e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN SAVI TERHADAP NILAI KARAKER PKn SISWA KELAS V SD Made Dony Marta Atmaja 1 , Ni Wayan Arini 2 , Putu Nanci Riastini 3 1, 2 , 3
Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar, FIP Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia
e-mail:
[email protected] 1 ,
[email protected] 2 ,
[email protected] 3 Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan nilai karakter PKn antara kelas siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran SAVI dan kelas siswa yang tidak dibelajarkan menggunakan model SAVI pada siswa kelas V tahun pelajaran 2016/2017 di sekolah dasar Gugus X Kecamatan Buleleng. Penelitian ini merupakan eksperimen semu dengan rancangannon-equivalent post test only control group design. Populasi penelitian ini adalah kelas V di SD Gugus X Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2016/2017, yang berjumlah 6 kelas dengan siswa 146 orang.Sampel penelitian ini yaitu kelas V SDN No.1 Kaliuntu, dengan jumlah siswa 27 orang dan kelas V SDN No.3 Kaliuntu, dengan jumlah siswa 26 orangyang ditentukan dengan teknik random sampling. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan menggunakan metode observasi dan kuesioner. Instrumen pengumpulan data yang digunakan berupa lembar observasi dan kuesioner. Data yang sudah di kumpulkan, dianalisis menggunakan analisis deskriptif dan uji-t dengan rumus polled varians. Hasil pengujian hipotesis menunjukkan terdapat perbedaan nilai karakter yang signifikan antara kelas yang menggunakan model SAVI dan kelas yang tidak menggunakan model SAVI. Temuan menggunakan model SAVI, yaituguru mampu menciptakan suasana menarik dan menyenangkan. Kata kunci: SAVI dan Nilai Karakter Abstract The purpose of this study was to know the difference of character value of civics between students who were taught by using SAVI learning model and students who were not taught by using SAVI learning model at fifth grade students in academic year 2016/2017 in elementary school of Cluster X Buleleng District. This study was Quasi Experimental of Non-equivalent Post Test Only Control Group Design. The population of this study was all the fifth graders in elementary school of Cluster X, Buleleng District in academic year 2016/2017, in which total of the population was 6 classes with 146 students. The sample of this study was fifth grade students of SDN No.1 Kaliuntu, with the number of student was 27 students and fifth grade students of SDN No.3 Kaliuntu, with the number of student was 26 students, it was determined by random sampling technique. Data were collected by using observation method and questionnaire. Instrument of data collection used was in the form of observation sheet and questionnaire. The data that have been collected, analyzed using descriptive analysis and t-test with the formula of polled varians. The result of hypothesis testing showed that there was significant difference of character value between the group which used SAVI learning model and the group which did not use SAVI learning model. The finding by using SAVI learning model is the teacher can create an interesting and fun atmosphere. Keywords: SAVI and Character Values
1
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
PENDAHULUAN Sekolah dasar adalah jenjang pendidikan dasar yang siswanya mempelajari beberapa mata pelajaran. Salah satunya adalah Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mata pelajaran PKn menggantikan mata pelajaran PPKn sebagaimana yang dikenal pada kurikulum sekolah tahun 1994 dan PMP pada kurikulum tahun 1975. PKn sebagai pengganti PPKn dan PMP, secara esensial baik hahikat maupun misinya tetap sama, namun cakupan isi, materi, maupun orientasinya jelas berbeda. PKn adalah mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai luhur dan moral ini diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan siswa sehari-hari, baik sebagai individu, anggota masyarakat, dan mahkluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa. Mata pelajaran ini juga merupakan usaha untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan kemampuan dasar berkenaan dengan hubungan antarwarga dengan negara serta pendidikan pendahuluan bela negara agar menjadi warga negara yang dapat diandalkan oleh bangsa dan negara (Susanto, 2013). Menurut Landrawan (2011), karakteristik warga negara yang baik dan bertanggung jawab adalah sebagai berikut. (1) Memahami dasar negara dan ideologi bangsanya, (2) Memahami konstitusinegaranya, (3) Memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat maupun sebagai warga negara. Di sekolah dasar, pembelajaran PKn dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka membantu peserta didik agar dapat belajar menjadi anggota masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat. Susanto (2013:227) menyatakan bahwa, Pembelajaran PKn di Sekolah Dasar dimaksudkan sebagai suatu proses belajar mengajar dalam rangka
membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang menempatkan demokrasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan normanorma yang berlaku di masyarakatyang diselenggarakan selama enam tahun. Mencermati pernyataan di atas, dapat diartikan bahwa pembelajaran PKn dipandang perlu diberikan kepada siswa di SD karena PKn di SD dirancang agar siswa dapat belajar dengan baik dan membentuk manusia Indonesia seutuhnya dalam pembentukan karakter bangsa. Untuk mencapai karakter bangsa yang diharapkan mengarah pada penciptaan suatu masyarakat yang berlandaskan pada Pancasila, UUD, dan norma-norma yang berlaku di masyarakat, perlu ditanamkan nilai-nilai karakter pada diri siswa. Nilai karakter adalah suatu pondasi bangsa yang sangat penting dan perlu ditanamkan sejak dini pada kepada siswa (Muslich, 2014). Menurut Sulistyowati (2012), nilainilai karakter memiliki jumlah sebanyak delapanbelas nilai, yaitu religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat/ komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab. Nilai karakter ini sangat baik tertanam pada diri siswa karenamampu membentuk pribadi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, namun juga secara emosional dan spiritual. Nilai karakter ini dapat ditanamkan secara maksimal dalam pembelajaran PKn. Namun berdasarkan hasil observasi kepada siswa di sekolah pada tanggal 2Januari sampai 6 Maret 2017, nilai karakter siswa kelas V pada mata pelajaran PKnSD di Gugus X Kecamatan Buleleng tahun pelajaran 2016/2017 masihtergolong rendah. Nilai karakter siswa kelas V di setiap sekolah dapat dilihat pada Tabel1 berikut.
2
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
No. 1 2 3
Tabel 1 Rata-rata Persentase Nilai Karakter Siswa Sekolah Gugus X Kecamatan Buleleng Nama Sekolah SDN SDN SDN SDN SDK Nilai Karakter No.1 No.2 No.3 No.4 Karya Kaliuntu Kaliuntu Kaliuntu Kaliuntu A Rasa Ingin Tahu 30% 22% 33% 46% 45% Kerja Keras 42% 31% 40% 50% 50% Persahabatan/kom 38% 31% 37% 46% 50% unikatif
Berdasarkan table 1, rata-rata nilai karakter siswa kelas V masih rendah. Persentase rata-rata ingin tahu siswa adalah 22% - 45%, yang berada pada kategori sangat kurang. Persentase ratarata kerja keras siswa adalah 31% - 50%, yang berada pada kategori sangat kurang. Persentase persahabatan/komunikatif siswa adalah 31% - 50%, yang berada pada kategori sangat kurang. Rendahnya rata-rata nilai karakter siswa dalam pembelajaran PKn di gugus tersebut dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya adalah pembelajaran dominan masihmengandalkan penyampaian materidi buku oleh guru. Proses ini menggiring siswa menjadi pasif dalam mengikuti proses pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran masih hanya berupa memusatkan perhatian pada penjelasan guru, mencatat, maupun menjawab pertanyaan-pertanyaan dari guru. Selain itu, dampak dari pembelajaran yang dominan masih mengandalkan penyampaian materi di buku secara terus-menerus akan mengakibatkan menurunnya rasa ingin tahu, kerja keras, komunikatif siswa dalam belajar. Siswa akan lebih memilih bermain dengan temannya, tidak menerima stimulus yang diberikan guru, bahkan di kelas bisa terjadi pertengkaran antar siswa. Hasil observasi tersebut menunjukkan bahwa, nilai karakter siswa kelas V di SD gugus X Kecamatan Buleleng masing tergolong rendah. Selain itu, berdasarkan hasil wawancara terhadap guru yang mengajar mata pelajaran PKn, faktor lain yang menyebabkan rendahnya nilai karakter pada diri siswa adalah latar belakang keluarga mereka. Orang tua sangat sibuk mencari nafkah, sehingga mereka kurang
SDK Karya B 43% 47% 47%
atau tidak mendapatkan pendidikan nilai karakter di rumah. Untuk mengatasi permasalahan yang berkaitan dengan pembelajaran, model pembelajaran yang inovatif sangat cocok digunakan untuk mengatasi masalah.Salah satu model yang sesuai dengan masalah dalam pembelajaran Pkn yaitu modelSAVI. Model pembelajaranSAVI dapat membuat siswa bergerak, mendengar, melihat, berfikir.Menurut Astawan (2010:59),“pembelajaran SAVI mengandung prinsip belajar berdasarkan aktivitas yang berarti bergerak secara aktif secara fisik saat belajar, dengan memanfaatkan indera sebanyak mungkin dan membuat seluruh tubuh dan pikiran terlibat dalam proses belajar”. Selanjutnya menurut Shoimin (2014), pembelajaran SAVI menekankan bahwa belajar haruslah memanfaatkan seluruh alat indera yang dimilikinya. Berdasarkan pendapat tersebut, guru tentunya akan mampu menumbuh kembangkan nilai karakter pada diri siswa dengan aktifnya siswa dalam proses pembelajaran. Pembelajaran SAVI menuntut siswa melibatkan semua indra dalam proses belajar. Hal ini dapat dapat diartikan bahwa, guru hanya sebagai fasilitator dan moderator, sedangkan siswa akan berperan aktif dalam belajar dan mengembangkan nilai karakter pada dirinya. Menurut Astawan (2010), Somatic menuntut siswa agar aktifdalam bergerak, berusaha keras mencari tahu materi yang dipelajari dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Selanjutnya Auditory merupakan belajar dengan berbicara dan mendengar, siswa mendengarkan penjelasan media audio, dari guru, maupun penyajian dari siswa lain 3
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
dan berlatih berbicara. Visualizationmerupakan belajar dengan mengamati dan mengambarkan. Siswa dituntut mampu melakukan pengamatan, dan menggambarkan atau menceritakan hal-hal yang sudah dipelajari dengan cara apapun sesuai dengan kreativitas siswa. Intellectualymerupakan belajar dengan memecahkan masalah yang dihadapi dalam pembelajaran, sehingga nantinya terbiasa memecahkan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari serta memikirkan solusi agar masalah dapat terselesaikan. Langkah-langkah tersebut diduga memberi kontribusi terhadap nilai karakter siswa, seperti rasa ingin tahu, kerja keras, dan bersahabat/komunikatif pada diri siswa (senang bergaul dan senang bekerja sama). Hal ini diharapkan dapat berguna bagi siswadalam menjalani kehidupan sehari-hari dan menjadi pribadi cerdas dan unggul.
Berdasarkan uraian di atas dapat diungkapkan bahwa, model pembelajaran SAVI diduga berpengaruh terhadap nilai karakter siswa pada mata pelajaran PKn. Untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran tersebut, maka dilakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Terhadap Nilai Karakter pada Mata Pelajaran PKn Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2016/2017 SD di Gugus X Kecamatan Buleleng”. METODE Tempat pelaksanaan penelitian ini adalah di kelas Vdi Gugus X Kecamatan Buleleng. Penelitian ini dilaksanakan pada semester II (genap) pada tahun ajaran 2016/2017. Desain penelitian ini adalah nonequivalent post test only control group design, yang secara prosedur mengikuti pola seperti ditunjukkan pada tabel 2.
Tabel 2. Desain penelitian Perlakuan X -
Kelas Eksperimen Kontrol
Desain ini menggunakan satu kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan perlakuan, yaitu model pembelajaran SAVIdan setelahitu diberi post-test, sedangkan kelas kontrol mengikuti pembelajaran tidak dengan
Post-test O1 O2
pembelajaran SAVIkemudian diberikan post-test. Populasipenelitian ini adalah seluruh kelas V sekolah dasar di Gugus X Kecamatan Buleleng pada tahun pada tahun ajaran 2016/2017. Sebaran populasi disajikan dalam tabel 3, sebagai berikut.
Tabel 3. Populasi Penelitian No. 1 2 3 4 5 6
Jumlah Siswa (Orang) 27 22 26 26 22 23 146
Nama Sekolah SDN No.1 Kaliuntu SDN No.2Kaliuntu SDN No.3Kaliuntu SDN No.4Kaliuntu SDK Karya A SDK Karya B Total Populasi
Penentuan sampel penelitian ini menggunakan teknik Random sampling/sampling kelompok acak. Sampel diambil berdasarkan kelas bukan individu,
setiap anggota populasi atau bagian dari populasi tersebut mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Hasil teknik random sampling menentukan 4
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
kelas yang akan digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada saat analisa data, dari setiap kelas diambil skor nilai karakter siswa. Skor-skor tersebut kemudian dianalisis memenuhi teknik analisis data. Informasi mengenai skor nilai karakter diperoleh melalui hasil observasi dari masing-masing sekolah. Sebelum dilakukan penentuan sampel penelitian, dilakukan uji kesetaraan pada semua kelas V SD yang ada di gugus X Kecamatan Buleleng. Data yang digunakan dalam uji kesetaraan adalah nilai karakter siswa kelas V semester genap mata pelajaran PKn. Uji kesetaraan ini menggunakan analisis ANAVA A. Hasil
analisis dengan ANAVA A pada taraf signifikansi 5%, menunjukkan Fhitung = 0,28 dan Ftabel 2,29. Hal ini menunjukkan bahwa nilai karakter PKn siswa kelas V keenam sekolah tersebut setara. Kelas yang setara tersebut kemudian dipilih secara acak 1 pasang kelas yangdigunakan sebagai sampel, menggunakan teknik undian.Selanjutnya, kelas yang muncul sebagai sampel diundi kembali untuk menentukan kelas yang digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan hasil undian, maka ditetapkan sampel penelitian untuk masingmasing perlakuan yang disajikan pada tabel 4, sebagai berikut
Tabel 4. Sampel pada masing-masing perlakuan Model Pembelajaran Kelas SAVI SDN 1 Kaliuntu Tidak SAVI SDN 3 Kaliuntu Total sampel
Jumlah 27 26 53
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi dan kuesioner. Cara yang dilakukan adalah dengan melakukan observasi menggunakan lembar observasimengenai nilai karakter dan pengisian kuesioner nilai karakter.Pengujian istrumen penelitian dilaksanakan untuk mendapatkan gambaran kelayakan instrumen yang digunakan sebagai instrument penelitian.Agar memenuhi persyaratan instrumen yang baik, instrumen tersebut perlu dianalisismenggunakan ujivaliditas dan reabilitas. Uji validitas instrumen dilakukan denganuji validitas isi (Judgment expert). Prosedur yang digunakan untuk menguji validitas isi lembar observasi dan kuesioner adalah melalui uji 2 orang pakar PKn. Hasil uji ahli tersebut dianggap mewakili semua hal sebagai dasar memutuskan bahwa instrumen telah memenuhi syarat validitas isi.Setelahdivalidasi oleh penilai, langkah selanjutnya dianalisis dengan menggunakan perhitungan Gregory. Untuk mengukur validitas instrument kuesionerdalam penelitian ini, digunakan
analisis item, yaitu dengan mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah skor tiap butir pernyataan. Penentuan validitas butir lembar kuesioner digunakan rumus korelasi product moment.Uji reliabilitas instrumen dilakukan hanya untuk butir yang valid.Penentuan besaran koefisien reliabilitas kuesioner nilai karakter dilakukan dengan rumus Alpha Cronbach.Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Analisis statistik deskriptif yang digunakan yaitu mean (rata-rata), median (nilai tengah), dan modus. Selanjutnya, analisis statistik inferensial yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian yaitu uji-t. Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui tinggi rendahnya kualitas dari dua variabel, yaitu model pembelajaran dan nilai karakter. Deskripsi data (mean, median, modus) tentang nilai karakter siswa selanjutnya disajikan ke dalam kurva poligon. Tujuan penyajian data ini adalah untuk menafsirkan sebaran data nilai karakter siswa pada kelas eksperimen dan 5
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
kontrol. Hubungan antara modus (Mo), median (Md), dan mean (M) dapat digunakan untuk menentukan kemiringan kurva poligon distribusi frekuensi. Kualifikasi pendeskripsian data nilai karakter siswa juga didasarkan pada skor rerata ideal (Mi) dan simpangan baku ideal (SDi). Sebelum dilakukan uji hipotesis menggunakan statistik inferensial (uji-t), terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yang meliputi uji normalitas dan uji homogenitas varians.Rumus uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis (uji-t). Uji Normalitas sebaran datasiswa digunakan analisis Kolmogorov-Smirrnov test dan Shapiro-Wilk test dengan bantuan SPSS. Kriteria pengujian yang digunakan adalah data memiliki sebaran normal jika angka signifikansi yang dihasilkan lebih dari 0,05. Uji homogenitas bertujuan untuk mengetahui kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau tidak. Jika kedua kelompok mempunyai varians yang sama
maka kelompok tersebut dikatakan homogen. Metode analisis data yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah uji-t sampel independent (tidak berkorelasi), dengan rumuspolled varians pada taraf signifikansi 5% dan derajat kebebasan (n1+n2) – 2. Pemilihan rumus ini mengacu pada ketentuan yaitu, n1 ≠ n2, data normal, dan varians homogen. Hasil dan Pembahasan Berdasarkan data hasil post test kelas eksperimen yang dilakukan terhadap 27 siswa, diketahui bahwa skor nilai karakter PKn siswa berada pada rentangan 95 – 78. Data nilai karakter PKn siswa selanjutnya disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Penyajian data ke dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, rentang data, dan panjang kelas. Selanjutnya, dilakukan perhitungan mean, median, dan modus. Ringkasan hasil analisis data post test kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 5, sebagai berikut.
Tabel 5. Ringkasan Hasil Analisis Data Post-test Kelas Eksperimen Jumlah kelas interval (k) Rentang data Panjang kelas (p) Mean(M) Median (Md) Modus (Mo)
6 17 3 87,81 88,8 91
Selanjutnya, untuk melihat kecenderungan skor yang diperoleh siswa, maka data post test nilai karakter PKn kelas
eksperimendisajikan ke dalam grafik poligon terlihat pada gambar 1 sebagai berikut.
6
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Mo=91
M=87,81 Md=88,8 Gambar 1 Grafik Poligon Data Kuesioner Kelas Eksperimen Berdasarkan grafik poligon data nilai karakter kelas eksperimen pada gambar 1, dapat diketahui bahwa modus lebih besar dari pada median dan median lebih besar dari pada mean (Mo>Md>M). Dengan kata lain, grafik pada gambar 1 adalah grafik juling negatif. Artinya, sebagian besar skor cenderung tinggi. Berdasarkan data hasil post test kelas eksperimen yang dilakukan terhadap 27 siswa, diketahui bahwa skor nilai
karakter PKn siswa berada pada rentangan 53–89. Data nilai karakter PKn siswa selanjutnya disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Penyajian data ke dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, rentang data, dan panjang kelas. Selanjutnya, dilakukan perhitungan mean, median, dan modus. Ringkasan hasil analisis data post test kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6 Ringkasan Hasil Analisis Data Post-test Kelas Eksperimen Jumlah kelas interval (k) 6 Rentang data 37 Panjang kelas (p) 6 Mean (M) 73,3 Median (Md) 75,21 Modus (Mo) 79,5 Selanjutnya, untuk melihat kecenderungan skor yang diperoleh siswa, maka data post test nilai karakter PKn kelas
eksperimendisajikan ke dalam grafik poligon terlihat pada gambar 2 sebagai berikut.
7
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Mo=79,5
M=73,3 Md=75,21 Gambar 2 Grafik Poligon Data Observasi Kelas Eksperimen
Berdasarkan grafik poligon data nilai rentangan 5 – 10. Data nilai karakter PKn karakter kelas eksperimen pada gambar 2, siswa selanjutnya disajikan ke dalam tabel dapat diketahui bahwa modus lebih besar distribusi frekuensi. Penyajian data ke dari pada median dan median lebih besar dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan dari pada mean (Mo>Md>M). Dengan kata dengan menentukan jumlah kelas interval, lain, grafik pada gambar 2, adalah grafik rentang data, dan panjang kelas. juling negatif. Artinya, sebagian besar skor Selanjutnya, dilakukan perhitungan mean, cenderung tinggi.Berdasarkan data hasil median, dan modus. Ringkasan hasil post test kelas kontrol yang dilakukan analisis data post test kelas kontrol dapat terhadap 26 siswa, diketahui bahwa skor dilihat pada Tabel 7. nilai karakter PKn siswa berada pada Tabel 7 Ringkasan Perhitungan Mean, Median, dan Modus Kelas Kontrol Jumlah kelas interval (k) Rentang data Panjang kelas (p) Mean (M) Median (Md) Modus (Mo)
6 18 3 29,16 29,10 24,17
Selanjutnya, untuk melihat kecenderungan skor yang diperoleh siswa, maka data post test nilai karakter kelas kontroldisajikan ke dalam grafik poligon sebagaimana terlihat pada gambar 3.
8
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Mo=66
M=68,96 Md=68,5
Gambar 3. Grafik Poligon Data Kuesioner Kelas Kontrol Berdasarkan grafik poligon data kuesioner kelas kontrol pada gambar 3, dapat diketahui bahwa modus lebih kecil dari pada median dan median lebih kecil dari pada mean (Mo<Md<M). Dengan kata lain, grafik pada gambar 3 adalah grafik juling positif. Artinya, sebagian besar skor cenderung rendah. Berdasarkan data hasil post test kelas kontrol yang dilakukan terhadap 26 siswa, diketahui bahwa skor nilai karakter PKn siswa berada pada
rentangan 42-84.Data nilai karakter PKn siswa selanjutnya disajikan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Penyajian data ke dalam tabel distribusi frekuensi dilakukan dengan menentukan jumlah kelas interval, rentang data, dan panjang kelas. Selanjutnya, dilakukan perhitungan mean, median, dan modus. Ringkasan hasil analisis data post test kelas kontrol dapat dilihat pada Tabel 8.
Tabel 8. Ringkasan Perhitungan Mean, Median, dan Modus Kelas Kontrol Jumlah kelas interval (k) Rentang data Panjang kelas (p) Mean (M) Median (Md) Modus (Mo)
6 18 3 29,16 29,10 24,17
Selanjutnya, untuk melihat kecenderungan skor yang diperoleh siswa, maka data post test nilai karakter kelas
kontroldisajikan ke dalam grafik poligon sebagaimana terlihat pada gambar 4.
9
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Mo=66
M=68,96 Md=68,5
Gambar 4 Grafik Poligon Data Observasi Kelas Kontrol Berdasarkan grafik poligon data observasi kelas kontrol pada gambar 4, dapat diketahui bahwa modus lebih kecil dari pada median dan median lebih kecil dari pada mean (Mo<Md<M).Dengan kata lain, grafik pada gambar 4, adalah grafik juling positif. Artinya, sebagian besar skor cenderung rendah. Uji prasyarat analisis data dilakukan sebelum melaksanakan uji hipotesis.
Terdapat beberapa persyaratan analisis data yang harus dipenuhi, meliputi: 1) uji normalitas sebaran data,dan 2) uji homogenitas. Normalitas sebaran data diuji dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dan Shapiro-Wilk menggunakan bantuan SPSS16.0 for windows. Hasil yang diperoleh seperti yang disajikan pada tabel 9, sebagai berikut.
Tabel 9 Hasil Uji Normalitas Sebaran Data dengan Teknik Kolmogorov-Smirnov danShapiro-Wilk dengan Taraf Signifikansi 5% Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova Kelompo k Statistic Df Sig. Kuisioner 1 2 Observasi 1 2
.145 .116 .122 .131
Shapiro-Wilk Statistic
df
Sig.
27
.150
.936
27
.095
26 27 26
*
.957 .962 .943
26 27 26
.343 .412 .162
.200 .200* .200*
Berdasarkan data pada tabel 9, angka signifikasi lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan semua sebaran data nilai karakter sudah berdistribusi normal. Uji homogenitas dilakukan terhadap varians pasangan antar
kelas eksperimen dan kontrol. Rekapitulasi hasil uji homogenitas varians antar kelas eksperimen dan kontrol disajikan pada tabel berikut.
10
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
Tabel 10 Hasil Uji Homogenitas Varians antar Kelas Eksperimendan Kontrol Kuesioner Data Post-Test Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol
Fhitung
Ftabel
Kesimpulan
1,12
1,96
Homogen
Tabel 11 Hasil Uji Homogenitas Varians antar Kelas Eksperimendan KontrolObservasi Data Fhitung Ftabel Kesimpulan Post-Test Kelas Eksperimen dan 1,57 1,96 Homogen Kelas Kontrol Berdasarkan tabel 10, homogenitas diperoleh Fhitung < Ftabel. Selanjutnya tabel 11 diperoleh Fhitung < Ftabel, sehingga skor post testnilai karakter siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol adalah homogen. Berdasarkan hasil pengujian asumsi, dapat diketahui bahwa sebaran data berdistribusi
Kelas Eksperimen Kontrol
Kelas Eksperimen Kontrol
normal dan varians homogen. Selanjutnya, perhitungan uji-t dilakukan menggunakan program Microsoft Office Excel 2010. Ringkasan hasil perhitungan uji-t dapat dilihat pada Tabel 4.12 dan 4.13.
N 27 26
Tabel 12 Hasil Uji-t untuk Kuesioner Db Mean s2 thit 87,81 5,23 51 14,067 68,96 4,93
N 27 26
Tabel 13 Hasil Uji-t untuk Observasi Db Mean s2 thit 73,3 101,39 51 5,64 58,9 159,47
Berdasarkan tabel 4.12 dan tabel 4.13, dapat diketahui bahwa thit> ttab, maka H0 ditolak dan H1 diterima. Artinya, terdapat perbedaan nilai karakter PKn anatara kelompok siswa yang dibelajarkan menggunakan model pembelajaran SAVI dan kelompok siswa yang tidak dibelajarkan menggunakan pembelajaran SAVI.
ttab 2,021
ttab 2,021
Gugus X Kecamatan Buleleng, tahun pelajaran 2016/2017. Adanya perbedaan yang signifikan disebabkan oleh beberapa faktor.Beberapa faktor yang mempengaruhi nilai karakter adalah sebagai berikut. Pertama, proses pembelajaran menggunakan model SAVI dapat menghadirkan suasana menarik dan menyenangkan. Apabila suasana yang menarik ada di dalam kelas, siswa pun akan tertarik belajar. Ketertarikan siswa berdampak pada keberhasilan siswa memahami pelajaran dan membangkitkan rasa ingin tahunya. Rasa ingin tahu ini merupakan salah satu komponen nilai karakter. Dengan demikian, model pembelajaran SAVI berpengaruh terhadap nilai karakter siswa. Hal ini didukung oleh
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan data hasil penelitian, dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan yang signifikan nilai karakter antara kelompok siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaranSAVI dan kelompok siswa yang dibelajarkan dengan pembelajaran tidak menggunakan model SAVI pada siswa kelas V semester II di SD 11
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
hasil penelitian Utama (2014) yang menyatakan bahwa, model pembelajaran SAVI proses pembelajarannya, guru dapat memberikan suasana menarik dan menyenangkan, memfasilitasi siswa sehingga dapat belajar dengan cara melakukan, melihat, mendengar, dan berpikir untuk memecahkan permasalahan. Kemudian Shoimin (2014) menyatakan bahwa, model pembelajaran SAVI mampu membangkitkan rasa ingin tahu pada diri siswa, dengan diberikannya pembelajaran yang menarik dan menyenangkan. Kedua, kegiatan diskusi dalam pembelajaran memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkomunikasi antara siswa dan guru, siswa dan siswa yang lainnya. Hal ini terlihat pada kegiatan tanya jawab, diskusi kelompok, dan penyampaian hasil. Kegiatan tersebut membangkitkan karakter bersahabat/komunikatif pada diri siswa. Dengan demikian, model pembelajaran SAVI berpengaruh terhadap nilai karakter siswa. Pendapat ini senada dengan pendapat Astawan (2010) yang menyatakan bahwa, guru hendaknya memberikan kesempatan yang luas bagi anak untuk berkomunikasi verbal satu sama lain sehingga meningkatkan karakter bersahabat/komunikatif pada diri siswa. Ketiga, adanya variasi sumber belajar membuat siswa diarahkan terlibat penuh dalam proses pembelajaran. Keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran mengarahkan siswa mencari tahu sendiri materi yang dipelajari, sehingga menciptakan daya ingat yang lebih kuat terhadap materi yang dipelajari. Kerja keras pun akan dapat di pupuk dari karakteristik tersebut. Dengan Demikian, model pembelajaran SAVI dapat berpengaruh terhadap nilai karakter siswa. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Astawan (2014) yang menyatakan bahwa, model pembelajaran SAVI mampu menciptakan variasi sumber belajar yang sesusai dengan pandangan kontruktivisme. Dalam Somatic, siswa dituntut agar aktif dalam bergerak dan berusaha keras mencari tahu materi yang dipelajari dengan seluruh kemampuan yang mereka miliki. Siswa diberikan peluang sebesar-besarnya untuk mengoptimalkan semua indera dan
mentalnya dalam mengontruksi sendiri pengetahuan berdasarkan pengalamannya tersebut. Hal ini membuat siswa lebih lama menyimpan dan memahami materi. PENUTUP Berdasarkan rumusan masalah, hasil penelitian, dan pembahasan, dapat disimpulkanbahwa pembelajaran dengan model pembelajaran SAVI berpengaruh signifikan terhadap nilai karakter pada mata pelajaran PKn siswa kelas V tahun pelajaran 2016/2017SD di gugus X Kecamatan Buleleng. Hal ini dibuktikan dari besarnya thitung = 14,067> ttabel = 2,021 untuk kuesioner dan thitung = 5,64> ttabel = 2,021. Saran yang dapat disampaikan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut. Kepada Siswa, Siswa hendaknya tidak hanya mempertahankan nilai karakter (rasa ingin tahu, kerja keras, dan bersahabat/komunikatif) selama penelitian ini dilaksanakan, tetapi juga dalam pembelajaran berikutnya maupun dalam kehidupan sehari-hari. Kepada guru hendaknyamenyajikan materi pembelajaran dengan sumber belajar yang lebih bervariasi dan inovatif, sehingga siswa tetap tertarik dan senang terhadap materi yang diberikan. Selanjutnya, kepada kepala sekolah hendaknya, mengikutkan guru dalam seminar atau pelatihan mengenai pembelajaran inovatif yang tepat diterapkan di sekolah. Selain itu, Kepala Sekolah hendaknya mengupayakan untuk menambah referensi buku, media, atau sumber lainnya mengenai materi pelajaran.Kemudian, kepada Peneliti lain terbatasnya waktu penelitian menyebabkan penelitian hanya dilakukan pada nilai karakter rasa ingin tahu, kerja keras, bersahabat/komunikatif. Untuk itu, hasil penelitian ini hendaknya dapat dijadikan referensi awal bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut pada nilai karakter lainnya. UCAPAN TERIMAKASIH Disampaikan kepada kepala SDN No. 1 Kaliuntu, Nyoman Koni Frestianti, S.Pd., beserta guru kelas V SDN No. Kaliuntu, Ni Made Suranadi, S.Pd., yang 12
e-Journal PGSD Universitas Pendidikan Ganesha Mimbar PGSD Vol: 5 No: 2 Tahun: 2017
telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian dan kepada kepala SDN No. 3 Kaliuntu sekaligus guru mata pelajaran PKn kelas V, Ni Ketut Superni, S.Pd.,yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian. Selanjutnya, terima kasih kepada Dra. Ni Wayan Arini, M.Pd., selaku pembimbing I dan Putu Nanci Riastini, M.Pd., selaku pembimbing II yang selalu memberikan petunjuk dalam menyelesaikan artikel ini. Serta keluarga dan semua pihak yang yang selalu memberikan motivasi dan bantuan dalam menyelesaikan artikel ini.
Susanto, Ahmad. 2013.Teori Belajar & Pembelajaran. Jakarta:Kencana Prenadamedia Group. Utama, Adiana Wyn. 2014. “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Berbasis Open Eneded Terhadap Hasil Belajar Matematika Pada Siswa Kelas V SD Gugus III Sukawati”. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol. 2, No.1 Tersedia Pada:http://ejournal.undiksha.ac.id/i ndex.php/JJPGSD/article/view/3190. Diakses, 13 Februari 2017.
DAFTAR RUJUKAN Astawan, I Gede. 2010. Model-model Pembelajaran Inovatif. Singaraja: UNDIKSHA.
Wati,
Landrawan, Wayan. 2011. Pendidikan Kewarganegaraan. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha Press. Muslich, Mansur. 2014. Pendidikan KarakterMenjawab Tantangan Krisis Multidimensional. Jakarta: PT. Bumi Aksara.
Wisna. 2014.“Pengaruh Model Pembelajaran Somatic, Auditory, Visual, Intelectual (SAVI) Berbantuan Bahan Ajar Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Gugus Raden Ajeng Kartini”. Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha. Vol.2, No.1. Tersedia pada:http://ejournal.undiksha.ac.id/i ndex.php/JJPGSD/article/view/3002. Diakses 13 Februari 2017.
Yudiari, Made Mei. 2015.“Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Berbantuan Media Mind Mapping Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD di Gugus II Kecamatan Mendoyo Tahun Pelajaran 2014/2015”.eJournal PGSD Undiksha Jurusan PGSD .Vol.3, No.1. Tersedia pada: http://ejournal.undiksha.ac.id/index. php/JJPGSD/article/view/5683. Diakses, 13 Februari 2017.
Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogjakarta: ArRuzz Media. Sulistyowati, Endah. 2012. Implementasi Kurikulum Pendidikan Karakter. Jogjakarta: PT. Citra Aji Parama.
13