1
PENGARUH KOMPRES PANAS TERHADAP PENGURANGAN NYERI PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I EFFECT OF HOT COMPRESS ON INTRA PAIN REDUCTION OF WOMEN MATERNITY PERIODE I
Endah Ernawati Akademi Kebidanan Pamenang Pare,Kediri ABSTRAK Nyeri persalinan merupakan bagian dari proses yang fisiologis yang dirasakan oleh ibu bersalin saat terjadi kontraksi. Nyeri persalinan yang hebat dapat mengakibatkan keletihan pada ibu dan penurunan kontraksi yang dapat mengganggu lama persalinan sehingga memerlukan perhatian dan tindakan antisipasi oleh bidan. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui karakteristik nyeri pada ibu bersalin kala I antara yang diberi kompres panas dengan yang tidak diberi kompres panas di BPM Miswati Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri Desain penelitian yang digunakan adalah static group comparation. Populasi penelitian adalah semua ibu bersalin kala I,sampel penelitian sebanyak 24 orang responden yang terdiri atas 12 responden kelompok yang diberi kompres panas dan dan 12 responden tidak diberi kompres panas. Karakteristik nyeri dinilai dengan lembar observasi dengan skala nyeri deskriptik Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik nyeri persalinan pada kelompok yang diberi kompres panas adalah sebanyak 0% merasakan tidak nyeri, 16,7% merasakan nyeri ringan, 83,3% merasakan nyeri sedang dan 0% merasakan nyeri berat terkontrol maupun tidak terkontrol. Karakteristik nyeri persalinan pada kelompok yang tidak diberi kompres panas adalah sebanyak 0% merasakan tidak nyeri , 0% merasakan nyeri ringan, 33,3% merasakan nyeri sedang 66,7% merasakan nyeri berat terkontrol dan 0% merasakan nyeri berat tidak terkontrol. Berdasarkan hasil analisa data menggunakan Mann Whitney dengan bantuan software SPSS diperoleh nilai signifikans (P) 0,00 dan Z 3,956, p< alfa maka Ho ditolak dan H1 diterima yang artinya ada pengaruh kompres panas terhadap pengurangan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I Rekomendasi penelitian ini adalah perlunya pemberian kompres panas merupakan salah satu alternatif metode pereda atau pengurangan rasa nyeri yang dapat melancarkan aliran darah yang mengakibatkan melemaskan otot – otot rahim dan mengurangi nyeri saat persalinan sehingga ibu bersalin kala I akan merasakan kenyamanan saat proses persalinan. Kata kunci : kompres panas, nyeri persalinan, ibu bersalin kala I ABSTRACT Labor pain is part of the physiological process that is felt by women giving birth during a contraction. Great labor pain can result in fatigue in women and decreased contraction may disrupt the duration of labor that requires attention and action anticipation by midwives. The purpose of this study was to determine the characteristics of pain in the first stage between birth mothers were given a hot compress with who were not given a hot compress on BPM Miswati Jajar Village District of Wates Kediri The study design used is a static group comparison. The study population were all birth mothers of the first stage, the study sample as many as 24 respondents consisting of 12 respondents were given a hot compress groups and and 12 respondents were not given a hot compress. Characteristics of pain was assessed by observation sheet with descriptive pain scale. The results showed that the characteristics of labor pain in the group were given a hot compress is from 0% feel no pain, mild pain 16.7%, 83.3% felt moderate pain and 0% feel severe pain controlled and uncontrolled. Characteristics of labor pain in the group not given a hot compress is from 0% feel no pain, mild pain 0%, 33.3% 66.7% feel the pain being felt severe pain controlled and 0% by weight of uncontrolled pain.
2
Based on the results of data analysis using the Mann Whitney with SPSS acquired significance value (P) 0.00 and Z 3.956, p
PENDAHULUAN Nyeri persalinan merupakan suatu rasa nyeri yang dialami oleh semua ibu bersalin, tetapi rasa nyeri tersebut berbeda-beda antara individu satu dengan individu yang lain. Keluhan nyeri selama persalinan sering dianggap sebagai hal yang biasa sehingga perhatian yang diberikan oleh bidan tidak cukup memuaskan dimata pasien. Nyeri persalinan yang hebat dapat mengakibatkan keletihan dan penurunan kontraksi uterus sehingga dapat terjadi partus lama padahal nyeri persalinan dapat diantisipasi dengan menggunakan metode non farmakologi yang salah satunya melakukan kompres panas(Yuliatun,2008:33) Berdasarkan penelitian di Amerika Serikat 70% – 80% wanita yang melahirkan mengharapkan persalinan berlangsung tanpa rasa nyeri. Penelitian yang dilakukan oleh Bonika terhadap 2700 parturien di 121 pusat obstetric dari 36 negara menemukan bahwa hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang, 30% nyeri hebat dan 20% nyeri sangat hebat (wpcontent,2009).Menurut Lamaze yang dikutip oleh Muhaham tahun 2002, 10-15% persalinan berlangsung tanpa nyeri, 20-30% nyeri ringan dan 55-70% adalah rasa nyeri yang sukit dihilangkan. Berdasarkan hasil study pendahuluan pada bulan oktober tahun 2013 di BPM Miswati Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri selama 3(tiga) minggu diperoleh data dari 14 ibu bersalin 14,28% mengalami nyeri ringan, 57,14% nyeri sedang dan 28,57% mengalami nyeri hebat. Kontraksi uterus pada persalinan merupakan kontraksi otot fisiologis yang involunter karena berada dibawah pengaruh saraf instrinstik menimbulkan nyeri pada
pada tubuh sehingga menyebabkan peningkatan metabolism dan kebutuhan oksigen. Ibu bersalin yang tidak mampu menghadapi nyeri tersebut akan mengalami stress persalinan baik pada ibu maupun janin karena terjadi gangguan aliran darah dalam pengaliran oksigen kedalam miometrium yang mengakibatkan melemahnya kontraksi otot uterus dan menyebabkan makin lamanya proses persalinan (Yanti,2010,37). Ada beberapa metode yang dapat mengatasi rasa nyeri persalinan, dan metode farmakologi dikatakan lebih efektif daripada metode non farmakologi tetapi mempunyai efek kurang baik. Metode non farmakologi yang dapat dilakukan dalam mengatasi nyeri persalinan adalah massage, teknik pernapasan dan kompres tetapi massage punggung dan teknik pernapasan yang sering dilakukan. Kompres panas dapat memberi perangsang alternative yang kuat untuk mengurangi sensasi nyeri atau menghambat rasa sakit karena meningkatkan suhu kulit local, melancarkan sirkulasi dan metabolism jaringan (Yanti,2008,126), sehingga metode non farmakolgi dengan kompres panas dapat digunakan juga sebagai salah satu cara dalam mengurangi rasa nyeri persalinan yang dapat diperkenalkan bidan kepada pasien dalam mengatasi nyeri persalinan. Berdasarkan latar belakang diatas peneliti ingin mengetahui lebih jauh tentang “Pengaruh Kompres Panas Terhadap Pengurangan Nyeri Persalinan Pada Ibu Bersalin Kala I Di BPM Miswati Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri” METODE PENELITIAN Desain penelitian yang digunakan static group comparation. Penelitian ini dilakukan selama 3 minggu pada 4-23 April 2014 dan
3
tempatnya di BPS Miswati Desa Jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri. Populasinya adalah seluruh ibu bersalin kala I sebanyak 24 responden. Tehnik sampling yang digunakan adalah total sampling. Jadi jumlah sampelnya 24 responden.
Berdasarkan tabel 2 diketahui dari 24 responden sebagian besar merasakan nyeri sedang yaitu 58,3 %.
HASIL PENELITIAN a. Karateristik responden berdasarkan pemberian kompres panas
Berdasarkan uji Mann Whitney didapatkan hasil Z= 3,958 dan sig(p)=0,000 dengan derajat kemaknaan 0,01 (1%). Dari sini didapatkan hasil sig(p) < α maka H0 ditolak dan H1 diterima. Kesimpulannya adalah H1 diterima artinya bahwa ada pengaruh kompres panas terhadp pengurangan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I di BPS Miswati Desa jajar Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.
Tabel 1. Responden berdasarkan pemberian kompres panas RESPONDEN Diberi kompres panas Tidak diberi kompres panas
n 12
(%) 50%
12
50%
JUMLAH
24
100 %
Berdasarkan tabel 1 diketahui dari 24 responden terdapat 12 responden (50%) yang diberika kompres panas, sedangkan yang tidak diberikan kompres panas sebanyak 12 responden (50%).
b. Karateristik tingkat nyeri
responden
berdasarkan
Tabel 2. Responden berdasarkan tingkat nyeri
SKALA NYERI DESKRIPTIF Tidak nyeri (0) Nyeri ringan (1-3)
n
(%)
0 2
0 8,3
Nyeri sedang (4-6)
14
58,3
Nyeri berat terkontrol (79) Nyeri berat tidak terkontrol (10)
8
33,3
0
0
JUMLAH
24
100 %
c. Pengaruh kompres panas terhadap pengurangan nyeri persalinan
PEMBAHASAN 1. Pemberian Kompres Panas Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa dari 24 responden ada 12 responden (50%) yang diberikan kompres panas dan 12 responden (50%) tidak diberikan kompres panas Kompres panas merupakan salah satu metode pengurangan nyueri persalinan no farmakologi (Batbual,2010:120). Pemberian kompres panas dapat memberikan efek mengatasi atau menghilangkan sensasi nyeri. Aplikasi kompres panas dapat dilakukan pada nyeri punggung, haemoroid, dan sistitis (Tamsuri,2006:54). Kompres panas adalah salah satu metode pereda nyeri yang mudah dilakukan baik oleh bidan ataupun keluarga ibu bersalin. Pemberian metode pereda nyeri persalinan membutuhkan komunikasi positif antara peneliti dengan ibu bersalin dan keluarga agar ibu dan keluarga membolehkan atau mau dan mampu memberikan kompres panas pada ibu saat mengalami nyeri persalinan kala I. Pemberian kompres panas dapat memberikan kenyamanan bagi ibu bersalin. Air panas yang diberikan adalah air panas yang masih bisa dirasakan oleh kulit ibu, tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin. Kompres panas dapat diletakkan pada bagian tubuh ibu yang dirasakan nyeri saat
4
proses persalinan kala I atau pada saat muncul kontraksi yaitu pada daerah pinggang, abdomen, dan perineum. Sebagian besar ibu bersalin mengalami rasa nyeri pada pinggang sehingga kompres panas diletakkan pada pinggang ketika ibu bersalin merasakan nyeri. 2. Tingkat nyeri Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa dari 24 responden sebagian besar mengalami nyeri sedang yaitu 14 (58,3%) responden, dimana dari 14 responden yang mengalami nyeri sedang 5 responden yang diberi kompres panas dan 9 responden tidak diberi komprespanas. Rasa nyeri persalinan pada kala I terjadi akibat aktifitas besar dalam tubuh ibu untuk mengeluarkan bayi dengan peregangan dan pelebaran mulut rahim, otot-otot rahim berkontraksi untuk mendorong bayi keluar. Bersamaan dengan setiap kontraksi maka kandung kemih, rektum, tulang belakang, dan tulang pubis menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga mengalami tekanan. Rasa sakit akibat kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung menyebar ke bagian bawah perut mungkin juga menyebar ke kaki. Rasa sakit dimulai dari seperti sedikit tertusuk lalu mencapai puncak kemudian menghilang (Danuatmaja,2004:2) Rasa nyeri ibu bersalin kala I bersifat personal, setiap ibu bersalin mempersepsikan rasa nyeri persalinan berbeda beda tergantung pada ambang nyeri yang dimiliki oleh setiap ibu bersalin. Nilai ambang nyeri tersebut dipengaruhi banyak faktor antara lain psikologis ibu, usia, pengalaman melahirkan, kecemasan, keletihan, cara ibu mengatasi nyeri, dan dukungan keluarga. Bagi seorang ibu yang mengetahui dan mamahami tentang myeri saat persalinan maka nyeri yang dirasakan dapat diantisipasi, pengetahuan yang cukup tentang proses persalinan akan membantu ibu untuk mengatasi nyeri persalinan yang
bersifat sementara yang akan berakhir setelah proses persalinan selesai. 3. Pengaruh kompres panas terhadap pengurangna nyeri persalinan Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa kelompok responden yang diberi kompres panas sebagian besar responden mengalami nyeri sedang 10 (83,3%) responden, nyeri ringan 2(16,7%) responden dan tidak ada responden yang mengalami nyeri berat terkontrol maupun tidak terkontrol ataupun tidak nyeri. Pada kelompok yang tidak diberi kompres panas sebagian besar mengalami nyeri berat terkontrol 8 (66,7%) responden, nyeri sedang 4 (33,3%) responden, dan tidak ada responden yang merasakan tidak nyeri maupun nyeri berat tidak terkontrol. Penggunaan kompres panas dapat memberikan reaksi fisiologis dengan meningkatkan respon inflamasi, aliran darah dalam jaringan dan pembentukan edema juga meningkatkan suhu kulit lokal, sirkulasi, dan metabolisme jaringan (Batbual,2010:120), serta mengurangi spasme otot dan meningkatkan ambang nyeri (Simkin,2005:178). Nyeri persalinan yang dialami oleh ibu bersalin dapat diantisipasi dengan menggunakan metode pereda nyeri non farmakologi kompres panas. Kompres panas merupakan salah satu metode alternatif pereda nyeri persalinan yang mudah dilakukan, menghemat waktu, bahan maupun alat yang mudah didapat sehingga kompres panas sangat efisien dan efektif dalam pengurangan nyeri persalinan pada kala I.Pemberian kompres panas pada ibu bersalin yang mengalami nyeri persalinan untuk memberi kenyamanan pada ibu. Proses persalinan dapat menyebabkan peningkatan metabolisme dan kebutuhan oksigen sehingga dengan pemberian kompres panas maka aliran darah dalam tubuh menjadi lancar dan kebutuhan oksigen dalam tubuh dapat terpenuhi, karena aliran
5
darah yang lancar dan kebutuhan oksigen dalam tubuh yang terpenuhi dapat mengurangi rasa nyeri persalinan. KESIMPULAN 1. Nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I sebagian besar mengalami nyeri sedang yaitu 14 (58,3%) responden 2. Pemberian kompres panas pada ibu bersalin kala I sebagian besar mengalami nyeri sedang yaitu 10 (83,3%) responden 3. Ada pengaruh pemberian kompres panas terhadap pengurangan nyeri persalinan pada ibu bersalin kala I
DAFTAR PUSTAKA Hidayat, AA. (2007). Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika. Notoatmodjo, Soekidjo (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan, Jakarta, Rineka Cipta. Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Bobak.et.all (2004) Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Ed.4.Jakarta : EGC Batbual, B (2010) Hypnosis Hypnobirtithing Nyeri Persalinan dan Berbagai Metode penangananya. Yogyakarta : Gosyen Publising Hidayat, A.et.all(2010) Asuhan kebidanan Persalinan. Yogyakarta : Nuha Medika Mander, R. (2003). Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC