bahasa Indonesia disebutkan bahwa metode adalah cara yang telah teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Menurut Mahmud Yunus sebagaimana yang dikutip Armai Arief, metode adalah jalan yang hendak ditempuh oleh seseorang supaya sampai kepada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan perusahaan atau perniagaan, maupun dalam kupasan ilmu pengetahuan dan lainnya. Dari definisi di atas dapat dikatakan bahwa mentode mengandung arti adanya urutan kerja yang terencana, sistematis dan merupakan hasil eksperimen ilmiah guna mencapai tujuan yang telah direncanakan. Semakin tepat metode yang digunakan maka semakin efektif pula dalam pencapaian tujuan. Metode pengajaran yang penulis maksud dalam uraian ini adalah cara yang dipergunakan guru dalam mengajarkan mata pelajaran pendidikan agama Islam kepada siswa. Adapun macammacam metode yang dapat dipergunakan dalam pengajaran agama adalah metode ceramah, diskusi, demonstrasi, sosiodrama, drill dan tanya jawab. Dalam hal ini akan diuraikan metode pengajaran dalam pendidikan agama Islam yaitu:
1) Metode Ceramah Yang dimaksud dengan metode ceramah ialah cara menyampaikan sebuah materi pelajaran dengan cara penuturan kepada siswa atau khalayak ramai. Ciri yang menonjol dalam metode ceramah, dalam pelaksanaan pengajaran di kelas adalah peranan guru tampak sangat dominan. Metode ceramah diberikan apabila suatu materi membutuhkan penjelasan agar materi tersebut dimengerti oleh siswanya. 2) Metode Diskusi Diskusi yaitu suatu proses yang melibatkan dua individu atau lebih, berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan, saling tukar informasi (information sharing), saling mempertahankan pendapat (self maintenance) dalam memecahkan sebuah masalah tertentu (problem solving). Dengan demikian bahwa metode diskusi adalah salah satu alternatif metode/cara yang dapat dipakai oleh seorang guru di kelas dengan tujuan dapat memecahkan suatu masalah berdasarkan pendapat para siswa. 3) Metode Demonstrasi Yang dimaksud dengan metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan menggunakan alat peragaan (meragakan), untuk memperjelas suatu pengertian, atau cara untuk memperlihatkan bagaimana untuk melakukan dan jalannya suatu proses pembuatan tertentu kepada siswa. To show atau memperkenalkan atau
mempertontonkan. Metode demonstrasi dapat merangsang siswa untuk lebih aktif dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga dapat memusatkan perhatian anak didik. 4) Metode Sosiodrama Sosiodrama adalah suatu metode mengajar dimana guru memberikan kesempatan kepada murid untuk melakukan kegiatan memainkan peran seperti yang terdapat dalam kehidupan masyarakat (sosial). Dalam pendidikan agama metode sosiodrama ini efektif alam menyajikan pelajaran akhlak, sejarah Islam dan topik-topik lainnya. Dalam pelajaran sejarah, misalnya guru menggambarkan kisah sahabat khalifah Abu Bakar ketika beliau masuk Islam. Kisah tersebut tentu amat menarik jika disajikan melalui sosiodrama. Manfaat metode ini yaitu agar melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian, dan juga metode ini akan lebih menarik perhatian anak, Sehingga suasana kelas akan lebih hidup. 5) Metode Drill Metode
Drill
(latihan
siap)
pengertiannya
sering
dikacaukan dengan istilah “ulangan”. Padahal maksud keduanya berbeda. Latihan siap dimaksudkan yaitu agar pengetahuan siswa dan kecakapan tertentu dapat menjadi miliknya, dan betul-betul dikuasai siswa. Dengan kata lain metode drill adalah suatu cara
menyajikan bahan pelajaran dengan jalan/cara melatih siswa agar menguasai pelajaran dan terampil dalam melaksanakan tugas latihan yang diberikan. 6) Metode Tanya Jawab Metode tanya jawab ialah penyampaian pelajaran dengan cara guru mengajukan pertanyaan dan murid menjawab. Atau suatu metode di dalam pendidikan di mana guru bertanya sedangkan murid menjawab tentang materi yang ingin diperolehnya. Dan juga pada metode ini bisa pula diatur pertanyaan diajukan siswa lalu dijawab siswa lainnya. Keunggulan metode tanya jawab yaitu situasi kelas menjadi hidup/dinamis, karena siswa aktif berpikir dan memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan dan juga melatih agar siswa berani menyampaikan buah pikirannya. c. Evaluasi Dalam arti luas, evalusi adalah sutu proses merencanakan, memperoleh dan menyediakan informasi yang sangat diperlukan untuk membuat alternatif-alternatif keputusan. Sesuai dengan pengertian tersebut maka setiap kegiatan evaluasi atau penilaian merupakan suatu proses yang sengaja direncanaka untuk memperoleh informasi atau data berdasarkan data tersebut kemudian dicoba membuat suatu keputusan. Berarti evalusi pendidikan agama Islam yang penulis maksud adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan prestasi hasil
belajar murid dalam mata pelajaran agama Islam. Dalam buku dasardasar evaluasi pendidikan karangan Suharsimi Arikunto (2002, cet. ke3:26) menyebutkan alat-alat evalusi yaitu tes dan non tes, yang tergolong non tes adalah skala bertingkat, kuesioner, daftar cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup. Sedangkan tes itu sendiri ada empat, yaitu tes diagnostik, tes sumatif, tes formatif dan tes penempatan. 1. Tes diagnostik, yaitu tes yang bertujuan untuk mencari sebabsebab kesulitan belajar siswa seperti latar belakang psikologis, fisik dan lingkungan sosial serta ekonomi siswa. 2. Tes Sumatif yaitu tes yang digunakan untuk mengukur atau menilai sampai dimana pencapaian siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan, dan selanjutnya untuk menentukan kenaikan tingkat atau kelulusan siswa yang bersangkutan. 3. Tes Formatif yaitu tes yang digunakan untuk mencari umpan balik (feed back) guna memperbaiki proses belajar mengajar bagi guru maupun siswa. 4. Tes Placement (penempatan) yaitu tes yang digunakan untuk penentuan penempatan siswa dalam suatu jenjang atau jenis program tertentu.
B. Pengamalan Ibadah 1. Pengertian Pengamalan Ibadah Pengamalan adalah dari kata amal, yang berarti perbuatan, pekerjaan, segala sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan. Dari pengertian di atas, pengamalan berarti sesuatu yang dikerjakan dengan maksud berbuat kebaikan, dari hal di atas pengamalan masih butuh objek kegiatan. Menurut fuqoha, ibadah yaitu Segala hukum yang dikerjakan untuk mengharap pahala di akhirat, dikerjakan sebagai tanda pengabdian kita kepada Allah SWT (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1952: 7). Dari uraian di atas, menggabungkan pengertian pengamalan dan pengertian ibadah, maka pengertian pengamalan ibadah yakni perbuatan yang
dilakukan
seseorang
sebagai
usaha
menghubungkan
dan
mendekatkan diri kepada Allah swt dengan taat melaksanakan segala perintah dan anjuran-Nya serta menjauhi segala larangnnya.
2. Dasar Hukum Ibadah Jika kita renungi hakikat ibadah, kita pun yakin bahwa perintah beribadah itu pada hakikatnya berupa peringatan, memperingatkan kita menunaikan kewajiban terhadap Allah yang telah melimpahkan karuniaNya.
Firman Allah swt
ÇËÊÈ tb qà)Gs? öN ä3 ª=yès9 öN ä3 Î=ö6s% ` ÏB tûïÏ%©!$#ur öN ä3 s)n=s{ “ Ï%©!$#ãN ä3 /u‘ (#r߉ ç6ôã $#⨠$¨Y9$#$pkš‰r'¯»tƒ Artinya : "Hai manusia, sembahlah Tuhanmu Yang telah menciptakanmu dan orangorang yang sebelummu, agar kamu bertakwa" (QS. Al Baqarah/ 2: 21). Ibadah itulah ghayah atau tujuan dijadikannya jin, manusia dan makhluk selainnya (Hasbi Ash-Shiddieqy, 1952: 10). Firman Allah swt.
ÇÎÏÈ Èb r߉ ç7÷èu‹Ï9 žw Î)}§ RM} $#ur £` Ågø:$#àM ø)n=yz $tBur Artinya: "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah-Ku". (Q. S. Adz Dzariyat / 51:56). 3. Ruang Lingkup dan Sistematika Ibadah Ibadah itu, mensyukuri nikmat Allah. Atas dasar inilah tidak diharuskan baik oleh syara., maupun oleh akal beribadat kepada selain Allah, karena Allah sendiri yang berhak menerimanya, lantaran Allah sendiri yang memberikan nikmat yang paling besar kepada kita, yaitu hidup, wujud dan segala yang berhubungan dengan-Nya (Hasby Ash Shiddieqy, 2000, cet. ke-1: 10). Meyakini benar, bahwa Allah-lah yang telah memberikan nikmat, maka mensyukuri Allah itu wajib, salah satunya dengan beribadah kepada Allah, karena ibadah adalah hak Allah yang harus dipatuhi. Untuk mengetahui ruang lingkup ibadah ini tidak terlepas dari pemahaman terhadap pengertian itu sendiri. Oleh sebab itu menurut Ibnu Taimiyah (661-728 H/1262-1327 M) ibadah mencakup semua bentuk cinta
dan kerelaan kepada Allah swt, baik dalam perkataan maupun perbuatan, lahir dan bathin, maka yang termasuk ke dalam hal ini adalah shalat, zakat, puasa, haji, benar dalam pembicaraan, menjalankan amanah, berbuat baik kepada orang tua, menghubungkan silaturrahmi, memenuhi janji, amar ma’ruf nahi munkar, jihad terhadap orang kafir dan munafik, berbuat baik kepada tetangga, anak yatim, fakir miskin, dan ibn sabil, berdo’a, berzikir, membaca Al-Qur’an, ikhlas, sabar, syukur, rela menerima ketentuan Allah swt, tawwakal, raja’ (berharap atas rahmat), khauf (takut terhadap azab), dan lain sebagainya. Ruang lingkup ibadah yang dikemukakan Ibnu Taimiyah di atas cakupannya sangat luas, bahkan menurut beliau semua ajaran agama itu termasuk ibadah. Bilamana diklasifikasikan kesemuanya dapat menjadi beberapa kelompok saja, yaitu: a. Kewajibaban-kewajiban atau rukun-rukun syari.at seperti shalat, puasa, zakat dan haji. b. Yang berhubungan dengan (tambahan dari) kewajiban-kewajiban di atas dalam bentuk ibadah-ibadah sunat, seperti zikir, membaca AlQur’an, doa dan istigfar. c. Semua bentuk hubungan sosial yang baik serta pemenuhan hak-hak manusia, seperti berbuat baik kepada orang tua, menghubungkan silaturrahmi, berbuat baik kepada anak yatim, fakir miskin dan ibnu sabil.
d. Akhlak Insaniyah, (bersifat kemanusiaan), seperti benar dalam berbicara, menjalankan amanah dan menepati janji. e. Akhlak rabbaniyah (bersifat ketuhanan), seperti mencintai Allah swt, dan rasulrasul- Nya, takut kepada Allah swt, ikhlas dan sabar terhadap hukum-Nya (Rahman Ritongga, 2002: 6). Lebih khusus lagi ibadah dapat diklasifikasikan menjadi ibadah umum dan ibadah khusus. Ibadah umum mempunyai ruang lingkup yang sangat luas, yaitu mencakup segala amal kebajikan yang dilakukan dengan niat ikhlas dan sulit untuk mengemukakan sistematikanya. Tetapi ibadah khusus ditentukan oleh syara’ (nash), bentuk dan caranya. Oleh karena itu dapat dikemukakan sistematikanya secara garis besar sebagai berikut: 1. Thaharah 2. Shalat 3. Penyelenggaraan jenazah 4. Zakat 5. Puasa 6. Haji dan Umrah 7. Iktikaf 8. Sumpah dan Kafarat 9. Nazar 10. Qurban dan Aqiqah
4. Tujuan Ibadah Ibadah mempunyai tujuan pokok dan tujuan tambahan. Tujuan pokoknya adalah menghadapkan diri kepada Allah yang Maha Esa dan mengkonsentrasikan niat kepada-Nya dalam setiap keadaan. Dengan adanya tujuan itu seseorang akan mencapai derajat yang tinggi di akhirat. Tujuan tambahan yang dimaksud adalah agar terciptanya kemaslahatan diri manusia dan terwujudnya usaha yang baik. Shalat umpamanya, disyari’atkan pada dasarnya bertujuan untuk menundukan diri kepada Allah swt dengan ikhlas, mengingatkan diri dengan berzikir. Sedangkan tujuan tambahannya antara lain adalah untuk menghindarkan diri dari perbuatan keji dan munkar, sebagaimana dipahami dari firman Allah swt:
4‘ sS ÷Zs? no4qn=¢Á 9$# žc
Î) (no4qn=¢Á 9$# ÉO Ï%r&ur É= »tGÅ3 ø9$# šÆ
ÏB y7 ø‹s9Î) zÓÇr ré& !$tB ã@ ø?$#
ÇÍÎÈ tb qãèoYóÁ s? $tB ÞO n=÷ètƒ ª! $#ur 3çŽt9ò2 r&«! $#ãø.Ï%s!ur 3Ìs3 ZßJ ø9$#ur Ïä!$t± ós xÿø9$#ÇÆ
tã
Artinya:"Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, yaitu Al Kitab (Al Qur'an) dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatanperbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan" (Q.S Al-Ankabut , 29: 45). 5. Macam-macam ibadah ditinjau dari berbagai segi Dalam kaitan dengan maksud dan tujuan pensyariatannya ulama fiqih membaginya kepada tiga macam, yakni: 1) ibadah mahdah, 2) ibadah gair mahdah dan 3) ibadah zi al-wajhain (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999, cet. ke-3, jilid II: 593).
1) Ibadah Mahdah adalah ibadah yang mengandung hubungan dengan Allah swt semata-mata, yakni hubungan vertikal. Ibadah ini hanya sebatas pada ibadah-ibadah khusus. Ciri-ciri ibadah mahdah adalah semua ketentuan dan atuaran pelaksanaannya telah ditetapkan secara rinci melalui penjelasan-penjelasan Al-Qur’an dan atau hadits. Ibadah mahdah dilakukan semata-mata bertujuan untuk mendekatkan diri kepada Allah swt. 2) Ibadah ghair mahdah ialah ibadah yang tidak hanya sekedar menyangkut hubungan dengan Allah swt, tetapi juga berkaitan dengan sesama makhluk (habl min Allah wa habl mi an-nas), di samping hubungan vertikal juga ada hubungan horizontal. Hubungan sesama makhluk ini tidak hanya terbatas pada hubungan antar manusia, tetapi juga hubungan manusia dengan lingkungannya, seperti ayat yang artinya: “dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah (Allah) Memperbaikinya” (Q.S. Al-A’rof (7): 56). 3) Ibadah zi al-wajhain adalah ibadah yang memiliki dua sifat sekaligus, yaitu mahdah dan ghair mahdah. Maksudnya adalah sebagian dari maksud dan tujuan pensyariatannya dapat diketahui dan sebagian lainnya tidak dapat diketahui, seperti nikah dan iddah. Dari segi ruang lingkupnya ibadah dapat dibagi kapada dua macam yaitu:
1. Ibadah khassah,
yakni
ibadah
yang ketentuan dan cara
pelaksanaannya secara khusus ditetapkan oleh nash, seperti shalat, zakat, puasa, haji dan lain-lain sebagainya. 2. Ibadah ’ammah, yaitu semua perbuatan baik yang dilakukan dengan niat yang baik dan semata-mata karena Allah swt (ikhlas), seperti makan dan minum, bekerja, amar ma’ruf nahi munkar, berlaku adil berbuat baik kepada orang lain dan sebagainya. Ibadah menurut Hasby Ash Shiedieqy dalam bukunya ”Kuliah Ibadah” berdasarkan bentuk dan sifat ibadah terbagi kepada enam macam: Pertama, ibadah-ibadah yang berupa perkataan dan ucapan lidah, seperti tasbih, tahmid, tahlil, takbir, taslim, do’a, membaca hamdalah oleh orang yang bersin, memberi salam, menjawab salam, membaca basmalah ketika makan, minum dan menyembelih binatang, membaca Al-Qur’an dan lain-lain. Kedua, ibadah-ibadah yang berupa perbuatan yang tidak disifatkan dengan sesuatu sifat, seperti berjihad di jalan Allah, membela diri dari gangguan, menyelenggarakan urusan jenazah. Ketiga, ibadah-ibadah yang berupa menahan diri dari mengerjakan sesuatu pekerjaan, seperti puasa, yakni menahan diri dari makan, minum dan dari segala yang merusakan puasa. Keempat, ibadah-ibadah yang melengkapi perbuatan dan menahan diri dari sesutu pekerjaan, seperti I’tikaf (duduk di dalam sesuatu
rumah dari rumah-rumah Allah), serta menahan diri dari jima’ dan mubasyarah, haji, thawaf, wukuf di Arafah, ihram, menggunting rambut, mengerat kuku, berburu, menutup muka oleh para wanita dan menutup kepala oleh orang laki-laki. Kelima, ibadah-ibadah yang bersifat menggugurkan hak, seperti membebaskan orang-orang yang berhutang, memaafkan kesalahan orang, memerdekakan budak untuk kaffarat. Keenam, ibadah-ibadah yang melengkapi perkataan, pekerjaan, khusyuk menahan diri dari berbicara dan dari berpaling lahir dan batin untuk menghadapinya. Dilihat dari segi fasilitas yang dibutuhkan untuk mewujudkannya, ibadah dapat dibagi menjadi tiga macam: 1. Ibadah badaniyyah ruhiyyah mahdah, yaitu suatu ibadah yang untuk mewujudkannya hanya dibutuhkan kegiatan jasmani dan rohani saja, seperti shalat dan puasa. 2. Ibadah maliyyah, yakni ibadah yang mewujudkannya dibutuhkan pengeluaran harta benda, seperti zakat. 3. Ibadah badaniyyah ruhiyyah maliyyah, yakni suatu ibadah yang untuk mewujudkannya dibutuhkan kegiatan jasmani, rohani dan pengeluaran harta kekayaan, seperti haji (Ensiklopedi Hukum Islam, 1999, cet. ke3, jilid II: 594). Dari segi sasaran manfaat ibadah dapat dibagi menjadi dua macam:
1. Ibadah keshalehan perorangan (fardiyyah), yaitu ibadah yang hanya menyangkut diri pelakunya sendiri, tidak ada hubungannya dengan orang lain, seperti shalat. 2. Ibadah keshalehan kemasyarakatan (ijtima’iyyah), yaitu ibadah yang memiliki keterkaitan dengan orang lain, terutama dari segi sasarannya. Contoh, sedekah, zakat. Di samping merupakan ibadah kepada Allah, juga merupakan ibadah kemasyarakatan, sebab sasaran dan manfaat ibadah tersebut akan menjangkau orang lain.
BAB III LAPORAN HASIL PENELITIAN
A. Kodisi Umum SMP Muhammadiyah Salatiga 1. Tinjauan Historis Sebagaimana lembaga pendidikan yang lain SMP Muhammadiyah juga mempunyai sejarah tersendiri pada awal berdirinya. Sebagai lembaga pendidikan
milik
yayasan
Perserikatan
Muhammadiyah,
SMP
Muhammadiyah Salatiga bernaung dibawah Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) yang merupakan bagian dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Madya Salatiga. Hubungan serta pembagian tugas dan wewenang antara Yayasan sebagai pengelola dan Sekolah sebagai penyelenggara diatur dalam Keputusan Majlis Dikdasmen sesuai dengan kaidah Perguruan Dasar Muhammadiyah yang ditetapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Dalam rangka mewujudkan sebagian dari amal usaha Perserikatan Muhammadiyah yang berupa sarana pendidikan ini, Pimpinan Daerah Muhammadiyah
Kota
Madya
Salatiga
dan
Kabupaten
Semarang
bekerjasama dengan instansi terkait, tokoh agama Islam di Salatiga dengan Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI) sebagai penyumbang dana, maka berdirilah sebuah bangunan sarana pendidikan SMP Muhammadiyah Salatiga. Pada tanggal 5 Januari 1974 dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 penggunaanya.
Pada awal berdirinya, dengan keputusan kantor pembinaanpembinaan Menengah Umum Pertama Propinsi Jawa Tengah tanggal 2 Mei 1974 SMP Muhammadiyah Salatiga telah tercatat sebagai SMP Swasta dalam Daerah Propinsi Jawa Tengah dengan nomor: I/B/7/1974. Kemudian pada tanggal 1 April 1978, Kantor Wilayah Departemen P dan K menyatakan sebagai sekolah swasta yang sah. Tahun berganti tahun, bergulir seiring waktu dalam kurun 12 tahun, untuk kali pertama SMP Muhammadiyah Salatiga mendapat pengakuan status “Diakui” yaitu pada tanggal 3 Desember 1985 dan pada tahun 1990 diperoleh jenjang status “Disamakan” yaitu tanggal 31 Desember 1990 serta status “Terakreditasi” yaitu pada tanggal 9 Nopember 2010. Dalam
perkembangannya
SMP
Muhammadiyah
Salatiga
mengalami kemajuan yang sangat pesat. Setelah memperoleh beberapa tahapan jenjang status,
Terdaftar,
Diakui,
dan Disamakan serta
Terakreditasi pada tahun 2010, maka kepercayaan masyarakat semakin tinggi, hal ini terlihat pada jumlah pendaftar yang semakin banyak. Dalam waktu yang singkat sampai saat ini tahun ajaran 2011/2012 SMP Muhammadiyah Salatiga sudah meluluskan kurang lebih 6000 siswa. Sedang siswa seluruhnya berjumlah 346. Dalam kurun waktu lebih dari dua dekade SMP Muhammadiyah Salatiga dapat mensejajarkan dirinya terhadap SLTP yang lain di wilayah Salatiga. Tidak hanya di bidang perolehan calon siswa baru tetapi dalam
bidang prestasi-prestasi yang lain SMP Muhammadiyah selalu tampil dengan mengirimkan delegasi-delegasi siswa-siswa untuk beradu prestasi baik di tingkat Lokal, Propinsi maupun Nasional. Disamping itu untuk meningkatkan mutu di SMP Muhammadiyah, telah dilaksanakan berbagai kegiatan ekstra dari berbagai bidang yaitu Olah raga, Seni, Kepemimpinan maupun bidang akademik. 2. Tinjauan Geografis SMP Muhammadiyah Salatiga dalam proses pembelajarannya menempati tanah seluas lebih 1.194 m2 yang berlokasi di desa Kauman Kelurahan Sidorejo Kecamatan Sidorejo Lor Kotamadya Salatiga tepatnya di Jl. Raya Cempaka No. 5-7 Salatiga. Adapun batas-batas wilayahnya adalah sebagai berikut: a. Sebelah Barat
: Desa Kauman
b. Sebelah Utara
: Jl. Seruni
c. Sebelah Timur
: Jl. Raya Monginsidi
d. Sebelah Selatan
: Jl. Kartini dan Jl. Monginsidi
Melihat letak geografisnya yang strategis ini maka SMP Muhammadiyah Salatiga mempunyai prospek yang bagus, disamping mudahnya transportasi juga didukung oleh masyarakat lingkungan sekolah yang kondusif, ditambah banyaknya sekolah SLTP baik swasta maupun negeri disekitar lingkup kawasan itu, SMP Muhamadiyah juga terletak ditengah kawasan perkotaan. 3. Keadaan Siswa, Guru dan Karyawan
a. Keadaan Siswa Jumlah
siswa
SMP
Muhammadiyah
Salatiga
secara
keseluruhan adalah 346 yang terbagi dalam lima belas kelas meliputi kelas VII empat kelas dengan 110 siswa, kelas VIII empat kelas dengan jumlah 102 siswa dan kelas IX empat kelas dengan jumlah 134 siswa. Adapun perinciannya sebagai berikut: TABEL I JUMLAH SISWA SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Tingkat
Jumlah Kelas
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
I
4
58
52
110
II
4
60
42
102
III
4
79
55
134
198
148
346
Jumlah
b. Keadaan Guru Tenaga edukatif yang mengajar di SMP Muhammadiyah Salatiga hampir
semua berasal dari lulusan Keguruan
atau
mempunyai profesionalisasi dalam mengajar. Mereka sebagian besar Lulusan IKIP baik program S.1 maupun dari FKIP dan dari Universitas swasta lain. Jumlah tenaga pengajar di SMP Muhammadiyah Salatiga seluruhnya berjumlah 24 orang dengan perincian 6 guru tetap dan 7 orang berstatus tidak tetap dan guru bantu daerah 10 dan 1 Kepala Sekolah. Hal ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:
TABEL II KEADAAN GURU SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012
No
Nama
Jabatan
Pendidikan
Bidang Studi
1
Yudi Haryono S.Pd
Kepala Sekolah
Matematika/ S1
Matematika
2
Thoniek Fatonah, BA
PKS. Ur.Sarpra
Sarmud.Ek.Um
Bhs. Indonesia
3
Khadzikul Fikri
Sie. Ekstrakur
PGSMTP ket. Jasa Kertangkes
4
Suci Rahayu
Sie. Kurikulum
D III. Bhs. Inggris
Bhs. Inggris
5
Sri Harmoni
Wali Kelas
D III. PMP
PPKN
6
Emy Setyowati
Wali Kelas
D III. Biologi
IPA Biologi
7
Sriyono S.Pd
Sie . Kesiswaan
S.1 Penjaskes
Penjaskes
8
Suparmi
Wali Kelas
PGSLP Tata Buku
Geografi
9
Sri Suryani S.Pd.
Sie. Kesiswaan
D II.PMP
PPKN
10
Noor Khanah, BA
Ur. Perdus
Sarmud.Pend.Um.
Bhs. jawa
11
Is Purwito ER, S.Pd
Guru
S.1 Sejarah
IPS Sejarah
12
Nur Indah Widyastuti
Wali kelas
D.II Ket. Jasa
Bhs. Indonesia
13
Puji Hastuti
Wali kelas
D.II Ket. Jasa
IPS Ekonomi
14
Neni Junaeda, S.Pd
Sie. Kurikulum
Matematika / S.1
Matematika
15
Bambang Susmoyo,S.Ag
PKS. Ur. Kurikulum
S.1 PAI
PAI / B.IND
16
Drs. Mulyono
PKS. Ur. Kesis
S.1 Tarbiyah
PAI/ Penjaskes
17
Raharjo, S.Pd
Sie. Laborat
Matematika / S.1
Matematika
18
Sawitri Dewi S.Psi
BP
S.1 BP
BP
19
Try Rahayu S.Pd
Guru
S.I Matematika
Matematika
20
Sri Wuryantini,S.Pd
Guru
S.1 Fisika
Fisika
21
Kholiyatul Husna,S.PdI
Guru
S.1 Bhs. Inggris
Bhs. Inggris
22
Mursidatun Ni’mah,S.PdI
Guru
S.1 PAI
PAI
23
Taufikur Rahman,S.Pd
Guru
S.1 Geografi
Geografi
24
Nova Trijuana
Guru
D III TIK
TIK
c. Keadaan Karyawan Keadaan karyawan atau tenaga non edukatif di SMP Muhammadiyah Salatiga berjumlah 5 orang. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel dibawah ini: TABEL III KEADAAN KARYAWAN SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2011/2012
No
Nama
Jabatan
Pendidikan
1
Yuli Pratiwi
Kepala TU
S.I Ekonomi
2
Supono
Staf TU
PGAP
3
Siti Arofah
Staf TU
SMA
4
Kuncoro Broto Prasetyo Staf TU
SMK
5
Teguh
SMP
Penjaga/Kebersihan
4. Keadaan Sarana dan Prasarana Untuk
lebih
menunjang
proses
belajar
mengajar,
serta
penyelenggaraan administrasi di SMP Muhammadiyah Salatiga maka diperlukan sarana dan prasarana yang memadahi. Dalam masalah sarana dan prasarana akan penulis uraikan sebagai berikut: a. Bangunan SMP Muhammadiyah Salatiga Untuk memudahkan proses belajar mengajar dibutuhkan ruang kelas yang memadahi. Berikut keadaan gedung SMP Muhammadiyah Salatiga.
TABEL IV KEADAAN BANGUNAN SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN 2011/2012 No
Jenis Bangunan
Jumlah Ruang
1
Ruang Teori / Kelas
15
2
Laboratorium IPA
1
3
Laboratoriun Komputer
1
4
Ruang Perpustakaan
1
5
Ruang Ketrampilan
1
6
Ruang UKS
1
7
Koprasi / Toko
1
8
Ruang BP/ BK
1
9
Ruang Kepala Sekolah
1
10
Ruang Guru
1
11
Ruang TU
1
12
Ruang OSIS
1
13
WC Guru
3
14
WC Murid
13
15
Gudang
1
16
Ruang Ibadah
1
17
Rumah Penjaga Sekolah
1
18
Sanggar MGMP
1
b. Perlengkapan Sekolah Perlengkapan sekolah yang lain yang dimiliki oleh SMP Muhammadiyah Salatiga dapat dilihat pada tabel berikut:
TABEL V PERLENGKAPAN ADMISTRATIF
Komputer Printer 3
3
Mesin
Mesin
Ketik
Hitung
3
1
Brangkas 2
Filing Cabinet 6
Lemari Meja Kursi 7
5
c. Perlengkapan Kegitan Belajar Mengajar: Komputer Printer 18
B.
2
Meja
Kursi
Meja
Kursi
TV/
Kipas
guru
Guru
Siswa
Siswa
Audio
Angin
35
35
370
750
1
18
Agama
Islam
Data Khusus Pengaruh
Pelaksanaan
Pendidikan
Terhadap Pengamalan Ibadah Siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012. Untuk mengetahui secara kuantitas tentang pelaksanaan pendidikan Agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga, peneliti telah mengadakan survey secara langsung dengan menggunanakan angket yang disebarkan kepada responden. Kemudian data dari angket tersebut diolah dan dimasukkan kedalam tabel frekwensi untuk memudahkan pembahasan yang akan diolah dengan menggunakan analisis product moment. Dari jawaban responden yang terdiri dari empat poin yaitu a, b, c atau d dikelompokkan dan diprosentasikan agar diketahui tingkat pelaksanaan
10
pendidikan Agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa di SMP Muhammadiyah tahun pelajaran 2011/2012. Agar lebih jelas penulis measukkan data responden dari hasil observasi langsung melalui angket yang disebarkan kepada responden pada tanggal 23-25 Juli 2012, baik data pelaksanaan pendidikan Agama islam dan data pengamalan ibadah siswa ke dalam tabel-tabel sebagai berikut: TABEL VI FREKUENSI JAWABAN ANGKET PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
1
4
2
2
2
16
6
4
2
2
4
3
2
1
16
9
4
1
3
2
1
7
0
8
3
14
0
4
5
2
3
0
20
6
6
0
5
2
2
6
0
8
6
12
0
6
3
3
3
1
12
9
6
1
7
5
0
5
0
20
0
10
0
8
4
3
2
1
16
9
4
1
9
0
5
4
1
0
15
8
1
10
6
0
3
1
24
0
6
1
11
3
3
3
1
12
9
6
1
12
1
3
6
0
4
9
12
0
13
0
3
5
2
0
9
10
2
14
5
0
4
1
20
0
8
1
15
1
3
3
3
4
9
6
3
16
4
2
3
1
16
6
6
1
17
5
0
4
1
20
0
8
1
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
18
1
3
3
3
4
9
6
3
19
2
2
6
0
8
6
12
0
20
1
3
5
1
4
9
10
1
21
3
3
2
2
12
9
4
2
22
3
3
3
1
12
9
6
1
23
4
2
4
0
16
6
8
0
24
5
2
3
0
20
6
6
0
25
5
1
4
0
20
3
8
0
26
7
0
3
0
28
0
6
0
27
3
0
4
3
12
0
8
3
28
4
1
3
2
16
3
6
2
29
4
1
0
5
16
3
0
5
30
5
1
1
3
20
3
2
3
31
1
1
7
1
4
3
14
1
32
5
2
3
0
20
6
6
0
33
5
0
2
3
20
0
4
3
34
3
1
6
0
12
3
12
0
35
3
3
0
4
12
9
0
4
36
1
0
5
4
4
0
10
4
37
2
1
3
4
8
3
6
4
38
5
0
5
0
20
0
10
0
39
3
3
3
1
12
9
6
1
40
4
1
5
0
16
3
10
0
41
4
2
4
0
16
6
8
0
42
5
1
3
1
20
3
6
1
43
5
1
3
1
20
3
6
1
44
3
2
3
2
12
6
6
2
45
5
0
4
1
20
0
8
1
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
46
0
3
5
2
0
9
10
2
47
3
1
2
4
12
3
4
4
48
3
1
4
2
12
3
8
2
49
5
0
4
1
20
0
8
1
50
6
2
2
0
24
6
4
0
51
3
4
0
3
12
12
0
3
52
2
3
3
2
8
9
6
2
53
2
1
3
4
8
3
6
4
54
0
2
6
2
0
6
12
2
55
7
3
0
0
28
9
0
0
56
5
0
4
1
20
0
8
1
57
7
3
0
0
28
9
0
0
58
7
1
2
0
28
3
4
0
59
1
1
6
2
4
3
12
2
60
6
2
2
0
24
6
4
0
61
4
1
4
1
16
3
8
1
62
4
3
3
0
16
9
6
0
63
3
2
4
1
12
6
8
1
64
5
3
2
0
20
9
4
0
65
4
2
4
0
16
6
8
0
66
7
1
0
2
28
3
0
2
67
6
1
2
1
24
3
4
1
68
5
0
4
1
20
0
8
1
69
6
0
4
0
24
0
8
0
70
2
5
3
0
8
15
6
0
71
3
4
3
0
12
12
6
0
72
2
3
4
1
8
9
8
1
73
3
3
4
0
12
9
8
0
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
74
5
0
4
1
20
0
8
1
75
1
2
5
2
4
6
10
2
76
2
4
3
1
8
12
6
1
77
4
2
3
1
16
6
6
1
78
3
2
3
2
12
6
6
2
79
4
2
3
1
16
6
6
1
80
4
2
4
0
16
6
8
0
TABEL VII FREKUENSI JAWABAN ANGKET PENGAMALAN IBADAH SISWA Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
1
6
6
6
2
24
18
12
2
2
6
6
6
2
24
18
12
2
3
6
1
9
4
24
3
18
4
4
5
5
5
5
20
15
10
5
5
8
6
4
2
32
18
8
2
6
0
6
14
0
0
18
28
0
7
5
0
9
6
20
0
18
6
8
0
5
13
2
0
15
26
2
9
8
3
8
1
32
9
16
1
10
6
0
3
1
24
0
6
1
11
3
3
9
5
12
9
18
5
12
5
8
4
3
20
24
8
3
13
3
3
10
4
12
9
20
4
14
5
2
9
4
20
6
18
4
15
1
9
6
4
4
27
12
4
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
16
3
2
9
6
12
6
18
6
17
4
2
11
3
16
6
22
3
18
4
4
9
3
16
12
18
3
19
8
1
7
4
32
3
14
4
20
2
5
4
9
8
15
8
9
21
8
9
3
0
32
27
6
0
22
5
5
6
4
20
15
12
4
23
5
0
13
2
20
0
26
2
24
7
1
6
6
28
3
12
6
25
2
4
11
3
8
12
22
3
26
11
1
8
0
44
3
16
0
27
5
0
8
7
20
0
16
7
28
6
6
3
5
24
18
6
5
29
4
6
7
3
16
18
14
3
30
6
2
7
5
24
6
14
5
31
4
0
11
5
16
0
22
5
32
1
2
7
10
4
6
14
10
33
8
4
5
3
32
12
10
3
34
2
1
6
11
8
3
12
11
35
6
9
5
0
24
27
10
0
36
6
0
5
9
24
0
10
9
37
2
0
9
9
8
0
18
9
38
6
0
13
1
24
0
26
1
39
5
1
13
1
20
3
26
1
40
3
1
12
4
12
3
24
4
41
8
8
4
0
32
24
8
0
42
1
3
5
11
4
9
10
11
43
8
4
4
4
32
12
8
4
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
44
5
3
7
5
20
9
14
5
45
7
0
12
1
28
0
24
1
46
3
9
5
3
12
27
10
3
47
5
5
10
0
20
15
20
0
48
9
2
3
6
36
6
6
6
49
6
0
8
6
24
0
16
6
50
5
6
4
5
20
18
8
5
51
5
6
5
4
20
18
10
4
52
4
3
4
9
16
9
8
9
53
1
0
12
7
4
0
24
7
54
2
6
5
7
8
18
10
7
55
9
0
10
1
36
0
20
1
56
6
0
14
0
24
0
28
0
57
5
6
6
3
20
18
12
3
58
3
4
6
7
12
12
12
7
59
0
0
6
14
0
0
12
14
60
7
2
11
0
28
6
22
0
61
7
2
5
6
28
6
10
6
62
5
5
9
1
20
15
18
1
63
9
2
6
3
36
6
12
3
64
7
5
2
6
28
15
4
6
65
5
3
4
8
20
9
8
8
66
10
0
6
4
40
0
12
4
67
5
0
9
6
20
0
18
6
68
6
0
14
0
24
0
28
0
69
3
2
7
8
12
6
14
8
70
2
4
11
3
8
12
22
3
71
7
5
6
2
28
15
12
2
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Responden
A
B
C
D
4
3
2
1
72
6
3
7
4
24
9
14
4
73
4
2
4
10
16
6
8
10
74
6
0
12
2
24
0
24
2
75
0
12
6
2
0
36
12
2
76
5
0
15
0
20
0
30
0
77
6
0
13
1
24
0
26
1
78
3
0
5
12
12
0
10
12
79
9
2
6
3
36
6
12
3
80
4
0
15
1
16
0
30
1
BAB IV ANALISIS DATA
Setelah data terkumpul serta adanya teori yang mendukungnya maka langkah berikutnya adalah membuktikan ada tidaknya Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga melalui analisis data, karena data lapangan dan landasan teori belum dapat menunjukkan atau membuktikan sendiri suatu kebenaran hipotesis.
A. Analisis Pendahuluan Dalam analisis
ini
didiskripsikan
tentang
tingkat
Pelaksanaan
Pendidikan Agama Islam dan tingkat Pengamalan Ibadah siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga yang datanya diperoleh dari responden dalam bentuk pedoman sebagai berikut: a. Pelaksanaan Sangat Baik
= 34 – 40
=A
b. Pelaksanaan Baik
= 26 – 33
=B
c. Pelaksanaan Sedang
= 18 – 25
=C
d. Pelaksanaan Kurang
= 10 – 17
=D
a. Pengamalan sangat baik
= 65 – 80
=A
b. Pengamalan baik
= 50 – 64
=B
c. Pengamalan Sedang
= 35 – 49
=C
Dan,
d. Pengamalan Kurang
= 20 – 34
=D
Dan memakai pedoman distribusi frekuensi sebagai berikut (Masri Singarimbun, 1985:77): a. Baik sekali
= 4 Dengan Interval 3,5 - 4,49
b. Baik
= 3 Dengan Interval 2,5 – 3,49
c. Sedang
= 2 Dengan Interval 1,5 – 2,49
d. Kurang
= 1 Dengan Interval 0,5 – 1,49
1. Tingkat Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam SMP Muhammadiyah Salatiga. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam SMP Muhammadiyah Salatiga berdasarkan data yang diperoleh melalui metode angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan secara langsung dapat dimulai dengan mencari interval dengan rumus sebagai berikut: 1. Menentukan lebar interval ( Ba - Bb) + 1 JumlahInterval
Ba
= Sekor Tertinggi
Bb
= Sekor Terendah
10 x 4
= 40
10 x 1
= 10
Interval
=
( ST - STr ) + 1 ( 40 - 10) + 1 31 = = =8 4 4 4
Jadi lebar intervalnya adalah = 8
a. Pelaksanaan Sangat Baik = 34 – 40
=A
b. Pelaksanaan Baik
= 26 – 33
=B
c. Pelaksanaan Sedang
= 18 – 25
=C
d. Pelaksanaan Kurang
= 10 – 17
=D
TABEL VIII PENELITIAN HASIL ANGKET PENGARUH PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Jumlah Jawaban A B C D 4 2 2 2
Skor Jawaban 4 3 2 1 16 6 4 2
2
4
3
2
1
16
9
4
3
2
1
7
0
8
3
4
5
2
3
0
20
5
2
2
6
0
6
3
3
3
7
5
0
8
4
9
No Res 1
Jml
Nominasi
28
PB
1
30
PB
14
0
25
PS
6
6
0
32
PB
8
6
12
0
26
PB
1
12
9
6
1
28
PB
5
0
20
0
10
0
30
PB
3
2
1
16
9
4
1
30
PB
0
5
4
1
0
15
8
1
24
PS
10
6
0
3
1
24
0
6
1
31
PB
11
3
3
3
1
12
9
6
1
28
PB
12
1
3
6
0
4
9
12
0
25
PS
13
0
3
5
2
0
9
10
2
21
PS
14
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
15
1
3
3
3
4
9
6
3
22
PS
16
4
2
3
1
16
6
6
1
29
PB
17
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
18
1
3
3
3
4
9
6
3
22
PS
No Res 19
Jumlah Jawaban A B C D 2 2 6 0
Skor Jawaban 4 3 2 1 8 6 12 0
20
1
3
5
1
4
9
10
21
3
3
2
2
12
9
22
3
3
3
1
12
23
4
2
4
0
24
5
2
3
25
5
1
26
7
27
Jml
Nominasi
26
PB
1
24
PS
4
2
27
PB
9
6
1
28
PB
16
6
8
0
30
PB
0
20
6
6
0
32
PB
4
0
20
3
8
0
31
PB
0
3
0
28
0
6
0
34
PSB
3
0
4
3
12
0
8
3
23
PS
28
4
1
3
2
16
3
6
2
27
PB
29
4
1
0
5
16
3
0
5
24
PS
30
5
1
1
3
20
3
2
3
28
PB
31
1
1
7
1
4
3
14
1
22
PS
32
5
2
3
0
20
6
6
0
32
PB
33
5
0
2
3
20
0
4
3
27
PB
34
3
1
6
0
12
3
12
0
27
PB
35
3
3
0
4
12
9
0
4
25
PS
36
1
0
5
4
4
0
10
4
18
PS
37
2
1
3
4
8
3
6
4
21
PS
38
5
0
5
0
20
0
10
0
30
PB
39
3
3
3
1
12
9
6
1
28
PB
40
4
1
5
0
16
3
10
0
29
PB
41
4
2
4
0
16
6
8
0
30
PB
42
5
1
3
1
20
3
6
1
30
PB
43
5
1
3
1
20
3
6
1
30
PB
44
3
2
3
2
12
6
6
2
26
PB
45
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
46
0
3
5
2
0
9
10
2
21
PS
No Res 47
Jumlah Jawaban A B C D 3 1 2 4
Skor Jawaban 4 3 2 1 12 3 4 4
48
3
1
4
2
12
3
8
49
5
0
4
1
20
0
50
6
2
2
0
24
51
3
4
0
3
52
2
3
3
53
2
1
54
0
55
Jml
Nominasi
23
PS
2
25
PS
8
1
29
PB
6
4
0
34
PSB
12
12
0
3
27
PB
2
8
9
6
2
25
PS
3
4
8
3
6
4
21
PS
2
6
2
0
6
12
2
20
PS
7
3
0
0
28
9
0
0
37
PSB
56
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
57
7
3
0
0
28
9
0
0
37
PSB
58
7
1
2
0
28
3
4
0
35
PSB
59
1
1
6
2
4
3
12
2
21
PS
60
6
2
2
0
24
6
4
0
34
PSB
61
4
1
4
1
16
3
8
1
28
PB
62
4
3
3
0
16
9
6
0
31
PB
63
3
2
4
1
12
6
8
1
27
PB
64
5
3
2
0
20
9
4
0
33
PB
65
4
2
4
0
16
6
8
0
30
PB
66
7
1
0
2
28
3
0
2
33
PB
67
6
1
2
1
24
3
4
1
32
PB
68
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
69
6
0
4
0
24
0
8
0
32
PB
70
2
5
3
0
8
15
6
0
29
PB
71
3
4
3
0
12
12
6
0
30
PB
72
2
3
4
1
8
9
8
1
26
PB
73
3
3
4
0
12
9
8
0
29
PB
74
5
0
4
1
20
0
8
1
29
PB
No Res 75
Jumlah Jawaban A B C D 1 2 5 2
Skor Jawaban 4 3 2 1 4 6 10 2
76
2
4
3
1
8
12
6
77
4
2
3
1
16
6
78
3
2
3
2
12
79
4
2
3
1
80
4
2
4
0
Jml
Nominasi
22
PS
1
27
PB
6
1
29
PB
6
6
2
26
PB
16
6
6
1
29
PB
16
6
8
0
30
PB
Keterangan: PSB
= Pelaksanaan Sangat Baik
PB
= Pelaksanaan Baik
PS
= Pelaksanaan Sedang
PK
= Pelaksanaan Kurang Untuk mengetahui nominasi pelaksanaan pendidikan Agama islam
lihat pada tabel berikut: TABEL IX NOMINASI PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM NO
NOMINASI
Kode
Jumlah
%
1
Pelaksanaan Sangat Baik
A
6
7,5%
2
Pelaksanaan Baik
B
53
66,25%
3
Pelaksanaan Sedang
C
21
26,25%
4
Pelaksanaan Kurang
D
0
0%
80
100%
Jumlah
Dari hasil tersebut bahwa tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam Sangat Baik adalah 7,25% dengan jumlah 6 orang dan
Pelaksanaan Baik 53 orang dengan prosentasi 66,25% dan Pelaksanaan Sedang 26,25% dengan jumlah 21 orang, sedangkan pelaksanaan pendidikan Agama islam yang kurang atau rendah tidak ada. 2. Untuk mengetahui tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam siswa SMP Muhammadiyah Salatiga berdasarkan data yang diperoleh melalui metode angket yang terdiri dari 10 item pertanyaan secara langsung dapat dimulai analisanya pada tabel yang penulis susun sebagai berikut ini: TABEL X PENELITIAN HASIL ANGKET PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Jumlah Jawaban A B C D 4 2 2 2
Skor Jawaban 4 3 2 1 16 6 4 2
2
4
3
2
1
16
9
4
3
2
1
7
0
8
3
4
5
2
3
0
20
5
2
2
6
0
6
3
3
3
7
5
0
8
4
9
No Res 1
Jml
Rata-rata
28
2,8
1
30
3,0
14
0
25
2,5
6
6
0
32
3,2
8
6
12
0
26
2,6
1
12
9
6
1
28
2,8
5
0
20
0
10
0
30
3,0
3
2
1
16
9
4
1
30
3,0
0
5
4
1
0
15
8
1
24
2,4
10
6
0
3
1
24
0
6
1
31
3,1
11
3
3
3
1
12
9
6
1
28
2,8
12
1
3
6
0
4
9
12
0
25
2,5
13
0
3
5
2
0
9
10
2
21
2,1
No Res 14
Jumlah Jawaban A B C D 5 0 4 1
Skor Jawaban 4 3 2 1 20 0 8 1
15
1
3
3
3
4
9
6
16
4
2
3
1
16
6
17
5
0
4
1
20
18
1
3
3
3
19
2
2
6
20
1
3
21
3
22
Jml
Rata-rata
29
2,9
3
22
2,2
6
1
29
2,9
0
8
1
29
2,9
4
9
6
3
22
2,2
0
8
6
12
0
26
2,6
5
1
4
9
10
1
24
2,4
3
2
2
12
9
4
2
27
2,7
3
3
3
1
12
9
6
1
28
2,8
23
4
2
4
0
16
6
8
0
30
3,0
24
5
2
3
0
20
6
6
0
32
3,2
25
5
1
4
0
20
3
8
0
31
3,1
26
7
0
3
0
28
0
6
0
34
3,4
27
3
0
4
3
12
0
8
3
23
2,3
28
4
1
3
2
16
3
6
2
27
2,7
29
4
1
0
5
16
3
0
5
24
2,4
30
5
1
1
3
20
3
2
3
28
2,8
31
1
1
7
1
4
3
14
1
22
2,2
32
5
2
3
0
20
6
6
0
32
3,2
33
5
0
2
3
20
0
4
3
27
2,7
34
3
1
6
0
12
3
12
0
27
2,7
35
3
3
0
4
12
9
0
4
25
2,5
36
1
0
5
4
4
0
10
4
18
1,8
37
2
1
3
4
8
3
6
4
21
2,1
38
5
0
5
0
20
0
10
0
30
3,0
39
3
3
3
1
12
9
6
1
28
2,8
40
4
1
5
0
16
3
10
0
29
2,9
41
4
2
4
0
16
6
8
0
30
3,0
No Res 42
Jumlah Jawaban A B C D 5 1 3 1
Skor Jawaban 4 3 2 1 20 3 6 1
43
5
1
3
1
20
3
6
44
3
2
3
2
12
6
45
5
0
4
1
20
46
0
3
5
2
47
3
1
2
48
3
1
49
5
50
Jml
Rata-rata
30
3,0
1
30
3,0
6
2
26
2,6
0
8
1
29
2,9
0
9
10
2
21
2,1
4
12
3
4
4
23
2,3
4
2
12
3
8
2
25
2,5
0
4
1
20
0
8
1
29
2,9
6
2
2
0
24
6
4
0
34
3,4
51
3
4
0
3
12
12
0
3
27
2,7
52
2
3
3
2
8
9
6
2
25
2,5
53
2
1
3
4
8
3
6
4
21
2,1
54
0
2
6
2
0
6
12
2
20
2,0
55
7
3
0
0
28
9
0
0
37
3,7
56
5
0
4
1
20
0
8
1
29
2,9
57
7
3
0
0
28
9
0
0
37
3,7
58
7
1
2
0
28
3
4
0
35
3,5
59
1
1
6
2
4
3
12
2
21
2,1
60
6
2
2
0
24
6
4
0
34
3,4
61
4
1
4
1
16
3
8
1
28
2,8
62
4
3
3
0
16
9
6
0
31
3,1
63
3
2
4
1
12
6
8
1
27
2,7
64
5
3
2
0
20
9
4
0
33
3,3
65
4
2
4
0
16
6
8
0
30
3,0
66
7
1
0
2
28
3
0
2
33
3,3
67
6
1
2
1
24
3
4
1
32
3,2
68
5
0
4
1
20
0
8
1
29
2,9
69
6
0
4
0
24
0
8
0
32
3,2
No Res 70
Jumlah Jawaban A B C D 2 5 3 0
Skor Jawaban 4 3 2 1 8 15 6 0
71
3
4
3
0
12
12
6
72
2
3
4
1
8
9
73
3
3
4
0
12
74
5
0
4
1
75
1
2
5
76
2
4
77
4
78
Jml
Rata-rata
29
2,9
0
30
3,0
8
1
26
2,6
9
8
0
29
2,9
20
0
8
1
29
2,9
2
4
6
10
2
22
2,2
3
1
8
12
6
1
27
2,7
2
3
1
16
6
6
1
29
2,9
3
2
3
2
12
6
6
2
26
2,6
79
4
2
3
1
16
6
6
1
29
2,9
80
4
2
4
0
16
6
8
0
30
3,0
Untuk mengetahui pelaksanaan pendidikan Agama islam siswa menggunakan rumus sebagai berikut:
M=
FX N
M
= Mean (Rata-rata)
X
= Rata-rata dari X
F
= Frekuensi
N
= Jumlah Responden
TABEL XI FREKUENSI PELAKSANAAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM No
X
F
FX
1
1,8
1
1,8
2
2,0
1
2
3
2,1
5
10,5
4
2,2
4
8,8
5
2,3
2
4,6
6
2,4
3
7,2
7
2,5
5
12,5
8
2,6
5
13
9
2,7
7
18,9
10
2,8
7
19,6
11
2,9
13
37,7
12
3,0
11
33
13
3,1
3
9,3
14
3,2
5
16
15
3,3
2
6,6
16
3,4
3
10,2
17
3,5
1
3,5
18
3,7
2
7,4
80
222,6
Jumlah
FX Mean = ------N
222,6 Mean = -------80 = 2,7825
Jadi tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam antara interval 2,50 - 3,49 yaitu baik atau tinggi dengan nilai 2,7825. Dari hasil diatas secara kuantitatif diperoleh data bahwa tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam SMP Muhammadiyah Salatiga
adalah baik atau tinggi, hal ini dapat terjadi menurut analisa penulis karena disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya sebagai berikut: a. Metode pembelajaran mempunyai daya tarik yang sangat luar biasa, karena disamping sebagai sarana informasi media pembelajaran mempunyai berbagai cara yang dikemas dalam berbagai hal yang dikhususkan kepada semua siswa. b. Media pembelajaran merupakan sarana yang paling murah dan mudah dijangkau dalam mendapatkan hasil yang maksimal dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Dari analisa penulis di atas tidak heran jika ternyata hasil dari penelitian menunjukkan bahwa tingkat pelaksanaan pendidikan Agama islam SMP Muhammadiyah Salatiga aadalah baik atau tinggi. 2. Tingkat Pengamalan Ibadah Siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga 1. Menentukan lebar interval ( Ba - Bb) + 1 JumlahInterval
Ba
= Sekor Tertinggi
Bb
= Sekor Terendah
20 x 4
= 80
20 x 1
= 20
Interval
=
( ST - STr ) + 1 (80 - 20) + 1 61 = = = 15 4 4 4
Jadi lebar intervalnya adalah = 15
(1) Pengamalan sangat Baik = 65 – 80
=A
(2) Pengamalan Baik
= 50 – 64
=B
(3) Pengamalan Sedang
= 35 – 49
=C
(4) Pengamalan Kurang
= 20 – 34
=D
TABEL XII PENELITIAN HASIL ANGKET PENGAMALAN IBADAH SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Nominasi
2
56
PB
12
2
56
PB
3
18
4
49
PS
20
15
10
5
50
PB
2
32
18
8
2
60
PB
14
0
0
18
28
0
46
PS
0
9
6
20
0
18
6
44
PS
0
5
13
2
0
15
26
2
43
PS
9
8
3
8
1
32
9
16
1
58
PB
10
6
0
3
1
24
0
6
1
31
PK
11
3
3
9
5
12
9
18
5
44
PS
12
5
8
4
3
20
24
8
3
55
PB
13
3
3
10
4
12
9
20
4
45
PS
14
5
2
9
4
20
6
18
4
48
PS
15
1
9
6
4
4
27
12
4
47
PS
16
3
2
9
6
12
6
18
6
42
PS
17
4
2
11
3
16
6
22
3
47
PS
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
1
6
6
6
2
24
18
12
2
6
6
6
2
24
18
3
6
1
9
4
24
4
5
5
5
5
5
8
6
4
6
0
6
7
5
8
No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Nominasi
3
49
PS
14
4
53
PB
15
8
9
40
PS
32
27
6
0
65
PSB
4
20
15
12
4
51
PB
13
2
20
0
26
2
48
PS
1
6
6
28
3
12
6
49
PS
2
4
11
3
8
12
22
3
45
PS
26
11
1
8
0
44
3
16
0
63
PB
27
5
0
8
7
20
0
16
7
43
PS
28
6
6
3
5
24
18
6
5
53
PB
29
4
6
7
3
16
18
14
3
51
PB
30
6
2
7
5
24
6
14
5
49
PS
31
4
0
11
5
16
0
22
5
43
PS
32
1
2
7
10
4
6
14
10
34
PK
33
8
4
5
3
32
12
10
3
57
PB
34
2
1
6
11
8
3
12
11
34
PK
35
6
9
5
0
24
27
10
0
61
PB
36
6
0
5
9
24
0
10
9
43
PS
37
2
0
9
9
8
0
18
9
35
PS
38
6
0
13
1
24
0
26
1
51
PB
39
5
1
13
1
20
3
26
1
50
PB
40
3
1
12
4
12
3
24
4
43
PS
41
8
8
4
0
32
24
8
0
64
PB
42
1
3
5
11
4
9
10
11
34
PK
43
8
4
4
4
32
12
8
4
56
PB
44
5
3
7
5
20
9
14
5
48
PS
45
7
0
12
1
28
0
24
1
53
PB
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
18
4
4
9
3
16
12
18
19
8
1
7
4
32
3
20
2
5
4
9
8
21
8
9
3
0
22
5
5
6
23
5
0
24
7
25
No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Nominasi
3
52
PB
20
0
55
PB
6
6
6
54
PB
24
0
16
6
46
PS
5
20
18
8
5
51
PB
5
4
20
18
10
4
52
PB
3
4
9
16
9
8
9
42
PS
1
0
12
7
4
0
24
7
35
PS
54
2
6
5
7
8
18
10
7
43
PS
55
9
0
10
1
36
0
20
1
57
PB
56
6
0
14
0
24
0
28
0
52
PB
57
5
6
6
3
20
18
12
3
53
PB
58
3
4
6
7
12
12
12
7
43
PS
59
0
0
6
14
0
0
12
14
26
PS
60
7
2
11
0
28
6
22
0
56
PB
61
7
2
5
6
28
6
10
6
50
PB
62
5
5
9
1
20
15
18
1
54
PB
63
9
2
6
3
36
6
12
3
57
PB
64
7
5
2
6
28
15
4
6
53
PB
65
5
3
4
8
20
9
8
8
45
PS
66
10
0
6
4
40
0
12
4
56
PB
67
5
0
9
6
20
0
18
6
44
PS
68
6
0
14
0
24
0
28
0
52
PB
69
3
2
7
8
12
6
14
8
40
PS
70
2
4
11
3
8
12
22
3
45
PS
71
7
5
6
2
28
15
12
2
57
PB
72
6
3
7
4
24
9
14
4
51
PB
73
4
2
4
10
16
6
8
10
40
PS
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
46
3
9
5
3
12
27
10
47
5
5
10
0
20
15
48
9
2
3
6
36
49
6
0
8
6
50
5
6
4
51
5
6
52
4
53
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Jml
Nominasi
2
50
PB
12
2
50
PB
0
30
0
50
PB
24
0
26
1
51
PB
12
12
0
10
12
34
PK
6
3
36
6
12
3
57
PB
15
1
16
0
30
1
47
PS
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
74
6
0
12
2
24
0
24
75
0
12
6
2
0
36
76
5
0
15
0
20
77
6
0
13
1
78
3
0
5
79
9
2
80
4
0
Keterangan PSB
= Pengamalan Sangat Baik
PB
= Pengamalan Baik
PS
= Pengamalan Sedang
PK
= Pengamalan Kurang Untuk mengetahui nominasi pengamalan ibadah siswa dapat dilihat
pada tabel berikut: TABEL XIII NOMINASI PENGAMALAN IBADAH SISWA NO
Nominasi
Kode
Jumlah
%
1
Pengamalan Sangat Baik
A
1
1,25%
2
Pengamalan Baik
B
40
50%
3
Pengamalan Sedang
C
34
42,5%
4
Pengamalan Kurang
D
5
6,25%
80
100%
Jumlah
Dari hasil tersebut bahwa tingkat pengamalan ibadah siswa sangat baik ada 1 orang dengan prosentase 1,25% dan pengamalan baik 40 orang dengan prosentasi 50% dan pengamalan sedang 42,5% dengan jumlah 34 orang, sedangkan pengamalan ibadah siswa yang kurang atau rendah 6,25% dengan jumlah 5 orang. 2. Untuk mengetahui tingkat frekuensi pengamalan ibadah siswa SMP Muhammadiyah Salatiga berdasarkan data yang diperoleh melalui metode angket yang terdiri dari 20 item pertanyaan secara langsung dapat dimulai analisanya pada tabel yang penulis susun sebagai berikut ini: TABEL XIV PENELITIAN HASIL ANGKET PENGAMALAN IBADAH SISWA DI SMP MUHAMMADIYAH SALATIGA TAHUN PELAJARAN 2011/2012 No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Rata-rata
2
56
2,8
12
2
56
2,8
3
18
4
49
2,5
20
15
10
5
50
2,5
2
32
18
8
2
60
3,0
14
0
0
18
28
0
46
2,3
0
9
6
20
0
18
6
44
2,2
0
5
13
2
0
15
26
2
43
2,2
9
8
3
8
1
32
9
16
1
58
2,9
10
6
0
3
1
24
0
6
1
31
1,6
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
1
6
6
6
2
24
18
12
2
6
6
6
2
24
18
3
6
1
9
4
24
4
5
5
5
5
5
8
6
4
6
0
6
7
5
8
No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Rata-rata
5
44
2,2
8
3
55
2,8
9
20
4
45
2,3
20
6
18
4
48
2,4
4
4
27
12
4
47
2,4
9
6
12
6
18
6
42
2,1
2
11
3
16
6
22
3
47
2,4
4
4
9
3
16
12
18
3
49
2,5
19
8
1
7
4
32
3
14
4
53
2,7
20
2
5
4
9
8
15
8
9
40
2,0
21
8
9
3
0
32
27
6
0
65
3,3
22
5
5
6
4
20
15
12
4
51
2,6
23
5
0
13
2
20
0
26
2
48
2,4
24
7
1
6
6
28
3
12
6
49
2,5
25
2
4
11
3
8
12
22
3
45
2,3
26
11
1
8
0
44
3
16
0
63
3,2
27
5
0
8
7
20
0
16
7
43
2,2
28
6
6
3
5
24
18
6
5
53
2,7
29
4
6
7
3
16
18
14
3
51
2,6
30
6
2
7
5
24
6
14
5
49
2,5
31
4
0
11
5
16
0
22
5
43
2,2
32
1
2
7
10
4
6
14
10
34
1,7
33
8
4
5
3
32
12
10
3
57
2,9
34
2
1
6
11
8
3
12
11
34
1,7
35
6
9
5
0
24
27
10
0
61
3,1
36
6
0
5
9
24
0
10
9
43
2,2
37
2
0
9
9
8
0
18
9
35
1,8
38
6
0
13
1
24
0
26
1
51
2,6
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
11
3
3
9
5
12
9
18
12
5
8
4
3
20
24
13
3
3
10
4
12
14
5
2
9
4
15
1
9
6
16
3
2
17
4
18
No
Jumlah Jawaban
Skor Jawaban
Jml
Rata-rata
1
50
2,5
24
4
43
2,2
24
8
0
64
3,2
4
9
10
11
34
1,7
4
32
12
8
4
56
2,8
7
5
20
9
14
5
48
2,4
0
12
1
28
0
24
1
53
2,7
3
9
5
3
12
27
10
3
52
2,6
47
5
5
10
0
20
15
20
0
55
2,8
48
9
2
3
6
36
6
6
6
54
2,7
49
6
0
8
6
24
0
16
6
46
2,3
50
5
6
4
5
20
18
8
5
51
2,6
51
5
6
5
4
20
18
10
4
52
2,6
52
4
3
4
9
16
9
8
9
42
2,1
53
1
0
12
7
4
0
24
7
35
1,8
54
2
6
5
7
8
18
10
7
43
2,2
55
9
0
10
1
36
0
20
1
57
2,9
56
6
0
14
0
24
0
28
0
52
2,6
57
5
6
6
3
20
18
12
3
53
2,7
58
3
4
6
7
12
12
12
7
43
2,2
59
0
0
6
14
0
0
12
14
26
1,3
60
7
2
11
0
28
6
22
0
56
2,8
61
7
2
5
6
28
6
10
6
50
2,5
62
5
5
9
1
20
15
18
1
54
2,7
63
9
2
6
3
36
6
12
3
57
2,9
64
7
5
2
6
28
15
4
6
53
2,7
65
5
3
4
8
20
9
8
8
45
2,3
66
10
0
6
4
40
0
12
4
56
2,8
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
39
5
1
13
1
20
3
26
40
3
1
12
4
12
3
41
8
8
4
0
32
42
1
3
5
11
43
8
4
4
44
5
3
45
7
46
Jumlah Jawaban
No
Skor Jawaban
Jml
Rata-rata
6
44
2,2
28
0
52
2,6
6
14
8
40
2,0
8
12
22
3
45
2,3
2
28
15
12
2
57
2,9
7
4
24
9
14
4
51
2,6
2
4
10
16
6
8
10
40
2,0
6
0
12
2
24
0
24
2
50
2,5
75
0
12
6
2
0
36
12
2
50
2,5
76
5
0
15
0
20
0
30
0
50
2,5
77
6
0
13
1
24
0
26
1
51
2,6
78
3
0
5
12
12
0
10
12
34
1,7
79
9
2
6
3
36
6
12
3
57
2,9
80
4
0
15
1
16
0
30
1
47
2,4
Res
A
B
C
D
4
3
2
1
67
5
0
9
6
20
0
18
68
6
0
14
0
24
0
69
3
2
7
8
12
70
2
4
11
3
71
7
5
6
72
6
3
73
4
74
Untuk
mengetahui
frekuensi
menggunakan rumus di bawah ini:
M=
FX N
M
= Mean (rata-rata)
Y
= Rata-rata dari Y
F
= Frekuensi
N
= Jumlah responden
pengamalan
ibadah
siswa
TABEL XV FREKUENSI PENGAMALAN IBADAH SISWA No
Y
F
FY
1
1,3
1
1,3
2
1,6
1
1,6
3
1,7
4
6,8
4
1,8
2
3,6
5
2,0
3
6
6
2,1
2
4,2
7
2,2
10
22
8
2,3
6
13,8
9
2,4
6
14,4
10
2,5
10
25
11
2,6
10
26
12
2,7
7
18,9
13
2,8
7
19,6
14
2,9
6
17,4
15
3,0
1
3
16
3,1
1
3,1
17
3,2
2
6,4
18
3,3
1
3,3
80
196,4
Jumlah
FY Mean = ------N
196,4 Mean = ---------80 = 2,455
Jadi tingkat pengamalan ibadah siswa berada pada interval 1,50 - 2,49 atau kategori sedang yaitu dengan nilai 2,455. Secara
kuantitatif
telah
diperoleh
hasil bahwa
tingkat
pengamalan ibadah siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga dalam menjalankan ibadah adalah sedang hal ini menurut hemat
penulis karena dipengaruhi oleh berbagai faktor yang ada, yang salah satunya adalah lingkungan keluarga serta masyarakat sekitar. Ini dapat dipahami jika keluarga tidak mendukung dalam mengontrol perilaku keagamaan dalam hal ini pengamalan ibadah siswa akan sangat berpengaruh
terhadap
anak,
sebab
anak
cenderung
untuk
meninggalkan berbagai bentuk ibadah kalau dalam keluarga tidak dibiasakan menjalankan ibadah dengan baik. Demikian juga dalam lingkungan masyarakat sekitar, kalau suasananya dalam masyarakat tidak menciptakan suasana yang religius sulit bagi anak untuk menciptakan suasana yang religius misalnya shalat bersama di masjid atau di musholla kemudian belajar mengaji. Hal ini sedikit banyak akan mempengaruhi siswa baik pemahaman dan perilaku tentang keberagamaannya.
B. Analaisis Pengolahan Data Analisis pengolahan data ini untuk data yang terkumpul dari nilai variabel Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam dan Pengamalan Ibadah Siswa untuk mencari korelasi dengan menggunakan rumus product moment dengan angka kasar, sebagi berikut:
(Sx )(Sy ) N rxy = 2 ì 2 (Sx) üì 2 (Sy ) 2 ü íSx ýíSy ý N þî N þ î Sxy -
Analisis ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh antara nilai angket pelaksanaan pendidikan Agama islam dan pengamalan ibadah siswa. Nilai dari kedua variabel tersebut selanjutnya untuk variabel Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam peneliti beri nama variabel X (variabel pengaruh) dan Pengamalan Ibadah Siswa peneliti beri nama variabel Y (variabel terpengaruh). Selanjutnya kedua variabel tersebut didistribusikan kedalam koefisien korelasi yang fungsinya untuk mengetahui frekuensi dan perkalian antara nilai-nilai variabel X dan nilai-nilai variabel Y agar memudahkan dalam memasukkan kerumus korelasi product moment dengan skor angka kasar. Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan dalam tabel berikut:
TABEL XVI DISTRIBUSI FREKUENSI KOEFISIEN KORELASI ANTARA VARIABEL X DAN VARIABEL Y NO. RES
X
Y
X2
Y2
XY
1
28
56
784
3136
1568
2
30
56
900
3136
1680
3
25
49
625
2401
1225
4
32
50
1024
2500
1600
5
26
60
676
3600
1560
6
28
46
784
2116
1288
7
30
44
900
1936
1320
8
30
43
900
1849
1290
9
24
58
576
3364
1392
NO. RES
X
Y
X2
Y2
XY
10
31
31
961
961
961
11
28
44
784
1936
1232
12
25
55
625
3025
1375
13
21
45
441
2025
945
14
29
48
841
2304
1392
15
22
47
484
2209
1034
16
29
42
841
1764
1218
17
29
47
841
2209
1363
18
22
49
484
2401
1078
19
26
53
676
2809
1378
20
24
40
576
1600
960
21
27
65
729
4225
1755
22
28
51
784
2601
1428
23
30
48
900
2304
1440
24
32
49
1024
2401
1568
25
31
45
961
2025
1395
26
34
63
1156
3969
2142
27
23
43
529
1849
989
28
27
53
729
2809
1431
29
24
51
576
2601
1224
30
28
49
784
2401
1372
31
22
43
484
1849
946
32
32
34
1024
1156
1088
33
27
57
729
3249
1539
34
27
34
729
1156
918
35
25
61
625
3721
1525
36
18
43
324
1849
774
37
21
35
441
1225
735
38
30
51
900
2601
1530
NO. RES
X
Y
X2
Y2
XY
39
28
50
784
2500
1400
40
29
43
841
1849
1247
41
30
64
900
4096
1920
42
30
34
900
1156
1020
43
30
56
900
3136
1680
44
26
48
676
2304
1248
45
29
53
841
2809
1537
46
21
52
441
2704
1092
47
23
55
529
3025
1265
48
25
54
625
2916
1350
49
29
46
841
2116
1334
50
34
51
1156
2601
1734
51
27
52
729
2704
1404
52
25
42
625
1764
1050
53
21
35
441
1225
735
54
20
43
400
1849
860
55
37
57
1369
3249
2109
56
29
52
841
2704
1508
57
37
53
1369
2809
1961
58
35
43
1225
1849
1505
59
21
26
441
676
546
60
34
56
1156
3136
1904
61
28
50
784
2500
1400
62
31
54
961
2916
1674
63
27
57
729
3249
1539
64
33
53
1089
2809
1749
65
30
45
900
2025
1350
66
33
56
1089
3136
1848
67
32
44
1024
1936
1408
NO. RES
X
Y
X2
Y2
XY
68
29
52
841
2704
1508
69
32
40
1024
1600
1280
70
29
45
841
2025
1305
71
30
57
900
3249
1710
72
26
51
676
2601
1326
73
29
40
841
1600
1160
74
29
50
841
2500
1450
75
22
50
484
2500
1100
76
27
50
729
2500
1350
77
29
51
841
2601
1479
78
26
34
676
1156
884
79
29
57
841
3249
1653
80
30
47
900
2209
1410
JML
2226
3886
63192
193514
108650
Diketahui: xy
= 108650
x2
= 63192
x
= 2226
y2
= 193514
y
= 3886
N
= 80
(Sx )(Sy ) N rxy = 2 ì 2 (Sx) üì 2 (Sy ) 2 ü íSx ýíSy ý N N þ î þî Sxy -
(2226)(3886) 80 rxy = 2 ì (2226) üì (3886) 2 ü í63192 ýí193514 ý 80 þî 80 þ î 108650 -
rxy =
rxy =
rxy =
rxy =
108650 -108128
{63192 - 61938,5}{193514 - 188762,5} 522,05
(1253,55)(4751,55) 522,05 5956306 522,05 2440,55445
rxy = 0,21390631
C. Analasis Uji Hipotesis Sebagai langkah terahir dalam menganalisis data dari penelitian ini adalah menguji hipotesis yang diajukan pada Bab I. Dalam penelitian ini hepotesis yang digunakan adalah tidak terdapat pengaruh yang bersifat positif antara Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga. Jadi semakin tinggi pelaksanaan pendidikan Agama islam maka tidak akan berpengaruh pada pengamalan ibadah siswa. Atau dengan kata lain pelaksanaan pendidikan Agama islam tidak berpengaruh positif terhadap pengamalan ibadah siswa. Maksudnya tidak adanya pengaruh positif antara dua variabel ini berarti kenaikan nilai-nilai dalam variabel yang satu secara proporsional tidak akan diikuti kenaikan oleh variabel yang lainnya. Sehingga kita akan dapat meramalkan bahwa orang-orang yang mempunyai nilai besar dalam variabel X tidak akan menunjukkan nilai besar pula dalam variabel Y.
Untuk membuktikan pernyataan hipotesis tersebut dapat dibuktikan dan dilihat secara langsung melalui penerapan rumus statistik, yaitu korelasi product moment yang telah penulis uraikan diatas. Dengan demikian koefisien korelasi antara variabel X dan varibel Y adalah sebesar = 0,21390631 dan dibulatkan menjadi 0,214. Berdasarkan besarnya koefisien korelasi yang umum digunakan adalah: Sesuai dengan responden sebanyak 80 siswa, maka dapat dilihat dalam tabel nilai-nilai r product moment adalah sebagai berikut: -
Pada taraf signifikan 5% = 0,220
-
Pada taraf signifikan 1% = 0,286 Sehingga dapat dibandingkan berdasarkan tabel tersebut nilai-nilai
yang diperoleh ialah: -
0,214 < 0,220 pada taraf signifikan 5%
-
0,214 < 0,286 pada taraf signifikan 1% Dengan kata lain (0,220 > 0,214 < 0,286) Atau dapat dikatakan bahwa nilai r hasil lebih kecil dari pada r tabel
product moment pada tabel, maka Ho Diterima. Berdasarkan pembuktian dengan korelasi product moment pada taraf sigifikansi 5% ataupun 1% diperoleh hasil tidak signifikan. Dengan demikian dari pengujian diatas maka menunjukkan bahwa hipotesis yang diajukan dapat diterima atau valid, yaitu “Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam tidak berpengaruh positif terhadap Pengamalan
Ibadah Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012”. Dari hasil analisa diatas ternyata telah diperoleh hasil yang tidak signifikan artinya pelaksanaan pendidikan Agama islam tidak berpengaruh positif terhadap pengamalan ibadah siswa. Hal ini sebenarnya dapat dipahami bahwa pelaksanaan pendidikan agama islam yang bagus tentu dapat menghasilkan karakter anak didik yang bagus pula sehingga untuk dapat menjalankan ibadah sehari-hari akan sangat berpengaruh pada faktor lain yang tidak menjadi variabel penelitian. Disamping itu berbagai pelaksanaan pendidikan yang ada di kelas dapat dilaksanakan dengan metode atau cara yang beragam sesuai dengan kebutuhan peserta didik, akan tetapi hal itu juga tidak akan mempengaruhi pengamalan ibadah siswa dalam kehidupan seharihari.
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah penulis laksanakan melalui beberapa tahapan pengumpulan data, pengolahan data serta analisis, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan dari penelitian ini yang berjudul “Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa di SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun 2012” sebagai berikut: 1. Dari variabel x, yaitu hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pelaksanaan
pendidikan
agama
islam
siswa
Kelas
VIII
SMP
Muhammadiyah Salatiga yang termasuk pelaksanaan pendidikan agama islam sangat baik adalah berjumlah 6 orang dengan prosentase 7,5% dan pelaksanaan baik 53 orang dengan prosentase 66,25% dan pelaksanaan sedang 26,25% dengan jumlah 21 orang, sedangkan pelaksanaan pendidikan agama islam yang kurang atau rendah tidak ada. Hal ini menunjukkan bahwa siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga berada pada kategori baik atau tinggi dengan kata lain pelaksanaan pendidikan agama
islam berjalan
dengan
tertib
dan
mengalami
perkembangan. 2. Dari variabel y, yaitu hasil penelitian diketahui bahwa tingkat pengamalan ibadah siswa sangat baik hanya ada 1 orang dengan prosentase 1,25% dan pengamalan baik 40 orang dengan prosentasi
50% dan pengamalan
sedang 42,5% dengan jumlah 34 orang,
sedangkan pengamalan siswa dalam yang kurang atau rendah 6,25% dengan jumlah 5 orang. Hal ini menunjukkan bahwa pengamalan ibadah siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga berada pada kategori sedang. Hal ini bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak menjadi variable penelitian, dan salah satunya adalah lingkungan keluarga dan masyarakat, walaupun tingkat pemahaman keagamaan di sekolah sangat ditekankan akan tetapi jika keadaan dan suasana dirumah maupun lingkungan masyarakat tidak mendukung, hal ini sedikit atau banyak implikasinya akan berpengaruh pada pengamalan ibadah siswa sehari-hari. 3. Dari hasil uji hipotesis tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara pelaksanaan pendidikan agama islam terhadap pengamalan ibadah siswa baik dalam taraf signifikansi 5% maupun 1%, Yaitu dengan nilai 0,214 dengan N=80 pada taraf signifikansi 5% diperoleh nilai 0,220 dan pada taraf signifikansi 1% diperoleh nilai 0,286 ternyata r hitung lebih kecil dari pada r tabel. Hal ini disebabkan karena kondisi sosioreligius Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga saat itu kurang baik, sehingga hasil yang didapatkan juga kurang baik. Selain itu juga bisa disebabkan karena kesalahan penulis dalam menginput data pada saat proses penelitian berlangsung.
B. Saran-saran Dengan selesainya penyusunan skripsi dengan judul Pengaruh Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam terhadap Pengamalan Ibadah Siswa Kelas VIII SMP Muhammadiyah Salatiga Tahun Pelajaran 2011/2012, penulis dapat memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Hendaknya orang tua harus mengawasi kepada putra-putrinya didalam beribadah terutama shalat, paling tidak harus di beri waktu antara ibadah dengan bermain sebab pengaruh bermain dengan lingkungan yang tidak baik akan sangat luar biasa dampaknya terhadap perkembangan moral anak-anak. Disamping itu pergaulan yang tidak baik dan salah juga dapat menyebabkan belajar anak-anak terganggu termasuk belajar mengaji dan aktivitas ibadah terutama shalatnya. Oleh karena itu harus diusahakan pada waktu-waktu tertentu misalnya waktu shalat, belajar, istirahat anak-anak dilarang untuk bermain atau keluar dari rumah. 2. Hendaknya orang tua harus bekerja sama dengan para pendidik untuk mengarahkan kegiatan ibadah anak-anaknya supaya tidak ikut larut dalam pergaulan yang salah sehingga malas untuk beribadah. Selain itu juga dapat membuat degradasi moral generasi muda yang sebenarnya dapat diantisipasi dengan membuat filter-filter budaya lokal yang masih santun untuk mengimbangi masuknya budaya asing yang sangat westernisasi. 3. Pemerintah
harus
bersifat
arif
dan
bijaksana
dalam
mensikapi
perkembangan globalisasi yang dampaknya sangat besar dan menyeluruh. Oleh karena itu pemerintah harus membuat undang-undang yang
membatasi dampak
perkembangan arus
globalisasi tersebut
demi
berlangsungnya pemerintahan yang aman dan sejahtera serta terbentuknya generasi baru yang siap untuk meneruskan perjuangan tampuk pimpinan bangsa dan negara. 4. Sejak dini orang tua, para pendidik, pemerintah dan masyarakat harus bekerjasama dalam menciptakan suasana yang religius baik ditingkat keluarga, sekolah maupun masyarakat. Seperti gerakan mengaji dan shalat berjamaah
serta
kegiatan
keagamaan
lainnya
termasuk
dengan
memakmurkan masjid yang harus melibatkan generasi-generasi muda, maka sangat bagus jika organisasi-organisasi keagamaan dilibatkan secara aktif misalnya remaja masjid, remaja musholla dan lain-lain.
C. Penutup Alhamdulillahirobilal’amin, sebagai akhir dari penulisan skripsi ini, penulis hanya berharap kepada semua pihak akan sumbangan pemikiran, kritik, dan saran yang sifatnya membangun guna kesempurnaan serangkaian skripsi ini. Akhirnya dengan memohon ridho Allah SWT, penulis menyadari dengan skripsi yang masih jauh dari kesempurnaan ini berharap dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya. Dan dapat menambah sumbangan pemikiran dalam bidang pendidikan dan ilmu pengetahuan.
DAFTAR PUSTAKA
Abi Abdillah, Imam, 1978, Shahih Bukhari Muslim Juz I, Semarang, Maktab Wal Malbab Putra. Achmadi, 1992, Islam sebagai Paradigma Ilmu Pendidikan, Yogyakarta: Aditya Media. Arifin, M, 1996, Ilmu Pendidikan Islam, cet. ke -4, Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta. Ash Shiddiqy, Hasby, 2000, Kuliah Ibadah, cet. ke-1, Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. Ash Shiddiqy, Hasby, 1974, Sejarah dan pengantar ilmu Al-quran dan Hadits, Jakarta: PT Bulan Bintang. Daradjat, Zakiah, 2004, Ilmu Pendidikan Islam cet. ke-5, Jakarta: Bumi Aksara. Depdiknas, 2003, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam SMP & MTs, Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. Ensiklopedi Hukum Islam cet. ke-3, 1999, Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve. Hadi, Sutrisno, 1990, Metodologi Riset, cet. ke-1, Yogyakarta: Andi offset. ___________, 1987, Statistik II, UGM, Yogyakarta. Nasution, S, 2006, Metode Reseach, cet. ke-8, Jakarta: PT Bumi Aksara. Nizar, Samsul, 2002, Filsafat Pendidikan Islam, pendekatan Historis, Teoritis dan Praktis, cet. ke-1, Jakarta: Ciputat Pers.
Poerwadarminta, W. j. s. 2006, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka. Singarimbun, Masri, 1985:7, Metode Penelitian Survey, LP3ES, 1985, hal 77 Surahman, Winarno, 1992, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar Metode dan Tehnik, cet. ke-1, Bandung: Tarsito. Syaodih Sukmadinata, Nana, 2011, Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya. Tafsir, Ahmad, 1992, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam cet. ke -1, Bandung: Remaja Rosdakarya. UU RI nomor 20 tahun 2003, 2006, Sistem Pendidikan Nasional, Bandung: Fokus Media.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
1. Nama
: Riyadi
2. Tempat dan tanggal lahir : Kab. Sragen, 24 Juni 1987 3. Jenis Kelamin
: Laki-laki
4. Warga Negara
: Indonesia
5. Agama
: Islam
6. Alamat
: Bugel Cilik Rt. 14, Plupuh, Plupuh, Sragen 57283
7. Riwayat Pendidikan
:
-
SDN Plupuh 2 Lulus Tahun 1999
-
SMP PGRI 13 Plupuh Lulus Tahun 2002
-
MAN 2 Sragen Lulus Tahun 2005
-
D II STAIN Salatiga Lulus Tahun 2007
-
S 1 PAI STAIN Salatiga dalam proses
Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.
Salatiga, 2012 Penulis,
Riyadi NIM: 114 10 078