PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE DI BATAM
TUGAS AKHIR Diajukan Untuk Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya
Oleh: ELENDY NIM. 11002721
PROGAM STUDI AKUNTANSI AKADEMI AKUNTANSI PERMATA HARAPAN BATAM 2016
HALAMAN PERSETUJUAN TUGAS AKHIR
Judul Skripsi
:
Nama TM/NIM Program Studi Institusi
: : : :
Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Di Batam Elendy 2013 / 11002721 Akutansi Manajemen Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam
Batam,
27 Agustus 2016
Disetujui Oleh : Pembimbing II
Pembimbing I
Joko Setiawan, SE., MM
Mengetahui : Ketua Program Studi
Wildayati, S.PD, M.PD.E
ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI
Nama : ELENDY NIM
: 2013/11002721
Dinyatakan lulus setelah mempertahankan tugas akhir di depan Tim Penguji Program Studi Akuntansi Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam Dengan Judul
PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE DI BATAM Batam, 27 August 2016
Tim Penguji
Tanda Tangan
1. Penguji : Zainul Munir, ST., Me.TC
2. Penguji : Yodi, S.KOM., M.SI
3. Dosen Pembimbing : Joko Setiawan, SE, MM.
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa: 1. Tugas akhir ini berjudul “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Di Batam” adalah asli danb elum pernah diajukan untuk mendapatkan gelar akademik (ahlimadya, sarjana, magister, dan/ataudoktor), baik di Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam maupun di perguruan tinggi lain; 2. Tugas Akhir ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahanPembimbing; 3. Dalam Tugas Akhir ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan dicantumkan dalamdaftar pustaka; 4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma dan ketentuan yang berlaku.
Batam, 27 August 2016 Yang membuat pernyataan,
ELENDY NIM 2013/11002721 iv
MOTTO
Bekerjalah bagaikan tak butuh uang. Mencintailah bagaikan tak pernah disakiti. Menarilah bagaikan tak seorang pun sedang menonton. (Mark Twain) Orang yang berhasil akan mengambil mamfaat dari kesalahan – kesalahan yang ia lakukan , dan akan mencoba kembali untuk melakukan dalam suatu cara yang berbeda. (Dale Carnegie)
v
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang dengan rahmat-Nya penulis telah dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan salah satu syarat untuk menempuh Ujian Ahli Madya pada Program Studi Akuntansi pada Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah penulis lakukan dengan judul: Pengaruh Kualitas Produk, Promosi Dan Desain Terhadap Keputusan Pembelian Sepatu Nike Di Batam. Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Kiatwansyah, S.E., MBA, selaku Ketua Yayasan Akademi Akutansi Permata Harapan Batam 2. Bapak Joko Setiawan, S.E., M.M, selaku
dosen pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktudan penuh kesabaran dalam memberikan bimbingan dan mengarahkan penulis selama penyusunan tugas akhir ini. 3. Bapak Indra Firdiyansyah selaku Pembimbing Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam. 4. Seluruh Karyawan PT. NIKE Batam yang telah memberikan informasi atau data dalam penyelesaian tugas akhir ini. 5. Ayah yang di langit surga dan Ibuku tercinta, karena restu doanya dan dukungan serta kasih sayang beliau sehingga saya bisa menyelesaikan di Kampus ini. vi
6. Staff dosen dan Karyawan Akademi Akuntansi Permata Harapan Batam, yang telah banyak memberikan ilmu dan kemudahan di dalam penyelesaian Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, kritikan dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan agar kekeliruan dan kekhilafan dalam penulisan ini dapat kita koreksi bersama untuk penyempurnaan baik isi maupun bahasanya. Akhir kata penulis berharap semoga tugas akhir ini dapat menambah wawasan ilmu Pengetahuan baik pembaca maupun penulis sendiri, dan bermanfaat bagi perkembangan dan kemajuan penelitian berikutnya.
Batam, 27 August 2016 Penulis
Elendy Nim : 11002721
vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................................
i
LEMBAR PERSETUJUAN .............................................................................................................................
ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................................................................. iii SURAT PERNYATAAN ................................................................................................................................. iv
MOTTO ........................................................................................................................................................... . v
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ........................................................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................................................... xiii
ABSTRAKSI ................................................................................................................................................... . xv
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1
1.1 Latar Belakang Masalah………………………………………….
1
1.2 Rumusan Permasalahan.…………………………………………
11
1.3 Batasan Masalah………………………………………………....
12
1.4 Tujuan Penelitian..………………………………………………
12
viii
1.5 Manfaat Penelitian……………………………………………….
13
1.5.1 Manfaat Teoritis…………………………………………
13
1.5.2 Manfaat Praktis…………………………………………..
13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………….........…………………………..
14
2.1 Landasan Teori …………………………………....…………...
14
2.1.1 Pengertian Pemasaran…………………………………....
14
2.1.2 Konsep Pemasaran............................................……........
15
2.1.3 Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)…...…....
16
2.1.4 Perilaku Konsumen...........………………………………..
21
2.1.5 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen …........….
27
2.2 Kerangka Berpikir………………………………………….....…..
30
2.3 Hipotesis……………………………………………….....…….....
31
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………..…...
33
3.1 Populasi dan Sampel………………………………………….......
33
3.2 Data Penelitian………………………………………………….…
33
3.2.1 Jenis dan Sumber Data………………………………….…
34
ix
3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………………………………...
35
3.3 Variabel Penelitian…………………………………………...........
36
3.4 Metode Analisis Data…………………………………………….
38
3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reabilitas………………………...
38
3.4.2 Uji Asumsi Klasik…………….………………………..
.39
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda…….………………..
.41
3.5 Pengujian Hipotesis………………………………………………………
42
3.5.1 Uji Statistik……………………..…….………………...
42
3.5.2 Koefisien Determinasi..………..…….………………...
44
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN………………………………….
45
4.1 Statsitik Deskriptif Variabel Penelitian…………………………
45
4.1.1 Deskripsi Responden……………………………………
45
4.2 Hasil Pengujian Asumsi Klasik………………………………...
47
4.2.1 Uji Normalitas Data…………………………………….
47
4.2.2 Uji Multikolinieritas.……………………………………
48
4.2.3 Uji Heteroskedastisitas………………………………….
49
x
4.2.4 Uji Validitas…………………………………………….
50
4.2.4 Uji Realibliitas…………………………………………..
53
4.3 Hasil Penguji Hipotesis…………………………………………
55
4.3.1 Uji Regresi Berganda…………………………………...
55
4.3.2 Uji F-test………………………………………………..
57
4.3.3 Uji T-test………………………………………………..
58
4.4 Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………...
59
BAB V KESIMPULAN…………………………………………………..
61
5.1 Kesimpulan…………………………………………………….
61
5.2 Rekomendasi…………………………………………………..
62
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN SELESAI TUGAS SKRIPSI DAFTAR RIWAYAT HIDUP LEMBARAN PENILAIAN UJIAN SKRIPSI
xi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.3
Analisis Kuantitatif................................................................................... 36
Tabel 4.1.1 Data Jenis Kelamin Responden………………………………………….. 45 Tabel 4.1.2 Data Usia Responden……………………………………………………... 46 Tabel 4.1.3 Data Usia Responden……………………………………………………... 46 Tabel 4.1.4 Data Usia Responden……………………………………………………... 47 Tabel 4.2.2 Uji Multikolinieritas .................................................................................. 49 Tabel 4.2.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................... 49 Tabel 4.2.4 Uji Validitas ............................................................................................... 47 Tabel 4.2.5 Uji Reliabilitas............................................................................................ 53 Tabel 4.3.1 Uji Regresi Berganda ................................................................................. 56 Tabel 4.3.2 Uji F-test ..................................................................................................... 57 Tabel 4.3.3 Uji T-test .................................................................................................... 58
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Variasi Sepatu Produk Nike...........................................................................
07
Gambar 2.1.4 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler ................................................. 021 Gambar 2.2
Model Pikiran Kerangka Berpikir ................................................................ 030
Gambar 4.2.1 Uji Normalitas Data ................................................................................... 048 Gambar 4.2.2 Uji Multikolinieritas ................................................................................... 049
xiii
ABSTRAK
Perilaku pembelian seseorang terhadap suatu produk dipengaruhi banyak faktor.
Tiap
berbeda-beda.
individu Kualitas
mempunyai produk
keinginan
merupakan
dan
faktor
berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Penelitian untuk
menganalisis
pengaruh
kualitas
selera yang ini
yang sangat
bertujuan
produk, promosi dan desain
terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike serta menganalisis variabel yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat di batam. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen sepatu Nike di batam. Berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dari uji t diperoleh temuan bahwa secara parsial kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike di Batam ,sedangkan promosi dan desain berpengaruh signifikan pada tarap 5%. Dari hasil uji F bahwa secara simultan kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike dimana nilai F hitung > F tabel. Kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike Diperoleh nilai R square sebesar 0,255, yang artinya variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen sebesar 25,5% sedangkan sisanya sebesar 74,5% dijelaskan oleh variabel lain diluar model.
Kata kunci : keputusan pembelian, kualitas produk, promosi dan desain.
xiv
ABSTRACT
Someone purchasing behavior of a product is influenced by many factors. Each individual has the desire and taste different. The product quality is a critical influence on purchase decisions. This study aimed to analyze the influence of the quality of products, promotion and design of the Nike product purchasing decisions and to analyze the variables that have the most dominant influence on purchasing decisions Nike footwear products to the public in Batam. The population in this study are all consumers of Nike shoes in Batam. Based on the results of multiple linear regression analysis of t test is found that the partial product quality significantly influence the purchasing decisions of products Nike shoes in Batam, while the promotion and design have a significant effect on tarap 5%. From the results of the F test that simultaneously quality products, promotion and design significantly influence the purchasing decisions of products Nike shoes where F count> F table. The product quality has the most dominant influence on purchasing decisions Nike shoe products obtained value of R square of 0.255, which means that the dependent variable can be explained by the independent variable by 25.5% while the remaining 74.5% is explained by other variables outside the model.
Keywords: purchasing decisions, product quality, promotion and design.
xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan pada hakikatnya ingin menjadi pemimpin pasar pada persaingan yang dihadapi dalam dunia bisnis. Hal tersebut menuntut perusahaan untuk berpikir lebih jrutus dab reaktif terhadap persaingan yang terjadi. Perusahaan dituntut untuk menggunakan strategi yang tepat dalam rangka mempertahankan produk agar tetap diminti oleh pelanggan lama dan meciptakan pelanggan baru. Perusahaan dapat menjadi pemimpin pasar melalui perjuangan yang panjang dalam memenangkan persaingan bisnis sehingga mampu menguasai pangsa pasar terbesar; hasil inovasi kreatif; atau memang menjadi pihak yang pertama dalam memasuki pasar dengan produknya yang spesifik (Tjiptono, 2002). Untuk melaksanakan strategi tersebut, perusahan harus dapat menciptakan produk yang diminati dan sesuai dengan keinginan konsumen. Tanpa strategi yang jitu, suatu perusahaan tidak akan bertahan, sebab para pesaing akan dating untuk menawarkan produk yang lebih baik untuk menyaingi produk pesaing tersebut dan akan merebut pangsa pasar dari perusaah itu.
1
2
Agar tetap menjadi nomor satu di persaingan, perusahaan harus melakukan tiga tindakan. Pertama, perusahaan menemukan cara untuk memperluas total permintaan pasar. Kedua, perusahaan harus melindungi pangsa pasarnya saat ini dengan tindakan defensive dan offsensive yang baik. Ketiga, perusahaan dapat berusaha meningkatkan pangsa pasarnya, bahkan sekalipun ukuran pasar tetap konstan (Kotler, 2009).
Perusahaan yang cerdas berusaha untuk memahami proses keputusan pembelian konsumen secara penuh, semua pengalaman mereka dalam pembelajaran memilih, menggunakan, dan bahkan menyingkirkan produk. (Kotler, 2011:184).
Pentingnya memahami keinginan konsumen dalam produk yang diinginkannya telah menjadi perhatian pada berbagai industry, termasuk pada industri olahraga. Saat ini olahraga khususnya olahraga lari atau jogging telah menjadi suatu kegiatan yang sedang di minati oleh masyarakat dunia dan Indonesia saat ini. Menurut Sinulingga (2013) Berolahraga terkadang menjadi hal yang sulit dilakukan ketika sudah tenggelam dalam rutinitas dan pekerjaan. Padahal, berolahraga tidak harus melakukan fitness di ruangan tertutup. Berikut ini adalah manfaat lari menurut Sinulingga 2013) :
3
1.
Turun berat badan
Berjalan memang bertujuan untuk menjaga berat badan sedangkan berlari bertujuan untuk memangkas lebih banyak berat badan sehingga menciptakan penurunan dalam jumlah besar. 2.
Baik untuk lutut
Berlari dapat menolong sendi tetap dilumasi dengan baik dan bebas dari rasa sakit.
3.
Jantung sakit
Berlari secara teratur dapat memastikan pengurangan jumlah kolesterol jahat dalam tubuh. Dengan berlari, seseorang akan menarik nafas dalam-dalam dan memasukkan bayak oksigen kedalam tubuh. Berlari akan menjadi latihan yang baik bagi jantung dan menjaga tubuh agar tetap energik.
Untuk memenuhi kebutuhan olahraga jogging maupun lari oleh masyarakat, harus didukung dengan menggunakan sepatu yang baik dan tepat agar performa semakin baik. Di Indonesia banyak perusaan yang menjual sepatu olahraga, oleh karena itu masyarakat dihadapkan pada pilihan-pilihan merek yang ada. Banyaknya perusahaan yang menjadi
4
produsen sepatu olahraga tersebut maka terciptalah persaingan di segmen sepatu olahraga. Persaingan yang terjadi pada produsen sepatu olahraga sangat kompetitif. Masing-masing dari perusahaan sepatu olahraga memiliki produk yang memiliki kualitas yang baik. Perusahaan yang bersaing dalam dunia olahraga antara lain adalah Nike, Adidas, New balance, Puma dan Reebok.
Salah satu perusahaan yang menjadi market leader dalam penjualan sepatu olahraga adalah Nike. Nike merupaka salah satu produsen sepatu olahraga yang terkemuka di dunia. Sejarah Nike tidak terlepas dari dua tokoh pendiri Nike, yaitu Bill bowerman dan Phil Knight. Pada saat itu Phil Knight masih berstatus sebagai pelari jarak menegah dan mahasiswa akutansi di Oregon University dan Bill Bowerman merupakan pelatih dari phil Knight. Di tahun 1962, Knight telah menyelesaikan studi-nya kemudian melanjutkan untuk berkeliling dunia. Pada saat Knight berkeliling dunia, singgahlah Knight di Jepang. Di jepang, Knight mengimport sepatu lari dari Jepang ke Amerika Serikat untuk di pasarkan disana. Knight melakukan investasi sebesar $500 dan mendapatkan 200 buah pasang sepatu yang siap dipasarkan di Amerika serikat. Kemudian, Knight bekerja di Onitsuka Tiger, yang merupakan produsen sepatu olahraga di Jepang. Knight berpikir jika ia membuat sepatu sendiri akan mendapatkan untung yang lebih besar dari
5
bekerja di Onitsuka Tiger di Jepang tersebbut. Pada tahun 1971, resmi Nike dibentuk ( Wikipedia, nd.) Nike memasuki pangsa pasar di Indonesia sejak tahun 1988. Sepatusepatu yang ditawarkan Nike pada saait itu sepertiganya merupakan produksi langsung dari Amerika Serikat. Namun, selanjutnya produksi sepatu Nike dilakukan di Negara-negara di Asia, terlebih di Cina, Vietnam, dan Indonesia yang dikarenakan mengeluarkan biaya produksi yang lebih murah disbandingkna langsung di Amerika Serikat. Menurut Syifa (2012), Perusaahm Nike di Indonesia memeliki komunikasi dan interaksi yang cukup kuat dengan kontraktro yang ada. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan diberinya tenaga Indonesia untuk ikut memeriksa Kualitas dan proses pengerjaan dengan mengikuti persyaratan dan standar kualitas yang ketat dan persuhaan Nike di Amerika. Menurut Bisnis Hack (2014), sepatu Nike Indonesia tidak kalah besarnya peminat untuk memilikinya. Walaupun diproduksi di Indonesia, perusahaan ini menjaga benar-benar menjaga kestabilan kualitas dari produk Nike. Oleh karena itu, kedudukan Nike itu sendiri semakin kuat di Indonesia. Aplagi dengan variasi produk sepatu yang dihasilkan oleh Nike, variasi sepatu Nike yang beragam semaki meningkatkan kekuatan perusahaan Nike di Indonesia. Berbagai produk sepatu dihasilkan sebagai pengembangan dari perusahaan Nike tersebut.
6
Nike sebagai salah satu perusahaan produsen yang mengutamakan keunikan dari produk-produk yang dihasilkan harus dapat menciptakan stateof art product. Produk-Produk sepatu yang ditawarkan Nike memiliki keunggulan dari persaingnya, sebab Nike menggunakan material yang memiliki kualitas tinggi dan teknologi yang baik pada proses pembuatan tiap sepatu yang dihasilkan oleh Nike. Mernurut Irwan ( 2014 ) Kenyamanan dan daya tahan dari sepatu Nike merupakan aspek yang diutamakan Nike pada setiap sepatunya. Selain dari sisi kenyamanan, sepatu yang dihasilkan Nike juga memiliki beban yang ringan. Sepatu yang ringan dapat meningkatkan dan memaksimalkan perfoma dari pemakai, sehingga pemakai dapat memperoleh manfaat yang maksimal dari penggunaan sepatu Nike tersebut. Sepatu dari Nike juga menggunakan teknologi yang sudah dipatenkan dan tidak ada di sepatu merek lainnya, seperti layaknya Lynarlon dan Flyware pada sepatu Flyknit Lynar 2. Nike merancang produk sepatu dengan sebaik mungkin sehingga sepatu yang dihasilkan memiliki tampilan elegan untuk menarik perhatian dari konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Diharapkan para konsumen Nike akan merasa puas dengan produk yang ditawarkan melalui baragam desain yang ditawarkan. Desain sepatu-sepatu dari Nike itu sendiri memiliki cirri khas dibandingkan dengan produk persaing yang sejenis. Nike membentuk sebuah
7
tim tersendiri untuk melakukan reset dan pengembangan terhadap desain yang akan digunakan dalam sepatu-sepatu dari Nike itu sendiri. Menurut Nike (2013), dlaam melakukan proses mendesain seaptu, tim riset dan pengembangan Nike bekerja sama dengan atlit yang bertujuan untuk menganalisis sehingga mendapatkan produk yang inovatif. Nike memasukkan aspek-aspke estetika dan
fungsi dari sepatu
tersebut. Sehingga, disamping desain yang bagus, sepatu-sepatu Nike tersebut memliki juga nilai kegunaan dan manfaat yang baik bagi pemakainya.
Nike memilih desain pada sepatunya dengan warna yang beragam dan kombinasi warna yang cerah sehingga pemakai dapat menyesuaikan dengan selera dari konsumennya itu sendiri. Selain itu, Nike juga mendeasain sepatu denga sebaik mungkin agar desain yang diberikan dapat diaplikasiakan bersamaan dengan manfaat kegunaan dari sepatu tersebut.
8
Gambar 1.1 Variasi Produk Sepatu Nike
Sumber. Nike.com, 2015
9
Dengan variasai desain yang beragam tersebut, konsumen seharusnya dapat meneteapkan keputusan dalam melakukan pembelian sepatu olahraga merek Nike yang sesuai dengan kebutuhan dari konsumen itu sendiri. Dalam proses permbuatannya, sepatu-sepatu olahraga Nike itu sendiri menggunakan teknologi
yang
berbeda-beda
dalam
tiap
jenis
sepatunya
demi
memaksimalkan kegunaan dari sepatu tersebut.
Nike pun dikenal di Indonesia sebagai merek produsen perlatan olahraga yang baik. Keunggulan dari produk-produk yang di tawarkan Nike sudah tidak diragukan lagi. Menurut Wirastomo (2014), sejak tahun 2007 Nike memberikan sponsor kepada Tim Nasional sepak bila Indonesia dengan apparel Nike, sehingga masyarakat Indonesia mengetajui bagaimana performa para atlet yang menggukan sepatu ataupun perlatan olahraga dari nike dikancah Piala Asia. Nike pun mengadakan acara lomba lari Bajak Jakarta 10K. Bajak Jakarta 10k merupakan rangkaian dari program We Run Global yang ditujukan untuk merayakan, memotivasi, dan menginspirasi orang untuk berolahraga (Dunia Lari, 2013). Selain lomba, pada acara tersebut Nike juga mengenalkan sepatu-sepatu terbaru Nike kepada para pelari sehingga pelari dapat mencoba langsung sepatu-sepatu terbaru tersebut dan dapat dijadikan pilihan dalam sepatu lari mereka.
10
Di Indonresia sendiri banyak persaing-persaing dari Nike dalam persaingan industry sepatu lari. Nike mampu bersaing dengan merek-merek lainnya pada pangsa pasar sepatu olahraga. Untuk mengetahui posisi dan peringkat suatu produk dalam pasar maka dilakukan suatu survey. Salah satu lembaga survey sekaligus ajang penghargaan merek terbaik pilihan Indonesia adalah Top Brand Award. Seperti yang dijelaskan pada website resmi Top Brand Award www.topbrand-award.com, Top Brand Award adalah sebuah penghargaan yang diberikan kepada merek-merek yang meraih presdikat Top atau terbaik. Penghargaan ini diberikan berdasarkan penilaian yang diperoleh dari hasil survey berskala nasional dibawah penyelenggaraan Frontier Consulting Group. Top Brand survey melibatkan lebih dari 12/500 respoden di delapan kota besar dan tercatat hamper 500 kategori produk dan menghasilkan lebih dari 1000 merek yang mendapatkan predikat TOP. Top Brand Award diberikan kepada merek-merek didalam kategori produk tertentu yang memenuhi dua kategori, yaitu; 1.
Merek-merek yang memperoleh Top Brand Index minimum sebesar 10%
2.
Merek-merek yang menurut hasil data survey berada pada posisi tiga terbaik dalam kategori produknya.
11
Top Brand Index diukur dengan menggunakan 3 parameter, yaitu Top Of Mind Awareness, yaitu didasarkan atas merek yang pertama kali disebut oleh responden ketika kategori produknya disebutkan. Kedua, Last Used, yaitu didasarkan atas merek yang terakhir kali digunakan/dikonsumsi oleh responden. Ketiga, Future Intention, yaitu didasarkan atas merek yang ingin digunakan untuk dikonsumsi dimasa mendatang.
1.2.
Rumusan Permasalahan Perusahaan berlomba-lomba melakukan berbagai cara untuk dapat
menghasilkan produk yang mampu menarik calon pembeli untuk bersedia membeli produk mereka. Maka masalah penelitian yang dikembangkan disini adalah “faktor-faktor apa sajakah yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam keputusan pembelian Sepatu Nike?” 1.
Apakah kualitas produk, promosi dan desain berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike di Batam?
2.
Faktor manakah diantara kualitas produk, promosi, dan desain yang mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike di Batam?
12
1.3.
Batasan Masalah Dalam penelitian pengaruh asosiasi mereke sepatu olahraga terhadap
perluasan merek (brand extension), rekomendasi merek (recommendation), dan kesediaan konsumen dalam membayar harga premium (price premium) yang dilakukan di Batam terhadap batasan masalah, yaitu: 1.
Merek sepatu olahraga yang akan digunakan pada penelitian ini hanya merek Nike, Adidas, dan Reebok, karena ketiga merek tersebut mudah dicari dan didapat di Indonesia, khususnya di Batam, merek Nike, Adidas dan Reebok merupakan tiga terbesar yang ada di Indonesia.
2.
Sampel yang digunakan terbatas yaitu sebagian populasi di Batam yang pernah membeli dan menggunakan salah satu dari merek sepatu yang digunakan terbatas karena penelitian ini dilakukan di Batam dan merek sepaty olahraga di Nike, Adidas, dan Reebok merupakan merek yang familiar dan tidak asing lagi bagi penduduk Batam.
3.
Penelitian ini merupakn replikasi dari penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Rio, Vazquez, dan Iglesias (2001) yang berfokus pada sepatu olahraga.
1.4.
Tujuan Penelitian
13
Tujuan dari dilakukannya penelitian ini adalah sebagai berikut : 1.
Menganalisis dan melakukan pengujian pengaruh variable citra merek terhadap keputusan pembelian sepatu Nike.
2.
Menganalisis dan melakukan pengujian pengaruh variable desain produk terhadap keputusan pembelian sepatu Nike.
3.
Menganalisis dan melakukan pengujian pengaruh variable kualitas produk terhadap keputusan pembelian sepatu Nike.
1.5. Mamfaat Penelitian 1.5.1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman tentang pengaruh faktor marketing strategis yang terdiri kualitas produk, promosi, dan desain turut mempengaruhi keputusan konsumen dalam pembelian. 1.5.2. Secara Praktis Dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan konsumen dalam mengevaluasi citra produk sepatu Nike melalui kualitas produk, promosi, dan desain.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Landasan Teori 2.1.1
Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan faktor penting dalam siklus yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan konsumen. Dalam salah satu perusahaan, pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, berkembang dan mendapatkan laba, kegiatan pemasaran perusahaan juga harus dapat memberikan kepuasan pada konsumen jika menginginkan usahanya tetap berjalan. Sejak orang mengenal kegiatan pemasaran, telah banyak ahli mengemukakan definisi tentang pemasaran yang kelihatannya sedikit berbeda tetapi memiliki arti yang sama. Perbedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi-segi yang berbeda, ada yang menitik beratkan pada segi fungsi, segi barang dan segi kelembagaan. Dapat diketahui bahwa kegiatan pemasaran adalah kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan dengan orang lain sebagai suatu sistem. Kegiatan pemasaran tersebut beroperasi dalam suatu lingkungan yang terus-menerus berkembang sebagai konsekuensi hubungan antar perusahaan yang sama atau
14
15
antar perusahaan yang berbeda, yang dapat menimbulkan persaingan tetapi juga dibatasi oleh sumber daya dari perusahaan itu sendiri dan peraturan yang ada. Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain (Kotler 2007 : 7). Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pengertian pemasaran dari kedua pendapat diatas menerangkan bahwa kegiatan pemasaran mencakup ruang lingkup kegiatan yang sangat luas yang dimulai dari menetukan kebutuhan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen. Dengan kata lain kegiatan pemasaran bermula dan berakhir pada konsumen. 2.1.2
Konsep Pemasaran
Bagi perusahaan yang berorientasi pada konsumen (pasar), maka kegiatan pemasaran akan bermula dan berakhir pada konsumen. Artinya dimulai dari menetukan apa yang diinginkan konsumen dan diakhiri dengan kepuasan konsumen. Pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat mutlak bagi kelangsungan hidup perusahaan seperti yang tercermin dalam
16
konsep pemasaran adalah suatu falsafah bisnis yang menyatakan bahwa kepuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan. Dari konsep pemasaran diatas jelaslah bahwa perusahaan harus mampu
memberikan
kepuasan
kepada
konsumennya
dengan
mengetahui apa yang menjadi kebutuhannya agar perusahaan dapat bertahan dan berkembang. 2.1.3
Pengertian Marketing Mix (Bauran Pemasaran)
Pemasaran mempunyai fungsi yang amat penting dalam mencapai keberhasilan perusahaan. Dalam mencapai keberhasilan pemasaran, setiap perusahaan perlu menyusun strategi pemasaran yang efektif dengan mengkombinasikan elemen – elemen dalam bauran pemasaran. Dalam bauran pemasaran (marketing mix) terdapat variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan – tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan perangkat tersebut perusahaan dapat mempengaruhi permintaan akan produknya. Strategi pemasaran memerlukan keputusan – keputusan dari manajemen tentang elemen – elemen marketing mix perusahaan yaitu keputusan – keputusan dibidang perencanaan produk, penetapan harga, saluran distribusi serta promosi.
17
Marketing mix atau bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat variabel yaitu produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan sistem distribusi (Philip Kotler 2003:24). Keempat unsur bauran pemasaran tersebut saling berhubungan dan berpengaruh satu sama lain, sehingga harus diupayakan untuk menghasilkan suatu kebijakan pemasaran yang mengarah kepada layanan efektif dan kepuasan konsumen. Jadi didalam bauran pemasaran terdapat variabel – variabel yang saling mendukung satu dengan yang lainnya, yang kemudian oleh perusahaan digabungkan untuk memperoleh tanggapan – tanggapan yang diinginkan didalam pasar sasaran. Dengan
perangkat
tersebut
perusahaan
dapat
mempengaruhi
permintaan akan produknya. 1.
Produk
Kotler (2009 : 13) menyebutkan produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk memuaskan suatu kebutuhan dan keinginan. Produk adalah suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, prestise perusahaan dan pengecer yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhannya. Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa produk diperlukan untuk mempertemukan hasil perusahaan dengan permintaan yang ada agar produk yang diperlukan oleh konsumen memberikan kepuasan pada konsumen dan sekaligus menguntungkan perusahaan. 2.
Harga
18
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan pelayanan. 3.
Promosi
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Tujuan utama promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan sasaran tentang pemasaran dan bauran pemasaran. Dengan memperhatikan hal diatas maka dibutuhkan persiapan ataupun sarana promosi agar apa yang diinginkan perusahaan dapat memenuhi sasaran dan efisien. Sarana promosi dapat berupa : a.
Iklan
Semua bentuk penyajian non personal, promosi ide – ide, promosi barang produk atau jasa yang dilakukan oleh sponsor tertentu yang dibayar. b.
Promosi Penjualan
Insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa. c.
Publisitas
19
Suatu stimuli non personal terhadap permintaan suatu produk jasa atau unit dagang dengan menyebarkan berita – berita komersial yang penting mengenai kebutuhan akan produk tertentu disuatu media yang disebarluaskan atau menghasilkan suatu sosok kehadiran yang menarik mengenai produk itu di radio, televisi, atau panggung yang tidak dibayar oleh pihak sponsor. d.
Penjualan Pribadi
Penyajian lisan dalam suatu pembicaran dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan. 4.
Distribusi
Saluran distribusi sering disebut saluran perdagangan atau saluran pemasaran. Menurut Dharmmesta dan Irawan (2008 : 285) saluran merupakan suatu struktur unit organisasi dalam perusahaan dan luar perusahaan yang terdiri atas agen, dealer, pedagang besar, dan pengecer melalui nama sebuah komoditi produk atau jasa dipasarkan. Perantara pemasaran merupakan lembaga atau individu – individu yang menjalankan kegiatan khusus dibidang distribusi, yaitu perantara pedagang dan perantara agen. Alasan utama perusahaan menggunakan perantara adalah untuk membantu meningkatkan efisiensi distribusi. 2.1.4
Perilaku Konsumen 1.
Pengertian Perilaku Konsumen
20
Semakin majunya perekonomian dan teknologi, berkembang pula strategi yang harus dijalankan perusahaan, khususnya dibidang pemasaran. Untuk itu perusahaan perlu memahami atau mempelajari perilaku konsumen dalam hubungannya dengan pembelian yang dilakukan oleh konsumen tersebut. Dalam menentukan jenis produk atau jasa, konsumen selalu mempertimbangkan tentang produk atau jasa apa yang dibutuhkan, hal ini dikenal dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen (consumer behavior) adalah kegiatan – kegiatan individu
yang
secara
langsung
terlibat
dalam
mendapatkan
dan
mempergunakan barang – barang dan jasa – jasa tersebut didalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan kegiatan tersebut. Hubungannya dengan keputusan pembelian suatu produk atau jasa, pemahaman mengenai perilaku konsumen meliputi jawaban atas pertanyaan seperti apa (what) yang dibeli, dimana membeli (where), bagaimana kebiasaan (how often) membeli dan dalam keadaan apa (under what condition) barang – barang dan jasa – jasa dibeli. Keberhasilan perusahaan dalam pemasaran perlu didukung pemahaman yang baik mengenai perilaku konsumen, karena dengan memahami perilaku konsumen perusahaan dapat merancang apa saja yang diinginkan konsumen.
21
2.
Model Perilaku Konsumen
Model perilaku konsumen menerangkan
bahwa
keputusan
yang dikemukakan Kotler (2009) konsumen
dalam
pembelian
selain
dipengaruhi oleh karakteristik konsumen, dapat dipengaruhi oleh rangsangan perusahaan yang mencakup produk, harga, tempat dan promosi. Variabel – variabel diatas saling mempengaruhi proses keputusan pembelian sehingga menghasilkan keputusan pembelian yang didasarkan pada pilihan produk, pilihan merek, pilihan penyalur, waktu pembelian, jumlah pembelian
Gambar 2.1.4 Model Perilaku Konsumen Menurut Kotler Rangsangan
Rangsangan
Karakteristik
Proses Keputusan
Keputusan
Pemasaran
Lain
Pembeli
Membeli
Pembeli
Produk
Ekonomi
Budaya
Pengenalan
Pilihan produk
Harga
Teknologi
Sosial
Masalah
Pilihan merek
Tempat
Politik
Pribadi
Pencarian informasi
Pilihan penyalur
Promosi
Budaya
Psikologis
Evaluasi
Waktu pembelian
Keputusan
Jumlah
Perilaku pasca Pembelian
22
Sumber : Kotler (2009) Model lain yang dapat disajikan adalah model perilaku konsumen yang dikembangkan oleh Assael (2007) seperti yang disajikan dalam gambar 2.1.4
Gambar 2.1.4 Model Perilaku Konsumen Menurut Assael Umpan balik ke konsumen
Konsumen individual Pengambil keputusan
Respon konsumen
Pengaruh lingkungan Umpan balik kelingkungan pengembangan strategi
Sumber : Assael (2007) dalam Sodik (2008) Model perilaku konsumen yang dikembangkan Assael bahwa proses keputusan konsumen dalam pembelian ditekankan pada tiga faktor yaitu : a. Stimuli Stimuli menunjukkan penerimaan informasi oleh konsumen dan
23
pemprosesan informasi terjadi saat konsumen mengevaluasi informasi dari periklanan, teman atau pengalaman sendiri. b. Karakteristik Pribadi Konsumen Karakteristik pribadi konsumen meliputi persepsi, sikap, manfaat serta karakteristik konsumen (demografi, kepribadian, gaya hidup). c. Respon Konsumen Respon konsumen adalah hasil akhir dari proses keputusan konsumen dan suatu pertimbangan yang menyeluruh dari semua faktor diatas. 3. Persepsi Konsumen Menurut Kotler (2009) persepsi adalah proses memilih, menata, menafsir stimuli yang dilakukan seseorang agar mempunyai arti tertentu. Stimuli adalah rangsangan fisik, visual dan komunikasi verbal dan non verbal yang dapat mempengaruhi respon seseorang (Sodik, 2008). Assael (2007) dalam Sodik (2008) menyebutkan bahwa persepsi terhadap suatu produk melalui proses itu sendiri terkait dengan komponennya
(kemasan,
bagian
produk,
bentuk) serta
komunikasi yang ditunjukkan untuk mempengaruhi perilaku konsumen yang mencerminkan produk melalui latar kata – kata, gambar dan simbolisasi atau melalui stimuli lain yang diasosiasikan dengan produk (harga, tempat, penjualan,dampak dari negara pejualan). Informasi yang diperoleh dan diproses
24
konsumen akan membentuk preferensi (pilihan) seseorang terhadap suatu obyek. Preferensi akan membentuk sikap konsumen terhadap suatu obyek,yang pada gilirannya akan sikap ini seringkali secara
langsung akan mempengaruhi
apakah konsumen akan membeli suatu produk atau tidak. 4. Implikasi Perilaku Konsumen Pada Strategi Pemasaran Strategi pemasaran terdiri atas unsur – unsur pemasaran yang terpadu yang selalu berkembang sejalan dengan gerak perusahaan dan perubahan – perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan perilaku konsumen. Hal ini disebabkan karena strategi pemasaran menyangkut dua kegiatan pemasaran yang pokok yaitu : pemilihan pasar – pasar yang akan dijadikan sasaran pemasaran dan merumuskan danmenyusun suatu kombinasi yang dapat tepat dari bauran pemasaran, agar kebutuhan para konsumen dapat dipenuhi secara memuaskan. 5. Model Strategi Pemasaran Kotler (2011) dalam Setiawan (2009) mengungkapkan bahwa berbagai teori tentang proses manajemen pemasaran, perilaku pengambilan keputusan dan organisasi perilaku konsumen dapat dibuat model strategi pemasaran. Sebagai inti dari model ini adalah perilaku pembelian. Perilaku pembelian dipengaruhi oleh tiga hal yaitu perbedaan individu, kondisi lingkungan dan usaha pemasaran
25
(marketing mix). Untuk mencapai keberhasilan pemasaran perusahaan perlu menyusun kebijakan pemasaran yang tepat sesuai dengan sasaran. Marketing mix (bauran pemasaran) merupakan strategi pemasaran yang terdiri dari empat variabel yakni : produk, harga, promosi dan distribusi. Mengingat keinginan konsumen yang selalu berubah, perusahaan dapat mengembangkan variabel – variabel bauran pemasaran sesuai dengan keinginan konsumen potensial. Sehingga dengan demikian usaha pemasaran tidak hanya bertumpu pada 4P saja tetapi dapat dikembangkan menjadi 7P. Seperti yang dikemukakan oleh Zeithaml & Bitner (2006) dalam Setiawan (2007)
bahwa
elemen
marketing
mix
(bauran
pemasaran)
dapat
dikembangkan menjadi 7P yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), promosi (promotion), kondisi fisik (physical evidence), proses (process) dan orang (people). Berdasarkan elemen marketing mix dalam penelitian ini menggunakan tiga elemen marketing mix yaitu kualitas produk, promosi dan desain. a. Kualitas Produk Aaker (2008) dalam Sodik (2009), mencatat ada delapan dimensi dari kualitas produk yaitu : performance (kinerja), feature (bagian – bagian tambahan dan produk), realibility (kehandalan), conformance (kesesuaian karakteristik operasi produk – produk dengan spesifikasi tertentu atau tidak ada cacat produk), durability (ketahanan), service ability (pelayanan), estetika dan perceiced quality (kesan kualitas).
26
b. Promosi Promosi yaitu salah satu elemen bauran pemasaran yang diupayakan perusahaan melalui kegiatan periklanan, promosi penjualan, personal selling, atau publisitas Swastha dan Irawan (2007 : 349). c. Desain Masalah desain dari suatu produk telah menjadi salah satu factor yang perlu mendapatkan perhatian serius dari manajemen khususnya team pengembangan produk baru, karena sasaran konsumen yang dituju tidak sedikit yang mulai mempersoalkan masalah desain suatu produk yang mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Hal ini penampilan dan fungsi suatu produk dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. 6. Keputusan Pembelian Dalam memahami perilaku konsumen, terdapat banyak pengaruh yang mendasari seseorang dalam mengambil keputusan pembelian suatu produk atau merek. Pada kebanyakan orang, perilaku pembelian konsumen seringkali diawali dan dipengaruhi oleh banyaknya rangsangan (stimuli) dari luar dirinya, baik berupa rangsangan pemasaran maupun rangsangan dari lingkungan yang lain. Rangsangan tersebut kemudian diproses (diolah) dalam diri, sesuai dengan karakteristik pribadinya, sebelum akhirnya diambil keputusan pembelian. Karakteristik pribadi konsumen yang dipergunakan untuk memproses rangsangan tersebut sangat komplek, dan salah satunya adalah motivasi konsumen untuk membeli. Menurut Schiffman dan Kanuk
27
(2007) dalam Albari (2008) menyatakan bahwa motivasi sebagai kekuatan dorongan dari dalam diri individu yang memaksa mereka untuk melakukan tindakan. Jika seseorang mempunyai motivasi yang tinggi terhadap obyek tertentu, maka dia akan terdorong untuk berperilaku menguasai produk tersebut. Sebaliknya jika motivasinya rendah, maka dia akan mencoba untuk menghindari obyek yang bersangkutan. Implikasinya dalam pemasaran adalah untuk kemungkinan orang tersebut berminat untuk membeli produk atau merek yang ditawarkan pemasaran atau tidak. Sejalan dengan hal tersebut keputusan pembelian dalam penelitian ini secara kontektual dapat dipengaruhi oleh karakteristik pribadi yaitu motivasi konsumen untuk membeli. Secara kondisional maka kondisi yang terjadi berkaitan dengan produk Sepatu Nike yang dapat dicerminkan dari atribut produk yaitu kualitas produk, promosi dan desain. 2.1.5
Faktor –Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen
Beberapa faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen adalah sebagai berikut : 1. Faktor – Faktor Kebudayaan a. Budaya Budaya adalah faktor penentu keinginan dan perilaku seseorang yang paling mendasar. Jika makhluk yang lebih rendah perilakunya sebagian besar diatur oleh naluri, maka perilaku manusia sebagian besar adalah dipelajari. b. Sub Budaya
28
Sub budaya mempunyai kelompok–kelompok sub budaya
yang
lebih kecil yang merupakan identifikasi dan sosialisasi yang khas untuk perilaku anggotanya. Ada empat macam sub budaya yaitu kelompok kebangsaan,kelompok keagamaan, kelompok ras dan wilayah geografis. c. Kelas Sosial Kelas sosial adalah kelompok dalam masyarakat, dimana setiap kelompok cenderung memiliki nilai, minat dan tingkah laku yang sama. 2. Faktor – Faktor Sosial a. Kelompok Referensi Kelompok referensi adalah kelompok – kelompok yang memberikan pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. b. Keluarga Anggota keluarga dapat memberikan pengaruh yang kuat terhadap perilaku pembeli. c. Peranan dan Status Kedudukan seseorang dalam setiap kelompok dapat dijelaskan dalam pengertian peranan dan status. Setiap peranan membawa satu status yang mencerminkan penghargaan umum oleh masyarakatnya. 3. Faktor – Faktor Pribadi a. Usia dan Tahap Daur Hidup
29
Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah – ubah selama hidupnya. Demikian halnya dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. b. Pekerjaan Dengan adanya kelompok – kelompok pekerjaan, perusahaan dapat memproduksi produk sesuai dengan kebutuhan kelompok pekerjaan tertentu. c. Keadaan Ekonomi Keadaan ekonomi seseorang dapat dilihat dari tingkat pendapatan yang dapat berpengaruh terhadap pilihan produk. d. Gaya Hidup Gaya hidup seseorang adalah pola hidup seseorang yang turut menentukan perilaku pembelian. e. Kepribadian dan Konsep Diri Kepribadian adalah ciri – ciri psikologis yang membedakan setiap orang sedangkan konsep diri lebih kearah citra diri. 4. Faktor – Faktor Psikologis a. Motivasi Motivasi adalah suatu kebutuhan yang cukup kuat mendesak untuk mengarah seseorang agar dapat mencari pemuasan terhadap kebutuhan itu. b. Persepsi
31
Proses keputusan konsumen dalam pembelian produk sepatu Nike dapat dipengaruhi oleh persepsi konsumen (proses penilaian konsumen terhadap stimuli) dan stimuli (kualitas produk, promosi, desain). Kedua faktor ini saling berhubungan sehingga akan membentuk suatu pilihan terhadap produk yang dipilih. Pilihan tersebut akan mempengaruhi sikap yang pada gilirannya akan mempengaruhi perilaku yaitu niat membeli suatu produk atau tidak. Keputusan konsumen setelah pembelian akan menghasilkan suatu respon yang positif atau negative yang pada gilirannya akan menentukan kepuasan atau ketidakpuasan. Merek berkaitan dengan kualitas produk, karena merek sukses yang diyakini seseorang umumnya diimbangi dengan kualitas. Untuk itu kualitas produk dalam penelitian ini diduga mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. 2.3 Hipotesis Berdasarkan kerangka pemikiran tersebut diatas hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1.
Diduga kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat Batam 2.
Diduga promosi berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat Batam.
32
3.
Diduga desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan
pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat Batam. 4.
Diduga secara bersama - sama kualitas produk, promosi, dan
desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat Batam. 5.
Diduga kualitas produk mempunyai pengaruh paling dominan
terhadap keputusan pembelian produk sepatu Nike pada masyarakat Batam.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1
Populasi dan Sampel a
Populasi Pengertian populasi menurut Sugiyono (2007:57), yaitu: “Populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen pengguna Sepatu Nike di Batam. b
Sample Dalam penelitian ini sampel yang diambil sebanyak 100 sampel
dengan pertimbangan bahwa jumlah tersebut sudah melebihi jumlah sampel minimal dalam penelitian (n = 30). Teknik pengambilan sampel menggunakan metode Accidental Quota Sampling (kuswanto dedy 2012) yaitu teknik pengambilan sampel yang dapat dilakukan sewaktu – waktu sampai jumlah sampel (quota) yang diinginkan terpenuhi.
33
34
3.2
Data Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang bersumber dari data primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden dan data sekunder data penduduk kota Batam. 3.2.1
Jenis dan Sumber Data 1. Jenis Penelitian Dari jenis penelitian yang digunakan dengan metode penelitian eksplanatory yaitu penelitian yang bermaksud menjelaskan kedudukan variabel-variabel yang diteliti serta hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain (Sugiyono, 2007:57). 2. Sumber Data Sumber data adalah informasi yang memiliki arti bagi penggunanya. Data terbagi menjadi dua yaitu data primer dan data sekunder. Sedangkan dari data yang digunakan untuk menyusun skripsi ini menggunakan sumber data antara lain: a. Data Primer Data Primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perseorangan langsung dari obyeknya. Data ini berupa informasi yang diperoleh melalui keterangan dari karyawan, yang berupa pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner atau wawancara
maupun
pengamatan
langsung
dengan
responden
35
mengenai produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian Sepatu Nike. b. Data Sekunder Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari organisasi atau perorangan yang berupa literatur seperti majalah, surat kabar, bukubuku referensi, artikel, jurnal, website maupun keterangan dari kantor yang ada hubungannya dalam penelitian tersebut dan kaitannya dengan kualitas produk, promosi dan desain. Misalnya, dengan koordinasi di bagaian kepegawaian sehingga telah diperoleh data tentang perusahaan dan data awal pendukung berkaitan tentang produk, promosi dan desain terhadap keputusan pembelian pada konsumen sepatu Nike. 3.2.2
Teknik Pengumpulan Data Metode pengumpulan data adalah suatu cara pengambilan data atau informasi dalam suatu penelitian. Adapun metode dalam pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui beberapa cara : a. Kuesioner Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara tertulis guna memperoleh tentang tanggapan konsumen terhadap kualitas Produk, Promosi dan Desain Sepatu Nike yang telah dilakukan oleh konsumen.
36
b. Pustaka Merupakan suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan menghimpun informasi melalui literature-literature, dan kajian-kajian penelitian terdahulu yang relevan.
3.3
Variabel Penelitian Data yang dikumpulkan pada penelitian ini berasal dari kuesioner dengan pengukuran data ordinal. Pengukuran data ordinal (ordinal scale) akan menunjukkan data sesuai dengan sebuah orde atau urutan tertentu (Ferdinand, 2006:261). Sedangkan tipe skala ordinal yang digunakan yaitu sematic scale yaitu respons terhadap sebuah stimuli yang disajikan dalam bentuk kategori sematik, yang menyatakan
sebuah
tingkatan
sifat
atau
keterangan
tertentu
(Ferdinand, 2006:261). Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban responden diberi skor sebagai berikut: Tabel 3.3 Pemberian Skor Pilihan jawaban
Kode
Skor
Sangat Tidak Setuju
STS
1
Tidak Setuju
TS
2
Netral
N
3
Setuju
S
4
Sangat Setuju
SS
5
37
Semakin besar jumlah nilai yang diberikan responden untuk tiap faktor, menunjukan bahwa faktor tersebut semakin berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Defenisi Operasional dan Cara Pengukurannya 1. Kualitas Produk Ukuran relatif suatu barang atau jasa yang dapat memberikan gambaran mengenai seberapa jauh tingkat keunggulan suatu produk mampu memenuhi keinginan pelanggan. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi kualitas produk yang dikembangkan oleh Aaker (2007) yaitu kesan kualitas, kehandalan (Reability) dan ketahanan (Durability). 2. Promosi Promosi adalah upaya perusahaan untuk menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan. Variabel ini diukur dengan menggunakan beberapa dimensi promosi yang dikembangkan oleh Dharmmesta dan Irawan (2007) yaitu periklanan, promosi penjualan melalui potongan harga dan personal selling. 3. Desain Desain adalah salah satu pertimbangan oleh konsumen yang meliputi bentuk, model dan warna, desain yang semakin menarik akan semakin
38
membuat konsumen tertarik pada produk tersebut. Variabel ini diukur dengan menggunakan warna, striping, bentuk atau model. 4. Keputusan pembelian Keputusan yang diambil konsumen untuk melakukan pembelian suatu produk. Variabel ini diukur berdasarkan motivasi konsumen untuk membeli terhadap rangsangan perusahaan yang dapat dicerminkan dari atribut produk atau merek yaitu kualitas produk, promosi dan desain. Schiffman dan Kamik (2008).
3.4
Metode Analisis Data 3.4.1 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Pengukuran
validitas
dalam
penelitian
ini
dilakukan
dengan
menggunakan coefficient corelation pearson yaitu dengan menghitung korelasi antara skor masing-masing butir pertanyaan dengan total skor (Ghozali, 2005).
39
2. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah pengujian untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara one shot (pengukuran sekali saja). Disini pengukuran hanya dilakukan dengan pertanyaan lain atau menguur korelasi antar jawaban pertanyaan. Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Numally, 1967 dalam Ghozali, 2005).
3.4.2. Uji Asumsi Klasik Pengujian Asumsi Klasik dilakukan untuk mengetahui apakah data mengalami penyimpangan atau tidak. Uji ini dilakukan setelah melakukan analisa Regresi dan Koefisien Determinasi. Uji Asumsi Klasik terdiri dari: a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas menggunakan uji KolmogorovSmirnov, dengan uji ini dapat diketahui data yang digunakan
40
berdistribusi normal atau tidak. Apabila Sign t hitung > 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal dan begitu juga sebaliknya (Santoso, 2007). b. Uji Multikolinieritas. Uji multikolinieritas digunakan untuk mengetahui apakah antara variabel bebas terjadi multikolinieritas atau tidak. Uji yang digunakan dengan teknik korelasi product moment. Interpretasinya adalah jika harga interkorelasi antar varibel bebas lebih dari atau sama dengan 0,800 berarti antar variabel tersebut terjadi multikolinieritas, demikian juga sebaliknya. Ada beberapa metode lain selain metode diatas yaitu dengan melihat nilai VIF ( Varian Inflation Factor ) dan Tolerance pada proses regresi biasa, jika keduanya mendekati 1 atau besaran VIF kurang dari 10 maka model tidak terkena multikolonieritas. c. Uji Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian atau residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Model yang dapat digunakan untuk menguji dengan gejala glejser. Untuk mendeteksi gejala uji heteroskedastisitas, maka dibuat persamaan regresi dengan asumsi tidak ada heteroskedastisitas kemudian menentukan nilai absolut residual, selanjutnya meregresikan nilai absolut residual diperoleh
41
sebagai variabel dependen serta dilakukan regresi dari variabel independen. Nilai t hitung absolut terletak diantara + t tabel dengan df (n-k-1) dan tingkat signifikan 0,05 maka terjadi heteroskedastisitas (Santoso, 2007).
3.4.3 Analisis Regresi Linier Berganda Analisis Regresi Linier Berganda bertujuan untuk mengetahui pengaruh kualitas produk, promosi, dan desain terhadap keputusan pembelian. Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + e Keterangan: Y = keputusan pembelian X1 = kualitas produk X2 = promosi X3 = desain α = konstanta β 1 = koefisien regresi variabel kualitas produk β 2 = koefisien regresi variabel promosi β 3 = koefisien regresi variabel desain e = pengganggu (error)
42
3.5
Pengujian Hipotesis 3.5.1
Uji Statistik a. Uji t Uji ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari masingmasing variabel independen terhadap variable dependen. Langkahlangkah pengujian adalah sebagai berikut: 1. Menetukan Hipotesis Nihil dan Hipotesis Alternatif Ho : β = 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. Ha : β # 0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian. 2. Level Of Significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : n-1-k t tabel = t (α/2;n-1-k) 3. Kriteria dan aturan pengujian Ho diterima apabila = -t tabel < t hitung < t tabel Ho ditolak apabila = t hitung > t tabel atau t hitung < -t tabel 4. Penghitungan nilai t b : koefisien regresi β : koefisien regresi parameter
43
5. Kesimpulan Membandingkan antara t hitung dengan t tabel, maka dapat ditentukan apakah Ho ditolak atau diterima. b. Uji F Uji F bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara bersamasama variabel independen terhadap variabel dependen. Langkah-langkah pengujian: 1)
Menentukan hipotesis nihil dan hipotesis alternatif Ho;β1=β2=β3=0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara simultan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian Ha:β1≠β2≠β3>0, artinya variabel kualitas produk, promosi, dan desain secara simultan berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.
2)
Level of significance α = 0,05 Derajat kebebasan (dk) : k; n-1-k Nilai F tabel : F 0,05 ;(k);(n-1-k)
3)
Kriteria dan aturan pengujian Fα; k; n-1-k Ho diterima apabila F hitung ≤ F tabel Ho ditolak apabila F hitung > F table
44
4)
Perhitungan nilai F F hitung =
JKR/ k JKS n − k −1
Dimana :
JKR : jumlah kuadrat regresi JKS : jumlah kuadrat sisa n : jumlah sampel k : banyaknya variabel bebas 5)
Kesimpulan Membandingkan antara F hitung dengan F tabel, maka dapat ditentukan apabila Ho ditolak atau diterima.
3.5.2. Koefisien Determinasi Koefisien Determinasi (R²) bertujuan mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel terikat. Dalam penelitian ini perhitungan koefisien determinasi untuk mengukur seberapa jauh kemampuan variabel - variabel bebas (kualitas produk, promosi, dan desain) dalam menjelaskan variabel terikat (keputusan pembelian).
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
Statistik Deskripsi Variabel Penelitian Statistik deskripsi merupakan proses transformasi data penelitian dalam
bentuk tabulasi sehingga muda dipahami dan diinterprestasikan. Pada umumnya statistik deskripsi memberikan informasi mengenai karakteristik penelitian utama dan data demografi responden. 4.1.1 Deskripsi Responden Deskripsi indentitas responden adalah gambaran identitas responden yang menjadi sample dalam penelitian, dimana dalam deskripsi identitas responden dapat dikelompokkan menjadi 4 kelompok yaitu : jenis kelamin, usia, pendidikan terakhir dan pekerjaan. Dalam deskripsi identitas responden banyak sample yang diteliti sebanyak 100 orang masyarakat Batam. Berikut ini adalah table deskripsi identitas responden sebagai berikut : Tabel 4.1.1 Data Jenis Kelamin Responden JenisKelamin Laki–Laki
Jumlah 40
Persen 38%
Perempuan
60
62%
Jumlah
100
100%
Sumber:Data Primer yang sudah diolah.
Dari table 4.1.1diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan sepatu Nike dengan jenis kelamin laki- laki berjumlah 40 atau
45
46
38 % sedangkan untuk responden dengan jenis kelamin perempuan berjumlah 60 atau 62 % dari keseluruhan responden yang berjumlah 100.
Tabel 4.1.2 Data Usia Responden No
U
Jumlah
1 2 3 4 5
17–19Tahun 30 20–24Tahun 41 25–29Tahun 11 30–39Tahun 12 40tahunkeatas 6 Total 100 Sumber:Data primer yang sudah diolah.
Persentase 32% 43% 10% 10% 5% 100%
Dari table 4.1.2 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan sepatu Nike antara umur 17-19 tahun adalah 30 atau 32% ,umur 20-24 tahun adalah 41 atau 43%, umur 25-29 adalah 11 atau 10%, umur30-39 adalah 12 atau 10%, dan umur 40 tahun keatas adalah 6 atau 5% dari keseluruhan responden yang berjumlah100. Tabel 4.1.3 Data Pendidikan Responden No 1 2 3 4
Pendidikan Jumlah S2 30 S1 45 D3 20 SMA 5 Total 100 Sumber:Data primer yang sudah diolah.
Persentase 34% 40% 16% 10% 100%
Dari tabel4.7 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan sepatu Nike dengan tingkat pendidikan S2 adalah 30 atau 34% ,S1 adalah 45 atau 40%, D3 adalah 20 atau 16 %, dan SMA adalah 5 atau 10%, dari keseluruhan responden yang berjumlah 100.
47
Tabel 4.1.4 Data Pekerjaan Responden No 1 2 3 4 5
Pekerjaan Jumlah Pelajar 10 Pedagang 33 PNS/ABRI 32 Pengusaha 20 Lain-lain 5 Total 100 Sumber:Data primer yang sudah diolah.
Persentase 7% 22% 32% 8% 10% 100%
Dari table 4.1.4 diatas dapat diketahui bahwa responden yang menggunakan sepatu Nike dengan pekerjaan sebagai pelajar adalah 62 atau 63%, pedagang adalah 1 2 atau 12%, PNS/ ABRI adalah 10 atau 7%, pengusaha adalah 11 atau 8%, dan lain-lain adalah 5 atau 10% dari keseluruhan responden yang berjumlah 100.
4.2
Hasil Pengujian Asumsi Klasik
4.2.1
UjiNormalitasData
Untuk menguji normalitas data dalam penelitian ini digunakan uji KolmogorovSminorvTest.Untuk menerima atau menolak hipotesis dengan cara membandingkan p-value dengan tarafsignifikansi (α) sebesar0.05. Jikap-value >0.05 ,makadata berdistribusinormal.Dalam asumsi kenormalan regresi, uji normalitas
dilaksanakan
terhadap
residual dari
selengkapnya dapat dilihat pada lampiran)
regresi
(perhitungan
48
Sumber : Data Sekunder yang diolah Gambar 4.2.1 Dari Data Gambar 4.2.1 diatas daat disimpulkan bahwa distribusi datanya normal. 4.2.2 Uji Multikolinieritas Pengujian multikolinearitas dilakukan dengan melihat besarnya tolerancevalue dan varianceinflationfactor(VIF).Dari hasil perhitungan diperoleh hasil sebagai berikut:
49
Tabel 4.2.2 Uji Multikolinieritas Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Coefficients
Std. Error
Correlations
Beta
t
Sig.
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
6.993
2.120
3.298
.001
produk
.203
.092
.210
2.204
.030
.243
.219
.198
.892
1.121
promisi
-.014
.109
-.013
-.126
.900
.240
-.013
-.011
.718
1.392
disain
.402
.098
.415
4.113
.000
.427
.387
.370
.795
1.258
a. Dependent Variable: pembelian
Berdasarkan tabel 4.2.2, dapat kita lihat pada kolom VIF, nilai VIF dibawah lebih kecil dari 10 maka dapat disimpulkan bahwa model regresi ini tidak memiliki masalah multikolinieritas. 4.2.3 UjiHeteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui apakah dalam model
regresi terja dikesamaan variabel (homoskedastisitas) dar iresidual
satu kepengamatan yang lain . Jika asumsi ini tidak dipenuhi, maka terjadi heteroskedastisitas.Dari hasil uji heteroskedastisitas dengan Metode Glejser diperoleh hasil sebagai berikut: Tabel 4.2.3 Uji Heteroskedastisitas Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
t
6.993
2.120
produk
.203
.092
.210
promisi
-.014
.109
disain
.402
.098
a. Dependent Variable: pembelian
Correlations Sig.
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
Tolerance
VIF
3.298
.001
2.204
.030
.243
.219
.198
.892
1.121
-.013
-.126
.900
.240
-.013
-.011
.718
1.392
.415
4.113
.000
.427
.387
.370
.795
1.258
50
Dari hasil perhitungan table 4.2.3 tersebut menunjukkan tidak ada gangguan heteroskedastisitas yang terjadi dalam proses estimasi parameter model penduga, dimana tidak ada nilai t hitung yang signifikan atau p>0.05. Jadi secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa tidak ada masalah heteroskedastisitas dalam penelitian ini. 4.2.4 Uji Validitas Untuk menguji validitas intruments, penulis menggunakan korelasi Bivariate Pearson (Produk Momen Pearson). Caranya dengan menghitung koefisien antara masing – masing nilai pada nomor pertanyaan dengan nilai total dari nomor pertanyaan tersebut. Nilai koefisien korelasi ini diuji signifikannya. Dapat uji r ato uji t. Kriteria pengujian dalah sebagai berikut : -
Jika r hitung> r tabel (uji 2 sisi dengan sig.0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid).
-
Jika r hitung < r tabel (uji 2 sisi dengan sig.0,05) maka intrumen atau item-item pertanyaan tidak berkorelasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). Hasil uji validitas dapat dilihat ditabel dibawah ini :
51
Tabel 4.2.4 Uji Validitas
52
53
C o rr ela tio ns X3 .1 X3 .1
X 3.2
P ea r son C o rr el ati on
1
S ig . (2 -tai le d) N X3 .2
.0 0 3
S ig . (2 -tai le d)
.9 7 7
N X3 .3
P ea r son C o rr el ati on S ig . (2 -tai le d) N
X3 .4
.22 6
.1 5 7
.5 6 7 * *
.9 7 7
.0 2 4
.1 2 0
.0 0 0
1 00
1 00
1 00
100
1
*
.1 2 9
.0 1 8
.2 0 2
.0 0 0
1 00
1 00
100
1
**
.6 7 1 * *
1 00
*
*
.23 7
.23 7
.2 65
.6 0 8
**
.0 2 4
.0 1 8
.0 0 8
.0 0 0
1 00
1 00
1 00
1 00
100
**
1
.1 5 7
.1 2 9
S ig . (2 -tai le d)
.1 2 0
.2 0 2
.0 0 8
1 00
1 00
1 00
1 00
100
**
**
**
**
1
P ea r son C o rr el ati on S ig . (2 -tai le d) N
.5 67
.6 0 8
.2 6 5
.6 7 1
.6 0 4
**
P ea r son C o rr el ati on
N di sai n
d isa in
.0 0 3
1 00 .2 2 6
X3 .4 *
1 00
P ea r son C o rr el ati on
X3 .3
.0 0 0
.6 04
.0 0 0
.0 0 0
.0 0 0
.0 0 0
1 00
1 00
1 00
1 00
100
*. C or re la ti o n is si gn ifica nt a t th e 0 .0 5 le vel (2 -tai le d) . **. C or re la tion is sig n ifica nt a t th e 0 .0 1 le vel (2 -tai led ) .
C orrela tio ns Y1 .1 Y 1 .1
P ea r so n C orr el ati on
Y 1.2 1
S i g. (2 -tai le d) N Y 1 .2
.1 3 0
.0 0 7
- .05 8
.4 8 1* *
.1 9 7
.9 4 3
.5 6 5
.0 0 0
1 00
100
100
1 00
1 00
1
.1 6 6
.2 5 7* *
.6 8 6* *
S i g. (2 -tai le d)
.1 9 7
.1 0 0
.0 1 0
.0 0 0
100
1 00
1 00
1
*
.6 1 2* *
.0 1 5
.0 0 0
1 00
100
P ea r so n C orr el ati on
.0 0 7
.1 6 6
S i g. (2 -tai le d)
.9 4 3
.1 0 0
1 00
100
100
1 00
1 00
- .05 8
**
*
1
.5 5 8* *
P ea r so n C orr el ati on S i g. (2 -tai le d) N
p em b e lia n
pe m b eli an
.1 3 0
N Y 1 .4
Y 1.4
P ea r so n C orr el ati on
N Y 1 .3
Y 1.3
P ea r so n C orr el ati on S i g. (2 -tai le d) N
.2 5 7
.24 4
.24 4
.5 6 5
.0 1 0
.0 1 5
1 00
100
100
1 00
1 00
**
**
**
**
1
.4 8 1
.6 8 6
.6 1 2
.0 0 0
.5 5 8
.0 0 0
.0 0 0
.0 0 0
.0 0 0
1 00
100
100
1 00
**. Co rr el ati on i s sig ni fi ca nt at th e 0 .01 l eve l ( 2- tail ed ). *. Co rr el ati on is sig ni fica nt at th e 0 .05 le vel ( 2- tai led ).
1 00
54
4.2.5 Uji Reliabilitas Uji reabilitas digunakan untuk mengetahui konsistensi alat ukur, apakah alat pengukur yang digunakan dapat diandalkan dan tetap konsisten jika pengukuran tersebut diulang. Ada beberapa metode pengujian reliabilitas diantaranya metode tes ulang, formula belah dua dari Spearmen-Brown, formula Rulon, formula Flanagan, Cronbach’s Alpha, metode formula KK20, KK-21, dan metode Anova Hoyt. Dalam program SPSS akan dibahas untuk uji yang sering digunakan penelitian mahasiswa adalah dengan menggunakan metode Cronbach’s Alpha. Metode Cronbach’s Alpha sangat cocok digunakan pada skor berbentuk skala (misal 1-4, 1-5) atau skor rentangan (misal 0-20, 0-50). Hasil penelitian sebuah data dikatakan reliabel jika memenuhi syarat : -
Jika alpha > 0,90 maka reliabilitas sempurna
-
Jika alpha antara 0,70 – 0.90 maka reliabilitas tinggi
-
Jika alpha antara 0,50 – 0,70 maka reliabilitas moderat
-
Jika alpha < 0,50 maka reliabilitas rendah
Hasil uji reliabilitas dapat dilihat ditabel dibawah ini : Tabel 4.2.5 Uji Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .696
5
55
Case Processing Summary N C ases
Valid Excluded
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a
T otal
a. Li stwise deletion based on all variabl es in the pr ocedure.
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a
Total
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .681
5
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
56
Case Processing Summary N Cases
Valid Excluded a Total
% 100
100.0
0
.0
100
100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .709
5
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items .725
4.3
5
Hasil Pengujian Hipotesis
4.3.1 Uji Regresi Berganda Teknisanalisisdata dalampenelitianinimenggunakananalisisregresilinier berganda,bertujuan untuk menguji pengaruh kualitas produk, promosi, desain terhadap keputusan pembelian. Model regresi dapat disusun sebagai berikut: Persamaan regresi yang diharapkan dalam penelitian ini adalah: Y= α + β 1X1 +β 2 X2 + β 3X3 + e Keterangan: Y = keputusanpembelian X1 = kualitasproduk X2 = promosi
57
X3 = desain α = konstanta β1 = koefisienregresivariabelkualitasproduk β2 = koefisienregresivariabelpromosi β3 = koefisienregresivariabeldesain e = pengganggu (error) Tabel 4.3.1 Uji Regresi Berganda Coefficientsa Standardized Unstandardized Coefficients Model 1
B (Constant)
Std. Error
Coefficients Beta
Correlations t
Sig.
Zero-order
Partial
Collinearity Statistics Part
6.993
2.120
3.298
.001
.203
.092
.210
2.204
.030
.243
.219
.198
.892
1.121
promisi
-.014
.109
-.013
-.126
.900
.240
-.013
-.011
.718
1.392
disain
.402
.098
.415
4.113
.000
.427
.387
.370
.795
1.258
Sumber : Data Sekunder yang diolah Berdasarkan hasil tabel diatas dapat ditentukan persamaan regresi bergandanya : y = 6.993 + 203 X1 + (-014) X2 + 402 X3 Berdasarkan persamaan diatas dapat menunjukkan bahwa : Koefisiensi regresi dari semua variabel terdapat dua yang
berpengaruh positif dan yag satu negatif. Hal ini berarti kedua variabel bebas mempunyai pengaruh yang searah dan positif, sedangkan satu variabel bebas tidah berpengaruh b.
VIF
produk
a. Dependent Variable: pembelian
a.
Tolerance
Konstanta sebesar 6.993 mempunyai makna terdapat faktor – faktor
lain mempengaruhi tingkat kualitas produk, promosi dan desain
58
Untuk mengetahui koefisiensi korelasi (hubungan) antara variabel terikat, variabel bebas dan koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel berikut : Model Summaryb Change Statistics
Model
R
R Square a
1
.474
Adjusted R
Std. Error of the
R Square
Square
Estimate
Change
.225
.201
1.18981
F Change .225
df1
9.279
df2 3
Sig. F Change 96
Durbin-Watson
.000
a. Predictors: (Constant), disain, produk, promisi b. Dependent Variable: pembelian
Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan bahwa besarnya koefisien korelasi (R = 0.474) artinya bahwa variabel bebas yang diamati mempunyai hubungan yang kuat dengan variabel terikat, sedangkan koefisien determinasi mampu
(R Square) sebesar 0.225 yang berarti 23% variabel bebas
menjelaskan
terhadap
variabel
terikatnya
sedangkan
77%
dipengaruhi variabel independen lainnya yang tidak termasuk dalam penelitian 4.3.2 Uji F-test Tabel 4.3.2 Uji F-test b
ANOVA Mode l 1
Sum of Squares Regr es sion
df
Mea n Squar e
3 9.408
3
13.136
Residu al
13 5.902
96
1.416
Total
17 5.310
99
F
Sig. 9.279
.00 0
a
a. Pr ed ictors: ( Constant) , d isain, produk, p ro misi b. De pen dent Va riab le: p embelian
Berdasarkan tabel 4.3.2, bahwa nilai F- test dari semua variabel bebas (kualitas produk, promosi dan design) sebesar 9.279 > f table 2.70 maka Ho
2.052
59
ditolak dan Ha diterima. Berarti semua variabel bebas (kualitas produk, promosi dan design) mempunyai pengaruh yang signifikan berarti secara simultan terhadap variabel terikatnya (keputusan pembelian). 4.3.3 Uji T-test Tabel 4.3.3 Uji T-test C oe ffic ie nts a S ta nd a rd ize d Un stan d ar di ze d Co effici en ts M od e l 1
B ( Co nsta n t)
S td . Er ro r
Co effici en ts B eta
t
S ig .
6 .99 3
2 .12 0
3 .29 8
.00 1
p ro d u k
.20 3
.09 2
.21 0
2 .20 4
.03 0
p ro m isi
-.0 14
.10 9
- .0 13
- .1 26
.90 0
.40 2
.09 8
.41 5
4 .11 3
.00 0
d is ain a . De pe n de nt V a ria b le: p em b eli a n
Berdasarkan tabel 4.3.3, dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel X1 (produk), X2 (promosi), dan X3 (desain) akan dijelaskan sebagai berikut:
Pengaruh variabel produk terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.3.3, diperoleh nilai t- test variabel X1 (produk) sebesar (2.204) dengan signifikan (0.030). Nilai t table untuk model regresi adalah (1.660). Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikan (0.030) < (0.05) dan nilai t- test (2.204) > nilai t table (1.660), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel X1 (produk) mempengaruhi positif dan signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian).
Pengaruh variabel promosi terhadap keputusan pembelian
60
Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.3.3, diperoleh nilai t- test variabel X2 (promosi) sebesar (-0.126) dengan signifikan (0.900). Nilai t table untuk model regresi adalah (-1.660). Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikan (0.900) > (0.05) dan nilai t- test (-0.126) > nilai t table (-1.660), maka Ho diterima dan Ha ditolak. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel X2 (promosi) mempengaruhi positif dan tidak signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian).
Pengaruh variabel disain terhadap keputusan pembelian Berdasarkan hasil regresi pada tabel 4.3.3, diperoleh nilai t- test variabel X3 (desain) sebesar (4.113) dengan signifikan (0.000). Nilai t table untuk model regresi adalah (1.660). Hasil uji menunjukkan bahwa nilai signifikan (0.000) < (0.05) dan nilai t- test (4.113) > nilai t table (1.660), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan demikian disimpulkan bahwa variabel X3 (desain) mempengaruhi positif dan signifikan terhadap variabel Y (keputusan pembelian).
4.4
Pembahasan Hasil Penelitian Berdasarkan hasil penelitian R2 sebesar 0.225 maka produk, promosi
dan desain memiliki pengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian, yakni 23%. Melalui uji F dapat dilihat bahwa produk, promosi dan desain memiliki pengaruh simultan positif dan signifikan karena F- test > F- table yaitu 9.279 >2.70. Namun tidak semua variabel yang memberikan pengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Produk memiliki nilai signifikan (0.030) <
61
(0.05) dan nilai t- test (2.204) > nilai t table (1.660), hal ini menunjukkan bahwa produk memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Promosi memiliki nilai signifikan (0.900) > (0.05) dan nilai t- test (-0.126) > nilai t table (-1.660) hal ini menunjukkan bahwa promosi memberikan pengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian sehingga ada kemungkinan efeknya menjadi tidak optimal.Desain memiliki nilai signifikan (0.000) < (0.05) dan nilai t- test (4.113) > nilai t table (1.660) hal ini menunjukkan bahwa disain memberikan pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
61
BAB V KESIMPULAN 5.1
Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data diperoleh kesimpulan sebagai berikut : 1.
Kualitas produk, Promosi dan Desain berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh : a.
Koefisien regresi kualitas produk (X1) sebesar Uji t yang menyatakan t hitung (2.204) > t tabel (1.660) berarti pengaruh kualitas produk terhadap keputusan pembelian adalah signifikan.
b.
Koefisien regresi promosi (X2) sebesar Uji t yang menyatakan t hitung (-0.126) < t tabel (-1.660) berarti pengaruh promosi terhadap keputusan pembelian adalah tidak signifikan.
c.
Koefisien regresi desain (X3) sebesar Uji t yang menyatakan t hitung ( 4.113) > t tabel (1.660) berarti pengaruh
desain
terhadap
keputusan
pembelian
adalah
signifikan. 2.
Kualitas produk mempunyai pengaruh dominan terhadap keputusan pembelian. Hal ini didukung oleh koefisien regresi Desain nilai t hitung adalah 4.113 dan t table-nya adalah 0.00. paling besar dibandingkan dengan koefisien regresi kualitas produk nilai t adalah 2.204 dan nilai t tabel-nya adalah 0.30 dan koefisien regresi promosi nilai t adalah -1.26 dan nilai t tabel-nya adalah
62
0.900. Maka hasil penelitiannya terhadap keputusan pembelian adalah Desain produk sepatu Nike. 5.2
Rekomendasi
1.
Mengingat persaingan dalam bisnis sepatu Nike jenis Outomatic semakin ketat bagi perusahaan disarankan untuk meningkatkan kualitas produk dengan melakukan inovasi terus menerus serta memenuhi keinginan konsumen yang selalu berubah.
2.
Untuk meningkatkan keputusan pembelian, disarankan kegiatan promosi yang berupa pemberian diskon, pemberian hadiah langsung dan garansi harus tetap dilakukan terus agar minat konsumen semakin tinggi dan tertarik untuk membeli.
3.
Untuk meningkatkan keputusan pembelian, disarankan bagi pihak perusahaan untuk selalu berinovasi menciptakan desain yang inovatif terutama model warna dan striping.
4.
Kepada peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan variabel lain seperti harga, pelayanan distributor yang sekiranya dapat memperkuat penelitian ini.
63
DAFTAR PUSTAKA
Indrayama, T.S. Wahyu Prima. 2009. Analisis Pengaruh Variabel Marketing Mix terhadap Volume Penjualan pada PT. Danliris di Sukoharjo. Surakarta: Skripsi Alma, Buchari. 2009. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung: Alfabeta Assauri, Sofjan. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Pers Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi Keduabelas Jilid Satu. Jakarta: Indeks Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Ketigabelas. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta
Pemasaran
Modern.
Cetakan
Kuswanto, Dedy. 2012. Statistik untuk Pemula & Orang Awan. Cetakan Pertama. Jakarta: Laskar Aksara Situmorang, Helmi Syafrizal, Iskandar Muda, Doli M. Ja’far Dalimunthe, Fadli dan Faulie Syarief. 2010. Analisis Data untuk Riset Manajemen dan Bisnis. Cetakan Pertama. Medan: Usu Press Sumalia. 2010. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sikap Konsumen terhadap Merek Kosmetik. Batam: Skripsi Tiyani, Dwintha Ririn. 2012. Analisis Bauran Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Mobil Daihatsu pada PT. Jujur Jaya Sakti. Makasar: Skripsi
Virgilius, Michael. 2010. Pengaruh Kualitas Pelayanan Jasa PT. Wilindo Central Asia Tour and Travel terhadap Kepuasan Konsumen. Batam: Skripsi
WWW.NIKE.COM.ID
KUESIONER PENGARUH KUALITAS PRODUK, PROMOSI DAN DESAIN TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SEPATU NIKE DI BATAM
Responden terhormat, Dalam rangka penelitian mengenai “Pengaruh Kualitas Produk, Promosi dan Desain terhadap keputusan pembelian kendaraan sepatu Nike di Batam” ,Peneliti memohon dukungan Bapak / Ibu / Saudara / i dalam mengisi kuesioner ini. Hasil kuesioner ini akan membantu saya untuk menyelesaikan Tuga akhir Akademi akuntansi permata harapan Batam. Atas kesediaan waktu dan partisipasi saudara / i, peneliti mengucapkan terima kasih. IDENTITAS RESPONDEN Jenis Kelamin
:
Perempuan
Laki - Laki
Usia
:
17 Tahun
23 Tahun
25 Tahun
27 Tahun
SMK
D3
S1
S2
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
:
: _____________________________
PETUNJUK PENGISIAN
1. Berikan tanda (X) pada salah satu jawaban yang paling sesuai dengan pendapat saudara/i. 2. Kriteria Penilaan: Sangat Tidak Setuju (STS) : skor 1 Tidak Setuju (TS) : skor 2 Netral (N) : skor 3 Setuju (S) : skor 4 Sangat Setuju (SS) : skor 5 No
I. Produk (X1)
1
Bahan dan desain sepatu
2
Selalu mengikuti perkembangan trend
3
Kualitas Bahan
4
Tangguh, irit dan ekonomis
STS TS
N
S
SS
5
No
Memiliki karakter
II. Promosi (X2)
1
Harga murah dan dapat dijangkau
2
Diskon yang diberikan sangat menarik pembeli
3
Memberikan info promo dan kegiatan promosi
4
Sering dimunculkan di iklan
5
Perusahaan memberikan kesempatan kepada pembeli terdahulu untuk membantu penjualan dengan memberikan bonus.
No
III. Desain (X3)
1
Desain dan body yang lebih ramping
2
Kapasitas bahan lebih ringan
3
Informasi yang disampaikan marketing mudah dipahami
4
Janji yang ditawarkan marketing telah terpenuhi dengan baik Marketing sangat kooperatif dalam menangani keluhan konsumen
5
No
IV. Keputusan Pembelian (Y)
1
Produknya bagus dan berkuatitas
2
Promosi Penjualan yang dilakukan mempengaruhi tingkat penjualan Sepatu Nike
3
Pelayanan marketing yang diberikan baik dan ramah
4
Iklan yang dibuat sangat menarik
5
Strategi promosi yang dilakukan berdampak pada peningkatan tingkat penjualan
STS TS
N
S
SS
STS TS
N
S
SS
STS TS
N
S
SS