Pengaruh Media …
PENGARUH MEDIA DALAM PROSES PEMBELAJARAN Ely Surayya, S.Ag.M.Pd. A. PENDAHULUAN Belajar adalahsuatu proses kompleks yang terjadi pada diri setiaporang sepanjang. hdupnya belajar itu terjadi karena karena ada interaksi antara seseorang dengan lingkungannya.Oleh karena itu,belajar dapat terjadi kapan saja dan dimana saja .Salah satu pertanda bahwa seseorang itu telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri seseorang ,hal itu yang mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,ketrampilan atau sikapnya. Apabila proses belajar itu diselenggarakan secara formal di sekolah-sekolah,tidaklainini dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan pada dirisiswa secara terencana,baik dalam aspek pengetahuan,ketrampilan,maupunsikap.Interaksi yang terjadi selama proses belajar tersebut dipengaruhi lingkungannya,yang antara lain terdiri atas murid,guru,petugas perpustakaan,kepala sekolah ,bahan atau materi pelajaran (buku.modul,selebaran, majalah,rekaman,video atau audio,dan yang sejenisnya). Media pembelajaran dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam pembentukan generasi dimasa mendatang.Dengan media pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan manusia dan siswa yang berkualitas serta bertanggung jawab dan mampu menghadapi tantangan hidup masa depan yang semakin kompeks,selain itu,perlu adanya kemahiran guru dalam menyediakan media pembelajaran. Setiap siswa mempunyai kecendrungan untuk selalu berinteraksi dengan sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.Apabila sesuatu itu memberikan rasa senang,bahagia dan bermanfaat kepada dirinya ,kemungkinan ia akan mudah merespon terhadap sesuatu itu. Dalam hal ini,media yang disampaikan guru merupakan suatu karakteristik efektif yang dapat mempengaruhi proses belajar mengajar,sehingga dapat dilihat langsung hasilnya antara yang memberikan respon positif dan negative terhadap apa yang disampaikan oleh guru. B. PENGARUH MEDIA DALAM PEMBELAJARAN Pada dasarnya anak belajar melalui benda atau objek kongkrit. Untuk memahami konsep abstrak anak memerlukan benda-benda kongkrit/rill sebagai perantara atau visualisasinya.Konsep abstrak itu dicapai melalui tingkatan-tingkatan belajar yang berbeda-beda bahkan
65
AT-TA’LIM; Vol. 3, Tahun 2012
orang dewasa pun yang pada umumnya sudah dapat memahami konsep abstrak, pada keadaan tertentu sering memerlukan visualisasi. Secara teknis,media pembelajaran berfungsi sebagai sumber belajar.Dalam kalimat sumber belajar tersirat makna keaktifan yakni sebagai penyalur, penyampai, penghubung dan lain-lain.(Yudi Munadi;2008;37). Media pembelajaran digunakan dalam rangka upaya meningkatkan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu harus diperhatikan prinsip-prinsip penggunaannya antara lain: 1. Penggunaan media pembelajaran hendaknya dipandang sebagai bagian yang integral dari suatu system pengajaran dan bukan hanya sebagai alat bantu yang berfungsi sebagai tambahan yang digunakan bila dianngap perlu dan hanya dimanfaatkan sewaktuwaktu dibutuhkan. 2. Medi pembelajaran hendaknya dipandang sebagai sumber belajar yang digunakan dalam usaha memecahkan masalah yang dihadapi dalam proses belajar mengajar. 3. Guru hendaknya benar-benar menguasai teknik-teknik dari suatu media pembelajaran yang digunakan. 4. Guru seharusnya memperhitungkan untung ruginya pemanfaatan suatu media pembelajaran 5. Penggunaan media pembelajaran harus diorganisir secara sistematis bukan sembarang menggunakannya 6. Jika sekiranya suatu pokok bahasan memerlukan lebih dari macam media maka guru dapat memanfaatkan multy media yang menggunakan dan memperlancar proses belajar mengajar dan juga dpat merangsang siswa dalam belajar. (Asnawir dan basyyiruddin;2002;1). Menurut Nana Sudjana yang dikutip oleh Djamarah dan Zain merumuskan fungsi media pengajaran menjadi enam kategori,sebagai berikut: 1. Penggunaan media dalam proses belajar mengajar bukan merupakan fungsi tambahan,tetapi mempunyai fungsi sendiri sebagai alat bantu untuk ,mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif. 2. Penggunaan media pengajaran merupakan bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar.Ini berarti bahwa media pengajaran merupakan salah satu unsur yang harus dikembangkan guru. 3. Media pembelajaran dalam pengajaran ,penggunaanya integral dengan tujuan dari isi pelajaran.Fungi inimengandung pengertian bahwa penggunaan/pemanfaatan media harus melihat kepada tujuan dan bahan pelajaran. 66
Pengaruh Media …
4. Penggunaan media dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan,dalam artidigunakan hanya sekedar melengkapi proses belajar agar lebih menarik perhatian siswa. 5. Penggunaan media dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar dan membantu siswa dalam menangkap pengertian yang diberikan guru. 6. Penggunaan media dalam pengajaran diutamakan untuk mempertinggi mutu belajar mengajar.Dengan perkataan lain,menggunakan media,hasil belajar yang dicapai siswa akan lebih tahan lama diingat siswa,sehingga mempunyai nilai tinggi.(Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain ;2002;152). Dalam proses belajar mengajar, kehadiran media mempunyai arti yang cukup penting. Karena dalam kegiatan tersebut, ketidakjelasan bahan yang disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Dikatakan bahwa, Media pengajaran digunakan dalam rangka peningkatan atau mempertinggi mutu proses kegiatan belajar mengajar.[1]Dikatakan juga bahwa,Media merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan penglihatan, bahkan adanya alat / media tersebut dapat mempercepat proses pembelajaran murid karena dapat membuat pemahaman murid lebih cepat pula”.[2] Dikatakan juga bahwa, “Penggunaan media pengajaran dalam proses pengajaran sangat dianjurkan untuk mempertinggi kualitas pengajaran”.(Nana Sudjana dan Ahmad Rivai;2001:3). Namun, meskipun begitu pentingnya alat / media bagi tercapainya tujuan pendidikan, masih banyak dijumpai lembaga-lembaga pendidikan yang kurang mementingkan suatu alat / media tersebut.Terbukti banyak ditemukan kasus guru yang tidak mempergunakan media sesuai dengan bahan yang diajarkan_sehingga siswa mengalami banyak kesulitan dalam menyerap dan memahami pelajaran yang disampaikan, guru kesulitan menyampaikan bahan pelajaran, banyak siswa yang merasa bosan terhadap pelajaran tertentu.Hal ini dapat diidentifikasikan sebagai masalah kurangnya penggunaan media dalam pengajaran. Kurangnya penggunaan media ini dipengaruhi oleh beberapa faktor di antaranya : minimnya pengetahuan tentang pentingnya media, sulitnya mendapatkan media yang diinginkan, keterbatasan dana, pribadi guru yang kurang berminat dan kemampuan dalam menggunakan media dan situasi yang kurang mendukung.Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang telah disediakan sekolah ,dan tidak ditutup kemungkinan bahwa alat-alat tersebut sesuai dengan perkembangan dan tuntunan zaman.Guru sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah yang efisien yang meskipun sederhana dan bersahaja tetapi merupakan keharusan dalam upaya mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan .Selain mampu 67
AT-TA’LIM; Vol. 3, Tahun 2012
menggunakan alat-alat yang tersedia,guru juga dituntut untuk dapat mengembangkan ketrampilan membuat media pembelajaran yang akan digunakan apabila media tersebut belum tersedia.Walaupun begitu penggunaan media sebagai alat bantu tidak bisa sembarangan menurut sekehendak hati guru.Tetapi harus memperhatikan dan mempertimbangkan tujuan.Media yang dapat menunjang tercapainya tujuan pengajaran tentu lebih diperhatikan.Sedangkan media yang tidak menunjang tentu saja harus disingkirkan jauh-jauh untuk sementara.Kompetensi guru sendiri patut dijadikan perhitungan .Adakah mampu atau tidak untuk mempergunakan media tersebut.Jika tidak,maka jangan mempergunakannya.Sebab hal itu akan siasia.malahan bisa mengacaukan jalannya proses belajar mengajar. Media pembelajaran dipandang sebagai salah satu aspek yang memiliki peranan pokok dalam pembentukan generasi dimasa mendatang.Dengan media pembelajaran diharapkan dapat menghasilkan manusia dan siswa yang berkualitas serta bertanggung jawab dan mampu menghadapi tantangan hidup masa depan yang semakin komplek,selain itu perlu adanya kemahiran guru dalam menyediakan media pembelajaran Media pengajaran dapat mempertinggi proses belajar siswa dalam pengajaran, yang pada gilirannya diharapkan dapat mempertinggi hasil belajar yang dicapainya. Sebagai alat bantu, media berfungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Supaya media dapat digunakan secara efektif dan efisien ,ada tigalangkah utama yang perlu diikuti dalam menggunakan media: 1. Persiapan dalam menggunakan media. Supaya penggunaan media dapat berjalan dengan baik kita perlu membuat persiapan dengan baik pula.Pertama-tama kita pelajari buku petunjuk yang telah disediakan,kemudian kita ikuti petujukpetunjuk itu,apabila pada petunjuk kita disarankan untuk membaca buku atau bahan belajar lain yang sesuai dengan tujuan yang akan dicapai seyogyanya hal tersebut dilakukan.Hal tersebut akan memudahkan kita dalam belajar dengan media.Peralatan yang diperlukan untuk menggunakan media itu juga perlu dipersiapkan sebelumnya.Dengan demikian pada saat kita menggunakan nanti tidak akan diganggu dengan hal-hal yang menggurangi kelancaran penggunaan media itu.
68
Pengaruh Media …
2. Kegiatan selama menggunakan media. Yang perlu dijaga selama kita menggunakan meia adalah suasana ketenangan.Gangguan-gangguan yang dapat menganggu perhatian dan konsentrasi harus dihindari. Bila kita menulis atau membuat gambar atau membuat catatan singkat,usahakan hal tersebut tidak menganggu konsentrasi kita.Jangan sampai perhatian kita terlalu banyak tercurah pada apa yang kita tulis sehingga kita tidak dapat memperhatikan sajian media yang sedang berjalan.Bila media itu digunakan secara berkelompok harus kita jaga benar-benar supaya kita tidak bicara.Kalau kita bicara tentu haltersebut akan menganggu teman bicara kita. 3. Kegiatan tindak lanjut. Maksud kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjajaki apakah tujuan telah tercapai dan untuk memantapkan pemahaman terhadap materi instruksional yang disampaikan melalui media bersangkutan. Untuk itu soal yang disediakan perlu dikerjakan dengan segera sebelum kita lupa isi program media itu.Kemungkinan kita cocokan jawaban kita itu dengan kunci yang disediakan.Bila kita masih banyak berbuat kesalahan,sebaiknya kita ulangi lagi sajian program media bersangkutan.(Arief S.Sadiman;1990;198). Para ahli mengklasifikasikan alat / media kepada dua bagian, yaitu alat yang bersifat benda (materiil) dan yang bukan benda. 1. Alat yang bersifat benda Pertama, media tulis, seperti Al-Qur’an, Hadis, Tauhid, Fiqih, Sejarah.Kedua, benda-benda alam seperti hewan, manusia, tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.Ketiga, gambar-gambar yang dirancang seperti grafik.Keempat, gambar yang diproyeksikan, seperti video, transparan.Kelima, audio recording (alat untuk didengar), seperti kaset, tape, radio, dan lain-lain. 2. Alat yang bersifat bukan benda Di antara alat / media pengajaran yang bukan berupa benda adalah : (1) Keteladanan (2) Perintah / Larangan (3) Ganjaran dan Hukuman.(Syaiful Bahri Jamarah ; 2002;138). Dengan melihat manfaat alat / media tersebut di atas, maka akan memberikan pengaruh terhadap peserta didik yaitu peserta didik akan memiliki pemahaman yang bagus tentang materi yang didapatkan, Sehingga besar kemungkinan dengan memperhatikan alat / media pengajaran itu, tujuan pendidikan akan tercapai secara efektif dan efisien. 69
AT-TA’LIM; Vol. 3, Tahun 2012
Seorang guru juga harus mempunyai strategi dalam kegiatan pembelajaran. Strategi yang dimiliki bukan saja untuk mencapai tujuan pembelajaran atau menumbuhkan minat belajar siswa.Tetapi seorang guru yang berkopetensi ,cerdas dan professional,memiliki seperangkat cara khusus didalam kelas.Kalau demekian hal nya seberat apapun materi yang diajarkan akan diminati dan dianggap mudah.salah satu bagian dari penentuan strategi adalah penentuan media,media itu sendiri masih harus dikenbangkan lagi untuk memenuhi persyaratan sebagai media pengajaran.Dalam pemilihan media,harus sesuai dengan karakteristik materi yang akan diajarkan ,sehingga denagn adanyamedia mampu membantu mempercepat belajar dengan hasil yang lebih baik.Media harus didukung fasilitas yang ada dan dapat dioperasionalkan dengan baik oleh pemakainya dan media yang dipilih itu hendaknya tidak memberatkan dari segi biaya,mudah digunakan,dan dapat dipakai berulang-ulang. Agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar,guru hendaknya menggunakan media pengajaran sehingga suasana belajar yang diciptakan dikelas dapat menarik perhatian siswa,dan guru harus memberikan peluang atau waktu kepada siswa agar dapat mengeluarkan ide serta wawasan yang dimilikinya C. Kesimpulan Media pembelajaran adalah salah satu komponen penting dalam kegiatan pembelajaran.Media pembelajaran banyak macamnya sehingga dalam pemanfaatannya harus dapat memilih sesuai dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.Langkah-langkah yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan media pembelajaran yaitu kegiatan penerangan atau pembelajaran ,menentukan transmisi pesan,menentukan karakteristik pelajaran,klasifikasi media dan analisis masing-masing media.Pada prinsipnya materi lebih mudah dipahami oleh peserta didik jika dlam proses pembelajaran ,peserta didik tidak hanya melihat dan mendegarkan,namun juga melakukan. Penggunaan media pendidikan dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keingianan dan minat yang baru,membangkitkan motivasi dan merangsang kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologi terhadap siswa.selain membangkitkan motivasi dan minat siswa,media pendidikan juga dapat membantu siswa meningkatkan pemahaman,mengajukan datayang menarik dan terpercaya,memudahkan penafsiran data dan memudahkan informasi.
70
Pengaruh Media …
DAFTAR PUSTAKA Basyiruddin Usman Dan Asnawir, Media Pembelajaran, Cetakan kesatu, (Jakarta : Ciputat Press,2002) Nana Sudjana dan Ahmad Rivai, Media Pengajaran , Cet. IV, (Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2001) Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2002) Arief.S. Sadiman. dkk. Media Pendidikan (pengertian, pengembangan, dan pemanfaatannya) Jakarta Rajawali 1990. Prof.Dr.Azhar Arsyad,M.A. Media Grafindo persada,2005).
pembelajaran
(Jakarta;PT.Raja
71
AT-TA’LIM; Vol. 3, Tahun 2012
LANDASAN PENDIDIKAN NASIONAL Ida Rianti, S.Ag.,M.Pd.I BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia membutuhkan pendidikan untuk menjalani kehidupannya. Pendidikan memberi bekal manusia untuk menjalani kehidupan menjadikan dewasa dengan dapat menentukan hal yang baik dan benar, dan menjalani tugas untuk belajar sepanjang hayat. Tujuan pendidikan tersebut untuk mengarah pada menjadikan manusia lebih baik. Pendidikan berproses berdasarkan landasan yang memiliki peran penting dalam pencapaian tujuan tersebut. Salah satu landasan tersebut adalah landasan pendidikan yang menentukan secara teratur rencana yang ditentukan untuk pencapaian tujuan. Suatu landasan kebijakan pendidikan berarti adalah suatu dasar keputusan untuk melakukan sesuatu dari stakeholder yang merancang aturan pencapaian keputusan pendidikan. Landasan kebijakan pendidikan tersebut menjadi acuan langkah dalam melaksanakan pendidikan. Kebijakan yang diputuskan telah dipertimbangkan dan disusun denga hati-hati dengan tujuan untuk memperbaiki kualitas pendidkan yang lebih baik. Setiap kebijakan pendidikan juga akan berubah seiring dengan perkembangan zaman yang terjadi bahkan ada perubahan kebijakan yang bersifar reformatif. Menurut John Dewey dalam Tilaar (1999) menyebutkan Education is the fundamental method of social progress and reform. All reforms wich rest simply upon the enactment of law, or the thereathenig of certain penalties, or upon changes in mechanical or autward arrangements, are transitory and futile. Pendidikan adalah metode dasar kemajuan sosial dan reformasi. Semua reformasi yang sisanya hanya pada berlakunya hukum, atau memberlakukan denda tertentu, atau atas perubahan pengaturan mekanis atau luar, yang sementara dan sia-sia. Reformasi membuka ruang partisipasi formal dan informal secara lebih luas. Kebebasan pers memberi sumbangan amat berarti bagi partisipasi publik, sehingga pendidikan dasar dapat dengan cepat menjadi isu publik untuk didiskusikan dan diadvokasi secara bebas. Indonesia yang mengalami beberapa kali zaman kepemimpinan juga memengaruhi perubahan kebijakan pendidikan namun landasan kebijakan utama tetap dari Pembukaan Undang-Undang tahun 1945, hingga pada Sistem Pendidikan Nasional dan Rencana Strategis di bidang pendidikan. Sebagai seorang pendidik sangat penting memahami suatu landasan kebijakan pendidian untuk melaksanakan 72