PENGARUH INTERNAL LOCUS OF CONTROL TERHADAP KEMATANGAN KARIR SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 SAMARINDA
ELI ARIYANI Fakultas Psikologi Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
ABSTRACK
This study aims to determine whether there is a significant positif effect internal locus of control on the career maturity of students at Madrasah Aliyah Negeri 2 Samarinda. So that there are two relationships that will be investigated in this study, namely : 1) career maturity, 2) internal locus of control. The hypothesis that the proposed in this study is that there is a positive and significant effect internal locus of control on the career maturity of students. This study performed on all students class XII which consists of majors IPA I, IPA II, IPA III, IPS I, IPS II, AGAMA I, AGAMA II, BAHASA that amounts to 226 students. The results of this study effect internal locus of control on the career maturity of students shown from the analysis korelasi product moment, namely : 0,697 (p <0.05). Then the hypothesis this study be accepted. This study uses program SPSS 16.
Key words : Internal locus of control, Career maturity
oleh remaja dalam menentukan arah
Pendahuluan depan
karirnya kedepan. Tidak hanya itu,
terutama karir merupakan salah satu
kebimbangan karir pada remaja akan
tugas
berakibat pada pencapaian kematangan
Mempersiapkan
remaja
masa
dalam
tahap
perkembangannya. Remaja disini yang dimaksud
adalah
karir siswa.
remaja akhir yang
dimana mereka akan beranjak dewasa. Remaja yang dimaksud adalah remaja
Pada usia remaja akhir siswa diharapkan
membuat
keputusan
secara tepat tanpa mengandalkan diri
yang berumur antara 15–19 tahun. Pada
pada orang dewasa. Jika seorang kehidupan nyata sering terjadi berbagai
siswa gagal menunaikan suatu tugas permasalahan yang dihadapi para siswa yang tidak dapat diatasi oleh dirinya sendiri sehingga siswa membutuhkan
perkembangan pada tahap tertentu, maka kemungkinannya siswa akan
dari pihak lain. Permasalahan karir yang
menjumpai
kesulitan,
terjadi pada remaja biasanya berkaitan
dalam menunaikan tugas- tugas dan
dengan pemilihan jenis pendidikan,
tahap-
yang mengarah pada pemilihan jenis
berikutnya.
tahap
terhalang
perkembangan
pekerjaan di masa depan, perencanaan
Seperti yang diungkapkan oleh karir
masa
depan,
pengambilan
Tyas
Martika
(2009)
dalam
keputusan tentang karir masa depan, informasi tentang kelompok kerja yang ada dengan persyaratan yang harus
penelitiannya
tentang
“Hubungan
Locus of Control dan Persepsi Peran
dimiliki. Permasalahan ini penting untuk
Jenis Kelamin terhadap Keputusan
diperhatikan
dengan
Pemilihan Karir Siswa” penelitian
banyaknya kebingungan yang dialami
dilakukan pada SMA Negeri 6
sehubungan
Semarang yang menyatakan bahwa
Cibinong
kenyataan yang terjadi adalah bahwa
“Hubungan antara Kematangan Karir
siswa
dengan
SMA
masih
mengalami
yang
berjudul
Motivasi
tentang
Belajar
Pada
kebingungan dalam memilih arah
Siswa” yang menyatakan bahwa
karir
rendahnya kematangan
untuk
masa
depannya.
karir dapat
Kebanyakan dari siswa memilih
menyebabkan
suatu karir karena faktor pengaruh
mengambil
teman atau orang lain yang berada
termasuk
disekitarnya, tanpa memperhatikan
menentukan jurusan pendidikan bagi
dan
faktor
siswa SMA. Pada kenyataannya
dirinya.
Dalam
banyak remaja yang memilih suatu
mencapai
kematangan
karir
dipengaruhi
oleh
mempertimbangkan
internal
dalam
perkembangan
kesalahan keputusan kesalahan
jurusan
karir, dalam
pendidikan
mempertimbangkan
dalam
tanpa
kemampuan,
pengaruh dari gaya interaksi antara
minat dan kepribadiannya. Memilih
orang tua dan anak, serta pengaruh
suatu jurusan yang tidak sesuai
dari
dengan
pola
pendidikan
keluarga
kemampuan,
minat
dan
terhadap kebutuhan-kebutuhan yang
kepribadiannya
dikembangkan dapat mempengaruhi
menghambat
dalam memilih jabatan yang ingin
kematangan karir karena kesulitan
digeluti.
dalam belajar pun dapat terjadi dan
Kematangan karir pernah diteliti
mungkin
dapat
ini
dapat
proses
dalam
mengakibatkan
oleh Fitria Wijaya (2010) penelitian
kerugian dalam bentuk financial.
yang dilakukan pada kelas X MAN
Karena
masalah
pemilihan
dan
persiapan karir merupakan salah satu
dibagi menjadi 2 yakni internal locus
tugas perkembangan yang penting
of control dan eksternal locus of
bagi
control (Zulkaida, 2007).
remaja
dan
mempengaruhi
keseluruhan masa depan seseorang
locus
maka
keyakinan
individu
memandang
faktor
apabila
remaja
menyelesaikan
berhasil tugas
of
control
Internal
merupakan dalam penyebab
perkembangannya dapat membuat
keberhasilan maupun kegagalan yang
bahagia.
dialami,
Siswa dalam usahanya untuk mencapai sering
karir
yang
mengalami
termasuk
hukuman
hadiah
yang
dan
diterimanya
diinginkan
sedangkan eksternal locus of control
hambatan,
memiliki
keyakinan
bahwa
sehingga diperlukan usahanya untuk
pengendali dari segala aspek dalam
mengatasi
tersebut.
kehidupannya dan penguat yang
Didalam diri manusia kita mengenal
diterimanya adalah keberuntungan,
adanya ada yang dinamakan locus of
nasib, atau kendali orang lain dari
control atau kendali diri, kendali
luar
dalam diri inilah yang menentukan
digunakan penulis dalam penelitian
mampu
ini adalah internal locus of control
hambatan
atau
tidaknya
seorang
dirinya.
mengatasi hambatan dalam dirinya.
dalam
Tingkat usaha siswa untuk mengatasi
karirnya.
hambatan
dalam mencapai karir
Akan
mencapai
tetapi
yang
kematangan
Perbedaan locus of control
yang diinginkan dipengaruhi oleh
pada
seseorang
locus of control. Locus of control
menimbulkan
ternyata
perbedaan
dapat kepada
aspek-aspek kepribadian yang lain.
pemilihan karir. menurut Zulkaida
Internal locus of control merupakan
(2007), siswa dengan internal locus
cara
pandang
menanamkan dirinya
individu
dalam
of control cenderung menganggap
keyakinan
dalam
bahwa
terhadap
usaha
yang
keterampilan
kemampuan
(skill),
(ability), dan usaha
dilakukannya untuk mencapai karir.
(efforts)
individu yang matang dalam karir
pencapaian dalam hidup mereka,
akan
termasuk pencapaian karirnya. Siswa
cenderung
keyakinan
dalam
menanamkan dirinya
bahwa
akan
lebih
menentukan
mengembangkan
usahanya
untuk mencapai karir diperlukan
untuk meningkatkan keterampilan
usaha sendiri. Artinya jika seorang
kerja
ingin mencapai karirnya maka hal itu
yang mereka miliki dalam rangka
akan terjadi, karena usahanya sendiri
memilih karir yang mereka inginkan,
bukan karena nasib keberuntungan
serta berusaha mengatasi hambatan
ataupun orang lain.
yang mereka hadapi dalam rangka
Siswa SMA yang mempunyai
dan kemampuan akademik
pencapaian
karir.
Kemampuan
ketika
akademik dan keterampilan kerja
dihadapkan dengan pemilihan karir,
yang tinggi akan membuat siswa
maka akan melakukan usaha untuk
membentuk
mengenali diri, mencari tahu tentang
mantap, akan membuat individu
pekerjaan
lebih serius dalam mencari informasi
internal locus of control
dan
langkah-langkah
aspirasi
karir
yang
pendidikan serta berusaha mengatasi
mengenai
masalah
antara kemampuan dan minat yang
yang
berkaitan
dengan
karir dan menyesuaikan
dimiliki
dengan
pemahaman
dengan akibat atau hasilnya. Jika
mengenai karir dan menyesuaikan
dikaitkan dengan pemilihan karir,
antara kemampuan dan minat yang
dapat
dimiliki
pemahaman
dirinya agar dapat memperoleh hasil
mengenai karir, sehingga akhirnya
terbaik dalam proses pengambilan
mampu membuat keputusan karir
keputusan dalam karir. Internal locus
yang tepat.
of control atau, kendali dalam diri
dengan
Berdasarkan hal-hal tersebut, peneliti
memandang
penelitian
ini
bahwa
memperdayakan
potensi
inilah yang menentukan mampu atau tidaknya
seorang
mengatasi
untuk
hambatan dalam dirinya termasuk
dilakukan guna mengetahui apakah
dalam mencapai kematangan karir.
subjek yang akan diteliti memiliki
Internal locus of control merupakan
kematangan karir. Dengan demikian
cara
peneliti
menanamkan
penting
mengangkat
sebuah
pandang
individu
dalam
keyakinan
dalam
penelitian dengan judul “Pengaruh
dirinya
terhadap
Internal Locus of Control Terhadap
dilakukannya untuk mencapai karir.
Kematangan Karir Siswa Madrasah
individu yang matang dalam karir
Aliyah Negeri 2 Samarinda”.
akan
cenderung
keyakinan
dalam
usaha
yang
menanamkan dirinya
bahwa
Rumusan Masalah untuk mencapai karir diperlukan Internal
locus
menggambarkan individu
of
control
seberapa
memandang
jauh
hubungan
antara perbuatan yang dilakukannya
usaha sendiri. Siswa SMA yang mempunyai internal locus of control ketika dihadapkan dengan pemilihan
karir, maka akan melakukan usaha
dan
untuk mengenali diri, mencari tahu
membentuk pribadi yang
tentang
baik yang matang dalam
pekerjaan
dan
langkah-
langkah pendidikan serta berusaha mengatasi masalah yang berkaitan dengan pemilihan karir .
bagaimana
penentuan karirnya. 2.
Bagi sekolah dan guru bimbingan
Berlandaskan pada pemikiran
cara
konseling,
penelitian ini diharapkan
tersebut masalah yang akan diteliti
hasil
Penelitian
ini
dalam penelitian ini adalah “Apakah
menjadi masukan tentang
ada Pengaruh Internal Locus of
pengaruh internal locus of
Control terhadap Kematangan Karir
control
Siswa Madrasah Aliyah Negeri 2
kematangan
Samarinda?”
sehingga
dengan karir, sekolah
diharapkan
membantu
Manfaat Penelitian siswa untuk berkembang Manfaat
yang
diharapkan
dalam penelitian ini, yaitu: 1. Bagi
secara
lebih
efektif
dalam
tepat
dan
mencapai
siswa,
hasil
ini
dapat
3. Bagi peneliti selanjutnya,
memberi
informasi
hasil penelitian ini semoga
mengenai
pengaruh
dapat menjadi motivator
penelitian
kematangan karirnya.
internal locus of control
agar
dengan kematangan karir
penelitian yang lebih baik
dapat
melakukan
dan
hasilnya
lebih
sempurna.
dengan pekerjaan yang akan dilakukan dan jabatan yang akan dipegang (vocational self-concept),
Tujuan penelitian Adapun tujuan penelitian ini
yang merupakan sebagian dari
adalah untuk mengetahui apakah ada
keseluruhan gambaran tentang diri
pengaruh internal locus of control
sendiri (Winkel, 2012:632).
terhadap kematangan karir siswa Madrasah
Aliyah
Negeri
2
Holland
berpegang
kepada
keyakinan, bahwa suatu minat yang menyangkut pekerjaan dan jabatan
Samarinda.
adalah hasil perpaduan dari sejarah
TINJAUAN PUSTAKA
hidup seseorang dan keseluruhan
Kematangan Karir Kematangan
karir
adalah
kepribadiannya,
sehingga
minat
kemampuan
tertentu akhirnya menjadi sesuatu
individu dalam menguasai tugas
ciri kepribadian yang berupa ekspresi
perkembangan
diri dalam pekerjaan, bidang suatu
merupakan
tingkat
vokasional
yang
akademik,
hobi
pengetahuan dan sikap yang sesuai
kegiatan
rekreatifan
dengan
ketetapan
kesukaan
lainnya
karirnya
(Crites,
meliputi
komponen-komponen
perkembangan dalam
Pinasti,
2011:18). Unsur yang mendasar dalam
inti,
berbagai banyak (Winkel,
2012:636). Menurut Donald Super seseorang memiliki kualifikasi untuk banyak
bidang
pekerjaan
menuntut
suatu
setiap
pandangan Super adalah konsep diri
pekerjaan
pola
atau gambaran diri sehubungan
karakteristik kecakapan dan sifat-
sifat pribadi meskipun konsep diri
Super
individu dan situasi sosial berubah,
Pinasti,
proses
orang
pemilihan
pun
berlangsung
seirama
pertumbuhan,
mulai
eksplorasi,
tetap dengan
dari
tahap
pemantapan,
pemeliharaan, dan menurun Carter (1994) (dalam Sukardi, 1994:45). Pilihan
jabatan
merupakan
(dalam 2011:19) yang
memiliki kematangan adalah
karir sebagai
berikut : a. Career Planning Dimana
suatu perpaduan dari aneka faktor
memandukan
pada
konstelasi
individu
sendiri
seperti
individu
mulai
minatnya
dan
kemampuannya.
kebutuhan, sifat–sifat kepribadian
Konsep ini mengukur seberapa
serta kemampuan intelektual, dan
sering
banyak faktor diluar individu, seperti
beragam informasi mengenai
taraf
beragam
kehidupan
sosial-ekonomi
individu
jenis
mencari
dunia
kerja
keluarga, variasi tuntutan lingkungan
seberapa banyak perencanaan
kebudayaan, dan kesempatan atau
yang dilakukan individu adalah
kelonggaran yang muncul namun,
hal penting dalam konsep ini.
titik beratnya terletak pada faktor-
Beberapa
faktor individu itu sendiri (Super
mencakup dalam kegiatan ini
dalam Winkel, 2012:631).
antara
Karakteristik
Orang
Memiliki Kematangan Karir
Yang
informasi
kegiatan
lain
yang
mempelajari yang
terkait
mengenai jenis pekerjaan yang
diminati,
membicarakan
pada
perencanaan
yang
benar mereka tahu mengenai
dibuat
mengetahui
dengan orang-orang yang lebih
pekerjaan
berpengalaman,
tersebut.
mengikuti
kursus yang dapat membantu
dalam
kegiatan
diminatinya
b. Career Exploration
membuat keputusan karir, ikut serta
yang
seberapa
Mengukur sikap terhadap sumber
informasi
individu
ekstrakulikuler dan mengikuti
berusaha untuk memperoleh
pelatihan atau pendidikan yang
informasi
dengan jenis pekerjaan yang
kerja
diminati.
kesempatan
Konsep
ini
juga
mengenai
serta
dunia
menggunakan dan
berkaitan dengan pengetahuan
informasi
mengenai kondisi pekerjaan,
seperti orang tua, teman, guru,
jenjang
dan konselor. Nilai rendah
pendidikan
yang
yang
sumber
disyaratkan,
prospek
kerja,
pada
pendekatan
lain
untuk
menunjukan bahwa individu
memasuki
pekerjaan
yang
diminati, untuk
dan
kesempatan
peningkatan
Perencanaan
karir
karir. mengacu
tidak
career
potensial
perduli
exploration
terhadap
informasi tentang bidang dan tingkat pekerjaan. c. Career Decision Making
pada seberapa banyak individu
Karakteristik ini mengukur
mengetahui mengenai hal-hal
pengetahuan tentang prinsip
yang harus dilakukan, bukan
dan
cara
pengambilan
keputusan individu memiliki kemandirian, membuat pilihan
d. World of Word Information Mengukur
pengetahuan
pekerjaan sesuai dengan minat
tentang jenis-jenis pekerjaan,
dan kemampuan, kemampuan
cara untuk memperoleh dan
untuk menggunakan metode
sukses dalam pekerjaan serta
dan
peran-peran
prinsip
pengambilan
keputusan
untuk
menyelesaikan
masalah
dalam
dunia
pekerjaan. Nilai rendah pada dimensi
world
of
word
termasuk memilih pendidikan
information
dan pekerjaan. Nilai terendah
bahwa individu perlu untuk
pada career decision making
belajar
menunjukan bahwa individu
pekerjaan
tidak tahu apa yang harus
perkembangan karir. Individu
dipertimbangkan
kurang
dalam
menunjukan
tentang
jenis-jenis
dan
tugas
mengethaui
tentang
membuat pada pilihan. Hal ini
pekerjaan
menunjukan bahwa individu
dengannya,
tidak siap untuk menggunakan
tertinggi pada world of word
informasi
information
pekerjaan
yang
yang
sesuai
sedangkan
nilai
menunjukan
diperoleh untuk merencanakan
bahwa
individu
karir sedangkan nilai tinggi
wawasan
yang
pada career decision making
menggunakan
menunjukan bahwa individu
pekerjaan untuk diri sendiri
siap mengambil keputusan.
dengan
luas
dapat
informasi
dan mulai menetapkan bidang
belum mengambil keputusan
serta tingkat pekerjaan.
yang
Super dkk (1957) (dalam 2012)
(Winkel,
2012:632).
Tahap Perkembangan Karir
Winkel
mengikat.
membagi
c.
Fase
Pemantapan
(Establishment)
perkembangan karir menjadi lima
Dari umur 25 sampai 44
tahap, yaitu :
tahun, yang bercirikan usaha
a. Fase Pengembangan (Growth)
tekun
Dari saat lahir sampai
memantapkan
melalui
seluk
diri beluk
umur lebih kurang 15 tahun,
pengalaman selama menjalani
dimana anak dimana anak
karir
mengembangkan
2012:632).
potensi,
berbagai
pandangan
khas,
sikap, minat, dan kebutuhan-
d.
tertentu
Fase
(Winkel,
Pembinaan
(Maintenance)
kebutuhan yang dipadukan
Dari umur 45 sampai 64
dalam struktur gambaran diri
tahun, dimana individu sudah
(self-concept structure) dalam
dewasa
(Winkel, 2012:632).
dalam
menyesuaikan
b. Fase Eksplorasi (Exploration)
jabatannya
Dari umur 15 sampai 24
2012:632).
tahun,
dimana
memikirkan alternative
jabatan,
individu
diri
penghayatan (Winkel,
e. Fase Kemunduran (Decline)
berbagai
Pada usia 65 tahun keatas
tetapi
dimana orang sudah memasuki
masa pensiun dan menemukan Dalam mencapai kematangan pola
hidup
baru
sesudah karir dipengaruhi oleh (Winkel,
melepaskan
jabatannya 2012) :
tersebut (Winkel, 2012:632). Kelima tahap ini dipandang sebagai acuan bagi munculnya sikap-
a. Taraf Intelegensi b. Bakat khusus c. Minat d. Sifat-sifat dan kepribadian e. Pengetahuan
sikap dan perilaku yang meyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan, yang
tampak
dalam
tugas-tugas
Internal Locus of Control (Pusat Kendali Dalam Diri)
perkembangan karirnya (vocational developmental tasks). Faktor
-
Faktor
Locus
of
control
adalah
gambaran pada keyakinan seseorang Penghambat
Kematangan Karir Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan karir
mengenai
sumber
perilakunya.
Locus
penentu of
control
merupakan salah satu faktor yang sangat menentukan perilaku individu
individu dimana perkembangan karir akan menentukan kematangan karir faktor terkait tersebut terdiri dari (Winkel, 2012) : a. Masyarakat b. Keadaan sosial-ekonomi Negara atau Daerah c. Status sosial-ekonomi keluarga d. Pengaruh dari keluarga besar e. Pendidikan sekolah f. Pergaulan dengan teman-teman sebaya Faktor Yang Mempengaruhi Untuk Mencapai Kematangan Karir
(Ghufron dan Risnawati, 2012:65). Orang yang mempunyai internal locus
of
control
mempunyai
keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya, kegagalan-kegagalan, keberhasilan-keberhasilannya karena pengaruh dirinya sendiri sedangkan orang
yang
mempunyai
pusat
eksternal
locus
of
control
Penelitian
yang
dilakukan
oleh
mempunyai anggapan bahwa faktor-
Zulkaida
mengungkapkan
faktor yang ada di luar dirinya akan
individu
dengan
mempengaruhi
internal locus of control percaya
seperti
tingkah
kesempatan,
keberuntungan
lakunya,
nasib
(Ghufron
bahwa peristiwa dalam hidupnya
dan
ditentukan
oleh
usaha
dan
perilakunya sendiri (Zulkaida, 2007).
Orang dengan internal locus of lebih
memiliki
dan
Risnawati, 2012:65).
control
yang
bahwa
pada
Rotter dalam (Friedman dan
mereka
Schustack, 2006:275) menjelaskan
menganggap perilaku mereka dapat
locus of control sebagai dua dimensi,
menghasilkan efek positif dan juga
yaitu :
keberhasilan
berorientasi
Dimensi Locus Of Control
karena
mereka lebih cenderung tergolong high-achivever (Findley dan Cooper,
a. Internal locus of control Keyakinan yang
bahwa
1983 dalam Friedman dan Schustack,
keyakinan
diraih
2006:275).
sebanding dengan usaha yang
Internal locus of control adalah
mereka lakukan dan sebagian
modal untuk mencapai kematangan
besar dapat mereka kendalikan.
karir pada siswa, dengan memiliki
Individu yang kecenderungan
internal locus of control dalam
dengan
internal
locus
dirinya merupakan suatu faktor yang
control
memiliki
keyakinan
dapat membantu dalam mencapai
individu bahwa kejadian yang
kematangan
dialami merupakan akibat dari
karir
individu.
of
perilaku
dan
tindakannya
control
menyakini
bahwa
sendiri, memiliki kendali yang
kekuasaan orang lain, takdir
baik
dan
terhadap
perilakunya
kesempatan
merupakan
sendiri, memiliki kendali yang
faktor
baik
mempengaruhi mereka alami,
terhadap
sendiri,
perilakunya
cenderung
mempengaruhi
dapat
orang
lain,
utama
yang
memiliki kendali yang kurang baik
terhadap
perilakunya
yakin bahwa usahanya dapat
sendiri, cenderung dipengaruhi
berhasil,
mencari
oleh orang lain, seringkali
pengetahuan
tidak yakin bahwa usaha yang
informasi
aktif dan
terkait situasi yang sedang
dilakukannya
dijalani
berhasil, kurang aktif mencari
b. Eksternal locus of control
informasi
Individu yang memiliki locus
of
control
dihadapi.
memiliki
keyakinan
Bahwa
Karakteristik
tindakan
mereka
sedikit
dampak
bagi
dan
dapat
pengetahuan
terkait situasi yang sedang
eksternal
memiliki
tidak
Orang
Yang
Memiliki Locus of control Internal Menurut
Crider
(1983)
keberhasilan atau kegagalan
individu
mereka, dan sedikit yang dapat
locus of control mempunyai ciri-ciri
mereka
sebagai
lakukan
merubahnya. dengan
untuk
Individu
eksternal
yang
locus
of
yang memiliki
berikut
(
internal
Ghufron
Risnawati, 2012:68). a. Suka bekerja keras
dan
b. Memiliki inisiatif tinggi
perkembangan karirnya sesuai
c. Selalu berusaha menemukan
dengan tahap perkembangan yang
pemecahan masalah d. Selalu
mencoba
sedang dijalani, meliputi pembuatan berpikir
seefektif mungkin
perencanaan, pengumpulan informasi mengenai pekerjaan, dan
e. Selalu mempunyai persepsi
pengambilan keputusan karir yang
bahwa usaha harus dilakukan
tepat berdasarkan pemahaman diri
jika ingin berhasil
dan pemahaman mengenai karir yang dipilih.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Internal Locus of Control Perkembangan
Super
mencanangkan
suatu
pandangan tentang perkembangan pusat
kendali
karier yang berlingkup sangat luas,
individu dipengaruhi oleh berbagai
karena perkembangan jabatan itu
aspek yaitu (Ghufron dan Risnawati,
dipandang sebagai suatu proses yang
2012) :
mencakup
banyak
faktor-faktor
a. Faktor keluarga
tersebut untuk sebagian terdapat
b. Faktor social
pada individu sendiri dan untuk
Pengaruh Internal Locus of
sebagian terdapat dalam lingkungan
Control Terhadap Kematangan
hidupnya,
Karir Siswa
berinteraksi satu sama lain dan
Kematangan karir merupakan
bersama-sama
keberhasilan individu untuk
perkembangan
menjalankan
(Winkel, 2012:631). Pilihan jabatan
tugas
yang
semuanya
membentuk karir
proses
seseorang
merupakan suatu perpaduan dari
dunia kerja, memiliki kemampuan
aneka faktor pada individu sendiri
dalam
seperti
sifat–sifat
berkembang citra diri dengan jelas,
kemampuan
positif dan realistik, serta mampu
intelektual, dan banyak faktor diluar
membentuk rencana karir sementara
individu, seperti taraf kehidupan
dan tujuan yang sesuai dengan citra
sosial-ekonomi
diri dan gaya hidup yang diinginkan
kebutuhan,
kepribadian
serta
keluarga,
variasi
tuntutan lingkungan kebudayaan, dan
mengambil
keputusan,
(Seligman, dalam Wijaya, 2010:6).
kesempatan atau kelonggaran yang
Kematangan
karir
dapat
muncul namun, titik beratnya terletak
berkembang sesuai dengan selama
pada
pertumbuhan
faktor-faktor
sendiri
(Super
individu
dalam
itu
Winkel,
2012:631). Pilihan
fisik
perkembangan
kognitif,
perkembangan sementara
terhadap
dan
ini
berlangsung
melalui observasi terhadap orang-
bidang pekerjaan yang diingikan
orang
yang
memegang
berdasarkan kebutuhan, minat, dan
tertentu, melalui identifikasi orang-
nilai-nilai maka kematangan karir
orang dewasa yang sudah bekerja,
adalah keberhasilan remaja dalam
melalui
menyelesaikan tugas perkembangan
hidup, dan melalui pengaruh yang
karir yang ditandai dengan memiliki
diterima
informasi mengenai pendidikan dan
(Winkel,
karir, mengarahkan diri terhadap
mengembangkan konsep kematangan
eksplorasi yang sistematis terhadap
vokasional
penghayatan
dari
jabatan
pengalaman
lingkungan
2012:632).
(career
hidup Super
maturity,
vocational maturity), yang menunjuk
pekerjaan,
pada
mengidentifikasi
keberhasilan
seseorang
menyelesaikan
tugas-tugas
perkembangan vokasional yang khas
lapangan
serta
dapat
tingkat
pekerjaan
yang
dan tepat
(Super, 2012).
bagi tahap perkembangan tertentu.
Internal locus of control adalah
Indikasi relevan bagi perkembangan
modal untuk mencapai kematangan
vokasional adalah kemampuan untuk
karir pada siswa, dengan memiliki
membuat rencana, kerelaan untuk
internal locus of control dalam
memikul
serta
dirinya merupakan suatu faktor yang
kesadaran akan segala faktor internal
dapat membantu dalam mencapai
dan
kematangan
tanggung
jawab,
eksternal
dipertimbangkan
yang dalam
harus membuat
Penelitian
karir yang
individu.
dilakukan
oleh
pilihan jabatan atau memantapkan
Zulkaida
mengungkapkan
diri dalam suatu jabatan (Winkel,
individu
dengan
2012:633).
internal locus of control percaya
Kematangan karir pada suatu
yang
bahwa memiliki
bahwa peristiwa dalam hidupnya
tahap berbeda dengan kematangan
ditentukan
pada
Tugas
perilakunya sendiri (Zulkaida, 2007).
harus
Orang dengan internal locus control
adalah
lebih berorientasi pada keberhasilan
dan mampu membuat
karena mereka menganggap perilaku
tahap
perkembangan diselesaikan mengenal keputusan
lain. karir
oleh
karir,
yang
remaja
memperoleh
informasi yang relevan mengenai
oleh
usaha
dan
mereka dapat menghasilkan efek
positif (Friedman dan Schustack,
pada mengetahui seberapa benar
2006).
mereka tahu mengenai pekerjaan
Tugas
perkembangan
karir
yang diminatinya tersebut. Individu
yang harus diselesaikan oleh remaja
yang memiliki internal locus of
adalah
mampu
control akan giat mencari informasi
karir,
Ini menunjukkan bahwa terdapat
mengenal
membuat
dan
keputusan
memperolah informasi yang relevan
kaitan
mengenai pekerjaan, serta dapat
control dengan kematangan karir
mengidentifikasi lapangan Internal
menggambarkan individu
internal
locus
of
tingkat
dan
yang menunjukkan bahwa untuk
yang
tepat.
mencapai kematangan karir maka
control
dibutuhkan internal locus of control
pekerjaan locus
antara
of seberapa
memandang
jauh
hubungan
dalam diri individu. Kerangka Konseptual
antara perbuatan yang dilakukannya
Dalam penelitian ini peneliti
dengan akibat atau hasilnya, jika
menggunakan dua variabel yaitu
dikaitkan dengan pemilihan karir,
variabel bebas (Variabel X) dan
dapat
variabel tergantung (Variabel Y).
memberdayakan
potensi
dirinya agar dapat memperoleh hasil terbaik
dalam proses pengambilan
keputusan karir. Perencanaan karir mengacu
pada
seberapa
banyak
individu mengetahui mengenai halhal yang harus dilakukan, bukan
Variabel bebas (Variabel X)
: Internal locus o
Variabel tergantung (Variabel Y)
: Kematangan karir
subjek
atau
obyek
yang
mempunyai
kualitas
dan
karakteristik
tertentu
yang
ditetapkan oleh peneliti untuk
METODE PENELITIAN
dipelajari dan kemudian ditarik Tipe Penelitian
kesimpulannya
Penelitian
ini
menggunakan
pendekatan kuantitatif korelasional yang
bersifat
hubungan
yaitu
variabel
yang
menghubungkan
variabel yang satu dengan variabel yang
lain.
adalah
Penelitian
metode
kuantitatif
penelitian
berlandaskan
pada
positivisme,
digunakan
yang
filasafat untuk
meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
pengumpulan
data
menggunakan instrument penelitian, analisis
data
telah
ditetapkan
(Sugiyono, 2011:8).
generalisasi
analisis menunjukkan siapa atau apa yang mempunyai karakteristik yang akan diteliti karakteristik yang
dimaksud
adalah
variabel yang menjadi perhatian peneilitian (Soehartono, 2004:57) Dalam
penelitian
ini
adalah
seluruh kelas XII yang terdiri dari XII IPA 1, XII IPA 2, XII IPA 3, XII
IPS
1,
XII
IPS2,
XII
BAHASA, XII AGAMA 1, XII AGAMA 2, baik yang berjenis
siswa. adalah yang
disini
laki-laki
maupun
perempuan.yang terdiri dari 226
Populasi Populasi
2011:80). Populasi adalah unit
kelamin
Subyek Penelitian
(Sugiyono.
wilayah
terdiri
atas
Kematangan karir adalah merupakan keberhasilan individu
Sampel
untuk
menjalankan
tugas
Sampel adalah sebagian atau perkembangan karirnya sesuai wakil
populasi
yang
diteliti dengan tahap perkembangan yang
(Arikunto,
2010:174).
Dengan sedang
dijalani
meliputi,
kata lain sampel adalah elemen pembuatan
perencanaan,
populasi yang dipilih atas dasar pengumpulan perwakilannya.
Sampel
informasi
adalah mengenai
pekerjaan,
dan
suatu bagian dari populasi yang pengambilan
keputusan
karir
akan diteliti dan yang dianggap yang dapat
tepat
berdasarkan
menggambarkan pemahaman diri dan pemahaman
populasinya
(Soehartono, mengenai karir yang dipilih.
2004:57). Aspek-aspek Dalam penelitian ini, jumlah kematangan
karir
terdiri
dari
sampel yang digunakan yaitu (Super dalam Pinasti, 2011): seluruh anggota populasi, yang 1) Career Planning berjumlah 226 orang siswa. Jadi
2) Career Exploration
penelitian ini termasuk penelitian
3) Career Decision Making
populasi.
4)
World
of
Work
Information Variabel Y Kematangan Karir ) Definisi Operasional
(
Alat ukur skala kematangan karir Skala ini disusun oleh peneliti berdasarkan
teori
tentang
kematangan karir yang dikemukakan
oleh Donald Super. Adapun yang
aitem dan 2 aitem dinyatakan gugur.
menjadi aspek kematangan karir
Besar nilai corrected item total
yaitu,
correlation antara 0,216-0,660.
career
planning,
career
exploration, career decision making, world of work information. Dalam
Variabel X (Internal Locus of Control) Definisi Operasional
penyusunan
skala Internal locus of control
kematangan
karir
menggunakan adalah keyakinan individu bahwa
skala Likert karena untuk mengukur sumber penentu dari peristiwa sikap,
pendapat,
dan
persepsi atau kejadian dalam hidupnya
seseorang atau sekelompok orang. dipengaruhi Skala
ini
terdiri
atas
oleh
usaha
dan
sejumlah tingkah lakunya sendiri. Crider
pertanyaan
yang
semuanya (dalam Ghufron dan Risnawati,
menunjukan sikap terhadap suatu 2012)
cirri-ciri
orang
yang
objek tertentu atau menunjukan ciri memiliki internal locus of control. tertentu
yang
akan
diukur Aspek-aspek internal locus of
(Soehartono, 2004:77). Setiap aspek control terdiri dari : kematangan karir terdiri dari 80 1) Suka bekerja keras aitem yang terdiri dari 40 aitem favorable dan 40 aitem unfavorable. Skala kematangan karir yang berjumlah 80 aitem diberikan kepada
2) Memiliki inisiatif yang tinggi 3)
Berusaha
pemecahan masalah
226 responden, didapatkan 78 yang memenuhi indeks daya diskriminasi
4)
Mencoba
berpikir
menemukan
seefektif
Skala internal locus of control
mungkin
yang berjumlah 80 item di berikan
5)
kepada 226 sampel, didapatkan 75
Mempunyai persepsi bahwa
usaha harus dilakukan jika ingin
yang
berhasil
diskriminasi
item
dinyatakan
gugur.
Alat Ukur Skala Internal Locus of Control
memenuhi
corrected Dalam internal
penyusunan locus
of
skala control
persepsi seseorang atau sekelompok orang. Dengan skala Likert maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi Kemudian
indikator indikator
variabel. tersebut
dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrument yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan (Sugiyono, 2011:93). Setiap aspek internal locus of control terdiri dari 80 aitem yang terdiri dari 40 aitem favorable dan 40 aitem unfavorable.
dan
daya
5
aitem
Besar
nilai
total
correlation
antara 0,178-0,667. Teknik Analisis Data
menggunakan skala Likert karena untuk mengukur sikap, pendapat, dan
item
indeks
Teknik
analisis
data
penelitian ini menggunakan teknik analisis corelations product moment. Penggunaan metode ini karena untuk meramalkan hubungan satu atau dua variabel bebas terhadap satu variabel terikat
yaitu
untuk
mengetahui
pengaruh internal locus of control terhadap
kematangan
Perhitungan dengan
statistik
bantuan
(Statistical
karir. dilakukan
program
Packade
for
Science) 16 for Windows.
SPSS Social
sedang, 52 orang siswa dengan presentase
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
23%
memiliki
kematangan karir rendah, dan 14
Hasil Penelitian orang
Hasil Uji Deskriptif Deskripsi data digunakan untuk menggambarkan
kondisi
sebaran
data pada siswa Madrasah Aliyah
dengan
presentase
6%
memiliki kematangan karir yang sangat rendah. Selanjutnya berdasarkan hasil
hasil
pengukuran melalui skala internal
rerata
locus of control yang telah diisi
empirik Kematangan Karir Siswa
rerata empirik 233,78 dan rerata
236,23 dan rerata hipotetik 944,92,
hipotetik
sehingga dapat dikategorikan tinggi.
dikategorikan tinggi. siswa yang
Rerata
dari
memiliki internal locus of control
responden subjek penelitian melalui
sangat tinggi sebesar 12 orang
dua skala penelitian yaitu skala
dengan presentase
Internal dari hasil penelitian siswa
siswa yang dengan presentase 27%
yang memiliki kematangan karir
memiliki internal locus of control
sangat tinggi sebesar 15 orang
tinggi, 89 orang siswa yang dengan
dengan presentase 7%, 55 orang
presentase
siswa yang dengan presentase 24%
locus of control sedang, 44 orang
memiliki kematangan karir tinggi, 90
siswa dengan presentase
orang siswa yang dengan presentase
memiliki internal locus of control
40% memiliki kematangan karir
rendah,
Negeri
2
Samarinda.
pengukuran melalui
empiris
skala
diperoleh
935,12
sehingga
5%, 62 orang
40% memiliki internal
dan
19
orang
20%
dengan
presentase
7% memiliki internal
locus of control yang sangat rendah.
kaidah
menunjukkan
butir-butir
Internal
sebaran Locus
of
Control adalah normal. 2) Hasil
Hasil Uji Asumsi Hasil Normalitas
Uji
uji
sebaran
1) Uji Normalitas bertujuan untuk
asumsi
normalitas
terhadap
variabel
kematangan
karir
siswa
menguji apakah dalam model
menghasilkan nilai Z = 0.043 dan
regresi
dan
p = 0.200 (p>0.05). Hasil uji
keduanya
berdasarkan kaidah menunjukkan
mempunyai distribusi normal atau
sebaran butir-butir kematangan
tidak.
karir siswa adalah normal.
variabel
variabel
terikat
bebas
Uji
asumsi
normalitas
menggunakan teknik statistik non
Hasil
parametrik
Linearitas
one
sample
Kolmogrov-Smirnov. Kaidah yang digunakan adalah jika p > 0.05 maka
sebarannya
normal,
sebaliknya jika p < 0.05 maka sebarannya tidak normal (Hadi, 2000).
Hasil
uji
normalitas
sebaran terhadap variabel Internal Locus of Control menghasilkan nilai Z= 0.051 dan p= 0.200 (p>0.05). Hasil uji berdasarkan
Uji
Uji asumsi linearitas dilakukan untuk hubungan
mengetahui antara
linearitas
variabel
bebas
dengan variabel terikat. Uji linearitas dapat pula untuk mengetahui taraf penyimpangan
dari
linearitas
hubungan tersebut. Adapun kaidah yang digunakan dalam uji linearitas hubungan adalah bila nilai linearity p < 0.05 maka hubungan dinyatakan
tidak
linear,
atau
apabila
nilai
Samarinda,
sedangkan
deviant from linearity p > 0.05 maka
hubungan
hubungan dinyatakan linear. Hasil uji
semakin tinggi Internal Locus of
asumsi
Internal
Control (Kendali Dalam Diri) maka
terhadap
semakin meningkatkan kematangan
kematangan siswa mempunyai nilai
karir siswa Madrasah Aliyah Negeri
deviant from linearity F= 4,125dan
2 Samarinda.
p=
Pembahasan
linieritas
Locus
of
0.172
antara
Control
>0.05
yang
berarti
hubungannya dinyatakan linier.
adalah
positif,
arah berarti
Oleh karena nilai Signifikansi
Hasil Uji Korelasi
(0,000< 0,05) maka Ho ditolak,
Setelah data diproses dengan
artinya bahwa ada hubungan secara
menggunakan Program SPSS 16.
signifikan antara Internal Locus of
Dari hasil analisis korelasi sederhana
Control
(Kendali
(r) didapat korelasi antara Internal
dengan
kematangan
Locus of Control (Kendali Dalam
Madrasah
Diri) dengan kematangan karir siswa
Samarinda. Karena koefisien korelasi
Madrasah
2
nilainya positif, maka berarti Internal
Samarinda (r) adalah 0,697. Hal ini
Locus of Control (Kendali Dalam
menunjukkan
Diri)
Aliyah
Negeri
bahwa
terjadi
Aliyah
berhubungan
Dalam
Diri)
karir
siswa
Negeri
positif
2
dan
hubungan yang tinggi antara Internal
signifikan terhadap kematangan karir
Locus of Control (Kendali Dalam
siswa Madrasah Aliyah Negeri 2
Diri) dengan kematangan karir siswa
Samarinda. Jadi dalam kasus ini
Madrasah
dapat disimpulkan bahwa Internal
Aliyah
Negeri
2
Locus of Control (Kendali Dalam
pekerjaan
dan
Diri) berhubungan positif terhadap
pendidikan, serta berusaha mengatasi
kematangan karir siswa Madrasah
masalah yang berkaitan. Hal ini
Aliyah Negeri 2 Samarinda.
sesuai
dengan
langkah-langkah
teori
yang
di
mendukung
kemukakan Super (dalam Winkel,
penelitian yang sebelumnya yang
2012) menjelaskan bahwa individu
menyatakan
internal
dikatakan matang atau siap membuat
locus of control ialah penelitian yang
keputusan karir jika pengetahuan
dilakukan
yang dimilikinya untuk membuat
Penelitian
ini
keterkaitan
oleh
Zulkaida
(2007)
penelitian yang dilakukan pada siswa
keputusan
karir
didukung
kelas XI SMA 39 Jakarta ini
informasi
yang
kuat
mengenai
bertujuan untuk meneliti Pengaruh
pekerjaan
berdasarkan
eksplorasi
Efikasi Diri dan Locus of Control
yang telah dilakukan. siswa yang
terhadap
karir.
memiliki internal locus of control
data
yang tinggi, akan berusaha mencapai
dengan menggunakan analisis regresi
prestasi belajar yang tinggi hal ini
berganda
sesuai
Berdasarkan
kematangan hasil
diperoleh
analisa
hasil
ada
dengan
penelitian
oleh
yang
hubungan positif yang signifikan
dilakukan oleh Lestari (2008) dengan
yang artinya yang dengan memiliki
judul penelitian perbedaan motivasi
internal locus of control, ketika
berprestasi ditinjau dari orientasi
dihadapkan dengan pemilihan karir,
pusat
maka ia akan melakukan usaha untuk
menunjukan adanya hubungan antara
mengenali diri, mencari tahu tentang
locus of control dengan motivasi
kendali
siswa,
yang
berprestasi. Semakin tinggi motivasi
Penelitian
lain
yang
berprestasi siswa, semakin tinggi
mendukung bahwa kematangan karir
prestasi belajarnya.
penting
Tingginya
penelitian
dilakukan
oleh
performansi
penelitian
dilakukan
akademik siswa yang berkembang
kelas
MAN
dengan
yang
menyatakan bahwa kematangan karir
yang
amatlah penting dalam menentukan
cenderung
jurusan pendidikan yang tepat, siswa
mengaspirasikan pilihan karir yang
yang kurang memiliki kesadaran
lebih tinggi dan lebih mantap.
mengenai kemampuan dan minat
menunjukan
maksimal
performansi maksimal
siswa
akademik akan
X
Wijaya
yang
belajar
siswa
prestasi
adalah
(2010)
pada
siswa
Cibinong
yang
Aspirasi karir merupakan salah
yang dimiliki dirinya dapat memiliki
faktor
yang
persepsi yang salah tentang karir
kematangan
karir.
satu
mempengaruhi Siswa
yang
yang
akan
dipilih
dan
kurang
dalam
menjalankan
dengan aspirasi karir yang mantap
termotivasi
akan lebih serius mencari informasi
bidang karir yang dipilihnya. Itulah
mencari informasi mengenai karir
salah
dan
kematangan
menyesuaikan
kemampuan
dengan
dimilikinya
dengan
antara
minat
yang
pemahaman
satu
sebab karir
mengapa diperlukan.
Apabila remaja memilih rencana karir
secara
bijaksana
dengan
minat
dengan
mengenai karir, sehingga akhirnya
menyesuaikan
mampu membuat keputusan karir
kemampuannya,
yang tepat.
memiliki peluang yang lebih besar
maka
mereka
untuk
beradaptasi,
memperoleh
kesempatan atau kelonggaran yang
kepuasan dan kesuksesan dalam
muncul namun, titik beratnya terletak
tahap
pada faktor-faktor dalam individu itu
perkembangan
berikutnya.
Tetapi apabila remaja merencanakan
sendiri.
karirnya secara tidak bijaksana maka,
internal locus of control percaya
cenderung
bahwa peristiwa dalam hidupnya
akan
merasa
tidak
bahagia, bosan dan frustasi. Dengan
ditentukan
demikian
Siswa
yang
oleh
memiliki
usaha
dan
dapat
perilakunya sendiri (Friedman, 2006)
disimpulkan bahwa hipotesis yang
dan dalam penelitian ini internal
diajukan
ada
locus of control adalah modal untuk
pengaruh internal locus of control
mencapai kematangan karir pada
terhadap kematangan karir. Hal ini
siswa, dengan memiliki internal
sesuai
locus of
diterima
dengan
bahwa
teori
yang
control
dalam
dirinya
dikemukakan oleh Super (dalam
merupakan suatu faktor yang dapat
Winkel,
membantu
2012)
pilihan
jabatan
dalam
mencapai
merupakan suatu perpaduan dari
kematangan karir individu. Dengan
aneka faktor pada individu sendiri
memiliki internal locus of control
seperti
dalam diri individu akan giat dalam
kebutuhan,
kepribadian
serta
sifat-sifat kemampuan
mencari
informasi
dalam
intelektual, dan banyak faktor di luar
perencanaan karir mengacu pada
individu, seperti taraf kehidupan
seberapa
sosial-ekonomi
mengetahui mengenai hal-hal yang
keluarga,
variasi
tuntutan lingkungan kebudayaan, dan
banyak
individu
harus dilakukan dalam mencapai
mengantarkan siswa pada kesiapan
kematangan dalam karir.
untuk bekerja.
KESIMPULAN DAN SARAN
Teori yang dikemukakan oleh Super (dalam Winkel, 2012) pilihan
Kesimpulan membahas
jabatan merupakan suatu perpaduan
tentang Pengaruh Internal Locus of
dari aneka faktor pada individu
Control terhadap Kematangan Karir
sendiri seperti kebutuhan, sifat-sifat
pada siswa Madrasah Aliyah Negeri
kepribadian
2 Samarinda. Permasalahan yang
intelekrual, dan banyak faktor di luar
Penelitian
ini
sering terjadi siswa berkaitan dengan
serta
kemampuan
individu, seperti taraf kehidupan
pemilihan jenis pendidikan, yang
sosial-ekonomi
mengarah
pada
jenis
tuntutan lingkungan kebudayaan, dan
pekerjaan
di
depan,
kesempatan atau kelonggaran yang
depan,
muncul namun, titik beratnya terletak
pengambilan keputusan tentang karir
pada faktor-faktor dalam individu itu
masa depan dan banyaknya lulusan
sendiri.
SMA karirnya tidak dipersiapkan
internal locus of control percaya
secara
matang
bahwa peristiwa dalam hidupnya
meraka
lulus
perencanaan
pemilihan masa
karir
masa
sehingga bingung
ketika dengan
ditentukan
keluarga,
Siswa
oleh
yang
variasi
memiliki
usaha
dan
pekerjaan apa yang sesuai dengan
perilakunya sendiri (Friedman, 2006)
keahliannya
mengingat
dan dalam penelitian ini internal
pendidikan SMA belum mampu
locus of control adalah modal untuk
dan
mencapai kematangan karir pada
siswa, dengan memiliki internal
kematangan karir dengan spesifikasi
locus of
dirinya
keseluruhan siswa Madrasah Aliyah
merupakan suatu faktor yang dapat
Negeri 2 Samarinda yang terdiri dari
membantu
mencapai
pria dan wanita berusia antara 15-19
kematangan karir individu. Dengan
tahun yang terdiri dari jurusan IPA I,
memiliki internal locus of control
IPA II, IPA III, IPS I, IPS II,
dalam diri individu akan giat dalam
AGAMA I, AGAMA II, BAHASA.
mencari
Alat ukur yang digunakan adalah
control
dalam
dalam
informasi
dalam
perencanaan karir mengacu pada
skala
seberapa
individu
dengan jumlah butir sebanyak 80
mengetahui mengenai hal-hal yang
pernyataan dan skala kematangan
harus dilakukan dalam mencapai
karir sebanyak
kematangan dalam karir.
Teknik analisis data menggunakan
banyak
Tipe penelitian yang digunakan adalah
tipe
penelitian
populasi
internal
locus
of
control
80 pernyataan.
teknik analisis data korelasi product moment.
dengan jumlah populasi sebanyak
Hipotesis
yang
diajukan
226 orang. Variabel dalam penelitian
terbukti bahwa ada pengaruh internal
adalah variabel X (bebas) adalah
locus
internal locus of control dan variabel
kematangan
Y (terikat) adalah kematangan karir.
disimpulkan terdapat hubungan yang
Penelitian
positif
ini
bertujuan
untuk
of
control karir
signifikan
maka
yang
terhadap dapat
artinya
mengetahui apakah ada pengaruh
terdapat pengaruh antara internal
internal locus of control terhadap
locus of control dengan kematangan
karir pada siswa Madrasah Aliyah
sekolah
Negeri 2 Samarinda semakin tinggi
memberikan
internal locus of control maka akan
konseling mengenai karir.
dapat
meningkatkan
Pihak sekolah harus lebih
karir
pada
kematangan
siswa
begitu
pula
untuk
tetap
bimbingan
bisa mempersiapkan karir
sebaliknya apabila internal locus of
siswa-siswanya
dengan
control rendah maka semakin akan
memberikan
rendah kematangan karir pada diri
bakat, informasi tentang
siswa.
Universitas
tes
minat
beserta
lowongan pekerjaan dan
B. Saran
persyaratan
yang
Berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan,
maka
dibutuhkan
yang
dapat
membantu
siswa
dalam
peneliti
menyarankan beberapa hal sebagai mencapai
kematangan
berikut: dalam karirnya. 1. Bagi Pihak Sekolah Untuk
pihak
diharapkan
2. Bagi Siswa sekolah mampu
menanamkan rasa percaya diri
dalam
dengan
diri itu
meningkatkan
siswa, akan internal
locus of control pada diri siswa
dan
pada
pihak
Untuk
siswa
yang
mempunyai internal locus of
control
yang
diharapkan
mampu
mempertahankan, untuk
tinggi
Upaya
meningkatkan
internal locus of control
dapat
dilakukan
dengan
DAFTAR PUSTAKA
meningkatkan kepercayaan diri
dengan
mengadakan
cara
talk
atau
show,
workshop
Akbar. Hanifan dan Tarmidi. (2010). Kecenderungan
Pemilihan
Karir Berdasarkan Gaya belajar siswa SMA Kelas
menghadirkan orang-orang
XII. Jurnal Psikologi.
sukses dalam karir didalam bidang tertentu. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya
Azwar. Saifuddin. (2012). Realibilitas dan validitas. Jogjakarta: Pustaka Belajar.
Pada penelitian ini masih banyak variabel yang terkait
Azwar. Saifuddin. (2010). Penyusun Skala Psikologi. Jogjakarta: Pustaka Belajar.
dengan kematangan karir seperti keterampilan (skill) juga dapat mempengaruhi karena
apakah
keterampilan
dengan tinggi
kematangan karir seseorang dapat meningkat, begitu pun dengan
Arikunto, S. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
kepribadian,
Badan Pusat Statistik Kalimantan Timur (2013,4 Januari). BPS (online). Diakses Pada Tanggal 4 Januari 2013 Dari Http://Badan Pusat Statistik OrangKaltim- Menganggur.Html.
misalnya type kepribadian introvert
dan
ekstrovert,
variabel konsep diri dan kepercayaan diri.
Dadang. Jemi. (2010). Hubungan Antara Locus of Control dengan Strategi Coping Pada Santri Pondok Pesantren Miftahul Huda Malang. Skripsi
Psikologi. Danta. Eka dan Rahmat. Ihsan. (2005). Burnout Ditinjau dari Locus of Control Internal dan Eksternal. Jurnal Psikologi. Friedman dan Schustack. (2006). Psikologi Kepribadian: Teori Klasik dan Modern. Jakarta: Erlangga. Ghufron. M. N dan Risnawati. Rini. (2012). Teori-Teori Psikologi. Jogjakarta: ARRuzz Media. Hadi, Sutrisno. (1991). Analisis butir untuk instrumen. Jogjakarta: CV. Andi Offset. Hasibuan. Nurasyiah. (2011). Hubungan Locus of Control dengan Prestasi Belajar Kimia Siswa. Jurnal Pendidikan Kimia. Hurlock, E. (2002). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga. Imawati. Diana. (2011). Pengaruh Efikasi Diri dan Pusat Kendali Internal Terhadap Kecemasan Berbicara di Muka Umum Pada Mahasiswa. Tesis Psikologi. Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya.
Lestari. A. B. (2008). Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Jurnal Psikologi Universitas Gunadarma. Martika. Tyas. (2009). Hubungan Locus of Control dan Persepsi Peran Jenis Kelamin dengan Keputusan Pemilihan Karir Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Semarang. Jurnal Psikologi. Novianti. Asih. (2012). Kematangan Karir Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Yogyakarta Ditinjau Dari Pola Asuh Orang Tua. Jurnal Psikologi Pendidikan. Prasetyaning. Sandi. Wiyanti dan Karyanta (2012). Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMK Muhammadiy ah 2 Andong Boyolali. Jurnal Psikologi. Pinasti. Woro. (2011). Pengaruh Self-Efficacy, Locus of Control dan Faktor Demokrafis Terhadap Kematangan Karir Mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Skripsi Psikologi.
Jakarta.
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukardi. (1994). Tes Dalam Konseling Karir. Surabaya: Graha Nasional. Sukardi. (1989). Karir Pendekatan Konseling Karir di Dalam Bimbingan. Jakarta: Ghalia Indonesia. Wahyu. (2004). Bimbingan Penulisan Skripsi. Bandung: Tarsito. Widodo. Joko. (2007). Hubungan Locus of Control dengan
Coping Pada Jurnal Psikologi.
Remaja.
Wijaya. Fitri. (2010). Hubungan Antara Kematangan Karir dengan Motivasi Belajar Pada Siswa Kelas X MAN Cibinong. Jurnal Psychologi. Winkel. W.S. (2012). Bimbingan dan Konseling Diinstitusi Pendidikan. Jogjakarta: Media Abadi. Zulkaida. Anita. (2007). Pengaruh Locus of Control dan Efikasi Diri terhadap Kematangan Karir Siswa Sekolah Menengah Atas (SMA). Jurnal Psikologi.