Artikel
.PENGARUH METODE DISKUSI TERHADAP PRESTASI BELAJAR FIQIH DI MADRASAH ALIYAH IHYAUL ULUM WEDARIJAKSA PATI TAHUN AJARAN 2011/2012 Oleh : Mohammad Sauji
ABSTRAK Artikel dengan judul ”Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati.” ini dimaksudkan untuk melihat sejauh mana sistem pengajaran metode diskusi dalam upaya meningkatkan prestasi belajar pada bidang studi Fiqih. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan (field research) dengan wawancara mendalam, dokumentasi, dan angket. Berdasarkan hasil analisis, penggunaan metode diskusi di gunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan siswa dan seberapa pengaruhnya terhadap peningkatan prestasi belajar terutama dalam bidang studi fiqih. Dengan mengisi angket dan menjawab soal-soal serta mengetahui nilai raport, maka dapat diketahui uji validitas, anava, uji normalitas,uji homogenitas, dan kesamaan dua rata-rata. Dari hasil analisis awal pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih dilihat dari hasil observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan jumlah responden 24 orang, memiliki pandangan yang sangat baik tentang penerapan metode diskusi dengan jumlah persentase 83,33% dan mean atau nilai rata-rata 69,79. Sedangkan Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke dalam kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai ratarata 74,70 atau 75. Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar fiqih, adapun penjelasanya diperoleh dari F hitung = 4,56 dengan harga signifikansi sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%. Dengan demikian berdasarkan hasil penelitian yang dapat disampaikan adalah metode diskusi dapat digunakan sebagai salah satu alternative guru dalam mengajar. Dengan upaya dan kerja keras dari apa yang penulis sajikan semoga bisa menberi wacana dan pengalaman untuk pembaca. Mari kita berkarya untuk menyukseskan pendidikan nasional. Kata Kunci: Pengaruh, Metode Diskusi, dan Peningkatan Prestasi
Artikel
A. PENDAHULUAN Artikel berjudul ” Pengaruh Metode Diskusi Terhadap Prestasi Belajar Fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran 2011/2012.” Sekolah sebagai bagian dari lembaga pendidikan formal harus betul-betul diarahkan guna menghasilkan manusia yang berkualitas dan mampu bersaing, disamping memiliki budi pekerti yang luhur serta moral yang baik. Karenanya, dalam suatu proses belajar-mengajar guru sebagai pendidik harus memiliki strategi khusus agar siswa dapat belajar secara efektif dan efisien serta mengena pada tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu, kompetensi guru dalam sistem intruksional yang modern harus dipenuhi. Yakni dengan menggunakan teknik pengajaran yang efektif guna menunjang proses belajar-mengajar secara mendalam dan terperinci. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa proses belajar mengajar akan berhasil bila hasilnya mampu membawa perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-nilai sikap dalam diri anak didik. 1 Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah, kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok. Ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh peserta didik sebagai anak didik. 2 Adapun metode diskusi merupakan salah satu teknik mengajar yang di dalamnya terjadi proses interaksi antara dua atau lebih individu yang terlibat, saling tukar menukar pengalaman, informasi, memecahkan masalah. Sehingga seluruh siswa dapat berperan aktif dalam kegiatan belajar mengajar, tidak ada yang hanya bersikap pasif sebagai pendengar saja. Metode diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada
1
Saiful Bahri Jamaroh, Guru dan Anak Didik Dalam Interaksi Edukatif, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2000, hlm.12 2
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya, Jakarta, PT. Rineka Cipta, 2003, hlm.1
Artikel
peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah. 3 Dari sini dapat diketahui, bahwa guru membimbing dan mendidik murid-muridnya untuk hidup dalam suasana diskusi dengan mengemukakan pendapat berdasarkan prinsip-prinsip tertentu yang dapat dipertanggung jawabkan, menghormati pendapat orang lain, menerima pendapat yang benar dan menolak pendapat yang salah, sehingga memberi kemungkinan pemecahan masalah bagi siswa, dan melatih hidup demokratis dengan mengajak mereka bermusyawarah, mencari keputusan-keputusan atas dasar persetujuan bersama. Metode diskusi melibatkan semua siswa secara langsung dalam proses belajar, setiap siswa dapat menguji tingkat pengetahuan dan penguasaan bahan pengajarnya masing-masing, metode diskusi juga dapat menumbuhkan dan mengembangkan pola pikir dan sikap ilmiah. Dengan semua itu di harapkan siswa mempunyai kepercayaan diri akan kemampuanya serta memotivasi dirinya untuk belajar atau melakukan aktifitas belajar. Metode Diskusi dapat dikaji dari berbagai bidang pendidikan, salah satunya bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) untuk mata pelajaran fiqih. Fiqih secara umum merupakan salah satu bidang studi Islam yang banyak membahas tentang hukum yang mengatur pola hubungan antara manusia dengan Tuhannya,
manusia
dengan manusia,
dan manusia dengan
lingkungannya. Melalui metode diskusi untuk bidang studi fiqih ini diharapkan siswa tidak lepas dari jangkauan norma-norma agama dalam menjalankan aturan syari‟at Islam. Dan dengan sendirinya, penguasaan fiqih akan sangat menentukan kualitas pemahaman seseorang terhadap disiplin ilmu yang lainnya seperti kajian tafsir, hadits dan lain sebagainya, karena ilmu fiqih menyangkut kehidupan umat setiap hari, baik yang berkaitan dengan hablum minallah (ibadah) maupun hablum minannas (muamalah). Ibadah seseorang 3
hlm.47
Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
Artikel
tidak akan diterima, misalnya shalat, apabila dia tidak mengetahui aturanaturannya dan tata caranya yang benar dan bersifat teknis (tafshili). Dan disinilah urgensinya ilmu Fiqih, karena itu menjadi fardhu „ain bagi seorang muslim untuk mempelajari dan menguasainya agar shalatnya sah, mantap dan yakin. Dan dengan adanya metode diskusi ini siswa di harapkan mampu berfikir secara kritis, mengeluarkan pendapatnya secara rasional serta mampu menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan paham yang telah tersebar dimasyarakat atau lingkungan. B. Metode Pembelajaran Diskusi 1. Pengertian Metode Pembelajaran Diskusi Kata "diskusi" berasal dari bahasa latin yaitu: "discussus" yang berarti "to examine", "investigate" (memeriksa, menyelidiki)."Discutstre" berasal dari akar kata dis + cuture. "Dis" artinya terpisah, "cuture" artinya menggoncang atau memukul (to shake atau strike), kalau diartikan maka discuture ialah suatu pukulan yang dapat memisahkan sesuatu. Atau dengan kata lain membuat sesuatu itu jelas dengan cara memecahkan atau menguraikan sesuatu tersebut (to clear away by breaking up or cuturing).4 Dalam pengertian lain yang umum, diskusi ialah suatu proses yang melibatkan dua atau lebih individu yang berintegrasi secara verbal dan saling berhadapan muka mengenai tujuan atau saran yang sudah tertentu melalui cara tukar menukar informasi ( information sharing ), mempertahankan pendapat (self maintenance), atau pemecahan masalah (problem solving).5 Metode diskusi adalah cara penyajian pelajaran, di mana siswa-siswa dihadapkan kepada suatu masalah yang bisa berupa pernyataan atau pertanyaan yang bersifat problematis untuk dibahas dan dipecahkan bersama. 6
4
Prof. DR. Ramayulis, Metode Pendidikan Agama Islam, Jakarta, Kalam Mulia, 2005,
5
Ibid.
Hlm.253
6
Drs. Syaiful Bahri Djamarah , Drs. Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta, PT. Asdi Mahasatya, 2002, hlm. 99
Artikel
Adapun pembelajaran berbeda dengan pengajaran, pengajaran terpusat pada guru, sedangkan pembelajaran terpusat pada siswa. 7 Jadi metode pembelajaran diskusi dalam pendidikan adalah suatu cara penyajian atau penyampaian bahan pelajaran, dimana guru memberikan kesempatan kepada peserta didik atau kelompok-kelompok peserta didik untuk mengadakan pembicaraan ilmiah guna mengumpulkan pendapat, membuat kesimpulan atau menyusun berbagai alternative pemecahan atas suatu masalah.8 C. Prestasi belajar 1. Pengertian Prestasi Belajar Kata prestasi berasal dari bahasa Belanda yaitu prestatie. Kemudian dalam bahasa Indonesia menjadi “prestasi” yang berarti “hasil usaha”. Istilah “prestasi belajar” (achievement) berbeda dengan “hasil belajar” (learning outcome). Prestasi belajar pada umumnya berkenaan dengan aspek pengetahuan, sedangkan hasil belajar meliputi aspek pembentukan watak peserta didik. Kata prestasi banyak digunakan dalam berbagai bidang dan kegiatan antara lain dalam kesenian, olah raga, dan pendidikan khususnya pembelajaran. Menurut istilah prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan melalui mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru.9 Prestasi belajar (achievement) semakin terasa penting untuk dibahas, karena mempunyai beberapa fungsi utama, antara lain : 1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai peserta didik.
7
Prof. DR. Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam , Jakarta, Kalam Mulia, 2005, Hlm.239
8
Yurmaini Maimudin,dkk. Metode Diskusi, Jakarta, Proyek p3G Depdikbud, 1980,
hlm.47 9
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2005, hlm.409
Artikel
2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu. Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tendensi keingintahuan (couriosity) dan merupakan kebutuhan umum manusia”. 3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik (freedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan. 4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitas suatu institusi pendidikan. Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan anak didik. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat kesuksesan peserta didik di masyarakat . Asumsinya adalah kurikulum yang digunakan relevan pula dengan kebutuhan masyarakat. 5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap (kecerdasan) peserta didik. Dalam pembelajaran, peserta didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena peserta didik menjadi fokus utama yang diharapkan dapat menyerap seluruh materi pelajaran. Jika dilihat dari beberapa fungsi prestasi belajar di atas, maka betapa pentingnya kita mengetahui dan memahami prestasi belajar peserta didik, baik secara perseorangan maupun kelompok, sebab fungsi prestasi belajar tidak hanya sebagai indikator keberhasilan dalam bidang studi tertentu, tetapi juga sebagai indikator kualitas institusi pendidikan. Di samping itu, prestasi belajar juga bermanfaat sebagai umpan balik bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran sehingga dapat menentukan apakah perlu melakukan diagnosis, penempatan, atau bimbingan terhadap peserta didik. Sebagaimana yang dikemukakan oleh Cronbach (1970) bahwa kegunaan prestasi belajar banyak ragamnya, antara lain ”sebagai umpan balik bagi guru dalam mengajar, untuk keperluan seleksi, untuk keperluan penempatan atau
Artikel
penjurusan, untuk menentukan isi kurikulum, dan untuk menentukan kebijakan sekolah”. Sebagaiman dikemukakan di atas, bahwa pembelajaran sebagai suatu sistem memiliki berbagai komponen
yang saling berinteraksi dan
berinterdependensi. Salah satu komponen pembelajaran adalah evaluasi. Begitu juga dalam prosedur pembelajaran, salah satu langkah yang harus ditempuh guru adalah evaluasi. Dengan demikian, dilihat dari berbagai konteks pembelajaran, evaluasi mempunyai kedudukan yang sangat penting dan strategis karena evaluasi merupakan suatu bagian terpisahkan dari pembelajaran itu sendiri. 10 D. Bidang Studi Fiqih 1. Pengertian Fiqih Kata Fiqih secara etimologi berarti pemahaman yang mendalam yang membutuhkan pengerahan potensi akal. 11 pengertian ini dapat ditemukan dalam surat Taha, 20:27-28 yang berbunyi :
Artinya: Dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku. Agar mereka mengerti perkataanku” (Q.S Taha: 27-28)12
Pengertian Fiqih secara etimologi ini juga ditemukan dalam surat An-Nisa 4:78, dan Hud 11:91. Kemudian pengertian yang sama juga terdapat dalam sabda Rasulullah SAW:
10
Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, Jakarta, Rineka Cipta, 2002, hlm.115 11
Al-„Allamah al-Bannani, Hasyiyah al-Bannani’ala Syarh al-Mahalli ‘ala Matn Jam’i al-Jawami’, Beirut: Dar al-Fikr, jilid 1, 1402H/1992, hlm.25; Drs. H. Nasrun Haroen, M.A., Ushul fiqh, Jakarta, Logos, 1996, hlm.2 12
Departemen Agama RI, op. cit., hlm.433
Artikel
, و احوذ ابن حنبل, و هسلن, (رواه البخارى...هن يزد اهلل بو خيزًا يفقو في الذين ) وابن هاجو,و التزهذى Artinya: Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang, maka Ia akan memberikan pemahaman agama (yang mendalam)” (H.R. AlBukhori, Muslim, Ahmad ibn Handal, Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).13
Sedangkan fiqih secara terminologi adalah :
ِصيِْليَة ِ ْن أَدَِلتِهَا التَف ْ ِعيَ ِة الْعَوَِليَ ِة الْوُ ْكتَسَبِ ه ِ ْالعِلنُ بٍاالَحْكَا ِم الّشَز Artinya : Mengetahui hukum-hukum syara‟ yang bersifat amaliah yang diperoleh melalui dalil-dalilnya terperinci. 14 Secara umum Fiqih ialah suatu ilmu yang mempelajari bermacammacam syari‟at atau hukum Islam dan berbagai macam aturan hidup bagi manusia, baik bersifat individu maupun yang berbentuk masyarakat sosial. 15 Dalam mendapatkan data mengenai metode diskusi terhadap prestasi belajar bidang studi fiqih, penulis memperoleh dari hasil angket yang diberikan kepada siswa kelas XB sebanyak 24 siswa. Angket yang diberikan kepada peserta didik berisi tentang metode diskusi yang terdiri dari 20 item soal, yang kesemuanya diklasifikasikan berdasarkan indikator. Adapun soal penjabaran indikator diantaranya : 4 item soal digunakan untuk mengidentifikasi produktifitas dan keaktifan peserta didik dalam pembelajaran, 4 item soal untuk pengalaman baru peserta didik, 4 item soal untuk ketrampilan peserta didik dalam berkomunikasi, 5 item soal untuk menumbuhkan rasa percaya diri dan toleransi antar peserta didik, dan 3 item soal untuk peningkatan kemampuan peserta didik dalam menguasai isi bahan pengajaran.
13
Al-„Allamah al-Bannani., loc. cit.
14
Ibid., hlm. 3
15
Syafi‟i Karim, Fiqih Usul Fiqih, cet. IV, Bandung, Pustaka Setia, 2006, hlm. 18
Artikel
Kemudian peneliti menyebarkan angket kepada siswa dengan hasil skor sebagai berikut : Alternatif jawaban A dengan skor 4 Alternatif jawaban B dengan skor 3 Alternatif jawaban C dengan skor 2 Alternatif jawaban D dengan skor 1 Penilaian ini dimaksudkan untuk mengetahui adakah korelasi positif yang signifikan antara variabel X (metode diskusi) yang penulis ambil dari hasil angket yang telah diisi oleh responden sedangkan variabel Y (prestasi belajar fiqih) penulis ambil dari nilai raport siswa. Sebelum penulis melakukan analisis untuk mendapatkan angka indeks korelasinya (rxy), terlebih dahulu akan penulis rumusk an hipotesis alternatif (Ha) dan hipotesis nihilnya (Ho) sebagai berikut Ha: Terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X (metode diskusi) dan variabel Y ( prestasi belajar) Ho: Tidak Terdapat korelasi positif yang signifikan antara variabel X (metode diskusi) dan variabel Y ( prestasi belajar) Dengan melalui proses perhitungan tersebut, data metode diskusi dan prestasi belajar fiqih pada peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum dapat di papar pada tabel berikut ini : 1.
Analisis Data Metode Diskusi Metode
diskusi
merupakan
variabel
X
(independent)
dianalisiskan berdasarkan data jawaban angket yang telah diberikan kepada responden dengan ketentuan sebagai berikut : 1.
Nilai masing-masing jawaban alternatif, sebagai berikut : a. Jawaban alternatif (a) dengan skor 4 b. Jawaban alternatif (b) dengan skor 3 c. Jawaban alternatif (c) dengan skor 2 d. Jawaban alternatif (c) dengan skor 1
2.
Nilai metode diskusi diperoleh dari jumlah nilai masingmasing alternatif yang dipilih siswa dibagi dengan jumlah
Artikel
butir item soal., untuk menguji validitas setiap butir, skorskor yang ada pada tiap butir dikorelasikan dengan skor total, maka penulis menggunakan uji Korelasi Product Moment, yang rumusnya:
Keterangan: rxy = koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y N
= jumlah responden
ΣX = jumlah skor butir soal ΣY = jumlah skor total ΣXY = jumlah perkalian skor butir soal ΣX2 = jumlah kuadrat skor butir soal ΣY2 = jumlah kuadrat skor total Kemudian hasil rxy
hit
dikonsultasikan dengan r
dengan taraf signifikansi 5%. Jika didapatkan harga rxy tabel,
tabel
hit>
r
maka butir instrumen dikatakan valid, akan tetapi
sebaliknya jika harga rxy hit< r tabel, maka dikatakan bahwa butir instrumen tersebut invalid. Hal ini tergambar dalam lampiran exel.
Dengan melalui proses perhitungan tersebut, data metode diskusi di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum dapat dipaparkan pada tabel dibawah ini. Tabel X Hasil Angket Metode Diskusi Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun 2011/2012 NO KODE
NO ITEM 1
2
3
4
5
6
7
8
9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20
total
Artikel
1
S1
3
3
4
2
3
3
2
3
2
3
4
4
2
4
4
3
4
2
2
4
61
2
S2
4
3
4
3
4
3
3
4
3
4
4
4
4
3
4
3
4
4
4
4
73
3
S3
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
3
4
76
4
S4
4
3
4
4
3
4
3
4
4
2
3
3
4
3
4
3
3
4
4
4
70
5
S5
3
4
4
4
3
4
3
4
4
3
4
3
4
4
3
3
3
4
3
4
71
6
S6
3
3
4
3
3
4
3
4
3
3
4
4
3
4
3
4
3
4
3
4
69
7
S7
4
3
4
3
3
4
4
3
4
4
4
3
3
3
3
3
4
4
2
4
69
8
S8
4
3
4
3
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
3
4
4
4
4
4
72
9
S9
3
4
4
2
3
2
3
3
3
4
4
3
3
4
3
4
2
3
4
4
65
10
S10
4
3
4
3
3
3
2
3
3
3
4
4
4
4
4
4
3
2
4
1
65
11
S11
4
4
4
4
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
76
12
S12
4
3
4
3
3
3
4
3
2
3
3
4
4
3
3
2
4
4
4
4
67
13
S13
3
4
4
4
3
3
4
4
3
4
4
4
4
4
4
4
4
2
4
4
74
14
S14
4
3
4
4
4
4
4
3
3
4
3
3
4
4
3
4
4
3
4
2
71
15
S15
1
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
3
4
3
3
4
2
71
16
S16
4
4
1
4
4
4
3
4
3
4
3
4
4
3
3
4
4
3
4
3
70
17
S17
4
4
3
4
4
4
4
3
3
4
3
4
4
4
3
4
4
4
4
4
75
18
S18
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
79
19
S19
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
78
20
S20
4
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
78
21
S21
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
3
79
22
S22
4
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
4
4
4
4
3
4
4
4
69
23
S23
2
4
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
24
24
S24
4
4
4
3
3
4
4
3
3
4
3
4
4
4
2
4
4
4
4
4
73
Jumlah
Tabel XI Nilai Angket Metode Diskusi Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun 2011/2012
1675
Artikel
Skor Jawaban
NO KODE A
b
c
Skor D
4
3
Total
2
1
(X)
Bobot
1
S1
7
7 6
0 28 21 12
0
61
2.54
2
S2
13
7 0
0 52 21
0
0
73
3.04
3
S3
17
2 1
0 68
6
2
0
76
3.17
4
S4
11
8 1
0 44 24
2
0
70
2.92
5
S5
11
9 0
0 44 27
0
0
71
2.96
6
S6
10
9 1
0 40 27
2
0
69
2.88
7
S7
10
9 1
0 40 27
2
0
69
2.88
8
S8
12
8 0
0 48 24
0
0
72
3
9
S9
9
8 2
1 36 24
4
1
65
2.71
10
S10
9
8 2
1 36 24
4
1
65
2.71
11
S11
16
4 0
0 64 12
0
0
76
3.17
12
S12
9
9 2
0 36 27
4
0
67
2.79
13
S13
15
4 1
0 60 12
2
0
74
3.08
14
S14
12
7 1
0 48 21
2
0
71
2.96
15
S15
14
4 1
1 56 12
2
1
71
2.96
16
S16
12
7 0
1 48 21
0
1
70
2.92
17
S17
15
5 0
0 60 15
0
0
75
3.13
18
S18
19
1 0
0 76
3
0
0
79
3.29
19
S19
19
0 1
0 76
0
2
0
78
3.25
20
S20
18
2 0
0 72
6
0
0
78
3.25
21
S21
19
1 0
0 76
3
0
0
79
3.29
22
S22
9 11 0
0 36 33
0
0
69
2.88
23
S23
1
2 18
24
1
24
S24
14
2
73
3.04
0 1 18 5 1
4
0
0 56 15
Jumlah Total
0
1675
69.79
Artikel
Dari data angket tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean keberhasilan metode diskusi di Madrasah Aliyah (MA) Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012. Tabel XII Distribusi Frekuensi Keberhasilan metode diskusi Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Ajaran 2011/2012
No
Skor
Nilai Frekwensi
Persentasi
FX
1
24
1
4.17%
24
2
61
1
4.17%
61
3
65
2
8.33%
130
4
67
1
4.17%
67
5
69
3
12.5%
207
6
70
2
8.33%
140
7
71
3
12.5%
213
8
72
1
4.17%
72
9
73
2
8.33%
146
10
74
1
4.17%
74
11
75
1
4.17%
75
12
76
2
8.33%
152
13
78
2
8.33%
156
14
79
2
8.33%
158
24
100%
1675
Jumlah
Kemudian dari tabel distribusi di atas juga akan dihitung mean dan range dari metode diskusi di MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun pelajaran 2011/2012 dengan rumus sebagai berikut : M X1
fX1 n
Artikel
=
1675 = 69,79 24
Setelah diketahui nilai mean, untuk melakukan pengertian nilai mean yang telah didapat peneliti membuat interval kategori dengan cara atau langkah-langkah seperti berikut ini :
i
R K
Keterangan : I = interval kelas R= Range K= Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : Jadi R = H-L+1 = 79-24 +1 = 56 i=
R K
=
56 4
= 14 Dari hasil interval di atas dapat diperoleh nilai 14, maka untuk mengkategorikan keberhasilan metode diskusi di MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diperoleh interval sebagai berikut: Tabel XIII Nilai Interval Keberhasilan Metode Diskusi Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun 2011/2012
No 1
Interval 66 – 80
Kategori Sangat Baik
Artikel
2
52 – 51
Baik
3
38 – 51
Cukup
4
24 – 37
Kurang
Dari hasil tabel di atas menunjukkan mean dengan nilai 69,79 dari metode diskusi di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011//2012 adalah tergolong sangat baik karena termasuk dalam interval 65,5 - 79. 2.
Analisis Prestasi Belajar Fiqih Untuk mengetahui hasil prestasi belajar penulis mengambil nilai raport fiqih siswa sebagai sumber variabel (Y) atau variabel terikat (dependent). Adapun data nilai yang terkumpul penulis mengklasifikasikan dalam tabel berikut: Tabel XIV Hasil Nilai Prestasi Belajar Fiqih Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun 2011/2012
KODE
NILAI RAPORT FIQIH (Y)
KODE
NILAI RAPORT FIQIH (Y)
S1
64
S13
80
S2
69
S14
75
S3
80
S15
72
S4
84
S16
79
S5
79
S17
83
S6
67
S18
77
S7
70
S19
68
S8
80
S20
64
S9
79
S21
84
S10
75
S22
75
S11
85
S23
64
Artikel
S12
70
S24
70
Dengan adanya data tersebut penulis membuat distribusi frekuensi untuk mengetahui nilai rata-rata atau mean prestasi belajar di MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012. untuk lebih lengkapnya dapat dilihat pada table berikut:
Tabel XV Distibusi Frekuensi Hasil Nilai Prestasi Belajar Fiqih Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun 2011/2012
Nilai No
Skor
Frekwensi
1
64
3
12.50
192
2
67
1
4.17
67
3
68
1
4.17
68
4
69
1
4.17
69
5
70
3
12.50
210
6
72
1
4.17
72
7
75
3
12.50
225
8
77
1
4.17
77
9
79
3
12.50
237
10
80
3
12.50
240
11
83
1
4.17
83
12
84
2
8.33
168
13
85
1
4.17
85
24
100%
1793
Jumlah
Persentasi
FX
Selanjutnya dari tabel distribusi di atas juga akan dihitung mean dan range dari prestasi belajar fiqih di MA Ihyaul Ulum
Artikel
Wedarijaksa Pati tahun pelajaran 2011/2012 dengan rumus sebagai berikut : M X1
=
fX1 n
1793 == 74.70 atau 75 24
Setelah diketahui nilai mean, untuk melakukan pengertian nilai mean yang telah didapat peneliti membuat interval kategori dengan cara atau langkah-langkah seperti berikut ini : i
R K
Keterangan : I = interval kelas R= Range K= Jumlah kelas Sedangkan mencari range (R) dengan menggunakan rumus : Jadi R = H-L+1 = 85-64 +1 = 22 i= =
R K 22 = 5.5 4
Dari hasil interval di atas dapat diperoleh nilai 5, 5, maka untuk mengkategorikan keberhasilan metode diskusi di MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011/2012 dapat diperoleh interval sebagai berikut: Tabel XVI Nilai Interval Keberhasilan Metode Diskusi Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati
Artikel
Tahun 2011/2012
No
Interval
Kategori
1
80,5 – 85
2
75
3
69,5 - 74,5
Cukup
4
64
Kurang
Sangat Baik
- 79,5
Baik
- 68,5
Dari hasil tabel di atas menunjukkan mean dengan nilai 74,70 atau 75 dari prestasi belajar fiqih di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum
Wedarijaksa Pati Tahun Pelajaran 2011//2012 adalah tergolong baik karena termasuk dalam interval 75 - 79,5. A. Analisis Uji Hipotesis a. Uji Prasarat Analisis Regresi Untuk menguji hipotesis digunakan analisis statistik dengan regresi linier sederhana. Hasil analisis regresi tersebut dapat dilakukan apabila data tersebut memenuhi syarat yaitu dengan distribusi normal 1) Uji Normalitas Data Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak. Uji ini menggunakan rumus kolmogorov smirnov dengan perhitungan komputasi SPSS for windows relase 16. Hasil pengujian kolmogorov smirnov diperoleh sebagai berikut :
Tabel XVII Hasil Normalitas Data
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test mtd_diskusi
Prestasi
Artikel
N Normal Parametersa
Mean Std. Deviation
24
24
69.79
74.71
10.807
6.747
Most Extreme
Absolute
.262
.154
Differences
Positive
.197
.132
Negative
-.262
-.154
1.286
.756
.073
.617
Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a. Test distribution is Normal.
Berdasarkan hasil perhitungan tabel diatas diperoleh harga kolmogorov smirnov untuk variabel metode diskusi diperoleh sebesar 1.289 dengan probabilitas 0,073 lebih besar dari 0,05, sedangkan untuk variabel prestasi diperoleh sebesar 0,756 dengan probabilitas 0,617 lebih besar dari 0,05. Dengan demikian menunjukkan data variabel metode diskusi dan prestasi tersebut berdistribusi normal. b. Pengujian Hipotesis Analisis ini bertujuan untuk membuktikan diterima atau tidaknya hipotesis yang penulis ajukan. Pengujian hipotesis ini digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel yaitu variabel X (diskusi) dan variabel Y (prestasi belajar) dengan menggunakan rumus statistik uji kelinieran regresi sederhana yang akan
menghasilkan koefisien–koefisien regresi dengan pola
pengaruh antara variabel bebas dan variabel terikat. Untuk mempermudahkan
dalam
penghitungan
penulis
membuat
pengelompokan sebagai berikut : NO 1
X
Y 61
64
X2
Y2
3721
4096
XY 3904
Artikel
2
73
69
5329
4761
5037
3
76
80
5776
6400
6080
4
70
84
4900
7056
5880
5
71
79
5041
6241
5609
6
69
67
4761
4489
4623
7
69
70
4761
4900
4830
8
72
80
5184
6400
5760
9
65
79
4225
6241
5135
10
65
75
4225
5625
4875
11
76
85
5776
7225
6460
12
67
70
4489
4900
4690
13
74
80
5476
6400
5920
14
71
75
5041
5625
5325
15
71
72
5041
5184
5112
16
70
79
4900
6241
5530
17
75
83
5625
6889
6225
18
79
77
6241
5929
6083
19
78
68
6084
4624
5304
20
78
64
6084
4096
4992
21
79
84
6241
7056
6636
22
69
75
4761
5625
5175
23
24
64
576
4096
1536
24
73
70
5329
4900
5110
1675
1793
119587
134999
125831
Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linier sederhana , diperoleh ringkasan seperti pada tebel seperti berikut :
Tabel XVIII Ringkasan Analisis Regresi
Artikel
metode diskusi terhadap prestasi belajar
KETERANGAN Konstanta
56,66
Koefisien regresi metode diskusi
F t
0,259 4,555
hitung
hitung
NILAI
variabel metode diskusi
2,134 0,414
r parsial
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa persamaan regresi sederhana yang diperoleh dari hasil analisis yaitu : Y =56,66 + 0,259 X. Persamaan regresi tersebut mempunyai makna sebagai berikut : 1) Konstanta = 56,66 Untuk mencari konstanta secara manul dapat di jabarkan sebagai berikut: ( Y 1)( X 1 ) ( X 1)( X 1Y1 ) 2
a=
a= a=
n X 12 ( X 1 ) 2
(1793).(119587) (1675).(125831) 24.119587 2805625
214419491 210766925 3652566 = = 56,66 2870088 2805625 64463 Konstanta sebesar 56,66 menyatakan jika variabel
metode diskusi diabaikan /dianggap konstan, maka pendidikan di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum kelas XB menjadi sebesar 56,66point. 2) Koefisien X = 0,259 Untuk mencari koefisien X dapat di jabarkan sebagai berikut:
Artikel
b=
n X 1Y1 ( X 1 )( Y1 ) n X 12 ( X 1 ) 2
b=
(24 .125831 ) (1675 ).(1793 ) 3019944 3003275 = 2870088 2805625 24 .119587 (1675 ) 2
b=
1669 = 0,259 64463
Koefisien regresi metode diskusi sebesar
0,259
menyatakan jika metode diskusi memberikan peningkatan, maka pengaruh diskusi terhadap prestasi belajar siswa Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum
kelas XB tahun ajaran
2011/2012 akan menjadi sebesar 0,259 point. Jadi dapat disimpulkan variabel metode diskusi memberi kontribusi terhadap prestasi belajar siswa. 1) Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji F) Pengujian hipotesis yang menyatakan ada pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar secara simultan dapat dilihat dari hasil uji F. Kriteria pengujiannya apabila nilai p value < 0,05, dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak. Hasil uji simultan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel XIX Hasil Uji Simultan (Uji F) ANOVAb Sum of Model
Squares
Df
Mean Square
1 Regression
179.596
1
Residual
867.362
22
1046.958
23
Total
a. Predictors: (Constant), mtd_diskusi b. Dependent Variable: Prestasi
F
179.596 4.555 39.426
Sig. .044a
Artikel
Berdasarkan hasil pengujian
diatas kalau
dalam
perhitungan manual dapat di jabarkan sebagai berikut: Regresi (a)
( Y ) 2
:
=
n
Regresi (bIa) : b ( xy -
1793 2 3214849 = = 133952 24 24
( x)( y ) n
) = 0,259 (125831-
(1675)(1793) ) 24
: 0,259 (125831-125136,5) = 0,259 (694,54) = 179,89 atau 180 Residu
: Untuk mencari residu terlebih dahulu mengetahui : JK (T)
:
JK (a)
:
= 134999
( y ) 2 24
=
1793 2 =133952 24
JK (bIa) : 179,89 atau 180 : JK(T) – JK (a) – JK (bǀa)
JK (S)
: 134999-133952-179,89 = 867,07 atau 867 Jadi residu S 2res =
Untuk nilai F =
867,07 867,07 = =39,41 atau 39 24 2 22
2 S reg
S
2 res
=
179 ,89 = 4,56 39 ,41
Jadi diperoleh F
hitung
= 4,56 dengan harga signifikansi
sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang da ri 0,05, menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan. Dengan demikian menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan dari metode diskusi terhadap prestasi belajar di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati kelas XB. Tabel XX Hasil Uji Koefisien Determinasi Model Summaryb
Model
R
R Square
Adjusted R
Std. Error of
Square
the Estimate
Artikel
.414a
1
.172
.134
6.279
a. Predictors: (Constant), mtd_diskusi b. Dependent Variable: Prestasi
Berdasarkan hasil pengujian diatas diperoleh model summary besernya adjusted R adalah 0,134, hal ini berarti metode diskusi mempengaruhi prestasi belajar fiqih di MA. Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012 sebesar 13,4 % Sedangkan sisanya (100%-13,4% = 86,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Standar Error of the Estimate (SEE) sebesar 6,279 point, dimana semakin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel dependen.
B. Analisis Lanjut Penelitian ini merupakan studi mengenai pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar siswa. Penelitian ini mengamati variabel depeden yaitu metode Diskusi. Berdasarkan hasil perhitungan menunjukkan bahwa untuk variabel metode diskusi diperoleh thitung = 2,134 dengan harga signifikansi 0,044. Karena harga signifikansi yang diperoleh kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai t yang diperoleh tersebut signifikan, hal ini berarti bahwa variabel metode diskusi berpengaruh secara signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XB MA Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati tahun ajaran 2011/2012.
Artikel
E. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasannya, maka dapat diambil suatu kesimpulan sebagai berikut : 1.
Pelaksanaan metode diskusi bidang studi fiqih dilihat dari hasil observasi, hasil angket peserta didik di Madrasah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati menunjukkan kategori “sangat baik”. Berdasarkan hasil angket yang penulis peroleh dari sampel kelas XB dengan jumlah responden 24 orang, memiliki pandangan yang sangat baik tentang penerapan metode diskusi dengan jumlah persentase 83,33% dan mean atau nilai rata-rata 69,79
2.
Hasil belajar (prestasi belajar) fiqih peserta didik termasuk ke dalam kategori “baik” dengan jumlah persentase 58,34% dan mean atau nilai rata-rata 74,70 atau 75.
3.
Berdasarkan analisis uji kelinieran regresi menyatakan bahwa ada pengaruh signifikan antara metode diskusi dengan prestasi belajar fiqih, adapun penjelasanya diperoleh dari F
hitung
= 4,56 dengan harga
signifikansi sebesar 0,044. Karena harga signifikansi kurang dari 0,05, menunjukkan bahwa nilai Fhitung yang diperoleh tersebut signifikan. Besarnya pengaruh metode diskusi terhadap prestasi belajar fiqih di Madrsah Aliyah Ihyaul Ulum Wedarijaksa Pati adalah 13,4%.
Artikel
DAFTAR PUSTAKA Departemen Agama Republik Indonesia, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Semarang, Toha Putra, 2001
Arikunto, Suharsimi, Prof. Dr, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta,PT. Rineka cipta, 2002.
Danim, Sudarwan, Visi baru Manajemen Sekolah, Jakarta, Bumi Aksara, 2006
Daradjat, Zakiyat, Prof. Dr. dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta, Bumi Aksara, 1996
Dokumentasi, SD Hj. Isriati Baiturrahman I Semarang,
E. Mulyasa,
Kurikulum Berbasis Kompetensi; Konsep, Karakterisrik, dan
Implementasi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006
Emzir, Prof. Dr. M.Pd dan Drs. Sam M. Chan, M.Si (Ed), Isu-Isu Kebijakan Pendidikan Era Otonomi Daerah, Bogor, Ghalia Indonesia, 2010
Hadi, Sutrisno, Prof. Drs. M.A., Metodologi Research, Yogyakarta, Fakultas Psikologi UGM, 1979
Hasbullah, Otonomi Pendidikan: Kebijakan Otonomi Daerah dan Implikasinya Terhadap Penyelenggaraan Pendidikan , Jakarta, PT Rajagrafindo, 2006
Koentjaraningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Jakarta, Gramedia, 1994
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia, UUD RI, Tahun 1945, Jakarta, 2006
Artikel
Majid, Abdul dan Dian Andayani, Pendidikan Agama Islam Berbasis Kompetensi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2005
Margono,Drs. S., Metode Penelitian Pendidikan, Jakarta, Rineka Cipta, 2000
Marimba, Ahmad D. Drs, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung, PT Ma‟arif, 1974
Qomar, Muzamil Prof. Dr., Manajemen Pendidikan Islam, Jakarta: Erlangga, 2007
Rohiat, Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik, Bandung, PT Refika Aditaman, 2008
Soedijarto, Mutu Pendidikan sebagai Kebutuhan, Makalah disampaikan pada Workshop “Profesionalisme Guru Berprestasi Tingkat Nasional” di Semarang, Denpasar, 5 Juni 2004 dan Denpasar, 22 Juni 2004, Diskusi Panel “Potret Pendidikan di Nanggroe Aceh Darussalam” di Jakarta, 1 Juli 2004
Sudjana, Nana, DR. H. dan Ir. H. Awal Kusumah, MS., Proposal Penelitian Perguruan Tinggi, Bandung, Sinar Baru Algensindo, 2004
Sugiono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung : Alfabeta, 1993
Sukirno, Pedoman Kerja Komite Sekolah, Yogyakarta: Pustaka Widyamata, 2006
Surahmad, Winarno, Prof. Dr. M.sc.Ed., Pengantar Ilmiah Dasar Metode dan Tehnik, Bandung, Tarsinto, 1994
Artikel
Suryabrata, Sumadi, Metodologi Penelitian, Rajawali, Jakarta, 1983
Suryadi, Ace & H.A.R. Tilaar, Analisis Kebijakan Pendidikan Suatu Pengantar, Bandung, Rosdakarya, 1994
Tilaar, H.A.R. Paradigma Baru Pendidikan Nasional, Jakarta: Rineka Cipta, 2000
Tim Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, 1990
Umeidi,
Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah, (Departemen
Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, 2001), Jakarta
Uno, B Hamzah , Profesi Kependidikan, Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2007
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang SISDIKNAS, Semarang, CV. Aneka Ilmu, 2003
Walgito, Bimo, Dr, Bimbingan dan Penyuluhan, YPE. Psikologi UGM, Yogyakarta, 1986
Wawancara dengan ketua komite sekolah H. Wahyono, SE, pada tanggal 4 November 2011
Wawancara dengan sekretaris Komite Sekolah Ir. Moroyetno, pada tanggal 8 November 2011 Wawancara dengan kepala sekolah SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang Drs. Yakub, pada tanggal 17 november 2011
Artikel
Wawancara dengan Ahmad Syaiku, S.Pd.I, Guru PAI SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang, pada tanggal 3 Nopember 2011, pukul 12.50 WIB
Wawancara dengan Nasikun, S.Ag, Guru PAI SD Hj. Isriati Baiturrahman 1 Semarang, pada tanggal 3 Nopember 2011, pukul 13.30 WIB
Zuhairini dkk, Metodik Khusus Pendidikan Agama, Surabaya, Usaha Nasional, 1983