Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala
17 Pages
ISSN 2302-0199 pp. 1- 17
PENGARUH PARTISIPASI MASYARAKAT TERHADAP KINERJA KARYAWAN DINAS KEBERSIHAN KABUPATEN ACEH TENGAH Kamini1 1) Magister Manajemen Program Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh Abstract: Community participation is essential in improving employee performance. In addition, an understanding of community participation needs to be applied within the community as well as an understanding of the factors that affect participation, such as personality, perception and motivation, need to be considered. The purpose of this study was to determine the influence of public participation on employee performance Department of Sanitation Central Aceh Regency. The research was conducted in Department of Sanitation Central Aceh Regency. while the object of this study relates to the influence of public participation on employee performance Department of Sanitation Central Aceh Regency, with a total sample of 100 people. The correlation coefficient (R) = 0.847, meaning that the relationship between participation variables (level of awareness, participation and motivation) with the variable performance of the employees of Central of Aceh Regency Sanitation Department relatively strong relationship exists. While the value of the coefficient of determination (R²) of 0.719. It is clear that for 71.9% of employee performance variables Department of Sanitation Central Aceh Regency (Y) is influenced by variables such as the level of awareness of community participation (X1), the participation of the community in the form of participation (X2), the participation of the community in the form of motivation (X 3) and the remaining affected by other variables that are not defined in this study. F-test results (simultaneously) at 11.543 FCount values obtained with the Ftable value of 2.3053 or (11.543 > 2.2745) with a significance level of 0.000. Based on these results can be explained that the level of awareness in the form of community participation, community participation in the form of participation, motivation and participation of the community in the form of significantly improving the performance of employees in Department of Sanitation Central Aceh Regency. Keywords: Influence of Public Participation on Employee Performance Abstrak: Partisipasi masyarakat sangat penting dalam meningkatkan kinerja karyawan. Di samping itu, pemahaman tentang partisipasi masyarakat perlu diterapkan dalam lingkungan masyarakat dan juga pemahaman terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi, seperti kepribadian, persepsi dan motivasi, perlu diperhatikan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh partisipasi masyarakat terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah. Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah, sedangkan objek penelitian ini berhubungan dengan pengaruh partisipasi masyarakat terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah, dengan jumlah sampel sebanyak 100 orang. Koefisien korelasi Koefisien korelasi (R) = 0,847, artinya hubungan antara variabel partisipasi (tingkat kesadaran, keikutsertaan dan motivasi) dengan variabel kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah terdapat hubungan yang relatif kuat. Sedangkan nilai koefisien determinasi (R2) sebesar 0,719. Hal ini menjelaskan bahwa sebesar 71,9% variabel kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah (Y) dipengaruhi oleh variabel partisipasi masyarakat berupa tingkat kesadaran (X1), partisipasi masyarakat berupa keikutsertaan (X2), partisipasi masyarakat berupa motivasi (X3) dan selebihnya dipengaruhi oleh variabel-variabel lainnya yang tidak dirumuskan dalam penelitian ini. Hasil uji-F (secara simultan) diperoleh nilai Fhitung sebesar 11,543 dengan nilai Ftabel sebesar 2,3053 atau (11,543 > 2,2745) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa partisipasi masyarakat berupa tingkat kesadaran, partisipasi masyarakat berupa keikutsertaan, serta partisipasi masyarakat berupa motivasi berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah. Kata kunci: Pengaruh Partisipasi Masyarakat dan Kinerja Karyawan
1-
Volume 2, No. 1, November 2013
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kurangnya
PENDAHULUAN Dalam pembangunan, rakyat adalah objek
menjaga
partisipasi dan
masyarakat
memelihara
dalam
kebersihan
dan sekaligus sebagai subjek pembangunan
lingkungannya,
misalnya
pada
rakyat
masyarakat
Kabupaten
dalam
terutama di wilayah perkotaan yang membuang
pelaksanaan
merupakan
unsur
keikutsertaannya keberhasilan
pembangunan, yang
dominan
untuk atau
menentukan
kegagalan
sampah
di
bukan
pada
masih
banyak
Aceh
Tengah
tempat
yang
telah
upaya
disediakan, sehingga sering terjadi banjir di saat
pembangunan yang dilaksanakan. Kenyataan
hujan karena drainase kota tersumbat akibat
menunjukkan
banyaknya sampah. Guna lebih meningkatkan
bahwa
pembangunan
yang
berbagai
terdapat
di
hasil berbagai
kesadaran
masyarakat
dalam
menjaga
pelosok tanah air tidak sedikit yang mengalami
kebersihan dan pertamanan di lingkungannya,
nasib
maka Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh
yang
mendapat
menyedihkan, perhatian,
seperti
tidak
tidak
mendapat
Tengah
berusaha
pemeliharaan, bahkan tidak diterima oleh
kepada
masyarakat
masyarakat. Berbagai hasil pembangunan tidak
ketidaksadaran masyarakat tentang kebersihan
jarang merupakan sesuatu yang baru, suatu
lingkungannya.
inovasi, sesuatu yang aneh dan sebelumnya
memberikan tentang
pemahaman dampak
dari
Oleh sebab itu, upaya untuk menjaga dan
tidak diketahui atau tidak dipahami manfaatnya.
meningkatkan
kinerja
karyawan
Untuk menghindari hal tersebut diperlukan
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah, adalah hal
peran serta atau partisipasi masyarakat, di
yang mutlak harus dilakukan dalam rangka
samping kebersihan lingkungan dan kebersihan
mewujudkan
kebersihan
pertamanan adalah menjadi tanggung jawab
masyarakat.
Adapun
Dinas Kebersihan Daerah setempat.
organisasi tersebut, hanya dapat dicapai jika
dan
Dinas
kenyamanan
peningkatan
kinerja
Namun demikian, peran serta dan juga
kinerja karyawan individual juga meningkat.
partisipasi masyarakat juga sangat membantu,
Istilah kinerja berasal dari kata job performance
jika masyarakat tidak memiliki partisipasi yang
atau actual performance, (As'ad, 2001:7), Job
tinggi dalam menjaga dan juga memelihara
performance
kebersihan
seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
lingkungan
terutama
di
diartikan
sebagai
lingkungannya sendiri niscaya tugas karyawan
Berdasarkan
Dinas Kebersihan akan tidak dapat berjalan
performance dapat diartikan sebagai hasil yang
sebagaimana yang diharapkan.
dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku
Fenomena
yang selama
ini menurut
pengertian
kesuksesan
tersebut
job
untuk pekerjaan yang bersangkutan.
pengamatan yang penulis lakukan dan juga
Dinas kebersihan Kabupaten Aceh Tengah
alami pada Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh
merupakan perangkat daerah sebagai unsur
Tengah adalah kurangnya kesadaran serta
pendukung Pemerintah Kabupaten di bidang Volume 2, No. 1, November 2013
-2
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan.
i.
Pembinaan UPTB; dan
Dinas kebersihan Kabupaten Aceh Tengah
j.
Pelaksanaan tugas-tugas kedinasan lainnya
mempunyai tugas melaksanakan tugas umum
yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
pemerintah
tugas dan fungsinya.
dan
pembangunan
di
bidang
lingkungan hidup, kebersihan dan pertanaman sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adapun
Adapun
kondisi
karyawan
dinas
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah dapat tugas
sebagaimana
yang
dilihat pada tabel berikut ini:
disebutkan di atas, maka Dinas kebersihan Kabupaten Aceh Tengah mempunyai fungsi
Tabel 1. Jumlah
a. Sebagai pelaksana urusan ketatausahaan; b. Penyusunan program kerja tahunan, jangka
No. I.
c. Perumusan kebijakan teknis dalam lingkup hidup,
kebersihan
dan
pertamanan; d. Pelayanan penunjang penyelenggaraan di
II.
bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; e. Penyelenggaraan
pengendalian
dampak
lingkungan, termasuk penelitian, pengujian, standarisasi, perizinan, peningkatan sumber daya manusia dan pengembangan kapasitas kelembagaan; Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; g. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan di bidang lingkungan hidup, kebersihan dan pertamanan; h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi dan atau lembaga terkait lainnya di bidang lingkungan
hidup,
kebersihan
pertamanan; 3-
Nama Bidang
Kebersihan
Volume 2, No. 1, November 2013
dan
Jumlah Karyawan
Petugas Taman 1.
menengah dan jangka panjang;
f.
Dinas
Kabupaten Aceh Tengah
sebagai berikut:
lingkungan
Karyawan
Pengawas Lapangan Taman 2. Petugas Taman Petugas Lampu 3. Taman Kota Jalan Dua Jalur Petugas TPU 4. Uning Kurip Petugas Kebersihan 1. Pengawas Kebersihan TPA Bur Lintang 2. Pengawas Lapangan Kebersihan 3. Sopir Dum Truck 4. Sopir Truck Amrol 5. Sopir Truck Tinja 6. Operator Welleader 7. Kernek Dum Truck 8. Kernek Truck Amrol 9. Kernek Truck Tinja 10. Kernek Welleader 11. Penjaga Gudang 12. Penjaga/Pengisi Kontainer Korwil Terminal 13. Penjaga/Pengisi Kontainer Pasar Petani 14. Petugas Besih Pasar Ikan/Pengisi Kontainer 15. Petugas Bersih jalan dan Got
No.
Nama Bidang 16.
Petugas Bersih Penyapu jalan
2 orang 25 orang 2 orang 2 orang
1 orang
5 orang 5 orang 5 orang 1 orang 1 orang 15 orang 5 orang 1 orang 1 orang 1 orang 2 orang
1 orang
2 orang 20 orang Jumlah Karyawan 86 orang
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Petugas Bersih Kp. Baru/Penjaga Kontainer 18. Petugas Bersih Kali Peusangan Petugas Administrasi 19. Honorarium Operator Komputer Total
3. Bahan acuan atau rujukan bagi peneliti
17.
III.
Sumber:
1 orang
terutama 1 orang
berkaitan
dengan
partisipasi
masyarakat KAJIAN KEPUSTAKAAN
1 orang 186 orang
Dinas Kebersihan Kab. Aceh Tengah,
Pengertian Partisipasi Menurut Davis (2002:101), pengertian
tahun 2010
dapat disimpulkan bahwa partisipasi memiliki Bertolak dari latar belakang di atas,
tiga gagasan penting, yaitu:
suatu
a. Keterlibatan pikiran; Pertama dan yang
penelitian dengan judul: ”Pengaruh partisipasi
paling utama, partisipasi berarti keterlibatan
masyarakat terhadap kinerja karyawan
mental dan emosional bukan hanya berupa
Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah”.
aktivitas fisik. Keterlibatan ini bersifat
penulis
tertarik
untuk
melakukan
Berdasarkan latar belakang yang telah
psikologis dari
pada fisik.
Seseorang
dikemukakan di atas, maka yang menjadi
berpartisipasi berarti terlibat pikirannya
masalah
terhadap pekerjaan.
dalam
penelitian
ini
adalah
“Bagaimana pengaruh partisipasi masyarakat
b. Keterlibatan materi; Gagasan kedua yang
terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan
penting
Kabupaten Aceh Tengah?” Sesuai dengan
keterlibatan materi. Untuk mencapai tujuan
masalah yang telah di identifikasi, maka tujuan
organisasi, maka keterlibatan materi sangat
dari penelitian ini adalah “Untuk mengetahui
berpengaruh
pengaruh
terhadap
Partisipasi sangat bernilai karena dapat
kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten
meningkatkan motivasi dan membantu
Aceh Tengah”.
karyawan
partisipasi
masyarakat
Penelitian ini diharapkan berguna sebagai:
dalam
partisipasi
terhadap
untuk
adalah
partisipasi.
memahami
dan
menjelaskan mereka mencapai tujuan.
1. Bahan pertimbangan pimpinan Pemerintah
c. Keterlibatan tenaga; Gagasan ketiga adalah
Daerah Kabupaten Aceh Tengah, terutama
partisipasi keterlibatan tenaga. Ini juga
pimpinan Dinas Kebersihan Kabupaten
merupakan proses sosial yang melaluinya
Aceh Tengah dalam pengambilan keputusan
orang-orang menjadi terlibat sendiri dalam
berkenaan dengan usaha meningkatkan
organisasi
kinerja karyawan.
keberhasilannya. Pada saat orang-orang
dan
mau
mewujudkan
2. Tambahan wawasan dan ilmu pengetahuan
mau menerima tanggung jawab aktivitas
bagi penulis dalam menyikapi pengaruh
kelompok, mereka melihat adanya peluang
partisipasi masyarakat terhadap kinerja
untuk melakukan hal-hal yang mereka
karyawan. Volume 2, No. 1, November 2013
-4
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala inginkan, yaitu merasa bertanggungjawab menyelesaikan pekerjaannya.
c. Situasi,
kepribadian
dipengaruhi oleh situasi-situasi khusus. Reaksi
Siagian (2000:94), menjelaskan tentang faktor-faktor partisipasi terdiri dari:
terhadap
situasi
terdapat
berlainan. 2. Persepsi;
1. Kepribadian; dalam organisasi suatu sistem yang
seseorang
tertentu bisa berbeda pada waktu yang
Faktor-faktor Partisipasi
psikologis
seseorang
dalam
diri
pada
merupakan
proses kognitif yang dialami oleh setiap orang di dalam memahami informasi
seseorang yang pada gilirannya melakukan
tentang
penyesuaian-penyesuaian
penglihatan,
terhadap
hakikatnya
lingkungannya,
baik
pendengaran,
perasaan,
lingkungannya, artinya kepribadian dapat
maupun
diartikan sebagai keseluruhan cara yang
memahami
digunakan oleh seseorang untuk bereaksi
pengenalan bahwa persepsi itu merupakan
dan berinteraksi dengan orang lain.
suatu penaksiran yang unik terhadap situasi
Robbins (2000: 77), mengatakan bahwa
dan bukannya suatu pencatatan yang benar
terbentuknya
terhadap situasi.
kepribadian
seseorang
penciuman.
lewat
persepsi
Kunci
untuk
terletak
pada
ditentukan oleh tiga faktor, sebagai berikut:
Robbins (2000:78), ada tiga faktor yang
a. Keturunan,
mempengaruhi persepsi seseorang, yaitu
merupakan
kepribadian
seseorang
struktur-struktur
berhubungan
dengan
yang asas-asas
sebagai berikut: a. Perceiver
(ciri
orang
yang
keturunan.
bersangkutan), jika seseorang melihat
Faktor-faktor keturunan ini dibawa sejak
sesuatu
dan
berusaha
memberikan
lahir sehingga diwarisi dari orang tuanya
interpretasi tentang apa yang dilihatnya,
yang berkisar pada komposisi biologis,
ia
fisiologis dan psikologis, yang secara
individu
inhern terdapat dalam diri seseorang.
seperti sikap, motif, kepentingan, minat,
dipengaruhi yang
oleh
karakteristik
turut
berpengaruh,
pengalaman, dan harapannya. b. Lingkungan,
kepribadian
seseorang
b. Target,
persepsi
seseorang
akan
dipengaruhi oleh pengalamannya, yakni
tergantung pada sasaran yang dilihat
interaksi
lingkungannya.
oleh orang tersebut. Target dapat berupa
Indrawijaya mengatakan bahwa faktor
orang, benda, atau peristiwa. Sifat-sifat
lingkungan
sasaran tersebut biasanya berpengaruh
dengan
di
sini
adalah
faktor
kebudayaan dan faktor kelas sosial dan nilai kerja.
terhadap persepsi orang yang melihat. c. Situasi, persepsi harus dilihat secara kontekstual yang berarti dalam situasi
5-
Volume 2, No. 1, November 2013
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala mana persepsi itu timbul perlu pula
aktivitas fisik dan mental untuk mengerjakan
memperoleh
Situasi
suatu pekerjaan”. Dari berbagai pengertian
merupakan faktor yang turut berperan
motivasi dan pengertian kerja di atas, dapat
serta
disimpulkan bahwa pada dasarnya motivasi
perhatian.
dalam
pertumbuhan
persepsi
seseorang.
kerja adalah suatu dorongan yang muncul dari
3. Motivasi; adalah kondisi yang sangat
dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
dibutuhkan oleh semua orang. Diperlukan
pekerjaan dalam rangka memenuhi keinginan
setiap hari untuk menjalankan kehidupan,
atau kebutuhannya, baik yang dipengaruhi oleh
membantu
memimpin
faktor intern maupun faktor ekstern organisasi.
sekelompok orang dan untuk mencapai
Setiap penggunaan inovasi baru, termasuk pula
tujuan yang diinginkan, (Harvey, 1999:15).
penggantian sistem teknologi informasi baru
Motivasi merupakan semua kekuatan yang
pasti
ada dalam diri seseorang yang memberi
menghasilkan
daya, arah dan memelihara tingkah laku
organisasi maupun individu.
orang
lain,
yang bersangkutan. Menurut
memiliki
(2006:227).
konsekuensi
tertentu,
atau
positif
pada
konsekuensi
Rogers
Wahjosumidjo
tujuan
(2000:22-25), adopsi
inovasi
membagi menjadi
tiga
“motivasi merupakan suatu proses psikologis
dimensi, yaitu:
yang mencerminkan interaksi antara sikap,
1. Konsekuensi fungsional dan disfungsional,
kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi
berdasarkan
dalam diri sendiri”. Menurut Coulter and
inovasi sesuai dengan harapan semula,
Robbins (2006:530), motivasi adalah “kerelaan
2. Konsekuensi langsung dan tidak langsung,
untuk mengarahkan segenap upaya untuk
berdasarkan segera tidaknya perubahan-
mencapai tujuan organisasi yang dipengaruhi
perubahan
oleh kemampuan usaha untuk memuaskan
inovasi, dan
beberapa kebutuhan individu”. Hasibuan
(2006:95),
tercapai
terjadi
tidaknya
setelah
manfaat
penggunaan
3. Konsekuensi yang tampak (manifest) dan
motivasi
adalah
yang laten, berdasarkan terlihat tidaknya
“pemberian daya penggerak yang menciptakan
perubahan yang terjadi setelah penggunaan
kegairahan kerja seseorang, agar mereka mau
inovasi.
bekerjasama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala daya upaya untuk mencapai kepuasan”.
Konsekuensi
fungsional
merupakan
bentuk konsekuensi yang paling pokok dari setiap keputusan penggunaan inovasi baru, dan bentuk dari konsekuensi fungsional ini, pada
Pengertian Kinerja Selanjutnya
Hasibuan
(2006:
95),
menyatakan bahwa kerja merupakan “sejumlah
level
organisasi
adalah perbaikan
kinerja
organisasi, baik kinerja operasional (reduksi Volume 2, No. 1, November 2013
-6
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala biaya, mempercepat pelayanan), pemasaran
2.
Kualitas yaitu mutu yang diselesaikan, dan
(peningkatan
3.
Ketepatan waktu yaitu kesesuaian dengan
kepuasan
penjualan),
maupun
(peningkatan
pelanggan
dan
kinerja
keuangan
profitabilitas).
Adapun
waktu yang telah direncanakan.
peningkatan kinerja organisasi tersebut, hanya
Dalam
proses
penilaian
kinerja,
dapat dicapai jika kinerja karyawan individual
pertanyaan yang sering muncul adalah "Siapa
juga meningkat, dan istilah kinerja berasal dari
yang
kata job performance atau actual performance
Berkaitan dengan siapa yang menilai kinerja
(As'ad, 2001:7).
karyawan, beberapa pendekat yang lazim
seharusnya
ditempuh
menggunakan
evaluasi
(penilaian) kinerja untuk keputusan sumber daya
manusia
yang
penilaian
penilaian?"
oleh
atasan
langsung, penilaian oleh teman (peer rating),
Penilaian Kinerja Karyawan Manajemen
adalah
melakukan
umum.
dan juga self rating, (As'ad, 2000:46). Sementara
itu
Dessler
(2002),
Evaluasi
menyebutkan bahwa ada empat pendekatan
memberikan masukan untuk keputusan penting
penilaian kinerja untuk karyawan bawahan,
seperti promosi transfer dan memutuskan
yaitu:
hubungan kerja. Evaluasi menunjukkan dengan
1. Penilaian oleh supervisor langsung;
tepat keterampilan dan kompetensi karyawan
Penilaian supervisor merupakan jantung
yang dewasa ini tidak memadai tetapi melalui
dari seluruh sistem penilaian umumnya.
program dapat dikembangkan untuk diperbaiki,
2. Penilaian teman sekerja;
(Robbins, 2006:258). Robbins
Penilaian seorang pegawai oleh teman
(2006:258),
memberikan
kerjanya
telah
terbukti
efektif
dalam
beberapa alasan untuk menilai kinerja, yaitu:
memperkirakan keberhasilan dan manajemen di
1.
Penilaian memberikan informasi tentang
masa depan.
dapat
3. Panitia atau komite penilai;
dilakukannya
promosi
dan
penetapan gaji. 2.
Penilaian
Banyak
memberikan
peluang
bagi
pimpinan dan bawahan untuk meninjau perilaku yang berhubungan dengan kerja
panitia/komite untuk menilai para pegawai. 4. Penilaian diri; Beberapa organisasi telah berpengalaman menerapkan penilaian prestasi yang dilakukan
Dharma (2002), mengemukakan bahwa
oleh karyawan sendiri.
seluruh
cara
pengukuran
mempertimbangkan tiga aspek, yaitu : Kuantitas
yaitu
jumlah
yang
Menurut Mulyadi dan Setiawan (2000: harus
diselesaikan, 7-
menggunakan
bawahan.
hampir
1.
organisasi
Volume 2, No. 1, November 2013
353), penilaian kinerja adalah ”penentuan secara periodik efektivitas operasional suatu
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala organisasi,
bagian
organisasi,
personelnya
berdasarkan sasaran, standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”. Penilaian kinerja
pekerjaan. 6. Dampak kepribadian; Merupakan tingkat sejauh mana karyawan
yang dimaksud adalah untuk menetapkan
memelihara
besarnya
kerjasama di antara rekan kerja dan bawahan.
kemajuan
organisasi
dan
menyempurnakan usaha-usaha produktif dalam
harga
diri,
nama
baik
Dessler (2002), mengemukakan bahwa
kegiatan organisasi di mana kegiatannya harus
hampir
dapat diukur dan dinyatakan keterkaitannya
mempertimbangkan tiga aspek, yaitu:
dengan pencapaian visi dan misi organisasi secara keseluruhan.
dan
seluruh
cara
pengukuran
(1) Kuantitas yaitu jumlah yang harus diselesaikan, (2) Kualitas yaitu mutu yang diselesaikan, dan
Indikator Kinerja Ada beragam kriteria yang digunakan
(3) Ketepatan waktu yaitu kesesuaian
dalam pengukuran kinerja karyawan. Bernadin
dengan
dan Russel (2000), mengajukan enam kriteria
direncanakan.
cara untuk mengukur kinerja karyawan yaitu:
waktu
yang
telah
Teori yang berhubungan dengan faktor-
1. Kualitas kerja;
faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan,
Merupakan tingkat sejauh mana hasil
adalah: partisipasi masyarakat berupa tingkat
pelaksanaan kegiatan mendekati kesempurnaan
kesadaran,
partisipasi
atau mendekati tujuan yang diharapkan.
keikutsertaan,
2. Kuantitas kerja;
berupa motivasi.
dan
masyarakat
partisipasi
berupa
masyarakat
Merupakan jumlah yang dihasilkan, jumlah
Dari uraian tinjauan kepustakaan di atas,
rupiah, jumlah unit, jumlah siklus kegiatan
dapat dirumuskan kerangka model penelitian,
yang diselesaikan.
yaitu sebagai berikut:
3. Waktu yang dibutuhkan; Tingkat Kesadaran X1
Merupakan tingkat sejauh mana suatu kegiatan
diselesaikan
pada
waktu
yang PARTISIPASI MASYARAKAT (X)
dikehendaki. 4. Efektivitas sumber daya; Merupakan penggunaan
tingkat
sumber
daya
Keikutsertaan X2
sejauh
mana
organisasi
KINERJA KARYAWAN (Y)
di
maksimalkan untuk mencapai hasil tertinggi. 5. Kebutuhan terhadap pengawasan;
Motivasi X3
Merupakan tingkat sejauh mana seorang pekerja dapat melaksanakan suatu fungsi
Gambar 1. Kerangka Model Penelitian Sumber: Siagian (2000
Volume 2, No. 1, November 2013
-8
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala sebagai berikut: 1. Tahap pertama Hipotesis Penelitian
Dilakukan penyeleksian data (data primer
Dari hasil kajian studi kepustakaan dan
dan data sekunder).
kerangka model penelitian di atas, maka dapat
2. Tahap kedua
ditarik kesimpulan sebagai hipotesis penelitian ini,
adalah:
Dimensi
partisipasi
dikelompokkan sesuai dengan jenis atau tujuan
masyarakat (Tingkat kesadaran, keikutsertaan
berdasarkan pokok permasalahan kemudian
dan
dibuat data kuantitatif dalam bentuk tabel
motivasi)
variabel
Data dan informasi yang telah diseleksi
berpengaruh
secara
nyata
terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan
sebagai bahan analisis.
Kabupaten Aceh Tengah. 3. Tahap terakhir METODELOGI PENELITIAN
Data yang diperoleh dianalisis sebagai
Lokasi dan Objek Penelitian
bahan pengujian hipotesis penelitian. Menurut
Penelitian ini dilakukan pada Kabupaten
Santoso (2010:280), untuk menguji hipotesis
Aceh Tengah, sedangkan yang menjadi objek
digunakan regresi linier berganda, yaitu
penelitian ini berhubungan dengan pengaruh
untuk melihat hubungan antara variabel
partisipasi
dependen
dengan
karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh
independen.
Dalam
Tengah.
digunakan pendekatan secara kuantitatif
masyarakat
terhadap
kinerja
yaitu Populasi dan Penarikan Sampel Populasi dan juga responden penelitian ini
menganalisis
variabel-variabel menganalisa
data
data
dengan
menguraikan hasil daftar pertanyaan yang diperoleh dari para responden.
terdiri seluruh karyawan pada Dinas Kebersihan
langkah-langkah
Kabupaten Aceh Tengah dan juga masyarakat
penelitian ini sebagai berikut:
Kabupaten Aceh Tengah. Keterwakilan populasi
a. Analisa Regresi
yang
dilakukan
Adapun dalam
oleh sampel dalam penelitian merupakan syarat
Penelitian ini juga menggunakan analisis
penting untuk melakukan penelitian ini yang
inferensial untuk menguji pengaruh antara
dijadikan sebagai sampel adalah 100 responden
variabel-variabel dalam partisipasi masyarakat
yang merupakan karyawan Dinas Kebersihan
terhadap variabel kinerja karyawan Dinas
Kabupaten Aceh Tengah.
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah, dan menguji hipotesis yang telah dirumuskan.
Pengolahan dan Teknik Analisis Data
Model analisis yang digunakan adalah regresi
Pengolahan data menurut Santoso (2010:
linier berganda dengan menggunakan bantuan
280), dapat dilakukan dengan beberapa tahap,
perangkat lunak komputer (software) program
9-
Volume 2, No. 1, November 2013
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala SPSS
(Statistical
Product
and
Service
pengaruh
variabel
independent
(X)
Solutions) versi 15.0 for Windows, dengan
terhadap variabel dependent (Y) digunakan
rumus sebagai berikut:
uji-F. Kaedah keputusannya adalah sebagai
Y = α + b1X1+ b2X2 + b3X3+e
berikut:
Di mana:
Pada F-test, Jika Fhitung > Ftabel, maka
Y
=
Kinerja Karyawan
Ho ditolak menerima HA, Jika Fhitung < Ftabel,
α
=
Konstanta
maka Ho diterima, menolak HA
b1-3
=
Koefisien regresi
X
=
Partisipasi Masyarakat
X1 =
Tingkat Kesadaran (Keterlibatan
c. Uji Ketepatan Parameter Penduga
Materi)
(Estimate) Uji-t
digunakan
untuk
menguji
X2 =
Keikutsertaan (Keterlibatan Tenaga)
pengaruh secara parsial variabel partisipasi
X3 =
Motivasi (Keterlibatan Pikiran)
masyarakat
e
Error
variabel
=
(Independen) kinerja
Kebersihan
karyawan
Kabupaten
Aceh
terhadap Dinas Tengah
(Dependen).
b. Uji Ketepatan Model Hasil analisa regresi linier berganda
Untuk membuktikan sejauh mana
akan diperoleh koefisien korelasi (R)
pengaruh
kuadrat yang menunjukkan besarnya
independen terhadap variabel dependen
pengaruh variabel independen secara
dengan membandingkan nilai thitung dengan
bersama-sama
terhadap
variabel
ttabel. Apabila thitung > ttabel dengan tingkat
dependen,
untuk
membuktikan
signifikansi 5 % maka hipotesis yang
dan
masing-masing
variabel
sejauh mana pengaruhnya digunakan uji-F.
diajukan diterima, sebaliknya apabila ttabel
Bila hasil perhitungan menunjukkan nilai
> thitung maka hipotesis ditolak. Kaedah
Fhitung > Ftabel dengan tingkat kepercayaan <
keputusannya adalah sebagai berikut :
0.05 berarti semua variabel independen secara
simultan
(bersama-sama)
berpengaruh terhadap variabel dependen
Pada t-test, Jika thitung > ttabel, maka Ho ditolak, menerima HA, Jika thitung < ttabel, maka Ho diterima, menolak HA.
(Santoso, 2000:280). Untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel
partisipasi
masyarakat
(Independent) terhadap kinerja karyawan
HASIL DAN PEMBAHASAN Karakteristik Responden
Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah (Dependent)
digunakan
koefisien
2
Determinasi (R ) selanjutnya untuk melihat Volume 2, No. 1, November 2013
- 10
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 2. Analisa Deskriptif berdasarkan Identitas Responden №
1.
2.
3.
4.
Karakteristik Demografi (n=100 Responden) Laki-Laki Perempuan Kurang dari 20 Tahun 20 s/d 29 Tahun Usia 30 s/d 39 Responden Tahun 40 s/d 50 Tahun Lebih dari 50 Tahun SLTP/SLTA Diploma/An Pendidikan alis (D III) Terakhir Sarjana (S 1) Responden Pasca Sarjana (S 2) Kurang dari 2 Tahun 3 s/d 9 Tahun 10 s/d 14 Masa Kerja Tahun Responden 15 s/d 19 Tahun 20 s/d 24 Tahun Lebih dari 25 Tahun Total Jenis Kelamin
Jumlah Respon Persen-den tase 62 62,0 % 38 38,0 % 5 5,0 %
penelitian ini.
Hasil Pengujian Reliabilitas Data Dari hasil pengujian reliabilitas data terhadap 100 responden, maka dapat dijelaskan bahwa semua item pernyataan untuk variabel independen dan juga
11
11,0 %
35
35,0 %
39
39,0 %
10
10,0 %
51 38
51,0 % 38,0 %
8 3
8,0 % 3,0 %
49
49,0 %
11
11,0 %
6
6,0 %
Berikut ini adalah hasil pengujian asumsi
12
12,0 %
klasik terhadap 100 responden yang merupakan
15
15,0 %
karyawan pada Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh
7
7,0 %
100
100,0 %
variabel
dependennya
sudah
handal
(reliable)
sehingga seluruh variabel sudah handal dan layak dilakukan penelitian. Dari hasil tersebut, maka semua variabel dalam penelitian ini sudah handal (Reliable), karena nilai Cronbach Alpha pada keempat variabel tersebut lebih dari 0,60 dan dapat dilanjutkan pada penelitian selanjutnya.
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
Tengah.
1.
Hasil Pengujian Normalitas Data Hasil pengujian normalitas data pada
Sumber: Data Primer 2012 (Diolah)
Normal P-Plot dengan jumlah responden 100 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Data
orang adalah:
Hasil pengujian validitas dan reliabilitas
Nor mal P- P Plot of Regression Standardized
instrumen kuesioner terhadap 100 responden yang
Dependent Variable: Kinerja 1.0
merupakan
karyawan
pada
Dinas
Kebersihan Expected Cum Prob
Kabupaten Aceh Tengah, adalah sebagai berikut: Dari hasil pengujian validitas data dari setiap
.8
.5
variabel-variabel yang diteliti pada karyawan pada
.3
Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah dan juga
0.0 0.0
masyarakat Kabupaten Aceh Tengah terhadap 100 responden, yaitu variabel tingkat kesadaran (X1),
.3
.5
.8
1.0
Obse rve d Cum Pro b
Gambar 2. Hasil Uji Normalitas Data
variabel keikutsertaan (X2) dan variabel motivasi (X3) variabel dependennya adalah kinerja karyawan (Y) memiliki nilai korelasi r lebih besar dari 0,1590. Maka dengan demikian semua variabel dalam penelitian ini sudah valid karena nilai rhitung lebih besar dari 0,1590 dan layak untuk digunakan dalam
11 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Hasil pengujian normalitas data seperti terlihat pada gambar 1 di atas dapat dijelaskan bahwa data setiap variabel dalam penelitian ini sudah terdistribusi dengan normal, karena jika
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala dilihat dari normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari
X1
Tingkat Kesadaran
0,920
1,087
X2
Keikutsertaan
0,880
1,136
0,913
1,095
Bebas Multikoli nearitas Bebas Multikoli nearitas Bebas Multikoli nearitas
distribusi normal sudah terdistribusi dengan normal karena sudah membentuk satu garis lurus
diagonal,
dan
floating
data
akan
X3 Motivasi
Sumber : Data Output SPSS, (2012)
dibandingkan dengan garis diagonal dan garis yang menggambarkan data sesungguhnya sudah
Nilai VIF (Variance Inflation Factor) dan
mengikuti garis diagonalnya sesuai dengan teori
nilai toleransi (tolerance) pada tabel di atas
yang dikemukakan oleh Ghozali (2001:111).
menunjukkan bahwa semua variabel dalam
Hasil pengujian normalitas data tersebut
penelitian
ini
tidak
mengalami
dapat diambil kesimpulan bahwa seluruh data
multikolinearitas. Hal ini ditunjukkan oleh nilai
dalam penelitian ini sudah terdistribusi secara
VIF (variance inflation factor) ketiga variabel
normal
untuk
tersebut yang besarnya kurang dari 5, dan nilai
selanjutnya
tolerance jauh melebihi angka 0,001, sehingga
dan
dapat
melakukan
dijadikan
penelitian
data
tentangpengaruh partisipasi masyarakat
tidak terjadi gejala korelasi antar variabel.
terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik di atas
Kabupaten Aceh Tengah, dengan jumlah
menunjukkan bahwa data yang akan diolah
responden sebanyak 100 orang yang merupakan
dalam penelitian ini sudah terdistribusi secara
karyawan pada Dinas Kebersihan Kabupaten
normal. Hasil pengujian ini menunjukkan
Aceh Tengah dan juga masyarakat Kabupaten
bahwa data yang digunakan sebagai variabel
Aceh Tengah.
independen
memenuhi
syarat
untuk
memprediksi kinerja karyawan. 2.
Hasil Pengujian Multikolinearitas Berikut
adalah
hasil
pengujian
multikolinearitas dengan nilai VIF (variance inflation factor) dan nilai toleransi dengan responden
100
orang
yang
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
merupakan
Berikut adalah hasil analisis regresi
karyawan pada Dinas Kebersihan Kabupaten
linier berganda terhadap 100 responden
Aceh Tengah:
tentang
pengaruh
partisipasi
masyarakat
terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan Tabel 3. Hasil Pengujian Multikolinearitas Variabel Bebas
Collinearity Statistics Tolerance
Kabupaten Aceh Tengah.
Ket.
VIF
Partisipasi Masyarakat
Volume 2, No. 1, November 2013
- 12
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Tabel 4. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda Variabel
Koefisien Regresi (β)
thitung
3,237
2,051
Tingkat Signifikansi
Ket.
berarti hubungan antara partisipasi bentuk keikutsertaan dengan kinerja karyawan adalah positif. Selanjutnya apabila nilai partisipasi
α
Konstanta
0,000
Signifikan
Partisipasi Masyarakat
bentuk keikutsertaan meningkat atau bertambah sebesar 1 point, menyebabkan nilai kinerja
Tingkat X1 Kesadaran
0,779
2,632
0,001
Signifikan
karyawan akan bertambah sebesar 0,683,
X2
Keikutsertaan
0,683
2,189
0,001
Signifikan
dengan asumsi bahwa variabel partisipasi yang
X3
Motivasi
0,745
3,091
0,000
Signifikan
lainnya dianggap konstan.
-
Keterangan : Jumlah Responden : 100 Variabel Dependen : Kinerja Karyawan
Koefisien regresi partisipasi dalam bentuk - ttabel
: 1,9559
motivasi (X3) sebesar positif 0,745. Hal ini
Sumber: Data Primer, 2012 (Diolah)
berarti hubungan antara partisipasi dalam bentuk motivasi dengan kinerja karyawan
Dari hasil analisis data pada tabel 8 di atas, dapat
dituliskan
persamaan
regresi
yaitu
sebagai berikut:
adalah
positif.
Selanjutnya
apabila
nilai
partisipasi dalam bentuk motivasi meningkat atau bertambah sebesar 1 point, menyebabkan
Y = 3,237 + 0,779X 1 + 0,683X 2 + 0,745X 3
nilai kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0,745,
Dari persamaan tersebut dapat dijelaskan
dengan
asumsi
bahwa
variabel
partisipasi yang lainnya dianggap konstan.
bahwa: nilai konstanta sebesar 3,273. Hal ini bermakna pada saat keadaan partisipasi yang meliputi
bentuk
tingkat
kesadaran,
keikutsertaan, dan motivasi bernilai nol maka kinerja karyawan sebesar 3,273.
Analisis Korelasi dan Determinasi
Analisis
korelasi
yang
menjelaskan
hubungan antara variabel partisipasi dan kinerja karyawan adalah sebagaimana terlihat pada 5
Koefisien regresi partisipasi wujud tingkat
berikut ini:
kesadaran (X1) sebesar positif 0,779. Hal ini berarti hubungan antara partisipasi wujud tingkat kesadaran dengan kinerja karyawan adalah
positif.
Selanjutnya
apabila
Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Korelasi dan Determinasi
nilai
partisipasi wujud tingkat kesadaran meningkat atau bertambah sebesar 1 point, menyebabkan nilai kinerja karyawan akan bertambah sebesar 0,779,
dengan
asumsi
bahwa
Sumber: Data Primer, 2012 (Diolah)
variabel
partisipasi yang lainnya dianggap konstan.
Koefisien korelasi seperti terlihat pada
bentuk
tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai
keikutsertaan (X2) sebesar positif 0,683. Hal ini
koefisien korelasi (R) sebesar 0,847, artinya
Koefisien
regresi
partisipasi
hubungan antara variabel partisipasi (tingkat 13 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala kesadaran, keikutsertaan dan motivasi) dengan variabel kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah terdapat hubungan yang relatif kuat. Selanjutnya nilai koefisien determinasi
Sumber: Data Primer, 2012 (Diolah)
(R2) sebesar 0,719. Hal ini menjelaskan bahwa sebesar 71,9% variabel kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah dipengaruhi
oleh
variabel
(Y)
partisipasi
masyarakat berupa tingkat kesadaran (X1), partisipasi masyarakat berupa keikutsertaan (X2), partisipasi masyarakat berupa motivasi (X3) dan selebihnya dipengaruhi oleh variabelvariabel lainnya yang tidak dirumuskan dalam penelitian ini.
Hasil
pembuktian
terlihat pada tabel di atas dapat dijelaskan bahwa nilai Fhitung sebesar 11,543 dengan nilai Ftabel sebesar 2,3053 atau (11,543 > 2,2745) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000. Berdasarkan hasil tersebut dapat dijelaskan bahwa partisipasi masyarakat berupa tingkat partisipasi
keikutsertaan, Hasil penelitian diharapkan akan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini, maka penulis jelaskan hasil pembuktian hipotesis secara simultan
(menggunakan
pembuktian (menggunakan
uji-F)
hipotesis uji-t),
dan
secara di
mana
juga parsial hasil
secara
simultan dengan menggunakan uji-F seperti
kesadaran,
Pembuktian Hipotesis Penelitian
hipotesis
serta
masyarakat partisipasi
berupa
masyarakat
berupa motivasi berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah. Dari hasil tersebut maka Ho ditolak dan HA diterima atau hipotesis yang menyatakan bahwa partisipasi masyarakat
berupa
tingkat
kesadaran,
partisipasi masyarakat berupa keikutsertaan,
pembuktiannya adalah sebagai berikut:
serta partisipasi masyarakat berupa motivasi Pembuktian Hipotesis Penelitian secara Simultan
Berikut adalah hasil pembuktian hipotesis penelitian
secara
simultan
dengan
berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah terbukti.
menggunakan uji-F: Pembuktian Hipotesis Penelitian secara Parsial
Hasil pembuktian hipotesis secara parsial Tabel 6. Hasil Pembuktian Hipotesis Penelitian secara Simultan
dengan menggunakan uji-t seperti terlihat pada tabel 15 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai thitung variabel tingkat kesadaran (X1) sebesar 2,632 dan nilai ttabel sebesar 1,9759 artinya nilai thitung > ttabel dengan tingkat signifikansi 0,001. Volume 2, No. 1, November 2013
- 14
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah baik
tingkat
secara simultan maupun secara parsial.
kesadaran
peningkatan
berpengaruh
kinerja
terhadap
karyawan
Dinas
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah.
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik di atas menunjukkan bahwa data yang akan diolah
Hasil pembuktian hipotesis secara parsial
dalam penelitian ini sudah terdistribusi secara
dengan menggunakan uji-t seperti terlihat pada
normal
tabel 15 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai
multikolinearitas dan heteroskedastisitas. Hasil
thitung variabel keikutsertaan (X2) sebesar 2,189
pengujian ini menunjukkan bahwa data yang
dan nilai ttabel sebesar 1,9759 artinya nilai thitung
digunakan
> ttabel dengan tingkat signifikansi 0,001.
memenuhi syarat untuk memprediksi variabel
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
dependen (kinerja karyawan).
keikutsertaan
berpengaruh
peningkatan
kinerja
dan
bebas
sebagai
dari
variabel
masalah
independen
terhadap
Hasil penelitian ini menunjukkan secara
Dinas
koefisien korelasi (R) bahwa antara variabel
karyawan
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah.
partisipasi (tingkat kesadaran, keikutsertaan dan
Hasil pembuktian hipotesis secara parsial
motivasi) dengan variabel kinerja karyawan
dengan menggunakan uji-t seperti terlihat pada
Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah
tabel 15 di atas, dapat dijelaskan bahwa nilai
terdapat hubungan yang relatif kuat sebesar
thitung variabel motivasi (X3) sebesar 3,091 dan
84,7%. Sedangkan hasil pengujian koefisien
nilai ttabel sebesar 1,9759 artinya nilai thitung >
determinasi (R2) bahwa sebesar 71,9% variabel
ttabel dengan tingkat signifikansi 0,000. Dengan
kinerja karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten
demikian dapat disimpulkan bahwa motivasi
Aceh Tengah dipengaruhi oleh variabel tingkat
berpengaruh
kesadaran,
terhadap
peningkatan
kinerja
keikutsertaan,
motivasi
dan
karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh
selebihnya dipengaruhi oleh variabel-variabel
Tengah.
lainnya yang tidak dirumuskan dalam penelitian ini.
KESIMPULAN DAN SARAN
Dari hasil penelitian secara deskripsi
Kesimpulan
variabel penelitian dapat disimpulkan bahwa
Hasil penelitian ini dapat ditarik beberapa
rata-rata responden memberikan jawaban setuju
kesimpulan, yaitu hasilnya berhasil mendukung
pada setiap indikator-indikator yang diajukan
hipotesis HA, bahwa partisipasi masyarakat
pada setiap variabel. Hal ini menjelaskan bahwa
berupa
responden
berpendapat
masyarakat
berupa
tingkat
masyarakat partisipasi
berupa
berupa
secara
signifikan
meningkatkan
kinerja
partisipasi
keikutsertaan,
masyarakat
berpengaruh
15 -
kesadaran,
karyawan
serta
motivasi
tingkat
partisipasi kesadaran,
partisipasi masyarakat berupa keikutsertaan,
dalam
partisipasi
Dinas
berpengaruh
Volume 2, No. 1, November 2013
bahwa
masyarakat dalam
berupa
meningkatkan
motivasi kinerja
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala karyawan Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah.
Saran–saran Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari hasil penelitian ini, maka penulis dapat memberikan
beberapa
meningkatkan
saran
kinerja
yaitu
dalam
karyawan
Dinas
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah, maka harus adanya partisipasi masyarakat berupa adanya kesadaran, adanya keikutsertaan dan juga motivasi masyarakat yang paling harus diperhatikan karena dengan adanya partisipasi masyarakat
akan
peningkatan
berdampak
kinerja
terhadap
karyawan
Dinas
Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah sehingga mampu bekerja dengan penuh semangat dan tanggung jawab. Peningkatan kinerja karyawan merupakan dambaan bagi setiap organisasi, apalagi Dinas Kebersihan Kabupaten Aceh Tengah tersebut memiliki berkualitas.
sumber Maka
daya
manusia
diharapkan
yang kepada
Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah untuk dapat meningkatkan pendapatan dan tunjangan dalam upaya peningkatan kinerja pegawai.
DAFTAR KEPUSTAKAAN Arikunto, S., 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Bina Aksara. As'ad, M., 2001. Psikologi Industri, Sari Umum Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi. Yogyakarta: Liberty. Anak Agung Sagung Kartika Dewi, 2003. Penelitian tentang Analisis Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Karyawan. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Denpasar. www.udayana.ac.id. Amstrong, C., 2000. Human Resources Management, (Manajemen Sumber Daya Manusia),
Perencanaan, Analisis, Kinerja dan Penghargaan. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo, Kelompok Gramedia. Dale, T., 2001. Kinerja/Performance PT. Gramedia Asri Media. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo. Dessler, D., 2002. Organization and Management. Virgia: Reston Publishing Company Inc. Dirtanto, 2000. Meningkatkan Kinerja Karyawan. Jakarta: Cipta Persada. Davis, Keith & John W. Newstrom, 2001. Perilaku dalam Organisasi. Edisi Ketujuh. Jakarta: Erlangga. French, 1999. Human Resources, Second California: Edition, Wart Inc. Gibson L.J, John M Ivancevich and James H Donnely, 2004. Organization, Terjemahan. Jakarta: Erlangga. Handoko, T, Hani, 2000. Manajemen. Yogyakarta: BPFE. Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnely, J.R., 1999. Organisasi, Perilaku, Struktur, Proses. Jakarta: Binarupa Aksara. Gitosudarmo dan Sudita, 2000. Perilaku Keorganisasian, Yogyakarta: Erlangga. Hersey, Paul and Kenneth Blanchard, 2005. Manajemen Perilaku Organisasi; Pendayagunaan Sumber Daya Manusia. Alih bahasa: Agus Dharma. Jakarta: Penerbit Erlangga. Handoko, T. Hanni, 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE. Hasibuan. H. Malayu SP., 2006. Organisasi dan Motivasi. Jakarta: Bumi Aksara. Indrawijaya, A., 1999. Perilaku Organisasi. Badung: Sinar Baru. Kuncoro, M., 2003. Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga. Mangkunegara, Anwar Prabu A, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan. Jakarta: PT. Remaja Rosdakarya. Marwansyah dan Mukaram, 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pusat Penerbit Administrasi Niaga Politeknik Negeri, Bandung. Jansen, S., 2005. 8 Etos Kerja Profesional, Navigator Anda Menuju Sukses. Jakarta: Institut Dharma Mahardika. Porter, L.W., & Mitchell, V.F., 1999. Comparative Study of Need Satisfaction in Military and Business Hierarchies. Journal of Applied Psychology. Vol 15(2). Hal: 229-250. Prawirosentono, 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Elek Media. Robbins, S. P., 2000. Organizational Behavior. Fifth Edition. New Jersey : Prentice Hall, Englewood Cliff. Robbins, S. P., 2006. Perilaku Organisasi: Konsep,
Volume 2, No. 1, November 2013
- 16
Jurnal Manajemen Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Kontroversi, Aplikasi. Jakarta: PT. Prihallindo. Soeprihanto, 1999. Penilaian Kinerja dan Pengembangan Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Stauss, George & Leonard, 2002. The Human Problems of Management. New Delhi: Prentice Hall of India. Santoso, S., 2000. Riset Pemasaran, Aplikasi Dengan Menggunakan SPSS. Jakarta: PT. Elek Media Komputindo. Sastrohadiwiryo, 2002. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Sastropoetro, 2000. Tentang Pengertian Partisipasi. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. Sekaran, U., 2003. Research Methods for Business : A Skill Building Approach. 2nd Edition. New York: John Wiley and Son. Saydan, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia.
17 -
Volume 2, No. 1, November 2013
Jakarta: Jambatan. Schermerhom, Jhon, R, Jr., 2003. Manajemen, Edisi Bahasa Indonesia, Jhon Wiley & Sons (Asia) Pte. Ltd. Jakarta: Penerbit Andi. Siagian, S. P., 1995. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Bandung: Alumni. Siagian, S. P., 2001. Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: Rineka Cipta. Umar, H., 2001. Metode Penelitian Ilmiah. Jakarta: Rineka Cipta. Wahyosumidjo, 2003. Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia. Winardi, 2000. Peranan Motivasi dalam Kepemimpinan. Jakarta: Akademika Pressindo. William. B. Wertther, 1999. Human Resources and Personal Management. New York: Mc. Graw Hill, Inc.