Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
PENGARUH KARAKTERISTIK PEKERJAAN, PEMBERDAYAAN DAN MOTIVASI TERHADAP KINERJA OPERATOR SD NEGERI DI JAKARTA TIMUR DEDE HAMDANI∗ ABSTRACT The purpose of this study was to determine the effect job characteristic model, empowerment and motivation of job performance state elementary school operator in east jakarta. this research tried to answer problems about job characteristic model with evidence increasing of service operator school. the research was conducted on job performance state elementary school operator in east jakarta involving of 238 state elementary school operator had been selected from the target populations of 588 state elementary school operator by using quantitative approach with path analysis methods. the research of hypothesis testing show; (1) job characteristic model had a direct effect positif on job performance, (2) empowerment had a direct effect positif on job performance, (3) motivation had a direct effect positif on job performance, (4) job characteristic had a direct effect positif on motivation, (5) empowerment had a direct effect positif on motivation, therefore to improve the job perfromance state elementary school operator in east jakarta, need to increase job charactersitic model, empowerment and motivation. Keywords: Job characteristic, empowerment, motivation and job performance PENDAHULUAN 7 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 6 ayat 1 menyebutkan bahwa setiap warga negara yang berusia 7-15 tahun wajib mengikuti pendidikan dasar. Pasal 34 ayat 2 menyebutkan bahwa Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar tanpa memungut biaya, sedangkan dalam ayat 3 menyebutkan bahwa wajib belajar merupakan tanggung jawab negara yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi dari amanat undang-undang tersebut adalah Pemerintah dan pemerintah daerah wajib Dosen UNTIRTA
memberikan layanan pendidikan bagi seluruh peserta didik pada tingkat pendidikan dasar (SD dan SMP) serta satuan pendidikan lain yang sederajat. Operator sekolah memiliki peran yang sangat penting dalam sistem pendataan pendidikan dasar atau yang dikenal dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Berbagai kebijakan pendidikan seperti penyaluran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), tunjangan guru serta bantuan bagi siswa tidak mampu didasarkan pada data yang telah diinput oleh operator sekolah. Oleh karenanya kepala sekolah diharapkan memberikan perhatian penuh kepada mereka dengan menyediakan kelengkapan data yang dibutuhkan. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar, Thamrin Kasman
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1060 1060
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
Mengingat keberadaan operator sekolah di setiap sekolah yang mutlak sangat diperlukan, sudah selayaknya mendapatkan perhatian yang lebih dari pihak terkait. Tugas dan tanggung jawab yang demikian besar memang sering tidak dianggap keberadaanya, mulai dari data pokok pendidikan (DAPODIK), EMIS, pelaporan BOS Online, PADAMU NEGERI bahkan tak jarang ada beberapa sekolah yang gurunya banyak yang belum bisa dengan Laptop masih mengandalkan operator sekolah untuk menyelesaikan tugasnya. Dengan kondisi tersebut, maka dapat dirumuskan masalah penelitian: Apakah terdapat pengaruh langsung karakteristik pekerjaan terhadap kinerja? Apakah terdapat pengaruh langsung pemberdayaan terhadap kinerja? Apakah terdapat pengaruh langsung motivasi terhadap kinerja? Apakah terdapat pengaruh langsung karakteristik pekerjaan terhadap motivasi? Apakah terdapat pengaruh langsung pemberdayaan terhadap motivasi? Kinerja adalah sebagai keberhasilan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Steve M.Jex (2002:88) menjelaskan tentang kinerja yaitu, “job performance is a deceptively simple term. At the most general level it can be defined simply as all the behaviors employees engage in while at work”. Kinerja menurut Steven M. Jex merupakan cerminan dari perilaku karyawan dalam melakukan pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasinya. Selanjutnya Jason A. Colquitt, J. LePine, Michel J. Weson (2015:32) mendefinsikan kinerja sebagai berikut, “job performance is formally defined as the value of the set of employee behaviors that contribute, either positivly or negativly, to organizational goal accomplishment”. Kinerja adalah secara umum adanya seperangkat nilai yang memberikan kontribusi perilaku karyawan
secara positif atau negatif untuk mencapai tujuan organisasi. Jason A. Colquitt mengatakan dapat disebut kinerja jika seorang pegawai sudah dapat memberikan kontribusi kepada organisasi ditempat dia bekerja dalam rangka pencapaian tujuan organisasinya. Jason A. Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. Motivasi (2015:168), Motivasi didefinisikan sebagai seperangkat kekuatan energik yang berasal baik di dalam maupun di luar karyawan, memulai usaha yang berhubungan dengan pekerjaan dan menentukan arah, intensitas dan ketekunan. Fred Luthans (2011:157) mengatakan, Motivasi adalah proses yang dimulai dengan defisiensi fisiologis atau psikologis atau kebutuhan yang mengaktifkan perilaku yang ditujukan untuk tujuan atau insentif. Donald C. Mosley Jr., Donald C. Mosley Sr., Paul H. Pietri (2011:195), Motivasi adalah kemauan untuk bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Identifikasi karakteristik pekerjaan yang tepat terkait dengan pekerjaan tertentu memiliki peran penting terkait dengan berbagai sikap karyawan didalam organisasi. Istilah karakteristik pekerjaan menurut Hackman dan Oldham (2011:4), “job characteristics is a set of environmental variables that are widely thought to be important causes of employee effect and behavior”. Karakteristik pekerjaan adalah serangkaian variabel lingkungan yang secara luas dirasa penting yang menyebabkan dan mempengaruhi perilaku pekerjaan. Banyak faktor yang dapat mempengaruhi perilaku seseorang dalam bekerja. Richard L. Daft (2010:271) mendefinisikan pemberdayaan sebagai berikut, “empowerment is power sharing, the delegation of power or authority to subordinates in an organization”. Pemberdayaan adalah pembagian kekuasaan, pendelegasian kekuasaan atau
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1061 1061
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
wewenang kepada bawahan dalam suatu organisasi Jason A. Colquitt, Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson (2015:168) mendefinisikan motivasi sebagai berikut, “motivation is defined as a set of energetic forces that originates both within and outside an employee, initiates work related effort and determine its direction, intensity and persistence”. Motivasi didefinisikan sebagai seperangkat kekuatan energik yang berasal baik di dalam maupun di luar karyawan, memulai usaha yang berhubungan dengan pekerjaan dan menentukan arah, intensitas dan ketekunan. METODE Populasi adalah seluruh operator sekolah SD Negeri di Jakarta Timur. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah simple random sampling dengan asumsi bahwa populasi memilki karakteristik yang relatif sama (homogen). Penelitian dilakukan di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitaif dengan metode survei. Populasinya 588 operator. Sampelnya 258 pegawai yang diambil secara acak sederhana. Pengumpulan data menggunakan kuesioner dan dianalisis dengan analisis jalur. HASIL DAN PEMBAHASAN Koefisien jalur yang dinalisis sesuai hipotesis penelitian yaitu βy1, βy3, βy4, β41, β42, β43. Koefisien jalur variabel exogenous dari variabel endogenous kinerja yaitu karakteristik pekerjaan sebesar 0,129; pemberdayaan sebesar 0,155; dan motivasi sebesar 0,262. Persamaan struktural yang terbentuk pada model sub struktur pertama berupa: Y = βy1X1 + βy2X2 + βy3X3 + ε1. Dengan besar R2y(123) = 0,1440 sehingga ε1 = 0,925. Jadi bentuk persamaan struktural pada model sub struktur pertama: Y = 0,129X1 + 0,155X2 + 0,262X3 + 0,925.
Koefisien jalur variabel exogenous dari variabel endogenous motivasi yaitu karakteristik pekerjaan sebesar 0,142 dan pemberdayaan sebesar 0,139. Persamaan struktural yang terbentuk pada model sub struktur kedua berupa: X3 = β31X1 + β32X2 + ε2. Dengan besar R23(12) = 0,0483 sehingga ε2 = 0,976. Jadi bentuk persamaan struktural pada model sub struktur kedua: X3 = 0,142X1 + 0,139X2 + 0,976. Hasil penelitian ini menunjukkan; (1) karakterisitik pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (2) pemberdayaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (3) motivasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (4) karakteristik pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi, (5) pemberdayaan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dikemukakan pembahasan penelitian sebagai berikut: Pertama, hasil empirik menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif karakteristik pekerjaan terhadap kinerja. Hackman dan Oldham (2012:219) berusaha untuk memberikan laporan lengkap dan akurat dari efek desain pekerjaan yaitu memotivasi, kinerja, kepuasan kerja dan aspek penting lain dari perilaku organisasi. “Hackman and Oldham further proposed that critical psychological states result in four key outcomes for employees and their organizations; high intrinsic motivation, high job performance, high job satisfaction and low absenteeism and turnover”. Hackman dan Oldham lanjut mengusulkan bahwa keadaan psikologis penting dalam menghasilkan empat hasil utama bagi operator dan sekolah; motivasi intrinsic yang tinggi, kinerja yang tinggi, kepuasan kerja tinggi dan rendahnya perpindahan operator sekolah
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1062 1062
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
Kedua, hasil empirik menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif pemberdayaan terhadap kinerja. Arnold (2005:486) sebagai berikut: “empowerment; giving responsibility to group members, setting high but realistic goals, offering instruction but avoiding playing the role of the greatman. That use of empowerment by leaders can both help them get the performance they want from subordinates and increase subordinates satisfaction with their leadership”. Berdasarkan penjelasan di atas, pemberdayaan memberikan tanggung jawab kepada anggota kelompok, menetapkan tujuan yang tinggi tetapi realistis menawarkan instruksi tetapi menghindari memainkan peran greatman. Penggunaan pemberdayaan oleh pemimpin dapat membantu mendapatkan kinerja yang mereka ingingkan dari operator sekolah dan meningkatkan kepuasan operator sekolah dengan kepemimpinannya. Ketiga, hasil empirik menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif motivasi terhadap kinerja. Douglas E. Mitchell (1997:31) menjelaskan: “job performance is directly related to the level of energy and the specific form of action characterizing a worker’s behavior. To the extent that motivation raises a workes’s energy and shapes appropriate behavioral patterns, it plays a key role in determining overall job performance. Thus, job performance can properly be said to represent an operational measure of worker motivation”. Kinerja secara langsung berkaitan dengan tingkatan energy dan bentuk khusu dari tindakan yang mencirikan perilaku pekerja. Lebih lanjut bahwa motivasi menimbulkan energy bagi pekerja dan bentuk pola-pola perilaku yang tepat, memaikankan peran penting dalam menentukan kinerja keseluruhan. Kinerja yang baik dapat dikatakan merupakan suatu
pengukuran operasional motivasi seseorang dalam bekerja. Keempat, hasil empirik menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif karakteristik pekerjaan terhadap motivasi. Hasil penelitian ini senada dengan pendapat beberapa ahli di antaranya Henrigel, slocum (2012:171) yang mengacu pada The Job Characteristic model yang menyarankan untuk menambah keragaman tugas, identitias tugas, signifikasni, otonomi dan umpan balik dalam pekerjaan seseorang tingkat karakteristik pekerjaan seseorang mempengaruhi tiga keadaan psikologis seseorang. Jika ketiga keadaan psikologis ini dirasakan positif, maka akan menambah motivasi yang berasal dari dalam diri seseorang, “a job without meaningfulness, responsibility and feedback is incomplete and doesn’t strongly motivate an employee”. Pekerjaan tanpa makna, tanggung jawab dan umpan balik akan terasa kurang lengkap dan tidak memberikan motivasi yang kuat. Kelima, hasil empirik menemukan bahwa terdapat pengaruh langsung positif pemberdayaan terhadap motivasi. Jean Phillips, Stanley M. Gully (2010:217), “empowerment can be an important management toll to increase the motivation of many employees”. Pemberdayaan dapat di jadikan alat manajemen yang penting untuk meningkatkan motivasi para operator sekolah. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini maka dikemukakan kesimpulan sebagai berikut; (1) karakteristik pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (2) pemberdayaan berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (3) motivasi berpengaruh langsung positif terhadap kinerja, (4) karakteristik pekerjaan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi, (5)
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1063 1063
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
pemberdayaan berpengaruh langsung positif terhadap motivasi. DAFTAR PUSTAKA Arlond, John, Work psychology understanding human behavior in the workplace. England: pearson education limited, 2005. Bateman, Thomas S., Scoot A. Snell, Management Leading & Collaborating in a Competitive World 11 edition. NewYork: McGraw-Hill, 2015. Bateman, Thomas S., Scoot A. Snell, Management Leading & Collaborating in a Competitive World 11 edition. NewYork: McGraw-Hill, 2015. Bernadin, H. John, Joyce E. A. Russell, Human Resource Management an Experiential Approach 6 edition. North America: McGraw-Hill, 2013. Bernadin, H. John, Joyce E. A. Russell, Human Resource Management an Experiential Approach 6 edition. North America: McGraw-Hill, 2013. Blanchard, Ken, Empowerment Takes More Than A Minute. California: BerrettKhoehler Publishers, 2001. Blanchard, Ken, Empowerment Takes More Than A Minute. California: BerrettKhoehler Publishers, 2001. Byars, Lloyd L., Leslie W. Rue, Human Resource Management 7 edition. New York: McGraw-Hill, 2004.
Byars, Lloyd L., Leslie W. Rue, Human Resource Management 7 edition. New York: McGraw-Hill, 2004. Certo, Samuel C., Supervision Concepts and Skill Building 8 edition. New York: McGraw-Hill,2013. Certo, Samuel C., Supervision Concepts and Skill Building 8 edition. New York: McGraw-Hill,2013. Colquitt, Jason A., J. LePine, Michel J. Weson, Organization Behavior, Improving Performance and Commitment in Workplace.New York: McGraw-Hill, 2015. Colquitt, Jason A., J. LePine, Michel J. Weson, Organization Behavior, Improving Performance and Commitment in Workplace.New York: McGraw-Hill, 2015. Daft,Richard L. Understanding the Theory Design of Organizations 10 Edition. China: South Western Camgage Learning, 2010. Daft,Richard L. Understanding the Theory Design of Organizations 10 Edition. China: South Western Camgage Learning, 2010. Dennis
C. Kinlaw, The Practice of empowerment : Making the most of human competence. England: Gower Publishing, 1995.
Dennis
C. Kinlaw, The Practice of empowerment : Making the most of human competence. England: Gower Publishing, 1995.
Forster, Nick, Maximum Performance: A Practical Guide to Leading and © 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1064 1064
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
Managing People at Work 2 Edition. United Arab Emirat: Zayed University, 2009. Forster, Nick, Maximum Performance: A Practical Guide to Leading and Managing People at Work 2 Edition. United Arab Emirat: Zayed University, 2009. George, Jeniffer M., Gareth R. Jones, Understanding and Managing Organizational behavior 6 edition. New Jersey: Pearson, 2012. George, Jeniffer M., Gareth R. Jones, Understanding and Managing Organizational behavior 6 edition. New Jersey: Pearson, 2012. Gibson, James L. James H. Donnelly, Jr, John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Organizational Behavior, Structure, Process 14 edition. New Yok: McGraw-Hill, 2012. Gibson, James L. James H. Donnelly, Jr, John M. Ivancevich, Robert Konopaske, Organizational Behavior, Structure, Process 14 edition. New Yok: McGraw-Hill, 2012. Greenberg, Jerland, Robert A. Baron Behavior in Organizations 9 edition. USA: Pearson Prentice hall, 2008. Greenberg, Jerland, Robert A. Baron Behavior in Organizations 9 edition. USA: Pearson Prentice hall, 2008. Griffin, Ricky W., Gregory Moohead, Organizational Behavior Managing people and Organizations 11
Edition. Canada: South Western Cengage Learning, 2014. Griffin, Ricky W., Gregory Moohead, Organizational Behavior Managing people and Organizations 11 Edition. Canada: South Western Cengage Learning, 2014. Hellriegel, Don, John W. Slocum, JR. Organizational Behavior 13 th Edition. USA: Souh Western, 2011. Hellriegel, Don, John W. Slocum, JR. Organizational Behavior 13 th Edition. USA: Souh Western, 2011. Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Human Resource Management. New York: McGraw-Hill, 2013. Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Human Resource Management. New York: McGraw-Hill, 2013. Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T. Matteson, Organizational Behavior and Nanagement 10 edition. New York: McGraw Hill, 2014. Ivancevich, John M., Robert Konopaske, Michael T. Matteson, Organizational Behavior and Nanagement 10 edition. New York: McGraw Hill, 2014. Joan
E. Pynes, Human resource Management for Public and NonProvit Organizations, 2 edition. San Francisco: Jossesy- Bass, 2004.
Joan
E. Pynes, Management
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
Human resource for Public and
1065 1065
Jurnal Ilmiah Educational Management Volume 6 Nomor 1 Desember 2015
NonProvit Organizations, 2 edition. San Francisco: Jossesy- Bass, 2004. Kreitner, Robert, Angelo Kinicki, Organizational Behavior, Key Concepts, Skills and Best Practices. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc, 2008. Kreitner, Robert, Angelo Kinicki, Organizational Behavior, Key Concepts, Skills and Best Practices. New York: Mc Graw-Hill Companies, Inc, 2008. Kreitner, Robert, Management 11 edition. New York: Houghton Mifflin Harcourt publishing company. 2009. Larsen,
Randy J., David M. Buss, Personality Psychology Domains of Knowledge About Human Nature 5 edition. New York: McGraw-hill, 2014.
Locke, Edwin, Handbook of Principles Organization Behavior Indispensible Knowledge for Evidence-Based Management 2 edition. West Sussex: John Wiley,2009. Lussiner, Robert N., Human Relations in Organizations Applications and Skill Building 9 edition. New York: McGraw-Hill, 2013.
© 2015 Manajemen Pendidikan, Program Pascasarjana UNJ
1066 1066