PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP SYARI’AH TERHADAP MINAT KONSUMEN HOTEL SYARI’AH (Studi Kasus pada Hotel Graha Agung Semarang)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S1) Dalam Ilmu Ekonomi Islam
Oleh:
ABDUL WARITS NIM : 052411047 PROGRAM STUDI EKONOMI ISLAM FAKULTAS SYARI’AH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2009
i
Muhammad Saifullah, M. Ag. Jl. Taman Karonsih IV/1181 Ngaliyan Semarang 50181 Johan Arifin, S.Ag., MM. Perum BPI Blok D No.1 Ngaliyan Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING Lamp. : 4 (empat) eks Hal
: Naskah Skripsi a.n. Sdr. Abdul Warits Kepada Yth. Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo
Assalamu’alaikum Wr. Wb. Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama ini kami kirim naskah skripsi saudara: Nama : Abdul Warits NIM
: 052411047
Jurusan : Ekonomi Islam Judul
: Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap Minat Konsumen Hotel Syari’ah (Studi Kasus pada Hotel Graha Agung Semarang)
Dengan ini, mohon kiranya skripsi saudara tersebut dapat segera dimunaqosyahkan. Demikian harap menjadikan maklum. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Pembimbing I,
Pembimbing II,
Muhammad Saifullah, M.Ag NIP. 19700321 1996031003
Johan Arifin, S.Ag., MM. NIP. 19710908 2002121001
ii
DEPARTEMEN AGAMA RI INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO FAKULTAS SYARI’AH Jalan Prof. Dr. Hamka Km 02 Ngaliyan Semarang 50181 Telp/Fax. (024)7601291
PENGESAHAN Nama
: Abdul Warits
NIM
: 052411047
Jurusan
: Ekonomi Islam
Judul skripsi
: “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syariah Terhadap Minat Konsumen Hotel Syariah (Studi Kasus Pada Hotel Graha Agung Semarang “
Telah dimunaqosyahkan oleh Dewan Penguji Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang dinyatakan lulus pada tanggal: 28 Desember 2009 Dan dapat diterima sebagai pelengkap ujian akhir guna memperoleh gelar Sarjana (Strata Satu/S1) dalam Ilmu Ekonomi Islam. Semarang, 8 Januari 2009 Ketua Sidang
Sekretaris Sidang
Drs. Sahidin, M. Si. NIP. 19670321 199303 1 005
Johan Arifin, S. Ag., MM. NIP. 1971 0908 200212 1 001
Penguji I
Penguji II
Dra. Hj. Siti Mujibatun, M. Ag. NIP. 19590413 198703 2 001
Dr. Imam Yahya, M. Ag. NIP. 19700410 199503 1 001
Pembimbing I
Pembimbing II
Muhammad Saifullah, M. Ag. NIP. 19700321 199603 1 003
Johan Arifin, S. Ag., MM. NIP. 19710908 200212 1 001
iii
MOTTO
(77:ﻚ )اﻟﻘﺼﺺ َ ﷲ ِاَﻟ ْﻴ ُ ﻦا َﺴ َﺣ ْ ﻦ َآﻤَﺎ َا ْﺴ ِﺣ ْ َوَا
“Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah berbuat baik kepada engkau” (Q.S. al-Qashas : 77)
iv
ABSTRAK Seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi syari’ah di Indonesia, saat ini banyak lembaga yang menerapkan prinsip syari’ah dalam menjalankan usahanya seperti perbankan syari’ah, asuransi syari’ah, reksadana syari’ah, pasar modal syari’ah hingga sektor bisnis di bidang perhotelan juga menerapkan prinsip syari’ah. Alhasil, tidak sedikit hotel yang mulai menerapkan prinsip-prinsip syari’ah dalam menjalankan kegiatan operasional bisnisnya. Di Semarang terdapat Hotel Graha Agung yang terletak di Jalan Gajah Raya Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang. Hotel Graha Agung memiliki keunikan yang membedakan dengan hotel-hotel lain. Hotel Graha Agung adalah penginapan yang bernuansa islami dengan lokasi di dalam komplek Masjid Agung Jawa Tengah. Hal yang membedakan Hotel Graha Agung dengan hotel lain adalah pelayanan dan fasilitas yang diberikan mencerminkan nilai islami dan bernuansa religi. Sebagai contoh sederhana, semua karyawan hotel mengenakan busana yang menutup aurat, hotel juga hanya menyediakan makanan dan minuman yang halal serta ketersediaan sarana ibadah di setiap kamar. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1). Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat konsumen? 2). Bagaimana pengaruh penerapan prinsipprinsip syari’ah terhadap minat konsumen? 3). Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah (secara simultan) terhadap minat konsumen? Adapun tujuan penelitian ini adalah 1). Mengidentifikasi variabel pelayanan dan prinsip-prinsip syari’ah serta minat konsumen pada hotel syari’ah (Graha Agung Hotel Semarang). 2). Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah terhadap minat konsumen hotel syari’ah (Graha Agung Hotel Semarang). Metodologi yang digunakan adalah analisis regresi linier berganda, uji asumsi klasik, koefisisen determinasi, uji t parsial dan uji F secara simultan. Hipotesis dalam penelitian ini adalah kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah, secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen hotel syari’ah. Sedangkan secara simultan kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen hotel syari’ah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah, secara parsial maupun simultan memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap minat konsumen hotel syari’ah.Uji t dan uji F menghasilkan nilai signifikansi <0,05. Kemudian nilai R Square sebesar 0,415 mengindikasikan bahwa variabel independen mampu mempengaruhi variabel dependen sebesar 41,5%. Sedangkan sisanya sebesar 58,5% dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar penelitian ini. Kata kunci : kualitas pelayanan, penerapan prinsip-prinsip syari’ah, minat konsumen, hotel syari’ah.
v
PERSEMBAHAN Dengan segala kerendahan hati, skripsi ini penulis persembahkan untuk: Almamaterku, Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo Semarang Prodi Ekonomi Islam Pembimbing Bapak Muhammad Saifullah, M.Ag., dan Bapak Johan Arifin, S.Ag., M.M. serta Bapak Ratno Agriyanto, S.Pd., M.Si. Graha Agung Hotel Semarang Yang senantiasa mendoakanku tanpa henti, Bapak & Ibuku (Paryadi/Khamimah) dan kedua adikku (Maya Malikhah & Tsaltsa Nur Ismah). The Special motivator (Novita M.) PIJAR & Team (Kharis,Islam, Zidni,Shofi dan juga kang Zen) Temen-temen di MI Manbaul Ulum Temen-temen kontrakan (nuril, dadanx, tino, nafis, aziz dan kiki) Temen-temen EIA 2005 (edi, ulin, ciblek, suprex, gendut, fariq, alek, abu, adi, chil, nila, atul, ikha, sholikhah, khuri, evi, nailus, asiyah, eka, ulya, sulis, widya, maya, dora) Rekan-rekan di Komisariat IPNU PP Mansyaul Huda
vi
DEKLARASI Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi ini tidak berisi materi yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan. Semarang, Desember 2009 Deklarator,
ABDUL WARITS NIM: 052411047
vii
KATA PENGANTAR Bismillahirahmanirrahim. Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah menganugerahkan begitu banyak nikmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita pada zaman yang penuh dengan cahaya Islam. Penulis menyadari bahwa penulis tidak akan sanggup menyelesaikan skripsi ini tanpa adanya dorongan, bantuan dan kerjasama dari pihak-pihak yang berperan dalam penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada yang terhormat : 1.
Dekan beserta Pembantu Dekan I, II dan III.
2.
Ketua dan Sekretaris Program Studi Ekonomi Islam serta segenap dosen yang telah membimbing penulis selama ini.
3.
Bapak M. Saifullah, M.Ag dan Johan Arifin, S.Ag., MM. selaku pembimbing I dan II serta Bapak Ratno Agriyanto, S.Pd., M.Si yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun dan menyelesaikan skipsi ini.
4.
Keluarga tercinta (Bapak, Ibu, dan adik-adikku) yang senantiasa mendoakanku setiap saat.
5.
Semua saudara, sahabat dan teman seperjuangan, terima kasih atas dukungan dan motivasi kalian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
saran serta kritik yang membangun selalu penulis harapkan. Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin. Penulis,
ABDUL WARITS NIM : 052411047
viii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ...........................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................
iii
HALAMAN MOTTO .........................................................................................
iv
HALAMAN ABSTRAK .....................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................
vi
HALAMAN DEKLARASI .................................................................................
vii
HALAMAN KATA PENGANTAR ...................................................................
viii
HALAMAN DAFTAR ISI..................................................................................
ix
HALAMAN DAFTAR TABEL..........................................................................
x
HALAMAN DAFTAR GAMBAR .....................................................................
xi
BAB
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................
1
1.2 Perumusan Masalahan .................................................................
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian ....................................................
5
1.4 Sistematika Penelitian..................................................................
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori…………………………….………........ ...........
7
2.1.1 Hotel Syari’ah....................................................................
7
2.1.2 Kualitas Pelayanan.............................................. ..............
12
2.1.3 Penerapan Prinsip-prinsip Syari’ah....................... ............
15
2.1.4 Minat Konsumen................................................. ..............
20
2.2 Penelitian Terdahulu ....................................................................
22
2.3 Kerangka Pemikiran Teoritik ........................................ ..............
23
2.4 Hipotesis Penelitian........................................................ ..............
24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data ................................................ ................
25
3.2 Populasi dan Sampel ..................................................... ..............
25
3.3 Metode Pengumpulan Data ........................................... ..............
26
ix
3.4 Variabel Penelitian dan Pengukuran............................................... 31 3.5 Teknik Analisis Data ...................................................................
32
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Penyajian Data ..............................................................................
37
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian...................................
37
4.1.2 Struktur Organanisasi Objek Penelitian.............. ..............
38
4.1.3 Deskriptif Data dan Responden.........................................
38
4.1.4 Uji Validitas dan Reliabilitas.............................................
44
4.2 Hasil Analisis Data ........................................................ ..............
47
4.2.1.1 Hasil Uji Hipotesis .........................................................
47
a. Hasil Uji Regresi Berganda ......................................
47
b. Uji –t atau parsial…………………………..............
48
c. Uji F atau simultan......................................... ..........
48
d. Koefisien Determinasi............................... ...............
49
4.2.1.2 Hasil Uji Asumsi Klasik..................................... ............
50
a. Uji Normalitas ................................................ .........
50
b. Uji multikolinieritas..................................................
51
c. Uji Autokorelasi.............................................. .........
51
d. Uji Heteroskedasitas....................................... ..........
52
4.3 Pembahasan.................................................................................
53
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan .................................................................... ............
57
5.2 Keterbatasan Penelitian ..............................................................
58
5.3 Saran .............................................................................. ............
58
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................
xii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................
xiii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................
xiv
x
DAFTAR TABEL Tabel 1 : Variabel, definisi, Indikator dan skala pengukuran variabel penelitian ..
31
........................................................................................................ ........................................................................................................ Tabel 2 : Sex ...........................................................................................................
40
Tabel 3 : Umur........................................................................................................
41
Tabel 4 : Pekerjaan .................................................................................................
42
Tabel 5 : Penghasilan..............................................................................................
43
Tabel 6 : Hasil uji validitas.....................................................................................
45
Tabel 7 : Hasil uji reliabilitas .................................................................................
47
Tabel 8 : Hasil uji t .................................................................................................
48
Tabel 9 : Hasil uji F................................................................................................
49
Tabel 10: Hasil Koefisien Determinasi ..................................................................
49
Tabel 11: Hasil uji multikolinieritas.......................................................................
51
Tabel 12: Hasil uji autokorelasi..............................................................................
51
xi
DAFTAR GAMBAR Gambar 1 : Kerangka Pemikiran Teoritik ..............................................................
23
Gambar 2 : Struktur Organisasi Graha Agung Hotel .............................................
38
Gambar 3 : Grafik Normal Probability plot uji normalitas ....................................
50
Gambar 4 : Grafik Scatterplot uji Hekteroskedastisitas .........................................
52
xii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel merupakan salah satu bisnis yang bergerak pada sektor jasa khususnya akomodasi, segmen pasarnya adalah tamu yang datang untuk tujuan istirahat atau urusan bisnis. Oleh karena itu, tempat yang bersih, nyaman, dan aman adalah menjadi hal yang dibutuhkan oleh konsumen. Ini merupakan kewajiban pihak hotel untuk memberikan pelayanan yang maksimal
kepada
setiap
konsumennya.
Setiap
konsumen
pastinya
menginginkan yang terbaik dalam setiap jasa yang ia beli karena itu adalah menjadi haknya. Setiap konsumen berhak atas kenyamanan, keamanan, informasi yang benar dan jujur dan perlakuan atau pelayanan secara benar atas apa yang ia beli1. Jadi, dalam dunia bisnis, tidak terkecuali hotel syari’ah, kepuasan konsumen adalah menjadi salah satu yang diutamakan, karena hal itulah yang akan menentukan berhasil atau gagalnya suatu usaha perhotelan. Konsumen yang tidak puas tentu tidak akan mengulangi lagi memilih jasa akomodasi yang sama, apalagi didukung dengan banyaknya pilihan jasa perhotelan lain (pesaing), sehingga membuat konsumen memiliki banyak perbandingan untuk memilih hotel mana yang lebih sesuai dengan selera dan keinginannya. Seiring dengan semakin berkembangnya ekonomi syari’ah di Indonesia, saat ini banyak lembaga yang menerapkan prinsip syari’ah dalam 1
Johan Arifin, Fiqih Perlindungan Konsumen, Semarang: Rasail, 2007, hlm.133.
1
menjalankan usahanya seperti perbankan syari’ah, asuransi syari’ah, reksadana syari’ah, pasar modal syari’ah hingga sektor bisnis di bidang perhotelan juga menerapkan prinsip syari’ah. Alhasil, tidak sedikit hotel yang mulai menerapkan prinsip-prinsip syari’ah dalam menjalankan kegiatan operasional bisnisnya. Prinsip-prinsip syari’ah yang bersifat umum dalam menjalankan mu’amalah, usaha ekonomi, termasuk usaha perhotelan adalah2: a. Tidak
memproduksi,
memperdagangkan,
menyediakan,
atau
menyewakan produk atau jasa yang secara keseluruhan maupun sebagiannya dilarang dalam ketentuan Syari’ah. Seperti dalam hal makanan, mengandung unsur babi; minuman khamar,
perjudian,
perzinaan, dan lain-lain. b. Transaksi dilakukan berdasarkan jasa atau produk yang nyata, benarbenar ada. Tidak bersifat meragukan. c. Tidak mengandung unsur kezhaliman, kemudharatan, kemungkaran, kemaksiatan maupun kesesatan yang terlarang dalam kaidah Syari’ah; baik secara langsung maupun tidak langsung. d. Tidak ada pula unsur penipuan, kecurangan, kebohongan, ketidakjelasan (gharar), resiko yang berlebihan dan membahayakan. e. Ada komitmen menyeluruh dan konsekuen dalam menjalankan perjanjian yang disepakati antar pihak-pihak terkait. Di Semarang sangat banyak terdapat penyedia jasa akomodasi yang 2
Ruswandi, Hotel Dengan Kaidah Syari’ah, Makalah, http://mentoringku.wordpress.com/2008/10/27/hotel-dengan-kaidah-syariah/ dibrowsing pada 12 Desember 2009.
2
menyediakan berbagai macam fasilitas, harga dan keunikan. Semua itu dilakukan agar konsumen menjadi tertarik dan pada akhirnya memilih jasa yang mereka tawarkan. Pada penelitian ini penulis memilih Hotel Graha Agung yang terletak di Jalan Gajah Raya Kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang. Hotel Graha Agung memiliki keunikan yang membedakan dengan hotel-hotel lain. Hotel Graha Agung adalah penginapan yang bernuansa islami dengan lokasi di dalam komplek Masjid Agung Jawa Tengah. Hal yang membedakan Hotel Graha Agung dengan hotel lain adalah pelayanan dan fasilitas yang diberikan mencerminkan nilai islami dan bernuansa religi. Sebagai contoh sederhana, semua karyawan hotel mengenakan busana yang menutup aurat, hotel juga hanya menyediakan makanan dan minuman yang halal serta ketersediaan sarana ibadah di setiap kamar. Dengan nuansa religi dan nilai islami tersebut, Hotel Graha Agung diharapkan tetap dapat memberikan kenyamanan dan pelayanan yang maksimal bagi para konsumennya. Sebagaimana yang dikemukakan oleh seorang pakar pemasaran Fandy Tjiptono bahwa setiap perusahaan harus mampu memahami perilaku konsumen pada pasar sasarannya, karena kelangsungan hidup perusahaan tersebut sebagai organisasi yang berusaha memenuhi kebutuhan dan keinginan para konsumen sangat tergantung pada perilaku konsumennya, pihak manajemen perusahaan dapat menyusun strategi dan program yang tepat dalam rangka memanfaatkan peluang yang
3
ada untuk memenangkan persaingan.3 Mengingat keunikan Hotel Graha Agung yang berani memposisikan diri sebagai penyedia jasa akomodasi yang berdasar pada prinsip-prinsip syari’ah dan juga begitu pentingnya variabel-variabel yang dapat mempengaruhi
minat
konsumen
untuk
memakai
jasa
akomodasi
(penginapan) khususnya hotel syari’ah, dengan menilai segala sesuatunya dari sudut pandang atau penilaian konsumen, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang variabel-variabel yang dapat mempengaruhi minat konsumen dengan mengambil judul : “Pengaruh Kualitas Pelayanan Dan Penerapan Prinsip-Prinsip Syari’ah Terhadap Minat Konsumen Hotel Syari’ah (Studi Kasus pada Hotel Graha Agung Semarang)” 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah maka dapat dirumuskan permasalahan yang hendak diteliti, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan terhadap minat konsumen hotel Graha Agung Semarang? 2. Bagaimana pengaruh penerapan prinsip-prinsip syari’ah terhadap minat konsumen Hotel Graha Agung Semarang? 3. Bagaimana pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah (secara simultan) terhadap minat konsumen Hotel Graha Agung Semarang? 3
Fandi Tjiptono, Total Quality Service, Yogyakarta: Andi, 1997, hlm.19
4
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian 1. Mengidentifikasi variabel kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah serta minat konsumen hotel syari’ah. 2. Untuk mengukur dan menganalisis pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah terhadap minat konsumen hotel syari’ah. 1.3.2 Manfaat Penelitian 1. Sebagai bahan evaluasi kinerja manajemen Hotel Graha Agung dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan hotel demi kepuasan konsumen dengan tetap berpegang pada prinsip-prinsip syari’ah. 2. Diharapkan bermanfaat secara teori dan aplikasi terhadap pengembangan khazanah ilmu ekonomi islam. 3. Sebagai bahan informasi penelitian selanjutnya. 1.4 Sistematika Penelitian Sistematika Penelitian dalam skripsi ini adalah: Bagian awal skripsi berisi : Halaman Judul, Halaman Persetujuan Pembimbing,
Halaman
Pengesahan,
Halaman
Motto,
Halaman
Persembahan, Halaman Deklarasi, Halaman Abstrak, Halaman Kata Pengantar, Halaman Daftar Isi dan Daftar Lampiran. BAB I
: Pendahuluan, pada bab ini membahas tentang : 1. Latar Belakang Masalah
5
2. Perumusan Masalah. 3. Tujuan dan Manfaat Penelitian. 4. Sistematika Penelitian. BAB II : Tinjauan Pustaka, pada bab ini membahas tentang : 1. Kerangka Teori. 2. Penelitian Terdahulu 3. Kerangka Pemikiran Teoritik 4. Hipotesis BAB III : Metode penelitian, pada bab ini memuat tentang: 1. Jenis dan Sumber data 2. Populasi dan Sampel 3. Metode Pengumpulan Data 4. Variabel Penelitian dan Pengukuran 5. Teknik Analisis Data BAB IV : Analisis data dan pembahasan, pada bab ini menjelaskan: 1. Penyajian Data 2. Analisis Data dan Interpretasi Data 3. Pembahasan BAB V : Kesimpulan dan saran, pada bab ini berisi kesimpulankesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang perlu dikemukakan berkaitan dengan penelitian. Bagian akhir dari skripsi ini berisi daftar pustaka, riwayat hidup penulis dan lampiran-lampiran.
6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Kerangka Teori 2.1.1 Hotel Syari’ah Hotel syariah adalah hotel yang operasional dan layanannya telah menyesuaikan dengan prinsip-prinsip syari’ah atau pedoman ajaran Islam, guna memberikan suasana tenteram, nyaman, sehat, dan bersahabat yang dibutuhkan tamu, baik muslim maupun nonmuslim.1 Hotel syari’ah merupakan salah satu bisnis islami yang harus didasarkan atas nilai-nilai syari’ah, baik dalam pelayanan maupun manajemennya. Dalam hal manajemen, beberapa hal yang menjadi prinsipprinsip dan harus diperhatikan oleh pengelola lembaga keuangan syari’ah (termasuk hotel syari’ah) adalah2: a. Setiap perdagangan harus didasari sikap saling ridha diantara dua pihak, sehingga para pihak tidak merasa dirugikan atau dizalimi. Dengan ini, maka pihak pengelola memberikan kebebasan pada konsumen untuk memilih apa yang diinginkan. b. Penegakan prinsip keadilan. Adil dartikan bahwa apa yang diberikan oleh pihak pengelola
1
Ruswandi, loc.cit. Kuat Ismanto, Manajemen Syari’ah: Implementasi TQM Dalam Lembaga Keuangan Syari’ah, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009, hlm.24-25. 2
7
harus sesuai dengan apa yang dibayarkan. Artinya, semua hhak konsumen terpenuhi. c. Prinsip larangan riba. d. Kasih sayang, tolong menolong dan persaudaraan universal. Ini diartikan dengan kesediaan membantu dan melayani pada semua konsumen, artinya tidak ada diskriminasi, antara kulit hitam dan putih, antara yang beragama islam dan non islam atau lainnya. e. Tidak melakukan usaha yang merusak mental misalnya narkoba dan pornografi. Pihak pengelola tidak menyediakan produk/jasa dan fasilitas yang mendatangkan madharat tetapi harus yang bermanfaat bagi konsumen. f. Perdagangan tidak boleh melalaikan diri dari ibadah (shalat dan zakat) dan mengingat Allah. Kewajiban shlat dan zakat tidak boleh dilupakan, baik pengelola maupunn konsumen. g. Hendaklah dilakukan pencatatan yang baik. Semua transaksi hendaknya dicatat dengan baik, agar bisa dipertanggungjawabkan nantinya. Kemudian menurut Achmad Wiranto, seorang praktisi perhotelan, Mahasiswa Pascasarjana STIEPARI Semarang, untuk menuju hotel yang bernuansa syariah adalah dengan budaya-budaya
8
awal sebagai berikut: a. Menghidangkan makanan dan minuman yang halal. b. Busana karyawan yang islami, sesuatu yang mudah dan nyata untuk membedakan antara perusahaan yang berbasis syariah dan nonsyariah. c. Mengimbau/mengajak kepada para tamu untuk menjalankan ibadah bila saatnya tiba. d. Menyediakan fasilitas/sarana ibadah berupa musala yang representatif. e. Menjadikan peralatan ibadah berupa: sajadah, mukena, kitab suci Alquran sebagai fasilitas standar setiap kamar. f. House music, dengan menyajikan irama-irama/lagu rohani. g. Menyesuaikan kostum penyanyi dan lagu-lagunya dengan nuansa yang islami bila menampilkan live music. 3 Menurut M. Ismail Yusanto dan M. Karebet Widjajakusuma sebagaimana yang dikutip oleh Johan Arifin dalam bukunya ”Etika Bisnis Islami”, bahwa dalam menjalankan bisnis islami (termasuk hotel syari’ah) harus senantiasa mematuhi dan berpegang teguh pada ketentuan syariat, karena dengan syari’at sebagai kendali dalam menjalankan roda bisnis paling tidak mempunyai bebarapa tujuan, yaitu: 1) Target hasil; hal ini bisa berupa keuntungan materi maupun 3
Achmad Wiranto, Hotel Syari’ah, Antara Harapan Dan Tantangan, Makalah, www.wawasandigital.com, 15 Maret 2008.
9
keuntungan non materi. Paling tidak dengan syariat sebagai landasan serta pijakan dalam menjalankan pijakan bisnis, keuntungan yang diperoleh juga akan semakin banyak. Dan tentunya
proses
yang
dijalankan
sesuai
dengan
aturan
perbisnisan. 2) Pertumbuhan akan terus meningkat; ini bermaksud agar bisnis yang dijalankan tidak sekedar untuk mengembalikan modal dan mencari keuntungan semata. Hal itu juga bertujuan agar kedepannya dapat mengembangkan bisnis islami tesebut lebih maju dan berkembang. 3) Keberlangsungan; menjalankan bisnis bukan berarti setelah mendapatkan
keuntungan
akan
selesai.
Lebih
dari
itu,
menjalankan bisnis juga bertujuan untuk semakin meningkatkan kualitas bisnisnya agar bisnis yang dikelola akan selalu eksis. 4) Akan mendapatkan keberkahan dan keridhaan Allah; poin ini merupakan puncak dari diijalankannya suatu bisnis. Tanpa adanya itu, maka keuntungan baik secara materi maupun yang lain, peningkatan bisnis, eksistensi yang kian kuat tidak akan ada nilainya ketika tidak mendapat keberkahan dan ridha Allah swt.4 Keempat hal diatas merupakan tuntunan syari’ah dalam menjalankan dan mengelola sebuah bisnis islami, tidak terkecuali hotel syari’ah.
4 Johan Arifin, Etika Bisnis Islami, Semarang: Walisongo Press, 2009 hlm.85-86.
10
Kemudian beberapa hal yang membedakan hotel syari’ah dengan hotel lainnya adalah: 1.
Penyajian makanan menggunakan bahan-bahan halal, serta yang berguna bagi kesehatan. Hal ini sesuai dengan prinsip syari’ah sebagaimana Firman Allah :
ﺕ ِ ﻭﺍ ﻁ ﺨﹸ ﻭﺍ ﹸ ﻌ ﻻ ﹶﺘ ﱠﺘ ِﺒ ﻭ ﹶ ﺒﺎ ﻴ ﻁ ﻻ ﹶ ﻼﹰ ﺤ َﹶ ﺽ ِ ﺭ ﻻ ﻤﺎ ِﻓﻲ ﹾﺍ ﹶ ﻭﺍ ِﻤ ﺱ ﹸﻜﹸﻠ ﻬﺎ ﺍﻟ ﱠﻨﺎ ﻴ ﻴﺎﹶﺍ (168: )ﺍﻟﺒﻘﺭﺓ.ﻥ ﻴ ﻤ ِﺒ ﻭ ﺩ ﻋ ﻡ ﻪ ﹶﻟ ﹸﻜ ِﺍ ﱠﻨ،ﻥ ِ ﻁﺎ ﻴ ﹶ ﺸ ﺍﻟ ﱠ Artinya : “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkag-langkah syaitan, karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu”.5(Q.S. al-Baqarah : 168). 2. Sajian minuman dihindarkan dari kandungan alkohol. Hal ini karena alkohol merupakan minuman yang memabukkan dan hukumnya haram. Sebagaimana hadits Nabi Muhammad SAW. yang berbunyi:
ﺭ ﻤ ﺨ ﺴ ِﻜ ٍﺭ ﹶ ﻤ ﹸﻜلﱡ,ﻡ ﺴﱠﻠ ﻭ ِﻴﻪ ﹶﻠﷲ ﻋ ُ ﻰ ﺍ ﻠﻲ ﺼ ل ﺍﻟ ﱠﻨ ِﺒ َ ﻗﹶﺎ: ل َ ﺭ ﻗﹶﺎ ﻤ ﻋ ﻥ ِ ﺒ ﻥ ِﺍﻋ 6
(ﻡ )ﺭﻭﺍﻩ ﻤﺴﻠﻡ ﺍﺤﺭ ٍﻤﺭ ﺨ ﻭ ﹸﻜلﱡ ﹶ
Artinya : Dari Ibnu Umar berkata: Nabi SAW bersabda: ”Setiap yang memabukkan itu khamer, dan setiap khamer itu haram”. (H.R. Muslim). Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 219 Allah berfirman:
ﺎﻬﻤ ﻤ ﻭِﺍ ﹾﺜ ﺱ ِ ﻊ ﻟِﻠﻨﱠﺎ ﻤﻨﹶﺎ ِﻓ ﻭ ﺭ ﻴ ﻡ ﹶﻜ ِﺒ ﺎ ِﺍ ﹾﺜﻴ ِﻬﻤ ل ِﻓ ْ ﹸﻗ,ﺴ ِﺭ ِ ﻴ ﻤ ﺍ ﹾﻟﻤ ِﺭ ﻭ ﺨ ﻥ ﺍ ﹾﻟ ﹶ ِﻋ ﻭ ﹶﻨﻙ ﺴ َﺌﹸﻠ ﻴ
5
Mahmud Yunus, Tafsir Qur’an Karim, Jakarta: PT Hidakarya Agung, 1973, hlm.34. M. Fuad al-Baqi, Shahih Muslim al-juz as-salis, Indonesia: Maktabah Dahlan, hlm.1588,tt., hlm. 6
11
(219 : )ﺍﻟﺒﻘﺭﺓ...ﺎﻥ ﹶﻨ ﹾﻔ ِﻌ ِﻬﻤ ﺭ ِﻤ ﹶﺍ ﹾﻜﺒ
3.
Artinya : “Mereka itu bertanya kepada engkau dari hal tuak (arak) dan judi. Katakanlah: Pada keduanya itu dosa besar dan beberapa manfaat bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfaatnya...” (Q.S. al-Baqarah: 219)7 Ketersediaan fasilitas ibadah dalam hotel, misalnya musholla/masjid dan perlengkapan ibadah di setiap kamar, misalnya mukena, sajadah dan al-Qur’an.
4.
Hiasan-hiasan yang ada pada hotel mencerminkan nilai-nilai islami. Misalnya lukisan kaligrafi.
5.
Peniadaan fasilitas-fasilitas yang menimbulkan maksiat, seperti bar, diskotik dan lain-lain.
6.
Aturan yang selektif bagi pasangan yang menginap. Dengan aturan itu, maka terjadi seleksi tamu di hotel. Tetapi kemudian tidak berarti harus menunjukkan surat nikah ketika mau menginap, tetapi pihak hotel membatasi tamu yang check in, yang bukan suami-istri harus terpisah kamarnya. Dan, dengan dihilangkannya fasilitas-fasilitas tadi dengan sendirinya juga terjadi seleksi pasar.8
2.1.2 Kualitas Pelayanan Dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti kata layan adalah membantu mengurus atau menyiapkan segala keperluan yang dibutuhkan seseorang, meladeni. Sedangkan 7
Mahmud Yunus, Op.Cit. hlm.46 Hamdany, Setelah Syari’ah, http://niriah.com/tips/2id820.html, 2008. 8
12
Bisnis
Meningkat,
Makalah,
Pelayanan adalah cara melayani.9 Menurut
Fitzsimmons
dan
Fitzsimmons
(1994),
Parasuraman, Zeithmal dan Berry (1988) sebagaimana yang dikutip oleh Salamatun Asakdiyah menyatakan bahwa kualitas pelayanan merupakan suatu cara untuk membandingkan persepsi layanan yang diterima pelanggan dengan layanan yang sesungguhnya. Apabila layanan yang diharapkan pelanggan lebih besar dari layanan yang nyata-nyata diterima pelanggan maka dapat dikatakan bahwa layanan tidak bermutu, sedangkan jika layanan yang diharapkan pelanggan lebih rendah dari layanan yang nyata-nyata diterima pelanggan, maka dapat dikatakan bahwa layanan bermutu, dan apabila layanan yang diterima sama dengan layanan yang diharapkan maka layanan tersebut dapat dikatakan memuaskan.10 Dengan demikian kualitas pelayanan merupakan suatu cara untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang diterima.11 Standard umum kepuasan konsumen hotel adalah ketika apa yang mereka dapatkan sesuai dengan yang mereka bayarkan.12 Dalam konteks jasa perhotelan berarti konsumen mendapat sambutan 9
EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Edisi Revisi, Semarang: Difa Publisher, 2008, cet. Ke-3, hlm. 520 10 Salamatun Asakdiyah, Analisis Hubungan antara Kualitas Pelayanan dan Kepuasan Pelanggan dalam Pembentukan Intensi Pembelian Konsumen Matahari Group di Daerah Istimewa Yogyakarta, Jurnal Akuntansi-Manajemen STIE YKPN Yogyakarta Volume XVI Nomor 2, Agustus 2005, hlm.130 11 Ibid. 12 Suci Utami Wikianingtyas, Meningkatkan Kepuasan Pelanggan Melalui Kualitas Pelayanan Rumah Sakit Yogyakarta, Jurnal Kajian Bisnis STIE Widya Wiwaha Volume 15 No.1, Maret-Agustus 2007, hlm.50
13
yang ramah ketika pertama kali datang, saat pemesanan dan penyelesaian
pemakaian
kamar.
Disamping
itu,
keramahan
karyawan bagian restorasi dan house keeping juga menjadi hal yang penting sebagai faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen disamping
kenyamanan
lingkungan
hotel.
Oleh
karenanya,
pelayanan yang berkualitas dan memuaskan pelanggan perlu diupayakan secara terus-menerus.13 Kemudian menurut Irawan (2002) sebagaimana yang dikutip oleh Suci Utami Wikianingtyas menyatakan bahwa: a) Pelanggan yang puas akan siap membayar premium. b) Perusahaan yang mempunyai banyak pelanggan yang puas, biaya pemasaran seperti iklan jauh lebih efisien dan efektif. c) Pelanggan yang puas adalah penyebar promosi dari mulut ke mulut. d) Perusahaan yang memiliki banyak pelanggan, umumnya lebih efisien biaya operasinya. e) Pelanggan yang puas akan membeli lebih banyak.14 Ruswandi (2008) mengatakan bahwa standard pelayanan hotel syari’ah adalah keramahan, keterbukaan, jujur, kesediaan untuk membantu, sopan dan bermoral15. Hal ini bertujuan untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen hotel, karena setiap konsumen yang datang adalah layaknya seorang tamu yang 13
Ibid. Ibid, hlm.51 15 Ruswandi, loc.cit 14
14
wajib dimuliakan, sebagaimana hadits Nabi SAW yang berbunyi:
ﻥ ﻴ ْﺅ ِﻤ ﻥ ﻥ ﻜﹶﺎ ﻤ ﻡ ﺴﱠﻠ ﻭ ﻴ ِﻪ ﻋﹶﻠ ﷲ ُ ﺼﱠﻠﻰ ﺍ ﷲ ِ لﺍ ُ ﻭ ﺴ ﺭ ل َ ﹶﻗﺎ: ل َ ﺭ ﹶﺓ ﹶﻗﺎ ﻴ ﺭ ﻫ ﻲ ﻥ ﹶﺍ ِﺒ ﻋ ﻡ ﻴ ﹾﻜ ِﺭ ﺨ ِﺭ ﹶﻓ ﹾﻠ ِ ﻭ ِﻡ ﺍﻵ ﻴ ﻭ ﺍ ﹾﻟ ﷲ ِ ﻥ ﺒِﺎ ﻴ ْﺅ ِﻤ ﻥ ﻥ ﻜﹶﺎ ﻤ ﻭ ﻩ ﺭ ﺎﻡ ﺠ ﻴ ﹾﻜ ِﺭ ﺨ ِﺭ ﹶﻓ ﹾﻠ ِ ﻭ ِﻡ ﺍﻵ ﻴ ﻭ ﺍ ﹾﻟ ﷲ ِ ﺒِﺎ 16
.ﻪ ﻴ ﹶﻔ ﻀ
Artinya: Dari Abu Hurairah berkata, Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tetangganya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaknya memuliakan tamunya.” (Muttafaqun ‘Alaih) Indikator yang terdapat dalam kualitas pelayanan, dalam penelitian ini adalah profesionalisme (keramahan, kejujuran dan profesionalitas kerja karyawan hotel pada tiap-tiap departemen yang meliputi :
Bagian Resepsionis
Bagian Restorasi
Bagian House keeping
2.1.3 Penerapan Prinsip-prinsip Syari’ah Penerapan adalah hal terkait dengan praktek atau pelaksanaan sedangkan prinsip adalah suatu pernyataan fundamental atau kebenaran umum maupun individual yang dijadikan oleh seseorang/ kelompok sebagai sebuah pedoman untuk berpikir atau bertindak.17
16
Muhammad Fuad Abd al-Baqi, Shahih Muslim al-Juz al-Awwal, Beirut; Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 1992, 17 http://id.wikipedia.org
15
Dalam Kamus lengkap Bahasa Indonesia disebutkan bahwa arti kata prinsip adalah dasar, asas kebenaran yang menjadi pokok dasar berpikir18. Sementara itu, syari’ah berasal dari akar kata syara’a yang secara bahasa berarti jalan menuju sumber air, ini dapat pula diartikan sebagai jalan ke arah sumber pokok kehidupan.19 Sedang secara
istilah
syari’ah
bermakna
perundang-undangan
yang
diturunkan Allah swt melalui Rasulullah Muhammad SAW untuk seluruh umat manusia baik menyangkut masalah ibadah, akhlak, makanan, minuman, pakaian maupun muamalah (interaksi sesama manusia dalam berbagai aspek kehidupan) guna meraih kebahagiaan di dunia dan di akhirat.20 Dari pengertian-pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa penerapan prinsip-prinsip syari’ah pada hotel syari’ah adalah pelaksanaan pedoman-pedoman dalam operasional bisnis sehari-hari dengan berdasarkan nilai-nilai syari’ah, dalam hal ini yang terkait dengan bisnis hotel. Hotel Syari’ah adalah bagian dari bisnis yang berprinsip syari’ah, oleh karenanya etika bisnis didalamnya harus merujuk pada prinsip-prinsip Ekonomi Islam21. Hal itu didasarkan pada satu kaidah ushul “al-ashlu fi al-af’al al-taqayyud bi hukmi asy-syar’i” (bahwa
18
EM Zul Fajri dan Ratu Aprilia Senja, Op.Cit, hlm. 671 Totok Jumantoro, Samsul Munir Amin, Kamus Ilmu Ushul Fikih, Jakarta: Penerbit Amzah, 2005, cet. I, hlm.307. 20 Suud Fuadi, Ekonomi Syari’ah, Makalah, tt. 21 Neni Sri Imaniyati, Hukum Ekonomi Islam dan Ekonomi Islam, Bandung: Penerbit Mandar Maju, 2002, Cet.1, hlm 168 19
16
hukum asal suatu perbuatan adalah terikat dengan hukum syara’: baik yang wajib, sunnah, mubah, makruh atau haram). Maka dalam melaksanakan suatu bisnis harus senantiasa tetap berpegang teguh pada
ketentuan
syari’at.22
Islam
menetapkan
prinsip-prinsip
perekonomian , antara lain sebagai berikut:23 a) Islam menentukan berbagai macam kerja yang halal. Jadi, kerja yang halal saja yang dipandang sah. b) Kerjasama kemanusiaan yang bersifat gotong royong dalam usaha memenuhi kebutuhan harus ditegakkan. c) Nilai keadilan dalam kerjasama kemanusiaan ditegakkan. Kemudian, prinsip-prinsip bisnis dalam Islam meliputi24: a. Prinsip Kesatuan (Tauhid) Berdasarkan prinsip ini, para pelaku bisnis syari’ah dalam menjalankan bisnisnya hendaknya tidak melakukan tiga hal; pertama, melakukan tindakan diskriminasi terhadap pihak lain. Dalam konteks hotel syari’ah, berarti bahwa tidak ada diskriminasi pada karyawan, juga kepada konsumen baik berdasarkan ras, warna kulit dan agama. Kedua, terpaksa atau dipaksa melakukan bisnis yang terlarang seperti minuman beralkohol. Ketiga, menimbun kekayaan atau serakah, karena pada hakikatnya kekayaan adalah milik dan amanat Allah.
22
Johan Arifin, Op.cit, hlm.37. Ahmad Aghar Basyir, Prinsip-prinsip Ekonomi Islam dalam Berbagai Aspek Ekonomi Islam, Yogyakarta: P3EI-FE UII Bekerjasama dengan Penerbit Tiara Wacana, 1992, hlm.13-14 24 Kuat Ismanto, Op.Cit, hlm.27-36 23
17
b. Prinsip Kebolehan (ibahah) Dengan prinsip ini berarti konsep halal dan haram pada barang/jasa yang dihasilkan dari sebuah usaha harus selalu diutamakan. Dalam hotel syari’ah, setiap apa yang diberikan dan disajikan kepada konsumen haruslah halal dan sesuai dengan syari’at Islam. c. Prinsip Keadilan (al-’adl) Keadilan memberikan pemahaman tentang perolehan atas sesuatu yang menjadi hak.dalam aplikasinya di lembaga bisnis syari’ah, keadilan mengarahkan pada transaksi yang jelas dan tidak mengandung unsur penipuan, baik dalam harga maupun jaminan produk dan jasa yang diberikan. d. Prinsip Kehendak Bebas (al-hurriyah) Dalam praktiknya di lembaga bisnis syari’ah para pelaku memiliki kebebasan untuk membuat produk dan jasa, artinya boleh melakukan inovasi terhadap produk dan jasa sepanjang tidak bertentangan dengan syari’at Islam. e. Prinsip Pertanggungjawaban Islam mengajarkan bahwa semua perbuatan manusia akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Dalam implementasinya pada lembaga bisnis syari’ah, diterapkan tiiga hal. Pertama, dalam menghitung margin, keuntungan, nilai upah serta hal-hal lainnya. Kedua, economic return, bagi pemberi modal harus
18
dihitung berdasarkan pada pengertian yang tegas bahwa besarnya tidak dapat diramalkan dengan probabilitas kesalahan nol dan tidak dapat ditetapkan terlebih dahulu (seperti sistem bunga). Ketiga, Islam melarang semua transaksi gharar. f. Prinsip Kebenaran: Kebajikan dan Kejujuran Dalam konteks bisnis, kebenaran dimaksudkan sebagai niat, sikap dan perilaku yang benar, yang meliputi proses akad (transaksi), proses
mencari
atau
memperoleh
komoditas,
proses
pengembangan maupun dalam proses upaya meraih atau menetapkan laba. Realisasi kebajikan adalah sikap kesukarelaan dan keramahtamahan. Kemudian dengan kejujuran sebagai dasar bisnis akan mendapatkan kepercayaan dari pihak lain yang dapat mendorong meningkatnya transaksi dan keuntungan. g. Prinsip Kerelaan (ar-ridha) Prinsip ini menjelaskan bahwa segala bentuk kegiatan ekonomi harus dilaksanakan suka rela, tanpa ada unsur paksaan antara pihak-pihak yang terlibat dengan kegiatan tersebut. Jadi pelaku bisnis syari’ah harus memegang teguh kebebasan bagi masingmasing pihak yang bertransaksi. h. Prinsip Kemanfaatan Prinsip kemanfaatan dalam kegiatan bisnis sangat berkaitan dengan objek transaksi bisnis. Objek tersebut tidak hany aberlabel halal tapi juga memberikan manfaat bagi konsumen.
19
Kemudian secara khusus Islam juga menetapkan nilai-nilai atau etika yang harus dipatuhi dalam kegiatan bisnis. Prinsip dasar yang telah ditetapkan oleh Islam mengenai bisnis atau perdagangan dan niaga adalah tolok ukur kejujuran, kepercayaan dan ketulusan.25 Prinsip-prinsip syari’ah yang diterapkan dalam hotel syari’ah yang dijadikan indikator dalam penelitian ini adalah: a) Aturan selektif terhadap pasangan yang akan menginap. b) Fasilitas ibadah dan peniadaan fasilitas-fasilitas terlarang seperti klub malam, diskotik dan minuman beralkohol. c) Kewajiban menutup aurat bagi semua karyawan.26 2.1.4 Minat Konsumen Minat merupakan kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Minat adalah perhatian; kesukaan; kecenderungan hati27. Sedangkan menurut kamus Filsafat minat adalah perhatian, kesukaan (kecenderungan hati) 1. Keinginan dan perhatian yang mengandung unsur-unsur suatu dorongan untuk berbuat sesuatu (belajar) 2. Suatu perangkat mental yang terdiri dari suatu campuran dari perasaan, harapan, pendirian, prasangka dan rasa takut, kecenderungan-kecenderungan lain yang mengarahkan individu
25
Neni Sri Imaniyati, Op. Cit, hlm.169 Ruswandi, Op.Cit. 27 Andre Martin, Kamus Besar Bahasa Indonesia Millennium, Surabaya: Karina, hlm 387 26
20
kepada suaatu pilihan tertentu.28 Menurut JP. Chaplin, sebagaimana yang dikutip oleh Dyah Widyarini Interest atau minat adalah29 : 1. Suatu sikap yang berlangsung terus menerus Yang memolakan perhatian seorang sehingga membuat dirinya jadi selektif terhadap objek minatnya. 2. Perasaan yang menyatakan bahwa suatu aktivitas, perkerjaan atau objek itu berharga atau berarti bagi individu. 3. Suatu keadaan motivasi atau suatu set motivasi yang menuntun tingkah laku menuju suatu arah (sasaran) tertentu. Menurut Crow dan Crow sebagaimana yang dikutip oleh Dyah Widyarini menyatakan bahwa sikap seseorang dalam memutuskan melakukan konsumsi dipengaruhi oleh tiga komponen, yaitu: 1) Cognitif Component: Kepercayaan konsumen dan pengetahuan tentang objek. 2) Affective Component: Emosional yang merefleksikan perasaan seseorang terhadap suatu objek, apakah objek itu diinginkan atau disukai. 3) Behavioral Component: Merefleksikan kecenderungan dan perilaku aktual terhadap suatu objek, yang mana komponen ini
28
Drs. Sudarsono, SH, Kamus Filsafat dan Psikologi, (Jakarta, PT. Rineka Cipta, 1993),
hlm 156 29
Dyah Widyarini, Pengaruh Pengetahuan Tentang Bank Syari’ah Terhadap Minat Dosen IAIN Walisongo Semarang pada Bank Syari’ah, Skripsi tidak dipublikasikan, Semarang: IAIN Walisongo, 2009
21
menunjukkan kecenderungan melakukan suatu tindakan.30 Jadi, minat konsumen hotel syari’ah adalah keinginan konsumen untuk memakai jasa yang disediakan oleh hotel syari’ah. 2.2
Penelitian Terdahulu Beberapa penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya terkait pengaruh pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syariah terhadap minat konsumen hotel syari’ah adalah: Hasil penelitian
Novianto Edi Suharno (Thesis S2 UGM:2007)
dengan judul “Kualitas Pelayanan Hotel Graha Cakra Malang Jawa Timur Berdasarkan Kepuasan Konsumen” menunjukkan variabel reability (X1), responsiveness (X2),assurance (X3), empathy (X4), tangibles (X5) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap kepuasan konsumen atas pelayanan yang diberikan pihak manajemen hotel.31 Penelitian Erika Amelia (Tesis S2 UI) yang berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Customer Untuk Menggunakan Jasa Hotel Syari’ah: Studi Kasus Hotel Sofyan Betawi” menunjukkan bahwa faktor yang berkaitan atribut syariah Islam memiliki pengaruh yang dominan dalam mempengaruhi keputusan customer untuk menggunakan jasa hotel syari’ah.32 Kemudian, dari hasil penelitian U. Lestari, Mahasiswa STEI Tazkia30
Ibid Novianto Edi Suharno, Kualitas Pelayanan Hotel Graha Cakra Malang Jawa Timur Berdasarkan Kepuasan Konsumen, Tesis S2, Yogyakarta: UGM, 2007 32 Erika Amelia, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Customer Untuk Menggunakan Jasa Hotel Syari’ah: Studi Kasus Hotel Sofyan Betawi, Tesis S2 dipublikasikan pada Digital Library Universitas Indonesia Jakarta. 31
22
Bogor pada Hotel Sofyan Betawi dapat disimpulkan bahwa penerapan syariat Islam pada bisnis/ usaha perhotelan tetap dapat memberikan layanan dan fasilitas yang memuaskan bagi konsumennya.33 2.3
Kerangka Pemikiran Teoritik Sejalan dengan tujuan penelitian dan kajian teori yang sudah dibahas diatas selanjutnya akan diuraikan kerangka berfikir mengenai pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip syari’ah terhadap minat konsumen untuk memakai hotel syari’ah. Kerangka pemikiran teoritik penelitian dijelaskan pada gambar dibawah ini: Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritik
Resepsionis
Kualitas Pelayanan
Restorasi House Keeping
Minat konsumen Fasilitas ibadah Busana karyawan
Penerapan Prinsip-prinsip Syari’ah
Larangan menginap satu kamar bagi pasangan yang bukan muhrim
Sumber : dikembangkan dari penelitian Novianto (2007), Suci (2007) , U.Lestari(2008) dan Dyah (2009).
33
U. Lestari, Analisa Tingkat Kepuasan Konsumen Terhadap Kualitas Pelayanan Jasa Hotel Berbasis Syariah (Studi Kasus Hotel Sofyan Betawi-Jakarta),Skripsi dipublikasikan, 2008.
23
2.4
Hipotesis Penelitian Hipotesa adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan.34 Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 :
Kualitas pelayanan
(Resepsionis, Restorasi, House keeping)
berpengaruh positif terhadap minat konsumen. H2 :
Penerapan prinsip-prinsip syari’ah berpengaruh positif terhadap kualitas pelayanan.
H3 :
Kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah secara simultan berpengaruh positif terhadap minat konsumen.
34
Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: Alfabeta, 2006, hlm. 70
24
BAB III METODE PENELITIAN 3.1
Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (konsumen Hotel Graha Agung Semarang sebagai objek penelitian). Untuk memperoleh data ini peneliti menggunakan kuesioner. Kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam hal-hal yang ia ketahui.1 Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert, skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan lima alternatif jawaban dalam suatu daftar pertanyaan, responden diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban yang telah disediakan. Sedangkan data sekunder diperoleh dari literatur, jurnal atau data-data yang berhubungan dengan tujuan penelitian.
3.2
Populasi dan Sampel Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
1
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu pendekatan Praktik, edisi Revisi VI, Jakarta: Rineka Cipta, 2006, cet. Ke-16, hlm.151
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.2 Populasi dalam penelitian adalah konsumen dan pengguna jasa Hotel Graha Agung Semarang. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.3 Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel non probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel4 dengan metode Sampling Purposive, yaitu pengambilan sampel berdasarkan tujuan tertentu. Biasanya, dilakukan dengan beberapa pertimbangan, misalnya alasan keterbatasan waktu, tenaga dan lain sebagainya. Dalam penelitian ini diperoleh 50 responden. 3.3
Metode Pengumpulan Data Untuk mengumpulkan data tentang pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah terhadap minat konsumen untuk memakai
hotel syari’ah sebagai jasa akomodasi, maka metode yang
digunakan adalah melalui: penyebaran angket (kuesioner), wawancara dan dokumentasi. 1. Metode Angket (Kuesioner) Kuesioner adalah alat pengumpulan data yang berupa daftar pertanyaan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah 2
Sugiyono Op. cit, hlm 90 Ibid, hlm 91 4 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Skripsi, Semarang: Fakultas Syari’ah IAIN Walisongo, 2008, hlm. 24. 3
26
responden.5 Metode ini digunakan untuk pengambilan data mengenai tentang pengaruh kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah terhadap minat konsumen memilih hotel syari’ah sebagai jasa akomodasi. Kuesioner yang dipakai disini adalah model tertutup karena jawaban telah disediakan dan pengukurannya menggunakan skala likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Sebelum membuat daftar pertanyaan terlebih dahulu dibuat kisikisi instrumen dengan menjabarkan variabel menjadi sub variabel yang akan diukur, hal ini digunakan sebagai patokan untuk menyusun instrumen yang berupa pertanyaan atau pernyataan instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat negatif sampai sangat positif dengan 5 (lima) alternatif jawaban, dengan jawaban masing-masing berikut; SS
: Sangat Setuju
S
: Setuju
N
: Ragu-Ragu
TS
: Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju Masing-masing jawaban memiliki nilai sebagai berikut:
5
SS
:5
S
:4
Ibid, hlm 162
27
N
:3
TS
:2
STS : 1 2. Metode Dokumentasi Metode dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan-catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya.6 Metode ini digunakan sebagai pelengkap guna memperoleh data sebagai bahan informasi yang berupa latar belakang kantor, tugas pokok dan tata kerja, struktur organisasi, presentasi serta data lain yang mendukung. Terhadap kuesioner yang dipakai dalam penelitian, dilakukan pengujian validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. 1. Validitas Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.7 Instrumen dikatakan valid jika dapat mengukur apa yang diinginkan dan mengungkap data variabel yang diteliti secara tepat. Dalam penelitian ini validitas yang digunakan adalah validitas internal, validitas yang dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian-bagian instrumen secara keseluruhan.8 Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki misi instrumen secara 6
Suharsimi Arikunto, Op. cit, hlm 231 Ibid, hlm 168 8 Ibid, hlm 171 7
28
keseluruhan yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud. Dalam pengujian validitas instrumen pada penelitian ini digunakan analisa butir. Cara pengukuran analisa butir tersebut adalah mengkorelasikan skor butir dengan skor total dengan rumus produk moment, yaitu :
Rxy =
N ∑ XY − (∑ X )(∑ Y ) {N ∑ X −(∑ X )}{N ∑ Y −(∑ X )} 2
2
2
2
Keterangan : R = Koefisien korelasi N = Jumlah subyek atau responden X = Skor butir Y = Skor total9 Validitas data diukur dengan menggunakan r hitung dengan r table (r product moment). Apabila r hitung > r table, dan nilai positif maka butir atau pertanyaan atau indikator tersebut dinyatakan valid dan apabila sebaliknya maka tidakk valid.10 2. Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen sudah baik.11 Reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberi hasil. Pengukuran yang konsisten apabila pengukuran dilakukan berulang-ulang terhadap gejala yang sama
9
Ibid, hlm 170 Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multinariate Dengan Program SPSS, Cetakan IV, Undip, Semarang, 2006, him. 45 11 Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm 178 10
29
dengan alat pengukuran yang sama. Uji reliabilitas ini hanya dilakukan pada data yang dinyatakan valid. Untuk menguji reliabilitas digunakan teknik croanbach alpa > 0,60 Rumus croanbach alpa adalah sebagai berikut: 2 ⎡ k ⎤ ⎡ ∑σ b ⎤ − 1 r11 = ⎢ ⎢ ⎥ σ 12 ⎦ ⎣ k − 1⎥⎦ ⎣
Keterangan : r11
= Reliabilitas instrumen
k
= Jumlah kuesioner
∑σ
2 b
σ 12
= Jumlah varian butir = Varian total12
Untuk mencari varian butir dengan rumus :
σ2 =
∑ (x )2 − ∑
(x )2
N
N
Keterangan :
σ
= Varian tiap butir
x
= Jumlah skor butir
N = Jumlah responden13
Untuk menilai reliable tidaknya suatu instrument dilakukan dengan mengkonsultasikan rhitung dengan rtabel. Apabila rhitung>rtabel maka instrumen dinyatakan reliable dan apabila rhitung
12 13
Ibid, hlm 196 Ibid, hlm 196
30
instrumen dinyatakan tidak reliable 3.4
Variabel Penelitian dan Pengukuran
Variabel adalah suatu atribut atau sifat atau aspek dari orang maupun obyek yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.14 Dalam penelitian ini, operasional variabel penelitian dan pengukuran variabel dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 1
Variabel, Definisi, Indikator dan Skala Pengukuran Variabel Penelitian Variabel Definisi Indikator Skala penelitian Pengukuran Kualitas Pelayanan (Variabel Bebas, X1)
Suatu cara untuk mengetahui seberapa jauh perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang diterima. (Fitzsimmons:1994)
Keramahan, kejujuran dan profesionalitas kerja karyawan bidang: • Resepsionis • Restorasi • House keeping
Diukur melalui angket dengan menggunakan skala likert.
Penerapan Prinsip-prinsip Syari’ah (Variabel Bebas, X2)
Pelaksanaan prinsip- • Fasilitas ibadah prinsip syari’ah dalam dan Peniadaan operasional sehari-hari fasilitas-fasilitas pada bisnis perhotelan. (night club, (Ruswandi:2008) diskotik, khamar) • Larangan satu kamar bagi pria dan wanita yang bukan suami istri. • Kewajiban bagi karyawan hotel berbusana yang menutup aurat. Perasaan emosional, • Pengetahuan pengetahuan serta tentang objek
Diukur melalui angket dengan menggunakan skala likert.
Minat Konsumen 14
Sugiyono, Op Cit, hlm 38
31
Diukur angket
melalui dengan
(Variabel Terikat, Y)
menggunakan perilaku yang aktual pada • Perasaan skala likert. objek yang disukai. konsumen (Dyah: 2009). terhadap objek • Kecenderungan dan tindakan konsumen terhadap objek
Sumber data : dikembangkan untuk penelitian, 2009
3.5
Teknik Analisis Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini akan dianalisis dengan menggunakan metode : 1. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi digunakan untuk mengetahui pola perubahan nilai suatu variabel (variabel dependen) yang disebabkan variabel lain (variabel independen). Analisis regresi berganda menggunakan suatu model
matematis
berupa
persamaan
garis
lurus
yang
mampu
mendefinisikan hubungan antar variabel sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan minat konsumen sebagai variabel dependen (terikat) dan kualitas pelayanan dan penerapan prinsip-prinsip syari’ah sebagai variabel independen (bebas) maka persamaan regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut : Y = a + b1X1+ b 2 X 2 + e Dimana : Y
= minat konsumen
a
= konstanta
b 1 ,b 2
= koefisien variabel X 1 ,X 2
32
X1
= kualitas pelayanan
X2
= penerapan prinsip-prinsip syari’ah
e
= kesalahan random
2. Uji Asumsi Klasik
Hasil dari regresi berganda akan dapat digunakan sebagai alat prediksi yang baik dan tidak bias bila memenuhi beberapa asumsi yang disebut sebagai asumsi klasik. Agar mendapatkan regresi yang baik harus memenuhi asumsi-asumsi yang diisyaratkan untuk memenuhi uji asumsi normalitas dan bebas dari multikoleniaritas, heteroskedostisitas, serta autokorelasi.15 1.
Uji normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi memenuhi asumsi normalitas. Untuk mengujinya digunakan normal probability plot yaitu apabila grafik menunjukkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tersebut memenuhi asumsi normalitas.
2.
Uji multikolinieritas Model regresi yang baik adalah model regresi yang varibelvariabel bebasnya tidak memiliki kolerasi yang tinggi atau bebas dari multikolinieritas. Deteksi adanya gejala multikolinieritas dengan menggunakan nilai Variance Infaction Factor (VIF) dan toleransi melalui SPSS. Model regresi yang bebas multikolinieritas memiliki
15
Imam Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Progam SPSS, Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2001, hlm.56-77.
33
nilai VIF dibawah 10 dan nilai toleransi diatas 0,1. 3.
Uji autokorelasi Menurut Makridakis (1983) sebagaimana yang dikutip oleh Wahid Sulaiman meenyatakan bahwa untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi maka dilakukan pengujian Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut16 : a. 1,65 < DW < 2,35 Æ tidak ada autokorelasi b. 1,21 < DW < 1,65 atau 2,35 < DW < 2,79 Æ tidak dapat disimpulkan c. DW < 1,21 atau DW > 2,79 Æ terjadi autokorelasi
4.
Uji heteroskedasitas Uji heteroskedasidas digunakan untuk menguji apakah dalam regresi terjadi ketidaksamaan varian nilai residual satu pengamatan ke
pengamatan
yang
lain.
Kemungkinan
adanya
gejala
heteroskedasitas dapat dilakukan dengan menggunakan diagram scatterpoot, dimana sumbu X adalah residual dan sumbu Y adalah niali Y yang diprediksi. Jika pada grafik tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah sumbu 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi hereroskedasitas dalam suatu model regresi. 3. Pengujian Hipotesis
Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen 16
Wahid Sulaiman, Analisis Regresi Menggunakan SPSS : Contoh Kasus dan Pemecahannya, Yogyakarta: Andi, Edisi I, hlm.89
34
secara sama-sama (simultan) terhadap variabel dependen digunakan uji anova atau F-test. Sedangkan pengaruh masing-masing variabel independen secara parsial (individu) diukur dengan menggunakan uji tstatistik. 1) Uji t atau Uji Parsial Untuk mengetahui apakah variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen dilakukan uji t atau t-student. Hipotesis uji t : Ho = b 1 ,b 2 = 0, masing-masing variabel independen
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
variabel
dependen. Ha = b 1 ,b 2 ≠ 0, masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 dan degree of freedom (dk): n-k, maka diperoleh nilai t tabel . Langkah selanjutnya adalah membandingkan antara t tabel dengan t hitung . Apabila jika t hitung lebih kecil dari t tabel maka Ho diterima, artinya masing-masing variabel
independen
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
perubahan nilai variabel dependen. Apabila t hitung lebih besar dari t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
35
Atau bila menggunakan perhitungan dengan software SPSS, maka pengambilan kesimpulannya dengan17: a. Kalau nilai sig. < α Æ tolak Ho, artinya masing-masing variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen. b. Kalau nilai sig. ≥α Æ Ho tidak ditolak, menerima Ho artinya masing-masing variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen 2)
Uji F atau Uji Simultan Pengujian simultan bertujuan untk mengetahui pengaruh variabel
independen
secara
bersama-sama
terhadap
variabel
dependen. Hipotesis uji F :Ho = b 1 ,b 2 = 0, variabel independen secara simultan tidak signifikan berpengaruh terhadap variabel dependen. Ha = b 1 ,b 2 ≠ 0,variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Penarikan kesimpulan dilakukan dengan berdasarkan probabilitas, jika tingkat signifikansinya (α) > 0.05 maka semua variabel
independen
tidak
berpengaruh
signifikan
terhadap
perubahan variabel dependen. Jika tingkat signifikansinya (α) < 0.05 maka semua variabel independen berpengaruh signifikan terhadap perubahan nilai variabel dependen.
17
Ibid. hlm.85
36
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Penyajian Data 4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian (Hotel Graha Agung) Hotel Graha Agung adalah penginapan yang bernuansa islami dengan lokasi di dalam komplek Masjid Agung Jawa Tengah yang merupakan masjid terbesar dan kebanggaan masyarakat Jawa Tengah. Lokasinya yang strategis hanya berjarak 10 menit dari pusat kota Simpang Lima, Stasiun Kereta Api Tawang (± 4 Km) dan Bandar Udara Ahmad Yani hanya berjarak 10 Km. Hotel Graha Agung adalah salah satu aset komersial yang merupakan bagian dari Masjid Agung Jawa Tengah yang didirikan pada tahun 2006 dan dikelola oleh PT. Madani Agung Jaya. Fasilitas-fasilitas yang dimiliki Hotel Graha Agung adalah : 1. 22 kamar yang terdiri dari: a. 14 Deluxe; b. 3 Family Room; c. 4 Executive(VIP); dan d. 1 Suite. 2. Agung Resto Merupakan restaurant 24 jam dengan berbagai macam menu khas Indonesia dan mempunyai cita rasa islami. Dengan luas ruangan yang cukup besar, Agung Resto juga bisa dijadikan
37
untuk ruang meeting berkapasitas hingga 100 pax. Agung Resto juga dapat digunakan untuk mengadakan acara keluarga, reuni, sampai pernikahan 3. Loundry 4. Peralatan ibadah di setiap kamar, seperti mukena, sajadah dan alQur’an. 5. Kelengkapan lain seperti AC, TV berwarna, kulkas, parkir yang luas dan keamanan 24 jam. 4.1.2 Struktur Organisasi Hotel Graha Agung Semarang OPERATION MANAGER
Koord. Front Office
Bell Boy
Koord. House Keeping
Reception
Security
Room attendant
Koord. Back Office
Public Area attendant
Accounting
Koord. Food & Baverage
Logistic
F&B Pantry
F&B Service F&B Officer
Loundry
4.1.3 Deskriptif Data Penelitian dan Responden 4.1.3.1 Deskriptif Data Penelitian Data
penelitian
dikumpulkan
dengan
cara
membagikan kuesioner secara langsung kepada responden
38
yang berhasil ditemui. Kuesioner diperoleh dengan cara peneliti menemui langsung responden dan memberikan kuesioner untuk diisi oleh para responden yang merupakan konsumen Hotel Graha Agung Semarang. Pengumpulan data secara langsung dengan menemui responden, hal ini bertujuan agar lebih efektif untuk meningkatkan respon rate responden dalam penelitian ini. Survey dengan kuesioner dilakukan mulai tanggal 10 s/d 20 November 2009 di Hotel Graha Agung kompleks Masjid Agung Jawa Tengah Semarang dengan mengambil 50 responden. Adapun teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel adalah dengan menggunakan
teknik accidential sampling (conveniece
sampling) yaitu sampling yang individu
atau
memiliki sampel dari
unit yang paling mudah dijumpai
atau
diakses. Karena jumlah sampel yang di dapat sebanyak 50 sampel, dengan demikian syarat pengolahan data dengan alat analisis SPSS sampel dapat terpenuhi. 4.1.3.2 Deskriptif Responden Penyajian data diskriptif penelitian bertujuan agar dapat dilihat profil dari data penelitian tersebut dan hubungan antar variabel yang digunakan dalam penelitian. Data deskriptif
yang menggambarkan keadaan atau kondisi
responden merupakan informasi tambahan untuk memahami
39
hasil-hasil penelitian. Responden dalam penelitian ini memiliki karakteristik. Karakteristik-karakteristik penelitian terdiri dari: 1. Jenis Kelamin Adapun data mengenai jenis kelamin responden konsumen Hotel Graha Agung Semarang adalah sebagai berikut : Tabel 2 Sex Cumulative Frequency Valid
Percent
Valid Percent
Percent
laki-laki
29
58.0
58.0
58.0
perempuan
21
420
420
100.0
Total
50
100.0
100.0
Sumber : Data yang diolah, 2009
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui tentang jenis kelamin konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden. Jenis kelamin yang paling banyak adalah jenis kelamin lakilaki sebesar 58.00 % dan perempuan sebesar 42.00 %. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar nasabah konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah laki-laki.
40
2. Umur Responden Data mengenai umur Responden disini, peneliti mengelompokkan menjadi tiga kategori, yaitu dari umur 17-19 th, 30-40 th, dan lebih dari 40 th. Adapun data mengenai umur konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut : Tabel 3 Umur
Frequency Valid
30-39 tahun 40-49 tahun >50 tahun Total
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
20
40.0
40.0
40.0
20
40.0
40.0
80.0
20.0 100.0
20.0 100.0
100.0
10 50 Sumber : Data yang diolah, 2009
Berdasarkan keterangan pada tabel diatas dapat diketahui tentang usia/umur konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden. Umur responden
yang
menjadi
sample
penelitian
ini
kebanyakan berkisar 30-39 tahun, yaitu terdapat sebanyak 20 responden atau
40% dari jumlah sampel,
yang
memiliki umur 40-49 tahun terdapat 20 responden atau 40%, dan yang memiliki umur lebih dari 50 tahun sebanyak 10 responden atau 20%. Dari keterangan diatas menunjukkan bahwa sebagian besar konsumen Hotel
41
Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden dalam penelitian ini adalah berusia 30-39 tahun. 3. Pekerjaan Responden Data
mengenai
pekerjaan
responden
disini,
peneliti mengelompokkan menjadi empat kategori, yaitu PNS, Pegawai swasta, Wiraswasta/ pedagang, dan lainnya. Adapun data mengenai pekerjaan konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden adalah sebagai berikut : Tabel 4 Pekerjaan
Valid
Valid Percent
Cumulative Percent
Frequency
Percent
25
50.0
50.0
50.0
14
28.0
28.0
78.0
10
20.0
20.0
98.0
1
2.0
2.0
100.0
50
100.0
100.0
PNS Pegawai swasta wiraswasta/p edagang lainnya Total Sumber : Data yang diolah, 2009
Dari tabel 4.3 dapat dilihat bahwa sebagian besar pekerjaan konsumen Hotel Graha Agung Semarang yang diambil sebagai responden berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebanyak 25 orang atau 50%, Pegawai swasta sebanyak 14 orang atau 28 %, , wirausaha/
42
pedagang sebanyak 10 orang atau 20% dan lainnya adalah 1 0rang atau 2%. 4. Penghasilan Responden Data mengenai penghasilan responden disini, peneliti mengelompokkan menjadi lima kategori, yaitu