PENGARUH METODE RELAKSASI TERHADAP BERKURANGNYA INTENSITAS NYERI HIS PADA IBU INPARTU KALA I THE INFLUENCE OF RELAXATION METHOD TOWARD THE DECREASE OF CONTRACTION PAIN INTENSITY ON ANTE PARTUM FIRST STAGE Ninik Suhartini Akademi Kebidanan Pamenang, Pare, Kediri ABSTRAK Nyeri kontraksi menimbulkan ketidaknyamanan yang ditunjukkan berbagai respon individu. Upaya mengurangi nyeri persalinan telah banyak dilakukan. Berbagai cara yang tidak menghambat proses persalinan dan tidak berbahaya bagi janin. Salah satunya dengan terapi non farmakologi, yaitu metode relaksasi. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I di Bidan Praktek Swasta “Karyawati” Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. Penelitian ini menggunakan desain pra eksperimen dengan teknik one group pre-post test desain yang bertujuan mengetahui pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I. Instrumen penelitian yang digunakan berupa lembar observasi yang mengacu pada skala nyeri dengan populasi semua ibu inpartu kala I yang berjumlah 13 responden dan menggunakan teknik total sampling. Hasil penelitian yang dilakukan diketahui hampir seluruh responden (76.9%) mengalami penurunan nyeri dan sebagian kecil responden (7,7%) tidak mengalami penurunan nyeri. Dari hasil uji statistik t-test didapatkan bahwa rata-rata nilai pengurangan nyeri sebelum dan sesudah dilakukan metode relaksasi 1.077. Nilai interval atas dan bawah 779-1.375. Sagnifikan (p) = 0.000 < α = 0.05 maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his. Oleh karena itu diharapkan ibu inpartu kala I dengan nyeri saat his untuk melakukan metode relaksasi guna memperlancar proses persalinan. Kata Kunci : Metode Relaksasi, Nyeri His ABSTRACT Delivery pain is a physiological pain experienced by mothers during delivery process. This pain causes discomfort which is shown with various responds and individual pain perception that bothers delivery process a lot. The effort to decrease delivery pain has been done a lot, one of the conditions is it does not obstruct the delivery process and it does not risk the fetus. Up to this moment, the thing that fulfills that condition is non pharmacology therapy, which is relaxation method. The objective of this research was to know the influence of relaxation method toward the decrease of contraction pain intensity on ante partum mothers at “Karyawati” Private Practice Midwife Nanggungan Village Kayen Kidul Sub District Kediri Regency. This research used pre experimental design with one group pre-post test design, under the purpose of knowing the influence of relaxation method toward the decrease of contraction pain intensity on ante partum mothers. The research instrument used was observation sheet referred to pain scale with the population of all ante partum mothers which was 13 respondents and used total sampling technique. The research result done showed that almost all respondents (76.9%) experienced pain decrease and a little of them (7.7%) did not experience it. Based on T-test statistic test, it was gotten that the average score of pain decrease before and after the relaxation method was done was 1.077. Upper and lower interval score was .779-1.375. Significance score (p) = 0.000 < α = 0.05 so H0 was rejected. It meant there was an influence of relaxation method toward the decrease of contraction pain intensity on ante partum mothers. Therefore, it was expected for ante partum mothers with contraction pain to do relaxation method to smoothen delivery process. Keywords : Delivery Process, Contraction Pain
PENDAHULUAN Persalinan adalah proses penipisan dan membukanya leher rahim, yang diikuti oleh turunnya janin kejalan lahir, dan kemudian disusul oleh kelahiran, yaitu proses keluarnya bayi dari rahim (Andriana, 2007 : 9). Ibu-ibu yang mengalami persalinan pasti mengalami nyeri. Namun banyak wanita yang merasakan sakit tersebut lebih parah dari seharusnya karena banyak dipengaruhi oleh rasa panik dan stres, dimana rasa takut menimbulkan ketegangan atau kepanikan yang menyebabkan otot-otot menjadi kaku dan akhirnya menyebabkan rasa sakit (Muhiman, 2006 : 79-88). Rasa nyeri persalinan bersifat personal, setiap orang mempersepsikan rasa nyeri yang berbeda terhadap hasil stimulus yang sama tergantung pada ambang nyeri yang dimilikinya (Yuliatun, 2008 : 19). Menurut laporan BKKBN pada bulan Juli 2005, AKI masih berkisar 307 per 100.000 kelahiran hidup. Ini berarti bahwa setiap hari terdapat 50 kematian ibu dan setiap jam ada dua ibu meninggal karena komplikasi persalinan. AKI (Angka kematian ibu) di Jawa Timur mencapai 309 per 100.000 kelahiran hidup (Tantra, http://www.wyethindonesia.com). Di Kabupaten Kediri terdapat angka kematian ibu sebanyak 14 jiwa (Dinkes Kabupaten Kediri). Sekitar 70% kematian maternal disebabkan oleh oleh tekanan darah tinggi, 15% karena aborsi tidak aman, dan 15% karena persalinan lama. Persalinan lama merupakan salah satu penyebab tingginya angka kematian ibu (AKI) di Indonesia. Relaksasi adalah metode pengendalian nyeri yang memberikan wanita masukan terbesar. Menurut Steer, relaksasi adalah metode pengendalian nyeri non farmakologis yang paling sering digunakan di Inggris pada tahun 1993. Dalam studi yang ia laporkan, 34% wanita menggunakan relaksasi dalam menurunkan intensitas nyeri dalam persalinan (Mander, 2004 : 149). Mereka menggunakan relaksasi, baik selama atau diantara kontraksi atau terus-menerus (Penny, 2008 : 151-152).Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan peneliti pada bulan Februari 2009, pada ibu bersalin di BPS Ny. Karyawati Ds. Nanggungan Kec.
Kayen Kidul Kab. Kediri, terdapat 7 persalinan normal, dan 100% ibu bersalin tersebut mengalami nyeri saat ada his (kontraksi rahim) pada kala I (pembukaan). Nyeri persalinan tergolong nyeri akut, akibat dilatasi dan pendataran servik. Selain itu nyeri persalinan berasal dari pereganngan otot polos pada kala pembukaan yang disebabkan karena peregangan otot polos pada kala pembukaan mulut rahim (Danuatmaja, 2004 : 68-70). Pengurang nyeri persalinan telah banyak dilakukan orang barat, sedangkan di Indonesia hal ini jarang dilakukan sampai proses persalinan selesai, karena proses persalinan bersifat lambat. Selain itu obat-obatan farmakologi yang diberikan secara umum akan menembus plasenta dan akan mengganggu keadaan janin, misalnya: depresi pernafasan, penurunan respon, gangguan kemampuan menghisap pada bayi, dan lain-lain. Karena itu usaha-usaha non farmakologi sangat penting dilakukan untuk kenyamanan ibu dan janin (Mander, 2004 : 148-162). Mander (2004) menyebutkan ada beberapa cara farmakologi dan non farmakologi yang dapat digunakan dalam menurunkan nyeri persalinan. Secara farmakologi untuk menurunkan nyeri persalinan menggunakan obat-obat anastesi. Dan secara non farmakologi yaitu dengan relaksasi, masase, akupuntur dan hipnoterapi. Berdasarkan uraian di atas peneliti terdorong untuk melakukan penelitian tentang berkurangnya intensitas nyeri his dengan metode relaksasi pada ibu inpartu kala I di BPS Ny. Karyawati Ds. Nanggungan Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian pre eksperimental dengan teknik one group pre-post test desain yaitu rancangan yang berupaya untuk meningkatkan hubungan sebab akibat pada kelompok dengan membandingkan hasil pre test dan post test. Pada penelitian ini kelompok yang ada diberikan metode relaksasi. Observasi dilakukan sebelum dan sesudah dilakukan metode relaksasi pada responden. Rancangan penelitian ini adalah :
O1 X O2 Keterangan: O1 : Observasi nyeri sebelum pelaksanaan metode relaksasi X : Pelaksanaan metode relaksasi O2 : Observasi nyeri setelah pelaksanaan metode relaksasi Penelitian ini dilakukan pada tanggal 7 – 29 Mei 2011. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu inpartu kala I dengan nyeri saat his di BPS Ny. Karyawati Ds. Nanggungan Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri. Sampel diambil menggunakan Incidental sampling, yaitu semua ibu inpartu kala I dengan nyeri saat his yang bersalin yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Instrumen dalam penelitian ini skala nyeri yang diisi oleh peneliti dengan respon ibu. Data dikumpulkan saat pasien yang mengalami nyeri persalinan kala I fase aktif yang dilakukan metode relaksasi. Pengumpulan data dalam penelitian ini melalui observasi pada responden yang diteliti. Dengan cara peneliti memberi surat permohonan persetujuan menjadi responden untuk ditanda tangani. Setelah itu peneliti mengajukan pertanyaan pada responden tentang persepsi nyeri yang dirasakan sambil diobservasi respon yang ditunjukkan. Dan metode relaksasi dilaksanakan saat ada his pada pembukaan 4–10 cm, kemudian setelah pelaksanaan metode relaksasi responden ditanya kembali nyeri yang dirasakan sambil diobservasi respon yang ditunjukkan. Data yang diperoleh dimasukkan dalam lembar observasi. Hasil pengukuran dicatat dalam lembar pencatatan hasil, editing dan coding, tabulasi data. Setelah dilakukan pengukuran nyeri dengan skala nyeri, hasil persepsi sebelum dan setelah pelaksanaan metode relaksasi dalam tabel dengan kategori sebagai berikut : Skala 1 – 3 : Nyeri ringan Skala 4 – 6 : Nyeri sedang Skala 7 – 9 : Nyeri berat Kemudian peneliti melakukan penyusunan data agar mudah dijumlah, disusun dan didata untuk disajikan dalam bentuk tabel. Setelah data terkumpul melalui skala nyeri kemudian dilakukan pengelolahan data menggunakan statistik uji beda test (t-test).
HASIL PENELITIAN Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Umur di BPS Kayawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Bulan Mei 2011.
Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Pendidikan di BPS Kayawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Bulan Mei 2011.
Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Kelompok Pekerjaan di BPS Kayawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri Bulan Mei 2011.
Diagram 4.4 Distribusi frekuensi nyeri his ibu inpartu kala I sebelum melakukan metode relaksasi di BPS Karywati Desa Nanggungan Kayen Kidul Kabupaten Kediri pada bulan Mei 2011.
Diagram 4.5 Distribusi frekuensi nyeri his ibu inpartu kala I sebelum melakukan metode relaksasi di BPS Karywati Desa Nanggungan Kayen Kidul Kabupaten Kediri pada bulan Mei 2011.
Karyawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri pada bulan Mei 2011.
Tabel 4.6 Paired Samples test
Diagram 4.6 Distribusi frekuensi selisih nyeri his ibu inpartu kala I sebelum dan setelah melakukan metode relaksasi di BPS Berdasarkan tabel diatas nilai mean pengurangan nyeri sebelum dan sesudah dilakukan metode relaksasi 1.077. Nilai median dan modus dari data diatas .137 dan 7.867. Nilai interval atas dan bawah .7791.375. Nilai standart deviation .494. Signifikan (p) = 0.000 < α = 0.05 maka H0 ditolak dan H1 diterima, berarti ada perbedaan nyeri sebelum dan sesudah dilakukan metode relaksasi atau terdapat pengurangan nyeri sesudah dilakukannya metode relaksasi, berarti ada pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I. PEMBAHASAN 1. Nyeri His Kala I Sebelum Melakukan Metode Relaksasi pada Ibu Inpartu Hasil penelitian terhadap nyeri his pada ibu inpartu kala I sebelum melakukan metode relaksasi di BPS Karyawati didapatkan 3 resp on den (23 .1%) meng ala mi n yeri seda ng (s kala 4-6 ) da n 10 responden (76.9%) mengalami nyeri berat (skala 7-9). Dimana sebagian besar responden yaitu 76.9% secara obyektif tidak dapat mengikuti perintah dan tidak bisa diatasi dengan alih posisi relaksasi serta mengalihkan perhatian. Penjelasan di atas sesuai dengan pendapat Long (2001) bahwa sebagian besar ibu inpartu kala I mengkategorikan nyeri persalinan merupakan nyeri yang berat
karena prosesnya yang terlalu lama dan belum pernah dirasakan sebelumnya. Nyeri juga akan bertambah berat dengan bertambahnya pembukaan. Danuatmaja (2004) menyebutkan bahwa nyeri selama proses persalinan yang terjadi pada kala I oleh adanya kontraksi uterus yang menyebabkan 2 kejadian yaitu: dilatasi dan pendataran serviks, iskemik pada uterus (menurunnya aliran darah sehingga menyebabkan berkurangnya O2 pada uterus). Peneliti berpendapat, berdasarkan hasil penelitian diatas ibu-ibu yang bersalin di BPS Karyawati sebagian besar mengalami nyeri berat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya akibat kontraksi uterus, kecemasan, pengalaman persalinan. Nyeri kontraksi pada kala I merupakan hal yang fisiologis, perasaan nyeri bersifat sangat individual dan bersifat menetap dengan intensitas yang semakin kuat seiring dengan majunya proses persalinan. Kebanyakan ibuibu yang bersalin cemas dengan proses persalinannya karena ketidaktahuannya dalam menjalani proses persalinan dan bagaimana cara mengurangi nyeri persalinan tersebut. Kontraksi uterus yang menyebabkan timbulnya nyeri persalinan menjadi pusat pemikiran mereka yang meragukan kemampuannya dalam mengatasi nyeri persalinan sehingga mereka hanya fokus pada nyeri tersebut. Kurangnya informasi, pandangan yang salah dari masyarakat dalam proses persalinan juga membuat mereka cemas, sehingga ibu merasa tidak nyaman menjalaninya. Dengan
demikian KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) perlu diberikan pada ibu-ibu bersalin dan saat mereka hamil. Jika ibu tidak memiliki gambaran yang akan terjadi pada dirinya saat proses persalinan, ibu akan sulit rileks. 2. Nyeri His Kala I Setelah Melakukan Metode Relaksasi pada Ibu Inpartu di BPS Karyawati Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri Hasil penelitian terhadap nyeri his pada ibu inpartu kala I sesudah melakukan metode relaksasi di BPS Karyawati didapatkan 8 responden (61.5%) mengalami nyeri sedang (skala 4-6) dan 5 responden (38.5%) mengalami nyeri berat (skala 7-9). Dimana sebagian besar responden yaitu 8 responden (61.5%) secara objektif menyeringai, mendesis, dapat mengungkapkan nyerinya dengan tepat dan mendiskripsikannya. Penjelasan di atas sesuai dengan pendapat Long (2001) bahwa metode relaksasi merupakan salah satu cara yang efektif dalam upaya mengurangi nyeri persalinan dan meningkatkan kenyamanan pada ibu. Sehingga bimbingan metode relaksasi perlu diberikan untuk mengurangi nyeri saat his. Tamsuri (2006) menyatakan bahwa metode relaksasi dipercaya dapat menurunkan nyeri dengan merelaksasikan ketegangan otot yang mendukung rasa nyeri. Metode relaksasi mungkin perlu diajarkan beberapa kali agar mencapai hasil yang optimal. Klien yang telah mengetahui metode ini mungkin hanya perlu diinstruksikan menggunakan metode relaksasi untuk menurunkan atau mencegah meningkatnya nyeri. Danuatmaja (2004) menyebutkan bahwa metode relaksasi memberikan efek penurunan kecemasan dan ketegangan otot. Metode relaksasi dipercaya mampu menurunkan implus nyeri yang maksimal apabila dilakukan dengan cara yang benar. Berdasarkan hasil diatas ibu-ibu yang bersalin setelah menggunakan metode relaksasi nyeri persalinan menjadi nyeri sedang, yang sebelumnya mengalami nyeri berat. Keadaan yang rileks dalam
menghadapi persalinan memang sangat diperlukan. Langkah-langkah menuju rileksasi meliputi : memilih lingkungan yang tepat, komunikasi, informasi, edukasi, menjaga privasi ibu, dan memahami ibu. Pemberian informasi mengenai metode relaksasi dalam mengurangi nyeri persalinan sangatlah efektif, dimana ibu dapat rileks dan menikmati proses persalinannya. Memberikan dukungan, menanamkan nilai positif dan optimis dalam proses persalinan membuat ibu lebih rileks, tidak cemas dan siap dengan kelahiran anaknya, sehingga ibu tidak akan berfokus hanya pada nyeri kontraksi yang dialaminya. 3. Pengaruh Metode Relaksasi Terhadap Berkurangnya Intensitas Nyeri His Kala I pada Ibu Inpartu Kala I di BPS Karyawati Ds. Nanggungan Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri Hasil penelitian terhadap nyeri his pada ibu inpartu kala I sebelum dan sesudah melakukan metode relaksasi di BPS Karyawati didapatkan 1 responden (7.7%) mengalami intensitas nyeri yang tidak berkurang (nilai 0), 10 responden (76.9%) mengalami intensitas nyeri yang sedikit berkurang (nilai 1), 2 responden (15.4%) mengalami intensitas nyeri yang berkurang moderat (nilai 2), dan 0 responden (0.0%) mengalami intensitas nyeri yang berkurang banyak (nilai 3). Sebagian besar responden yaitu 92.3% mengalami intensitas nyeri yang berkurang. Pada hasil analisa data Pengaruh Metode Relaksasi Terhadap Berkurangnya Intensitas Nyeri His Pada Ibu Inpartu kala I di BPS Karyawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri dengan menggunakan uji t-test didapatkan hasil signifikan (p) = 0.000 < = 0.05 maka H0 ditolak, berarti ada pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I. Metode relaksasi dapat dipandang sebagai upaya pembebasan mental dan fisik dari tekanan dan stres. Dengan metode relaksasi, klien dapat mengubah persepsi terhadap nyeri. Kemampuan dalam melakukan metode relaksasi fisik dapat menyebabkan relaksasi mental. Metode
relaksasi memberikan efek secara langsung terhadap fungsi tubuh. Hasil penelitianyang didapat terlihat bahwa ada pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I. Metode relaksasi yang dilakukan secara benar pada ibu bersalin yang mengalami nyeri kontraksi memang memberikan pengaruh terhadap respon fisiologis nyeri persalinan. Hal ini kemungkinan disebabkan karena efek dari metode relaksasi yaitu menimbulkan kondisi rileks, dimana mereka dapat melepaskan ketegangan otot, menghilangkan stress dari pengalaman persalinan yang lalu, dan memberikan perasaan nyaman pada ibu. Dukungan dari pihak nakes pun sangat berpengaruh terhadap psikis ibu. Ketika seseorang dalam kondisi rileksasi, ketakutan kecemasan akan mereda dan diikuti oleh respon tubuh, sehingga ibu mampu mengendalikan diri dalam menghadapi nyeri kontraksi yang ada. KESIMPULAN Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: Nyeri his pada ibu inpartu kala I sebelum melakukan metode relaksasi diketahui sebagian besar mengalami nyeri berat (skala 7-9) yaitu 10 responden (76.9%). Nyeri his pada ibu inpartu kala I setelah melakukan metode relaksasi diketahui sebagian besar mengalami nyeri sedang (skala 4-6) yaitu 8 responden (61.5%). Ada pengaruh metode relaksasi terhadap berkurangnya intensitas nyeri his pada ibu inpartu kala I di BPS Karyawati Desa Nanggungan Kecamatan Kayen Kidul Kabupaten Kediri. SARAN 1. Bagi Ibu Bersalin Diharapkan ibu-ibu yang bersalin mau menerapkan metode relaksasi pada saat menghadapi persalinan guna membantu mengurangi nyeri kontraksi dan memberikan kenyamanan saat bersalin. 2. Bagi Bidan Perlunya memberi informasi tentang bagaimana cara mengurangi nyeri persalinan kala I, salah satunya metode relaksasi pada ibu-ibu yang bersalin.
3. Bagi Pendamping saat Bersalin Diharapkan bagi keluarga lebih meningkatkan perhatiannya, memberi dukungan sepenuhnya pada ibu, sehingga ibu dapat rileks dan nyaman dalam proses persalinan DAFTAR PUSTAKA Alimul, Aziz A. Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta : Salemba Medika Andriana, Evarini. (2007). Melahirkan Tanpa Rasa Sakit. Jakarta : BIP Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta Bobak, M. Irene. (2005). Buku Ajaran Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC Danuatmaja, Bonny. (2004). Persalinan Normal. Jakarta : Puspa Swara Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Kesehatan Reproduksi. (2007). Buku Acuan Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : JHPIEGO dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Long, C. Barbara. (2001). Perawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC Mander, Rosemary. (2004). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC Manuaba, Ida Bagus Gde. (1998). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana Untuk Bidan. Jakarta : EGC Mochtar, Rustam. (1998). Sinopsis Obstetri. Ed 2. Jakarta : EGC Muhiman, Muhardi, dkk. (2006). Penanggulangan Nyeri Pada Persalinan. Jakarta : FKUI Mongan, F. Marie. (2007). Hypnobirting. Jakarta : BIP Notoatmodjo, Sukidjo. (2005). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Nursalam, dkk. (2003). Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika Penny, Simkim, dkk. (2008). Panduan Lengkap Kehamilan, Melahirkan, Dan Bayi. Jakarta : ARCAN
Prawirohardjo, Sarwono. (2005). Ilmu Kebidanan. Jakarta : Tridasa Printer Priharjo, Robert. (2003). Perawatan Nyeri Dalam Pemenuhan Kebutuhan Istirahat Pasien. Jakarta : EGC Sanford, G. Diane. (2005). Komplikasi Selama Kehamilan Dan Penanganannya. Jakarta : Prestasi Pustakarya Saryono. (2008). Metodelogi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta : Mitra Cendika Offset Sugiono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sumarah, dkk. (2008). Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta : Fitramaya Tamsuri, Anas. (2006). Konsep Penatalaksanaan Nyeri. Jakarta: EGC
dan
Yuliatun, Laily (2008). Penanganan Nyeri Persalinan Dengan Metode Non farmakologi. Malang : IKAPI Jatim Tantra (2009).Persalinan. http://www.wyethindonesia.com (Diakses, 10 Februari 2011)