1
PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS Jurnal
Oleh ROHIMA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
2
ABSTRACT
EFFECT OF EXERCISE PASS THE BALL TO THE WALL AND PAIRWISE TO CHEST PASS SKILL By: ROHIMA Mentor: Drs. Akor Sitepu, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or This study aimed to determine the effect of exercise pass the ball to the wall and pairwise to chest pass skills. Methodology used in this study is the experimental method. The population in this study were students of SMP Negeri 1 Natar. The sampling is using random sampling techniques. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA). The results showed Group exercise wall pass the ball to have a basic movement skills enhancement value of 23. In the exercise group passes the ball couple has a value increase of 20 basic motor skills while in the control group had an increase in the value of the basic motor skills of 18. But only difference indicates that the effect of exercise wall to be effective in improving the skills of chest pass in basketball than pairwise approach and control groups.
Keywords : basketball, chest pass, pairwise, wall.
3
ABSTRAK
PENGARUH LATIHAN MENGOPER BOLA KE TEMBOK DAN BERPASANGAN TERHADAP KETERAMPILAN CHEST PASS
Oleh ROHIMA Pembimbing: Drs. Akor Sitepu, M.Pd Heru Sulistianta, S.Pd, M.Or Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Populasi pada penelitian ini adalah siswa SMP Negeri 1 Natar. Pengambilan sampel menggunakan teknik random sampling. Teknik analisis data menggunakan analisis varians (anava). Hasil penelitian menunjukkan Kelompok latihan mengoper bola ke tembok memiliki nilai peningkatan keterampilan gerak dasar sebesar 23. Pada kelompok latihan mengoper bola berpasangan memiliki nilai peningkatan keterampilan gerak dasar sebesar 20. Sedangkan pada kelompok kontrol memiliki nilai peningkatan keterampilan gerak dasar hanya sebesar 18. Namun perbedaan pengaruh menunjukan bahwa latihan ke tembok lebih efektif dalam meningkatkan keterampilan chest pass dalam bola basket dibandingkan dengan pendekatan berpasangan dan kelompok kontrol. Kata kunci : berpasangan, bola basket, chest pass, tembok. .
4
I. PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Bola basket adalah salah satu cabang olahraga yang termasuk populer dan banyak digemari oleh masyarakat Indonesia. Permainan bola basket memiliki karakteristik tersendiri, antara lain kategori permainan yang mempergunakan bola besar, lapangan yang luas dan mempunyai papan pantul serta ring untuk memasukkan bola, yang terdiri atas dua tim yang beranggotakan masing-masing lima orang yang saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan dan mencegah lawan untuk memasukkan bola ke keranjang sendiri. Bola basket sangat menarik untuk ditonton karena bisa dimainkan di ruang olahraga tertutup dan terbuka (indoor atau outdoor), serta hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Berdasarkan observasi yang dilakukan oleh peneliti beberapa kali di SMP Negeri 1 Natar, terlihat bahwa selama ini dalam proses pembelajaran guru belum mempertimbangkan kebutuhan dan karakteristik peserta didiknya. Kesalahan yang terlihat saat pengamatan yaitu, terlihat sebagian siswa posisi berdirinya kurang rileks dan saat posisi awal dalam memegang bola, posisi kedua telapak tangan terlalu berada di bagian belakang bola dan jari tangan rapat. Sedangkan posisi tangan yang baik adalah posisi kedua telapak tangan memegang bagian samping bola dan jari tangan dibuka serta menghadap ke depan. Kesalahan lain yang terlihat pada sebagian besar siswa adalah pada posisi pelaksanaan, siswa tidak melangkahkan salah satu kaki kearah operan, yang seharusnya disaat yang bersamaan dengan
melepaskan bola maka salah satu kaki melangkah kedepan kearah target dengan lutut kaki bagian depan direntangkan 25o. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, penulis akan mengadakan penelitian tentang ”Pengaruh latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar”. Identifikasi Masalah 1. Masih kurangnya pemahaman siswa pada posisi tangan dan gerak tangan dalam melakukan gerak dasar chest pass. 2. Masih kurangnya pemahaman siswa pada posisi langkah gerakan kaki sebelum dan sesudah melakukan gerakan chest pass. 3. Masih kurangnya pemahaman siswa pada posisi akhir melakukan gerakan chest pass. Rumusan Masalah 1. Apakah latihan Mengoper Bola Ke tembok memberi pengaruh terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar? 2. Apakah latihan Mengoper Bola Berpasangan memberi pengaruh terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar? 3. Manakah yang lebih baik latihan Mengoper Bola ke tembok atau berpasangan terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar?
5
Tujuan Penelitian 1. Mengetahui pengaruh antara latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar. 2. Untuk mengetahui latihan mana yang lebih baik, antara latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar; 3. Untuk memperoleh data dan fakta mana yang lebih baik antara latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar; Manfaat Penelitian
hanya memerlukan lapangan yang relatif kecil. Bola basket banyak digemari oleh masyarakat, terutama kalangan pelajar dan mahasiswa Pengertian Latihan Harsono dalam modul Heru Sulistianta (2013:28) mengatakan sebagai berikut latihan adalah proses yang sistematis dari yang berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. Tujuan utama dari latihan (training) adalah untuk membantu atlit meningkatkan keterampilan dan prestasi olahraganya semaksimal mungkin Harsono, dalam Heru Sulistianta (2013:28), untuk mencapai latihan tersebut ada empat aspek yang perlu diperhatikan oleh setiap guru pendidikan jasmani/Pembina/pelatih olahraga, yaitu ; a) latihan fisik, b) latihan tehnik, c) latihan taktik, d) latihan mental.
Penelitian diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain bagi: 1. Bagi Peneliti 2. Bagi Siswa 3. Bagi Guru Prinsip-prinsip Latihan 4. Program Studi Pendidikan Jasmani dan Kesehatan 1. Prinsip Beban Latihan (Over load) 2. Prinsip Beban Gawat atau Prinsip Stres II. TINJAUAN PUSTAKA 3. Prinsip Individu 4. Prinsip Kekhususan Basket 5. Pulih Asal (Recovery) Bola baket adalah permainan yang mempergunakan bola besar, lapangan Gerak Dasar yang luas dan mempunyai papan pantul serta ring untuk memasukkan bola, Gerak dasar adalah komponen gerak yang terdiri atas dua tim yang yang menuntun kepada keterampilan beranggotakan masing-masing lima gerakan yang sifatnya kompleks. orang yang saling bertanding mencetak Menurut Tarigan (2010:20) “Gerak poin dengan memasukkan bola ke dasar merupakan kemampuan yang dalam keranjang lawan dan mencegah biasa siswa lakukan guna lawan untuk memasukkan bola ke meningkatkan kualitas hidup”. keranjang sendiri. Bola basket sangat menarik untuk ditonton karena bisa Memperjelas pendapat yang telah dimainkan di ruang olahraga tertutup dikemukakan sebelumnya, Irsyada dan terbuka (indoor atau outdoor), serta (2007:17) menjelaskan bahwa “Gerak
6
dasar dalam permainan bola basket adalah aktivitas tubuh dalam memainkan bola secara sederhana”. Teknik Dasar Chest Pass (Passing Di Depan Dada) Abidin (1999:46) “operan (passing) adalah lemparan yang dilakukan dengan dua tangan atau satu tangan dan dilakukan secara taktis, tepat waktu, serta akurat agar dapat menciptakan peluang untuk membuat angka”. Menurut Wissel (1996:72) “chest pass adalah operan yang paling umum dalam permainan bola basket karena dapat dilakukan dengan cepat dan tepat dari setiap posisi diatas lantai”.
dengan rentang yang bervariasi sesuai dengan tuntutan perbedaan kemampuan siswa c. Memberikan keterampilan (skill) dan keyakinan (confidence) yang diperlukan siswa agar dapat berpartisipasi aktif secara fisik. d. Melakukan promosi aktivitas fisik/olahraga pada seluruh komponen program sekolah dan mengembangkan hubungan antara program sekolah dan program masyarakat. Dengan menggunakan dasar penerapan di atas, model ini diharapkan dapat mengembangkan skill, kebugaran jasmani, pengetahuan, sikap, dan perilaku yang dapat menggiring siswa memiliki gaya hidup aktif dan sehat (active healthy lifestyles). Model Latihan Berpasangan
Gambar 3. Rangkaian gerakan chest pass dari tahapan awal, pelaksanaandan akhir. Model Latihan Mengoper Bola Ke Tembok Menurut penulis pengaruh latihan mengoper bola ke tembok adalah pola yang di gunakan atau yang di terapkan dalam berlatih untuk mencapai suatu pretasi dengan cara mengoper bola ke tembok sebagai sasaran dalam latihan basket tersebut dengan tujuan : a. Menekankan pada partisipasi yang menyenangkan pada kegiatankegiatan yang mudah dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. b. Menyediakan kegiatan-kegiatan kompetitif dan non-kompetitif
Mengoper
Bola
Pelaksanaan model latihan mengoper bola berpasangan mengembangkan prosedur untuk mengajak siswanya berlatih bersama meningkatkan rasa tanggung jawabnya dalam praktek pembelajaran penjas. Untuk menerapkannya, pertama-tama guru perlu memberikan pemahaman kepada para siswanya, bahwa rasa tanggung jawab itu berkembang sesuai tingkatannya. Adapun tingkatan tanggung jawab itu dapat ditunjukkan melalui perilaku-perilaku nyata yang dapat di identifikasi secara mudah, terutama dalam proses pembelajaran penjas. Berikut ini kelebihan dan kekurangan dari model latihan berpasangan : Kelebihan : 1. Dipandu belajar melalui bantuan rekan
7
2. Menciptakan saling kerjasama di antara siswa 4. Meningkatkan pemahaman konsep atau proses 5. Melatih berkomunikasi Kekurangan : 1. Memerlukan banyak waktu 2. Memerlukan pemahaman yang tinggi terhadap konsep untuk menjadi pelatih. Kerangka Pemikiran Dalam proses pembelajaran gerak dasar chest pass siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Natar, peneliti melihat masih kurang efektif dan optimal proses pembelajaran yang dilakukan. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang kesulitan melakukan gerak dasar chest pass dan hasil belajar yang kurang memuaskan. Adapun hal-hal yang menyebabkan siswa kesulitan dalam melakukan gerak dasar chest pass bola basket adalah: kurangnya kemampuan siswa dalam melakukan gerak dasar chest pass bola basket, kurangnya sarana dan prasarna olahraga untuk pembelajaran bolabasket dan belum digunakannya model latihan ke tembok dan berpasangan dalam keterampilan chest pass. Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru olahraga untuk meningkatkan keeterampilan chest pass bolabasket siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Natar adalah latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan. Diharapkan dengan penggunaan model latihan ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan chest pass, siswa dapat belajar gerak dasar chest pass dengan optimal sehingga indikator pembelajaran dapat tercapai.
Hipotesis Margono (2010 : 67) hipotesis adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap paling mungkin atau paling tinggi tingkat kebenarannya. Berdasarkan uraian di atas maka hipotesis dalam penelitian ini adalah : H1 : Ada pengaruh latihan Ketembok terhadap keterampilan chest pass. H2 : Ada pengaruh latihan berpasangan terhadap keterampilan chest pass. H3 : Latihan Ke tembok lebih baik dibandingkan dengan latihan berpasangan dan kelompok kontrol terhadap keterampilan Chest Pass III. METODOLOGI PENELITIAN Metode Penelitian Setiap kegiatan penelitian yang dilakukan membutuhkan data-data yang valid, agar isi dari penelitian bisa dipertanggung jawabkan kebenarannya. Untuk mendapatkan data yang valid, hasil data yang diperoleh dalam penelitian harus dianalisis dengan menggunakan metode penelitian yang logis dan rasional agar tingkat validitas data yang bisa dipertanggungjawabkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksperimen komparatif atau eksperimen semu. Dikatakan eksperimen komparatif atau eksperimen semu karena di dalam kedua pelakuan ini tidak ada kontrol. Arikunto (2006:236) menyebutkan bahwa metode komparatif akan menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan–perbedaan tentang benda, orang, prosedur kerja, ide, kritik terhadap seseorang, kelompok,
8
terhadap suatu ide atau prosedur kerja. Penelitian komparatif bersifat membandingkan beberapa variabel pada sampel yang berbeda dan dengan waktu yang berbeda.
diberi perlakuan latihan berpasangan, dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan. Pembagian kelompok dalam penelitian ini dengan cara ordinal pairing.
Variabel Penelitian
Populasi dan Sampel
Variabel Bebas (X)
Populasi
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah Latihan Ke tembok (X1) dan Latihan Berpasangan (X2).
Dalam penelitian ini yang digunakan sebagai objek penelitian adalah seluruh siswa SMP N 1 Natar kelas VIII yang di fokuskan pada siswa laki-laki.
Variabel Terikat (Y) Variabel terikat dalam penelitian ini adalah keterampilan chest pass. Desain eksperimen dalam penelitian ini menggunakan pretest-posttest desain seperti tabel berikut :
Gambar 4. Rencana penelitian pengaruh latihan berpasangan dan Ke tembok terhadap keterampilan chest pass. Pembagian kelompok eksperimen didasarkan pada kelompok latihan berpasangan dan ke tembok. Tes awal yaitu tes chest pass, dari hasil tes direngking dari yang terdekat sampai yang terjauh, kemudian dibagi dan dimasukkan dalam kelompok A, kelompok B dan kelompok C kemudian dipasangkan dengan rumus A-B-C-CB-A dst. Sehingga nantinya akan terbagi 3 kelompok. Kelompok eksperimen 1 diberi perlakuan latihan Ke tembok, kelompok eksperimen 2
Sampel Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik proporsional random sampling, maksudnya pengambilan sampling secara random atau tanpa pandang bulu. Menurut Margono (2010:125) teknik ini memiliki kemungkinan tertinggi dalam menetapkan sample. Dalam teknik ini semua individu dalam populasi baik secara sendiri–sendiri atau bersama–sama diberi kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sample. Setiap subjek yang terdaftar sebagai populasi, diberi nomor urut mulai dari 1 sampai dengan banyaknya subjek. Dalam penelitian ini sample yg digunakan adalah 25% dari jumlah populasi, yaitu 60 siswa dari 178 populasi siswa kelas VIII. Teknik Pengambilan Data Teknik pengambilan data dilaksanakan dengan tes dan pengukuran. Tes dan pengukuran merupakan bagian yang integral dalam proses penilaian hasil belajar siswa, dengan melalui tes dan pengukuran kita akan memperoleh data yang objektif (Nurhasan, 2001: 13).
9
Tes dan pengukuran dalam penelitian ini dilaksanakan untuk mendapatkan data tentang keterampilan gerak dasar chest pass dalam bola basket. Cara pengambilan data adalah dengan melakukan tes kualitas gerak dasar chest pass dalam bola basket mulai dari tahap awal sampai tahap gerak lanjut. Instrumen Penelitian Instrumen adalah alat atau fasilitas yang digunakan penelitian dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya lebih mudah dan hasilnya lebih baik, sehingga mudah diolah (Arikunto, 2002: 136). Tujuan test ini adalah untuk mengukur keterampilan chest pass siswa sebelum dan setelah menggunakan latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan. Teknik Analisis Data Data yang dianalisis adalah data dari hasil tes awal dan akhir. Menghitung hasil tes awal dan akhir latihan mengoper bola ke tembok dan berpasangan terhadap keterampilan Chest Pass dalam Bola Basket menggunakan teknik analisis data uji F. Adapun syarat dalam menggunakan uji F adalah : Anava (Analisis Varians).
SMP N 1 Natar dengan sampel sebanyak 60 siswa. Pembagian kelompok berdasarkan ordinal pairing dan perlakuan tes berdasarkan pengundian. Data yang di ambil dalam penelitian ini adalah data dari keterampilan Chest Pass bola basket. Instrument tes yang digunakan pada penelitian ini adalah instrument tes Chest Pass dengan nilai butir. nilai validitas sebesar 0.81 dan reabilitas sebesar 0.81. Deskripsi data ini digunakan untuk membandingkan hasil penelitian dari kelompok eksperimen Latihan Mengoper Bola Ke Tembok(𝑋1 ), kelompok eksperimen Latihan Mengoper Bola Berpasangan (𝑋2) dan kelompok kontrol (𝑋0). Tabel 2. Hasil Data
Kelompok
Nilai tertinggi tes awal
Nilai tertinggi tes akhir
Ratarata tes awal
Ratarata tes akhir
Ket.
Mengingkat sebesar 23 Meningkat Berpasangan 61 81 45,75 67,55 sebesar 20 Kelompok Meningkat 60 78 45,8 65,05 kontrol sebesar 18 Dari hasil analisis data yang diperoleh kelompok Kesimpulan mengoper bola ke tembok lebih baik dibanding kelompok mengoper bola berpasangan dan kelompok kontrol. Ke tembok
61
84
45,9
70,75
Hasil analisis data Latihan Mengoper Bola Ke Tembok(𝑋1 )Chest Pass dalam keterampilan Bola Basket.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Deskripsi Data Deskripsi data adalah gambaran dari semua data yang diperoleh dari tes awal sampai dengan tes akhir. Responden yang diteliti adalah siswa kelas VIII
Hasil analisis data Latihan Mengoper Bola Berpasangan (𝑋2 ) keterampilan Chest Pass dalam bola basket.
10
Kelompok Tembok nk ∑Xk 2
∑X M
k
Kelompok Kelompok Berpasangan Kontrol
Jumlah (∑)
20
20
20
60
497
436
385
1318
12683
10198
7857
30738
26
23
20
Uji hipotesis Hasil Kelompok yang tidak diberikan perlakuan (kontrol) Terhadap keterampilan Chest Pass.
Hipotesis 1 Uji Hipotesis 1 diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 5.28 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,15. Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑜 ditolak, artinya ada pengaruh Latihan Mengoper Bola Ke Tembok terhadap keterampilan Chest Pass dalam Bola Basket pada taraf kepercayaan 95%. Hipotesis 2
Hasil keterampilan chest pass Latihan Mengoper Bola ke Tembok, keterampilan chest pass Latihan Mengoper Bola Berpasangan, dan Kontrol terhadap keterampilan chest pass Dalam Bola Basket.
Uji Hipotesis 2 diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2.64 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,15. Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑜 diterima, artinya ada pengaruh Latihan Mengoper Bola Berpasangan terhadap keterampilan Chest pass dalam Bola Basket pada taraf kepercayaan 95%.
Hipotesis 3
Analisis Data Tabel 3. Hasil pengukuran Keterampilan Chest Pass dalam Permainan Bola basket menggunakan tes keterampilan gerak dasar Chest Pass.
Uji Hipotesis 3 diperoleh nilai 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 2.64 dengan 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 3,15. Karena 𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 , maka 𝐻𝑜 diterima, artinya Model Latihan Mengoper Bola Ke Tembok lebih berpengaruh dari pada Latihan Mengoper Bola berpasangan dan kelompok kontrol terhadap keterampilan Chest Pass dalam Bola Basket pada taraf kepercayaan 95%. Pembahasan Dari hasil penelitian pada siswa SMP Negeri 1 Natar dengan sampel yang
11
berjumlah 60 siswa, ternyata Latihan Ke Tembok merupakan model latihan yang memberikan banyak dampak positif dan pengaruhnya bagi perubahan sistem pembelajaran dan hasil akhir dari proses pembelajaran Chest Pass dalam Bola Basket yang diberikan. Penelitian menunjukkan bahwa keterampilan gerak dasar Chest Pass dalam Bola Basket siswa meningkat hal ini dapat dilihat dari meningkatnya hasil tes yang dilakukan setelah menggunakan Latihan Mengoper Bola Ke Tembok dan berpasangan. Peningkatan ini terjadi karena adanya latihan Harsono, dalam modul Heru Sulistianta (2013:28) mengatakan sebagai berikut latihan adalah proses yang sistematis dari yang berlatih yang dilakukan secara berulang-ulang dengan kian hari kian menambah jumlah beban latihan serta intensitas latihannya. V. KESIMPULAN DAN SARAN
dibandingkan latihan Mengoper Bola berpasangan dan kelompok kontrol terhadap keterampilan chest pass dalam bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar Saran 1.
2.
Kepada para Mahasiswa dan Guru Pendidikan Jasmani diharapkan mencoba Latihan Mengoper Bola Ke tembok dan Berpasangan untuk meningkatkan hasil chest pass pada permainan Bola Basket. Pada Program Studi Penjaskes diharapkan dapat dijadikan salah satu acuan dalam program dan pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan Bola basket terhadap hasil chest pass siswa.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Revisi ke-VI. Jakarta: Rineka Cipta.
Kesimpulan Dari hasil penelitian dan pembahasan, maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa : 1.
2.
3.
Ada pengaruh yang signifikan dari Latihan Mengoper Bola Ke tembok terhadap keterampilan chest pass pada siswa dalam bola basket kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar. Ada pengaruh yang signifikan dari Latihan Mengoper Bola Berpasangan terhadap keterampilan chest pass dalam bola basket pada siswa kelas VIII di SMP Negeri 1 Natar Latihan Mengoper Bola ke tembok lebih baik peningkatannya
Arikunto, Suharsimi.2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Yogyakarta: Rineka Cipta. Abidin, Akros. 1999 . Bola Basket Kembar. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Irsyada, Machfud. 2007. Keterampilan Gerak Dasar dalam Bola Basket. Bandung: Citra Umbara. Margono. 2010. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. Nurhasan.2001. Tes Dan Pengukuran Dalam Pendidikan Jasmani.
12
Direktorat Depdiknas.
Jendral
Olahraga.
Sulistianta, Heru. 2013. Dasar-dasar Kepelatihan. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Tarigan, Herman. 2010. Sarana dan Prasarana Olahraga. Bandar Lampung: Universitas Lampung. Wissel.1996. Bola Basket. Jakarta: Raja Grafindo.