Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Mie Ayam Keriting “Permana” di Perumahan Harapan Baru 1 Nama Npm Jurusan
:Farah :122100606 :Manajemen
Pembimbing
:Rooswhan Budhi Utomo, SE., MMSi.
Latar Belakang Keberhasilan dan kegagalan suatu perusahaan merupakan kenyataan yang dapat dialami oleh suatu usaha. Dunia usaha berisi dengan persaingan, peluang, tantangan, kegairahan maupun kelesuan yang dapat menyebabkan naik turunnya suatu usaha, maka dari itu baik itu dari perusahaan yang berasal dari dalam atau luar negeri haruslah memiliki sesuatu yang dapat dijadikan senjata dalam usahanya untuk memenangkan persaingan bisnis dalam dunia bisnis. Tujuan dari perusahaan jasa yaitu mengutamakan kepuasan pelanggan / konsumen. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan dalam rangka meningkatkan omzet penjualannya. Misalkan dengan memberikan pelayanan yang paling maksimal, meningkatkan kualitas produk, menentukan harga yang sesuai dengan selera pasar, terus mengembangkan produk yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pelanggannya atau dengan cara lainnya. Mie Ayam Keriting “Permana” mempunyai standarisasi pelayanan yang baik, sehingga citra perusahaan di mata pelanggannya terus meningkat dan pada akhirnya juga mampu meningkatkan omzet penjualannya. Berdasarkan uraian tersebut, maka penulis tertarik untuk menulis penelitian ilmiah ini dengan judul: “PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN TINGKAT HARGA TERHADAP PENINGKATAN PENJUALAN MIE AYAM KERITING “PERMANA” DI PERUMAHAN HARAPAN BARU 1”
Rumusan Masalah Permasalahan yang akan di bahas oleh peneliti dalam penelitian ilmiah ini adalah: (1)
(2)
(3)
Apakah ada hubungan antara kualitas pelayanan dan tingkat harga dengan peningkatan penjualan pada Mie Ayam Keriting “Permana” di Perumahan Harapan Baru 1? Apakah kualitas pelayanan dan tingkat harga mempengaruhi peningkatan penjualan pada Mie Ayam Keriting “Permana” di Perumahan Harapan Baru 1? Berapa besar pengaruh kualitas pelayanan dan tingkat harga terhadap peningkatan penjualan pada Mie Ayam Keriting “Permana” di Perumahan Harapan Baru 1?
Data/Variabel Berdasarkan data yang diperoleh, penulis memperoleh variabel independen berupa kualitas pelayanan dan tingkat harga, serta variabel dependen berupa peningkatan penjualan pada Mie Ayam Keriting “Permana” yang terkait didalamnya.
Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan ini adalah dengan Penyebaran Kuisioner kepada pelanggan Mie Ayam Keriting “Permana”, Penelitian Lapangan Langsung ke lokasi yang terletak di Jalan Durian Raya Blok AH 4 no.15 Perumahan Harapan Baru Bekasi Barat, dan Penelitian Perpustakaan dengan mengumpulkan data/informasi yang dibutuhkan mengenai isi pembahasan melalui buku-buku / sumber-sumber lain yang berhubungan dengan penelitian.
Alat Analisis Yang Digunakan Penulis menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menggunakan Penyebaran Kuisoner ke pelanggan, sedangkan untuk menganalisa data yang telah di dapat penulis menggunakan alat analisis yang bersifat kuantitatif yakni dengan menggunakan Uji Validitas dan Reliabilitas, Analisa Regresi Berganda, Uji Signifikan Parameter Individual (Uji T), Uji Signifikan Simultan Statistik (Uji F), serta Analisa Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2).
Hasil Pembahasan Uji Validitas Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan metode Analisis Faktor.Perhitungan dilakukan dengan bantuan program SPSS versi 20. Pengujian validitas selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut ini. Tabel 4.1 Hasil Pengujian Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted p4 p5 p10 p12 p13 p18 p20 p23 h1 h3 pj2 pj3
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
37,0800 28,442 ,349 37,7600 25,451 ,714 37,7800 24,461 ,742 36,4600 29,804 ,300 36,4800 30,051 ,341 37,6400 26,317 ,551 37,0000 26,490 ,505 37,4400 24,211 ,749 36,6400 29,949 ,285 36,8800 24,720 ,569 36,3000 29,480 ,463 36,2800 27,757 ,293 Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Cronbach's Alpha if Item Deleted ,826 ,796 ,791 ,827 ,826 ,809 ,813 ,790 ,828 ,809 ,820 ,836
Tabel 1 menunjukkan bahwa semua indikator yang digunakan untuk mengukur variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai koefisien korelasi yang lebih besar dari r table untuk sampel sebanyak 50 responden yaitu 0,279. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa semua indikator tersebut adalah valid.
Uji Reliabilitas Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan rumusCronbach Alpha. Hasil pengujian reliabilitas untuk masing-masing variabel yang diringkas pada tabel 2 berikut ini : Tabel 4.2 Hasil Pengujian Reliabilitas Reliability Statistics Cronbach's Alpha
N of Items
,828 12 Sumber : Data primer yang diolah, 2013.
Hasil uji reliabilitas tersebut menunjukan bahwa semua variabel mempunyai koefisien Alpha yang cukup besar yaitu diatas 0,8 sehingga dapat dikatakan semua konsep pengukur variabel dari kuesioner adalah reliabel yang berarti bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini merupakan kuesioner yang handal.
Regresi Berganda Analisis regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan linier antara beberapa variabel bebas dengan variabel terikat. Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan bantuan program SPSS (Statistical Product and Service Solution) versi 20 for Windows dapat dilihat pada tabel berikut ini :
•
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Penjualan Tabel 4.3 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Peningkatan
Coefficientsa Model
Unstandardized Coefficients B
1
Std. Error
(Constant)
6,947
1,382
kualitas pelayanan
,127
,042
Harga
,031
,138
a. Dependent Variable: penjualan
Standardize d Coefficients
T
Sig.
Beta 5,027
,000
,446
2,993
,004
,033
,224
,824
Bagian ini menggambarkan persamaan regresi untuk mengetahui angka konstan dan uji hipotesis signifikansi koefisien regresi. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disusun persamaan regresi sebagai berikut ini : Y = 6,947 + 0,127 X1 + 0,031 X2 Dari persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Nilai konstanta sebesar 6,947 angka ini berupa angka konstan yang mempunyai arti besarnya tingkat penjualan pada saat nilai X 1 dan X2 (kualitas pelayanan dan harga) sama dengan nol. 2. Nilai besaran koefisien variabel kualitas pelayanan sebesar dengan 0,127 arah positif yang mempunyai arti bahwa setiap peningkatan 1 satuan kualitas pelayanan maka tingkat penjualan akan meningkat sebesar 0,127 satuan. Sebaliknya apabila kualitas pelayanan menurun 1 satuan maka tingkat penjualan juga akan mengalami penurunan sebesar 0,127 satuan. 3. Nilai besaran koefisien variabel harga sebesar dengan 0,031 arah positif yang mempunyai arti bahwa setiap peningkatan 1 satuan persepsi harga maka tingkat penjualan akan meningkat sebesar 0,031 satuan. Sebaliknya apabila persepsi harga menurun 1 satuan maka tingkat penjualan juga akan mengalami penurunan sebesar 0,031 satuan.
Uji Signifikan Parameter Individual (Uji T) Untuk menguji keberartian model regresi untuk masing-masing variabel secara parsial dapat diperoleh dengan menggunakan uji t. Berikut akan dijelaskan pengujian masing-masing variabel secara parsial. 1.
2.
Pengaruh kualitas pelayanan (X1) terhadap penjualan (Y) Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan menunjukkan nilai t hitung (2,993 < 2,013) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004< 0,05 dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan. Dengan begitu ho ditolak. Pengaruh harga (X2) terhadap penjualan (Y) Hasil pengujian menunjukkan nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan menunjukkan nilai t hitung (0,224 < 2,013) dengan nilai signifikansi sebesar 0,824 > 0,05 dapat diartikan bahwa harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Dengan begitu ho diterima.
Uji Signifikan Simultan Statistik (Uji F) Pada Uji Anova menunjukkan besarnya angka probabilitas pada perhitungan Anova yang akan digunakan untuk uji kelayakan model regresi dengan ketentuan angka probabilitas yang baik untuk digunakan sebagai model regresi ialah harus lebih kecil dari 0,05. Hasil perhitungan regresi secara bersama sama dapat dijelaskan pada tabel dibawah ini. •
Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Tingkat Harga Terhadap Peningkatan Penjualan Tabel 4.4 Uji Anova ANOVAa Model
1
Sum of Squares
Df
Mean Square
Regression
18,172
2
9,086
Residual
66,548
47
1,416
Total
84,720
49
a. Dependent Variable: penjualan b. Predictors: (Constant), harga, kualitas pelayanan
F 6,417
Sig. ,003b
Pengujian pengaruh variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya dilakukan dengan menggunakan uji F. Hasil perhitungan statistik menunjukkan nilai F hitung = 6,417 dengan signifikansi sebesar 0,003 < 0,05. Dengan nilai signifikansi di bawah 0,05 menunjukkan bahwa secara bersama-sama ada pengaruh yang signifikan antara kualitas dan harga terhadap penjualan. Analisa Korelasi dan Koefisien Determinasi (R2) Koefisien determinasi ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel-variabel bebas memiliki pengaruh terhadap variabel terikatnya. • Pengaruh Kualitas Pelayanan dan Harga Terhadap Penjualan Tabel 4.5 Koefisien Determinasi Model Summaryb Model
R
1
,463a
R Square ,214
Adjusted R Std. Error of Square the Estimate ,181
1,18992
a. Predictors: (Constant), harga, kualitas pelayanan b. Dependent Variable: penjualan
Bagian ini menunjukkan besarnya koefisien determinasi yang berfungsi untuk mengetahui besarnya persentase variabel dependen yang dapat diprediksi dengan menggunakan variabel independent. Angka R Square (angka korelasi atau r yang dikuadratkan) sebesar 0,214. Angka R square disebut juga sebagai koefisien determinasi. Besarnya angka koefisien determinasi 0,214 atau sama dengan 21,4%. Angka tersebut berarti bahwa sebesar 21,4% peningkatan penjualan dapat dijelaskan menggunakan variabel kualitas pelayanan dan variabel tingkat harga. Sedangkan sisanya 78,6% dapat dijelaskan oleh faktor lain seperti kualitas barang, selera konsumen dan lain-lain yang tidak dibahas pada penulisan ini. Dan didapatkan angka korelasi antara kualitas pelayanan dan tingkat harga dengan peningkatan penjualan sebesar 0,463. Di rujuk dari tabel 3.1 dapat di artikan bahwa 0,463memiliki tingkat hubungan yang cukup kuat di antara kedua variabel tersebut.
Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut ini : 1. Dari hasil perhitungan didapatkan angka korelasi antara kualitas pelayanan dan tingkat harga dengan peningkatan penjualan sebesar 0,463. Artinya antara kedua variabel terdapat hubungan yang cukup kuat. Korelasi positif menunjukan bahwa hubungan antara kualitas pelayanan dengan tingkat harga searah. Artinya jika kualitas pelayanan dan tingkat harga semakin ditingkatkan maka penjualan pun akan meningkat.
2.
Hasil perhitungan didapatkan nilai t hitung untuk variabel kualitas pelayanan menunjukkan nilai t hitung (2,993 < 2,013) dengan nilai signifikansi sebesar 0,004< 0,05 dapat diartikan bahwa kualitas pelayanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat penjualan. Dengan begitu ho ditolak h1 diterima. Sedangkan untuk variabel tingkat harga menunjukkan nilai t hitung (0,224 < 2,013) dengan nilai signifikansi sebesar 0,824 > 0,05 dapat diartikan bahwa harga tidak berpengaruh secara signifikan terhadap penjualan. Dengan begitu ho diterima h2 ditolak.
3.
Dari hasil perhitungan didapatkan angka koefisien determinasi sebesar 0,214 atau sama dengan 21,4% (rumus untuk menghitung koefisien determinasi ialah r2 x 100%). Angka tersebut mempunyai arti bahwa sebesar 21,4% variabilitas penjualan yang terjadi dapat dijelaskan dengan menggunakan variabel kualitas pelayanan dan tingkat harga. Dengan kata lain, besarnya pengaruh kualitas pelayanan dan tingkat harga terhadap peningkatan penjualan ialah 21,4%. Adapun sisanya, yaitu 78,6% (100% - 21,4%) dijelaskan oleh faktor-faktor penyebab lainnya seperti kualitas barang, selera konsumen dan lain-lain yang tidak dibahas pada penulisan ini.