LEMBAR PERSETUJUAN ARTIKEL
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MAN MODEL GORONTALO
NURNANINGSIH TUOODUTO JURUSAN/PRODI : S1. PENDIDTKAN EKONOiII
MENGETAHUI
Nip. i9820320 200604 2 003
Mengetahui Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi
Radia Hafid. S.Pd..M.Si Nip.197{042 20A542 2 aoz
PENGARUH KEDISIPLINAN BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA DI MAN MODEL GORONTALO Nurnaningsih Mooduto1, Dr. Hamzah Yunus, M.Pd 2, Melan A. Asnawi. S.Pd.,M.Si3
Jurusan Pendidikan Ekonomi ABSTRAK Nurnaningsih mooduto. Nim 911411142. “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di MAN Model Gorontalo” Skripsi. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Jurusan Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Negeri Gorontalo. 2015. Dibawah Bimbingan Dr. Hamzah Yunus, M.Pd selaku pembimbing I dan Melan A. Asnawi. S.Pd.,M.Si selaku pembimbing II. Penelitian ini dilakukan berdasarkan Rumusan Masalah “ Apakah terdapat Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa di MAN Model Gorontalo ? Metode yang digunakan pada pelaksanaan penelitian ini adalah metode kuantitatif dengan desain penelitian yaitu Pengaruh variabel X (Kedisiplinan Belajar) dengan variabel Y (Hasil Belajar Siswa), sampel penelitian berjumlah 64 orang, teknik pengambilan data yang digunakan adalah angket, wawancara dan dokumentasi dan teknik analisis data menggunakan uji regresi sederhana. Sebagai kesimpulan dari penelitian ini adalah 1). Hipotesis yang berbunyi diduga terdapat “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Siswa Terhadap Hasil Belajar Siswa di MAN Model Gorontalo” dinyatakan benar-benar signifikan dan dapat diterima, 2). Berdasarkan hasil perhitungan diperolah persamaan regresi sebagai berikut Ŷ = 3.52 + 0.98x. Hal ini berarti setiap terjadi perubahan sebesar satu unit variabel X (kedisiplinan belajar) maka diikuti rata-rata oleh perubahan rata-rata variabel Y (hasil belajar siswa) sebesar 0.98. Selanjutnya berdasarkan hasil perhitungan korelasi (r) diperoleh nilai r = 0.79 hal ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang sangat kuat antara variabel X terhadap variabel Y, sebesar 62.41% variabilitas Hasil Belajar Siswa dapat dipengaruhi oleh Kedisiplinan Belajar, sedangkan sisanya Sedangkan sisanya sebesar 0.3759 sebesar 37.59% dipengaruhi oleh variabel lain, untuk pengujian keberartian koefisien korelasi diperoleh thitung >ttabel(10,15 >2,00 ) hal ini berarti bahwa dan menerima H menolak H0 1,sehingga dapat disimpulkan bahwa koefisien korelasi berpengaruh positif dan signifikan. Kata Kunci : Kedisiplinan Belajar dan Hasil Belajar Siswa 1
Nurnaningsih Mooduto, Mahasiswa jurusan Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 2
Dr. Hamzah Yunus, M.Pd, Dosen Pendidikan Ekonomi. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo. 3 Melan A. Asnawi. S.Pd.,M.Si Dosen manajemen. Fakultas Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Negeri Gorontalo.
PENDAHULUAN Peningkatan mutu pendidikan di sekolah berkaitan langsung dengan siswa sebagai anak didik dan guru sebagai pendidik dalam hal ini untuk mewujudkan hasil belajar yang baik. Proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas pendidikan di sekolah. Belajar merupakan salah satu faktor penting dalam keseluruhan proses pendidikan karena belajar merupakan kegiatan pokok dalam proses tersebut. Proses pembelajaran merupakan interaksi guru dengan siswa guna mencapai tujuan pembelajaran.
Seorang guru sangat
berpengaruh terhadap hasil belajar yang ditunjukkan oleh siswa, sebagai pengelola pembelajaran, menyediakan dan menggunakan fasilitas kelas yang kondusif bagi bermacam-macam kegiatan belajar mengajar agar mencapai hasil yang baik. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya keberhasilan pembelajaran yang mencakup tingkah laku dan kemampuan yang dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan kegiatan dalam proses pembelajaran. Guru dengan sengaja menciptakan kondisi dan lingkungan yang menyediakan kesempatan belajar kepada siswa, memberikan tugas agar siswa lebih terlatih dalam mengerjakan soal-soal, dengan seringnya daya pikir mendapat latihan maka akan menyebabkan ketajaman daya pikir sehingga siswa mudah untuk menerima materi pelajaran guna mencapai tujuan pembelajaran, dan diharapkan dapat memberi hasil belajar yang tertentu pula kepada siswa . Hasil belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, slikap dan nilai, inovasi verbal dan hasil belajar motorik. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari bagaimana siswa itu telah mampu menyesuaikan dirinya memanfaatkan apa yang ada dilingkungan hidupnya. Hasil belajar selalu menjadi penilaian utama masyarakat terhadap suatu sekolah atau lembaga pendidikan. Hal ini tidak terlepas dari keberhasilan pelaksanaan proses belajar mengajar. Prestasi belajar menentukan berhasil tidaknya pendidikan, karena itu hasil belajar memiliki fungsi sebagai indikator kuantitas pengetahuan yang telah dikuasai. kualitas dalam dunia pendidikan dapat
dilihat dari hasil belajar yang dimiliki oleh siswa maupun sekolah. Hasil belajar tersebut dapat diamati dari ketercapaian hasil belajar siswa yang ditentukan oleh Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kedisiplinan. Hasil belajar yang maksimal hanya bisa diraih dengan kedisiplinan belajar yang baik. Dalam lingkungan sekolah yang disiplin merupakan faktor penunjang keberhasilan proses belajar mengajar siswa. Melalui kedisiplinan belajar maka siswa dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan. Disiplin merupakan kondisi tertib dan dinamis dimana siswa hendaknya tunduk pada peraturan yang ada dan tidak dipaksakan. Sebaliknya pelanggaran terhadap disiplin dengan berupa terlambat, tidak mengerjakan tugas, ceroboh dalam tindakan, membolos, membantah perintah, dan tidak sopan. Kedisiplinan belajar adalah suatu kondisi belajar yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian sikap dan perilaku pribadi atau kelompok yang menunjukan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan dan ketertiban (Slameto, 2010). Kedisiplinan belajar merupakan salah satu syarat yang dapat menentukan keberhasilan seseorang dalam mencapai tujuannya. Sikap siswa dalam proses belajar berbeda-beda dan guru dapat melihatnya
dari bagaimana siswa
memperhatikan pembelajaran. Guru sangat berperan penting dalam menciptakan kedisiplinan terutama dalam proses pembelajaran guna mencapai suatu hasil belajar yang baik. Seorang guru guna untuk menerapkan kedisiplinan kepada siswa, baik yang terlambat masuk kelas, kurang bertanggungjawab karena tidak melaksanakan tugas tentunya mereka akan diberikan sanksi agar lebih tepat waktu masuk kelas dan bisa menerima pelajaran secara lengkap dan bertanggungjawab mengerjakan tugas yang diberikan, karena dengan membina kedisiplinan pada diri siswa maka akan mempengaruhi hasil belajar mereka nanti, dan bagi siswa yang kurang memperhatikan norma serta peraturan dalam belajar, seperti tidak sopan kepada kepala sekolah, guru dan karyawan, dan apabila ini di berikan sanksi yang kuat, tentunya akan mempengaruhi sikap siswa itu sendiri, dan sadar akan kedisiplinan. Bila siswa memiliki disiplin belajar yang tinggi maka dapat pula mendapatkan hasil belajar yang baik pula.
Sikap disiplin sangat diperlukan dalam proses belajar karena dengan disiplin yang tinggi siswa dapat belajar dengan teratur dan dapat meraih prestasi yang baik dan optimal. Kedisiplinan belajar dapat berupa kedisiplinan dalam waktu
belajar,
kedisiplinan
dalam
masuk
sekolah,
kedisiplinan
dalam
mengerjakan tugas dan lain-lain. Berdasarkan pengamatan awal yang dilakukan di MAN Model Gorontalo di kelas X yang secara umum terdiri dari 10 kelas, kenyataan yang terjadi bahwa terdapat 24 siswa yang masuk kelas tidak tepat waktu dan adapun siswa yang terlambat masuk kelas tersebut mata pelajaran yang mereka dapatkan tidak begitu lengkap seperti siswa lain yang masuk tepat waktu dan apabila ini berlangsung secara terus-menerus tentunya sangat berpengaruh terhadap hasil belajar mereka nanti, kemudian terdapat 27 siswa yang belum sadar akan kebersihan kelasnya masing-masing, pada saat pelajaran berlangsung ada yang mencoret-coret meja, kursi, dinding, kurangnya kesadaran akan hal ini akan mempengaruhi konsentrasi saat belajar karena keadaan kelas yang kurang bersih, dan kemudian terdapat 23 siswa yang belum taat akan adanya peraturan dan norma yang ditetapkan oleh sekolah, selain itu guru kurang menerapkan hukuman terhadap siswa terutama pelanggaran terhadap tata tertib sekolah. Sehingga dapat dikatakan hingga saat ini norma dan peraturan yang telah di tetapkan oleh sekolah belum sepenuhnya dapat diikuti oleh seluruh siswa. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa apabila siswa mempunyai disiplin belajar yang tinggi maka hasil belajar siswa akan tinggi. Begitu pula sebaliknya bila kedisiplinan belajar siswa rendah maka prestasi siswa akan rendah pula. Oleh karena itu, penulis ingin melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa DI MAN Model Gorontalo”. Adapun penelitian tersebut penulis beri judul “Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Hasil Belajar Siswa Di MAN Model Gorontalo”
KAJIAN TEORITIS Kedisiplinan Kedisiplinan menjadi barang mewah di Negeri ini. Disipilin adalah salah satu syarat mutlak menggapai kesuksesan dalam menggapai cita-cita besar didunia pendidikan.Tanpa kedisiplinan yang tinggi, kualitas lembaga pendidikan akan kalah dari bangsa-bangsa lain yang menerapkan disiplin tinggi, seperti Malaysia, Australia, Cina dan Jepang (Jamal Ma’mur Asmani 2009:87) Menurut Abdul Majid dan Dian Andayani (2011:45) disiplin yaitu bila mengerjakan sesuatu dengan tertib; memanfaatkan waktu untuk kegiatan yang positif, belajar secara teratur dan mengerjakan sesuatu dengan penuh tanggungjawab. Menurut Slameto (2010:67) kedisiplinan sekolah berhubungan erat dengan siswa dalam sekolah dan juga dalam belajar. Kedisiplinan sekolah mencakup kedisipilinan guru dalam mengajar dengan melaksanakan tata tertib. Seluruh staf sekolah yang mengikuti tata tertib dan bekerja dengan disiplin membuat siswa menjadi disiplin pula. Dari pengertian disiplin dan pengertian belajar diatas maka yang dimaksud disiplin belajar dalam penelitian ini adalah sikap atau tingkah laku siswa yang taat dan patuh untuk dapat menjalankan kewajibannya untuk belajar, baik belajar di sekolah maupun belajar di rumah. Kedisiplinan merupakan sikap siswa yang manggambarkan siswa patuh karena kesadaran yang mendalam pada siswa dan didasari dengan rasa tanggung jawab yang besar. Sikap siswa dalam proses belajar berbeda-beda dan guru dapat melihatnya dari bagaiman siswa memperhatikan pelajaran. Kedisiplinan harus di mulai dari awal ini berarti kita harus segera memulai satu kebiasaan baru tanpa menunggu keadaan menjadi sempurna. Kita bisa memulai latihan secara bertarap, sedikit demi sedikit yang terpenting adalah lakukan langkah pertama. Indikator-indikator disiplin belajar menurut Munawi (2007:22) adalah tingkah laku atau perbuatan ke arah tertib yaitu : 1) Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar 2) Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar
3) Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar. Berikut ini penjelasan tentang disiplin belajar : 1) Disiplin dalam hubungannya dengan waktu belajar. Dalam hal ini seorang siswa mampu mengikuti proses belajar di sekolah secara tepat waktu. Juga mampu disiplin menggunakan jadwal belajar dirumah secara terartur entah itu waktu belajar di siang hari, di malam hari, maupun di hari minggu dan libur. 2) Disiplin yang ada hubungannya dengan tempat belajar. Dalam hal ini seorang siswa wajib menjaga ruang kelas maupun lingkungan sekitar sekolah seperti menjaga kebersihan dinding, meja, kursi, kamar mandi, pagar sekolah, dan ruang lain milik sekolah. Dan selalu membuang sampah di tempat sampah. 3) Disiplin yang ada hubungannya dengan norma dan peraturan dalam belajar. Mematuhi dan menaati peraturan yang telah disusun dan berlaku ditempat sekolah. Hormat dan patuh kepada orang tua, kepala sekolah, guru, dan karyawan. Serta mampu terampil, bersikap sopan dan tanggung jawab. Mematuhi semua larangan tata tertib sekolah dan mentaati kewajiban – kewajiban Dengan demikian anak yang disiplin akan tampak dalam perilaku sebagai berikut : a). Datang ke sekolah tepat waktu dan mengikuti proses belajar
mengajar
sesuai jadwal yang ada. b). Membuat jadwal belajar dirumah yang harus dilaksanakan meskipun tidak ada tugas. c). Belajar pada tempat yang telah disediakan agar tidak terganggu dan mengganggu orang lain. d). Selalu menaati peraturan yang telah ditetapkan dilingkungan dimana siswa itu berada, baik ketika berada di sekolah, dirumah, maupun dilingkungan masyarakat.
Pentingnya kedisiplinan belajar disiplin akan dapat tumbuh dan berkembang dengan baik apabila berdasarkan atas kesadaran diri sendiri. Disiplin yang tidak bersumber dari hati nurani manusia akan menghasilkan disiplin yang lemah dan tidak akan dapat bertahan dengan lama. Disiplin yang tumbuh atas dasar kesadaran diri sendiri yang demikian itulah yang diharapkan selalu tertanam dalam diri setiap orang. Hasil belajar Menurut Mansur Muslich (2011:38) Hasil belajar adalah kemampuankemampuan yang di miliki perserta didik setelah ia menerima pengalaman belajar. Horward Kingsley membagi tiga hasil belajar, yakni (1) Keterampilan dan kebiasaan, (2) Pengetahuan dan pengertian, (3) sikap dan cita-cita. Berikut dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris. Ranah kognitif berkenan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan pemahaman, aplikasi analisis, sintesis dan evaluasi. Ranah afektif berkenan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. Ranah Psikomotoris berhubungan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni (1) gerkan refleks, (2) keterampilan gerakan dasar, (3) kemampuan perseptual, (4) keharmonisan atau ketepatan, (5) gerakan keterampilan kompleks, dan (6) gerakan ekspresif dan interpretatif. Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta didik dalam menguasai isi bahan pembelajaran . Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para
guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para peserta
didik dalam menguasai isi bahan pembelajaran .
Siswa yang disiplin dalam belajar akan lebih tertib dan kontinyu dalam belajar, sehingga memiliki intensitas belajar yang lebih banyak. Hal ini akan membantu siswa dalam memperkuat pemahamannya. Dalam disiplin belajar tidak dapat dipisahkan dari siswa, karena tanpa disiplin belajar yang kuat siswa tidak akan berhasil dalam studinya, atau dengan kata lain siswa yang memiliki disiplin belajar yang rendah maka prestasi belajar akan rendah pula. Dalam menumbuhkan disiplin belajar bagi para siswanya, seorang guru dapat berpegang dari beberapa peraturan, antara lain bahwa untuk menumbuhkan disiplin pada individu, terlebih dahulu harus diketahui latar belakang kehidupan kebiasaan individu. Dengan demikian diharapkan akan memberi hasil yang maksimum. Dengan adanya disiplin yang tinggi dari setiap siswa, baik itu datangnya dari luar maupun dari dalam siswa itu sendiri, maka kemungkinan akan dapat meningkatkan hasil belajar. METODE PENULISAN Penelitian ini di desain sebagai penelitian kuantitatif. Dalam hal ini akan menggambarkan pengaruh kedisiplinan terhadap hasil belajar siswa di MAN Model Gorontalo. Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa saja yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2010:161) dalam penelitian ini terdapat dua variabel, yaitu : a.
Variabel bebas ( X ) dalam penelitian ini adalah kedisiplinan. Kedisiplinan belajar adalah perilaku seseorang yang sesuai dengan tata tertib atau aturan yang berlaku baik yang muncul dari kesadaran dirinya.
b.
Variabel Terikat (Y) yaitu hasil belajar siswa, hasil belajar siswa yaitu hasil belajar dapat disimpulkan sebagai perubahan perilaku secara positif serta kemampuan yang dimiliki siswa dari suatu interaksi tindak belajar dan mengajar yang berupa hasil belajar intelektual, strategi kognitif, sikap dan nilai, inovasi verbal, dan hasil belajar motorik. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya. klasifikasi hasil belajar dari
benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotoris.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini termasuk studi pengaruh antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa secara empirik terbukti variabel bebas yang diteliti, ikut menentukan variabel terikat. Adapun variabel bebas pada penelitian ini adalah kedisiplinan belajar (variabel X) dan variabel terikat adalah hasil belajar siswa (variabel Y) di MAN Model Gorontalo. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang sangat dibutuhkan sepanjang zaman, dimana belajar merupakan faktor yang mempengaruhi tingkat emosional manusia dalam menjalani kehidupan sehari-harinya. Belajar memberikan daya pikir kepada manusia untuk selalu berkembang sesuai dengan kemampuannya, serta memberikan peluang kepada manusia untuk memunculkan ide-ide yang dapat memberikan solusi dalam pembangunan manusia seutuhnya. Setiap kegiatan belajar mengajar pada dasarnya memiliki sejumlah tujuan yang menjadi keinginan untuk dicapai. Dalam kenyataan, tujuan-tujuan belajar cukup banyak dan bervariasi, tergantung dari orang atau individu yang melakukanya. Tujuan pembelajaran adalah tercapainya keberhasilan pembelajaran yang mencakup tingkah laku dan kemampuan yang dicapai dan dimiliki oleh siswa setelah menyelesaikan pengalaman dan kegiatan dalam proses pembelajaran. Keberhasilan belajar siswa dapat dilihat dari kemampuannya dalam menguasai materi pelajaran, hasil belajar yang dicapai siswa keterampilan dan kebenaran
dalam
menyelesaikan
tugas
yang
diberikan
guru.
Dengan
memperhatikan hasil belajar siswa, maka dapat diketahui kemampuan dan kualitas siswa. Hasil belajar adalah hasil penilaian terhadap kemampuan siswa yang dinyatakan dalam bentuk angka dari serangkaian tes yang dilaksanakan setelah siswa mengikuti proses pembelajaran. Hasil belajar tersebut dapat diamati dari ketercapaian hasil belajar siswa yang ditentukan oleh kriteria ketuntasan minimum.
Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa adalah kedisiplinan belajar.Kedisiplinan di lingkungan sekolah memang sangatlah penting, karena hal ini sering kali terjadi pelanggaran kedisiplinan yang dilakukan para siswa. Oleh sebab itu kedisiplinan perlu kita atur dalam sebuah tatanan yang biasa kita sebut dengan tata tertib sekolah. Adapun dibuatnya tata tertib tersebut memiliki dua tujuan yaitu tujuan khusus dan juga tujuan umum. Secara khusus memiliki tujuan supaya kepala sekolah bisa menciptakan suasana yang kondusif bagi semua warga sekolah, supaya para guru bisa melaksanakan belajar mengajar dengan optimal dan supaya tercipta kerja sama di antara para orang tua dengan sekolah dalam mengemban tugas pendidikan. Sedangkan tujuan secara umumnya yaitu agar terlaksananya kurikulum secara baik serta bisa menunjang peningkatan mutu pendidikan di dalam sekolah. Untuk bisa menegakkan kedisiplinan di dalam lingkungan sekolah memang diperlukan tunjangan peraturan dengan ketentuan-ketentuan yang sifatnya mengikat setiap komponen baik itu guru, siswa maupun kepala sekolah guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan berupa tata tertib sekolah. Sementara untuk menegakkan kedisiplinan tersebut haruslah dimulai dari kelompok sekolah itu sendiri, dengan begitu maka sekolah bisa menjadi tempat dan sarana belajar dengan manajerial yang baik. Berdasarkan penjelasan dan deskripsi hasil penelitian di atas, maka diperoleh pengaruh antara kedisiplinan belajar dengan hasil belajar siswa. Dengan demikian, sebelum melakukan pengujian hipotesis yang telah ditetapkan, pertamatama penulis mengadakan pengujian normalitas data yang telah terkumpul dari responden. Pengujian normalitas data dimaksudkan apakah data tersebut berditribusi normal atau tidak, sehingga dapat digunakan inti pengujian berikutnya. Dari hasil pengujian normalitas data baik variabel X (kedisiplinan belajar) maupun variabel Y (hasil belajar siswa) benar-benar berdistribusi normal dan dapat diterima. Berdasarkan langkah tersebut maka langkah selanjutnya adalah pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis regresi dan korelasi, sehingga dalam penelitian ini persamaan regresi adalahŶ = 3.52 + 0.98x. Hal ini berarti setiap
terjadi perubahan sebesar satu unit variabelkedisiplinan belajar dapat diikuti ratarata 0.98 untuk variabel hasil belajar siswa. Untuk linearitas dan keberartian koefisien korelasi ternyata keduanya menunjukan hasil yang benar-benar linear dan berarti. Untuk mengukur derajat hubungan antara variabel X (kedisiplinan belajar) dan variabel Y (hasil belajar siswa), maka sebagai langkah berikutnya adalah menghitung koefisien korelasi. Hasil perhitungan koefisien korelasi sebesar r = 0.79dengan koefisien determinasi sebesar r² = 0.6241 atau 62.41% variasi yang terjadi pada hasil belajar siswa dapat dijelaskan oleh kedisiplinan belajar. Sedangkan sisanya sebesar 0.3759atau sebesar 37.59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya penggunaan metode dan media pembelajaran,
motivasi
belajar
siswa,
lingkungan
sekolahserta
fasilitas
pembelajaran yang kurang mendukung.Sebagai langkah terakhir dilakukan pengujian keberartian koefisien dari thitung atau berada di luar daerah perhitungan Ho atau Ho ditolak dan Ha diterima Dengan demikian, hipotesis penelitian yang menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang positif antara kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa di MAN Model Gorontalo, dapat di uji kebenarannya atau dapat diterima dalam penelitian ini. SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil pembahasan di atas, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, sebagai berikut: 1. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu "Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa di MAN Model Gorontalo, dapat diterima pada taraf sangat signifikan. 2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kedisiplinan belajar mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar siswa kelas di MAN Model Gorontalo. Hal ini didasarkan pada hasil pengujian hipotesis, diperoleh koefisien korelasi sebesar = 0.79 dengan korelasi determinasi r2 = 0.6241 atau 62.41%. Sedangkan
sisanya sebesar 0.3759 atau sebesar 37.59% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak didesain oleh peneliti misalnya penggunaan metode dan media pembelajaran, motivasi belajar siswa, lingkungan sekolah serta fasilitas pembelajaran yang kurang mendukung 3. Hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis penelitian yaitu "Terdapat pengaruh kedisiplinan belajar terhadap hasil belajar siswa di MAN Model Gorontalo, dapat diterima pada taraf sangat signifikan. Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti dapat mengemukakan saran dalam penelitian ini sebagai berikut: 1. Disiplin dalam belajar sangat diperlukan agar tujuan pembelajaran bias tercapai. Pihak sekolah disarankan untuk meningkatkan kedisiplinan siswa dalam belajar di sekolah. 2. Seorang guru hendaknya dapat melalukan pembinaan dan mengetahui indikator-indikator yang mempengaruhi disiplin belajar siswa dalam mencapai strategi pembelajaran yang baik untuk mencapai peningkatan hasil belajar siswa. 3. Untuk membangkitkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi, hendaknya siswa guru memperhatikan dan menaati segala peraturan yang ada di sekolah sehingga kegiatan di luar maupun dalam kelas dapat dilaksanakan dengan baik.
DAFTAR RUJUKAN Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik edisi Revisi. Jakarata : Rineka Cipta -----------------. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik-Revisi X. Jakarata : Rineka Cipta Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta cv Asmani Ma’mur Jamal. 2009. Tips menjadi guru inspiratif, kreatif dan inovatif Cetakan III. Banguntapan Jogjakarta: Diva Press Dimyati, mudjiono. 2009. Belajar dan pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Fathur Rohman Pupuh dan Sutikno Sobry.2009. STRATEGI BELAJAR MENGAJAR strategi mewujudkan pembelajarn bermakna melalui penanaman konsep umum dan konsep islami. Refika aditama. Hamalik Oemar. 2008. Perencanaan pengajaran berdasarkan pendekatan sistem. Jakarta : PT BUMI aksara. Majid Abdul , Andayani Dian. 2011Pendidikan Karakter Perspektif Islam.Bandung: PT. Remaja rosdakarya. Mansur, Muslich. 2011. Penilaian Berbasis Kelas dan Kompetensi. Bandung : PT Refika Aditama. Prayitno, Amti Erman. 2008. Dansar – dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta :PT RINEKA CIPTA Saffat Idri. 2009. OPTIMIZED LEARNING STRATEGY Pendekatan teoritis dan Praktis Meraih Kerhasilan Belajar. Jakarta: Prestasi Pustaka Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta Siberman Melvin. 2009. Active Learning 101 cara belajar siswa aktiv Cet III. Bandung: Nusamedia Sudjana nana. 2009. Dasar-dasar Proses belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo Sugiyono. 2008. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta --------------. 2009. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta --------------. 2010. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta --------------. 2011. Metode penelitian kuantitatif, kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta Sukmadinata Syaodih Nana. 2009. Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Yamin Martinis. 2007. Desain Pembelajaran berbasis Tingkat Satuan Pendidikan Cet I. Jakarta : Gaung Persada Press Hamalik, Oemar. 2006. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara. http://dirmandjahura.blogspot.com/2012/09/konsep- hasilbelajar.html. diakses 3 maret 2014 Munawi. http://pedoman skripsi.blogspot.com/2012/05/pengaruh kedisiplinanbelajar-dan.html. diakses tanggal 3 maret 2014 Syah. 2006.http://pedoman skripsi.blogspot.com/2012/05/pengaruh-kedisiplinanbelajar-dan.html. diakses 3 maret 2014 UU Sisdiknas NO. 20 Tahun 2003. Tentang Sistem Pendidikan Nasional.Jakarta: Sinar Grafika.Http://pedomanskripsi.blogspot.Com/2012 /05/pengaruh-kedisiplinan- belajar-dan.html. Di akses 3 maret 2014 Uno, Hamzah B., Abdul Karim Rauf, dan Najamuddin Petta Solong. 2008. Pengantar Teori Belajar dan Pembelajaran. (Cet. II). Gorontalo: Nurul
jannah.http://drmandjamura.blogspot.com/2012/09/konsep-hasil belajar.html. Di akses 3 maret 2014 Wahidmurni, Alifin Mustikawan, dan Ali Ridho. 2010. Evaluasi Pembelajaran: Kompetensi dan Praktik. Yogyakarta: Nuha Letera. http://dirman djahura.blogspot.com/2012/09/konsep-hasilbelajar.html. diakses tanggal 3 maret 2014 Warsito.http://dirman-djahura.blogspot.com/2012/09/konsep-hasil-belajar.html. diakses tanggal 3 maret 2014 Yamin. http://misterchand89.blogspot.com/2013/03/beberapa-pengertian- hasilbelajar.html. diakses tanggal 3 maret 2014