PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Oleh: ZAINUL MUTTAQIN 4104020
FAKULTAS USHULUDDIN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2011
i
PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1 (S.1) Dalam Ilmu Ushuluddin Jurusan Tasawuf Psikoterapi
Oleh: ZAINUL MUTTAQIN 4104020 Semarang, 31 Mei 2011
Disetujui Oleh:
Pembimbing I
Pembimbing II
Hj. Arikhah, M. Ag NIP. 19691129 199603 2 002
Fitriyati, S. Psi, M. Si NIP. 19690725 200501 2 002
ii
PENGESAHAN
Skripsi saudara Zainul Muttaqin dengan Nomor Induk Mahasiswa 4104020 telah dimunaqosahkan oleh Dewan Penguji skripsi
Fakultas Ushuluddin Institut
Agama
Islam
Negeri
Walisongo
Semarang pada tanggal: 15 Juli 2011. Dan
telah
sebagai
diterima
salah
serta
satu
disahkan
syarat
guna
memperoleh gelas sarjana (S.1) dalam ilmu Ushuluddin.
Dekan
Fakultas
Ushuluddin/Ketua
Sidang
H. Hasyim Muhammad, M. Ag NIP. 19720315 199703 1 003 Pembimbing I
Penguji I
Hj. Arikhah, M. Ag NIP. 19691129 199603 2 002
Dra. Hj. Fatimah Usman, M. Si NIP. 19560805 198503 2 001
Pembimbing II
Penguji II
Fitriyati, S. Psi, M. Si NIP. 19690725 200501 2 002
Rohkmah Ulfah, M. Ag NIP. 19700513 199803 2 002 Sekretaris Sidang
Dr. Sulaiman Al-Kumayi, M. Ag NIP. 19730627 200003 1 003 iii
MOTTO
“SABAR DALAM MENGATASI KESULITAN DAN BERTINDAK BIJAKSANA DALAM MENGATASINYA ADALAH SESUATU YANG UTAMA”
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
JIKA ADA YANG LEBIH PANTAS MENERIMA TAK AKAN KUPERSEMBAHKAN RASA SYUKURKU SELAIN KEPADA-MU
Skripsi ini kupersembahkan kepada: Keluargaku terutama Bapak H. Abdul Halim dan Ibu Djuweni Mbak Muthoharoh Mas Muzakka (alm) Mbak Abidatul Muadhomah, S. E Adik Much. Dzulkifli, A. Md Adik Zaidatul Mubtasyiroh Puji Lestari
Terima kasih atas do’a, motivasi, inspirasi dan cinta kasihnya kepada penulis. Semoga Allah SWT membalas budi baiknya dan meridhoinya, Amien.....
v
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab penulis menyatakan bahwa skripsi tidak berisi materi yang pernah di tulis oleh orang lain atau diterbitkan. Demikian juga skripsi tidak berisi satupun pikiran-pikiran orang lain, kecuali informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 16 Juli 2011 Deklarator
Zainul Muttaqin NIM: 4104020
vi
KATA PENGANTAR
Bismillaahir Rahmaannir Rahiim Segala puji bagi Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, karena atas rahmat, hidayah, nikmat serta inayah-Nya, maka penulis dapat menyelsaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul ”Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem” ini disusun memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana strata satu (S.I) pada jurusan Taswuf dan Psikoterapi di fakultas Ushuluddin Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang. Dalam penyusunan ini penulis banyak mendapatkan bimbingan dan saransaran dari berbagai pihak, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis penyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. Yang terhormat Bapak Dr. Nasihun Amin, M. Ag selaku Dekan Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. 2. Para dosen Fakultas Ushuluddin yang telah memberikan ilmu selama penulis belajar di Fakultas Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang. 3. Yang terhormat Ibu Hj. Arikhah, M. Ag selaku pembimbing I dan Ibu Fitriyati, S. Psi, M. Si selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktu, tenaga, dan fikiran untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. 4. Kepala Sekolah Madrasah Aliyah Negeri Lasem Bapak Drs. H. Chudlori Supaat, M. Ag yang telah memberikan waktu dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di MAN Lasem. 5. Wakil Kepala bidang Humas bapak Nur Haqiqi, M. A dan Wakil Kepala bidang Kurikulum Ibu Bekti
Kurniawati, M. Si yang telah memberikan
informasi dan data kepada penulis. 6. Bapakku, Ibuku, Kakakku, Adikku yang selama ini telah membantu dalam bentuk yang tidak mungkin terucap seluruhnya sehingga penulis dapat menyelesaikan program strata satu (S.I).
vii
7. K. H Abdul Rozaq Iman yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini. 8. K. H Drs. Dzikron Abdullah yang telah memberikan informasi dan data tentang shalawat fatih. 9. K. H Soleh Basmalah yang telah memberikan informasi dan data tentang shalawat fatih. 10. Para sahabat setiaku (mas Tholib, Mas Arif, Mas Prast, Mas Hakim) yang selalu memberi semangat dalam menyelesaikan skripsi ini. 11. Sahabat-sahabat PMII Rayon Ushuluddin, Mas Nedy, Mas Jay, Mas Fuad, Evi, Nurul, Amir, Sulis, dan sebagainya yang selalu menjadi semangat dalam menyelesaikan skripsi. 12. Anak-anak Panti Asuhan Arrodiyah yang selalu setia mendo‟akan penulis. Semoga segala amal baik bapak ibu serta semua pihak yang disebut diatas akan menjadi amal sholeh dan mendapatkan pahala yang setimpal dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini belum maksimal. Pada akhirnya penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk penulis dan untuk pembaca pada umumnya.
Semarang, 31 Mei 2011
Penulis
viii
ABSTRAKSI
Dengan fenomena keterpurukan moral yang terjadi dikalangan pelajar sering menggagu para orangtua, sering kita melihat di media elektronik terjadi tawuran pelajar, pembunuhan dan sebagainya, kejadian tersebut juga bisa terjadi terhadap pendidikan yang berbasis agama, apalagi remaja merupakan generasi yang akan menjadi tulang punggu bangsa ini. Shalawat adalah cinta dalam bentuk peneladanan kepada beliau dengan cara yang sempurna dan melaksanakan sunnahnya dalam perilaku, sikap, dan perbuatan amal. Cinta ini juga mencakup pembelajaran tentang kehidupan beliau. Salah satu aspek terbesar cinta ini adalah meneladaninya dengan sikap tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan dan mengharapkan kehidupan akhirat yang kekal. Shalawat fatih juga merupakan salah satu kontrol diri yang dapat membentengi diri kita dari perilaku negatif dengan globalisasi dan perkembangan zaman, karena kontrol masyarakat dan pemerintah sekarang sudah sangat minim. Oleh karena itu penulis mengadakan penelitian yang berkaitan dengan shalawat terutama shalawat fatih sebagai bentuk penghayatan meneladani Nabi Muhammad SAW berpengaruh terhadap agresivitas siswa. Hal ini menarik penulis untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa MAN Lasem”. Penelitian ini ingin mengetahui bagaimana pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas MAN Lasem. Peneltian ini adalah penelitian eksperimen dengan varibel tergantungnya agresivitas dan variabel bebasnya shalawat fatih. Metode pengumpulan data dengan angket yaitu skala agresivitas dan sampelnya para siswa MAN Lasem kelas XI dengan populasi 132 siswa yaitu IPA-1, IPA-2, IPS-3, dan IPS-5 terdiri dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Sedangkan analisis datanya menggunakan Uji T dengan SPP 14.0. sebelum melakukan penelitian sebelumnya melakukan uji asumsi yaitu uji normalitas dan homoginitas dan hasil menunjukkan p>0.05. apabila ini tidak terpenuhi maka model analisisnya harus diganti. Dengan demikian hasil dari uji T dengan nilai t= -12,311menunjukan bahwa ada perbedaan perubahan agresivitas yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok kontrol mengalami kenaikan agresivitas yang bisa dipengaruhi beberapa faktor lingkungan, teman, masalah di rumah atau masalah pribadi siswa sehingga perlu adanya monitoring secara total seperti menginap di sekolah, sehingga kita dapat mengetahui sebab dari naiknya kelompok kontrol. Untuk kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan shalawat fatih.
ix
SISTEM TRANSLITERASI
1. Konsonan No
ARAB
LATIN
No
ARAB
LATIN
1
ا
A
16
ط
th
2
ة
B
17
ظ
z
3
ت
T
18
ع
„
4
ث
Ts
19
غ
gh
5
ج
J
20
ف
f
6
ح
H
21
ق
q
7
خ
Kh
22
ك
k
8
د
D
23
ل
l
9
ذ
Dz
24
م
m
10
ر
R
25
ن
n
11
ز
Z
26
و
w
12
س
S
28
ه
h
13
ش
Sy
29
ء
,
14
ص
Sh
30
ي
y
15
ض
Dl
2. Vokal pendek َ = َ = َكتَتkataba
ِ
= َسئِل ُ = su‟ila
ُ
= ُ = يَدْهَتyadzhabu
3. Vokal panjang
َا
= َ = قَبلqaala
ْاِي
= َِقيْل
ْاُو
= ُ = يَقُوْلyaquulu
= qiila
x
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... iii HALAMAN MOTTO ................................................................................. iv HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................. v DEKLARASI .............................................................................................. vi KATA PENGANTAR ................................................................................ vii ABTRAKSI ................................................................................................. ix TRANSLITERASI ...................................................................................... x DAFTAR ISI ............................................................................................... xi BAB I: PENDAHULULUAN A. LATAR BELAKANG ................................................................ 1 B. PENEGASAN JUDUL ............................................................... 9 C. RUMUSAN MASALAH ........................................................... 10 D. TUJUAN DAN MANFAAT PENULISAN SKRIPSI ............... 10 E. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................. 10 F. METODOLOGI PENELITIAN ................................................. 12 1. Metode Penelitian Eksperimen ........................................... 12 2. Variabel Penelitian .............................................................. 12 3. Metode Pengumpulan Data ................................................. 13 4. Populasi dan Sampel............................................................ 13 5. Metode Analisis Data ......................................................... 13 G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI .................................. 14
BAB II: LANDASAN TEORI A. AGRESIVITAS .......................................................................... 15 1. Definisi Agresivitas ............................................................... 15 2. Bentuk-Bentuk Agresivitas .................................................... 16 3. Teori-Teori Tentang Agresivitas ........................................... 17 4. Aspek-Aspek Agresivitas ...................................................... 19 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi ...................................... 22 B. SHALAWAT FATIH ................................................................. 29
xi
1. Shalawat ................................................................................. 29 a. Definisi Shalawat................................................................. 29 b. Dalil-Dalil diisyariatkannya Shalawat ................................. 29 c. Manfaat Shalawat ................................................................ 31 d. Adab Bershalawat ................................................................ 32 e. Macam-Macam Shalawat .................................................... 33 2. Definisi Shalawat Fatih .......................................................... 34 3. Manfaat Shalawat Fatih ......................................................... 34 C. HIPOTESIS ................................................................................ 36 BAB III: JALANNYA PENELITIAN A. PROSES PENELITIAN ............................................................. 37 1. Identifikasi ........................................................................... 37 2. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................. 37 3. Definisi Operasional Veriabel ............................................. 37 4. Manipulasi ........................................................................... 38 5. Subyek ................................................................................. 39 6. Skala Agresivitas ................................................................. 40 B. PELAKSANAAN PENELITIAN .............................................. 41 1. Uji Normalitas ..................................................................... 42 2. Uji Homogenitas .................................................................. 42 C. RANCANGAN EKSPERIMEN................................................. 42 D. CARA ANALISIS DATA .......................................................... 43 E. UJI T ........................................................................................... 43 BAB IV: HASIL UJI EKSPERIMEN SHALAWAT FATIH PENGARUHNYA TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM ......................................................................................... 44 BAB V: PENUTUP A. KESIMPULAN .......................................................................... 49 B. SARAN ....................................................................................... 49 C. PENUTUP .................................................................................. 50 DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 51
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran A: 1. Jadwal Penelitian 2. Daftar Ulama Yang dimintai Pendapat Lampiran B: 3. Skala Agresivitas 4. Skor Skala Agresivitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen 5. Skor Skala Agresivitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen Lampiran C: 1. Hasil Uji Normalitas 2. Hasil Uji Homoginitas Lampiran D: 1. Hasil Uji T Lampiran E: 1. Surat Izin Research dari Fakultas Ushuluddin 2. Surat Keterangan Research dari MAN Lasem
xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Agresivitas adalah kecenderungan berperilaku yang ditunjukan pada makhluk hidup maupun benda mati dengan maksud melukai, menyakiti, mencelakakan atau merusak dengan menimbulkan kerugian secara fisik atau psikologis pada seseorang yang tidak ingin dirugikan atau mengakibatkan kerusakan pada benda.1 Bentuk-bentuk agresivitas remaja yang sering kita dengar baik itu melalui surat kabar, televisi dan sebagainya. Hal ini sangat merisaukan masyarakat baik itu secara material maupun psikologis, Hal ini biasa kita lihat di masyarakat sekarang apabila ada perkelaian pelajar, mereka langsung melarikan diri untuk menyelamatkan diri. Peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan agresivitas siswa antara lain; Di jalan Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, Rabu (6/10/2010), terdapat dua kelompok pelajar terlibat aksi saling lempar batu, bahkan ada yang berani membawa senjata tajam untuk melumpuhkan lawannya. Salah seorang pelajar dari SMK Bina Siswa, Kebon Jeruk, Thomas Jonathan (16) tewas setelah tertusuk oleh pelajar yang menjadi musuhnya. Melihat kondisi Thomas yang tergeletak di jalan dengan bersimbah darah, tiga orang rekannya berinisiatif membawa Thomas ke PUSKESMAS Cengkareng, karena luka parah Thomas akhirnya meninggal dunia karena mengalami luka tusuk pada lutut kiri, dada kiri, dan punggung belakang serta luka sabetan pada leher belakang. Saat ini jenazah korban dibawa ke RSCM untuk otopsi.2 Jakarta - tawuran pelajar di sekitar kawasan Bulungan, Jakarta Selatan. Mengakibatkan, lalu lintas di jalan tersebut macet. Pengendara di minta waspada. Situs TMC Polda Metro Jaya, Jumat (03/12/2010), 1
Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja, Semarang: Syiar Media. 2008. hlm, 75. 2 http://www.detiknews.com/read/2010/10/07/103044/10/tawuran-pelajar-smk-bina-siswa-tewasditusuk/07 Oktober 2010.
1
memberikan informasi peristiwa ini terjadi sekitar pukul 20.01 WIB. Saat ini petugas kepolisian sudah berada di lokasi guna membubarkan tawuran dan mencegah aksi pelajar agar tidak menimbulkan korban jiwa. Para pengendara yang sedang melintas diimbau waspada atau mengalihkan kendaraannya ke ruas jalan lain. "Lalu lintas cukup padat, termasuk di Blok M," kata petugas TMC Polda, Briptu Seno, kepada detikcom.3 Metrotvnews.com, Jakarta: Tawuran antara dua kelompok pelajar kembali terjadi di Jakarta, Kamis (21/1/2010). Perkelahian kali ini terjadi di Jalan Latumeten Raya, Jakarta Barat. Kedua kubu saling membawa senjata tajam, batu, dan benda-benda berbahaya. Kedua kubu nekat beraksi di dekat jalan raya yang ramai dilalui oleh pemakai jalan. Dalam tawuran terdapat, terdapat seorang pelajar yang jadi bulan-bulanan kubu lawan karena tertangkap hendak melarikan diri. Melihat hal tersebut secara cepat warga yang berada di sekitar kejadian langsung menyelamatkan pelajar dari keroyokan massa. Sementara pengendara memilih mengambil jalan lain untuk menghindari arena tawuran. Keributan baru berhenti setelah personel Kepolisian Sektor Tanjungduren tiba di lokasi kejadian.4 Tawuran antar pelajar tidak hanya terjadi di kota besar saja seperti yang terjadi di Jakarta, namun hal itu juga terdapat di kota kecil seperti yang terdapat di Purwodadi letaknya di sekitar Bundaran Simpang Lima, Selasa (26/10). Ratusan pelajar yang terdiri dari siswa SMK Pembnas, SMA Pancasila dan SMA PGRI saling pukul dan lempar batu. Akibat insiden tersebut mengakibatkan lalu-lintas menjadi macet. Menurut beberapa pelajar yang ditemui Cakrawala, pertikaian tersebut merupakan permasalahan lama yakni permusuhan antara pelajar asal Sukolilo Pati dengan pelajar Purwodadi yang menamakan dirinya Pasukan Anti Kolilo. Kejadian ini bukan kali ini saja terjadi namun hampir tiap bulan ada tawuran di kota ini dan justru malah sudah bertahun-tahun lamanya. Hal tersebut ditandaskan pula oleh Sudarko 3
http://www.detiknews.com/read/2010/12/03/205237/ada-tawuran-pelajar-di-bulungan-alinmacet.03 Desember 2010. 4 http://metronews.com/index.phd/metromain/newscatvidio/metropolitan/2010/01/21/98193/tawura n-pelajar-latumenten.21 Januari 2010
2
seorang guru di salah satu SMA di Purwodadi yang ditemui oleh Cakrawala saat tawuran sedang terjadi, bahwa perkelahian antar anak-anak sekolah di Purwodadi dengan siswa asal sekolah dari salah satu di Sukolilo sering terjadi di sekolahnya. Namun pihaknya selalu mengambil tindakan tegas terhadap masalah ini, terhadap setiap pelaku perkelahian disekolahnya. Namun tidak lama kemudian bisa dikendalikan oleh beberapa petugas dari Polres Grobogan. Beberapa siswa yang diduga menjadi provokator berhasil ditangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk dimintai keterangan. Dari keterangan salah seorang petugas kepada Cakrawala menuturkan bahwa beberapa anak yang berhasil ditangkap tersebut di dalam tas sekolahnya ditemukan beberapa batu yang akan digunakan sebagai senjatanya.5 Pada tahun 2002 terjadi tawuran siswa MAN Lasem sendiri yang disebabkan oleh salah siswa yang gagal dalam pencalonan ketua OSIS yang dikarenakan tidak terima dengan hasil pemilihan dan siswa tersebut menganggap ada kecurangan di dalam pemilihan ketua OSIS tahun 2002/2003. Usia remaja memang merupakan usia yang penuh gejolak. Setiap remaja melakukan aktualisasi diri untuk menemukan jati dirinya. Pada masa ini remaja sangat rentang karena pada masa tersebut remaja dalam kondisi emosi yang tidak stabil dan mudah stress. Kesepakatan geng ikut mempengaruhi pelajar menemukan jati dirinya. Remaja putri yang seharusnya mempunyai kepribadian lembut dan santun berubah menjadi brutal dan membabi buta untuk mempertahankan eksistensi gengnya. Norma-norma kesopanan yang diberikan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat tidak mampu membendung ekspresi berkelahi.6 Bimbingan yang intensif dari semua pihak sangat diperlukan. Bimbingan yang diberikan juga menyesuaikan dengan keadaan mereka. Cara membimbing yang kurang tepat dapat menimbulkan kesalahpahaman dan ketidakpercayaan siswa kepada orang yang membimbing. Hal ini bisa 5
http://cakrawalanews.com/indek.php/2010/10/26/98554/tawuran-pelajar-di-simpang-limapurwodadi.26 oktober 2010. 6 http://sobatbaru.com/2009/01/tawuran-pelajar.21 januari 2009.
3
memperkuat mereka merasa nyaman dilingkunganya. Tetapi dalam memperoleh hak-haknya, sepatutnya anak diarahkan pada hal-hal yang sesuai dengan akhlak mulia. Pihak yang patut memikirkan masa depan mereka bukan hanya orang tua, tetapi saudara, masyarakat sekitar bahkan pemerintah dan negara. Sekolah sebagai lembaga pendidikan formal merupakan bagian dari masyarakat. Tanggung jawab sekolah juga besar untuk membentuk pribadi peserta didik. Pendidikan mencakup spiritual keagamaan, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara. Pendidikan yang dilakukan tidak hanya dari segi kecerdasan, tetapi juga menyangkut ketrampilan, keagamaan dan akhlak mulia. Taksonomi tujuan pendidikan menurut Bloom et al., ada tiga ranah yaitu kognitif, psikomotor dan afektif. Ranah kognitif meliputi kecerdasan terutama prestasi peserta didik secara akademik. Contoh ranah psikomotor adalah ketrampilan, sementara untuk ranah afektif misalnya akhlak mulia. Melihat apa yang di utarakan oleh Bloom et al terkait Pendidikan sepatutnya mengembangkan tiga ranah tersebut, sehingga dapat membentuk pribadi peserta didik yang tangguh.7 Siswa berada di lingkungan sekolah hanya sekitar 6-8 jam dan sisa waktu
selebihnya
banyak
dihabiskan
di
luar
lingkungan
sekolah.
Dikhawatirkan waktu luang ini bisa memberikan kesempatan siswa untuk melakukan hal-hal yang tidak dianjurkan. Melihat waktu luang siswa yang masih banyak semacam ini, Orang tua, teman bermain dan masyarakat seharusnya ikut adil dalam membantu pelajar menemukan jati dirinya karena keberhasilan memerlukan kerjasama oleh semua pihak. Langkah perdana dalam upaya mengubah tingkah laku remaja yang sudah kompleks di atas dapat dilakukan dengan memberi penjelasan secara luas dan rinci kepada anak-anak remaja tentang beberapa aspek yuridis dan relevan terkait perbuatan-perbuatan nakal yang kerap kali mereka lakukan. Dengan dimikian, anak-anak remaja diharapkan dapat memiliki pemahaman 7
http://sobatbaru. com/2009/01/tawuran-pelajar.21 januari 2009.
4
atau pengertian, penghayatan dan perilaku hukum yang sehat. Usaha untuk mencapai tingkat kesadaran hukum di kalangan remaja dapat dilakukan melalui beberapa aktivitas, akan tetapi yang paling sederhana dan lebih dekat dengan kehidupan remaja adalah melalui penyuluhan hukum yang dapat divisualisasikan dalam beragam bentuk dan jenisnya. Melalui beberapa pengejawantahan itu, kaum remaja akan mampu menginternalisasi dan mengembangkan nilai-nilai positif yang bermanfaat dalam kehidupan di tengah-tengah masyarakat dan lingkungannya.8 Adanya kesadaran hukum di kalangan remaja dapat dibuktikan pada beberapa indikasi yang sangat mudah dan jelas untuk diidentifikasikan. Indikasi tersebut merupakan fenomena nyata dalam totalitas jumlah dari beberapa faktor kehidupan remaja. Tolak ukur indikasi tersebut dapat diderivasi melalui tingkat-tingkat tentang pengetahuan hukum, pemahaman kaidah-kaidah hukum, sikap terhadap norma-norma hukum, dan perilaku hukum. Kesadaran hukum yang paling sederhana dapat memalui tolak ukur pengetahuan hukum, sedangkan tingkat kesadaran hukum yang paling sempurna adalah melalui indikasi perilaku hukum. Proses naik dan menurunnya tingkat kesadaran hukum semata-mata bukan hanya mengikuti proses urut-urutan yang statis sebagaimana disebutkan diatas, akan tetapi proses tersebut secara dinamis masuk dalam bentuk lompatan tingkat. Hal ini dapat terjadi pada seorang anak remaja yang mencapai tigkat kesadaran hukum pada fase yang sempurna. Adanya tingkat yang paling sederhana hingga fase yang paling sempurna adalah petunjuk kesadaran hukum anak remaja yang diharapkan dapat mewujudkan keamanan, kedamaian, dan kesejahteraan hidup bermasyarakat dan lingkungan.9 Disamping aspek kesadaran hukum di atas, masih ada aspek lain yang membimbing kaum remaja agar dapat menjadi anggota masyarakat dengan perilaku yang positif. Interbalisasi nilai-nilai kaidah sosial dan 8 9
Drs. Sudarsono. S. H., M. Si., Kenakalan Remaja, Jakarta: Rineka Cipta, 1990, hlm. 5. Ibid, hlm., 5
5
internalisasi nilai-nilai norma agama juga mempunyai peran yang bermanfaat dalam mendidik kaum remaja agar memiliki rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan memiliki penghayatan serta perilaku yang sesuai dengan perintah agama, sedangkan terhadap larangan agama yang dianutnya tetap dinggalkannya. Perspektif ini akan mampu memberi sumbangan positif bagi terwujudnya kehidupan social serta lingkungan yang sehat secara material maupun secara moral atau spiritual.10 Agresivitas pelajar sudah menjadi momok buat masyarakat, dan kita perlu mencari solusi alternatif untuk menurunkan agresivitas mereka dengan melihat latar belakang mereka baik itu dari lingkungan keluarga, agama, pendidikan serta tempat tinggal. Dengan kita mengetahui masalah agresivitas remaja tersebut dengan melihat hal-hal terkait akan lebih cepat dalam kita menanganinya dan lebih afesien. Denga melihat kenyataan masyarakat sekarang yang mengalami kehampaan moral atau spiritual sehingga menjadikan mereka menjadi stress, depresi dan sebagainya. Agama Islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamin dan agama yang sempurna yang sejak awal telah mengajarkan dan memberikan pedoman dalam hidup, Islam mengajarkan kepada manusia untuk mampu berfikir dan bersikap serta bertingkah laku yang baik dalam memenuhi kebutuhan mengejar keselamatan, kebahagian, ketentraman, dan kesejahteraan hidup baik di dunia maupun akhirat nanti, ajaran islam mengandung banyak petunjuk dalam segala bidang kehidupan, diantaranya petunjuk tentang jalan terbaik manuju kehidupan yang tentram, bahagia, dan diridhoi Allah SWT yaitu kehidupan beriman, bertaqwa dan berakhlak terpuji sebagaimana firman Allah dalam Alquran surat Ar-Ra’d (13) ayat: 28-29.11
10
ibid., hlm. 6 Imam Fatkhurrahman, Dzikir Musabba’at al-‘Asyr dan Kesehatan Mental (Studi di Majlis Dzikir Al-Khidiriyyah Desa Mekarjati-Haurgeulis)), IAIN, 2008, hlm. 3-4. 11
6
ُاّلَذِيْهَ أَمَىُىْا وَتَطْمَئِهُ قُلُىبُهُمْ بِذِكْزِ اهللِ أَالَبِذِكْزِ اهللِ تَطْمَئِهُ اّلْقُلُىة ٍه مَئَبة ُ ْحتِ طُىبَى ّلَهُمْ وَحُس َ ِاّلَذِيْهَ أَمَىُىْا وَعَمِلُىا اّلّصَل Artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram (28). Orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka mendapat kebahagiaan dan tempat kembali yang baik (29). 12 Surat Thaha (20) ayat: 130.
َفَبصْبِزْ عَلَى مَب يَقُىّلُىنَ وَسَبِحْ بِحَمْذِ رَ ِبكَ قَبْلَ طُلُىعِ اّلّشَمْسِ َوقَبْل زضَى ْ َغُزُوبِهَب وَمِهْ أَوَبئِ اّلَيْلِ فَسَبِحْ وَأَطْزَافَ اّلىَهَبرِ ّلَعََلكَ ت Artinya: Maka bersabarlah engkau (Muhammad) atas apa yang mereka katakan, bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu, sebelum matahari terbit, dan sebelum terbenam; dan bertasbihlah (pula) pada waktu tengah malam dan diujung siang hari, agar engkau merasa tenang. 13 Doa dan zikir dari sudut pandang ilmu kedokteran jiwa atau kesehatan jiwa merupakan terapi psikiatrik setingkat lebih tinggi dari pada psikoterapi biasa. Hal ini dikarenakan doa dan zikir mengandung unsur spiritual
kerohanian
atau
keagamaan
atau
ketuhanan
yang
dapat
membangkitkan harapan, rasa percaya diri pada diri seseorang yang sedang sakit, yang pada giliranya kekebalan tubuh meningkat sehingga mempercepat proses penyembuhan.14 Zikir dalam hal ini diperlukan karena tidak sesuatupun ibadah yang dilakukan dengan lisan lebih afdhol setelah tilawah alquran dari pada berdzikir dengan ikhlas. Zikir pada dasarnya sangat berpengaruh terhadap perkembangan jiwa manusia bila dilakukan secara ikhlas di sertai kehadiran
12
Departemen Agama, Alqur’an dan Terjemahnya, Jakarta, PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2009. hlm. 252-253. 13 Ibid., hlm. 221 14 Imam Fatkhurrahman, op,. cit,. hlm. 3-4
7
hati15. Dengan zikir sebagaimana yang dituntunkan islam yang akan memberikan energi yang luar bisa atau dahsyat yaitu membawa ketenangan dalam batin. Karena munculnya energi Ilahi berupa hormon yang sehat menyelimuti seluruh tubuh.16 Zikir sebagai sarana terealisasinya kesehatan (ketenangan) jiwa tetapi pada sisi lain merupakan perwujudan dari ketaatan manusia kepada Allah, dengan mengharap karunianya baik berupa ampunan, perlindungan, kekuatan, maupun kasih sayang-Nya dan semua harapan tersebut terangkum dalam kalimat Ath-Thoyyibah (kata-kata yang baik).17 Kegiatan-kegiatan keagamaan yang sering kita dengar diantaranya mujahadah, zikir, dan shalawat yang keseluruhan itu hanya untuk memohon dan mengharap kepada Allah, bukan hanya itu tapi juga untuk mengaharap kasih sayang dan kebaikan Allah. Shalawat bermacam-macam variasinya ada yang paling pendek sampai yang sangat panjang dan shalawat itu sendiri merupakan rasa terima kasih kita kepada Rasulullah. Keutamaan shalawat membuat seseorang bersikap optimis dalam menemukan kebaikan dimana saja, Sehingga hal ini bisa digunakan sebagai control untuk menurunkan agresivitas seperti di Madrasah Aliyah Negeri Lasem. Dengan latar belakang terseut diatas penulis terdorong untuk meneliti permasalahan yang terjadi di atas dengan judul “Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem”.
B. PENEGASAN JUDUL Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami istilah yang digunakan dalam skripsi yang berjudul “Pengaruh shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem”, maka penulis perlu memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum dalam judul skripsi, sehingga dapat diketahui makna yang dimaksud. 15
Al-Ghozali, Rahasia Zikir dan Doa. Terj. Ahsin Muhammad, Karisma, Bandung, 1996. Hlm 37. Baidi Bukhori, op., cit., hlm. xiii 17 Yayasan Penyelanggara Penterjemah Alqur’an Departemen RI, Alquran dan Terjemahannya. C.V Gema Risalah Press. Bandung. 1993. Hlm. 373. 16
8
1. Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat” yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah18. Sedangkan secara terminologi shalawat adalah pengakuan kerasuluan Nabi Muhammad SAW serta memohon Allah agar Nabi Muhammad SAW serta keluarganya senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan.19 Sedangkan shalawat fatih adalah;
َاَّللّهُمَ صَلِ عَلى سَيِذِوَب مُحَمَذِ اّلْفَبتِحِ ّلِمَب أُغْلِقَ وَاّلْخَبتِمِ ّلِمَب سَبَق ًِِوَبصِزِ اّلْحَقِ بِبّلْحَقِ وَاّلْهَبديْ اِّلى صِزَا ِتكَ اّلْمُسْتَقِيْمِ وَعَلى اّل ِحَقَ قَذْرِي وَمِقْذَارِيِ اّلْعَظِيْم Artinya: Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka semua yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas keluarganya, dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau yang agung. 2. Agresivitas adalah kecenderungan berperilaku yang ditunjukan pada makhluk hidup maupun benda mati dengan maksud melukai, menyakiti, mencelakakan atau merusak dengan menimbulkan kerugian secara fisik atau psikologis pada seseorang yang tidak ingin dirugikan atau mengakibatkan kerusakan pada benda.20
C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang maka penulis dapat merumuskan masalah-masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem?
18
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65. Ibid. 20 Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, op., cit. hlm, 75. 19
9
D. TUJUAN dan MANFAAT PENULISAN SKRIPSI Sesuai dengan perumusan masalah tersebut maka tujuan dalam penulisan sekripsi ini adalah: 1. Menguji secara empiris tentang pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem. Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah; 1. Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran dalam hal penanganan
agresivitas,
khususnya
shalawat
fatih
yang
dapat
menurunkan agresivitas. 2. Apabila terdapat pengaruh shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas, maka ini dapat digunakan sebagai salah satu solusi alternatif untuk menurunkan agresivitas.
E. TINJAUAN PUSTAKA Dengan ini penulis akan menggunakan refensi sebagai bahan tinjuan pustaka dari beberapa buku dan literatur yang berkaitan dengan pembahasan sekripsi ini, yaitu; Buku karya Baidi Bukhori, S.Ag., M. Si yang berjudul “Zikir AlAsma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja” di dalam buku ini dijelaskan bahwa zikir asma’ al husna memberikan efek atau dapat menurunkan agresivitas pelajar tetapi di dalm buku itu juga disebutkan bahwa siswa yang tinggal di pondok pesantren maupun di luar pesantren dan antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan dan tidak mementukan perbedaan yang jelas antara siswa laki-laki dan perempuan dan juga antara siswa yang tinggal di pesantren dan yang tidak tinggal dipesantren. Buku karya Syekh Yusuf bin Ismail Annabani yang berjudul “fadilah Shalawat” Buku ini menjelaskan tentang keutamaan-keutamaan shalawat. Diantaranya keutamaan Shalawat Fatih. Buku karya A. Sjinqithy Djamaluddin yang berjudul “Kunci Rahmat Ilahi” At Tijaniyah, Jawa Timur, 2000. A. Sjinqithy Djamaluddin didalam
10
bukunya ini berisi tentang pedoman untuk tarekat At-Tijaniyyah dan di buku juga menjelaskan tentang asal mula shalawat fatih. Selain buku, banyak juga ditemukan didalam karya-karya ilmiah lainya seperti sekripsi. Nasoka nim: 4102112 judul sekripsi ”Minat Terhadap Paly Station dan Agresivitas Anak (Studi Terhadap Santri TPQ Almuhajirin Perumnas Krapyak Semarang Barat), di dalam sekripsi tersebut penulis mengemukakan bahwa anak yang bermain play station bias mempengaruhi agresivitas anak hal ini dinyatakan oleh seberapa sering anak-anak TPQ bermain play station dan didalam sekripsi itu juga disebutkan bahwa agresivitas yang berbentuk agresif verbal dengan persentase 66 % dan agresif yang berbentuk fisik 34 % jadi anak-anak TPQ yang bermain play station suka meniru adegan-adegan yang ada didalam permainan play station dan agresivitas tidak hanya dipengaruhi permainan didalam play station tetapi juga dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yaitu pola asuh orang tua dan juga pola asuh guru di dalam mendidik. Dari berbagai sumber acuan di atas terdapat perbedaan yang mendasar dari buku-buku dan skripsi tersebut dengan penelitian yang lakukan, baik dari aspek tema dan obyek penelitian buku-buku diatas tema yang diangkat bersifat umum sebatas kajian Islam sedangkan penelitian yang akan mengkaji tentang Pengaruh Shalawat Fatih Terhadap Agresivitas Siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem.
F. METODOLOGI PENELITIAN 1. Metode Penelitian Eksperimen Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang dilakukan dengan melakukan manipulasi yang bertujuan untuk mengetahui akibat manipulasi terhadap perilaku individu yang diamati.21 Dalam penelitian kali ini, eksperimen dilakukan dengan membagi dua
kelompok
variabel, yaitu variabel
eksperimental
(kelompok
perlakuan) dan variabel pembandingan yang disebut kelompok kontrol.22 21
Latipun, Psikologi Eksperimen, edisi kedua, Malang, UMM Press, 2004, hlm. 8.
11
Metode penelitian ini menggunkan metode eksperimen yaitu mendakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil.23 2. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian kali ini adalah Shalawat Fatih dan Agresivitas Siswa. a. Variabel tergantung: Agresivitas b. Variabel bebas: Shalawat Fatih 3. Metode Pengumpulan Data Dalam rangka memperoleh data dalam penelitian, penulis mengunakan beberapa metode, yaitu sebagai berikut; a. Metode Kuesioner atau Angket Metode yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan cara mengajukan pertanyaan-pertanyaan tertulis dengan responden diharapkan dengan memberikan jawaban dari petanyaan tersebut.24 Metode ini digunakan pada siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem, untuk mengetahui agresivitasnya sebagai akibat dari Shalawat Fatih. Dalam penelitian data ini peneliti menggunakan penyekoran nilai diantaranya;
4 : jawaban sangat setuju
3 : jawaban setuju
2 : jawaban tidak setuju
1 : jawaban sangat tidak setuju Seluruhnya untuk favourable item Unfavourable item maka
sekornya sebaliknya. Sebelum angket digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya maka akan dilakukan uji coba skala terhadap
22
Kartini Kartono, Pengantar Metodologi Research Social, Bandung, Mandar Maju, 1990, hlm. 268. 23 Prof. Dr. Winarno Surahmat, N.Sc, Ed, Pengantar PenelitianIlmiah DAsar, Metode Teknik, Bandung: Tarsino, 1994, hlm. 47 24 Suharsimi Arikunto, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineka Cipta, , 1993, hlm. 136.
12
siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem yang tidak ikut sertakan dalam penelitian untuk uji validitas dan reliabilitas. 25 4. Populasi dan Sampel Jumlah siswa XI Madrasah aliyah negeri lasem berjumlah 340 siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah Madrasah Aliyah Negeri Lasem yaitu kelas XI yang berjumlah 130 siswa yang dibagi dalam dua jurusan yaitu IPA dan IPS. Dalam pengambilan sampel, penulis mengambil kelas IPS-3 dan IPS-5 sebagai kelompok kontrol, kelas IPA-1 dan IPA-2 sebagai kelonpok eksperimen. 5. Metode Analisis Data Pengelolahan data pada penelitian kali ini menggunakan ternik analisis statistik.26 Jawaban yang diperoleh diberi simbol berupa angka. 27 Dalam pengelolahan data yang diperoleh juga menggunakan teknik UjiT.28
G. SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI Dalam penulisan sekripsi kali ini terbagi menjadi lima bab, dengan perincian sebagai berikut: Bagian awal terdiri dari isi sampul, halamann judul, halaman persetujuan Pembimbing, halaman pengesahan, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, abstraksi, dan daftar isi. Bagian isi yang terdiri lima bab dengan penjabaran sebagai berikut; Bagian bab I Pendahuluan yang terdiri dari; Latar Belakang, penegasan istilah, pokok masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian dan sistematika penelitian sekripsi. Bagian bab II Landasan teori agresivitas dan shalawat fatih. Bab ini merupakan landasan teori dari permasalahan yang dikaji, yaitu akan dibahas 25
Agus Ardianto (4102051), Pengaruh Zikir (Ya Fattahu-Ya ‘Alim) Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa Muslim SMA 8 Semarang, Semarang, 2007, hlm. 10. 26 Sutrisno Hadi, Metodologi research, Andi Offset, Yogyakarta, 1989, hlm., 221. 27 Sutrisno hadi, op., cit., hlm. 222 28 Masri Singarimbun dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, LP3ES, Jakarta, 1989, hlm., 219.
13
mengenai agesivitas, shalawat fatih dan teori tentang hubungan agresivitas dengan shalawat fatih. Bagian bab III Proses penelitian, persiapan penelitian yang terdiri dari uji asumsi (uji normalitas dan uji homoginitas) dan pelaksanaan penelitian, Uji T. Bagian Bab IV Pengaruh shalawat fatih terhadap agresivitas siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem. Bagian Bab V Penutup yang berisi kesimpulan, saran-saran, dan penutup. Bagian akhir penulisan sekripsi ini adalah terdiri dari daftar pustaka, lampiran-lampiran dan biodata penulis.
14
BAB II LANDASAN TEORI
A. AGRESIVITAS 1. Definisi Agresivitas Agesivitas menurut Baron berkowitz maupun Aronson (dikutip Koeswara, 1988, h. 5) adalah tingkah laku individu yang ditunjukan untuk melukai atau mencelakakan individu yang tidak menginginkan datangnya tingkah
laku
tersebut.
Schneiders
(Kiswarawati,
1992,
h.
10)
mendefinisikan agresi sebagai suatu bentuk respon yang mencari pengurangan ketegangan dan frustasi melalui perilaku yang banyak menunut, memaksa dan mengusai orang lain. Sementara itu Moore dan Fine (dikutip Koeswara, 1998, h. 5) mendefinisikan agresi sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal terhadap individu lain ataupun terhadap objek-objek.1 Menurut Berkowitz (dalam Wastson, 1984, h. 204), agresivitas didefinisikan sebagai perilaku yang diarahkan untuk melukai orang lain. Hal ini berarti perilaku melukai orang lain karena kecelakaan atau ketidaksengajaan tidak dapat dikategorikan sebagai agresivitas apabila bertujuan melukai orang lain dan berusaha untuk melakukan hal ini walaupun usahanya tidak berhasil. Pendapat lain mengatakan bahwa agresivitas adalah perilaku yang memiliki potensi untuk melukai orang lain atau benda yang berupa serangan fisik (memukul, menendang, mengigit), serangan verbal (membentak, menghina) dan melanggar hak orang lain (mengambil dengan paksa).2 Berdasarkan defnisi diatas, maka agresivitas pada remaja dapat diartikan sebagai tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal yang dilakukan secara sengaja terhadap individu lain ataupun terhadap
1
Fedela Herviantini, Sekripsi Agresivitas Pada Remaja Ditinjau Dari Intensitas Menonton Film Kekerasan Di Televisi, Semarang, Fakultas Psikologi, UNIKA, 2007. hlm 10. 2 Ibid,. hlm. 11.
15
objek-objek dengan maksud untuk melukai, menyakiti ataupun merusak yang mana orang yang dilukai tersebut berusaha untuk menghidarinya. 2. Bentuk-Bentuk Agresivitas Byrne membedakan bentuk agresivitas menjadi dua yaitu agrsivitas fisik yang dilakukan dengan cara melikai atau menyakiti badan dan agresivitas verbal yaitu agresi yang dilakukan dengan mengucapkan katakata kotor atau kasar.3 Buss mengklasifikasikan agesivitas yaitu agresivitas secara fisik dan verbal, secara aktif maupun pasif, secara langsung maupun tidak langsung. Tiga kalsifikasi tersebutmasing-masing saling berinteraksi, sehingga menghasilkan bentuk-bentuk agresivitas.4 Pendapat ini dikemukakan oleh Buss ada 8 agresivitas yaitu;5 1. Agresivitas fisik aktif yang dilakukan secara langsung misalnya menusuk, memukul, mencubit. 2. Agresivitas fisik aktif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya menjebak untuk mencelakakn orang lain. 3. Agresivitas fisik pasif yang dilakukan secara langsung misalnya memberikan jalan untuk orang lain. 4. Agresivitas fisik pasif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya menolak melakukan sesuatu. 5. Agresivitas verbal aktif secara langsung misalnya mencaci maki orang lain menusuk, memukul. 6. Agresivitas verbal aktif yang dilakukan secara tidak langsung misalnya menyebarkan gosip yang tidak benar kepada orang lain. 7. Agresivitas verbal pasif yang dilakukan secara langsung misalnya tidak mau berbicara pada orang lain. 8. Agresivitas verbal pasif fisik aktif yang dilakukan secar tidak langsung misalnya diam saja meskipun tidak setuju.
3
Ibid,. hlm 13. Baidi Bukhori, S.Ag, M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi Problem Agresivitas Remaja, Semarang: Syiar MediaPublishing, 2008, hlm. 19. 5 Ibid,. hlm 13-14. 4
16
Berdasarkan uraian diatas dapat diperoleh kesimpulan bahwa bentuk-bentuk agresifitas adalah agresif verbal atau fisik terrhadap objek yang dilakukan secara langsung atau tidak langsung dengan intensitas secara aktif atau pasif. 3. Teori-Teori Tentang Agresivitas Beberapa teori yang menjelaskan diantaranya adalah; a. Agresivitas sebagai perilaku bawaan. Menurut teori ini agesivitas merupakan instink makhluk hidup. Teori ini terbagi dalam tiga kelompok, yaitu teori psikoanalisis, teori etologi, dan teori sosiobiologi. 6 1. Teori Psikoanalisis Sigmund
Freud,
seorang
tokoh
psikoanalisis
mengklasifikasikan instink individu ke dalam dua bagian, yaitu; instink kehidupan dan instink kematian. Instink kehidupan (life instinct atau disebut juga eros) mengandung energi konstruktif dan seksual, sedangkan instink kematian (death intinct atau disebut thanatos) mengandung energi destruktif.7 Pengungkapan hasrat terhadap kematian dapat berupa agresi diri atau tindakan menyakiti diri sendiri sehingga bunuh diri. Meskipun demikian, karena pada diri manusia juga terdapat instink hidup maka hasrat terhadap kematian tidak serta merta diungkapkan secara langasung oleh individu. Pengungkapan lain hasrat terhadap kematian adalah ditujukan keluar dirinya, yaitu berujung
agresi
terhadap
orang
lain,
baik
itu
berupa
kecenderungan yang mengarah kepada tindakan atau perbuatan yang menyebabkan rasa sakit, melukai, merusak, dan tindakan lain yang merusak, yang membawa efek negatif bagi dirinya sendiri ataupun orang lain.8
6
Ibid., hlm. 22 Ibid,. hlm., 23 8 Ibid,. hlm., 23 7
17
2.
Teori Etologi Lorenz, sebagai tokoh etologi berpendapat bahwa agresivitas adalah instink berkelahi yang dimiliki oleh makhluk hidup yang ditujukan pada spesies yang sama. Perkelahian diantara anggota spesies tidaklah merupakan kejahatan, karena fungsinya untuk menyelamatkan kehidupan salah satu spesies terhadap gangguan atau ancaman dari spesies yang lain. Dengan demikian angresivitas yang merupakan perilaku naluriah memiliki nilai survival bagi organisme. 9
3.
Teori Sosiobiologi Dalam pandangan teori sosiobiologi, dalam hal ini Barash menyatakan bahwa perilaku sosial, sama halnya dengan struktur fisik dipengaruhi oleh evolusi. Menurut teori ini, makhluk hidup dari berbagai spesies cenderung menunjukan pola-pola perilaku sosial tertentu demi kelangsungan hidupnya. Makhluk melakukan tindakan agresi karena fungsi tindakan tersebut sebagai usaha untuk penyesuaian dirinya. 10
b. Agresivitas sebagai ekspresi frustasi Agresivitas menurut kelompok ini tidak ada sangkut pautnya dengan masalah instink, tetapi ditentukan oleh kondisi-kondisi ekstenal (frustasi), sehingga kondisi tersebut akan menimbulkan motif yang kuat pada seseorang untuk bertindak agresi. Salah satu teori yang diajukan oleh kelompok ini adalah teori frustasi agresi, yang dipelopori oleh Dollard dan koleganya (1939). Menurut kelompok tersebut frustasi selalu meninmbulkan agresi dan agresi semata-mata adalah hasil dari frustasi. Oleh karena itu bila frustasi menigkat, maka agresivitas menigkat pula. Intensitas frustasi bergantung pada beberapa faktor, antara lain seberapa besar kemauan seseorang
9
Ibid,. hlm., 24 Ibid,. hlm. 24
10
18
menacapai tujuan, seberapa besar penghalang yang ditemui, dan seberapa banyak frustasi yang dialami.11 Menurut Watson (1984) pada tahun 1941 Miller merevisi teorinya dengan menyatakan, bahwa frustasi menimbulkan sejumlah respon yang berbeda dan tidak selalu menimbulkan agresivitas. Jadi agresivitas hanyalah salah satu bentuk respon yang muncul. 12 c. Agresivitas sebagai akibat belajar sosial Menurut Bandura dan Wilters (dalam Koeswara, 1988) bahwa agresivitas dapat dipelajari melalui dua metode yaitu pembelajaran instrumental yaitu terjadi jika sesuatu perilaku di beri penguat atau diberi hadiah (reward), maka perilaku tersebut cenderung akan diulang pada waktu yang lain.13 Dan pembelajaran observasional yaitu terjadi jika seseorang belajar perilaku yang baru melalui observasi atau pengamatan kepada orang lain yang disebut model.14 d. Agresivitas sebagai hasil proses kognitif Dodge dan crick (1990) menyatakan bahwa ada hubungan yang kuat antara fungsi kognitif dan agresivitas yang dilakukan oleh seorang anak. Agresivitas terjadi akibat ketidakmampuan anak dalam memproses informasi sosial.15 4. Aspek-Aspek Agresivitas Cara mengetahui agresivitas pada individu terhadap suatu obyek tertentu, kita perlu tau gejala-gejala atau aspek-aspek perilaku agresi yang dibagi manjadi 2 hal oleh Prawesti (2003 hlm. 14) yaitu agresi fisik, yaitu agresi yang dilakuakan dengan cara melukai atau menyakiti badan baik
11
Ibid,. hlm., 25 Ibid,. hlm., 25 13 Ibid,. hlm., 26 14 Ibid,. hlm., 27 15 Ibid,. hlm., 27 12
19
diri sendiri maupun orang lain seperti misalnya mencubit memukuk, menendang dasn sebagainya. 16 Bush dan Denny (1992) mengklasifikasikan agresivitas dalam empat aspek, yaitu agresi fisik, agresi verbal, kemarahan, dan permusuhan. Agresi fisik dan agresi verbal mewakili komponen motorik dalam agresivitas, sedangkan kemarahan dan permusuhan mewakili komponen afektif dan kognitifi dalam agresivitas.17 a. Agresi fisik (Physical Agression) ialah bentuk perilaku agresif yang dilakukan dengan menyerang secara fisik dengan tujuan untuk melukai atau membahayakan seseorang. Perilaku agresif ini ditandai dengan terjadinya kontak fisik antara agresor dan korbannya. b. Agresi verbal (Verbal Agression) ialah agresivitas dengan kata-kata. Agresi verbal dapat berupa umpatan, sindiran, fitnah, dan sarkasme. c. Kemarahan (anger) ialah suatu bentuk indirect agression atau agresi tidak langsung berupa perasaan benci kepada orang lain maupun sesuatu hal atau karena seseorang tidak dapat mencapai tujuannya. d. Permusuhan (Hostility), merupakan komponen kognitif dalam agresivitas
yang terdiri
atas
perasaan
ingin
menyakiti
dan
ketidakadilan. Agersi verbal yaitu agresi yang dilakukan denga mengucapkan kata-kata kotor maupun kata-kata kasar, contohnya menghina, mengumpat memfitnah dan sebagainya.18 Menurut Sadli (dalam Adji, 2002 hlm. 13) mengemukakan tentang aspek-aspek perilaku agresif yaitu;19 a. Pertahanan diri yaitu individu mempertahankan dirinya dengan cara menunjukkan permusuhan, pemberontakan, dan pengrusakan. b. Perlawanan
disiplin
yaitu
individu
melakukan
hal-hal
yang
menyenagkan tetapi melanggar aturan.
16
Roni septrianto, Perilaku Agresif Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang Ditinjau Dari Religiusitas, Semarang, UNIKA. 2007. hlm. 14-15 17 http://deejay-boedjanglapoek.blogspot.com/2011/04/tugas-penyusunan-skala-psikologi.html 18 Roni Septrianto, op., cit., hlm., 15 19 Ibid,. hlm 15
20
c. Egosentris yaitu individu mengutamakan kepentingan pribadi seperti yang ditunjukkan dengan kekuasaan dan kepemilikan. Individu ingin menguasai suatu daerah atau memiliki suatu benda sehingga menyerang orang lain untuk mencapai tujuannya tersebut, misalnya bergabung dalam kelompok tertentu. d. Superioritas, yaitu individu merasa lebih baik daripada yang lainnya sehingga individu tidak mau diremehkan, dianggap rendah oleh orang dan merasa dirinya selalu benar sehingga akan melakukan apa saja walaupun dengan menyerang atau menyakiti orang lain. e. Prangka yaitu memnadang orang lain dengan tidak rasional. f. Otoriter, yaitu seseorang yang cenderung kaku dalam memegang keyakinan, cenderung memegang nilai-nilai konvensional, tidak bisa toleran terhadap kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya sendiri atau orang lain dan selalu curiga. Schneiders (dalam Aman, 2004, hlm. 12) menjelaskan aspek-aspek perilaku agresif yaitu;20 a. Otoriter yaitu orang memiliki ciri kepribadian kaku dalam memegang nilai-nilai konvensional dan tidak bisa toleransi terhadap kelemahankelemahan yang ada dalam diri sendiri maupun orang lain. b. Superior yaitu individu merasa yang paling baik di banding dengan individu lain. c. Egosentris yaitu individu mengutamakan keperluan pribadi tanpa memperhatikan kepentingan diri sendiri seperti yang ditunjukan dengan kekuasaan dan kepemilikan. d. keinginan untuk menyerang baik terhadap, benda maupun manusia, yaitu mempunyai kecenderungan untuk melampiaskan keinginannnya dan perasaanya yang tidak nyaman ataupun tidak puas pada lingkungan disekitarnya dengan melakukan penyerangan terhadap individu ataupun benda lain disekitarnya.
20
Ibid,. hlm., 16
21
Menurut allport dan adorno (dalam Koeswara, 1988, hlm. 121-144) agresif dibedakan menjadi dua aspek;21 a. Prasangka (Thinking ill others) Definisi ini mengimplikasikan bahwa dengan prasangka individu atau kelompok menganggap buruk atau memandang negatif secara tidak rasional. Hal ini bisa dilihat dari bagaimana individu berprasangka terhadap segala sesuatu yang dihadapinya. b. Otoriter yaitu orang-orang yang memiliki ciri-ciri kepribadian yang cenderung
kaku
dalam
memegang
keyakinannya,
cenderung
memegang nilai-nilai konvesional, tidak bisa tolirensi terhadap kelemahanyang ada dalam dirinya sendirimaupun dalam diri orang lain, cenderung bersifat menghukum, selau curiga dan sangat menaruh hormat dan pengabdian pada otoritas secara tidak wajar. Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek-aspek perilaku agresif terdiri dari pertahanan diri, perlawanan disiplin, egosentris, superior, keinginan untuk menyerang dan otoriter. 5. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ada beberapa faktor yang memprngaruhi terjadinya agresivitas, antara lain; stres, deindividuasi, kekuasaan, efek senjata, provokasi, alkohol dan obat-obat, kondisi lingkungan, jenis kelamin, kondisi fisik, media massa, dan penyimpangan pemikiran.22 a. Stres Menurut Crider, Goethals, Kavanough, dan Solomon (1983) bahwa stres merupakan reaksi terhadap ketidakmampuan untuk mengatasi gangguan fisik terhadap ketidak mampuan untuk mengatasi gangguan fisik dan psikis. Roediger, Rushton, Capaldi, dan Paris (1984) menyatakan bahwa stres muncul karena adanya ancaman terhadap kesejahteraan fisik dan psikis dan adanya perasaan bahwa individu tidak mampu mengatasinya. Munculnya stres selain 21 22
Ibid,. hlm., 16 Baidi Bukhori. S. Ag, M. Si, op., cit., hlm., 35.
22
tergantung
pada kondisi eksternalnya. Jadi sangat dimungkinkan
adanya reaksi yang berbeda antara seseorang dengan yang lain meskipun mengalami kondisi stres yang sama.23 b. Deindividuasi Pada saat individu diketahui identitasnya, maka akan beertindak lebih anti sosial. Menurut Koeswara (1988, h. 95) menyatakan bahwa deindividuasi bisa menagrahkan individu pada kekuasaan, dan perilaku agresif yang dilakukan menjadi lebih intens. Deindividuasi memiliki efek memperbesar keleluasaan individu untuk melakukan
agresi,
karena
deindividuasi
menyingkirkan
ataumengurangi peranan beberapa aspek yang terdapat pada individu, yakni identitas diri atau personalitas individu perilaku maupun identitas diri korban agresi, serta keterlibatan emosional individu perilaku, agresi terhadap korban.24 Dalam kondisi deindividuasi, individu menjadi kurang memperhatikan nilai-nilai perilakunya sendiri dan lebih memusatkan diri pada kelompok dan situasi. Deindividuasi mencangkup hilangnya tanggung jawab pribadi, dan menigkatnya kepekaan terhadap apa yang dilakukan kelompok. Dalam arti, setiap orang dalam kelompok beranggapan bahwa tindakan mereka adalah bagian dari perilaku kelompok (Koeswara, 1988). Hal ini menyebabkan orang kurang merasa bertanggung jawab atas tindakannya dan kurang menyadari konsekuensinya sehingga akan memberi kesempatan yang luas bagi munculnya agresivitas.25 c. Kekuasaan Menurut Weber (dalam Koeswara) kekuasaan adalah kesempatan dari seseorang atau kelompok orang untuk merealisasikan keinginan-keinginannya dalam tindakan komunal bahkan meskipun 23
Ibid,. hlm., 35 Angela Rahardian Yanita Utami, PerilakuMenonton Film Kartun Hero di Televisi Dengan Perilaku Agresi pada Anak-Anak Sekolah Dasar. UNIKA, Semarang, 2008, hlm.18-19. 25 Baidi Bukhori, S. Ag, M. Si,. Op., cit., hlm., 36 24
23
harus berhadapan dengan perlawanan dari seseorang atau kelompok orang lainnya yang berpartisipasi dalam tindakan komunikasi itu.26 Peranan kekuasaan sebagai pengarah kemunculan agresi tidak dapat dipisahkan dari salah satu aspek menunjang kekuasaan itu, yakni pengabdian dan kepatuhan (compliance). Para pemegang otoriter amat lazim mengeksploitasi kepatuhan pengikutnya untuk menyingkirkan
oposan-oposan
dalam
rangka
memelihara
establishment kekuasaannya. Bahkan kepatuhan itu sendiri diduga memiliki pengaruh yang kuat terhadap kecenderungan dan intensitas agresi individu (koeswara, 1998).27 d. Efek Senjata Terdapat dugaab bahwa senjata memainkan perana dalam agresi
tidak
saja
karena
fungsinya
mengefektifkan
dan
mengefisiensikan pelaksanaan agresi, tetapi juga karena efek kehadirannya.28 e. provokasi Mayor
(1971)
menyatakan
bahwa
provokasi
bisa
mencetuskan agresi karena provokasi itu oleh pelaku agresi dilihat sebagai ancaman yang harus dihadapi dengan respon agresif untuk meniadakan bahaya yang diisyaratkan oleh ancaman itu.29 f. Alkohol dan Obat-Obat Menurut mayor (1971) bahwa alkohol akan mempertinggi potensi agresi karena menekan mekanisme syaraf pusat yang biasanya menghambat emosi untuk melakukan agresi. 30 Jadi alkohol dan obatobatan psikoaktif akan melemahkan kendali diri dari pemakaianya. Oleh karena itu keduanya dapat berpengaruhi terhadap individu untuk melakukan agresi.
26
Ibid,.hlm,. 36 Ibid,. hlm,. 36-37 28 Ibid,. hlm,. 37 29 Ibid,. hlm,. 37 30 Ibid,. hlm,. 38 27
24
g. Kondisi Lingkungan Eksperimen Donnerstein dan Wison menunjukan bahwa dalam keadaan bising, ternyata individu memberikan kejutan listrik yang lebih banyak daripada dalam kondisi suara rendah atau tanpa suara.31 Penelitian Griffit (1971) menemukan bahwa dalam waktu antra tahun 1967 dan 1971 hura-hura lebih sering terjadi di musim panas di saat udara panas menyengat daripada di musim gugur, musim dingin atau musim semi. Dengan demikian ada kaitan yang erat antara suhu udara dan peningkatan tidak kekerasan.32 1. Kemiskinan Bila
seorang
anak
dibesarkan
dalam
lingkungan
kemiskinan, maka perilaku agresi mereka secara alami mengalami penguatan (Byod McCandless dalam Davidoff, 1991). Hal ini dapat kita lihat dan alami dalam kehidupan sehari-hari di ibukota Jakarta, di perempatan jalan dalam antrian lampu merah (Traffic Light) anda biasa didatangi pengamen cilik yang jumlahnya lebih dari satu orang yang berdatangan silih berganti. Bila anda memberi salah satu dari mereka uang maka anda siap-siap di serbu anak yang lain untuk meminta pada anda dan resikonya anda mungkin dicaci maki bahkan ada yang berani memukul pintu mobil anda jika anda tidak memberi uang, terlebih bila mereka tahu jumlah uang yang diberikan pada temannya cukup besar. Mereka juga bahkan tidak segan-segan menyerang temannya yang telah diberi uang dan berusaha merebutnya. Hal ini sudah menjadi pemandangan yang seolah-olah biasa saja.33 Bila terjadi perkelahian dipemukiman kumuh, misalnya ada pemabuk yang memukuli istrinya karena tidak memberi uang
31
Ibid,. hlm,. 38 Ibid,. hlm,. 38 33 Zainun Mu'tadin, SPsi., MSi. Faktor-Penyebab-Perilaku-Agresi, Jakarta, 10 Juni 2002. 32
25
untuk beli minuman, maka pada saat itu anak-anak dengan mudah dapat melihat model agresi secara langsung. Model agresi ini seringkali diadopsi anak-anak sebagai model pertahanan diri dalam mempertahankan hidup. Dalam situasi-situasi yang dirasakan sangat kritis bagi pertahanan hidupnya dan ditambah dengan nalar yang belum berkembang optimal, anak-anak seringkali dengan gampang bertindak agresi misalnya dengan cara memukul, berteriak, dan mendorong orang lain sehingga terjatuh dan tersingkir dalam kompetisi sementara ia akan berhasil mencapai tujuannya. Hal yang sangat menyedihkan adalah dengan berlarut-larut terjadinya krisis ekonomi & moneter menyebabkan pembengkakan kemiskinan yang semakin tidak terkendali. Hal ini berarti potensi meledaknya tingkat agresi semakin besar dan kesulitan mengatasinya lebih kompleks.34 2. Anonimitas Kota besar seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan kota besar lainnya menyajikan berbagai suara, cahaya dan bermacam informasi yang besarnya sangat luar biasa. Orang secara otomatis cenderung berusaha untuk beradaptasi dengan melakukan penyesuaian diri terhadap rangsangan yang berlebihan tersebut. Terlalu banyak rangsangan indra dan kognitif membuat dunia menjadi sangat impersonal, artinya antara satu orang dengan orang lain tidak lagi saling mengenal atau mengetahui secara baik. Lebih jauh lagi, setiap individu cenderung menjadi anonim (tidak mempunyai identitas diri). Bila seseorangmerasa anonim ia cenderung berperilaku semaunya sendiri, karena ia merasa tidak lagi terikat dengan norma masyarakat dan kurang bersimpati pada orang lain.35
34 35
Ibid. Ibid.
26
3. Suhu udara yang panas Bila diperhatikan dengan seksama tawuran yang terjadi di Jakarta seringkali terjadi pada siang hari di terik panas matahari, tapi bila musim hujan relatif tidak ada peristiwa tersebut. Begitu juga dengan aksi-aksi demonstrasi yang berujung pada bentrokan dengan petugas keamanan yang biasa terjadi pada cuaca yang terik dan panas tapi bila hari diguyur hujan aksi tersebut juga menjadi sepi.36 Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa suhu suatu lingkungan yang tinggi memiliki dampak terhadap tingkah laku sosial berupa peningkatan agresivitas. Pada tahun 1968 US Riot Comision pernah melaporkan bahwa dalam musim panas, rangkaian kerusuhan dan agresivitas massa lebih banyak terjadi di Amerika Serikat dibandingkan dengan musim-musim lainnya (Fisher et al, dalam Sarlito, Psikologi Lingkungan,1992).37 h. Jenis Kelamin Telah banyak dikemukakan oleh para ahli, misalnya Lips dan Colwill (1978) yang menyatakan bahwa dalam berbagai segi psikologis ternyata terdapat perbedaan antara laki-laki dan perempuan. Menurut Shaffer (1985) agresi bagi laki-laki biasanya stabil dari masa remaja samapi dewasa muda, tetapi tidak demikian pada perempuan, karena agresi laki-laki lebih ditolerir masyarakat daripada agresi perempuan. Perempuan dituntut lebih halus oleh budaya, sehingga agresivitasnya tidak terlalu tampak.38 i. Kondisi Fisik Eksperimen yang dilakukan oleh Dollard dengan cara melarang subyek tidur semalam suntuk, tidak boleh merokok, membaca, berbicara, bermain dan lain-lain. Dalam waktu yang cukup lama semua obyek hanya boleh duduk saja sehingga mereka 36
Ibid. Ibid. 38 Baidi Bukhori, S.Ag, M. Si,. op., cit., hlm,. 39 37
27
memendam penderitaan dan frustasi yang menghasilkan agresi terhadap peneliti, tetapi agresi itu tidak dapat diekspresikan secara langsung karena situasi sosialnya. Agresivitas yang ditampilkan subyek tampak ketika salah satu subyek menggambar luka yang mengerikan pada tubuh manusia. Ketika ditanya siapa manusia dalam gambar tersebut, maka subyek mengatakan bahwa itu adalah gambar para psikolog. Dan teman-temannya yang senasib itu semua terhibur.39 j. Media Massa Media massa merupakan media informasi yang memberikan informasi kepada masyarakat. Namun demikian, media massa baik cetak maupun elektronik juga banyak menyajikan hal-hal yang bersifat agresif. Tayangan film dan iklan-iklan yang mempertontonkan adegann kekerasan secara tidak langsung maupun langsung dapat mempengaruhi penontonnya, bahkan menirukan dan mempraktekkan adegan yang pernah dilihatnya. 40 k. Penyimpangan Pemikiran Kemarahan terjadi karena individu mengalami penyimpangan pemikiran terhadap realitas, sehingga ia membuat kesimpulan yang tidak masuk akal, sehubungan dengan kemampuannya menghadapi lingkungan (burns, 1988). Hasil penelitian Nasby, Hayden, dan Depaulo (1979) menemukan bahwa bias atribusi positif-submisif (lawan
dari
bias
atribusi
permusuhan)
berhubungan
dengan
menurunnya agresi. Dan bias atribusi negatif-dominan (bias atribusi permusuhan) berhubungan dengan meningkatnya agresi. Dengan demikian apabila terjadi penyimpangan pemikiran pada individu maka akan mengarahkannya pada emosi yang tidak menyinangkan dan akan menimbulkan agresivitas.41
39
Ibid,. hlm,. 40 Ibid,. hlm,. 41 41 Ibid,. hlm,. 42 40
28
B. SHALAWAT FATIH 1. SHALAWAT a. Definisi Shalawat Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat” yang berarti doa, keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah. Arti bershalawat dapat dilihat dari pelakunya (subjeknya). Jika shalawat itu dari Allah SWT, maka memberi rahmat kepada makhluk. Sedangkan shalawat dari orang mukmin, maka suatu doa agar Allah SWT memberi rahmat dan kesejahteraan kepada nabi Muhammad SAW dan keluarganya. 42 Shalawat juga berarti do‟a, baik untuk diri sendiri, orang banyak, maupun kepentingan bersama. Adapun shalawat sebagai ibadah adalah pernyataan hamba atas ketundukannya kepada Allah SWT serta mengharapkan pahala dari-Nya, sebagaimana yang dijanjikan Nabi Muhammad SAW. Dengan demikian makna shalawat Allah kepada hamba-Nya di bagi menjadi dua yaitu umum dan khusus. Shalawat umum adalah shalawat Allah kepada hamba-hamba-Nya yang beriman dan beramal sholeh. Sedangkan shalawat khusus adalah shalawat Allah kepada rasul-Nya, para nabi-Nya, teristimewa shalawat-nya kepada Nabi Muhammad SAW.43 b. Dalil-Dalil diisyariatkannya Shalawat
Surat Al-Ahzab ayat: 56
اِّنَ اهللَ وَمَيَئِنَزَهَ َصَيُىّنَ عَيًَ اىّنَجًِِ َأََُهَب اىَذَِْنَ أَمَّنُىا صَيُىا عَيَُْهِ وَسَيِمُىا رَسْيُِْمًب Artinya: Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman,
42 43
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65. Bambang Irawan, op. cit. hlm., 65
29
bershalawatlah kamu untuk penghormatan kepadanya.
Nabi
dan
ucapkanlah
salam
Hadits dari Ka‟ab ra;
ًَعَنْ مَ ْعتٍ قَبهَ ىَمَب نَزََىذْ (إِّنَ اهللَ وَ َمالَئِنَزَهُ َُصَيُىّنَ عَي َاىّنَجٍِِ) قَبىُىا مَُْفَ ُنصَيٍِ عَيَ ُْلَ ََب نَجٍَِ اهللِ قَبهَ قُىىُىا اىيهُم َصَوِ عَيًَ مُحَمَذٍ عَيًَ اهِ مُحَمَذٍ مَمَب صَيَ ُْذَ عَيًَ إِثْزَاهُِْم ًَوَعَيًَ اهِ إِثْزَاهُِْمَ إِ َنلَ حَمُِْذٌ مَجُُِْذٌ وَثَب ِركْ عَيًَ مُحَمَذٍ عَي َاهِ مُحَمَذٍ مَمَب ثَبرَ ْمذَ عَيًَ إِثْزَاهُِْمَ وَعَيًَ اهِ إِثْزَاهُِْمَ إِ َنل .ٌحَمُِْذٌ مَجُُِْذ Artinnya: dari Ka‟ab yang berkata: ketika turun ayat “Innallaha wa malaikathu yusholluna alan nabi”, para sahabat bertanya, nabi Allah? Rasulullah SAW bersabda, “Ucapkanlah, Allahumma sholli ala muhammadin wa ala ali muhammadin kama shollaita ala ibrahim wa ala ali ibrahim innaka hamidun majid, wa barik ala muhammadin wa ala ali muhammad kama barokta ala ibrahim wa ala ali innaka hamidun majid” (H.R. Ahmad dari Ka‟ab).44
Hadits dari Abu Hurairah ra;
ِعَنْ اَثًِ هُزََْزَحَ َرضًَِ اهللُ عَّنْهُ قَبهَ اىّنَجًُِ صَيًَ اهللُ عَيَُْه مَنْ صَيًَ عَيٍََ مَزَحً صَيًَ اهللُ عَيَُْهِ ثِهَب عَشْزًا (رواه:َوَسَيَم )مسيم Artinya: dari abu Hurairah ra, Nabi SAW bersabda: “Barang siapa membaca shalawat satu kali kepadaku, Allah merahmatinya sepuluh kali lipat” (HR. Muslim).45
44
Abi Abdillah Abi Muhammad ibn Ibrahim ibn Al-Mughiroh ibn Bardibzah Al-Bukhari AlJu‟fiy, Shahih Al-bukhari, juz 8, Sdemarang: Thaha Putra, t.th. hlm. 95. 45 Al Imam Abi-Husain Muslim ibn Al-Hajaj ibn Muslim Al-qusyari Al-Nisaburi, Al-Jami’ AlShahih, juz 2, Semarang: Toha Putra, t.th. hal. 17.
30
Hadist dari Abu Thalhah ra;
ِعَنْ اَثًِ طَيْحَيخَ َرضًَِ اهللُ عَّنْهُ قَبهَ اىّنَجًُِ صَيًَ اهللُ عَيَُْه ٌ اَمَبَُ ْزضِ ُْلَ أَنَهُ الَ َُصَيًِ عَيَ ُْلَ أَحَذ:َ أَرَبنًِ مََيلٌ فَقَبه:َوَسَيَم ِإِالَ صَيَ ُْذُ عَيَُْهِ عَشْزًا وَالَ َُسَيِمُ عَيَ ُْلَ أَحَذٌ إِالَ سَيَ ْمذُ عَيَُْه )عَشْزًا (رواه اثن حجبّن Artinya: Dari Abu Thalhah ra, Nabi SAW bersabda: “Pernah malaikat (Jibril) dating kepadaku berkata: Tidak senangkah engkau, pasti aku membacakan shalawat (memohonkan ampun) pula untuk dia sepuluh kali? Dan seseorang mendo‟akan kesejahteran pula untuk dia sepuluh kali” (HR. Ibnu Hibbah).46
Hadist dari Anas bin Malik;
ُعَنْ أَنَسِ ثْنِ مَبِىلٍ َرضًَِ اهللُ عَّنْهُ قَبهَ رَسُىْهُ اهللِ صَيًَ اهلل َ مَنْ صَيًَ عَيٍََ وَاحِذَحً صَيًَ اهللُ عَيَُْهِ عَشْز:َعَيَُْهِ وَسَيَم ُّطذْ عَّنْهُ عَشْزُ خَّطَُِْأدٍ وَ ُرفِ َعذْ ىَهُ عَشْز َ ُصَيَىَادٍ وَح ًدَرَجَبدٍ وَمُزِ َجذْ ىَهُ عَشْزُ حَسَّنَبدٍ (رواه أحمذ واىجخبري ف )األدة واىّنسأي واىحبمم Artinya: Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, Allah melimpahkan shalawat (rahmat) kepadanya sepuluh kali, di hapus sepuluh kesalahannya, diangkat sepuluh derajatnya baginya dan dicatat sepuluh kebaikan baginya” (HR. Ahmad, Bukhari Fil Adab, Nasaai, dan hakim).47 c. Manfaat Shalawat Al-Hafizh As-Sakhawi memaparkan tentang manfaat yang bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW, sebagai berikut;48 46
Anas ibn malik, Maktabatusy Syamilah Asdarul Tsani, juz 24, hlm. 105 Abi Tholhah bin Sahal, Maktabatusy Syamilah Asdarul Tsani, juz 33, ham. 100 48 Bambang Irawan, op. cit. hlm. 94 -95 47
31
1. Mandapat rahmat Allah SWT. 2. Penghapusan kesalahan-kesalahannya. 3. Penyucian amal perbuatannya. 4. Kenaikan derajatnya. 5. Pengampunan dosa-dosanya. 6. Mendapatkan pahala dan ganjaran yang tiada batasnya. 7. Kebahagian hidup di dunia dan akhirat. 8. Keridhoan dan rahmat Allah SWT serta kesalamatan dari murkaNya. 9. Kesaksian Nabi Muhammad SAW sendiri terhadapnya. 10. Jaminan syafaat Nabi Muhammad SAW. 11. Shalawat menjadi zakat dan penyucian baginya. 12. Shalawat merupakan amal yang dicintai Allah SWT. 13. Shalawat membuat seseorang bersikap optimis dalam mememukan kebaikan di mana saja. 14. Shalawat adalah cahaya yang membantu seseorang dalam melawan musuh-mushnya. 15. Shalawat mendekatkan seseorang kepada Allah SWT dan kepada Nabi-Nya. 16. Shalawat membersihkan hati seseorang dari kemunafikan dan kekotoran. 17. Shalawat mencegah orang lain dari perkataan-perkataan yang baik. d. Adab Bershalawat Albanna (1994) menyatakan bahwa adab berzikir antara 49
lain;
Kekhusukan dan kesopanan, menghadirkan makna kalimat-kalimat zikir, berusaha memperoleh kesan-kesannya, dan memperhatikan maksud-maksud serta tujuan-tujuannya.
49
Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 53-54
32
Merendahkan suara sewajarnya disertai konsentrasi sepenuhnya dan kemauan secukupnya sampai tidak terkacau oleh sesuatu yang lain.
Menyesuaikan zikir kita dengan suara jamah, kalau zikir itu dibaca secara berjamaah, maka tak seorangpun yang mendahului atau terlambat datang, tetapi ia harus memulai bersama mereka dari kalimat yang pertama kali ia dapatkan kemudian setelah selesai, ia harus mengganti zikir yang belum dibacanya. Hal ini dimaksudkan, agar tidak menyimpang dari bacaan yang semestinya, dan supaya tidak berlainan iramanya.
Bersih pakaian dan tempat, serta memelihara tempat-tempat yang dihormati dan waktu-waktu yang cocok. Hal ini menyebabkan adanya konsentrasi penuh kejernihan hati dan keikhlasanniatnya.
Setelah selesai berzikir dengan penuh penuh kekhusyukan dan kesopanan, di samping meninggalkan perkataan yang tidak berguna juga meninggalkan permainan yang dapat menghilangkan faedah dan kesan zikir sehingga efek zikir akan selalu melekat pada diri pengamal zikir
e. Macam-Macam Shalawat Macam-macam shalawat sangat banyak jenisnya, sehingga penulis memberikan beberapa contoh shalawat yang sering di pakai oleh masyarakat, yaitu;50
50
Shalawat Fatih
Shalawat Kamilah (Nariyah-Tafrijiyyah)
Shalawat Badriyah
Shalawat Munjiyat
Shalawat Sa‟adah
Shalawat Ulul „Azmi
Shalawat Mukafaah
Bambang Irawan, op., cit., hlm,. 113-134.
33
Shalawat Ibrahim Almabtuli
Shalawat Abdul Qadir Jilaini
Shalawat haibah
2. Definisi Shalawat Fatih Syekh Ahmad Tijani ra menyebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW memberi tahu beliau bahwa shalawat fatih bukan susunan Syekh Muhammad Al-Bakri. Syekh muhammad Al-Bakri ra memohon kepada Allah dalam waktu yang lama, agar dianugrahi suatu shalawat yang meliputi pahala dan sir semua shalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Setelah lama waktu memohonnya, Allah mengabulkan do‟a syekh Muhmmad Al-Bakri yaitu malaikat datang membawa shalawat fatih ini, tertulis dalam sebuah lembaran nur.51 Shalawat fatih adalah;
َاَىيّهُمَ صَوِ عَيً سَُِذِنَب مُحَمَذِ اىْفَبرِحِ ىِمَب أُغْيِقَ وَاىْخَبرِمِ ىِمَب سَجَق ِنَبصِزِ اىْحَقِ ثِبىْحَقِ وَاىْهَبدٌْ اِىً صِزَا ِرلَ اىْمُسْزَقُِْمِ وَعَيً اىِه ِحَقَ قَذْرِه وَمِقْذَارِهِ اىْعَظُِْم Artinya Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka semua yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas keluarganya, dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau yang agung. 3. Manfaat Shalawat Fatih Untuk manfaat shalawat fatih ini, penulis mengambil dari wawancara para pengamal shalawat fatih, yaitu; 1. Pikiran dan hati menjadi tenang, sehingga di dalam menghadapi masalah kehidupan dengan baik. 2. Sebagai kontrol diri dari perilaku buruk. 3. Bisa bertemu dengan Rasulullah, apabila membaca dengan anjuran mursyid (guru). 51
A. Sjinqithy Djmaluddin, op., cit., hlm 68.
34
4. Dibukakan jalan menuju kebaikan. 5. Akan melapangkan rezki. 6. Dimudahkan segala urusan dan masalah yang dihadapi.
D. HIPOTESIS Berdasarkan teori yang dikemukan sebelumnya maka disusun hipotesis sebagai berikut; 1. Ada perbedaan perubahan agresivitas antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen lebih besar perubahan dibanding kelompok kontrol.
35
BAB III JALANNYA PENELITIAN
A. PROSES PENELITIAN 1. Identifikasi Variabel bebas (sebab) dalam penelitian kali ini adalah shalawat fatih, sedangkan agresivitas sebagai variabel terikat (akibat). 2. Waktu dan Tempat Penelitian Eksperimen dilaksanakan pada tanggal 11 April pukul 08.30 WIB sampai 12.00 WIB. kelompok eksperimen ditempatkan di aula MAN Lasem dan kelompok kontrol ditempatkan di Mushola MAN Lasem. Semua subyek penelitian berjumlah 132 siswa yang diambil dari siswa MAN Lasem. 3. Definisi Operasional Veriabel Definisi operasional dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menghindari dari kesalahpahaman dalam menginterprestasikan suatu variabel secara spesifikasi agar variabel penelitian tersebut dapat diukur dengan alat ukur yang tepat. Agar tidak muncul salah pengertian permasalahan tidak menjadi meluas (bagi pembaca dalam memahami dan menafsirkan yang dimaksud dalam sekripsi ini) maka perlu adanya definisi operasional mengenai istilah-istilah yang digunakan dalam variabel-variabel diatas sebagai berikut: a. Shalawat fatih Shalawat adalah jamak dari kata ”shalat”
yang berarti doa,
keberkahan, kemuliaan, kesejahteraan, dan ibadah1. Sedangkan secara terminologi shalawat adalah pengakuan kerasuluan Nabi Muhammad SAW serta memohon Allah agar Nabi Muhammad SAW serta keluarganya senantiasa mendapat perlindungan dan keselamatan.2 Sedangkan shalawat fatih adalah;
1 2
Bambang Irawan, The Power of Shalawat, Solo: Tiga Serangkai, 2008, hlm. 65. Ibid.
36
ِاَللّهُمَ صَّلِ عَلى سَّيِذِنَا مُحَّمَذِ الْفَاتِحِ لِّمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِّمَا سَبَقَ نَاصِر الْحَقِ بِالْحَقِ وَالْهَاديْ اِلى صِرَا ِتكَ الّْمُسْتَقِّيْمِ وَعَلى الِهِ حَقَ قَذْرِه ِوَمِقْذَارِهِ الْعَظِّيْم Artinya Ya Allah berilah rahmat atas tuan kami Muhammad pembuka semua yang terkunci dan penutup semua yang terdahulu, penolong kebenaran dengan kebenaran dan petunjuk kejalan yang lurus dan atas keluarganya, dengan sebenar-benarnya derajat dan martabat beliau yang agung. b. Agresivitas Agresivitas adalah tingkah laku kekerasan secara fisik ataupun secara verbal yang dilakukan yang dilakukan secara sengaja terhadap individu lain ataupun terhadap obyek-obyek dengan maksud untuk melukai, menyakiti ataupun merusak yang mana orang yang dilukai tersebut berusaha untuk menghindarinya.3 4. Manipulasi Variabel yang akan digunakan didalam eksperimen ini adalah variabel shalawat fatih. Shalawat fatih merupakan salah satu dari shalawat yang ada. Shalawat fatih digunakan untuk menurunkan agresivitas siswa Madrasah Aliyah Negeri Lasem. Pemilihan shalawat fatih ini dilakukan dengan beberapa langkah, yakni; Pertama, berdasarkan penelaahan literatur yang dilaksanakan oleh peneliti terhadap buku-buku dan literatur yang membahas tentang shalawat fatih, ditemukan bahwa Syekh Yusuf bin Ismail Annabani (2005), Bambang Irawan (2007), yang menyatakan bahwa shalawat sangat beraneka ragam bentuknya baik itu yang panjang maupun yang pendek. Beberapa shalawat dianataranya adalah shalwat fatih merupaka shalawat yang memberikan manfaat kepada orang yang membacanya baik itu manfaat di dunia maupun di akhirat bukan hanya itu tetapi juga dapat keridhoan dari Allah SWT dan safaat Nabi Muhammad SAW. Kedua, meminta pendapat kepada beberapa ulama tentang shalawat fatih yang dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas. Daftar ulama yang diminta
3
Baidi Bukhori, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja, Semarang: Syiar Media. 2008. hlm, 75.
37
pendapat yaitu K.H Abdur Rozaq Iman , K. H. Dzikron Abdullah, K. H. Soleh Basmalah. Dari pendapat para ulama tersebut menyatakan bahawa shalawat fatih dapat digunakan untuk apapun tergantung dari niat orang tersebut, dan apabila digunakan untuk menurunkan agresivitas shalawat fatih bisa digunakan dan dibacanya setelah habis shalat fardu dan untuk berapa kali membacanya? Tergantung dari kemampuan dari orang tersebut (K. H Abdul Razaq Iman), Semua shalawat untuk nabi Muhammad SAW bagaimanapun bentuk dan bacanya dan dengan shalawat itu kita dapat menaladani beliau terutama didalam berkehidupan di masyarakat, sedangkan shalawat fatih juga sama untuk meneladani Nabi Muhammad SAW sehingga bisa digunakan sebagai kantrol diri ( K. H Dzikron Abdullah), semua manfaat shalawat itu tidak bisa dijelaskan tetapi shalawat itu bisa dirasakan oleh semua orang yang membacanya, sedangkan shalawat fatih itu sebagai jalam untuk mendekatkan diri kepada Allah dan bisa bertemu dengan Rasulullah sehingga dapat memberikan pengaruh positif terhadap diri kita (K. H Soleh Basmalah). Secara seluruhnya menyatakan bahwa shalawat fatih dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas. TABEL 1. DAFTAR ULAMA NO
NAMA
KETERANGAN
1
K.H Abdul Rozaq Iman
Mursyid Tarekat At-Tijaniyah Rembang
2
K.H Drs Dzikron Abdullah Pengasuh P. P Addainuriyah-2 Semarang
3
K. H Soleh Basmalah
Pengasuh P. P Darussalam Jatibarang – Brebes
5. Subyek Subyek penelitian ini adalah 340 siswa yang terdiri dari kelas XI-IPA dan IPS MAN Lasem, yang masih mengalami masa remaja tengah yang secara umum memiliki ciri-ciri antara lain berada dalam emosi meninggi, kebimbangan dan belum stabil serta kurang menguasai diri. Untuk mengatasinya salah satunya dengan melakukan shalawat fatih. Siswa MAN Lasem kelas XI berjumlah 340 siswa, masing-masing kelas terdiri dari dari IPA dua kelas dan IPS tujuh kelas. Untuk kelompok terdiri dari 66 siswa dan 66 siswa untuk kelompok kontrol. Jadi untuk subyek penelitian ini berjumlah 132 siswa.
38
6. Skala Agresivitas Skala yang yang digunakan dalam penelitian ini adalah mengadopsi dari Baidi Bukhori dan skala ini disusun berdasarkan konsep agresi yang dikemukakan oleh Buss dan Perry (1992) yang mengklasifikasikan agresivitas menjadi empat jenis yakni: agresivitas fisik, egresivitas verbal, kemarahan dan permusuhan.4 Skala agresivitas dalam penelitian ini terdiri empat alternatif jawaban yaitu sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Jenis item skala ada dua macam yaitu favorable dan unfavorable. Favorable adalah pertanyaan yang seiring dengan pernyataan, dan unfavorable adalah pertanyaan yang tidak seiring dengan pernyataan. Skor tiap item skala agresivitas antara 1 sampai 4. TABEL 1. SKOR JAWABAN AITEM JAWABAN
FAVORABEL
UNFAVORABEL
SS
4
1
S
3
2
TS
2
3
STS
1
4
Makin tinggi skor yang diperoleh subyek maka tinggi agresivitasnya sebaliknya makin rendah skor yang diperoleh subyek maka rendah pula agresivitasnya. Untuk mempermudah dalam penysunan skala agresivitas maka terlebih dahulu dibuat tabel spesifikasi skala agresivitas sebagaimana dalam tabel ini;
TABEL 2. SPESIFIKASI SKALA AGRESIVITAS NO
INDIKATOR
NOMOR ITEM Favorable
1
Agresivitas fisik
JUMLAH
Unfavorable
4, 12, 20, 25, -
9
30, 33, 38, 39, 40 2
Agresivitas verbal
1, 5, 6, 11, 15, 2, 27 17, 19, 34, 37,
4
Baidi Bukhori, S. Ag, M. Si, op., cit., hlm. 85.
39
12
41 3
Kemarahan
14, 23, 28, 29, 7, 22
8
31, 32 4
Permusuhan
3, 8, 9, 10, 18, 13, 16, 42
13
21, 24, 26, 35, 36 Jumlah
35
7
42
B. PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian in adalah penelitian eksperimen, sebelum penelitian dilakukan peneliti mengambil MAN Lasem sebagai tempat penelitian, dengan pertimbangan karena peneliti merupakan alumni MAN Lasem. Langkah selanjutnya peneliti meminta izin kepada pihak sekolah yaitu kepala sekolah MAN Lasem. Setelah mendapat izin dari pihak sekolah peneliti meminta surat izin research kepada Fakultas Ushuludin dengan nomor: In.064/D/PP.009/236/2011 untuk diberikan kepada pihak sekolah. Kemudian peneliti berkoordinasi dengan pihak sekolah yaitu Wakil Kepala Bidang Kurikulum terkait dengan jadwal penelitian, dengan hasil penelitian dilaksanakan pada waktu KBM karena melihat para siswa yang sangat sulit untuk dikumpulkan setelah KBM dan subyek penelitian siswa XI yaitu IPA-1, IPA-2 sebagai kelompok eksperimen dan IPS-3, IPS-5 sebagai kelompok kontrol. Kemudian pada hari Selasa, 26 April 2011 peneliti melakukan pretest eksperimen untuk mengetahui kondisi awal sebelum diberikan perlakuan terhadap subyek penelitian baik kelompok eksperimen atau kelompok kontrol. 1. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah penyebaran skala agresivitas pada masing-masing kelompok normal atau tidak. Sebaran skor dikatakan normal jika hasil uji menunjukan p>0.05. uji normalitas dilakukan dengan menggunkan Kolmogorov Smirnov Z.5 Hasil uji normalitas menunjukkan bahwa sebaran skor skala agresivitas pada seluruh kelompok memiliki sebaran normal.
5
Agus Ardianto, op., cit., hlm. 41
40
2. Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah varians antar kelompok yang dibandingkan (kelompok eksperimen dan kontrol) dalam uji komporatif, identik, atau tidak. Dalam uji komporatif diisyaratkan masing-masing kelompok memiliki varians yang homogen, sehingga layak untuk dibandingkan. Uji homogenitas dilakukan dengan Levene test.6 Hasil uji homogenitas menunjukkan bahwa varians antar kelompok yang diperbandingkan adalah homogen. Pada tanggal 03 Mei 2011 peneliti melaksanakan posttest eksperimen untuk kelompok eksperimen maupun pada kelompok kontrol setelah kelompok eksperimen diberikan amalan berupa shalawat fatih.
C. RANCANGAN EKSPERIMEN Penelitian ini adalah penelitian eksperimen yang menggunakan rancangan eksperimen Before-After Control group atau control group ptetest-posttest design (Kerlinger&Lee, 2000).7 Sunyek penelitian terbagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa shalawat fatih sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Dua kelompok mendapatkan tes awal dan tes akhir dengan menggunakan skala agresivitas.
Adapun rancangan dapat ditunjukan dalam gambar berikut. KK Y1 X1 Y2 ----------------------------------------KE Y1 X2 Y2 Keterangan: KK : Kelompok Kontrol
6 7
KE
: Kelompok Eksperimen
Y1
: Skor Agresivitas Sebelum Perlakuan
Y2
: Skor Agresivitas Sesudah Perlakuan
X1
: Tanpa Perlakuan
X2
: Perlakuan Berupa Shalawat Fatih
Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 102. Baidi Bukhori, op., cit., hlm. 90.
41
D. CARA ANALISIS DATA Untuk menguji hipoteis yang diajukan digunakan Uji T, guna mencari ada tidaknya perbedaan agresivitas antara kelompok yang diberi perlakuan berupa shalawat fatih dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Perhitungan statistik tersebut dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS versi 14.00.
E. UJI T Uji T yaitu menganalisis data yang digunakan (prets-posttest) untuk mengetahui perbedaan dua kelompok setelah diberikan perlakuan berupa amalan shalawat fatih dengan menggunakan analisi Paired Sample Twst, serta sebagai pengujian terhadap hipotesis penelitian ini.8 Dari hasil Uji T menunjukkan bahwa setelah diberi perlakuan terhadap kelompok eksperimen dan perbedaan yang signifikan antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
8
Agus Ardianti, op., cit., hlm. 42.
42
BAB IV
PEMBAHASAN PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MADRASAH ALIYAH NEGERI LASEM
Dalam pengujian terhadap hipotesis sebagaimana dalam bab sebelumnya diuraikan bahawa sebelum melakukan uji T, maka dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan uji homoginitas sebagai pra syarat sebelum menganalisa data. Apabila uji asumsi tidak terpenuhi maka model analisisnya harus diganti, dan apabila diabaikan maka interprestasi dari hasil analisanya tidak terpecahkan. Berdasarkan hasil pengujian terhadap hipotesis, menunjukkan ada perbedaan yang sangat signifikan antara pretest dengan postest, dimana ada perbedaan perubahan antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, yaitu kelompok eksperimen mengalami penurunan agresivitas setelah diberi perlakuan shalawat fatih tetapi kelompom kontrol mengalami kenaikan agresivitas. Hasil tersebut dapat dilihat pada uji hipotesis menggunkan uji statisitik Paired Samples T-Test dalam SPPS 14.0. Hasil penelitian yang menunjukkan adanya perbedaan agresivitas antara sebelum dan sesudah diberikan perlakuan shalawat fatih. Hal ini sesuai pendapat Muhammad Halabi Hamdi (2005) yang menyatakan bahwa bershalawat merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah melalui kepada Nabi Muhammad SAW karena dengan ajaran beliau kita bisa mengenal Allah. Dengan bershalawat itu sebagai cikal bakal tawadhu’ karena itu disebabkan oleh sikap tahu diri untuk mengucapkan terima kasih kepada Nabi Muhammad SAW yang telah menolong kita.1 Shalawat mengandung atmosfer rohani dan spiritual yang sangat dahsyat. Kedahsyatan itu karena posisi Nabi Muhammad SAW sebagai hamba Allah, Nabiyullah, Rasulullah, Kekasih Allah. Semesta ini diciptakan dari nur Muhammad sehingga setiap detik huruf shalawat pasti mengandung elemen metafisik yang luar biasa. 2 Shalawat yang dibaca dengan berulang-ulang akan memberikan pengaruh yang positif terhadap tubuh manusia. Hal ini dapat digunakan sebagai kontrol didalam berperilaku negatif terutama pada diri sendiri, dengan melihat masalah yang terjadi di dalam masyarakat karena kontrol masyarakat dan pemerintah sekarang sudah tidak efisien.
1 2
Muhammad halabi Hamdi, shalawat Sebagai Terapi Spiritual, Yogyakarta, Absolut, 2005, hlm. 41-43 Bambang Irawan, The Power Of Shalawat, Solo, Tiga Serangkai, 2007, hlm. 81.
43
Ibnu Rajab berkata dalam karyanya tentang cinta Allah dan cinta nabi Muhammad SAW, yaitu cinta dalam bentuk peneladanan kepada beliau dengan cara yang sempurna dan melaksanakan sunnahnya dalam perilaku, sikap, dan perbuatan amal.3 Cinta ini juga mencakup pembelajaran tentang kehidupan kehidupan beliau. Salah satu aspek terbesar cinta ini adalah meneladaninya dengan sikap tidak terlalu mencintai dunia secara berlebihan dan mengharapkan kehidupan akhirat yang kekal. Dari uraian diatas terlihat bahwa kita melakukan shalawat merupakan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW sehingga kita meneladani akhlak beliau dan menjadi pondasi pada diri manusia didalam setiap tindakan, maka tanamkanlah shalawat setiap saat baik itu secara lesan maupun didalam hati. Pada kondisi tersebut memungkinkan untuk berfikir positif serta enggan untuk melakukan perbuatan yang negatif sehingga dapat menurukan agresivitas. Materi shalawat fatih merupakan stimulus yang dikondisikan, apabila shalawat itu selalu diucapakan secara berulang-ulang sambil menghayati perjuangan nabi Muhammad dan meneladani akhlaknya. Pendapat tersebut dikuatkan paltinov (dalam sekripsi Agus Ardiyanto) yang menemukan bahwa kata-kata sebagai stimulus yang dikondisikan (conditioned stimulus) benar-benar menimbulkan perbuatan sesuai dengan arti atau makna kata-kata tersebut pada diri manusia. Pada eksperimen platinov, kata-kata yang digunakan adalah “tidur-tidur” dan individu tersebut akhirnya terrtidur. Dengan menganalogkan shalawat fatih dengan ekspeimen tersebut maka shalawat fatih dapat digunakan untuk menurunkan agresivitas, karena dengan selalu mengucapakan shalawat dengan tenang dan khusu’ akan menimbulkan perilaku yang positif. Dengan melakukan penelitian terlihat bahwa terjadi penurunan kondisi agresivitas siswa yang dapat dilihat dari hasil posstest antara kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen, selain itu dari hasil penelitian banyak pengakuan yang diungkapkan khususnya kelompok eksperimen yang merasa damai, tenang setelah membaca shalawat fatih. Didalam pengujian terhadap hipotesa sebagaimana dalam bab II diuraikan bahawa sebelum melakukan Uji T maka akan dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas daan homoginitas sebagai pra-syarat sebelum menganalisis data. Apabila uji asumsi tidak terpenuhi maka model analisisnya harus diganti, dan apabila diabaikan maka interprestasi dari hasil analisisnya tidak terpecahkan (konklusif).
3
Ibid,. hlm. 94
44
Uji normalitas menggunakan untuk mengetahui apakah sebaran sekor pretest agresivitas normal atau tidak. Sebaran skor dikatakan nirmal bila hasil uji menunjukan P>0.05 yang dilakukan dengan menggunakan rumus one smple kolmogorov smirnow Z.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test KONTR EKSPERIM OL EN 60 60 89,9833 94,4500 10,94283 11,21202 ,094 ,080 ,094 ,080 -,074 -,050 ,725 ,623 ,670 ,832
N Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Mean Std. Deviation Absolute Positive Negative Kolmogorov-Smirnov Z Asymp. Sig. (2-tailed) a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
Jadi, dari hasil normalitas menunjukan bahwa sebaran skor skala agresivitas pada kelompok eksperimen 0,670 dan kelompok kontrol 0,832 dengan P>0.05 jadi skala agresivitas memiliki sebaran normal. Sedangkan uji homoginitas dilakukan untuk mengetahui apakah varinas kelompok yang dibandingkan identik atau tidak. Uji homoginitas dilakukan dengan menggunkan rumus levence statistic dengan memasukan hasil skor pretest kelompok eksperimen dan kontrol.
Test of Homogeneity of Variances nilai Levene Statistic ,074
df1 1
df2 118
Sig. ,785
Dari hasil diatas diketahui bahwa variansnya sejalan, artinya sebelum diberikan perlakuan shalawat fatih, baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki tingkat agresivitas yang sama. Setelah dilakukan uji asumsi yang meliputi uji normalitas dan homoginitas kemudian baru dilakukan uji T, yaitu menganalisis data pretest dan posstest untuk mengetahui hasil T serta signifikansinya dengan menggunkan rumus T-Test dengan analisis Paired Sample Test. 45
Paired Samples Test Paired Differences
Mean
Std. Deviati on
Pai GainTotalKo r 1 ntrol – 14,26 8,97618 GainTotalEks 667 perimen
95% Confidence Interval of the Difference Std. Error Lowe Uppe Mean r r
t
1,158 16,58 11,94 82 546 787
12,31 1
df
Sig. (2tailed)
59
,000
Dengan demikian hasil dari uji T dengan nilai t= -12,311menunjukan bahwa ada perbedaan perubahan agresivitas yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, tetapi kelompok kontrol mengalami kenaikan agresivitas yang bisa dipengaruhi beberapa faktor lingkungan, teman, masalah di rumah atau masalah pribadi siswa sehingga perlu adanya monitoring secara total seperti menginap di sekolah, sehingga kita dapat mengetahui sebab dari naiknya kelompok kontrol. Untuk kelompok kontrol tanpa diberi perlakuan sedangkan kelompok eksperimen diberi perlakuan shalawat fatih. Cerita dari beberapa eksperimen menunjukan adanya pengaruh shalawat terhadap diri mereka, diantaranya mereka merasa tenang, tidak gelisah, pikiran tidak bingung, dan adanya merasa menjalani hidup ini lebih santai tidak bingung. Dari melakukan diskusi dan tanya jawab dengan kelompok eksperimen, bahwa ada beberapa anak mengalami ketenangan setelah melakukan shalawat fatih baik itu ketenangan dalam hati maupun di dalam pikiran, bukan hanya itu saja setelah mengamalkan shalawat fatih mereka lebih rileks di dalam menghadapi kesulitan maupun masalah. Keterbatasan penelitian Dalam penelitian kali ini memiliki beberapa kelemahan dinataranya adalah: 1. Tidak diikutsertakan seluruh siswa MAN Lasem kelas XI 276 siswa masing-masing terdiri dari 3 kelas IPA dan 5 kelas IPS sehingga tidak diketahui kondisi agresivitasnya. 2. Peneliti tidak didampingi oleh guru pada saat mengisi skala agresivitas sehingga kurang adanya keseriusan.
46
3. Keterbatasan waktu penelitian yang berbenturan dengan jadwal kegiatan belajar mengajar karena apabila setelah kegiatan belajar mengajar dikhawatirkan para siswa tidak mau mengikuti.
47
BAB V PENUTUP
A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa; Terdapat perbedaan agresivitas secara signifikan antara kelompok eksperimen yang diberi perlakuan shalawat fatih dengan kelompok kontrol yang tidak diberikan perlakuan. Tingkat agresivitas kelompok eksperimen lebih rendah dibandingkan dengan kelompok kontrol, berarti shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas, secara umum terjadi penurunan agresivitas yang dialami oleh kelompok eksperimen dan bagi kelompok kontrol mengalami kenaikan agresivitas. Pada kondisi tersebut memungkinkan siswa untuk berfikir positif serta dapat memahami akhlak yang diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW dan menjadi kontrol dalam setiap perilaku kita terutama perilaku yang negatif. Dan subyek juga mendapatkan materi tentang shalawat fatih. Dengan demikian shalawat fatih dapat menurunkan agresivitas siswa yang terlihat dari beberapa kesimpulan tersebut.
B. SARAN 1. Bagi siswa yang mengikuti zikir shalawat fatih sebaiknya dilakukan secara rutin dan berkesinambungan, karena semakin teratur melakukanya maka hasilnya akan semakin positif. 2. Bagi pihak sekolah supaya dapat digunakan sebagai sarana pembenahan akhlak para siswa. 3. Bagi para guru MAN Lasem, supaya dapat mempergunakan shalawat fatih ini sebelum kegiatan belajar mengajar. 4. Bagi fakultas supaya dapat memberikan izin kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian kembali untuk mendapatkan hasil yang maksimal. 5. Bagi para peneliti selanjutnya supaya dapat melakukan penelitian dengan melakukan monitoring dan pengawasan secara total seperti dengan menginap disekolah. 6. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk melakukan penelitian yang berpendidikan formal.
48
C. PENUTUP Demikian laporan penelitian tentang nilai-nilai spiritual dalam islam tentang keterkaitannya dengan shalawat terutama shalawat fatih. Agar digunakan sebagai penawar krisis moral manusia modern yang sudah jauh dari agama, sehingga tercapai suatu pentingnya aspek kehidupan yang seimbang antara material dan spiritual, dunia dan akhirat.
49
DAFTAR PUSTAKA
Al-Ghozali, Rahasia Zikir dan Doa. Terj. Ahsin Muhammad, (Bandung: Karisma, 1996). Ardianto, Agus, Pengaruh Zikir (Ya Fattahu-Ya ‘Alim) Terhadap Kecerdasan Spiritual Siswa Muslim SMA 8 Semarang, (Semarang: IAIN 2007). Arikunto, Suharsimi, Prosuder Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Jakarta: Rineka Cipta, 1999). Baharuddin, Paradigma Psikologi Islami Studi Tentang Elemen Psikologi Dari Alqur’an, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2004). Bukhori Baidi, S.Ag., M.Si, Zikir Al-Asma’ Al-Husna Solusi atas Problem Agresivitas Remaja, (Semarang: Syiar Media. 2008). Chaplin, J. P, Kamus Lengkap Psikologi,. Di Terjemahkan oleh Kartini Kartono (Jakarta: PT. Rajagrafindo Persada, 2008). Departemen Agama, Alqur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: PT. Sygma Examedia Arkanleema, 2009). Dewan Ensiklopedi Islam, Ensiklopedi Islam, (Jakarta: Ikhtiar Baru Van Hoeve, 1993). Djamaluddin, A. Sjinqithy, Kunci Rahmat Ilahi, (Situbondo: Iman Bela, 1999). Fatkhurrahman, Imam, Dzikir Musabba’at al-‘Asyr dan Kesehatan Mental (Studi di Majlis Dzikir Al-Khidiriyyah Desa Mekarjati-Haurgeulis)), (Semarang, IAIN, 2008). Hadi Sutrisno, Metodologi research, (Yogyakarta: Andi Offset,1989). Hamdi, Muhamad Halabi, Sholawat Sebagai Tepai Spiritual, (Yogyakarta: Absolut, 2005). Herviantini, Fedela, Agresivitas Pada Remaja Ditinjau Dari Intensitas Menonton Film Kekerasan Di Televisi, (Semarang: UNIKA, 2007). http://cakrawalanews.com/indek.php/2010/10/26/98554/tawuran-pelajar-disimpang-lima-purwodadi. http://deejay-boedjanglapoek.blogspot.com/2011/04/tugas-penyusunan-skalapsikologi.html.
http://metronews.com/index.phd/metromain/newscatvidio/metropolitan/2010/01/2 1/98193/tawuran-pelajar-latumenten. http://www.detiknews.com/read/2010/10/07/103044/10/tawuran-pelajar-smkbina-siswa-tewas-ditusuk/. http://www.detiknews.com/read/2010/12/03/205237/ada-tawuran-pelajar-dibulungan-alin-macet. Irawan, Bambang, The Power of Shalawat, (Solo: Tiga Serangkai, 2008). Kartono, Kartini, Pengantar Metodologi Research Social, (Bandung: Mandar Maju, 1990). Khaled, Amr, Buku Pintar Akhlak, cet. II, (Jakarta: Zaman, 2010) Latipun, Psikologi Eksperimen, edisi kedua, (Malang: UMM Press, 2004). Mu'tadin, Zainun. Faktor-Penyebab-Perilaku-Agresi, (Jakarta: 2002). Purwanto, Metode Penelitian Kuantitatif Untuk Psikologi dan Pendidikan, cet. III. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010). Septrianto, Roni, Perilaku Agresif Narapidana Lembaga Pemasyarakatan Kedungpane Semarang Ditinjau Dari Religiusitas, (Semarang: UNIKA. 2007). Singarimbun, Masri dan Sofian Efendi, Metode Penelitian Survai, (Jakarta: LP3ES,1989). Solihan, M., Terapi Sufistik: Penyembuhan Penyakit Kejiwaan Perspektif Tasawuf, (Bandung: Pustaka Pelajar, 2004) Sudarsono, Kenakalan Remaja, (Jakarta: Rineka Cipta, 1990). Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, cet. IV (Bandung: Alfabeta, 2008). Suharso dan Ana retnoningsih, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. VIII, (Semarang: CV. Widya karya, 2009). Surahmat, Winarno, Pengantar Penelitian Ilmiah Dasar, Metode Teknik, (Bandung: Tarsino, 1994). Syekh Yusuf Bin Ismail, Keutamaan Shalawat, cet. II (Bairut: Dar Al-Kotob AlIlmiyah, 2003).
Tasmara, Toto, Dimensi Doa dan Zikir, (Yogyakarta: PT. Dana Bhakti Prima Yasa, 1999). Tim Penyusun IAIN yarif Hidayatullah, Ensklopedi Islam Indonesia, (Jakarta: Djambatan, 1992). Utami, Angela Rahardian Yanita, Perilaku Menonton Film Kartun Hero di Televisi Dengan Perilaku Agresi pada Anak-Anak Sekolah Dasar, (Semarang: UNIKA, 2008). W., Teguh, Cara Mudah Melakukan Analisa Statistik Dengan SPSS, cet. II (Yogyakarta: Gava Media, 2008). Yayasan Penyelanggara Penterjemah Alqur’an Departemen RI, Alquran dan Terjemahannya. (Bandung: C.V Gema Risalah Press, 1993). Yusuf, H. Mahfud, Kamus Arab Indonesia, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al Qur’an, 1989).
LAMPIRAN A: 1. Jadwal Penelitian 2. Daftar Ulama Yang Dimintai Pendapat
JADWAL PENELITIAN EKSPERIMEN PENGARUH SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MAN LASEM NO TANGGAL 1
25-042011
KEGIATAN
URAIAN
MELAKUKAN PRETEST DENGAN SKALA AGRESIVITAS
KELOMPOK EKSPERIMEN (KELAS XI IPA-1 DAN XI IPA-2 DAN KONTROL (KELAS XI IPS-3 DAN XI IPS-6) KELOMPOK EKSPERIMEN
10.00 WIB MASINGSAMPAI MASING 10.45 WIB KELAS (45 MENIT)
PELAKSANAAN SHALAWAT FATIH 21 X MEMBACA SHALAWAT FATIH 21 X
KELOMPOK EKSPERIMEN
DISKUSI TENTANG PENGALAMAN SHALAWAT FATIH MELAKUKAN POSTTEST DENGAN SKALA AGRESIVITAS
KELOMPOK EKSPERIMEN
DI DALAM AULA / MUSHOLA JAM 11.00 DI DALAM WIB MUSHOLA SAMPAI 11.30 WIB (30 MENIT) 11.30 WIB DI DALAM SAMPAI MUSHOLA 12.00 WIB (30 MENIT) 08.30 WIB DIDALAM SAMPAI AULA / 09.15 WIB MASINGMASING KELAS
PENJELASAN TENTANG SHALAWAT FATIH
2
4
26-042011 SAMPAI 01-052011
02-052011
KELOMPOK EKSPERIMEN
KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
WAKTU
11.00 WIB SAMPAI 11.30 WIB (30 MENIT) 30 MENIT
KET.
DIDALAM AULA / MUSHOLA
DAFTAR ULAMA
NO
NAMA
KETERANGAN
1
K.H Abdul Rozaq Iman
Mursyid Tarekat At-Tijaniyah Kab. Rembang
2
K.H Drs Dzikron Abdullah
Pengasuh P. P Addainuriyah-2 Semarang
3
K. H Soleh Basmalah
Pengasuh P. P Darussalam Jatibarang - Brebes
LAMPIRAN B: 3. Skala Agresivitas 4. Skor Skala Agresivitas Pretest Kelompok Kontrol dan Eksperimen 5. Skor Skala Agresivitas Postest Kelompok Kontrol dan Eksperimen
IDENTITAS DIRI 1. Nama
: ..........................................................................................
2. Kelas
: ..........................................................................................
3. Jenis Kelamin
: ..........................................................................................
4. Usia
: ..........................................................................................
PETUNJUK Berikut ini disajikan sejumlah pertanyaan mengenai perilaku. Bacalah setiap pernyataan dengan cermat kemudian anda dipersilakan untuk memilih satu tanggapan untuk setiap nomor, yang dianggap paling sesuai dengan keadaan diri anda sendiri dengan memberikan tanda silang (X) pada pilihan yang disediakan yaitu; SS
: Bila anda sangat sesuai dengan pernyataan
S
: Bila anda sesuai dengan pernyataan
TS
: Bila anda tidak sesuai dengan pernyataan
STS : Bila anda sangat tidak sesuai dengan pernyataan Seumpama anda pernyataan yang secara kenyataan anda belum memahaminya, anda dapat membayangkan anda suatu saat anda mengalaminya dan memperkirakan reaksi anda terhadap hal tersebut. Karena skala ini bukan merupakan suatu tes, sehingga tidak ada tanggapan yang dianggap salah, asalkan tanggapan tersebut cocok/sesuai dengan keadaan diri anda yang sebenarnya. Kami menjamin kerahasiaan identitas anda dan jawaban anda. Oleh karena itu kesungguhan dan kejujuran anda sangat diharapkan demi kualitas hasil penelitian ini, untuk itu kami menyampaikan terima kasih. Selamat mengerjakan.
N
PENYATAAN
O 1
Saya ancam (dengan kata-kata) orang yang menentang saya
SS
S
TS
STS
2
Meskipun seorang teman bicara dengan kata-kata kasar kepada saya, saya akan tetap menjawab dengan bahasa halus
3
Saya ajak teman saya untuk menjauhi orang yang saya benci
4
Saya sembunyikan barang milik teman agar teman tersebut kebingungan mencarinya
5
Jika seorang teman memaki saya, maka saya akan membalasnya
6
Akan saya kritik dengan kata-kata yang tegas, orang-orang yang tidak sesuai dengan pemikiran saya
7
Saya lebih suka menasehati daripada memarahi teman-teman yang suka bicara keras
8
Saya musuhi juga orang-orang yang berteman dengan musuh saya
9
Siapapun yang mengejek saya, akan saya jadikan musuh
10
Jika ada seorang guru yang membenci saya, saya malas untuk mendengarkan apa yang disampaikan guru tersebut
11
Kalau sedang iseng, saya akan jawab pertanyaan dari teman-teman dengan seenaknya
12
Jika seorang teman menampar saya , maka saya akan membalasnya
13
Saya merasa tidak sampai hati untuk menjelekjelekan seorang teman di depan orang lain, meskipun dia telah menyakiti hati saya
14
Saya hempaskan pintu bila jengkel
15
Saya akan cemooh hasil pekerjaan teman yang
saya anggap tidak bermutu 16
Apabila ada teman yang saya benci akan mendahului saya, maka saya beri kesempatan padanya
untuk
mendahului
saya
meskipun
jalannya sempit 17
Saya olok-olok orang yang melakukan hal-hal yang saya anggap bodoh
18
Akan
saya
permalukan
orang
yang
telah
mempermalukan saya 19
Jika saya bergurau dengan teman, saya gunakan kata-kata kasar biar kelihatan akrab
20
Saya
senggol
orang dengan
sengaja
untuk
mengganggu 21
Jika ada siswa baru angkuh, maka saya buat suatu jebakan agar siswa baru terkena jebakan tersebut ditertawakan oleh teman-teman lain
22
Bila saya merasa dicurangi oleh lawan dalam sebuah
permainan,
maka
saya
tidak
akan
membalas kecurangan tersebut 23
Saya akan marah bila ada orang yang mengganggu saya
24
Saya akan cemberut bila bertemu orang yang saya benci
25
Meskipun saya harus menempuh jalan kekerasan untuk memperoleh hak saya, maka tetap saya lakukan
26
Saya sangat membenci orang yang mencela saya
27
Meskipun hati saya dibuat jengkel oleh seorang teman, saya tidak bicara kasar terhadap teman saya tersebut
28
Ketika sedang kesal, saya menjadi sangat mudah marah pada orang di sekitar saya
29
Saya hentikan pembicaraan saya dengan ekspresi marah bila pembicaraan saya tersebut disanggah orang lain
30
Jika dipanas-panasi, bisa jadi saya akan memukul orang lain
31
Saya akan memandang dengan mata melotot pada orang yang menginjak kaki saya walaupun tidak sengaja
32
Saya akan mengucapkan sumpah serapah bila kemarahan saya memuncak
33
Sebetulnya saya tidak suka bertengkar tetapi seandaiknya ada teman yang memulai, akan saya serang terlebih dahulu
34
Saya bantah perkataan orang lain dengan keras
35
Saya akan memalingkan wajah bila bertemu orang yang saya benci
36
Saya benci terhadap orang yang menentang pendapat saya
37
Saya akan berbicara dengan kata-kata yang pedas bila ada orang yang menyakiti hati saya
38
Seandainya ada teman yang takut pada suatu benda (misalnya: ular-ularan, cicak atau benda lain) saya takut-takuti teman itu dengan benda tersebut
39
Bila ada seorang guru yang tidak enak dalam mengajar, saya ganggu dia dengan perbuatan iseng
40
Bila orang lain tidak meluluskan permintaan saya, maka saya cenderung memaksanya agar mau meluluskanya
41
Saya akan tertawa jika melihat teman salah mengerjakan perintah guru
42
Saya akan menolong seseorang yang terkena musibah meskipun dia saya benci
LAMPIRAN DATA PRETEST KELOMPOK KONTROL NA MA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
A
2 1 1 1 2 2 4 2 2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
3
1
1
2
3
2
92
B
1 3 2 1 2 3 2 1 2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
1
2
1
2
3
2
1
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
86
C
1 2 1 1 1 1 1 1 1
1
2
2
2
1
2
2
3
1
1
1
1
2
2
2
4
1
3
3
1
1
2
3
1
1
2
2
3
3
1
1
1
1
69
D
1 3 2 1 4 2 1 1 2
2
4
4
1
1
1
4
1
3
1
2
1
3
4
2
1
3
3
2
1
2
2
2
1
3
1
3
1
4
1
1
2
1
85
E
1 2 1 1 1 4 2 1 1
3
4
3
2
1
3
1
2
2
3
3
1
4
1
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
1
1
2
3
2
2
88
F
1 2 1 3 3 2 2 2 1
2
3
3
2
2
2
3
2
1
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
1
2
3
2
G
3 3 2 1 3 4 3 1 2
2
3
4
4
1
2
3
1
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
4
2
1
3
2
3
2
4
3
2
3
2
1
95 10 4
H
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
1
2
3
1
92
I
3 1 2 1 2 3 3 2 2
1
3
2
2
2
2
2
4
2
1
1
2
2
3
3
1
2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
85
J
1 2 2 2 1 3 2 1 1
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
2
1
2
3
2
1
2
3
2
2
2
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
1
75
K
2 1 2 1 2 3 1 1 1
1
3
2
1
2
1
2
1
2
2
3
1
2
4
2
3
2
1
3
3
1
2
1
2
1
1
2
2
3
2
2
1
1
76
L
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2
3
2
2
3
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
3
3
2
2
2
1
2
1
3
2
2
2
1
1
1
2
M
2 3 2 2 3 3 2 1 1
3
3
3
3
1
2
2
1
2
2
3
2
4
2
3
2
2
3
4
2
3
2
2
4
3
2
2
3
3
2
2
2
2
77 10 0
N
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
1
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
1
1
3
2
O
3 3 2 4 3 2 3 2 2
2
3
3
2
3
3
2
2
4
2
2
2
1
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
P
3 2 2 2 3 3 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
Q
3 3 3 2 3 3 2 3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
96 11 9
R
3 1 2 1 3 3 1 1 1
1
3
2
2
2
1
2
4
1
1
2
2
3
3
4
4
3
2
3
3
1
2
2
1
2
3
2
2
2
1
2
3
2
89
S
1 2 2 3 3 2 3 2 1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
1
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
2
T
3 2 2 2 3 3 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
91 10 0
91 10 3
U
1 2 2 1 3 2 2 1 1
1
2
1
3
3
1
4
1
3
1
2
1
4
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
88
V
1 2 2 1 3 2 1 2 2
2
2
3
2
2
1
3
2
3
1
2
2
1
4
4
3
3
3
4
4
1
1
1
1
2
1
2
3
2
1
1
1
1
85
W
1 2 2 2 2 2 2 2 2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
1
2
2
89
X
1 3 2 2 2 2 1 2 2
2
3
2
2
3
2
2
1
2
2
3
1
3
3
3
1
3
2
3
1
1
2
1
1
3
3
2
1
3
1
2
4
1
86
Y
1 1 2 2 2 1 2 2 1
1
2
2
1
2
1
3
1
1
2
1
2
1
3
3
2
2
2
4
3
2
2
1
3
2
2
1
3
3
1
1
4
3
Z
3 3 2 3 4 3 3 1 2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
2
1
3
2
3
2
3
2
3
1
2
3
3
3
81 10 9
AA
3 3 2 2 3 2 2 2 2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
3
1
1
2
3
2
95
AB
3 1 1 1 2 2 2 1 1
1
3
3
2
2
1
3
2
1
2
1
1
1
3
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
2
2
2
2
1
3
2
1
AC
2 3 2 2 3 3 3 2 2
3
4
4
2
2
2
3
2
3
3
1
2
1
2
3
4
3
3
2
2
2
2
2
4
2
3
3
2
3
2
2
3
2
71 10 5
AD
2 2 2 2 2 3 1 1 2
2
4
3
2
2
1
1
3
3
2
1
2
2
3
3
1
3
3
4
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
1
2
3
2
94
AE
2 3 2 1 2 3 2 2 2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
1
3
1
1
1
3
4
2
4
3
2
2
3
2
2
2
2
1
2
3
1
2
4
2
89
AF
2 3 1 2 3 2 3 2 2
3
3
3
2
1
2
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
99
AG
1 2 2 2 3 2 2 1 3
1
3
3
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
1
1
2
2
90
AH
2 2 1 2 2 2 2 1 2
2
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
AI
3 2 2 3 2 2 2 2 2
3
3
4
2
3
2
2
4
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
1
3
4
1
3
3
3
3
3
3
1
3
82 11 4
AJ
3 2 2 1 2 2 1 2 2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
88
AK
2 2 2 1 3 2 1 2 2
2
3
3
4
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
1
88
AL
2 3 2 2 3 2 1 2 2
2
2
3
1
3
2
3
2
4
1
1
1
3
2
2
3
2
2
3
4
3
3
2
3
1
2
2
2
2
3
2
2
92
AM
1 2 2 1 2 2 1 1 2
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
2
1
1
2
2
77
AN
3 2 2 2 1 3 1 2 2
1
1
3
3
2
1
2
3
4
1
3
1
1
3
4
3
3
1
1
2
2
2
1
3
2
4
1
4
1
1
1
2
1
86
AO
3 2 2 2 2 3 2 1 1
1
3
3
2
2
1
2
1
2
2
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
1
3
2
4
94
AP
4 1 3 1 4 1 1 1 4
1
4
4
1
4
1
1
1
4
3
1
1
1
3
2
4
3
1
3
3
3
3
1
4
1
2
1
4
1
1
2
1
1
AQ
2 2 2 2 3 2 3 1 2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
4
3
2
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
91 10 0
AR
2 1 2 2 3 2 2 2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
4
1
2
3
3
2
3
2
2
3
2
1
3
2
1
1
2
2
1
3
1
1
1
1
82
10 2
AS
2 3 3 2 3 3 2 2 2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
3
3
2
3
2
3
3
2
3
3
3
AT
3 3 2 1 4 3 2 3 2
3
3
2
1
1
1
2
1
2
1
3
1
1
4
3
1
3
2
3
1
1
3
1
2
2
3
2
2
1
1
2
2
4
AU
3 2 2 2 3 3 2 2 2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
4
2
2
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
2
2
3
3
4
88 10 9
AV
2 1 1 1 2 2 2 2 2
2
3
2
2
2
1
3
1
2
2
3
2
1
4
3
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
4
1
1
1
3
2
90
AW
2 2 1 1 2 1 3 1 1
2
3
1
1
1
1
3
2
1
1
2
1
1
3
2
3
2
1
4
4
2
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
2
1
70
AX
3 2 1 1 2 3 2 2 2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
4
3
3
2
4
1
2
1
1
2
1
3
2
3
2
1
2
1
1
88
AY
4 2 2 3 2 3 2 2 2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
1
3
1
3
3
3
4
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
4
3
1
2
2
1
AZ
4 2 2 3 2 3 3 2 2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
2
3
1
3
4
3
4
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
1
97 10 0
AAA
2 2 1 1 1 2 1 1 1
2
2
1
1
3
1
3
1
1
2
1
1
1
2
2
4
2
4
4
4
1
1
2
2
2
1
1
3
1
1
2
1
1
73
AAB
1 1 1 2 2 3 2 1 2
1
1
2
1
2
2
4
1
2
1
1
2
2
3
3
4
3
1
3
2
1
1
2
1
1
1
3
2
1
1
1
1
2
74
AAC
2 2 2 2 2 3 3 1 2
2
1
4
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
3
1
3
3
4
3
2
1
2
2
1
2
3
2
3
1
1
2
2
88
AAD
3 1 1 1 1 1 1 2 2
3
3
3
2
2
1
3
2
1
1
2
1
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
3
2
1
1
1
2
3
86
AAE
2 1 1 1 2 3 2 1 1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
1
1
2
2
3
3
3
2
1
1
3
2
83
AAF
2 1 1 1 2 3 2 1 1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
1
1
2
2
3
3
3
2
1
1
3
2
81
AAG
2 3 2 2 3 3 2 1 2
2
2
3
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
4
2
1
4
3
1
2
1
1
1
2
1
3
2
3
1
1
1
1
1
AAH
4 3 3 1 4 3 2 1 3
2
3
4
1
3
2
3
3
4
1
2
2
3
4
3
4
3
4
4
3
1
2
2
4
1
3
1
4
1
2
1
2
1
75 10 7
LAMPIRAN DATA PRETEST KELOMPOK EKSPERIMEN NA MA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
A
2 2 2 1 3 2 2 3 2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
4
2
3
3
2
2
2
2
B
3 3 3 3 3 2 2 1 2
3
3
4
2
2
1
2
2
2
1
4
3
3
3
3
1
3
2
4
2
1
2
1
3
2
3
1
3
3
2
4
4
1
C
3 3 2 2 2 2 3 1 2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
4
3
3
3
3
4
4
3
2
3
3
2
2
3
3
4
2
3
2
3
99 10 2 11 0
D
2 2 2 2 2 3 1 2 2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
88
E
2 2 3 2 2 1 1 1 2
2
2
3
1
3
1
2
3
1
1
1
1
1
2
2
4
2
2
3
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
2
1
1
71
F
2 2 2 2 2 3 2 2 2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
G
2 2 3 2 3 3 1 1 2
2
3
3
4
3
2
3
3
2
3
3
2
2
3
3
4
1
1
3
2
3
2
4
3
1
1
2
3
2
1
2
3
4
H
3 3 2 2 2 4 2 2 3
2
3
3
3
2
1
3
3
2
1
3
1
2
4
3
4
3
2
4
3
2
3
3
2
2
3
2
3
3
1
2
2
2
88 10 2 10 5
I
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
3
3
3
1
3
3
3
3
3
2
3
2
2
3
2
3
1
2
2
1
2
89
J
3 1 2 2 3 2 2 2 2
3
2
3
2
3
1
2
2
2
2
2
1
2
4
4
3
4
2
3
3
3
1
2
2
2
4
3
3
2
2
2
2
1
98
K
1 2 3 2 2 2 2 2 2
1
3
3
4
2
2
2
2
2
1
1
3
2
4
4
2
4
1
4
3
2
2
1
3
2
4
1
2
2
2
4
2
2
97
L
3 1 2 2 1 3 1 2 2
1
2
3
1
2
2
2
2
3
2
2
2
1
3
3
2
3
1
3
3
2
3
1
1
2
2
2
2
2
3
3
2
1
86
M
1 1 3 2 1 2 2 2 2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
3
3
3
1
1
3
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
3
2
2
1
77
N
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
91
O
3 3 2 2 3 3 3 1 2
1
2
3
2
1
1
1
3
2
1
4
2
2
4
3
4
3
2
4
3
1
1
2
2
1
3
2
3
1
1
2
3
1
93
P
2 2 2 2 2 2 2 2 2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
1
2
3
2
88
Q
1 2 3 2 1 1 3 1 2
1
2
3
3
1
1
2
3
1
1
1
1
2
4
3
2
2
2
3
3
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
3
1
2
75
R
1 3 3 2 3 1 2 1 2
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
1
1
2
3
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
94
S
2 2 2 2 2 3 2 1 2
1
2
2
4
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
4
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1
1
3
2
1
3
78
T
1 2 3 2 1 1 1 1 2
1
4
3
1
4
1
1
3
1
3
1
2
1
3
4
3
4
4
4
1
1
1
4
2
1
4
1
2
2
3
3
2
1
90
U
1 3 3 3 3 2 1 1 2
1
2
3
1
1
1
1
3
2
3
2
2
2
2
3
1
2
1
2
2
1
1
3
2
1
4
2
3
3
2
2
3
2
85
V
2 2 2 3 2 3 3 2 2
2
3
3
2
2
1
4
3
1
1
2
2
3
2
2
2
2
2
3
3
2
1
1
1
1
2
2
2
3
2
2
2
2
89
W
2 2 2 2 2 4 2 2 2
2
2
1
1
1
1
1
2
3
1
1
2
1
2
3
2
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
1
2
3
2
2
3
85
X
2 2 2 2 1 2 2 2 2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
93
Y
2 2 2 2 2 2 1 2 2
2
3
3
2
3
1
2
2
2
1
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
88
Z
1 2 3 2 2 3 1 1 2
1
3
3
1
2
1
3
2
1
1
1
1
3
3
3
3
3
2
4
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
3
3
3
92
AA
2 4 2 2 2 1 2 2 3
1
1
3
1
4
1
1
3
3
2
1
1
3
3
3
3
4
2
4
3
3
2
3
2
2
3
2
4
2
2
2
3
2
AB
2 3 3 2 2 2 3 2 2
1
4
3
3
2
1
2
3
1
3
2
1
3
4
4
1
3
2
4
3
3
4
3
3
3
2
3
2
3
3
2
4
3
AC
2 2 2 2 2 3 1 3 2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
4
4
4
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
99 10 9 10 2
AD
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
4
1
1
1
2
2
3
2
1
2
1
1
3
3
3
2
1
3
3
2
3
2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
90
AE
1 2 2 2 3 2 2 3 2
2
3
2
4
2
1
2
3
2
1
1
1
1
3
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
3
1
2
2
3
2
93
AF
1 2 2 2 3 2 2 2 2
2
3
2
4
3
1
3
3
2
2
1
2
2
3
3
3
3
2
3
2
2
1
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
95
AG
2 2 2 2 2 3 3 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
3
2
3
2
3
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
AH
2 2 2 3 3 3 2 2 2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
AI
2 3 3 3 3 3 3 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
4
3
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
2
3
2
2
AJ
3 2 2 2 3 3 3 2 2
2
3
3
3
4
2
4
3
4
2
3
2
4
4
4
4
4
1
3
4
2
4
4
3
4
3
1
1
4
4
2
2
1
AK
3 2 2 2 3 1 1 2 2
2
3
4
2
2
1
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
4
3
3
2
3
3
3
2
3
3
94 10 2 10 7 12 0 10 8
AL
2 3 2 2 1 2 1 1 2
2
3
3
1
3
2
1
2
2
1
2
1
1
4
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
3
2
2
3
2
2
3
4
93
AM
2 1 3 2 1 3 1 2 2
3
3
3
1
3
2
1
3
2
1
1
1
1
4
1
3
4
4
3
2
4
4
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
99
AN
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
96
AO
2 3 2 2 2 3 2 2 2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
95
AP
2 2 2 2 2 2 2 1 2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
3
2
3
80
AQ
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
1
3
2
3
3
2
2
2
3
3
3
95
AR
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
1
3
1
3
4
2
2
4
1
4
2
2
1
1
3
2
3
3
2
2
1
3
3
3
93
AS
1 2 3 2 1 2 2 1 2
1
1
1
1
1
1
1
3
1
2
2
1
2
2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
76
AT
2 2 2 2 2 2 2 1 2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
85
AU
2 2 2 2 2 2 2 1 2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
2
3
2
84
AV
2 2 2 2 2 3 1 1 2
1
2
2
3
1
2
3
3
2
2
2
1
1
1
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
2
2
2
AW
2 3 2 3 3 3 2 2 2
2
3
3
2
2
2
3
3
1
3
3
2
2
4
2
3
2
3
3
2
2
1
2
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
82 10 2
AX
2 2 2 2 3 3 4 2 3
2
3
2
1
1
1
3
3
1
3
2
1
2
2
4
2
2
3
3
2
1
3
2
2
1
3
2
1
2
1
2
3
2
91
AY
2 3 3 2 2 3 1 1 2
3
4
2
2
4
1
2
3
2
1
3
1
3
3
2
2
2
2
3
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
AZ
1 2 3 2 3 1 2 3 2
3
1
3
2
3
2
2
3
4
1
1
1
3
4
4
3
4
4
4
3
1
2
4
2
1
4
2
4
2
2
1
2
2
AAA
1 3 3 2 3 2 2 3 2
3
4
4
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
4
3
3
4
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
1
2
3
2
AAB
1 3 2 2 3 1 2 2 2
3
4
4
2
3
2
2
2
4
1
2
1
3
4
4
3
4
4
4
3
1
2
4
2
1
4
2
4
2
2
2
3
2
94 10 3 10 6 10 8
AAC
2 2 3 2 1 3 2 1 2
1
3
2
2
3
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
3
2
2
2
1
2
1
1
1
1
3
1
1
1
1
2
2
3
AAD
2 3 2 2 3 2 2 2 2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
2
AAE
4 4 4 2 4 4 1 4 4
4
4
4
4
1
1
1
4
4
4
1
1
4
4
4
4
4
4
4
1
4
1
1
4
1
4
4
4
1
1
1
1
3
AAF
3 3 4 2 4 3 1 1 2
4
4
4
1
1
1
4
3
4
4
4
4
1
4
4
1
3
4
4
3
2
2
1
2
1
4
2
4
3
3
4
4
2
AAG
2 2 3 2 2 2 4 2 2
1
2
2
1
2
2
1
3
1
1
2
2
1
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
3
AAH
2 2 3 2 2 3 2 1 2
3
2
3
3
3
2
3
2
4
2
2
3
1
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
4
4
4
2
4
4
2
2
3
2
76 10 2 12 3 11 9 84 10 9
LAMPIRAN DATA POSTEST KELOMPOK KONTROL NA MA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
A
2 1 1 1 2 2 4 2 2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
3
3
10 1
B
1 3 2 1 2 3 2 1 2
2
3
3
3
2
2
2
2
2
1
2
1
2
3
2
1
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
85
C
1 2 1 1 1 1 1 1 1
1
2
2
2
1
2
2
3
1
1
1
1
2
2
2
4
1
3
3
1
1
2
3
1
1
2
2
3
3
2
2
2
2
73
D
1 3 2 1 4 2 1 1 2
2
4
4
1
1
1
4
1
3
1
2
1
3
4
2
1
3
3
2
1
2
2
2
2
3
2
3
1
4
1
1
2
2
88
E
1 2 1 1 1 4 2 1 1
3
4
3
2
1
3
1
2
2
3
3
1
4
1
3
3
4
2
2
2
2
2
2
2
1
3
2
1
1
2
3
2
2
88
F
1 2 1 3 3 2 2 2 1
2
3
3
2
2
2
3
2
1
3
3
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
1
2
3
2
G
3 3 2 1 3 4 3 1 2
2
3
4
4
1
2
3
1
2
2
3
2
3
3
2
3
3
2
3
2
4
2
1
3
2
3
2
4
3
2
3
2
1
95 10 4
H
2 2 2 2 3 2 2 2 2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
3
2
3
1
96
I
3 1 2 1 2 3 3 2 2
1
3
2
2
2
2
2
4
2
1
1
2
2
3
3
1
2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
85
J
1 2 2 2 1 3 2 1 1
2
2
1
3
1
2
2
1
2
2
2
1
2
3
2
1
2
3
2
2
2
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
1
75
K
2 1 2 1 2 3 1 1 1
1
3
2
1
2
1
2
1
2
2
3
1
2
4
2
3
2
1
3
3
1
2
1
2
1
1
2
2
3
2
2
1
1
76
L
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2
3
2
2
3
2
2
2
1
1
2
1
1
2
2
1
2
3
3
2
2
2
1
2
1
3
2
2
2
2
2
3
2
81
M
2 3 2 2 3 3 2 1 1
3
3
3
3
1
2
2
1
2
2
3
2
4
2
3
2
2
3
4
2
3
2
2
4
3
2
2
3
3
1
2
2
2
99
N
2 2 2 1 2 2 2 2 2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
2
1
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
1
1
3
2
O
3 3 2 4 3 2 3 2 2
2
3
3
2
3
3
2
2
4
2
2
2
1
3
2
2
3
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
2
91 10 3
P
3 2 2 2 3 3 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
3
Q
3 3 3 2 3 3 2 3 3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
3
2
3
3
3
3
3
3
3
2
2
2
3
3
99 11 9
R
3 1 2 1 3 3 1 1 1
1
3
2
2
2
1
2
4
1
1
2
2
3
3
4
4
3
2
3
3
1
2
2
4
2
3
2
2
2
1
2
3
2
92
S
1 2 2 3 3 2 3 2 1
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
1
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
2
T
3 2 2 2 3 3 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
3
1
2
3
3
3
3
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
3
2
91 10 0
U
1 2 2 1 3 2 2 1 1
1
2
1
3
3
1
4
1
3
1
2
1
4
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
88
V
1 2 2 1 3 2 1 2 2
2
2
3
2
2
1
3
2
3
1
2
2
1
4
4
3
3
3
4
4
1
1
3
3
2
1
2
3
2
1
1
1
1
89
W
1 2 2 2 2 2 2 2 2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
1
2
2
89
X
1 3 2 2 2 2 1 2 2
2
3
2
2
3
2
2
1
2
2
3
1
3
3
3
1
3
2
3
1
1
2
3
1
3
3
2
1
3
1
2
4
1
88
Y
1 1 2 2 2 1 2 2 1
1
2
2
1
2
1
3
1
1
2
1
2
1
3
3
2
2
2
4
3
2
2
3
3
2
2
1
3
3
1
1
4
3
Z
3 3 2 3 4 3 3 1 2
2
3
3
3
2
2
3
3
3
3
3
2
3
4
3
2
2
3
3
2
1
3
2
3
2
3
2
3
1
2
3
3
3
83 10 9
AA
3 3 2 2 3 2 2 2 2
2
2
3
3
2
2
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
1
3
2
3
1
1
2
3
2
96
AB
3 1 1 1 2 2 2 1 1
1
3
3
2
2
1
3
2
1
2
1
1
1
3
2
2
1
1
2
2
1
2
3
1
1
2
2
2
2
1
3
2
1
AC
2 3 2 2 3 3 3 2 2
3
4
4
2
2
2
3
2
3
3
1
2
1
2
3
4
3
3
2
2
2
2
3
4
2
3
3
2
3
2
2
3
2
73 10 6
AD
2 2 2 2 2 3 1 1 2
2
4
3
2
2
1
1
3
3
2
1
2
2
3
3
1
3
3
4
2
2
3
3
2
2
3
2
2
3
1
2
3
2
94
AE
2 3 2 1 2 3 2 2 2
2
3
2
2
2
1
2
1
2
1
3
1
1
1
3
4
2
4
3
2
2
3
2
2
2
2
1
2
3
3
2
4
2
AF
2 3 1 2 3 2 3 2 2
3
3
3
2
1
2
4
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
91 10 0
AG
1 2 2 2 3 2 2 1 3
1
3
3
2
1
2
2
2
2
1
2
1
2
3
3
2
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
2
3
1
3
1
2
2
92
AH
2 2 1 2 2 2 2 1 2
2
2
2
3
2
2
3
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
3
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
3
2
AI
3 2 2 3 2 2 2 2 2
3
3
4
2
3
2
2
4
3
2
3
4
4
3
3
3
3
3
4
2
3
1
3
4
1
3
3
3
3
3
3
1
3
83 11 4
AJ
3 2 2 1 2 2 1 2 2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
3
3
4
3
3
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
1
89
AK
2 2 2 1 3 2 1 2 2
2
3
3
4
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
3
3
1
3
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
1
88
AL
2 3 2 2 3 2 1 2 2
2
2
3
1
3
2
3
2
4
1
1
1
3
2
2
3
2
2
3
4
3
3
2
3
1
2
2
2
2
3
3
2
2
95
AM
1 2 2 1 2 2 1 1 2
1
1
2
2
1
1
2
2
2
2
1
1
1
3
3
2
3
2
3
3
3
2
2
1
1
2
3
3
2
1
1
2
2
77
AN
3 2 2 2 1 3 1 2 2
1
1
3
3
2
1
2
3
4
1
3
1
1
3
4
3
3
1
1
2
2
2
1
3
2
4
1
4
1
3
1
2
1
88
AO
3 2 2 2 2 3 2 1 1
1
3
3
2
2
1
2
1
2
2
3
2
1
3
2
1
3
3
3
3
2
3
3
3
2
2
2
3
3
1
3
2
4
94
AP
4 1 3 1 4 1 1 1 4
1
4
4
1
4
1
1
1
4
3
1
1
1
3
2
4
3
1
3
3
3
3
1
4
1
2
1
4
1
3
2
1
1
AQ
2 2 2 2 3 2 3 1 2
3
3
3
2
3
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
2
2
3
4
3
2
2
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
93 10 1
AR
2 1 2 2 3 2 2 2 2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
4
1
2
3
3
2
3
2
2
3
2
1
3
2
1
1
2
2
1
3
3
1
1
1
84 10 3
AS
2 3 3 2 3 3 2 2 2
2
2
3
3
2
2
2
1
2
2
2
2
3
3
3
3
3
3
3
2
1
1
3
3
2
3
2
3
3
3
3
3
3
AT
3 3 2 1 4 3 2 3 2
3
3
2
1
1
1
2
1
2
1
3
1
1
4
3
1
3
2
3
1
1
3
1
2
2
3
2
2
1
3
2
2
4
AU
3 2 2 2 3 3 2 2 2
3
2
3
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
4
2
2
4
2
3
3
3
3
3
3
2
2
2
4
2
3
3
3
4
90 11 0
AV
2 1 1 1 2 2 2 2 2
2
3
2
2
2
1
3
1
2
2
3
2
1
4
3
1
3
3
3
2
2
3
3
3
2
3
2
4
1
3
1
3
2
92
AW
2 2 1 1 2 1 3 1 1
2
3
1
1
1
1
3
2
1
1
2
1
1
3
2
3
2
1
4
4
2
3
1
1
1
2
2
1
1
3
1
2
1
74
AX
3 2 1 1 2 3 2 2 2
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
3
4
3
3
2
4
1
2
3
1
2
1
3
2
3
2
2
2
1
1
91
AY
4 2 2 3 2 3 2 2 2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
1
3
1
3
3
3
4
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
3
4
3
3
2
2
1
99
AZ
4 2 2 3 2 3 3 2 2
1
1
2
2
1
2
2
2
3
2
3
1
3
4
3
4
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
3
3
3
2
2
2
1
97
AAA
2 2 1 1 1 2 1 1 1
2
2
1
1
3
1
3
1
1
2
1
1
1
2
2
4
2
4
4
4
1
3
2
2
2
2
2
3
1
3
3
2
1
81
AAB
1 1 1 2 2 3 2 1 2
1
1
2
1
2
2
4
1
2
1
1
2
2
3
3
4
3
1
3
2
1
3
2
1
1
3
3
2
3
3
3
1
2
84
AAC
2 2 2 2 2 3 3 1 2
2
1
4
2
1
2
2
2
2
1
2
2
3
2
3
1
3
3
4
3
2
3
2
2
1
2
3
2
3
3
1
2
2
92
AAD
3 1 1 1 1 1 1 2 2
3
3
3
2
2
1
3
2
1
1
2
1
3
3
3
3
3
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
2
1
3
1
2
3
89
AAE
2 1 1 1 2 3 2 1 1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
2
2
3
3
3
2
3
3
3
3
2
3
1
2
2
2
3
3
2
3
1
3
2
86
AAF
2 1 1 1 2 3 2 1 1
2
1
2
1
3
2
1
1
2
1
2
2
2
3
3
2
3
2
3
3
2
3
2
2
2
3
3
3
2
1
2
2
2
84
AAG
2 3 2 2 3 3 2 1 2
2
2
3
1
1
1
2
1
2
1
1
1
1
4
2
1
4
3
3
2
3
3
1
2
1
3
2
3
1
3
3
2
3
AAH
4 3 3 1 4 3 2 1 3
2
3
4
1
3
2
3
3
4
1
2
2
3
4
3
4
3
4
4
3
1
2
2
3
1
2
1
2
1
2
1
2
1
88 10 3
LAMPIRAN DATA POSTEST KELOMPOK KONTROL NA MA
1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 0
1 1
1 2
1 3
1 4
1 5
1 6
1 7
1 8
1 9
2 0
2 1
2 2
2 3
2 4
2 5
2 6
2 7
2 8
2 9
3 0
3 1
3 2
3 3
3 4
3 5
3 6
3 7
3 8
3 9
4 0
4 1
4 2
A
2 2 2 1 2 1 1 2 2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
3
1
3
3
1
3
1
1
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
1
2
1
2
2
72
B
3 3 1 3 3 2 2 1 1
3
3
4
2
2
1
2
2
2
1
4
3
3
3
2
1
3
2
3
2
1
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
89
C
3 3 2 1 1 2 3 1 2
3
3
3
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
3
3
3
2
3
2
3
3
2
2
1
1
2
2
2
2
2
94
D
2 2 2 1 2 3 1 2 2
2
2
2
2
2
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
82
E
2 2 1 1 2 1 1 1 1
2
2
3
1
3
1
2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
61
F
2 2 2 1 2 3 2 2 1
1
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
83
G
2 2 1 2 3 3 1 1 1
2
3
3
4
3
2
3
1
2
3
3
2
2
3
3
3
1
1
1
2
3
2
4
3
1
1
2
3
2
1
2
1
2
90
H
3 3 2 1 2 4 2 2 3
2
3
3
3
2
1
3
3
2
1
3
1
2
2
3
2
2
1
1
2
2
3
3
2
2
3
2
3
3
1
2
2
2
94
I
1 2 2 1 2 2 2 1 2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
3
3
3
1
2
3
2
2
3
2
3
2
2
3
2
3
1
2
1
1
2
82
J
3 1 2 1 3 2 2 2 2
3
2
3
2
3
1
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
2
2
3
2
3
1
2
2
2
3
3
3
2
2
2
2
1
89
K
1 2 1 1 2 2 2 2 1
1
3
3
4
2
2
2
2
2
1
1
3
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
1
3
2
3
1
2
1
2
3
2
2
82
L
3 1 2 1 1 3 1 2 1
1
2
3
1
2
2
2
2
3
2
2
2
1
3
3
2
3
1
1
2
2
3
1
1
2
2
2
2
1
1
3
2
1
78
M
1 1 1 1 1 2 2 2 2
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
3
3
3
1
1
1
2
1
2
1
2
1
1
2
2
2
1
1
2
1
69
N
2 2 2 2 2 3 2 2 2
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
90
O
3 3 2 2 3 3 3 1 1
1
2
3
2
1
1
1
3
2
1
4
2
2
3
3
3
3
2
1
1
1
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
3
1
80
P
2 2 2 1 2 2 2 2 2
1
3
2
2
3
2
2
2
2
2
1
1
2
3
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
1
1
3
2
84
Q
1 2 1 1 1 1 3 1 1
1
2
3
3
1
1
2
1
1
1
1
1
2
2
3
2
2
2
2
3
1
2
1
1
1
1
1
1
2
1
1
1
2
64
R
1 3 1 2 3 1 2 1 1
3
3
3
3
3
1
2
2
2
3
1
1
2
3
2
2
2
3
2
1
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
86
S
2 2 2 2 2 3 2 1 2
1
2
2
4
1
1
2
2
1
2
2
1
2
2
2
3
2
1
2
2
1
2
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
2
73
T
1 2 1 1 1 1 1 1 1
1
4
3
1
4
1
1
1
1
3
1
2
1
3
3
2
2
2
2
1
1
1
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
68
U
1 3 1 3 3 2 1 1 1
1
2
3
1
1
1
1
1
2
3
2
2
2
2
3
1
2
1
2
2
1
1
3
2
1
2
2
3
2
1
2
3
2
76
V
2 2 2 3 2 3 3 2 2
2
3
3
2
2
1
4
1
1
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
84
W
2 2 2 1 2 4 2 2 2
2
2
1
1
1
1
1
2
3
1
1
2
1
2
3
1
3
2
3
2
1
1
1
2
2
3
1
1
2
1
1
2
1
73
X
2 2 2 2 1 2 2 2 2
2
2
2
2
3
2
2
3
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
88
Y
2 2 2 2 2 2 1 2 2
2
3
3
2
3
1
2
2
2
1
2
1
2
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
2
2
1
2
2
1
1
2
2
83
Z
1 2 1 1 2 3 1 1 1
1
3
3
1
2
1
3
2
1
1
1
1
3
3
3
3
3
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
2
2
2
73
AA
2 4 2 2 2 1 2 2 3
1
1
3
1
4
1
1
1
3
2
1
1
3
3
3
3
2
1
1
3
3
1
1
2
2
3
1
2
1
1
1
1
2
80
AB
2 3 3 1 2 2 3 2 1
1
4
3
3
2
1
2
1
1
3
2
1
3
4
4
1
3
1
2
3
3
4
1
1
1
2
3
2
2
3
2
3
1
92
AC
2 2 2 1 2 3 1 3 2
1
1
1
1
1
1
2
2
2
2
2
2
4
4
4
4
4
4
2
4
4
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
1
92
AD
2 2 2 1 2 2 2 2 1
2
4
1
1
1
2
2
1
2
1
2
1
1
3
3
3
2
1
3
3
2
3
2
2
1
3
2
2
2
2
1
2
1
80
AE
1 2 2 1 3 2 2 3 2
2
3
2
4
2
1
2
1
2
1
1
1
1
3
3
2
3
3
2
3
2
2
1
2
2
3
2
3
1
2
2
3
2
87
AF
1 2 2 1 3 2 2 2 2
2
3
2
4
3
1
3
1
2
2
1
2
2
3
3
1
3
2
3
2
2
1
1
2
1
2
2
2
3
1
2
2
2
85
AG
2 2 2 2 2 3 3 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
1
2
2
1
1
3
2
3
2
3
2
2
3
2
1
1
2
1
2
2
3
2
3
2
1
87
AH
2 2 2 3 3 3 2 2 2
3
3
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
3
3
3
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
AI
2 3 3 3 3 3 3 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
3
2
3
2
2
3
3
3
2
3
2
3
3
3
2
3
2
1
1
2
2
AJ
3 2 2 2 3 3 3 2 2
2
3
3
3
4
2
4
1
4
2
3
2
3
3
3
3
2
1
3
3
2
3
3
3
3
3
1
1
3
3
1
2
1
93 10 1 10 5
AK
3 2 2 1 3 1 1 2 2
2
3
4
2
2
1
2
2
3
2
3
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
3
2
2
3
3
2
3
2
2
2
2
2
96
AL
2 3 2 1 1 2 1 1 1
2
3
3
1
3
2
1
2
2
1
2
1
1
2
3
2
3
2
3
2
3
2
1
2
1
3
2
2
3
2
2
3
2
83
AM
2 1 3 1 1 3 1 2 2
3
3
3
1
3
2
1
3
2
1
1
1
1
2
1
3
3
3
3
2
1
1
2
1
2
3
2
3
3
1
2
3
2
84
AN
2 2 2 2 2 2 3 2 2
2
2
2
3
3
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
3
2
90
AO
2 3 2 2 2 3 2 2 2
2
2
2
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
85
AP
2 2 2 1 2 2 2 1 2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
1
2
1
1
1
2
1
69
AQ
2 2 2 2 2 2 2 2 2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
2
3
1
2
2
2
2
2
3
3
3
2
2
1
3
2
3
3
2
2
1
3
3
3
94
AR
1 2 2 2 2 2 2 1 2
2
3
3
2
2
2
2
2
3
1
3
1
3
3
2
2
4
1
4
2
2
1
1
3
2
3
3
2
2
1
3
3
3
92
AS
1 2 1 1 1 2 2 1 1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
3
2
2
3
2
1
1
1
2
2
1
1
1
1
1
1
2
2
57
AT
2 2 2 1 2 2 2 1 1
2
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
2
1
3
2
76
AU
2 2 2 1 2 2 2 1 2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
1
2
2
2
1
2
2
2
2
1
1
1
2
2
2
74
AV
2 2 2 1 2 2 1 1 2
1
2
2
3
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
1
1
2
2
73
AW
2 1 2 2 2 2 2 2 2
2
2
2
2
2
2
1
1
1
3
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
1
2
2
2
1
2
2
1
2
76
AX
2 2 2 1 2 3 2 2 3
2
3
2
1
1
1
2
1
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
3
2
1
2
2
2
1
2
2
1
1
1
2
2
2
76
AY
2 2 1 1 2 3 1 1 1
3
4
2
2
2
1
2
1
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
1
76
AZ
1 2 1 1 2 1 2 1 1
3
1
1
2
1
2
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
2
1
2
2
2
2
2
2
61
AAA
1 3 1 1 3 2 2 2 2
1
1
1
2
1
2
2
2
2
2
2
2
3
2
2
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
2
2
2
1
1
2
2
1
73
AAB
1 2 2 2 1 1 2 2 2
1
2
3
2
2
2
2
2
2
1
2
1
2
2
2
3
2
2
2
3
1
2
2
2
1
2
2
3
1
1
1
3
2
78
AAC
2 2 1 2 1 1 2 1 2
1
2
1
2
1
1
1
2
1
1
1
1
2
1
2
1
2
2
1
1
2
1
1
1
1
1
1
1
1
1
2
2
3
59
AAD
2 3 2 2 3 2 2 2 2
2
3
3
3
3
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
91
AAE
4 4 4 1 3 3 1 4 3
4
3
3
3
1
1
1
3
2
3
1
1
3
3
3
3
3
3
3
1
3
1
1
3
1
3
3
3
1
1
1
1
1
98
AAF
2 3 2 1 2 3 1 1 1
2
2
3
1
1
1
2
1
3
2
2
3
1
4
4
1
3
4
4
3
2
2
1
2
1
3
2
3
3
3
4
4
2
95
AAG
2 2 1 2 2 2 4 2 2
1
2
2
1
2
2
1
2
1
1
2
2
1
3
2
1
2
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
1
2
2
2
3
1
79
AAH
2 2 1 2 2 3 2 1 2
3
2
3
3
3
2
3
2
4
2
2
3
1
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
3
2
2
2
2
2
2
2
2
96
LAMPIRAN C:
1. Hasil Uji Normalitas 2. Hasil Uji Homoginitas
HASIL UJI NORMALITAS PRETEST SKALA AGRESIVITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
N Mean Normal Parameters(a,b) Most Extreme Differences
Std. Deviation Absolute
KONTROL
EKSPERIMEN
60
60
89,9833
94,4500
10,94283
11,21202
,094
,080
Positive
,094
,080
Negative
-,074
-,050
Kolmogorov-Smirnov Z
,725
,623
Asymp. Sig. (2-tailed)
,670
,832
a Test distribution is Normal. b Calculated from data.
HASIL UJI HOMOGINITAS PRETEST SKALA AGRESIVITAS
Test of Homogeneity of Variances nilai Levene Statistic ,074
df1
df2 1
Sig. ,785
118
ANOVA nilai Sum of Squares Between Groups
df
Mean Square
598,533
1
598,533
Within Groups
14481,833
118
122,727
Total
15080,367
119
F 4,877
Sig. ,029
LAMPIRAN D:
1. Hasil Uji T
HASIL UJI-T EKSPERIMEN SHALAWAT FATIH TERHADAP AGRESIVITAS SISWA MAN LASEM
Paired Samples Statistics
Mean Pair 1
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
GainTotalKontrol
-1,8167
60
2,80128
,36164
GainTotalEksperimen
12,4500
60
8,04105
1,03810
Paired Samples Correlations N Pair 1
GainTotalKontrol & GainTotalEksperimen
Correlation 60
-,179
Sig. ,171
Paired Samples Test
Mean Pair 1
GainTotalKontrol GainTotalEksper imen
14,266 67
Paired Differences 95% Confidence Interval of the Std. Difference Std. Error Deviation Mean Lower Upper 8,97618
1,1588 2
16,585 46
11,947 87
t 12,311
Sig. (2tailed)
df 59
,000
LAMPIRAN E:
1. Surat Izin Research dari Fakultas Ushuluddin 2. Surat Kekerangan Research dari MAN Lasem
BIOGRAFI PENULIS
Nama
: Zainul Muttaqin
NIM
: 4104020
Tempat Lahir
: Rembang
Tanggal Lahir
: 03 Agustus 1983
Alamat
: Desa Bonang RT 04 RW 02 Lasem Rembang
JENJANG PENDIDIKAN 1. SD N 02 Bonang 2. MTs N Lasem 3. MAN Lasem 4. D. 1 Jurusan Teknik dan Informatika Komputer 5. S. 1 IAIN Walisongo Semarang Fakultas Ushuluddin Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi
PENGALAMAN ORGANISASI 1. Anggota Departemen Pengkaderan PMII Rayon Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang 2005-2006. 2. Koordinator Departemen Pengkaderan PMII Rayon Ushuluddin IAIN Walisongo Semarang periode 2006-2007. 3. Sektretaris Umum Badan Eksekutif Masasiswa Jurusan Tasawuf dan Psikoterapi periode 2006-2007. 4.
Pengurus Jam’iyah Hamalatul Qur’an periode 2006-2007.
5.
Ketua GAMANELA periode 2005-2006.
6. Ketua Panti Asuhan Arrodiyah Sambiroto Tembalang Semarang tahun 2009 sampai sekarang.