Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab. Gorontalo
Yuliyana Tuliyabu Nim
: 931 409 080
Prodi : Sarjana Manajemen
ABSTRAK YULIYANA TULIYABU NIM 931 409 080 “Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan Pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo”. Skripsi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2013. Di bawah bimbingan Bapak Dr.H.Walidun Husain,M.Si selaku Pembimbing I dan Ibu Robiyati Podungge,S.Pd,MAp selaku Pembimbing II. Tujuan pelaksanaan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo. Berdasarkan rumusan masalah, maka manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini adalah Sebagai bahan masukan bagi Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo dalam rangka peningkatan kinerja karyawannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif. Variabel penelitian terdiri dari variabel Motivasi (X) dan Kinerja Karyawan (Y). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, angket, dan wawancara. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah Hipotesis penelitian yang berbunyi Hipotesis nol (H0) yang diuji ditolak dengan signifikan dan sebaliknya hipotesis penelitian (Ha) yang diajukan dapat diterima pada taraf signifikan a= 0,05. hal ini didapat dengan hasil analisis data sebagai berikut persamaan regresi yang
menunjukkan bahwa persamaan regresi adalah Ŷ = 26,615 + 0,74X yang telah teruji keberartiannya pada a = 0,05. hal ini berarti setiap perubahan variabel Motivasi sebesar satu satuan akan berpengaruh dengan perubahan variabel Kinerja karyawan sebesar 11,349 kali satuan, atau setiap kenaikan satu satuan pada variabel Kompensasi (X), maka akan diikuti oleh perubahan sebesar 0,74 satuan pada variabel Kinerja Karyawan (Y). Selanjutnya dalam perhitungan koefisen determinasi menunjukkan r2= 0,60 yang berarti bahwa sebesar 60 % variabilitas mengenai Kinerja Karyawan pada Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM)
Kabupaten Gorontalo dapat diterangkan oleh Kinerja yang diterapkan, sedangkan sisanya sebesar 40 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti Kompenisasi, Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Sebagai saran dalam penelitian ini adalah diharapkan kepada pihak PDAM Kabupaten Gorontalo agar lebih memperhatikan karyawannya salah satunya dengan memberi motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kinerja karyawan dan pada peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel seperti Kompensasi, Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.Kata Kunci : Motivasi dan Kinerja Karyawan
1.1
Latar Belakang Masalah Peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam suatu organisasi memiliki
kedudukan yang penting pada proses kerja sejak dari perencanaan,pelaksanaan sampai dengan pencapaian tujuan organisasi.Dalam pelaksanaannya, manusia dalam organisasi ini menjadi elemen utama dibandingkan dengan sumber daya yang lain. Tanpa adanya sumber daya manusia, sumber daya yang lain tentunya tidak akan bisa dimanfaatkan. Meskipun banyak faktor yang mempengaruhi organisasi teknologi dan
sistem
seperti
mesin-mesin modern, modal
yang canggih,
tetapi
yang kuat,
tanpa adanya manusia
yang
menangani dan mengelolanya tidak akan berarti bagi perkembangan organisasi.
Sumber daya manusia adalah orang-orang yang merancang dan merumuskan seluruh strategi dan tujuan organisasi. Tanpa orang-orang yang memiliki
keahlian atau kompetensi maka mustahil bagi organisasi untuk
mencapai tujuannya. Sumber daya manusia inilah yang membuat sumber daya lainnya dapat berjalan. Demi tercapainya tujuan organisasi, karyawan memerlukan motivasi untuk bekerja lebih rajin. Melihat pentingnya karyawan dalam organisasi, maka karyawan diperlukan perhatian lebih serius terhadap tugas yang dikerjakan sehingga tujuan organisasi tercapai. Dengan motivasi kerja yang tinggi, karyawan akan bekerja lebih giat didalam melaksanakan pekerjaannya. Sebaliknya dengan motivasi kerja yang rendah karyawan tidak mempunyai semangat bekerja, mudah menyerah, dan kesulitan
dalam menyelesaikan
pekerjaannya. Hal ini pula berlaku pada Perusahaan Daerah Air Minum Kab.Gorontalo yang merupakan wewenang dari pimpinan perusahaan,Saat ini peningkatan kinerja karyawan yang berada dalam suatu lingkungan masih kurang ataupun belum maksimal karena kurangnya motivasi karyawan .sehingga belum tercapainya secara keseluruhan peningkatan kinerja dari karyawan yang berada dalam kantor tersebut. hal inilah yang mendorong calon peneliti untuk melakukan suatu pengkajian yang lebih mendalam tentang motivasi dan pengaruhnya terhadap peningkatan kinerja karyawan.
1.2
Identifikasi Masalah Berdasarkan uraian latar belakang pemikiran sebagaimana tersebut peneliti
dapat mengidentifikasikan permasalahan yaitu : 1. Kurangnya rasa tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan 2. Kurangnya disiplin karyawan dalam kantor. 3. Karyawan tidak tepat waktu dalam melaksanakan pekerjaan.
1.3
Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi diatas masalah yang akan dibahas dalam penulisan proposal ini adalah “ seberapa besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan”.
1.4
Tujuan Penelitian Yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa
besar pengaruh motivasi terhadap kinerja karyawan.
1.5
Manfaat Penelitian
1.5.1
Manfaat Teoritis 1. sebagai proses pembelajaran bagi peneliti, dan untuk mendapatkan pengalaman dan pengetahuan dalam melakukan penelitian 2. melatih diri dalam menerapkan pengetahuan yang sudah diperoleh, bertujuan sebagai proses pembelajaran bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian
1.5.2
Manfaat Praktis 1. Dapat membantu pimpinan untuk memotivasi karyawan dalam memecahkan masalah yang berkaitan dengan peningkatan kinerja karyawan 2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pimpinan organisasi / perusahaan agar bisa mengambil kesimpulan dan kebijakan untuk melakukan suatu pekerjaan dalam rangka peningkatan kinerja karyawan BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Motivasi 1. Pengertian Motivasi
Dalam dunia reformasi saat ini semakin mendorong seseorang untuk dapat mengaktualisasikan diri mereka agar dapat mencapai apa yang di inginkan.dan
menciptakan kegairahan kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama,bekerja efektif,dan terintegrasi dengan segala daya upayanya untuk mencapai kepuasan. Motivasi
berasal
dari
kata
latinmovere
yang
berarti
dorongan
ataumenggerakan.motivasi(motivation)dalam manajemen hanya di tujukan pada sumber
daya
manusia
umumnya
dan
bawahannya
khususnya.motivasi
mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif.berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah di tentukan. Flippo (2011 : 143) mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu keahlian,dalam mengarahkan karyawan dan organisasi agar mau bekerja secara berhasil,sehingga keinginan para karyawan dan tujuan organisasi sekaligus tercapai. American Encyclopedia (2011 : 144)motivasi adalah kecendurungan (suatu sifat yang merupakan pokok pertentangan) dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan mengarahkan tindak tanduknya.motifasi meliputi faktor kebutuhan biologis dan emosional yang hanya dapat diduga dari pengamatan tingkah laku manusia. A. Metode Pemberian Motivasi
Menurut Hasibuan ( 2006 : 149 ) metode motivasi adalah sebagai berikut: a. Motivasi langsung ( direct motivation),adalah motivasi ( materil dan non materil) yang diberikan secara langsung kepada setiap individu karyawan untuk memenuhi kebutuhan dan kepuasannya.jadi sifatnya khusus seperti memberikan pujian,piagam penghargaan,bonus dan lain sebagainya. b. Motivasi tidak langsung ( indirect
motivation) adalah motivasi yang
diberikan hanya merupakan fasilitas-fasilitas yang mendukung serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas,sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaannya.motivasi tidak langsung ini besar
pengaruhnya
untuk
merangsang
semangat
bekerja
karyawan,sehingga produktivitas kerja meningkat berupa ruangan kerja nyaman,suasana pekerjaan yang serasi,penempatan yang tepat,serta fasilitas pekerjaan yang memadai.
2.2 Kinerja Karyawan 2. Pengertian Kinerja Dalambukunya Management, Stoner mengemukakan bahwa kinerja adalah fungsi dari motivasi,kecakapan dan persepsi peranan.Untuk mencapai tujuan dari suatu organisasi yang telah visi dan misi suatu organisasi,maka perlu diadakan suatu peningkatan produktivitas kinerja dari karyawan ataupun anggota organisasi.Oleh karena itu dengan adanya peningkatan poduktivitas kinerja dari karyawan ataupun anggota organisasi akan lebih mempermudah suatu organisasi dalam menjalankan program maupun kegiatan yang telah direncanakan dan disusun
guna
mencapai
suatu
tujuan
yang
telah
ditetapkansuatuorganisasi/perusahan. 1) Indikator Kinerja Standar pekerjaan dapat ditentukan dari isi suatu pekerjaan,dapat dijadikan sebagai dasar penilaian setiap pekerjaan.untuk memudahkan penilaian kinerja karyawan ,standar pekerjaan harus dapat diukur dan dipahami secara jelas.suatu pekerjaan
dapat
diukur
melalui
kualitas,kuantitas,dan
ketepatan
waktu
mengerjakannya. Adapun indikator dari kinerja karyawan menurut Wilson Bangun (2012:233/234) adalah slebagai berikut: a) Kualitas Setiap karyawan dalam instansi harus memenuhi persyaratan tertentu untuk dapat menghasilkan
pekerjaan
sesuai
kualitas
yang
dituntut
suatu
pekerjaan
tertentu.setiap pekerjaan mempunyai standar kualitas tertentu yang harus disesuaikan oleh karyawan untuk dapat mengerjakan sesuatu tertentu.karyawan memiliki kinerja baik bila dapat menghasilkan pekerjaan sesuai persyaratan kualitas yang dituntut pekerjaan tersebut. b) Kuantitas Dimensi ini menunjukan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan.setiap pekerjaan memiliki persyaratan yang beda sehingga menuntut karyawan harus memenuhi persyaratan
tersebut
baik
pengetahuan,keterampilan,maupun
kemampuan
sesuai.Berdasarkan persyaratan pekerjaan tersebut dapat diketahui jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk dapat mengerjakannya,atau setiap karyawan dapat mengerjakan berapa unit pekerjaan. c) Ketetapan Waktu Setiap pekerjaan memiliki karateristik yang berbeda,untuk jenis pekeraan tertentu harus diselesaikan tepat waktu,karena memiliki ketergantungan atas pekerjaan lainnya.jadi,bila pekerjaan pada suatu bagian tertentu tidak selesai tepat waktu akan menghambat pekerjaan pada bagian lain,sehingga mempengaruhi jumlah dan kualitas hasil pekerjaan. 2) Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan
Motivasi merupakan titik utama dari tujuan ini.Istilah ini digunakan dalam teori manajemen untuk menjelaskan kekuatan-kekuatan didalam individu yang bertanggung jawab sesuai tingkatan,pengarahan,dan persistensi dari usaha yang dituntut dalam bekerja.Sederhananya,seseorang yang sangat termotivasi akan bekerja keras pada suatu karyawan,seseorang yang tidak termotivasi tidak akan berbuat demikian maka dari itu motivasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan.Seorang
manajer
yang
mengarahkan
melalui
motivasi
akan
menciptakan kondisi-kondisi dimana orang lain merasa mendapat inspirasi untuk bekerja keras.Jelasnya angkatan kerja ynag mempunyai motivasi tinggi adalah menjadi penting jika hasil-hasil kinrja yang tinggi ingin dicapai secara konsisten dalam organisasi / perusahaan.
2.4
Kerangka Pemikiran Berdasrkan teori tentang motivasi yang telah dikemukakan di atas,maka
dengan ini peneliti menetapkan bahwa peningkatan kinerja karyawan pada perusahaan daerah air minum kab.gorontalo sangat dipengaruhi oleh motivasi yang telah diterapkan oleh pimpinan organisasi /perusahaan. Oleh karena itu,berdasarkan uraian diatas untuk meningkatkan kinerja dari karyawan perlu menganalisa terlebih dahulu tentang ttmotivasi berdasarkan kajian teori yang ada sehingga terdapat pengaruhnya terhadap kinerja karyawan.
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Motivasi (X)
2.5
Kinerja Karyawan (Y)
Motivasi
Kualitas
lansung
kuantitas
Ketepata
Motivasi
n waktu
Hipotesis tidak
Berdasarkan langsung
2.5
Hipotesis Berdasarkan rumusan masalah yang ada serta tujuan penelitian dan
landasan teori-teori yang telah diuraikan di atas,maka dapat dikemukakan bahwa hipotesisnya sebagai berikut : Motivasi berpengaruh signifikans terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kab.Gorontalo. BAB III METEDOLOGI PENELITIAN
3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam suatu penelitian,objek penelitian merupakan suatu hal yang sangat penting untuk ditetapkan agar penelitian tersebut terarah pada sasaran yang diinginkan.Dalam penelitian ini penulis menetapkan Perusahaan Daerah Air Minum ( PDAM ) Kab,Gorontalo sebagai objek penelitian. Penetapan objek penelitian pada lokasi didasarkan atas beberapa pertimbangan diantaranya : data yang diperoleh cukup memadai dan mudah untuk memperolehnya,baik dilihat dari segi waktu, biaya dan tenaga yang diperlukan karena lokasi penelitian dekat dengan tempat tinggal peneliti.Adapun waktu yang akan diperoleh dalam penelitian ini selama 3 bulan yang dimulai dari bulan Januari 2013 sampai bulan maret 2013.
3.2
Desain Penelitian
Metode
yang
digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
metode
kuantitatif.Desain penelitian (Irawan 2002 : 75) menggambarkan adanya prosedur-prosedur yang memungkinkan penulis dapat menguji hipotesis penelitian,sehingga dapat mencapai kesimpulan-kesimpulan yang valid mengenai hubungan atau adanya saling mempengaruhi antara variabel bebas dengan variabel terkait pada penelitian ini. Melalui desain ini, maka dapat dilihat masalah yang diteliti pada masing-masing variabel,baik variabel X Maupun variabel Y dengan desain sebagai berikut : Gambar 3.1 Desain Penelitian X Ket :
Y X = Motivasi Y = Kinerja Karyawan
3.3 DefinisI Operasional Variabel Penelitian Berdasarkan uraian dari latar belakang dan kerangka pemikiran untuk menentukan indikator – indikator faktor – faktor yang ada, maka operasionalisasi variebel penelitiannya adalah sebagai berikut Variabel Bebas dalam penelitian ini adalah motivasi dengan indikator sebagai berikut : Motivasi langsung Motivasi tidak langsung Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kinerja dengan indikator sebagai berikut : Kualitas Kuantitas Kegtepatan waktu 3.4
Populasi Dan Sampel
3.4.1 populasi
Menurut sudjana ( 1996:58), “ populasi adalah totalitas semua nilai yang memungkinkan baik hasil menghitung ataupun pengukuran kualitatif atau kuantitatif dari pada karakteristik tertentu mengenai sekelompok objek yang kengkap dan jelas yang ingin dipelajari sifat-sifatnya. Bertitik tolak dari jalan pikiran diatas,maka yang menjadi populasi dari penelitian ini adalah seluruh para karyawan di perusahaan daerah air minum (PDAM) Kab.Gorontalo,yang berjumlah 55 orang.
3.4.2
sampel Arikunto (2003 : 104) mengemukakan bahwa penetapan sampel sebagai
berikut : “ apabila jumlah populasi kurang dari 100 maka yang menjadi sampel adalah keseluruhan dari populasi yang ada,sedangkan apabila jumlah populasinya lebih dari 100 maka yang menjadi sampelnya adalah 10%-15% atau 20%-25% “. Sehubungan dengan hal diatas,maka dalam penelitian ini penulis menetapkan sampel sejumlah 55 orang.
3.5
Tekhnik Pengumpulan Data Untuk memperoleh data dari responden yang akan digunakan dalam
penelitian ini,maka penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data yakni sebagai berikut : a. Observasi Observasi yaitu teknik awal yang digunakan untuk mengamati secara langsung tentang objek yang diteliti yaitu mengamati fungsi dari b. Wawancara( interview) Wawancara yaitu teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dan informan yang dilakukan dengan tanya jawab kepada para karyawan serta pimpinan tentang bagaimana fungsi perencanaan,fungsi menjalankan tugas dan fungsi pemeliharaan dapat digunakan sebagaimana mestinya. c. Angket ( kuisioner ) Angket yaitu teknik yang akan dijadikan sejumlah
pertanyaan atau
pernyataan yang akan dijawab oleh responden yang telah ditentukan oleh
peneliti yang menggunkan skalarister ( 5,4,3,2,1 ) guna mendapatkan informasi. d. Dokumentasi Dokumentasi yaitu teknik yang digunakan untuk memperoleh data – data melalui dokumen – dokumen tertulis sehubungan dengan fungsi motivasi.
3.6
Teknik Analisis Data Data-data yang diperoleh melalui teknik angket, selanjutnya diolah dan
dianalisis melalui pendekatan kuantitatif dengan menggunakan aplikasi SPSS 16, da secara runtut meliputi : 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengetahui apakah setiap item pertanyaan dalam kuesioner penelitian benar-benar mampu mengungkapkan dengan pasti apa yang akan diteliti. 2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas digunakan untuk memastikan bahwa setiap item pertanyaan dalam kuesioner penelitian benar-benar tepat mengukur apa yang hendak diukur dalam penelitian ini. 3. Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk memastikan bahwa data yang telah terjaring melalui kuesioner penelitian telah berdistribusi normal, sehingga dapat digunakan dalam tahap analisis selanjutnya. 4. Persamaan Regresi Persamaan regresi digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh insentif terhadap motivasi kerja karyawan. 5. Uji Signifikan Uji signifikan digunakan untuk mengetahui apakah kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. 6. Uji Koefisien korelasi (r) dan determinasi (r2)
Uji koefisien korelasi dimaksudkan untuk mengetahui seberapa besar kekuatan atau derajat hubungan variabel x (kompensasi) terhadap variabel y (kinerja karyawan). 7. Uji Signifikan dari koefisien korelasi Uji signifikan dari koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar
tingkat signifikansi atas koefisien korelasi (r) dan
determinasi (r2).
3.7
Hipotesis Statistik Hipotesis statistic adalah jawaban yang masih bersifat sementara terhadap
permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul. Untuk pengujian hipotesis secara statistic maka hipotesis penelitian di transfer kedalam hipotesis statistic sebagai berikut : Ho : p = 0 maka terdapat pengaruh variabel x ( motivasi ) dengan variabel y ( kinerja karyawan ) Ket : p = symbol menunjukan kuatnya pengaruh
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Deskripsi Objek Penelitian
4.1.1 GambaranUmum Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo Air merupakan sarana vital bagi kelangsungan makhluk hidup. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Gorontalo mengakibatkan kebutuhan akan air bersih terus bertambah.Perusahaan Daerah Air Minum Kabupaten Gorontalo sebagai badan pengelola air minum di Kabupaten Gorontalo berusaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakatakan air bersih, yang didistribusikan kepada masyarakat luas dengan menjaga kualitas, kuantitas serta kontinuitasnya.
PDAM Kabupaten Gorontalo didirikan sejak tahun 1980 dan mulai dioperasikan pada tahun 1982 dengan status kala itu sebagai Badan Pengelola Air Minum (BPAM) yang bernaung dibawah Departemen Pekerjaan Umum melalui P3AB Provinsi Sulawesi Utara.Di Tahun 1992 BPAM diserahkan pengelolaannya kepada Pemerintah Daerah Tingkat I Sulawesi Utara yang selanjutnya diteruskan ke Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Gorontalo melalui Keputusan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 272/KPTS/1992.Selanjutnya oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Gorontalo dibentuk unit Pengelolaan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo yang bertujuan mengelola, memelihara dan mengembangkan sarana yang ada dengan baik untuk mewujudkan tujuan Nasional dibidang pelayanan air bersih yang diarahkan untuk meningkatkan kualitas kehidupan keluarga dan masyarakat. Visi PDAM Kabupaten Gorontalo adalah “Terwujudnya Manajemen PDAM yang berkualitas lebih baik serta meningkatnya kualitas layanan bagi konsumen secara prima.” Sedangkan Misi PDAM Kabupaten Gorontalo adalah a.)
Meningkatkan
kualitas
manajemen
perusahaan
termasuk
Sumber
DayaManusia yang ada di PDAM Kabupaten Gorontalo baik dari sisi kecepatan dan keramahan layanan terhadap konsumen, intensitas kontrol kualitas air dan jaringan distribusi serta pengelolaan administrasi yang akuntabel melalui pendekatan berjiwa usaha. b.)
Mengembangkan jangkauan area distribusi air bersih khususnya bagi komunitas masyarakat yang sulit mengakses air bersih.
c.)
Mengembangkan
jejaring
kerja
sama
berbagai
pihak
untuk
ikut
berpartisipasi dalam rangka pengembangan kualitas PDAM Kabupaten Gorontalo.
4.1.2 Keegiatan Operasional Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo Kegiatan operasional PDAM Kabupaten Gorontalo terdapat dihampir semua kecamatan yang ada di Kabupaten Gorontalo. Jumlah sambungan terpasang di PDAM Kabupaten Gorontalo saat ini sebanyak 6.066 sambungan
yang tersebar di 62 desa dan kelurahan dari 168 desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Gorontalo. 1. Kegiatan Teknik Sumber air baku yang dikelolamenjadi air bersih adalah air permukaan, air bawah tanah, dan mata air gravitasi dengan kapasitas sumber 812 liter/detik sedangkan kapasitas terpasang hanya 162 liter/detik. Panjang pipa yang terpasang 254.151 meter. Produksi air yang diproduksi setiap bulannya ratarata 202.619 m3 sedangkan air yang didistribusikan sebesar 146.091 m3. Sementara rata-rata air yang terjual hanya 89.591 m3 per bulannya. Dengan melihat data produksi air tersebut diatas, masih terdapat kebocoran air kurang lebih 38,7%. 2. Kegiatan Administrasi dan Keuangan Jumlah SDM yang ada di PDAM Kabupaten Gorontalo sejumlah 76 orang yang terdiri dari 1 orang Direktur, 2 orang Kepala bagian, 11 orang kepala seksi, dan 5 Orang kepala Unit. Sebagaimana digariskan berdasarkan ketentuan yang
berlaku,
kesejahteraan
karyawan
akan
tetap
diperhatikan
dan
peningkatannya disesuaikan dengan kondisi keuangan perusahaan. Dalam hal pemeliharaan kesehatan karyawan, PDAM Kabupaten Gorontalo telah melakukan kerjasama dengan PT. Jamsostek dan Yayasan Dapenma Pamsi. 4.3 Pembahasan Penelitian Motivasi (motivation) dalam manajemen hanya di tujukan pada sumber daya manusia umumnya dan bawahannya khususnya. Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mengarahkan daya potensi bawahan agar mau bekerja sama secara produktif. Berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah di tentukan. Kinerja seseorang dapat dilihat dan diamati melalui hasil kerja yang telah dihasilkan oleh anggota organisasi. Untuk mencapai kerja yang maksimal ataupun yang
sesuai
dengan
organisasi/perusahaan,maka
apa
yang
diinginkan
harus
diperhatikan
juga
oleh
pimpinan
faktor-faktor
yang
mendukung untuk tercapainya hasil kerja yang memuaskan dari para anggota
organisasi,sebab hal ini nantinya akan sangat berpengaruh terhadap hasil yang akan dicapai oleh anggota organisasi itu sendiri.karena terkadang seorang pimpinan organisasi / perusahaan hanya ingin anggotanya bekerja lebih giat lagi tanpa memperdulikan ataupun memperhatikan keinginan dan kebutuhan dari karyawan /anggotanya itu sendiri. Pada hasil penelitian ini menunjukkan bahwa motivasi memiliki hubungan secara signifikan terhadap kinerja karyawan pada PDAM Kabupaten Gorontalo. Hal ini dapat dilihat dari pengolahan data statistik diperoleh nilai koefisien korelasi sebesar 0,771 yang berarti variabel motivasi memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar 59 %. Hasil tersebut menunjukkan bahwa kinerja karyawan sebesar 59 % ditentukan oleh motivasi, sedangkan sisanya 41 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti Kompensasi, Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Sedangkan uji keberartian koefisien determinasi diperoleh harga thitung = 4,46 , sedangkan ttabel = 1,675 dengan taraf nya α = 0,05. Hal ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan daerah air minum (PDAM) Kabupaten gorontalo dapat diterima.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1.
Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat disimpulkan
bahwa motivasi berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PDAM
Kabupaten Gorontalo. Hal ini dibuktikan dengan hasil pengolahan data statistik, nilai koefisien determinasi sebesar 59 %. Artinya peningkatan kinerja karyawan sebesar 59 % ditentukan oleh motivasi, sedangkan sisanya 41 % dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di desain dalam penelitian ini seperti Training Karyawan,Disiplin Karyawan. Sedangkan uji keberartian koefisien determinasi diperoleh harga thitung = 4,46 , sedangkan ttabel = 1,675 dengan taraf nyata α = 0,05. Hal ini berarti bahwa nilai thitung > ttabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. Sehingga hipotesis yang menyatakan motivasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Gorontalo dapat diterima.
5.2
Saran Sebelum mengakhiri uraian penelitian ini, dapat disampaikan beberapa
saran sebagai berikut: 1. PDAM Kabupaten Gorontalo agar hendaknya lebih memperhatikan karyawannya salah satunya dengan memberi motivasi baik secara langsung maupun tidak langsung untuk meningkatkan kinerja karyawan seperti memberikan piagam penghargaan serta menunjang gairah kerja/kelancaran tugas sehingga para karyawan betah dan bersemangat melakukan pekerjaan. 2. Diharapkan pada peneliti selanjutnya dapat mengembangkan hasil penelitian ini dengan menambahkan beberapa variabel seperti Training karyawan dan Disiplin karyawan yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan.