PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( BAPPEDA) KABUPATEN BINTAN
NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
PONIMAN NIM : 100563201054
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK `UNIVERSITAS MARITIM RAJA HAJI TANJUNGPINANG 2015
1
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( BAPPEDA) KABUPATEN BINTAN PONIMAN Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara, FISIP UMRAH ABSTRAK Tercapainya keberhasilan suatu organisasi tidak terlepas dari efektivitas kerja pegawainya, dari hasil pengamatan sementara dapat diketahui masih terdapat pegawai yang datang tidak tepat waktunya, suatu indikasi masih perlu dilakukan kajian mengenai motivasi kerja pegawai pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ( BAPPEDA ) khususnya, di Kabupaten Bintan. Kajian ini dipandang perlu karena motivasi yang belum semestinya dapat mengurangi kinerja pegawai baik secara parsial maupun secara keseluruhan sebagai suatu sistem indikasi lainnya, masih terdapatnya penyelesaian pekerjaan yang belum tepat, dikarenakan kurang efektifnya pekerjaan pegawai tersebut. Kemampuan pegawai yang memadai berarti akan dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan baik sesuai dengan jatah waktu maupun target yang telah ditetapkan dalam program kerja.. Tujuan penelitian ini pada dasarnya adalah untuk mengetahui seberapa besar pengaruh motivasi kerja dengan efektivitas kerja di Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bintan. Dalam penelitian ini sampelnya terdiri dari 59 orang pegawai dengan teknik sampling jenuh. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Analisa Korelasi Product Moment untuk melihat pengaruh variabel X dengan Variabel Y melalui program SPSS versi 21. Berdasarkan dari data yang diolah dapat diketahui nilai hasil perhitungan r hitung mendapatkan angka 0,122. Hal ini menunjukkan nilai tersebut termasuk kedalam kategori tingkat pengaruh yang lemah berdasarkan nilai koefisien korelasi. Berdasarkan data dari table r product moment untuk N=59, dengan taraf signifikasi 5% maka menunjukkan hasil 0,252. Dengan demikian jika dibandingkan r hitung dengan r tabel maka didapatkan bahwa r hitung = 0,12 lebih kecil dari r tabel =0,252. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel x terhadap variabel y. Motivasi kerja pegawai mempunyai pengaruh yang tidak signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai yang mana dapat diketahui dari nilai koofisien penentu yaitu sebesar 1,44% yang mana nilai ini mengartikan bahwa tidak ada pengaruh antara variabel x dan variabel y. Adapun 98,56% yang mempengaruhi efektivitas kerja pegawai tersebut merupakan variabel lain yang tidak di teliti dalam penelitian ini. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disarankan Untuk meningkatkan motivasi pegawai diharapkan kepada pimpinan untuk dapat memberikan penghargaan kepada pegawai yang berprestasi agar pegawai dapat termotivasi untuk dapat bekerja lebih baik lagi, perlunya dorongan yang diberikan baik itu berupa masukan dan saran ataupun penghasilan tambahan atas pekerjaan ekstra yang i
dilakukan oleh pegawai dengan maksud agar pegawai dapat termotivasi untuk melaksanakan tugasnya sesuai dengan hasil yang diharapkan Kata Kunci : Motivasi Kerja, Efektivitas Kerja, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
ii
EFFECT ON THE EFFECTIVENESS OF WORK MOTIVATION OF EMPLOYEES WORKING IN REGIONAL DEVELOPMENT PLANNING AGENCY DISTRICT BINTAN PONIMAN Students of Administrative Science State, FISIP, UMRAH ABSTRACT Achieving success of an organization's goals can not be separated from the effectiveness of the employees, of the observations can be seen there are employees who come untimely, an indication is necessary to study on the motivation of employees working in Regional Development Planning Board (BAPPEDA) in particular, in the district of Bintan. The review was deemed necessary because of the motivation that has not been properly can reduce the performance of employees either partially or as a whole as a system other indications, still have a job completion uncertain, due to the lack of effective work of the employee. Adequate means the ability of employees to be able to get the job done properly in accordance with the allocation of time and the targets set in the program of work .. The purpose of this research is essentially to determine how much influence the effectiveness of the work motivation in Regional Development Planning Agency Bintan regency. In this study sample consisted of 59 employees with saturated sampling technique. The data analysis technique used in this study is the technique Product Moment Correlation Analysis to see the effect of variable X with variable Y through SPSS version 21. Based on the processed data can be known values of r arithmetic calculation results get 0.122 figure. This shows the value of including into categories based on the degree of influence of a weak correlation coefficient. Based on data from table r product moment for N = 59, with a significance level of 5% then shows the results 0.252. Thus, if compared with the count r r table it was found that the count r = 0.12 is smaller than r table = 0.252. It can be concluded that there is no influence of the variable x to variable y. Employee motivation has a significant influence on the effectiveness of the employee which may be known of determining the value of coefficient is equal to 1.44% which is the value of this means that there is no influence of variables x and y variables. The 98.56% which affect the effectiveness of these employees are other variables not examined in this study. Based on the results of research conducted can be recommended to increase employee motivation to the leaders are expected to be able to reward outstanding employees so that employees can be motivated to work better again, need encouragement given either in the form of input and suggestions or additional income on extra work performed by employees in order for employees to be motivated to carry out their duties in accordance with the expected results
iii
Keywords: Work Motivation, Work Effectiveness, Regional Development Planning Board
iv
PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH ( BAPPEDA) KABUPATEN BINTAN kebutuhan
A. Latar Belakang Penyelenggaraan pemerintah
masyarakat
mengoptimalkan
serta
penyelenggaraan
daerah sebagai bagian dalam sistem
pemerintahan daerah.
pemeintahan dalam kontek Negara
Sebagaimana
disebutkan
Kesatuan Republik Indonesai, secara
dalam Undang-undang 32 Tahun
historis
2014 pasal 14 bahwa urusan wajib
telah
mengalami
begitu
banyak berbagai perubahan pada
yang
tatanan manajemen dan berbagai
pemerintahan
daerah
penyelengaraan pemerintahan daerah
kabupaten
kota
yang
adanya
urusan yang bersekala kabupaten
Undang-undang
atau kota yang salah satunya adalah
ditandai
dengan
penyempurnaan
menjadi
atau
untuk merupakan
Nomor 22 Tahun 1999, yang di
perencanaan
teruskan Undang-undang Nomor 32
pembangunan. Dalam hal ini Badan
Tahun 2014 tentang pemerintahan
Perencanaan Pembagunan Daerah
daerah. Tuntutan perbaikan dalam
(BAPPEDA) memberikan pelayanan
kinerja aparat publik semakin besar
memang kurang baik dalam hal
jika
perencanan
dikaitkan
pemerintah
dengan
untuk
upaya
meningkatkan
dan
kewenagan
pengendalian
pembangunan Daerah
Kabupaten Bintan . Hal ini antara
perkembangan dinamika organisasi
lain
publik
upaya
besarnya dana yang digunakan untuk
berbagai
membiayai aparatur pemerintah yang
dalam
mengakomondasikan
dapat
diindikasikan
dari
1
tidak diimbangi dengan kualitas
keterampilan dalam pekerjaannya.
perencanaan
pembangunan
Dengan demikian diperlukan suatu
yang kurang
motivator bagi pegawainya yaitu
Sebaliknya,
berupa pemenuhan kebutuhan fisik
dan
kepada masyarakat maksimal
mungkin.
kualitas
perencanaan
pembangunan
yang
dan
dan non fisik. Dengan terpenuhinya
diberikan
kebutuhan tersebut maka pegawai
instansi kerja pegawai dapat dinilai
akan
buruk karena kurangnya pemahaman
melaksanakan tugasnya dengan baik.
tugas pokok dan fungsi Badan
Mereka
Perencanaan Pembangunan Daerah,
perhatiannya terhadap tugas dan
Karena sampi saat ini pun kinerja
tanggung jawabnya, sehingga hasil
pegawai masih belum dikatakan
pekerjaan
baik, itu semua di sebabkan karena
meningkat sesuai dengan apa yang
kurangnya motivasi dari atasannya
diinginkan oleh pimpinan atau atasan
yang mengakibatkan tidak adanya
di dalam hal meningkatkan motivasi
saling memiliki semangat kerja yang
kerja. Untuk itulah dibutuhkan suatu
tinggi akan meningkatkan tujuan dan
dorongan bagi para pegawai di dalam
kehidupan organisasinya.
menyelenggarakan
Loyalitas dan semangat kerja
bersedia
akan
perkantoran
bekerja
lebih
yang
dan
memusatkan
dicapai
kegiatan baik
dapat
di dalam
dapat dilihat dari mereka merasa
meningkatkan pembangunan maupun
senang
hal apa saja.
dengan
Mereka
akan
banyak
perhatian,
pekerjaannya.
memberikan imajinasi
lebih
Motivasi merupakan dasar
dan
bagi kebanyakkan orang menjadi
2
pegawai
pada
suatu
tertentu
adalah
organisasi
motivasi kerja pegawai pada Badan
mencari
Perencanaan Pembangunan Daerah (
untuk
nafkah. Berarti apabila di satu pihak
BAPPEDA
seseorang
Kabupaten
menggunakan
)
khususnya,
Bintan.
Kajian
di ini
pengetahuan, keterampilan, tenaga
dipandang perlu karena motivasi
dan
yang
sebagian
waktunya
untuk
belum
semestinya
dapat
berkarya pada suatu organisasi, di
mengurangi kinerja pegawai baik
lain
secara
pihak
ia
mengharapkan
parsial
maupun
secara
menerima imbalan tertentu untuk
keseluruhan sebagai suatu sistem
memenuhi kebutuhannya. Motivasi
indikasi lainnya, masih terdapatnya
yang paling berhasil adalah apabila
penyelesaian pekerjaan yang belum
motivasi itu bersumber dari dalam
tepat, dikarenakan kurang efektifnya
diri
pekerjaan
pribadi
pegawai
tersebut,
pegawai
tersebut.
sehingga pegawai akan memberikan
Kemampuan pegawai yang memadai
yang terbaik dari dirinya demi
berarti akan dapat menyelesaikan
kemajuan organisasi.
pekerjaannya dengan baik sesuai
Tercapainya
keberhasilan
dengan jatah waktu maupun target
suatu tujuan organisasi tidak terlepas
yang telah ditetapkan dalam program
dari Kinerja pegawainya, dari hasil
kerja.
pengamatan dapat diketahui masih
Hal
ini
terjadi
dapat
karena
terdapat pegawai yang datang tidak
pegawai
ini
mencurahkan
tepat waktunya, suatu indikasi masih
segala
kemampuannya
perlu dilakukan kajian mengenai
melaksanakan tugas pekerjaan yang
dalam
3
menjadi
tanggung
jawabnya.
menyelesaikan
pekerjaan
yang
Kemampuan mempunyai kaitan yang
dilimpahkan kepadanya. Hal
erat dengan kinerja pegawai, hal ini
tentunya
terjadi karena kemampuan pegawai
mereka di dalam bekerja menjadi
merupakan faktor yang penting guna
meningkat
mendukung
hasil
pegawai dapat bekerja lebih efektif.
pekerjaan. Selain itu bahwa motivasi
Disamping itu, program pendidikan
mempunyai hubungan yang sangat
dan
erat dengan perestasi kerja, dan
meningkatkan kemampuan pegawai
prestasi kerja tidak mungkin akan
agar bisa lebih efisiensi dan mampu
menghasilkan pekerja yang lebih
meningkatkan kinerja pegawai dalam
baik apabila tidak disertai dengan
mencapai sasaran kerja yang sesuai .
pencapaian
perubahan, pengetahuan dan perilaku karena
kedua
merupakan
unsur
suatu
tersebut
masalah
membuat
kemampuan
sehingga
latihan
ini
membuat
bertujuan
untuk
Selain motivasi kerja, yang tidak kalah penting mempengaruhi
yang
kinerja pegawai adalah efektivitas
sangat penting dalam meningkatkan
kerja pegawai. Demikian halnya,
kerja yang sangat baik. Peningkatan
efektivitas yang baik, tentunya akan
pengetahuan
mendorong gairah kerja, semangat
pegawai
dalam
penguasaan teori dan keterampilan
kerja,
dimaksudkan
instansi yang diinginkan, Selain itu
untuk
persoalan-persoalan
memutuskan yang
pula,
dan
terwujudnya
efektivitas
yang
diartikan
menyangkut kegiatan dalam rangka
sebagai
mencapai
suatu pekerjaan, dipengaruhi oleh
tujuan
untuk
keberhasilan
tujuan
melakukan
4
berbagai faktor yang tentunya dapat
kepada
menentukan
dikatakan efektif, apabila aparat atau
efektivitas
kerja
masyarakat
sehingga
pegawai berhasil dilakukan dengan
pegawainya
berhasil
dalam
baik
melaksanakan
tugasnya.
Sejalan
atau
tidak
suatu
tujuan
organisasi yang ingin di capainya.
dengan hal tersebut diatas, sebagai
Tugas
berjalan
birokrat di tingkat Daerah dituntut
dilakukan
untuk mampu menangani kendala-
pemberitahuan (komunikasi) tentang
kendala yang dihadapi dalam usaha-
pendelegasian tugas dan tanggung
usaha
jawab, serta adanya evaluasi kerja
perencanaan yang digalakkan oleh
dari pimpinan di Kantor Badan
pemerintah.
Perencanaan Pembangunan Daerah
daerah setidaknya
(BAPPEDA)
melaksanakan fungsi utamanya yaitu
bawahan
dengan
baik
dapat
apabila
Kabupaten
Bintan
sebagai instansi pemerintah
yang
pembangunan
memberikan
Aparat
maupun
pemerintahan harus mampu
koordinator
merupakan bagian unit kerja Daerah
perencanaan program pembangunan
dalam
kepada masyarakat dengan baik,
menyelenggarakan
pemerintahan
baik
dalam
hal
secara efektif dan efisien. Pada fakta
perencanaan maupun pembangunan
yang ada, efektivitas kerja pegawai
didaerah.
dalam
Dengan demikian output dari pelaksanaan
tugas
kepegawaian perencanaan
adalah dan
penyelenggaraan
pemerintahan sampai saat ini masih
aparut
dirasakan kurang efektif, karena
berupa
kemampuan kerja setiap pegawai
pembangunan
(BAPPEDA) Kabupaten
Bintan
5
tentunya akan berbeda satu sama
negative. Usaha-usaha positif dalam
lainnya. Dari uraian tersebut peneliti
rangka
tertarik untuk melakukan penelitian
pimpinan
lebih lanjut dan secara mendalam
berdasarkan
yaitu
(1996:95) dapat dirangkum, sebagai
mengangkat
dengan
judul
;
penelitian
ini
“PENGARUH
MOTIVASI KERJA TERHADAP EFEKTIVITAS PEGAWAI
KERJA DI
BADAN
PERENCANAAN PEMBANGUNAN (BAPPEDA),
DAERAH KABUPATEN
BINTAN.” B. Landasan Teoritis 1.
Motivasi Kerja Memberi motivasi kerja adalah
salah satu pekerjaan yang dilakukan oleh pimpinan untuk memberikan semangat kerja bagi bawahanya atau pegawai agar dapat bekerja secara lebih
baik.
motivasi
kerja
Dalam dapat
pemberian dilakukan
dengan dua jenis yaitu positif dan
penyelenggaraan terhadap pendapat
motivasi bawahan Zainun
berikut: 1. Rekognasi dan Apresiasi. Pengakuan dan penghargaan terhadap prestasi bawahan perlu diberikan pimpinan dengan berbagai macam cara, seperti: memberi pujian didepan umum, memberi tanda penghargaan dan penghormatan dalam bentuk material maupun non material. 2. Supervisi Yaitu pengawasan yang tidak terlalu ketat dan kaku akan banyak memberi peluang bagi karyawan untuk berprakarsa atau berinisiatif dalam bekerja. Hal ini merupakan rangsangan yang lebih positif, karena dengan supervise yang ketat dan kaku akan mematikan prakarsa bawahan. 3. Partisipasi Pimpinan harus bergaya demokratis, dimana dia akan mengundang dan memberi kesempatan yang luas kepada bawahan secara individual atau berkelompok untuk berpartisipasi. Rangsangan seperti ini akan membentuk kepercayaan diri karyawan, merasa penting, merasa turut
6
memiliki organisasi dan ikut bertanggungjawab terhadap persoalan yang dihadapi organisasi.
Motivasi adalah kekuatan relatif dari dorongan yang timbul dalam diri pegawai untuk berusaha seoptimal
Selanjutnya
Moekijat mungkin dalam mencapai tujuan
(2002:150) mengatakan ada beberapa yang dipengaruhi oleh kemampuan indikator
penting
yang
dapat usaha untuk memuaskan kebutuhan.
menumbuhkan motivasi kerja bagi Dari karyawan
atau
pegawai
beberapa
pengertian
dalam motivasi diatas, maka penulis dapat
pelaksanaan
pekerjaannya,
yaitu menyimpulkan
penghargaan,
bahwa
pengertian
pengembangan, motivasi adalah pemberian daya
kesempatan berkarier, menempatkan pendorong atau penggerak
yang
pekerja pada tempat yang tepat. diberikan pimpinan kepada pegawai Hasibuan
(2001:219) dengan maksud agar pegawai mau
“motivasi adalah pemberian daya bekerja keras untuk mencapai tujuan penggerak
yang
menciptakan organisasi. Motivasi atau dorongan
kegairahan kerja seseorang, agar mau untuk bekerja ini sangat penting bagi bekerja,
bekerja
efektif
dan pegawai. Tanpa adanya motivasi dari
terintegrasi dengan segala upayanya para pegawai untuk bekerja sama untuk
mencapai
kepuasan”. bagi kepentingan suatu organisasi,
Selanjutnya
menurut
Buhler maka tujuan yang telah ditetapkan
(2004:191) “motivasi adalah sebagai tidak
akan
tercapai.
Sebaliknya
proses yang menentukan seberapa apabila terdapat motivasi yang besar banyak usaha yang akan dicurahkan dari para pegawai maka hal tersebut untuk
melaksanakan
pekerjaan”.
7
merupakan
suatu
keberhasilan
jaminan
organisasi
atas
1. Spesifik (Specific) adalah apakah yang sebenarnya diharapkan dari pegawai langsung. 2. Dapat diukur (Measurable) yaitu bagaimana tiap-tiap orang mengetahui bahwa ia telah mencapai hasil yang diinginkan. 3. Dapat dicapai (attainable) yaitu apakah tujuan yang disusun realistis, dapat dicapai, dan sesuai dengan orang yang berada di posisi itu. 4. Relevan (Relevant) yaitu apakah hasil yang diinginkan relevan bagi tiap-tiap orang, pengetahuan yang dimiliki, keterampilan, dan pengalaman.
dalam
mencapai tujuannya. Berdasarkan
penjelasan
atau
pendapat–pendapat di atas, Maka dapat dikatakan bahwa motivasi kerja merupakan keinginan yang terdapat
pada
seorang
individu/pegawai
yang
merangsangnya untuk bergerak dan melakukan tindakan-tindakan. 2. Efektivitas Kerja Efektivitas kerja pegawai adalah seberapa
baik
pekerjaan
yang
dilakukan, sejauh mana seseorang Dari menghasilkan
keluaran
pendapat
diatas
jelas
jika
suatu
berjalan
secara
sesuai diterangkan
bahwa
dengan yang direncanakan, dapat organisasi dikatakan
efektif
ingin
tanpa efektif hendaknya mendaya gunakan
memperhatikan waktu, tenaga dan semua sumber-sumber daya yang yang lain. telah ada, baik sumber daya manusia Pendapat
Ellis
(2005:62) seperti pegawai maupun sumber-
menyebutkan bahwa yang menjadi sumber
lainnya
seperti
sarana
efektivitas kerja pegawai dilihat dari: prasarana yang ada dikantor tersebut.
8
3. Pengaruh
Motivasi
Kerja
Terhadap Efektivitas Kerja Motivasi merupakan salah satu faktor
dapat
dorongan
proses bekerja
pemberian kepada
para
bawahan sedemikian rupa sehingga
mendukung
mereka mau bekerja dengan ikhlas
efektivitas kerja, karena motivasi
demi tercapainya tujuan organisasi
adalah keadaan intern diri seseorang
dengan
yang mengaktifkan dan mengarahkan
ekonomis.
tingkah
yang
keseluruhan
lakunya
kepada
sasaran
Di
efektif,
efisien
samping
itu
dan
untuk
tertentu. Adanya motivasi kerja yang
meningkatkan motivasi kerja perlu
terdapat dalam diri pegawai yang
adanya tenaga kerja yang memiliki
berdampak terhadap efektivitas kerja
keterampilan dan keahlian bekerja,
merupakan dua aspek yang sangat
karena apabila tenaga kerja tidak
diharapkan oleh instansi. Efektivitas
memiliki keahlian dan keterampilan
kerja di sini tidak akan dapat
akan mengakibatkan sulitnya untuk
meningkat tanpa adanya motivasi
mencpai efektifiitas kerja tersebut.
kerja yang tinggi untuk melakukan
Efektivitas
pekerjaan dengan optimal tanpa ada
faktor,
tekanan dan paksaan dari orang lain
dengan tenaga kerja itu sendiri
atau pimpinan yang diimbangi oleh
maupun faktor-faktor lainnya, seperti
disiplin yang tinggi. Seperti apa yang
disiplin
telah di kemukakan oleh Siagian,
sarana dan prasarana kesempatan
(2004;
kerja dan kesempatan berprestasi
106)
menyatakan
bahwa
Motivasi dapat didefinisikan sebagai
serta
dipengaruhi
baik
kerja,
yang
berhubungan
sikap,
lingkungan
berbagai
teknologi,
kerja
yang
9
mendukung untuk mencapai tujuan
apresiasi,
supervisi
yang telah ditetapkan sebelumnya.
partisipasi
tersebut
(Abdurahmat, 2003:92) “
diambil kesimpulan bahwa
Untuk mencpai efektivitas kerja yang
sebagian
baik harus di dukung oleh para
54,2% responden mengatakan
pegawainya
variabel
yang
mempunyai
motivasi dan lingkungan kerja dalam melaksanakan
tugas
dan
kewajibannya.
Motivasi
besar
dan dapat
responden
motivasi
sudah
sangat baik. 2. Efektivitas
Kerja
pegawai
dapat
yang dilihat dari dimensi
menimbulkan kemampuan bekerja
spesifik, dapat diukur, dapat
serta bekerja sama, maka secara
dicapai
tidak langsung efektivitas kerja akan
berdasarkan tabel rekapitulasi
berjalan
dapat
lebih
baik.
Sedangkan
dan
diambil
relevan
kesimpulan
apabila motivasi pegawai lebih tinggi
bahwa
tetapi tidak didukung lingkungan
responden 52,5% responden
kerja yang nyaman untuk bekerja
mengatakan
maka kemungkinan besar efektivitas
efektivitas kerja sudah sangat
kerja pun tidak baik.
baik
besar
variabel
3. Dapat diketahui bahwa nilai
C. Hasil Penelitian 1. Motivasi
sebagian
Pegawai
hasil perhitungan r hitung
Kabupaten
mendapatkan angka 0,122.
berdasarkan
Hal ini menunjukkan nilai
rekapitulasi dalam dimensi
tersebut termasuk kedalam
BAPPEDA Bintan
Kerja
10
kategori
tingkat
pengaruh
bahwa tidak ada pengaruh
yang lemah berdasarkan nilai
antara variabel x dan variabel
koefisien
y.
korelasi.
Adapun
98,56%
yang
Berdasarkan data dari table r
mempengaruhi
product moment untuk N=59,
kerja
dengan taraf signifikasi 5%
merupakan variabel lain yang
maka
tidak di teliti dalam penelitian
menunjukkan
hasil
0,252. Dengan demikian jika
pegawai
D. Penutup
r
1. Kesimpulan
maka
didapatkan
bahwa r hitung = 0,12 lebih
tersebut
ini.
dibandingkan r hitung dengan tabel
efektivitas
Berdasarkan dari hasil penelitian
kecil dari r tabel =0,252. hal
yang
ini
bahwa tidak adanya pengaruh yang
juga
dapat
diketahui
dilakukan
bahwa Ha ditolak dan Ho
signifikan
antara
diterima Dengan demikian
efektivitas
kerja
dapat
BAPPEDA
disimpulkan
bahwa
dapat
diketahui
motivasi pegawai
Kabupaten
dan pada
Bintan.
tidak ada pengaruh antara
Berdasarkan nilai koofisien penentu
variabel x terhadap variabel
didapatkan hasil yaitu sebesar 1,44%
y.
yang mana nilai ini mengartikan
4. Berdasarkan nilai koofisien penentu
didapatkan
hasil
bahwa tidak ada pengaruh antara variabel x dan variabel y. Adapun
yaitu sebesar 1,44% yang
98,56%
yang
mempengaruhi
mana nilai ini mengartikan
efektivitas kerja pegawai tersebut
11
merupakan variabel lain yang tidak
dengan maksud agar pegawai
di teliti dalam penelitian ini.
dapat
2. Saran
melaksanakan
Adapun saran yang dapat diberikan
sesuai dengan hasil yang
pada penelitian ini yaitu :
diharapkan
1. Untuk
meningkatkan
motivasi pegawai diharapkan kepada Kepala BAPPEDA untuk
dapat
memberikan
penghargaan kepada pegawai yang berprestasi agar pegawai dapat termotivasi untuk dapat
dorongan
yang
diberikan baik itu berupa masukan dan saran ataupun penghasilan tambahan atas pekerjaan dilakukan
ekstra oleh
untuk tugasnya
3. Dalam pelaksanaan tugasnya untuk
meningkatkan
efektivitas
kerja
pegawai,
diharapkan agar dapat lebih memahami tujuan dari tugas yang diberikan serta dapat mengatasi hambatan dalam melaksanakan pekerjaannya.
bekerja lebih baik lagi. 2. Perlunya
termotivasi
yang pegawai
Penyelesaian hambatan dalam pekerjaan dapat memberikan dampak
baik
efektivitas pada
terhadap
kerja
pegawai
Badan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah
Kabupaten
Bintan.
12
DAFTAR PUSTAKA Amirullah dan Budiyono, Haris. 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta : Graha Ilmu. Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan Praktis. Jakarta: Reneka cipta. Bacal, Robert. 2005. Hoe to Manage Performance (24 Poin Penting Untuk Meningkatkan Kinerja). Jakarta : BIP. Buchari, Zainun. 2000. Manajemen dan Motivasi. Jakarta: Balai Aksara Ellis, Carol W. 2005. Management Skills for new Managers (terjemahan Natalia R. Sihandrini) Jakarta : PT. Bhuana Ilmu Populer. Gie, The Liang. 1998. Administrasi Perkantoran Modern. Jakarta : Nur Cahaya. Handoko, T. Hani. 2001, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. Yogyakarta:BPFE. Hasibuan, Malayu. 2001, Organisasi dan Motivasi. Jakarta : Bumi Aksara. _______________. 2005, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Jakarta : PT. Bumi Aksara. _______________. 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia, edisi revisi, cetakan ketiga, Penerbit: Bumi Aksara, Jakart. Mohamad Nazir, Ph. D.2003. Metode Penelitian. Jahkarta. Ghalia Indonesia. Purwanto,Agus Joko. 2007. Teori Organisasi. Jakarta : Universitas Terbuka. Rivai, Veithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, dari Teori ke Praktek. Edisi Pertama.Cetakan Ketiga. Jakarta:Raja Grafindo Persada. Siagian, Sondang.P. 2004, Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta : Rineka Cipta. Steers. Richard. M. 1985. Efektivitas Organisasi. Alih Bahasa Magdalena Jamin. Jakarta : Erlangga : Cetakan kedua. Sugiyono , 2000. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alpabeta.
13
________, 2003. Metode Penelitian Bisnis. Bandung. Pusat Bahasa Depdiknas ________,2010. Metode Bandung: Alfaba.
Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
dan
R&D.
Sumaryadi, Nyoman. 2005. Efektivitas Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah, Jakarta : Citra Utama. Internet : Referensi Online: http://rajapresentasi.com/2009/03/teori-hirarki-motivasi-dariabraham-maslow/, diakses 14 Desember 2011. Referensi Online: http://betanyahitammaniz.blogspot.com/2009/11/teori-motivasimenurut-maslow.html, diakses 14 Desember 2011
14