Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PERBEDAAN SKALA NYERI PADA IBU INPARTU KALA I FASE AKTIF DENGAN MASASE PUNGGUNG DAN TANPA MASASE PUNGGUNG Kiftiyah Program Studi Kebidanan, STIKES Dian Husada Mojokerto Email :
[email protected]
ABSTRAK Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif, karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, Salah satu teknik untuk mengurangi nyeri adalah dengan masase punggung. Pada teori menunjukkan masase punggung efektif dilakukan secara intermiten selama persalinan Tapi pada kenyataannya masase punggung tidak dilakukan karena mereka tidak tahu bahwa masase punggung dapat mengurangi nyeri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa masase punggung di RB Hikmah Tambakagung Mojokerto. Desain penelitian yang digunakan adalah pra eksperimental static-group comparison design. Populasi pada penelitian ini sebanyak 32 orang ibu yang inpartu dengan sampel sebanyak 12 orang ibu inpartu. Pengambilan sampel menggunakan tehnik Consecutive Sampling dan alat ukur yang dipakai yaitu lembar observasi. Analisa data menggunakan Uji Wilcoxon. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan, sedangkan tanpa masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang. Pada pengujian statistic dengan Uji Wilcoxon diperoleh hasil ada perbedaan skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa masase punggung dengan hasil uji statistic 0.034 (< 0.05). Melihat hasil penelitian ini, maka bidan perlu meningkatkan KIE serta motivasi tentang tehnik masase punggung atau metode untuk mengurangi nyeri saat persalinan. Kata Kunci : Skala nyeri, Ibu inpartu kala I fase aktif, Masase punggung
Hal 33
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
PENDAHULUAN Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan tidak menyenangkan bersifat sangat subjektif, karena perasaan nyeri berbeda pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang dialaminya (Hidayat : 2006). Salah satu teknik untuk mengurangi nyeri adalah dengan masase punggung atau counterpressure. Pada teori menunjukkan masase punggung efektif dilakukan secara intermiten selama persalinan, seperti penggosokan punggung yang khususnya hanya dilakukan selama kontraksi atau bervariasi dalam hal jenis sentuhan dan lokasi. Efek pengendalian nyeri hanya berlangsung selama masase dilakukan. Efek yang relatif singkat ini dapat membantu kendali ibu serta pengurangan rangsang nyeri menggambarkan kekuatan yang mantap dan kuat yang diberikan pada sebuah titik pada punggung bawah selama kontraksi, menggunakan “tumit” tangan seseotang. Tapi pada kenyataannya masase punggung tidak dilakukan karena mereka tidak tahu bahwa masase punggung dapat mengurangi nyeri sehingga menimbulkan respon nyeri semakin bertambah Menurut penelitian Steer didapatkan 19,3% wanita mendapatkan masase untuk meredakan nyeri persalinan, hanya 5% bidan dilaporkan menggunakan metode ini bagi wanita secara individu. Ketidaksesuaian tersebut dapat diakibatkan oleh intervensi,yang diidentifikasi sebagai masase oleh wanita, dianggap hanya „menggosok punggung‟ oleh bidan (Mander : 2004). Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan pada bulan Mei 2013 di RB Hikmah Tambakagung Mojokerto yang dilakukan pada 3 ibu inpartu kala I fase aktif dilatasi maksimal menunjukkan bahwa : 2 ibu inpartu primigravida pembukaan 4cm sebelum diobservasi menunjukkan nyeri berat, setelah dilakukan masase punggung selama 1 jam kemudian dievaluasi menunjukkan nyeri sedang sedangkan pada 1 ibu inpartu primigravida pembukaan 5cm sebelumnya juga menunjukkan nyeri berat dan setelah dievaluasi juga menunjukkan nyeri sedang.
Tindakan utama masase dianggap menghambat perjalanan rangsang nyeri pada pusat yang lebih tinggi pada system saraf pusat. Selanjutnya, rangsangan taktil dan perasaan positif, yang berkembang ketika dilakukan bentuk sentuhan yang penuh perhatian dan empatik, bertindak memperkuat efek masase untuk mengendalikan nyeri. Simkin mengamati bahwa efek yang menguntungkan hanya berlangsung selama masase diteruskan sehingga ketika dihentikan nyeri bertambah. Kerugian ini diakibatkan oleh proses adaptasi, yaitu sistem saraf menjadi terbiasa dengan rangsangan dan organ perasa berhenti berespons. Hasil dalam konteks ini adalah pengurangan efek masase untuk meredakan nyeri (Mander :2004). Belum jelas benar bagaimana atau mengapa counterpressure mengurangi nyeri punggung dalam persalinan. Counterpressure dapat mengubah bentuk panggul yang cukup untuk mengurangi nyeri akibat tekanan pada oksiput posterior terhadap sendi sakro iliaka. Berdasarkan fenomena diatas, penting untuk bidan mengajarkan keluarga melakukan masase punggung untuk membantu mengurangi nyeri pada saat persalinan serta memberikan dukungan untuk ibu bersalin. Dengan pertimbangan popularitasnya pada wanita, setiap pemberi perawatan sebaiknya mengetahui dan mampu mengajarkan pasangan bagaimana melakukan counterpressure (masase punggung). Tujuan Umum penelitian ini Mengetahui perbedaan skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa masase RB Hikmah Tambakagung Mojokerto. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian pra-eksperimental static-group comparison design.. Sampel ibu inpartu kala I fase aktif yang dilakukan masase punggung dan tidak dilakukan masase punggung di RB Hikmah Tambakagung Kabupaten Mojokerto.Teknik sampling yang digunakan adalah Dalam penelitian ini, pengambilan sampel menggunakan tehnik consecutive sampling.
Halalaman | 34
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
HASIL PENELITIAN 1. Skala Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Dengan Masase Punggung. No.
Skala Nyeri Sebelum
F
%
Skala Nyeri Setelah Masase
Masase Punggung
2.
F
%
Tidak Nyeri
0
0%
Punggung
1.
Tidak Nyeri
0
0%
2.
Nyeri Ringan
2
33.3%
Nyeri Ringan
4
66.7%
3.
Nyeri Sedang
4
66.7%
Nyeri Sedang
2
33.3%
4.
Nyeri Berat
0
0%
Nyeri Berat
0
0%
5.
Nyeri Sangat Berat
0
0%
Nyeri Sangat Berat
0
0%
Jumlah 6 100 % Jumlah 6 100% Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa sebelum dilakukan masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang, sedangkan setelah dilakukan masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan. Menurut Mander (2004), pasien akan membaik secara signifikan setelah dilakukan masase punggung. Simkin menganjurkan masase punggung selama persalinan harus dilakukan secara intermitten seperti penggosokan punggung yang khususnya hanya dilakukan selama kontraksi, atau bervariasi dalam hal jenis sentuhan dan lokasi. Belum jelas benar bagaimana atau mengapa counterpressure mengurangi nyeri punggung dalam persalinan. Skala Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Tanpa Masase Punggung No.
Skala Nyeri (O1)
F
%
Skala Nyeri (O2)
F
%
Tidak Nyeri
0
0%
1.
Tidak Nyeri
0
0%
2.
Nyeri Ringan
1
16.7%
Nyeri Ringan
0
0%
3.
Nyeri Sedang
5
83.3%
Nyeri Sedang
4
66.7%
4.
Nyeri Berat
0
0%
Nyeri Berat
2
33.3%
5.
Nyeri Sangat Berat
0
0%
Nyeri Sangat Berat
0
0%
Jumlah 6 100 % Jumlah 6 100% Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 4.4 diketahui bahwa pada observasi I hampir seluruhnya (83.3%) responden mempunyai skala nyeri sedang dan sebagian kecil (16.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan. Sedangkan pada observasi II sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang dan hampir setengahnya (33.3%) responden mempunyai skala nyeri berat. Menurut Mander (2004), masase punggung merupakan tehnik untuk membantu meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan/atau memperbaiki sirkulasi. Masase punggung atau tehnik mengurangi nyeri lainnya sangat diperlukan untuk ibu inpartu terutama ibu primigravida karena mereka belum pernah merasakan rasanya melahirkan yang menyebabkan mereka merasa cemas atau takut. Maka, jika masase punggung tidak digunakan pada ibu inpartu atau tehnik lain tidak digunakan untuk mengurangi nyeri, hal tersebut mempengaruhi skala nyeri responden yang meningkat setelah diobservasi. Untuk itu, kita perlu memberikan KIE kepada ibu hamil menjelang persalinan tentang tehnik masase punggung ataupun tehnik yang lainnya untuk mengurangi nyeri ibu inpartu
Hal 35
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
3.
Perbedaan Skala Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Dengan Masase Punggung dan Tanpa Masase Punggung. No Dengan masase F % Tanpa masase F % punggung punggung 1. 2. 3. 4. 5.
4.
Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Sangat Berat
0 4 2 0 0
0% 66.7% 33.3% 0% 0%
Tidak Nyeri Nyeri Ringan Nyeri Sedang Nyeri Berat Nyeri Sangat Berat
0 0 4 2 0
0% 0% 66.7% 33.3% 0%
Jumlah
6
100%
Jumlah
6
100%
Dari tabel diatas diketahui bahwa dengan masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan, sedangkan tanpa masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel diatas diketahui bahwa pada observasi I hampir seluruhnya (83.3%) responden mempunyai skala nyeri sedang dan sebagian kecil (16.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan. Sedangkan pada observasi II sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang dan hampir setengahnya (33.3%) responden mempunyai skala nyeri berat. Menurut Mander (2004), masase punggung merupakan tehnik untuk membantu meredakan nyeri, menghasilkan relaksasi dan/atau memperbaiki sirkulasi. Masase punggung atau tehnik mengurangi nyeri lainnya sangat diperlukan untuk ibu inpartu terutama ibu primigravida karena mereka belum pernah merasakan rasanya melahirkan yang menyebabkan mereka merasa cemas atau takut. Maka, jika masase punggung tidak digunakan pada ibu inpartu atau tehnik lain tidak digunakan untuk mengurangi nyeri, hal tersebut mempengaruhi skala nyeri responden yang meningkat setelah diobservasi. Untuk itu, kita perlu memberikan KIE kepada ibu hamil menjelang persalinan tentang tehnik masase punggung ataupun tehnik yang lainnya untuk mengurangi nyeri ibu inpartu. Hasil Analisa Data Perbedaan Skala Nyeri Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Dengan Masase Punggung dan Tanpa Masase Punggung. PERLAKUAN - KONTROL Z -2.121a Asymp. Sig. (2-tailed) .034 Berdasarkan tabel diatas diketahui uji statistik yang dilakukan dengan Uji Wilcoxon melalui bantuan SPSS didapatkan hasil 0.034 (α<0.05) yang berarti Ho ditolak HI diterima Berdasarkan Uji Wilcoxon, maka ada perbedaan skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa masase punggung dengan hasil uji statistik 0.034. Hasil penelitian pada tabel 4.5 diketahui bahwa dengan masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri ringan, sedangkan tanpa masase punggung sebagian besar (66.7%) responden mempunyai skala nyeri sedang. Menurut Mander (2004), pasien akan membaik secara signifikan setelah dilakukan masase punggung. Simkin menganjurkan masase punggung selama persalinan harus dilakukan secara intermitten seperti penggosokan punggung yang khususnya hanya dilakukan selama kontraksi, atau bervariasi dalam hal jenis sentuhan dan lokasi dan Menurut Simkin (2005), seorang wanita tidak menggunakan counterpressure jika wanita tersebut melaporkan counterpressure tidak membantu atau mengganggu. Dengan demikian, masase punggung jika digunakan secara intermitten selama ada kontraksi mempunyai efek pengendalian nyeri, sehingga membantu pasien untuk mengurangi nyeri karena tindakan utama masase punggung dianggap menutup gerbang untuk menghambat perjalanan rangsang nyeri. Sedangkan jika masase punggung tidak digunakan maka bisa membuat nyeri pasien bertambah.Untuk itu, masase punggung bisa mempengaruhi skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif terutama ibu primigravida. Untuk itu, kita perlu memberikan KIE kepada ibu hamil menjelang persalinan tentang tehnik masase punggung atau metode lainnya untuk mengurangi nyeri. Halalaman | 36
Jurnal Keperawatan & Kebidanan - Stikes Dian Husada Mojokerto
SIMPULAN Ada perbedaan skala nyeri pada ibu inpartu kala I fase aktif dengan masase punggung dan tanpa masase punggung di RB Hikmah Tambakagung Kabupaten Mojokerto dengan hasil uji statistik 0.034 (<0.05).
Tamsuri, A. 2007. Konsep dan penatalaksanaan nyeri. Jakarta : EGC
SARAN Saran dari hasil yang didapat adalah :1) Bagi Responden Disarankan masyarakat terutama ibu hamil menjelang persalinan agar mengetahui berbagai tehnik atau metode untuk mengurangi nyeri persalinan dengan mencari informasi dari media massa atau tenaga kesehatan .2)Bagi Peneliti Selanjutnya Disarankan peneliti selanjutnya meminimalkan keterbatasan dalam penelitian ini serta menginformasikan kepada pembaca tentang tehnik terbaru untuk mengurangi nyeri persalinan.3).Bagi Institusi Pendidikan Disarankan memperbanyak referensi terbaru mengenai tehnik mengurangi nyeri saat persalinan sehingga dapat dijadikan acuan bagi peneliti berikutnya untuk mengembangkan penelitian.4).Bagi Tempat Penelitian Disarankan bidan lebih meningkatkan KIE serta motivasi tentang tehnik atau metode untuk mengurangi nyeri saat persalinan.
Nursalam.2008. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Manuaba. 2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita Edisi 2. Jakarta : EGC
APN. 2008. Asuhan Persalinan Normal Dan Inisiasi Menyusu Dini. Jakarta : Jaringan Nasional Pelatihan Klinik Sugiyono. 2010. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Saifuddin, Bari. 2002. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : JNPKKR-POGI Hidayat, A. Aziz Alimul. 2007. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Edisi 1. Jakarta: Salemba Medika Notoatmodjo, Soekidjo. 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta
DAFTAR PUSTAKA Aziz,
Alimul.2006. Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Jakarta : Salemba Medika
Handerson, Christine.2005. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC
Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta: Graha Ilmu Nursalam dan Siti Pariani. 2001. Pendekatan Praktis Metodologi Riset Keperawatan. Jakarta: CV. Infomedika
Mander, Rosemary. 2003. Nyeri Persalinan. Jakarta : EGC
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT Asdi Mahasatya
Simkin, Penny. 2005. Buku Saku Persalinan. Jakarta : EGC
Qittun (2008). Konsep Nyeri.http:/blogspot.com
Dasar
Varney, Helen. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4. Jakarta : EGC
Syakira (2009). Klasifikasi http:/blogspot.com
Nyeri.
Wiknjosastro, Hanifa. 2006. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiroharjo Hal 37