PENGARUH PEMBERIAN AROMA TERAPI TERHADAP TINGKAT NYERI PADA IBU BERSALIN PRIMIPARA KALA I FASE AKTIF Susanti Tria Jaya Akademi Kebidanan Pamenang Pare Kediri ABSTRAK Nyeri persalinan merupakan sensasi yang tidak menyenangkan akibat stimulasi saraf sensorik. Nyeri tersebut terdiri atas dua komponen, yaitu komponen fisiologis dan psikologis. Apabila rasa nyeri persalinan tidak ditangani dengan baik dapat berdampak buruk terhadap kelancaran persalinan. Untuk itulah diperlukan suatu cara untuk mengurangi nyeri persalinan salah satunya dengan cara pemberian aroma terapi. Tujuan penelitaan ini untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I faseaktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Desain penelitian ini menggunakan pra eksperimen dengan rancangan static group comparison, dimana ada kelompok yang diberikan aroma terapi dan yang tidak diberikan aroma terapi. Pengambilan sampel secara purposive sampling berjumlah 12 orang. Penelitian ini menggunakan uji statistik Mann-Whitney (U-Test). Hasil Analisis statistik Mann-Whitney (U-Test) didapatkan tingkat signifikan (ρ) untuk nyeri sebesar 0,002 pengujian dilakukan pada tingkat kesalahan sebesar (α) 5% atau 0,05. Maka diperoleh ( ρ<α ) sehingga hipotesis nol ditolak berarti ada pengaruh aroma terapi terhadap tingkat nyeri pada ibu bersalin primipara kala I faseaktif di RSUD Kabupaten Kediri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diatas, hendaknya sebagai petugas kesehatan memberikan aroma terapi dalam proses persalinan, karena aroma terapi selain dapat membuat ibu rileks, aroma terapi juga dapat mengurangi tingkat nyeri ibu dalam proses persalinan. Kata Kunci: Aroma Terapi, Nyeri Persalinan, Primipara ABSTRACT Labor pain is an unpleasent sensation caused by stimulation of sensory nerves the pain consist of two components, namely the physiological and psychological compenents. When the labor pain is not treated properly can adversely affect the smooth delivery. For that we need a way to reduce labor pain one of them by way of aroma therapy. The purpose of this study to determine whether there is the influence of aroma therapy on pain levels in maternal primiparous active phase of the first stage in Kediri Regency Hospital in 2013. This research design using pre-designed experiments with static group comparison, where there is a group given aroma therapy and aroma therapy is not given. Purposivel sampling sampling amounted to 12 people. This study uses statistical Mann-Whitney test (U-Test). Statistical analysis of the results of MannWhitney (U-test) obtained a significant level (ρ) of 0.002 for pain testing was performed on the error rate (α) of 5% or 0.05. Then obtained (ρ <α) so that the null hypothesis is rejected means no effect of aromatherapy on pain levels in maternal primiparous active phase of the first stage in Kediri Regency Hospital. Based on the above results, as health workers should provide aroma therapy in labor, because in addition to aroma therapy can make relax mom, aroma therapy can also reduce the level of pain the mother in labor.
Keywords: Aroma Therapy, Partum Pain Levels, Primiparous PENDAHULUAN Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (3742
minggu),
presentasi
lahir
spontan
belakang
berlangsung
dalam
dengan
kepala
yang
jam,
tanpa
18
Kabupaten Kediri pada tanggal 10 Januari 2013 di peroleh data ibu bersalin 10
merupakan suatu rasa nyeri yang dialami oleh semua ibu bersalin, namun rasa nyeri tersebut berbeda - beda antara individu yang satu dengan individu yang lainnya. Bagi primipara tingkat nyeri persalinannya sering kali lebih berat dari pada nyeri persalinan pada multipara di karenakan
pada
ibu
mengalami
effecement
multipara bersamaan
dengan dilatasi serviks, sedangkan pada ibu
primipara
proses
effecement
biasanya terjadi lebih dahulu dari pada dilatasi serviks. (Yuliatun, 2008).
dalam
menyatakan
Ningrum
bahwa
disertai rasa nyeri,
90%
(60%)
diantaranya
sangat nyeri pada pembukaan 5 cm dan 4 (40%) orang lainnya mengatakan pada saat bersalin merasakan nyeri ringan. Rasa Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain
yaitu
karena
meningkatkan kecemasan
kurangnya
pengetahuan
dan
belum adanya pengalaman pada ibu saat menghadapi
persalinan
sehingga
produksi hormon adrenalin meningkat. Pada kala I ini biasanya ibu merasa nyeri yang
hebat,
pembukaan
karena
selain
adanya
serviks
juga
terjadi
penipisan serviks. Pembukaan serviks dan penipisan serviks itu terjadi karena adanya kontraksi (Yanti, 2010). Ibu akan merasakan nyeri yang berasal dari
Di Indonesia menurut Muhiman (1990)
6
mengatakan saat persalinan merasakan
komplikasi baik ibu maupun pada janin (Syaifuddin, 2008). Nyeri persalinan
orang
(2009) persalinan
meskipun pada
masyarakat telah maju sekitar 7-14% bersalin tanpa nyeri persalinan. Studi pendahuluan yang di lakukan peneliti di Ruang Bersalin RSUD Pare
bagian bawah abdomen dan menyebar ke daerah lumbal punggung dan menurun ke paha. Aroma terapi adalah metode nonfarmakologi untuk meredakan rasa nyeri saat persalinan (Medforth, 2011). Metode
non
farmakologi
dapat
mengatasi rasa nyeri dengan efektif, salah satunya yaitu metode pereda nyeri
menggunakan aromaterapi. Bidan bisa
Berdasarkan uraian yang telah
memberikan langsung atau mengajarkan
dikemukakan di atas maka peneliti
kepada keluarga ibu bersalin sehingga
tertarik
dapat menurunkan intensitas nyeri pada
Pengaruh
proses persalinan (Medforth, 2011).
Terhadap
untuk
meneliti
Pemberian Tingkat
tentang
“
Aromaterapi
Nyeri
Pada
Ibu
Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan desain penelitian
pra
eksprerimen
dengan
rancangan static group comparison yaitu menentukan suatu pengaruh dari suatu tindakan pada kelompok subjek yang mendapatkan
perlakuan,
kemudian
dibandingkan dengan kelompok subjek yang
tidak
diberikan
perlakuan
(Notoatmodjo, 2005)
Teknik
sampling
penelitian
ini
menggunakan Purposive Sampling yaitu teknik
penentuan
sampel
dengan
pertimbangan tertentu (Sugiono, 2011). Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primipara kala I fase aktif Bersalin
yang melahirkan di Kamar RSUD
Kabupaten
Kediri
selama 3 minggu pada bulan Mei 2013 sampai dengan selesai yang memenuhi
Tabel 1. Variabel dan definisi opersional
kriteria inklusi dan eksklusi.
penelitian No. 1
2
Variabel Variabel Independen: Aroma Terapi
Variabel Dependen:Nyeri Persalinan
Definisi Indikator Alat Ukur suatu cara untuk Jaringan/wol kapas: 1-2 mengurangi nyeri persalinan tetes minyak esensial dengan menggunakan bau- dan inhalasi sesuai bauan yang dibuat dengan kebutuhan, dan hirup cara ekstraksi dari daun, selama 10 menit. bunga, kulit pohon, biji, maupun akar tanaman. Rasa nyeri yang dirasakan 1. Berkomunikasi Observasi oleh ibu bersalin kala I dengan baik dan pembukaan fase aktif jelas. 2. Pasien mendesis 3. Menyeringai 4. Dapat menunjukkan lokasi dg tepat. 5. Dapat mengikuti perintah dengan baik 6. Dapat mengikuti perintah tapi merintih 7. Dapat menunjukan lokasi tapi mendesis 8. Tidak bisa alih posisi,napas panjang 9. Tidak bisa berkomunikasi 10. Memukul–mukul
Skala Ukur -
Ordinal
Skoring -
0 = tidak nyeri 1-3 = nyeri ringan 4-6 = nyeri sedang 7-9 = nyeri berat terkontrol 10 = nyeri berat tidak terkontrol (Babtual, 2010)
Instrumen Penelitian Penelitian ini dilakukan pada tanggal Mei 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu bersalin primipara.
Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan dalam penelitian ini yaitu daftar obervasi ( checklist ) untuk
intensitas nyeri dengan observasi untuk mengukur tingkat nyeri persalinan kala I. Teknik Pengumpulan dan Pengolahan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan
observasi
Diagram 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. 25%
58%
SD SMP
17%
terhadap
SMA
responden yang diteliti. Hasil observasi dicatat dalam lembar pencatatan hasil, editing dan coding, tabulasi data. Untuk
Diagram 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013
pemberian skor pada variabel tingkat 100%
nyeri persalina kala I: 0 : Tidak nyeri 1-3 : Nyeri ringan 4-6 : Nyeri sedang 7-9 : Nyeri berat terkontrol 10 : Nyeri berat tidak terkontrol Tabulasi kemudian disajikan dalam bentuk
tabel
distribusi
frekuensi,
kemudian dilakukan analisa data dengan
IRT
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Yang Diberikan Aroma Terapi Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Diberi Aroma Terapi N Prosentase (%) 4 33,3 2 16,7 0 0 0 0 6 50
Klasifikasi Nyeri
menggunakan uji statistik. Setelah data terkumpul melalui skala nyeri kemauan dilakukan
pengelolahan
data
menggunakan uji statistik Mann-Whitney berlaku untuk kasus 2 sampel dengan skala ordinal. HASIL PENELITIAN Diagram 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur, di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. 75%
8% 17%
<25
Ringan Sedang Berat Terkontrol Berat Tidak Terkontrol Jumlah
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Yang Tidak Diberikan Aroma Terapi Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013 Klasifikasi Nyeri Ringan Sedang Berat Terkontrol Berat Tidak Terkontrol Jumlah
Tidak Diberi Aroma Terapi N Prosentase (%) 0 0 0 0 5 41,7 1 8,3 6
50
Tabel 4.6 Tabulasi Silang Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013 Aroma Terapi
Diberi Aroma Terapi N
%
Tdk Diberi Aroma Terapi n %
Total N
%
Terhadap
Tingkat
Nyeri
Pada
Ibu
Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif.
PEMBAHASAN 1.
Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase
Aktif
Pada
Ibu
Bersalin
Primipara Yang Diberikan Aroma
Tingkat Nyeri Ringan
4
Sedang
2
Berat Terkontrol Berat Tidak Terkontrol Total
33, 3 16, 7
0
0
0
0
2
33, 3 16, 7 41, 7
4
0
0
5
41, 7
5
0
0
1
8,3
1
8,3
6
50
6
50
1 2
100
Berdasarkan
diperoleh dari hasil penelitian yang dilakukan
di
RSUD
Kabupaten saat
persalinan kala I fase aktif dan yang diberi aroma terapi sebanyak 6 responden dimana tingkat nyeri ringan
sebanyak
(33,3%)
dan
4
nyeri
responden sedang
2
Aroma terapi adalah suatu
.000
Wilcoxon W
21.000
cara
Z
-3.052
menggunakan
.002 .002a
Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)]
yang
responden (16,7%).
Klasifikasi
Asymp. Sig. (2-tailed)
data
Kediri dari 12 responden
Tabel 4.7 Hasil Penghitungan Uji MannWhitney (U-Test) Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Primipara Kala I Fase Aktif di RSUD Kabupaten Kediri Tahun 2013. Test Statisticsb
Mann-Whitney U
Terapi
pengobatan
dengan
bau-bauan
yang
dibuat dengan cara ekstraksi dari
Dari tabel diatas data yang
daun, bunga, kulit pohon, biji,
didapat tingkat signifikan (ρ) untuk nyeri
maupun akar tanaman (Ardiasyah,
sebesar 0,002 pengujian dilakukan pada
2010). Respon bau lavender yang
tingkat kesalahan sebesar (α) 5% atau
dihasilkan akan merangsang kerja
0,05 dan diperoleh ρ 0,002 sehingga Ho
sel
ditolak dan H1 diterima.
contoh, bau yang menyenangkan
Berdasarkan data tersebut dapat
neurokimia
otak.
Sebagai
akan menstimulasi talamus untuk
diketahui bahwa ρ < α sehingga Ho
mengeluarkan
ditolak dan H1 diterima sehingga Ada
berfungsi sebagai penghilang rasa
pengaruh
sakit
Pemberian
Aroma
Terapi
alami
enkefalin
dan
yang
menghasilkan
perasaan
tenang
(Harto,
2011)
Berdasarkan
data
dari
hasil
Aroma terapi di gunakan untuk
penelitian pada bulan Mei 2013
membantu
dengan
menggunakan
observasi
(checklist)
meredakan
nyeri,
meredakan
stress
membantu
memfungsikan
secara
dan
efisien
dan
ansietas,
daftar
didapatkan
uterus
bahwa tingkat nyeri persalinan kala
mencegah
I yang tidak diberikan aroma terapi
keletihan
berjumlah 6 responden. Dan yang
Berdasarkan
hasil
mengalami nyeri berat terkontrol
penelitian, aroma terapi diberikan
sebanyak 5 responden (41,7%) dan
pada saat ibu mengalami nyeri.
nyeri
Adapun ibu yang mengganti posisi
responden (8,3%).
senyaman mereka seperti miring
Banyak
kiri,
terlentang
dari
dan
kontraksi tetap
pada
saat
berat
tidak
mempengaruhi
terkontrol
faktor
arti
nyeri
1
yang bagi
memberi aroma
individu yaitu : terdiri dari usia,
menghilangkan rasa
cemas dan takut. Rasa nyeri yang
nyeri yang timbul, maka dengan
dirasakan merupakan akibat respons
aroma terapi membantu mencegah
psikis dan refleks fisik. Tanpa
rasa nyeri dan memberikan rasa
aroma
tenang.
merasa tidak rileks dan akibatnya
terapi agar
Maka
maka
responden
sebagai
terjadi peregangan pada otot rahim
lebih
termasuk otot panggul sehingga
memperhatikan pemberian aroma
cenderung adanya penekanan ujung
terapi
persalinan.
saraf sewaktu rahim berkontraksi
Selain membantu meredakan nyeri,
dan peregangan jalan lahir oleh
meredakan
stress
kepala
membantu
memfungsikan
tenaga
diharapkan
terapi
kesehatan
dalam
untuk
proses
dan
ansietas, uterus
janin
pembukaan,
pada
akhir
kala
kondisi
ini
akan
secara efisien, mencegah keletihan
menyebabkan timbulnya rasa sakit
juga bisa memberikan rasa tenang.
akibat adanya tekanan timbal balik
Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin Primipara Yang Tidak Diberikan Aroma Terapi
antara gerakan janin dan otot tubuh yang tidak rileks. Berdasarkan
dari
hasil
penelitan diatas ibu – ibu yang
bersalin di RSUD Kabupaten Kediri
Kabupaten
dari 6 responden yang diberikan
mengunakan Uji Statistik Mann-
tidak
terapi
Whitney (U-Test) dengan tingkat
mengalami nyeri berat terkontrol
signifikan sebesar (α) 5% atau 0.05
sebanyak 5 responden, sedangkan
dan untuk nyeri sebesar 0,002
yang mengalami nyeri berat tidak
sehingga ρ < α maka Ho ditolak dan
terkontrol 1 responden, hal ini
ada pengaruh pemberian aroma
disebabkan karena responden tidak
terapi terhadap tingkat nyeri pada
mendapatkan metode yang tepat
ibu bersalin primipara kala I fase
untuk
aktif.
diberikan
aroma
mengurangi nyeri karena
dalam persalinan kala I sangat di
Kediri
Pengaruh
dengan
nyeri
dapat
butuhkan metode pemberian aroma
dipengaruhi oleh faktor usia, yaitu 9
terapi.
responden
Maka
sebagai
petugas
(75%)
≤25
berumur
tahun. Hal ini juga menunjukkan
kesehatan terutama bidan dapat
bahwa
memberikan aroma terapi pada klien
terhadap tingkat nyeri persalinan
dengan tepat agar klien dapat rileks
kala I pada ibu bersalin. Karena
dalam
semakin bertambahnya usia semakin
menghadapi
proses
usia
juga
persalinan. Sehingga tingkat nyeri
banyak
yang
pengetahuan yang sudah di dapat.
dialami
oleh
klien
saat
persalinan kala I dapat berkurang.
pula
berpengaruh
Dalam
pengalaman
data
yang
dan
sudah
Pengaruh Aroma Terapi Terhadap
diperoleh seperti yang dilihat pada
Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin
tabel 4.6 dari 12 responden, 5
Primipara Kala I Fase Aktif
responden mengalami nyeri berat
Berdasarkan penelitian, mengalami
dari
dimana 6 tingkat
hasil
responden
nyeri
yang
terkontrol
saat
persalinan
tidak
diberikan aroma terapi, sedangkan pada
persalinan
yang
diberikan
berkurang setelah di berikan aroma
aroma terapi tingkat nyeri pada
terapi.
kategori
Pada hasil analisa data
ringan
sebanyak
4
pengaruh aroma terapi terhadap
responden. Dalam tingkat nyeri
tingkat nyeri pada ibu bersalin
yang tidak diberikan aroma terapi
primipara kala I fase aktif di RSUD
dalam kategori nyeri berat terkontrol
sebanyak
(41,7%)
antispasmodik dan sebagai pereda
sedangkan kategori nyeri berat tidak
nyeri. Oleh sebab itu lavender
terkontrol sebanyak 1 responden
berguna untuk meredakan nyeri
(8,3%), sedangkan untuk tingkat
kontraksi (Medforth, 2011)
nyeri
5
responden
pada
persalinan
yang
diberikan
aroma
terapi
dalam
kategori
ringan
sebanyak
4
Pemberian
aroma
terapi
dengan waktu paruh 7-10 detik, pengurangan
nyeri dalam
responden (33,3%) dan nyeri sedang
minimal.
sebanyak 2 responden (16,7%).
pengurangan
Dengan
12
penambahan waktu > 10 detik agar
mempunyai
efek aroma terapi terasa lebih lama
hasil
responden
penjumlahan
(100%)
tingkat nyeri yang berbeda.
Untuk
batas
memaksimalkan nyeri
perlu
dalam mengurangi peregangan otot-
Respon aroma terapi yang
otot rahim yang dapat menyebabkan
dihasilkan akan merangsang kerja
nyeri. Sehingga diharapkan bagi
sel
petugas
neurokimia
otak.
Sebagai
kesehatan
untuk
contoh, bau yang menyenangkan
memberikan aroma terapi dalam
akan menstimulasi talamus untuk
jangka waktu yang lebih lama.
mengeluarkan enkefalin perasaan tenang ( Harto, 2011). Durasi kerja
KESIMPULAN 1. Mengidentifikasi
nyeri
yang
atau waktu paruh aroma terapi
diberikan aroma terapi pada ibu
selama 7-10 detik. Aroma yang
persalinan yang mengalami proses
dihirup akan masuk dalam paru-paru
persalinan
dan dibawa ke otak oleh pembuluh
(50%) dengan persalinan diberikan
darah.
aroma terapi dimana tingkat nyeri
terdapat
6
responden
Aroma terapi dapat menenangkan
persalinan kala I hasilnya dengan
dan merilekskan ketegangan yang
kategori nyeri ringan sebanyak 4
muncul saat hamil dan melahirkan.
responden (33,3%) dan nyeri sedang
Aroma
sebanyak 2 responden (16,7%).
terapi diberikan
dengan
menggunakan kapas/wol yang diberi
2. Mengidentifikasi nyeri yang tidak
1-2 tetes minyak lavender kemudian
diberikan aroma terapi pada ibu
dihirup melalui hidung. Lavender
persalinan yang mengalami proses
membuat
persalinan 6 responden (50%) yang
tubuh
menjadi
rileks,
mengalami nyeri berat terkontrol sebanyak 5 responden (41,7%) dan kategori nyeri berat tidak terkontrol sebanyak 1 responden (8,3%) 3. Ada Pengaruh Pemberian Aroma Terapi Terhadap Tingkat Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I Fase Aktif berdasarkan hasil uji statistik mannwhitney diperoleh ρ sebanyak 0,002 dengan
tingkat
signifikan
(5%)
sehingga ρ hitung< α atau 0,002 <0,05. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Ed.6. Jakarta : Rineka Cipta Aziz, A. (2010). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta : Salemba Medika Babtual, B (2010). HYPNOSIS HYPNOBIRTHING Nyeri Persalinan dan Berbagai Metode Penanganannya. Yogyakarta : Gosyen publishing. Hidayat. (2007). Metode Penelitian Kebidanan. Jakarta : Salemba Medika _______. (2010). Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika JNPK-KR. (2008). Asuhan Persalinan Normal. Jakarta : Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Ladewig, P.et.all. (2006). Buku Saku Asuhan Ibu dann Bayi Baru Lahir. Ed.5. Jakarta : EGC Medforth. (2011). Kebidanan Oxford. Jakarta : EGC
Muhiman. (1990) dalam Ningrum. Asuhan Persalinan. Jakarta : EGC Notoadmodjo,S. (2005). Metode Penelitian Kesehatan.Ed 3. Jakarta : Rineka Cipta _____________. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. ________. (2009). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika. Potter, P.et.all. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses, dan Praktik. Ed.4. Jakarta.EGC Riyanto. (2011). Metodeologi Penelitian. Jakarta : EGC Saifuddin,A (2008). Maternal Neonatal. Jakarta : EGC. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo. Sugiyono. (2011). Statistika untuk Penelitian. Bandung : ALFABETA, CV. Wiknjosastro,H. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : EGC. Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiraharjo. Yanti. (2010). Buku Ajar Asuhan Kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Pustaka Rihana Yuliatun, L. (2008). Penanganan Nyeri Persalinan dengan Metode Non Farmakologi. Malang : Bayumedia Ardiansyah .(2010). Pengertian Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 6 januari 2013) Harto .(2011). Cara Kerja Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 23 februari 2013) Ikung.(2011).Waktu Paruh Aroma Terapi. http://.www.google.com. (Download : 21 februari 2013)