HUBUNGAN ANTARA LOCUS OF CONTROL DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA KARYAWAN KENTUCKY FRIED CHICKEN (KFC) DI PALEMBANG Tifani Fakultas Psikologi Universitas Bina Darma Jalan A. Yani No. 12 Palembang Email :
[email protected] Abstrak : Penelitian ini bertujuan
mencari hubungan antara locus of control dengan kematangan karir pada karyawa Kentucky Fried Chicken (KFC) di Palembang. Sampel penelitian sebanyak 172 orang karyawan KFC Palembang. Subjek penelitian diambil dengan menggunakan tehnik simple random sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana (simple regression). Semua perhitungan dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS versi 17.00. Hasil penelitian adalah terdapat hubungan yang signifikan antara hubungan antara locus of control dengan kematangan karir pada karyawa Kentucky Fried Chicken (KFC) di Palembang.(r = 0.559 p= 0.000 dimana p<0.01.) Selanjutnya, besarnya sumbangan efektif yang diberikan oleh variabel locus of control terhadap kematangan karir adalah sebesar 31,3% (R²=0.313). Kata kunci: locus of control kematangan karir Abstract: This study aims to find the relationship between locus of control with maturity karyawa career at Kentucky Fried Chicken (KFC) in Palembang. The research sample as many as 172 employees of KFC Palembang. The research subject is taken using simple random sampling technique. Data analysis was performed using regression analysis techniques (simple regression). All calculations were performed using SPSS version 17.00. The research result is a significant relationship between the relationship between locus of control with career maturity on karyawa Kentucky Fried Chicken (KFC) in Palembang. (R = 0.559 p = 0.000 where p <0.01, respectively.) Further, the magnitude of the effective contribution given by the variable locus of control on career maturity is 31.3% (R ² = 0.313). Keywords: locus of control of career maturity
harus dapat menciptakan organisasi yang dapat
1. PENDAHULUAN
memberikan pelayanan yang memuaskan dan Dunia usaha secara sadar atau tidak kini tengah bergerak menjadi pasar dunia, suatu pasar yang efisien yang mencakup pula daerahdaerah
tidak
terbatas.
Adanya
perubahan
informasi dan globalisasi persaingan saat ini menjadi sengit karena tidak lagi terbatas pada persaingan antara sesama organisasi. Dalam
dalam soal yang bersamaan dapat pula bersaing secara efektif dan efisien dalam konteks lokal, regional bahkan dalam konteks global. Pastinya organisasi tersebut dituntut untuk maju dan berkembang dari tahun ke tahun. Restoran adalah satu tempat usaha atau bangunan yang diorganisir secara komersial,
situasi yang penuh dinamika ini suatu usaha Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
116
yang menyelenggarakan pelayanan dengan baik kepada
semua
konsumennya
baik
Dharma (Nufaisa, 2011 ) dalam tiap
berupa
perusahaan, kecil atau besar prestasi kinerja
makanan maupun minuman. Rumah makan siap
karyawan perlu dinilai sebagai dasar untuk
saji Kentucky Fried Chicken (KFC) adalah
pengambilan keputusan mengenai kenaikan gaji,
rumah makan yang menghidangkan makanan
penugasan, promosi, keperluan training, dan
dan minuman dengan cepat, biasanya berupa
masih
humburger atau ayam goreng. Kebanyakan
mempengaruhi karyawan dalam melaksanakan
rumah makan cepat yang beroperasi di Indonesia
tugasnya. Sistem penilaian kematangan karir
adalah berupa waralaba atau cabang dari
karyawan ini pada dasarnya merupakan salah
perusahaan asing.
satu faktor kunci guna mengembangkan suatu
banyak
hal
penting
lainnya
yang
Sebuah restoran yang terkenal dan maju,
organisasi secara efektif dan efisien, langkah
memiliki karyawan yang banyak, memiliki
mengadakan penilaian kinerja karyawan tersebut
penghasilan dan omset yang melimpah tentunya
berarti suatu organisasi telah memanfaatkan
merupakan khayalan dan cita-cita setiap restoran
secara baik atas sumber daya manusia yang ada
yang sedang atau akan berkembang. Sudah
dalam organisasi, untuk itu semua memang jelas
menjadi hal yang lazim jika dikatakan bahwa
diperlukan adanya informasi tentang sistem
salah satu cita-cita setiap restoran adalah mampu
penilaian
membawa karyawannya mencapai tujuan yang
individu, karena dengan kualitas informasi yang
telah ditetapkan restoran tersebut.
demikian
prestasi
itu
kinerja
masing-masing
mempermudah
perumusan
kebijaksanaan yang lebih lanjut dan efektif. Restoran tersebut mampu membawa karyawannya mencapai tujuan yang diinginkan
Santoso
(2012)
mendefinisikan
maka salah satu hal yang harus dilakukan
pekerjaan ialah sekumpulan kedudukan (posisi)
restoran tersebut untuk mengetahui adanya
yang memiliki persamaan kewajiban atau tugas-
perbedaan tingkat kemampuan, ketrampilan dan
tugas pokoknya, satu pekerjaan dapat diduduki
pengetahuan
dengan
oleh satu orang, atau beberapa orang yang
mengadakan sistem penilaian prestasi kinerja
tersebar diberbagai tempat. Dalam arti luas
karyawan, karena dengan melakukan sistem
pekerjaan adalah aktivitas utama yang dilakukan
penilaian prestasi kinerja karyawan kita dapat
oleh manusia, dalam arti sempit istilah pekerjaan
menilai sejauh mana atau seberapa besar
digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang
kemampuan kinerja karyawan tersebut dalam
menghasilakan uang bagi seseorang, dalam
bekerja di restoran serta melaksanakan tugas dan
pembicaraan
kewajibannya sehari-hari di restoran.
dianggap sinonim dengan profesi. Pekerjaaan
117
karyawan
ialah
sehari-hari
istilah
ini
sering
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
yang dijalani seseorang dalam kurun waktu yang
karier yang baik, cenderung memiliki orientasi
lama disebut karir.
Locus of Control internal. Individu dengan Locus of Control internal, ketika dihadapkan
Collin (Kaswan, 2014) meskipun ada persamaan, karir tidak sepenuhnya sama dengan pekerjaan, karir adalah dari hasil latihan dan pendidikan yang dilakukan oleh dalam waktu
pada pemilihan karir, maka akan melakukan usaha untuk mengenal diri, mencari tahu tentang pekerjaan dan langkah-langkah pendidikan, serta berusaha mengatasi masalah yang dihadapi.
lama, karir juga merupakan riwayat pekerjaan seseorang,
serangkaian
dan
pola
dalam
Rotter (Nadirsyah & Zuhra, 2009)
pekerjaan dan posisi pekerjaan, serta kemajuan
menjelaskan
bahwa
Locus
Of
Control
dalam pekerjaan atau dalam kehidupan.
merupakan persepsi atau cara pandang seseorang terhadap sumber-sumber yang mengendalikan
Super mendefinisikan
(Zulkaida
dkk,
2007)
kematangan
karir
sebagai
keberhasilan seseorang menyelesaikan tugastugas perkembangan karier yang khas pada tahap perkembangan tertentu. Kematangan karir sebagai tingkat dimana individu telah menguasai
peristiwa-peristiwa baik atau buruk dalam hidupnya. Locus Of Control adalah sebuah konsep
yang
menggambarkan
persepsi
seseorang mengenai tanggung jawabnya atas peristiwa yang terjadi dalam hidupnya Larsen & Buss (Carti, 2013)
tugas perkembangan karirnya, baik komponen pengetahuan maupun sikap, yang sesuai dengan
Spector (Nadirsyah & Zuhra, 2009)
tahap perkembangan karir Crites (Srimulyani,
mengatakan individu yang memiliki Locus Of
2013).
Control internal cenderung menghubungkan hasil atau outcome dengan usaha-usaha mereka Fatimah (Widjaja, 2010) Kematangan
karir adalah satu hal yang harus dimiliki oleh setiap individu, karena individu tersebut akan dihadapkan pada situasi proses pengambilan keputusan
pekerjaan
di
masa
mendatang.
Kematangan karir meliputi lima ciri yaitu ; 1) pengenalan diri;
2) pengenalan terhadap
pekerjaan; 3) memilih karier; 4) perencanaan Naidoo (Wijayanto, 2013) menyatakan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi
atau mereka percaya bahwa kejadian-kejadian adalah dibawah pengendalian atau kontrol mereka
dan
mereka
memiliki
komitmen
terhadap tujuan organisasi yang lebih besar dibandingkan dengan individu yang memiliki Locus Of Control eksternal. Sedangkan individu yang memiliki Locus Of Control eksternal adalah individu yang percaya bahwa mereka tidak dapat mengontrol kejadian-kejadian dan hasil atau outcome.
kematangan karir adalah Locus of Control yaitu
Berdasarkan observasi dan wawancara
individu yang memiliki tingkat kematangan
dengan 40 karyawan yang dilakukan peneliti
Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
118
pada tanggal 11 April 2015, terdapat fenomena
masih tidak memiliki insiatif yang tinggi, pada
pada karyawan yang mangacu pada ciri-ciri
section
Locus of Control, pada ciri suka bekerja keras,
membersihkan meja setelah konsumen setelah
ada karyawan yang tidak bekerja keras, bahwa
makan, pada section chasir karyawan tidak
masih ada karyawan yang sering tidak masuk
meminta kepada section yang lain apabila stok
kerja, atau bersantai ketika tidak ada pesanan,
makanan di chasir telah habis, pada section cook
pada section dinning karyawan suka mengobrol
karyawan sering tidak memiliki stok ayam yang
dengan sesama rekan kerja tanpa memperhatikan
telah
kebersihan lingkungan pekerjaan, pada section
menunggu beberapa waktu hingga ayam selesai
cook karyawan sering bersantai dan tidak
digoreng, pada section kitchen karyawan sering
menyelesaikan tugas dengan sempurna, pada
tidak langsung membuat sup yang sudah habis
section
atau menstok sup tersebut.
chasir
karyawan
tidak
melayani
dinning
habis
karyawan
sehingga
tidak
konsumen
segera
terpaksa
konsumen dengan baik apabila konsumen Karyawan yang selalu mencoba untuk
tersebut banyak pertanyaan dan karyawan sering terlihat kesal pada konsumen, pada section kitchen karyawan sering menunda pekerjaan seperti tidak langsung mencuci piring yang kotor, pada section supplybase karyawan tidak menstok barang yang menjadi makanan yang cepat habis terjual sehingga konsumen sering menunggu untuk pembuatan makanan tersebut.
berfikir seefektif mungkin berdasarkan observasi yang dilakukan karyawan masih kurang efektif dalam menjalankan pekerjaannya yang tidak dapat dikembangkan untuk kemajuan karir karyawan tersebut, namun pada hasil wawancara yang dilakukan pada 40 karyawan pada tanggal 11 April 2015 tidak semua karyawan tidak efektif.
Pada ciri yang memiliki inisiatif yang tinggi pada observasi terdapat fenomena masih kurangnya inisiatif yang tinggi pada karyawan, hal ini dapat dilihat pada produk yang sedang habis, tetapi karyawan tidak mengetahui hal itu, dan tidak mempersiapkan produk sebelum kehabisan, pada hasil wawancara dengan 40 karyawan
mengatakan
terkadang
tidak
berinisiatif menstok produk takut kelebihan atau merasa produk yang ada sebelumnya sudah cukup tapi ternyata konsumen yang datang melebihi dari stok yang ada, sehingga terkadang
Berdasarkan ciri dan fenomena dari kedua variabel yang telah diuraikan bahwa kematangan karir adalah keberhasilan individu untuk memilih karir yang tepat sesuai dengan kemampuan individu dalam menguasai tugas perkembangan karir, kematangan karir memiliki tahapan perkembangan dengan menunjukkan sikap yang dibutuhkan dalam merencanakan karir. Kematangan karir dengan adanya Locus Of Control adalah salah satu faktor yang sangat menentukan perilaku individu, keyakinan bahwa apa yang terjadi pada dirinya seperti kegagalan
119
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
dan keberhasilannya karena pengaruh dirinya
sehingga karyawan perusahaan
sendiri, hal ini sangat dibutuhkan dalam
dapat
kematangan karir karyawan.
adanya wawasan tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
termotivasi
dengan
2. METODE PENELITIAN
mengetahui hubungan antara Locus of Control dengan kematangan karier pada karyawan Kentucky
Fried
Chicken
(KFC)
di
2.1. Identitas Variable Penelitian
kota
Dalam penelitian ini dibagi menjadi
Palembang.
beberapa variable yaitu :
a. Manfaat teoritis
1. Variable Terikat (dependent
Penelitian ini diharapkan untuk menambah
karya
variable)
khususnya
: Kematangan karir
2. Variable Bebas (independent
dibidang psikologi pendidikan yang
variable)
: Locus Of Control
berkaitan dengan masalah Locus of Control dengan kematangan karir 2.2. Definisi Operasional Variable
b. Manfaat praktis 1. Bagi pihak perusahaan KFC
1. Kematangan karir
Penelitian ini diharapkan dapat Variable
memberikan sumbangan secara langsung
ataupun
tidak
langsung. Diharapkan kepada pihak perusahaan supaya dapat meningkatkan
layanan
memberikan pengarahan
serta
pengarahandan
pengalaman
kepada karyawan supaya dapat melaksanakan
tugas
dengan
karyawan
kematangan
diukur
karir
menggunakan
pada skala
kematangan karir yang disusun oleh peneliti sendiri
berdasarkan
pada
aspek-aspek
kematangan karir, menurut Super (Srimulyani, 2013) mengemukakan ada 4 aspek kematangan karir yaitu : perencanaan, eksplorasi, kompetensi informasional dan pengambilan keputusan. 2. Locus Of Control
baik. 2. Bagi karyawan yang bekerja di
Locus Of Control adalah keyakinan
perusahaan KFC
karyawan KFC di Palembang bahwa apa yang
Penelitian ini diharapkan dapat
terjadi pada dirinya, kegagalan dan keberhasilan
menambah wawasan karyawan
adalah karena pengaruh dirinya sendiri yang
perusahaan tentang kematangan
berhubungan dengan harapan individu mengenai
karier dan Locus of Control
kemampuannya untuk mengendalikan dirinya.
Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
120
Variable Locus Of Control diukur
(unfavourable).
Pemberian
skor
menggunakan likert dengan mengacu pada
masing-masing
respon
aspek-aspekLocus Of Control yang disusun oleh
dinyatakan dalam tabel dibawah ini
jawaban
terhadap subjek
peneliti sendiri, berdasakan pada aspek-aspek menurut Rotter (Nurhidayah & Hidayanti, 2009) yaitu : kemampuan, minat dan usaha.
2. Skala Locus Of Control Skala Locus Of Control menggunakan jenis skala Likert dengan menggunakan aspek-
2.3. Populasi dan Teknik Sampling
aspek Locus Of Control yang mengacu pada
Populasi dalam penelitian ini adalah
fenomena
dilapangan. Adapun
aspek-aspek
karyawan KFC di Palembang yang diambil
Locus Of Control menurut Rotter (Nurhidayah
sebanyak
& Hidayanti, 2009) yaitu : kemampuan, minat
340karyawan
dari
seluruh
KFC
dan usaha
Palembang. dan
Skala Locus Of Control terdiri dari dua
observasi serta data jumlah karyawan crew, star
bentuk pernyataan, yaitu berupa pernyataan
dan all star sampel pada penelitian ini berjumlah
yang mendukung (favourable) dan pernyataan
340 karyawan.
yang tidak mendukung (unfavourable).
Berdasarkan
hasil
wawancara
Blue print skala Locus Of Control yang
2.4. Metode Pengambilan Data
disusun dalam 60 pernyataan yang terdiri dari 30 1. Skala kematangan karir
penyataan
Skala kematangan karir menggunakan
Penyajian skala Locus Of Control menggunakan
jenis skala Likert dengan menggunakan aspek-
4 kategori jawaban, yaitu S (Setuju), SS (Sangat
aspek kematangan karir yang mengacu pada
Setuju), N (Netral), TS (Tidak Setuju) dan STS
fenomena
(Sangat Tidak Setuju).
dilapangan. Adapun
aspek-aspek
kematangan karir menurut Super (Savickas, 2001)
yaitu
Kompetensi
:
Perencanaan,
informasional,
favourable
Pengambilan
2.5. Teknik Analisis Data 1. Uji Validitas dan Reliabilitas a. Validitas Azwar
Skala kematangan karir dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk checklist. Skala kematangan karir ini terdiri dari dua bentuk penyataan yang mendukung (favourable) dan
121
30unfavourable.
Eksplorasi,
keputusan
penyataan
dan
yang
tidak
mendukung
(2006)
menyebutkan
bahwa
validitas adalah aspek kecermatan pengukuran. Suatu tes dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalani fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud dikenakannya Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
tes tersebut. Suatu tes yang menghasilkan data
adalah sejauhmana hasil suatu pengukuran yang
yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya
dapat dipercaya. Instrument yang reliabel adalah
pengukuran dikatakan sebagai tes yang memiliki
intrument yang bila digunakan beberapa kali
validitas
untuk mengukur objek yang sama,
rendah.
Valid
berarti
instrument
tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa
akan
menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2012)
yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012). Dengan
menggunakan
kuantitatif, pengukuran validitas terhadap suatu alat ukur psikologik dapat dilakukan dengan menggunakan
program
SPSS
Dalam program SPSS, teknik yang
pendekatan
(Statistical
Packege Sosial Science) version 20.0 for windows. Penelitian konsistensi aitem total akan menghasilkan koefisien korelasi aitem total atau daya beda aitem dengan menghitung koefisien korelasi antara skor total tes (koefisien aitem total) koefisien validitas mempunyai makna jika bergerak dari 0,00 sampai 1,00 dan batas koefisien korelasi minimum sudah dianggap memuaskan jika mencapai 0,30. Namun apabila
disediakan untuk pengujian reliabilitas adalah alpha formula umum cronbach. Azwar (2006) pembelahan tes tidak hanya terbatas pada membagi aitem-aitem tes kedalam dua belahan saja. Cara-cara pembelahan dapat diperluas pemakaiannya untuk membagi tes menjadi beberapa belahan, apabila diperlukan. Bahkan suatu tes yang akan diestimasi reliabilitasnya dapat dibelah menjadi bagisn-bagian sebanyak jumlah aitemnya sehingga setiap bagian hanya berisi satu aitem saja, dengan menggunakan program komputer SPSS.
jumlah aitem yang lolos ternyata masih tidak
Metode analisis data dalam penellitian
mencukupi jumlah yang diinginkan, maka dapat
ini
dipertimbangkan untuk menurunkan sedikit
asumsi/prasyarat dan 2. Uji hipotesis. Uji
batas kriteria 0,30 menjadi 0,25 (Azwar, 2006)
asumsi/prasyarat meliputi ; a) Uji normalitas dan
dilakukan
dalam
dua
b. Reliabilitas
b) Uji linieritas
Sujarwo (2013) reliabilitas berasal dari
2.6. Uji Asumsi/Prasyarat
tahap,
1.
Uji
kata reliability menunjuk pada sejauhmana hasil pengukuran tetap konsisten bila dilakukan
a. Uji Normalitas
pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala
Teknik analisis yang biasa digunakan
yang sama dengan alat ukur yang sama pula.
dalam uji prasyarat normalitas data adalah uji
Menurut
yang
Kolmogorov-Smirnov. Jika p>0,05 maka data
memiliki reliabilitas tinggi maksudnya adalah
berdistribusi normal, sebaliknya jika p<0,05
pengukuran yang dapat menghasilkan data yang
maka data berdistribusi tidak normal (Sujarwo,
Azwar
(2006)
pengukuran
reliabel. Ide pokok dalam konsep reliabilitas Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
122
2013). Apabila pengujian normal, maka hasil
(Statistical Package For Social Science) versi 20
pengujian statistik menggunakan parametrik.
for windows.
b. Uji Linieritas
1) Deskripsi Data Penelitian Peneliti memanfaatkan deskripsi data
Kaidah uji yang digunakan adalah p<0,05 maka hubungan antara variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y) dinyatakan linier dan sebaliknya jika p>0,05 maka hubungannya tidak linier (Sujarwo, 2010)
penelitian untuk mengetahui bahwa skala locus of control dengan kematangan karir termasuk tinggi, atau rendah dengan membuat kategori masing-masing variabel berdasarkan deskripsi data
penelitian
menyatakan
c. Uji Hipotesis
di
atas.
penggolongan
Arikunto
(2006)
subjek
dibagi
menjadi dua kategori yaitu kategori tinggi dan Jika asumsi/prasyarat terpenuhi, analisis data yang digunakan untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat yaitu hubungan antara Locus Of Control dengan
rendah, sehingga dapat dikategorikan sebagai berikut : Skor yang berada X ≤ (M) sebagai kategori tinggi dan yang berada pada X ≥ (M) sebagai kategori rendah.
kematangan karir, maka hipotesis diuji dengan menggunakan teknik analisis regresi sederhana (simple
regression).
Regresi
2) Kategori Variabel Kematangan Karir Sebanyak
sederhana
172
karyawan
KFC
digunakan apabila dalam analisis regresi jumlah
Palembang yang dijadikan subjek penelitian,
variabel bebas/prediktor hanya satu.
terdapat 74 atau 43,02% karyawan yang memiliki kematangan karir tinggi dan 98
Analisis regresi merupakan suatu model matematis
yang
dapat
digunakan
untuk
mengetahui bentuk hubungan antara dua atau lebih variabel. Tujuan analisis regresi adalah untuk membuat perkiraan (prediksi) nilai suatu kriterium/variabel
tergantung
variabel)
prediktor/variabel
melalui
(dependent bebas
(independent variabel) (Sujarwo, 2013).
karyawan atau 56,97% karyawan yang memiliki kematangan
karir
rendah.
Sehingga
dapat
disimpulkan
rata
-
karyawan
KFC
rata
Palembang memiliki kematangan karir yang rendah. 3) Kategori Variabel locus of control sebanyak
172
karyawan
KFC
Palembang yang dijadikan subjek penelitian, terdapat 79 atau 45,93% karyawan yang
3. HASIL PENELITIAN
memiliki locus of control eksternal dan 93 A. Hasil Uji Coba Alat Ukur Proses menggunakan
123
pengujian program
ini statistik
karyawan atau 54,06% karyawan yang memiliki dilakukan
locus of control internal. Sehingga dapat
SPSS Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
disimpulkan
rata
-
rata
karyawan
KFC
Palembang memiliki locus of control internal. a. Uji Asumsi
menggunakan teknik analisis regresi sederhana (simple regression). B. PEMBAHASAN
Uji asumsi dilakukan sebelum data
Berdasarkan hasil perhitungan stastistik
dianalisis, yaitu meliputi uji normalitas dan uji
yang telah dilakukan untuk membuktikan bahwa
linearitas.
terdapat hubungan yang sangat signifikan antara locus of control dengan kematangan karir pada
1) Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah variabel penelitian ini telah terdistribusi secara normal atau tidak, dimana yang menjadi syarat untuk dilaksanakan bahwa data tersebut normal apabila nilai data lebih dari taraf signifikan yang telah ditentukan yaitu p > 0,05 dengan uji Kolmogorov Smirnov.
linieritas
dilakukan
untuk
mengetahui apakah variabel bebas yaitu locus of control dan variabel terikat yaitu kematangan karir memiliki hubungan yang linier atau tidak. Hubungan antara varabel bebas dan varabel terikat dikatakan linier jika tidak ditemukan penyimpangan. Kaidah uji yang digunakan adalah jika p ≤ 0,05 berarti hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dinyatakan linier, tetapi jika p > 0,05 maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat tidak linier.
hipotesis
dilakukan
untuk
mengetahui hubungan antara locus of control dengan kematangan karir. Data yang diperoleh dalam penelitian ini adalah kuantitatif, sehingga data
tersebut
akan
hasilnya
menunjukkan
adanya
penerimaan
terhadap hipotesis yang diajukan. Hasil tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien korelasi r = 0,559 dengan nilai signifikansi (p) = 0,000 atau dengan kata lain p ≤ 0,01. Ini menunjukkan
antara locus of control dengan kematangan karir pada karyawan KFC Palembang hal tersebut dapat dilihat dari aitem kematangan karir yaitu kemampuan yang dimiliki untuk karir di masa depan, mendapatkan informasi tentang karir yang digeluti, siap menghadapi persaingan dalam berkarir, aktif dalam kegiatan perusahaan, bersungguh-sungguh dalam mencapai hasil yang terbaik, menyelesaikan pekerjaan sebelum batas waktu yang ditentukan dan memiliki tahapan yang
harus
dilakukan
dalam
mencapai
kesuksesan pada karir karyawan tersebut dan
3) Hasil Uji Hipotesis Uji
dengan menggunakan uji regresi sederhana yang
bahwa ada hubungan yang sangat signifikan
2) Uji Linieritas Uji
skaryawan KFC Palembang. Analisis dilakukan
dianalisis
dengan
didukung oleh aitem locus of control yaitu memiliki inisiatif dalam bekerja dan mencari jalan keluar apabila mendapatkan masalah dalam bekerja, memaksimalkan potensi yang ada dalam diri, menghargai waktu, mampu beradaptasi dalam
lingkungan
pekerjaan,
memperbaiki
Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
124
kesalahan yang karyawan tersebut lakukan
Sedangkankan aspek kemampuan dalam locus of
dalam lingkungan pekerjaan dan memiliki
control karyawan memiliki kemampuan dalam
keyakinan dalam meraih kesuksesan dalam
menyelesaikan masalah yang ada pada saat
bekerja. Hal ini pun didukung oleh teori Naidoo
bekerja dan karyawan mampu beradaptasi dalam
(Wijayanto, 2010) bahwa salah satu faktor yang
lingkungan pekerjaan.
mempengaruhi kematangan karir adalah locus of Kemudian
control.
aspek
eksplorasi
yaitu
individu secara aktif menggunakan berbagai Berdasarkan
hasil
ini
sumber untuk memperoleh informasi mengenai
diketahui bahwa locus of control memiliki
dunia kerja umumnya dan untuk memilih salah
pengaruh
karir
satu bidang pekerjaan khususnya berkaitan
berdasarkan adanya nilai sumbangan locus of
dengan aspek minat pada locus of control yakni
control (variabel bebas) terhadap kematangan
dimana karyawan suka melakukan pekerjaan
karir (variabel terikat) adalah 31,3% yang berarti
tanpa diminta oleh orang lain, karyawan mencari
masih terdapat 69% dari faktor lain yang
informasi tentang pekerjaan yang digeluti pada
mempengaruhi kematangan karir tetapi variabel
saat ini mengetahui pengalaman seseorang yang
itu tidak diteliti oleh peneliti. Sumbangan locus
sukses dibidang yang diminati, karyawan juga
of control dengan kematangan karir tersebut
mencari jalan keluar ketika terjadi masalah
dapat dilihat dari berbagai cara karyawan yang
ditempat kerja.
terhadap
penelitian
kematangan
mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain, Begitu pula dengan aspek kompetensi
meminta bantuan atasan dalam menyelesaikan masalah dan mempertimbangkan sesuatu dalam
informasi pada kematangan karir yaitu individu dengan kompetensi yang berkembang dengan
membuat pilihan karir.
baik memiliki pengetahuan yang cukup untuk Hubungan antara locus of control
menggunakan informasi tentang karir yang
dengan kematangan karir juga bisa di lihat dari
dimiliki untuk dirinya yang berkaitan dengan
hubungan aspeknya. Pada aspek perencanaan
aspek usaha pada locus of control yaitu aktif
pada kematangan karir yakni kesadaran individu
dalam
bahwa
pekerjaan
dirinya
harus
membuat
pilihan
kegiatan yang
diperusahaan, orang
lain
mengerjakan tidak
bisa
pendidikan dan karir serta mempersiapkan diri
mengerjakan dan karyawan menguasai bidang
untuk membuat pilihan tersebut seperti terlihat
pekerjaan dalam menuju karir yang lebih baik.
pada karyawan yang memiliki persiapan diri seperti potensi yang dimiliki oleh karyawan dalam menghadapi pilihan karir dan memiliki kemampuan
125
dalam
bidang
tersebut.
Aspek pengambilan keputusan pada kematangan karir yaitu individu mengetahui apa yang harus dipertimbangkan dalam membuat
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
pilihan
pendidikan
dan
karir,
kemudian
kematangan karir karyawan tersebut.
membuat pilihan pekerjaan yang sesuai dengan Individu yang memiliki kematangan
minat dan kemampuan hal ini berkaitan dengan aspek minat pada locus of control yaitu karyawan memiliki minat yang sesuai dengan pekerjaan pada saat ini, suka memberikan ide untuk memajukan perusahaan dan memberikan pendapat untuk kepentingan perusahaan dan mencari
informasi
untuk
menambah
karir yang tinggi akan mendapatkan kesuksesan dan kepuasan dalam karir, mereka memiliki kesadaran
akan
proses
keputusan
karir,
seringkali berfikir akan alternatf karir atau analisakarir yang tepat, menghubungkan antara pengalaman yang dimiliki dengan tujuan yang akan datang, memiliki kepercayaan diri dalam
pengetahuan dalam pekerjaan
menentukan keputusan karir, komitmen dalam Deskripsi data berdasarkan kategorisasi kematangan
karir
pada
penelitian
ini
menunjukkan rata-rata tingkat kematangan karir
membuat
pilihan
karir,
dan
mampu
menyeimbangkan antara harapan dan tuntutan realitas.
subjek yang terdiri dari kategori tinggi yaitu 43,02% (74 orang) dan kategori rendah 56,97% (98 orang). Sedangkan hasil deskripsi data penelitian menunjukan jika rata-rata tingkat kematangan karir karyawan KFC Palembang masuk dalam kategori rendah yaitu sebanyak 56,97% (98 orang) dari total keseluruhan 172 subjek. Nilai rata-rata tingkat kematangan karir yang
berada
dalam
kategori
rendah
menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat kematangan karir yang rendah. Hal ini dilihat dari perilaku karyawan pada saat bekerja, karyawan tidak menjalankan prosedur perusahaan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan, karyawan juga tidak mempelajari prosedur sehingga ketika karyawan mandapatkan quis atau tes untuk kenaikan jabaan karyawan banyak yang tidak memenuhi kriteria sehingga banyak karyawan yang tidak lulus sehingga terhambatnya jenjang karir atau
Naidoo (Wijayanto, 2013) menunjukkan bahwa individu dengan kematangan karir yang baik cenderung memiliki orientasi Locus of control. Individu dengan locus of control ketika dihadapkan pada pemilihan karir maka akan melakukan usaha untuk mengenal diri, mencari tahu tentang pekerjaan dan langkah-langkah pendidikan, serta berusaha mengatasi masalah yang dihadapi. Levenson (Safitri, 2013) menyatakan locus of control adalah keyakinan individu mengenai sumber penyebab dari peristiwaperistiwa
yang
dialami
dalam
hidupnya.
Seseorang juga dapat memiliki keyakinan bahwa ia mampu mengatur kehidupannya, atau justru orang lainlah yang mengatur kehidupannya, bisa juga ia berkeyakinan faktor nasib, keberutungan, atau kesempatan yang mempunyai pengaruh besar dalam kehidupannya.
Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
126
Kategorisasi
control
dari rata-rata tingkat kematangan karir subjek
menunjukkan rata-rata tingkat locus of control
yang berada dalam kategori rendah sesuai
subjek terdapat 45,93% (79) dalam kategori
dengan prediksi semula jika locus of control
eksternal dan 54,06% (93 orang) dalam kategori
merupakan
internal.
kematangan karir terbukti benar.
Sedangkan
locus
hasil
of
deskripsi
data
prediktor
yang
mempengaruhi
penelitian menunjukan jika rata-rata tingkat locus of control pada karyawan KFC Palembang
4. Simpulan
masuk dalam kategori internal, yaitu sebanyak
Berdasarkan hasil yang diperoleh dari
54,06% (93 orang) dari total keseluruhan 172
analisis data dan pembahasan, maka peneliti
subjek. Nilai rata-rata tingkat locus of control
menarik kesimpulan bahwa ada hubungan sangat
yang
internal
signifikan antara locus of control dengan
menunjukkan bahwa subjek dalam penelitian ini
kematangan karir pada karyawan kentucky fried
memiliki tingkat locus of control internal.
chicken (KFC) di Palembang
berada
dalam
kategori
Hal ini berarti locus of control yang dimiliki oleh karyawan KFC Palembang terletak pada locus of control internal hal ini terlihat pada saat karyawan sedang bekerja dimana karyawan tidak memiliki inisiatif dalam bekerja, karyawan tidak segera membuat makanan yang hampir habis terjual hal ini membuat konsumen harus menunggu pembuatan makanan yang dipesan oleh konsumen tersebut. Sumbangan efektif aspek variabel locus of
control
terhadap
kematangan
karir
mendapatkan hasil yaitu yang paling tinggi adalah aspek kemampuan dengan sumbangan efektif komponen sebesar 21,63% dan yang paling rendah adalah aspek minat dengan sumbangan efektif komponen sebesar 4,07% Secara
keseluruhan
penelitian
ini
menunjukkan bahwa subjek memiliki tingkat kematangan karir yang rendah, hal ini terlihat
127
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129
DAFTAR PUSTAKA Achadiyah & Laily. (2013). Pengaruh Locus Of Control Terhadap Hasil Belajar Pada Siswa. Journal.uny.ac.id vol 11 No 2 Aji, dkk. 2010. Hubungan antara Locus Of Control Internal dengan Kematangan Karir pada Siswa kelas XII (Skripsi, tidak diterbitkan) Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro. Arikunto (2006). Prosedur penelitian. Jakarta : Rineka Cipta Ayodele. 2013. Demographics, Entrepreneurial Self Efficacy and Locus Of Control as Determinants Of Adolescents Entepreneurial Intention. European Journal Of Business and Social Sciences, Vol 1 No 12, 59-67. Azwar, S. (2006). Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Bozgeyikli, dkk. 2009. Career Decision Making Self Efficacy, Career Manurity and Socioeconomic status with Turkish Youth. Journal Education Science and Psychology no 1(14). Carti. (2013). Hubungan Locus Of Control dengan Motivasi Konselor dalammemberikan Layanan Konseling Perorangan (Skripsi, Tidak diterbitkan) Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri, Semarang Dewi, Y.K, dkk. (2012). Hubungan Antara Harga Diri dan Motivasi Berprestasi dengan Kematangan karir (Skripsi, tidak diterbitkan) Program studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Indonesia Ghufron, M.N,. Risnawita, S.R. (2010). Teoriteori Psikologi. Jogjakarta: Ar-ruzz Media Kasmadi & Sunariah. (2013). Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta
Kaswan. (2014). Career Development. Bandung : Alfabeta Kutanis, dkk. 2011. The Effects of Locus Of Control on Learning Performance : A Case of an Academic Organization. Journal of Economi and Social Studies vol 1 no 2. Listyowati, A. (2012). Hubungan Antara Kebutuhan Aktualisasi Diri dengan Kematangan karir (Skripsi, tidak diterbitkan). Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran Nadirsyah,. Zuhra, I.M. 2009. Locus Of Control Time Budget Pressure dan Penyimpangan Perilaku dalam Audit. Jurnal Telaah &Riset Akuntansi. 104-116 Nufaisa. (2011). Sistem Penilaian Prestasi Kinerja Karyawan (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Dakwah, Surabaya Nugraheni. (2013). Hubungan Antara Pusat Kendali Internal dengan Kemtangan Karir siswa (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan Nurhidayah, S,. Hidayanti, N. 2009. Hubungan Antara Ketabahan dan Locus Of Control Eksternal dengan Kebermaknaan Hidup pada Istri yang Bekerja di Bagian Sewing. Jurnal Soul vol 2 no 2. Ramhani, N,. Helmi, A.F. (2003). Pelatihan Pengembangan Karir Pribadi untuk Meningkatkan Daya Saing (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi UGM, Indonesia Safitri, I.N. 2013. Kepatuhan Penderita Diabetes Mellitus Tipe II Ditinjau dari Locus Of Control. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan, 280-282. Sah, M.M. (2014). Hubungan Locus Of Control dan Ketakutan akan Kegagalan dengan Perilaku Menyontek pada siswa (Skripsi, tidak diterbitkan). Magister Sains Psikologi Universitas Muhammadiyah, Surakarta.
Hubungan Antara Locus of Control Dengan Kematangan Karir Pada Karyawan...... (tifani)
128
Salami, S.O 2008. Gender, Identity Status and Career Maturity of Adolescent in Southwet Nigeria. J Soc Sci 16(1). 35-49
Wuryaningsih,. Kuswati, R. 2013. Pengaruh Locus Of Control pada kinerja karyawan. ISBN: 978-979-636-147-2
Scchnitzlein,. Stephani. 2013. Locus Of Control and low-Wage mobility. Soeppapers on Mulditisciplinary Panel Data Research at Diw Berlin, 1-32
Zulkaida, A. 2007. Pengaruh Locus Of Control dan Efikasi Diri terhadap Kematangan Karir. Vol.2 ISSN : 1858-2559, 1-4.
Srimulyani, V.A. (2013). Analisis Pengaruh Kecerdasan Adversitas, Internal Locus Of Control, Kematangan Karir (Skripsi, tidak diterbitkan) Fakultas Ekonomi Universitas Khatolik Widya Mandala, Madiun Sugiyono. (2012). Statistik Untuk Penelitian. Bandung: alfabeta. Sujarwo. (2013). Diktat Kuliah Statistik 1. Fakultas Psikologi Universitas Binadarma, Palembang. Sutaryo, L.P. 2007. Hubungan Antara Locus Of Control dengan Kecemasan dalam menghadapi pensiun. Jurnal Psikologi Vol 4 no 1. Tyas.
(2012). Hubungan Antara Motivasi Belajar dan Keyakinan Diri dengan Kematangan Karir (Skripsi, tidak diterbitkan) Program studi Psikologi Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Indonesia
Widawati. (2011). Upaya Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar PAI Melalui Metode Diskusi Pada Siswa Kelas VIII di SMP Islam (Skripsi, tidak diterbitkan) Program studi Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Widjaja. (2010). Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kematangan Karir Remaja (Skripsi, tidak diterbitkan). Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Wijayanto, N. (2013). Pengembangan Inventori Kematangan Karir Peserta Didik (Skripsi, tidak diterbitkan) Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri, Yogyakarta
129
Jurnal Ilmiah PSYCHE Vol.9 No.2 Desember 2015: 106-129