Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ...
Rini Fitriani
PENGARUH TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM TERHADAP RESPON ADAPTASI NYERI PADA PASIEN INPARTU KALA I FASE LATEN DI RSKDIA SITI FATIMAH MAKASSAR TAHUN 2013 Rini Fitriani* *Jurusan Kebidanan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah di berikan teknik relaksasi nafas dalam di Rumah Sakit Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013. Jenisnya penelitian ini adalah pra-eksperimental dengan menggunakan tipe one group pre post test design dan cara pengambilan sampelnya secara accidental sampling. Populasi dalam penelitian ini sebanyak 239 orang, dengan jumlah sampel sebanyak 71 orang. Hasil penelitian menunjukkkan bahwa dari 71 pasien inpartu kala I fase laten sebelum teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 0 responden (0 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 37 responden (52.1 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 34 responden (47.8 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0 %). Sedangkan responden dengan nyeri ringan setelah teknik relaksasi nafas dalam sebanyak 7 responden (9.8 %), responden dengan nyeri sedang sebanyak 58 responden (81.6 %), responden dengan nyeri berat sebanyak 6 responden (8.4 %), responden dengan nyeri hebat sebanyak 0 responden (0 %). Dari hasil penelitian tersebut, dapat disimpulkan terdapat perbedaan antara tingkat nyeri dan respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten sebelum dan setelah diberikan teknik relaksasi nafas dalam. Oleh karena itu, penanganan dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I sangat penting, karena itu sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan adanya penyulit yang diakibatkan nyeri yang sangat hebat. Kata Kunci : Teknik Relaksasi Nafas Dalam, Tingkat Nyeri dan Respon Adaptasi Nyeri pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten angka kematian ibu dan bayinya (Saleha,
PENDAHULUAN
P
embangunan kesehatan merupa-
2009).
kan bagian integral dari pem-
Angka Kematian Ibu (AKI) didasar-
bangunan nasional yang ber-
kan pada resiko kematian ibu berkaitan
untuk
kualitas
dengan proses melahirkan, persalinan,
kesehatan penduduk sehingga tercapai
perawatan obstetrik, komplikasi kehamilan
kesejahteraan bangsa. Salah satu indikator
dan pada masa nifas. Kematian ibu adalah
dalam menentukan derajat kesehatan suatu
kematian seorang wanita yang sedang
bangsa ditandai dengan tinggi rendahnya
hamil atau dalam periode 42 hari setelah
tujuan
meningkatkan
443
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
akhir kehamilannya tanpa memandang la-
masa yang penuh dengan rasa nyeri, rasa
ma dan lokasi kehamilan. Kematian terse-
takut, penderitaan dan bahkan kematian
but disebabkan oleh berbagai penyebab
(WHO, 2010).
yang berhubungan dengan kehamilan atau
Rasa nyeri pada persalinan dalam hal
diperburuk dengan kehamilan atau pe-
ini adalah nyeri kontraksi uterus yang
natalaksanaannya, tetapi bukan karena ke-
dapat mengakibatkan peningkatan aktifitas
celakaan atau secara kebetulan (Saifuddin,
sistem saraf simpatis, perubahan tekanan
2008).
darah, denyut jantung, pernafasan dan apa-
Pencapaian
kesehatan
bilah tidak segera diatasi maka akan
ditandai dengan menurunnya Angka ke-
meningkatkan rasa khawatir, tegang, takut
matian bayi (AKB), menurunnya Angka
dan
Kematian Ibu (AKI) dan menurunya preva-
mempengaruhi kontraksi uterus melalui
lensi gizi kurang dan gizi buruk serta
sekresi kadar katekolamin dan kortisol
meningkatnya umur harapan hidup (UHH).
yang
Di
telah
mempengaruhi durasi persalinan. Nyeri
menurundari 35 per 1.000 kelahiran hidup
juga dapat menyebabkan aktivitas uterus
pada tahun 2004 menjadi 34 per 1.000 ke-
yang tidak terkoordinasi yang akan meng-
lahiran hidup pada tahun 2007 (SDKI,
kibatkan persalinan lama. Adapun nyeri
2007). AKI menurun dari 307 per 100.000
persalinan yang berat dan lama dapat
kelahiran hidup pada tahun 2004 menjadi
mempengaruhi sirkulasi maupun metabo-
228 per 100.000 kelahiran hidup pada ta-
lisme yang harus segera diatasi karena
hun 2007. Sementara target yang akan di-
dapat
capai sesuai kesepakatan Millenium Devel-
(Handerson. 2005)
Indonesia,
derajat
AKB
memang
stres.
Nyeri
meningkat
menyebabkan
persalinan
dan
dapat
akibatnya
kematian
janin.
opment Goals (MDGs) tahun 2015, angka
Penanganan dan pengawasan nyeri
kematian bayi turun menjadi 24 per 1.000
persalinan terutama pada kala I sangat
kelahiran hidup dan angka kematian ibu
penting, karena itu sebagai titik penentu
turun menjadi 102 per 100.000 kelahiran
apakah seorang ibu bersalin dapat men-
hidup. (Depkes RI, 2011).
jalani persalinan normal atau diakhiri
Setiap tahun lebih dari 200 juta
dengan suatu tindakan dikarenakan adanya
wanita hamil, sebagian besar kehamilan
penyulit yang diakibatkan nyeri yang san-
berakhir dengan kelahiran bayi hidup pada
gat hebat. Intervensi untuk mengurangi
ibu yang sehat, walaupun demikian pada
ketidaknyamanan atau nyeri selama per-
beberapa kasus kelahiran bukanlah peristi-
salinan yaitu intervensi farmakologis nyeri
wa membahagiakan tetapi menjadi suatu
dan non farmakologis. Nyeri persalinan 444
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ...
Rini Fitriani yang disebabkan oleh rasa takut dan tegang
Februari 241 persalinan Maret 253 persali-
dapat
nan normal, April 239 persalinan normal.
dikurangi
/
diredakan
dengan
berbagai metode yaitu menaikkan penge-
(RSKDIA Siti Fatimah Makassar)
tahuan ibu tentang hal-hal yang akan ter-
Semakin meningkat jumlah persali-
jadi pada suatu persalinan, menaikkan ke-
nan
maka
tanggung
percayaan diri dan relaksasi pernafasan.
kesehatan di tempat-tempat pelayanan
(Abdul Ghofur, 2010)
kesehatan
semakin
jawab
berat,
tenaga
khususnya
Teknik relaksasi bernafas merupakan
bagaimana melaksanakan metode yang
teknik pereda nyeri yang banyak mem-
dapat membantu mengurangi rasa nyeri.
berikan masukan terbesar karena teknik
Namun fakta yang terjadi saat ini tempat-
relaksasi dalam persalinan dapat mencegah
tempat pelayanan kesehatan dalam hal ini
kesalahan yang berlebihan pasca persali-
puskesmas dan rumah sakit belum secara
nan. Adapun relaksasi bernapas selama
efektif melaksanakan intervensi keperawa-
proses persalinan dapat mempertahankan
tan maternitas teknik relaksasi nafas dalam
komponen sistem saraf simpatis dalam
terhadap penanganan nyeri persalinan, se-
keadaan homeostasis sehingga tidak terjadi
hingga tidak diketahui secara pasti apakah
peningkatan suplai darah, mengurangi
memang
kecemasan dan ketakutan agar ibu dapat
relaksasi terhadap nyeri pada pasien inpar-
beradaptasi dengan nyeri selama proses
tu kala I sesuai dengan referensi / teori
persalinan. (Prasetyo, 2010)
yang ada.
benar
ada
pengaruh
teknik
Teknik relaksasi dapat dilakukan un-
Studi pendahuluan yang dilakukan
tuk mengendalikan rasa nyeri ibu dengan
penulis, pada tanggal 30 Mei 2013, hampir
meminimalkan aktifitas simpatik dalam
semua pasien inpartu kala I terlihat men-
sistem saraf otonom. Ibu belajar untuk
galami nyeri berat, karena kurangnya pa-
meningkatkan aktivitas komponen saraf
paran atau informasi tentang teknik per-
parasimfatik vegetative yang lebih banyak
salinan. Oleh karena hal tersebut, maka
secara simultan. Teknik tersebut dapat
penulis
mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol
penelitian tentang “Pengaruh teknik nafas
intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri
dalam terhadap tingkat nyeri pada pasien
tersebut (Haderson, 2005).
inpartu kala I fase laten di Rumah Sakit
Data yang diperoleh dari Medical
tertarik
untuk
melakukan
Umum Khusus Daerah Ibu dan Anak Siti
Record Rumah Sakit Umum Khusus Dae-
Fatimah Makassar”.
rah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar
Tujuan penelitian ini adalah untuk
pada bulan Januari 237 persalinan normal,
mengidentifikasi perbedaan tingkat nyeri 445
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014 Keterangan :
pada pasien inpartu kala I fase laten sebe-
:Variabel dependen independen
lum dan setelah di berikan teknik relaksasi
dan
nafas dalam di Rumah Sakit Umum Khu: Penghubung variabel yang diteliti : Intervensi
sus Daerah Ibu dan Anak Siti Fatimah Makassar tahun 2013. Kerangka Konsep Penelitian Hipotesis
Teknik relaksasi nafas dalam meru-
Hipotesis dalam penelitian ini adalah
pakan suatu bentuk asuhan keperawatan,
terdapat perbedaan antara tingkat nyeri dan
yang dalam hal ini perawat mengajarkan
respon adaptasi nyeri pada pasien inpartu
kepada klien bagaimana cara melakukan
kala I fase laten sebelum dan setelah
nafas dalam, nafas lambat (menahan in-
diberikan teknik relaksasi nafas dalam.
spirasi secara maksimal) dan bagaimana menghembuskan nafas secara perlahan,
METODE PENELITIAN
selain dapat menurunkan intensitas nyeri,
Desain Penelitian
teknik relaksasi bernafas dalam juga dapat
Penelitian
meningkatkan ventilasi paru dan mening-
ini
adalah
pra-
eksperimental dengan menggunakan tipe
katkan oksigenasi darah.
one group pre-post test design.
Teknik relaksasi nafas dalam dapat
Variabel Penelitian
mengendalikan nyeri dengan meminimal-
Variabel independen : teknik relaksasi
kan aktivitas simpatik dalam system saraf
nafas dalam.
otonom. Ibu meningkatkatkan aktivitas
Variabel dependen : tingkat nyeri persali-
komponen saraf parasimpatik vegetative
nan dan respon adaptasi nyeri persalinan.
secara stimultan. Teknik tersebut dapat
Populasi dan Sampel
mengurangi sensasi nyeri dan mengontrol
Populasi dalam penelitian ini adalah
intensitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri.
semua ibu inpartu kala I fase laten yang
Berdasarkan dasar pemikiran varia-
ada pada saat penelitian di RSKD Ibu dan
bel penelitian di atas, maka skema kerang-
Anak Siti Fatimah Makassar pada bulan
ka konsep penelitian ini adalah :
Juni tahun 2013. Pengambilan
sampel
dilakukan
dengan Non probability sampling berupa secara “accidental sampling” yaitu sampel yang diambil dari responden atau kasus yang kebetulan ada saat penelitian.
446
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ...
Rini Fitriani Berdasarkan hasil perhitungan sam-
uensi dan presentase.
pel dengan menggunakan rumus Solvin diperoleh
besarnya
sampel
Analisis Bivariat
dalam
Analisis Bivariat dilakukan dengan
penelitian ini adalah 71 orang responden.
menggunakan uji statistik untuk menguji
Lokasi penelitian
beda mean dependent yakni dengan uji
Tempat penelitian yang digunakan
dependent t-test. Uji ini digunakan untuk
adalah RSKDIA Siti Fatimah Makassar
menguji perbedaan antara rata-rata nyeri
yang bertempat di jalan Gunung Merapi
persalinan sebelum dan sesudah dilakukan
no.75 Kelurahan Lajangiru Kecamatan
tindakan berupa teknik relaksasi pernafa-
Ujung Pandang Kota Makassar.
san.
Waktu penelitian Penelitian dilaksanakan pada tanggal
HASIL PENELITIAN
20 - 27 Agustus 2013.
Tingkat Nyeri persalinan sebelum dan
Analisis Univariat
setelah intervensi
Analisis Univariat dilakukan untuk
Hasil penelitian tingkat nyeri persali-
menjelaskan karakteristik penelitian yaitu
nan sebelum dan setelah intervensi pada
kondisi nyeri sebelum dan setelah dil-
pasien inpartu kala I fase laten dapat
akukan intervensi berupa teknik relaksasi
dilihat pada tabel berikut :
pernafasan dalam bentuk distribusi frekTabel 1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Tingkat Nyeri Sebelum dan Setelah Perlakuan Teknik Relaksasi Nafas Dalam
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
sponden (0%). Sedangkan setelah teknik
sebelum teknik relaksasi nafas dalam yaitu
relaksasi nafas dalam yaitu nyeri ringan
nyeri ringan sebanyak 0 responden (0%),
sebanyak 7 responden (9,8%), nyeri se-
nyeri sedang sebanyak 37 responden
dang sebanyak 58 responden (81,6%),
(52,1%), nyeri berat sebanyak 34 respond-
nyeri berat sebanyak 6 responden (8,4%).
en (47,8%), nyeri hebat sebanyak 0 re447
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
Perbedaan tingkat nyeri persalinan sebe-
normalitas data. Secara statistik untuk
lum dan setelah intervensi
mendeteksi normalitas dapat dilakukan
Data dari penelitian yang berhasil dikumpulkan
dengan uji saphiro-wilk yang dapat dilihat
selanjutnya dilakukan uji
pada tabel berikut :
Tabel 2. Tests of Normality
Tabel tersebut menjelaskan bahwa
hasil tersebut berarti data berdistribusi nor-
Nilai p pada intensitas nyeri ibu sebelum
mal karena nilai p > 0,05. Setelah data ber-
intervensi adalah 0,756 dan nilai p pada
distribusi normal, maka data di uji statistik
pasien setelah intervensi adalah 0,868.
dengan uji paired dependen t-test.
Tabel 3. Paired Sample Statistics
Tabel tesebut menunjukkan bahwa
adalah sebanyak 6.7042, sementara setelah
rata-rata tingkat nyeri pasien inpartu kala I
pemberian teknik relaksasi nafas dalam
fase laten sebelum pemberian teknik
adalah sebanyak 4.8732.
relaksasi nafas dalam dari 71 responden Tabel 4. Paired Samples Correlations
dua rata-rata tingkat nyeri sebelum dan
Tabel tersebut menunjukkan bahwa
setelah pemberian teknik relaksasi nafas
nilai korelasi antara dua variabel adalah
dalam adalah kuat dan signifikan.
sebesar 0,283 dengan sig. sebesar 0,017. Hal ini menunjukkan bahwa korelasi antara
448
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ...
Rini Fitriani
Tabel 5. Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference
Std. DeviaPair Sebelum intervensi 1 - Setelah intervensi
Sig.
Mean
tion
Lower
Upper
t
df
(2-tailed)
1.91549
1.86507
1.47404
2.35695
8.654
70
0.000
Tabel tersebut menjelaskan bahwa
tenang sehingga memudahkan ibu untuk
nilai t hitung 8.654 dengan sig. 0,000 di
mengatur pernafasan sampai frekuensi
bandingkan t tabel 0,283 dengan nilai sig-
pernafasan kurang dari 60-70 x/menit. Ka-
nifikan 0,000, Sehingga 8.654 > 0,283
(t
dar PaCo2 akan meningkat dan menurunk-
-hitung > t-tabel) dan 0,000 < 0,05 (p < α)
an PH sehingga akan meningkatkan kadar
dengan demikian Ho ditolak, artinya ada
oksigen dalam darah. Seperti halnya nyeri
perbedaan secara signifikan tingkat nyeri
pada persalinan, pada taraf yang ringan,
pada pasien inpartu kala I fase laten antara
nyeri yang dirasakan ini dapat membuat
sebelum diberi perlakuan teknik relaksasi
seseorang lebih memperhatikan kondisinya
nafas dalam dan setelah diberikan teknik
dan bayinya dengan mencari informasi dan
relaksasi nafas dalam. Dengan kata lain,
pertolongan
pemberian teknik relaksasi nafas dalam
(Handerson Cristine, 2005).
efektif untuk menurunkan tingkat nyeri
pada
petugas
kesehatan.
Perlakuan teknik nafas dalam banyak
pada inpartu kala I fase laten.
memberikan pengaruh penurunan tingkat nyeri setelah diberi perlakuan selama 30 menit. Hal ini dapat dibuktikan dengan
PEMBAHASAN Teknik relaksasi nafas dalam dapat
hasil
yang
telah
diperoleh
selama
mengendalikan nyeri dengan meminimal-
penelitian yaitu : sebelum diberikan perla-
kan aktifitas simpatik dalam sistem saraf
kuan yaitu nyeri ringan sebanyak 0 re-
otonom. Ibu meningkatkan aktifitas kom-
sponden (0%), nyeri sedang sebanyak 37
ponen saraf parasimpatik vegetatif secara
responden (52,1%), nyeri berat sebanyak
simultan. Teknik tersebut dapat mengu-
34
rangi sensasi nyeri dan mengontrol inten-
sebanyak 0 responden (0%). Sedangkan
sitas reaksi ibu terhadap rasa nyeri. Hor-
setelah perlakuan
mon adrenalin dan kortisol yang me-
sebanyak 7 responden (9,8%), nyeri se-
nyebabkan stres akan menurun, ibu dapat
dang sebanyak 58 responden (81.6%),
meningkatkan konsentrasi dan merasa
nyeri berat sebanyak 6 responden (8.4%), 449
responden
(47,8%),
nyeri
yaitu nyeri
hebat ringan
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
dan nyeri hebat sebanyak 0 responden
relaksasi pernafasan dan sesudah diberikan
(0%). Selanjutnya apabila hasil tersebut
teknik relaksasi pernafasan.
dianalisis dengan uji paired sample t-test
Grantiny
Dick-Read
dalam
dua
dengan hasil : nilai t hitung > t tabel (8.654
bukunya Natural Childbirth (1933) dan
> 0,283) dan nilai p < α (0,000 < 0,05)
Childbirth Without Fear (1944) juga
dengan demikian Ho ditolak, artinya ada
menuliskan bahwa rasa nyeri melahirkan
perbedaan secara signifikan tingkat nyeri
merupakan akibat pengaruh sosial dan sin-
pada pasien inpartu kala I fase laten antara
drom takut tegang-nyeri, untuk mengganti
sebelum diberi perlakuan teknik relaksasi
rasa takut maupun nyeri program Dick-
nafas dalam dan setelah diberikan teknik
Read meliputi pemberian informasi ten-
relaksasi nafas dalam.
tang persalinan disamping nutrisi, hygienis
Hasil penelitian tersebut hampir sama
dan informasi dan latihan fisik yang dian-
dengan hasil penelitian yang telah dil-
taranya latihan relaksasi secara sadar dan
akukan oleh Abdul Ghofur tahun 2010 pa-
latihan pola nafas.(Abdul Ghofur. 2010)
da ibu bersalin kala I dengan hasil bahwa
Teori Chy yiyang menyatakan bah-
teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk
wa pada masa lahir dan pasca lahir, be-
mengurangi nyeri selama proses persalinan
berapa latihan fisik dianjurkan untuk mem-
berlangsung. Keuntungan utamanya, teknik
bantu kelahiran dan pemulihan. Latihan
relaksasi nafas dalam tersebut memberi
pernafasan yang khusus biasanya jarang
perasaan yang rileks dalam mengontrol
dianjurkan. Jika sudah terampil melakukan
pernafasan
pernapasan
sehingga dapat mengurangi
rasa sakit.
dalam-dalam
maka
pem-
bangunan latihan fisik dan pernafasan akan
Hasil penelitian ini juga didukung
memberikan hasil yang lebih baik, metode
oleh penelitian Lis Fatmawati tahun 2011
psikoprofilaktik yaitu persiapan psikologis
pada pasien persalinan normal kala 1 fase
dan fisik menjelang persalinan atau disebut
laten dengan hasil bahwa intensitas nyeri
juga dengan metode lemaze atau metode
sebelum
relaksasi
lain untuk persalinan yang alami. Semua
pernafasan rata-rata mengalami nyeri berat
metode tersebut membutuhkan keterampi-
dan sesuadah diberikan teknik relaksasi
lan bernafas sesuai dengan tahap-tahap
pernafasan rata mengalami nyeri ringan.
persalinan
Sehingga dapat disimpulkan bahawa ada
pengejanan dengan menggunakan metode
perbedaan secara signifikan antara tingkat
Chy Yi. Teknik ini tidak hanya digunakan
nyeri pada pasien persalinan normal kala 1
pada individu yang sakit tetapi bisa juga
fase
digunakan pada individu yang sehat.
laten
diberikan
sebelum
teknik
diberikan
teknik 450
pembukaan,
peralihan
dan
Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam ...
Rini Fitriani Pelaksanaan teknik ini bisa berhasil jika
Saran
pasien kooperatif. (Handerson Cristine,
Diharapkan untuk mengembangkan
2005)
pelayanan rumah sakit dengan teknik relaksasi nafas dalam pada pasien inpartu
PENUTUP
kala I fase laten, sebagai upaya terapi
Kesimpulan
pereda nyeri yang tidak banyak men-
Berdasarkan
hasil
pembahasan
imbulkan efek samping. Sehingga ber-
penelitian pada bab sebelumnya tentang
manfaat
pengaruh teknik relaksasi nafas dalam ter-
kesehatan
hadap penurunan tingkat nyeri pada pasien
keperawatan di rumah sakit. Diharapkan
inpartu kala I fase laten, maka dapat disim-
perawat atau bidan mampu terlibat lang-
pulkan bahwa karakteristik tingkat nyeri
sung dalam proses teknik relaksasi nafas
pasien inpartu kala I fase laten sebelum
dalam agar pelaksanaan teknik relaksasi
diberi perlakuan teknik nafas dalam tingkat
dapat dilakukan secara optimal oleh
nyeri pasien berkisar 0 responden (0%)
pasien.
dengan
nyeri
ringan,
37
bagi serta
peningkatan
pelayanan
pengembangan
ilmu
responden
(52.1%), 34 responden (47.8%) dengan
DAFTAR PUSTAKA
nyeri sedang, 0 responden (0%) dengan
Admin .2013.WHO-Angka Kematian Ibu. http://www.scribd.com/ doc/55332903/Angka-KematianIbu. 20/05/2013 Al-Maragi. Ahmad Mustafa.1993. Tafsir Al-Maragi. Jakarta : PT Pustaka Panjimas Asrinah At Al.2010. Asuhan Kebidanan Masa Persalinan. Edisi I. Cetakan Pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu. Danuatmaja, Bonny.2008. Persalinan Normal Tanpa Sakit Cetakan IV. Jakarta : Puspa Swara. Fatmawati, Lis. 2011. Pengaruh Teknik Relaksasi Pernafasan Terhadap Tingkat Rasa Nyeri Pada Ibu Bersalin Kala I di BPS Mu’rofah, Amd.Keb. Universitas Muhammadiyah Surabaya. http:// www.google.com=pengaruh+relaks asi+pernafasan+terhadap+tingkat+ra sa+nyeri+pada+ibu+bersalin+kala+I
nyeri. Karakteristik tingkat nyeri pasien inpartu kala I fase laten setelah diberi perlakuan teknik nafas dalam berkisar 7 responden (9.8 %) dengan nyeri ringan, 58 responden (81.6%) dengan nyeri sedang, 6 responden (8.4%) dengan nyeri berat, 0 responden (0%) dengan nyeri hebat. Pemberian teknik relaksasi nafas dalam efektif untuk menurunkan tingkat nyeri pada pasien inpartu kala I fase laten karena terdapat perbedaan yang signifikan antara sebelum dan setelah pemberian teknik nafas dalam (hasil : t hitung 8.654 dan t tabel 0,283, Sehingga 8.654 > 0,283 (thitung > t-tabel) dan 0,000 < 0,05 (p < α).
451
Jurnal Kesehatan
Volume VII No. 2/2014
=kti.kebidanan.files.wordpress.com. 20/06/2013 Ghofur, Abdul. 2010. Pengaruh Teknik Relaksasi Nafas Dalam Pada Pasien Inpartu Kala I Fase Laten di Rumah Bersalin Depok Jaya. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jaka rta http://www.google.com=pengaruh+r elaksasi+nafas+terhadap+respon+ad aptasi+nyeri+dalam+pada+inpartu+ kala+I+fase+laten=skripsistikes.files.w ordpress.com. 14/05/2013 Hamka.1983. Tafsir Al-Azhar. Jakarta : PT Pustaka Panjimas. Henderson.2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Cet.I. Jakarta: Buku Kedokteran EGC http://www.com/hubungan-tingkat-nyeridengan-tingkat-kecemasan-padapasien-inpartu-kala-I/ 10/06/2013 Irawati. 2008. Hubungan Tingkat Nyeri dengan Tingkat Kecemasan pada Inpartu Kala I. Kusmiyati, Yuni. 2010. Penuntun Praktikum Asuhan Persalinan. Cet I. Yogyakarta: Fitramaya
Manuaba.2009. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta: Buku Kedokteran EGC Ningtyas.2009. Asuhan Keperawatan Persalinan Normal.Jakarta: Salemba Medika Noor, Hasnah M.2007. Biostatistik Dalam Kebidanan. Makassar: Medio. Prasetyo, Sigit Nian.2010. Konsep Dan Proses Keperawatan Nyeri. Edisi I. Cet I. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sumarah At Al.2010. Perawatan Ibu Bersalinan (Asuhan Kebidanan Pada Ibu Bersalin) Cetakan V. Yogyakarta : Fitramaya. Wiknjosastro, Hanifa. 2007. Ilmu Kebidanan. Edisi III. Cet. IX. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo. Yunita. 2013. Hadits Menghormati Orang Tua. http://venyyunita.blogspot.com/201 3/01/hadits-tentang-menghormatiorang-tua.html. 10/07/2013
452