PENGARUH KARAKTERISTIK INDIVIDU DAN KARAKTERISTIK ORGANISASI TERHADAP MOTIVASI KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DEPARTEMEN ENGINEERING TECHNICAL DEVELOPMENT & SUPPORT PT. VALE INDONESIA Tbk
INFLUENCE INDIVIDUAL CHARACTERISTIC AND ORGANIZATIONAL CHARACTERISTIC TO MOTIVATION WORK AND DEPARTMENTAL PERFORMANCE EMPLOYEES OF ENGINEERING TECHNICAL DEVELOPMENT & SUPPORT PT. VALE INDONESIA Tbk
Sapto Supriyanto, Djabir Hamzah, Abdul Rahman Kadir
Program Magister Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Hasanudin
Alamat Koresponden: Magister Manajemen Universitas Hasanuddin Makassar 90425 Hp. 0811424496 Email:
[email protected]
Abstrak PT Vale Indonesia Tbk. sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, sangat membutuhkan dukungan sumberdaya manusia yang profesional dalam menjalankan kegiatannya. Studi ini bertujuan untuk mengetahui signifikansi pengaruh Karakteristik Individu dan Karakteristik Organisasi terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan. Penelitian ini menggunakan metode survei terhadap karyawan PT. Vale Indonesia, Tbk. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT. Vale Indonesia, Tbk. Pengambilan sampel menggunakan sampel jenuh. Pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi dan kuesioner. Analisis data menggunakan model structural equation modelling. Hasil analisis menyimpulkan bahwa karakteristik individu dan karakteristik organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Selain itu, ditemukan pula bahwa karakteristik individu, karakteristik organisasi, dan motivasi kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan. Temuan lainnya bahwa karakteristik individu memiliki pengaruh yang lebih kuat terhadap kinerja karyawan dibandingkan karakteristik organisasi. Implikasi hasil penelitian ini bahwa faktor karakteristik individu dan karakteristik organisasi penting dipertimbangkan dalam menetapkan kebijakan pengembangan motivasi kerja dan kinerja karyawan. Kata kunci : Karakteristik Individu, Karakteristik Organisasi, Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan
Abstract PT Vale Indonesia of Tbk. as one of the company biggest mine in Indonesia, very is requiring of support resource professional human being in running its activity. The research aim to analyze the significant of the influence of individual characteristic and organizational characteristic toward working motivation and workers performance. The research was using survey method to the workers of Engineering Technical Development Support Department PT. Vale Indonesia, Tbk. Surfeited sampling is used for sampling category. Data accumulation is utilizing documentation and questionnaire technique. It so happens with the data analyze is utilizing with Sctructural Equation Modelling (SEM). The result of the research is concluding that individual characteristic and organizational characteristic are influential significantly toward working motivational. In addition, it finds that individual characteristic, organizational characteristic and working motivation are influential significantly toward workers performance. Other result shows that individual characteristic is having stronger influential toward worker performance rather than organizational characteristic. The implication of this research shows that individual characteristic factor and organizational characteristicfactor important to consider when the organization determines the development policy of working motivation and workers performance. Keywords : Individual Characteristic, Organizational Characteristic, Working Motivation and Workers Performance
PENDAHULUAN PT Vale Indonesia Tbk. sebagai salah satu perusahaan tambang terbesar di Indonesia, sangat membutuhkan dukungan sumberdaya manusia yang profesional dalam menjalankan kegiatannya. Di samping itu perusahaan dituntut untuk menyediakan fasilitas dan teknologi mutakhir dalam berproduksi. Semakin pentingnya peran sumber daya manusia serta dukungan fasilitas dan teknologi dalam bisnis pertambangan disebabkan oleh kecenderungan semakin ketatnya persaingan antar perusahaan tambang di Indonesia bahkan di dunia, sebagai akibat pesatnya pertumbuhan bisnis pertambangan di dunia khususnya di Indonesia. Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif yang disertai dengan perubahan lingkungan yang sangat dinamis, mengharuskan setiap perusahaan, termasuk perusahaan pertambangan, memiliki sumberdaya manusia yang profesional dan handal. Oleh karena itu, perusahaan pertambangan harus menjadikan sumberdaya manusianya sebagai core competence dalam mengelola usahanya, agar mampu berkompetisi dan eksis dalam persaingan usaha melalui penciptaan dan peningkatan kinerja karyawan , dan kinerja karyawan yang tinggi tidak terlepas dari model pengelolaan sumberdaya manusia yang diterapkan oleh perusahaan (Schein,. 1985). Baron dkk., (1999) menegaskan bahwa mengingat peranannya yang sangat strategis dalam perusahaan agar dapat survive dalam iklim persaingan bebas tanpa batas, maka sumber daya manusia tidak lagi hanya menjadi tanggung jawab para pegawai atau karyawan, akan tetapi sudah menjadi tanggung jawab pimpinan perusahaan. Peran sumberdaya manusia pada masa kini menjadi penentu bagi keberhasilan sebuah aktifitas yang dilakukan dalam suatu lembaga organisasi, baik organisasi swasta atau perusahaan, BUMN maupun instansi pemerintah, (Arikunto, 1996). Dalam hal ini diperlukan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi, profesionalisme, motivasi kerja yang mengarah pada pencapaian kinerja yang paling tidak sesuai dengan standar kerja yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, perlu tindakan pemeliharaan dan pengembangan sumber daya manusia sebagai aset organisasi, dalam upaya peningkatan kerja sumber daya manusia, (Cooper dkk., 1991). Kinerja sumber daya manusia dipengaruhi oleh berbagai hal, baik faktor dari dalam diri atau karakteristik karyawan (internal) maupun faktor lingkungan kerja atau karakteristik pekerja dan organisasi (eksternal), (Eagly dkk., 1981). Kinerja sesorang karyawan adalah hasil kerja seorang karyawan selama periode tertentu dibandingkan dengan kemungkinan, misalnya standar, target, atau sasaran kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama.
Peningkatan kinerja karyawan tidak akan terjadi dengan sendirinya, tanpa adanya prakondisi tertentu. Upaya peningkatan kinerja karyawan memerlukan komitmen, tekat dan upaya terus-menerus dari semua pihak dalam organisasi untuk meningkatkannya, dimana hal ini sangat dipengaruhi oleh karakteristik individu dalam organisasi, (Sedarmayanti 2000). Disamping itu, perlu dukungan organisasi untuk mewujudkan lingkungan kerja yang meliputi karakteristik pekerja dan karakteristik organisasi yang kondusif, (Idris, M. 2001). Pengelolaan dan pengembangan sumberdaya manusia yang lebih baik akan memberikan keuntungan bagi organisasi, selain dapat meningkatkan efisiensi kerja untuk menghemat biaya, memperbaiki kinerja, mempercepat proses pencapaian tujuan, juga akan menciptakan hubungan yang baik serTa loyalitas antar karyawan dan organisasi, (Prawirosentono, 1999). Untuk mencapai keuntungan di atas, maka harus ada hubungan timbal-balik yang baik antar karyawan dan organisasi. Hubungan tersebut dapat berupa dukungan organisasi dalam pengembangan sumberdaya manusia serta penyediaan sarana dan prasarana, sehingga karyawan dapat bekerja secara optimal sesuai kemampuan individual yang mereka miliki ( Mathis dkk., 2006). PT Vale Indonesia Tbk. Soroako juga tidak terlepas dari berbagai fenomena yang dapat menghambat perkembangannya di masa yang akan datang. Masih adanya komplain internal departemen, kinerja di tiap departemen atau bagian yang secara umum masih memerlukan upaya pembenahan, merupakan alasan yang sangat mendasar bagi pihak manajemen untuk melaksanakan usaha pengembangan karyawan. Selain itu, kenyataan semakin beratnya beban PT Vale dalam memacu produksi, juga menjadi alasan bagi pihak manajemen untuk memacu peningkatan kinerja pegawai. Dengan demikian, adalah sangat beralasan untuk menjadikannya PT Vale Indonesia Tbk. sebagai subyek penelitian, selain penulis adalah salah satu karyawan PT Vale Indonesia Tbk. Tujuan penelitian ini adalah Untuk menganalisisi pengaruh karakteristik individu, dan karakteristik organisasi, terhadap motivasi kerja karyawan PT Vale Indonesia Tbk.
METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan metode survei terhadap kinerja karyawan PT Vale Indonesia Tbk Soroako. Pemilihan ini dilakukan atas pertimbangan bahwa: (1) PT Vale Indonesia Tbk Soroako merupakan perusahaan tambang yang terus melakukan pembenahan dan pengembangan, termasuk dalam pengembangan sumber daya manusia, (2) PT
Vale Indonesia Tbk Soroako dewasa ini menghadapi persaingan yang sangat ketat dengan perusahaan tambang lainnya dalam merebut posisi perusahaan tambang terbaik didunia, (3) PT Vale Indonesia Tbk merupakan perusahaan pertambangan yang sangat mengandalkan SDM yang profesional dan teknologi mutakhir, (4) PT Vale sedang giatnya menerapkan kebijakan pengembangan dan pemberdayaan SDM menuju world champion, (5) Tuntutan profesional yang dibutuhkan konsumen cenderung semakin meningkat. Dengan pertimbangan tersebut, maka PT Vale Indonesia Tbk Soroako dipilih sebagai tempat penelitian dengan menetapkan karyawan sebagai subjek penelitian. Penelitian ini direncanakan akan berlangsung selama dua bulan, yakni dari bulan April – Mei 2013. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian adalah seluruh karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. yang berjumlah 205 orang. Mengingat peralatan analisis yang digunakan adalah structural equation modelling (SEM) yang membutuhkan sampel minimal 100 atau sebaiknya antara 200 – 400 sampel (Santoso, 2007), maka seluruh anggota populasi dijadikan sebagai sampel. Dengan demikian, penelitian ini menggunakan sampel jenuh, yakni seluruh karyawan PT Vale Indonesia Tbk. Adapun yang dimaksud dalam penelitian ini adalah karyawan non-manajerial. Alasan pemilihan karyawan non-manajerial adalah bahwa karyawan pada level inilah yang secara langsung melaksanan segala kebijakan yang telah ditetapkan, sehingga efektifitas suatu kebijakan sangat tergantung dari kemauan, usaha dan kemampuan mereka dalam melaksanakan kebijakan tersebut. Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik Kusioner yang dilakukan dengan mengajukan daftar pertanyaan secara tertulis kepada setiap subjek penelitian. Teknik kuisioner ini dilakukan untuk mendapatkan data primer yang meliputi: (1) karakteristik individu, (2) karakteristik organisasi, (3) motivasi kerja, dan (4) kinerja karyawan. Dokumentasi yang dilakukan melalui penelusuran terhadap dokumen yang telah tersedia pada PT Vale Indonesia Tbk Soroako. Data sekunder yang dikumpulkan, meliputi: keadaan umum dan perkembangan karyawan, identitas karyawan, struktur organisasi, serta beberapa data sekunder lainnya yang terkait dengan objek penelitian ini.
Teknik Analisis Data Berdasarkan tujuan penelitian dan hipotesis yang akan diuji, maka peralatan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah Struktural Equation Modelling (SEM). Structural Equation Modelling (SEM) adalah sekumpulan teknik-teknik statistikal yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian hubungan antar variabel secara simultan.
HASIL Karakteristik Individu Pada table 1 memperlihatkan Distribusi frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Karakteristik Individu, Karakteristik individu (X ) adalah seluruh karakteristik yang melekat dan dimiliki oleh setiap karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. yang membedakan antara karyawan yang satu dengan karyawan lainnya. Indikator variabel ini, meliputi: kemampuan dan keterampilan (X . ), usia (X . ), masa kerja (X . ), lingkungan sosial (X . ), pengalaman (X . ), dan nilai individu (X . ). Hasil pengukuran terhadap karakteristik individu dari 132 karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. yang dijadikan responden, yang diperinci berdasarkan keenam indikator variabel karakteristik individu. Karakterstik Organisasi Karakteristik organisai (X ) adalah seluruh karakteristik yang melekat dan mewarnai organisasi pada Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. berdasarkan tanggapan masing-masing karyawan. Indikator variabel ini, meliputi: struktur organisasi (X . ), kelompok (X . ), ukuran organisasi (X . ), kepemimpinan (X . ), dan budaya (X . ). Hasil pengukuran terhadap karakteristik organisasi dari 132 karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. yang dijadikan responden, yang diperinci berdasarkan kelima indikator variabel karakteristik organisasi. Pada Tabel 2 menunjukkan bahwa secara umum karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. memiliki skor pada kategori tinggi untuk seluruh indikator karakteristik organisasi. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa secara organisasional karyawan Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. memiliki karakteristik yang tinggi (baik), sehingga dapat diharapkan mendukung upaya peningkatan kinerja karyawan.
PEMBAHASAN Pada penelitian ini memperlihatkan Karakteristik individu (X1) sebagai variabel eksogen terdiri atas lima indikator, yaitu : kemampuan dan keterampilan ( X1.1), usia ( X1.2), masa kerja (X1.3), lingkungan sosial (X1.4), pengalaman (X1.5), dan nilai individu ( X1.6). variabel karakteristik individu merupakan variabel laten, yang dalam penelitian ini pengukurannya menggunakan kuesioner. Karakteristik Organisasi ( X2) sebagai variabel eksogen terdiri atas lima indikator, yaitu: struktur organisasi (X2.1), kelompok (X2.2), ukuran organisasi (X2.3), kepemimpinan (X2.4), dan budaya (X2.5). variabel karakteristik organisasi (X2) merupakan variabel laten, yang dalam penelitian ini pengukurannya menggunakan kuesioner. Analisis SEM menghasilkan dua jenis statistik, yaitu: (1) nilai-nilai statistik dari data yng tidak distandardisasi (unstandardized regression weights), dan (2) nilai-nilai statistik dari data yang distandardisasi (standardized regression weights). Nilai-nilai statistik yang digunakan dalam pembahasan ini adalah “standardized regression weights” yang sudah memenuhi uji goodness of fit, atau bukan “unstandardized regression weights”. Hal ini dilakukan karena analisis ini bertujuan untuk menjelaskan signifikansi pengaruh variabel eksogen terhadap variabel endogen. Berdasarkan hasil analisis structural equation modelling yang sudah memenuhi kriteria goodness of fit, dapat dilakukan uji signifikansi hubungan fungsional antar variabel. Pengujian dilakukan secara parsial dengan menggunakan nilai critical ratio (CR) dan probability (P) pada standardized regression weights. Koefisien standardized regression weights (standardized coefficients) pengaruh variabel karakteristik individu (X1) terhadap motivasi kerja (Y1) sebesar 0,484 dengan nilai critical ratio sebesar 4,670 pada taraf signifikan 0,000. Koefisien standardized regression weights bertanda positif yang menunjukkan bahwa variabel karakteristik individu (X1) berpengaruh positif terhadap motivasi kerja (Y1). Ini berarti bahwa peningkatan
( atau perbaikan kualitas)
karakteristik individu (X1) akan diikuti dengan peningkatan motivasi kerja karyawan (Y1); sebaliknya penurunan karakteristik individu (X1) akan diikuti dengan penurunan motivasi kerja karyawan (Y1) pada taraf signifikansi 0,000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan (Y1) dianggap konstan. Konstribusi relatif karakteristik individu (X1) terhadap motivasi kerja karyawan (Y1) sebagaimana ditunjukkan oleh koefisien dererminasi parsial (r ) sebesar 0,234. Ini berarti bahwa
variabel karakteristik individu (X1) dapat menjelaskan 23,4 % variasi tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan (Y1), sedangkan 76,6% dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai critical ratio pengaruh karakteristik individu (X1) terhadap motivasi kerja karyawan (Y1) sebesar 4,670 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti karakteristik individu (X1) berpengaruh signfikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y1). Dengan demikian, hasil penelitian ini menyimpulkan untuk menerima hipotesis bahwa “karakteristik individu berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan”. Koefisien standardized regression weights (standardized coefficients) pengaruh variabel karakteristik organisasi (X2) terhadap motivasi kerja (Y1) sebesar 0,397dengan nilai critical ratio sebesar 3,918 pada taraf signifikan 0,000. Koefisien standardized regression weights bertanda positif yang menunjukkan bahwa variabel karakteristik organisasi (X2) berpengaruh positif terhadap motivasi kerja (Y1). Ini berarti bahwa peningkatan (atau perbaikan kualitas) karakteristik organisasi (X2) akan diikuti dengan peningkatan motivasi kerja karyawan (Y1), sebaliknya penurunan karakteristik organisasi (X2) akan diikuti dengan penurunan motivasi kerja karyawan (Y1) pada taraf signifikansi 0,000, dengan asumsi faktor-faktor lain yang mempengaruhi tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan (Y1) dianggap konstan. Konstribusi relatif karakteristik organisasi (X2) terhadap motivasi kerja karyawan (Y1) sebagaimana ditunjukkan oleh koefisien dererminasi parsial (r ) sebesar 0,158. Ini berarti bahwa variabel karakteristik organisasi (X2) dapat menjelaskan 15,8 % variasi tinggi rendahnya motivasi kerja karyawan (Y1), sedangkan 84,2 % dijelaskan oleh variabel lainnya. Nilai critical ratio pengaruh karakteristik organisasi (X2) terhadap motivasi kerja karyawan (Y1) sebesar 3,918 dengan signifikansi 0,000. Ini berarti karakteristik organisasi (X2) berpengaruh signfikan terhadap motivasi kerja karyawan (Y1). Dengan demikian, hasil penelitian ini menyimpulkan untuk menerima hipotesis bahwa “karakteristik organisasi berpengaruh signifikan terhadap motivasi kerja karyawan”.
KESIMPULAN DAN SARAN Karakteristik individu berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Oleh karena itu, karakteristik individu penting dijadikan sebagai variabel kebijaksanaan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Karakteristik individu merupakan variabel yang lebih kuat pengaruhnya terhadap motivasi kerja, dibandingkan dengan karakteristik organisai. Karakteristik organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap motivasi kerja karyawan. Oleh karena itu, karakteristik organisasi penting dijadikan sebagai variabel kebijaksanaan dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan. Untuk memacu peningkatan kinerja karyawan, khususnya karyawan pada Departemen Engineering Technical Development Support PT Vale Indonesia Tbk. maka disarankan kepada pihak pengambil keputusan untuk berupaya meningkatkan karakteristik individu dan karakteristik organisasi, mengingat kedua variabel ini memiliki pengaruh yang sangat signifikan terhadap kinerja karyawan.
DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. (1996). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Ed Revisi III. CetX. Jakarta : Rineka Cipta. Baron, Jame. M. dan Kreps, David. M. (1999). Strategy Human Resources Framework for General Manager. John Wiley & sons. Inc. New York. Cooper, C.L. dan Robertson, I.T., (1991). “International Review of Industrial and Organization Psychology”,Wiley, Chiehester, England Vol 6, hal 183-187. Eagly, A.H. and Carli, L.L., (1981). “Sex Researchers and Sex-Typed Communication as Determinant of Sex Differences in Influence Ability: A Meta Analysis of Social Influence Studies”, Psychological Bulletin, hal 1-20. Idris, M. (2001). Pengaruh Pengawasan Kepala Sekolah, Sikap Keguruan terhadap Kinerja Guru SLTP Negeri di Kabupaten Barru. Tesis. PPs UNM Makassar. Mathis, L.M. dan Jackson, J.H. (2006). Manajemen Sumberdaya Manusia. Edisi kesepuluh. Alih bahasa: Diana Angelica. Salemba Empat. Jakarta. Prawirosentono, Suyadi. (1999). Kebijakan Kinerja Karyawan. Jakarta: Bina Aksara. Santoso, Singgih. (2007). Structural equation Modelling: Konsep dan Aplikasi dengan AMOS. Jakarta: Elex Media Komputindo. Schein, Edgan H. (1985). “Organizational Culture and Leadership” Jossey – Bass, San Fransisco. Sedarmayanti. (2000). Restrukturisasi dan Pemberdayaan Organisasi Untuk Menghadapi Dinamika Perubahan Lingkungan. Bandung: Mandar Maju.
Tabel 1. Distribusi frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Karakteristik Individu Indikator
Simbol
Kemampuan & keterampilan
X1 .1
Usia
X1 . 2
Masa kerja
X1 . 3
Lingkungan sosial
X1 . 4
Pengalaman
X1 . 5
Nilai individu
X1 . 6
1 2 1.5% 0 0.0% 4 3.0% 9 6.8% 8 6.1% 3 2.3%
2 22 16.7% 17 12.9% 15 11.4% 14 10.6% 23 17.4% 9 6.8%
Frekuensi 3 34 25.8% 42 31.8% 51 38.6% 25 18.9% 28 21.2% 32 24.2%
4
5
57 43.2% 53 40.2% 38 28.8% 49 37.1% 52 39.4% 60 45.5%
17 12.9% 20 15.2% 24 18.2% 35 26.5% 21 15.9% 28 21.2%
Skor Total 461 69.8% 472 71.5% 459 69.5% 483 73.2% 451 68.3% 497 75.3%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Sumber: Diolah berdasarkan data primer pada Lampiran 3, 2012
Tabel 2. Distribusi frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Karakteristik Organisasi Indikator
Simbol
Struktur Organisasi
X 2 .1
Kelompok
X2 .2
Ukuran organisasi
X2 .3
Kepemimpinan
X2 .4
Budaya
X2 .5
1 7 5.3% 12 9.1% 5 3.8% 2 1.5% 5 3.8%
2 8 6.1% 7 5.3% 25 18.9% 16 12.1% 12 9.1%
Frekuensi 3 37 28.0% 44 33.3% 27 20.5% 39 29.5% 41 31.1%
4 52 39.4% 43 32.6% 55 41.7% 46 34.8% 47 35.6%
5 28 21.2% 26 19.7% 20 15.2% 29 22.0% 27 20.5%
Sumber: Diolah berdasarkan data primer pada Lampiran 3, 2012.
Skor Total 482 73.2% 460 69.7% 456 69.1% 480 72.7% 475 72.0%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi Tinggi
Tabel 3. Distribusi frekuensi Jawaban Responden terhadap Indikator Motivasi kerja Indikator
Simbol
Kebutuhan Y11 berprestasi Kebutuhan Y12 berafiliasi Kebutuhan Y13 berkuasa
Frekuensi 1 2 0 1 0.0% 0.8% 0 2 0.0% 1.5% 0 6 0.0% 4.5%
3
4
5
29 22.0% 39 29.5% 63 47.7%
95 72.0% 86 65.2% 57 43.2%
7 5.3% 5 3.8% 6 4.5%
Sumber: Diolah berdasarkan data primer pada Lampiran 3, 2012.
Skor Total 504 76.4% 490 74.2% 459 69.5%
Kategori Tinggi Tinggi Tinggi