PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN E-SPT TERHADAP PENGGUNAAN FASILITAS E-SPT OLEH WAJIB PAJAK PRIBADI (Studi Kasus pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu Jakarta Barat)
Diajukan Oleh: Fajar Ramadhan NIM: 105082002706
JURUSAN AKUNTANSI/PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M
PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN E-SPT TERHADAP PENGGUNAAN FASILITAS E-SPT OLEH WAJIB PAJAK PRIBADI (Studi Kasus pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu Jakarta Barat)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Diajukan Oleh: Fajar Ramadhan NIM: 105082002706
JURUSAN AKUNTANSI/PERPAJAKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1432 H/2010 M
Hari Jum'at Tanggal 11 Bulan Desember Tahun Dua Ribu Sepuluh dilalcukan Ujian Sidang Skripsi atas nama Fajar Ramadhan dengan
telah
NIM: 105082002706
judul Skripsi "Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap
Penggunaan Fasilitas E-SPT Oleh
Wajib Pajak Pribadio'.
Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsmg, maka skripsi
ini
sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri S
yarif Hidayatullah J akarta. Jakarta,
ll
Desember 2010
Tim Penguji Ujian Skripsi
Penguji I
bimbing
I
Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA
Pembimbing
II
PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN E.SPT
TERIIADAP PENGGUNAAN FASILITAS E.SPT OLEH WAJIB PAJAK PRIBADI (Studi Kasus pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu Jakarta Barat)
Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
Faiar Ramadhan
NIM: 105082002706 Di Bawah Bimbingan
t/ ,q **-t*/
Pembimbing
I
i
*----'-
Prof. Dr. Azzam Jasin.. MBA NIP. 198107312006042003
JURUSAN AKUNTANSI/PERPAJAKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 rV2010
M
Hari ini Jum'at Tanggal 03 Bulan September Tahun Dua Ribu Sepuluh telah dilakukan Ujian Komprehensif atas nama Fajar Ramadhan dengan
NIM:
105082002706
judul Skripsi "Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap
Penggunaan Fasilitas E-SPT OIeh
Wajib Pajak Pribadi". Memperhatikan
penampilan mahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi
ini
sudah
dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
pada Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta, 03 September 2010
i
Tim Penguji Ujian Komprehensif
Yessi
Fitri. SE. Alc. M.Si Penguji II
Penguji
III
Prof. Dr. Abdul Hamid.. M.S Penguji I
nl
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Mahasiswa
: Fajar Ramadhan
NIM
:105082002706
Jurusan
: Ak'.rntansi
Dengan ini menyatakan bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri yang merupakan
hasil penelitian, pengolahan dan analisis saya sendiri serta bukan saduran dari hasil karya atau hasil penelitian orang lain.
Apabila terbukti Skripsi ini merupkan plagiat, maka skripsi ini dianggap gugur dan har-s melalcukan penelitian ulang untuk menyusun skripsi baru dan kelulusan serta gelamya dibatalican:
Demikian pernyataan ini dibuat dengan segala akibat yang timbul dikemudian hari menjadi tanggung jawab saya.
Jakartq 03 November 2010
Fajar Ramadhan
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS PRIBADI 1. Nama
: Fajar Ramdhan
2. Tempat & Tanggal Lahir
: Jakarta, 25 Mei 1986
3. Alamat
: Jl. AMD V No. 12 RT 006/010 Pesanggrahan, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260.
4. Telepon
: (021) 60450586
II. PENDIDIKAN 1. SDN Mangkubumi, Tasikmalaya
Tahun 1992-1998
2. SMP Muhammadiyah 35, Jakarta
Tahun 1998-2001
3. SMU Muhammadiyah, 18 Jakarta
Tahun 2001-2004
4. S1 UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta
Tahun 2005-2010
III. LATAR BELAKANG KELUARGA 1. Ayah
: Ir. Mulyana.
2. Ibu
: Hartini
5. Alamat
: Jl. AMD V No. 12 RT 006/010 Pesanggrahan, Petukangan Utara, Jakarta Selatan, 12260.
3. Telepon
: 0813 17270746
v
INFLUENCE PERCEIVED OF USEFULNESS AND EASY OF USE OF E-FILING UPON TO FACILITATE E-FILING BY PERSONAL TAXPAYERS (Case Study on Tax Service Office of Jakarta Kebon Jeruk Satu West Jakarta) By: Fajar Ramadhan ABSTRACT
The purpose of this research is to analysis the influence perceived of usefulness and easy of use of e-filing upon to facilitate e-filing by personal taxpayers decision simultaneously and partially. Primary data of the research acquired from the field research with personal tax payers of tax service office of Jakarta Kebun Jeruk Satu as the research object and second data acquired this research. To analysis how independent variables influence dependent variable, this research used multiple linear regression analysis in SPSS 17,00 for Windows. Based on multiple linear regression found that perceived of usefulness and easy of use of e-filing simultaneously has significant influence upon to facilitate e-filing by personal taxpayers. In partially easy of use variable also has significant influence upon to facilitate e-filing by personal tax payers. With R Square 94.9% that perceived of usefulness and easy of use can influence acceptance to use facilitate e-filing by personal taxpayers, While the rest 5,1% is determinate by other variables that are unknown and not included in this regression analyisis. Therefore can be concluded that perceived of usefulness and easy of use of e-filing has significant influence upon to facilitate e-filing by personal taxpayers.
Key words : e-filing, usefulness, easy of use.
vi
PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDAHAN E-SPT TERHADAP PENGGUNAAN FASILITAS E-SPT OLEH WAJIB PAJAK PRIBADI (Studi Kasus Pada KPP Pratama Kebon Jeruk Satu Jakarta Barat) Oleh: Fajar Ramadhan ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara simultan maupun parsial dari dua jenis persepsi yaitu manfaat dan kemudahan E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. Pada penelitian ini digunakan data primer yang diperoleh dari riset lapangan dengan objek penelitian wajib pajak pada KPP Pratama Kebun Jeruk Satu Jakarta Barat dan data sekunder yang dapat mendukung penelitian. Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat digunakan analisis regresi linier berganda pada SPSS 17 for Windows. Berdasarkan analisis regresi linier berganda diketahui bahwa variabel manfaat dan kemudahan E-SPT secara simultan mempunyai pengaruh terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. Secara parsial juga variabel kemudahan mempengaruhi tingkat penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. Dengan R Square 94,9% menunjukan bahwa manfaat dan kemudahan dapat mempengaruhi penerimaan wajib pajak untuk menggunakan fasilitas E-SPT, sedangkan sisanya sebesar 5,1% ditentukan oleh variabel lain yang tidak diketahui dan tidak termasuk dalam analisis regresi ini. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa manfaat dan kemudahan E-SPT memiliki pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak.
Kata Kunci : E-SPT, manfaat, kemudahan.
vii
KATA PENGANTAR
Segala puji serta syukur kehadirat Allah S.W.T yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi ”. Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian syaratsyarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini terutama kepada: 1. Orang Tuaku (Mulyana dan Hartini) dan
kakak (Muslim Firdaus) serta
Adikku (Widi jatnika), yang telah memberikan semangat, dukungan baik material maupun non material serta do’a yang tiada henti-hentinya kepada penulis. 2. Bapak Prof. Dr. Azzam Jasin. Ak., MBA selaku Pembimbing Skripsi I yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini. 3. Ibu Fitri Damayanti, SE., Ak., M.Si selaku dosen Pembimbing Skripsi II yang telah bersedia meluangkan waktu, memberikan pengarahan dan bimbingan dalam penulisan skripsi ini 4. Seluruh Staff Kantor Pelayanan Pajak Kebon Jeruk 1 Jakarta Barat yang telah membantu dalam menyebarkan kuesioner. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah memberikan ilmunya sehingga penulis mampu menyelsaikan perkuliahan ini dengan sebaikbaiknya. 6. Dara Laksmitha Ayuningtyas, Nur Ratna Intan, Fitri Yani Jalil, Lyon Syaeful mukminin, Ahmad Syahri
dan Hadiarrohman yang telah membantu
menyelsaikan skripsi.
viii
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak.
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ...............................................................
ii
LEMBAR UJIAN KOMPREHENSIF ..............................................................
iii
LEMBAR PERNYATAAN SKRIPSI ...............................................................
iv
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................
v
ABSTRACT .........................................................................................................
vi
ABSTRAK ........................................................................................................... vii KATA PENGANTAR ......................................................................................... viii DAFTAR ISI ........................................................................................................
x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii BAB I
BAB II
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ................................................................
1
B. Perumusan Masala ...........................................................................
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................
5
TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ................................................................................
7
1. Pengertian Pajak ..........................................................................
7
2. Fungsi Pajak .................................................................................
8 x
3. Sistem Pemungutan Pajak ............................................................
9
4. Wajib Pajak .................................................................................. 10 B. Surat Pemberitahuan Secara Manual (SPT)..................................... 12 1. Definisi SPT................................................................................. 12 2. Fungsi SPT................................................................................... 13 3. Pengisian dan Penyampaian SPT ................................................. 14 4. Pembetulan SPT........................................................................... 15 5. Lampiran SPT .............................................................................. 16 6. Jenis SPT...................................................................................... 17 7. Batas Waktu Penyampaian SPT .................................................. 18 8. Perpanjangan Jangka Waktu Penyampaian SPT ......................... 18 C. Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (E-SPT) ............................ 19 1. Definisi E-SPT ............................................................................. 19 2. Manfaat E-SPT ............................................................................ 20 3. Kemudahan E-SPT ...................................................................... 21 4. Syarat-Syarat Menggunakan E-SPT ............................................ 22 5. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Melalui Perusahaan Penyediaan Jasa Aplikasi (ASP).................. 23 6. Kerangka Pendekatan Teoritis Technology Acceptance Model (TAM) ........................................................................................... 25 D. Tinjauan Penelitian Terdahulu ......................................................... 28 E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis ....................................... 29 xi
F. Kerangka Pemikiran ......................................................................... 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian ............................................................... 31 B. Metode Penentuan Sampel............................................................... 31 1. Populasi dan Sampel .................................................................... 31 2. Teknik Penelitian Sampel ............................................................ 32 C. Metode Pengumpulan Data .............................................................. 32 1. Data Primer .................................................................................. 32 2. Data Sekunder .............................................................................. 33 D. Metode Analisis ............................................................................... 33 1. Uji Kualitas Data ......................................................................... 33 a. Uji Validitas ............................................................................ 33 b. Uji Realibitas........................................................................... 34 2. Uji Asunsi Klasik ......................................................................... 34 a. Uji Multikolinearitas ............................................................... 34 b. Uji Heterokedasdisitas ............................................................ 35 c. Uji Normalitas Data................................................................. 35 E. Uji Hipotesis .................................................................................... 36 1. Analisis Regresi Berganda ........................................................... 36 2. Koefesien Determinan(R²) ........................................................... 37 3. Uji Statistik Fisher (F) ................................................................. 37 xii
4. Uji Statistik t ................................................................................ 38 F. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya ......................... 38 1. Manfaat e-SPT ............................................................................. 39 2. Kemudahaan e-SPT ..................................................................... 39 3. Penggunaan Fasilitas e-SPT oleh Wajib Pajak ............................ 40
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian .................................... 42 1. Deskripsi KPP Pratama ............................................................... 42 a. Sejarah dan Perkembangan KPP Pratama Kebon Jeruk Satu 42 b. Tugas dan Tanggung Jawab KPP Pratama Kebon Jeruk Satu 44 2. Uraian Tugas/Jabatan Unit Organisasi ........................................ 44 B. Perbandingan Pelaporan E-SPT dan SPT ........................................ 47 1. Karakteristik Responden ............................................................. 48 2. Profil Responden ......................................................................... 49 C. Penemuan Penelitian ........................................................................ 50 1. Hasil Uji Kualitas Data ............................................................... 50 c. Hasil Uji Realibilitas ............................................................ 50 d. Hasil Uji Validitas ................................................................ 51 2. Hasil Uji Asumsi Klasik ............................................................. 53 a. Hasil Uji Multikolinearitas................................................... 53 b. Hasil Uji Heterokedastisitas ................................................. 54 xiii
c. Hasil Uji Normalitas ............................................................ 55 3. Hasil Uji Hipotesis ...................................................................... 56 a. Hasil Uji Regresi Berganda.................................................. 56 b. Hasil Uji Koefisien Determinasi .......................................... 57 c. Hasil Uji Statistik F .............................................................. 58 d. Hasil Uji Statistik t ............................................................... 59
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ...................................................................................... 61 B. Implikasi .......................................................................................... 61 C. Saran ................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 64 LAMPIRAN ......................................................................................................... 66
xiv
DAFTAR TABEL
No. Tabel
Keterangan
Halaman
Tabel 3.1
Penelitian Terdahulu .............................................
28
Tabel 4.1
Operasional Variabel.............................................
41
Tabel 4.2
Perbandingan Pelaporan E-SPT dan SPT .............
47
Tabel 4.3
Distribusi Kuesioner Penelitian ............................
48
Tabel 4.4
Data Statistik Responden ......................................
49
Tabel 4.5
Uji Realibilitas Manfaat E-SPT ............................
50
Tabel 4.6
Uji Realibilitas Kemudahan E-SPT ......................
50
Tabel 4.7
Uji Realibilitas Penggunaan E-SPT ......................
51
Tabel 4.8
Uji Validitas Manfaat E-SPT ................................
52
Tabel 4.9
Uji Validitas Kemudahan E-SPT ..........................
52
Tabel 4.10
Uji Validitas Penggunaan E-SPT ..........................
52
Tabel 4.11
Uji Multikolinioeritas............................................
53
Tabel 4.12
Uji Koefisien Regresi ............................................
56
Tabel 4.13
Uji Koefisien Determinasi ....................................
57
Tabel 4.14
Uji Statistik F ........................................................
58
Tabel 4.15
Uji Statistik t .........................................................
59
xv
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
Keterangan
Gambar 2.1
Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT
Halaman
Terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi...............................................
30
Gambar 4.2
Scatterplot .............................................................
54
Gambar 4.3
Normal Plot ...........................................................
55
Gambar 4.4
Histogram ..............................................................
56
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Keterangan
Halaman
Lampiran I
Kuesioner untuk Wajib Pajak .............................................
66
Lampiran II
Hasil Olahan Identitas Responden ......................................
70
Lampiran III
Surat Riset………………………………………………...
77
xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian Di era teknologi modern ini, di mana manusia menginginkan segala sesuatu serba mudah dan instan, direktorat jenderal pajak dengan cerdas menangkap keinginan wajib pajak dengan menciptakan inovasi baru dalam pelaporan penghitungan pajak melalui teknologi internet. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak dan atau pengusaha kena pajak untuk mendaftarkan diri dan atau melaporkan kegiatan usahanya melalui internet yang terhubung langsung secara on-line dengan direktorat jenderal pajak. Dalam hal pelaporan surat pemberitahuan (SPT), secara umum yang selama ini dilakukan adalah dengan menyampaikan langsung
ke kantor
pelayanan pajak (KPP), atau dikirim melalui pos tercatat. Namun sesuai pasal 6 ayat (2) Undang-Undang Ketentuan Umum Tata Cara Perpajakan (UU KUP) menyatakan bahwa SPT dapat disampaikan dengan cara lain. Terkait dengan peraturan Direktorat jenderal Pajak (DJP) No. KEP-47/PJ/2008 dan KEP-06/PJ/2009, telah ditetapkan cara lain tersebut, yakni secara elektronik, yang kini dikenal dengan elektronik surat pemberitahuan (E-SPT). Berbeda dengan surat pemberitahuan secara manual, dengan E-SPT akan menjadi lebih mudah dan cepat. Penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik dapat dilakukan selama 24 jam sehari dan 7 hari seminggu.
1
Standar waktu yang digunakan untuk menentukan saat diterimanya surat pemberitahuan secara elektronik adalah waktu Indonesia bagian barat. Surat pemberitahuan secara elektronik pada akhir batas waktu penyampaian surat pemberitahuan yang jatuh pada hari libur, dianggap disampaikan tepat waktu. Surat pemberitahuan dianggap telah diterima dan tanggal penerimaan secara elektronik, sepanjang wajib pajak telah memenuhi kewajiban menyampaikan induk SPT yang memuat tanda tangan basah (bila ada). Saat ini perpajakan memainkan peranan penting dalam pelayanan publik, subsidi, pembangunan, dan proyek-proyek pemerintah. Sudah saatnya pajak meningkat sesuai dengan potensinya, tidak parsial, dan menyeluruh. Artinya, penerimaan pajak yang tinggi harus dilihat sebagai akumulasi kumulatif dari berbagai faktor sehingga bila salah satu faktor tidak maksimal, harus diimbangi dengan kemampuan faktor lain yang meningkat. Dengan begitu, keseimbangan yang harmoni sebagai pemicu penerimaan pajak dapat berjalan. Sebagaimana kita ketahui pajak merupakan konstribusi wajib rakyat kepada negara digunakan untuk membiayai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan hingga saat ini membutuhkan dana yang tidak sedikit. Dana tersebut dikumpulkan dari kekayaan alam maupun iuran dari masyaratkat berupa pajak. Mekanisme perpajakan yang dianut di Indonesia saat ini untuk berbagai jenis pajak didasarkan pada self assessment system yang telah memenuhi syarat sebagai wajib pajak secara otomatis harus menghitung dan 2
menetapkan sendiri berapa besarnya utang pajaknya, menyetorkannya ke Kas Negara dan mempertanggungjawabkan penghitungan, penetapan, dan pembayaran pajak tersebut kepada otoritas perpajakan yang disebut dengan istilah Fiskus. Penelitian sebelumnya oleh Indri Lestari (2009) di KPP Bandung dengan variabel penerapan sistem E-SPT dan kualitas informas pajak. Hasilnya pelaksanaan E-SPT PPN berpengaruh baik dalam meningkatkan kepatuhan oleh PKP. Penelitian selanjutnya oleh Anna Che dan Ng Lee Bee (2010) di Malaysia dengan variabel Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Perceived of Risk. Hasilnya Improving aspect of the e-filing system that would enhace taxpayers of the system are essential to increase adoption of the efiling system. Penelitian lain oleh Nora Dwi (2006) di KPP BUMN dengan variabel Manfaat
aplikasi,
kemudahan
aplikasi
dan
keinginan
wajib
pajak
memanfaatkan fasilitas e-Government. Hasilnya manfaat dan kemudahan aplikasi mempengaruhi keinginan wajib pajak memanfaatkan e-Government . Berdasarkan penelitian-penelitian sebelumnya, maka untuk penelitian kali ini penulis ingin mengetahui pengaruh manfaat dan kemudahan E-SPT terhadapa penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak, apakah ada pengaruh manfaat dan kemudahan atau tidak. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya, yaitu:
3
1. Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Kebon Jeruk Satu Jakarta Barat, sedangkan penelitian sebelumnya dilakukan di kabupaten Bandung. 2. Adanya perubahan Variabel, yaitu manfaat dan kemudahan, sedangkan penelitian sebelumnya tentang kepatuhan, penerapan dan kualitas pelayanan E-SPT. 3. Penelitian ini dilakukan pada tahun 2010, sedangkan penelitian sebelumnya pada tahun 2009. Berdasarkan pertimbangan atas penelitian-penelitian sebelumnya,
maka penulis mencoba untuk meneliti lebih lanjut tentang E-SPT dengan memilih judul “Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi”.
B. Rumusan Masalah Penelitian Masalah yang diteliti selanjutnya dapat dirumuskan sebagai berikut: 1. Apakah manfaat E-SPT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi? 2. Apakah kemudahan E-SPT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi? 3. Apakah manfaat dan kemudahan E-SPT secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi?
4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut: a.
Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh manfaat yang diperoleh dari E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi.
b. Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh kemudahan yang diperoleh dari E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. c.
Untuk menganalisis seberapa besar pengaruh manfaat dan kemudahan secara bersama-sama yang diperoleh dari E-SPT
terhadap
penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. 2. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi semua pihak, diantaranya Kantor Pelayanan Pajak (KPP), pihak lain serta penulis sendiri yang dapat diuraikan sebagai berikut: a.
Bagi Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Penelitian diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan kepada wajib pajak melalui penerapan E-SPT, dan dapat memberikan kontribusi
kepada
Direktorat
Jenderal
Pajak
sebagai
bahan
pertimbangan dalam praktek sistem informasi dalam mengembangkan teknologi informasi. 5
b.
Pihak Lain (umum) Diharapakan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memenuhi kewajiban perpajakan dan bagi peneliti selanjutnya diharapkan sebagai bahan dan informasi terhadap masalah dan tempat yang sama dengan kajian yang lebih mendalam untuk meningkatkan penerimaan pajak.
c.
Penulis Untuk mengetahui apakah adanya hubungan penting pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi E-SPT
terhadap penggunaan
fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori 1. Pengertian Pajak Banyak para ahli dalam bidang perpajakan yang memberikan pengertian dan definisi yang berbeda-beda mengenai pajak, namun demikian definisi tersebut mempunyai inti atau tujuan yang sama. Beberapa kutipan definisi yang telah dikemukakan oleh para ahli antara lain: Menurut Adriani dalam Lubis (2007) berpendapat: “Pajak adalah iuran kepada Negara (yang dapat dipaksakan) yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan, dengan tidak mendapat prestasi kembali, yang langsung dapat ditunjuk, dan yang gunanya untuk membiayai pengeluaran-pengeleluaran umum berhubungan dengan tugas Negara untuk menyelenggarakan pemerintahan”. Menurut Rochmat Soemitro dalam Burton dan Ilyas (2008) berpendapat: “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan UndangUndang (yang dapat dipaksakan) dengan tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi), yang langsung dapat ditujukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum”. Menurut UU No. 28 tahun 2007 (www.Pajak.go.id) adalah: “Pajak adalah kontribusi wajib kepada Negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan UU, dengan tindak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat”.
7
Dari pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa ciriciri yang melekat pada pengertian pajak, adalah: a. Kontribusi dari rakyat kepada Negara. b. Sifatnya dapat dipaksakan berdasarkan Undang-Undang, artinya pajak dipungut
dengan
kekuatan
Undang-Undang
dan
aturan
pelaksanaannya. c. Tidak ada kontraprestasi (imbalan) yang langsung dapat dirasakan oleh pembayar pajak. d. Pemungutan pajak dilakukan oleh Negara baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. e. Pajak
digunakan
untuk
membayar
pengeluaran-pengeluaran
pemerintah (rutin dan pembangunan) bagi kepentingan masyarakat umum. 2. Fungsi Pajak Menurut Mardiasmo (2008) fungsi pajak dalam masyarakat suatu Negara terbagi dalam 2 (dua) fungsi, yaitu: a.
Fungsi budgetair (sumber dana bagi pemerintah) fungsi ini bertujuan untuk memasukan penerimaan uang untuk kas Negara sebanyakbanyaknya antara lain mengisi anggaran pendapatan dan belanja Negara (APBN) sesuai dengan target penerimaan pajak yang telah ditetapkan, sehingga posisi anggaran pendapatan dan pengeluaran yang berimbang tercapai.
8
b.
Fungsi regulerend (mengatur) fungsi pajak yang secara tidak langsung dapat mengatur dan menggerakan perkembangan sarana perekonomian nasional yang produktif. Adanya pertumbuhan perekonomian yang demikian maka akan dapat menumbuhkan objek pajak dan subjek pajak yang baru yang lebih banyak lagi, sehingga basis pajak lebih meningkat lagi.
3. Sistem Pemungutan Pajak Menurut Mardiasmo (2008) pada dasarnya terdapat 3 (tiga) sistem pemungutan pajak yang berlaku, yaitu: a. Official assessment system adalah sistem pemungutan pajak dimana jumlah pajak yang harus dilunasi atau terutang oleh wajib pajak dihitung dan ditetapkan oleh fiskus (aparat pajak). Ciri-cirinya: 1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang terletak pada fiskus. 2) Wajib pajak bersifat pasif. 3) Utang pajak timbul setelah dikeluarkan Surat Ketetapan Pajak (SKP) oleh pihak fiskus. b. Self assessment system adalah sistem pemungutan pajak dan wajib pajak harus menghitung, menyetor, dan melaporkan jumlah pajak yang terutang.
9
Ciri-cirinya: 1) Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang terletak pada wajib pajak sendiri. 2) Wajib pajak aktif mulai dari menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri pajak yang terhutang. 3) Fiskus tidak ikut campur dan hanya mengawasi. c. Withholding system adalah sistem pemungutan pajak yang mana besar pajak terutangnya dihitung dan dipotong oleh pihak ke 3 (tiga). Pihak ke 3 (tiga) yang dimaksud disini antara lain pemberi kerja, bendaharawan pemerintah. 4. Wajib Pajak UU No. 28 tahun 2007 pasal 1 (www.pajak.go.id) menyebutkan, definisi wajib pajak adalah orang pribadi atau badan, yang meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Wajib pajak tersebut wajib mendaftarkan diri untuk memperoleh nomor pokok wajib pajak (NPWP) ke KPP yang wilayah kerjanya meliputi tempat tinggal atau kedudukan wajib pajak. Untuk menjamin dan memberikan kepastian hukum kepada wajib pajak dalam melaksanakan kewajibannya, undang-undang juga mengatur dengan tegas hak-hak wajib pajak dalam satu hukum pajak formal secara tegas. Dalam bukunya Siti Resmi (2007) dituliskan kewajiban dan hak wajib pajak diantaranya, yaitu: 10
a. Kewajiban wajib pajak 1) Mendaftarkan diri untuk memperoleh NPWP 2) Menghitung dan membayar sendiri pajak dengan benar 3) Mengambil
sendiri
SPT,
mengisinya
dengan
benar
dan
memasukannya sendiri ke KPP dan dalam batas waktu yang telah ditetapkan 4) Menyelenggarakan pembukuan atau pencatatan 5) Jika diperiksa, wajib: a)
Memperlihatkan dan atau meminjamkan buku atau catatan, dokumen yang menjadi dasarnya dan dokumen lain yang berhubungan dengan penghasilan yang diperoleh, kegiatan usaha, pekerjaan bebas wajib pajak atau objek yang terhutang pajak.
b)
Memberikan kesempatan untuk memasuki tempat atau ruangan guna memperlancar pemeriksaan
c)
Memberikan keterangan yang diperlukan
b. Hak wajib pajak 1) Mengajukan surat keberatan dan banding 2) Menerima tanda bukti pembetulan, dan mengajukan permohonan penundaan pemasukan SPT 3) Meminta pengembalian kelebihan pembayaran pajak. 4) Mengajukan permohonan penghapusan dan pengurangan sanksi serta pembetulan surat ketetapan yang salah. 11
5) Memberi kuasa kepada orang lain untuk melaksanakan kewajiban perpajakan.
B. Surat Pemberitahuan Secara manual (SPT) 1. Definisi SPT Dalam melaksanakan administrasi perpajakannya seorang wajib pajak memiliki Surat Pemberitahuan (SPT) pajak untuk dapat menghitung dan melaporkan pajak yang harus dibayar oleh wajib pajak bersangkutan. Menurut Waluyo (2010) menyatakan bahwa, SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Sedangkan menurut Mardiasmo (2008) SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan dan/atau pembayaran pajak, objek pajak dan/atau bukan objek pajak, dan/atau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa SPT merupakan surat yang digunakan Wajib Pajak untuk melaporkan perpajakannya
sesuai
dengan
perhitungan
yang telah
ditentukan
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Fungsi SPT Adapun fungsi SPT dapat dilihat dari Wajib Pajak, Pengusaha Kena Pajak atau Pemotong/Pemungut Pajak sebagai berikut: 12
a. Fungsi SPT bagi Wajib Pajak Penghasilan 1) Sebagai
sarana
melapor
dan
mempertanggungjawabkan
perhitungan pajak yang sebenarnya terutang. 2) Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan
sendiri
dan
atau
melalui
pemotongan
dan
pemungutan pihak lain dalam satu tahun pajak atau bagian tahun pajak. 3) Melaporkan pembayaran dari pemotong atau pemungut tentang pemotongan atau pemungutan pajak orang pribadi atau badan lain dari satu Masa Pajak sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. b. Fungsi SPT bagi Pengusaha Kena Pajak (PKP) 1) Sarana melapor dan mempertanggungjawabkan perhitungan jumlah Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas barang Mewah yang sebenarnya terutang. 2) Melaporkan pengkreditan Pajak Masukan terhadap Pajak keluaran. 3) Melaporkan pembayaran atau pelunasan pajak yang telah dilaksanakan dan atau melalui pihak lain dalam satu Masa Pajak, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan yang berlaku. c. Fungsi SPT bagi Pemotong atau Pemungut Pajak
13
Fungsi
SPT
ini
adalah
sarana
melapor
dan
mempertanggungjawabkan pajak yang dipotong atau dipungut dan disetor. 3. Pengisian dan Penyampaian SPT Cara penyampaian SPT Masa maupun SPT Tahunan yaitu Wajib Pajak harus mengambil sendiri formulir SPT ke KPP setempat dengan menunjukkan NPWP dan mengisi formulir SPT dengan benar, jelas dan lengkap serta menandatangani sesuai dengan petunjuk yang diberikan. Pengisian formulir SPT yang tidak benar yang mengakibatkan pajak yang terutang kurang bayar, akan dikenakan sanksi perpajakan. SPT yang telah diisi diserahkan kembali ke KPP yang bersangkutan dalam batas waktu yang diterapkan dan meminta bukti penerimaan SPT. Apabila SPT dikirim melalui PT. Pos Indonesia (POSINDO) harus dilakukan secara tercatat, dan tanda bukti serta tanggal pengiriman dianggap sebagai tanda bukti dan tanggal penerimaan. Khusus lampiran SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai dapat disampaikan melalui media elektronik yaitu sebagai sarana penyimpanan dana yang digunakan untuk memindahkan data dari suatu komputer ke komputer lainnya secara elektronik, antara lain disket dan catridge. Oleh karena itu, Pengusaha Kena Pajak administrasi pembukuannya dilakukan dengan komputer dalam suatu system basis data (data base system) selanjutnya ditentukan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP).
14
4. Pembetulan SPT Apabila dalam pengisian SPT ternyata terdapat kesalahan, maka Wajib Pajak atas kemauan sendiri dengan menyampaikan pernyataan tertulis dalam jangka waktu 2 (dua) tahun sesudah saat terutang pajak atau berakhirnya Masa Pajak, Bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak, dengan syarat: a. Direktorat
Jenderal
Pajak
(DJP)
belum
melakukan
tindakan
pemeriksaan. Pembetulan SPT tersebut berakibat utang pajak menjadi lebih besar, maka dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% sebulan atas jumlah pajak yang kurang dibayar, dihitung sejak saat penyampaian SPT berakhir sampai dengan tanggal pembayaran karena pembentulan SPT. b. Direktorat
jenderal
pemeriksaan,
tetapi
pajak belum
(DJP)
telah
dilakukan
melakukan tindakan
tindakan
penyidikan.
Selanjutnya, Wajib Pajak dengan kemauan sendiri mengungkapkan ketidakbenaran perbuatan dengan disertai pelunasannya kekurangan pembayaran jumlah pajak yang sebenarnya terutang beserta sanksi administrasi berupa denda sebesar dua kali jumlah pajak yang kurang bayar. Sekalian jangka waktu pembetulan SPT telah berakhir, dengan syarat DJP belum menerbitkan Surat Ketetapan Pajak (SKP), Wajib Pajak dengan kesadaran sendiri dapat mengungkapkannya dalam suatu laporan
15
tersendiri tentang ketidakbenaran pengisian SPT atas pengungkapan Wajib Pajak berakibat: 1) Pajak yang masih harus dibayar menjadi lebih besar 2) Rugi berdasarkan ketentuan perpajakan menjadi lebih kecil 3) Jumlah harta menjadi lebih besar 4) Jumlah modal menjadi lebih besar Pajak kurang bayar yang timbul sebagai akibat pengungkapan ketidak benaran pengisian SPT tersebut, beserta sangsi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% (lima puluh persen) dari pajak yang kurang bayar, harus dilunasi sebelum laporan disampaikan. 5. Lampiran SPT Hal yang perlu dilampirkan Wajib Pajak dalam SPT adalah sebagai berikut: a. Bagi Wajib Pajak yang melakukan pembukuan, SPTnya harus dilampiri atau dilengkapi dengan Laporan Keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi serta keterangan-keterangan lain yang diperlukan untuk menghitung besarnya Pengasilan Kena Pajak. b. Bagi Wajib Pajak perhitungan norma perhitungan, dalam SPT-nya harus dilampiri atau dilengkapi peredaran yang terjadi dalam tahun pajak yang bersangkutan. 6. Jenis SPT Memperhatikan saat pelaporan SPT dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
16
a. SPT Masa adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan atau pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Masa pajak. b. SPT Tahunan adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang dalam suatu Tahun pajak. SPT meliputi: 1)
SPT Tahunan Pajak Penghasilan;
2)
SPT Masa yang terdiri dari: a) SPT Masa Pajak Penghasilan; b) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai; c) SPT Masa Pajak Pertambahan Nilai bagi Pemungut Pajak Penghasilan.
SPT dapat berbentuk: 1)
Formulir kertas (hardcopy), atau
2)
Elektronik surat pemberitahuan (E-SPT)
7. Batas Waktu Penyampaian SPT Sesuai Pasal 3 Ayat (3) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang Ketentuan Umun dan Tatacara Perpajakan, bahwa batas waktu penyampaian SPT sebagai berikut: a. Untuk SPT Masa, paling lambat 20 (dua puluh) hari setelah akhir masa pajak.
17
b. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak orang pribadi, paling lambat 3 (tiga) bulan setelah akhir tahun pajak. c. Untuk SPT Tahunan Pajak Penghasilan Wajib Pajak badan, paling lambat 4 (empat) bulan setelah akhir Tahun pajak. 8. Perpanjangan Jangka Waktu penyampaian SPT Wajib Pajak dapat memperpanjang jangka waktu penyampaian SPT Tahunan sebagaimana dimaksud untuk paling lama 2 (dua) bulan sejak batas waktu penyampaian SPT Tahunan dengan cara menyampaikan pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan. Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dibuat secara tertulis dan disampaikan ke Kantor Pelayanan Pajak, sebelum batas waktu penyampaian SPT Tahunan berakhir, dengan dilampiri: a. Perhitungan sementara pajak terutang dalam 1 (satu) Tahun Pajak yang batas waktu penyampaiannya diperpanjang b. Laporan keuangan sementara c. Surat Setoran Pajak (SSP) sebagai bukti pelunasan kekurangan pembayaran pajak yang terutang. Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan wajib ditandatangani oleh Wajib Pajak atau kuasa Wajib Pajak. Dalam hal pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang ditandatangani oleh kuasa Wajib Pajak, pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunana harus dilampiri dengan Surat Kuasa Khusus. Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan dapat disampaikan: 18
a. Secara langsung b. Melalui pos dengan bukti penerimaan surat c. Dengan cara lain, yang meliputi: 1) Melalui perusahaan jasa ekspedisi atau jasa kurir dengan bukti pengiriman surat 2) e-Filling melalui Aplication service provider atau penyedia jasa aplikasi (ASP) Pemberitahuan perpanjangan SPT Tahunan yang tidak memenuhi ketentuan sebagaimana dianggap bukan merupakan pemberitahuan perpajangan SPT Tahunan.
C. Surat Pemberitahuan Secara Elektronik (E-SPT) 1. Definisi E-SPT Guna
mendukung
berjalannya
modernisasi
pajak,
terus
dikembangkan pemanfaatannya dan penerapan E-SPT dimaksudkan agar semua proses kerja dan pelayanan berjalan dengan baik, lancar, cepat dan akurat. Menurut Pandiangan (2008) E-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media komputer. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa E-SPT adalah suatu program yang dapat digunakan oleh wajib pajak untuk melakukan pengisian dan pelaporan SPT secara cepat, tepat dan akurat.
19
2. Manfaat E-SPT Dengan adanya modernisasi pajak dan E-SPT sebagai salah satunya, maka E-SPT
sebagai program aplikasi yang berguna untuk
mempermudah Wajib Pajak dalam perpajakannya memiliki beberapa manfaat. Manfaat E-SPT adalah: a. Penyampaian SPT dapat dilakukan secara cepat melalui jaringan internet. b. Penghitungan dilakukan secara cepat dan tepat karena menggunakan sistem komputer. c. Data yang disampaikan Wajib Pajak selalu lengkap, dimana tidak adanya formulir lampiran yang terlewatkan, karena penomoran formulir yang pre-numbered dengan menggunakan sistem komputer. d. Penggunaan kertas lebih efisien karena hanya mencetak SPT induk. e. Wajib Pajak secara cepat, tepat, dan efisien dapat menyelesaikan kewajiban pelaporan SPT-nya. f. Tidak diperlukan proses perekaman SPT berserta lampiranya di KPP karena wajib pajak telah menyampaikan datanya secara elekronik. g. Tidak perlu antri karena dilakukan melalui internet. h. Menghemat Biaya. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas bahwa dengan adanya ESPT penyampaian dan perhitungan SPT dapat dilakukan dengan cepat karena dengan media internet, dan data yang disampaikan Wajib Pajak diproses dengan cepat dan tepat. 20
3. Kemudahan E-SPT Selain manfaat E-SPT juga memiliki beberapa kemudahan. Kemudahan E-SPT adalah: a. Aplikasi E-SPT mudah dipelajari. b. Ada sistem perbaikan kesalahan hitung. c. Cukup akses melalui website (Misalkan, Laporpajak.com). d. Memiliki panduan pelaporan. e. Bisa dilakukan dimana saja selama ada jaringan internet. f. Tidak ada batas waktu karena dapat dilakukan 7x24 jam. Berdasarkan penjelasan-penjelasan diatas bahwa dengan adanya ESPT penyampaian dan perhitungan
SPT dapat dilakukan kapan dan
dimana saja selama ada jaringan internet. 4. Syarat-Syarat Menggunakan E-SPT Untuk dapat menggunakan fasilitas E-SPT pelanggan harus dapat memenuhi syarat-syarat sebagai berikut sesuai dengan surat keputusan Direktur Jendral Pajak nomor: KEP-47/PJ./2008 tanggal 16 Desember 2008 adalah sebagai berikut: a. Sudah terdaftar sebagai wajib pajak atau sudah memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak). b. Memiliki Personal Computer (PC) yang memadai dan terkoneksi internet. c. Dalam PC tersebut telah terinstal/menggunakan Internet Explorer (IE) versi 5.5 atau yang lebih baru. 21
Syarat-syarat WP dapat menikmati layanan E-SPT atau pengiriman data/penyampaian SPT secara elektronik adalah sebagai berikut: a. Memiliki Elekttronik Filing Identification Number (eFIN) yang diperoleh dari KPP. b. Memiliki aplikasi SPT dan submission data ke ASP. c. Digital certificate (DC) yang didapatkan setelah melakukan registrasi E-SPT. d. Tanda tangan elektronik atau tanda tangan digital adalah suatu informasi elektronik yg di generate oleh sistem DJP Perusahaan penyedia jasa aplikasi (ASP) harus memenuhi syaratsyarat sebagai berikut: a. Berbentuk badan. b. Memiliki izin usaha penyedia jasa aplikasi (ASP). c. Mempunyai nomor pokok wajib pajak (NPWP) dan telah dikukuhkan sebagai perusahaan kena pajak. d. Menandatangani perjanjian dengan Direktorat jenderal Pajak. 5. Tata Cara Penyampaian SPT Secara Elektronik (E-SPT) Melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP) Tata cara penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik (ESPT) melalui perusahaan penyedia aplikasi diatur dalam surat keputusan Direktur Jendral Pajak nomor: KEP-06/PJ./2009 tanggal 20 januari 2009. Setiap wajib pajak (Orang Pribadi maupun Badan) dapat melakukan ESPT dengan cara sebagai berikut: 22
a. Wajib Pajak melakukan instalasi aplikasi E-SPT pada sistem komputer yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakannya; b. Wajib Pajak menggunakan aplikasi E-SPT untuk merekam data-data perpajakan yang akan dilaporkan, yaitu antara lain: 1) Data Identitas Wajib Pajak Pemotong/Pemungut dan Identitas Wajib Pajak yang dipotong/dipungut seperti NPWP, Nama, Alamat, Kode Pos, Nama KPP, Pejabat Penandatangan, Kota, Format
Nomor
Bukti
Potong/Pungut,
Nomor
awal
bukti
Potong/Pungut, Kode Kurs Mata Uang yang Digunakan; 2) Bukti Pemotongan/Pemungutan Pajak Penghasilan (PPh); 3) Faktur Pajak; 4) Data perpajakan yang terkandung dalam SPT; 5) Data Surat Setoran Pajak (SSP), Seperti: Masa Pajak, Tahun Pajak, tanggal setor, nomor transaksi penerimaan Negara (NTPN), kode Akun, dan jumlah pembayaran pajak; c. Wajib
Pajak
yang
telah
memiliki
sistem
administrasi
keuangan/perpajakan sendiri dapat melakukan proses impor data dari sistem yang dimiliki Wajib Pajak ke dalam aplikasi E-SPT dengan mengacu kepada format data yang sesuai dengan aplikasi E-SPT; d. Wajib Pajak mencetak Bukti Pemotongan/Pemungutan dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan menyampaikannya kepada pihak yang dipotong/dipungut;
23
e. Wajib Pajak mencetak formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa pajak pertambahan nilai (PPN) dan/atau SPT Tahunan PPh menggunakan aplikasi E-SPT; f. Wajib Pajak menandatangani formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan aplikasi ESPT; g. Wajib Pajak membentuk file data SPT dengan menggunakan aplikasi E-SPT dan disimpan dalam media elektronik; h. Wajib Pajak Menyampaikan E-SPT ke KPP tempat Wajib Pajak terdaftar dengan cara: 1. Secara langsung atau melalui pos/perusahaan jasa ekspedisi/kurir dengan
bukti
pengiriman
surat,
dengan
membawa
atau
mengirimkan formulir Induk SPT Masa PPh dan/atau SPT Masa PPN dan/atau SPT Tahunan PPh hasil cetakan E-SPT yang telah ditandatangani dan file data SPT yang tersimpan dalam bentuk elektronik serta dokumen lain yang wajib dilampirkan. Atas penyampaian E-SPT secara langsung diberikan tanda penerimaan surat dari TPT sedangkan penyampaian E-SPT melalui pos atau jasa ekspedisi/kurir bukti pengiriman surat dianggap sebagai tanda terima SPT. 2. Melalui e-Filing sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Atas penyampaian melalui e-Filing diberikan bukti penerimaan elektronik. 24
6. Kerangka Pendekatan Teoritis Technology Acceptance Model (TAM) Sebagaimana disebutkan sebelumnya, E-SPT adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media komputer. Banyak studi yang telah dilakukan untuk meneliti penerimaan pengguna (user acceptance) terhadap teknologi informasi. Salah satu model yang paling banyak digunakan adalah Technology Acceptance Model (TAM) yang dikembangkan oleh Davis (Wibowo 2006). Model TAM menjelaskan faktor-faktor utama dari perilaku pengguna terhadap penerimaan pengguna teknologi (Wibowo, 2006). Model ini menempatkan faktor sikap dari tiap-tiap perilaku pengguna dengan dua variabel yaitu kemudahan penggunaan (easy to use) dan kemanfaatan (usefulness). Kedua variabel ini dapat menjelaskan aspek keperilakuan pengguna. Kesimpulannya adalah model TAM dapat menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam kemanfaatan pengguna. Model ini menggambarkan bahwa penerimaan pengguna dipengaruhi oleh kemanfaatan (usefulness) dan kemudahan penggunaan (easy of use). Penggunaan teknologi informasi (TI), berdasarkan aspek perilaku menjelaskan tujuan prilaku ditentukan oleh sikap atas perilaku tersebut. Dengan demikian dapat dipahami reaksi dan persepsi pengguna TI akan mempengaruhi sikapnya dalam penerimaan penggunaan TI, yaitu salah satu faktor yang dapat mempengaruhi adalah persepsi pengguna atas kemanfaatan dan kemudahan penggunaan TI sebagai suatu tindakan yang 25
beralasan dalam konteks pengguna TI, sehingga alasan seseorang dalam melihat manfaat dan kemudahan penggunaan TI menjadikan tindakan orang tersebut dapat menerima penggunaan TI. Model TAM menjelaskan bahwa persepsi pengguna akan menentukan sikapnya dalam penerimaan pengguna, dan dapat di jelaskan sebagai berikut: a. Kemanfaatan yang dipersepsikan (Perceived Usefulness) Dalam jurnal Arif (2006) kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi dengan pendekatan Technology Acceptance Model (TAM), persepsi terhadap kemanfaatan didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dimensi tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi: 1) Kegunaan, meliputi dimensi: menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas. 2) Efektivitas,
meliputi
dimensi:
mempertinggi
efektivitas,
mengembangkan kinerja pekerjaan. b. Kemudahan Penggunaan yang dipersepsikan (Perceived Ease of Use) Dalam jurnal Natigor (2004) kajian tentang perilaku pengguna sistem informasi, persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan.
26
Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi: 1) Sangat mudah dipelajari 2) Mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna 3) Sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna 4) Sangat mudah untuk dioperasikan c. Penerimaan (acceptance) penggunaan teknologi informasi. Dalam jurnal Arif (2006) menjelaskan perilaku pengguna komputer, yang dapat dilihat dari: 1) Attitude Toward Using Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya. 2) Behavioral Intention to Use Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakann suatu teknologi. 3) Actual System Usage Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktivitas
mereka,
yang
tercermin
dari
kondisi
nyata
penggunaan. 27
D. Tinjauan Penelitian Terdahulu Penulis merujuk pada beberapa penelitian terdahulu yg digambarkan dalam table dibawah ini: Tabel 3.1 Tabel Penelitian Terdahulu No.
Nama
1
Indri Lestari (2009)
2
Anna dan Lee (2010)
3
Nora (2006)
4
Fahmi Natigor (2004)
5
Arief Wibowo (2006)
Judul
Variabel
Hasil
Peranan pelaksanaan ESPT PPN dalam meningkatkan kepatuhan pelaporan SPT oleh PKP (Studi kasus pada PKP di Kpp Bandung Cibeunying) The acceptance of the efiling system malaysian taxpayers.
Pelaksanaan E-SPT dan kepatuhan PKP
Pelaksanaan E-SPT PPN berpengaruh dalam meningkatkan kepatuhan pelaporan oleh PKP
Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use and Perceived of Risk Pengaruh manfaat dan Manfaat kemudahan aplikasi aplikasi, terhadap keinginan WP kemudahan untuk memanfaatkan aplikasi dan fasilitas e-Government keinginan wajib pajak memanfaatk an fasilitas eGovernment Penggunaan teknologi Kemudahan informasi berdasarkan dan aspek perilaku (Behavioral kemanfaatan aspect) teknologi Kajian tentang perilaku Penerimaan pengguna sistem informasi atau dengan pendekatan penolakan technology acceptance teknologi model (TAM)
Improving aspect of the e-filing system that would enhace taxpayers of the system are essential to increase adoption of the e-filing system Manfaat dan kemudahan aplikasi mempegaruhi keinginan WP memanfaatkan fasilitas eGovernment
Kemudahan dan Manfaat teknologi mempengaruhi aspek perilaku Terbentuknnya persamaan baru (ASU=ITU+PU) sebagai pengembangan dari model awal
Sumber: Data Jurnal referensi diolah
28
E. Keterkaitan Antar Variabel dan Hipotesis 1. Manfaat E-SPT terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT Menurut Davis dalam Wibowo (2006) Kemanfaatan (Usefulness) Sebagai suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa penggunaan suatu teknologi akan dapat meningkatkan prestasi kerja. Definisi E-SPT menurut Pandiangan (2008) adalah penyampaian SPT dalam bentuk digital ke KPP secara elektronik atau dengan media komputer. Dengan memakai media elektronik (Komputer) Wajib pajak pribadi dapat menghemat waktu dan biaya dalam melaporkan SPT-nya. Berdasarkan pengertian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa fasilitas E-SPT sangat bermanfaat karena teknologi dapat meningkatkan kinerja seseorang yg menggunakannya. Maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah: H1 :
Manfaat E-SPT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi.
2. Kemudahan E-SPT terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT Menurut Davis dalam Wibowo (2006) kemudahan (easy of use) adalah suatu tingkatan dimana seseorang percaya bahwa computer dapat dengan mudah dipahami. Dengan demikian E-SPT mempermudah wajib pajak pribadi dalam menggunakan, mempelajari dan melaporkan E-SPTnya. Maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian in adalah: H2 :
Kemudahan E-SPT memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. 29
3. Manfaat dan Kemudahan terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT Berdasarkan manfaat dan kemudahan E-SPT yang menghemat waktu dan biaya bagi wajib pajak pribadi ketika membayar pajak menyebabkan E-SPT sebagai pilihan utama wajib pajak dalam membayar pajaknya. Tentu saja hal tersebut akan terjadi bila wajib pajak pribadi mengetahui dan mempelajari cara melaporkan pajak melalui E-SPT. H3 :
Manfaat dan kemudahan E-SPT secara bersama-sama memberikan pengaruh yang signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi.
F. Kerangka Pemikiran Gambar dibawah ini didasarkan pada hubungan antara faktor dependen penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak dengan faktor independen Manfaat dan Kemudahan E-SPT. Variabel Independen Manfaat E-SPT
Kemudahan E-SPT
Variabel Dependen
Penggunaan Fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi
Gambar 2.1 Pengaruh Manfaat dan Kemudahan E-SPT Terhadap Penggunaan Fasilitas E-SPT oleh Wajib Pajak Pribadi
30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. Penulis akan membatasi penelitian hanya pada pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu untuk melaporkan penghitungan dan atau pembayaran pajak sebagai wajib pajak melalui sebuah ASP (Aplication Service Provider atau Penyedia Jasa Aplikasi) dengan memanfaatkan jalur komunikasi internet secara online real time yang ditunjuk oleh direktorat jenderal pajak.
B. Metode Penentuan Sampel 1. Populasi dan Sampel Populasi (population) yaitu sekelompok orang, kejadian atau segala sesuatu yang mempunyai karakteristik tertentu (Indriantoro dan Supomo, 2004). Selain itu, sebagian dari elemen-elemen populasi disebut dengan sampel, sehingga sampel dalam penelitian ini adalah wajib pajak
31 31
orang pribadi dan wajib pajak badan yang berada pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu. 2. Teknik Penentuan Sampel Teknik penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Convenience Sampling. Metode ini memilih sampel dari elemen populasi (orang atau kejadian) yang datanya mudah diperoleh oleh peneliti (Indriantoro dan Supomo, 2004).
C. Metode Pengumpulan Data Menurut Indriantoro dan Supomo (2004) jika dilihat datanya maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. 1. Data Primer Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui perantara) (Indriantoro dan Supomo, 2004). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan data primer yang secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Dalam penelitian ini dilakukan langsung ke kantor pelayanan pajak dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 wajib pajak untuk mengetahui pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kebon Jeruk Satu.
32
2. Data Sekunder Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) (Indriantoro dan Supomo, 2004). Data sekunder penelitian ini berasal dari buku, jurnal-jurnal, skripsi, serta dari internet, serta data perbandingan pelaporan wajib pajak melalui E-SPT dan secara manual yang diperoleh dari KPP Pratama Kebon Jeruk Satu.
D. Metode Analisis 1. Uji Kualitas Data a. Uji Validitas Uji Validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana variabel yang digunakan benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Pengujian validitas dengan menggunakan Pearson Correlation yaitu dengan cara menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2009). Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah instrumen dikonstruksi
tentang
aspek-aspek
yang
akan
diukur
dengan
berlandaskan terori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Analisis faktor dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0,3 ke atas maka faktor tersebut merupakan Construct 33
yang kuat. Jadi berdasarkan analisis faktor itu dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik (Sugiyono, 2009). b. Uji Reliabilitas Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan kosistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam bentuk kuesioner. Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur bahwa variabel yang digunakan benar-benar bebas dari kesalahan sehingga menghasilkan hasil yang konsisten meskipun di uji berkali-kali. Hasil uji reliabilitas dengan bantuan SPSS akan menghasilkan Cronbach’s Alpha. Reliabilitas dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha> 0,60 (Nunally:1967) dalam (Nugroho, 2005). 2. Uji Asumsi Klasik Penguji menggunakan analisis data dengan pengujian asumsi klasik sebagai berikut: a. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas ini bertujuan untuk menguji apakah suatu model regresi terdapat korelasi antar variabel bebas (independen). Pengujian multikolinieritas dilihat dari besaran VIF (Variance Inflation Factor) dan Tolerance. Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel 34
independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF=1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2009). b. Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan lain. Salah satu cara yang digunakan untuk mendeteksi adanya heteroskedastisitas adalah menggunakan Scatter plot, dengan dasar pengambilan keputusan sebagai berikut (Ghozali, 2009): 1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu
yang
teratur
(bergelombang,
melebar
kemudian
menyempit) maka telah terjadi heteroskedastisitas. 2) Jika tidak ada pola yang kelas serta titik-titik menyebar di atas dan di
bawah
angka
0
pada
sumbu
y maka tidak
terjadi
heteroskedastisitas. c. Uji Normalitas data Menurut Ghozali (2009) uji normalitas bertujuan apakah dalam model regresi variabel dependen (terikat) dan variabel independen (bebas)
mempunyai
kontribusi
atau
tidak.
Penelitian
yang
menggunakan metode yang lebih handal untuk menguji data mempunyai distribusi normal atau tidak yaitu dengan melihat Normal 35
Probability Plot. Model regresi yang baik adalah data distribusi normal atau mendekati normal, untuk mendeteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Data pengambilan keputusan normalitas data yaitu jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka regresi tersebut memenuhi normalitas, sedangkan jika data menyebar lebih jauh dan tidak mengiuti arah garis maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.
E. Uji Hipotesis Selain daripada itu, penelitian ini juga menggunakan uji hipotesis. Data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data diatas dapat diproses sesuai dengan jenis data dan kemudian disajikan dalam bentuk tabel dan angka metode statistik, sebagai berikut: 1. Analisis Regresi Berganda Analisis ini dilakukan untuk meneliti apakah ada hubungan sebab akibat antara kedua variabel atau meneliti seberapa besar pengaruh antara variabel independen, yaitu manfaat E-SPT
dan kemudahan E-SPT
terhadap variabel dependen, yaitu penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. Adapun rumus yang digunakan: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Dimana: Y
= penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi 36
X1
= manfaat E-SPT
X2
= kemudahan E-SPT
a
= bilangan konstanta
e
= error yang ditolerir (5%)
2. Koefesian Determinan (R2) Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengukur kemampuan variabel-variabel independen, yaitu manfaat E-SPT dan kemudahan ESPT menjelaskan variabel dependen, yaitu penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi. Nilai koefisien determinasi (R2) untuk menunjukkan persentase tingkat kebenaran prediksi dari pengujian regresi yang dilakukan. Nilai R2, memiliki range antara 0 sampai 1. Jika nilai R2 semakin mendekati 1 maka berarti semakin besar variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen, diukur dengan koefisien korelasi (R). Jika angka R diatas 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah kuat. Sebaliknya, jika angka R di bawah 0,5 maka korelasi atau hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen adalah lemah (Santoso, 2004). 3. Uji Statistik Fisher (F) Model regresi linier berganda diatas, untuk membuktikan apakah variabel-variabel
independen secara simultan mempunyai pengaruh
terhadap variabel dependen, maka dilakukan uji F. Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji keseluruhan variabel independen, yaitu: manfaat ESPT dan kemudahan E-SPT terhadap satu variabel dependen, yaitu: 37
penggunaan fasilitas E-SPT
oleh wajib pajak pribadi. Secara bebas
dengan signifikan sebesar 0.05, dapat disimpulkan (Ghozali, 2009): a. Jika nilai signifikan < 0.05, maka Ha diterima dan Ho ditolak. b. Jika nilai signifikan > 0.05, maka Ha ditolak dan Ho diterima. 4. Uji Statistik t Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh antar variabel independen dengan variabel dependen secara parsial. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan dari variabel masing-masing independen terhadap variabel dependen, maka nilai signifikan t dibandingkan dengan derajat kepercayaannya. Apabila sig t lebih besar dari 0.05, maka Ho diterima. Demikian pula sebaliknya jika sig t lebih kecil dari 0.05, maka Ho ditolak. Bila Ho ditolak ini berarti ada hubungan yang signifikan antara variabel independen terhadap variabel dependen (Ghozali, 2009).
F. Definisi Operasional Variabel dan Pengukurannya Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya. Menurut Sugiyono (2009) variabel penelitian adalah atribut dari sekelompok orang atau objek penelitian yang mempunyai kriteria yang sama. Penjelasan variabel yang terlibat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
38
1. Manfaat E-SPT Persepsi kemanfaatan (perceived usefulness) yang merupakan suatu ukuran dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Indikator tentang kemanfaatan teknologi informasi meliputi kegunaan, meliputi menjadikan pekerjaan lebih mudah, bermanfaat, menambah produktivitas dan
efektivitas
yang
meliputi
dimensi mempertinggi
efektivitas,
mengembangkan kinerja pekerjaan. Skala yang digunakan adalah skala likert yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 2004). 2. Kemudahan E-SPT Dalam TAM, persepsi tentang kemudahan penggunaan sebuah teknologi didefinisikan sebagai suatu ukuran dimana seseorang percaya bahwa komputer dapat dengan mudah dipahami dan digunakan. Beberapa indikator kemudahan penggunaan teknologi informasi, meliputi sangat mudah dipelajari, mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna, sangat mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna, sangat mudah untuk dioperasikan. Skala yang digunakan adalah skala likert yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 2004).
39
3. Penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi Penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak dapat dilihat dari 3 bagian yaitu Attitude Toward Using dalam TAM dikonsepkan sebagai sikap terhadap penggunaan sistem yang berbentuk penerimaan atau penolakan sebagai dampak bila seseorang menggunakan suatu teknologi dalam pekerjaannya, Behavioral Intention to Use adalah kecenderungan perilaku untuk tetap menggunakann suatu teknologi dan Actual System Usage adalah kondisi nyata penggunaan sistem. Seseorang akan puas menggunakan sistem jika mereka meyakini bahwa sistem tersebut mudah digunakan dan akan meningkatkan produktivitas mereka, yang tercermin dari kondisi nyata penggunaan. Skala yang digunakan adalah skala likert yaitu metode yang mengukur sikap dengan menyatakan setuju atau ketidaksetujuannya terhadap subjek, obyek atau kejadian tertentu. (Indriantoro dan Supomo, 2004).
40
Tabel 4.1 Tabel Operasional Variabel Variabel Manfaat E-SPT . Natigor (2004)
Kemudahan ESPT . Arif (2006)
Penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. Wijaya (2005)
Dimensi
Indikator menjadikan pekerjaan Kegunaan lebih mudah Bermanfaat menambah produktivitas mempertinggi efektivitas Efektivitas mengembangkan kinerja pekerjaan mudah untuk dipelajari mengerjakan dengan mudah apa yang diinginkan oleh pengguna mudah untuk meningkatkan keterampilan pengguna mudah untuk dioperasikan attitude toward using (sikap bentuk penerimaan atau penolakan terhadap penggunaan suatu sistem) behavioral intention to use (kecenderungan perilaku untuk menggunakan suatu sistem) actual system usage (sistem tersebut mudah digunakan dan meningkatkan produktivitas)
Skala Likert
No Kuesioer
1,2,3 4 5 7,8 9,10
Likert
1 2,3,4
5,6
7,8,9 Likert
1,2,3,4
5,6,7
8,9,10
41
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN
A. Sekilas Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Deskripsi KPP Pratama a. Sejarah dan Perkembangan KPP Pratama Kebon Jeruk Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Kebon Jeruk merupakan salah satu instansi vertikal Direktorat Jenderal Pajak yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada kantor wilayah DJP Jakarta Barat. Sedangkan Kantor Wilayah DJP berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Pajak. Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 443/KMK.01/2001 tanggal 23 Juli 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah DJP, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajak Bumi dan Bangunan, Kantor Pemeriksaan Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan Pengamatan Potensi Perpajakan sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 519/KMK.01/2003 tanggal 2 Desember 2003, Kantor pelayanan pajak Jakarta Kebon Jeruk yang beralamat di Jalan Arjuna Selatan No. 1 (samping tol Tomang) Kebon Jeruk Jakarta Barat, mempunyai wilayah kerja di dua buah kecamatan, yaitu Kecamatan Kebon Jeruk dan Kecamatan Kembangan, yang terdiri dari 13 (Tiga Belas) kelurahan, yaitu :
42
1) Kecamatan Kebon Jeruk, terdiri atas : a) Kelurahan Duri Kepa b) Kelurahan Kebon Jeruk c) Kelurahan Sukabumi Selatan d) Kelurahan Sukabumi Utara e) Kelurahan Kedoya Utara f)
Kelurahan Kelapa Dua
g) Kelurahan Kedoya Selatan 2) Kecamatan Kembangan, terdiri atas : a) Kelurahan Kembangan Utara b) Kelurahan Kembangan Selatan c) Kelurahan Meruya Utara d) Kelurahan Meruya Selatan e) Kelurahan Joglo f)
Kelurahan Srengseng Karena adanya pemekaran, KPP Jakarta Kebon Jeruk dipecah
menjadi 3 (Tiga) yaitu KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu, KPP Pratama Kebon Jeruk Dua, dan KPP Pratama Kembangan berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 55/PMK.01/2007 tanggal 31 Mei 2007 tentang Perubahan Atas Paraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.01/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Direktorat Jenderal Pajak. KPP Jakarta Kebon Jeruk satu, yang mempunyai wilayah kerja di 4 (Empat) buah kelurahan, yaitu :
43
1) Kelurahan Kebon Jeruk 2) Kelurahan Kelapa Dua 3) Kelurahan Sukabumi Utara 4) Kelurahan Sukabumi Selatan b. Tugas dan Tanggung Jawab KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu mengemban tugas dan tanggung jawab untuk
memberikan
pelayanan,
melaksanakan
pengawasan administratif, dan pemeriksaan sederhana terhadap Wajib Pajak di bidang Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Pajak Penjualan Barang Mewah (PPn BM), Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan (BPHTB), dan Pajak Tidak Langsung Lainnya (PTLL) dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 2. Uraian Tugas/Jabatan Unit Organisasi Setiap bagian yang terdapat pada KPP Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu memiliki tugas dan tanggung jawab yang berbeda antar satu dengan lainnya. Namun semua bagian tetap harus dapat bekerja sama supaya dapat mewujudkan visi dan misi KPP. Uraian tugas masing-masing bagian/seksi, yaitu : a. Kepala Kantor
44
Kepala
Kantor
mempunyai
tugas
mengkoordinasikan
pelayanan penyuluhan, pelayanan dan pengawasan Wajib Pajak di bidang PPh, PPN, PPn BM & PTLL, dan PBB, serta BPHTB dalam wilayah wewenangnya berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku. b. Kepala Subbagian Umum Membantu dan menunjang kelancaran tugas kepala kantor dalam mengkoordinasikan tugas dan fungsi pelayanan kesekretariatan terutama dalam hal pengatran kegiatan tata usaha dan kepegawaian, keuangan dan rumah tangga serta perlengkapan. c. Kepala Seksi Pelayanan Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan penetapan
dan
penerbitan
produk
hukum
perpajakan,
pengadministrasian dokumen dan berkas perpajakan, penerimaan dan pengolahan surat pemberitahuan dan surat lainnya, penyuluhan perpajakan, pelaksanaan regristrasi Wajib Pajak, serta kerjasama perpajakan sesuai keterntuan yang berlaku. d. Kepala Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI) Membantu tugas Kepala Kantor dalam mengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan data, penyajian informasi perpajakan, perekaman dokumen perpajakan (SPT dan alat keterangan), urusan tata usaha penerimaan perpajakan, pengalokasian dan penatausahaan bagi hasil Pajak Bumi dan Bangunan dan Bea Perolehan Hak Atas
45
Tanah dan Bangunan, pelayanan dukungan teknis computer, pemantauan aplikasi E-SPT da e-Filling dan penyiapan laporan kinerja. Seksi PDI merupakan suporting unit yang memberikan back up atas kinerja dari seksi lain. Namun, seksi ini tidak dibebankan target
penerimaan.
Target
penerimaan
menjadi
beban
seksi
pengawasan dan konsultasi (Waskon). e. Kepala Seksi Ekstensifikasi Membantu
tugas
Kepala
Kantor
mengkoordinasikan
pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak, dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. f. Kepala Seksi Pengawasan dan Konsultasi Membantu
tugas
Kepala
Kantor
mengkoordinasikan
pelaksanaan dan penatausahaan pengamatan potensi perpajakan, pendataan objek dan subjek pajak, penilaian objek pajak, dan kegiatan ekstensifikasi perpajakan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. g. Kepala Seksi Pemeriksaan Membantu pelaksanaan
tugas
penyusunan
Kepala rencana
Kantor
mengkoordinasikan
pemeriksaan,
pengawasan
pelaksanaan aturan pemeriksaan, penerbitan dan penyaluran Surat Perintah Pemeriksaan pajak serta administrasi pemeriksaan perpajakan lainnya.
46
h. Kepala Seksi Penagihan Mambantu
tugas
Kepala
Kantor
mengkoordinasikan
pelaksanaan dan penatausahaan pengihan aktif, pitang pajak, penundaan dan angsuran tunggakan pajak, danusulan penghapusan piutang pajak sesuai ketentuan yang berlaku. i. Kelompok Jabatan Fungsional Pejabat Fungsional terdiri atas Pejabat Fungisonal Pemeriksa dan Pejabat Fungional Penilai yang bertanggung jawab secara langsung kepada Kepala KPP Pratama. Dalam melaksanakan pekerjaannya, Pejabat Fungsional Pemeriksa berkoordinasi dengan Seksi
Pemeriksaan
sedangkan
Pejabat
Fungsional
Penilai
berkoordinasi dengan seksi Ekstensifikasi.
B. Perbandingan Pelaporan E-SPT dan SPT Tabel 4.2 Pelaporan E-SPT dan Secara Manual Tahun 2009
E-SPT
SPT
Total
1 2 3 4 5 Total
14 102 90 93 17 316
18 200 289 258 0 766
32 302 379 351 17 1081
Sumber : Data Bagian Pengolahan Data dan Informasi KPP Pratama Kebon Jeruk I
47
Berdasarkan tabel 4.2 pada tahun 2009, wajib pajak sebagian besar masih melaporkan SPT secara manual dibandingkan dengan cara online (ESPT). Dari jumlah total bulan Januari sampai Oktober sebagian besar masyarakat masih melaporkan SPT secara manual. Total pelaporan SPT baik secara manual maupun dengan menggunakan fasilitas E-SPT adalah 1081 wajib pajak pribadi, dari jumlah tersebut 766 masyarakat melaporkan SPT secara manual dan sisanya 316 menggunakan fasilitas E-SPT. Dari penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi dapat disimpulkan bahwa pemerintah harus lebih dapat mensosialisasikan E-SPT lebih dalam lagi guna peningkatan jumlah wajib pajak pribadi. Pemerintah juga perlu memfasilitasi pendaftaran E-SPT jaringan via internet serta buku panduan khusus agar dapat memudahkan wajib pajak untuk melaporkan dan menghitung. 1. Karakteristik Responden Sebanyak 100 kuesioner telah disebar kepada KPP Pratama Kebon Jeruk I. Dari jumlah tersebut sebanyak 67 kuesioner atau sekitar 67% telah kembali dan sebanyak 33 kuesioner atau sekitar 33% tidak kembali. Rincian pendistribusian kuesioner dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut: Tabel 4.3 Distribusi Kuisioner Penelitian Kuesioner disebar Kuesioner kembali Kuesioner tidak kembali
Jumlah 100 67 33
Persentase 100% 67% 33%
Sumber: Data Primer Diolah
48
2. Profil Responden Responden dalam penelitian ini adalah Wajib pajak pribadi. Sebanyak 100 kuesioner telah disebar kepada KPP Pratama Kebun Jeruk I. Para Wajib pajak pribadi yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki latar belakang pendidikan terakhir SMA/Sederajat, D3 (Diploma 3), dan S1 (Strata 1). Tabel 4.4 menyajikan rangkuman informasi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan pendidikan terakhir. Tabel 4.4 Data Statistik Responden No Keterangan 1 Jenis Kelamin 1) Laki-laki 2) Perempuan
2
3
Usia 1) 2) 3)
20-25 tahun 26-30 tahun >30 tahun
Pendidikan Terakhir 1) SMA/Sederajat 2) D3 3) S1
Jumlah Persentase 40 27 67
60% 40% 100%
7 49 11 67
11% 73% 16% 100%
34 11 22 67
51% 16% 33% 100%
Sumber: Data Primer Diolah
49
C. Penemuan Penelitian 1. Hasil Uji Kualitas Data a. Hasil Uji Reliabilitas Pengujian dilakukan dengan pervariabel menggunakan pernyataan yang terdapat didalam kuesioner. Dari pengujian yang dilakukan, diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.5 Uji Reliabilitas Manfaat E-SPT Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.709
N of Items .724
10
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel Manfaat E-SPT diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,709. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,709 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel manfaat E-SPT dikatakan reliabel. Tabel 4.6 Uji Reliabilitas Kemudahan E-SPT Reliability Statistics Cronbach's Alpha .816
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
N of Items .823
9
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel kemudahan ESPT diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,816. Nilai tersebut
50
lebih besar dari 0,60 (0,816 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel kemudahan E-SPT dikatakan reliabel. Tabel 4.7 Uji Reliabilitas Penggunaan E-SPT Cronbach's Alpha
Cronbach's Alpha Based on Standardized Items
.806
N of Items
.804
10
Sumber : Data Primer Diolah
Berdasarkan tabel diatas, hasil pengujian variabel penggunaan ESPT diperoleh nilai Cronbach’s Alpha sebesar 0,806. Nilai tersebut lebih besar dari 0,60 (0,806 > 0,60) maka dapat disimpulkan bahwa jawaban responden terhadap pernyataan variabel penggunaan E-SPT dikatakan reliabel. b. Hasil Uji Validitas Pengujian
validitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan Pearson Correlation. Suatu pertanyaan dikatakan valid jika tingkat signifikansinya berada di bawah 0,05. Hasil uji validitas untuk variabel manfaat E-SPT dapat dilihat pada Tabel 4.7 dan hasil uji validitas untuk variabel kemudahan E-SPT dapat dilihat pada Tabel 4.8 serta Tabel 4.9 untuk hasil uji validitas variabel penggunaan fasilitas ESPT.
51
Tabel 4.8 Uji Validitas Manfaat E-SPT Pertanyaan
Sig.
Manfaat E-SPT 1 Manfaat E-SPT 2 Manfaat E-SPT 3 Manfaat E-SPT 4 Manfaat E-SPT 5 Manfaat E-SPT 6 Manfaat E-SPT 7 Manfaat E-SPT 8 Manfaat E-SPT 9 Manfaat E-SPT 10
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Pearson Correlation 0.561 0.494 0.526 0.535 0.447 0.521 0.482 0.655 0.545 0.579
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.9 Uji Validitas Kemudahan E-SPT Pertanyaan
Sig.
Kemudahan E-SPT 1 Kemudahan E-SPT 2 Kemudahan E-SPT 3 Kemudahan E-SPT 4 Kemudahan E-SPT 5 Kemudahan E-SPT 6 Kemudahan E-SPT 7 Kemudahan E-SPT 8 Kemudahan E-SPT 9
0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Pearson Correlation 0.522 0.860 0.634 0.522 0.860 0.601 0.625 0.552 0.605
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Tabel 4.10 Uji Validitas Penggunaan E-SPT Pertanyaan
Sig.
Penggunaan E-SPT 1 Penggunaan E-SPT 2 Penggunaan E-SPT 3 Penggunaan E-SPT 4
0.000 0.000 0.000 0.000
Pearson Correlation 0.469 0.424 0.598 0.575
Keterangan Valid Valid Valid Valid 52
Pertanyaan
Sig.
Penggunaan E-SPT 5 Penggunaan E-SPT 6 Penggunaan E-SPT 7 Penggunaan E-SPT 8 Penggunaan E-SPT 9 Penggunaan E-SPT 10
0.001 0.000 0.000 0.000 0.000 0.000
Pearson Correlation 0.558 0.516 0.624 0.744 0.776 0.728
Keterangan Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan ketiga tabel diatas dapat dilihat bahwa seluruh pertanyaan dan pernyataan pada variabel manfaat, kemudahan, dan penggunaan E-SPT berada pada tingkat signifikansi dibawah 0,05, maka dapat dinyatakan bahwa seluruh butir pertanyaan tersebut adalah valid. 2. Hasil Uji Asumsi Klasik a. Hasil Uji Multikolinieritas Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 4.11 Uji Multikolineritas Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
23.765
5.654
-.259
.085
.763
.075
Manfaaat Kemudahan
Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
4.204
.000
-.226
-3.041
.003
.141 7.094
.761
10.238
.000
.141 7.094
a. Dependent Variable: PE Sumber: Data Primer Diolah
Berdasarkan
tabel
4.11,
hasil
VIF
perhitungan
nilai
tolerance
menunjukkan tidak adanya variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari 0,1 yang berarti tidak ada korelasi antar variabel independen yang nilainya lebih dari 94.9%. Hasil perhitungan VIF juga
53
menunjukkan hal yang sama, yaitu tidak ada satu variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat multikolinearitas dan dapat digunakan dalam penelitian. b. Hasil Uji Heterokedastisitas Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.2 Scatterplot Berdasarkan gambar scatterplot pada gambar 4.2 diatas dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak namun tidak tersebar secara baik, karena titik-titik tersebut lebih banyak mengumpul dibawah titik nol pada sumbu Y. Tetapi titik-titik tersebut juga ada yang menyebar diatas angka nol.
Dengan
demikian
dapat
disimpulkan
tidak
terjadi
heteroskesdastisitas dan layak digunakan dalam penelitian. 54
c. Hasil Uji Normalitas Berdasarkan hasil pengujian terhadap data yang diperoleh, maka didapatkan hasil sebagai berikut:
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.3 Normal Plot Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat titik-titik menyebar disekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal. hal ini menunjukkan bahwa residual terdistribusi secara normal, maka model regresi layak digunakan. Sedangkan pada grafik histogram (gambar 4.4) terlihat bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi yang mendekati normal. Dapat disimpulkan grafik normal plot dan grafik histogram menunjukkan bahwa model regresi layak dipakai karena asumsi normalitas.
55
Sumber: Data Primer Diolah
Gambar 4.4 Grafik Histogram 3. Hasil Uji Hipotesis a. Hasil Uji Regresi Berganda Tabel dibawah ini merupakan hasil analisis mengenai koefisien model regresi : Tabel 4.12 Koefisien Regresi a
Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
(Constant) Manfaaat Kemudahan
B
Std. Error
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
23.765
5.654
4.204
.000
-.259
.085
-.226 -3.041
.003
.141 7.094
.763
.075
.761 10.238
.000
.141 7.094
a. Dependent Variable: PE Sumber: Data Primer Diolah
56
Berdasarkan tabel 4.12 tersebut, maka model regresi yang diperoleh adalah sebagai berikut: Y = a + b1X1 + b2X2 + e Y = 23.765 + -0.259 + 0.763 + 5.654 Hasil koefisien regresi memperlihatkan nilai koefisien konstanta adalah sebesar 23.765 mempunyai arti bahwa jika variabel dianggap konstan, maka nilai variabel penggunaan E-SPT akan konstan sebesar 23.765. Nilai b1 yang merupakan keofisien regresi dari variabel X1 (Manfaat E-SPT) sebesar -0.259 mempunyai arti bahwa semakin tinggi manfaat E-SPT atau bila terjadi peningkatan pada manfaat E-SPT sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan penggunaan E-SPT sebesar 0.259 satuan dengan asumsi variabel lainnya masih tetap konstan. Kemudian nilai b2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X2 (kemudahan E-SPT) sebesar 0.763 mempunyai arti bahwa jika terjadi peningkatan pengelolaan persediaan sebesar 1 tingkatan, maka akan terjadi peningkatan penggunaan E-SPT sebesar 0.763 satuan dengan asumsi variabel lainnya masih tetap konstan. b. Hasil Uji Koefisien Determinasi Tabel 4.13 Uji Keofisien Determinasi Model 1
R
R Square .975
a
.950
Adjusted R Square .949
Std. Error of the Estimate .86460
a. Predictors: (Constant), KE, ME b. Dependent Variable: PE Sumber: Data Primer Diolah
57
Hasil pengujian menunjukkan besarnya koefisien korelasi (R), koefisien determinasi (R Square), koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square). Dan Standar Eror (SE). Pada tabel diatas terlihat bahwa koefisien determinasi yang disesuaikan (Adjusted R Square) sebesar 0.949 memberi pengertian bahwa variasi yang terjadi pada variabel Y (penggunaan E-SPT) adalah 94.9% ditentukan oleh variabel manfaat dan kemudahan E-SPT, dan selebihnya sebesar 5.1% (100% 94,9%) ditentukan oleh faktor lain yaitu dari penelitian Nora, Anna dan Lee. c. Hasil Uji Statistik F Tabel 4.14 Uji Statistik F b
ANOVA Sum of Squares
Model 1Regression Residual Total
Df
Mean Square
910.844
2
455.422
47.843
64
.748
958.687
66
F 609.228
Sig. .000
a
a. Predictors: (Constant), KE, ME b. Dependent Variable: PE Sumber: Data primer diolah
Tabel 4.11 dalam model ANOVA dapat diperoleh F hitung sebesar 609.228 dengan tingkat signifikansi 0.000. Oleh karena tingkat signifikansi tersebut lebih kecil daripada 0.05, maka variabel manfaat dan kemudahan
E-SPT
secara
simultan
atau
secara
bersama-sama
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yaitu penggunaan fasilitas E-SPT.
58
d. Hasil Uji Statistik t Tabel 4.15 Uji Statistik t Coefficients Unstandardized Coefficients Model 1
B
(Constant)
Std. Error
23.765
5.654
ME
-.259
.085
KE
.763
.075
a
Standardized Coefficients Beta
Collinearity Statistics T
Sig.
Tolerance
VIF
4.204
.000
-.226
-3.041
.003
.141 7.094
.761
10.238
.000
.141 7.094
a. Dependent Variable: PE Sumber: Data Primer Diolah
1) Pengaruh manfaat E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT. Berdasarkan uji statistik t pada table 4.15 diatas, uji statistik t variabel independen manfaat E-SPT, memperlihatkan bahwa variabel E-SPT memiliki nilai signifikasi sebesar 0.003 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 (0.003 < 0.05). Untuk itu dapat dikatakan bahwa H1 diterima. Untuk dapat disimpulkan bahwa variabel manfaat E-SPT memiliki pengaruh signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT dan ini sejalan dengan Davis (Wibowo 2006) perceived usefulness yaitu penggunaan teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi orang yang menggunakannya. Dalam hal ini penulis belum menemukan penelitian terdahulu mengenai pengaruh manfaat E-SPT terhadap penggunaan fasilitas ESPT, tetapi hal ini sejalan dengan penelitian Raniri yang meneliti tentang pengaruh E-SPT PPN terhadap kualitas pelayanan pajak. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa E-SPT berpengaruh signifikan,
59
baik secara simultan maupun parsial terhadap kualitas pelayanan pajak. 2) Pengaruh kemudahan E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT. Berdasarkan uji statistik t pada table 4.15 diatas, uji statistik t variabel independen pengelolaan persediaan, memperlihatkan bahwa variabel pengelolaan persediaan memiliki nilai signifikasi sebesar 0.000 lebih kecil dari nilai alpha 0.05 (0.000 < 0.05). Untuk itu dapat dikatakan bahwa H2 diterima. Dapat disimpulkan bahwa variabel kemudahan
E-SPT
memiliki
pengaruh
signifikan
terhadap
penggunaan fasilitas E-SPT dan ini sejalan dengan Davis (Wibowo 2006) perceived easy to use yaitu seseorang percaya bahwa komputer mudah dipahami dan digunakan. Dalam hal ini penulis juga belum menemukan penelitian terdahulu mengenai pengaruh kemudahan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT tetapi hal ini sejalan dengan penelitian Ismail (2009) dengan
judul
penelitiannya
“Pengaruh
Penerapan
menunjukkan
bahwa
Sistem penerapan
E-SPT”.
Hasil
sistem
E-SPT
berpengaruh signifikan terhadap kualitas informasi pajak.
60
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan Berdasarkan analisis dan pembahasan yang diselesaikan menurut metode penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, maka dapat disimpulkan mengenai pengaruh manfaat dan kemudahan E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak pribadi adalah sebagai berikut: 1. Terdapat pengaruh yang signifikan antara manfaat E-SPT terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. 2. Sama seperti Manfaat E-SPT, kemudahan E-SPT juga memiliki pengaruh yg signifikan terhadap penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. 3. Penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak yang dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu persepsi manfaat dan kemudahan E-SPT sebesar 94,9% sedangkan sisanya 5.1% dijelaskan oleh penelitian Nora, Anna dan Lee.
B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan yang telah dilakukan, maka penulis dapat memberikan implikasi yang dapat dijadikan bahan pertimbangan adalah sebagai berikut: 1. Manfaat E-SPT dan kemudahan E-SPT merupakan penyumbang penggunaan fasilitas E-SPT oleh wajib pajak. Untuk itu pemerintah telah
61
mengambil kebijakan yang benar yaitu dengan mengeluarkan fasilitas SPT seccara online atau kita kenal dengan E-SPT. Dengan meningkatnya program fasilitas E-SPT akan meningkatkan jumlah wajib pajak pribadi untuk melaporkan SPT-nya secara online. 2. Penerapan E-SPT akan mendatangkan peningkatan kualitas pelayanan kepada wajib pajak. Dengan manfaat yang diberikan melalui aplikasi ESPT, wajib pajak akan dapat melaporkan SPT secara langsung dan cepat. 3. Dalam penelitian ini, manfaat E-SPT dan kemudahan E-SPT secara simultan memberikan dampak yang positif terhadap penggunaan fasilitas E-SPT. Sehingga masyarakat akan terbantu dalam pemenuhan kewajiban perpajakan dalam sistem pelaporan pajak oleh Wajib Pajak dan/atau pengukuhan Pengusaha Kena Pajak. 4. Penerapan sistem E-SPT akan mendatangkan peningkatan jumlah wajib pajak, dengan meningkatnya jumlah wajib pajak, maka kewajiban wajib pajak untuk membayar serta melaporkan juga meningkat, maka akan berdampak pada penerimaan Negara dari sektor perpajakan juga akan meningkat.
C. Saran 1. Untuk meningkatkan pemanfaatan E-SPT oleh wajib pajak, Direktorat Jenderal Pajak harus mempromosikan manfaat-manfaat yang dapat diperoleh melalui penerapan E-SPT. Dengan adanya pelayanan berbasis elektronik wajib pajak akan dapat memenuhi kewajiban perpajakannya 62
dengan lebih cepat, lebih mudah, dan lebih nyaman. Misalnya dengan mengirimkan surat atau brosur kepada wajib pajak yang isinya menjelaskan
keunggulan
penerapan
e-system
dibandingkan
cara
konvensional. Hal ini tentu akan lebih mudah jika antara DJP dan WP telah terjalin komunikasi melalui surat elektronik (e-mail). 2. Penerapan E-SPT tampaknya cukup mendapat sambutan dari para masyarakat untuk melaporkan SPT. Pada seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) aparat pajak hampir semua serentak menerapkan E-SPT, walaupun tidak semua wajib pajak pribadi menggunakan E-SPT melainkan secara manual, tetapi aparat pajak tetap melakukan pelaporan dan perhitungan wajib pajak melalui E-SPT, sehingga disini perlu dilakukan pendekatan persuasif agar wajib pajak pribadi menggunakan E-SPT dan aparat pajak lebih mudah dan cepat hanya mengkonfirmasi E-SPT yang telah di daftarkan oleh wajib pajak sendiri. 3. Pemerintah perlu mensosialisasikan E-SPT kepada masyarakat lebih dalam lagi guna peningkatan jumlah wajib pajak. 4. Pemerintah perlu mempercepat sosialisasi tentang E-SPT keseluruh pelosok desa sesuai dengan kesepakatan Millennium Development Goals (MDGs), dimana dalam kesepakatan tersebut pemerintah Indonesia harus merealisasikan penyebaran teknologi (Internet) ke seluruh pelosok desa sebelum tahun 2015.
63
DAFTAR PUSTAKA Anne, Azmi dan Lee. The acceptance of the e-filing system malaysian taxpayers. University of Malaya, Malaysia, 2010. Burton, Richard dan Wirawan B Ilyas. “Hukum Pajak”. Edisi Empat. Salemba Empat, Jakarta, 2008. Davis, Fred D. “Measurement Scales for Perceived Usefulness and Perceived Ease of Use”, Diakses dari http://wings.buffalo.edu/mgmt/courses/mgtsand/success/davis.html. (23 Juli 2010) Ghozali, Imam H. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS” cetakan ke empat”. BP Universitas Dipenogoro, Semarang, 2009. Hamid, Abdul. “Panduan Penulisan skripsi”. Cetakan 1. Grafika karya Utama, Jakarta, 2009. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. “Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen”. BPFE Yogyakarta, Yogyakarta, 2004. Indri, Lestari. “Peranan Pelaksanaan E-SPT PPN dalam menigkatkan kepatuhan pelaporan SPT oleh PKP”. Unikom, Bandung, 2009. Lubis, Irwansyah. “Hukum Pajak Indonesia Suatu Pengantar”. Yayasan Pendidikan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (YS2SDM, Jakarta), Jakarta, 2007. Mardiasmo. “Perpajakan”. Edisi Revisi, Andi Publisher, Yogyakarta, 2008. Nasution, Fahmi Natigor. “Penggunaan Teknologi Informasi Berdasarkan Aspek Perilaku (Behavioral Aspect)”. Jurnal Universitas Sumatera Utara, Medan, 2004. Nora, Dwi. “Pengaruh manfaat dan kemudahan aplikasi terhadap keinginan WP untuk memanfaatkan fasilitas e-Government. STAN, Jakarta, 2006 Nugroho, Bhuono Agung. “Strategi Jitu Memilih Metode Statistik Penelitian Dengan SPSS”. Andi Publisher, Yogyakarta, 2005. Pandiangan, Liberti. “Modernisasi dan Reformasi Pelayanan Perpajakan Berdasarkan UU Terbaru”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2008.
64
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008. Tentang Tara Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan dan Penyampaian Pemberitahuan Perpanjangan Surat Pemberitahuan Tahunan Secara Elektronik (e-Filing) melalui Perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP). Diakses dari www.pajak.go.id (23 Juli 2010). Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor 6/PJ/2009. Tentang Tata Cara Penyampaian Surat Pemberitahuan Dalam Bentuk Elektronik. Diakses dari www.pajak.go.id (23 Juli 2010). Resmi, Siti. “Perpajakan: Teori dan Kasus 1”. Edisi Keempat. Salemba Empat, Jakarta, 2007. Singgih, Santoso. “Latihan SPSS Statistik Parametrik”. PT Elex Media Komputindo, Jakarta, 2004. Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. CV Alfabeta, Bandung, 2009. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2007. Tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan. Diakses dari www.pajak.go.id (23 juli 2010). Waluyo, “Akuntansi Pajak”. Edisi ketiga. Jakarta: Salemba Empat. 2008. Wibowo, Arief. “Kajian Tentang Perilaku Pengguna Sistem Informasi Dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)”. Jurnal Universitas Budi Luhur, Jakarta, 2006. Wijaya, Stevanus wisnu. “Kajian Teoritis Technology Acceptance Model Sebagai Model Pendekatan Untuk Menentukan Strategi Mendorong Kemauan Pengguna Dalam Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi”. Jurnal Universtas Sanata Dharma, Yogyakarta, 2005.
65
Lampiran I
KUESIONER UNTUK WAJIB PAJAK PRIBADI PENELITIAN TENTANG "PENGARUH MANFAAT DAN KEMUDA}IAN E-SPT TERFIADAP PENGGUNAAN FASILITAS E-SPT OLEH WAJIB PAJAK PRIBADI'' Kepada Yth
:
Bapak/Ibu/Sdr/I Responden
Di Tempat Dengan Hormat,
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan dan bahan penyelesaian karya ilmiah/skripsi, penulis sangat mengharapkan bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i Responden untuk menjawab kuesioner tentang e-SPT atau pelaporan secara online real time. Dalam hal ini tidak ada jawaban yang benar/salah tetapi jawaban yang paling
baik adalah apabila Bapak/Ibu/Sdr/i
Responden memilih jawaban yang sesuai dengan keadaan dan pendapat BapaVlbu/Sdr/i Responden yang sebenarnya. Disamping itu, penulis memberitahukan bahwa: 1
. Jawaban B apaVlbu/Sd
r/i Responden dij am in kerahasia
anny a.
2. Jawaban Bapak/Ibu/Sdr/i Responden tidak mempengaruhi jabatan atau reputasi Bapak/Ibr:/Sdr/i Responden. 3. Jawaban
BapailbulSdr/i Responden merupakan sumbangan yang
sangat berharga bagi
kami.
Demikian diharap maklum dan atas paerhatian BapaMbu/Sdr/i Responden, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat Saya,
Prof. Dr. Azzam Jasin., MBA
Fajar Ramadhan
Mahasiswa UIN 66
A. Identitas Responden Nama
:
Jenis Kelamin
:
Laki-Laki
Usia
:
< dari 20 Tahun
20-30 Tahun
Diatas 30 Tahun
Pendidikan Terakhir
:
SMU/Sederajat
Diploma
Sarjana
Perempuan
Lainnya
B. Petunjuk Pengisian Jawaban cukup dengan memberikan tanda (√) pada kolom pertanyaan yang tersedia: Kategori
Skor
SS
Sangat Setuju
5
S
Setuju
4
R
Ragu-Ragu
3
TS
Tidak setuju
2
STS Sangat Tidak Setuju
1
DAFTAR PERTANYAAN UNTUK WAJIB PAJAK PRIBADI SEBAGAI RESPONDEN (MOHON DIJAWAB DENGAN SEBENARNYA) BAGIAN I MANFAAT E-SPT (X1) No. Uraian 1
e-SPT membantu kami memenuhi kewajiban perpajakan dalam pelaporan
2
e-SPT membantu kami untuk menyelesaikan penghitungan pajak lebih cepat
3
Dalam pelaporan pajak akan lebih sulit tanpa e-SPT
SS
S
R
TS
STS
67
4
e-SPT yang disediakan Direktorat Jenderal Pajak telah sesuai dengan kebutuhan kami
5
e-SPT memberikan kenyamanan dalam pelaporan penghitungan pajak bagi kami
6
e-SPT membantu kami meningkatkan kinerja dengan digantikannya tugas-tugas secara manual
7
Penggunaan e-SPT akan menghemat waktu kami
8
e-SPT penting bagi pemenuhan kewajiban perpajakan kami
9
Kami percaya terhadap keamanan pemenuhan kewajiban perpajakan secara online
10
Secara keseluruhan e-SPT sangat bermanfaat bagi kami
BAGIAN II KEMUDAHAN E-SPT (X2) No. Uraian 1
Tidak sulit mempelajari pengaplikasian e-SPT
2
Mudah melaporkan penghitungan pajak secara elektronik
3
Instruksi pelaporan pajak secara online mudah diingat dan dilaksanakan
4
Dirjen Pajak telah menyediakan panduan yang lengkap untuk penggunaan e-SPT
5
e-SPT memungkinkan kami memenuhi kebutuhan perpajakan dalam pelaporan pajak dengan lebih fleksibel
6
Langkah-langkah penggunaan e-SPT dapat kami pahami dengan mudah
7
Tidak dibutuhkan biaya yang mahal untuk menggunakan eSPT
SS
S
R
TS
STS
68
8
e-SPT lebih praktis dibanding cara konvensional
9
Secara keseluruhan, mudah untuk mengaplikasikan e-SPT
BAGIAN III PENGGUNAAN FASILITAS E-SPT OLEH WAJIB PAJAK (Y) No
Uraiaian
1
Kami memanfaatkan e-SPT pada saat dibutuhkan
2
Kami terbantu untuk menggunakan e-SPT untuk pelaporan pajak
3
Kami berencana untuk menggunakan e-SPT dalam pemenuhan kewajiban perpajakan
4
Penerapan e-SPT merupakan ide yang sangat baik
5
e-SPT dapat diakses dengan mudah
6
Instruksi-instruksi dalam e-SPT jelas dan mudah dipahami
7
Menggunakan e-SPT merupakan pengalaman yang bermanfaat
8
Kami akan mengunjungi e-SPT untuk melaporkan pajak
9
Kami akan memanfaatkan fasilitas yang tersedia di e-SPT
10
Secara keseluruhan, e-SPT sangat menarik
SS
S
R
TS
STS
69
Lampiran II Identitas Responden
No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34
jenis Kelamin lakilaki perempuan 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1
usia 20-30 tahun
< 20 tahun 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
pendidikan terakhir > 30 tahun 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1
70
1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0
SMU 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 0
Diploma 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sarjana 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1
Lainnya 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1
0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0
1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0
1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 0
0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0
0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Total
40
27
7
49
11
34
11
22
0
71
1. Manfaat dan Kemudahan E-SPT
72
(X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X1) (X2) (X2) (X2) (X2) (X2) (X2) (X2) (X2) (X2) No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TX1 1 2 3 4 5 6 7 8 9 TX2 1 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 41 4 4 3 4 4 3 4 4 3 33 2 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40 3 4 4 3 4 4 4 4 4 34 3 4 4 2 4 4 3 5 4 3 4 37 3 4 4 3 4 3 4 4 3 32 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 5 42 3 4 3 3 4 4 4 4 4 33 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 41 2 3 4 2 3 3 2 4 4 27 6 4 2 4 4 4 4 4 4 3 3 36 4 4 3 4 4 4 3 4 3 33 7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 3 3 3 3 3 4 3 3 4 29 8 4 4 3 3 4 3 5 3 2 3 34 4 5 4 4 5 3 4 5 3 37 9 4 5 2 2 4 4 4 4 3 4 36 3 3 3 3 3 2 4 4 3 28 10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 3 4 4 35 11 5 5 5 4 5 5 1 1 5 1 37 5 1 1 5 1 1 1 1 1 17 12 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 48 5 5 5 5 5 4 5 4 5 43 13 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 41 4 4 4 4 4 3 3 4 3 33 14 5 3 2 4 3 4 4 3 3 4 35 4 3 3 4 3 3 4 4 3 31 15 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 4 4 3 4 35 16 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35 17 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 39 3 4 4 3 4 3 4 4 3 32 18 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 38 3 4 4 3 4 4 3 4 4 33 19 5 4 5 5 3 3 5 5 3 5 43 3 3 3 3 3 4 3 3 3 28 20 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 38 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 21 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 4 4 4 4 4 4 3 3 4 34 22 5 4 2 3 4 4 5 5 5 5 42 3 4 4 3 4 4 4 4 3 33 23 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 27 2 3 3 2 3 2 4 4 3 26 24 4 4 5 3 4 4 4 3 3 4 38 3 3 4 3 3 4 4 4 3 31 25 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5 40 4 4 3 4 4 4 4 4 5 36 26 5 5 4 5 4 4 5 4 4 4 44 5 4 4 5 4 4 5 5 4 40
73
27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4
5 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 2 5 4 4 5 3 4 2 4 4 4 4 5 4 4 2 2
3 4 3 3 3 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 4 3 5 4 4 3 4
3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 5 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 2 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3
5 4 3 4 4 3 4 4 5 4 4 5 5 3 4 4 5 5 4 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5
4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 5 4
3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 4 3 4 3 3 4 4 3 3 3 3 4 5 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 5 4
40 39 34 37 38 39 36 39 37 41 40 37 42 27 38 40 44 40 39 34 35 40 40 39 38 43 38 39 42 37
3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
5 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 3 3
5 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4
3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3
3 4 4 4 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 4 4
5 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4
4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 5 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3
36 36 30 34 34 37 34 36 32 33 34 32 33 26 31 36 40 36 36 30 31 35 35 32 33 28 36 34 33 32
57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
74
4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 5
5 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 5
3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3
5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5
42 41 41 35 40 40 39 40 39 38 43
3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
3 4 3 4 4 3 4 3 3 4 4
3 2 4 3 3 3 2 4 3 4 4
4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4
4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3
4 2 4 4 4 4 2 3 3 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4
4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4
33 27 33 34 32 33 27 33 29 35 35
2. Penggunaan Fasilitas E-SPT N0 (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) (Y) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 TY 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 36 2 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 40 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 4 4 4 3 4 3 4 5 3 4 4 38 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39 6 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 31 7 4 3 3 5 3 3 4 3 4 4 36 8 4 4 5 4 2 2 4 4 3 3 35 9 3 3 4 4 3 2 4 4 4 3 34 10 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 44 11 4 5 1 1 4 4 1 1 1 1 23 12 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 47 13 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 35 14 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 38 15 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 44 16 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 38 17 4 3 4 4 3 3 3 4 4 4 36 18 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 47 19 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 35 20 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 38 21 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 36 22 4 4 4 5 3 3 5 4 4 5 41 23 3 3 4 4 3 2 4 3 3 4 33 24 4 3 4 4 3 4 5 4 4 4 39 25 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 43 26 4 4 4 4 5 4 5 4 5 4 43 27 5 4 3 5 3 4 4 4 4 4 40 28 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 29 3 4 4 5 3 3 4 4 4 5 39 30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 31 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 32 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 39 33 3 4 3 2 3 4 4 4 4 4 35 34 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40 35 4 4 4 5 4 3 4 4 4 4 40 75
36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 50 51 52 53 54 55 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67
4 5 4 4 3 4 5 4 5 4 3 4 4 4 4 5 4 2 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5
4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 4 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 5
4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 5 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
3 3 4 3 3 3 4 5 3 4 3 4 4 4 3 5 3 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4
3 4 4 4 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4
4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 5 4 3 4 3 4 3 5 4 5 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4
3 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 4 4 4
3 3 4 4 3 4 4 5 4 4 4 4 5 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 4
36 40 40 38 33 39 43 43 40 40 39 38 44 38 36 47 35 38 36 41 40 38 39 36 40 40 38 39 36 41 40 43
76
KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DIREKTORAT PENYULUHAN PELAYANAN DAN HUMAS Jalan Jenderal Gatot Subroto 40.42 Jakarta 12190 Tromol Pos 124 Homepage : www.pajak.go.id
Nomor Sifat Lampiran Hal
: : :
Telepon Faksimile Kring Pajak
525-0208; 525-1609; 526-2880
ext:51601 5736088;5262921 500200
s-t237/PJ. Os1t2O1O
Jakarta, lU November
Biasa
2O1O
Pemberian ljin Penelitian
Yth. Pudek Bidang Akademi Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Jl. lr. H Juanda No. 95 Ciputat
sehubungan dengan surat saudara Nomor
tanggal 1 November2010 hal ljin penelitian, atas Nama
:
:
Un.01/F.g/oT.o1 .617011N2o1o
:
Fajar Ramadhan
dengan ini Direktorat Penyuluhan Pelayanan dan Humas memberikan ijin kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk magang/penyebaran kuesioner/penelitian dan atau'riset pada Kpp. Pratama Jakarta Kebon Jeruk Satu, sepanjang bahan-bahan keterangan/data yahg didapat digunakan untuk keperluan akademis yang tidjk untuk dipublikasikrn I"n tidak me--nyang't
Setelah selesai melaksanakan riseVpe_nelitiannya, mahasiswa yang bersangkutan agar dapat memberikan satu copy hasil riset/penelitian tersebut untuk meniiOi riasukan bagi kamii Demikian, agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
a.n.
Direktur
Penyuluhan Perpajakan i)' .4.
N!.P.
,1.96 220198101
1o01