ISSN : 2087-5142
Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan Periode Mei - Agustus 2013
DAFTAR ISI Strategi yang Dilakukan dalam Mempertahankan Citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Firmansyah...……………………………………………………………….…..1 - 8
Pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah pada PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pagar Alam Gratias Roh Markus………………………………………………………….9 - 18
Pengaruh Harga Jual terhadap Peningkatan Volume Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat Gunawan….............………………………………………………………....19 - 27
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Hestin……….…………………………………………………………..…….28 - 37
Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat Kasinem……………………………………………………………………….38 - 50
Pengaruh Merek terhadap Perilaku Konsumen dalam Penggunaan Oli Merek Federal (Studi Kasus pada Bengkel Khasmir Kecamatan Kota Agung) M. Pahlan………………………………………………………………….....51 - 62
i
Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatkan Volume Penjualan Teh Botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat Mujari…………………………………………………………………...……63 - 71
Peranan Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan Mayamin………………………………………………………………...……72 - 88
Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Empat Lawang Saparudin…………………………………………………………………….89 - 98
Analisis Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat Tri Rusilawati K …………………………………………………………...99 - 115
ii
KATA PENGANTAR Pembangunan
nasional
dalam
bidang
pendidikan
adalah
upaya
mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, makmur, dan beradab. Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen Amkop (STIM – AMKOP) Palembang merupakan salah satu Perguruan Tinggi yang diharapkan dapat membantu terwujudnya hal tersebut di atas. Salah satu cara untuk mewujudkannya dengan menerbitkan media STIM-Amkop. Media STIM-Amkop merupakan media yang berisikan tentang Jurnal Ekonomi dan Kewirausahan. Media ini membantu dosen dalam mempublikasikan hasil penelitian atau kajian ilmiah. Hasil penelitian atau kajian ilmiah ini wujud dari kewajiban dosen untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional dan dapat juga digunakan untuk peningkatan jenjang jabatan akademik, serta mendapatkan sertifikat pendidik. Mudah-mudahan Jurnal Ekonomi dan Kewirausahaan ini menjadi kontribusi positif yang tak ada hentinya. Tak henti untuk dikoreksi, tak henti untuk melahirkan berbagai inovasi, dan tak henti untuk memberikan inspirasi kepada orang lain untuk juga memberikan kontribusi yang jauh lebih baik.
Pimpinan Redaksi,
Firmansyah, S.E., M.Si.
Redaksi menerima tulisan hasil penelitian atau kajian ilmiah yang berhubungan dengan Ekonomi dan Kewirausahaan yang belum pernah dimuat pada media lain Redaksi berhak mengubah naskah tanpa mengurangi makna isinya. Isi tulisan merupakan tanggung jawab penulis
iii
iv
1
Strategi yang Dilakukan dalam Mempertahankan Citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin Firmansyah Dosen Tetap Yayasan STIM Amkop Palembang E-mail :
[email protected]
ABSTRAK Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi yang dilakukan dalam mempertahankan citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Metode analisa yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang menggambarkan sifat suatu objek tertentu berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis sedemikian rupa agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan keputusan yang ada yang berlaku secara umum dan penjelasan dalam memecahkan masalah. Hasil penelitian menunjukan sebagai berikut: (1) Promosi yang dilakukan SMA Hikmah Sungai keruh Kabupaten. Musi Banyuasin ini dengan menggunakan cara periklanan, personal selling, dan publisitas. Bentuk promosi yang dilakukan oleh SMA Hikamh Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini yaitu dengan membuat spanduk tentang sekolah, membuat stiker, membuat Map di koran, dan menerapkan visi dan misi sekolah dengan sebaik mungkin. (2) Melakukan kegiatan ekstrakulikuler yang aktif, proses belajar mengajar tepat dan akurat, memilih guru yang profesional, guru yang berpengalaman dan bisa bertanggung jawab dengan apa yang diajarkan sehingga para siswa merasa puns menerima pelajaran yang telah diajarkan tersebut sehingga para siswa menjadi siswa yang berprestasi dan mencapai kelulusan yang bagus dan memuaskan. Kata kunci: Citra, Ekstrakurikuler
PENDAHULUAN Lembaga pendidikan merupakan tuntutan di dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, adapun maksudnya pendidikan menuntun segala kekuatan yang ada pada anak-anak agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan meraih ilmu pengetahuan setinggi-tingginya. Sebagai salah satunya bahwa pendidikan itu merupaka usaha untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengaiaran, dan latihan agar ilmu yang mereka peroleh dapat menjadi bekal di masa yang akan datang. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses belajar dan mengajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaaan.. pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang akan berguna bagi dirinya, Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
2
masyarakat, bangsa dan negara. Dengan demikian, bahwa pendidikan adalah bimbingan atau pertolongan yang diberikan oleh para pendidik kepada peserta didik untuk mencapai kedewasaannya dengan tujuan agar peseerta didik cukup cakap melaksanakan tugas dalam hidupnya sendiri agar mereka tidak memerlukan bantuan orang lain di masa yang akan datang. Pada dasarnya pendidikan pada masa sekarang, banyak macamnya dan ada di hampir setiap daerah di Indonesia terutama di kecamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin banyak sekali sekolah-sekolah yang berdiri seperti SMA Negeri 1 Sungai Keruh, SMA Negeri 2 Sungai Keruh, SMA Muhammadiyah Sungai Keruh begitu juga dengan SMA Hikmah Sungai Keruh. Hal ini bisa terjadi karena pendidikan sekarang bisa menjadi aset besar dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk dapat mengembangkan lembaga pendidikan tersebut, agar dapat diminati dan disukai oleh para calon siswa dan siswi, maka lembaga pendidikan perlu melakukan promosi agar dapat diterima oleh masyarakat dan tepat sasaran. Latar belakang masyarakat yang berbeda-beda seperti pendidikan, ekonomi, bahkan pekerjaan adalah hal yang perlu diperhatikan oleh lembaga pendidikan daitani rnenarik minas calon siswa dan masyarakat. Begitu pula dengan promosi yang dilakukan harus informatif dan menarik. Bisa dikatakan hampir di setiap pendidikan melakukan promosi untuk memberikan informasi tepat dan akurat tentang pendidikan tersebut. Begitu juga dengan SMA Hikmah Sungai Keruh sebagai lembaga pendidikan yang lahir untuk memenuhi tuntutan objektif, baik dalam rangka meningkatkan efisiensi dan harus mampu mendorong adanya persaingan yang sehat. Dalam perkembangannya jumlah siswa semakin meningkat yang tidak hanya dikarenakan melihat media promosi yang ada saja, tetapi bisa melalui pembicaraan orang lain dan kegiatan- kegiatan yang telah dilakukan yang berhubungan dengan masyarakat dan bisa menarik minat mereka untuk menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah tersebut. Bila dilihat dari penjelasan di atas, maka peranan media promosi saat ini sangat penting digunakan untuk menambah minat siswa dan meningkatkan jumlah siswa. Untuk saat ini media promosi adalah salah satu strategi dan implementasi yang sangatlah penting dalam mempertahankan citra atau image SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin dalam pengemban gamva. SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini kelihatannya buruk dimata masyarakat Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
3
dan tidak diminati oleh siswa yang berada di lingkungan sekolah tersebut, maka SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin perlu melakukan upaya untuk meyakinkan masyarakat dan calon siswa mengenai keberadaan dari SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Berdasarkan latar belakang diatas, maka permasalahan dalam penelitian ini adalah Bagaimana strategi yang dilakukan dalam mempertahankan citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin?
METODE PENELITIAN Penelitian in dilakukan pada SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin yang bergerak di bidang pendidikan yang terletak di Jlln. SekayuMuara Enim Km. 32 Ds. Sukalali Keeamatan Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin 30711. Populasi penelitian ini adalah data-data jumlah siswa dan siswi yang ada di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin selama tiga tahun pelajaran yaitu tahun pelajaran 2010/2011 sampai dengan tahun pelajaran 2012/2013. Sampel diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dimana Sampel diambil secara sengaja (Husein Umar, 2001), yang menjadi sampel adalah data jumlah siswa dan siswi SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin selama tiga tahun pelajaran yaitu tahun pelajaran 2010/2011 sampai dengan tahun pelajaran 2012/2013. Metode analisis yang digunakan dalam menganalisis masalah dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode yang menggambarkan sifat suatu objek tertentu berdasarkan data-data yang telah dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis sedemikian rupa agar kesimpulan yang diambil sesuai dengan keputusan yang ada.
PEMBAHASAN Citra dapat dikatakan sebagai persepsi masyarakat dari adanya pengalaman, kepercayaan, perasaan, dan pengetahuan masyarakat itu sendiri terhadap lembaga pendidikan, sehingga aspek fasilitas yang dimiliki SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin, dan layanan yang disampaikan kepada calon siswa dapat mempengaruhi persepsi calon siswa terhadap citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Bayuasin ini Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
4
suatu citra pada SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah sebagai berikut : a. Mutu Layanan Sekolah Peningkatan mutu layanan sekolah sangat penting yang dapat penting yang mempengaruhi terciptanya mutu pendidikan. Sekolah sebagai organisasi pendidikan memberikan layanan terhadap siswa sebagai pelangoan utama. Layanan sekolah tersebut dapat diklasifikasikan menjadi : 1) Layanan Intrakurikuler Layanan intrakurikuler dapat diberikan dengan cara meningkatkan pembelajaran yang kondusif seperti perbaikan strategi pembelajaran, kurikulum dan sebagainya terutama di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini sangat perlu melakukan pembelajaran diluar jam pelajaran seperti mengadalakan les tambahan. Jadi siswa akan lebih semangat untuk sekolah di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini walaupun sekolah ini masih swasta dan belum terakreditasi. 2) Layanan Ekstrakurikuler Merupakan bentuk layanan yang mendukung kegiatan intrakurikuler sehingga
memberikan
kemanfaatan
serta
peningkatan
ilmu
pengetahuan dan keterampilan peserta didik, misalnya kegiatan keagamaan.
Kegiatan
ekstrakulikuler
yang
dilakukan
adalah
berdasarkan bakat siswa yang ada, jadi mereka bukannya memiliki ilmu pengetahuan saja akan tetapi bisa mengembangkan bakat dan hobi mereka, seperti ekstrakurikuler Volley Ball, Seni dan budaya, Keterampilan, dan kegiatan lainnya 3) Layanan Administrasi Layanan ini terkait dengan upaya untuk menciptakan sistem administrasi yang propesional seperti layanan Surat menyurat dan administrasi keuangan. Staf administrasi yang yan ada di SMA Hikmah sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini harus lebih professional agar siswa bisa memahami keperluankeperlimn yang ingin di capai oleh sekolah. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
5
b. Mutu Guru dan Staf Sekolah Untuk meningkatkan mutu guru dan staf sekolah dilakukan berbagai upaya antara lain superpisi, pendidikan, pelatihan, pembinaan Leman sejawat. Peningkatan propesionalisme guru sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi guru dalam pembelajaran. Jadi layanan guru dan staf sekolah harus di tingkatkan dalam meningkatken citra. SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini seperti guru mata pelajaran harus mengajar sesuai dengan keahliannya masing-masing, harus tegas menghadapi siswa SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini. c. Mutu Sarana dan prasarana Sekolah berupaya meningkatkan mutu pendidikan dan selalu memberikan perhatian pada peningkatan mutu Sarana dan prasarana pendidikan. Mutu sarana dan prasarana merupakan hal yang terpenting dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan. Mutu sarana dan prasaran memberikan dampak pada proses pendidikan dan pembelajaran yang pada akhirnya berdarnpak pada lulusan. Sarana dan prasarana yang harus dilakukan seperti peralatan dan perlengkapan sekolah haruslah lengkap. d. Akuntabilitas Merupakan pengukuran kinerja dan aktivitas-aktivitas untuk memenuhi standar mutu, sehingga tercakup dalam akuntabilitas yaitu kemampuan sekolah untuk mernpokuskan diri pada siswa yang akan memberikan layanan pendidikan yang memuaskan bagi siswa. Layanan yang memuaskan bagi siswa merupakan layanan pembelajaran seperti guru yang harus profesional, penyampaian materi pembelajaran harus tepat dan akurat agar siswa mullah memahami dan mengerti materi yang telah disampaikan. e. Perkembangan Mutu yang Berkelajutan Merupakan komitmen dan upaya sekolah untuk melakukan perbaikan sekolah secara terus menerus terhadap mutu sekolah seperti melakukan study
banding
kesekolah-sekolah
lain
agar
para
siswa
bisa
membandingkan kualitas sekolah yang ada dengan yang lainnya. Membuat peraturan-peraturan yang bare agar para siswa disiplin dan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
6
berlaku sopan dan santun terhadap gum dan staf yang bekeda di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Langkah-langkah untuk meningkatkan dan memperbaiki mutu SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin meliputi :
Memahami masalah organisasi yang ada di sekolah
Identifikasi dan dokumentasi proses-proses pembelajaran
Mengukur unjuk kerja para guru dan pegawai lainnya
Mengembangkan ide-ide yang bermutu agar terciptanya mutu yang bagus
Menerapkan solusi dan evaluasi terhadap kinerja yang ada di SMA Hikmah Sungai Keruh kabupaten Musi Banyuasin
Setelah memperhatikan perkembangan sekolah pada SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin yang telah dikemukakan dan sesuai dengan penelitian ini serta masalah yang dihadapi oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin tersebut, maka penulis mencoba menganalisis masalah yang dihadapi oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin tersebut upaya dalam mempertahankan citranya. Dari anallsis tingkat jumlah siswa, jumlah siswa yang ada di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini lebih rendah dibandingkan jumlah siswa yang ada di SMA Muhammadiyah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin, dilihat dari keadaan sekolah yang telah dibahas bahwa SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin belum begitu bagus dan menarik minat masyarakat dan siswa dibandingkan dengan SMA Muhammadlyah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Dalam peningkatan jumlah siswa ada dua hal yang harus dilakukan untuk meningkatkan promosi sekolah dan mempertahankan citra SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini yaitu sebagai berikut: a. Strategi dan Implementasi Media Promosi Di dalam strategi dan implementasi media promosi yang diambil oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah mempromosikan sekolah dengan cara membuat iklan di Koran, membuat spanduk sekolah, membuat stiker yang tujuannya untuk membujuk masyarakat dan siswa untuk mendaftar dan bersekolah di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini. Strategi yang dilakukan tersebut harus begitu bagus dan bisa melayani Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
7
masyarakat dan calon siswa, mendatangi sekolah-sekolah yang ada di Sungai Keruh, dan berbincang-bincang dengan masyarakat mengenai keadaan sekolah dan program kerjanya harus bagus. b.
Mempertahankan citra Mempertahankan citra sekolah itu sangatlah penting karena sekolah itu kalau
citra atau imagenya tidak bagus maka masyatakt dan calon siswa tidak akan berminat untuk sekolah di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin. Matra dari itu sekolah harus sebisa mungkin untuk mempertahankan citranya agar bisa diminati dan disukai oleh masyarakat dan calon siswa. Salah satu upaya yang dilakukan oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin dalam menpertahankan citranya, adalah dengan mencari guru-guru yang akan mengajar setiap mata pelajaran yang ada adalah guru-guru yang profesional, guru yang telah melakulan sertifikasi dan berpengalaman yang bagus. Dengan demikian apabila keadaan sekolah begitu baik maka citranya akan bagus juga dimata masyarakat.
KESIMPULAN Promosi yang dilakukan SMA Hikmah Sungai keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini menggunakan cara periklanan, personal selling, dan publisitas. Bentuk promosi yang dilakukan oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini yaitu dengan membuat spanduk tentang sekolah, membuat stiker, membuat Map di koran, dan menerapkan visi dan misi sekolah dengan sebaik mungkin. promosi ini dilakukan dan menjadi pilihan karena SMA Hikmah Suagai keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini belum begitu baik di mata masyarakat dan tidak diminati oleh talon siswa dan siswi. Salah satu upaya yang dilakukan oleh SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini adalah melalui kegiatan ekstrakurikuler yang aktif, proses belajar mengajar tepat dan akurat, memilih guru yang professional, guru yang berpengalaman dan bisa bertanggung jawab dengan apa yang diajarkan sehingga para siswa merasa puns menerima pelajaran yang telah diajarkan tersebut sehingga para siswa menjadi siswa yang berprestasi dan mencapai kelulusan yang bagus dan memuaskan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
8
SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin melakukan promosi dengan cara membuat spanduk tentang sekolah yang berisikan motto sekolah, visi dan mini sekolah, membuat stiker, dan melakukan promosi ke sekolahsekolah lainnya. Hal ini dilakukan sebagai salah satu cara untuk lebih menarik minat masyarakat dan calon siswa agar mereka mau bersekolah di SMA Hikmah Sungai Keruh Kabupaten Musi Banyuasin ini.
DAFTAR PUSTAKA Amstrong.2001, Dasar-dasar Pemasaran, PT.Indeks Kelompok Gramedia. Assanuri, Sopyan. 2005, illfanajernen Pemasaran. Dasar, Konsep, dan Strategi, Edisi Kelima. Penerbit Rajawali Press : Jakarta Kotler. Philips, 2000, Manajemen Pemasaran, Analisis Perencanaan dan pengendalian. Edisi Keenan. Jilid 1, Penerbit Erlangga : Jakarta
Kotler, Philips dan Amstrong, 2003, Prinsip-Prinsip Pemasaran. Edisi Kedelapan, Jilid 1. Penerbit Erlangga : Jakarta Nitison. S. Alex, 2000. Marketing, Penerbit Gahlia Indonesia Shimp 2000. Education Manajemen. Edisi Keduapuluh tiga, Jilid 1, Penerbit Boston : Jakarta
Stanton J. William, 2002, Manajemen Peniasaran, Edisi Keseputuh, Penerbit Erlangga : Jakarta Swasta, Basu, 2005, Manajemen Pemasaran, Edisi Kesebelas, Penerbit Indeks Jakarta Swasta, Basu dan Irawan. 2002, Manajemen Pemasaran Modern, Fakultn-, Ekonomi UGM, Penerbit Liberty : Yogyakarta
Tjiptono, Fandy. 2001, Strategi Pemasaran, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
9
Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam Gratias Roh Markus Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kualitas Pelayanan terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam, jumlah responden didalam penelitian ini sebanyak 30 orang, Metode analisis yang digunakan adalah analisis diskriftif kualitatif dan kuantitatif, Analisis diskriftif Kualitatif yaitu dengan membandingkan antara teori dan kenyataan yang ada, dengan cara pengumpulan data melalui Kuisioner atas objek responden sebanyak 30 orang Kuisioner yang dibuat berkaitan dengan 2 (dua) variabel yaitu Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah, sedangkan Analisis kuantitatif adalah analisa dengan menggunakan perhitungan statistik yaitu analisa Regresi Sederhana untuk mengetahui seberapa besar pengaruh antara variabel Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Nasabah, dari hasil Analisis Kuantitatif yang menggunakan perhitungan analisa regresi linier sederhana didapat persamaan Y = 16,8 + 0,58 (X) artinya setiap terjadi perubahan satuan Kualitas Pelayanan akan berpengaruh terhadap Kepuasan Nasabah sebesar 0,58. Dari hasil analisa koefisien kolerasi menggambarkan bahwa kolerasi antara kedua variabel tersebut r = 0,53 (positif dan mendekati 1) berarti hubungan antara variabel Kualitas Pelayanan dengan variabel Kepuasan Nasabah adalah sedang dan searah, Dari perhitungan Koefisien Determinasi dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kualitas Pelayanan mempunyai peran sebesar 28% terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam, sedangkan 72% di pengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti. Untuk menguji hipotesis penulis menggunakan alat analisis Uji thitung, dari hasil pengujian hipotesis maka diperoleh t tabel sebesar 2,048 dan thitung sebesar 3,306, dan didapat t hitung lebih besar dari t tabel ( 3,306 > 2,048 ) dengan tingkat keyakinan ( 95% ) = 0,95, ini menunjukan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima, Berdasarkan uji statistik tersebut maka dinyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam, maka dapat dikatakan bahwa pengujian ini diterima atau signifikan. Kata Kunci: Kualitas, kepuasan nasabah
PENDAHULUAN Negara Indonesia sebagai negara berkembang dewasa ini melakukan pembangunan disegala bidang demi terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur, Sasaran utama pembangunan jangka panjang antara lain adalah terciptanya landasan yang kuat dalam pertumbuhan perkembangan dibidang perekonomian atas kekuatan sendiri. Pembangunan dibidang ekonomi harus Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
10
diiringi peningkatan kualitas sumber daya manusia yang terkait dan terpadu dengan perkembangan di bidang-bidang lainnya serta dilaksanakan seirama selaras dan serasi dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran pembangunan nasional. Sebuah badan usaha dituntut untuk mengembangkan dirinya semaksimal mungkin sehingga segenap perangkat didalmnya dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya agar tujuan dapat tercapai, sehubungan dengan itu perlu kiranya meningkatkan manajemen dan mekanisme kerja dengan baik. Masalah utama sebagai sebuah instansi pemerintah yang memberikan pelayanan kepada nasabah adalah apakah yang diberikan sudah sesuai harapan nasabah atau belum? Oleh karena itu, lembaga pelayanan nasabah seperti Bank Mandiri cabang Pagar Alam dituntut untuk selalu menjaga kepercayaan kepuasan nasabah pengguna jasanya terus meningkat kualitas pelayanan
agar kepuasan
nasabah meningkat. Pihak perbankkan perlu secara cermat menentukan pelayanan apa yang memenuhi harapan atau keinginan nasabah dan meningkatkan kepuasan atas pelayanan yang diberikan. Menjalin hubungan dan melakukan penelitian terhadap mereka perlu dilakukan agar pelayanan yang diberikan sesuai dengan yang diharapkan. Hal inilah yang disebut orientasi pada masyarakat. Visi dan Misi Bank Mandiri Visi: Menjadi Lembaga Keuangan Indonesia yang paling dikagumi dan selalu progresif Misi: Berorientasi pada pemenuhan kebutuhan pasar Mengembangkan sumber daya manusia professional Memberi keuntungan yang maksimal bagi stakeholder Melaksanakan manajemen terbuka Peduli terhadap kepentingan masyarakat dan lingkungan
Mengapa kualitas pelayanan sangatlah penting? Itu semua dikarenakan nasabah ingin dilayani dengan sepenuh hati. Terciptanya kualitas pelayanan tentunya akan menciptakan kepuasan terhadap pengguna pelayanan. Kualitas layanan ini pada akhirnya dapat memberikan beberapa manfaat, diantaranya terjalin hubungan yang harmonis antara penyedia jasa dan pengguna jasa tersebut, memberikan jasa yang baik bagi terciptanya loyalitas nasabah dan membentuk rekomendasi dari mulut kemulut yang menguntungkan bagi pihak pemberi layanan tersebut. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
11
Salah satu faktor yang yang memepengaruhi kepuasan nasabah yaitu kualitas pelayanan. Bagaimana supaya Bank Mandiri dapat memenuhi standar pelayanan yang berorientasi kepada kepuasan dan merupakan standar yang komperhensif bagi lembaga pelayanan jasa seperti perbankkan. Salah satu upaya untuk memberikan pelayanan yang baik kepada nasabah. Menurut Parasurametal (2006: 20) Kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas yang diharapkan konsumen/nasabah. Kebutuhan nasabah akan pelayanan yang diberikan Bank Mandiri cabang Pagar Alam sudah sesuai harapan atau keinginan nasabah, dan apakah kepuasan nasabah sudah terpenuhi? Dari hasil survei dan penelitian kepuasan nasabah Belum terpenuhi dikarenakan pelayanan Bank Mandiri belum begitu optimal, dikarenakan Bank Mandiri Cabang Pagar Alam belum menerapkan Prosedur pelayanan yang cepat dan mudah, Prosedur penerimaan nasabah yang cepat dan tepat, cepat dan tanggap dalam menangani tugas, cepat dan tanggap dalam menghadapi complain nasabah, berada ditempat pada saat dibutuhkan. Perumusan Masalah 1. Apakah ada Pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam ? 2. Bagaimana hubungan antara Pelayanan dengan Kepuasan Nasabah Pada Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam ? Tujuan Penelitian 1.
Untuk mengetahui pengaruh Kualitas Pelayanan Terhadap Kepuasan Nasabah Pada Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam.
2.
Untuk mengetahui hubungan antara Kualitas Pelayanan dengan Kepuasan Nasabah Pada Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pagar Alam.
LANDASAN TEORI Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Samsudin (2010: 22) Manajemen Sumber daya manusia (human resources management) adalah suatu kegiatan pengelolaan yang meliputi pendayagunaan, pengembangan, penilaian, pemberian balas jasa bagi manusia sebagai individu anggota organisasi atau perusahaan. Manajemen sumber daya manusia juga menyangkut cara-cara mendesain sistem perencaan, penyusunan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
12
karyawan, pengelolaan karir, evaluasi kinerja, kompensasi karyawan, dan hubungan ketenagakerjaan. Manajemen sumber daya manusia melibatkan semua praktik manajeman yang dapat mempengaruhi secara langsung terhadap organisasi. Manajemen sumber daya manusia terdiri dari serangkaian kebijakan yang terintegrasi tentang hubungan ketenagakerjaan yang mempengaruhi orang-orang dan organisasi. Manajeman sumber daya manusia merupakan aktivitas-aktivitas yang dilaksanakan agar sumber daya manusia dalam organisasi didayagunakan secara efektif dan afesien guna mencapai berbagai tujuan. Kualitas Pelayanan Kualitas pelayanan menurut Wyckof dalam Lovelock (yang dikutip dari Nursya`bani Purnama (2006: 19–20) memberikan Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Menurut Parasurametal (2006: 20) Kualitas pelayanan merupakan perbandingan antara layanan yang dirasakan (persepsi) konsumen dengan kualitas yang diharapkan konsumen/nasabah. Kualitas pelayanan adalah tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Penetapan kualitas sebagai sifat penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pimpinan pasar atau strategi untuk tumbuh. Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunggulan serta kualitas yang ditampilkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan keinginan pelanggan. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berpengaruh dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Sehingga definisi kualitas pelayanan dapat diartikan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen serta ketepatan penyampaiannya dalam mengimbangi harapan konsumen (Tjiptono, 2007). Kualitas pelayanan (service quality) dapat diketahui dengan cara membandingkan persepsi para konsumen atas pelayanan yang nyata-nyata mereka terima/peroleh dengan pelayanan yang sesungguhnya mereka harapkan/inginkan terhadap atribut-atribut pelayanan suatu perusahaan. Jika jasa yang diterima atau dirasakan (perceived service) sesuai dengan yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan baik dan memuaskan, jika jasa yang diterima melampaui harapan konsumen, maka kualitas pelayanan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
13
dipersepsikan sangat baik dan berkualitas. Sebaliknya jika jasa yang diterima lebih rendah daripada yang diharapkan, maka kualitas pelayanan dipersepsikan buruk. Menurut Kotler (2002: 83) definisi pelayanan adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat dikaitkan atau tidak dikaitkan pada satu produk fisik. Pelayanan merupakan perilaku produsen dalam rangka memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen demi tercapainya kepuasan pada konsumen itu sendiri. Kotler juga mengatakan bahwa perilaku tersebut dapat terjadi pada saat, sebelum dan sesudah terjadinya transaksi. Pada umumnya pelayanan yang bertaraf tinggi akan menghasilkan kepuasan yang tinggi serta pembelian ulang yang lebih sering. Kata kualitas mengandung banyak definisi dan makna, orang yang berbeda akan mengartikannya secara berlainan tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya saja biasanya terdapat pada elemen sebagai berikut: 1. Kualitas meliputi usaha memenuhi atau melebihkan harapan pelanggan. 2. Kualitas mencakup produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan 3. Kualitas merupakan kondisi yang selalu berubah. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan Beberapa faktor yang mempengaruhi Kualitas Pelayanan untuk mengevaluasi kualitas jasa pelanggan umumnya menggunakan 5 dimensi adalah sebagai berikut : a.
Tangibles/Buktilangsung Tangibles merupakan bukti nyata dari kepedulian dan perhatian yang diberikan oleh penyedia jasa kepada konsumen. Pentingnya dimensi tangibles ini akan menumbuhkan image penyedia jasa terutama bagi konsumen baru dalam mengevaluasi kualitas jasa. Perusahaan yang tidak memperhatikan fasilitas fisiknya akan menumbuhkan kebingungan atau bahkan merusak image perusahaan.
b.
Reliability/Keandalan Reliability
atau
keandalan
merupakan
kemampuan
perusahaan
untuk
melaksanakan jasa sesuai dengan apa yang telah dijanjikan secara tepat waktu.Pentingnya dimensi ini adalah kepuasan konsumen akan menurun bila jasa yang diberikan tidak sesuai dengan yang dijanjikan. Jadi komponen atau
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
14
unsur dimensi reliability ini merupakan kemampuan perusahaan dalam menyampaikan jasa secara tepat dan pembebanan biaya secara tepat. c.
Responsiveness/Ketanggapan Responsiveness atau daya tanggap merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan oleh langsung karyawan untuk memberikan pelayanan dengan cepat dan tanggap. Daya tanggap dapat menumbuhkan persepsi yang positif terhadap kualitas jasa yang diberikan. Termasuk didalamnya jika terjadi kegagalan atau keterlambatan dalam penyampaian jasa, pihak penyedia jasa berusaha memperbaiki atau meminimalkan kerugian konsumen dengan segera. Dimensi ini menekankan pada perhatian dan kecepatan karyawan yang terlibat untuk menanggapi permintaan, pertanyaan, dan keluhan konsumen. Jadi komponen atau unsur dari dimensi ini terdiri dari kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam melayani pelanggan, dan penanganan keluhan pelanggan.
d.
Assurance/Jaminan Assurance atau jaminan merupakan pengetahuan dan perilaku employee untuk membangun kepercayaan dan keyakinan pada
diri
konsumen
dalam
mengkonsumsi jasa yang ditawarkan. Dimensi ini sangat penting karena melibatkan persepsi konsumen terhadap resiko ketidak pastian yang tinggi terhadap kemampauan penyedia jasa. Perusahaan membangun kepercayaan dan kesetiaan konsumen melalui karyawan yang terlibat langsung menangani konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini terdiri dari kompetensi karyawan yang meliputi ketrampilan, pengetahuan yang dimiliki karyawan untuk melakukan pelayanan dan kredibilitas perusahaan yang meliputi hal-hal yang berhubungan dengan kepercayaan konsumen kepada perusahaan seperti, reputasi perusahaan, prestasi dan lain-lain. e.
Emphaty/Empati Emphaty merupakan kemampuan perusahaan yang dilakukan langsung oleh karyawan untuk memberikan perhatian kepada konsumen secara individu, termasuk juga kepekaan akan kebutuhan konsumen. Jadi komponen dari dimensi ini merupakan gabungan dari akses (access) yaitu kemudahan untuk memanfaatkan jasa yang ditawarkan oleh perusahaan, komunikasi merupakan kemampuan melakukan untuk menyampaikan informasi kepada konsumen atau
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
15
memperoleh masukan dari konsumen dan pemahaman merupakan usaha untuk mengetahui dan memahami kebutuhan dan keinginan konsumen. Kepuasan Nasabah Dengan memberikan kepuasan kepada konsumen, maka perusahaan harus memperhatikan apa yang menjadi keinginan konsumen. Untuk mendefinisikan kepuasan konsumen tidaklah mudah karena konsumen terdiri dari bermacam-macam karakteristik, baik menyangkut pengetahuan, kelas sosial, pengalaman, pendapat maupun harapan. Kepuasan konsumen merupakan respons pelanggan terhadap ketidaksesuaian antara tingkat kepentingan sebelumnya dan kinerja aktual yang dirasakannya setelah pemakaian (Rangkuti, 2002). Kepuasan menurut Engel (Rangkuti, 2002) adalah penilaian kepuasan atau ketidak puasan terhadap suatu produk atau jasa dari suatu perusahaan berdasarkan pada hasil yang dirasakan dengan harapan yang dimiliki oleh konsumen. Kepuasan yaitu jika kinerja dibawah harapan maka konsumen akan kecewa, kinerja sesuai harapan maka konsumen akan puas, kalau kinerja melebihi harapan maka konsumen akan sangat puas (Kotler, 2000). Dari definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa pada dasarnya pengertian kepuasan nasabah merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Kepuasan nasabah dipengaruhi oleh kualitas pelayanan yang terdiri dari kehandalan, jaminan, sarana fisik, daya tanggap dan empati. Jika kualitas pelayanan berada dibawah harapan, maka nasabah tidak puas, jika kualitas pelayanan melebihi harapan, maka nasabah akan merasa puas atau senang. Untuk menciptakan kepuasan nasabah, perusahaan perbankan harus menciptakan dan mengelola suatu sistem untuk memperoleh nasabah yang banyak dan memiliki kemampuan untuk mempertahankan nasabahnya. Dengan demikian, kepuasan nasabah tidak berarti memberikan kepada nasabah apa yang diperkirakan perbankan disukai oleh nasabah. Namun perbankan harus memberikan apa yang sebenarnya mereka inginkan, kapan diperlukan dan dengan cara apa mereka memperolehnya. Pengukuran Kepuasan Nasabah/Konsumen Pengukuran terhadap kepuasan nasabah telah menjadi sesuatu yang sangat penting bagi perbankan. Hal ini disebabkan karena kepuasan nasabah dapat menjadi umpan balik dan masukan bagi pengembangan dan implementasi strategi Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
16
peningkatan kepuasan nasabah. Buchari Alma (2002: 232), mengemukakan cara-cara mengukur kepuasan konsumen (disini berarti nasabah debitur) sebagai berikut : a. Sistem Keluhan dan Saran (Complaint and Suggestion System) Banyak perusahaan yang berhubungan dengan konsumennya untuk menerima keluhan/keluhan yang dialami oleh konsumen. Perusahaan perlu memberikan kesempatan yang luas kepada para konsumennya untuk menyampaikan saran, pendapat, dan keluhan mereka. Media yang bisa digunakan bisa berupa kotak saran yang diletakkan ditempat-tempat strategis (yang mudah dijangkau), kartu komentar, saluran telepon khusus bebas pulsa, dan lain-lain. b.
Survey Kepuasan Konsumen Tingkat keluhan yang disampaikan oleh konsumen tidak bisa disimpulkan secara
umum untuk mengukur kepuasan konsumen pada umumnya. c.
Pembeli Bayangan (Ghost Shopping) Salah satu cara untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan konsumen
adalah dengan mempekerjakan beberapa orang untuk berperan atau bersikap sebagai konsumen atau pembeli potensial produk perusahaan atau pesaing, kemudian mereka melaporkan hasil temuan-temuannya mengenai kekuatan dan kelemahan produk perusahaan dan pesaing berdasarkan pengalaman mereka dalam pembelian produk atau jasa tersebut. d. Analisis Konsumen yang Beralih (Lost Customer Analysis) Perusahaan sebaiknya menghubungi para konsumen yang telah berhenti atau yang telah pindah ke perusahaan lain agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikan selanjutnya. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Nasabah a.
Kualitas produk, yaitu pelanggan akan merasa puas bila hasil mereka menunjukkan bahwa produk yang mereka gunakan berkualitas.
b.
Kualitas pelayanan atau jasa, yaitu pelanggan akan merasa puas bila mereka mendapatkan pelayanan yang baik atau sesuai dengan yang diharapkan.
c.
Emosi, yaitu pelanggan akan merasa bangga dan mendapatkan keyakinan bahwa orang lain akan kagum terhadap dia bila menggunakan produk dengan merek tertentu yang cenderung mempunyai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Kepuasan yang diperoleh bukan karena kualitas dari produk tetapi sosial atau
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
17
self-esteem/harga diri yang membuat pelanggan merasa puas terhadap merek tertentu. d.
Harga, yaitu produk yang mempunyai kualitas yang sama tetapi menetapkan harga yang relatif murah akan memberikan nilai yang lebih tinggi kepada pelanggan.
e.
Biaya, yaitu pelanggan yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan atau tidak perlu membuang waktu untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung puas terhadap produk atau jasa tersebut.
Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian ini yaitu Nasabah PT. Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam Ruang lingkup Penelitian meneliti Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Nasabah. KESIMPULAN 1.
Berdasarkan hasil analisis deskriptif kualitatif, bahwa pelaksanaan Pemberian Kualitas Pelayanan Bank Mandiri (Persero) Tbk. Cabang Pagar Alam Pada Nasabah belum maksimal, hal ini dapat dilihat dari hasil angket terhadap responden yang berjumlah 30 orang sebagian besar menyatakan
bahwa
pelaksanaan Kualitas Pelayanan yang diterapkan belum termasuk dalam kategori baik. 2.
Berdasarkan Perhitungan Regresi Sederhana Kualitas Pelayanan berpengaruh positif terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam, hasil perhitungan persamaan regresi yaitu Y = 16,8 + 0,58 ( X ). Hal ini berarti jika Kualitas Pelayanan ditingkatkan sebesar satu satuan maka Kepuasan Nasabah akan meningkat sebesar 0,58.
3.
Berdasarkan hasil perhitungan koefisien kolerasi diperoleh nilai r = 0,53, Koefisien kolerasi r sebesar 0,53 menunjukan adanya kolerasi yang positif antara variabel X dan Y. dengan demikian dapat dikatakan bahwa Kualitas Pelayanan mempunyai hubungan yang positif terhadap Kepuasan Nasabah Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam.
4.
Dari perhitungan koefisien Determinan dapat disimpulkan bahwa pengaruh Kualitas Pelayanan mempunyai peran sebesar 28 % terhadap Kepuasan
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
18
Nasabah Bank Mandiri (Persero)Tbk. Cabang Pagar Alam, Sedangkan
72 %
di pengaruhi oleh faktor – faktor lain yang tidak diteliti. 5.
Untuk menguji hipotesis digunakan uji t pada taraf signifikan 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n – 2 = 30 -2 = 28, maka diperoleh ttabel sebesar 2,048 dan thitung sebesar 3,306, dan didapat thitung lebih besar ttabel ( 3,306 > 2,048 ) dengan tingkat keyakinan ( 95% ) = 0,95. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan bahwa Kualitas Pelayanan berpengaruh terhadap Kepuasan Nasabah dan dapat diterima.
DAFTAR PUSTAKA Aswar, Saifuddin. 2001 Manjemen Sumber Daya Manusia, Bandung, Pustaka Setia. Alma, Buchari, 2002. Manjemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Penerbit Andi. Irawan, Handi 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi IV. Yogyakarta: STIE YKPN. Kusdyah, Ike, 2008, Manajemen Sumber daya Manusia, Bandung : CV. Alfabeta Kotler, 2002 Manajemen Sumber daya manusia. Jakarta: CV. Hafi Masagung Parasurametal, 2006. Manajeman Sumber daya Manusia, Refika Aditama. Bandung. Purnama, Nursya`bani 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia, Yogyakarta, Penerbit Andi. Purnama, Nursya`bani 2006 Manajemen Sumber daya Manusia, Refika Aditama. Bandung. Rangkuti, Engel, 2002, Manajemen Sumber Daya Manusia, Refika Aditama. Bandung. Stephen P. Robbins, 2004 Perilaku Organisasi. Indeks S. Margono 2010. Metodelogi Penelitian pendidikan, Penerbit Rineka Cipta. Sugiyono. 2006, Metode Penelitian Administrasi. Bandung : CV. Alfabeta. Tjiptono, 2007, Manajemen Sumber Daya Manusia LP3ES, Jakarta. Tjiptono, Fandy dan Diana, Anastasia 2001. Manajemen Personalia dan Sumberdaya Manusia Edisi Kedua. Yogyakarta: BPFE. Wahid, djorban 2004 Metodelogi Penelitian, Bandung Pustaka setia. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
19
Pengaruh Harga Jual terhadap Peningkatan Volume Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat Gunawan Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Penelitian ini pada dasarnya membahas tentang Pengaruh Harga Jual terhadap Peningkatan Volume Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada Pengaruh Harga Jual Terhadap peningkatan Volume Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty Pada PT. Thamrin Brothers Lahat. Analisis diawali dengan analisa kuantitatif dengan mengunakan perhitungan koefisien Regresi linier sederhana. Dimana perhitungan didapat nilai persamaan: Y = -8.933,4 + 0,796 X .Nilai tersebut mempunyai arti bahwa bahwa setiap penambahan satu satu harga akan meningkatkan volume penjualan sebesar 0,796 X. Sedangkan jika harga = 0, maka volume penjualan - 8.933,4. Bearti bahwa setiap penambahan satu satuan harga berpengaruh positif dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Thamrin Brothers Lahat. Jadi, hubungan harga jual dengan volume penjualan yang kuat diperoleh nilai r sebesar 0,80 mendekati 1 artinya hubungan yang ditimbulkan searah, bila X bertambah besar maka Y juga bertambah besar. Jadi hal ini bearti mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan,dapat dilihat dari 0 ≤ r ≤ 1 bearti terjadi karelasi positif antara variabel X dan variabel Y. Besarnya koefisien Determinasi yang diperoleh dari hasil perhitungan koefisien determinasi KD = 64% dapat dijelaskan bahwa volume penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat dipengaruhi harga jual sebesar 64% sedangkan 36% dipengaruhi oleh faktor lain. Hasil perhitungan pengujian hipotesis dengan mengunakan distribusi t sebagai uji statistik didapat nilai t hitung dan t tabel yaitu t 0 = 2,306 ≥ tα/ =1,638 maka H0 ditolak dan H1 diterima,ini bearti Harga jual (variabel X) mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan (variabel Y) dan hipotesis ini terbukti. Kata kunci: harga jual, volume penjualan
Pendahuluan Perkembangan dan persaingan dikalangan dunia bisnis merupakan tantangan para manajer perusahaan.Perusahaan yang begerak dibidang bisnis dituntut untuk meningkatkan kemampuan manajemen perusahaan,yang meliputi manejemen produksi, personalia, pemasaran dan keuangan sehinga mampu untuk bertahan dan berkembang. Dalam suatu perusahaan, aspek pemasaran personalia produksi dan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
20
keuangan merupakan satu kesatuan yang saling mendukung dan sangat mempengaruhi perkembangan suatu usaha. Namun demikian sering dikatakan bahwa pasar adalah merupakan tulang pungungnya perusahaan,karna bagaimanapun baiknya manejemen produksi, personalia dan keuangan jika produk yang dihasilkan tidak dapat dipasarkan maka pada akhirnya usaha tersebut akan mengalami kebangkrutan. PT. Thamrin Brothers Lahat merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran alat transportasi yang salah satu jenis produknya adalah motor seperti Mio sporty, Mio soul, Xeon, Jupiter Z, Jupiter Mx, Vega R, Vixion, Scorpio Z, yang saat ini perusahaan dihadapkan kepada tingkat persaingan yang semakin ketat dan tajam, oleh karna itu menetapkan harga jual dapat menjadi suatu masalah yang sulit bagi perusahaan. Karena salah dalam menetapkan harga maka akan berdampak menurunya volume penjualan. Penetapan harga per unit motor Yamaha berdasarkan merknya, dengan harga jual yang sudah ditetapkan oleh PT. Thamrin Brothers Lahat. Mengingat harga merupakan unsur yang paling penting yang menentukan pangsa pasar dan keuntungan, maka hendaknya perusahaan dapat menetapkan harga yang paling tepat dalam arti dapat memberikan keuntungan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang karena penentuan harga yang tepat akan mendorong konsumen untuk membeli produk dalam jumlah banyak. Untuk lebih jelas mengenai perkembangan harga jual dan volume penjualan sepeda motor yamaha mio sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat dapat dilihat pada tabel berikut ini: Harga Jual dan Volume Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty Tahun
Harga jual ( jutaan)
Volume penjualan ( unit)
2008
11.755
520
2009
12.630
622
2010
12.840
1.225
2011
12.895
1.838
2012
13.475
1.750
Sumber: PT. Thamrin Brothers Lahat
Dari tabel di atas, Harga jual sepeda Motor Yamaha Mio Sporty
pada
PT.Thamrin Brothers Lahat pada tahun 2008-2012 mengalami kenaikan dari tahun ketahunnya dan Volume penjualan tahun 2008-2011 mengalami kenaikan. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
21
Sedangkan pada tahun 2012 mengalami penurunan Maka penjelasan diatas dapat diketahui apakah harga ditetapkan oleh PT.Thamrin Brothers Lahat sudah tepat atau belum dalam meningkatkan volume penjualannya.Untuk itu penulis tertarik meneliti dan mengambil judul: “Pengaruh
Harga jual Terhadap Peningkatan Volume
Penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT.Thamrin Brothers Lahat”.
Metodologi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Thamrin Brother yang beralamatkan Jalan Lembayung Kelurahan Bandar Agung Lahat. Ruang lingkup penelitian ini yaitu dibatasi pada pengaruh Harga jual terhadap peningkatan Volume penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT.Thamrin Brothers Lahat. Penelitian bersifat deskriptif Kuantitatif yaitu untuk meneliti dan berusaha untuk mendapatkan data yang akurat, aktual dan dapat dipertangung jawabkan kebenaranya, kemudian menguraikan secara sistematis serta mencari hubungan data tersebut guna mendapatkan kesimpulan yang dapat memecahkan masalah yang sedang dihadapi.
Kerangka Pemikiran Variabel bebas (x) yaitu harga jual sedangkan variabel terikat (y) adalah volume penjualan. Untuk memahami lebih jelas antara harga jual terhadap peningkatan volume penjualan dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Variabel X
Variabel Y
Harga Jual
Volume Penjualan
E Keterangan : X = Harga Jual Y= Volume Penjualan E = Faktor lain
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
22
Analisis dan Pembahasan PT. Thamrin Brothers Lahat sudah beroperasi di Kota Lahat sejak Tahun 1998. Setelah Gedung baru selesai dibangun yang bertempat Jl Lembayung Kelurahan Bandar Agung Lahat, PT. Thamrin Brothers mengembangkan usahanya dengan membuka dealer mobil resmi yang resmi dengan merk Suzuki dan dealer motor merk Yamaha yang ditunjuk oleh PT. Thamrin Brothers Cabang Palembang sebagai salah satu Distributor resmi untuk wilayah Lahat. Sedangkan PT. Thamrin Brothers di Palembang sendiri merupakan agen untuk wilayah Sumatera selatan sebagai pengecer kendaraan Mobil dengan berbagai jenis merk. PT. Thamrin Brothers Lahat didirikan untuk memperluas pemasaran sepeda motor Yamaha dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang baik kepada konsumen sehingga tujuan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dapat tercapai. Dewasa ini, pengunaan sepeda motor sebagai alat transportasi sudah semakin memasyrakat. Hal tersebut dapat ditunjukan dengan semakin meningkatnya permintaan terhadap produk tersebut. Sebagai perusahaan yang bergerak dibidang pemasaran berbagai jenis dan merk sepeda motor Yamaha dan salah satunya adalah Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty tentu PT. Thamrin Brothers Lahat melakukan upaya-upaya peningkatan volume penjualan melalui kegiatan pemasaran Sepeda Motor Yamaha merk Mio Sporty dipasarkan oleh PT. Thamrin Brothers Lahat melakukan berbagai usaha untuk meningkatan volume penjualan. Beberapa usaha tersebut misalnya adalah menetapkan harga jual yang terjangkau oleh masyarakat, melakukan promosi dan pelayanan harga jual.
Harga Jual dan Volume penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty Analisis Kuantitatif Hubungan harga jual dan volume penjualan pada PT. Thamrin Brothers Lahat tahun 2008-2012 adalah sebagai berikut:
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
23
Hubungan Harga jual dan Volume penjualan pada PT. Thamrin Brothers Lahat Tahun 2008 – 2012 N
Tahun
X (Juta Rp)
Y (Unit)
Y²
X2
XY
1
2008
11.755
520
138.180.025
270.400
6.112.600
2
2009
12.630
622
159.516.900
386.884
7.855.860
3
2010
12.840
1.225
164.865.600
1.500.625
15.729.000
4
2011
12.895
1.838
166.281.025
3.378.244
23.701.010
5
2012
13.475
1.750
181.575.625
3.062.500
23.581.250
63.595
5.955
810.419.175
8.598.653
76.979.720
∑
Sumber PT.Thamrin Brothers Lahat Data diolah
Hasil perhitungan: 1. Analisis Regresi Sederhana Merupakan analisa yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh harga dalam meningkatkan volume penjualan. Dengan persamaan: Y = a + bx Diketahui: n
= 5
∑X = 63.595 ∑Y = 5.955 ∑ X² = 810.419.175 ∑ Y² = 8.598.653 ∑XY = 76.979.720
Perhitungan sebagai berikut: b
b
=
=
n (∑xy) – (∑x) (∑y) n (∑x2) – (∑x)2 5 (76.979.720) – (63.595) (5.955) 5(810.419.175) – (63.595)2
b
b
=
6.190.375 7.771.850
b
=
0,796
=
384.898.600 – 378.708.225 4.052.095.875– 4.044.324.025
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
24
Jika nilai b sudah diketahui dihitung nilai a dengan mengunakan persamaan : ∑y – b (∑x) N
a
=
a
=
a
=
a
=
a
= - 8.933,4
5.955 – 0,796 (63.595) 5 5.955 – 50.622 5 -44.667 5
Dari persamaan di atas diperoleh persamaan sebagai berikut: Y = - 8.933,4 + 0,796 X Nilai tersebut mempunyai arti bahwa bahwa setiap penambahan satu satu harga akan meningkatkan volume penjualan 0,796 X. Sedangkan jika harga = 0, maka volume penjualan - 8.933,4. Bearti bahwa setiap penambahan satu satuan harga berpengaruh positif dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Thamrin Brothers Lahat. 2. Analisis Koefisien Korelasi
Dengan persamaan sebagai berikut: n.∑xy - ∑x ∑y R = √n (∑x2) – (∑x)2 (n(∑y2) – (∑y)2) 5.(76.979.720) – (63.595) . (5.955) R = √5. (810.419.175) – (63.595)2 (5(859.853) – (59.55)2) 384.898.600 - 32.787.082.25 R = √4.052.095.875–4.044.324.025).(42.993.265 – 35.462.025) 6.190.375 R R R
= =
√ ( 7771..850) . ( 7.531.240) 6.190.375 √ 5.853.166.759
=
6.190.375 7.650.599
R
= 0,80
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
25
Dari perhitungan di atas diperoleh kesimpulan bahwa nilai r sebesar 0,80 mendekati 1 artinya hubungan yang ditimbulkan searah, bila X bertambah besar maka Y juga bertambah besar. Jadi hal ini bearti mempunyai pengaruh positif
terhadap
peningkatan volume penjualan,dapat dilihat dari 0 ≤ r ≤ 1 bearti terjadi karelasi positif antara variabel X dan variabel Y. 3. Analisis Koefisien Determinasi Analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa signifikan peran variabel yang mempengaruhi dan variabel yang dipengaruhi. Dinyatakan dengan rumus:
KD = r² x 100% KD = 0,80² x 100% KD = 0,64 x 100% KD = 64% di pengaruhi Harga jual Dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa volume penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT. Thamrin Brothers Lahat dipengaruhi harga jual sebesar 64% sedangkan 36% dipengaruhi oleh faktor lain. 4. Pengujian Hipotesis t0
= r√ n – 2 √ 1- r²
t0
= 0,80 √ 5 – 2 √ 1- 0,64
t0
= 0,80 √ 3 √ 0,36
t0
= 1,384 0,6
t0
= 2,306
Dari hasil perhitungan pengujian hipotesis di atas didapat nilai t hitung dan t tabel t 0 = 2,306 ≥ tα/ =1,638 maka H0 ditolak dan H1 diterima, ini berarti Harga jual (variabel X) mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan (variabel Y) dan hipotesis ini terbukti secara empiris.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
26
Analisis Kualitatif Dari hasil perhitungan yang telah diuraikan sebelumnya dapat dibuktikan adanya pengaruh yang signifikan antara harga jual dengan volume penjualan. Kegiatan penjualan itu tergantung pada aktivitas yang dijalankan oleh perusahaan PT.Thamrin Brothers Lahat. Disamping itu juga penjualan tergantung pada kualitas barang, promosi, saluran distribusi,strategi pemasaran maupun daya beli konsumen. Namun dari berbagai faktor tersebut harga memegang peranan penting dalam menetukan produktivitas perusahaan. Penetapan harga yang kurang tepat akan merugikan bagi perusahaan.Seperti harga barang terlalu tinggi untuk mengejar keuntungan yang besar akan mengakibatkan barang tersebut tidak dapat dipasarkan. Sebaliknya jika penetapan harga terlalu rendah juga akan mengancam kehidupan perusahaan, karena keuntungan menjadi berkurang dapat mengakibatkan kerugian bagi perusahaan tersebut. Berdasarkan harga yang telah ditetapkan, konsumen akan mengambil keputusan guna menetapkan beberapa jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan harga tersebut. Tentunya konsumen tidak hanya berdasarkan harga saja tetapi faktor lain yang menjadi pertimbangan, misalnya kualitas barang itu sendiri.
Kesimpulan 1. Hasil perhitungan koefisien regresi linier sederhana didapat nilai persamaan: Y = - 8.933,4 + 0,796 X .Nilai tersebut mempunyai arti bahwa bahwa setiap penambahan satu satu harga akan meningkatkan volume penjualan 0,796 X. Sedangkan jika harga = 0, maka volume penjualan -8.933,4. Berarti bahwa setiap penambahan satu satuan harga berpengaruh positif dalam meningkatkan volume penjualan pada PT. Thamrin Brothers Lahat. 2. Nilai r sebesar 0,80 mendekati 1 artinya hubungan yang ditimbulkan searah, bila X bertambah besar maka Y juga bertambah besar. Jadi hal ini bearti mempunyai pengaruh positif terhadap peningkatan volume penjualan, dapat dilihat dari 0 ≤ r ≤ 1 bearti terjadi karelasi positif antara variabel X dan variabel Y. 3. Hasil perhitungan koefisien determinasi yang diperoleh dapat dijelaskan bahwa volume penjualan Sepeda Motor Yamaha Mio Sporty pada PT.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
27
Thamrin Brothers Lahat dipengaruhi harga jual sebesar 64% sedangkan 36% dipengaruhi oleh faktor lain. 4. Hasil perhitungan pengujian hipotesis diatas didapat nilai t hitung dan t tabel yaitu t0 = 2,306 ≥ tα/ =1,638 maka H0 ditolak dan H1 diterima,ini bearti Harga jual (variabel X) mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan (variabel Y) dan hipotesis ini terbukti.
Saran 1. Dalam menghadapi pesaing yang ada harga sangat berperan penting, untuk itu hendaknya tugas PT. Thamrin Brothers Lahat dapat menetapkan harga yang tepat tanpa mengurangi kualitas produk yang dihasilkan. 2. Meskipun harga jual memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap peningkatan volume penjualan tetapi perusahaan harus tetap memperhatikan faktor - faktor lain yang juga bepengaruh dalam menunjang peningkatan volume penjualan sehingga perusahaan akan dapat mencapai tujuan perusahaan secara efektif dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsini.2006. Prosedur Penelitian. PT.Rineka Cipta. Jakarta. Assauri, Softjan. 2007. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Rajawali Press. Kotler, Philip. 2009. Manajemen Pemasaran Edisi 13. Penerbit Erlangga, Jakarta Mulyadi, 2000. Marketing Strategy. CV.Andi Offset, Yogyakarta. Rangkuti, Freddy. 2009. Strategi Promosi yang Kreatif Dan Analisis Kasus IntegratedMarketing Communication. PT.Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Sarwono, Jonathan. 2006. Objek dan Metodologi Penelitian. Linda Karya, Bandung. Sugiyono. 2006. Metode Penelitian. CV. ALFABETA. Bandung. Supangat, Andi. 2006. Metodologi Penelitian. Gramedia. Bandung. Swastha, Basu dan Irawan. 2008. Manajemen Pemasaran, Edisi Pertama. BPFE Yogyakarta. Umar, Husein. 2008. Manajemen Pemasaran Modern. Liberty Offset. Yogyakarta Winardi. 2006. Pokok- Pokok Materi Statistik. Bumi Aksara, Jakarta.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
28
Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Hestin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat ABSTRAK Hasil penelitian yang dilakukan di Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat dan hasil analisis tentang pengaruh lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut: produktifitas kerja pegawai sangat dipengaruhi oleh lingkungan kerja, hal ini dapat diketahui dari perhitungan regresi Y = 4,89 + 0,83X. Lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap produktifitas kerja pegawai di Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat. Hal ini ditunjukkan oleh koefisien regresi sebesar 0,83 dan koefisien kolerasi r sebesar 0,79 serta uji hipotesis dimana t hitung lebih besar dari t tabel sehingga hipotesis nihil ditolak dan menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa ada pengaruh lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja. Dari hasil perhitungan koefisien regresi dan korelasi tersebut diatas dapat diperoleh nilai a (konstanta) sebesar 4,89 dan b (koefisien regresi) sebesar 0,83 serta nilai r (koefisien korelasi) sebesar 0,79. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut maka dapat ditentukan persamaan garis regresi yaitu Y=4,89+0,83X. Nilai b sebesar 0,83 menunjukkan bahwa variabel Lingkungan Kerja (X) mempunyai pengaruh yang kuat terhadap Produktifitas Kerja Pegawai (Y) pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat. Kata kunci: lingkungan kerja, produktivitas kerja
Pendahuluan Salah satu faktor yang penting dalam suatu instansi adalah tenaga kerja karena tenaga kerja merupakan pelaksana dalam aktivitas instansi maka dari itu tenaga kerja harus dipersiapkan dengan sebaik mungkin agar mampu melaksanakan tugas dengan baik dan mampu melaksanakan tanggung jawab yang diberikan oleh instansi kepadanya.Untuk dapat melaksanakan tugas dengan baik faktor lingkungan yang ada pada suatu instansi mempunyai pengaruh terhadap para pegawai yang ada di instansi tersebut. Lingkungan kerja yang baik adalah lingkungan yang mempunyai sarana dan prasarana yang cukup bagi pegawai. Untuk memperjelas masalah ini maka lingkungan kerja dalam suatu instansi ini akan dibagi lagi menjadi beberapa bagian yang lebih rinci yaitu: pelayanan pegawai, kondisi kerja dan hubungan pegawai di dalam instansi yang bersangkutan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
29
Jumlah pegawai yang ada pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat berjumlah 17 Orang, jumlah pegawai laki-laki 8 orang dan pegawai perempuan 9 orang. dari jumlah pegawai ini menunjukkan bahwa jumlah pegawai perempuan lebih banyak dibandingkan dengan pegawai laki-laki. Untuk lebih jelasnya jumlah pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat dapat dilihat berdasarkan pendidikan dan jenis kelamin yaitu: Tabel 1 Jumlah pegawai berdasarkan pendidikan dan jenis kelamin. Tingkat Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
SLTP SLTA 2 7 9 DIPLOMA S1 6 1 7 S2 1 1 JUMLAH 9 8 17 Sumber : Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kab. Lahat Sedangkan jumlah pegawai berdasarkan golongan dapat dilihat pada tabel 2 berikut: Tabel 2 Komposisi Pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat. Golongan Jumlah Pegawai I - Orang II 8 Orang II 8 Orang IV 1 Orang Jumlah 17 Orang Sumber : Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kab. Lahat Jika dilihat dari jumlah pegawai yang ada di Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat maka produktifitas kerja sangat susah dicapai karena kurangnya sumber daya manusia yang ada sehingga menyebabkan pekerjaan tumpang tindih, kurangnya tenaga skill di bidang komputerisasi dan internet serta kondisi kerja yang kurang nyaman disebabkan oleh ventilasi yang sedikit dan kurangnya alat pengendalian suhu ruangan yang menyebabkan keadaan ruangan menjadi panas sehingga pegawai menunda menyelesaikan pekerjaan yang diberikan kepadanya. Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian di Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat dengan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
30
judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai Pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat.”
Landasan Teori 1) Lingkungan Kerja Menurut Nitisemito (2006: 183) “Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang diembankan”. Salim (2005: 111) menyatakan bahwa “Hal terutama yang terdapat pada unsur-unsur dalam lingkungan kerja yang meningkatkan produktifitas kerja seperti pengedalian suhu, keadaan penerangan lampu, penerapan waktu istirahat dengan musik, penyediaan makanan yang bergizi dan lain-lain usaha tanpa biaya terlalu banyak. 2) Produktivitas Kerja Produktifitas kerja merupakan suatu konsep yang menunjukkan adanya kaitan output
dengan
input
yang
dibutuhkan
seorang
tenaga
kerja
untuk
menghasilkan produk. Pengukuran produktifitas dilakukan dengan melihat jumlah output yang dihasilkan oleh setiap pegawai selama sebulan. Seorang pegawai dapat dikatakan produktif apabila ia mampu menghasilkan jumlah produk yang lebih banyak dibandingkan dengan pegawai lain dalam waktu yang sama. Dapat dikatakan bahwa produktivitas adalah apabila perbandingan antara hasil dari suatu pekerjaan karyawan dengan pengorbanan yang telah dikeluarkan. 3) Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Produktivitas Kerja Pegawai Tjoromidjojo (2006: 52) mengemukakan bahwa “lingkungan tempat kerja yang buruk adalah salah satu utama kurangnya dorongan atau produktifitas kerja pegawai, hal ini keteledoran pihak manajemen, selanjutnya dinyatakan bahwa perubahan atau perbaikan yang kecil akan berubah peningkatan yang berarti pada produktifitas kerja pegawai.”
Metodologi Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat yang berjumlah 17 Orang, karena penelitian ini merupakan penelitian populasi maka dalam hal ini tidak memakai sample penelitian. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
31
Teknik Pengumpulan Data dengan mengunakan Observasi/pengamatan, Wawancara, Quisioner atau angket yaitu pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dibagikan kepada responden. Untuk mempermudah pengukuran masing-masing pertanyaan diberi nilai atau skor berdasarkan skala ordinal atau member nilai atau skor tinggi 5 hingga rendah 1. Metode Analisanya dengan mengunakan Analisis Deskriftif kualitatif yaitu dimana dalam penganalisaan dan untuk memecahan masalah yang dihadapi responden dengan menggunakan teori-teori manajemen dan Analisis kuantitatif yaitu menganalisis data dengan cara menghitung dan membandingkan data-data berupa angka-angka untuk diolah agar menghasilkan kesimpulan yang valid. Adapun analisis kuantitatif yang digunakan adalah Analisis Regresi Linear Sederhana yaitu untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap peningkatan produktifitas kerja pegawai Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat. digunakan analisis regresi linear sebagai berikut: Y = a + bx Untuk mencari nilai a dan b digunakan rumus sebagai berikut : a=
∑Y - b∑X n b = n(∑XY) – (∑X)( ∑Y) n(∑X²)-(∑Y) ²
Dimana: a
= Konstanta
b
= Koefisien regresi
X
=Variabel pengaruh / independen variabel ( lingkungan kerja )
Y
=Variabel terpengaruh (produktivitas kerja pegawai)
n
= Jumlah sampel
Kerangka Pemikiran Variabel (X)
Variabel (Y)
Keterangan: 1.
Variabel X Yaitu variabel yang mempengaruhi: Lingkungan Kerja
2.
Variabel Y Yaitu variabel terpengaruh: Produktifitas Kerja
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
32
Analisis dan Pembahasan Hasil penelitian dengan menggunakan angket diperoleh tentang persepsi pegawai terhadap pengaruh lingkungan kerja terhadap produktifitas kerja pegawai. Angket sebagaimana terlampir terdiri dari 10 item pertanyaan. Pertanyaan merupakan penjabaran indikator yang berkaitan dengan Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai. Setiap item pertanyaan diberikan bobot penilaian / skor yang sama yaitu: 1. Jawaban a diberi skor
:5
2. Jawaban b diberi skor
:4
3. Jawaban c diberi skor
:3
4. Jawaban d diberi skor
:2
5. Jawaban e diberi skor
:1
Dari tabulasi data hasil penelitian diperoleh total skor yang tertinggi adalah 25 dan yang terendah adalah 20. Dengan demikian range (selisih skor yang tertinggi dengan yang terendah) adalah 25-5=5. Apabila skor tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelas interval (tinggi, sedang dan rendah), maka besar kelas intervalnya adalah 5 : 3 = 1,67 = 2 (dibulatkan). Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut: Tabel 3. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Angket Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Skor
Frekuensi
Persentase (%)
20-21 3 17,64 22-23 9 52,94 24-25 5 29,41 Jumlah 17 100 Sumber : Data Hasil Penelitian
Titik Tengah (X) 16,5 18,5 20,5
FX
Persepsi
49,5 166,5 102,5 318,5
Rendah Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata skor hasil penelitian tentang persepsi pegawai Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat terhadap pengaruh lingkungan kerja adalah 318,5 : 17 = 18,73. Kalau rata-rata skor tersebut disesuaikan ke dalam tabel maka rata-rata skor tersebut berada pada interval ke 2 (sedang). Dengan demikian maka persepsi pegawai Kantor
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
33
Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat terhadap lingkungan kerja dapat dikategorikan sedang. Dari tabel distribusi frekuensi tersebut dapat pula kita ketahui bahwa terdapat 3 orang pegawai (17,64%) berada pada kelas interval pertama, dimana persepsinya terhadap lingkungan kerja adalah rendah. Pada kelas interval ke 2 (sedang) terdapat 9 orang pegawai (52,94) sedangkan pegawai yang mempunyai persepsi yang tinggi terhadap lingkungan kerja sebanyak 5 orang pegawai atau 29,41%. Berdasarkan hasil wawancara dengan pegawai Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat bahwa jika terciftanya lingkungan kerja yang baik dimaksudkan untuk lebih mendorong produktifitas kerja pegawai. Dengan adanya lingkungan kerja yang baik di harapkan pegawai akan lebih semangat dalam bekerja dan dapat meningkatkan produktifitas kerjanya. Dari hasil penelitian dengan menggunakan angket diperoleh data tentang produktifitas kerja pegawai Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat diperoleh skor tertinggi tabulasi adalah 28 dan yang terrendah adalah 19. Dengan demikian range (selisih skor yang tertinggi dengan yang terendah) adalah 28-19 = 9. Apabila skor tersebut dikelompokkan menjadi 3 kelas interval (tinggi,sedang dan rendah) maka besar kelas intervalnya adalah 9 : 3 = 3. Dengan demikian dapat dibuat tabel distribusi frekuensi sebagai berikut : Tabel 4. Distribusi Frekuensi Skor Hasil Angket Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Produktifitas Kerja Pegawai pada Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Skor
Frekuensi
Persentase (%)
19-21 3 17,64 22-25 9 52,94 26-28 5 29,41 Jumlah 17 100 Sumber: Data Hasil Penelitian
Titik Tengah (X) 20 23,5 27
FX
Persepsi
60 211,5 135 406,5
Rendah Sedang Tinggi
Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa rata-rata produktifitas kerja pegawai Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat adalah 406,5 :17 = 23,91. Kalau rata-rata skor tersebut disesuaikan kedalam tabel maka ratarata skor tersebut (23,91) berada pada kelas interval ke 2 (sedang). Dengan demikian
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
34
tingkat produktifitas kerja pegawai Kantor Pusat Data Elektornik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat dapat di kategorikan sedang. Dari tabel distribusi frekuensi tersebut dapat pula kita ketahui bahwa terdapat 3 orang pegawai (17,64%) berada pada kelas interval pertama, yang produktifitas kerjanya di kategorikan rendah, pada kelas interval ke 2 (sedang) terdapat 9 orang pegawai (52,94%) yang produktifitas kerjanya di kategorikan sedang, sedangkan pegawai yang produktifitas kerjanya dapat dikategorikan tinggi sebanyak 5 orang pegawai (29,41%). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa sebagian besar pegawai produktifitas kerjanya adalah sedang. Analisa Kuantitatif berupa data yang sudah dikumpulkan dari jawaban kuisioner yang telah disampaikan responden berjumlah 17 orang. Pertanyaan dan jawaban dari variabel-variabel penelitian semua bersifat kualitatif. Dengan menggunakan skor atau nilai tertentu atas alternatif jawaban responden maka dapat diperoleh data penelitian yang bersifat kuantitatif, jumlah nilai variabel lingkungan kerja ∑X yaitu 377 dan nilai variabel produktifitas kerja pegawai ∑Y yaitu 396, untuk lebih jelasnya hasil perhitungan tersebut dapat di ketehui pada nilai variabel lingkungan kerja dari kuisioner yang telah di kembalikan oleh responden yaitu dapat dilihat sebagai berikut: Hasil Kuisioner Responden Mengenai Lingkungan Kerja (X) Pada Pegawai Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Responden 1 2 3 1 2 4 2 2 3 2 2 3 3 3 2 4 4 3 2 5 2 4 3 6 4 2 1 7 3 2 1 8 2 1 3 9 4 3 3 10 2 4 2 11 3 2 3 12 3 4 2 13 2 3 3 14 2 1 3 15 3 2 2 16 4 2 3 17 3 4 2 Total 49 46 39 Sumber: Data diolah , 2012
4 3 2 1 2 2 3 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 35
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
5 2 1 3 4 2 2 3 2 1 3 1 3 1 2 2 1 3 36
6 2 2 2 2 3 2 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 37
7 1 3 2 1 2 1 3 2 3 2 3 1 3 2 3 3 1 36
8 2 4 2 2 2 2 1 1 4 2 4 2 2 1 2 2 3 36
9 2 2 1 2 1 1 2 2 2 1 2 3 2 2 1 2 2 30
10 2 1 2 2 3 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 33
Skor Total 22 20 21 24 24 20 21 20 25 22 24 24 22 20 21 23 24 377
ISSN : 2087-5142
35
Hasil Kuisioner Responden Mengenai Produktifitas Kerja (Y) Pada Pegawai Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip Dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat Responden 1 2 3 1 3 2 2 2 2 4 2 3 4 2 3 4 3 4 2 5 2 2 3 6 2 3 3 7 4 3 2 8 2 2 3 9 4 2 3 10 4 3 2 11 4 3 3 12 2 4 2 13 2 3 1 14 2 3 3 15 2 4 2 16 4 2 3 17 3 4 2 Ttl 49 50 41 Sumber: Data diolah, 2012
4 2 2 2 2 3 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 34
5 2 3 1 4 2 1 3 1 1 4 1 1 4 1 1 1 3 34
6 2 2 2 2 3 2 2 2 4 2 3 2 2 2 2 2 1 37
7 3 2 3 2 2 3 2 3 4 1 2 3 4 3 2 3 2 44
8 2 2 2 3 1 2 2 2 3 2 4 2 3 4 1 2 2 39
9 1 1 2 2 4 2 1 2 2 2 2 2 1 2 2 2 4 34
10 2 2 2 1 2 2 2 2 2 2 2 3 2 1 2 3 2 34
Skor Total 21 22 23 25 24 22 22 21 27 24 26 23 24 23 20 24 25 396
Perhitungan Korelasi Lingkungan Kerja (X) Terhadap Produktifitas Kerja (Y) pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat N X Y 1 22 21 2 20 22 3 21 23 4 24 25 5 24 24 6 20 22 7 21 22 8 20 21 9 25 27 10 22 24 11 24 26 12 24 23 13 22 24 14 20 23 15 21 20 16 23 24 17 24 25 Total 377 396 Sumber : Data diolah, 2012
X² 484 400 441 576 576 400 441 400 625 484 576 576 484 400 441 529 576 8409
Y² 441 484 529 625 576 484 484 441 729 576 625 576 576 529 400 576 625 9276
X.Y 462 440 483 600 576 440 462 420 675 528 600 576 528 460 420 552 600 8822
Data hasil uji kuisioner dari 17 responden tersebut kemudian diolah lebih lanjut untuk menjadi data bahan analisis, dengan mengunakan rumus tertentu, data dimaksud dianalisis agar dapat diketahui bagaimana pola hubungan variabel-variabel penelitian. Sebelumnya data hasil penelitian di kelompokkan menurut unsur atau Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
36
besaran dari penelitian di kelompokkan menurut unsur atau besaran dari model analisis, unsure tersebut adalah jumlah nilai variabel produktivitas kerja pegawai, jumlah kuadrat nilai variabel produktivitas kerja pegawai dan jumlah hasil penelitian antara nilai variabel X dengan Y, untuk lebih jelasnya lagi perhitungan-perhitungan ini dapat diketahui sebagai berikut : n
= 17
∑X
= 377
∑Y
= 396
∑X²
= 8409
∑Y²
= 9276
∑XY = 8822 Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap produktifritas kerja pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat digunakan analisis kuantitatif dengan menggunakan:
1.
Analisis Regresi Linear Sederhana Dengan persamaan: Y = a+bx b = n(∑XY) – (∑X)( ∑Y) n(∑X²)(∑X) ² b = 17(8822)-(377)(396) 17(8409)(377) ² b = 149.974 – 149.292 142.953 – 142.129 b = 682 824 b = 0,83
a = ∑Y – b (∑X) n a = 396 – 0,83(377) 17 a = 396 – 312,91 17 a = 83,09 17 a = 4,89
Dari hasil perhitungan yang dilakukan di atas diperoleh persamaan regresi yaitu Y = 4,89 + 0,83 (X), maka variabel X yaitu lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap variabel Y yaitu produktifitas kerja. Dengan demikian lingkungan kerja mempengaruhi produktifitas kerja pegawai dengan koefisien regresi sebesar 0,83. Hal ini menunjukkan bila lingkungan kerja ditingkatkan sebesar satu satuan maka produktifitas kerja pegawai akan meningkat sebesar 0,83 sehingga terbukti bahwa
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
37
lingkungan kerja dapat meningkatkan produktifitas kerja pegawai pada Kantor Pusat Data Elektronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat.
Kesimpulan 1.
Nilai b sebesar 0,83 menunjukkan bahwa sebesar 69%
produktifitas kerja
pegawai dipengaruhi oleh lingkungan kerja dan juga dipengaruhi oleh faktorfaktor yang lainnya seperti pemberian motivasi, pemberian insentif dan pelatihan, pendidikan serta lain sebagainya. 2.
Kondisi lingkungan kerja yang ada pada Kantor Pusat Data Eletronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat saat ini berada pada klasifikasi ”baik” karena telah sesuai dengan yang dibutuhkan pegawainya, hal ini disebabkan karena sebagian besar
kondisi lingkungan kerja yang dibutuhkan pegawai untuk
bekerja lebih baik telah sesuai dengan kondisi yang ada pada suatu organisasi. 3.
Lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap produktifitas kerja pegawai pada Kantor Pusat Data Eletronik, Arsip dan Sandi Daerah Kabupaten Lahat. Koefisien Determinasi yang diperoleh menunjukkan pengaruh yang kuat antara lingkungan kerja dengan produktifitas kerja, pengaruh tersebut disebabkan pegawai merasa dapat bekerja dengan lebih baik dan meningkatkan produktifitas kerja mereka apabila apa yang mereka harapkan dan butuhkan terhadap kondisi lingkungan kerja dapat terpenuhi.
DAFTAR PUSTAKA Ahyari, Agus 2006. Management Produksi. Edisi Keempat BPFE UGM Yogyakarta Arikunto, Suharsimi. 2005. Metode Penelitian. Bumi Aksara: Jakarta Martoyo, Susilo. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kedua. BPFE: Yogyakarta Nitisemito, Alex. 2006. Manajemen Personalia. Ghalia Indonesia: Jakarta Salim, Emil, 2006. Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Mutiara Sumber Widya: Jakarta Tjoromidjojo, Bintoro. 2006. Teori dan Strategi Pembangunan Nasional. CV. Gunung Agung: Jakarta Usman, Husaini. 2006. Pengantar Statistik. Edisi Keduaa.Bumi Aksara: Jakarta
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
38
Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat Kasinem Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Masalah pokok dalam penelitian ini adalah apakah saluran distribusi berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat. Berdasakan hasil penelitian dan perhitungan analisis regresi sederhana maka diperoleh persamaan Y = 20,12 + 1,73X. Dimana setiap penambahan 1 saluran distribusi akan meningkatkan volume penjualan sebesar 1,73 hal ini berarti berkaitan sangat kuat. Dari hasil perhitungan koefisien Korelasi nilai r= 0,93 artinya 93,% saluran distribusi mempunyai hubungan dengan volume penjualan. Nilai koefisien determinasi diperoleh sebesar 86,5% volume penjualan dipengaruhi oleh saluran distribusi dan sisanya sebesar 13.5% dipengaruhi oleh faktor lain. Sedangkan nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,388 ˃ 3,182 sehingga Ho ditolak dan Hi diterima, secara signifikan antara saluran distribusi dengan volume penjualan memiliki hubungan. Kata Kunci : Saluran Distribusi, Volume Penjualan
PENDAHULUAN Dunia usaha sekarang ini banyak menghadapi adanya persaingan. Persaingan antar perusahaaan sejenis baik yang bersifat positif maupun bersifat negatif. Oleh karena itu, perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen. Dengan semakin ketatnya persaingan dan semakin selektifnya konsumen dalam memilih produk yang tersedia di pasar, perusahaan harus semakin bekerja keras untuk dapat meraih targetnya. Banyaknya pesaing menuntut perusahaan untuk mendapatkan pangsa pasar dengan jalan menentukan dan memilih langkah-langkah yang tepat di dalam hal pemasaran. Salah satu persaingan yang ada dalam bidang pemasaran adalah saluran distribusi. Saluran distribusi mempunyai pengaruh yang kuat terhadap jalannya pemasaran perusahaan, keputusan pemilihan saluran distribusi merupakan hal yang paling pokok. Karena hal ini akan menetapkan keberadaan produk di pasar dan kemampuan para pembeli untuk memperoleh produk. Kesalahan dalam kebijakan pemilihan saluran distribusi akan sangat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan di masa yang akan datang. Banyak sekali akibat dari penggunaan dan aplikasi saluran distribusi yang kurang tepat dalam perusahaan, namun yang sering terlihat adalah penurunan dari volume penjualan produk. Kemacetan dalam mendistribusikan barang-barang akan banyak menimbulkan kesulitan. Kesulitan yang akan terjadi di pihak produsen meliputi terganggunya penerimaan penjualan sehingga target penjualan yang telah ditetapkan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
39
tidak dapat terpenuhi. Hal ini akan menyebabkan arus pendapatan yang dibutuhkan oleh perusahaan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Dengan adanya sarana pemasaran yang baik dan memadai diharapkan penyaluran barang dari produsen ke konsumen dapat berjalan dengan lancar. Sehingga pemasaran hasil produksi dari perusahaan dapat ditingkatkan dan dapat diketahui bahwa perusahaan bukan sematamata untuk memproduksi suatu produk saja, akan tetapi juga mempertimbangkan penyaluran hasil produksinya ke pasar secara maksimal. Dengan begitu barang atau jasa yang ditawarkan dapat diterima di konsumen dengan baik dan diharapkan nantinya konsumen akan melakukan pembelian yang akhirnya akan meningkatakan volume penjualan. Saluran distribusi dalam suatu perusahaan tentunya dapat membantu pemasaran produk secara efektif dan efisien, sehingga penjualan produk perusahaan dapat ditingkatkan. Namun apabila saluran distribusi tidak efektif maka dapat menghambat peningkatan penjualan produk dan akan menimbulkan masalah yang serius yaitu dapat berdampak pada penurunan tingkat penjualan perusahaan. Kondisi ini akan berakibat lebih lanjut sehingga mempengaruhi perkembangan dan kelangsungan hidup perusahaan. Usaha kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat merupakan industri kecil yang bergerak dibidang pembuatan kerupuk. Usaha Kerupuk Mekar Sari ini menggunakan saluran distribusi langsung yaitu saluran yang berasal dari Produsen langsung menjual ke Konsumen. Usaha kerupuk Mekar Sari Kota Negara ini menyalurkan barang-barang hasil produksinya ke warung-warung di wilayahnya. Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat ini juga bergantung pada perantara atau agen untuk menyalurkan produksi kerupuknya ke luar daerah seperti: Lintang, Tebing Tinggi, Tanjung Enim, Kota Agung, Pagar Alam dan sekitarnya. Dengan adanya pendistribusian ini memungkinkan tingkat konsumen yang jumlahnya banyak dan letaknya tersebar dapat dihitung dengan cepat sehingga konsumen dapat memperoleh produk yang diinginkan dengan mudah. Berdasarkan data hasil penelitian yang didapat oleh penulis, Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat mengalami kendala dalam melaksanakan saluran distribusinya. Sehingga volume penjualan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Adanya kondisi tersebut dapat dilihat dari peningkatan dan penurunan volume penjualan perusahaan setiap tahunnya. Sehingga di dapatkan data volume penjualan yang mengalami kenaikan dan penurunan yang disebabkan oleh saluran distribusi yang kurang efektif. Kondisi tersebut dapat dilihat dalam data jumlah penyalur dan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat selama 5 tahun terakhir tahun 2008 s/d tahun 2012 yang dapat dilihat melalui tabel berikut:
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
40
Tabel Volume Penjualan Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat Tahun 2008 - 2012 No
Tahun
1 2 3 4 5
2008 2009 2010 2011 2012
Volume Penjualan (Y) (dalam jutaan rupiah) 25 28 26 23 28
Persentase Kenaikan 12% (7,2%) (11,5%) 21,7%
Sumber : Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat
Berdasarkan data tersebut maka permasalahan yang dihadapi Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat dalam kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan adalah bagaimana menentukan saluran distribusi yang efektif dan efisien agar dapat memperoleh keuntungan dan meningkatkan volume penjualan. Untuk itu penulis tertarik untuk membahas lebih jauh tema ini dengan memilih judul “Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat”. Berdasarkan latar belakang masalah diatas, penulis merumuskan masalah yaitu: “Apakah ada pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat”. Penelitian ini dilakukan penulis dengan tujuan: “Untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap Peningkatan volume penjualan Pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat.” KAJIAN PUSTAKA 1. Pemasaran Menurut Kotler (2009: 7) “Pemasaran adalah usaha proses sosial dan melalui proses tersebut di individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan dengan cara menciptakan dan mempertukarkan produk dan nilai dengan individu dan cara kelompok”. Unsur dalam strategi pemasaran terpadu bauran pemasaran (Marketing Mix) yang merupakan bagian dari strategi pemasaran. Menurut Basu Swastha (2007: 42) Marketing Mix adalah kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi dan sistem distribusi. Variabel marketing mix diuraikan sebagai berikut: a. Produk Dalam pengelolaan produk termasuk pula perencanaan dan pengembangan produk atau jasa yang baik untuk dipasarkan oleh perusahaan. b. Harga Dalam kebijaksanaan harga, manajemen harus menentukan harga dasar dari produknya, kemudian menentukan kebijaksanaan yang menyangkut potongan harga, pembayaran ongkos kirim dan hal-hal lain yang berhubungan dengan harga. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
41
c.
d.
Promosi Promosi ini merupakan komponen yang dipakai untuk memberitahu dan mempengaruhi pasar bagi produk perusahaan. Distribusi Sebagian dari tugas distribusi adalah memilih perantara yang akan digunakan dalam saluran distribusi, serta mengembangkan sistem distribusi yang secara fisik menangani dan mengangkut produk melalui saluran tersebut.
2.
Volume Penjualan Menurut Basu Swasta (2007: 17) Volume penjualan merupakan “banyaknya atau besarnya jumlah barang dan jasa yang terjual”. Suatu perusahaan dapat dikatakan berhasil dalam kegiatan penjualannya apabila volume penjualan produk dapat terjual dengan target atau bahkan melebihi target. Pengertian volume penjualan dikemukakan oleh Rangkuti (2009: 207) adalah pencapaian yang dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk. Volume penjualan merupakan suatu yang menandakan naik turunnya penjualan dan dapat dinyatakan dalam bentuk unit, kilo, ton atau liter. Faktor-faktor yang mempengaruhi Volume Penjualan menurut Kotler (2000: 55) adalah: 1. Harga jual Apakah barang atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan dapat dijangkau oleh konsumen sasaran. 2. Produk Apakah sesuai dengan tingkat kebutuhan para konsumen. 3. Biaya promosi Akitivitas-aktivitas sebuah perusahaan yang dirancang untuk memberikan informasi-informasi membujuk pihak lain tentang perusahaan yang bersangkutan dan barang-barang serta jasa-jasa yang ditawarkan. 4. Saluran Distribusi Aktivitas perusahaan untuk menyampaikan dana menyalurkan barang yang ditawarkan perusahaan kepada konsumen yang dijualnya. 5. Mutu dan Kualitas Barang Dengan mutu yang baik maka konsumen akan tetap loyal terhadap produk dari perusahaan tersebut, begitu pula sebaliknya apabila mutu produk yang ditawarkan tidak bagus maka konsumen akan berpaling kepada produk lain. Setiap perusahaan memiliki desain atau rancangan bangunan tertentu, akan sangat baik jika sebagian sifat uniknya dibedakan dengan perusahaan lain. 3.
Saluran Distribusi Menurut Mursid (2008: 85) saluran distribusi adalah “kegiatan yang berhubungan dengan usaha menyampaikan barang-barang hasil produksi atau suatu perusahaan dari produsen kepada pembeli atau kepada calon konsumen. Menurut Tjiptono (2007: 629) saluran distribusi merupakan serangkaian partisipan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
42
organisasional yang melaksanakan fungsi-fungsi yang menyampaikan produk atau jasa dari penjual ke pembeli akhir.
dibutuhkan
untuk
1) Fungsi Utama Saluran Distribusi Anggota saluran distribusi menjalankan sejumlah fungsi utama dan terlibat dalam aliran kegiatan pemasaran sebagai berikut: 1. Promosi Pengembangan dan penyebaran komunikasi persuasive tentang penawaran untuk memikat pembeli 2. Informasi Pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran tentang konsumen, mengenai pelanggan, pesaing dan pelaku lain, serta kekuatan dalam lingkungan pemasaran yang potensial pada saat ini. 3. Negosiasi Usaha untuk mencapai kesepakatan tentang harga atau masalah lainnya yang memungkinkan timbulnya perpindahan hak milik. 4. Pemesanan Komunikasi mundur untuk menyampaikan informasi minat beli para anggota saluran distribusi. 5. Pembelanjaan (Pembiayaan ) Usaha memperoleh dan mengalokasikan dana untuk menutup biaya - biaya persediaan pada tingkat - tingkat saluran distribusi yang ada. 6. Pengambilan Resiko Memperkirakan resiko yang berkaitan dengan tugas-tugas mendistribusikan. 7. Kepemilikan Secara Fisik Mengatur urutan penyimpanan dan pemindahan produk - produk fisik dan bahan mentah hingga ke konsumen akhir. 8. Pembayaran Pembayaran faktur - faktur pembelian melalui Bank dan institusi keuangan lainnya. 9. Hak Milik Memindahkan secara aktual hak milik dari satu pihak ke pihak lain. 2) Faktor - Faktor yang Mempengaruhi dalam Pemilihan Saluran Distribusi Pemilihan saluran distribusi adalah salah satu aspek yang penting bagi perusahaan karena kesalahan dalam memilih saluran distribusi akan mengakibatkan kemacetan atau menghambat usaha penyaluran barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan saluran distribusi tersebut menurut Basu Swasta (2007: 210) antara lain: 1. Pertimbangan Pasar Karena saluran distribusi yang sangat dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen maka keadaan pasar ini merupakan faktor penentuan dalam pemilihan saluran distribusi. Beberapa faktor pasar yang harus diperhatikan adalah: Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
43
a. Konsumen atau pasar industri b. Jumlah pembeli potensial c. Konsentrasi pasar secara geografis d. Jumlah pesanan e. Kebiasaan dalam pembelian 2. Pertimbangan Barang Beberapa faktor pasar yang perlu dipertimbangkan dari segi barang antara lain : a. Nilai Unit b. Besar dan berat barang c. Mudah rusaknya barang d. Sifat teknis e. Barang standar dan pesanan f. Luasnya product line 3. Pertimbangan Perusahaan a. Sumber pembelanjaan b. Pengalaman dan Kemampuan Manajemen c. Pengawasan Saluran d. Pelayanan yang diberikan oleh Penjual 4. Pertimbangan Perantara a. Pelayanan yang diberikan oleh perantara b. Kegunaan perantara c. Sifat perantara terhadap kebijaksanaan produsen d. Volume penjualan e. Ongkos a. Macam-macam Saluran Distribusi Menurut Mursid (2008: 86) secara fisik dikenal 3 (tiga) macam penyaluran suatu barang hasil produksi sebagai berikut: 1. Penyaluran langsung: produsen ke konsumen 2. Penyaluran semi langsung: produsen melalui perantara (pengecer) 3. Penyaluran tidak langsung: menggunakan dua atau lebih perantara kemudian ke konsumen. Macam – macam cakupan saluran distribusi : a. Saluran Cakupan Distribusi Saluran ini berkaitan dengan penentuan jumlah perantara disuatu wilayah. b. Saluran Distribusi Berganda Beberapa perusahaan menerapkan saluran distribusi berganda yaitu penggunaan lebih dari satu saluran yang berbeda untuk melayani beberapa segmen pelanggan. c. Modifikasi Saluran Distribusi Modifikasi saluran distribusi adalah mengubah suasana saluran distribusi yang ada berdasarkan evaluasi dan peninjauan ulang.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
44
d. Strategi Pengendalian Saluran Distibusi Strategi pengendalian saluran distribusi (Channel Control Strategy) adalah menguasai semua anggota dalam saluran distibusi agar dapat mengendalikan kegiatan mereka secara terpusat kearah pencapaian tujuan bersama. b. Hubungan antara Saluran Distribusi dengan Volume Penjualan Hubungannya sangat erat dalam meningkatkan kualitas mutu, harga dan pelayanan, dengan dilaksanakannya saluran distribusi yang sesuai dengan rencana pemasaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan volume penjualan yang menguntungkan bagi perusahaan dan memberikan kepuasan bagi konsumen. Beberapa alternatif saluran distribusi didasarkan dalam golongan barang yaitu: a. Saluran distribusi barang konsumen Macam-macam saluran distribusi untuk barang konsumen adalah sebagai berikut: 1. Produsen – Konsumen Saluran distribusi ini disebut saluran distribusi langsung karena produsen langsung menjual ke konsumen. 2. Produsen – Pengecer – Konsumen Saluran ini juga disebut saluran distribusi langsung karena pengecer langsung memberi barang kepada produsen. 3. Produsen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Saluran distribusi semacam ini banyak digunakan oleh produsen, dan dinamakan sebagai saluran distribusi tradisonal 4. Produsen – Agen – Pengecer – Konsumen Produsen memilih agen sebagi penyalur, agen menjalankan kegiatan perdagangan dalam saluran distribusi yang akan menjadi sasaran penjualan adalah pengecer besar. 5. Produsen – Agen – Pedagang Besar – Pengecer – Konsumen Pada saluran ini agen sebagai perantara untuk menyalurkan barang kepada para pedagang besar dan menjualnya pad toko-toko kecil untuk melayani konsumen. b. Saluran distribusi barang industri 1. Produsen – Pemakai Industri Saluran ini disebut saluran distribusi langsung, saluran ini dipakai juga jika transaksi penjualan kepada pemakai industri cukup besar. 2. Produsen – Distributor Indusri – Pemakai Industri Produsen jenis barang-barang pelengkap operasi dan accesory equipment kecil dapat menggunakan distributor industri untuk mencapai pasarnya. 3. Produsen – Pedagang Besar – Distributor Industri – Pemakai Industri Perusahaan yang menggunakan saluran ini dengan pertimbangan unit penjualannya terlalu kecil untuk di jual langsung. 4. Produsen – Agen – Pemakai Industri Saluran ini digunakan perusahaan yang ingin memasuki pasar baru dimana perusahaan tidak mempunyai departemen pemasaran.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
45
4. Kerangka Pemikiran SALURAN DISTRIBUSI
VOLUME PENJUALAN
Variabel Bebas Variabel Terikat 5. Hipotesis Hipotesis dalam penelitian ini yaitu: “Diduga ada pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat.” METODOLOGI PENELITIAN 1. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat yang berlokasi di Jl. Riva’i Rt.04 Rw.02 Kel.Kota Negara Lahat. 2. Metode Analisis Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1) Analisis Kuantitatif a) Regresi Sederhana Rumus Regresi yang digunakan adalah: Y = a + b X Untuk mencari nilai b digunakan rumus :
Untuk mencari nilai a, digunakan rumus: a = (Y )( X ²) ( X )( XY ) n( X ²) - ( X) ²
Keterangan: y = Volume Penjualan a = Konstanta b = Koefisiensi Regresi x = Saluran Distribusi n = Jumlah Tahun b) Koefisien Korelasi Menggunakan metode least square dengan rumus Korelasi sebagai berikut : rxy
n XY x y
2 n x x 2
2 n y 2 y
Keterangan: r = Koefisien Korelasi x = Saluran Distribusi y = Volume Penjualan n = Jumlah tahun Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
46
c) Analisis Koefisien Determinasi KD = r ² x 100% Dimana: KD = Koefisien determinasi r = Koefisien korelasi d) Uji Hipotesis Pengujian uji (test) T menurut Sugiyono (2004 : 21) merupakan pengujian yang dilakukan untuk membuktikan kebenaran hipotesis hubungan dua variabel. t hitung
r
n2 1 r2
Dimana : t = t-hitung r = Koefisien Korelasi n = Jumlah tahun
Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh saluran dsitribusi terhadap volume penjualan, dapat digunakan analisis regresi sederhana yang melibatkan satu variabel terikat yaitu volume penjualan (Y) dan satu variabel bebas yaitu Volume penjualan (X). Penjelasan mengenai pengaruh saluran distribusi terhadap volume penjualan adalah sebagai berikut: Tabel Pengaruh Saluran Distribusi terhadap Peningkatan Volume Penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat Tahun 2008 - 2012 Tahun 2008 2009
(X) 3 4
(Y) 25 28
X² 9 16
Y² 625 784
X.Y 75 112
2010 2011 2012 ∑
3 2 5 17
26 23 28 130
9 4 25 63
676 529 784 398
78 46 140 451
Sumber: Diolah dari data Jumlah Saluran Distribusi dengan Volume Penjualan.
1. Regresi linier sederhana untuk menghitung nilai b digunakan rumus : b
n. ( XY ) ( X ). ( Y ) n ( X 2 ) ( X ) 2
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
5 ( 451) (17)(130) 5(63) (17) 2 45 b 26 b 1,73 b
ISSN : 2087-5142
47
Dan untuk menghitung nilai a (konstanta) digunakan rumus :
Y X X . XY n X X 2
a
2
2
(130) (63) (17) ( 451) 5 (63) (17) 2 8.190 7.667 a 315 289
a
a
523 26
a 20,12
Dari perhitungan diatas didapat hasil persamaan regresi Y= 20,12 + 1,73 X Disimpulkan bahwa nilai a atau konstanta sebesar 20,12 yang berarti jika tidak ada perubahan saluran distribusi maka perolehan volume penjualan sebesar 20,12 dan nilai b sebesar 1,73 karena nilai b positif maka dapat diartikan setiap adanya penambahan saluran distribusi maka akan meningkatkan volume penjualan sebesar 1,73. Sehingga dapat disimpulkan bahwa saluran distribusi mempunyai pengaruh yang positif terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat. 2. Analisis Koefisien Korelasi Dengan rumus : n XY X Y r n X 2 X 2 . n Y 2 Y 2 r
r
r
5 451 17 . 130
5 63 17 . (5 3398 130 2
2
2.255 2.210
315 289 . 16.990 16.900 45 ( 26).(90)
r
45 5,09 x9,48
r
45 48,25
r 0,930
Berdasarkan perhitungan analisa koefisien korelasi, maka diketahui nilai r = 0,930 hal ini menunjukan arah hubungan yang postif dengan pengaruh yang sangat kuat dengan nilai r mendekati = 1, artinya setiap penambahan saluran distribusi akan meningkatkan volume penjualan dan setiap penurunan jumlah saluran distribusi maka akan diikuti dengan penurunan volume penjualan. Berdasarkan kriteria Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
48
pedoman interpretasi koefisien korelasi yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003:183), adalah : 1. 0,00 – 0,199 : Sangat Rendah 2. 0,20 – 0,399 : Rendah 3. 0,40 – 0,599 : Sedang 4. 0,60 – 0,799 : Kuat 5. 0,80 – 1,000 : Sangat Kuat 3. Analisis Koefisien Determinasi Analisis koefisien determinasi dengan rumus: KD = r2 x 100% KD = (0,930)2 x 100% = 0,865 x 100% = 86,5 % Dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa volume penjualan dipengaruhi oleh saluran distribusi sebesar 86,5% sedangkan 13,5% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. 4. Analisis Uji Hipotesis Untuk mengetahui besarnya t hitung digunakan rumus sebagai berikut : Th
r
n2
1 r 2
Th
0,93 5 2 1 (0,93) 2
Th
0,93.1.732 1 0,865
Th
0,93.1.732 0,135
Th
1,61076 0,367
Th 4,388
Menentukan harga ttabel dengan tingkat keyakinan 95%, tingkat kesalahan (α) = 5% = 0,05 dan derajat kebebasan (df) = n-2. maka harga ttabel adalah sebagai berikut : ttabel : Dfv ( n 2) ttabel 0,025 Df (3) 2 ttabel
0,05 : Dfv (5 2) 2
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ttabel 3,182 ISSN : 2087-5142
49
Melalui pengujian tes t dapat diketahui bahwa t hitung lebih besar dari t tabel (4,388 > 3,182 pada kondisi ini maka Ho ditolak dan H1 diterima. Gambar Kurva hasil daerah penolakan dan daerah penerimaan Kurva Distribusi t
t.tabel = -3,182 Daerah di tolak Ho
0
HiDiterima
ttabel =3,182
4,388
Daerah Ditolak Ho
Kesimpulan 1. Saluran distribusi mempunyai pengaruh terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat. Hal ini ditunjukkan dengan hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan persamaan Y = 20,12 + 1,73x. Yang menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan saluran distribusi maka volume penjualan akan meningkat sebesar 1,73. 2. Hasil perhitungan koefisien korelasi didapat nilai r = 0,930 ini menunjukan adanya hubungan positif antara saluran distribusi terhadap peningkatan volume penjualan. Dilihat dari nilai r = 0,930 nilai ini mendekati +1 maka hubungan ini sangat kuat. 3. Hasil perhitungan koefisien determinasi menunjukkan 86,5%. Hal ini berarti saluran distribusi mempunyai kontribusi atau sumbangan pengaruh yang sangat besar terhadap peningkatan volume penjualan pada Usaha Kerupuk Mekar Sari Kota Negara Lahat. Sedangkan 13,5% sisanya berasal dari faktor-faktor lain. 4. Nilai t tabel untuk pengandaian taraf kesalahan α = 5% uji dua pihak dan dk = n – 2 = 5 – 2 = 3, maka diperoleh t tabel sebesar 3,182. Ternyata nilai T hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,388 sehingga H o dalam penelitian ini ditolak dan H i diterima. Berarti terbukti bahwa saluran distribusi berpengaruh signifikan terhadap peningkatan volume penjualan dan adanya hubungan antara saluran distribusi dengan volume penjualan. Saran 1. Sebaiknya perusahaan selalu memperhatikan saluran distribusi yang akan digunakan dengan melakukan pertimbangan-pertimbangan dalam pemilihan saluran distribusi untuk meningkatkan volume penjualan. 2. Selain memperhatikan saluran distribusi, sebaiknya perusahaan juga memperhatikan faktor lain yaitu produk dan promosi. 3. Hendaknya Perusahaan tetap menjaga dan mempertahankan strategi pemasaran yang sudah dijalankan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
50
4. Untuk dapat menjangkau daerah pemasaran yang lebih luas kiranya pemilik usaha dapat memulai mengadakan kerja sama dengan pengecer yang ada didaerahdaerah diluar jangkauan usaha.
DAFTAR PUSTAKA Hasibuan, Malayu SP. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, PT. Bumi Aksara, Jakarta Indrianto, Nur dan Bambang. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE- Yogyakarta. Kotler, Philip, 2009, Manajemen Pemasaran Jilid 13, Penerbit Erlangga, Jakarta. Kotler, Philip. 2000, Manajemen Pemasaran, Edisi Milinium, Jilid 1 & II , PT. Prenhalindo, Jakarta Mursid, 2008, Manajemen Pemasaran, Penerbit Bumi Aksara, Jakarta. Rangkuti, Freddy, 2009, Strategi Promosi Yang Kreatif, edisi pertama, cetakan pertama, Penerbit Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Saladin,Djasalim.2002, Dasar-dasar Manajemen Pemasaran, Penerbit Mandar Maju, Bandung. Siswanto Sutojo, 2009, Manajemen Pemasaran, edisi kedua, Penerbit : Damar Mulia Pustaka, Jakarta Sugiyono, 2004, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, Bandung. Sugiyono, 2006, Metode Penelitian Bisnis, Alfabeta, CV, Bandung. Sutarto, 2006. Saluran Pemasaran, Penerbit Fakultas Ekonomi, Jogjakarta Swastha, Basu, 2007, Manajemen Pemasaran, penerbit Liberty, Yogyakarta Swastha, Basu, 2008, Manajemen Pemasaran, Analisa Perilaku Konsumen, edisi pertama, cetakan keempat, Penerbit : BPFE, Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2007. Saluran Pemasaran,Edisi II. Cetakan Pertama,Andi Offset,Yogyakarta.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
51
Pengaruh Merek terhadap Perilaku Konsumen dalam Penggunaan Oli Merek Federal (Studi Kasus pada Bengkel Khasmir Kecamatan Kota Agung) M. Pahlan Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang datang ke Bengkel Khasmir Kecamatan Kota Agung berjumlah 30 orang dijadikan sampel. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah studi lapangan, observasi dan wawancara serta study kepustakaan. Data yang dikumpulkan dianalisis dengan mengunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada pengaruh positif antara merek dan perilaku konsumen pada Bengkel Khasmir Kec. Kota Agung. Alat analisis yang digunakan regresi linier. Dari hasil perhitungan didapat persamaan regresi sebagai berikut Y = 18,51 + 0,66 x. Dengan demikian maka diketahui bahwa b sebesar = 0,66 berarti bahwa setiap peningkatan Merk berpengaruh positif terhadap Perilaku Konsumen dalam Menggunakan oli Merk Federal pada Bengkel Khasmir Kecamatan Kota Agung. Diameter a sebesar 18,51 di interprestasikan sebagai bobot Merk bila Perilaku Konsumen sebanyak 0 (nol). Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar r = 0,93 yang menunjukkan bahwa variabel Merk (X) mempunyai hubungan yang erat dengan variabel Perilaku Konsumen (Y), yang berarti bahwa Merk mempunyai pengaruh terhadap peningkatan Perilaku Konsumen dalam penggunaan Oli Merk Federal pada Bengkel Khasmir Kec. Kota Agung. Dari hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi positif yaitu sebesar 0,93 atau sebesar 93 % hubungan ini sangat erat sekali karena mendekati 100% atau 1 Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel yaitu t hitung sebesar 13,90 dan t tabel 2,048, dari pengujian itu maka Ho ditolak dan menerima Hi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel ( 13,90 > 2,048 ). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Y dengan variabel X yang berarti Merk berpengaruh sangat siqnifikan terhadap Perilaku Konsumen dalam penggunaan Oli Merk Federal pada Bengkel Khasmir Kecamatan Kota Agung. Kata kunci: merek, perilaku konsumen
Pendahuluan Dinamika dunia usaha telah mengalami suatu perkembangan yang begitu pesat, implikasi dari hal tersebut telah menciptakan suatu pola persaingan yang semakin ketat. Hal ini menuntut pelaku usaha untuk lebih peka, kritis dan reaktif terhadap perubahan yang ada baik politik, sosial budaya dan ekonomi maupun ekonomi politik. Berbagai informasi yang cepat, tepat dan akurat diperlukan dalam melakukan pemahaman dan antisipasi terhadap perubahan tersebut. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
52
Dalam memahami perilaku kunsumen tentu tidak mudah karena konsumen mempunyai sifat yang berbeda-beda sebagaimana dari kebutuhan manusia yang tidak terbatas di samping dipengaruhi oleh kondisi ekternal dan internal lainya yang berkaitan langsung dengan perilaku konsumen. Perilaku konsumen menurut Sofjan Assauri (2010: 132) adalah persepsi yang menimbulkan preferensi seorang pembeli terhadap suatu produk dengan merek tertentu. Dalam keberhasilan kegiatan pemasaran suatu perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan perusahaan itu menyelami persepsi para pembeli atau konsumen, sehingga dapat diketahui mengapa seseorang lebih senang membeli produk tertentu bukan merek lain. Metodologi Penelitian a. Metode Kualitatif Metode ini dilakukan dengan cara mempelajari literatur-literatur, karya ilmiah, dokumen-dokumen dan sumber data lainnya yang telah dibukukan guna mendapatkan landasan teori yang mendukung analisa data.
Analisa secara
deskriptif kualitatif adalah dengan menyusun, menyesuaikan dan menganalisa data. b. Metode Kuantitatif Metode ini dijelaskan dengan analisa yang berbentuk angka – angka, dalam hal ini menggunakan perhitungan statistik sesuai dengan rumusan permasalahan dalam penelitian ini.
Hasil dan Pembahasan 1.
Karakteristik Responden Sebelum memasuki pada analisis kuantitatif maka akan dijelaskan terlebih
dahulu hasil analisa yang diperoleh dari jawaban – jawaban responden melalui kuesioner.
Berdasarkan dari penelitian yang dilakukan terhadap 30 responden
pelanggan Bengkel Khasmir Kec. Kota Agung, dapat dilihat pada tabel – tabel di bawah ini yang menjelaskan karakteristik – karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan dan pendapatan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
53
1. Jenis Kelamin Tabel 1 Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin
Frekwensi
Prosentase ( % )
Pria
16
53,33
Wanita
14
46,67
30
100
Jumlah Sumber: Data Diolah dari hasil penelitian
Dari hasil perhitungan pada tabel di atas, diketahui bahwa pelanggan pada Bengkel khasmir kec. Kota agung sebagian besar pria sebanyak 16 responden atau sebesar 53,33 % dan Wanita sebanyak 14 responden atau 46,67 %. Hal ini menunjukkan bahwa pelanggan pria lebih banyak menggunakan Oli merek Federal dibandingkan dengan wanita. 2. Umur Tabel 2 Data Responden Berdasarkan Umur Umur
Frekwensi
Prosentase (%)
Kurang dari atau sama dengan 17 tahun
12
40
18 – 24 tahun
8
26,67
25 – 30 tahun
6
20
Lebih dari 30 tahun
4
13,33
30
100
Jumlah Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan penggolongan umur dalam tabel di atas, diketahui bahwa responden yang berumur kurang dari atau sama dengan 17 tahun mendominasi, artinya kebanyakan para pembeli oli Merek Federal pada Toko Bengkel khasmir kec. Kota agung berusia kurang dari atau sama dengan 17 tahun yaitu sebanyak 12 responden atau 40 %, untuk responden yang berumur 18 – 24 tahun sebanyak 8 responden atau 26,67%. Untuk responden yang berusia antara 25 – 30 tahun berjumlah 6 orang atau 20 %.
Sedangkan untuk responden yang berumur lebih
dari 30 tahun berjumlah 4 orang atau 13,33%.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
54
3. Pendidikan Tabel 3 Data Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tingkat Pendidikan
Frekwensi
Prosentase ( % )
SLTP
9
30
SMU
11
36,67
Akademi
6
20
Universitas
4
13,33
30
100
Jumlah Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan latar belakang pendidikan para pembeli Oli Merek Federal pada bengkel Khasmir Kec. Kota Agung seperti yang terlihat pada tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMU sebanyak 11 orang atau 36,67%, untuk responden yang berpendidikan SLTP sebanyak 9 orang atau 30 %. Sedangkan responden yang berpendidikan Akademi sebanyak 6 orang atau 20 % dan yang berpendidikan Universitas sebanyak 4 orang atau 13,33 %. 4. Pekerjaan Tabel 4 Data Responden Berdasarkan Pekerjaan Frekwensi
Prosentase (%)
Pelajar
15
50
Mahasiswa
9
30
Pegawai Negeri
4
13,33
Pegawai Swasta
2
6,67
30
100
Jenis Pekerjaan
Jumlah Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian
Dari hasil perhitungan diketahui bahwa pekerjaan pengguna Oli Merek Federal pada bengkel khasmir kec. Kota agung yang berstatus sebagai pelajar masih mendominasi yaitu berjumlah 15 responden atau 50 % berikutnya responden yang berprofesi sebagai Mahasiswa berjumlah 9 orang atau 30 %.Sedangkan responden yang berprofesi sebagai Pegawai Negeri berjumlah 4 orang atau 13,33 % dan yang berprofesi sebagai Pegawai Swasta berjumlah 2 orang atau 6,67 %.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
55
5. Pendapatan / Uang Saku Tabel 5 Data Responden Berdasarkan Pendapatan Jumlah Pendapatan
Frekwensi
Prosentase ( % )
Kurang dari Rp. 150.000
13
43,33
Rp. 151.000 – Rp. 300.000
9
30
Rp. 301.000 – Rp. 450.000
5
16,67
Lebih dari Rp. 450.000
3
10
30
100
Jumlah Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian
Berdasarkan hasil penelitian, terlihat bahwa pendapatan para pengguna Oli Merek Federal pada Bengkel khasmir kec. Kota agung, dapat diketahui bahwa pendapatan kurang dari Rp. 150.000,- sebanyak 13 responden atau 43,33 %. Untuk pendapatan Rp. 151.000,- - Rp. 300.000,- sebanyak 9 responden atau 30 %. Sedangkan pendapatan Rp. 301.000 - Rp. 450.000 sebanyak 5 respoden atau 16,67 % dan lebih dari Rp. 450.000 sebanyak 3 responden atau 10 % 2.
Analisa Kuantitatif Analisa kuantitatif bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Merek Terhadap
perilaku Konsumen dalam penggunaan oli merek federal adalah sebagai berikut:
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
56
Tabel 6 Pengaruh Hubungan Merek Terhadap Perilaku Konsumen Dalam Penggunaan Oli Merek Federal No. Responden
X
Y
X.Y
X2
Y2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30
43 38 50 38 50 45 28 30 20 18 30 48 22 32 50 30 40 50 30 50 20 40 30 50 50 48 50 48 26 20
45 48 50 46 50 50 35 38 35 30 30 50 30 42 50 42 50 50 40 50 30 50 35 50 50 50 50 50 36 30
1935 1824 2500 1748 2500 2250 980 1140 700 540 900 2400 660 1344 2500 1260 2000 2500 1200 2500 600 2000 1050 2500 2500 2400 2500 2400 936 600
1849 1444 2500 1444 2500 2025 784 900 400 324 900 2034 484 1024 2500 900 1600 2500 900 2500 400 1600 900 2500 2500 2304 2500 2304 676 400
2025 2304 2500 2116 2500 2500 1225 1444 1225 900 900 2500 900 1764 2500 1764 2500 2500 1600 2500 900 2500 1225 2500 2500 2500 2500 2500 1296 900
Jumlah
1.124
1.292
50.867
45.866
57.488
Sumber : Data Diolah dari hasil penelitian
2.1. Analisis koefisien regresi linier sederhana Untuk menghitung Pengaruh Merek Terhadap perilaku Konsumen Dalam penggunaan oli merek federal yang diperoleh dari hasil kuesioner 30 responden pelanggan bengkel khasmir kec. Kota agung digunakan analisa regresi sederhana dengan rumus : Y = a + bx b
n xy x y n x 2 (x) 2
a
y b x n
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
57
Keterangan: X = Merek Oli Federal Y = Konsumen a = Konstanta b = Koefesien regresi n = Banyaknya Responden Penyelesaiannya: n xy x y n x 2 (x) 2 30 ( 50.867) (1.124) (1.292) 30 (45.866) (1.124) 2 1.526.010 1.452.208 1.375.980 1.263.376 73.802 = 112.604 b = 0,66 y b x a n 1.292 ( 0,66) (1.124) 30 555 30 a = 18,51
b
Persamaan Regresi yang didapat adalah sebagai berikut Y = a + bx maka Y = 18,51 + 0,66 x. Dengan demikian maka diketahui bahwa b sebesar = 0,66 berarti bahwa setiap peningkatan Merek berpengaruh positif terhadap perilaku konsumen dalam penggunaan oli merek federal Kecamatan Kota Agung.
2.2. Koefisien Korelasi Untuk mengukur keeratan hubungan atau pengaruh antara variabel Merek Terhadap perilaku Konsumen Dalam penggunaan oli merek federal di Bengkel khasmir kec. Kota agung digunakan analisis koefisien korelasi dengan rumus: r =
nXY XY (nX 2 (X ) 2 )(nY 2 (Y ) 2 )
r = Koefesien korelasi n = Banyaknya sampel
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
58
Dengan ketentuan jika: Bila r = 0 atau mendekati o, maka hubungan antara keduan variabel sangat
-
lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali -
Bila r = -1 maka hubungan yang di timbulkan artinya x bertambah desar maka y bertambah kecil.
-
Bila r = +1 maka hubungan yang di timbulkan artinya x bertambah kecil maka y berambah besar
r =
r=
r=
r=
r= r=
nXY XY (nX (X ) 2 )(nY 2 (Y ) 2 ) 2
30 (50.867) (1.124) (1.292) ( 30 (45.866) (1.124) 2 ) ( 30 (57.488) (1.292) 2 )
1.526.010 1.452.208
1.375.980 1.263.376 1.724.640 1.669.264 73.802
112.604) (55.376 73.802 6.235.559.104 73.802 78.966
r = 0,93 Dari hasil perhitungan korelasi menunjukkan bahwa variabel Merek (X) mempunyai hubungan yang erat dengan variabel Perilaku Konsumen (Y), yang berarti bahwa Merek mempunyai pengaruh terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek Federal di bengkel khasmir kec. Kota agung. Dari hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi positif yaitu sebesar 0,93 atau sebesar 93 % hubungan ini sangat erat sekali karena mendekati 100% atau 1 2.3. Koefisien Determinan Selanjutnya untuk mengukur besarnya hubungan variabel Merek dengan variabel Perilaku Konsumen dapat dilihat dari besarnya koefisien determinasi : KD = r2 Keterangan: KD = koefesien Determinasi r = Koefesien korelasi Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
59
Dimana: -
KD = 0, artinya tidak ada pengaruh anatar variabel x dengan variavel y
-
KD = 0 – 0,25, arinya ada pengaruh yang sangat lemah antara variabel x dan variabel y
-
KD = 0,26 – 0,5, artinya ada pengaruh yang cukup antara variabel x dan variabel y
-
KD = 0,51 -0,75, artinya ada pengaruh yang kuat antara variabel x dan y
-
KD = 0,76 -0,99, artinya ada pengaruh yang sangat kuat antara variabel x dan y
-
KD = 1, artinya ada pengaruh sempurna antara variabel x dan y KD
= r2
KD
= ( 0,93 ) 2
KD
= 0,87
Dari perhitungan di atas Merek memberi pengaruh perilaku konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung yaitu sebesar 87% dan sisanya sebesar 13 % dipengaruhi oleh faktor lain. 2.4. Uji Hipotesis Agar dapat membuktikan hipotesis yang dikemukakan pada bab terdahulu mengenai Merek berpengaruh terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal pada bengkel khasmir kec. Kota agung digunakan rumus uji t yaitu: t
r
n 2 1 r2
Keterangan : r = Koefesien korelasi t = t hitung
Langkah pengujian : 1. Menentukan formula hipotesis . Ho : a = 0 (tidak ada pengaruh antara variabel x dengan variabel y) .Hi : a > 0 (ada pengaruh positif antara variabel x dengan variabel y) 2. Menentukan keriteria penerimaan dan penolakan dengan tingkat signifikasi 95% atau taraf kesalahan 5% ( a = 0,5 ) 3. Kriteria pengujian . Ho ditolak jika t hitung >t tabel Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
60
. Hi ditolak jika t hitung < dari t tabel t
t
r
n 2 1 r2
0,93 30 2 1 0,93 2
t
0,93 28
t
4,95 0,36
0,13
t hitung
= 13,90
t tabel
= 2,048
Berdasarkan hasil perhitungan regresi, korelasi dan t hitung dapat dilihat bahwa setiap Merek berpengaruh positif terhadap perilaku konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung karena setiap perubahan nilai Merek sebesar 0,66 akan dapat meningkatkan perilaku konsumen sebesar 0,66 juga sebaliknya penurunan Merek sebesar 0,66 maka akan menurunkan perilaku konsumen sebesar 0,66. Sedangkan diameter a sebesar 18,51 di interprestasikan sebagai bobot Merek bila perilaku konsumen sebanyak 0 (nol). Berdasarkan hasil analisis kuantitatif dari perhitungan maka diketahui bahwa variabel (X) mempunyai hubungan yang erat dengan variabel terikat (Y), dimana besarnya hubungan terbesar ditunjukkan oleh koefisien korelasi sebesar r = 0,93 nilai ini berarti bahwa Merek mempunyai pengaruh terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung. Hal ini dapat dibuktikan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel (13,90 > 2,048). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Y dengan variabel X. Kurva normal daerah penerimaan dan penolakan hipotesa antara Merek terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung adalah sebagai berikut:
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
61
Gambar 1
Daerah Ditolak Daerah Diterima Daerah ditolak
-13,90 -2,048
0
2,048 13,90
Kesimpulan 1. Berdasarkan hasil penelitian didapat bahwa Merek mempunyai pengaruh yang positif terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung. Merek merupakan sebuah harapan terhadap janji yang diberikan oleh pemasar untuk memenuhi keinginan calon konsumen. Janji yang diberikan oleh sebuah merek secara implisit merupakan jaminan bahwa apa yang diharapkan oleh konsumen sesuai dengan asosiasi mereka terhadap merek akan mereka dapatkan jika membeli dan menggunakan produk dengan merek tersebut. Oleh karena itu, mereka dapat dikatakan sebagai sekelompok keyakinan yang disodorkan oleh pemasar (identitas merek), dan yang diterima oleh konsumen (citra merek). Kinerja merek akan sangat tergantung pada besarnya pengorbanan serta manfaat yang dirasakan oleh konsumen. Jika pengorbanannya kecil tetapi manfaatnya besar, maka merek tersebut sangat bernilai bagi konsumen dan berarti mempunyai kinerja yang tinggi. Demikian pula jika konsumen merasakan manfaat yang diperoleh lebih besar daripada yang dijanjikan. Kinerja yang tinggi akan menimbulkan loyalitas terhadap merek. 2. Adanya pengaruh yang positif antara Merek terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung. Hal ini dapat diketahui dari persamaan regresi Y = 18,51 + 0,66 x. diketahui bahwa b sebesar = 0,66
Dengan demikian maka
berarti bahwa setiap peningkatan Merek
berpengaruh positif terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal di bengkel khasmir kec. Kota agung. Sedangkan diameter a sebesar 18,51 di interprestasikan sebagai bobot Merek bila perilaku konsumen sebanyak 0 (nol). 3. Nilai koefisien korelasi ( r ) sebesar r = 0,93 yang menunjukkan bahwa variabel Merek (X) mempunyai hubungan yang erat dengan variabel perilaku Konsumen (Y), yang berarti bahwa Merek
mempunyai pengaruh terhadap peningkatan
perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal pada bengkel khasmir kec. Kota agung. Dari hasil perhitungan diketahui koefisien korelasi positif yaitu Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
62
sebesar 0,93 atau sebesar 93 % hubungan ini sangat erat sekali karena mendekati 100% atau 1 4. Pengujian hipotesis menunjukkan bahwa t hitung lebih besar dari t tabel yaitu t hitung sebesar 13,90 dan t tabel 2,048, dari pengujian itu maka Ho ditolak dan menerima Hi. Hal ini dapat dibuktikan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel ( 13,90 > 2,048 ). Dengan demikian dapat diketahui bahwa terdapat hubungan yang kuat antara variabel Y dengan variabel X yang berarti Merek berpengaruh sangat siqnifikan terhadap perilaku Konsumen dalam memilih Oli merek federal pada bengkel khasmir kec. Kota agung.
DAFTAR PUSTAKA Ari Kunto. Suharsimi. 2006. Cetakan Ketigabelas. Asdi Masatnya. Jakarta Kevin Lane Keller. 2005 Manajemen Pemasaran, Penerbit Erlangga. Jakarta Kotler and Amstrong 2001. Marketing managemen the millineum edition. Prenticehall international inc. New Jersey Kevin Lane Keller 2008. Manajemen Pemasaran. Penerbit Erlangga Jakarta M. Manullang, 2002, Dasar-dasar Manajemen, Pustaka Dian Jakarta Sofjan. Assauri.2010. Manajemen Pemasaran. Raja Grafindo. Jakarta Tjiptono. Fandi 2002. Strategi Pemasaran.Edisi kedua.cetakan keenam. Penerbit. Andi. Yogyakarta Prof. Drs. Surisno Hadi 2000. Statistik. Penerbit Andi yokyakarta
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
63
Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatkan Volume Penjualan Teh Botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat Mujari Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Secara garis besar tujuan penelitian ini adalah 1) untuk mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan teh botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat 2) untuk mengetahui besarnya kontribusi pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan penjualan teh botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat 3) memprediksi pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatkan volume penjualan teh botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat., jenis diskriptif serta metode penelitian kualitatif dan kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan: a) Pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatkan volume terdapat hubungan yang signifikan, b) Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana diperoleh persamaan sederhana Y = 23.397,754 + 62,698 (X). dari persamaan matematis diatas menunjukan adanya kontribusi dari saluran distribusi terhadap volume penjualan, artinya setiap penambahan 1 % saluran distribusi, maka akan meningkatkan volume penjualan sebesar 62,698 % tetapi sebaliknya apa bila tidak ada penambahan saluran distribusi maka volume penjualan (Y) sebesar 23.397,754.Dari hasil perhitungan korelasi regresi (r). Didapat r sebesar 0,965 (mendekati 1). Berdasarkan dari analisa korelasi regresi tersebut maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara saluran distribusi dan volume penjualan sangat erat mempunyai pengaruh sangat positif. Besarnya korelasi diterminan yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah KD = 93,2 %. Hal tersebut berarti bahwa pengaruh pariabel X (saluran distribusi) terhadap naik turunnya (Variasi) variabel Y (Volume Penjualan) hanya sebesar 93,2 %. Sebaliknya 6,8 % berasal dari faktor-faktor lain seperti harga, biaya produksi, biaya promosi dan sebagainya, tetapi tidak masuk dalam perhitungan ini.Berdasarkan perhitungan t tabel dengan tingkt kepercayaan 93,2 % dan derajat kebebasan n – 2 dengan DF 5 – 2 = 3 adalah sebesar 3,182. Hal tersebut berarti Ho:ditolak apabila -3,182 ˃ t atau t ˃3,182 karena t – test ˃t tabel atau 23,9 ˃ 3,182 ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa “saluran distribusi mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan pada usaha PT. Sinar Sosro cabang Lahat” terbukti secara empiris. Kata kunci : saluran distribusi dan volume penjualan
PENDAHULUAN Keberhasilan suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuan, sangat tergantung kepada ketepatan manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk keberhasilan perusahaan tersebut, manajemen sangat membutuhkan data-data dan informasi yang komplit, akurat serta relevan terhadap masalah yang dihadapi. Diantara keputusan-keputusan penting yang harus dihadapi oleh manajemen adalah Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
64
keputusan mengenai saluran pemasaran. Pengambilan keputusan saluran distribusi sering kali melibatkan komitmen jangka panjang dengan perusahaan lain.Oleh karena itu perusahaan yang ingin hidup dan berkembang harus memperhatikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi serta memuaskan kebutuhan konsumen, khususnya disini pelayanan. Saluran distribusi merupakan suatu tahap, selanjutnya yang harus disusun oleh pimpinan perusahaan setelah barang tersebut dibuat dan siap untuk dipasarkan. Distribusi ditentukan pada alat penyampaian barang dari produsen kekonsumen, sedangkan alat tersebut antara lain berupa agen-agen serta transportasi sebagai sarana penunjang.Jadi saluran distribusi dapat menciptakan kemudahan, ketepatan sehingga barang tersebut dapat tepat sampai ketangan konsumen dan kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Maka dengan melakukan saluran distribusi yang efektif akan banyak memberikan pengaruh pada tingkat penjualan bagi perusahaan, dan tentunya membawa hasil yang optimal. Adanya penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antara penjual dengan pembeli. Di dalam perekonomian kita (ekonomi uang), seseorang yang menjual sesuatu akan mendapat imbalan berupa uang. Dengan alat penukaran berupa uang, orang akan lebih mudah memenuhi segala keinginannya, dan penjualan menjadi lebih mudah dilakukan. PT. Sinar Sosro Cabang Lahat dihadapkan bisa memaksimalkan antara saluran distribusi dan peningkatan volume penjualan, dimana bermunculan perusahaan sejenis yang menawarkan produk-produk baru. Maka dengan mengetahui pengaruh saluran distribusi terhadap peningkatan volume penjualan, perusahaan dapat mengambil kebijaksanaan yang tepat yang menyangkut saluran distribusi sehingga akan banyak membawa hasil dan peranan yang penting dalam menyampaikan produk perusahaan ke konsumen, karena bidang pemasaran khususnya saluran distribusi merupakan hal yang terpenting dalam menentukan realisasi penjualan supaya target dalam penjualan dapat tercapai. Berdasarkan hasil penelitian masalah yang ada pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat yaitu saluran distribusi setiap tahun berfluktuasi sedangkan volume penjualan selalu meningkat, untuk lebih jelas terlihat di tabel berikut. Tabel Jumlah Kegiatan Saluran Distribusi dan Volume Penjualan PT. Sinar Sosro Cabang Lahat Tahun 2008 – 2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012 Total
Jumlah Kegiatan Saluran Distribusi (Kali)/Tahun (X) 545 538 627 871 929 3,462
Volume Penjualan Teh Botol (Krat)/Tahun (Y) 55,947 59,702 62,224 73,919 85,265 337,057
Sumber: PT. Sinar Sosro Cabang Lahat
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
65
Untuk itu penulis tertarik untuk mengkaji lebih lanjut mengenai saluran distribusi suatu produk, khususnya produk minuman Teh Botol. Maka disini penulis mengambil judul “Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatkan Volume Penjualan Teh Botol Pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat. RUMUSAN MASALAH Apakah ada Pengaruh Saluran Distribusi Terhadap Peningkatan Volume Penjualan Teh Botol pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat. TUJUAN PENELITIAN Untuk mengetahui pengaruh Saluran distribusi terhadap penjualan teh botol pada PT. Sinar Sosro Cabang Lahat. METODOLOGI PENELITIAN Objek dan Ruang Lingkup Penelitian Objek penelitian adalah PT. Sinar Sosro Cabang Lahat yang beralamat Jln. Kolonel Muh Bandar Jaya Blok D No. 53 Kel. Bandar Agung Kec. Lahat Kab. Lahat Lahat Telp/Fax: 0731 325451. Adapun ruang lingkup yang dilakukan oleh penulis adalah terbatas pada bidang pemasaran khususnya masalah saluran distribusi serta kaitannya terhadap tingkat penjualan perusahaan. Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data aktual dan akurat menggambarkan dan menganalisa data tersebut yang berhubungan dengan permasalahan yang diteliti selanjutnya dari hasil analisis ditarik suatu kesimpulan. Sedangkan berdasarkan tujuan dan pengumpulan data penelitian adalah penelitian verifikasi. Penelitian verifikasi adalah penelitian yang dilakukan untuk mengecek kebenaran hasil penelitian lain. PEMBAHASAN Target penjualan Perusahaan menginginkan target yang telah ditentukan dapat tercapai. Apabila penjualan melebihi target yang ditetapkan maka perusahaan akan mendapatkan laba, sebaliknya apabila target penjualan lebih tinggi dari pada realisasi volume penjualan dalam jangka waktu yang ditetapkan maka perusahaan akan mengalami kerugian. Realisasi penjualan Perusahaan akan bertahan lama apabila melaksanakan kegiatan penjualan dengan baik, perusahaan yang akan berhasil meningkatkan volume penjualan selain mendapatkan keuntungan yang diharapkan juga mempertahankan kelangsungan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
66
hidup yang merupakan salah satu tujuan perusahaan. Tujuan tersebuat dapat dicapai apabila dengan mewujudkan kerjasama antara bagian produsen dengan nagian pemasaran, adanya koordinasi timbal balik antara kedua bagian tersebut dapat meningkatkan volume penjualan. Tabel Jumlah Kegiatan Saluran Distribusi dan Volume Penjualan PT. Sinar Sosro Cabang Lahat Tahun 2008 – 2012 Tahun
Jumlah Kegiatan Saluran Distribusi (Kali) / Tahun (X)
Volume Penjualan Teh Botol (Krat) / Tahun (Y)
2008
545
55.947
2009
538
59.702
2010
627
62.224
2011
871
73.919
2012
929
85.265
Total
3.462
337.057
a. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi linier sederhana berfungsi untuk mencari apakah suatu variabel mempengaruhi variabel yang lain. Rumus yang digunakan adalah : Y = a + bx Diketahui : ∑x = 3.510 ∑y = 337.057 ∑x² = 2.601.280 ∑y² = 23.300.360.575 ∑xy = 245.219.873 Maka penyelesainya : n5 (∑xy) – (∑x)(∑y) (245.219.873) – (3.510)(337.057) b= n(∑x²) – (∑x)² 5(2.601.280) – (3.510)² 1.226.099.365 – 1.183.070.070 b=
b=
13.006.400 – 12.320.100 43.029.295 686.300
b = 62,6975011 a=
(∑y).(∑x²) – (∑x)(∑x.y) n(∑x²) – (∑x)²
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
67
(337.057).(2.601.280)–(3.510)(245.219.873) a=
a=
5 (2.601.280) – (3.510)² 876.779.632.960 – 860.721.754.230 13.006.400 – 12.320.100 16.057.878.730
a=
686.300
a = 23.397,7542328 Dari hasil perhitungan diatas didapat persamaan sederhana y = 23.397,754 + 62,698 (X). Dari persamaan matematis diatas menunjukan adanya kontribusi dari Biaya Promosi Terhadap Volume Penjualan, artinya setiap penambahan 1% kegiatan saluran distribusi, maka akan meningkatkan Volume Penjualan sebesar 62,698 %. Tetapi sebaliknya apabila tidak ada penambahan kegiatan saluran distribusi maka Volume Penjualan sebesar 23.397,754 % b. AnalisisKoefisienKorelasi Analisis koefisien sederhana adalah analisa yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan variavel yang satu dengan variabel yang lain dengan rumus: r =
r= r=
n.∑xy - ∑x.∑y
√n(∑x²)–(∑x)².n(∑y²)–(∑y)² 5 (245.219.873)
-
(3.510) (337.057)
√5(2.601.280)–(3.510)².5(23.300.360.575)– (337.057)² (337.057)² (1.226.099.365) - (1.183.070.070) √(13.006.400)–(12.320.100).(116.501.802.875)–(1.136.074.214.249)
43.029.295
r= r=
√ (8.284.322.543)
. (5.379.945.749)
43.029.295 445.692
r = 0,965 Koefisien korelasi r sebesar 0,965. Hal ini dapat diartikan bahwa saluran distribusi (jumlah penyalur) mempunyai hubungan yang positif dan sangat erat, hal ini dapat dilihat dari nilai 0 < r < + 1 berarti terjadi korelasi positif antara variabel x dan y.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
68
c. Analisis Koefisien Determinasi Untuk menghitung kontribusi penjualan terhadap kegiatan saluran distribusi, maka di hitung koefisien or determinan test yaitu dengan menguatdratkan korelasi (r)rumus koefisien determinasi sebagagai berikut : KD = r² x 100% Perhitungannya sebagai berikut : = (0,965)² x 100% = 0,931225 x 100% = 93,2 Dilihat dari hasil perhitungan koefisien determinasi dapat dijelaskan bahwa volume penjualan besar dipengaruhi oleh saluran distribusi yaitu sebesar 93,2 % sedangkan 6,8% dipengaruhi oleh faktor lainnya. d. Penguji Test Hipotesis Untuk memperkuat perhitungan korelasi (r) dan memperkuat analisis yang dilakukan serta dalam rangka pengujian hipotesis yang dikemukan, maka diadakan pengujian dengan menggunakanrumus distribusi t (t-test) yaitu : to =
r√n-2 √1 - r²
Keterangan : t = Mengikuti fungsi ( t ) dengan derajat kebebasan dan fungsi ( n – 2 ) r = Koefisien Korelasi n = Jumlah Sampel perhitungan hipotesis dengan menggunakan distribusi t sebagai uji hipotesisnya. Menentukan nilai uji hipotesis dengan rumus : Prosedur pengujiannya ialah sebagai berikut : (M. Iqbal Hasan, 2003 : 237) 1. Menentukan formulasi hipotesis Ho : b = 0 (tidak ada hubungan x dan y) Hi : b ≠ 0 (ada hubungan) 2. Menentukan taraf nyata (α) beserta t tabel t α / 2 = 0,025 db = n – 2 = 5 - 2 = 3 t α / 2 = t 0,05/2:5–2=t0,025(3)=3,182 3. Menentukan criteria pengujian Untuk Ho : Hi dan Hi : b ≠ 0 Ho diterima jika t α / 2 < to < t α /2 atau to <- t α /2 to > 3,182 atau to < - 3,182 4. Menentukan nilai uji statistik r√n-2 to = √1 - r² 0,965 √ 5 - 2
to = √1 – 0,93 Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
69
to = to =
0,965 (1.732) 0,07 1,67138 0,07
to = 23,9 Dengan taraf signifikan 0,025 dan derajat kebebasan (dk) + n – 2 = 5-2 = 3, maka diperoleh t tabel sebesar 3,182 dan t hitung sebesar 23,9 dan didapat t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho dan Hi ditolak jika korelasi tersebut tidak signifikan dari perhitungan uji dan pihak diatas maka dapat digambarkan kurva distribusi t, yaitu sebagai berikut : Membuat kesimpulan Menyimpulkan Ho diterima atau ditolak (sesuai dengan kreteria penguji). Gambar Kriteria penerimaan dan penolakan ho ditolak
ho ditolak
Daerah Ditolak
23,9
Daerah Diterima
-3, 182
0
3, 182
Daerah ditolak
23,9
Dari perhitungan diatas inilah t hitung adalah 23,9 dan t tabel 3,182. jadi nilai t hitung lebih besar dan t tabel atau t hitung > t tabel, ini menunjukkan Ho ditolak yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara saluran distribusi dengan volume penjualan pada PT. Sinar Sosro cabang Lahat. Perhitungan tersebut dapat diartikan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima bahwa hipotesis terbukti dan menunjukkan hubungan yang signifikan artinya “saluran distribusi mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan pada usaha PT. Sinar Sosro cabang Lahat”. KESIMPULAN 1. Berdasarkan hasil perhitungan regresi sederhana diperoleh persamaan sederhana y = 23.397,754 + 62,698 (X) dari persamaan matematis tersebut menunjukan adanya kontribusi dari saluran distribusi terhadap volume penjualan, artinya setiap penambahan 1 % saluran distribusi, maka akan meningkatkan volume penjualan sebesar 62,698 % tetapi sebaliknya apa bila tidak ada penambahan saluran distribusi maka volume penjualan (Y) sebesar 23.397,754. 2. Dari hasil perhitungan korelasi regresi ( r ). Didapat r sebesar 0,965 ( mendekati 1). Berdasarkan dari analisa korelasi regresi tersebut maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara saluran distribusi dan volume penjualan sangat erat mempunyai pengaruh sangat positif. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
70
3. Besarnya korelasi determinan yang diperoleh dari hasil perhitungan adalah KD = 93,2 %. Hal tersebut berarti bahwa pengaruh pariabel X (saluran distribusi) terhadap naik turunya (Variasi) variabel Y (Volume Penjualan) hanya sebesar 93,2 %. Sebaliknya6,8 % berasal dari faktor-faktor lain seperti harga, biaya produksi, biaya promosi dan sebagainya, tetapi tidak masuk dalam perhitungan. 4. Berdasarkan perhitungan t tabel dengan tingkat kepercayaan 93,2 % dan derajat kebebasan n – 2 dengan DF 5 – 2 = 3 adalah sebesar 3,182. Hal tersebut berarti Ho:ditolak apabila -3,182 ˃ t atau t ˃3,182 karena t – test ˃t tabel atau 23,9 ˃ 3,182 ini berarti hipotesis yang menyatakan bahwa “saluran distribusi mempunyai pengaruh yang positif terhadap volume penjualan pada usaha PT. Sinar Sosro cabang Lahat” terbukti secara empiris. SARAN 1. Pemilihan saluran distribusi hendaknya menjadi perhatian yang serius bagi PT. Sinar Sosro cabang lahat dalam usahanya meningkatkan volume penjualan Tahu dimasa yang akan datang. 2. Menambah jumlah penyalur (saluran distribusi) di dalam memasarkan minuman the botol sostro terutama yang berada di daerah-daerah yang jauh di luar kota. 3. Aktivitas promosi hendaknya dilakukan dengan baik dan tepat untuk lebih memperluas pemasaran produk, agar tujuan perusahaan dapat terwujud. Promosi ini dapat dilakukan melalui pemasangan iklan produk usaha pada media tulis seperti koran ataupun media elektronik seperti radio,dan televisi dan sebagainya. 4. Proses penyaluran (pengantaran) produk kepada pelanggan hendaknya diantar tepat pada waktunya yang telah disepakati, hal ini dilakukan untuk memberikan kepercayaan kepada pelanggan sehingga pelanggan tidak tertarik untuk berlangganan pada pabrik usaha lain. 5. Mutu minuman teh botol sostro harus selalu ditingkatkan tiap tahunnya dengan melihat dan mempertimbangkan selera pelanggan serta kondisi ekonomi tiap tahun agar konsumen tidak kecewa dan puas akan produk yang diberikan oleh usaha ini.
DAFTAR PUSTAKA Basu Swastha dan Sukotjo. 2001. Pengantar Bisnis Moderen. Edisi Ketiga. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Carvens, David. W. 2003. Pemasaran Strategis. Edisi Keempat. Jilid II. Penerbit Erlangga. Jakarta. Kotler,
Philip. 2007. Manajemen Prenhallindo. Jakarta.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
Pemasaran.
Edisi
Millenium.
Penerbit
ISSN : 2087-5142
71
Kotler, Philip, Garry Amstrong. 2006. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid II. Penerbit Prenhallindo. Jakarta. Keegan, Warren. 2003. Manajemen Pemasaran Global. Jilid II. Cetakan Kedua. Penerbit Selemba Empat. Jakarta Kotler, Philip dan AB. Susanto. 2006. Manajemen Pemasaran Indonesia. Analisis, Perencanaan, Implementasi dan Pengendalian. Salemba Empat. Jakarta. Fandy Tjiptono. 2007. Saluran Pemasaran. Edisi II. Cetakan Pertama. Andi Offset. Yogyakarta. Sigit, Soehardi. 2007. Pemasaran Praktis. Edisi Ketiga. BPFE. Yogyakarta. Sugiyono. 2006. Statistika Untuk Penelitian. Penerbit CV. Alpha Beta. Bandung. Swastha, Basu. 2006. Manajemen Pemasaran Modern. Penerbit Liberty. Yogyakarta. Tjiptono, Fandy. 2007. Strategi Pemasaran. Edisi Kedua. Cetakan Kedua. Penerbit Andy. Yogyakarta.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
72
Peranan Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan Mayamin Dosen Tetap Yayasan STIM Amkop Palembang
ABSTRAK Metode analisis data digunakan untuk mengetahui hubungan seluruh variabel secara deksriptif kualitatif, yaitu dengan menghubungkan data dan keterangan yang diperoleh dari hasil wawancara dengan teori yang digunakan untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini. Kuesioner yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan Skala diukur dengan menggunakan model Likert. Selanjutnya hasilnya akan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Dari hasil pembahasan dan analisa yang dilakukan maka penulis menyimpulkan: 1. Motivasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan secara umum mempunyai peranan yang cukup tinggi bagi pencapaian kriteria pegawai. Namun, dari hasil analisis pada dimensi kebutuhan akan prestasi indikator-indikator seperti dorongan yang dimiliki pegawai untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan keinginan pegawai untuk lebih banyak memanfaatan kesempatan belajar dalam bekerja perlu mendapat perhatian. 2. Komitmen organisasi pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan secara keseluruhan sudah baik dengan mencapai kriteria tinggi. Pada dimensi komitmen afektif indikator mengenai perasaan pegawai bahwa organisasi merupakan bagian dari hidupnya memrlukan perhatian lebih dari organisasi, hal ini dikarenakan indikator tersebut memperoleh skor terendah. Kata kunci: Motivasi, Komitmen Organisasi, Kinerja, Koperasi dan UKM
Pendahuluan Berkembangnya demokratisasi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara serta adanya komitmen nasional untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (Good Governance), mendorong pemerintah untuk memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah. Pemerintah memberikan kewenangan melalui pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah. Desentralisasi dan otonomi daerah dibutuhkan untuk menumbuhkan prakarsa daerah sekaligus memfasilitasi aspirasi daerah sesuai dengan keanekaragaman kondisi masing -masing daerah. Konsekuensi dari pelaksanaan desentralisasi dan otonomi daerah tersebut adalah Pemerintah Daerah harus dapat lebih meningkatkan kinerjanya dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
73
Dari hasil pengamatan awal yang dilakukan kondisi sebagian pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan yang tidak mentaati jam kerja, baik jam masuk maupun jam pulang kerja dalam rutinitas kerja, diindikasikan menjadi masalah indikator keterlibatan pegawai terhadap organisasi. Hal tersebut menyebabkan komunikasi dan penanganan pekerjaan tidak bisa berjalan dengan baik dan berpengaruh terhadap jalannya proses kerja organisasi. Komitmen terhadap organisasi tidak ditunjukan oleh pegawai Dinas Koperasi dan UKM dengan mengabdikan diri pada organisasi karena secara rasional Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan merasa organisasi hanya bermanfaat bagi kebutuhan ekonomi. Fenomena ini mengindikasikan kurangnya rasa memiliki pegawai secara emosional terhadap organisasi sebagai bagian dari hidupnya. Pegawai cenderung akan meninggalkan pekerjaan saat ini apabila diberikan pilihan pekerjaan yang lebih baik di luar organisasi. Hal ini mengindikasikan kesetiaan pegawai terhadap organisasi belum optimal. Pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan
tidak
termotivasi untuk memberikan kinerja optimal karena kebutuhan pengakuan akan prestasi kerja tidak terpenuhi. Pegawai menunjukkan sikap terhadap pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya dengan tidak antusias. Pekerjaan yang tidak menantang dan cenderung monoton serta tidak adanya penghargaan terhadap kinerja apabila melebihi standar kerja, menyebabkan pegawai tidak terdorong untuk mencurahkan segala upaya yang dimilikinya pada pekerjaan. Pekerjaan cenderung monoton dan tidak menimbulkan tantangan bagi pegawai Dinas Koperasi dan UKM muncul akibat dari adanya standar kerja yang ditetapkan oleh instansi, sehingga pegawai tidak memiliki ruang untuk menunjukkan kreativitasnya dalam melaksanakan pekerjaan. Pilihan lain bagi pegawai untuk dapat menunjukkan prestasi kerjanya di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan
adalah dengan
menjadi pejabat struktural. Jabatan struktural merupakan pilihan karir bagi karyawan untuk memenuhi kebutuhan akan pengakuan prestasi dan kekuasaan. Seorang pegawai dengan jabatan structural memiliki kesempatan naik pangkat lebih cepat. Selain permasalahan motivasi, indikator lain yang terindikasikan terdapat masalah adalah kebutuhan akan kekuasaan. Kenaikan pangkat PNS bersifat Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
74
reguler. Setiap empat tahun sekali PNS secara otomatis akan mengalami kenaikan pangkat terlepas dari yang bersangkutan mampu menunjukkan kinerja yang istimewa atau tidak sama sekali. Pola kenaikan pangkat yang diterapkan sesungguhnya telah menyalahi aturan pasal 12 ayat (2) UU No. 43 Tahun 1999 yang menyatakan bahwa “... pembinaan yang dilaksanakan berdasarkan sistem prestasi kerja dan sistem karier yang dititikberatkan pada sistem prestasi kerja”. Kenaikan pangkat yang tidak didasarkan pada kinerja menekan pegawai untuk tidak berusaha lebih dari standar kerja. Tinggi atau rendahnya kinerja tidak akan mempengaruhi kenaikan pangkat dimana dengan naiknya pangkat mendorong naiknya penghasilan yang diterima pegawai. Kesesuaian pegawai dengan pekerjaannya merupakan faktor yang perlu diperhatikan. Pekerjaan yang monoton dan rutin menimbulkan kejenuhan pada pegawai. Kenaikan pangkat yang lama juga diindikasikan berdampak terhadap kepuasan kerja pegawai di Dinas Koperasi dan UKM. Kenaikan pangkat yang tidak berdasarkan pada kinerja diindikasikan menimbulkan perasaan tidak puas pada diri pegawai Dinas Koperasi dan UKM karena ketidaksesuaian pengorbanan yang diberikan pegawai dengan balas jasa yang diberikan.
Rumusan Masalah Bagaimana peranan motivasi dan komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan?
Tujuan Penelitian 1. Motivasi kerja pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan 2. Komitmen organisasi terhadap kinerja pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan
Landasan Teori 1. Pengertian Motivasi Kerja Menurut Gibson, Ivancevich dan Donelly (alih bahasa Djakarsih, 2007) Motivasi adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mampu mendorongnya melakukan sesuatu yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. Mangkunegara Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
75
(2005) berpendapat bahwa: Motivasi kerja diartikan suatu sikap (attiude) pimpinan dan pegawai terhadap situasi kerja (situation) di lingkungan organisasinya. 2. Teori-teori Motivasi kerja Robbins dan Judge menyebutkan bahwa teori motivasi kerja terbagi atas dua kelompok berdasarkan kurun waktu pengembangan konsep motivasi kerja. Dua kelompok teori tersebut adalah teori awal dan teori kontemporer. Salah satu teori motivasi kerja awal yang berkembang adalah: a). Teori Hierarki Kebutuhan Abraham Maslow (dalam Dessler, 1999) mengemukakan bahwa dalam diri pegawai terdapat lima jenjang kebutuhan, yaitu: 1) Psikologis: antara lain rasa lapar, haus, perlindungan (pakaian dan tempat tinggal), kebutuhan biologis dan lainnya. 2) Keamanan: antara lain keselamatan dan perlindungan terhadap kerugian fisik maupun emosional. 3) Sosial: mencakup kasih sayang, rasa dimiliki, diterima dengan baik dan persahabatan 4). Penghargaan: mencakup faktor rasa hormat eksternal seperti status, pengakuan dan perhatian. 5). Aktualisasi diri: dorongan untuk menjadi apa yang diinginkan mencakup pertumbuhan, mencapai potensi yang dimiliki dan pemenuhan kepuasan diri. Selain teori awal tersebut, terdapat beberapa teori kontemporer, salah satunya: a). Teori ERG Teori yang dikembangkan oleh Clayton Alderfer telah mengerjakan ulang teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow. Teori ini mengelompokan kelima kebutuhan dalam hierarki Maslow ke dalam tiga kelompok kebutuhan inti. Kebutuhan inti tersebut adalah Existence (eksistensi), Relatedness (hubungan) dan Growth (pertumbuhan), maka disebut dengan teori ERG.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
76
Kelompok eksistensi berisi kebutuhan dasar dalam teori Maslow seperti kebutuhan psikologis dan keamanan. Kelompok hubungan ialah hasrat yag dimiliki pegawai untuk memelihara hubungan antarpribadi. Hubungan sosial termasuk dalam kelompok ini. Kebutuhan akan penghargaan dan aktualisasi diri merupakan hasrat intrinsik untuk perkembangan diri. Kebutuhan -kebutuhan tersebut termasuk dalam kelompok pertumbuhan. Selain menggantikan hierarki lima kebutuhan, teori ERG memiliki beberapa perbedaan dengan teori Maslow. Teori ERG memperlihatkan bahwa teori ini dapat beroperasi sekaligus lebih dari satu kebutuhan dan jika kepuasan dari suatu kebutuhan tingkat lebih tinggi tertahan, hasrat untuk memenuhi kebutuhan tingkat lebih rendah meningkat. Teori ERG berargumen bahwa kebutuhan tingkat lebih rendah yang terpuaskan menghantar ke hasrat untuk memenuhi kebutuhan tingkat lebih tinggi, tetapi kebutuhan ganda dapat beroperasi sebagai motivator sekaligus halangan dalam mencoba memuaskan kebutuhan tingkat lebih tinggi dapat menghasilkan pengaruh terhadap kebutuhan tingkat lebih rendah. 3.
Pengertian Komitmen Organisasi Komitmen organisasi didefinisikan sebagai pengukur kekuatan pegawai
yang berkaitan dengan tujuan dan nilai organisasi. 4.
Pengertian Kinerja Pegawai Menurut Sedarmayanti (2001), performance diterjemahkan menjadi kinerja,
juga berarti prestasi kerja, pencapaian kerja atau hasil kerja. Menurut Mathis dan Jackson, kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan. Kinerja karyawan adalah yang mempengaruhi seberapa banyak mereka memberi kontribusi kepada organisasi yang antara lain termasuk kuantitas output, kualitas output, jangka waktu output, kehadiran ditempat kerja, sikap kooperatif. Menurut Mangkunegara (2005), istilah kinerja berasal dari kata Job Performance atau Actual Performance (prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang). Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
77
Kerangka Pemikiran Gambar Kerangka Pemikiran Motivasi Kinerja Pegawai Komitmen Organisasi
Metodologi Penelitian Unit Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan yang beralamat di jalan jenderal Sudirman KM 3.5. Palembang. Objek dari penelitian ini adalah Pegawai Dinas Koerasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan yang berjumlah 85 orang. Tabel Sebaran Responden Berdasarkan Jabatan Pegawai No. Jabatan Pegawai Jumlah Persentase 1. Jabatan Struktural 26 org 3 0,6% 2. Pegawai Administrasi 49 org 57,6% 3. Pegawai Pelaksana 10 org 11,8% Jumlah 85 org 100% Sumber: Daftar Urut Kepangkatan Dinas Koperasi dan UKM, 2013 Tabel diatas menunjukkan sebaran jumlah populasi berdasarkan jabatan pegawai. Untuk jabatan struktural terdiri dari 26 orang atau 3 0,6% dari jumlah populasi. Jabatan pegawai administrasi sebanyak 49 orang pegawai atau 57,6% dari 85 orang dan pegawai pelaksana 11,8% dari jumlah keseluruhan populasi, yaitu sejumlah 10 orang pegawai. Metode Analisis Data Kuesioner yang diperoleh akan diolah dengan menggunakan Skala diukur dengan menggunakan model Likert. Selanjutnya hasilnya akan disajikan
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
78
dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Terdapat lima kategori pembobotan dalam skala Likert. Tabel Skala Model Likert Skala Keterangan Pernyataan Positif 1 Sangat Setuju 5 2 Setuju 4 3 Ragu-ragu 3 4 Tidak Setuju 2 5 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Riduwan (2009:87)
Pernyataan Negatif 1 2 3 4 5
Definisi Operasional Variabel 1)
Motivasi Kerja Motivasi kerja adalah kekuatan dalam diri seseorang yang mampu mendorongnya melakukan sesuatu yang menimbulkan dan mengarahkan perilaku. 2) Komitmen Organisasi Komitmen organisasi sebagai suatu keadaan di mana seorang pegawai memihak pada suatu organisasi tertentu dan tujuan-tujuannya, serta berniat memelihara keanggotaan dalam organisasi itu. 3. Kinerja Pegawai Kinerja adalah apa yang dilakukan atau tidak dilakukan karyawan.
Pembahasan 1. Karakteristik Responden a. Deskripsi responden berdasarkan jenis kelamin Tabel Deskripsi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No.
1. 2.
Jenis Kelamin Pria Wanita Jumlah
Frekuensi 44 orang 29 orang 73 orang
Persentase 60,3% 39,7% 100%
Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2013
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
79
b. Deskripsi Responden Berdasarkan Usia Tabel Deskripsi Responden Berdasarkan Usia No.
1. 2. 3. 4.
Usia 21-30 tahun 31-40 tahun 41-50 tahun >50 tahun Jumlah
Frekuensi 17 orang 33 orang 14 orang 9 orang 73 orang
Persentase 23,3% 45,2% 19,2% 12,3% 100%
Sumber: Hasil olah data kuesioner , 2013
c. Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja Tabel Deskripsi Responden Berdasarkan Masa Kerja No.
1. 2. 3. 4. 5.
Masa Kerja 1-5 tahun 6-10 tahun 11-15 tahun 16-20 tahun >20 tahun Jumlah
Frekuensi 28 orang 12 orang 16 orang 6 orang 11 orang 73 orang
Persentase 38,4% 16,4% 21,9% 8,2% 15,1% 100%
Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2013
d. Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan Tabel Deskripsi Responden Berdasarkan Pendidikan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Pendidikan SMA D1 D3 S1 S2 Jumlah
Frekuensi 7 orang 4 orang 5 orang 50 orang 7 orang 73 orang
Persentase 9,6% 5,5% 6,8% 68,5% 9,6% 100%
Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2013
e. Deskripsi Responden Berdasarkan Jabatan Tabel Deskripsi responden berdasarkan jabatan No.
1. 2. 3.
Jabatan Jabatan Struktural Pengadministrasian Pelaksana Jumlah
Frekuensi 22 orang 39 orang 12 orang 73 orang
Persentase 23,3% 45,2% 19,2% 100%
Sumber: Hasil olah data kuesioner, 2013
Sebagai lembaga Pemerintahan yang langsung menangani dan mengawasi kinerja Koperasi dan UKM, Dinas Koperasi dam UKM Propinsi Sumatera Selatan memerlukan pegawai yang berada pada usia produktif. Pegawai Dinas Koperasi dam UKM Propinsi Sumatera Selatan berusia antara 21 tahun sampai Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
80
dengan 50 tahun keatas. Sebesar 45,2% pegawai berusia 31-40 tahun dan 12,3% berusia
>50
tahun.
Gambaran
responden
berdasarkan
masa
kerja
menunjukkan pegawai dengan masa kerja 1-5 tahun sebesar 3 8,4% dari keseluruhan responden dan yang terendah ialah pegawai dengan masa kerja 16-20 tahun yaitu 8,2%. Dari segi pendidikan, gambaran karakteristik responden menunjukkan sebagian besar pegawai Dinas Koperasi dam UKM Propinsi Sumatera Selatan memiliki tingkat pendidikan S1 dengan persentase 68,5%, hal tersebut menunjukkan pegawai yang diperlukan dalam organisasi teknis daerah harus memiliki pendidikan tinggi guna menunjang tugas dan tanggung jawab pekerjaannya. Pegawai dengan tingkat pendidikan S2 diberikan beban tanggung jawab yang lebih tinggi dengan ditempatkan pada jabatan Kepala Bidang dalam struktur organisasi. Jumlah pegawai Dinas Koperasi dam UKM Propinsi Sumatera Selatan dengan tingkat pendidikan S2 sebesar 9,6%. Responden dalam penelitian ini kebanyakan merupakan pegawai administrasi dengan persentase 53,4%, hal ini dikarenakan pegawai pengadministrasian lebih banyak melakukan pekerjaannya di tempat kerja. Pegawai pelaksana yang menjadi responden dalam penelitian ini sebesar 16,4% dari keseluruhan responden. 2. Persepsi Responden terhadap Variabel Penelitian Motivasi kerja dalam penelitian ini diukur dengan membagi variabel menjadi tiga dimensi yaitu, kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan dan kebutuhan akan hubungan. a. Tanggapan Responden terhadap Dimensi Kebutuhan akan Prestasi Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan untuk Mencapai Tujuan No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
Frekuensi 2 orang 10 orang 23 orang 34 orang 4 orang 73
Persentase 2,7 13,7 31,5 46,6 5,5 100
ISSN : 2087-5142
81
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Memenuhi Keinginan di Masa Depan No.
1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Frekuensi 1 orang 8 orang 19 orang 44 orang 1 orang 73
Persentase 1,4% 11% 26% 60,2% 1,4% 100
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator Dorongan Untuk Bertanggungjawab Terhadap Pekerjaan Jawaban Frekuensi Sangat tidak Setuju 2 orang Tidak setuju 15 orang Ragu-ragu 26 orang Setuju 28 orang Sangat Setuju 2 orang Jumlah 73 Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013 No. 1. 2. 3. 4. 5.
Persentase 2,7% 20,5% 35,6% 38,4% 2,7% 100
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Mengambil Resiko Dalam Pekerjaan No.
1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Frekuensi 1 orang 8 orang 17 orang 34 orang 13 orang 73 orang
Persentase 1,4% 11% 23,3% 46,6% 17,8% 100%
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Memanfaatkan Kesempatan Belajar Dalam Bekerja No.
1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
Frekuensi 1 orang 13 orang 31 orang 25 orang 3 orang 73 orang
Persentase 1,4% 17,8% 42,5% 34,2% 4,1% 100%
ISSN : 2087-5142
82
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keinginan Untuk Dapat Lebih Banyak Memanfaatkan Waktu Bekerja No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
S 1 2 3 4 5 Jumlah
F 5 24 38 6 73
N 10 72 152 30 264
% 6,8 32,9 52,1 8,2 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
b. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kebutuhan Akan Kekuasaan Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Membantu Rekan Kerja Yang Lain Dalam Mengerjakan Tugasnya No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Frekuensi 2 orang 16 orang 22 orang 30 orang 3 orang 73 orang
Persentase 2,7% 21,9% 30,1% 41,1% 4,1% 100%
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Mempengaruhi Pegawai Lain No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Frekuensi 10 orang 27 orang 28 orang 8 orang 73
Persentase 13,7% 37% 38,4% 11% 100
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Banyak Beraktivitas Dengan Bawahan atau Atasan No. Jawaban S 1. Sangat tidak Setuju 1 2. Tidak setuju 2 3. Ragu-ragu 3 4. Setuju 4 5. Sangat Setuju 5 Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
F 1 8 17 34 13 73
N 1 16 51 136 65 269
% 1,4 11 23,3 46,6 17,8 100
ISSN : 2087-5142
83
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Keinginan Untuk Memerintah No.
1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
Jumlah Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Frekuensi 1 orang 13 orang 31 orang 25 orang 3 orang 73 orang
Persentase 1,4% 17,8% 42,5% 34,2% 4,1% 100%
c. Tanggapan Responden Terhadap Dimensi Kebutuhan Akan Hubungan Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Bekerjasama Dengan Pegawai Lain No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
S 1 2 3 4 5 Jumlah
F 1 7 9 42 14 73
N 1 14 27 168 70 280
% 1,4 9,6 12,3 57,5 19,2 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Tabel Tanggapan responden terhadap indikator dorongan untuk mengambil keputusan bersama dalam kelompok kerja No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
S 1 2 3 4 5 Jumlah
F 1 5 13 39 15 73
N 1 10 39 156 75 281
% 1,4 6,8 17,8 53,4 20,5 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Tabel Tanggapan Responden Terhadap Indikator Dorongan Untuk Berkumpul dan Berkelompok No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
S 1 2 3 4 5 Jumlah
F 4 21 41 7 73
N 8 63 164 35 270
% 5,5 28,8 56,2 9,6 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
84
Tabel Tanggapan Responden terhadap Indikator Dorongan untuk Menjalin Persahabatan dengan Pegawai Lain No. 1. 2. 3. 4. 5.
Jawaban Sangat tidak Setuju Tidak setuju Ragu-ragu Setuju Sangat Setuju
S 1 2 3 4 5 Jumlah
F 4 12 47 10 73
N 8 36 188 50 282
% 5,5 16,4 64,4 13,7 100
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013
A. Analisis Statistik a.
Analisis Regresi Linier Berganda Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa masing-masing variabel
memiliki pengaruh yang signifikan. Masing-masing hasil uji signifikansi adalah untuk motivasi kerja 0,009 < 0,050 atau hasil uji t dengan t hitung 2,680 > dari t tabel 1,980 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara motivasi kerja terhadap komitmen organisasi. Besarnya pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 17,6% merupakan hasil dari perkalian nilai Beta dan Zero-order pada tabel 4.61 yaitu 0,284 x 0,618 = 0,1755 12 (17,6%). Hasil uji signifikansi untuk motivasi kerja terhadap komitmen organisasi adalah 0.000 < 0,050 dan hasil uji t menunjukkan bahwa t hitung 4,904 > dari t tabel 1,980 menggambarkan terdapat hubungan positif antara komitmen organisasi terhadap komitmen organisasi. Besarnya pengaruh kepuasan kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 3 6,4% merupakan hasil dari perkalian nilai Beta dan Zero-order pada tabel 4.50 yaitu 0,5 19 x 0,702 = 0,36433 8 (36,4%). Tabel Coefficientsa Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
Correlations
Model
B
Std. Error
Beta
t
Sig.
Zero-order Partial
Part
1 (Constant) Motivasi Kerja
7.006 .257
4.175 .096
.284
1.678 2.680
.098 .009
.618
.305
.217
.469
.096
.519
4.904
.000
.702
.506
.398
Kepuasan Kerja
a. Dependent Variable: Komitmen Organisasi
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2014
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
85
Untuk persamaan Y dari penelitian ini dapat dilihat dari kolom Unstandardized Coefficient B. hasil pengolahan data menggunakan SPSS 17 menunjukkan bahwa: Y = 7006 + 0,469 X Rumus di atas menunjukkan bahwa besarnya komitmen organisasi apabila tidak dipengaruhi motivasi kerja dan komitmen organisasi adalah sebesar 7006 satuan. Rumus tersebut menunjukkan pula apabila motivasi kerja dinaikkan satu satuan akan meningkatkan komitmen organisasi dimotivasi kerja dan 46,9% (0,469) di kepuasan kerja. b. Analisis Korelasi Tabel Correlations Motivasi Kerja Motivasi Kerja
Pearson
1
Komitmen Organisasi .618**
Correlation Sig. (2-tailed) Komitmen Organisasi
N Pearson
.000 73 .618**
73 1
Correlation Sig. (2-tailed)
.000
N
73
73
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013 Berdasarkan hasil analisis data mengunakan SPSS 17 menunjukkan hubungan Motivasi Kerja dan Komitmen Organisasi adalah kuat dengan nilai korelasi 0,618 dengan jumlah sampel 73 dan nilai signifikansi 0,000 < 0,050 ini dapat diartikan bahwa hubungannya signifikan. Secara parsial hubungan antara variabel X1 yaitu motivasi kerja terhadap Y atau komitmen organisasi memiliki hubungan positif signifikan yang kuat, hal tersebut dapat dilihat pada tabel 4.63 yang menunjukkan korelasi X1 dan Y mendekati 1 sebesar 0,681. Nilai koefisien korelasi dapat dilihat dari tabel hasil olah data menggunakan SPSS 17 pada tabel Model Summary kolom R sebagai berikut: Tabel Model Summary Model 1 a.
R .735a
R Square Adjusted R Square .540 .527
Std.Error of the Estimate 3.96991
Predictors: (Constant), Motivasi Kerja
Sumber: Hasil pengolahan data primer, 2013 Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
86
Nilai R atau korelasi berganda sebesar 0,735 artinya hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan mempunyai hubungan yang kuat atau erat karena mendekati 1. Angka ini menunjukkan hubungan positif antara variabel motivasi kerja dan komitmen organisasi. c. Koefisien Determinasi Besarnya kontribusi variabel independen mempengaruhi variabel dependen dapat diketahui dari nilai koefisien determinasi. Kd = R2 x 100% Dimana: Kd = (0,735)2 x 100% Kd = 0,540225 x 100% Kd = 54% Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa nilai R2 sebesar 0,540 atau 54%, hal tersebut menggambarkan bahwa sumbangan motivasi kerja dan komitmen organisasi terhadap naik atau turunnya komitmen organisasi adalah 54% dan sisanya sebesar 46% merupakan sumbangan dari variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model yang diajukan dalam penelitian. Nilai F tabel dengan tingkat signifikan 5% dan degrees of freedom (df) dengan dk pembilang 2 dan dk penyebut 70 adalah sebesar 3,13. Hasil pengolahan data diketahui bahwa nilai F hitung sebesar 41,083 dan nilai F hitung tersebut lebih besar dari F tabel. Dari hasil uji hipotesis tersebut maka keputusan yang diambil adalah menolak H0 dan menerima Ha (hipotesis penelitian), artinya secara bersama-sama motivasi kerja dan komitmen organisasi secara keseluruhan mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel komitmen organisasi. Berdasarkan pengolahan data yang telah dilakukan mengenai hubungan dan pengaruh variabel X1 (motivasi kerja) secara bersama-sama terhadap variabel Y (komitmen organisasi), penelitian ini menghasilkan rumus sebagai berikut: Y = 7006 + 0,469 X2 Dari rumus diatas menunjukkan besarnya komitmen organisasi tanpa dipengaruhi oleh variabel motivasi kerja adalah 7006. Rumus tersebut juga menunjukkan apabila motivasi kerja dan kepuasan kerja dinaikkan satu satuan akan mempengaruhi Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
87
peningkatan komitmen organisasi sebesar pada motivasi kerja dan 46,9% di kepuasan kerja.
Kesimpulan 1. Motivasi kerja pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan secara umum mempunyai peranan yang cukup tinggi bagi pencapaian kriteria pegawai. Namun, dari hasil analisis pada dimensi kebutuhan akan prestasi indikator-indikator seperti dorongan yang dimiliki pegawai untuk bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan keinginan pegawai untuk lebih banyak memanfaatkan kesempatan belajar perlu mendapat perhatian. 2.
Komitmen organisasi pegawai Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan secara keseluruhan sudah baik dengan mencapai kriteria tinggi. Pada dimensi komitmen afektif indikator mengenai perasaan pegawai bahwa organisasi merupakan bagian dari hidupnya memerlukan perhatian lebih dari organisasi.
3. Terdapat hubungan positif signifikan yang kuat antara motivasi kerja dan komitmen organisasi serta pengaruhnya terhadap kinerja pegawai Dinas Koperasi dan UKM propinsi Sumatera Selatan. Secara terpisah motivasi kerja terhadap komitmen organisasi memiliki hubungan yang kuat dengan nilai 0,681. Besarnya pengaruh masing-masing variabel independen dalam penelitian ini ialah untuk motivasi kerja terhadap komitmen organisasi sebesar 54% dan 46% sisanya dipengaruhi oleh variabel lain.
Saran 1. Organisasi perlu memberikan perhatian lebih terhadap komitmen organisasi pegawai di Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan. Perhatian tersebut dapat dilakukan melalui peningkatan kesejahteraan pegawai sehingga pegawai akan memiliki persepsi untuk bertahan di organisasi meski ada pekerjaan lain diluar yang lebih baik. 2. Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan perlu memperhatikan motivasi kerja pegawai dengan cara memberikan kesempatan kepada pegawai
untuk
mengembangkan
keterampilan
dan
keahlian
yang
dimilikinya, hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan kesempatan Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
88
belajar bagi pegawai dengan prestasi kerja yang baik. Selain itu, Dinas Koperasi dan UKM Propinsi Sumatera Selatan juga dapat lebih memberikan ruang kreatifitas pada pegawai agar pegawai tedorong untuk memberikan kinerja optimal guna pencapaian tujuan organisasi.
DAFTAR PUSTAKA Dessler, Gary. 2002. Manajemen Personalia. PT. Gelora Aksara: Jakarta Edwin B.Flippo, Principle of Personal Manajemen, Sixth,ed..., Tokyo, McGraw – Hill, Kogakusha, Ltd, 1998 Gibson, James L. Dan Donelly. 2002. Organisasi. Penerbit Erlangga: Jakarta James A Stoner, Management, Second Edition. Prentice Hall Of India Private Limited, NewDelhi, 1994 Keith Davis, Human Behaviour at Work, 6th, Ed.... Tala. Mc Graw-Hill Publishing Co.Ltd...........1981 Yogyakarta. Mangkunegara, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Erlangga: Jakarta Murdijanto, 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bina Atmaja: Bandung Sedarmayanti, M.Pd. 2001. Sumber Daya Manusia Dan Produktivitas Kerja. Mandar Maju: Bandung.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
89
Pengaruh Promosi Jabatan terhadap Peningkatan Prestasi Kerja Pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Empat Lawang Saparudin Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui besarnya pengaruh Promosi Jabatan terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan bahwa Promosi Jabatan berpengaruh positif terhadap peningkatan Prestasi Kerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang. Hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan dan persamaan regresi yaitu = 17,9098 + 0,1596X Berarti jika Promosi jabatan ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja pegawai akan meningkat sebesar 0’1596 Dari nilai perhitungan koefisien pengaruh promosi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai sangat erat yaitu sebesar 0,35. dan hasil perhitungan koefisien determinasi prestasi kerja pegawai dipengaruhi oleh promosi jabatan sebesar 0,1225/12,25% dan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain. Pengujian Hipotesis terbukti sebab t- hitung lebih besar dari t- tabel yaitu 2,012 lebih besar dari 2,145 jadi promosi Jabatan berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang. Saran-saran yang dikemukakan dari hasil penelitian ini adalah diharapkan kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang agar dapat memperhatikan pegawai dilingkungan kerjanya dan mengetahui keinginan dari pegawai agar pegawai bisa menunjukkan prestasi kerja yang mereka lakukan. Hendaknya Jenis-jenis Promosi jabatan yang lain perlu di berikan secara tulus dan kekeluargaan, sehingga pegawai akan merasa lebih puas atas hasil kerja yang mereka lakukan. Kata kunci: promosi jabatan, prestasi
Pendahuluan Manusia merupakan sumber daya yang sangat penting bagi suatu organisasi. Kemampuan sumber daya manusia yang terbatas akan mengakibatkan pekerjaan tidak dapat diselesaikan dengan baik, cepat dan tepat waktu. Oleh karena itu sumber daya manusia perlu dikembangkan secara teratur terus menerus agar diperoleh sumber daya manusia yang bermutu, bukan hanya pandai saja tetapi memenuhi syarat kualifikasi yang dituntut oleh suatu bidang tugas pekerjaan sehingga tugas Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
90
tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan. Syarat kualifikasi yang diinginkan tersebut misalnya, kemampuan, kecakapan, kepribadiaan sikap dan prilaku. Untuk memiliki sumber daya manusia yang terlatih dan terampil sebuah organisasi dapat melakukannya melalui pelatihan, pendidikan, bimbingan bagi sumber daya manusia. Untuk menghasilkan prestasi kerja yang tinggi tidak hanya memiliki keterampilan tetapi juga harus memiliki keinginan dan gairah kerja yang tinggi untuk berprestasi. Dalam meningkatkan kecakapan, mutu dan kemampuan pegawai diperlukan promosi jabatan yang merupakan suatu kekuatan yang ada dalam diri seseorang yang dapat mengarahkan perilaku dan hasil kerja seseorang. Pemberian promosi jabatan tersebut juga berlaku pada instansi pemerintah seperti pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang. Namun pada kenyatannya tidak semua pegawai Intansi Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang telah dipromosikan dan prestasi kerja yang kurang bagus, hal ini dapat dilihat cara kerja pegawainya, salah satu
contoh rendahnya
kesetiaan atau
loyalitas
pegawai
terhadap
pekerjaan,rendahnya pendidikan, kurangnya pengalaman kerja, tidak adanya rasa tanggung jawab kariawan terhadap pekerjaan, kualitas kerja yang kurang, kurangnya pengetahuan kariawan serta karyawan selalu pulang kerja disaat jam kerja atau bolos disaat jam kerja, hal ini menandakan promosi jabatan masi kurang diperhatikan oleh pimpinan, sehingga mengakibatakan prestasi pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang menurun. Pemberian promosi jabatan di lingkungan Badan Pemberdayan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang
adalah dalam bentuk
promosi jabatan struktural. Jabatan struktural dimaksud sebagai suatu kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang, dan seorang PNS dalam rangka memimpin satuan organisasi. Promosi jabatan struktural diberikan pada PNS yang telah memenuhi persyaratan untuk diangkat dalam jabatan tertentu seperti : 1. kualifikasi tingkat pendidikan 2. kepangkatan 3. memiliki kompentensi untuk menduduki jabatan 4. usia pernah mengikuti pendidikan dan 5. pelatihan jabatan serta pengalaman bekerja. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
91
Apabila semua syarat-syarat tersebut telah dipenuhi maka sudah selayaknya seorang PNS mendapatkan promosi. Pemberian promosi jabatan ini sebagai bentuk motivasi bagi PNS yang telah menduduki suatu jabatan tertentu untuk naik ke jenjang jabatan yang lebih tinggi, sehingga dengan adanya promosi jabatan dapat berpengaruh dalam meningkatkan prestasi kerja pegawai Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang. Promosi jabatan ini dapat dilakukan apabila ada formasi pemindahan, ada pegawai yang pensiun dan adanya lowongan jabatan yang belum diisi.
Kerangka Pemikiran Promosi Jabatan (X)
Prestasi Kerja (Y)
Keterangan : Variabel X Yaitu variabel yang mempengaruhi, variabel X dalam penelitian ini adalah promosi jabatan. Variabel Y Yaitu variabel yang dipengaruhi, variabel Y dalam penelitian ini adalah prestasi kerja.
Pembahasan Analisis Kuantitatif Hasil Quisioner jawaban Responden yang berkaitan dengan promosi jabatan dan prestasi kerja masing-masing diberi skor sebagai berikut : Jawaban a diberi skor 5 Jawaban b diberi skor 4 Jawaban c diberi skor 3 Jawaban d diberi skor 2 Jawaban e diberi skor 1
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
92
1. Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis Regresi Linier Sederhana adalah analisa mengenai pengaruh antara dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Artinya analisa regresi Sederhana berfungsi untuk mencapai apakah status variabel mempengaruhi variabel lainnya. Rekapitulasi Jawaban Responden atas Pertanyaan tentang Promosi Jabatan dan Prestasi Kerja Responden
X
Y
X.Y
x²
Responden 1
16
20
320
256
400
Responden 2
20
20
400
400
400
Responden 3
24
23
552
576
529
Responden 4
22
22
484
484
484
Responden 5
20
20
400
400
400
Responden 6
22
22
484
484
484
Responden 7
15
21
315
225
441
Responden 8
20
20
400
400
400
Responden 9
23
23
529
529
529
Responden 10
20
20
400
400
400
Responden 11
17
22
374
289
484
Responden 12
19
22
418
361
484
Responden 13
22
22
484
484
484
Responden 14
18
20
360
324
400
Responden 15
22
22
484
484
484
Responden 16
22
20
440
484
400
Responden 17
20
23
460
400
529
Responden 18
20
20
400
400
400
Responden 19
24
21
504
576
441
Responden 20
21
21
441
441
400
Responden 21
21
20
400
400
400
Responden 22
20
22
440
400
484
Responden 23
19
15
285
361
225
Responden 24
18
19
342
324
361
Responden 25
19
22
418
361
484
Responden 26
15
23
345
225
529
Responden 27
24
22
528
576
484
Responden 28
22
21
462
484
441
Responden 29
20
20
400
400
400
Responden 30
17
22
374
289
484
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
y²
ISSN : 2087-5142
93
Responden 31
23
22
506
529
484
Responden 32
21
22
462
441
484
Responden 33
19
21
399
361
441
Responden 34
22
23
506
484
529
Responden 35
23
22
506
529
484
709
740
15022
14561
Jumlah
15681
Dengan persamaan regresi sebagai berikut: Y = a + bx n (∑XY) – (∑X) (∑Y) b= n (∑X²) – (∑X)² (35.15022) – (709. 740) b= 35(14561) – (709)² 525,770 – 524,660 b=
1110 =
509,635 – 502,681
6954
b = 0,1596
Nilai a dicari dengan cara: ∑Y – b. ∑X a= n a = 740 – (0,1596) . (709) 35 a = 740 – 113,156 35 a = 626,844 35 a = 17,9098
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
94
Model Summaryb Change Statistics Std. Error R R Adjusted of Square F Square R Square the Estimate Change Change df1
Model
R
1
.35a
.01225
.028
1.53339
.35
1.996
df2 1
33
Sig. DurbinF Change Watson .167
a. Predictors: (Constant), Promosi Jabatan b. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Dari hasil perhitungan di atas maka secara matematis didapat persamaan regresi linier yaitu Y = 17,9098 + 0,1596. Hal ini menunjukkan bahwa setiap terjadi penambahan perubahan satu-satuan promosi jabatan akan meningkatkan prestasi kerja pegawai sebesar 0,1596. 2. Analisis Koefisien Korelasi Sederhana Analisis koefisien korelasi sederhana adalah analisis yang digunakan untuk menentukan derajat hubungan antara variable yang satu dengan variabel yang lainnya. n (∑xy) – (∑ x . ∑y) r = √ {n ( x² ) - (∑x)²}{n (∑y²) – (∑y)² 35 . 15022 – 709. 740 r = √{35(14561)–(709²)}{35.(15687)-(740)²} 525.770 - 524,660 r= √{509,635–502,681}{549,045–547,600} 1110 r= √ {6954}{1445} r= 1110 √ 10,048.530 r = 1110
= 0,35
3169,94
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
2.076
95
Maka nilai r = 0,35 menunjukkan bahwa promosi jabatan dan prestasi kerja berkorelasi sangat rendah (lemah). 3. Koefisien Determinasi Untuk melihat sejauh mana pengaruh promosi jabatan terhadap prestasi kerja dipergunakan rumus : KD = r² x 100% KD = (0,35)² x 100% KD = 0,1225 atau 12,25 % Dari perhitungan diatas promosi jabatan memberi pengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja pegawai pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang sebesar 12,25 % dan sisanya 87,75% dipengaruhi oleh faktor lain. 4. Uji Hipotesis Untuk menguji hipotesa yang telah dirumus diterima atau ditolak digunakan statistik uji t- tes dengan langkah – langkah sebagai berikut : 1. Menyusun formulasi hipotesa nihil (Ho) dan hipotesa alteratif (Hi) yaitu : Ho : t hitung < t tabel, berarti promosi jabatan tidak berpengaruh terhadap peningkatan prestasi kerja. Hi : t hitung > t tabel, berarti promosi jabatanberpengaruhterhadap
pen ingkatan
prestasi kerja. 2. Level of significant ditetapkan 95 %(@ = 0,05) dengan derajat kebebasan adalah : (@ / 2 : n – 2) maka dapat diketahui nilai t tabel yaitu : t- tabel : @ /2 : n – 2 = 0,05/ 35 -2 = 0,05 : 33 = 2,012 t - tabel adalah = 0,05/ 35 -2 3. Kriteria Pengujian Ho diterima jika t hitung < t tabel Hi ditolak jika t hitung > t tabel
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
96
4. Menentukan nilai t- hitung : r √ n -2 Thitung = √ (1 - r²) Dimana ; t = t- hitung r = Koefisien korelasi n = Jumlah Sampel
0,3√ 35 - 2 T hitung =
√ ( 1 - 0,35 ² ) 0,35 √ 33
T hitung = √
1 - 0,1225
0,35 . 5,744 T hitung =
√ 0,8775
T hitung =
2,0104
=
2,145
0,937
Coefficientsa Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model
Std. Error
B
1(Constant)
17.9098 2.219
Beta
95% Confidence Interval for B T 8.123
Promosi .1596 .109 .35 2.012 Jabatan a. Dependent Variable: Prestasi Kerja
Sig.
Collinearity Statistics
Correlations
Lower Upper Zero Bound Bound -order Partial
Part Tolerance VIF
.000 13.513 22.544 .167
-.068
.375
.239
.239
.239
1.000 1.000
Dari perhitungan diatas nilai t- hitung adalah 2,145. T
tabel
didapat T
tabel
Diketahui α =0,05 dengan tingkat kesalahan n-2 = 53-2 = 33, maka = 2,012 sedangkan T
hitung
sebesar 2,145 artinya T
hitung
>T
tabel
maka H0 ditolak dan HA diterima dengan kata lain hipotesa dalam penelitian ini
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
97
terbukti bahwa promosi jabatan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada Badan Pemberayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang.
Kesimpulan 1. Promosi Jabatan berpengaruh positif terhadap peneingkatan prestasi kerja pegawai Badan Pemberdayan Masyrakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang, hal ini dapat diketahui dari hasil perhitungan persamaan Regresi yaitu Y = 17,9098 + 0,1596 X. Hal ini berarti jika promosi jabatan ditingkatkan sebesar satu satuan maka prestasi kerja pegawai akan meningkat sebesar 0,1596 / 15.96 %. 2. Nilai perhitungan koefisien korelasi pengaruh antara Promosi jabatan terhadap prestasi kerja pegawai sangat erat yaitu sebesar 0,35. 3. Prestasi kerja pegawai dipengaruhi oleh promosi sebesar = 0, 1225 atau 12,25 % dan sisa nya dipengaruhi faktor lain. 4. Untuk menguji hipotesis yang telah dirumuskan ditolak atau diterima penulis maka digunakan alat analisis Uji t-test didapat hasilnya, nilai t- tabel (2,012), dan t hitung = 2,145 dengan demikian t-hitung > t- tabel (t- hitung lebih besar dari nilai t tabel).
Saran 1. Diharapkan Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Empat Lawang agar dapat memperhatikan pegawai di lingkungan kerjanya dan mengetahui keinginan dari pegawai agar pegawai bisa menunjukkan prestasi kerja yang mereka lakukakan. 2. Hendaknya jenis-jenis promosi yang lain yang perlu diberikan adalah perhatian dan penghargaan terhadap hasil kerja yang mereka lakukakan diberikan secara tulus dan kekeluargaan, sehingga pegawai akan merasa lebih puas atas hasil kerja yang mereka lakukakan.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
98
DAFTAR PUSTAKA
Alex S. Nitisemito, 2002, Manajemen Personalia, Ghalia Indonosia, Jakarta. Anto Dajan, 2003, Pengantar Metode Statistik, LP3ES, Jakarta. Djarwanto PS.dan Pangestu Subagyo, 2006, Statistik Induktif, BPFE,Yogyakarta. Deyus Pina, 2012. Pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Promosi Jabatan Pegawai Pada Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Empat Lawang. Skripsi STIE Lembah Dempo Pagar Alam. Hani T. Handoko, 2005, Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia, BPFE, yogyakarta. Hasibuan, S.P.Malayu, 2009. Dasar – Dasar Manajemen, Penerbit Ghalia Indonesia Jakarta. , 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, CV. Haji Masagung, Yogyakarta. J.Supranto.MA, 2004, Teori Apikasi Statistik, Erlangga, Jakarta. Kusmalianah, 2012. Pengaruh Pemberian Insentif Terhadap Prestasi Kerja Pegawai Pada Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Empat Lawang, Skripsi, STIE Serelo Lahat. Nawawi,
Hendri,
2005,
Metode
Penelitian
Bidang
Sosial,
Gaja
Mada
Univercitypress,Yogyakarta. Nazir. Moh, 2006, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Manulang M, 2005, Manajemen Personalia, Bumi Aksara, Jakarta. Singarimbum dkk,2005, Metode Penelitian dan Survey, LP3ES, Jakarta. Surat Edaran PP No : 02 /SE/1980,1980, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. Tugas Pokok dan Fungsi dan Perda, 2011, Penerbit Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (BPMPD) Empat Lawang. PP No 13 Jaabatan Struktural dan birokrasi pemerintah, 2002, Peraturan Pemerintah Republik Indonesia.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
99
Analisis Promosi dalam Meningkatkan Volume Penjualan Motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat Tri Rusilawati K. Dosen Tetap STIE Serelo Lahat
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada PT BAF Lahat yang berlokasi di Jalan Kolonel Burlain, Kecamatan Lahat. Tujuan yang dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan hubungan antara promosi terhadap volume penjualan Motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan, walaupun terkadang realisasi yang ada tidak tercapai dari target yang telah ditetapkan. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. BAF Lahat diantaranya adalah periklanan, pameran dan personal selling. Dari persamaan Regresi didapat promosi mempunyai pengaruh terhadap volume penjualan pada PT. BAF Lahat. Dari perhitungan kolerasi diperoleh kesimpulan bahwa terdapat hubungan promosi dengan volume penjualan pada PT. BAF Lahat. Berdasarkan hasil penelitian di atas maka penulis memberikan saran bahwa hendaknya PT. BAF Lahat lebih meningkatkan kegiatan promosinya dalam bentuk periklanan, personal selling, publisitas dan bauran promosi penjualan untuk menebus pasar dan menjaga layanan terhadap konsumen atau pelanggan yang memerlukan pelayanan jasa perbaikan dengan seprima mungkin, perusahaan perlu mengkaji kembali ataupun mengevaluasi ulang, apakah pihak perusahaan sudah semaksimal mungkin dengan daya dan upaya untuk mencapai target dan tujuan dari perusahaan itu sendiri dengan memperhatikan dan mengingat pembeli adalah raja jangan samapi timbul kesan negatif. Kata kunci: promosi dan volume penjualan
Pendahuluan Sejalan dengan perkembangan dunia usaha saat ini, kita dihadapkan oleh persaingan yang kian meningkat tajam. Dalam situasi seperti ini perusahaan harus siap dalam menghadapi persaingan di berbagai bidang. Persaingan tersebut muncul oleh karena bnyaknya perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama ataupun menjual produk yang sejenis.
Oleh karena itu setiap perusahaan dituntut untuk
mengelola usahanya sebaik mungkin agar dapat bertahan dan tumbuh diantara tajamnya persaingan. Perusahaan dapat bertahan dan tumbuh apabila berhasil memenangkan persaingan dan memperoleh laba rata-rata ataupun di atas rata-rata dari penjualannya dengan cara meningkatkan pangsa pasar.
Hal ini berarti perusahaan harus
menetapkan strategi pemasaran yang tepat bagi perusahaan, sehingga dapat meraih pangsa pasar yang lebih besar dari persaingannya. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
Strategi pemasarn tersebut ISSN : 2087-5142
100
mencakup keputusan tentang berapa biaya yang harus dikorbankan, dan berapa manfaat yang diharapkan atas biaya yang dikorbankan oleh perusahaan tersebut. Sehubungan dengan biaya dan manfaat yang diharapkan, maka perusahaan perlu mengelola berbagai variabel (bauran) pemasaran yang dapat dikendalikan perusahaan secara efesien dan efektif dalam strategi pemasarannya.
Variabel
pemasaran yang dimaksud adalah produk, harga, promosi dan distribusi. Perusahaan dapat memilih satu atau lebih dari variabel tersebut dalam kebijaksanaan pemasarannya. Namun dari keempat variabel tersebut yang sering mendapat perhatian dari pemasar adalah “Promosi”.
Ini disebabkan kegiatan
promosi selalu berlangsung dalam tahapan siklus hidup produk, walaupun intensitasnya pada setiap tahapan relatif berbeda. Juga telah terbukti di beberapa perusahaaan bahwa dengan memperkenalkan ataupun mengingatkan pada konsumen atas keberadaan suatu produk ternyata berhasil meningkatkan luas pangsa pasar dan hasil penjualannya. Kegiatan promosi yang terarah tepat dan efesien selain dapat menekankan biaya pemasaran dan distribusi juga dapat meningkatkan volume penjualan yang pada akhirnya berorientasi pada keuntungan perusahaan. Pihak manajemen perusahaan harus mampu menentukan dengan cepat dan tepat selera pasar dan memilih jenis promosi mana yang sesuai.
Waktu, tempat dan teknik promosi
promosi yang tepat merupakan kunci utama yang perlu diperhatikan dalam kegiatan promosi. Menurut konsep pemasaran berhasilnya suatu perusahaan apabila perusahaan tersebut dapat memenuhi
kebutuhan konsumen dengan lebih baik, hal ini
menunjukkan bahwa perusahaan tersebut telah memasuki era kompetisi. Sejalan dengan hal tersebut, upaya yang dapat dilakukan dalam memasarkan suatu produk yakni dengan melakukan kegiatan promosi yang meliputi, advertising, sales promotion, personal selling, public relation, agar calon konsumen lebih mengenal, memahami, serta simpati terhadap produk yang ditawarkan. Promosi dihadapkan pada berbagai macam kegiatan yang dapat mengkomunikasikan kelebihan-kelebihan produk
dilakukan perusahaan untuk yang dimiliki agar
dapat
membujuk calon pembeli. Oleh sebab itu manajer pemasaran harus memilih bentuk promosi yang tepat dan terpadu agar menghasilkan efek domino sehingga dapat meningkatkan volume penjualan. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
101
Demikian halnya dengan PT. BAF Lahat sebagai penyalur kendaraan bermotor sekaligus sebagai leasing di Lahat, tentu sangat memperhatikan sistem pemasaran dan promosi penjualan secara efektif kendaraan merek Yamaha sudah pasti akan intens dalam melakukan kegiatan promosi dengan berbagai media, dengan tujuan merebut pangsa pasar dari berbagai jenis kendaraan telah diluncurkan kepasaran. Berdasarkan kondisi yang telah disebutkan diatas dimana begitu banyaknya produkproduk yang sama yang ditawarkan dari berbagai macam produsen sehingga meramaikan bursa otomotif. Dari data penelitian ini dapat dilihat tingkat pertumbuhan penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat berdasarkan Biaya Promosi dari periode tahun 2008 sampai 2012. Tabel Tingkat Volume Penjualan terhadap Promosi tahun 2008-2012
Tahun 2008 2009 2010 2011 2012
Jumlah Promosi yang digunakan 7 8 7 9 12
Target Volume Penjualan (Unit) 119 120 127 130 162
Sumber: PT. BAF Lahat
Beberapa masalah yang menyebabkan volume penjualan menurun antara lain: promosi yang dilakukan oleh perusahaan hanya sekedarnya saja yaitu melalui sales promosi, dana yang dikeluarkan oleh perusahaan minim sekali, sehingga promosi yang dilakukan tidak sesuai pencapaian target yang ada sehingga penjualan yang didapat terkadang rendah, sales promosi perusahaan belum terlatih, sehingga dalam memberikan promosi kepada konsumen tentang produk mereka tidak maksimal, perusahaan dalam melakukan promosi tidak menggunakan trik, seperti mengadakan kontes musik untuk menarik minat konsumen, tidak melakukan kerja sama dengan perusahaan lain dalam melakukan promosi produk dan banyaknya pesaing yang ada dalam pemasaran produk. Rumusan Masalah 1. Apakah terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat? Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
102
2. Apakah terdapat hubungan antara Promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat? Tujuan penelitian 1. Untuk mengetahui pengaruh promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat. 2. Untuk mengetahui hubungan antara Promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat?
Landasan Teori Menurut Philip Kotler (2003: 626), promosi bisa dikatakan sebagai “Komunikasi yang dilakukan oleh suatu perusahaan yang difokuskan terhadap apa yang akan dikomunikasikan {produk atau jasa), kepada siapa dan seberapa sering komunikasi itu dilakukan”. Atau bisa juga diartikan secara singkat bahwa promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran baik dengan mediator (alat ataupun manusia). Basu Swastha (2003: 280) menguraikan tujuan promosi penjualan menjadi: 1. Tujuan promosi penjualan intern Salah satu tujuan promosi penjualan adalah untuk mendorong karyawan agar lebih tertarik pada produk dan promosi perusahaan. Adapun tujuan internnya adalah untuk meningkatkan atau mempertahankan moral karyawan, setelah karyawan tahu tentang bagaimana cara terbaik yang harus dilakukan untuk melayani konsumen dan untj meningkatkan dukungan karyawan, kerjasama seta sangat bagus bagi usaha promosinya. 2. Tujuan promosi penjualan perantara Usaha-usaha
promosi
penjualan
dengan
perantara
dapat
dipaki
untuk
memperlancar atau mengatasi perubahan-perubahan musiman dalam peranan, untuk mendorong jumlah pembelian yang lebih besar untuk mendapatkan dukungan yang lebih dalam saluran terhadap usaha promsoi, atau mendapatkan tempat serta ruang gerak yang lebih baik. 3. Tujuan pembeli penjualan konsumen Tujuan promosi penjualan yaitu teknik yang biasa digunakan seorang pemasar untuk menstimulasi seseorang sehingga mau melakukan pembelian,
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
103
misalnya dengan menggunakan kupon, rabat, price, premiums, samples, incentives marketing dan sebagainya. Menurut Tjiptono (2004: 253) pengertian volume penjualan adalah “penjualan yang berhasil dicapai atau yang ingin dicapai oleh suatu perusahaan dalan jangka waktu tertentu”. Faktor-faktor yang mempengaruhi volume penjualan ada beberapa hal antara lain: (Basu Swastha, 2006: 129) 1. Kondisi dan kemampuan penjualan, penjual harus dapat menyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. 2. Bauran Pemasaran, pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam penjualan, yang merupakan bauran pemasaran antara lain: a. Produk Dalam pemasaran termasuk dalam produk adalah barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan konsumen. Kepada suatu perusahaan (pemasar) suatu produk bukan saja memiliki karakteristik fisik, seperti bentuk, ukuran, warna, tetapi juga memiliki kualitas produk. b. Harga Harga merupakan keputusan yang penting dari pemasaran sebab bila harga terlalu tinggi banyak pembeli jadi menghilang, sedangkan bila rendah perusahaan tidak memperoleh cukup keuntungan.
Pada waktu yang sama
harga harus diputuskan hingga dapat menutupi segala pengeluaran dalam memproduksi dan menjual produk serta memberi keuntungan bagi perusahaan. c. Promosi Tujuan akhir dari pemasaran adalah menaikkan penjualan dan keuntungan perusahaan. Promosi dan periklanan adalah usaha-usaha untuk menyakinkan konsumen membeli produk perusahaan. d. Tempat Elemen yang terakhir adalah tempat yaitu pendistribusian produk. Proses ini adalah pemindahan produsen ke konsumen melalui saluran distribusi. 3. Modal, dalam penjualan harus memilki sejumlah modal yang diperlukan sehingga dapat mencapai yang diharapkan. 4. Kondisi organisasi perusahaan, kondisi ini biasanya ditangani sendiri oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada orang lain. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
104
5. Faktor lain, faktor-faktor lain seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemeberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Kerangka Pemikiran Variabel Pengaruh (X)
Variabel yang dipengaruhi (Y)
Promosi
Volume Penjualan
Variabel x (promosi) merupakan indikator yang mempengaruhi yang terdiri dari: advertising, sales promotion, personal dan selling, sedangkan variabel y (volume penjualan) sebagai indikator dipengaruhi yang terdiri dari : jumlah penjualan yang naik dan jumlah penjalan yang turun. Jika promosi barang perusahaan ditingkatkan penjualan bisa meningkat ataupun bisa menurun, sebaliknya jika promosi barang perusahaan diturunkan maka penjualan juga bisa meningkatkan ataupun bisa menurun. Jadi terlihat jelas disini promosi dapat berpengaruh bakan mempunyai hubungan terhadap penjualan perusahaan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah: 1. Diduga terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat. 2. Diduga terdapat hubungan antara Promosi terhadap volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat.
Metodologi Penelitian Populasi yang diambil dalam penelitian ini berupa data promosi dan pertumbuhan volume penjualan motor Yamaha Mio Soul pada PT. BAF Lahat dari tahun berdirinya perusahaan sampai dengan tahun 2013. Sampel dalam penelitian ini ada dua, yaitu unit sampel periode waktu dan konsumen sehingga unit sampelnya juga ada dua sampel waktu yaitu lama berdirinya dan beroperasinya perusahaan, dan sampel tersebut diambil smapel selama lima tahun terakhir, yaitu dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dengan maksud agar data yang diambil dapat menggamabarkan kondisi perusahaan yang terakhir. Pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah dengan cara Sampling Purposive yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono: Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
105
2004: 79), dengan data yang digunakan adalah data Time Series. Dimana penulis hanya mengambil data promosi dan volume penjualan motor Yamaha Mio Soul dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 PT BAF Lahat. Sumber data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Data Primer Yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli atau tidak melalui media perantara 2. Data Skunder Yaitu sumber data penelitian secara tidak langsung melalui media perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) Untuk memudahkan dalam pengumpulan data yang relevan guna mendukung penelitian ini, maka penulis menggunakan metode sebagai berikut: 1. Studi Lapangan (Field Research) Yaitu suatu metode pengumpulan data untuk mendapatkan data primer dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek penelitian, melalui: a. Observasi Yaitu proses pencatatan pola perilaku subjek (orang), objek (benda) atau kejadian sistematik tanpa adanya pertanyaan atau komunikasi atau individuindividu yang diteliti. b. Wawancara Yaitu teknik pengumpulan data dalam metode survei yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian. c. Quisioner Adalah proses pengambilan data dengan menggunakan/ memberikan bentuk pertanyaan. 2. Studi Pustaka (Library Research) yaitu penelitian yang dilakukan dengan membaca literatur yang relevan dengan permasalahan yang diteliti untuk mendapatkan landasan teori. Metode analisis yang dilakukan dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Analisis Kualitatif Yaitu analisis yang menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting yang holisitis, kompleks dan rinci Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
106
2. Analisis Kuantitatif Yaitu analisis yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka-angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistic. Analisis ini terdiri dari:
a. Analisis Regresi Linear Analisis Regresi Linier Sederhana merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen, dan rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2005: 243) adalah: Y = a + bX Keterangan: a
=
Konstanta
b
=
Koefesien Regresi
X
=
Promosi
Y
=
VolumePenjualan
Dimana untuk menghitung nilai b dengan menggunakan rumus sebagai berikut: b
n XY X Y n
X X 2
2
Dan untuk menghitung nilai a (Konstanta) dengan menggunakan rumus:
a
Y b X n
Keterangan: a = Konstanta b
= Koefesien Regresi
X = Promosi Y = Volume Penjualan n
= Jumlah Sample
b. Analisis Koefesien Kolerasi Sederhana
Anallisis Koefesien Kolerasi merupakan analisis yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Rumus Koefesien Kolerasi Sederhana menurut Sugiyono (2005: 212) yaitu:
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
107
r
n. XY X .Y
n X X nY Y 2
2
2
Keterangan: n
:
Periode Waktu (Tahun)
X
:
Promosi
Y
:
Volume Penjualan
r
:
Koefesien Kolerasi
c. Menghitung uji t-test Sebelum memasukkan nilai ke dalam rumus t-test ditentukan dahulu formulasi hipotesis, yaitu: H0 :
Tidak adanya
pengaruh
promosi terhadap peningkatan volume
penjualan Hi :
Adanya pengaruh promosi terhadap peningkatan volume penjualan.
Dan rumus t-test yang digunakan menurut Sugiyono (2005: 21): t
r n2 1 r2
Dimana: n
=
Jumlah Sampel
r
=
Kolerasi antar Dua Sampel
Dengan asumsi jika nilai t hitung lebih besar dari t tabel maka H o ditolak dan Hi diterima sehingga terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan dan sebaliknya jika nilai t hitung lebih kecil dari t tabel maka H o diterima dan Hi ditolak sehingga tidak terdapat pengaruh promosi terhadap volume penjualan. Kemudian membandingkan harga t hitung tersebut dengan harga t
tabel
dengan df = n-2 , pengandaian taraf kesalahan 50 % ( = 0,50). Kemudian membuat kesimpulan bahwa H0 diterima atau ditolak.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
108
Pembahasan Analisa Kuantitatif Untuk mengetahui kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. BAF Lahat terhadap hasil penjualannya, maka dilakukan analisis terhadap jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan promosi serta jumlah penjualan yang dihasilkan selama 5 tahun (tahun 2008 sampai dengan tahun 2012). Tabel Realisasi Penjualan motor Yamaha Mio Soul PT. BAF Lahat tahun 2008-2012 Tahun (n) Volume Penjualan (Y) 2008 119 2009 120 2010 127 2011 130 2012 162 Jumlah 658 Tabel Jumlah bentuk promosi yang dilakukan dalam penjualan Motor Yamaha Mio Soul PT. BAF Lahat tahun 2008-2013 Tahun (n) Jumlah Promosi (x) 2008 7 2009 8 2010 7 2011 9 2012 12 Jumlah 43 1. Analisis Regresi Linier
Tabel Penolong untuk menghitung Regresi antara bauran promosi dengan volume penjualan Tahun
Promosi (x)
Volume Penjualan (y)
x.y
2008 2009 2010 2011 2012
7 8 7 9 12
119 120 127 130 162
833 960 889 1.170 1.944
49 64 49 81 144
39.601 14.400 16.129 16.900 26.244
43
658
5.796
387
87.834
Setelah tabel penolong untuk menghitung regresi dengan menggunakan rumus: Y = a + bX
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
109
Untuk menghitung nilai b menggunakan rumus sebagai berikut: b
n XY X Y n
X X
2
2
b
55.796 43658 2 5387 43
b
28.980 28.294 1.935 1.849
b
686 861
b 7,977
Dan untuk menghitung nilai a (Konstanta) dengan menggunakan rumus:
a
Y b X
n 658 7,977(43) a 5 658 343,011 a 5 314,989 a 5 a 63 Langkah selanjutnya adalah memasukkan nilai a dan b tersebut ke dalam persamaan berikut: Y = a + bX Y = 63 + 7,977X a
Coefficients Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
Std. Error
1 (Constant)
63.000
14.839
Promosi
7.977
1.687
Beta
t
.939
Sig.
4.246
.024
4.729
.018
a. Dependent Variable: Volume Penjualan
Dari persamaan diatas didapat nilai Y = 63 + 7,977 X, nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap perubahan satu satuan variabel promosi akan meningkatkan volume penjualan sebesar 7,977.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
110
2.Analisis Koefesien Kolerasi
Anallisis ini merupakan analisis yang digunakan untuk mencari hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:
r
n. XY X . Y
n X X n Y Y 2
2
2
2
Apabila r mendekati 1 = 1 berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel x (promosi) dengan variabel y (volume penjualan) atau dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara variabel x dengan variabel y.
3.Menghitung uji t-test Uji t-test,
bertujuan untuk mengetahui kebenaran hipotesis yang diambil.
Rumus yang digunakan yaitu:
t t
t
r n2 1 r2 0,939 5 2 1 (0,939) 2
0,939 3 1 0,882
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
111
t
0,741(1,732)
t
1,626 0,344
0,451
t 4,729 b
Model Summary
Change Statistics
Model
R .939a
1
R
Adjusted R
Std. Error of
R Square
Square
Square
the Estimate
Change
.882
.842
6.99501
Sig. F F Change
.882
df1
22.367
df2 1
Change 3
a. Predictors: (Constant), Promosi b. Dependent Variable: Volume Penjualan
Nilai t hitung tersebut selanjutnya dibandingkan dengan nilai t tabel. Untuk pengandaian taraf kesalahan = 2 % uji dua pihak dan df = n – 2 = 5 -2 = 3, maka diperoleh t tabel sebesar 4,541. ternyata nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,729 sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara bauran promosi dan volume penjualan. Dapat dibuktikan bahwa adanya pengaruh promosi terahadap peningkatan volume penjualan. Kurva daerah penolakkan dan daerah penerimaan
Daerah ditolak -4,541
Daerah ditolak 4,541 4,729
Analisa Kualitatif Apabila suatu perusahaan telah melakukan promosi-promosi produknya dengan baik, maka peluang untuk meningkatkan volume penjualannya lebih besar, karena kebijaksanaan promosi pada dasarnya bertujuan untuk memperkenalkan produk/ barang atau jasa kepada konsumen, agar meningkatkan volume penjualan. Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
.018
112
Metode bauran promosi yang digunakan untuk meningkatkan volume penjualan sekaligus meningkatkan keuntungan pada perusahaan PT. BAF Lahat adalah dengan periklanan, pameran, personal selling. - Periklanan Periklanan yang digunakan oleh PT. BAF Lahat antara lain: kalender, sepanduk, brosur yang pembuatannya biasanya dilakukan setiap awal tahun. Pada kalender tersebut dicantumkan PT. BAF Lahat, alamat serta produk pengeluaran mobil yang terkini, baik model atau tipe dan jenisnya. Kemudian melalui sepanduk, karena di kota Lahat memiliki beberapa lokasi yang praktis untuk memasang spanduk, sehingga sepanduk tersebut mudah dibaca ataupun dilihat, dengan cara inilah dapat memikat hati para konsumen. Selebaran fotocopy atau cetakan yang berukuran 20 x 30 cm lengkap dengan gambar serta uraian kata-kata yang menggugah dihati para konsumen, dengan menampilkan hadiah grand prizenya.
Dan pada halaman dibelakang
menampilkan harga kredit tipe dan jenisnya, dengan uang muka dan angsuran perbulan serta persyaratan kredit. Dengan harapan agar para calon konsumen dapat menghubungi pihak perusahaan untuk memesan atau membeli produk yang dikeluarkan oleh pihak PT. BAF Lahat. - Kegiatan Pameran Promosi penjualan melalui kegiatan pameran yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Lahat, biasanya pada peringatan hari-hari besar Nasional maupun Daerah. Disaat hari-hari besar itulah produk-produk PT. BAF Lahat ditampilkan. - Kegiatan Personal Selling Kegitan promosi melalui personal selling ini yaitu dnegan mendatangi dinas perkantoran pemerintah, pihak swasta, dan BUMN yang ada di Kabupaten Lahat. Pelaksanaan ini dimaksudkan untuk menjalin hubungan dengan cara memberikan informasi dan kerja sama melalui produk yang ada, serta keinginan para pelanggan dan masyarakat sebagai pembeli potensial. Kebaikan dan kelemahan sistem promosi yang dilakukan oleh PT. BAF Lahat sebagai berikut: a. Kelebihan Periklanan menggunakan kalender, spanduk dan brosur.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
113
- Bagi Produsen: dapat memberikan informasi kepada masyarakat secara luas yang ingin memiliki mobil, penyampaian informasi ini dengan mudah dan cepat samapai pada masyarakat. - Bagi konsumen: dengan adanya informasi melalui kalender, sepanduk dan brosur, para konsumen mudah menghubungi pihak perusahaan dimana perusahaan tersebut berdomisili. b. Keburukan dan Kelemahan Periklanan menggunakan kalender, sepanduk dan brosur. - Bagi perusahaan: harus mengeluarkan biaya untuk mencetak dan membuat kalender, sepanduk dan brosur pada setiap waktu dibuat dengan menggunakan sablon. Apabila sepanduk yang dipajang atau digantung di atas jalan raya, biasanya mempubyai usia yang pendek dikarenakan banyak tangan jahil yang ingin merobek bahakn dicuri. - Bagi konsumen: pihak konsumen sendiri tidak dapat melihat secara nyata (langsung) produk serta harga perunitnya, dalam hal ini selalu membuat para konsumen penasaran. c. Aktivitas promosi dalam meningkatkan volume penjualan Promosi merupakan bagian dari pemasaran dalam upaya meningkatkan dan menciptakan pembelian dengan cara langsung maupun tidak langsung. Didalam melakukan kegiatan promosi perusahaan harus memperhatikan faktor biaya yang disediakan dan memilih jenis promosi yang tepat bagi perusahaan.
Dengan
adanya promosi ini, maka akan tercipta suatu komunikasi timbal balik antara produsen dan konsumen, yang harus dilakukan oleh pihak pusat secara menyeluruh dari sabang sampai maroeke (rutin). Dalam memilih jenis promosi yang digunakan haruslah secara efesien atau hasil guna yang merupakan hal penting, yaitu mengusahakan agar keuntungan dapat dicapai dengan mengeluarkan biaya atau pengorbanan yang sekecil mungkin. Untuk mempertimbangkan secara tepat jenis promosi yang digunakan, hal ini penting dan tidak boleh diabaikan begitu saja karena pemilihan jenis promosi yang tepat akan meningkatkan jumlah volume penjualan dan sekaligus mempengaruhi keuntungan yang akan diperoleh.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
114
Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan promosi yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan volume penjualan perusahaan, walaupun terkadang realisasi yang ada tidak tercapai dari target yang telah ditetapkan. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh PT. BAF Lahat diantaranya adalah periklanan, pameran dan personal selling. 2. Dari persamaan Regresi didapat nilai Y = 63 + 7,977 X, nilai tersebut dapat diartikan bahwa setiap perubahan satu satuan variabel promosi akan meningkatkan volume penjualan sebesar 7,977. 3. Dari perhitungan kolerasi diperoleh kesimpulan bahwa Apabila r mendekati 1 = 1 (0,939) berarti terdapat hubungan yang kuat antara variabel x (promosi) dengan variabel y (volume penjualan) atau dengan kata lain terdapat hubungan yang positif antara variabel x dengan variabel y. 4. Nilai t hitung adalah 4,729 dengan pengandaian taraf kesalahan = 2 % uji dua pihak dan df = n – 2 = 5 -2 = 3, maka diperoleh t tabel sebesar 4,541. ternyata nilai t hitung lebih besar dari t tabel yaitu 4,729 sehingga Ho ditolak dan Hi diterima. Hal ini berarti terdapat hubungan yang signifikan antara bauran promosi dan volume penjualan. Dapat dibuktikan bahwa adanya pengaruh bauran promosi terahadap peningkatan volume penjualan. Saran 1. Hendaknya PT. BAF Lahat lebih meningkatkan kegiatan promosinya dalam bentuk periklanan, personal selling, publisitas dan bauran promosi penjualan untuk menebus pasar dan menjaga layanan terhadap konsumen atau pelanggan yang memerlukan pelayanan jasa perbaikan dengan seprima mungkin. 2. Agar perusahaan mencapai volume penjualan yang diharapkan, maka perusahaan perlu mengkaji kembali ataupun mengevaluasi ulang, apakah pihak perusahaan sudah semaksimal mungkin dengan daya dan upaya untuk mencapai target dan tujuan dari perusahaan itu sendiri dengan memperhatikan dan mengingat pembeli adalah raja jangan samapi timbul kesan negatif. 3. Memberikan informasi atau tips tetang cara pemakaian kendaraan dengan baik
dan benar, dengan demikian pihak konsumen akan merasa nyaman dan tidak merasa kuatir.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
115
DAFTAR PUSTAKA Assauri, Sofjan. 2003. Manajemen Pemasaran, Dasar, Konsep dan Strategi, Cetakan Ketujuh. Raja Grafindo, Jakarta. Indrianto, Nur dan Bambang. 2002. Metodelogi Penelitian Bisnis untuk akuntasi dan Manajemen, Edisi Pertama. BPFE – Yogyakarta. Kotler, Philip. 2003. Manajemen Pemasaran, Edisi Bahasa Indonesia, Jilid Satu. PT. Prehalindo, Jakarta. Manullang. 2002. Pengantar Bisnis. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Ritongga, dkk. 2000. Pelajaran Ekonomi Dua. Erlangga, Jakarta. Stanton, William J. 2001. Prinsip Pemasaran. Erlangga. Jakarta. Staton, William J. 2004. Erlangga, Jakarta.
Prinsip-prinsip
Pemasaran,
Edisi
Ketujuh.
Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alpabeta, Bandung. Sugiyono. 2005. Statika untuk Penelitian, edisi Pertama. Alpabeta, Bandung. Swasta, Basu. 2001. Manajemen Penjualan, Edisi Tiga. PT BPFE, Yogyakarta. Swasta, Basu dan Hani Handoko, 2003, Manajemen Pemasaran : Analisa Perilaku Konsumen, BPFE, Yogyakarta. Tjiptono. 2004. Strategi Pemasaran, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Andi Offset, Yogyakarta.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
116
Syarat dan Ketentuan Penulisan Artikel merupakan kajian bidang ekonomi & kewirausahaan. Artikel yang dikirim ke Jurnal Media STIM Amkop adalah artikel yang tidak sedang dikirimkan ke jurnal/terbitan lain dan belum dipublikasikan dalam jurnal lain. Untuk artikel hasil riset dengan pendekatan survey, penulis harus melampirkan instrumen riset (kuesioner, daftar wawancara dan lain-lain). A.
Sistematika Penulisan I. Artikel Hasil Penelitian 1. ABSTRAK dan Kata kunci. Abstrak secara ringkas memuat uraian mengenai masalah dan tujuan penelitian, metode yang digunakan, dan hasil penelitian. Abstrak diikuti kata kunci ± 200 kata. Kata kunci berisi ide-ide atau konsep dasar yang mewakili bidang yang diteliti. Kata kunci terdiri dari 3 – 5 kata. 2. Pendahuluan. Bagian ini berisi tentang permasalahan penelitian, rencana pemecahan penelitian, tujuan penelitian, dan rangkuman kajian teoritik yang berkaitan dengan masalah yang diteliti. 3. Metodologi Penelitian. Bagian ini memuat rancangan penelitian atau desain penelitian, sasaran dan target penelitian (populasi dan sampel), teknik pengumpulan data, dan teknik analisis. 4. Hasil Penelitian dan Pembahasan. Bagian ini memuat hasil analisis data, pengujian hipotesis, menjawab pertanyaan-pertanyaan penelitian, temuantemuan dan menginterpretasikan temuan-temuan. 5. Kesimpulan dan Saran. Menyajikan kesimpulan penelitian dan saran-saran yang mengacu pada hasil-hasil penelitian. 6. DAFTAR PUSTAKA. Memuat sumber-sumber yang diacu di dalam penulisan artikel, hanya sumber-sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar pustaka. II. Artikel Konseptual 1. ABSTRAK dan Kata kunci. Abstrak memuat ringkasan yang padat dari isi artikel yang mencerminkan gambaran umum masalah yang dibahas dalam artikel dan hal-hal yang sedang dikritisi. Abstrak diikuti kata kunci. Kata kunci berisi ide-ide atau konsep dasar yang mewakili bidang yang dibahas. Kata kunci terdiri dari 3-5 buah kata. 2. Pendahuluan. Menguraikan hal-hal yang menarik perhatian pembaca dan memberikan konteks bagi permasalahan yang dibahas, mengemukakan permasalahan yang dibahas dan tujuan pembahasan 3. Pembahasan. Bagian ini berisi kupasan permasalahan yang meliputi analisis, argumentasi atau komparasi dan pendirian penulis mengenai masalah yang dibahas. 4. Kesimpulan. Berisi penegasan sikap penulis atas masalah yang dibahas, termasuk saran-saran dan sikap alternatif jika ada.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142
117
5. DAFTAR PUSTAKA. Memuat sumber-sumber yang diacu di dalam penulisan artikel, hanya sumber-sumber yang digunakan yang dimuat dalam daftar pustaka.
B. Format Penulisan 1. Artikel diketik rapi pada satu sisi ukuran kertas A4 dengan spasi ganda. 2. Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman ukuran 12. 3. Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris yang baik dan benar. 4. Panjang artikel maksimal 20 halaman (termasuk daftar pustaka). 5. Margin kiri 4 cm, atas 3 cm, bawah dan samping 2,5 cm. 6. Bagian depan memuat judul artikel, nama penulis (tanpa gelar akademik), dan abstrak. 7. Judul ditulis rata tengah. Jenis huruf judul times new roman-bold, ukuran 14. 8. Subjudul ditulis rata tengah. Jenis huruf times new roman-bold ukuran 12. 9. Setiap tabel atau gambar diberi judul yang sesuai dengan isi tabel dan gambar, dan sumber kutipan jika ada. Judul tabel atau gambar ditulis rata tengah. 10. Abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris. Jenis huruf yang digunakan: Times New Roman ukuran 11 dengan spasi single. Abstrak dalam bahasa Inggris menggunakan cetak miring. Panjang abstrak tidak boleh melebihi satu halaman depan. 11. Daftar pustaka ditulis alphabetis sesuai dengan nama akhir (tanpa gelar akademik), baik penulis asing maupun penulis Indonesia. Contoh: Referensi dari Situs Internet Allan R. Paliotta (25 Mei 1999), “A Personal View Of A World Class IT Auditing Function”, The IS Audit and Control Journal, http\\www.isaca.org *) Tanggal yang dicantumkan adalah tanggal melakukan browsing. Swastha, Basu. 1994. Azas-Azas Marketing, Akademi Keuangan dan Bisnis, Yogyakarta. 12. Artikel dikirim sebanyak satu eksemplar dan menyerahkan soft copy. Penulis yang artikelnya dimuat akan mendapat jurnal sebanyak 2 eksemplar.
Periode Mei 2013 – Agustus 2013
ISSN : 2087-5142