PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA NMAX DI BATAM TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Mencapai Gelar Akli Madya
Di susun oleh: BOY SALIM 11.00.26.68
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI GICI JURUSAN MANAJEMEN BATAM 2016
1
2
ABSTRAK PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN KENDARAAN BERMOTOR YAMAHA NMAX Oleh: Boy Salim Dosen Pembimbing: Joko Setiawan S.E,M.M Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi banyak faktor. Tiap individu mempunyai keinginan dan selera yang berbeda-beda. Kualitas produk merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadap keputusan pembelian, selain itu masih banyak lagi faktor lain yang mempengaruhi perilaku pembelian tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kualitas produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX serta menganalisis variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produksepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat di batam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen sepeda motor Yamaha NMAX di batam. Sampel yang digunakan sebanyak 100 responden dengan teknik Accidental Quota Sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner, sedangkan teknik analisis data menggunakan analisis regresi linier berganda, asumsi klasik (uji normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas), uji statistik (uji t, uji F dan koefisien determinasi). Dari hasil analisis asumsi klasik, uji normalitas dengan kolmogorov-smirnov diperoleh signifikan lebih besar dari 0,05 yang artinya data distribusinya normal. Uji multikolinieritas diperoleh nilai VIF dan Tolerance yang mendekati satu sehingga dapat disimpulkan model regresi tidak ada masalah multikolinieritas, sedangkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glejser menyatakan tidak ada masalah. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan bahwa secara parsial kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX ,sedangkan promosi dan desain berpengaruh signifikan pada tarap 5%. Dari hasil uji F bahwa secara simultan kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX dimana nilai F hitung > F tabel. Kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX Diperoleh nilai R square sebesar 0,255, yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Kata kunci : keputusan pembelian, kualitas produk, promosi dan desain.
3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Semakin banyaknya produk sepeda motor yang berdiri di kota besar yang salah satunya di kota Batam, memacu para pengusaha sepeda motor untuk memaksimalkan dalam mempertahankan atau meningkatkan perusahaan agar dapat bersaing dengan perusahaan sejenis lainnya. Seiring dengan perkembangan jaman dan semakin meningkatnya kebutuhan alat transportasi membawa angin segar bagi perusahaan otomotif terutama di bidang sepeda motor,yang mana sangat dibutuhkan oleh banyak konsumen. Pertumbuhan konsumen sepeda motor meningkat luar biasa. Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor jenis matic yang sudah lama berada di Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor jenis matic di Indonesia terus memperkuat diri. Berdasarkan hal tersebut, maka analisis mengenai keputusan pembelian sangat penting dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
4
memasarkan produk sepeda motor. Hal tersebut perlu dilakukan agar perusahaan dapat selalu meningkatkan volume penjualan yaitu melalui analisa faktor atau atribut apa saja yang menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli sepeda motor. Karena sesungguhnya masing-masing konsumen tentu memiliki motif yang berbeda dalam melakukan pembelian sepeda motor. Perilaku konsumen menjadi salah satu faktor yang perlu dipertimbangkan dalam usaha pemasaran produk. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu cara ntuk mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta produk yang tepat. Dengan demikian peningkatan volume penjualan dan memenangkan persaingan dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para produsen sepeda motor matic seiring dengan permintaan yang semakin meningkat. Terdapat banyak faktor yang menyebabkan pelanggan sepeda motor jenis matic sebagai pilihannya. Mulai dari konsumsi bahan bakar yang irit, merek terkenal, kualitas dan kuantitas, sampai dengan beberapa faktor lainnya.Namun, yang paling menarik adalah faktor produk. Hal ini dikarenakan bahwa pada faktor inilah tingkat persaingan yang terjadi antar sepeda motor cukup tinggi. Ketika merek, harga, dan promosi sudah memuaskan pelanggan, maka yang dicari oleh para pelanggan adalah
5
seberapa canggih dan banyak keunggulan yang dapat diperoleh oleh pelanggan. Yamaha NMAX mendapatkan predikat bergengsi Bike of The Year selama 2 tahun, keunggulannya layak menobatkan sebagai Bike of The Year, The Best Skubek, Best Technology & Features, Best Fuel Comsumption dan Best Performance di kategori skubek 150cc. Mesin Blue Core 155cc dengan Variable Timing (VVA) menjadikan performannya terbaik dengan konsumsi bahan bakar yang efisien. Fitur double disk brake dan ABS yang pertama di Indonesia untuk motor skubek ditambah dengan speedometer yang menampilkan banyak fungsi dalam multi intellligent display (MID) layaknya moge dan mobil. Sehubungan dengan hal tersebut, pemahaman terhadap faktorfaktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen kiranya dapat menjadi acuan dalam merumuskan strategi untuk menghindari penurunan penjualan yang berkepanjangan.Stanton (2015) mengemukakan bahwa faktor yang berpotensi meningkatkan kemungkinan seorang konsumen untuk membeli suatu produk, yakni terkait dengan evaluasi terhadap kualitas produk, harga, merek, keunikan produk dari segi desain, dan warna serta layanan yang diberikan. Produk, promosi dan desain menjadi salah satu tolok ukur bagi keberhasilan perusahaan untuk menarik minat konsumen. Hal ini karena konsumen akan berminat membeli terhadap suatu produk merek sepeda
6
motor. Strategi pemasaran yang tepat merupakan salah satu cara untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu dengan mengetahui kebutuhan dan keinginan konsumen sehingga tercipta produk yang tepat. Dengan demikian peningkatan volume penjualan dan memenangkan persaingan dapat tercapai. Begitu juga dilakukan para produsen sepeda motor matic seiring dengan permintaan yang semakin meningkat. Merek merupakan hal yang penting dalam menentukan suatu keputusan pembelian. Merek yang berhasil memiliki potensi yag besar untuk menghasilkan keuntungan lebih banyak lagi bila perusahaan mampu memanfaatkan merek tersebut secara agresif dan terus menerus melalui berbagai cara seperti perluasan merek atu perluasan lini. Bagi banyak bisnis, nama merek (brand name) dan apa yang dikandungnya merupakan hal terpenting sebagai basis strategi berssaing, dan sumber pendapatan masa datang. Bagi perusahaan, merek bisa menjadi semakin bernilai, karena dapat memanfaatkannya untuk membangun basis kepercayaan konsumen dalam menentukan pilihan suatu produk. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk itu akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya. Supaya merek suatu produk dikenal secara luas oleh konsumen maka perlu sekiranya penjual melakukan kegiatan pemasaran yang lain yaitu promosi. promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
7
mengarahkan
seseorang
atau
organisasi
kepada
tindakan
yang
menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Promosi adalah semua jenis kegiatan pemasaran yang ditujukan untuk mendorong permintaan. Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran. Yang dimaksud dengan komunikasi pemasaran adalah aktivitas pemasaran yang berusaha
menyebarkan
informasi,
mempengaruhi/membujuk,
dan
meningkatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Untuk melaksanakan hal tersebut salah satunya dengan cara memperkenalkan suatu produk dan membentuk pemahaman terhadap produk secara terus menerus, sehingga konsumen akan mencoba dan membelinya. Di samping persaingan yang lebih ketat, banyaknya perusahaan yang memproduksi sepeda motor, maka perusahaan di tuntut untuk memperbaiki produknya dan meningkatkan program pemasarannya dengan cara memahami perilaku konsumen dalam proses pembelian produk sepeda motor. Kaitannya dengan keputusan pembelian produk di Yamaha NMAX, dapat disimpulkan pentingnya analisis faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dari suatu produk tertentu. Untuk dapat mengantisipasi pesatnya persaingan yang dihadapi perusahaan motor di Batam agar dapat mempertahankan eksistensinya, maka dipandang perlu diadakan penelitian
8
sejauh mana faktor-faktor perilaku konsumen terhadap keputusan pembelian produk motor tersebut. Perilaku pembelian seseorang dapat dikatakan sesuatu yang unik, karena preferensi dan sikap terhadap obyek setiap orang berbeda. Selain itu konsumen berasal dari beberapa segmen, sehingga apa yang diinginkan dan dibutuhkan juga berbeda. Masih terdapat banyak faktor yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Produsen perlu memahami perilaku konsumen terhadap produk atau merek yang ada di pasar, selanjutnya perlu dilakukan berbagai cara untuk membuat konsumen tertarik terhadap produk yang dihasilkan. Hasil penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi proses atau keputusan pembelian telah banyak dilakukan. Melalui riset ini akan dianalisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX .Ketertarikan pemilihan merek tersebut.karena produk sepeda motor Yamaha NMAX semakin diminati tidak hanya dikalangan wanita Indonesia tetapi juga seluruh kalangan anak muda.Gaya hidup modern merupakan salah satu faktor individu yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang, Sepeda motor Yamaha NMAX adalah salah satu sepeda motor automatic atau disebut juga Skutermatik yang dulunya di rancang khusus untuk wanita, tetapi sekarang diminati oleh semua kalangan anak muda. Niat untuk melakukan pembelian dapat terbentuk dari sikap
9
konsumen terhadap bauran pemasaran diantaranya melalui promosi. Kegiatan promosi sepeda motor Yamaha NMAX diantaranya dapat dilakukan melalui periklanan, pemberian hadiah, potongan harga, dan personal selling. Sejalan dengan hal diatas keputusan konsumen dalam pembelian Sepeda motor Yamaha NMAX dapat dipengaruhi oleh stimuli atau rangsangan pemasaran seperti kualitas produk, promosi melalui iklan yang menarik. Berdasarkan
uraian
diatas
yang
menjadi
pokok
permasalahanadalah sejauh mana kualitas produk, promosi, dan desain berpengaruhterhadap keputusan pembelian sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat di Batam.
1.2.
Rumusan Permasalahan Perusahaan berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk dapat menghasilkan produk yang mampu menarik calon pembeli untuk bersedia membeli produk mereka.Maka masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah “faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian Yamaha NMAX?”
10
1. Apakah kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam? 2. Faktor manakah diantara kualitas produk, promosi, dan desain yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam?
1.3.
Batasan Masalah Di tengah-tengah persaingan yang begitu tajam akibat banyaknya merek pendatang baru, sepeda motor Yamaha yang sudah lama berada di Indonesia dengan segala keunggulannya, tetap mendominasi pasar dan sekaligus memenuhi kebutuhan angkutan yang tangguh, irit dan ekonomis. Menjawab tantangan tersebut, organisasi yang berada di balik kesuksesan sepeda motor Yamaha di Indonesia terus memperkuat diri. Agar permasalahan ini tidak melebar,maka penulis membatasi penelitianhanya pada Yamaha NMAX di Batam.
1.4.
Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Untuk mengetahui pengaruh kualitas produksi, promosi, dan desain
11
terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam. 2.
Untuk mengetahui faktor yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX di Batam.
1.5. Mamfaat Penelitian 1.5.1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang
pengaruh
faktor
marketing
strategis
yang
terdiri
kualitas
produk,promosi, dan desain turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. 1.5.2. Secara Praktis Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam mengevaluasicitra produk sepeda motor Yamaha NMAX melalui kualitas produk, promosi, dan desain.
12
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori
2.1.1
Pengertian Pemasaran Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan. Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatankegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu
13
lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2007 : 7). Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian pemasaran dari kedua pendapat diatas menerangkan bahwa kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat luas yang dimulai dari menetukan kebutuhan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen. Dengan kata lain kegiatan pemasaran bermula dan berakhir pada konsumen. 2.1.2
Konsep Pemasaran Bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar), maka kegiatan pemasaran akan bermula dan berakhir pada konsumen. Artinya dimulai dari menetukan apa yang diinginkan konsumen dan
14
diakhiri dengan kepuasan konsumen. Pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup perusahaan seperti yang tercermin dalam konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu
memberikan
kepuasan
kepada
konsumennya
dengan
mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. 2.1.3
Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran) Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen – elemen dalam bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan – tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan
perangkat
tersebut
perusahaan
dapat
mempengaruhi
permintaan akan produknya. Strategi pemasaran memerlukan keputusan – keputusan dari manajemen tentang elemen – elemen marketing mix perusahaan yaitu
15
keputusan – keputusan dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta promosi. Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Philip Kotler 2003:24). Keempat unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan – tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan
perangkat
tersebut
perusahaan
dapat
mempengaruhi
permintaan akan produknya. 1.
Produk Kotler (2009 : 13) menyebutkan produk adalah segala sesuatu
yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya.
16
Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produk diperlukan
untuk
mempertemukan
hasil
perusahaan
dengan
permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan perusahaan. 2.
Harga Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau
mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan. 3.
Promosi Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang
dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Sarana promosi dapat berupa : a.
Iklan
17
Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide – ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. b. Promosi Penjualan Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. c.
Publisitas Suatu stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk jasa
atau unit dagang dengan menyebarkan berita – berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebarluaskan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor. d.
Penjualan Pribadi Penyajian lisan dalam suatu pembicaran dengan satu atau
beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. 4.
Distribusi Saluran distribusi sering disebut saluran perdagangan atau
saluran pemasaran. Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008 : 285) saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer melalui nama sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan.
18
Perantara pemasaran merupakan lembaga atau individu – individu yang menjalankan kegiatan khusus dibidang distribusi, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Alasan utama perusahaan menggunakan perantara adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi distribusi. 2.1.4
Perilaku Konsumen 1.
Pengertian Perilaku Konsumen Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang
pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan – kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang – barang dan jasa – jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut. Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where),
19
bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli. Keberhasilan
perusahaan
dalam
pemasaran
perlu
didukung
pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen. 2.
Model Perilaku Konsumen Model perilaku konsumen yang dikemukakan Kotler (2009)
menerangkan bahwa keputusan konsumen dalam pembelian selain dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian
20
Gambar 2.1.4 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler Rangsangan
Rangsangan
Karakteristik
Proses Keputusan
Keputusan
Pemasaran
Lain
Pembeli
Membeli
Pembeli
Produk
Ekonomi
Budaya
Pengenalan
Pilihan produk
Harga
Teknologi
Sosial
Masalah
Pilihan merek
Tempat
Politik
Pribadi
Pencarian informasi
Pilihan penyalur
Promosi
Budaya
Psikologis
Evaluasi
Waktu pembelian
Keputusan
Jumlah
Perilaku pasca Pembelian
Sumber : Kotler (2009) Model lain yang dapat disajikan adalah model perilaku konsumen yang dikembangkan oleh Assael (2007) seperti yang disajikan dalam gambar 2.1.4
21
Gambar 2.1.4 Model Perilaku Konsumen Menurut Assael Umpan balik ke konsumen
Konsumen individual Pengambil keputusan
Respon konsumen
Pengaruh lingkungan Umpan balik kelingkungan pengembangan strategi
\
Sumber : Assael (2007) dalam Sodik (2008) Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu : a. Stimuli Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri. b. Karakteristik Pribadi Konsumen Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). c. Respon Konsumen
22
Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. 3. Persepsi Konsumen Menurut Kotler (2009) persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2008). Assael (2007) dalam Sodik (2008) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya (kemasan, bagian produk, bentuk) serta komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata – kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan,dampak dari negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek,yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara langsung akan mempengaruhi apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak. 4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran Strategi pemasaran terdiri atas unsur – unsur pemasaran yang terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan – perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Hal
23
ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar – pasar yang akan dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan danmenyusun suatu kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan. 5. Model Strategi Pemasaran Kotler (2011) dalam Setiawan (2009) mengungkapkan bahwa berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian. Perilaku pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi lingkungan dan usaha pemasaran (marketing mix). Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran. Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari empat variabel yakni : produk, harga, promosi dan distribusi. Mengingat keinginan konsumen yang selalu berubah, perusahaan dapat mengembangkan variabel – variabel bauran pemasaran sesuai dengan keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan demikian usaha pemasaran tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat dikembangkan menjadi 7P. Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner (2006) dalam Setiawan (2007) bahwa elemen marketing mix (bauran pemasaran) dapat dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga
24
(price), tempat (place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses (process) dan orang (people). Berdasarkan elemen marketing mix dalam penelitian ini menggunakan tiga elemen marketing mix yaitu kualitas produk, promosi dan desain. a. Kualitas Produk Aaker (2008) dalam Sodik (2009), mencatat ada delapan dimensi dari kualitas produk yaitu : performance (kinerja), feature (bagian – bagian tambahan dan produk), realibility (kehandalan), conformance (kesesuaian karakteristik operasi produk – produk dengan spesifikasi tertentu atau tidak ada cacat produk), durability (ketahanan), service ability (pelayanan), estetika dan perceiced quality (kesan kualitas). b. Promosi Promosi yaitu salah satu elemen bauran pemasaran yang diupayakan perusahaan melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan, personal selling, atau publisitas Swastha dan Irawan (2007 : 349). c. Desain Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu factor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan.
25
6. Keputusan Pembelian Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk (2007) dalam Albari (2008) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli. Secara kondisional maka kondisi yang terjadi
26
berkaitan dengan produk Yamaha NMAX yang dapat dicerminkan dari atribut produk yaitu kualitas produk, promosi dan desain. 2.1.5
Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut : 1. Faktor – Faktor Kebudayaan a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. b. Sub Budaya Sub budaya mempunyai kelompok–kelompok sub budaya
yang
lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan,kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor – Faktor Sosial a. Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah kelompok – kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang.
27
b. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. c. Peranan dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 3. Faktor – Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap Daur Hidup Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah – ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. b. Pekerjaan Dengan adanya kelompok – kelompok pekerjaan, perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu. c. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian. e. Kepribadian dan Konsep Diri
28
Kepribadian adalah ciri – ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 4. Faktor – Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. b. Persepsi Seseorang yang termotivasi siap untuk melakukan suatu perbuatan bagaimana seseorang yang termotivasi berbuat sesuatu adalah dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi yang dihadapinya. c. Belajar Belajar
menggambarkan
perubahan
dalam
perilaku
seseorang
individu yang bersumber dari pengalaman. Kebanyakan perilaku manusia diperoleh dengan mempelajarinya. d. Kepercayaan dan Sikap Melalui perbuatan dan belajar, orang memperoleh kepercayaan dan sikap selanjutnya mempengaruhi tingkah laku pembelian. 2.2
Kerangka Berfikir Kerangka berfikir dalam penelitian ini merupakan pengembangan dari model perilaku konsumen Kotler dan Assael yang dapat digambarkan seperti bagan berikut :
29
Gambar 2.2 Model Penelitian Kerangka Berfikir
Kualitas Produk
Promosi
Keputusan Pembelian
Desain
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen (proses penilaian konsumen terhadap stimuli) dan stimuli (kualitas produk, promosi, desain). Kedua faktor ini saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu pilihan terhadap produk yang dipilih. Pilihan tersebut akan mempengaruhi sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli suatu produk atau tidak. Keputusan konsumen setelah pembelian akan menghasilkan suatu respon yang positif atau negative yang pada gilirannya akan menentukan kepuasan atau ketidakpuasan. Merek berkaitan dengan kualitas produk, karena merek sukses yang diyakini seseorang umumnya diimbangi dengan kualitas. Untuk itu kualitas produk dalam penelitian ini diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian.
30
2.3 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Diduga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam 2. Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam. 3. Diduga desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam. 4. Diduga secara bersama - sama kualitas produk, promosi, dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam. 5. Diduga kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepeda motor Yamaha NMAX pada masyarakat Batam.
31
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Populasi dan Sampel a
Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57), yaitu: “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pengguna sepeda motor Yamaha NMAX di Batam.
b
Sample Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel
dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (n = 30). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Quota Sampling (kuswanto dedy 2012) yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi.
32
3.2
Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dan data sekunder data penduduk kota Batam. 3.2.1
Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian Dari jenis penelitian yang digunakan dengan metode penelitian eksplanatory yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007:57). 2. Sumber Data Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan untuk menyusun skripsi ini menggunakan sumber data antara lain: a. Data Primer Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan dari karyawan, yang berupa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner atau wawancara
maupun
pengamatan
langsung
dengan
responden
33
mengenai produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian Yamaha NMAX. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari organisasi atau perorangan yang berupa literatur seperti majalah, surat kabar, bukubuku referensi, artikel, jurnal, website maupun keterangan dari kantor yang ada hubungannya dalam penelitian tersebut dan kaitannya dengan kualitas produk, promosi dan desain. Misalnya, dengan koordinasi di bagaian kepegawaian sehingga telah diperoleh data tentang perusahaan dan data awal pendukung berkaitan tentang produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian pada konsumen sepeda motor Yamaha NMAX. 3.2.2
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara pengambilan data atau informasi dalam suatu penelitian. Adapun metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara : a. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis guna memperoleh tentang tanggapan konsumen terhadap kualitas Produk, Promosi dan Desain Yamaha NMAX yang telah dilakukan oleh konsumen.
34
b. Pustaka Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun informasi melalui literature-literature, dan kajian-kajian penelitian terdahulu yang relevan. 3.3
Variabel Penelitian Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari kuesioner dengan
pengukuran data ordinal. Pengukuran data ordinal (ordinal scale) akan menunjukkan data sesuai dengan sebuah orde atau urutan tertentu (Ferdinand, 2006:261). Sedangkan tipe skala ordinal yang digunakan yaitu sematic scale yaitu respons terhadap sebuah stimuli yang disajikan dalam bentuk kategori sematik, yang menyatakan sebuah tingkatan sifat atau keterangan tertentu (Ferdinand, 2006:261). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberi skor sebagai berikut: Tabel 3.3 Pemberian Skor Pilihan jawaban
Kode
Skor
Sangat Tidak Setuju
STS
1
Tidak Setuju
TS
2
Netral
N
3
Setuju
S
4
Sangat Setuju
SS
5
35
Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Defenisi Operasional dan Cara Pengukurannya 1. Kualitas Produk Ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tingkat keunggulan suatu produk mampu memenuhi keinginan pelanggan. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi kualitas produk yang dikembangkan oleh Aaker (2007) yaitu kesan kualitas, kehandalan (Reability) dan ketahanan (Durability). 2. Promosi Promosi adalah upaya perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi promosi yang dikembangkan oleh Dharmmesta dan Irawan (2007) yaitu periklanan, promosi penjualan melalui potongan harga dan personal selling. 3. Desain Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi bentuk, model dan warna, desain yang semakin menarik akan semakin
36
membuat konsumen tertarik pada produk tersebut. Variabel ini diukur dengan menggunakan warna, striping, bentuk atau model. 4. Keputusan pembelian Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Variabel ini diukur berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli terhadap rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut produk atau merek yaitu kualitas produk, promosi dan desain. Schiffman dan Kamik (2008).
3.4
Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran validitas
dalam penelitian ini
dilakukan dengan
menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005).
37
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan dengan pertanyaan lain atau menguur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Numally, 1967 dalam Ghozali, 2005).
3.4.2. Uji Asumsi Klasik Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Uji Asumsi Klasik terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi,
variabel
dependen
dan
independen
keduanya
mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov- Smirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang
38
digunakan berdistribusi normal atau tidak. Apabila Sign t hitung > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya (Santoso, 2007). b. Uji Multikolinieritas. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji yang digunakan dengan teknik korelasi product moment. Interpretasinya adalah jika harga interkorelasi antar varibel bebas lebih dari atau sama dengan 0,800 berarti antar variabel tersebut terjadi multikolinieritas, demikian juga sebaliknya. Ada beberapa metode lain selain metode diatas yaitu dengan melihat nilai VIF ( Varian Inflation Factor ) dan Tolerance pada proses regresi biasa, jika keduanya mendekati 1 atau besaran
VIF
kurang
dari
10
maka
model
tidak
terkena
multikolonieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model yang dapat digunakan untuk menguji dengan gejala glejser. Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi dengan asumsi tidak ada heteroskedastisitas kemudian menentukan nilai absolut residual, selanjutnya meregresikan nilai absolut residual diperoleh
39
sebagai variabel dependen serta dilakukan regresi dari variabel independen. Nilai t hitung absolut terletak diantara + t tabel dengan df (n-k-1) dan tingkat signifikan 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2007).
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, promosi, dan desain terhadap keputusan pembelian. Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + e Keterangan: Y = keputusan pembelian X1 = kualitas produk X2 = promosi X3 = desain α = konstanta β 1 = koefisien regresi variabel kualitas produk β 2 = koefisien regresi variabel promosi β 3 = koefisien regresi variabel desain e = pengganggu (error)
40
3.5
Pengujian Hipotesis 3.5.1
Uji Statistik a. Uji t Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variable dependen. Langkahlangkah pengujian adalah sebagai berikut: 1. Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif Ho : β = 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Ha : β # 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Level Of Significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : n-1-k t tabel = t (α/2;n-1-k) 3. Kriteria dan aturan pengujian Ho diterima apabila = -t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak apabila = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel 4. Penghitungan nilai t b : koefisien regresi β : koefisien regresi parameter
41
5. Kesimpulan Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima. b. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersamasama variabel independen terhadap variabel dependen. Langkahlangkah pengujian: 1)
Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif Ho;β1=β2=β3=0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap keputusan pembelian
Ha:β1≠β2≠β3>0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 2)
Level of significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : k; n-1-k Nilai F tabel : F 0,05 ;(k);(n-1-k)
3)
Kriteria dan aturan pengujian Fα; k; n-1-k Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel Ho ditolak apabila F hitung > F table
42
4)
Perhitungan nilai F F hitung =
JKR/ k JKS n − k −1
Dimana :
JKR : jumlah kuadrat regresi JKS : jumlah kuadrat sisa n : jumlah sampel k : banyaknya variabel bebas 5)
Kesimpulan Membandingkan antara F hitung dengan F tabel, maka dapat ditentukan apabila Ho ditolak atau diterima.
3.5.2. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel - variabel bebas (kualitas produk, promosi, dan desain) dalam menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian).