PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PERSEPSI TERHADAP PERPINDAHAN MEREK DARI PREMIUM KE PERTALITE DI KOTA PADANG
ARTIKEL
Diajukan Sebagai Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Manajemen Universitas Bung Hatta
Oleh: RIDHO SAPUTRA 1010011211130
PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS BUNG HATTA 2016
PENGARUH KUALITAS PRODUK, HARGA, DAN PERSEPSI TERHADAP PERPINDAHAN MEREK DARI PREMIUM KE PERTALITE DI KOTA PADANG Ridho Saputra1Yulihar mukhtar2 Dahliana Kamener3 Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta Email:
[email protected],
[email protected],
[email protected] Abstract
The aim of this research is to determine how the influence of the products quality, price, and perception towards brand switching from Premium produc of gasaline pertamina’s to Pertalite in Padang city. This research used quantitative the primary data that of collected through questionnaire be distributed to the eighty respondents,by using accidental sampling method.The data of methodology of ther research use the descriptive and multiple regression analysis methods. The results of this research found that : (1) products quality has positive and significant influence on brand switching from Premium product of gaseline pertamina’s to Pertalite in Padang city.(2) Price has negativly influence on brand switching from Premium productof gaseline pertamina’s to Pertalite in Padang city (3) Perception has negativly influence on brand switching from Premium product of gaseline pertamina’s to Pertalite in Padang city.
Keywords: products quality, price, perception,brand switching _________________
Berdasarkan uji tes antara Pertalite dan
PENDAHULUAN Munculnya berbagai jenis produk yang mutahir sebagai implikasi kreatifitas manusia mendorong lahirnya berbagai produk yang berkualitas, kualitas Produk merupakan unsur pertama dan paling
oleh Pertamina, Jika dibandingkan dengan premium, pertalite memiliki kualitas bahan bakar lebih sebab memiliki kadar Research Number
membuat kendaraan dalam pemakaian BBM
(RON)
lebih
irit.
iritnya Pertalite
sebab,
disebabkan
Keunggulan
merupakan Bahan bakar
minyak (BBM) jenis baru yang diproduksi
Oktan
penggunaan bahan bakar Pertalite akan
lebih karena
Pertalite memiliki RON yang lebih tinggi.
penting dalam suatu pemasaran. Pertalite
premium maka dapat dikatakan bahwa
90,
di
atas Premium, yang hanya RON 88.
Pertalite
adalah
membuat tarikan mesin kendaraan menjadi lebih ringan. Zat adiktif yang diberikan pada BBM Pertalite lah yang membuat kualitasnya ada di atas jenis varian produk yang
sejenis
Premium dan
dengan
Pertalite,
yaitu
Pertamax. Pertalite dijual
1
perdana
dengan
harga
tentang realisasi penjualan premium
promo Rp 8.400/liter per 21 Juli 2015,
dan migas pada tahun 2015 berikut
sehingga
dimana
berselisih
lebih
sebesar Rp 1.100/liter
tinggi
dengan
Premium
dikarenakan Pertalite merupakan upaya Pertamina
memberikan
pilihan
bahan
bakar kendaraan kepada konsumen yang menginginkan produk dengan kualitas di
bahan
mampu mempertahankan loyalitas karena menurut Lovelock (2012:360) loyalitas pelanggan adalah kesediaan pelanggan untuk terus membeli dari suatu perusahaan dalam
jangka
panjang
merekomendasikan
produk
Tabel 1 Laporan Realisasi Pertamina Jenis BBM Premium dan Pertalite Pada Tahun 2015
Jenis Bahan Bakar Pertalite Premium (Dalam (Dalam Kiloliter) Kiloliter) 2000 500 1900 560 2100 670 1800 1100 1650 1320 1900 1610
Bulan Juli Agustus September Oktober November Desember
Sumber : Pertamina Kota Padang
Pada tabel 1 terlihat bahwa
dan
dan
jasa
premium
mengalami penjualan yang tidak stabil
atas Premium dengan harga terjangkau atau di bawah Pertamax.Perusahaan harus
bakar
penjualan
Pertalite
mengalami
termasuk
peningkatan dan pada setiap bulannya
preferensi, keinginan, dan niat masa depan.
seperti misalnya pada bulan Agustus
Loyalitas didefenisikan sebagai komitmen
mengalami peningkatan yang cukup
yang dipegang secara mendalam untuk
tinggi
membeli atau mendukung kembali produk
sedangkan
kepada
teman
dan
rekan,
atau jasa yang disukai di masa depan meski
pengaruh
pemasaran
situasi
yang
dapat
dan
usaha
berpotensi
menyebabkan pelanggan beralih (Kotler
hingga
mengalami
Desember,
penjualan
Premium
penurunan
pada
bulan
Agustus dan pada bulan Oktober dan November. Secara umum penelitian ini
dan Keller, 2009:138).
bersifat Begitu bagusnya kualitas yang diberikan
bulan
oleh Pertalite mendorong
empiris
yang
berjudul:
Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan Persepsi
Terhadap
Keputusan
penjualan premium menjadi menurun,
keputusan konsumen dariPremium Ke
penurunan penjualan juga disebabkan
Pertalite.
oleh harga dari Pertalite yang tidak terlalu
mahal
dari
premium,
hal
tersebut dapat kita lihat pada gambar I 2
terhadap keputusan konsumen untuk
Rumusan Masalah Berdasarkan
kepada
latar
berpindah merek dari bahan bakar
belakang masalah isu dan fenomena peneliti
mengajukan
pertanyaan
yang
beberapa
dibahas
didalam
penelitian ini yaitu: 1. Apakah
3.
Menganalisis dan membuktikan secara empiris pengaruh persepsi terhadap
kualitas
berpengaruh
premium ke pertalite
produk
terhadap
keputusan
keputusan
konsumen
untuk berpindah merek dari bahan bakar premium ke pertalite.
konsumen untuk berpindah merek dari
bahan
bakar
premium
ke
pertalite ?
TINJAUAN PUSTAKA Keputusan Berpindah
2. Apakah harga berpengaruh terhadap keputusan
konsumen
untuk
berpindah merek dari bahan bakar premium ke Pertalite ? 3. Apakah
persepsi
berpindah merek dari bahan bakar premium ke pertalite ?
secara umum penelitian ini memiliki beberapa tujuan penting yaitu: dan
terhadap
membuktikan
keputusan
konsumen untuk berpindah merek bakar
premium
ke
pertalite 2. Menganalisis secara
dilakukan
konsumen
untuk
menggunakan merek yang berbeda dengan
yang
biasa
digunakan.
dan
empiris
alasan. Switching sebuah merek tentu menguntungkan bagi konsumen akan tetapi merugikan bagi
secara empiris pengaruh kualitas
bahan
konsumen adalah sebuah keadaan yang
merek tentu dilandasi atas berbagai
Sesuai dengan perumusan masalah,
dari
keputusan
Keputusan untuk melakukan pergantian
Tujuan Penelitian
produk
mengungkapkan perilaku
menunjukan adanya tindakan yang berpengaruh
terhadap keputusan konsumen untuk
1. Menganalisis
Menurut Durianto et al (2003)
Terjadinya keputusan konsumen tentu akan
harga
mengurangi
komitmen
dan
pangsa pasar pmerek produk yang dihasilkan konsumen. Faktor Faktor yang Mendorong Terjadinya Keputusan Konsumen
membuktikan
pengaruh
perusahaan.
Menurut Durianto dkk (2003) faktor
utama
yang
mendorong 3
terjadinya
peralihan
digunakan
merek
konsumen
yang
Harga Menurut
sangat
Kotler
&
Keller
dipengaruhi oleh internal dari merek
(2009:67) harga adalah salah satu elemen
produk
dikembangkan,
bauran pemasaran yang menghasilkan
instrument tersebut dapat berhubungan
pendapatan; elemen lain menghasilkan
yang
dengan mutu dan kualitas dari produk, keberadaan atribut produk, sedangkan faktor
kedua
yang
mendorong
terjadinya pergantian merek adalah eksternal
faktor
yang
meliputi
biaya. Mungkin harga adalah elemen termudah dalam program pemasaran untuk disesuaikan; fitur produk, saluran, dan bahkan komunikasi membutuhkan lebih
banyak
waktu.
menkomunikasikan
Harga
juga
positioning
nilai
keberadaan merek pesaing, strategi
yang dimaksudkan dari produk atau
pemasaran
hingga
merek perusahaan ke pasar. Produk yang
perubahan perilaku konsumen tentang
dirancang dan dipasarkan dengan baik
produk.
dapat dijual dengan harga yang tinggi
Kualitas Produk
dan menghasilkan laba yang besar. Harga
yang
dilakukan
mempunyai
Kualitas Produk merupakan unsur
pengaruh
suatu
perusahaan
Strategi
produk
merupakan berbagai keputusan yang terkordinasi mengenai bauran, lini
penting
bagi
perusahaan karena harga mempunyai
pertama dan paling penting dalam pemasaran.
peranan
terhadap dalam
kemampuan
bersaing
dengan
perusahaan lainnya. Persepsi
produk, jenis produk dan jasa. Dalam perusahaan
Menurut Kasali (2004) persepsi
menangani produk yang jenisnya lebih
adalah penilaian atau pandangan yang
dunia
dari
usaha,
satu,
sebagian
dan
bauran
produknya
memiliki lebar, panjang kedalaman dan konsistensi sendiri. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:272), kualitas produk
menggambarkan perasaan suka dan tidak suka terhadap sesuatu hal atau masalah yang berada disekitar lingkungan individu. Persepsi muncul didahului oleh proses pencarian informasi dan pembelajaran
adalah salah satu sarana positioning
terhadap adalah masalah atau produk yang
utama pemasar. Kualitas memiliki
menarik perhatian individu. Persepsi sering
dampak langsung pada kinerja produk
dihubungkan sebagai awal pembentukan
atau jasa.
sikap dari seorang individu terhadap
4
sebuah peristiwa, produk atau jasa yang
bahan
menarik perhatian individu.
bahan bakar Pertalite. H3 :
Hermawan
Kertajaya
(2004)
bahan
atau rasa yang dimiliki oleh seorang yang timbul
ke
konsumen
bakar
dari
Premium
ke
bahan bakar Pertalite.
secara alami
berdasarkan hasil pengamatan dan proses
Premium
Persepsi berpengaruh terhadap keputusan
mendefinisikan persepsi sebagai penilaian
konsumen
bakar
Kerangka Konseptual Sesuai dengan landasan teori
pembelajaran yang dilakukan konsumen atau individu dalam jangka waktu tertentu.
dan beberapa hasil penelitian terdahulu
Persepsi
maka diajukan sebuah model penelitian
tidaklah
muncul
dengan
yang
sendirinya, tanpa adanya proses.
dapat
dipedomani
didalam
tahapan pengujian hipotesis seperti
2.8 Hipotesis
terlihat pada gambar I dibawah ini:
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap persoalan yang
Gambar 1 Model Penelitian
digunakan untuk mencari jawaban yang
sebenarnya.
Hipotesis
juga
merupakan hasil pemikiran deduktif
Kualitas Produk
untuk menjawab perumusan masalah yang berdasarkan pada kajian teori.
Keputusan Perpindahan Merek
Harga
Berdasarkan kajian teori yang ada, maka dapat dirumuskan hipotesis yang
Persepsi
akan di uji dalam penelitian ini: H1:
Kualitas produk berpengaruh signifikan terhadap keputusan
METODE PENELITIAN
konsumen dari bahan bakar Premium
ke
bahan
bakar
uraian yang diungkapkan Sekaran (2006)
Pertalite. H2 : Harga berpengaruh terhadap keputusan
Penentuan sampel diadopsi dari
konsumen
dari
yang mengungkapkan bahwa sampel yang tepat adalah 20 x jumlah variabel.
Pada
penelitian
ini
yang
menjadi sampel adalah masyarakat 5
kota
Padang
yang
sebelumnya
4.
produksi.
menggunakan bahan bakar premium dan pada saat ini telah menggunakan
Kesesuaian harga dengan manfaat
5.
Harga mempengaruhi daya beli beli konsumen.
bahan bakar pertalite.
6. Harga dapat mempengaruhi konsumen
Definisi Operasional dan Variabel
dalam mengambil keputusan
Kualitas Produk (X1) Kualitas Produk merupakan unsur
Persepsi (X3)
pertama dan paling penting dalam suatu Secara
pemasaran. Strategi produk merupakan berbagai
keputusan
yang
terkordinasi
mengenai bauran, lini produk, jenis produk dan jasa. Dalam dunia usaha, sebagian perusahaan
menangani
produk
yang
jenisnya lebih dari satu, dan bauran produknya
memiliki
lebar,
panjang
Kualitas produk dibentuk oleh beberapa indikator antara lain kemudahan penggunaan, daya tahan, kejelasan fungsi,
Kanuk (2005) mendefinisikan persepsi sebagai cara seseorang dalam melihat segala sesuatu yang berada disekitarnya yang menumbuhkan perasaan suka dan tidak suka terhadap sebuah objek atau jasa. Untuk
a.
terhadap risiko yang terjadi ketika menggunakan
bauran pemasaran yang menghasilkan c.
menurut Kotler (2008:345) yaitu: 1.
Keterjangkauan harga.
2.
Kesesuaian harga dengan kualitas
Daya saing harga.
atau
mengkonsumsi
produk.
pendapatan; elemen lain menghasilkan
Indikator yang mencirikan harga
Perceived risk adalah penilaian yang muncul dari dalam diri konsumen
Keller
biaya.
Perceived Quality adalah kualitas
terhadap sebuah produk
(2009:67) harga adalah salah satu elemen
3.
konsumen
persepsi yang dimiliki konsumen
b.
Harga (X2)
produk.
persepsi
Jaafar (2013) yaitu:
(Zeithalm, 1988 dalam Kotler, 2009).
&
mengukur
indikator dari Sumber: Siti Nurafifah
keragaman ukuran produk, dan lain-lain
Kotler
dan
terhadap produk maka diadopsi model
kedalaman dan konsistensi sendiri.
Menurut
umum Schifman
Perceived value adalah persepsi yang muncul
tentang
manfaat
yang
diberikan produk
Keputusan Perpindahan Merek (Y) Secara
umum Schifman
dan
Kanuk (2005) mendefinisikan keputusan
6
pembelian sebagai tindakan nyata yang dilakukan
konsumen
untuk
membeli Tabel 2
sebuah produk atau jasa yang dipengaruhi oleh referensi dan pengalaman dimasa lalu dalam
menggunakan
produk.
Untuk
mengukur keputusan pembelian digunakan indikator
Profil Responden (n=80) Karateris
Kategor
Juml
Juml
tik
i
ah
ah
(oran
(%)
yang di adopsi dari Yakut
g)
Dekrita Sari (2012) yaitu sebagai berikut: a.
Keputusan perpindahan merek setelah dilakukannya perbandingan produk
b.
Keputusan perpindahan merek karena
Jenis
Laki –
kelamin
Laki
(Gender)
Perempu
29 36,25
Sumber : Data Primer 2016 (Diolah)
dibeli Keputusan perpindahan merek karena
Dari tabel 2 dapat dilihat bahwa dari 80 responden adalah jenis kelamin
tenaga penjual d.
63,75
an
kualitas dari merek produk yang akan
c.
51
Keputusan perpindahan merek untuk
laki-laki lebih banyak daripada jenis kelamin wanita dengan perbandingan 51
pemenuhan beberapa tujuan
orang (63,75%) dibandingakan 29 orang (36,25%).
HASIL DAN PEMBAHASAN Profil Responden
Tabel 3
Sesuai dengan proses penyebaran kuesioner yang telah dilakukan peneliti, maka
dikelompokan
responden
yang
Profil Responden (n=80) Karaterist
Katego
Jumla
Jumla
ik
ri
h
h (%)
berpastisipasi didalam penelitian ini sesuai
(oran
dengan kriteria yang detentukan seperti
g)
pada tabel 4.1 dibawah ini:
20 – 30 Tahun Usia
31– 40 Tahun 41-50 Tahun
29
36,25
30
37,5
21
26,25
Sumber : Data Primer 2016 (Diolah)
7
Dari
tabel
2,
karakteristik
masingnya yaitu 4 orang (5,0%) yang
responden dibedakan atas usia, dimana
bekerja sebagai PNS, 19 orang (23,75%)
pada setiap jarak usia tidak berbeda jauh
bekerja sebagai BUMN, 26 orang (32,5%)
dengan responden yang berusia 20-30
bekerja
tahun yaitu 29 orang (36,25%), 31-40
orang(10,0%) bekerja sebagai wiraswasta,
tahun dengan 3 orang (37,5%) dan yang
6 orang(7,5%) bekerja sebagai TNI/POLRI
berusia 41-50 tahun dengan 21 orang
dan lain-lain 17 orang (21,25%).
sebagai
pegawai
swasta,
8
(26,25,%). Tabel 4 Tabel 3
Profil Responden (n=80)
Profil Responden (n=80) Karateris
Kategori
tik
Karateri
swasta Pekerjaan
ah
ah (%)
ah
lah
(oran
(oran
(%)
g)
19
Pegawai
Juml
Jum
stik
SLTA/Sede
4
BUMN
Juml
Juml
g) PNS
Kategori
26
15
18,75
Diploma
21
26,25
S1
18
22,5
S2/S3
26
32,5
5,0
Pendidik
rajat
23,7
an
5
Terakhir
32,5
Sumber : Data Primer 2016 (Diolah)
Wiraswa sta TNI/POL RI Lain lain
8
10,0
Kemudian
pada
tabel
4
karakteristik responden yang keempat 6
17
7,5
dibedakan atas pendidikan. Berdasarkan pendidikan,
21,2
mayoritas
responden
berpendidikan S2/S3 yaitu sebanyak 26
5
orang
Sumber : Data Primer 2016 (Diolah)
responden
(32,5%).
Kelompok
responden dengan pendidikan a Diploma 3
dan S1 masing-masingnya ialah dengan 21
ketiga
orang (26,25%) dan 18 orang (22,5%)
dibedakan atas jenis pekerjaan dimana
responden dan SLTA sederajat sebanyak
responden
15 orang (18,75%).
Kemudian
pada
karakteristik responden yang
yang
bekerja
tabel
sebagai
PNS/BUMN, wiraswasta dan lain-lain lebih
mendominasi
dengan
masing-
Dan pada profil responden yang terakhir penelitian ini hanya menggunakan
8
responden yang telah beralih dari premium
ramah untuk mesin.Dengan mengamati
ke pertalite sebanyak 80 orang (100%)
secara
keseluruhan,
pada
umumnya
responden memberikan penilaian yang
Analisis Deskriptif
positif
Perpindahan merek
terhadap
keputusan
konsumen
dalam perpindahan merek dari premium ke
Hasil uji validitas yang telah dilakukan sebelumnya menemukan bahwa
pertalite. Pernyataan tersebut di buktikan dengan mengamati secara keseluruhan
semua item pernyataan valid (8 item) yang
total skor rata-rata jawaban responden
digunakan untuk mengukur variabel
mencapai 3,67 yang menghasilkan tingkat
perpindahan merek adalah valid. Berikut akan diuraikan rata-rata dan TCR.
Distribusi Frekuensi Variabel Perpindahan merek (Y)
Rata- TCR rata
%
3,58
71,6
3,69
73,8
produk Tenaga
3,75
penjual
75
Pemenuhan beberapa
Hal
ini
menyatakan bahwa perpindahan merek
baik. Kualitas produk
dilakukan sebelumnya menemukan bahwa Ket
semua item pernyataan (8 item) yang
Cukup
digunakan
untuk
mengukur
variabel
baik
kualitas produk adalah valid. Analisis deskriptif tentang rata-rata dan TCR
Kualitas merek
73%.
Hasil uji validitas yang telah
indikator
produk
responden
bahan bakar pertalite di kota Padang cukup
Tabel 5
Perbandingan
capaian
Cukup baik
variabel kualitas produk dapat dilihat pada tabel 6 berikut
Cukup baik Cukup
3,67
73
baik
tujuan Sumber:olahan data Berdasarkan tabel 5 terlihat bahwa 52% konsumen lebih dominan dalam hal pemenuhan beberapa tujuan konsumen dalam perpindahan merek dari premium ke pertalite.Konsumen
memutuskan
menggunakan pertalite karna irit dan
9
Harga Hasil uji validitas yang telah Tabel 6
dilakukan sebelumnya menemukan bahwa
Distribusi Frekuensi Variabel Kualitas
semua item pernyataan (12 item) yang
produk (X1)
digunakan untuk mengukur variabel harga adalah valid. Analisis deskriptif tentang
Indicator Rata- TCR
Kemudahan penggunaan Daya tahan
Kejelasan fungsi
rata
%
3,58
71,6
3,58
71,6
3,69
73,8
Keragaman ukuran
3,60
72,7
rata-rata dan TCR variabel harga dapat Ket
dilihat pada tabel 7 berikut: Tabel 7
Cukup
Distribusi Frekuensi Variabel Harga
baik
(X2)
Cukup baik Cukup
Indikator
rata
%
3,60
72
3,64
72,8
3,76
75,2
dengan 3,66
73,2
baik Cukup
Keterjangkauan
baik
harga Kesuaian harga
produk
Rata- TCR
Sumber:olahan data Berdasarkan tabel 6 terlihat bahwa
Daya saing
45% konsumen lebih dominan dalam hal
harga
kemudahan
Kesesuaian
bakar
untuk
pertalite
padang.Dengan
memperoleh
disetiap
bahan
SPBU
mengamati
kota secara
harga manfaat
keseluruhan, pada umumnya responden
Harga
memberikan
mempengaruhi
penilaian
yang
positif
terhadap kualitas bahan bakar pertalite.
daya beli
Pernyataan tersebut di buktikan dengan
Harga
mengamati secara keseluruhan total skor
mempengaruhi
rata-rata jawaban responden mencapai 3,60
konsumen
yang
menghasilkan
tingkat
capaian
responden 72,7%. Hal ini menyatakan bahwa
kualitas
produk
bahan
pertalite di kota Padang cukup baik.
bakar
3,50
70
3,63
72,6
Ket Cukup baik Cukup baik Cukup baik Cukup baik
Cukup baik
Cukup baik
Sumber:olahan data Berdasarkan tabel 7 terlihat bahwa 47% konsumen lebih dominan dalam hal harga mempengaruhi keputusan konsumen membeli bahan bakar pertalite dan dalam
10
hal ini dengan harga pertalite yang tidak terlalu
mahal,konsumen
memutuskan
untuk menggunakan pertalite. Dengan mengamati umumnya
secara
keseluruhan,
responden
Tabel 8 Distribusi Frekuensi Variabel Persepsi (X3)
pada Indikator
memberikan
penilaian yang positif terhadap harga bahan bakar pertalite. Pernyataan tersebut
Perceiced
di buktikan dengan mengamati secara
quqlity
keseluruhan total skor rata-rata jawaban
Perceived
responden
risk
mencapai
3,63
yang
menghasilkan tingkat capaian responden
Perceived
72,6%. Hal ini menyatakan bahwa harga
value
Rata- TCR rata
%
3,60
72
3,64
72,8
3,76
75,2
Ket Cukup baik Cukup baik Cukup baik
bahan bakar pertalite di kota Padang cukup baik.
Berdasarkan tabel 8 terlihat bahwa 44% konsumen lebih dominan dalam hal
Persepsi Hasil uji valliditas yang telah dilakukan sebelumnya menemukan bahwa semua item pernyataan (6 item) yang digunakan
untuk
mengukur
variabel
persepsi adalah valid. Analisis deskriptif tentang
rata-rata
dan
TCR
variabel
persepsi dapat dilihat pada tabel 7 berikut:
perceived risk dan perceived value yaitu penilaian yang muncul dari dalam diri konsumen terhdap resiko yang terjadi ketika menggunakan bahan bakar pertalite dan persepsi yang muncul tentang manfaat yang diberikan oleh bahanbakar pertalite tersebut.
Dengan
mengamati
secara
keseluruhan, pada umumnya responden memberikan
penilaian
yang
positif
terhadap perceived risk dan perceived value. Pernyataan tersebut di buktikan dengan mengamati secara keseluruhan total skor rata-rata jawaban responden mencapai 3,66 yang menghasilkan tingkat capaian
responden
73,3%.
Hal
ini
menyatakan bahwa persepsi konsumen terhadap bahan bakar pertalite di kota Padang cukup baik.
11
Analisis Regresi Linear Berganda Analisis regresi linear berganda adalah analisis yang digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah
94,5% sedangkan sisanya sebesar 5,5% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak masuk ke dalam model penelitian ini. Hasil Uji Hipotesis (Uji t)
hubungan antar variabel dependen dengan Nilai
variabel independen (Ghozali, 2011)
koefisien
regresi
kualitas
produk(X1) sebesar 0,980dengan nilai
Regresi Linier Berganda Tabel 9
signifikansi
0,000.
Nilai
signifikansi
tersebut lebih kecil dari alpha 0,05. Varia bel Terik at
Variabel Bebas
Koefisien Regresi
Sig
0,058
0,633
signifikan terhadap perpindahan merk (Y).
Perpin da-han Merk (Y)
Constanta (a) Kualitas Produk (X1) Harga (X2) Persepsi(X3) F RSquare (R2)
0,980
0,000
Oleh karena itu hipotesis pertama (H1)
0,034 0,656 0,280 0,663 17,104 0,000 0,945
penelitian ini menyatakan bahwa “kualitas
Dengan demikian dapat diartikan bahwa variabel kualitas produk(X1) berpengaruh
Sumber:olahan data
produkberpengaruh
signifikan
terhadap
keputusan konsumen dari bahan bakar premium ke pertalte” diterima.
Hasil Uji Kelayakan Model (Uji f)
Nilai
koefisien
regresi
harga(X2)
Dari tabel diatas dapat dilihat
sebesar 0,034dengan nilai signifikansi
bahwa F diperoleh sebesar 17104 dengan
0,656. Nilai signifikansi tersebut lebih bear
nilai signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu
dari alpha 0,05. Dengan demikian dapat
sebesar 0,000. Dengan demikian dapat
diartikan bahwa variabel harga(X2) tidak
disimpulkan
berpengaruh
bahwa
model
penelitian
signifikan
terhadap
tentang pengaruh kualitas produk, harga,
perpindahan merk (Y). Oleh karena itu
dan persepsi terhadap perpindahan merek
hipotesis
dari Premium ke Pertalite adalah layak.
menyatakan bahwa “harga berpengaruh
Koesien Determinan (R Square)
signifikan terhadap keputusan konsumen
Nilai R2 (R square) ditemukan sebesar 0,945yang dapat diartikan bahwa kualitas
produk,
harga
dan
kedua
(H2)
penelitian
ini
dari bahan bakar premium ke pertalite” ditolak.
persepsi
Nilai koefisien regresi persepsi(X3)
mempengaruhi keputusan konsumen dalam
sebesar 0,280dengan nilai signifikansi
melakukan perpindahan merk dari bahan
0,663. Nilai signifikansi tersebut lebih
bakar premium ke pertalite adalah sebesar
besar dari alpha 0,05. Dengan demikian
12
dapat
diartikan
bahwa
variabel
Manajemen Vol 2 No 2
persepsi(X3) tidak berpengaruh signifikan
November 2007
terhadap perpindahan merk (Y). Oleh karena itu hipotesis ketiga (H3) penelitian ini
menyatakan
bahwa
Durianto, Darmadi, Sugiarto, dan Toni Situnjak.
“persepsi
Riset Ekuitas dan Perilaku
konsumen dari bahan bakar premium ke
Merek. Gramedia, Jakarta.
pertalite” ditolak.
Gartner Research. 2013. Several Impact to
PENUTUP
Brand Switching Bread Cake of
Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang
dikemukakan
beberapa
Journal
of
European
Volume 2 Number 1.
kesimpulan
penelitian sebagai berikut :
Ghozali,
Imam.
2011.
Analisis
Kualitas
produk
berpengaruh
Multivariate
signifikan
terhadap
perpindahan
Menggunakan SPSS 19.0.
merek dari bahan bakar premium ke
Badan Penerbit Universitas
pertalite.
Dipenegoro, Semarang.
dengan
Harga tidak berpengaruh signifikan terhadap perpindahan merek dari
3.
California.
Marketing
telah diuraikan sebelumnya, maka dapat
2.
Strategi
Menaklukan Pasar Melalui
berpengaruh signifikan terhadap keputusan
1.
2003.
Gunawan Fransiskus.
2011. Pengaruh
bahan bakar premium ke pertalite.
Persepsi
Merek
dan
Persepsi tidak berpengaruh signifikan
Kepercayaan Konsumen Atas
terhadap perpindahan merek dari
Produk
bahan bakar premium ke pertalite.
(Blackberry) Pada Mahasiswa
Smartphone
UNP. E Journal Universitas Negeri
Padang
(UNP).
Padang.
DAFTAR PUSTAKA Buanaii, 2011. Pengaruh Ketidakpuasan Konsumen
dan
Variety
Helvers
William.
2003.
Consumer
Seeking Terhadap Keputusan
Behavior
Research.
Perpindahan Merek. Telaah
European Journal Vol 1 Number 1. London England.
13
Nugroho Basuki dan Nany Magdalena. Lukas
Admaja.
2008.
Penelitian
Metogologi
Bisnis.
2007. Pengaruh Keterlibatan
BPFE,
Konsumen,
Yogyakarta.
Karsono.
2008.
Perbedaan
Persepsi Merek, Karakteristik
Pengaruh
Satisfaction
Customer
dan
Trust
Hedonis
dan
Mencari
Variasi
Keputusan
Kebutuhan Terhadap keputusan
Terhadap Customer Loyalty
konsumen Telepon Selular.
dengan
Cost
Jurnal Riset Manajemen dan
Sebagai Variabel Pemoderasi.
Bisnis Volume 2 Desember
Jurnal
2007.
Switching
Bisnis
dan
Manajemen Vol 8 No 1 Sari Purnomo. 2012. Perilaku Konsumen.
Tahun 2008
Gramedia Pustaka, Jakarta. Kasali Renald. 2001. Iklim dan Pasar Konsumen Indonesia. Badan Penerbit
Schifman dan Edward Kanuk. 2005.
Universitas
Consumer
Indonesia, Jakarta. Kertajaya Hermawan.
McGraw-Hill, Irwin.
2000. Perilaku
Konsumen Aplikasi).
Behavior.
(Teori Badan
Universitas
dan Penerbit
Indonesia,
Sekaran
Huma.
2006.
Metodologi
Penelitian Bisnis. Erlangga, Jakarta.
Jakarta. Simamora Bilson. 2002. Dasar Dasar Kotler Philip dan Keller Lane Kevin. 2010. Marketing Management 14th.
Perilaku
Konsumen.
Gramedia Pustaka, Jakarta.
Library of Congress Catalog in Publication Data Prentice Hall, Pearson.
Siti Nurafifah Jafar. 2013. Faktor Faktor yang
Mempengaruhi
Keputusan Brand Switching Kotler Phiplips. 2005. Marketing (Theory and
Analysis).
Empat, Jakarta.
Salemba
dari Pengguna Ponsel Nokia menunju Ponsel Blackberry. Jurnal Ekonomi dan Bsnis. Volume
1
Nomor
3.
14
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Yakut Dekrita Sari. 2012. Faktor Faktor yang
Sumarwan
Ujang,
Toni
Sitinjak,
Keputussan Brand Switching
dan
Darmadi
(Pada
Fachrudin,
Konsumen
Durianto. 2010. Management
Penggunakan Ponsel Standar
Strategic.
Menuju Ponsel Blackberry di
Badan
Universitas
Penerbit
Dipenegoro,
Semarang.
Jakarta
1999.
Selatan).
Manajemen Nomot
Sumantoro,
Mempengaruhi
Dasar-dasar
Ilmu
Pemasaran. Rienika Cipta.
4
Universitas
Jurnal
Pemasaran Volume Kristen
4. Petra,
Surabaya.
Jakarta.
Tjiptono
Fandy.
2010.
Management
Strategic Edisi V Salemba Empat, Jakarta.
Tjiptono
Fandy.
2012.
Management
Strategic Edisi VI Salemba Empat, Jakarta.
Wahyuni Dewi Urip. 2008. Pengaruh Motivasi, Persepsi dan Sikap Konsumen
Terhadap
Keputusan Pembelian Sepeda Motor Kawasan Jurnal
Merek
Honda
Surabaya Manajemen
di
Barat. dan
Kewirausahawan Vol 10 No 1 Maret 2008 Page 30 – 37
www.kompas.com/teknologi-inovasi
15