PIJAT PUNGGUNG TEKNIK EFFLULARAGE TERHADAP INTENSITAS NYERI PERSALINAN PADA INPARTU KALA 1 FASE AKTIF DI BPM NY”I” DESA KEPUHPANDAK KUTEREJO MOJOKERTO
Intan Prasetyaning Hariyanti NIM.11002202
Subject :
Pijat Punggung,Intensitas nyeri,Persalinan kala 1 Description:
Nyeri persalinan proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar. Tiga dari sepuluh menit teknik relaksasi dapat menurunkan tekanan darah memperlambat denyut jantung, meningkatkan pernapasan dan merangsang produksi hormon endorphin yang menghilangkan sakit secara alamiah Maka berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase akif. Jenis penelitian ini menggunakan analitik observasi dengan menggunakan eksperimen dengan cara penelitian rancang bangun pretest-postest tipe komperatif. Variabel Independen adalah pijat punggung teknik efflurage. Variabel dependen adalah intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif sampel 10 responden diambil menggunakan teknik Accidental Sampling. Sumber lokasi di BPM Ny”I” di desa Kepuhpandakn Kecamtan Kuterejo Mojokerto menggunakan data primer dengan instrumen berupa lembar cheklist. Analisa data menggunakan Uji wilcoxon. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri berat sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9responden (56,7%) dan sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9responden (90%) Nilai signifikansi uji wilxocon sebesar 0,002 < 0,05 sehingga H1 di terima dan H0 ditolak yang artinya ada pengaruh Pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 faseaktif. Teknik relaksasi dapat menurunkan tekanan darah mmeperlambat denyut jantung,meningkatkan pernapasan dan merangsang produksi hormon endorphin yang menghilangkan sakit secara almaiah. Tenaga kesehatan harus meningkatkan fungsinya sebagai pelaksana dalam hal ini adalah pertolongan persalinan dalam mengaji keluhan- keluhan ibu terutama nyeri pada bagian punggung dengan memberikan intervensi non farmakologis berupa pemijatan punggung pada ibu bersalin.
1
ABSTRACT The pain is natural process in the labor.If it is not overcome well.It will cause another problem.The are increasing pain when the muscles of the uterus push the baby out.Three of the ten minutes of relaxation techniques can reduce blood pressure,slow the heart rate,increase respiration and stimulates the production of endorphin hormones that relive pain naturally.So based on the description above,the writer is interested in studested in studing the effect of back massage on the intensity of labor pain in the first stage inpartu in active phase. Design of this study is analytic observation with prestest-posttest comperative.The Independent variable is the efflurage of back massage.The dependent variable is the intensity of labor pain in the first stage in active phase the sampling is 10 responden taken with using accidental sampling techique.The study had been in BPM Ny”I” in Kepuhpandak Mojokerto using primary data with the instrument of cheklist.The analysis of data uses. The result of this study showed that most respondents experience severe pain before being given a the efflurage of massage amount 9 responden (56,7%) and the majority of respondenets experice pain before being given the efflurage of amount 9 responden (90%).The signitificance value of wilxocon test is 0,002< 0,05 so that H1 is accepted and H0 rejected it meanst that back massage have effect to the intensity of labor pain in the first stage at active phase. The relaxation technique can reduce bloodpressure slow heart rate increase respiration and stimulates production of the hormone endorphin which eliminates sick naturally.The health workes should increase as a funcation implementer delivery abaout the complaints of mother especially the pain on thear back with giving non pharmachological intervention such as back massage in on the maternal. Contributor
: 1. Sulis Diana,M.Kes 2. Agustina Dwi Syalfina,S.ST Date : 7 Juni 2014 Type Material : Laporan Penelitian Identifier : Right : Open document Summary : LATAR BELAKANG Nyeri adalah proses alamiah dalam persalinan. Apabila tidak diatasi dengan baik akan menimbulkan masalah lain yaitu meningkatnya Kejadian itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong bayi keluar. Otototot rahim atau kantong muskuler yang bentuknya menyerupai buah pir terbalik menegang selama kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rectum, tulang belakang dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim. Berat dari kepala bayi ketika bergerak kebawah saluran lahir juga menyebabkan tekanan (Danuatmaja,B.2004:2). Hal-hal tersebut
2
menyebabkan terjadinya rasa nyeri pada ibu.Sedangkan dapat menyebabkan persalinan lama Pada ibu. Murray melaporkan kejadian nyeripada 2.700 ibu bersalin, 15% mengalami nyeri ringan, 35% dengan nyeri sedang,30% dengan nyeri hebat dan 20%persalinan disertai nyeri sangat hebat(Shaaron Smith Murray, Emily Slone, McKinney, Trula Myers Gorne, 2002). Berdasarkan penelitian Bonica tingkat nyeri persalinan Jawa Timur nyeri berat sebanyak 10 orang (66,7%),nyeri sedang sebanyak 4 orang (26,7%) dan nyeri sangat berat sebanyak 1 orang (6,7%).Berdasarkan penelitian Duroton Afifah bahwa nyeri tingkat nyeri kabupaten Mojokerto diketahui bahwa nyeri persalinan sebagai besar mengalami nyeri berat sebanyak 10 orang ( 66,7%).Responden yang mengalami nyeri sedang sebanyak 4 orang ( 26,7%) dan nyeri ringan sebanyak 1 orang (6,7%). Berdasarkan penelitian Esti Handayani & Pramono Giri Kiswoyo tahun 2012,tingkat nyeri ibu bersalin pada kala 1 fase aktif persalinan sebelum dilakukan teknik pijat punggung sebagaian besar mempunyai nyeri tingkat berat yaitu 18 atau 51,4 % responden.Sesudah dilakukan teknik pijat punggung sebagaian besar mempunyai nyeri tingkat sedang yaitu 20 atau 57,2 % responden,tingkat nyeri ringan yaitu 25,7% atau 9 responden dan tetap mengalami nyeri berat sebanyak 17,1% atau 6 responden. Berdasarkan penelitian saya pada tanggal 7-14 juni 2014 di BPS Ny Indah Rahayu Susilowati Amd.keb di desa Kepupandak Kecamatan Kuterejo Kabupaten Mojokerto.Mengetahui teknik pijatan punggung tetapi belum bisa untuk menerapkan pijatan punggung teknik efflurag yangsebagian besar responden adalahibu primiparayaitu sebanyak7 responden (70%).sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sesudah diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9responden (90%). Sebagan responden yang mengaami nyeri beratl 1 responden (10%) Proses persalinan identik dengan rasa nyeri yang akan dijalani. Banyak wanita yang berfikir bahwa nyeri yang akan dialami adalah bagian yang sangat besar yang harus dihadapi dalam persalinan.Secara fisiologi nyeri terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi sebagai upaya membuka serviks dan mendorong kepala bayi kearah panggul (junuadi,2002).Rasa nyeri pada persalinan kala I merupakan proses fisiologi yang disebabkan oleh proses dilatasi serviks hipoksia otot uterus saat berkontraksi,isemia korpus uteri dan peregangan sekmen bahwa rahim dan kompresi saraf di servik (ganglionik servkalisc) persalinan kala I (Sari,2005).Berdasarkan jurnal penelitian Esti Handasyani & Pramono Giri Kiswoyo pijat punggung dapat mengurangi nyeri persalinan yaitu dengan menstimulasi kutaneus tubuh secara umum,dipusatkan pada punggung dan bahu.Pijat punggung menstimulasi reseptor yang membuat pasien akan lebih nyaman karena membuat pasien lebih nyaman karena membuat relaksasi otot (Brunner dan Suddarth,2002). Menurut Danutamaja,saat terjadi kontraksi pada sebuah persalinan, maka terjadi di daerah punggung (Danutmaja,B.2004). Mengurangi rasa nyeri adalah dengan metode masase, baik oleh petugas kesehatan, keluarga pasien maupun pasien itu sendiri. Tetapi kadang kala metode masase yang dilakukan tidak pada tempatnya sehingga hasilnya tidak efisien yang tujuan utamanya adalah relaksasi.Menurutnya tiga dari sepuluh menit teknik relaksasi dapat
3
menurunkan tekanan darah memperlambat denyut jantung, meningkatkan pernapasan dan merangsang produksi hormon endorphin yang menghilangkan sakit secara alamiah Maka berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk meneliti pengaruh pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif. METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini menggunakan Eksperimen dengan menggunakan rancang bangun Pra Eksperimen ,mempunyai dua variabel yaitu variabel independen adalah pijat punggung dan variabel dependen adalah intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif. Subyek pada penelitian ini adalah 10 responden ibu bersalin pada inpartu kala 1 fase aktif menggunakan teknik Accidental sampling, data yang digunakan yaitu data primer dengan instrumen yang digunakan adalah lembar cheklist untuk ibu bersalin pada inpartu kala 1 fase aktif. Tempat dan penelitian di BPM Ny” I” kepuhpandak Kuterejo Mojokerto HASIL DAN PEMBAHASAN 1. DataUmum a. Karakteristik respoonden berdasarkan umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan umur di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 714 juni 2014 No.
Usia Responden
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1. 2. 3.
< 20 tahun 20-35 tahun > 35 Tahun
6 4 0
60 40 0
10
100
Jumlah
Berdasarkan tabel 4.1 di atas di dapatkan data bahwa sebagian besar responden berusia kurang dari 20 tahun yaitu sebanyak 6 responden (60%). b. Karakteristik respoonden berdasarkan pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan pendidikan di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 7-14 juni 2014 No.
Pendidikan
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1. 2. 3.
Pendidikan dasar (SD-SMP) Pendidikan menengah (SMA) Pendidikan tinggi
2 7 1
20 70 10
10
100
Jumlah
4
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa sebagaian besar responden adalah lulusan pendidikan menengah (SMA) yaitu sebanyak 7 responden (70%) c. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan pekerjaan di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 7-14 juni 2014 No
Pekerjaan Ibu
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
1. 2.
Bekerja Tidak bekerja
3 7
30 70
Jumlah
10
100
Berdasarkan tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa hampir seluruh responden adalah tidak ibu bekerja atas ibu rumah tangga yaitu 7 responden (70%) d. Karakteristik responden berdasarkan paritas Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan paritas di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 7-14 juni 2014 No. Paritas Frekuensi (f) Prosentase (%) 1. 2 3
Primipara Multipara Grendmultipara Jumlah
7 3 0
70 30 0
10
100
Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan sebagaian besar responden adalah ibu primipara yaitu sebanyak 7 responden (70%) c. Data Khusus a. Nyeri Punggung Sebelum Pijat Teknik Efflurage Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan Nyeri punggung sebelum dilakukan pijat punggung di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 7-14 juni 2014 No.
1. 2 3 4 5
Nyeri punggung Sebelum dilakukan pijat punggung Teknik efflurage Tidak nyeri Nyeri ringan Nyeri sedang Nyeri Berat Nyeri sangat berat Jumlah
Frekuensi (f)
Prosentase (%)
0 0 0 9 1
0 0 0 90 10
10
100
5
Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri berat sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden (56,7%). b.Nyeri Punggung Sesudah Pijat Teknik Efflurage Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi responden berdasarakan Nyeri punggung sesudah dilakukan pijat punggung di BPM Ny”I” desa Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto pada bulan 7-14 juni 2014 Nyeri Punggung Sesudah Pijat No Frekuensi Persentase (%) Teknik Efflurage 1 Tidak Nyeri 0 0 2 Nyeri ringan 0 0 3 Nyeri sedang 9 90 4 Nyeri berat 1 10 5 Nyeri sangat berat 0 0 Total
10
100
Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sesudah diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden ( 90%). c. Pengaruh Pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif di BPM Ny”I’ Kepuhpandak Kuterejo Mojokerto Tabel 4.6 Tabulasi silang Intensitas nyeri sebelum dan setelah diberikan Pijat punggungDi BPS Ny Indah Rahayu Susilowati, Amd.keb DesaKepuhpundak Kecamatan Kuterejo Kabupaten Mojokerto pada bulan 7-14 Juni 2014 Intensitas Nyeri Total Pijat Tidak Sangat No Ringan Sedang berat punggung Nyeri berat f % F % f % f % f % f % 0 0 0 0 0 9 90 1 10 1 Sebelum 0 10 100 0 0 1 10 0 0 2 Sesudah 0 0 9 90 10 100 Nilai Sig Uji wilcoxon = 0,002> 0,05 (H0 ditolak) Negatif rank = 10 Positif rank = 0 Ties = 0 Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden sebelum dilakukan pemijatan didapatkan hampir setengah responden mengalami nyeri berat yaitu sebanyak 9 orang (90%), Nyeri sangat berat sebanyak 1 responden (10%). Setelah diberikan pijat punggung didapatkan hampir seluruhnya mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 9 orang (90%), Nyeri berat sebanyak 1 responden (10%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan negatif rank sebanyak 10 data yang artinya seluruh responden mengalami penurunan nyeri.
6
Setelah mengetahui hasil tabel tabulasi silang selanjutnya dilakukan perhitungan dengan SPSS versi 15 menggunakan wilxocon dengan tingkat nilai kemaknaan α : 0,05. Hasil uji wilxocon didapatkan Nilai signifikansi uji chisquare = 0,002< 0,05 sehingga H1 di terima dan H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh Pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif di BPS Ny Indah Rahayu SusilowatiAmd.keb desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo. Pengaruh tersebut adalah terjadinya penurunan derajat nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktifsetelah diberikan pijat punggung.
PEMBAHASAN 1.
2.
Identifikasi tingkat nyeri responden sebelum dilakukan pijat punggung di Ny Indah Rahayu Susilowati, Amd.keb Desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo Berdasarkan tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri berat sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden (56,7%) Rasa nyeri pada persalinan adalah manifestasi dari adanya kontraksi (pemendekan) otot rahim.Kontraksi inilah yang menimbulkan rasa sakit pada pinggang,daerah perut dan menjalar ke arah paha.Kontraksi ini menyebabkan adanya pembukaan mulut rahim (serviks) (Sulistyo Andramoyo, 2012).Rasa nyeri pada persalinan dalam hal ini adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan aktivitas sistem saraf simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna kulit dan apabila tidak segera diatasi maka akan meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut dan stress (Bobak, 2004). Responden penelitian saat menjalani kala I fase aktif sangat mengeluhkan sensasi nyeri yang dirasakan. Sensasi tersebut menyebabkan responden sangat gelisah dan tegang. Hal tersebut berakibat kala I fase aktif menjadi lebih lama prosesnya. Sensasi nyeri yang dirasakan responden dapat dikaitkan dengan pengalaman merasakan sensasi nyeri sebelumnya. Berdasarkan data penelitian yang dapat dikaitkan adalah data paritas di mana sebagian besar responden adalah primipara. Responden primipara cenderung kurang mempunyai pengalaman menghadapi nyeri persalinan sehingga mereka kaget dan syock dengan apa yang dirasakannya karena selama ini mereka hanya mendengar dari cerita saja. Identifikasi tingkat nyeri responden setelah dilakukan pijat punggung di Ny Indah Rahayu Susilowati, Amd.keb Desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo Berdasarkan tabel 4.5 di atas menunjukkan bahwa sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden (90%). Saat kontraksi menyerang punggung,khususnya bagian bawah.Pijat punggung sangat menolong.Di awal persalinan,pemijatan
7
dapat menggunakan kedua telapak tangannya untuk menekan kedua sisi punggung dari bahu ke bawah dengan gerakan berirama,naikturun.pijatan yang lama dan lambat akan terasa nyaman.Pastikan pemijatan menggunakan seluruh bagian telapak tangannya.Jemarinya pun harus menyentuh tubuh sehingga merasakan ketegangan disana.Pada persalinan tahap lanjut,pemijat menggunakan tangannya untuk memijat kuat di pangkal tulang belakang atau gunakan ibu jari dengan gerakan lingkaran-lingkaran di sekitar cekungan pantat.mungkin butuh tekanan lebih kuat untuk melawan kontraksi yang kuat daerah itu. Pelaksanaan pijat yang dilakukan oleh peneliti dirasakan cukup nyaman oleh responden. Peneliti mengamati kondisi responden yang cukup rileks saat dilakukan pemijatan, responden yang tadinya merasakan intensitas nyeri yang cukup sering, menjadi agak berkurang. Namun terdapat beberapa responden memang sudah merasa tidak kuat menahan nyeri dan pemijatan punggung yang dilakukan oleh responden dirasakan kurang manfaatnya dalam menurunkan intensitas nyeri. Namun secara keseluruhan responden sudah merasakan efek pijat yang dilakukan oleh peneliti walaupun berbeda-beda pada masing-masing responden. 3. Analisis pengaruh pijat punggung terhadap penurunan intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif di Ny Indah Rahayu SusilowatiAmd.keb Berdasarkan tabel 4.6 di atas menunjukkan bahwa responden sebelum dilakukan pemijatan didapatkan hampir setengah responden mengalami nyeri berat yaitu sebanyak 9 orang (90%), Nyeri sangat berat sebanyak 1 responden (10%). Setelah diberikan pijat punggung didapatkan hampir seluruhnya mengalami nyeri sedang yaitu sebanyak 9 orang (90%), Nyeri berat sebanyak 1 responden (10%). Berdasarkan hasil uji wilcoxon didapatkan negatif rank sebanyak 10 data yang artinya seluruh responden mengalami penurunan nyeri. Setelah mengetahui hasil tabel tabulasi silang selanjutnya dilakukan perhitungan dengan SPSS versi 15 menggunakan wilxocon dengan tingkat nilai kemaknaanα : 0,05. Hasil uji wilxocon didapatkan Nilai signifikansi uji chi square = 0,002 < 0,05 sehingga H1 di terima dan H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh Pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 faseaktif di BPS Ny Indah Rahayu Susilowati Amd.keb desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo. Pengaruh tersebut adalah terjadinya penurunan derajat nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktifsetelah diberikan pijat punggung. Hasil penelitian menunjukkan adanya kesesuaian antara fakta dilapangan dengan teori yang ada. Menurut Danutamaja, saat terjadi kontraksi pada sebuah persalinan, maka terjadi di daerah punggung (Danutmaja,B.2004). Mengurangi rasa nyeri adalah dengan metode masase, baik oleh petugas kesehatan, keluarga pasien maupun pasien itu sendiri. Tetapi kadang kala metode masase yang dilakukan tidak pada tempatnya sehingga hasilnya tidak efisien yang tujuan utamanya adalah relaksasi. Menurutnya tiga dari sepuluh menit teknik relaksasi dapat menurunkan tekanan darah memperlambat denyut jantung, meningkatkan pernapasan dan merangsang produksi hormon endorphin yang
8
menghilangkan sakit secara alamiah. Pada saat pemberian pijat dilakukan ibu sudah mengalami pembukaan 4 dan 5, di mana pada pembukaan ini sebagian besar responden mengalami nyeri terkontrol atau pada skala 7-9 dan hampir tidak tertahankan atau tidak terkontrol. Setelah selesai observasi nyeri awal, peneliti langsung memberikan pijat teknik efflurage dan hasilnya sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sebelum diberikan pijat teknik efflurageatau mengalami penurunan nyeri. Menurut keterangan responden, pijat yang diberikan membuat mereka merasa nyaman walaupun tidak sepenuhnya menurunkan nyeri secara dratis.Hampir responden primipara mengalami nyeri karena mereka belum mempunyai pengalaman.
SIMPULAN 1. Tingkat nyeri responden sebelum dilakukan pijat punggung di Ny Indah Rahayu Susilowati, Amd.keb Desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo didapatkan sebagian besar responden mengalami nyeri berat sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden (56,7%).. 2. Tingkat nyeri respon den setelah dilakukan pijat punggung di Ny Indah Rahayu Susilowati, Amd.keb Desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo didapatkan sebagian besar responden mengalami nyeri sedang sebelum diberikan pijat teknik efflurage yaitu sebanyak 9 responden (90%). 3. Hasil uji wilxocon didapatkan Nilai signifikansi uji chi square = 0,002< 0,05 sehingga H1 di terimadan H0ditolak yang artinya terdapat pengaruh Pijat punggung terhadap intensitas nyeri persalinan pada inpartu kala 1 fase aktif di BPS Ny Indah Rahayu Susilowati Amd.keb desa Kepuhpundak Kecamatan Kuterejo.
REKOMENDASI 1.
2.
3.
4.
Bagi Tenaga Kesehatan Tenaga kesehatan harus meningkatkan fungsinya sebagai pelaksana dalam hal ini adalah pertolongan saat persalinan dengan mengkaji keluhan-keluhan ibu terutama nyeri pada bagian punggung dengan memberikan intervensi nonfarmakologis berupa pemijatan punggung pada ibu bersalin. Bagi Institusi Pendidikan Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi karya ilmiah yang dapat dijadikan dasar penelitian lebih lanjut bagi mahasiswa dilingkup institusi pendidikan. Bagi Responden Responden yang merupakan ibu bersalin harus mempersiapkan kondisi fisik sebelum persalinan baik ibu dengan senam hamil pada awalawal kehamilan atau aktivitas fisik ringan seperi berjalan-jalan untuk menguatkan fisik. Bagi Peneliti Selanjutnya Untuk peneliti selanjutnya harus dapat mengembangkan teoriteori tentang nyeri yang dialami oleh ibu bersalin dan memberikan solusi lain yang bermanfaat selain pijat punggung
9
DAFTAR PUSTAKA Bobak keperawataan.2005.Jurnal Maternitas Keperawata,: jakarta:EGC Roesmany Mander 2005, Nyeri Persalinan :Djogjakarta. SulistyoAndramoyo.S.KepNers.M.kes 2012.Nyeri Persalinan Tanpa Rasa Berlebih: Jakarta. Shaaron Smith Murray, Emily Slone, McKinney, Trula Myers Gorne, 2002Jurnal Kebidanan:, Jakarta. Duroton Afifah2010.Jurnal Kebidanan Cara Pijat Efflurage,:Semarang. Roesrmany Mander 2012.Persalinan Cara Massage: Jakarta. Notoatmojo 2010.Metode Penelitin utuk kebidanan, :Jakarta. Suryatno 2012.Metode Penelitian dan Kebidanan:Jakarta. Salemba Medika 2012.Metode Penelitian dan Kebidanan,:Jakarta. Bobakkeperawatan 2005.Jurnal Maternitas Keperawatan:Jakarta. Esti Handayani & Pramono Giri Kiswoyo tahun 2012,Jurnal Kebidanan: Jakarta. Alimun A. Aziz 2003.Riset Keperawatan dan Teknik Penulisan Ilmiah, Salemba Medika Jakarta. Depkes RI. Profil Kesehatan 2012, Jakarta : Deplay Hidayah 2010. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data Jakarta : Salemba Medika. Nursalam 2003.Konsep dan Penerapan Metodelogi Penelitian Ilmu Kebidanan Jakarta : Salemba Medika. Danuatmaja,B.2004.Persalinandengan rasa nyeri yang berlebihan : Jakarta Duroton Afifah.PenelitianterdahuluDepkes mojokerto,2012 Esti Handayani & Pramono Giri Kiswoyo tahun 2012.Teknik PijatPunggungteknikefflurage.Jakarta Junuadi,2002.Persalinan dengan rasa nyeri.Jakarta Sari,2005.Proses PersalinandenganResepsiNyeri.Djojakarta Brunner dan Suddarth,2002.Persalinan dengan cara relaksasi.Jakarta Roesli, 2001.TeknikPemijatanrelaksasiPersalinan.Jakarta Balaskas, 2005.Teknikrelaksasipersalinan.Jakarta Pilliteri,1993.Cara pemijatanteknikefflurage.Jakarta Cohen,1991.Cara pemijatanteknikefflurage.Jakarta Danuatmaja& Meliasari,2004,67.Relaksasi pijatteknikefflurage.Jakarta Margareth, 2013.Persalinanuntukkebidanan.Jakarta Roestam, 2004.obsetridangynekologi.Jakarta.
10
Alamat Korespondensi : Email :
[email protected] No.Hp: 085746195554
11