PENGARUH PARTISIPASI PEREMPUAN DALAM USAHA EKONOMI MIKRO TERHADAP TINGKAT SOSIAL EKONOMI KELUARGA DI KELURAHAN PONDOK KELAPA KEC. DUREN SAWIT JAKARTA TIMUR Atik Isniawati, Sri Ari Wahyuningsih, Haryanto Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi
[email protected] ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pengaruh umur pedagang, jumlah tanggungan (anak), tingkat pendidikan, dan lamanya berdagang terhadap pendapatan keluarga. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan dagang di wilayah Pondok Kelapa, Jakarta Timur, yang berjumlah 139 responden. Metode analisis statistik digunakan dalam penelitian ini. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pendapatan istri berpengaruh sangat kuat dan positif terhadap pendapatan keluarga. Hal ini berarti tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro terhadap tingkat sosial ekonomi keluarga cukup signifikan. Dilihat dari kontribusi istri terhadap penghasilan keluarga besarnya adalah 0,88 atau 88% sedangkan kontribusi pendapatan selain penghasilan istri adalah sebesar 12%. Kata Kunci : Partisipasi perempuan, usaha ekonomi mikro, tingkat sosial ekonomi keluarga, pendapatan istri, kontribusi PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam bidang ekonomi, perempuan yang bekerja dalam menunjang kehidupan keluarga tidak terlepas dari kemiskinan, sehingga perempuan diberikan peluang untuk ikut serta dalam usaha ekonomi yang produktif, dan diberikan kesempatan bekerja diluar rumah sehingga mempunyai kontribusi positif terhadap pendapatan keluarga. Hal ini mengingat tingkat kesejahteraan keluarga Indonesia sebagian besar masih berada di bawah garis kemiskinan. Kegiatan usaha ekonomi mikro (sektor informal) kontribusi kaum perempuan dibidang ini sangat signifikan. Dari tiga puluh juta pengusaha UMKM 60% diantaranya adalah perempuan. Proporsi 4 tenaga kerja perempuan di sektor informalpun ternyata mencakup tujuh puluh persen dari keseluruhan tenaga kerja perempuan. Usaha mikro yang paling banyak diminati kaum perempuan diantaranya adalah di bidang industri rumah tangga dan perdagangan. Di bidang industri rumah tangga
misalnya saja adalah pembuatan kripik dan makanan sejenisnya yaitu dagang dengan modal < Rp. 10.000.000, dagang makanan sehari-hari/warung nasi,gorengan dan lain sebagainya. Penelitian ini dilakukan di Kelurahan Pondok Kelapa Jakarta Timur.
Dari pra-survey ini dapat diketahui bahwa dengan berpartisipasinya perempuan dalam usaha ekonomi mikro ini secara langsung memiliki pengaruh terhadap tingkat sosial ekonomi keluarga di Kelurahan Pondok Kelapa Kecamatan Duren Sawit Jakarta Timur. Berdasarkan uraian diatas maka peneliti tertarik melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Tingkat Partisipasi Perempuan dalam Usaha Ekonomi Mikro terhadap Tingkat Sosial Ekonomi Keluarga di Kelurahan Pondok Kelapa Kec. Duren Sawit Jakarta Timur”.
Perumusan Masalah Beberapa masalah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah “Apakah umur pedagang, tingkat pendidikan, lama berdagang, dan umur tanggungan keluarga secara parsial dan simultan berpengaruh terhadap pendapatan keluarga?”
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh umur pedagang, tingkat pendidikan, lama berdagang, dan
umur tanggungan keluarga secara parsial dan simultan terhadap
pendapatan keluarga?”
Tinjauan Pustaka
Menurut Naqiyah (2005) perempuan adalah manusia yang mempunyai potensi untuk tumbuh dan berkembang. Sebagai manusia ia lahir dengan naluri untuk sukses dan terus maju dalam kehidupan yang ditempuhnya. Posisi perempuan yang selama ini menjadi nomor dua (women is second sex) akan mengebiri dan menindas perempuan. Secara sosiokultural, perempuan dibatasi oleh budaya patriakat yang kukuh dan tidak mudah merobohkannya. Ia berpendapat bahwa istilah gender dipakai untuk pengertian jenis kelamin secara non-biologis, yaitu secara sosiologis
dimana perempuan direkonstruksikan sebagai mahluk yang lemah lembut sedangkan laki-laki sebagai mahluk yang perkasa. Hal yang sama juga dijelaskan bahwa gender adalah perbedaan peran, perilaku, perangai lakilaki dan perempuan oleh budaya/masyarakat melalui interpretasi terhadap perbedaan biologis laki-laki dan perempuan. Djamal (2000) menemukan bahwa 80 persen perempuan yang disurveinya beralasan membantu suami dan rumah tangga. Sing, dkk., 2000 menemukan bahwa lebih dari 56 persen menyebutkan memperoleh pendapatan tambahan sebagai alasan memasuki usaha kecil, dan selebihnya menjawab ingin mandiri. Van Velzen, 1990 menyatakan Warisan dari orang tua juga alasan yang melatari keterlibatan perempuan (dikutip oleh Mulyanto, 2006).
Media Perempuan, Edisi ke-V, 2010 mengatakan bahwa kaum perempuan yang bekerja di sektor informal memunculkan dua indikasi. Pertama, adanya keterbatasan akses kaum perempuan untuk masuk kedalam sektor formal karena adanya keterbatasan pada aspek pendidikan dan keterampilan yang dimiliki. Kedua, kaum perempuan sendiri yang memilih masuk ke sektor informal dengan pertimbangan adanya kemudahan, keleluasaan dan fleksibilitas kerja disektor informal yang tidak mungkin diperoleh ketika bekerja di sektor formal. Disamping itu, usaha mikro juga merupakan salah satu komponen utama pengembangan ekonomi lokal, dan berpotensi meningkatkan posisi tawar (bargaining position) perempuan dalam keluarga (Sugiarto, 2007:203). Pada tahun yang sama sumbangan usaha kecil terhadap total PDB mencapai 39,93% (BPS,2009). Perempuan adalah perempuan usia produktif (15-55 tahun) yang telah menikah dan tinggal bersama suami dalam satu rumah. Keluarga adalah unit sosial yang terkecil dalam masyarakat yang anggotanya terkait oleh adanya hubungan perkawinan (suami dan istri) serta hubungan darah (anak kandung) atau adopsi (anak angkat). Pendapatan perempuan adalah hasil yang diperoleh responden dari kerja produktif yang dilakukan oleh perempuan. Pendapatan keluarga adalah jumlah pendapatan yang didapatkan oleh seluruh anggota keluarga, baik dari hasil usaha tani, maupun dari pendapatan lainnya. Pengeluaran rumahtangga adalah rata-rata biaya yang dikeluarkan rumahtangga dalam kurun waktu selama enam bulan terakhir untuk pengeluaran pangan maupun nonpangan.
Kontribusi ekonomi perempuan adalah proporsi pendapatan perempuan terhadap pendapatan total keluarga. Kontribusi suami adalah proporsi pendapatan suami terhadap pendapatan total
keluarga. Kesejahteraan keluarga objektif berdasarkan BPS adalah keluarga dikatakan sejahtera apabila pendapatan atau pengeluaran per kapita per bulan di atas garis kemiskinan.Kesejahteraan keluarga subjektif adalah tingkat kepuasan contoh terhadap keadaan keluarga baik secara fisik, ekonomi, sosial, dan psikologi berdasarkan persepsinya (subjektif).
Beberapa studi mengindikasikan upah perempuan lebih rendah dari laki-laki. Lembaga Penelitian SMERU: 2003 merupakan salah satu studi yang
menunjukkan bahwa upah
perempuan sekitar 70% dari upah laki-laki.
Metode Penelitian
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer. pengumpulan data primer diliput melalui seperangkat pertanyaan (kuesioner) dan wawancara yang diajukan kepada responden, serta dilakukan observasi terhadap responden.
Dalam penelitian ini teknik penarikan sampling dilakukan dengan metode purposive. Ciri pedagang berhasil adalah pedagang yang mampu : (1) mengelola dagangannya dengan baik, (2) mengelola usaha dengan baik, (3) memupuk dan mengelola modal, (4) mampu bermitra antar pedagang, anggota dan pihak ketiga. Sedangkan jenis responden dalam penelitian ini adalah ibu rumah tangga yang melakukan kegiatan dagang baik untuk makanan warteg maupun industri makanan rumahan. Sedangkan definisi operasional dan pengukuran variable dalam penelitian ini adalah tingkat partisipasi perempuan dalam usaha ekonomi mikro yang diukur menggunakan rasio pendapatan istri terhadap pendapatan keluarga, dan
tingkat sosial ekonomi keluarga,
diukur dengan umur pedagang, tingkat pendidikan,lamanya responden melakukan aktivitas dalam sehari , kepemilikan rumah, dan penghasilan keluarga.
Analisis data dengan menggunakan program Microsoft Excel dan SPSS 21 for Window. Analisis statistik yang digunakan untuk mengolah data adalah analisis deskriptif untuk menyajikan berbagai gambaran variabel yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 84,17% pedagang wanita telah menikah, 7,19% belum menikah dan sisanya 8,64% janda. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian beberapa peneliti terdahulu yang mengatakan bahwa umumnya kaum wanita bekerja setelah melahirkan serta umur anak yang diasuhnya sudah cukup besar dan dapat diasuh oleh anggota keluarga yang lain seperti nenek atau kakeknya. Temuan lainnya para wanita pedagang kaki lima ini adalah sebagai penopang kehidupan rumah tangganya. Sedangkan dari jumlah tanggungan terlihat bahwa jumlah tanggungan terbesar adalah 3-4 anak atau 44,60%, sedang lainnya diantara 1-2 anak saja. Jika kita bandingkan dengan penghasilan tiap bulan maka banyaknya tanggungan anak ini yang menyebabkan para pedagang belum memiliki tempat tinggal sendiri , yaitu 74,82% .
Dari sudut pendapat responden sesuai dengan lamanya waktu berdagang didapatkan bahwa pendapatan responden berkisar antara Rp.100.000–Rp.200.000 mencapai 41,73%, kemudian disusul pendapatan kurang dari Rp.100.000 sebanyak 33,81%. Sisanya diatas Rp.300.000. Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini adalah dengan segala keterbatasan yang ada pada wanita, dia tetap memiliki potensi yang besar dalam menambah pendapatan keluarga melalui pendapatan wanita itu sendiri.
Usaha Kecil Menengah (UKM) mempunyai peran yang strategis dalam perekonomian nasional. Dalam konteks otonomi daerah, UKM merupakan ujung tombak dalam menjalankan perekonomian daerah. Maka penelitian ini menjadi penting dengan mempersoalkan antara pengaruh umur pedagang, lamanya jam berdagang, banyaknya tanggungan keluarga dan tigkat pendidikan pedagang dalam mempengaruhi pendapatan keluarga di Kelurahan Pondok Kelapa Jakarta Timur .
Dari hasil uji hipotesis dengan jalan analisis jalur dapat digambarkan sebagai berikut :
X1
Py1= - 0,205
P31=0,261
P43=0,044 P21= -0,153
X3
PY4=0,049 X4
Y
P32= 0,070 X2
PY2 = -0,018
Gambar :
Model Analisis jalur antara Umur pedagang, lamanya jam berdagang , jumlah tanggungan keluarga dan Tingkat Pedidikan Pedagang serta Pendapatan Keluarga.
Dengan menggunakan metode Backward diperoleh hasil pengolahan data yang mana koefisien jalur ditunjukkan oleh kolom Stadardized Coefficients (Beta).
Hipotesis yang diujikan adalah : Ho : P31 = 0 Ha : P31 ≠ 0
Hasil yang didapatkan adalah bahwa: a.
P31= 0,261, t = 3,110 ,P-Value = 0,002< 0,05 sehingga Ho ditolak, yang berarti Umur pedagang tidak berpengaruh terhadap jumlah tanggungan keluarga.
b. P32 = 0,070 , t = 0,838 ,P-Value =0,403 > 0,05 , sehingga Ho diterima , yang berarti ratarata lamanya berdagang berpengaruh secara langsung terhadap jumlah tanggungan keluarga.
Dari analisis Struktural tersebut didapatkan bahwa koefisien jalur P32 tidak signifikan, sehingga X2 perlu dikeluarkan untuk memperbaiki model . Persamaan struktural dapat diekspresikan dalam bentuk : X3 = p31X1+p32X2+e1 atau X3 =0,261X1 + ε 1 karena X2 tidak signifikan, sehingga dapat dilihat bahwa : a.
Umur pedagang (X1) berpengaruh secara tidak langsung terhadap tingkat pendidikan (X3) yang diperlihatkan dengan persamaan X3 = 0,261X1 + ε1
b.
Hubungan antara umur pedagang dengan pendapatan sangat rendah yaitu hanya sebesar 0,208
c.
Umur pedagang (X1) berpengaruh terhadap pendapatan keluarga (Y) secara tidak langsung dimana umur (X1) secara tidak langsung mempengaruhi pendidikan pedagang (X3) , kemudian pendidikan (X3) berpengaruh secara tidak langsung terhadap lamanya jam kerja (X4) yang pada akhirnya lama jam kerja (X4) berpengaruh langsung terhadap pendapatan keluarga (Y) diperlihatkan pada model 2 dengan persamaan :
d.
Y = a+ p31X1+p43X3+pY4X4 + ε2 Y= 169384,11+ 0,261X1+0,044X3+0,049X4+ ε2
e.
Hubungan antara X1,X3 dan X4 terhadap Y juga sangat rendah yaitu sebesar 0,219 . hal ini disebabkan adanya beberapa factor diluar variable penelitian yang tidak langsung mempengaruhi pendapatan.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan dalam penelitian ini adalah bahwa : a. Pendapatan istri berpengaruh sangat kuat terhadap pendapatan keluarga.
b. Umur pedagang (X1) berpengaruh secara langsung terhadap jumlah tanggungan keluarga, hal ini ditunjukkan dengan persamaan structural dimana semakin tua
pedagang maka
tanggungan keluarga semakin bertambah. c. Hubungan antara umur pedagang dengan jumlah tanggungan keluarga sangat rendah atau lemah sebesar 0,208. d. Umur pedagang (X1) berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap pendapatan keluarga (Y) secara tidak langsung dimana umur (X1) secara tidak langsung mempengaruhi pendidikan (X3), kemudian pendidikan (X3) berpengaruh secara tidak langsung terhadap lamanya jam kerja ( X4) yang pada akhirnya lama jam kerja (X4) berpengaruh langsung terhadap pendapatan keluarga (Y) diperlihatkan pada model 2 dengan persamaan : Y= 169384.11+ 0,261X1+0,044X3+0,049X4+ ε2 e. Hubungan antara X1,X3 dan X4 terhadap Y juga sangat rendah yaitu sebesar 0.219, hal ini disebabkan adanya beberapa faktor diluar variable penelitian yang tidak langsung mempengaruhi pendapatan.
Dari hasil penelitian dan beberapa temuan di lapangan maka penulis dapat memberikan saran bahwa sehubungan umur pedagang berpengaruh secara langsung dan tidak langsung terhadap pendapatan keluarga, selayaknya Pemda DKI memberikan tambahan ketrampilan wiraswasta kepada para pedagang, disamping memberikan ruang yang mudah terjangkau konsumen, sehingga para pedagang dapat meningkatkan pendapatannya dan dapat bersaing dengan pesaing.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, Biro Pusat Statistik Propinsi .2013. Statistik Ketenagakerjaan . Bhasin (1996) dalam Putu (2012) , Kamla, Menggugat Patriarki, Jogyakarta, Bentang Handayani M Th dan Artini Ni W P, 2009. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga Pembuat Makanan Olahan Terhadap Pendapatan Keluarga. Piramida Vol V No. 1. Hesti, R.Wd. Penelitian Perspektif Gender dalam Analisis Gender Dalam Memahami Persoalan Perempuan, Jurnal Analisis Sosial Edisi IV,Nopember 1996. Kadir, 2010. Statistika Untuk Penelitian-ilmu-ilmu sosial . Rosemata Sampurna Jakarta . Lembaga Penelitian SEMERU: 2003
Media Perempuan, Edisi ke-V, 2010 Mulyanto, J.H dan Jamhari. 2006. Peranan Wanita Peningkatan Pendapatan dan Pengambilan Keputusan: Studi Kasus pada industri kerajinan Gaplak di Kabupaten Bantul dalam Agro Ekonomi. Jurnal Sosek Vol. V/No. 1 des/1998. Nugroho, Bhuono. 2005. Memilih Metode Statistik Penelitian dengan SPSS. Andi Offset Yogyakarta. Sitohang Maria Ramos. 2004. Skripsi Peranan Istri Bekerja Dalam Kontribusinya Menambah Pendapatan Keluarga. UHN. Medan. Sugiarto, 2007 : Kontribusi Wanita Dalam Aktivitas Ekonomi dan Rumah Tangga Sugiyono. 2008. Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D.Alfabeta. Bandung. Sulistiyani Ambar T dan Rosidah. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sumarsono Sonny. 2003. Ekonomi Manajemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan. Graha Ilmu. Yogyakarta. Sumampaw, 2000,
Sumampaw, S.A. dkk, Ada Bersama Tradisi Seri Usaha Mikro Kecil,
Swisscontact dan Limpad. Riyani, dkk. 2001. Kontribusi Wanita Dalam Aktivitas Ekonomi dan Rumah Tangga. Sumampaw, S.A. dkk, Ada Bersama Tradisi Seri Usaha Mikro Kecil, Swisscontact dan Limpad, 2000. Widiandarini, Ni Putu Yesi. 2001. Kontribusi Pendapatan Ibu Rumah Tangga terhadap Pendapatan Total Rumah Tangga dengan Luas Pemilikan Lahan yang Berbeda. (Studi Kasus di Desa Subuk, Busungbiu, Buleleng). Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian. FP UNUD, Denpasar